al islam 2(2)al

32
1. Jelaskan istilah-istilah berikut : Fiqih, syariat, ijtihad, aqidah, mu’amalah, ahlaq, sunnah dan bid’ah. Jawab : Fiqih atau fiqh (bahasa Arab :ﻪﻪﻪ) adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya (http://id.wikipedia.org/wiki/Fiqih ). Fiqih adalah pengetahuan terhadap sejumlah hukum syariat yang digali dari dalil-dalil yang bersifat rinci. Fiqih mencakup kajian terhadap dalil-dalil dan arah yang ditunjukkan oleh dalil (makna), dari tinjauan yang bersifat rinci. Contohnya, penunjukkan sebuah hadis pada makna tertentu, misalnya nikah tanpa wali secara khusus. ( Al-Ghazali, op.cit., hlm. 5 ). Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, Syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, Syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat Islam ).

Upload: alfath-maulid

Post on 19-Jul-2016

66 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas AL-Islam Muhammadiyah Jakarta

TRANSCRIPT

Page 1: al islam 2(2)Al

1. Jelaskan istilah-istilah berikut : Fiqih, syariat, ijtihad, aqidah, mu’amalah, ahlaq,

sunnah dan bid’ah.

Jawab :

Fiqih atau fiqh (bahasa Arab:فقه) adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam

yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek

kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan

manusia dengan Tuhannya (http://id.wikipedia.org/wiki/Fiqih ).

Fiqih adalah pengetahuan terhadap sejumlah hukum syariat yang digali dari

dalil-dalil yang bersifat rinci. Fiqih mencakup kajian terhadap dalil-dalil dan

arah yang ditunjukkan oleh dalil (makna), dari tinjauan yang bersifat rinci.

Contohnya, penunjukkan sebuah hadis pada makna tertentu, misalnya nikah

tanpa wali secara khusus. ( Al-Ghazali, op.cit., hlm. 5 ).

Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi

kehidupan umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, Syariat Islam juga

berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian

penganut Islam, Syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna

seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini. (

http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat Islam ).

Syariat adalah hukum Allah yang berlaku pada benda dan perbuatan

manusia. Menurut Imam al-Ghazali, hukum syariat adalah perintah Asy-Syâri‘

yang berhubungan dengan perbuatan hamba, baik dengan iqtidhâ‘, takhyîr,

maupun wadh‘i. ( hizbut-tahrir.or.id/2008/08/04/pengertian-syariah-dan-

fiqh/ ).

Ijtihad (Arab: اجتهاد) adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang

sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari

ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran

maupun hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan

matang. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ijtihad )

Dari segi bahasa, arti Ijtihad adalah “mengerjakan sesuatu dengan segala

kesungguhan” mengerjakan apa saja, asal dilakukan dengan penuh

kesungguhan, adalah berijtihad namanya. Kata ijtihad memang tidak

Page 2: al islam 2(2)Al

digunakan kecuali untuk perbuatan yang harus dikerjakan dengan susah payah.

Sedangkan menurut istilah, yang disebut dengan Ijtihad ialah “Mengerahkan

segala potensi dan kemampuan semaksimal mungkin untuk menetapkan

hukum-hukum syariah”

http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2071350-pengertian-

ijtihad/#ixzz1I2vvhf1b

Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al-‘aqdu (العقد) yang berarti

ikatan, at-tautsiiqu ( وثيق yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang (الت

kuat, al-ihkaamu (اإلحكام) yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-

rabthu biquw-wah ( بقوة بط .yang berarti mengikat dengan kuat (الر

Sedangkan menurut istilah (terminologi): ‘aqidah adalah iman yang teguh dan

pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.

( http://id.wikipedia.org/wiki/Aqidah )

Aqidah yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi

tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh,

yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

( http://lesehan-muslim.forumotion.com/t4-definisi-aqidah )

Mu’amalah adalah aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan

manusia dalam usahanya untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya

dengan cara yang paling baik atau mu’amalah adalah tukar-menukar barang

atu sesutu yang bermanfaat dengan cara-cara yang telah ditentukan. ( Rahcmat

Syafiie, Fiqih Muamalah ).

Akhlaq adalah perangai yang ada dalam diri manusia yang mengakar, yang

dilakukan secara spontan dan terus menerus. http://www.anneahira.com/

Akar kata ‘AKHLAQ’ dalam bahasa ‘Arab adalah ‘kholaqo’ (masdar

tsulastsy) yang merupakan akar pula kata-kata ‘kholiq’, ‘kholq’ dan

‘makhluq’. ‘kholaqo’ sendiri berarti menciptakan. Ketiga buah kata ‘Kholiq’,

‘Akhlaq’ dan ‘makhluq’ murapakan kata yang saling berhubungan erat. Dan

ini bisa kita sama-sama rujuk kepada Al-Qur’an, surah Ar-Rahmaan ayat 1-4:

“Ar-Rahmaan (Allah, Al-Kholiq). (Yang) Mengajarkan Al-Qur’an. (Yang)

Menciptakan (kholaqo) Manusia (Al-Insaan, Al-Makhluuq). (Yang)

mengajarkannya Al-Bayaan.” Insya’ Allah, dengan bashirah (daya pandang)

Page 3: al islam 2(2)Al

yang senantiasa dituntun oleh fitrah yang suci, kita akan memahami hakikat

ayat ini bahwa: Allah adalah Al-Khaliq yang telah menciptakan makhluq-Nya

(manusia) dan membekalinya, menuntunnya, mengajarkan melalui utusannya

Al-Qur’an yang merupakan penjelas bagi segala sesuatu (Al-Bayaan). Dengan

berbekal dan berpedoman kepada Al-Qur’an manusia menjadi terbimbing dan

terarah hidupnya. Jadi akhlaq didalam Islam bukanlah semata-mata

sopansantun, etika, atau moral. ( http://tarbiyahislam.wordpress.com ).

