analisi kepuasan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru dalam evaluasi kinerja...

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi dari pengaruh globalisasi sekarang ini begitu pesat, hal ini diiringi dengan perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi. Sehingga menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang begitu cepat di dalam berbagai bidang, hal yang menjadi trend belakangan ini adalah penggunaan teknologi informasi untuk membantu semua aspek dalam pengelolaan bisnis. Perkembangan sistem informasi tersebut perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai sistem informasi. Suatu sistem informasi akan sukses apabila didukung oleh beberapa faktor pendukungnya, diantaranya partisipasi pemakai (Chandrarin dan Indriantoro,1997; Setianingsih dan Indriantoro, 1998; Restuningdiah dan Indriantoro, 2000; Suryaningrum, 2003; dan Lau,2003). Organisasi yang memiliki kebijakan dan aturan yang memberikan keleluasan bagi kreatifitas individu akan mendorong seseorang untuk lebih memaksimalkan kesuksesan pengembangan sistem informasi (Dian, 2004). Salah satu cara agar organisasi bisnis mampu 1

Upload: pmsitumeang

Post on 15-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahDewasa ini perkembangan teknologi dari pengaruh globalisasi sekarang ini begitu pesat, hal ini diiringi dengan perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi. Sehingga menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang begitu cepat di dalam berbagai bidang, hal yang menjadi trend belakangan ini adalah penggunaan teknologi informasi untuk membantu semua aspek dalam pengelolaan bisnis. Perkembangan sistem informasi tersebut perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai sistem informasi. Suatu sistem informasi akan sukses apabila didukung oleh beberapa faktor pendukungnya, diantaranya partisipasi pemakai (Chandrarin dan Indriantoro,1997; Setianingsih dan Indriantoro, 1998; Restuningdiah dan Indriantoro, 2000; Suryaningrum, 2003; dan Lau,2003). Organisasi yang memiliki kebijakan dan aturan yang memberikan keleluasan bagi kreatifitas individu akan mendorong seseorang untuk lebih memaksimalkan kesuksesan pengembangan sistem informasi (Dian, 2004).Salah satu cara agar organisasi bisnis mampu bersaing dengan para kompetitornya adalah dengan menggunakan sistem informasi, tidak sedikit organisasi bisnis nasional maupun multinasional yang mengeluarkan dana besar dalam system informasi tersebut. Rockart (1995; dalam Irwansyah,2003) menyatakan bahwa teknologi informasi merupakan sumber daya keempat setelah sumber daya manusia, sumber daya uang, dan sumber daya mesin yang digunakan manajer untuk membentuk dan mengoperasikan perusahaan.Penggunaan teknologi system informasi ini sangat membantu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun badan usaha lainnya,khususnya dalam lingkup PT. PLN. Penerapan teknologi sistem informasi pada Pembangkit Listrik Nasional tersebut perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai sistem informasi (Jumaili, 2005). Selain itu, system informasi itu hendaknya juga mempertimbangkan kemampuan pemakai sistem teknologi, Sehingga teknologi sistem informasi dapat dimanfaatkan secara optimal, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab si pemakai. Diharapkan, aplikasi teknologi sistem informasi dapat meningkatkan kinerja individual yang akan berdampak pada kinerja perusahaan.Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru dalam mengevaluasi kinerja individu diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa sistem baru yang berbasis komputer dapat digunakan untuk mengendalikan kinerja bawahan. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan (Goodhue, 1995) . Konstruk evaluasi pemakai sendiri merupakan suatu konstruk yang sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi atau pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu terhadap sesuatu baik barang maupun jasa. Godhue mengajukan konstruk hubungan kecocokan tugas teknologi untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi pemakai dalam sistem informasi. Dalam model ini dinyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka.Evaluasi pemakai atas kecocokan tugas teknologi menjadi penting artinya berkaitan dengan pencapaian kinerja individual yang tinggi. Goodhue dan Thomson (1995) menemukan kecocokan tugas teknologi akan mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Penerapan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai sistem teknologi yang diterapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan tugas dan kemampuan pemakai.tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi seing tidak tepat atau tidak dimanfaatkan sedara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual (Irwansyah, 2003).Penelitian yang dilakukan Goodhue (1995) menyatakan bahwa jika evaluasi pemakai atas teknologi cocok dengan kemampuan dan tuntutan dalam tugas pemakai, maka akan memberikan dorongan pemakai memanfaatkan teknologi. Oleh sebab itu evaluasi pemakai akan digunakan sebagai alat ukur keberhasilan pelaksanaan dan kualitas jasa sistem informasi yang dihubungkan dengan kecocokan tugas tugas dengan teknologi. Ada dua model yang diajukan oleh Goodhue (1995) yaitu:1. Hubungan karakteristik tugas, teknologi dan individual kepada evaluasi pemakai dan interaksi karakteristik/hubungan kecocokan tugas/teknologi kepada evaluasi pemakai,2. Hubungan evaluasi pemakai dengan kinerja individual.Penelitian Goodhue (1995) hanya menguji komponen dari tugas, teknologi dan individual serta interaksi ketiga hal tersebut ke dampak evaluasi pemakai tanpa mengukur hubungan evaluasi pemakai terhadap kinerja. Irwansyah (2003) memasukkan variable kinerja individual dengan hasil evaluasi pemakai mempunyai hubungan yang positif signifikan terhadap peningkatan kinerja individual. Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini dilakukan dengan harapan untuk mendapatkan informasi mengenai ANALISI KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI BARU DALAM EVALUASI KINERJA INDIVIDUAL KARYAWAN PT.PLN WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang masalah yang telah diungkapkan diatas, maka pokok permasalahan yang akan dirumuskan sebagai berikut:1. Apakah ada hubungan teknolgi system informasi baru terhadap kinerja individu?2. Apakah ada hubungan tingkat kepercayaan terhadap system informasi baru?3. Apakah ada hubungan kepuasan individual terhadap teknologi informasi baru?1.3 Tujuan PenelitianSesuai permasalahan yang dihadapi, maka tujuan dari penelitian ini adalah:1. Mengetahui hubungan teknolgi system informasi baru terhadap kinerja individu.2. Mengetahui tingkat kepercayaan terhadap system informasi baru.3. Mebgetahui tingakt kepuasan individual terhadap teknologi informasi baru.4. Mengetahui hubungan tingkat kepusan dan kepercayaan terhadap teknologi informasi dalam evaluasi kinerja karyawan yang di perusahaan PT.PLN.1.4 Manfaat Penelitian1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi manajemen untuk dapat memastikan dan mengevaluasi bahwa system informasi baru yang digunakan dapat membantu manajemen dalam mengendalikan bawahannya.2. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang manfaat penggunaan teknologi informasi baru dalam kegitan bisnisnya.3. Bagi civitas akademik, penelitian ini dapat menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian dalam penelitian selanjutnya.

