octafrieanna2010437017 al islam 3

82
Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III Nama : Octafrieanna Ayu Putri NIM : 2010437017 Jurusan : Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta Mata Kuliah : Al- Islam III Dosen : Drs. Didi Sunardi 1. Konsep keluarga sakinah menurut Islam ( pengertian sakinah mawaddah warahmah, memilih calon pendamping, tujuan perkawinan, hak dan kewajiban suami dan istri ). Hidup berumah tangga merupakan tuntutan fitrah manusia sebagai makhluk sosial. Keluarga atau rumah tangga muslim adalah lembaga terpenting dalam kehidupan kaum muslimin umumnya dan manhaj amal Islami khususnya. Ini semua disebabkan karena peran besar yang dimainkan oleh keluarga, yaitu mencetak dan menumbuhkan generasi masa depan, pilar penyangga bangunan umat dan perisai penyelamat bagi negara. Penggunaan nama sakinah pasti diambil dari al Qur’an surat 30:21, litaskunu ilaiha, yang artinya bahwa Tuhan menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang satu merasa tenteram terhadap yang lain. Dalam bahasa Arab, kata sakinah didalamnya terkandung arti tenang, terhormat, aman, penuh kasih sayang,mantap dan memperoleh pembelaan. Pengertian ini pula yang dipakai dalam ayat-ayat al Qur’an dan hadis dalam kontek 1

Upload: rio-firmansyah

Post on 29-Jan-2016

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Al Islam

TRANSCRIPT

Page 1: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Nama : Octafrieanna Ayu Putri

NIM : 2010437017

Jurusan : Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mata Kuliah : Al- Islam III

Dosen : Drs. Didi Sunardi

1. Konsep keluarga sakinah menurut Islam ( pengertian sakinah mawaddah

warahmah, memilih calon pendamping, tujuan perkawinan, hak dan

kewajiban suami dan istri ).

Hidup berumah tangga merupakan tuntutan fitrah manusia sebagai

makhluk sosial. Keluarga atau rumah tangga muslim adalah lembaga

terpenting dalam kehidupan kaum muslimin umumnya dan manhaj amal

Islami khususnya. Ini semua disebabkan karena peran besar yang

dimainkan oleh keluarga, yaitu mencetak dan menumbuhkan generasi

masa depan, pilar penyangga bangunan umat dan perisai penyelamat

bagi negara.

Penggunaan nama sakinah pasti diambil dari al Qur’an surat 30:21,

litaskunu ilaiha, yang artinya bahwa Tuhan menciptakan perjodohan bagi

manusia agar yang satu merasa tenteram terhadap yang lain.  Dalam

bahasa Arab, kata sakinah didalamnya terkandung arti tenang, terhormat,

aman, penuh kasih sayang,mantap dan memperoleh

pembelaan. Pengertian ini pula  yang dipakai dalam ayat-ayat al Qur’an

dan hadis  dalam kontek kehidupan . Jadi keluarga sakinah adalah kondisi

yang sangat ideal dalam manusia kehidupan keluarga, dan yang ideal

biasanya jarang terjadi, oleh karena itu ia tidak terjadi mendadak, tetapi

ditopang oleh pilar-pilar yang kokoh, yang memerlukan perjuangan serta

butuh waktu serta pengorbanan.

Diantara simpul-simpul yang dapat mengantar pada keluarga sakinah tersebut adalah :

1. Dalam keluarga itu ada mawaddah dan rahmah (Q/30:21). Mawaddah

adalah jenis  cinta membara, yang menggebu-gebu dan “nggemesi”,

1

Page 2: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

sedangkan rahmah adalah jenis cinta yang lembut,  siap berkorban dan

siap melindungi kepada yang dicintai. Mawaddah saja kurang menjamin

kelangsungan rumah tangga, sebaliknya, rahmah, lama kelamaan

menumbuhkan mawaddah.

2. Hubungan antara suami isteri harus atas dasar saling membutuhkan,

seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum

libasun lahunna, Q/2:187). Fungsi pakaian ada tiga, yaitu (a) menutup

aurat, (b) melindungi diri dari panas dingin, dan (c) perhiasan. Suami

terhadap isteri dan sebaliknya harus menfungsikan diri dalam tiga hal

tersebut. Jika isteri mempunyai suatu kekurangan, suami tidak

menceriterakan kepada orang lain, begitu juga sebaliknya. Jika isteri sakit,

suami segera mencari obat atau membawa ke dokter, begitu juga

sebaliknya. Isteri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga

harus tampil membanggakanisteri, jangan terbalik di luaran tampil menarik

orang banyak, di rumah“nglombrot” menyebalkan.

