case asma resti

Post on 12-Jan-2016

234 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

presentasi ksus

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUSASMA BRONKIALE

RESTI CAHYANI

Ilustrasi Kasus

• Identitas Pasiens– Nama : ny. AW– Usia : 49 thn– Jenis Kelamin: Perempuan– Alamat : kp. Curug mulya, desa

narimbang– Status : Menikah– No RM : 0218977– Pekerjaan : Ibu rumah tangga– Agama : Islam

• Keluhan Utama– Sesak nafas yang semakin memberat sejak 2 hari

SMRS.• Riwayat Penyakit Sekarang– Pasien mengeluh sesak yang semakin berat sejak 2

hari. Sesak dirasakan sudah 1 minggu, semakin lama semakin berat. Sesak tidak dipengaruhi posisi. Sesak muncul terutama pagi hari dan jika terlalu cape. Sesak disertai suara ngik-ngik.

– Pasien juga mengeluhkan batuk yang tidak kunjung sembuh. Batuk berdahak. Dahak warna bening. Tidak ada demam. Saat sesak, pasien lebih nyaman jika duduk. Pasien masih bisa berbicara kalimat.

• badan terasa lemas, kaki lemas dan tidak bisa berdiri. • Perutnya terasa nyeri dan perih. Makan susah, mual,

tetapi tidak muntah. Tidak ada demam, tidak mencret, kedua tungkai tidak bengkak. Tidak dalam keadaan stress atau banyak pikiran. BAK dan BAB tidak ada keluhan.

• Selama ini, pasien berobat ke dokter paru untuk keluhan sesak dan didiagnosis asma. Pasien rutin minum obat selama ini. Tetapi, 1 minggu SMRS, pasien tidak minum obat karena habis dan belum kontrol ulang.

• Pasien mempunyai riwayat asma, dan pernah dirawat di RS dengan keluhan sesak yang berat

• Kadang-kadang dalam sebulan sekali pasien mengalami serangan hebat. Biasanya, jika terlalu cape mengerjakan pekerjaan rumah tangga, keluhan sesak akan timbul, sehingga mengganggu aktivitas.

• Hampir 3 hari sekali sesak kambuh, terutama pada malam hari. Pasien mempunya alat inhalasi dan nebulasi sendiri, sehingga jika mengeluh sesak, pasien langsung mengobatinya sendiri. Dalam sehari, kadang2 pasien bisa uap >4x, hal itu dilakukan karena masih merasa sesak. Pasien tidak bisa lepas dari inhaler.

• Selain itu, pasien mempunyai sakit gula, tetapi belum berobat ke dokter utk mengatasi gulanya. Pasien hanya menjalankan diet saja. Psien sangat ketat terhadap dietnya, jarang makan buah2an. Hanya makan nasi secukupnya dan lauk. Jarang makan sayuran.

• Riwayat Penyakit Dahulu– Pasien memiliki riwayat

asma– Riwayat DM (+)– Riwayat Hipertensi (-)– Riwayt kolesterol (-)– Serangn jantung (-)

• Riwayat Keluarga– Nenek pasien

mempunyai alergi makanan laut

• Riwayat Kebiasaan– Pasien tidak merokok– Membersihkan rumah

setiap hari– Tidak pernah olahraga– Suami pasien merokok,

kadang didalam rumah

• Lingkungan sosial– Pasien tinggal

dikampung, tidak banyak polusi udara

– Tidak memelihara binatang seperti kucing dirumah

– Ventilasi rumah cukup, tidak lembab

Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum• TSS, Compos Mentis

– TD : 130/90 mmHg– RR : 32x/mnt– Nadi : 115 x/mnt– Suhu : 37,2– BB : 65 kg– TB : 155 cm

• Kepala : Normocepal• Mata : CA -/- , SI -/- , pupil bulat isokor, allergic shiner (+)• Hidung : Pernafasan cuping hidung +, sallute shine (-)• Mulut : Sianosis (-)• Leher : JVP 5-2 cmH2O, pembesaran KGB (-), retraksi

suprasternal (+)

• Thorac– Jantung

• I : Iktus cordis tidak terlihat• P : Batas jantung kiri : ICS 5 linea midklavikula sinistra