BAB IILANDASAN TEORI

a. KepuasanKepuasan merupakan perilaku positif (puas) dan merupakan perilaku negarif (tidak puas). Perilaku merupakan prediktor penting dalam intensi penggunaan teknologi informasi, seperti yang dijelaskan dalam TAM (Davis et al. 1989; Karahanna et al. 1999; Taylor dan Todd, 1995). Penelitian-penelitian tersebut secara tidak langsung mendukung persepsi kepuasan berpengaruh terhadap kelanjutan penggunaan teknologi informasi.Expectation Confirmation Theory (ECT) mengatakan intensi kelanjutan penggunaan teknologi informasi dipengaruhi oleh kepuasan pengguna teknologi informasi sebelumnya. Penelitian-penelitian terdahulu mengatakan terdapat hubungan antara intensi kelanjutan penggunaan teknologi informasi dengan kepuasan pengguna. Penelitian Oliver (1993) mengatakan pengalaman negatif dan ketidakpuasan pengguna terhadap komputer seperti waktu akses yang lama, sedikitnya petunjuk penggunaan atau masalah teknik lainnya, akan berpengaruh negatif terhadap penggunaan komputer. Penelitian Bhattacherjee (2001) mengatakan kepuasan penggunaan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kelanjutan penggunaan teknologi informasi. Hal ini berkaitan dengan kelanjutan penggunaan teknologi on-line banking. b. KepercayaanKepercayaan adalah sesuatu yang diberikan karena adanya rasa percaya. Ada dua konseptualisasi yang dominan mengenai rasa percaya, yaitu: (1) rasa percaya sebagai afeksi; dan (2)rasa percaya sebagai aspek kognisi. Afeksi berkaitan dengan perasaan dan emosi (Partanto dan Yuwono, 1994; dalam Dinar K, 2006). Aspek kognisi merupakan ekspresi nonverbal yang berupa keyakinan. Keyakinan pada dasarnya ada dua,yaitu: (1) keyakinan yang berhubungan dengan atribut yang dimiliki oleh suatuobjek; dan (2) keyakinan evaluasi, yaitu keyakinan yang berhubungan dengan manfaat suatu objek. Kepercayaan terhadap system informasi yang digunakan sangat penting karena dengan kepercayaan itu individu akan merasa terbantu dalam pekerjaannya dan hasil pekerjaannya pun akan lebih maksimal. Goodhe dalam Jumaili (2005) menyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka. Kecocokan dan kepercayaan terhadap teknologi system informasi akan mengarahkan individu pemakainya untuk mencapai kinerja yang lebih baik.Karena hal itu, maka kepercayaan sangat diperlukan oleh pemakai teknologi sistem informasi agar mereka dapat merasakan bahwa teknologi sistem informasi akan meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

