al islam kemuhammadiyaha1

23

Click here to load reader

Upload: bintang-di-februari

Post on 03-Aug-2015

138 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Al Islam Kemuhammadiyaha1

AL ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

“ILMU AMALIAH DAN AMAL ILMIAH”

OLEH :

KELOMPOK 1

ANGGOTA:

NUR FADILLAH ADHAA.RINI HERDIANI DARWIS

SRI NURFIANTIHARDIYANTI

SULASTRI SAKKAINRIANI

RATNA BT RAMSING

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

2011

i

Page 2: Al Islam Kemuhammadiyaha1

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi tuhan yang telah menolong hamba-nya

menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa

pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup

menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat merperluas ilmu

tentang ilmu amaliah dan amal ilmiah .Makalah ini di susun oleh

penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang dating dari

penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penu

kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Makalah

ini dapat terselesaikan.

Apa bila dalam penulisan makalah ini ada kesalahan mohon

dimaafkan karna ada pepatah yang mengatakan tak ada gading tak

retak begitupun dengan manusia, manusia tidak luput dari kesalahan.

Penulis

i

Page 3: Al Islam Kemuhammadiyaha1

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan ............................................................... 1

Bab II Pembahasan ................................................................ 2

Ilmu amaliah dan Amal iilmiah ........................... 2

Hubungan Ilmu dengan Amal .............................. 6

Contoh Ilmu Amaliah dan Amal ilmiah .............. 8

Bab III Penutup ...................................................................... 11

Kesimpulan .......................................................... 11

ii

Page 4: Al Islam Kemuhammadiyaha1

BAB I

PENDAHULUAN

Bagi mukminin perubahan yang begitu cepat sebagai akibat perkembangan

teknologi dan ilmu pengetahuan, lebih menyadarkan dirinya atas berlipatnya

curahan rahmat kasih sayang Allah swt. kepada hambaNya dalam menghadapi

dan menyikapi kebutuhan umat manusia yang semakin besar dan semakin

kompleks. Umat manusia diberi kemampuan untuk berpikir, merancang,

mendesain peralatan dan memproduksinya dengan berbagi features sesuai

kebutuhan yang terus berubah dan berkembang. Allah swt. menciptakan manusia

dengan kapasitas Intelligent Quotient, Emotional Intelligent Quotient,

Kesempatan (Opprtunities) serta Interest yang berbeda-beda kapasitasnya agar

saling bekerja sama mencapai kebutuhan hidup hari ini dan esok hari, serta

memberinya neraca petunjuk keadilan agar tidak melampaui batas

keselamatannya di atas hamparan bumi ciptaanNya.

1

Page 5: Al Islam Kemuhammadiyaha1

BAB II

PEMBAHASAN

ILMU AMALIAH DAN AMAL ILMIAH

Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab “ilm“,  berarti

memahami, mengerti, atau mengetahui. Bila kita memahami atau mengerti atau

mengetahui sesuatu berarti kita mempunyai ilmu. Jadi bila kita memahami atau

mengerti atau mengetahui sesuatu berarti kita mempunyai ilmu. Dalam bahasa

Inggris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan

dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan

Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan. “Ilmu adalah

pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut

metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala

tertentu dibidang (pengetahuan).

Ilmu merupakan pijakan dalam beramal, sebagai landasan berbuat dan

mengarahkan perbuatan ke arah kebaikan. Dengan ilmu kita mengetahui

segalanya. Seorang bijak pernah berkata, "Ilmu tanpa amal; cacat. Dan, amal

tanpa ilmu; buta." Maaf kalau perkataan orang bijak ini salah redaksi. Atau, ada

istilah bangsa Arab yang tak pernah luput dari ingatan kita, "Al-'ilmu bilaa

'amalin, kasy-syajari bilaa tsamar". Terjemahan bahasa Indonesianya lebih kurang

seperti ini: "Ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon tak berbuah. Hati-hati, ini

bukan hadits, melainkan pepatah alias 'ibarah. Makanya, jika berdakwah, pakailah

dalil sesuai sumbernya. Jangan pepatah dianggap hadits

Seperti halnya kata atau benda lain, Ilmu ada yang baik dan ada yang

buruk. Ilmu yang baik adalah ilmu yang diamalkan atau dipraktekkan atau

2

Page 6: Al Islam Kemuhammadiyaha1

digunakan. Sedangkan Amal berarti mengamalkan, berbuat, bekerja. Amal yang

baik adalah Amal yang dicintai Allah dan dicintai Rasul.

