bab 5 proses dry
Post on 15-Dec-2015
62 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
5.3 Dry Preparasi
Dry sample preparation (preparasi sample kering) adalah proses
pengolahan dan persiapan sampel kering dari hasil sampel original preparasi wet
sampai menjadi sampel pulp untuk dikirim ke laboratorium kimia (analisis kadar
unsur-unsur yang terkandung).
5.3.1 Persiapan peralatan
Sebelum melakukan pengerjaan sample hal pertama yang dilakukan
yaitu mempersiapkan peralatan. Adapun peralatan yang digunakan yaitu:
A. Alat pelindung diri (APD)
1. Sepatu safety : Berfungsi sebagai pelindung kaki pada saat
bekerja sehingga menghindari kecelakaan kerja.
Foto 5.25 Sepatu safety
2. Helm safety : Berfungsi sebagai pelindung kepala pada saat
proses kerja sehingga menghindari kecelakaan kerja.
45
Foto 5.26 Helm safety
3. Kaos tangan : Pelindung tangan pada saat proses kerja untuk
mengurangi kontaminasi sample, serta menghindari kecelakaan
kerja.
Foto 5.27 Kaos tangan
46
4. Ear plug : Melindungi telinga pekerja dari suara mesin
Foto 5.28 Ear plug
5. Masker : Pelindung pernapasan dari debu dan kotoran pada saat
bekerja.
Foto 5.29 Masker
47
B. Peralatan kerja pada dry preparasi
1. Talang : Berfungsi untuk menempatkan sampel untuk proses
preparasi.
Foto 5.30 Talang
2. Timbangan digital : Berfungsi untuk menimbang sampel
basah dan sampel kering pada preparasi dry.
Foto. 5.31 Timbangan digital
48
3. Oven : Berfungsi untuk mengeringkan sampel basah hingga
menjadi kering dengan suhu yang dapat diatur.
Foto 5.32 Oven
4. Roll crusher (Boyd crusher) : Berfungsi untuk
menghancurkan material hingga menghasilkan material -3
mm.
Foto 5. 33 Roll crusher (body crusher)
5. Spliter : Berfungsi untuk membagi material menjadi 2 bagian
yang sama.
49
Foto 5.34 Spliter
6. Dish mill : Berfungsi untuk menghancurkan material hingga
menghasilkan sampel 200 mesh.
Foto 5.35a Alat Dish mill Foto 5.35b Mangkuk dish mill
7. Plastic roll : Berfungsi untuk mixing sampel sehingga sampel
dapat terkompositekan dengan baik.
8. Meja kerja : Berfungsi pada saat membungkus sample pada
kertas vorties.
50
Foto 5.36 Meja kerja
9. Kuas dan pisau dempul : Berfungsi membersihkan mangkuk
dish mill dari sisa sample yang menempel.
Foto 5.37a Kuas Foto 5.37b Pisau dempul
10. Air Compressor : Berfungsi untuk membersihkan material-
material sample tertinggal pada alat yang telah digunakan.
51
Foto 5.38 Air compressor
11. Blower : Berfungsi untuk menyedot debu atau material-
material yang berukuran halus, sehingga mengurangi polusi
udara pada lokasi kerja.
Foto 5.39a. Instalasi Blower Foto 5.39b. Cerobong Blower
12. Alat tulis menulis : Berfungsi untuk mencatat hal-hal yang
berkaitan dengan proses dry preparasi. Adapun alat yang
digunakan antara lain:
Pulpen
52
Kertas A4
Spdidol permanen
Clipboard
5.3.2. Bahan yang digunakan pada dry preparasi
1. Sample original dari wet preparasi.
Foto 5.40 Sample original
2. Kantung sample
Foto 5.41 Kantung sample
53
3. Kertas Vorties
Foto 5.42 Kertas vorties
4. Tali rafiah
5. Karung
6. Batu Granit (sebagai sample Blank)
Foto 5.43 Batu Granit
54
5.3.2 Proses pengerjaan sample drilling pada dry preparasi
55
PERSIAPAN PERALATAN
PENGECEKAN SAMPLE
PENIMBANGAN BASAH
PENUANGAN SAMPLE KE TALANG
PENGERINGAN (PENGOVENAN)
PENGHANCURAN
(ROLL CRUSHER -3MM)
PENIMBANGAN KERING
Gambar 5.5 Diagram alir proses dry preparasi
56
SPLITERPEMBUNGKUSAN SAMPLE BACK UP
-3MM
PENYUSUNAN BACK UP -3MM
DISH MILL
(MESS 200)
MIXING
PEMBUNGKUSAN SAMPLE
ORIGINAL PULP BACK UP PULP
PENGIRIMAN SAMPLE KE LABORATORIUM KIMIA
PENYUSUNAN BACK UP PULP
1. Persiapan peralatan
Persiapan peralatan safety (APD) dan peralatan kerja yang akan digunakan.