Sunnah (kependekan dari kata Sunnaturrasul, berasal dari kata sunan yang

artinya garis) dalam Islam mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara

Rasulullah menjalani hidupnya atau garis-garis perjuangan / tradisi yang

dilaksanakan oleh Rasulullah. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sunnah )

Sunnah menurut istilah syari'at ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi

S.A.W dalam bentuk qaul (ucapan), fi'il (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat

tubuh serta akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tasyri (pensyariatan)

bagi ummat Islam. ( http://www.almanhaj.or.id/ )

Bid‘ah (Bahasa Arab: بدعة) dalam agama Islam berarti sebuah perbuatan

yang tidak pernah diperintahkan maupun dicontohkan oleh Nabi Muhammad

SAW tetapi banyak dilakukan oleh masyarakat sekarang ini.

Bid’ah adalah suatu cara baru dalam agama yang diada-adakan untuk

menandingi syari’ah, yang dimaksudkan dengan mengerjakannya untuk

membuat nilai lebih dalam ibadah kepada Allah”. (al-Syatibi, 2001: 7).

Bid’ah secara lughawi berasal dari kata bada‘a  (بدع), yakni membuat sesuatu

yang baru yang belum ada contoh sebelumnya.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ibadah mahdhoh dan goir mahdhoh dan

jelaskan perbedaan di antara keduanya dengan menyebutkan ciri-ciri dari

keduanya.

Jawab :

Ibadah mahdhah (khusus) adalah ibadah yang sudah ditentukan Allah secara

terperinci tentang jenis dan tata caranya.

Ciri-ciri :

Page 4: al islam 2(2)Al

1. Cakupan : hubungan vertical (hablum minallah) yaitu mengatur

hubungan manusia dengan Allah.

2. Tsabit : tetap, tidak berubah sejak zaman Nabi Muhammad

sampai sekarang, bahkan sampai kiamat, tidak boleh ditambah dan

dikurangi.

3. Ta’abbudi, ghair ma’qulatul ma’na : tidak dapat dijangkau

rasionalisasinya, pokoknya begitu

4. Sikap : sami’na wa atha’na, kita dengar dan kita ikuti, tidak

boleh berkreasi (tidak ada peran akal)

Ibadah ghair mahdhah (umum) adalah segala amal (hati,lisan,perbuatan)

yang diizinkan Allah.

Ciri-ciri :

1. Cakupan : hubungan horizontal (hablum minannas) yaitu

mengatur hub. Manusia dengan manusia dan alam sekitarnya

2. Dinamis : bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman

(shalihun likulli zamanin wamakanin)

3. Ta’aquli, ma’qulatul ma’na : dapat dijangkau rasionalitasnya,

mengapa begini, mengapa begitu

4. Sikap : bebas berkreasi, akal berperan

Sumber : Konsep Ibadah dalam Islam – Bpk. Didi Sunardi

3. Zakat merupakan salah satu dari pondasi ajaran Islam. Jelaskan apa pengertian

zakat? Syarat harta yang wajib dikeluarkan zakatnya? Siapa yang berhak

menerima zakat dan Jelaskan apakah fungsi zakat untuk kehidupan umat

khususnya jika ditinjau dari sudut ekonomi.

Jawab :

Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang

beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya

(fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh

syarak.

Syarat harta yang wajib dikeluarkan zakatnya:

Page 5: al islam 2(2)Al

1. Kepemilikan penuh. Maksudnya, penguasaan seseorang terhadap harta

kekayaan sehingga bisa menggunakannya secara khusus. Karena Allah swt,

mewajibkan zakat ketika harta itu sudah dinisbatkan kepada pemiliknya.

2. Berkembang. Artinya, harta yang wajib dikeluarkan zakatnya harus harta yang

berkembang aktif, atau siap berkembang, yaitu harta yang lazimnya memberi

keuntungan kepada pemilik.

3. Mencapai nishab, yaitu batas minimal yang jika harta sudah melebihi batas itu,

wajib mengeluarkan zakat; jika kurang dari itu, tidak wajib zakat.

4. Nishab itu sudah lebih dari kebutuhan dasar pemiliknya sehingga ia terbukti

kaya. Kebutuhan minimal itu ialah kebutuhan yang jika tidak terpenuhi ia akan

mati. Seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, alat kerja, alat perang,

dan bayar hutang. Jika ia memiliki harta dan dibutuhkan untuk keperluan ini,

maka ia tidak zakat.

5. Pemilik lebih dari nishab itu tidak berhutang yang menggugurkan atau

mengurangi nishabnya. Karena membayar hutang lebih didahulukan waktunya

daripada hak orang miskin, juga karena kepemilikan orang berhutang itu

lemah dan kurang. ( http://indonesian.iloveallaah.com ).

Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, yakni:

Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu

memenuhi kebutuhan pokok hidup.

Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan dasar untuk hidup.

Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.

Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan barunya

Hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya

Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak

sanggup untuk memenuhinya

Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb)

Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.

Sedangkan fungsi zakat untuk kehidupan manusia, antara lain :

Page 6: al islam 2(2)Al

1. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para

fakir miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di

dunia.

2. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat

eksistensi mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah

satunya adalah mujahidin fi sabilillah.

3. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang

ada dalam dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat

mereka yang berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk

sesuatu yang tidak bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan

mereka. Jikalau harta yang demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk

mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih

antara si kaya dan si miskin.

4. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas

berkahnya akan melimpah.

5. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena

ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak

pihak yang mengambil manfaat. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat )

Fungsi zakat untuk kehidupan ummat khususnya dari segi ekonomi :

Artinya bahwa zakat mempunyai misi meratakan kesejahteraan dan

kebahagiaan dalam bidang sosial ekonomi. Lebih jauh dapat berperan serta

dalam membangun perekonomian mendasar yang bergerak langsung ke sektor

ekonomi lemah.

Fungsi sosial ekonomi merupakan fungsi pokok zakat karena akan

berpengaruh terhadap aspek lain dalam kehidupan umat Islam. Pemerataan

tingkat ekonomi akan menjadikan semakin banyak orang merasa lebih tenang

dalam beraktivitas karena tidak dibayang-bayangi kekhawatiran terhadap

pemenuhan kebutuhan hidupnya, sehingga ibadah mereka akan lebih khusyu'.

Tidak ada lagi alasan menyekutukan Allah SWT karena ketergantungan

pemenuhan kebutuhan ekonomi kepada pihak Non Islam.

( http://rohissmadha.blogspot.com/ )

Page 7: al islam 2(2)Al

4. Puasa ternyata memiliki manfaat yang sangat besar bagi pembentukkan pribadi

muslim yang melaksanakannya. Jelaskan apa pengertian dari puasa? Apa

sesungguhnya yang menjadi hakikat puasa itu? Tujuan disyari’atkan ibadah puasa

dan Jelaskan juga apa hubungannya antara puasa dengan iman, dengan disertai

contoh?

Jawab :

Puasa dalam agama Islam atau Shaum (dalam Bahasa Arab صوم) artinya

menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa

membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari,

untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.

( http://id.wikipedia.org/wiki/Puasa_dalam_Islam )

Puasa adalah menahan diri dari yang membatalkan puasa lahir dan batin dari

terbit fajar sampai tenggelam matahari.

Hakikat puasa :

- Pengendalian diri

- Latihan melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk

( Konsep Ibadah dalam Islam – Didi Sunardi )

- Pengendalian diri secara total dengan kendali iman. Selain mengandalikan

mulut dari makan dan minum, puasa juga mengendalikan lidah dari perkataan

yang tidak terpuji, seperti bohong, gunjing, caci maki dan lain lainnya. Puasa

juga pengendalian mata (ghadhul bashar) dari memandang hal yang

diharamkan Allah seperti melihat tontonan aurat, tontonan maksiat dan lain

lain. Puasa juga mengendalikan telinga dari mendengarkan hal- hal yang tidak

diredhai Allah seperti mendegar musik hura-hura, mendengar gosip dan lain-

lain. Puasa juga mengendalikan kaki dan tangan dari tingkah laku yang tidak

diridhai Allah. Sabda Rasulullah SAW :

وشرابه طعامه يدع أن فى حاجة لله فليس به والعمل الزور قول يدع لم منArtinya: “Siapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan dan perbuatan

yang tidak terpuji, maka bagi Allah SWT. tidak ada artinya dia meninggalkan

makan dan minumnya (percuma dia berpuasa). (HR.Buhari dari Abu Hurarah).

Diwajibkannya puasa atas ummat Islam mempunyai hikmah yang dalam.

Yakni merealisasikan ketakwaan kepada Allan swt. Sebagaimana yang

terkandung dalam surat al-Baqarah ayat 183:

Page 8: al islam 2(2)Al

“Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa

sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalain

bertakwa.”

Kadar takwa tersebut terefleksi dalam tingkah laku, yakni melaksanakan

perintah dan menjauhi larangan. Al-Baqarah ayat 185 :

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di

dalamnya diturunkan (permulan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan

penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq

dan bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat

tinggalnya) di bulan tersebut, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu”.

Ayat ini menjelaskan alasan yang melatarbelakangi mengapa puasa

diwajibkan di bulan Ramadhan, tidak di bulan yang lain. Allah

mengisyaratkan hikmah puasa bulan Ramadhan, yaitu karena Ramadhan

adalah bulan yang penuh berkah dan yang diistimewakan Allah dengan

dengan menurunkan kenikmatan terbesar di dalamnya, yaitu al-Qur’an al-

Karim yang akan menunjukan manusia ke jalan yang lurus. Ramadhan juga

merupakan pengobat hati, rahmah bagi orang-orang yang beriman, dan

sebagai pembersih hati serta penenang jiwa-raga. Inilah nikmat terbesar dan

teragung. Maka wajib bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk

bersyukur kepada Sang Pemberi Nikmat tiap pagi dan sore.

Tujuan disyariatkan puasa :

a. Tujuan disyariatkannya ibadah puasa adalah agar kita menjadi orang yang

bertakwa. Karena ketika kita berpuasa, kita bukan hanya berpuasa dari makan

dan minum, tetapi juga menguasai semua anggota tubuh kita. Mata, mulut,

hidung kita tidak kita gunakan untuk sesuatu yang dilarang agama. Ini

merupakan latihan yang paling efektif bagi kedisiplinan.

( http://www.iiq.ac.id/ )

b. Kita dapat meyakini bahwa orang yang berpuasa akan senantiasa

melaksanakan yang diwajibkan dan akan pula menjauhi dari yang dilarang,

orang puasa tidak boleh berdusta, tidak boleh mencuri, tidak akan membunuh,

Page 9: al islam 2(2)Al

dan lain sebagainya, karena orang yang berpuasa diwajibkan untuk menahan

dari yang dihalalkan apalagi telah diharamkan. Dari sana kita dapat memberi

satu kesimpulan bahwa puasa dapat mencegah dari tindakan kriminalitas,

karena sebagaimana kita ketahui bahwa orang yang berpuasa ketika ada orang

yang menghinanya atau ada yang berbuat jahat kepadanya, maka sunah nabi

menganjurkannya untuk mengatakan bahwa saya sedang puasa.

