al-islam 2

30

Upload: sugiarto-dermawan

Post on 20-Jul-2015

51 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Al-Islam 2
Page 2: Al-Islam 2
Page 3: Al-Islam 2
Page 4: Al-Islam 2

AKHLAK BERMASYARAKAT DAN AKHLAK BERBANGSA

KELOMPOK 13:

Muda Maulana Putra

Muklis Supriadi

Rudi Wartono

Sugiarto

Toni SM.

Page 5: Al-Islam 2

Secara etimologis (lugbatan) akhlaq (Bahasa Arab) adalah

bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai tingkah

laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti

menciptakan. Seakar dengan kata Khaliq ”Pencipta”, makhluk (yang

diciptakan) dan khalq (penciptaan). Dengan asal tersebut maka

definisi akhlaq adalah tata perilaku seseorang terhadap orang lain

dan lingkungannya.

PENGERTIAN AKHLAK

Page 6: Al-Islam 2

Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku

seseorang yang didorong oleh suatu keinginan

secara sadar untuk melakukan

suatu perbuatan yang baik. Kesamaan akar kata

diatas mengisyaratkan bahwa dalam akhlaq

tercakup pengertian terciptanya keperpaduan

antara kehendak Khaliq(Tuhan) dengan perilaku

makhluq (manusia).

Page 7: Al-Islam 2

• Dari pengertian seperti ini, akhlaq bukan saja

aturan/ norma perilaku yang mengatur

hubungan antara sesama manusia, tetapi juga

norma yang mengatur hubungan manusia

dengan Tuhan dan bahkan dengan alam

sekalipun.

Page 8: Al-Islam 2

AKHLAK BERMASYARAKAT

Akhlaq kepada masarakat adalah sifat yang tertanam

dalam jiwa manusia yang dilakukan secara spontan tanpa

pertimbangan terlebih dahulu dalam lingkungan atau

kehidupaan. Akhlak kepada masyarakat mempelajari tentang

bagaimana cara kita bertingkah laku di masyarakat.

Tujuan dari kehidupan bermasyarakat diantaranya ialah

menumbuhkan rasa cinta perdamaian, tolong-menolong,

yang merupakan fondasi dasar dalammasyarakat Islam.

Page 9: Al-Islam 2

Tetangga selalu ada ketika kita membutuhkan

bantuan. Seperti yang diriwayatkan dari Anas ra

bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah beriman seoarang dari kalian

hingga ia menyukai saudaranya

sebagaimana ia menyukai dirinya sendiri.”

(H.R. Bukhari)

Page 10: Al-Islam 2

Dari hadits shahih bahwasannya Rasulullah

SAW bersabda:

“Tidak masuk surga orang yang tetangganya

tidak aman dari keburukannya” (H.R Muslim).

Page 11: Al-Islam 2

BERTAMU DAN MENERIMA TAMU

1. Bertamu

Sebelum memasuki rumah, yang bertamu hendaklah

meminta izin kepada penghuni rumah dan setelah itu

mengucapkan salam. Dengan Firman ALLAH SWT:

“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memasuki

rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan

memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih

baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nur 24: 27)

Page 12: Al-Islam 2

Rasulullah SAW bersabda:

“Jika seorang diantara kamu telah meminta

izin tiga kali, lalu tidak diizinkan, maka

hendaklan dia kembali.”(HR. Bukhari Muslim)

Page 13: Al-Islam 2

Meminta izin kepada pemilik rumah dilakukanmaksimal tiga kali itu memiliki sebab, diantaranya:

1. Ketukan pertama sebagai isyarat kepada pemilik rumah

bahwa telah kedatangan tamu.

2. Ketukan kedua memberikan waktu untuk membereskan

barang-barang yang mungkin berantakan dan

menyiapkan segala sesuatu yang piperlukan.

