analisi tenaga p-rwt

Upload: heather-clemons

Post on 17-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dfds

TRANSCRIPT

  • OLEH YASMI , SKp.MMKEP

  • TUJUAN PELATIHANTujuan Umum Diharapkan peserta pelatihan mampu memahami konsep dan menghitung analisa kebutuhan tenaga perawat di Rumah Sakit.

  • TUJUAN KHUSUSPeserta pelatihan diharapkan mampu :Memahami konsep analisis ketenagaan perawat di RS.Menganalisa ketenagaan di ruangan perawatanMenghitung jumlah tenaga sesuai kebutuhan dan situasi ruangan.Merencanakan kebutuhan tenaga perawat di ruangan perawatan

  • LATAR BELAKANG

    Era globalisasi dan pasar bebas terbuka persaingan antar RSMasyarakat ingin pelayanan yang cepat , akurat , bermutu dan biaya terjangkauUU Konsumen Demokratisasi meningkat- supremasi hukum pun meningkat, Pengelolaan RS harus transparan, berkulalitas, memperhatikan kepetingan klien dengan seksama dan hati-hatiUntuk menghadapi , salah satunya merencanakan kebutuhan SDM secara tepatSetiap pimpinan keperawatan dan seluruh tenaga kep harus memiliki kompetensi iniPelayanan kep. merupakan bagian pel RS bila pelayan kep Bermutu maka pely RS bermutuPely kep humanistik dan unikPerawat dalam memberikan bantuan jasa, di RS sangat padat karya apabila kuallitas dan jumlah kurang maka akan mempengaruhi kualitas pely RSPemenuhan kebutuhan bertahap ( visi RS ,visi perawat dan factor makro serta mikro RS

  • B. ANALISIS SITUASI TENAGA PERAWAT DI RS

    Hal yang harus dijawab oleh perencana tenaga perawat :

    Apakah tenaga yang ada saat ini sudah cukup ? jumlah, jenis, beban kerja dan kompetensi pada setiap unitPerencanaan harus dapat memprediksi situasi yang akan datang.Merencanakan pelatihan pelatihan dan rotasi tenaga perawat untuk penyesuaikan beban kerja dan tuntutan pelayanan dimasa depanDilakukan analisis beban kerja dan pola beban kerja tenaga perawat yang ada .Melakukan inventarisasi keahlian personal.ProfensionalAnalisis model kerja/ metoda yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan.

  • C. ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PRAWAT DI RS

    Semua metoda dasarnya : beban kerja dan personal yang bersangkutanDari berbagai penelitian terutama di luar negeriAnalisis betul-betul diusahakan sebaik mungkin : butuh waktu, biaya, tenagaBeberapa situasi yang harus dipertimbangkan : Adanya perluasan RSPenambahan jenis pelayanan dan fasilitas RSAdanya penurunan motivasi kerja ( sering tidak masuk, datang terlambat, penyelesaian pekerjaan semakin lambat). Bisa terjadi karena ( pimpinan kurang memperhatikan bawahan, tidak ada reward, kerja yang ketat, beban kerja yang berat serta tenaga yang kurang)Adanya keluhan klien tentang pelayanan yang diterima ( puas atau tidak puas)

  • D. CARA MENGHITUNG KEBUTHAN TETNAGA PRW DI RS

    CARA RASIOCARA NEEDCARA DOUGLASCARA DEMANDCARA GILLEISCARA SWANBURGMETODA FORMULA NINADIREKTORAT PEL. KEP. DIRJEN YAN. MED. DEPKES RI (2001), diperbaharui th 2002

  • PERANCANAAN SDM KEPERAWATANA. PENGERTIANPerencanaan SDM merupakan sebagian proses mengenal pembuatan kebijakan baru, sistim dan program yang menjamin pengolahan SDM dibawah kondisi yang tidak pasti:@ Peran staf profesional mengenai perubahan dalam perencanaan SDM @ Peramalan kebutuhan SDM merupakan factor yang sangat penting dalam rangka mengantisipasi perubahan staf.

    B. MANFAAT PERENCANAAN SDM KEPERAWATANRumah sakit dapat memanfaatkan SDM yang ada dalam rumah sakit secara lebih baikEfektifitas dan produktifitas kerja dapat ditingkatkanPerancanaan SDM berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga keperawatan dimasa depan, baik dalam arti kualitas maupun dalam arti kuantitasRencana SDM merupakan dasar bagi program kerja sebagai satuan kerja yang menangani SDM dalam suatu RS

  • Tujuan perencanaan SDM

    Untuk menentukan kualitas dan kuantitas petugas yang akan bertugas di RS atau dilingkungan perawatanUntuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan sehingga setiap pekerjaaan ada yang mengerjakanUntuk menghindari terjadinya menajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugasUntuk mermpermudah koordinasi integrasi dan sinkronisasi sehingga prudutifitas kerja meningkat.Untuk menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawanUntuk pedoman dalam program seleksi dan penanganan SDM Pedoman dalam mengadakan mutasiMenjadi dasar dalam melakukan aplikasi

  • LANGKAH-LANGKAH DALAM PERENCANAAN SDMPerencanaan untuk kebutuhan masa depan. Berberapa orang yang dibutuhkan dapat dipertahankan selama kurun waktu yang diharapkanPerencanaan SDM untuk keseimbangan masa depanPerencanaan untuk mengadakan dan seleksi atau pemindahan sementaraPerencanaan untuk pengemban keterampilan

  • Contoh AplikasiPola ketenagaan ruangan kardiologi

    Pada suatu pelayanan porfesional jumlah tenaga yang diperlukan tergantung pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien. Menuru Dauglas 1984 klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3 kategori yaitu :Perawat minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jamPerawat intermediate memerlukan waktu 3-4 jam/24Perawatan total atau maksimal waktu 5-6 jam/24

    NOPendidikanStatusKepegawaianJenis kelaminJumlah1S1 KepPNSPerempuan32D III KepPNSPerempuan83SPKPNSperempuan44Jumlah15

  • Dalam suatu penelitian Douglas 1975 tentang jumlah tenaga perawat di RS didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi sore dan malam tergantung pada tingkat ketergantungan pasien Contoh :Penentuan jumlah tenaga di Ruangan JantungTingkat ketergantungan PasienTingkat ketergantungan klien di Ruangan Kardiologi dinilai dengan menggunakan instrumen yang dimodifikasi sesuai keadaan klien kardiologi dengan acuan instrument penelitian tingkat ketergantungan klien dari DouglasTingkat ketergantungan klien sebesar

    Total Care 9 orangMinimal Care 17 orangParsial Care 6 orang

  • POLA KETENAGAAN KEPERWATANPendapat beberapa pakar:Gillies (1994) Profesional 55 %: Non profesional 45 %Negara maju67 %: 33 %Indonesia ?