c. Puasa dapat membentuk pribadi sosial dan meningkatkan kepekaan kita

terhadap sesama, betapa tidak bahwa setiap orang yang berpuasa pasti

merasakan rasa lapar dan dahaga, dari sana akan lahir perasaan dan akan

berpikir akan kehidupan orang yang hidup dibawah garis kemiskinan, yang

dimana mereka sering merasakan lapar dan dahaga, maka dengan puasa rasa

kepekaan sosial itu akan tumbuh dan akan senantiasa mengulurkan tangan

kepada orang yang membutuhkan.

d. Puasa dapat membentuk pribadi mandiri yang sehat dimana puasa

mengajarkan kepada kita untuk mengatur aktifitas yang akan dilakukan,

dimana kita dianjurkan bangun malam untuk makan sahur, disambung dengan

melakukan shalat Subuh berjama’ah, disalnjutkan dengan pergi ke kantor bagi

para pegawai kantoran, pergi kekuliah bagi mahasiswa, sampai akhirnya

mereka berbuka puasa, seperti itulah orang yang puasa akan bisa mengatur

setiap aktifitasnya

e. Puasa akan melahirkan insan yang kaya lahir bathin, kaya secara lahir dapat

dipahami bahwa puasa mengajarkan untuk tidak israf (berlebihan) darisana

orang yang berpuasa akan mengatur keuangannya, sehingga dia akan berusaha

untuk bersikap hemat dalam kehidupannya, kaya bathin dapat dipahami bahwa

puasa adalah akan melahirkan insan yang takwa, sebagaimana kita ketahui

bahwa takwa adalah sebaik-baiknya bekal yang dimiliki seorang muslim.

قون ( تت كم لعل قبلكم من ذين ال على كتب كما الصيام عليكم كتب آمنوا ذين ال ها أي يا١٨٣(

Agar menjadi orang orang yang bertaqwa

Taqwa di definisikan dengan menjalankan perintahnya dan manjauhi

larangannya

Hubungan antara puasa dengan iman :

Page 10: al islam 2(2)Al

1. Iman : Semakin kokoh terbebas dari syirik.

2. Ibadah : Ada peningkatan kuantitas dan kualitas ibadah.

3. Mu’amalah : Pergaulan dengan sesama semakin berkualitas.

4. Ahlaq : Tewujudnya ahlaqul karimah

5. Ibadah shalat merupakan salah satu dari rukun Islam. Jelaskan tujuan

disyari’atkannya shalat, jelaskan nilai pentingnya shalat dalam islam, dan jelaskan

shalat yang seperti apa yang dapat mencapai target dari tujuan disyari’atkannya

shalat?

Jawab :

Tujuan disyariatkan shalat :

a. Untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar

b. Mengajak manusia untuk mengetahui faktor pencegah paling kuat (dalam diri

manusia) yaitu keyakinan terhadap wujud Allah (sumber permulaan) dan Hari

kebangkitan (ma’âd) yang berpengaruh kuat dalam mencegah manusia dari

melakukan perbuatan yang keji dan mungkar. Seseorang yang berdiri untuk

melakukan shalat dan mengucapkan takbir, mengakui bahwa Allah swt; Dzat

yang Lebih Baik dan Lebih Tinggi dari segala yang ada dan akan mengingat

semua kenikmatan yang telah diberikan oleh-Nya. Dengan mengucapkan

pujian dan syukur, ia memohon curahan kasih dan sayang-Nya, mengingat

hari pembalasan, mengakui ketundukan, melakukan penyembahan kepada-

Nya, memohon pertolongan-Nya, meminta petunjuk dari-Nya untuk

mendapatkan jalan yang lurus dan memohon perlindungan sehingga tidak

termasuk ke dalam golongan orang-orang yang telah dimurkai oleh-Nya serta

tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tersesat. (Kandungan dari

surat Al-Fatihah).

Nilai pentingnya shalat dalam islam

Nilai penting shalat dalam Islam :

1. Identitas Islam

2. Mi’raj bagi muslim

3. Yang pertama di hisab adalah shalat

Page 11: al islam 2(2)Al

a. Hakikat, prinsip, tujuan, pondasi, mukaddimah, hasil, dan -pada akhirnya-

filsafat shalat adalah mengingat Allah swt yang pada ayat di atas ditegaskan,

bahwa zikir memberikan hasil yang paling tinggi dibandingkan ibadah-ibadah

yang lain.Tentu saja yang dimaksud dengan zikir di sini adalah zikir sebagai

mukaddimah berpikir, dan berpikir yang dilandasi oleh keinginan untuk

mengaktualkannya. Imam Ash-Shadiq as dalam salah satu hadis ketika

menafsirkan ayat waladzikrullâh Akbar berkata, “(Zikir adalah mengingat

Allah ketika hendak melakukan pekerjaan halal dan haram.” (Yaitu,

mengingat Allah awt. ketika melakukan perbuatan yang halal dan menutup

mata dari perbuatan yang haram).

b. Shalat merupakan media menyucikan diri dari dosa-dosa dan memohon

pengampunan Ilahi, karena —mau tidak mau— shalat yang dilakukan oleh

manusia akan mengajaknya untuk mengoreksi diri, memperbaiki diri, dan

bertaubat atas apa yang telah dilakukan pada masa lalu. Oleh karena itu, dalam

salah satu hadis kita membaca, Rasulallah saw pernah bertanya kepada para

sahabat, “Apabila di hadapan pintu rumah Kamu terdapat sebuah sungai yang

mengalir dengan bening dan bersih, kamu mandi dan mencuci badannya lima

kali dalam sehari semalam di dalam sungai itu, Apakah masih tersisa daki dan

kotoran di badan Kamu?” Mereka menjawab, “Tidak ada, ya Rasulallah!”