Bersihkan alat dan tempat kerja serta kenali potensi bahaya pada
lokasi kerja.
Pastikan kondisi alat dalam keadaan siap untuk digunakan.
2. Pengecekan Sample
Cek sampel yang akan dipreparasi. Periksa apakah sesuai dengan
Delivery advice sample. Kemudian Delivery advice sample
diserahkan ke kantor preparasi untuk selanjutnya dibuatkan form
H2O kosong (lampiran 4).
Pastikan tidak ada sampel bag yang bocor ataupun rusak, sehingga
tidak ada sampel yang tercecer dan saling mengkontaminasi.
Pastikan jumlah sampel dan karung tidak kurang.
3. Penuangan Sample ke talang
Keluarkan sampel dari dalam karung kemudian urutkan sampel
berdasarkan urutan batch dari yang terkecil, kemudian dalam satu
batch urutkan sample berdasarkan sample id dari yang terkecil
sampai yang terbesar.
Tuang sampel original pada talang yang telah ditimbang kosong.
Masukkan pula barcode sampel tersebut. Urutkan sample dan
susun sesuai dengan sample id dari yang terkecil.
57
Foto 5. 44a Urutan sample basah
Foto 5.44b Penuangan sample ke talang
4. Penimbangan sample basah
Timbang sampel basah dan catatlah hasil timbangan sample pada
form H2O Sample.
Foto 5.45 Penimbangan sample basah
58
5. Pengeringan sample (pengovenan sample)
Masukan sample basah yang telah ditimbang ke dalam oven
secara berurutan sesuai urutan batch. 1 batch menempati 2 rak
oven.
Kemudaian nyalakan oven dengan temperatur 150o C selama 9
jam.
Foto 5.46 Pemasukan sampel ke oven
6. Penimbangan sample kering
Lakukan pengecekan MC (Moisture content) untuk material
soft limonit dan soft saprolite dengan cara memasukan kembali
ke dalam oven, setelah 1 jam dikeluarkan dan ditimbang ulang.
Lihatlah perubahan beratnya, pastikan timbangannya konstant.
Setelah itu diperoleh perbandingan wet sampel dan dry sampel
berupa kadar air (H2O) dari tiap sampel (lampiran 5).
59
Foto 5.47 Penimbangan sample kering
Secara matematis perbandingan wet sample dan dry sample
berupa kadar air (H2O) yaitu :
Type equation here .
7. Penghancuran material ( Roll Crusher )
Lakukan penghancuran sampel yang masih memiliki ukuran
material -10 mm dengan roll crusher , sehingga menghasilkan
material -3mm. Usahakan setiap pengerjaan 1 sample, alat roll
crusher dibersihkan menggunakan air compressor dan blank
(batu Granit) untuk menghindari kontaminasi sampel.
60
Kadar air (%) = (berat basah + talang) - (berat kering +talang) x 100 %
(berat basah + talang)
Foto 5.48a Pengerjaan roll crusher Foto 5.48b Material -3 mm
8. Spliter
Lakukan spliter sample hingga berat sampel original sekitar
150 - 200 gr.
Foto 5.49 Spliter sample
Untuk nomor sample yang ke-20 (1 batch) sampel back up-
nya displiter ulang untuk pengambilan sample duplikat spliter
(DPS) hingga berat sample yang diduplikatkan memiliki berat
sekitar 150 – 200 gr. Dan sisanya menjadi sampel back up.
61
Spliter 1
Spilter 2
Gambar 5.6 Diagram alir proses DPS (Duplikat Spliter)
9. Dish Mill
Sample original yang masih dalam talangan lalu dimasukan ke
dalam mangkuk dish mill kemudian dipasang pada alat dish
mill. Maka akan dihasilkan material berukaran 200 mesh
(pulp). Perhatikan posisi mangkuk dengan urutan barcodenya.