Batas jantung kanan : ICS 4 linea parasternal dekstra• P : Iktus cordis teraba di ICS 5 linea midklavikula sinistra• A : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

– Paru• I : Pergerakan dada simetris, retraksi intercostae (-)• P : fremitus vokalis paru kanan sama dengan kiri• P : sonor +/+• A : Vesikuler +/+, rh -/-, whz +/+

• Abdomen :– I : Tidak buncit, benjolan (-)– A : Bu (+)– P : Nyeri tekan (-), Hepar dan Lien tidak teraba

membesar– P : timpani

• Ekstremitas– Akral hangat, CRT <2 detik, Sianosis (-), edema

tungkai (-)

EKG

Laboratorium

Thorax

Diagnosis

• Asma akut serangan sedang pada Asma persisten sedang, dd/ asma kardiale

• Elektrolit imbalance dengan Hipokalemia berat

• ACS - UAP e.c CAD• DM Tipe II• Dislipidemia

Tatalaksana• O2 2-4 lpm nk• IVFd NaCl 500 cc + KCL 50 meq/8 jam• Aminofilin 340 mg/ 8 jam drip dlm NaCl 100 cc• Inhalasi ventolin 4x sehari• Metilprednisolon 3x15 mg iv• Ceftazidime injeksi 2x1 gr iv• OMZ 1x1 amp• KSR 3x1 tab• Spironolacton 1x25 mg• Clopidogrel 1x75 mg• Aspilet 1x80 mg• Simvastatin 1x20 mg• ISDN 3x5 mg• Arixtra 1x2,5 mg (5 hari)• Levemir 1x10 U• Novorapid 3x6 U

• Pasien dirawat selama 7 hari dibangsal, dengan pemantauan elektrolit, dan perbaikan gula darah.

• Sesak berkurang selama perawatan.

• Pasien pulang setelah terapi jantung selesai

EKG setelah koreksi

Post koreksi KCL

Riwayat AsmaAtopi (+)

ACSKOMORBID

DIET KETAT, INTAKE KURANG

DM Tipe II, belum trkontrol

HIPOKALEMI BERAT

DISLIPIDEMIA

SERANGAN ASMA

- BRONKIALE- KARDIAL

CORONER ARTERY DISEASE

OBESITAS

• Hipokalemi berat– kelemahan otot pernapasan berat sampai

menyebabkan kegagalan pernapasan dan kematian. – Keterlibatan otot-otot pencernaan, menyebabkan

ileus dan gejala-gejala yang diakibatkannya seperti distensi, anoreksia, nausea dan vomitus. Kram, parestesia, tetani, nyeri otot dan atrofi.

– Aritmia kardiak dan kelainan EKG, termasuk denyut atrial dan ventrikel prematur, bradikardia sinus, takikardia atrial atau junctional paroksismal, blok atrioventrikular sampai kepada takikardi atau fibrilasi ventrikel.

– Biasanya dapat ditemukan depresi segmen ST, penurunan amplitudo gelombang T dan peningkatan amplitudo gelombang U yang timbul setelah akhir gelombang T

asma kardial• Asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung.• gagal jantung kiri (tekanan di arteri pulmonalis dan

arteri bronchialis meninggi) transudasi di jaringan interstisial bronkus edema (mengurangi besarnya lumen bronchus) sehingga aliran udara menjadi terganggu.

• Pada keadaan ini suara pernafasan menjadi berbunyi pada saat ekspirasi, terdengar bising ekspirasi dan fase ekspirasi menjadi lebih panjang.

• ALHAMDULILLAH

• Aminophyline :• Berguna apabila edema paru disertai

bronkhokonstriksi atau pada penderita yang belum jelas edema paru oleh karena asma bronchial atau asma kardial, karena selain bersifat bronchodilator juga mempunyai efek inotropik positif, venodilatasi ringan dan diuretic ringan.

• Dosis biasanya 5 mg/kgBB intravena dalam 10 menit dan dilanjutkan drip intravena 0,5 mg/kgBB/jam. Dosis dikurangi pada orang tua, penyakit hati dan gangguan fungsi ginjal. Setelah 12 jam dosis dikurangi menjadi 0,1 mg/kgBB/jam.

top related