“Amal yang paling disukai oleh Rasulullah SAW adalah yang dikerjakan

secara terus menerus oleh pelakunya .

Muhammad bin Ar’arah menuturkan kepadaku. Dia berkata; Syu’bah

menuturkan kepada kami dari Sa’d bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Aisyah

radhiyallahu’anha, dia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah

ditanya, ‘Amal apakah yang paling dicintai Allah?‘. Maka beliau

menjawab,“Yaitu yang paling kontinyu, meskipun hanya sedikit.” Beliau juga

bersabda, “Bebanilah diri kalian dengan amal-amal yang mampu untuk kalian

kerjakan.” (HR. Bukhari dalam Kitab ar-Riqaq).

Jadi Ilmu adalah segala sesuatu yang yang kita ketahui, kita percayai, kita

yakini, dan kita terapkan di dalam kehidupan ini. Ilmu dapat bersifat nyata atau

pun abstrak. Dan amal ialah kesanggupan untuk melaksanakan ilmu yang telah

dipelajari yang mengikat diri pribadi seseorang secara tulus dan ikhlas.Islam

merupakan agama yang punya perhatian besar kepada ilmu pengetahuan. Islam

sangat menekankan umatnya untuk terus menuntut ilmu.

Dalam surat Ar-Rahman, Allah menjelaskan bahwa diri-Nya adalah pengajar bagi

umat Islam. Dalam agama-agama lain selain Islam kita tidak akan menemukan

bahwa wahyu pertama yang diturunkan adalah perintah untuk belajar.

Ayat pertama yang diturunkan Allah adalah Surat Al-‘Alaq, di dalam ayat

itu Allah memerintahan kita untuk membaca dan belajar. Allah mengajarkan kita

dengan qalam – yang sering kita artikan dengan pena. Akan tetapi sebenarnya kata

qalam juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang yang dapat dipergunakan untuk

mentransfer ilmu kepada orang lain. Kata Qalam tidak diletakkan dalam

pengertian yang sempit. Sehingga pada setiap zaman kata qalam dapat memiliki

arti yang lebih banyak. Seperti pada zaman sekarang, komputer dan segala

perangkatnya termasuk internet bisa diartikan sebagai penafsiran kata qalam.

3

Page 7: Al Islam Kemuhammadiyaha1

Dalam surat Al-‘Alaq, Allah Swt memerintahkan kita agar menerangkan

ilmu. Setelah itu kewajiban kedua adalah mentransfer ilmu tersebut kepada

generasi berikutnya. Dalam hal pendidikan, ada dua kesimpulan yang dapat kita

ambil dari firman Allah Swt tersebut; yaitu Pertama, kita belajar dan mendapatkan

ilmu yang sebanyak-banyaknya. Kedua, berkenaan dengan penelitian yang dalam

ayat tersebut digunakan kata qalam yang dapat kita artikan sebagai alat untuk

mencatat dan meneliti yang nantinya akan menjadi warisan kita kepada generasi

berikutnya.

Dalam ajaran Islam, baik dalam ayat Qur’an maupun hadits, bahwa ilmu

pengetahuan paling tinggi nilainya melebihi hal-hal lain. Bahkan sifat Allah Swt

adalah Dia memiliki ilmu yang Maha Mengetahui. Seorang penyair besar Islam

mengungkapkan bahwa kekuatan suatu bangsa berada pada ilmu. Saat ini

kekuatan tidak bertumpu pada kekuatan fisik dan harta, tetapi kekuatan dalam hal

ilmu pengetahuan. Orang yang tinggi di hadapan Allah Swt adalah mereka yang

berilmu.