  • Kebutuhan Tenaga Perawat

    Kebutuhan dengan cara keseluruhan di Ruangan KardiologiKlasifikasi pasien kebutuhan tenaga perawat Pagi Sore MalamTotal Care 9 x 0,36 = 3,24 9x0.30 =2.7 9 x0.20 =1.8Parsial Care 6 x 0.27 = 1.162 6 x 0.15 =1.90 6x0.07 =0.42Mimal Care 17 x 0.17 = 2.09 17 x.0.14 = 2.38 17 x 0.10=1.7Jumlah 6,95 5,68 3,92

    Kesimpulan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan:

    Pagi 7 orangSore 6 orangMalam 4 orang

    Jumlah 17 orang

  • Perencanaan jumlah ketenagaan keperawatan tentang yang sudah ada 15 orang, direnakan penambahan untuk tahun 2007 sebanyak 2 0rang

    Perancaaan pengembangan pendidikan dan keterampilan

    Perencanaan pengembangan pendidikan:

    NOJenis Pendidikan 2007200820091SPK ke DIII Khusus Kep42DIII ke S1 Kep 3333S1 ke S21Jumlah734

  • Perencanaan pengembangan keterampilan

    NoJenis pelatihan2007200820091Pelatihan khusus jantung2222Pelatihan kusus keterampilan pembacaan EKG1113Pelatihan BCLS1114Pelatihan ACLS1115Pelatihan asuhan keperawatan kritis1116Pelatian custumer service222

  • RECRUITMENT DAN SELECTION

    PengertianPenerimaan tenaga ( recruitment ) adalah : tahap pertama proses untuk melihat calon staf baru dan medorong mereka untuk mengajukan mendapatkan staf baru dengan lamaran kerja dalam mengisi kekosongan tenaga ( Gillies, 1980)Seleksi adalah : Proses pemilihan calon tenaga atau staf baru yang tepat sesuai dengan porsi yang kosong ( Burgess L, 1988)Seleksi adalah : Kegiatan dalam menajemen sumber daya manusia yang dilakukan setelah proses rekrutment ( Rivai, 2004)

  • Proses penerimaan tenaga keperawatan

    Sebelum menerima tenaga kep yang baru, maka pimpinan kep termasuk kepala ruangan perlu mengetahui gambaran ketenagaan meliputi :

    Jumlah tenaga keperawatan keselurahan tiap unit sesuai dengan klasifikasiPersentase tiap ketegori tenaga yang adaPersentase perawat untuk unit tiap jabatan atau usia misalnya Ka. Tim, Kepala Ruangan , Pengawas dan Kepala SeksiPresentase perawat tiap klasifikasi dan asal Pdd.Jumlah perawat yang sedang mengikuti pendidikan sesuai dengan jenis pendidikanJumlah perawat yang pernah ikut pelatihan di rumah sakit sebelumnyaPersentase pertukaran tenaga tiap tahunRata-rata lamanya setiapa tenaga untuk tugas tertentuRata-Rata ketidak hadiran stafPersentase staf yang tinggal dekat dan jauh dari rumah sakit.

  • Selain itu perlu juga diketahui :

    Data tentang klasifikasi klienProsedur atau protokol keperawatan yg adaStandar praktek keperawatanOrientasi dan pendidikan tambahan untuk perawatKomposisi tenaga yang adaBentuk dan frekuensi pengawasanKemampuan staf keperawatanKebutuhan keperawatan klien dan aspek hukum

  • Setelah diketahui gambaran ketenagaan dan pasien, maka direncanakan penerimaan tenaga baru:@ Kriteria pengembangan Cara penerimaan tenaga keperawatan yang baru:a. Dinding iklan sesuai dengan populasi yang menjadi sarana iklan ter sebutb. Buat desain yang manarik perhatian pembacac. Perlihatkan gambaran perawat profesional yang sedang bertugasd. Menuliskan beberapa faktor yang menarik meliputi :

    Kesempatan untuk diterimaPengetahuan yang dibutuhkanSimulasi intelektualKesempatan untuk mengikuti pendidikan tambahanPenghasilan yang memadaiKesempatan mengembangan diriKesempatan untuk menjadi pimpinan atau kepala ruangan

  • e. Melibatkan perawatan pelaksana dalam mengembangkan cara yang tepat untuk menerima tenaga baru.f. Uji coba cara yang dipilihg. Menggunakan surat kabar minggu atau media masa lain yang sesuai dengan sasaranh. Menyediakan fasilitas telp, fax atau surat menyurat untuk calon tenaga dalam memberi jawaban, menanyakan informasi lanjutani. Mengatur jadwal wawancara dengan fasilitas yang meyenangkanj. Bentuk jawaban yang diinginkan didapatkan dari calon sesuai lamaran yang diajukan

  • Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerimaan tenaga baru:

    Hindari calon tenaga keperawatan baru dari kemungkinan berbuat kesalahan. Dengan cara yakini calon memahami apa yang dibutuhkan oleh institusiJika mungkin beri kesempatan calon tenaga baru untuk berbicara dengan staf lama tentang kegiatan asuhan keperawatan atau pengalaman bekerja mereka di intitusi tersebutBeri informasi bagi tenaga baru tentang orang yang bisa dihubungi, nomor telp, alamat institusi tersebutGunakan berbagai institusi sosial atau ikatan alumi untuk mendapatkan calon yang diinginkan.

  • Metode penerimaan tenaga keperawatan1. IklanMelelui media massa misalnya surat menyurat , radio, TV, bulletin, journal dll2. Hari karirIni dilakukan rutin setiap tahun yang dapat memberikan informasi tentang kemungkinan pengembangan karir perawat diinstitusi yang mengadakan khususnya dan perkembangan keperawatan umumnya3. Recruitment LiteratureBuku-buku yang bersi informasi tetang penerimaan staf baru pada satu isntitusi, biasanya buku ini dibuat sebelum penerimaan tenaga baru sehingga dapat memberikan informasi pada calon tenaga keperawatan yang baru.

  • 4. Open houseMembuka kesempatan kepada calon tenaga baru untuk melihat kegiatan-kegiatan diinstitusi satu rumah sakit tersebut.

    5. Program pendidikan berkelanjutanIsntitusi yang memerlukan staf baru tersebut, sebelum melakukan penerimaan staf baru, maka mereke mengadakan pelatihan tentang bidang yang akan dikembangkan dan memerlukan tenaga pada intitusi tersebut.

    6. Rekomendasi staf seniorRekomendasi staf senior atau staf lama juga merupakan cara dapat dipilih untuk penerimaan tenaga baru.

  • Sistem seleksi tenaga keperawatan

    Tujuan seleksiMembadingkan latar belakang calon dengan kriteria seleksiMengevaluasi/ menilai karakteristik individu calon tenaga keperawatan.