3. Ketukan ketiga biasanya pemilik rumah sudah siap

membukakan pintu. Akan tetapi bisa saja pada waktu

ketukan kedua pemilik rumah sudah membukakan pintu,

tergantung situasi dan kondisi pemilik rumah.

Page 14: Al-Islam 2

Etika dalam bertamu yaitu sebagaiberikut:

1. Dilarang untuk mengintip di Jendela.

2. Sopan saat bertamu.

3. Pilihlah waktu yang tepat dan jangan terlalu

lama.

4. Tidak merepotkan.

Page 15: Al-Islam 2

2. Menerima tamu

• “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan

Hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau

diam. Barang siapa yang beriman kepada Allah

dan Hari Akhir hendaklah ia memuliakan

tetangganya. Dan barang siapa yang beriman

kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia

memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Salah satu akhlak yang terpuji dalam Islam adalah menerima

dan memuliakan tamu tanpa membedakan status

sosial. Rasulullah SAW bersabda:

Page 16: Al-Islam 2

Jika tamu datang dari tempat yang jauh dan inginmenginap, maka pemilikan rumah atau tuan rumah wajibmenerima dan menjamunya dengan batasan maksimal tigahari. Apabila tamu mau menginap lebih dari tiga hari,terserah tuan rumah tetap menjamunya atautidak. Rasulullah SAW bersabda:

“Menjamu tamu itu hanya tiga hari. Jizahnya sehari

semalam. Apa yang dibelajakan untuk tamu diatas

tiga hari adalah sedekah. Dan tidak bolaeh bagi

tamu tetapmenginap (lebih dari tiga hari). Karena

hal itu akan memberatkan tuan rumah.” (HR.

Tirmidzi)

Page 17: Al-Islam 2

Hak seorang tetangga ini dapatdiklasifikasikan menjadi 4, yaitu :

1. Berbuat Baik (Ihsan) Kepada Tetangga

• Sebagian ulama berkata, kesempurnaan berbuat baik

kepada tetangga ada 4 hal, yaitu:

a) Senang dan bahagia dengan apa yang dimilikinya

b) Tidak tamak untuk memiliki apa yang dimilikinya

c) Mencegah gangguan dengannya

d) Bersabar dari gangguangnya

e) Sabar menghadapi gangguan tetangga

Page 18: Al-Islam 2

2. Menjaga dan Memelihara Tetangga

3. Tidak Mengganggu Tetangga

• Telah dijelaskan diatas kedudukan tetangga yang

tinggi dan hak-haknya yang terjaga di dalam

islam. Rasulullah SAW memperingatkan dengan

keras upaya mengganggu tetangga, sebagaimana

dalam sabdanya yaitu:

• “Tidak masuk surga orang yang tetangganya tidak

aman dari kejahatannya” (HR.Muslim).

Page 19: Al-Islam 2

3. ADAB PERGAULAN DENGAN LAWAN JENIS

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikandalam bergaul dengan lawan jenis, diantaranya

yaitu:

a. Senantiasa menundukkan pandangan.

b. Menjaga hijab/ tidak berkhalwat

c. Berkomunikasi untuk hal yang penting saja.

Page 20: Al-Islam 2

4. Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah bisa diartikan sebagai

persaudaraan di antara umat islam, dimana

persaudaraan diantara seorang muslim

diibaratkan sebagai bangunan yang kokoh

yang sedang menguatkan.

Page 21: Al-Islam 2

ada 6 hak seorang muslimsebagaimana yang disebutkan dalam

hadits diatas, yaitu:

1. Apabila engakau berjumpa dengannya, ucapkanlah salam

2. Apabila ia mengundangmu penuhilah

3. Apabila dia minta nasehat maka nasehatilah

4. Apabila dia bersin dan mengucapkanAlhamdulillah maka ucapkanlah Yarhamukallah

5. Apabila dia sakit, jenguklah

6. Apabila dia meninggal dunia antarkanlahjenazahnya.

Page 22: Al-Islam 2

AKHLAK BERBANGSA

• Akhlak dalam berbangsa perlu untuk disadari oleh kita

agar kita dapat menjadi semakin sensitif terhadap

persoalan yang terjadi pada bangsa dan negara kita.