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw menganjurkan kita untuk

menuntut ilmu sampai ke liang lahat. Tidak ada Nabi lain yang begitu besar

perhatian dan penekanannya pada kewajiban menuntut ilmu sedetail nabi

Muhammad Saw. Maka bukan hal yang asing jika waktu itu kita mendengar

bahwa Islam memegang peradaban penting dalam ilmu pengetahuan. Semua

cabang ilmu pengetahuan waktu itu didominasi oleh Islam yang dibangun oleh

para ilmuwan Islam pada zaman itu yang berawal dari kota Madinah, Spanyol,

Cordova dan negara-negara lainnya. Itulah zaman yang kita kenal dengan zaman

keemasan Islam, walaupun setelah itu Islam mengalami kemunduran. Di zaman

itu, di mana negara-negara di Eropa belum ada yang membangun perguruan

tinggi, negara-negara Islam telah banyak membangun pusat-pusat studi

pengetahun. Sekarang tugas kita untuk mengembalikan masa kejayaan Islam

seperti dulu melalui berbagai lembaga keilmuan yang ada di negara-negara Islam.

Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa orang yang mulia di sisi Allah

hanya karena dua hal; karena imannya dan karena ketinggian ilmunya. Bukan

4

Page 8: Al Islam Kemuhammadiyaha1

karena jabatan atau hartanya. Karena itu dapat kita ambil kesimpulan bawa ilmu

pengetahuan harus disandingkan dengan iman. Tidak bisa dipisahkan antara

keduanya.

Dalam menuntut ilmu tidak mengenal waktu, dan juga tidak mengenal

gender. Pria dan wanita punya kesempatan yang sama untuk menuntut ilmu.

Sehingga setiap orang, baik pria maupun wanita bisa mengembangkan potensi

yang diberikan oleh Allah Swt kepada kita sehingga potensi itu berkembang dan

sampai kepada kesempurnaan yang diharapkan. Karena itulah, agama

menganggap bahwa menuntut ilmu itu termasuk bagian dari ibadah. Ibadah tidak

terbatas kepada masalah shalat, puasa, haji, dan zakat. Bahkan menuntut ilmu itu

dianggap sebagai ibadah yang utama, karena dengan ilmulah kita bisa

melaksanakan ibadah-ibadah yang lainnya dengan benar.

Ajaran agama Islam yang menekankan kewajiban menuntut ilmu tanpa

mengenal gender. Karena menuntut ilmu sangat bermanfaat dan setiap ilmu pasti

bemanfaat. Kalau kita dapati ilmu yang tidak bermanfaat, hal itu karena faktor-

faktor lain yang mempengaruhinya. Sedangkan ilmu itu sendiri pasti sesuatu yang

bermanfaat.

Dalam beberapa riwayat di jelaskan tentang hubungan ilmu dan amal itu.,

“Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikutnya.”, “Barangsiapa

beramal tanpa ilmu maka apa yang dirusaknya jauh lebih banyak dibandingkan

yang diperbaikinya.”

“Ilmu diiringi dengan perbuatan. Barangsiapa berilmu maka dia harus

berbuat. Ilmu memanggil perbuatan. Jika dia menjawabnya maka ilmu tetap

bersamanya, namun jika tidak maka ilmu pergi darinya.”

Maka jika orang itu berilmu maka ia harus diiringi dengan amal. Amal ini

akan mempunyai nilai jika dilandasi dengan ilmu, begitu juga dengan ilmu akan

mempunyai nilai atau makna jika diiringi dengan amal. Keduanya tidak dapat

dipisahkan dalam perilaku manusia. Sebuah perpaduan yang saling melengkapi

dalam kehidupan manusia, yaitu setelah berilmu lalu beramal.

Dengan demikian, amal dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah.

5

Page 9: Al Islam Kemuhammadiyaha1

Amal adalah pendorong untuk tetap menjaga dan memperkokoh ilmu dalam

sanubari para penuntut ilmu, dan ketiadaan amal merupakan pendorong hilangnya

ilmu dan mewariskan kelupaan.