c. TeknolgiTeknologi informasi adalah suatu teknologi yang menitikberatkan penggunaan komputer dan teknologi yang berhubungan dengan pengaturan sumber informasi (Wilkinson dan Cerullo, 1997 dalam BZ, 1999). Hampir sama dengan pengertian yang dinyatakan oleh Jones dan Terry (1998) dalam BZ (1999) bahwa teknologi informasi berkaitan dengan penghitungan bisnis (business computing), komunikasi (communication), dan teknologi kantor (office technology). Secara khusus teknologi informasi terdiri dari enam elemen yang semakin terintegrasi dan berkembang, yaitu :1) Perangkat keras2) Perangkat lunak 3) Jaringan4) Workstation5) Robotik6) Smart chips.Oleh BZ, 1999 teknologi informasi diartikan secara singkat sebagai computing dan networking (BZ, 1999). Perkembangan teknologi informasi juga memiliki kecenderungan yang terus berubah setiap waktunya. Teknologi informasi sangat ditentukan oleh siapa dan bagaimana individu/organisasi menggunakan teknologi tersebut dan berkaitan dengan perilaku yang ada pada individu/organisasi yang bersangkutan.Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005) mendefinisikan teknologi sebagai alat yang digunakan oleh individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka. Dalam penelitian sistem informasi, teknologi merujuk pada sistem komputer yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan data serta dukungan layanan yang disediakan untuk membantu para pemakai dalam menyelesaikan tugasnya.Kecocokan tugas dengan teknologi dapat berhubungan dengan lokabilitas data yang berkaitan dengan kemudahan dalam menemukan data yang dibutuhkan, otoritas dalam mengakases data, ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas, kemudahan dalam mengoperasikan sistem, dan reliabilitas sistem.Teknologi sekarang sangat berkembang dengan pesat karena teknologi telah menjadi pilihan banyak individu, perusahaan, atau organisasi untuk membantu pekerjaan mereka. Teknologi adalah alat yang digunakan oleh individu untuk membantu menyeleseikan tugas-tugas mereka (Goodhue, 1995; dalam Irwansyah, 2003). Christean (1992) mendefinisikan teknologi sebagai suatu proses teknik, atau metodologi yang menyatu dalam suatu desain produk, proses manufaktur atau jasa yang mentransformasikan input tenaga kerja, kapital, informasi, material, dan energi menjadi output yang mempunyai nilai yang lebih tinggi.Dalam penelitian system informasi, teknologi merujuk pada suatu system komputer yang telah dibuat secara khusus oleh programmer untuk membantu pemakainya dalam menyeleseikan tugasnya. Penggunaan teknologi system informasi saat ini telah banyak digunakan oleh pebisnis, tetapi tidak jarang ditemukan bahwa teknologi system informasi yang digunakan tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakainya, sehingga teknologi system informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual. Karena itu, Irwansyah dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakainya.d. Kinerja IndividualKinerja adalah tingkat pencapaian hasil atau the degree of accomplishement (Rue dan Syars, 1981). Atau dengan kata lain, kinerja merupakan tingkat pencapaian (Yeremies, 1995; dalam Kusmaryanti, 2004). Pencapaian kerja individual berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi yang ada (Goodhue dan Thompson, 1995; dalam Dinar K, 2006).Sutemeister dalam Srimulyo (1999) mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja individual dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :1. faktor kemampuana. pengetahuan : pendidikan, pengalaman, latihan, dan minatb. keterampilan : kecakapan dan kepribadian2. faktor motivasia. kondisi sosial seperti lingkungan keluarga dan tempat tinggalb. fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois)Tujuan pokok dalam penelitian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran (Mulyadi, 1997).Konsep evaluasi pemakai adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pemakai sesuatu barang atau jasa tentang sikap atau kepercayaan mereka terhadap penggunaan sesuatu tersebut. Dalam penelitian teknologi system informasi, pemakai akan diberikan evaluasi berdasarkan pada suatu kenyataan apakah teknologi sistem infromasi yang diterapkan dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.