3. Suami isteri dalam bergaul memperhatikan hal-hal yang secara sosial

dianggap patut (ma`ruf), tidak asal benar dan hak, Wa`a syiruhunna bil

ma`ruf (Q/4:19). Besarnya mahar, nafkah, cara bergaul dan sebagainya

harus memperhatikan nilai-nilai ma`ruf. Hal ini terutama harus diperhatikan

oleh suami isteri yang berasal dari kultur yang menyolok perbedaannya.

4. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza

aradallohu bi ahli baitin khoiran dst); (a) memiliki kecenderungan kepada

agama, (b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi

yang muda, (c) sederhana dalam belanja, (d) santun dalam bergaul dan

(e) selalu introspeksi.

5. Menurut hadis Nabi juga, empat hal akan menjadi faktor yang

mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba`un min sa`adat al mar’i), yakni

(a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah), (b) anak-anak yang berbakti,

(c) lingkungan sosial yang sehat , dan (d) dekat rizkinya.

Allah SWT telah berjanji di dalam kalamnya bahwa dia menciptakan

manusia ini dengan berpasang-pasangan sebagai mana. Firman Allah

SWT (Surah An Najm Ayat 45-46) ط�ف�ة�� ن من� �ى �ث و�األن �ر� الذ�ك �ن ي و�ج� الز� ل�ق� خ� �ه� �ن و�أ

�م�ن�ى ت ذ�ا إ

2

Page 3: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

45. Dan sesungguhnya, Dialah Yang menciptakan pasangan (lelaki &

perempuan) 46. Dari air mani ketika dipancarkan (kedalam rahim)

Pada ayat ini dapat kita difahami bahwa setiap manusia ada

jodohnya masing masing. jadi janganlah risau jika kita itu tidak akan

mendapat jodoh di dunia, maka allah akan menggantinya kelak di akhirat.

Didalam mencari pendamping rasullullah telah bersabda :

“Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, baginda bersabda, “Perempuan

itu dinilai karena empat perkara Yaitu karena hartanya, keturunannya,

kecantikannya dan agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama

niscaya kamu bahagia (Muttafaqun Alaihi). Dari hadis diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa mencari calon pendamping itu harus di perhatikan dulu

dan di lihat bagaimana pendamping (pasangan) itu menjalankan

kehidupannya sehari-hari dalam menjalankan aktivitasnya.pergaulan, tutur

katanya, pendidikannya kehormatannya, dan keturunannya.

maka dari itu coba kita perpikir sejenak apakah kreteria yang menjadi

pendamping (pasangan)kita sesuai dengan yang di anjurkan oleh agama?

mari kita selidiki bersama.

1. Jika seorang itu mencari pendamping karna hanya melihat dari pada

hartanya niscaya allah akan menghilangkan hartanya karena harta itu bisa

lenyap kapan saja tanpa kita ketahui.dan rasullulah bersabda yang

artinya:

**barang siapa yang menikahi perempuan karna hartanya niscaya allah

akan melenyakan harta dan kecantikannya dan barang siapa yang

menikahi karna agamanya niscaya allah akan memberi karunia dengan

harta dan kecantikannya.(alhadis)

2.Jika seorang itu mencari pendamping karna keturunannya maka ia akan

bertambah hina dan di hinakan, karena kebangsawan dari seorang

pendamping tidak akan berpindah kepada orang lain.

rasullullah bersabda :

3

Page 4: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

**barang siapa menikahi seorang karna kebangsawanannya , niscaya

allah tidak akan menambah kecuali kehinaan.(alhadis)

3. Jika seorang itu mencari pendamping karna kecantikannya maka hal ini

agak sedikit lebih baik dari pada yang yang mencintai harta dan

kebangsawanannya, karna cinta kepada harta dan kebangsawanan akan

cepat lenyap, sedangkan kecantikan akan sedikit bertahan sampai tua,

jika dia tiada sombong dan angkuh,tapi rasul juga bersabda tentang

bahayanya mencintai karna kecantikan :

**janganlah kamu menikahi perempuan itu karna kecantikannya, mungkin

kecantikannya itu akan membawa kerusakan bagi mereka sendiri, dan

janganlah kamu menikahi mereka karna mengharap harta mereka,

mungkin karna hartanya itu akan menyebabkan mereka sombong,tapi

nikahilah mereka karna dasar agama, karna bahwasanya hamba sahaya

yang hitam lebih baik , asal ia beragama(HR=baihaqi)