Ilmu ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi

ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika

dikembangkan dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif

bagi peradaban manusia. Misalnya, perkembangan sains akan memberikan

kemudahan dalam lapangan praktikal manusia.

Demikian juga perkembangan ilmu-ilmu sosial akan memberikan

penyelesaian untuk pemecahan masalah-masalah di dalam masyarakat. Jadi,

mengiringi ilmu dengan amal merupakan keharusan

Hubungan ilmu dengan amal dapat difokuskan pada dua hal yaitu :

Pertama, ilmu adalah pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal boleh

lurus dan berkembang bila didasari ilmu. Berbuat tanpa didasari pengetahuan

tidak ubahnya dengan berjalan bukan di jalan yang benar, tidak mendekatkan

kepada tujuan melainkan menjauhkan. Dalam semua aspek kegiatan manusia

harus disertai dengan ilmu, baik itu yang berupa amal ibadah maupun amal

perbuatan lainnya.

Dalam ibadah harus disertai dengan ilmu. Jika ada orang yang melakukan

ibadah tanpa didasari ilmu tidak ubahnya dengan orang yang mendirikan

bangunan di tengah malam dan kemudian menghancurkannya di siang hari.

Begitu juga, hal ini pun berlaku pada amal perbuatan yang lain, dalam berbagai

bidang. Memimpin sebuah negara, misalnya, harus dengan ilmu. Negara yang

dipimpin oleh orang bodoh akan dilanda kekacauan dan kehancuran.

Kedua, sesungguhnya ilmu dan amal saling beriringan. Barangsiapa berilmu

maka dia harus berbuat, baik itu ilmu yang berhubungan dengan masalah ibadah

maupun ilmu-ilmu yang lain. Tidak ada faedahnya ilmu yang tidak diamalkan.

6

Page 10: Al Islam Kemuhammadiyaha1

Amal merupakan buah dari ilmu, jika ada orang yang mempunyai ilmu tapi tidak

beramal maka seperti pohon yang tidak menghasilkan manfaat bagi penanamnya.

Ilmu tanpa diiringi dengan amal maka hanya berupa konsep-konsep saja.

Ilmu yang tidak dilanjutkan dengan perbuatan, mungkin kita dapat menyebutnya

sebagai pengetahuan teoritis. Namun, apa faedahnya ilmu teoritis jika kita tidak

menerjemahkannya ke dalam ilmu praktik, dan kemudian meneruskannya menjadi

perbuatan yang mendatangkan hasil.

Jika ilmu tidak dipraktikkan, maka akan memberikan dampak yang negatif.

Salah satu penyakit sosial yang paling berbahaya yang melanda berbagai umat

termasuk umat Islam adalah penyakit pemutusan ilmu khususnya ilmu-ilmu

agama dari amal perbuatan, dan berubahnya ilmu menjadi sekumpulan teori

belaka yang jauh dari kenyataan dan penerapan.

Padahal, kaedah Islam menekankan bahawa ilmu senantiasa menyeru

kepada amal perbuatan. Keduanya tidak ubahnya sebagai dua benda yang

senantiasa bersama dan tidak terpisah satu sama lain. Jika amal memenuhi seruan

ilmu maka umat menjadi baik dan berkembang. Namun jika tidak, maka ilmu

akan meninggalkan amal perbuatan, dan dia akan tetap tinggal tanpa memberikan

faedah apa pun. Jika demikian nilai apa yang dimiliki seorang manusia yang

mempunyai segudang teori dan pengetahuan namun tidak mempraktikkannya

dalam dunia nyata.

Pertalian ilmu dengan amal tidak hanya dituntut dari para pelajar agama dan

para ahli yang mendalami suatu ilmu, melainkan juga dituntut dari setiap orang,

baik yang memiliki ilmu sedikit ataupun banyak. Namun, tentunya orang-orang

yang berilmu memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam hal ini, kerana

mereka memiliki kemampuan yang lebih.