    Kelengkapan berkas lamaran yan perlu diperiksaKelengkapan format lamaran meliputi kelengkapan isi , kejelasan kalimat, kelengkapan data.Referensi yang digunakan meliputi referensi yang dilampirkan memuaskan , membutuhkan pengecekan lebih lanjutLisensi sebagai perawatan tedafatar, apakah tidak lewat batas waktu keabsahanyaIjazah dan daftar nilai terakhir yang telah dilegelisirTanda tanganRiwayat hidup ( curriculum vitae)Pengalaman kerja yang laluApabila calon tenaga baru memenuhi ketentuan-ketentuan diatas maka dilanjutkan dengan wawancara

  • Pedoman WawancaraAtur posisi duduk berhadapan, suasana nyaman dan menyenangkanUpayakan kontak mata dengan calon selama wawancaraObservasi ekspresi wajah apakah kelihatan cemas, takut , dllPosisi tubuh selama wawancara seharusnya rileks tapi tetap sopanSuara pewancara harus tegas dan lembut , tidak kerasGunakan pertanyaan terbuka dan jelas sesuai dengan kriteria seleksi selama wawancara, sehinga calon dapat memberikan informasi banyak yang dapat memberikan gambaran pada pewawancara tantang calon

    Perkenalan dan pembicaran pendahuluanPertanyaan pertanyaan seperti :cerita pada saya tentang diri saudaraApakah saudara tidak keberatan bekerja ditempat yang jauh dari tempat tinggal saudaraBerapa gaji yang terendah saudara harapkan

  • Jawablah pertanyaan calon pelamar sesuai dengan kewenangan yang dimilki pewawancaraBuatkan catatan tentang calon pelamar yang meliputiKetepan waktuPandangan yang baik tentang tugasPenilaian diri yang positifCatat penilaian pribadi calon pelamar, tutup wawancara dengankatakan wawancara telah selesaiTidak menjanjikan harapan pada calon tenaga baruBeritahu kapan hasil wawancara dan seleksi lainnya akan diumumkan dan dimana akan diumukanSimulasi keterampilancalon tenaga baru yang memenuhi persyaratan akan diterima, sebelum bekerja dilakukan orientasi

  • Prorses orintasiTraining / pelatihanPengenalan tentang peraturan umum rumah sakit atau keperawatan yang dilaksanakan selama 2 sampai 7 hariOerintasiPekerjaan dapat bersifat sentralisasi dilakukan oleh staf bidang perawatan/ desentralisasi yang dilakukan oleh unit kerja dimana staf baru kamana ditempatkanProses belajar orang dewasaStaf baru ditugaskan untuk mempelajari topic-topik tertentu dengan tujuan yang telah dirinci, kemudian dilakukan diskusi dengan isntruktur klinik/ pembimbing klinik dilakukan berkala minimal sekali seminggu

  • Intern shipsStaf baru bekerja dengan mencontoh staf lama setelah dinilai mampu baru diberi tugas tersendiri dan staf lama yang dijadikan model harus yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai

    PreceptorshipsStaf baru bekerja bersama-sama dengan staf senior yang ditunjuk sebagai preceptor yang memiliki kemampuan yaitu pengetahuan keterampilan dan sikap profesional yang dapat dijadikan model

  • Ketenagaan BangsalFungsi kepala bangsal adalah mengatur ketenagaanTujuan : melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan selama 24 jam/hari.

    Dalam menentukan ketenagaan, beberapa aspek perlu diperhatikan antara lain:

    Sistem/model asuhan keperawatan yang akan diterapkan Kategori tenaga

  • Sistem pelayanan asuhan keperawatan

    Motode kususSetiap pasien ditugaskan kepada seorang perawat yang melayani seluruh kebutuhannya pada saat dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya.Metode fungsionalPada metode ini pelayanan keperawatan dibagi menurut tugas yang berbeda dan dilaksanakan oleh perawat yang berbeda tergantung pada kompleksitas dari setiap tugas, sebaiknya metoda ini tdk digunakanContohFungsi pengkajian tanda vitalFungsi membagi obatFungsi mambalut dsb

  • Metode Tim

    Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota berbeda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien kepala tim bertanggung jawab membuat perencanaan dan evaluasi asuhan keperawatan untuk semua pasien yang ada dibawah tanggung jawab timnyaTujuan perawatan tim : memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan jumlah staf yang tersedia

  • Metode perawat primer ( dirumah sakit ) Perawat profesional diberi tanggung jawab dan wewenang penuh untuk mengkaji, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi askep dari beberapa pasien yang dituntaskan kepadanya. Perawat primer bertanggung jawab untuk perawatan 24 jam mulai dari pasien diterima sampai pulang. Perawat yunior melaksanakan perawatan yang dipesankan ketika perawat primer itu tidak dinas. Perawat primer mempunyai otonomi dan wewenang sesuai dengan fungsinya dan bertanggung gugat terhadap hasilnya. Ia juga mengkaji dan mengkoordinasi perawatan yang diberikan oleh anggota kesehatan lainya . Perawat primer memberikan askep melalui koordinasi dengan perawat lain.

  • Metode Modular atau distrik

    Metode mudular atau distrik adalah modifikasi metode perawatan primer dan tim, bila jumlah tenaga perawat profesional terbatas untuk melakukan perawatan primer. Keperawatan modular adalah penugasan pasien berdasarkan lokasi . Pada motode ini kesinambungan asuhan dimungkinkan. Setiap tenaga perawat profesional , dibantu oleh perawat profesional memberikan pelayanan kepada sejumlah pasien. Perawat professional menyusun rencana asuhan , melaksanakan rencana tersebut sebanyak mungkin dan mengarahkan tenaga professional untuk melakukan kegiatan teknis. Perawatan profesional ini lebih berperan sebagai koordinator dan informatory dari pada kepala bangsal.

  • Penjadwalan

    Penjadwalan dibangsal keperawatan perlu dilakukan dengan cermat, sebab apa yang dapat terjadi dibangsal sulit dipastikanKegiatan yang ada banyak tergantung kondisi pasien. Keadaan pasien dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan kondisi sakit dan kebutuhannya. Oleh Karena itu dalam penjadwalan perawat diatur secara garis besar supaya dimodifikasi sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi yang terjadi dibangsal

  • Cara penjadwalan yang digunakan :

    Penjadwalan desentralisasiKepala ruang merencanakan jadwal dinas untuk stafnya. Cara ini menimbulkan kesulitan bila membutuhkan banyak perawat karena absen atau sakit. Kepala bangsal harus merencanakan kembali jadwal sehingga sering menibulkan ketidak puasan staf.Penjadwalan sentrarlisasiPetugas ketenagaan akan merencanakan dan mengendalikan jadwal dengan demikian pekerjaan kepala ruangan menjadi lebih ringan, tetapi petugas tersebut kurang mengetahui tentang perubahan kebutuhan perawat karena beban asuhan yang meningkat dibangsal, maka perlu diberikan gambaran secara keseluruhan tentang tenaga dan shif perawat

  • Macam penjadwalan

    jadwal permanent/tetapJadwal ini dibuat untuk 3-6 bulan 1 tahunJadwal siklus/BlokDibuat dengan pola yang sama baik untuk dinas libur maupun shifJadwal rotasiDisesuaikan dengan situasi dan kondisi bangsal dan beban kerja

  • Untuk menyusun penjadwalan perlu diperhatikan hal sebagai berikut :

    Penanggung jawab harus ada untuk setiap shiftPenjadwalan harus meliputi perawatan 24 jam setiap hari dan 7 hari semingguLibur dan pemindahan harus direncanakan menurut kebijakan rumah sakitJadwal dinas harus direncanakan minimal 1 minggu dan perubahan hanya bila diperlukanKebutuhan tenagan harus fleksibel dan penyesuaian harus diadakan/ dibuat bilamana diperlukan

    Pedoman yang perlu dipertimbangkan dalam penjadwalan :Jadwal disiapkan untuk beberapa lamahari apa libur mingguan / tahunan dapat dipecah atau beruntunHari libur/minggu/ tahunan dapat dipecah atau beruntunBebera lama waktu kerja maximum/ minimumBerapa lama sebelumnya dapat mengajukan hari libur mingguan/ cuti tahunanBerapa lama sebelumnya jadwal sudah dapat dilihat oleh staf Berapa lama ada perganti rotasi/shiftApakah tenaga ekstra ( part time) akan dimanfaatkan, kalau iya? bagaimana ketekunannyaBagaimana menciptakan komunikasi terbuka antara staf dan pembuat jadwal

  • Pertukaran dinas dan rotasi

    Merupakah hal yang biasa, namun dapat menimbulkan stress bagi staf karena tubuh membutuhkan adaptasi, maka pertukaran dinas jarak pendek akan semakin menimbulkan stress, shift yang tetap membebaskan/mengurangi stress. Selain perawat , kepala ruang juga membawahi tenaganon-perawat yang mempunyai tugas , sebagai berikut :melaksanakan administrasi bangsalMengatur rumah tangga bangsalMelaksanakan kebersihan bangsal dan menata laksana dapur bangsal

  • Perhitungan Tenaga

    Adanya perluasan rumah sakit Adanya berbagai perubahan jenis pelayanan dan fasilitas rumah sakit. Adanya penurunan motivasi

    Adanya keluhan klien tentang pelayanan yang diterima.