Lalu beliau melanjutkan,“Shalat sebagaimana halnya air mengalir itu. Setiap

saat seseorang melakukan shalat, maka dosa-dosa yang dilakukannya di antara

dua shalatnya akan terhapus dan menjadi bersih karenanya.” Dan dengan

shalat ini, luka, barutan, dan goresan dosa yang ada di dalam ruh dan jiwa

manusia akan sembuh karena kemanjuran obat yang berbentuk shalat ini, dan

karat-karat yang terdapat di dalam kalbunya pun akan menjadi bersih kembali

dengan melakukan shalat.

c. Shalat merupakan tanggul penghalang dalam menghadapi serangan dosa-dosa

yang akan datang, karena sesungguhnya shalat akan menguatkan iman di

dalam kalbu manusia dan menumbuhkan tunas-tunas ketakwaan baru di dalam

hatinya. Kita mengetahui bahwa “iman” dan “takwa” merupakan tanggul yang

paling kuat untuk menahan goncangan dosa, dan ini merupakan maksud dalam

ayat di atas bahwa shalat adalah pencegah dari perbuatan keji dan mungkar,

dan merupakan maksud dari banyak hadis yang mengatakan bahwa terdapat

sekelompok orang yang senantiasa melakukan dosa, lalu kondisi mereka itu

Page 12: al islam 2(2)Al

diceritakan kepada para imam as. Mereka berkata, “Janganlah bersedih, karena

shalat akan memperbaiki mereka”, dan ternyata memang demikian.

d. Shalat Menghancurkan Kelalaian

Musibah paling besar yang dialami oleh para pencari jalan kebenaran adalah

lalai terhadap tujuan penciptaan dan tenggelam dalam kehidupan materi serta

kelezatan-kelazatan duniawi yang hanya sekejap. Tetapi, dengan adanya

variasi hukum dalam setiap jaraknya dan pelaksanaannya secara kontinyu

yang dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari semalam, shalat akan

senantiasa membunyikan lonceng peringatan kepada manusia dan akan

membangun ingatannya untuk senantiasa sadar terhadap tujuan penciptaan.

Dengan shalat, kehadiran-Nya di alam ini akan senantiasa diperdengarkan, dan

merupakan suatu kenikmatan yang sangat besar bahwa manusia mempunyai

sarana dan fasilitas yang berada dalam ikhtiyarnya, sehingga dengan alat yang

dimilikinya ini ia selalu terjaga secara kuat beberapa kali dalam sehari

semalam.

e. Shalat Menghilangkan Kesombongan dan 'Ujub

Dengan shalat, kesombongan dan rasa kagum terhadap diri sendiri akan bisa

terberangus dari diri manusia. Karena selama sehari semalam manusia

melakukan tujuh belas rekaat shalat, di mana dalam setiap rekaatnya, ia

meletakkan dahinya di atas tanah sebanyak dua kali dan merendahkan diri di

hadapan-Nya. Ia menganggap dirinya hanyalah butiran yang begitu kecil yang

tak berharga dibandingkan dengan keagungan-Nya, bahkan menganggap

dirinya bukanlah apa-apa ketika berada di hadapan Dzat Yang Tak Terbatas.

Shalat akan menyibakkan tirai-tirai kesombongan dan egoisme manusia, serta

memporak-porandakan kesombongan dan rasa puas pada diri sendiri. Dengan

dalil inilah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as dalam sebuah hadis

terkenal yang merefleksikan filsafat ritual Islam setelah iman, dalam rangka

menjelaskan ibadah shalat berkata, “Allah mewajibkan iman untuk

membersihkan manusia dari syirik dan mewajibkan shalat untuk

membersihkan diri dari kesombongan.”

f. Shalat Sebagai Penyempurnaan Akhlak

Page 13: al islam 2(2)Al

o Shalat merupakan mediator kesempurnaan akhlak dan spiritualitas

manusia, karena shalat akan mengeluarkannya dari dunia materi yang

terbatas dan dari ruang lingkup empat sisi dinding alam natural, lalu

mengajaknya melesat terbang ke langit malakut dan menyatukannya

dengan barisan para malaikat. Setelah itu, ia akan melihat dirinya

berada di hadapan -Nya tanpa membutuhkan sedikitpun mediator, dan

ia pun akan melihat betapa dirinya telah mampu melakukan

perjumpaan dengan Nya.

o Pengulangan amal ini dalam sehari semalam yang dilakukan dengan

menyandar pada sifat-sifat Allah yang Pengasih, Penyayang dan

keagungan yang dimiliki-Nya, khususnya dengan bertawassul kepada

surat-surat yang bervariasi dalam Al-Qur’an setelah selesai membaca

Al-Fatihah, merupakan penggerak ke arah kebaikan dan kesucian yang

paling utama. Dan hal ini mempunyai pengaruh yang tidak sia-sia

dalam pembinaan keutamaan akhlak di dalam wujud manusia. Oleh

karena itu, dalam salah satu hadis mengenai filsafat shalat, Amirul

Mukminin Ali bin Abi Thalib as berkata, “Shalat merupakan perantara

untuk bertaqarrub dan mendekatkan diri kepada Allah bagi setiap

orang yang bertakwa.”

g. Shalat Mengisi Nilai pada Seluruh Amal

Shalat memberikan nilai dan ruh pada keseluruhan amal yang dilakukan oleh

manusia. Karena shalat akan menghidupkan hakikat keikhlasan, dimana shalat

merupakan kumpulan dari niat yang murni dan perkataan yang suci, serta

amal-amal yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan. Pengulangan amal-

amal tersebut secara keseluruhan dalam sehari semalam akan menyebarkan

bibit-bibit amal yang terpuji di dalam jiwa manusia dan akan menguatkan

keikhlasan yang ada di dalam wujudnya. Oleh karena itu, dalam salah satu

hadis terkenalnya, Amirul Mukminin Ali bi Abi Thalib as ketika berwasiat

setelah terluka oleh hujaman pedang Ibnu Muljam (la’natullah ‘alaih) berkata,

“Jagalah shalat! Karena sesungguhnya shalat merupakan tiang dari agamamu.”