Foto 5.50a Sample dalam mangkuk dish mill Foto 5.50b Pemasangan mangkuk dish mill
Setelah sample menjadi pulp masukkan kembali sample ke
dalam talang perhatikan nomor barcode sample.
62
Original sample (-3mm)
original
Back up
Dish mill (mess 200)
DPS
Back up
Foto 5.51 Hasil dish mill mess 200 (pulp)
Bersihkan alat dish mill dan mangkuk dish mill mengunakan
air compressor dan blank (batu Granit).
10. Mixing
Mixing sampel dengan menggunakan plastic roll dengan cara
mengangkat 2 ujung plastik roll yang saling berlawanan
kemudian saling bergantian dengan 2 ujung plastik yang lain.
Mixing sampel ini dilakukan sebanyak 13 kali hingga sampel
terkompositkan dan homogen.
Foto 5.52 Proses mixing
63
11. Pembungkusan Sample
Masukan sampel ke dalam kertas Vortsies yang telah di
tuliskan nomor sample. Pastikan barcode dimasukan kedalam
kertas Vorties. Lalu tutup rapat kertas vorties tersebut.
Pisahkan sampel original pulp dan back up pulp.
Foto 5.53a Sample dimasukkan dalam kertas vorties
Foto 5.53b Sample original pulp dan back up pulp
Setelah 20 sample original dan 20 sampel back up terisi.
Lakukan pengisian sampel QAQC pada sampel DPS dan
DPP, DPP diambil dari back up pulp sampel ke-20.
64
Siapkan juga kertas Vorties untuk sampel blank (BLK).
Proses kerja sampel blank tersebut sama halnya dengan
sampel original tetapi bahannya diambil dari batu Granit.
Foto 5.54 Sample blank
Untuk sample STD pertama (nomor sample 10) diisi sample
yang telah disiapkan oleh divisi QAQC, sedangkan pada
sample STD kedua (nomor sample 25) hanya disiapkan kertas
Vorties kosong, sample STD pada nomor sample ke 25 akan
diisi pada laboratorium kimia.
Untuk proses pengambilan sample DPP (Duplikat Pulp),
original pulp dipisahkan menjadi 2 talang (original pulp, dan
back up pulp), kemudian back up dibagi lagi menjadi DPP
dan back up pulp. Proses pengambilan sample DPP dapat
dillihat pada diagram berikut:
65
dibagi
dibagi
Gambar 5.7 Diagram alir proses pengambilan sample DPP
Pastikan dalam 1 batch terdapat 19 sampel original, 6 sampel
QAQC. Dan 19 sampel back up, 6 sampel back up untuk
QAQC.
Masukkan sample original dan back up dalam kantung sample
yang berbeda berikan identitas yang jelas, masukkan pula
form waybill sample pulp.
Foto 5.55a Packing sample
66
Original sample (pulp)
Original pulp
Back up pulp
DPP
Back up pulp
Foto 5.55b Original pulp dan back up pulp
12. Pengiriman sample ke laboratorium kimia
Menghitung jumlah sample yang telah selesai dikerjakan,
periksa dan hitung sample tersebut pastikan jumlah sample
original pulp sama dengan jumlah sample back up pulp yaitu
25 sample. Pastikan sample sesuai dengan data yang telah
diinput.
Menghitung jumlah karung sample, cek karung sample sudah
sesuai dengan data yang diinput.
Membuat form waybill sample pulp adapun format/keterangan
berisi: sample id yang akan dikirim, tanggal pengiriman,
jumlah hole id, nomor batch, serta unsur-unsur yang akan
diteliti nanti di laboratorium kimia. (Lampiran 6).
Untuk sample dalam bentuk pulp sample original dan back
upnya dikirim secara bersamaan.
67
13. Penyusunan Backp up
Back up -3mm berfungsi sebagai sample cadangan apabila
ada sample original yang hilang atau sample akan dianalisa
kembali. Penyusunan back up harus rapi dan sesuai dengan
nomor urut batchnya untuk mempermudah pencarian back
up sample.
Sedangkan untuk back up pulp mempunyai fungsi yang
sama, namun penyusunannya berada pada gudang
penyimpanan pulp laboratorium kimia.
68
top related