anafilaksis

4
ANAFILAKSIS DEFINISI : Reaksi alergi sistemik yang terjadi secara tiba –tiba dan dapat berakibat fatal setelah terpajan oleh obat Ciri – cirri anafilaksis : 1. Gejala timbul beberapa detik sampai beberapa menit setelah diberikan suntikan / obat, 2. Anafilaksis merupakan reaksi sistemik, sehingga melibatkan banyak organ yang gejalanya timbul serentak. TANDA DAN GEJALA : SISTEM GEJALA DAN TANDA Umum ( gejala prodomal ) Lesu, lemas, rasa tak enak yang sukar dilukiskan, rasa tidak enak di dada atau di perut, rasa gatal di hidung atau palatum Pernapasan - Hidung Hidung gatal, bersin dan tersumbat - Larink Rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor, edema, spasme larink - Lidah edema - Bronkus batuk – batuk, serak, mengi Kardiovaskuler Pingsan, palpitasi, tachikardi, hipotensi sampai syok, aritmia Gastrointestinal Mual, mutah, diare Kulit Urtikaria, angioedema, keringat berlebihan Mata Gatal, lakrimasi Susunan syaraf pusat Gelisah, kejang

Upload: iwan-santoso

Post on 13-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

prosedur

TRANSCRIPT

ANAFILAKSIS

ANAFILAKSISDEFINISI :

Reaksi alergi sistemik yang terjadi secara tiba tiba dan dapat berakibat fatal setelah terpajan oleh obatCiri cirri anafilaksis :

1. Gejala timbul beberapa detik sampai beberapa menit setelah diberikan suntikan / obat,2. Anafilaksis merupakan reaksi sistemik, sehingga melibatkan banyak organ yang gejalanya timbul serentak.

TANDA DAN GEJALA :

SISTEM

GEJALA DAN TANDAUmum ( gejala prodomal )Lesu, lemas, rasa tak enak yang sukar dilukiskan, rasa tidak enak di dada atau di perut, rasa gatal di hidung atau palatum

Pernapasan

- Hidung

Hidung gatal, bersin dan tersumbat

- LarinkRasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor, edema, spasme larink- Lidahedema

- Bronkusbatuk batuk, serak, mengi

KardiovaskulerPingsan, palpitasi, tachikardi, hipotensi sampai syok, aritmia

GastrointestinalMual, mutah, diare

KulitUrtikaria, angioedema, keringat berlebihan

MataGatal, lakrimasi

Susunan syaraf pusatGelisah, kejang

PENATALAKSANAAN :

REAKSI ANAFILAKTIK :1. Baringkan pasien, bila perlu dengan posisi trendelenburg2. Suntikkan EPINEPRIN 0,3 cc SC ( Sub Cutan ), dapat diulang tiap 15 menit sampai reaksi berkurang atau mengghilang3. Injeksi DIFENHIDRAMIN 1 2 mg / Kg BB IM ( Intramuskuler ). 1 cc PARADRIL INJ. = 10 mg difenhidramin4. Injeksi DEXAMETASON 2 ampul IV ( Intravena ), dapat diulang untuk menghindari reaksi bifasik5. Ukur tanda vital pasien, tekanan darah, nadi, frekwensi pernapasan

6. Lapor dokter jaga / dokter poliklinik7. Awasi keadaan pasien minimal 30 menit, disarankan untuk rawat inap 8. Bila keadaan memburuk rawat sebagai kasus syok anafilaktik

SHOCK ANAFILAKTIK :1. Penatalaksanaan umum :

a. Baringkan pasien dengan posisi trendelenburg

b. Berikan Oksigen 2 3 l / menit

c. Ukur tanda tanda Vital, tekanan darah, nadi, frekwensi napas

d. Injeksi EPINEPRIN 0,3 0,5 cc IM, diulang tiap 15 menit

e. Pasang infus RINGER ASETAT dengan abocath 18

f. Injeksi DEXAMETASON 2 ampul secara IV, dapat diulang bila diperlukan g. Lapor dokter jaga

2. Mengatasi gejala saluran napas :

a. bila terjadi spasme larink atau oedema larink lakukan crikotyroidektomi dengan jarum infus no. 18 atau jarum tranfusi oleh dokter jagab. berikan aliran Oksigen 10 l / menit tiap 3 detik3. mengatasi gejala kardiovaskuler :

a. bila tekanan darah turun grojok dengan RINGER ASETAT 1500 2000 cc dalam jam pertama

b. lapor dokter jaga

PASIEN HARUS RAWAT INAP UNTUK MENGOBSERVASI terjadinya REAKSI BIFASIK

PENCEGAHAN :

1. Sebelum memberikan obat :

a. ditanya Apakah ada riwayat alergi minum obat ?

b. dilakukan tes kulit

c. lapor dokter bila hasil mencurigakan

2. Sewaktu memberikan obat :

a. bawa 1 ampul EPINEPRIN DAN 2 ampul DEXAMETASON beserta 2 spruit kosong selama melakukan injeksi kepada pasien

b. awasi keadaan pasien setelah dilakukan injeksi

c. berikan pendidikan kepada pasien reaksi yang mungkin terjadi dan diharap segera melapor

3. Sesudah minum obat :

a. kenali tanda tanda dini reaksi obat ( drug eruption )b. jelaskan kepada keluarga pasien tentang gejala tersebut

c. LAKUKAN SEGERA tindakan emergensi bila diperlukan

d. Lapor kepada dokter jaga

SK no. :.................................LATAR BELAKANG :

1. Reaksi anaphilaktik / syok anaphilaktik merupakan kejadian yang timbulnya tiba tiba dan membutuhkan penanganan dengan segera

2. Sebagai tenaga medis kita harus bertindak cepat untuk menyelamatkan pasien

3. Semua tenaga medis di rumah sakit mempunyai kemampuan tindakan emergensi TUJUAN :

1. Melakukan perawatan pasien dengan baik

2. Mengatasi keadaan darurat anaphilaktik segera mungkin

MEMUTUSKAN :

Semua tenaga medis ruangan atau poliklinik wajib mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk mengatasi reaksi anaphilaktik atau syok anaphilaktik segera mungkin sesuai dengan prosedur yang berlaku di RS Palang Biru Kutoarjo.