Kita mengetahui bahwa apabila tiang yang dipergunakan untuk mendirikan

kemah patah atau roboh, maka betapapun kuatnya tali dan paku-paku yang

tertancap di sekitarnya tidak akan membawa pengaruh sedikitpun untuk

Page 14: al islam 2(2)Al

tegaknya kembali kemah tersebut. Demikian juga halnya ketika tidak ada lagi

komunikasi antara hamba dengan Tuhannya yang dimanifestasikan dalam

bentuk shalat, maka amal yang lainnya pun akan menjadi kehilangan

pengaruh. Dalam sebuah hadis, Imam Ash-Shadiq as berkata, “Masalah

pertama yang akan dihisab oleh Allah dari hambaNya pada Hari Kiamat

adalah shalat. Apabila shalatnya terkabul, akan terkabul pula seluruh amalnya

yang lain dan apabila shalat ini tidak diterima, maka akan gagal pulalah

seluruh amal-amal yang lain.” Mungkin dalil ucapan beliau ini adalah, bahwa

shalat merupakan rumus dan rahasia komunikasi antara makhluk dengan

Khaliqnya. Apabila hal ini dilakukan dengan cara yang benar, maka niat

taqarrub dan keikhlasan yang merupakan syarat terkabulnya keseluruhan amal

akan bisa hidup dalam dirinya, dan apabila tidak, maka amal-amal yang

lainnya akan menjadi kotor dan terpolusi sehingga akan menyebabkannya

keluar dari derajat yang disyaratkan.

h. Shalat Membawa Kesucian Hidup

Meskipun tanpa memperhatikan kandungan yang ada di dalam shalat, yaitu

dengan memperhatikan validitasnya, pada hakikatnya ia mengajak manusia

untuk hidup dalam kesucian. Hal ini dapat kita ketahui dari syarat tempat yang

dipergunakan untuk melakukannya, pakaian yang dikenakan, alas dan air yang

dituangkan untuk berwudhu serta mandi. Dan juga tempat yang dipergunakan

oleh seseorang untuk mandi dan berwudhu harus merupakan tempat yang

betul-betul tidak terkotori oleh ghasab dan tidak diperoleh dengan cara zalim

dan melanggar hak-hak orang lain. Seseorang yang terkotori dengan

kezaliman, ternodai oleh sifat-sifat kelewatan, riba, ghasab, mengurangi

timbangan dalam transaksi, korupsi dan usaha-usaha yang dilakukan dengan

menggunakan kekayaan yang haram, bagaimana ia bisa menyiapkan

mukadimah shalat? Oleh karena itu, pengulangan shalat sebanyak lima kali

dalam sehari semalam merupakan sebuah ajakan untuk menghormati hak-hak

yang dimiliki oleh orang lain.

i. Shalat Sebagai Pelindungan Diri dari Maksiat

Shalat selain harus mempunyai syarat keabsahan dan syarat keterkabulan, atau

dengan kata lain, harus mempunyai syarat-syarat yang sempurna dalam dua

hal tersebut, juga merupakan sebuah elemen yang efektif untuk meninggalkan

begitu banyak perbuatan dosa. Dalam kitab-kitab fiqih dan sumber hadis

Page 15: al islam 2(2)Al

disebutkan begitu banyak faktor lain yang bisa menjadi referensi dari

terkabulnya seatu shalat. Di antaranya, tentang meminum khamar (minuman

keras) yang dalam sebuah riwayat ditegaskan, “Selama empat puluh hari, tidak

akan diterima shalat seseorang yang meminum minuman keras, kecuali

apabila ia bertaubat.” Dalam banyak riwayat kita membaca, “Salah satu dari

golongan yang shalatnya tidak akan dikabulkan oleh Allah adalah shalat yang

dilakukan oleh kaum zalim dan penganiaya.”Dalam sebagian riwayat lain

telah ditegaskan bahwa shalat yang dilakukan oleh seseorang yang tidak

membayar zakat tidak akan pernah terkabul. Demikian juga riwayat yang lain

mengatakan bahwa memakan makanan haram, mengagumi diri sendiri,

sombong, dan takabur merupakan salah satu penghalang bagi terkabulnya

shalat. Dari sini bisa dipahami, sejauh manakah pengaruh konstruktif yang

akan didapatkan seseorang dengan terpenuhinya syarat-syarat keterkabulan

tersebut.

j. Shalat Penguat Semangat Disiplin

Shalat akan menguatkan semangat disiplin dalam diri manusia, karena

bagaimanapun juga, shalat harus benar-benar dilakukan pada waktu yang telah

ditentukan. Pelaksanaan shalat yang dilakukan dengan mengakhirkan atau

mempercepat dari waktu yang seharusnya akan menyebabkan batalnya shalat

yang dilakukan oleh seseorang. Demikian juga dengan aturan dan hukum-

hukum lain dalam masalah niat, berdiri, ruku’, dan sujud. Memperhatikan

semua ini akan menumbuhkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari

menjadi betul-betul mudah dan lancar. Semua poin di atas merupakan manfaat

yang terdapat di dalam shalat dengan tanpa memperhatikan masalah shalat

berjamaah. Namun bila keistimewaan shalat berjamaah ini kita tambahkan

dalam diskursus di atas, di mana sebenarnya ruh dan hakikat shalat terletak

pada shalat berjamaah, kita akan menemukan berkah yang tak terhitung

banyaknya. Tetapi,  pembahasan tentang shalat berjamaah bukan tempatnya

untuk kami diskusikan di sini. Selain itu, sedikit banyak kita pun telah

mengetahuinya. Kami menutup pembahasan tentang filsafat dan rahasia shalat

dengan sebuah hadis yang telah dinukil dari Imam Ali bin Musa Ar-Ridha as.