  • Cara Menghitung Kebutuhan Tenaga Perawat di Rumah Sakit

    Cara Rasio

    Metoda ini menggunakan jumlah tempat tidur sebagai denominator personal yang diperlukan .Metoda paling sering digunakan Motoda ini hanya mengetahui jumlah personal secara totalTidak bisa mengetahui produktifitas SDM rumah sakit, dan kapan personal tersebut dibutuhkan oleh setiap unit Bisa digunakan bila : kemampuan dan sumber daya untuk perencanaan personal terbatas, jenis , tipe dan volume pelayan kesehatan relative stabil.

  • KeteranganTM = Tenaga medisTT = Tempat tidurTPP = Tenga para medis perawatanTPNP = Tenaga paramedis non perawatanTNP = Tenaga non medisCara rasio yang umum digunakan adalah berdasarkan surat keputusan Menkes RI No 262 tahun 1979 tentang ketenagaan rumah sakit, dengan standar sebagai berikut :

    Tipe RSTM/TT TPP/MTTPNP/TTTNM/TTA & B1/(4-7)(3-4)/21/31/1C1/91/11/5D1/151/21/62/3Khususdisesuaikan

  • Contoh perhitungan

    Suatu rumah sakit tipe B dengan jumlah tempat tidur 300 buah, maka seorong pimpinan tenaga keperawatan akan meperhitungkan jumlah tenaga keperawatan adalah :

    3/2 x 300 = 450 4/2 x 300 = 600Maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan untuk rumah sakit tersebut adalah antara 456 orang sampai dengan 600Bila rumah sakit tipe C dengan jumlah tempat tidur 100 buah, maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan adalah1/1 x 100 =100 , maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan adalah 100 orang

    Bila rumah sakitnya tipe D dengan jumlah tempat tidurnya 75 buah, maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan adalah : x 75 = 37,5 ( maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan adalah 40 orang )

  • 2. Cara Need

    Cara ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja yang diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar profesi. Diperlukan terlebih dahulu gambaran tentang jenis pelayanan yang diberikan kepada klien misalnya : untuk klien yang berobat jalan, ia akan memulai/mendapatkan pelayanan, antara lain pembelian karcis, pendaftaran, pemeriksaan perawat/dokter, penyuluhan, pemeriksaan laborotorium, apotik dan sebagainya kemudian dihitung standar waktu yang diperlukan agar pelayanan itu berjalan dengan baik. Hundgnis (1992) menggunakan standar waktu pelayanan pasien sebagai berikut :

  • Contoh perhitungannyaRumah sakit A tipe B memberikan pelayanan kepada pasien rata-rata 500 orang perhari dimana 50% adalah pasien baru, maka seorang pemimpin keperawatan akan memperhitungkan jumlah tenaga sebagai berikut :

    TugasLama waktu (menit)Untuk pasienBaruLamaPendaftaranPemeriksaan dokterPemeriksaan asisten dokterPenyuluhan Lobaratorium315185154111107

  • Tenaga yang diperlukan untuk bertugas dibagian pendaftaran adalah : ( 3 + 4) / 2= 3,5 500/240 = 7.29 ( 7 orang tenaga ) jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai jam 12.00 (240 menit)Tenaga dokter yang dibutuhkan adalah : (15 +11)/2= 13 x 500/180 = 36.11 (36 orang dokter), jika ia bekerja dari jam 09.00 sampai 12.00 (180 menit)Tenaga asisten dokter yang dibutuhkan dalan : (18 +11)/2= 14.5 x 500/240 = 30.2 ( 30 orang asisten dokter), jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai jam 12.00 (240 menit).Tenaga penyuluhan yang dibutuhkan adalah : 51/2=25.5 x 500/ 240 =53.13 (53 orang tenaga penyuluhan), jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai jam 12.00 (240 menit)Tenaga laboratorium yang dibutuhkan adalah : (5+7)/2=6x500/240+12.5(13 orang tenaga laboratorium), jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai jam 12.00 (240 menit)

    Untuk pasien rawat inap, Dougllas (1984) menyampaikan standar waktu pelayanan pasien R. Inap sebagai berikut :Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jamPerawatan intermediet memerlukan waktu : 3-4 jam / 24 jamPerawatan maksimal / Total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam

  • Dalam penerapan system klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut diatas adalah sebagai berikut :

    Kategori I : self care/perawatan mandiriKegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri, penampilan secara umum baik, tidak ada reaksi emosional, pasien memerlukan orientasi waktu, tempat dan pergantian shift tindakan pengobatan biasanya ringan dan simple

    Kategori II : intermediet care/perawatan sedangKegiatan sehari-hari untuk makan dibantu , mengatur posisi waktu makan memberi dorongan agar mau makan, eleminasi dan kebutuhan diri juga dibantu atau menyiapkan alat untuk ke kamar mandi. Penampilan pasien sakit sedang tindakan perawatan pada pasien ini minor tanda-tanda vital, periksa urine reduksi, fungsi fisiologis , status emosional, kelancaran arinage atau infus. Pasien memerlukan bantuan pendidikan kesehatan untuk support emosi : 5-10 menit/ shift. Tindakan dan pengobatan 20-30 menit/shift atau 30-60 menit/shift dengan mengobservasi side efek obat atau reaksi alergi

  • Kategori III : intersive care/ perawatan totalKebutuhan sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendri , semua dibantu oleh perawat, penampilan sakit berat. Pasien memerlukan observasi terus menerus

    Dalam penelitian Douglas ( 1975, tentang jumlah tenaga perawat di rumah sakit didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan malam tergantung pada tingkat keteragan tugurtnya pasien seperti pada table dibawah ini :

    Jml pasienKlasifiaksi pasienMinimalpersialTotalpagisiangmalamPagisiangmalamPagisiangMalam10.170.140.070.270.150.100.360.300.2020.340.280.140.540.300.200.720.600.4030.510.420.210.810.450.301.080.900.60dst

  • Contoh Perhitungan :Di ruang Anggrek RSU PMI Bogor dirawat 20 orang pasien dengan kategori sebagai berikut : 5 pasien dg perawatan minim, 10 pasien dg perawatan parsial dan 5 pasien dengan perawatan total. Maka kebutuhan tenaga:

    1.Untuk shif pagi 2. untuk shif sore 3. untuk shif malam

    5 x 0.17 = 0.85 5 x 0.14 =0.70 5 x 0.10=0.5010 x 0.27 = 2.7 10 x 0.15 =1.5 10 x 0.07=0.705 x 0.36 = 1.80 5 x 0.30 =1.50 5 x0.20=0.100

    Total tenaga pagi = 5.35 ,Total tenaga sore = 3.70 Total tenga malam = 2.20Jadi jumlah tenaga dibutuhkan adalah : 5.35 +3.70 +2.20 =11.25 ( 11 orang perawat)

  • C. Kelompok klien sesuai dengan klasifikasi tersebut dengan memberi tanda tally (1) pada kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari dapat ketahui berapa jumlah klien yang ada dalam klasifikasi minimal parsial dan total

    D. Bila klien hanya mempunyai satu kriteria dari klasifikasi tersebut maka klien dikelompokan pada klasifikasi diatasnya

  • Hari keklasifikasiRata-rata klien/hariJumlah kebuthan perawatminimPersialTotalPagisoremalam1624122.822.041.282433102.571.911.213363123.212.221.324453123.112.211.355632112.551.891.216571133.102.051.197741122.631.881.188931132.702.011.319553132.562.351.0510731112.361.731.1111382133.392.221.2612492153.832.511.4313673163.992.791.69142103154.122.681.5015744153.712.781.7816593164.362.951.7317634133.272.491.6118465154.102.961.8219655164.173.091.9520743143.352.481.5821654153.812.791.7574314.3.352.481.583.322.351.50

  • Jadi rata-rata tenaga yang dibutuhkan untuk tiga shif adalah : 7 perawat. Berarti kebutuhan untuk satu ruangan adalah : 7 perawat + 1 karu +3 Ka.Tim + 2 cadangan = 13 PerawatCara demand adalah perhitungan jumlah tenaga menurut kegiatan yang memang nyata dilakukan oleh perawat . Menurut Tutuko ( 1999) setiap klien yang masuk ruang gawat darurat dibutuhkan waktu sebagai berikutUntuk kasus gawat darurat : 86.31 menitUntuk kasus mendesak : 71.28 menitUntuk kasus tidak mendesak : 33.09 menit

  • Hasil penelitian di rumah sakit Propinsi di Pilipina, menghasilkan data sbb :Konversi kebutuhan tenaga adalah seperti pada perhitungan cara need

    Jenis pelayananRata-rata jam perawatan / perpasien/hariNon bedahBedahCampuran bedah dan non bedahPost pertumBayi baru lahir3.43.53.53.02.5

  • Cara gilles

    Gilies ( 1989) mengemukakan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit perawatan adalah sebagai berikut :Jumlah jam keperawatan ratarata jumlah jumlah keperawatan yg Yang dibuthkan kelin/hari x KTen/Hari x Hari/tahuan = dibutuhkan /tahuan = jumlah perawat Disuatu unitJumlah hari/tahuan - hari libur x jumlah jam jumlah jam keperwatan masing masing kerja tiap yang diberikan perawat/ Perawat perawat tahunA x BxX C F = = H(C-D) G G

    KeteranganA = Rata-rata jumlah perawat/pasien /hariB = Rata-rata jumlah pasien/hariC = Jumlah hari/tahunD = Jumlah hari/tahunE = Jumlah jam kerja masing-masing perawatF = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahunG = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat pertahunH = Jumlah perawat yang dibutuhkan waktu unit tersebut

  • Prinsip Perhitungan Rumus Gillies

    Dalam memberikan pelayanan keperawatan ada tiga jenis bentuk pelayanan, yaitu :Perawatan langsung , adalah perawatan yang diberikan oleh perawat yang ada hubungan secara khusus dengan kebutuhan fisik, psikologis dan spritual berdasarkan tingkat ketergantungan pasien pada perawat, maka dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok yaitu : Self care, partiel care , total care dan intensive care. Minetti Huchinsea(1994) kebutuhan keperawatan langsung setiap pasien adalah empat jam perhari sedangkan untuk :

    self care dibutuhkan x 4 jam : 2 jamPartial care dibutuhkan x 4 jam : 3 jamTotal care dibutuhkan 1-1.5 x 4 jam : 4-6 jamInternsive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam

  • Perawatan tak langsung , meliputi kegiatan kegiatan membuat rencana perawatan, memasang/ menyiapkan alat, konsultasi dengan anggota tim, menulis dan membaca catatan kesehatan, melaporkan konsul pasien . Dari hasil penelitian RS Graham Detrtoit (gillies, 1989, h 245 )= 38 menit/Klien/hari , sedangkan menurut Wolfed an Yaoutn ( Gillies, 1989, h 245)= 60 menit/klien /hari dan penelitian di rumah sakit John Hopkin dibutuhkan 50 menit/pasien ( Gilies , 1994)

    Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada klien meliputi: aktifitas, pngobatan serta tindak lanjut pengobatan. Menurut Mayer dalam gillies (1994) waktu yang dibutuhkan untuk pendidikan kesehatan ialah 15 menit/klien /hari

  • Rata-rata klien per hari , adalah jumlah klien yang dirawat di suatu unit berdasarkan rata-ratanya atau menurut Bed Occupancy Rate (BOR) dengan rumus

    Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu X 100% Jumlah tempat tidur x 365 hari

    Jumlah hari pertahun yaitu : 365 hariHari libur masing masing perawatan pertahun yaitu 128 hari ( hari minggu = 52 hari, hari sabtu= 52 hari ( untuk hari sabtu tergantung kebijakan RS setempat kalau ini merupakan hari libur maka harus diperhitungkan begitu juga sabaliknya ) hari libur nasional = 12 hari dan cuti tahunan 12 hariJumlah jam kerja tiap perawatan adalah : 40 jam per minggu (kalau hari kerja efektif 5 hari maka 40/5 = 8 jam perhari, kalau hari kerja efektif 6 hari per minggu maka 40/6=6.6 jam perhari atau 7 jam per hariJumlah tenaga keperawatan dibutuhkan di satu unit harus ditambah 20% (untuk antisipasi kekurangan/cadangan)

  • Contoh perhitungan

    Dari hasil observasi dan sensus harian selama enam bulan di sebuah ruangan rumah sakit A yang berkapasitas tempat tidur 20 tempat tidur, didapatkan jumlah rata rata klien yang dirawat (Bor )15 orang perhari, kriteria klien yang dirawat tersebut adalah 5 orang dapat melakukan perawatan mendiri, 5 orang perlu diberikan perawatan sebagian, dan 5 orang harus diberikan perawatan total. Tingkat pendidikan perawat yaitu SPK dan DIII Keperawatan. Hari kerja efektif adalah 6 hari perminggu berdasarkan sistusi tersebut maka dapat dihutung jumlah kebt. tenaga perawat di ruang tersebut adalah sbb :

  • Menentukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari yaitu :

    Keperawatan mandiri 5 orang klien 5 x 2 jam = 10 jamKeperawatan sebagian 5 orang klien 5 x 3 jam = 15 jamKeperawatan totol 5 orang klien 5 x 6 jam = 30 jamJumlah 55 jamKeperawatan tidak langsung 15 orang klien x 1 jam 15 jamPenyuluhan kesehatan 15 orang klien x 0.25 jam = 3,75 jamTotol jam secara keseluruhan adalah 73.75 jam

  • Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan per klien perhari adalah 73.75 jam : 15 klien = 4.9 jamMenentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruang tersebut adalah langsung dengan menggunakan rumus (Gillies , 1989) diatas sehingga di dapatkah hasil sbb :

    4.9jam/kelien/hrx 15 org/hr = 26827.5 jam/thn = 15, 17 orang = 16 orang

    365hr-128hr/thx7jam 1659jam/thn

    =16 +20% =16+3=19 orang

    Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari yaitu

    Rata-rata /hari x rata rata jam perawatan /hari =

    Jumlah jam kerja/hari

    15 orang x 4.9 =10.5orang (11 orang) 7 jam

  • Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shif yaitu dengan ketentuan menurut Warstler ( dalam Swansburg, 1990.H.71) proporsi dinas pagi 47%, sore: 36% dan malam : 17% maka pada kondisi diatas jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shif adalah :

    Shift pagi : 5.17 orang ( 5 orang)Shift sore : 3.96 orang ( 4 orang)Shift malam : 1.87 orang ( 2 orang) 11 orangKombinasi jumlah tenaga menurut Intermountain Health Care Ine adalah :58%=6.38 ( 6 org) S1 Keperawatan26%=2.68 ( 3 org) DIII keperawatan16%= 1.76( 2 org )SPK 100% 11 orgKombinasi menurut Abdellah dan levinne adalah55%=6.05(6 orang ) tenagan profesional45.%=4.95 ( 5 orang ) tengan non profesional

  • Cara Swansburt (1999)Jumlah rata-rata pesien /hari x jumlah perawatan/pasien/hari

    Jam kerja/hariPada RS A Jumlah tempat tidur pada unit bedah 20 buah, rata-rata pasien per hari 15 orang, jumlah jam perawatan 5 jam /pasien/hari dan jam kerja 7 jam/hariCara menghitungJumlah perawat yang dibutuhkan adalah15x5 =10.71 atau 11 orang/24 jam 7

    Jumlah shif dalam seminggu 11 x 7 = 77 shiftBila jumlah perawat sama setiap hari dengan 6 hari kerja/minggu dan 7 jam /hari maka jumlah perawat yang dibutuhkan 77: 6=12.83 atau 13 orang

  • Metoda Formulasi Nina

    Nina ( 1990) mengunakan lima tahapan dalam menghitung kebutuhan tenaga

    Contoh perhitungannyaHasil observasi terhadap RS A yang berkapasitas 300 tempat tidur didapatkan jumlah rata-rata klien yang dirawat ( BOR) 60%, sedangkan rata-rata jam perawatan adalah 4 jam perhari, berdarkan situasi tersebut maka dapat dihitung jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruang tersebut adalah sbb :

  • Tahap 1Dihitung A = jumlah jam perawatan klien selama 24 jam per klienDari contoh diatas A = 4 jam/hariTahap IIDihitung B = jumlah rata-rata jam perawatan untuk seluruh klien dalam satu hariB = A x tempat tidur = 4 x3000=1200 jam perawatanTahap III Dihitung C = jumlah jam perawatan seluruh klien selama setahun .C = B x 365 hari = 1200 x 365 hari = 438000 jamTahap IVDihitung D jumlah perkiraan realitas jam perawatan yang dibutuhkan selama setahunD=C x BOR/80=438000 x 180/80 = 985500 Nilai 180 adalah BOR total dari 3000 klien dimana 60% x 300 = 180 sedangkan 80 adalah nilai tetap untuk perkiraan relalitas jam perawatanTaham VDidapat E = jumlah tenaga perawat yang dibutuhkanE=985500/1878 = 524.76 (525 orang)

    Angka 1878 didapat dari hari efektif pertahun ( 365-52 hari minggu = 313 hari ) dan dikalikan dengan jam kerja efektif perhari 7-1=6 , jadi 313 x 6 = 1878

  • Metoda hasil Lokakarya Keperawatan

    Menerut hasil lokakarya keperawatan ( Depkes RI tahun 1989) rumusan yang cepat digunakan utk perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan adalah SBB :

    Jam perawatan 24 jam x 7 ( tempat tidur x bor) + 25%Hari kerja efektif x 40 jamPrinsip perhittngan rumus ini adalah sama dengan rumus dari Gillies (1989) di atas, tetapi ada penambahan pada rumus itu yaitu 25% untuk penyesuaian produktivitas ( sedangkan angka 7 tersebut adalah jumlah hari dalam seminggu)

  • Standar Ketenagaan Perawat dan Bidan di Rumah SakitPedoman cara perhitungan kebutuhaan tentang perawat dan bidan menurut Direktorat Pelayanan Keperawatan Dirjen Yan Med Depkes RI (2001) dan disempurnakan th 2002 dengan memperhatikan unit kerja :RI dewasaRI Perinatal/ anakRI IntensifIGDKamar BersalinKamaqr OperasiRawat Jalan

  • Masing-masing rumah sakit model pendekatan yang dipergunakan sbb :

    Rawat InapBerdasarkan klasifikasi pasienCara perhitungan berdasarkanTingkat tergantungan pasien berdasarkan jenis kasusRata-rata pasien perhariJumlah perawatan yang diperlukan / hari /pasienJam perawatan yang diperlukan ruangan/hariJam kerja efektif setiap parawatan/bidan 7 jam perhari

  • KeteranganBerdasarkan penelitian dari laur negeri Jadi jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan adalah

    Jumlah jam perawatan 93 =13 perawatJam kerja efektif perhari 7Contoh perhitungannya

    NoJenis ketegoriRatarata paien/hariRata rata hari perawatan/pasien/hariJaumlah jam perawatan/hari(Cxd)abcde12345Pasien P dalamPasien BedahPasien gawatPasien anakPasien kebidanan1081313.54104.52.535321013.52.5jumlah2393

  • Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi ) dengan hari libur/cuti/hari besar ( loss day)

    Jumlah hari Minggu dalam setahun + cuti + hari besar X jumlah perawatan tersedia Jumlah ari kerja efektif

    52+12+14=78 X 13 =3.5 286Parawat/ bidang yang mengerjakan tugas-tugas non profesi ( non nursing jobs)Seperti membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan., kebersihan alat-alat makan pasien, dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan

    Jumlah tenaga perawat + loss day 13+3.5 X 25 = x 25% =4.1 100 100

    Jadi jumlah tenaga : tenaga yang tersedia + faktor koreksi

    13+3.5+4.1=20.6 ( dibulatkan menjadi 21 orang perawat/bidan)

  • Tingkat ketergantungan pasienPasien diklasifikasikan berdasarkan pada kebutuhan terhadap kebutuhan asuhan keperawatan/ asuhan kebidanan meliputiAsuhan keperawatan minimalAsuhan keperawatan sedangAsuhan keperawatan agak beratAsuhan keperawatan minimal

    Keterangan :# : uraian ada pada model Gilles di halaman depan@: berdasarkan peneljitian di luar negeri

    NoKategori #Rata-rata jumlah pasien/hari @Jml jam perwt/harJml jam perwtan ruangan/hariC x dabcde1234Askep minimalAskep sedangAskep agak beratAskep maksimal7711123.084.156.161421.5645.656.16Jumlah2687.37