Jika kita memperhatikan ayat-ayat al-Qur’an, nescaya kita akan menemukan

bahwa al-Qur’an senantiasa menggandengkan ilmu dengan amal. Makna ilmu

7

Page 11: Al Islam Kemuhammadiyaha1

diungkapkan dalam bentuk kata iman pada banyak tempat, dengan pengertian

bahwa iman adalah ilmu atau keyakinan.

Iman dan amal adalah dua saudara yang senantiasa beriringan dan dua

sahabat yang tidak berpisah. Allah tidak akan menerima salah satu dari keduanya

kecuali disertai sahabatnya. Dengan perspektif kesepaduan ilmu dan amal, maka

akan memberikan perkembangan ke arah perbaikan dalam kehidupan masyarakat.

Masyarakat akan berlumba-lumba dalam memberikan amal shaleh satu sama lain.

Jangan sampai ilmumu menjadi kebodohan dan keyakinanmu menjadi

keraguan. Jika engkau berilmu, maka beramallah, dan jika engkau yakin maka

majulah. Dengan ilmu yang benar, serta amal shaleh maka masyarakat bergerak

dari kebodohan menuju kepintaran, dari ketertinggalan menuju kemajuan dan dari

kehancuran menuju kebangkitan.

Sejak dari kita dibekali dari selalu mencari ilmu, kebanyakkan manusia

(kita) lebih suka mencari dan menuntut ilmu saja, tapi jarang di amalkan atau

dikerjakan atau digunakan.

Sebagai Contoh Ilmu Amaliah dan Amal ilmiah

Sebagai umat Islam tentu kita belajar “Mengaji” atau membaca Al Quran, setelah

pandai banyak sekali diantara kita yang tidak menerapkannya, padahal membaca

Al Quran itu setiap satu huruf yang kita abaca diberi pahala oleh Allah.

Setelah pintar/bisa membaca Al Quran kita diajarkan melaksanakan solat, tapi

setelah pandai, betapa banyak manusia yang katanya beragama Islam, tapi banyak

yg solatnya ditinggalkan atau tidak dilakukan sama sekali, mereka punya Ilmu

tapi tidak digunakan.

Bila kita lihat definisi Ilmu dan Amal diatas dapat kita ungkap bahwa Amal itu

adalah Ilmu yang diterapkan/ dikerjakan atau bisa disebut sebagai Ilmu Amalia.

8

Page 12: Al Islam Kemuhammadiyaha1

Penerapan Ilmu agar bisa menjadi Amal Ibadat memerlukan keahlian dan

persyaratan-persyaratan tertentu atau kita namakan sebagai Amal Ilmiah.

Ilmu walaupun sedikit tapi kalau diterapkan akan memberikan suatu manfaat yg

bisa dirasakan langsung atau tanpa kita sadari kita akan memperoleh manfaatnya.

Singkatnya, ilmu harus aplikatif. Pengetahuan yang kita peroleh harus aplikatif.

ilmu itu harus aplikatif. Ilmu harus amaliah. Sebaliknya, beribu-ribu amal

yang kita lakukan tidak akan berbuah apa-apa melainkan kelelahan. Apa

maksudnya. 'Amal yang dalam bahasa Indonesia berarti perbuatan, tidak hanya

mengerahkan segenap jiwa raga dan otot, namun akal pun berperan.

Andaikata kita shalat fardlu tanpa wudhu, ya mungkin karena tidak tahu

ilmunya, lantas kita shalat ber-rakaat-rakat hingga badan pegal-pegal. Apakah

akan berbuah pahala? Tentunya tidak. Manusia pembelajar selalu melakukan

segala pekerjaannya didasarkan pada ilmu yang ia peroleh. Amal merupakan

konsekuensi dari ilmu. Untuk itu, setiap ilmu harus aplikatif, dan setiap amal

harus ilmiah. Ilmu harus profesional, dan profesionalisme harus ilmiah!

Maka tujuan dari mempelajari ilmu adalah untuk beramal dengannya dan

bersungguh-sunggguh dalam menerapkannya. Dan ini terdapat pada orang-orang

yang berakal, yang dikehendaki Allah Ta'ala bagi mereka kebaikan hidup di dunia

danakhirat.