Dalam menjawab surat yang menanyakan filsafat shalat, beliau berkata,

“Tujuan disyariatkannya shalat adalah atensi dan pengakuan terhadap

ketuhanan Allah swt, melawan syirik dan penyembahan berhala, berdiri di

Page 16: al islam 2(2)Al

hadapan haribaan-Nya dalam puncak kekhusyukan dan kerendahan diri,

mengakui dosa-dosa serta memohon pengampunan-Nya terhadap dosa-dosa

yang telah dilakukannya, dan meletakkan dahi di seluruh hari untuk

berkhidmat kepada-Nya. Demikan juga, tujuan disyariatkannya shalat adalah

supaya manusia senantiasa terjaga dan berpikir sehingga tidak ada lagi debu-

debu kelalaian yang akan singgah di dalam hatinya, supaya manusia tidak

sombong dan mabuk dengan dirinya, supaya manusia menjadi orang-orang

yang khusyu’ dan tawadhu’, serta mencari dan mencintai bertambahnya

pemberian segala sesuatu dalam agama dan dunianya. Selain konsistensi zikir

kepada Allah sepanjang hari dan malam yang dihasilkan dari sinar shalat,

shalat akan membuat  manusia tidak melupakan Pengatur dan Penciptanya,

hingga jiwa liar dan tak terkendali tidak akan mampu mengalahkannya.

Dengan perhatiannya terhadap Allah swt dan berdiri di haribaan suci-Nya, ia

akan mencegah manusia dari perbuatan-perbuatan dosa dan akan

menghindarkannya dari segala kerusakan. (www.quran-light.com)

Shalat yang dapat mencapai target :

1. Mampu mendirikan shalat

2. Khusyu : konsentrasi, rilex

3. Tuma’ninah : bacaan dan gerakan

6. Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang pelaksanaannya berbeda dari

ibadah yang lain, karena harus ada syarat mampu. Jelaskan makna ibadah haji

yang berhubungan dengan : Persamaan derajat, persaudaraan, persatuan dan

berkurban. Jelaskan keempat makna tersebut dan sebutkan juga apa yang menjadi

simbolnya.

Jawab :

Makna ibadah haji yang berhubungan dengan : Persamaan derajat,

persaudaraan, persatuan dan berkurban.

Persamaan derajat

Simbolnya adalah pakaian ihrom. Seperti diketahui pakian adalah simbol bagi

status sosial seseorang. Dengan jenis pakaian yang dikenakan seseorang, dia

bisa jadi sombong, bisa jadi tawadhu dst. Kerena itu Allah dalam pelaksanaan

Page 17: al islam 2(2)Al

hajji mengharuskan pakian ihrom, yang akan mengingatkan seseorang bahwa

sesunggungnya dihadapan Allah semua manusia adalah sama.

Persaudaraan

Ketika kita melaksanakan ibadah haji semua suku bangsa berada di Makkah,

dan pelaksanaan ibadah haji ini hanya boleh dilaksankan di Makkah saja, tidak

boleh dilaksanakan ditempat tinggal masing masing, seperti hanlnya abadah

ibadah yang lain, seperti, shalat, puasa dll. dan inilah maksud Allah kenapa

haji itu hanya boleh dilaksanakan di makkah saja, karena Allah ingin

membuka hati umat islam bahwa sesungguhnya semua manusia yang

menyatakan Allah sebagai Tuhannya dan Muhammad sebagai rasulnya,

walaupun kulit mereka berbeda, budaya berbeda, tetapi mereka semua adalah

satu saudara.

Qurban

Kalau kita kembali kepada sejarah qurban, maka kita kembali kepada kisah

Ibrahim dan Isma’il, dimana Allah menyuruh Ibrahim untuk

mengurbankan Ismail yang kemudian ditukar dengan seekor domba.

Dari peristiwa Ibrahim yang harus kita qurbankan adalah segala sesuatu

yang dapat melemahkan keimanan kita.

7. Download “ Himpunan Putusan Tarjih” dari Muhammadiyah online. Berdasarkan

hal tersebut coba rumuskan bgaiman cara melaksanakan shalat.

Jawab :

CARA SHALAT WAJIB

1. Bila kamu hendak menjalankan shalat, maka bacalah: "Allahu Akbar" dengan

ikhlas niyatmu karena Allah

2. Seraya mengangkat kedua belah tanganmu sejurus bahumu, mensejajarkan ibu

jarimu pada daun telingamu

3. Lalu letakkanlah tangan kananmu pada punggung telapak tangan kirimu di

atas dadamu

4. Lalu bacalah do'a iftitah:"Alla-humma ba-'id baini-wa baina khatha-yaya

kama-ba-'adta bainal masyriqi wal maghrib. Alla-humma naqqini- minal

khatha-ya- kama-yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Alla-hummaghsil

Page 18: al islam 2(2)Al

khatha-ya-ya bilma-i wats tsalji wal barad."