  • Jumlah perawat yang dibutuhkan adalahJumlah jam perawatan diruangan/hari = 8737 =12.5

    Jam efekti perawat 7

    Ditambah faktor koreksi dengan :

    Loss day :52+12+14 =78 = 12,5 = 3,4 286Non NS jobs diperkirakan 25% Jumlah tenaga perawat + los day X 25 10012.5+3.4 x 25 =3.9 100Jumlah tenaga: tenaga yang tersedia + faktor koreksi12.5+3.4+3.9=19.8 ( dibutuhkan 20 perawat/bidan)

  • Jumlah tenaga untuk kamar operasi

    Dasar perhitungan tenaga di kamar operasi :

    Jumlah dan Jenis operasiJumlah kamar operasiPemakaian kamar operasi ( diprediksi 6 jam perhari pada hari kerjaTugas perawat di kamar operasi : instrumentator perawat sirkulasi (2 orang/tim)Ketergantungan pasien :Operasi besar : 5 jam / 1 operasiOperasi sedang : 2 jam / operasiOperasi kecil : 1 jam / operasi

  • (Jml jam perawatan/ hari x jumlah operasi )x jml perawat dalam tim X 2

    Jam Kerja efektif /hari Contoh kasus Dalam suatu rumah sakit terdapat 30 operasi/hari dengan perincianOperasi besar 6 orgOperasi sedang 15 orgOperasi kecil 9 org

    Cara perhitungan((6 X 5 jam)+(15x2 jam) )+(9x1 jam) X 2 = 19,71 +1 (pwt cadangan inti) 7 jamJadi kebutuhan perawat dikamar opersi 20 orang

    Di ruang penerimaan dan RRKetergantungan pasien diruang penerimaan : 15 menitKetergantungan pasien di RR : 1 jam1.25 x 30=5,3 orang ( dibulatkan 5 orang) 7

  • Perhitungan diatas dengan kondisi alat tenun dan set operasi dipersiapkan oleh CSSD

    Jumlah tenaga di Gawat DaruratDasar perhitangan di gawat darurat adalahRata-rata jumlah pasien perhariJumlah jam perawatan perhariJam efektif perawatan perhariContah kasusRata-rata jumlah pasien perhari = 50Jumlah jam perawatan = 4 jamJam efektif perhari = 7 jamJadi kebutuhan tenaga perawatan di IGD50x4=28,57 =29 orang + loss day jadi ( 78 x 29 = 8 org 7 286

    = 29 orang + 8 orang = 37 orang

  • Kritikal CareRata-rata jumlah pasien / hari = 10Jumlah jam perawatan / hari = 12Jadi kebutuhan tenaga perawatan kritikal care

    10x12 78 17,15=17 org + loss day jadi( x17 =17 + 5 org = 22 org 7 286

    Rawat JalanRata rata jumlah pasien / hari = 100Jumlah jam perawatan/ Hari = 15Jadi kebutuhan tenaga perawat deri rawat jalan :100 x15 15 =4 org + koreksi 15%= x4 org + 0.6 (1 org) = 5 org 7 x 60 286

  • Kamar bersalinWaktu yang diperlukan untuk pertolangan persalinan mencakup kala 1 sd kala IV = 4 jam/pasienJam efektif kerja bidan 7 jam/ hariRata-rata jumlah pasien setiap hari 10 orangContoh: jumlah Bidan yang diperlukan adalah :10x4 jam 40 78 = =5.7=6 org + loss day( x1.5) 7 jam/hari 7 286 =6+2=8 org

  • LATIHANRuangan VVIP berkapasitas 30 TT, BOR perhari 60 % (18 org), kriteria pasien yang dirawat adalah minimal care 8 orang, partial care 5 orang dan total care 5 orang :Hitung jumlah tenaga perawat yg dibutuhkan untuk rawat inap dengan pertimbangan jam keperawatan yg dibutuhkan sesuai dg klasifikasi pasien dan hitung juga kebutuhan tenaga perawat perhari.Hitung kwalifikasi perawat yg dibutuhkan .Buat rencana pengembangan perawat utk 5 th ke depan (2010 2014).

  • Penutup

    Salah satu aspek yang sangat penting untuk mencapai pelayanan keperawatan bermutu adalah tersidianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi yang kebutuhan baik kuantitas maupun kualitasnya.

    Perencanaan yang salah bisa mengakibatkan kekurangan tenaga dan kelebihan tenaga

    Manajer keperawatan di tuntut untuk bisa merencanakan jumlah tenaga perawat yang betul-betul sesuai denga kebutuhan, sehinga mutu pelayanan dapat terjamin disamping itu menejer rumah sakit mempunyai visi dan misi sesuai dengan visi dan misih rumah sakit

  • POLA KETENAGAAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKITHal-hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan pola ketenagaan keperawatan:Visi, misi, kebijakan RS dalam memberikan pelayanan kesehatanFasilitasJenis ketenagaan yang tersediaTingkat ketergantungan & jumlah pasienBeban kerja perawatMetode pemberian askep

  • BERBAGAI ALTERNATIF PEDOMAN DALAM MENENTUKAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATANTabel 1.Contoh perhitungan tenaga dalam satu ruangan

    NoJenis/kategoriRata-rataPasien/hariRata-rata jamPerwatan/pasien/hariJumlah jam perawatan/hari(cxd)a.bcde1Pasien penyakit dalam103,5352Pasien bedah84323Pasien gawat110104Pasien anak34,513,55Pasien kebidanan12,52,5Jumlah2393,0

  • Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan adalah:Jumlah jam perawatan = 93/7= 13 perawatJam kerja efektif pershiftFaktor koreksi (hari libur/cuti/hari besar/loss day)Jlh hr mg dlm 1 thn+cuti+ hr besar x jlh perawat tersedia jumlah hari kerja efektif52+12+14 = 78 hari x 13 = 3,5 orang 286Jumlah jam yang dipakai mengerjakan tugas-tugas non keperwatan, membuat rincian pasien pulang, dll asumsi 25 % dari jam pelayanan keperawatan.Jumlah jam perawatan + loss day x 25 = 4,1 100Jumlah tenaga yang dibutuhkan 13+3,5+4,1= 20,6 (21 orang)

  • Tingkat ketergantungan pasienTabel 2.Contoh kasus

    NoKategoriRata-rata jlhPasien/hariJlh jam perawatan/hariJlh jam perawatan/ruangan/hari(cxd)abcde1Askep minimal72142Askep sedang73,0821,563Askep agak berat114,1545,654Askep maksimal16,166,16Jumlah2887,37

  • Jumlah perawat yang dibutuhkanJumlah perawatan di ruangan/hari = 87,37/7 jam efektif perawat= 12,5Koreksi loss day 52+12+14 x 12,5= 3,4 orang 286Tugas non keperwatan 25 %Jumlah tenaga perawat + loss day x 25 10012,5+3,4x2,5 = 3,9 100Jumlah perawat yang dibutuhkan = 15,9+3,9=19,8(20 orang)

  • Tingkat ketergantungan pasien menurut Douglas (1984)1. Perawatan minimal 1-2 jam/24 jam2. Perawatan intermediate 3-4 jam/24 jam3. Perawatan maksimal atau total 5-6 jam/24 jamJumlah perawat yang dibutuhkan:7,11+5,28+3,35= 15,74 (15) orangLibur/cuti 5 orang, PP 3 orang, PKR 1 orang= 24 orang