Bukan hanya Hal ini didorong dengan kekhawatiran akan

bobroknya generasi kita, apabila tidak dibekali dengan

pengetahuan tentang akhlak yang cukup, untuk

menjalani kehidupan kedepannyaberikut merupakan

akhlak dalam berbangsa.

Page 23: Al-Islam 2

1. Musyawarah.

Kata ( شورى ) Syûrâ terambil dari kata ( -شاورة -مشاورة

(إستشاورة menjadi ( شورى ) Syûrâ. Kata Syûrâ bermakna

mengambil dan mengeluarkan pendapat yang terbaik

dengan menghadapkan satu pendapat dengan pendapat

yang lain.Dalam Lisanul ‘Arab berarti memetik dari

serbuknya dan wadahnya. Kata ini terambil dari kalimat

( العسلشرت ) saya mengeluarkan madu dari wadahnya.

Page 24: Al-Islam 2

Adapun salah satu ayat dalam Al – Qur’an yang membahas mengenai Musyawarah adalah surah Al-

Syura ayat 38:

ا رزقناهم ينفقونو م ومم هم الذين استجابوا لرب

بينهوأقاموا الصالة وأمرهم شورى

Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi)

seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka

(diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka

menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada

mereka.” (QS. Asy-Syura: 38)

Page 25: Al-Islam 2

• Ali Bin Abi Thalib menyebutkan bahwa dalam

musyawarah terdapat tujuh hal penting yaitu,

mengambil kesimpulan yang benar, mencari

pendapat, menjaga kekeliruan, menghindari

celaan, menciptakan stabilitas emosi,

keterpaduan hati, mengikuti atsar.

Page 26: Al-Islam 2

2. Menegakkan Keadilan

• Istilah keadilan berasal dari kata ‘adl (Bahasa

Arab), yang mempunyai arti antara lain sama dan

seimbang. Dalam pengertian pertama, keadilan

dapat diartikan sebagai membagi sama banyak,

atau memberikan hak yang sama kepada orang-

orang atau kelompok. Dengan status yang sama.

Page 27: Al-Islam 2

3. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

• Secara harfiah amar ma’ruf nahi munkar (al-amru bi ‘l-ma’ruf wa

‘n-nahyu ‘an ‘l-munkar) berarti menyuruh kepada yang ma’ruf

dan mencegah dari yang munkar. Ma’ruf secara etimologis

berarti yang dikenal, sebaliknya munkar adalah sesuatu yang

tidak dikenal. Yang menjadi ukuran ma’ruf atau munkarnya

sesuatu ada dua, yaitu agama dan akal sehat atau hati nurani.

Bisa kedua-duanya sekaligus atau salah satunya. Semua yang

diperintahkan oleh agama adalah ma’ruf, begitu juga sebaliknya,

semua yang dilarang oleh agama adalah munkar.

Page 28: Al-Islam 2

4. Hubungan Pemimpin dan yang dipimpin

• Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah SWT adalah pemimpin

orang-orang yang beriman:

• “Allah Pemimpin orang-orang yang beriman; Dia

mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Dan

orang-orang yang kafir, pemimpin-pemimpin mereka

adalah thaghut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya

kepada kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka.

Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah 2:257)

Page 29: Al-Islam 2

Dia bisa berbentuk pandangan hidup, peradaban dan lain-lain yang tidak

berlandaskan ajaran Allah SWT.

a. Kriteria Pemimpin dalam Islam

1) Beriman kepada Allah SWT.

2) Mendirikan Shalat.

3) Membayarkan Zakat.

4) Selalu Tunduk Patuh kepada Allah SWT.

Page 30: Al-Islam 2

Terima kasih…..