5. "Wajjahtu wajhiya lilladzifatharas sama-wa-ti wal ardla hani-fan musliman wa

ma- ana minal musyriki-n.Inna shala-ti wa nusuki- wa mahya-ya wa mama-ti

lillahi-hi rabbil 'a-lami-n. Lasyari-kalahu- wa bidza-lika umirtu wa ana

awwalul muslimi-n (wa ana minalmuslimi-n)." Alla-humma antal maliku la-

ila-ha illa-anta, anta rabbi- wa ana'abduka, dlalamtu nafsi- wa'taraftu

bidzambi- fagh firli- dzunu-bi- jami-'an. Layaghfirudz dzunu-ba illa- anta, wah

dini-liahsanil akhla-qi la-yahdil liahsanihailla-anta. Washrif 'anni- sayyiaha-

la-yashrifu 'anni- sayyiaha- illa- anta. Labbaika wa sa'daika wal khairu

kulluhu- fi-yadaika, wasysyarru laisa ilaika. Ana bika wa ilaika. Taba-rakta wa

ta'a-laita astaghfiruka wa atu-bu ilaika

6. Lalu berdo'a mohon perlindungan dengan membaca: "A'u-dzu billa-hi

minasy syaitha-nir raji-m" dan membaca: "Bismilla-hirrahmani-nirrahi-m"

7. Lalu bacalah surat al-Fatihah dan berdo'alah sesudah itu :a-mi-n"

8. Kemudian bacalah salah satu surat daripada al-Qur'an dengan diperhatikan

artinya dan dengan perlahan-lahan

9. Kemudian angkatah kedua belah tanganmu seperti dalam takbir permulaan,

lalu ruku'lah

10. Dengan bertakbir seraya melempangkan (meratakan) punggungmu dengan

lehermu, memegang kedua lututmu dengan dua belah tanganmu

11. Sementara itu berdo'a: "Subha-nakalla-humma rabbana- wa bihamdikalla-

hummaghfirli, atau berdo'alah dengan salah satu do'a dari Nabi saw.

12. Kemudian angkatlah kepala untuk i'tidal dengan mengangkat kedua belah

tanganmu seperti dalam takbiratul ihram dan berdo'alah: "Sami'allahu liman

haidah" dan bila sudah lurus berdiri berdo'alah: "Rabbana- wa lakalhamd"

13. Lalu sujudlah dengan bertakbir, letakkanlah kedua lututmu dan jari kakimu di

atas tanah, lalu kedua tanganmu, kemudian dahi dan hidungmu dengan

menghadapkan ujung jari kakimu ke arah Qiblat serta merenggangkan

tanganmu daripada kedua lambungmu dengan mengangkat sikumu.

14. Dalam bersujud itu hendaklah kamu berdo'a: "Subha-nakalla-humma rabbana-

wa bihamdikalla-hummaghfirli atau berdo'alah dengan salah satu do'a daripada

Nabi saw.

15. Lalu angkatlah kepalamu dengan bertakbir dan duduklah tenang dengan

berdo'a: "Alla-hum maghfirli- warhamni- wajburni- wahdini- warzuqni-"

Page 19: al islam 2(2)Al

16. Lalu sujudlah kedua kalinya dengan bertakbir dan membaca "tasbih" seperti

dalam sujud yang pertama.

17. Kemudian angkatlah kepalamu dengan bertakbir dan duduklah sebentar, lalu

berdirilah untuk raka'at yang kedua dengan menekankan (tangan) pada tanah.

18. Dan kerjakanlah dalam rakaat yang kedua ini sebagaimana dalam raka'at yang

pertama, hanya tidak membaca do'a iftitah.

19. Setelah selesai dari sujud kedua kalinya, maka duduklah di atas kaki kirimu

dan tumpukkan kaki kananmu serta letakkanlah kedua tanganmu di atas kedua

lututmu. Julurkanlah jari-jari tangan kirimu, sedang tangan kananmu

menggenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah serta mengacungkan

jari telunjukmu dan sentuhkan ibu jari pada jari tengah.

20. Duduk ini bukan dalam raka'at akhir. Adapun duduk dalam raka'at akhir maka

caranya memajukan kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dan dudukmu

bertumpukan pantatmu.

21. Dan bacalah tasyahud begini "attahiyya-tulilla-h washshalawa-tu

waththayyiba-t, assala-mu 'alaika ayyuhan Nabiyyu wa rahmatulla-hi wa

baraka-tuh. Assala-mu 'alaina wa 'ala- 'iba-dilla-hish sha-lihin. Asyahadu alla-

ila-ha illalla-h wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu- wa rasuluh.

22. Lalu bacalah shalawat pada Nabi saw.: "Alla-humma shalli 'ala-Muhammad

wa 'ala- a-li Muhammad, kama- shallaita 'ala- Ibrahi-m wa a-li Ibrahim, wa ba-

rik 'ala- Muhammad wa a-li Muhammad, kama- ba-rakta 'ala- Ibrahim wa a-li

Ibra-him, innaka hami-dum maji-d.

23. Kemudian berdo'alah kepada Tuhanmu, sekehendak hatimu yang lebih pendek

daripada do'a dalam tasyahhud akhir.

24. Kemudian berdirilah untuk raka'at yang ketiga kalau shalatmu itu tiga atau

empat raka'at, dengan bertakbir mengangkat tanganmu dan kerjakanlah dalam

dua raka'at yang akhir atau yang ketiga, seperti dalam dua raka'at yang

pertama, hanya kamu cukup membaca Fatihah saja.

25. Dan sesudah raka'at yang akhir, bacalah tasyahhud serta shalawat kepada Nabi

saw., lalu hendaklah berdo'a mohon perlindungan dengan membaca: "Alla-

humma inni- a'udzu bika min 'adza-bi jahannama wa min 'adza-bil qabri wa

min fitnatil mahya- wal mama-ti wa min syarri fitnatil masi-hid dajja-l.

26. Kemudian bersalamlah dengan berpaling ke kanan dan ke kiri, yang pertama

sampai terlihat pipi kananmu dan yang kedua sampai terlihat pipi kirimu oleh

Page 20: al islam 2(2)Al

orang yang dibelakangmu sambil membaca: "Assalamu'alaikum wa

rahmatulla-hi wa baraka-tuh."(40)