  • Penghitungan kebutuhan tenaga menurut sistem akuitasDitetapkan berdasarkan indikator kritisKelas I2jam/24 jamKelas II3jam/24 jamKelas III4,5jam/24 jamKelas IV6jam/24 jamRuang X:Kelas II 3 orang, 14 kelas III, 3 orang kelas IV. Jumlah jam yang dibutuhkan = (3jamx3ps)+ (4,5x14ps)+(6jamx3ps)= 90 jam. Shift pagi 35 %, sore 35 %, malam 30 %Pagi/sore = 90jamx35% 3,94 atau 4 orang 8 jamMalam = 90jamx30% 3,37 atau 3 orang 8 jam

  • Penghitungan kebutuhan tenaga menurut sistem evaluasi faktorPasien dikelompokkan berdasarkan pada jumlah nilai yang didapat berdasarkan indikator kritis atau unit relatif (RVUs)Kelas I0-10 pointKelas II 11-25 pointKelas III26-40 pointKelas IV> 41 point

    Jika dalam satu ruangan 3 pasien kelas II, 14 kelas III, 3 orang kelas IV. Diperlukan 645 RVUs.Setiap RVUs diperlukan waktu 3 menit, jadi 645 RVUsx3menit/RVUs=1,935 menit/60 menit= 32,25 jam/8jam4 orangEvaluasi faktor= 4,03, evaluasi prototipe 3,94 perawat, jadi tidak jauh berbeda.

  • Pedoman penghitungan kebutuhan tenaga menurut GilliesTenaga Perawat (TP) = A X B X C (365-C) JAM KERJA/HRA= Jam perawatan/24 jamB= sensus harian (BORx jlh TT)C= jlh hr libur (libur resmi & cuti tahunan personel)Jam kerja per hari = 6 jam per hari365= jlh hari kerja selama setahunJlh hari libur di Indonesia 76 hr(52 hr mg, 12 hr cuti, 12 hr libur nasional).

    Contoh: rata-rata jam perawatan selama 24 jam 6 jam, jlh TT 100,BOR rata-rata 70 %, kebutuhan tenaga perawat adalah:AxBx365=6x70x365=153.300(365-C0xjam kerja/hari= (365-52)x6= 1878Jumlah perawat yang dibutuhkan = 153.300/1878= 81,63=82 perawat

  • Pedoman penghitungan kebutuhan tenaga menurut formulasi PPNITenaga Perawat (TP) = ( (Ax52 mg) x 7 hr(TTxBOR)) x 125 % 41 mg x 40 jamFormula PPNI tidak berbeda dengan yang dikembangkan GilliesSatuan diubah menjadi minggu, jumlah hari kerja efektif dihitung dalam minggu (41 mg), jlh kerja per hari selama 40 jam perminggu.

    PPNI berusaha menyesuaikan lama hari kerja & libur yang berlaku di Indonesia ( 289 hari)Hasil perhitungan dikali 125 % karena tingkat produktivitas diasumsikan lebih rendah dari perawat AS (75 %), di mana perwat AS bekerja lebih profesional dengan produktivitas optimal.

  • Pedoman penghitungan kebutuhan tenaga menurut penelitian di RS Provinsi di FilipinaNon bedah3,4 jam/hariBedah3,5 jam/hariCampuran bedah & Non bedah 3,5 jam/hariPost partum 3,0 jam/hariBayi baru lahir 2,5 jam/hari

  • POLA KETENAGAAN KEPERWATAN (Dir.Kep Depkes, 2005)

    S2 Kep 2,5 % S1 Kep 20 %

    DIII Kep 57,5 %

    SPK 20 %

  • POLA KETENAGAAN KEPERWATANPendapat beberapa pakar:Gillies (1994) Profesional 55 %: Non profesional 45 %Negara maju67 %: 33 %Indonesia ?

  • IMPLEMENTASI POLA KETENAGAANDI RUMAH SAKITDi ruang MPKP, ruang medikal bedah RS XJumlah Perawat 44 orang, 2 orang S1 Kep (sebagai PP, 42 orang DIII Kep).Jumlah TT 52 buah, BOR 80 %3 timSetelah 3 bulan penerapan MPKP dilakukan evaluasi dan hasilnya sbb:Kepuasan pasien 97, 85 %, dokter 91,11 %, perawat 94,85 %, dokumentasi askep 84,4 %, angka Inok 0 % (RS X, 2003)

  • IMPLEMENTASI POLA KETENAGAANDI RUMAH SAKITDi ruang MPKPP, ruang perawatan bedah RS YJumlah Perawat 18 orang, 4 orang SPK, 14 orang DIII Kep.Jumlah TT 17 buah, BOR 60 %, 2 timDilakukan evaluasi dan hasilnya sbb:Kepuasan pasien 87, 76 %, dokter 77,33 %, perawat 66,52 %, dokumentasi askep 79,66 %.(RS Y,2003)

  • Analisis terhadap penghitungan kebutuhan tenaga untuk mendesain pola Ketenagaan perawat di RSSetiap rumus mempunyai kelebihan& kelemahan Douglas: Waktu perawatan yang dibutuhkan pasien dapat diukur lebih objektif Perawat di Indonesia masih banyak melakukan tugas-tugas non keperawatanHarus diobservasi minimal 22 hari Metode pemberian askep yang ada masih belum mendukung pelayanan profesional

  • Analisis terhadap penghitungan kebutuhan tenaga untuk mendesain pola Ketenagaan perawat di RSPenghitungan lainnya masih bersifat umum sehingga ada kemungkinan kekurangan atau kelebihan tenaga.Perlu pengembangan MPK untuk mendukung pemberdayaan perawat berdasarkan kompetensi dalam memberikan pelayanan keperawatan yang profesional

  • KLASIFIKASI KLIEN BERDASARKAN DERAJAT KETERGANTUNGAN

    KriteriaJumlah Pasien Perhari sesuai Kriteria1234567890A. Perawatan Minimal 1. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri 2. Makan dan minum dilakukan sendiri 3. Ambulasi dengan pengawasan 4. Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shief 5. Pengobatan minimal, status psikologis stabil 6. Persiapan prosedur memerlukan pengobatanB. PERAWATAN INTERMIDIET 1. Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu 2. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam 3. Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali 4. Volly cateter, intake output dicatat 5. Klien dengan pasang infus, persiapan pengobatan memerlukan prosedurC. PERAWATAN MAKSIMAL ATAU TOTAL 1. Segala diberikan/ dibantu 2. Posisi yang diatur. Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam 3. Makan memerlukan NGT. Intra vena terapi 4. Pemakaian suction 5. Gelisah/ disorientasiJUMLAH TOTAL PASIEN PER HARI

  • KESIMPULANPenghitungan beban kerja perawat perlu dilakukan penelitian sehingga dapat menentukan jumlah tenaga yang tepatPeningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat melalui PKB baik formal & informal, perawat manajer dan pelaksanaDesain pola ketenagaan mengacu pada visi, misi RS sebagai dasar perencanaan & pengembangan tenaga keperawatanUntuk mendukung pelayanan keperawatan yang profesional, diperlukan kebijakan yang jelas tentang pemberdayaan SDM, uraian tugas jelas berdasarkan kompetensi yang didukung dengan reward

  • THANK YOU

    **************************************************************************************************