rina widia ppt mitral stenosis presentasi kasus ilmu penyakit dalam ilmu penyakit jantung interna...

Post on 03-Jan-2016

190 Views

Category:

Documents

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mitral stenosis presentasi kasus ilmu penyakit dalam ilmu penyakit jantung interna kepaniteraan rsud pasar bagian ilmu penyakit dalam ilmu penyakit jantung mitral stenosis katup insufisiensi

TRANSCRIPT

Presentasi kasus

Mitral Stenosis

Rina Widia Astuti102008216Pembimbing : dr. Herawati Isnanijah, Sp.JP

IDENTITAS PASIEN

Nama pasien : Ny. MUsia : 32 tahunAlamat : JakartaPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAgama : IslamTanggal masuk : 22 februari 2012

STATUS GENERALIS

 

ASPEK KEJIWAAN

Tingkah laku : Dalam Batas NormalProses pikir : Dalam Batas NormalKecerdasan: Dalam Batas Normal

•Kesadaran : Compos Mentis•Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang •Tekanan darah : 128/42 mmHg•Nadi : 60x/menit•Suhu : 36,5 °C•Pernapasan : 24 x/menit•Gizi : Under Weight ; BB = 40 kg, TB = 155 cm,

IMT = 17,7

PEMERIKSAAN FISIKKulitKepalaMataTelingaMulut

Leher : JVP 5 + 4 cmH2O

Dalam Batas Normal

PARUInspeksi : bentuk & ukuran dada normal, pergerakan nafas dalam keadaan statis dan dinamis simetris kanan dan kiriPalpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiriPerkusi : sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi : vesukuler +/+, Ronki basah halus 2/3 bawah lapang paru belakang (+/+), Wheezing (-/-)JANTUNGInspeksi : Iktus cordis terlihatPalpasi : iktus cordis terabaPerkusi : batas jantung normalAuskultasi : Bunyi Jantung I ↑ – II , mur-mur mid-

diastolic didaerah apex ,Gallop (-)

Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)

Kelenjar getah bening : tidak membesar

ABDOMEN•Inspeksi : Supel , gerak peristaltik usus tidak terlihat,

tidak tampak sikatrik. •Auskultasi : Bising usus (+) Normal•Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen•Palpasi : Nyeri tekan (-), Hepar teraba 6 cm dari arkus costae dextra dan 4 cm dibawah processus xypoideus, Lien tidak teraba

EKG

InterpretasiInterpretasi

H Rate 68 x/menitAtrial fibrilasi PR Interval Normal (0,166s)Kompleks QRS Normal (0,36s) Axis Left Axis DeviationSegmen ST Normal Gelombang T inverted v1,v2,v6,I,AVLKesan : Incomplete RBBB, Iskemik

anteroseptal , Iskemik anterolateral

Pemeriksaan LabPemeriksaan LabHb : 11,1 g/dlHt : 35 %Leukosit : 3860 UlTrombosit : 168.000 SGPT : 13 duploSGOT : 31 duploUreum : 28,3 mg/dlKreatinin : 0,9 mg/dlINR : 20,1 (INR 1,73)

Detik

Pasien datang ke RSUD Pasar Rebo dengan keluhan sesak sejak 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit, sesak dirasakan setelah pasien melakukan aktivitas berat,saat posisi tidur dan saat malam hari. Keluhan sesak berkurang saat pasien beristirahat. Pasien mengaku menggunakan 2 buah bantal saat tidur. Selain itu pasien juga mengeluhkan ada batuk berdahak yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku merasa cepat lelah dan pernah memiliki riwayat sakit jantung sejak usia 12 tahun. Pasien juga mengaku memiliki riwayat bengkak pada kedua tungkai 1 tahun yang lalu. Riwayat Penyakit jantung diakui pasien. Riwayat Kolesterol disangkal. Riwayat Penyakit keluarga hipertensi disangkal. Riwayat Penyakit Asma disangkal. Riwayat Penyakit Diabetes Melitus disangkal

DIAGNOSIS KERJAstenosis mitral

TERAPI• simarc 1x2 mg• digoksin 0,25 mg• lasik 1x40 mg• spironolakton 1x100 mgPROGNOSIS•Ad vitam : dubia•Ad functionam: dubia•Ad sanationam : dubia ad malam

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

MITRAL STENOSIS Definisi   stenosis mitral dapat diartikan sebagai

blok aliran darah pada tingkat katup mitral, akibat adanya perubahan struktur mitral leafleats, yang menyebabkan tidak membukanya katup mitral secara sempurna pada saat diastolik.

Etiologi Etiologi Penyebab utama mitral stenosis adalah demam

reumatik dengan insiden pada 99 % kasus mitral stenosis.

Penyebab lain yg jarang terjadi kongenital, deformitas parasut mitral, SLE, karsinosis sistemik , deposit amiloid, akibat obat fenfluramin, rhematoid arthritis

Beberapa keadaan lain juga dapat menimbulkan obstruksi aliran darah ke ventrikel kiri seperti cor triatrium, miksoma atrium serta trombus.