e. PT.PLNPada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

2.2 Penelitian TerdahuluModel dasar yang digunakan dalam peneitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Goodhue (1995) yang mencoba mengukur keberhasilan sistem informasi yang diimplementasikan dalam organisasi/perusahaan dengan menggunakan evaluasi pemakai.Model ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Gooodhue dan Thompson (1995) yang sebelumnya mencoba melihat hubungan teknologi informasi dengan kinerja (technology to performance chain/TPC). Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa pemanfaatan sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.Evaluasi pemakai atas sistem informasi dalam model yang diajukan diukur melalui kecocokan tugas teknoogi (task-technology fit/TTF) yang merupakan korespondensi antara kebutuhan tugas, kemampuan individual dan fungsi-fungsi teknologi dalam sistem informasi dalam perusahaan (Goodhue, 1995; Strong dan Dishaw, 1999). Penelitian serupa untuk mengukur hubungan kecocokan tugas dan teknologi dengan kinerja juga pernah dilakukan oleh Sugeng (1995) serta Sumardiyanti (1999) yang menemukan bahwa dari kecocokan tugas dan teknologi berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja. Hanya saja dalam penelitian mereka tersebut tidak menggunakan model TTF secara murni tetapi memasukkan variabel utilization/pemanfaatan dan model ini dikenal dengan model TPC.Penelitian yag dilakukan oleh Irwansyah (2003) menggunakan model yang dikembangkan oleh Goodhue (1995) dengan menganalisa hubungan evaluasi pemakai dari kecocokan tugas dan teknologi terhadap kinerja. Perbedaan mendasar dari TTF dengan model TPC adalah dimasukkannya variabel utilization/pemanfaatan pada model TPC sedangkan pada model TTF variabel utilization/pemanfaatan tidak dimasukkan dengan pertimbangan jika penggunaan TTF merupakan suatu pilihan atau keharusan maka variabel utilization/pemanfaatan dapat tidak disertakan sebagai variabel untuk mengukur kinerja.Utilization merujuk pada keputusan individu untuk menggunakan atau tidak menggunakan teknologi dalam menyelesaikan serangkaian tugasnya (Sugeng, 1995).Pada model TPC variabel utilization masih merupakan satu hal yang bersifat pilihan, dimana pemanfaatan sistem secara penuh merupakan pilihan bagi pemakai. Logikanya walaupun sistem informasi atau teknologi yang di implementasikan sudah sesuai dengan karakteristik kebutuhan tugas tetapi bila hal tersebut tidak dimanfaatkan secara penuh oleh pemakai maka kinerja juga tidak mengalami peningkatan yang berarti.

2.3 Kerangka Pemikiran TeoritisKerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah tentang analisis kepuasan dan kepercayaan terhadap teknologi informasi baru dalam evaluasi kinerja. Variabel independen dalam penelitian sebelumnya adalah kepuasan dan teknologi sementara variabel dependen evaluasi kinerja. Sementara dalam penelitian ini penulis akan menyusun kerangka pemikiran yaitu yang menjadi veriabel independan Kepuasan dan kepercayaan sementara variabel intervening yaitu Teknologi Informasi sementara variabel dependen Evaluasi Kinerja.Berikut konsep perubahan kerangka Pemikiran:

Gambar 1:Model kerangka penelitian sebelumnyaKepercayaan terhadap teknologi informasi baru dalam evaluasi kinerja

Kinerja IndvidualKepercayaan

Teknologi

Gambar 2Model Kerangka Pikir Penelitian SelanjutnyaAnalisis Kepuasan dan Kepercayaan teknologi informasi baru dalam evaluasi kinerja