Abu Hurairoh radhiyallohu anhu berkata : "Perumpamaan ilmu yang tidak

diamalkan bagaikan harta simpanan yang tidak dinfakkan di jalan Alloh Ta'ala".

Abu Qilabah berkata : "Jika Alloh menjadikanmu berilmu maka jadikanlah

ilmu itu sebagai ibadah kepada Alloh, dan janganlah kamu hanya berorientasi

untuk menyampaikannya kepada orang lain (tanpa mengamalkannya)".

Abdullah bin Al Mu'taz berkata : "Ilmu seorang munafiq pada lidahnya,

sedang ilmu seorang mukmin pada amalannya".

9

Page 13: Al Islam Kemuhammadiyaha1

Sesungguhnya orang yang bodoh kelak di hari kiamat akan ditanya kenapa

ia tidak belajar (mencari ilmu), sedangkan orang yang berilmu akan ditanya apa

yang telah diamalkan dengan ilmunya. Jika ia meninggalkan amal, maka ilmunya

akan berbalik menjadi hujjah bagi dirinya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

bersabda : "Pada hari kiamat nanti, seseorang akan digiring kemudian

dilemparkan ke dalam api neraka sampai isi perutnya terburai keluar. Kemudian

penghuni neraka bertanya kepadanya : ‘Bukankah kamu dahulu menyerukan

kebajikan dan melarang kemungkaran?' Ia menjawab : ‘Saya dahulu

menganjurkan kebaikan tapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya melarang

kemungkaran tapi saya sendiri mengerjakannya'."(HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda : "Perumpamaan seorang

alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia dan melupakan dirinya, seperti

lilin yang menerangi manusia tetapi membakar dirinya sendiri". (HR. Thabrani).

10

Page 14: Al Islam Kemuhammadiyaha1

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sekian lama kita mencari ilmu. sejak bangku sekolah sampai bangku kuliah. tapi

apa ilmu yang kita dapat sudah amaliah. Sering kita tidak sadari bahwa ilmu yang

kita cari ternyata tidak terpakai ketika kita kembali kemasyarakat. dan yang

terpakai terkadang ilmu yang tidak kita pelajari ketika kita duduk dibangku

sekolah atau kuliah. kita kuliah sampai tingkat paling tinggi, namun kontribusinya

kepada masyarakat tidak ada. Karena ilmu itu akhirnya hanyalah untuk kita

sendiri dalam menempuh karir. Namun tidak bisa digunakan untuk membantu

masalah yang ada dimasyarakat. Alangkah indahnya jika kita mempunyai

pekerjaan atau amal yang amal itu bisa ilmiah. maksudnya apa yang kita lakukan

mengandung makna dan ada dasarnya. jadi tidak sekedar berbuat yang tidak

berdasar dan bermakna. Sebagai contoh yang sering kita lakukan yaitu

menjalankan ibadah puasa sunnah, sebagian besar dari kita biasanya hanya

dijadikan rutinitas tanpa mengetahui dasarnya dan tidak mengetahui hikmah atau

makna dibalik ibadah tersebut. Amal yang sering kita kerjakan namun kita tak

tahu apa dasarnya dan hikmah dari amal itu. Namun sebaliknya, mungkin hanya

sedikit diantara kita yang tahu soal dasar dan hikmah dari apa yang kita kerjakan.

sehingga orang-orang seperti ini mengerjakan amalnya dengan penuh

kesungguhan. karena mereka mengetahui apa yang ia lakukan mempunyai makna

yang besar. mereka tidak menjadikan amalnya hanya sebagai rutinitas biasa. tapi

amal yang benar-benar membawa kebaikan untuk dirinya.

jika hal ini ia tularkan kepada orang lain, maka orang yang mengerjakan amal

yang sama tentu itu akan lebih baik sehingga mereka bisa mengerjakan amalnya

dengan sungguh-sungguh. sehingga mereka mendapat pahala dan kepuasan yang

berharga

11