Demam reumatik Demam reumatik Definisi Demam reumatik adalah suatu proses

radang akut yang didahului oleh infeksi kuman streptokokus beta hemolitikus grup A ditenggorokan dan mempunyai ciri khas yaitu cenderung kambuh.

Etiologi Demam reumatik diawali dengan radang

tenggorokan ( faringitis streptokokus). Radang tenggorkan disebabkan oleh grup a streptokokus bakteria.

Demam reumatik adalah penyakit inflamasi dapat mempengaruhi banyak jaringan ikat tubuh khususnya jantung,sendi,otak atau kulit.

Demam reumatik biasanya terjadi pada anak-anak usia 5- 15 tahun. Penyakit jantung rematik dapat bertahan seumur hidup.

Manifestasi demam reumatikKriteria dr T.ducket jonesKriteria mayor : 1.Karditis2.Poliartritis migrans3.Khorea 4.Eritema marginatum5.nodul subkutan (siku,ruas jari,lutut,sendi)Kriteria minor :1.Demam 4. interval P-R pd EKG yg mmnjg2.Atralgia 5. anemia,leukositosis,LED ,CRP(+)3.Riwayat demam rematik atau peny.jntg

reumatik sblmnya

Adanya 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dengan 2 kriteria minor menunjukkan kemungkinan besar adanya demam rematik.

Bukti adanya infeksi streptokokus sebelumnya dengan titer ASTO yg meningkat dan ditemukannya kuman streptokokus beta hemolitikus grup A pada sediaan apus tenggorok memeprkuat diagnosis.

PATOFISIOLOGI MITRAL STENOSIS Stenosis mitral terjadi krn adanya fibrosis dan

fusi komisura katup mitral pada waktu fase penyembuhan demam reumatik.

terbentuk sekat jaringan ikat tanpa pengapuran yang mengakibatkan lubang katup mitral pada waktu diastol lebih kecil dari normal.

Berkurangnya luas lubang mitral berkurang daya alir katup mitral tekanan ruang atrium kiri perbedaan tek. Antara atrium kiri dg ventrikel kiri pd wktu diastol terjadi bendungan pada atrium kiri ,vena dan kapiler paru sembab interstitial dan sembab alveolar pecahnya vena bronkialis hemoptoe.

Pada tahap selanjutnya , tek. A.pulmonalis pelebaran ventrkel ka dan insufisiensi pd

katup trikuspid/pulmonal.Pada akhirnya vena-vena sistemik akan

mengalami bendungan(hati,kaki dll) bendungan hati yg berlangsung lama akan menyebabkan gangguan fgsi hati

Kemudian tubuh mengkompensasi untuk meningktkan curah jantung dg takikardi,ttp kompensasi ini tdk selamanya menambhkan curah jantung krn pd tgkat tertntu akan mengurangi masa pengisian diastolik. Regangan pada otot-otot atrium dapat menyebabkan gangguan elektris sehingga trjd Fibrilasi Atrium

Manifestasi klinis Manifestasi klinis

Kebanyakan pasien dengan stenosis mitral bebas keluhan dan biasanya keluhan utama berupa sesak napas, dapat juga fatigue

Pada stenosis mitral yang bermakna dapat mengalami sesak pada aktivitas sehari-hari, paroksismal nocturnal dispnea, ortopnea atau edema paru yang tegas.

Diagnosis Diagnosis

Temuan klasik pada stenosis mitral adalah “opening snap” dan bising diastole kasar pada daerah mitral.

Pada stenosis mitral reumatik, sering dijumpai adanya fibrilasi atau flutter atrium.

Rontgen Thorak◦Dapat menunjukkan pembesaran atrium◦- Pelebaran arteri pulmonal◦- Aorta yang relatif kecil◦- Pembesaran ventrikel kanan

Ekokardiografi ◦evaluasi struktur dari katup, pliabilitas dari

daun katup, ukuran dari area katup dengan planimetri.

Ekokardiografi Transesofageal◦Evaluasi struktur katup, atrium kiri atau

apendiks atrium.

Kateterisasi ◦Saat ini kateterisasi dipergunakan secara

primer untuk suatu prosedur pengobatan intervensi non bedah yaitu valvulotomi dengan balon.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Stenosis mitral merupakan kelainan mekanik, oleh karena itu obat bersifat suportif atau simptomatik terhadap gangguan fungsional jantung atau pencegahan terhadap infeksi.

antibiotic golongan penisilin, eritromisin, sulfa, sefalosporin untuk demam rematik atau pencegahan endokarditis.

Obat-obat inotropik negative seperti β-blocker atau Ca-blocker dapat memberi manfaat pada pasien dengan irama sinus yang memberi keluhan pada saat frekuensi jantung meningkat seperti pada latihan

Retriksi garam atau pemberian diuretic secara intermitten bermanfaat jika terdapat bukti adanya kongesti vascular  paru.

Digitalis pada fibrilasi atriumWarfarin mencegah embolisasi sistemik

Terimakasih

top related