Evaluasi KinerjaTeknologi InfomasiKepuasan

Kepercayaan

2.4 Pengembangan HipotesisHubungan antara teknologi sistem informasi baru dengan kinerja IndividuSistem informasi yang diimplementasikan oleh perusahaan sebaiknya memenuhi karakteristik: mudah didapatkan dari staff/personel sistem informasi perusahaan, obyektif dan dianggap dapat memberikan dampak/manfaat pada proses penyelesaian tugas. Secara umum sistem informasi yang diimplementasikan dalam suatu perusahaan seharusnya memudahkan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi tersebut juga seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan/organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan (Date 1981 & Marthin 1982; Goodhue, 1995 dalam Jumaili, 2005).Jumlah sarana komputer dalam perusahaan sangat mempengaruhi dalam implementasi teknologi sistem informasi baru pada perusahaan. Dengan lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakai maka semakin memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas individu dalam perusahaan/organisasi. Diharapkan dengan teknologi sistem informasi yang baru individu dari perusahaan/organisasi yang merupakan pemakai sistem tersebut menghasilkan out put yang semakin baik dan kinerja yang dihasilkan tentu akan meningkat.Rumusan hipotesa pertama yaitu:H1: Teknologi sistem informasi baru berhubungan positif dengan kinerja individu dalam perusahaan/organisasi.Hubungan antara teknologi sistem informasi dengan Kinerja Individu melalui kepercayaan terhadap sistem informasi baruGoodhue dan Thomson (1995) memberikan bukti empiris tentang hubugan kinerja individual dengan kecocokan tugas teknologi. Dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa kinerja berkaitan dengan pencapaian tugas-tugas individu didukung oleh teknologi yang ada. Penelitian yang dilakukan Sugeng (1997) dalam Jumaili (2005) menemukan hubungan kecocokan tugas dan teknologi yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu.Teknologi sistem yang baru yang dipercaya oelh individu dapat meningkatkan kinerjanya akan menghasilkan tingkat pencapaian kinerja yang lebih baik oleh individu. Sistem yang berkualitas tinggi akan mempengaruhi kepercayaan pemakai bahwa dengan sistem tersebut tugas-tugas yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat. Karena tugas-tugas relatif lebih mudah dan cepat dikerjakan maka diharapkan kinerja juga akan meningkat.Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis:H2: Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru akan meningkatkan kinerja individu.Hubungan Kepuasan Pengguna dan Kinerja IndividuDampak pemakaian suatu sistem informasi terhadap individu pengguna (individual impact) didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerjanya (Davis,1989). Sementara itu,Seddon (1997) mendefinisikan kinerja individu ini sebagai pendapat pengguna atas sistem aplikasi khusus yang digunakan dalam meningkatkan kinerja mereka di dalam organisasi. Davis(1989) juga melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan skala pengukuran yang valid untuk mengukur individual impact yang terkait dengan kinerja individu yang menggunakan sistem informasi ini. Hubungan antara kepuasan pengguna akhir sistem informasi dengan kinerja individu ini telah diuji oleh DeLone dan McLean(1992) dalam model keberhasilan sistem informasi yang mereka buat.Sementara menurut Seddon(1997)dalam model keberhasilan sistem informasi yang diajukan sebagai sanggahan atas model DeLone dan McLean (1992), tidak menyebutkan bahwa kedua varuabel ini berhubungan timbal balik. Seddon (1997) menyatakan bahwa dampak dari penggunaan sistem informasi yang berupa meningkatnya kinerja individu, akan mempengaruhi tingkat kepuasan pemakai. Rai et. al. (2002) meneliti hubungan antara peningkatan kinerja pengguna akhir sistem informasi dan kepuasan pengguna dan hasil penelitiannya menunjukkan manfaat atau dampak penggunaan sistem informasi ini berpengaruh terhadap user satisfaction. Livari (2005), juga melakukan penelitian mengenai keberhasilan sistem informasi yang baru diterapkan terhadap pengguna sistem informasi di satu organisasi yang bersifat mandatory. Hasil penelitiannya untuk hubungan variabel individual impact dengan user satisfaction menunjukkan adanya pengaruh positif dari kedua variabel tersebut.H3: Kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap kinerja individu.

BAB IIIMETODE PENLITIAN

3.1 Sumber dan Jenis Data3.1.1 Gambaran PopulasiMetode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, jadi populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteritik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek.Populasi adalah wilayah generalisasi yang mempunyai kuantitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulan (Sugiono,2000:56). Populasi adalah keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa karakteristik yang sama(Dajan,1986;110).Dalam Penelitian ini,penulis akan meneliti di perusahaan PLN Wilayah Papua dan Papua Barat yang terletak di kota Jayapura.

3.1.2 SampelSampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi, sehinggah sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel. Ferguson (1976) mendefenisikan sampel sebagai beberapa bagian terkecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi.Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel yaitu seluruh karyawan kantor pusat PT. PLN Wilayah Papua dan Papua Barat yang menggunakan teknologi informasi baru.

3.1.3 Object dan Lokasi penelitianObjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PLN bagian SDM, Niaga, Keuangan, Perencanaan dan divi lainnya yang menggunakan teknologi Informasi baru.Lokasi penelitian yaitu kantor Pusat PT.PLN Wilayah Papua dan Papua Barat di jayapura.3.1.4 Jenis Data dan Sumber DataJenis data yang digunakan pada penelitian ini berupa data subyek. Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap pengalaman atau karakteristik dari seseorang kelompok orang yang menjadi subyek penelitian (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002).Sumber data dalam penelitian ini meliputi : Data primer yang berasal dari sumber data yang dikumpulkan secara langsung kepada karyawan yang ada di kantor PT.PLN dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, data primer yang digunakan adalah hasil jawaban responden atas kuesioner yang dibagikan.

3.1.5 Teknik Pengumpulan DataMetode pengumpulan data melalui kuesioner yang dibagikan langusung kepada responden karyawan PT. PLN (PERSERO) Wilayah Papua dan Papua Barat yang melalui perantara (contact person) selanjutnya di follow up, yang terdiri dari dua bagian :1. Bagian pertama terdiri dari pertanyaan yang berkaitan dengan data pribadi responden.2. Bagian kedua digunakan untuk memperoleh data mengenai dimensi pertanyaan dengan menggunakan skala Likert.

DAFTAR PUSTAKA

Chandrarin, Grahita dan Nur Indriantoro, 1997, Hubungan antara Partisipasi dengan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Berbasis Komputer: Suatu Tinjauan Dua Faktor Kontijensi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 12, 2,15-35.Goodhue, D.L, 1995, Understanding User Evaluation of Information System, Management Science, Desember, 1827 -1844.Goodhue, D.L, and Thompson, R.L, 1995, Task-Technology Fit and Individual Performance, MIS Quarterly, Juni, 213-236.Irwansyah, 2003, Evaluasi Pemakai Atas Kecocokan Tugas Teknologi yang Mempengaruhi Kinerja Individu, Thesis, Universitas Gadjah Mada.Juli Restuningdiah, Nurika dan Nur Indriantoro, 2000, Pengaruh Partisipasi terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, dan Pengaruh Pemakai sebagai Moderating Variable, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.3, No. 2, Juli.Purnamasari, Dian Indri, 2004, Hubungan antara Partisipasi Pemakaian dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Kompleksitas Sistem danStruktur Organisasi sebagai Variabe Penoderasi, Thes is, Universitas Gadjah Mada.Setianingsih, Sunarti dan Nur Indriantoro, 1998, Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai-Pengembang terhadap Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi, Jural Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 2.Sugeng, 1995, Peran Kecocokan Tugas-Teknologi dalam Memperoleh Pengaruh Positif Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual, Thesis, Universitas Gadjah Mada.Sumardiyanti,S.V, 1999, Pengaruh Pemanfaatan Atas Kecocokan Tugas Teknologi Sistem Informasi terhadap Pencapaian Kinerja Individual, Thesis, Universitas Gadjah Mada.Suryaningrum, Diah Hari, 2003, The Relationship between User Participation and System Success: Study of Three Contingeny Factors on BUMN In Indonesia, SNA VI, Oktober .Mulyadi & R. A. Supriyono. 1997. Handout Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : BPFE Positif Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual. Thesis, UniversitasGadjah mada.

Srimulyo, Koko. 1999. Analisis Pengaruh Faktor-faktor terhadap Kinerja Perpustakaan di Kotamadya Surabaya. Tesis Program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen Universitas Airlangga.17