4. jika seorang itu mencari pendamping karna agama dan budi perkerti

inilah yang paling sempurna dan baik,dan inilah yang patut untuk di

jadikan panutan atau pedoman hidup dalam mengarungi pernikahan,dan

dalam pergaulan.serta dapat menjadi dasar kerukunan dan kebahagian di

dalam berumah tangga. dalam alqur’an dan alhadist kita banyak

menjumpai anjuran untuk memilih agama yang paling utama, jadi sudah

sepatutnyalah kita untuk menerapkan dan melaksanakan perintah agama

yang telah h di gariskan dalam syariat islam.karna tiada yang lebih baik

hukum (undang-undang) selain dari pada syari’at islam.semoga allah

memberi taufiq dan hidayahnya kepada kita semua dan memberi

kefahaman akan agamanya.

Tujuan Perkawinan dalam Islam

1. Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia Yang Asasi. Perkawinan

adalah fitrah manusia, maka jalan yang sah untuk memenuhi kebutuhan

ini yaitu dengan aqad nikah (melalui jenjang perkawinan), bukan dengan

cara yang amat kotor menjijikan seperti cara-cara orang sekarang ini

4

Page 5: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

dengan berpacaran, kumpul kebo, melacur, berzina, lesbi, homo, dan lain

sebagainya yang telah menyimpang dan diharamkan oleh Islam.

2. Untuk Membentengi Ahlak Yang Luhur

Sasaran utama dari disyari'atkannya perkawinan dalam Islam di antaranya

ialah untuk membentengi martabat manusia dari perbuatan kotor dan keji,

yang telah menurunkan dan meninabobokan martabat manusia yang

luhur. Islam memandang perkawinan dan pembentukan keluarga sebagai

sarana efefktif untuk memelihara pemuda dan pemudi dari kerusakan, dan

melindungi masyarakat dari kekacauan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa

sallam bersabda : "Artinya : Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara

kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih

menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan

barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum),

karena shaum itu dapat membentengi dirinya". (Hadits Shahih Riwayat

Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

3. Untuk Menegakkan Rumah Tangga Yang Islami

Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Islam membenarkan adanya Thalaq

(perceraian), jika suami istri sudah tidak sanggup lagi menegakkan batas-

batas Allah, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut :

"Artinya : Thalaq (yang dapat dirujuki) dua kali, setelah itu boleh rujuk lagi

dengan cara ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal

bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan

kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat

menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya

tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah

hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa

yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang

dhalim". (Al-Baqarah : 229).

Yakni keduanya sudah tidak sanggup melaksanakan syari'at Allah. Dan

dibenarkan rujuk (kembali nikah lagi) bila keduanya sanggup menegakkan

batas-batas Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah

lanjutan ayat di atas : "Artinya : Kemudian jika si suami menthalaqnya

(sesudah thalaq yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya

5

Page 6: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

hingga dikawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu

menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami yang

pertama dan istri) untuk kawin kembali, jika keduanya berpendapat akan

dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah,

diterangkannya kepada kaum yang (mau) mengetahui ". (Al-Baqarah:230).

Jadi tujuan yang luhur dari pernikahan adalah agar suami istri

melaksanakan syari'at Islam dalam rumah tangganya. Hukum

ditegakkannya rumah tangga berdasarkan syari'at Islam adalah WAJIB.

Hak Bersama Suami Istri

- Suami istri, hendaknya saling menumbuhkan suasana mawaddah dan

rahmah.(Ar-Rum:21)

- Hendaknya saling mempercayai dan memahami sifat masing-masing

pasangannya.(An-Nisa’:19-Al-Hujuraat:10)

- Hendaknya menghiasi dengan pergaulan yang harmonis. (An-Nisa’: 19)

- Hendaknya saling menasehati dalam kebaikan. (Muttafaqun Alaih)

Adab Suami Kepada Istri

- Suami hendaknya menyadari bahwa istri adalah suatu ujian dalam

menjalankan agama. (At-Taubah: 24)

- Seorang istri bisa menjadi musuh bagi suami dalam mentaati Allah clan

Rasul-Nya. (At-Taghabun: 14)

- Hendaknya senantiasa berdo’a kepada Allah meminta istri yang

sholehah. (AI-Furqan: 74)

- Diantara kewajiban suami terhadap istri, ialah: Membayar mahar,

Memberi nafkah (makan, pakaian, tempat tinggal), Menggaulinya

dengan baik, Berlaku adil jika beristri lebih dari satu. (AI-Ghazali)

- Jika istri berbuat ‘Nusyuz’, maka dianjurkan melakukan tindakan

berikut ini secara berurutan: (a) Memberi nasehat, (b) Pisah kamar, (c)

Memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan. (An-Nisa’: 34) …

‘Nusyuz’ adalah: Kedurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan

6

Page 7: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

kepada Allah.

- Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah, yang paling baik

akhlaknya dan paling ramah terhadap istrinya/keluarganya. (Tirmudzi)

- Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya untuk istri dan

anaknya.(Ath-Thalaq: 7)

- Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya. (Tirmidzi)

- Hendaklah jangan selalu mentaati istri dalam kehidupan rumah tangga.

Sebaiknya terkadang menyelisihi mereka. Dalam menyelisihi mereka,

ada keberkahan. (Baihaqi, Umar bin Khattab ra., Hasan Bashri)

- Suami hendaknya bersabar dalam menghadapi sikap buruk istrinya.

(Abu Ya’la)

- Suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang baik. Dengan penuh

kasih sayang, tanpa kasar dan zhalim. (An-Nisa’: 19)

- Suami wajib memberi makan istrinya apa yang ia makan, memberinya

pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menghinanya, dan tidak

berpisah ranjang kecuali dalam rumah sendiri. (Abu Dawud).

- Suami wajib selalu memberikan pengertian, bimbingan agama kepada

istrinya, dan menyuruhnya untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-

Nya. (AI-Ahzab: 34, At-Tahrim : 6, Muttafaqun Alaih)

- Suami wajib mengajarkan istrinya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan

wanita (hukum-hukum haidh, istihadhah, dll.). (AI-Ghazali)

- Suami wajib berlaku adil dan bijaksana terhadap istri. (An-Nisa’: 3)

- Suami tidak boleh membuka aib istri kepada siapapun. (Nasa’i)

- Apabila istri tidak mentaati suami (durhaka kepada suami), maka suami

wajib mendidiknya dan membawanya kepada ketaatan, walaupun

secara paksa. (AIGhazali)

7

Page 8: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

- Jika suami hendak meninggal dunia, maka dianjurkan berwasiat

terlebih dahulu kepada istrinya.

Adab Isteri Kepada Suami

- Hendaknya istri menyadari clan menerima dengan ikhlas bahwa kaum

laki-Iaki adalah pemimpin kaum wanita. (An-Nisa’: 34)

- Hendaknya istri menyadari bahwa hak (kedudukan) suami setingkat

lebih tinggi daripada istri. (Al-Baqarah: 228)

- Istri wajib mentaati suaminya selama bukan kemaksiatan. (An-Nisa’:

39)

- Istri hendaknya selalu memenuhi hajat biologis suaminya, walaupun

sedang dalam kesibukan. (Nasa’ i, Muttafaqun Alaih)

- Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur untuk

menggaulinya, lalu sang istri menolaknya, maka penduduk langit akan

melaknatnya sehingga suami meridhainya. (Muslim)

- Istri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya. Allah swt.

mengampuni dosa-dosa seorang Istri yang mendahulukan hak

suaminya daripada hak orang tuanya. (Tirmidzi)

- Yang sangat penting bagi istri adalah ridha suami. Istri yang meninggal

dunia dalam keridhaan suaminya akan masuk surga. (Ibnu Majah,

TIrmidzi)

- Kepentingan istri mentaati suaminya, telah disabdakan oleh Nabi 

saw.: “Seandainya dibolehkan sujud sesama manusia, maka aku akan

perintahkan istri bersujud kepada suaminya. .. (Timidzi)

- Istri wajib menjaga harta suaminya dengan sebaik-baiknya. (Thabrani)

- Istri hendaknya senantiasa membuat dirinya selalu menarik di hadapan

suami(Thabrani)

8

Page 9: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

- Istri wajib menjaga kehormatan suaminya baik di hadapannya atau di

belakangnya (saat suami tidak di rumah). (An-Nisa’: 34)

- Ada empat cobaan berat dalam pernikahan, yaitu: (1) Banyak anak (2)

Sedikit harta (3) Tetangga yang buruk (4) lstri yang berkhianat. (Hasan

Al-Bashri)

- Wanita Mukmin hanya dibolehkan berkabung atas kematian suaminya

selama empat bulan sepuluh hari. (Muttafaqun Alaih)

- Wanita dan laki-laki mukmin, wajib menundukkan pandangan mereka

dan menjaga kemaluannya. (An-Nur: 30-31)

Sumber :

http://wordskripsi.blogspot.com/2010/02/konsep-keluarga-sakinah-

menurut.html

http://mubarok-institute.blogspot.com/

https://akramul.wordpress.com/2010/08/13/memilih-calon%C2%A0pendamping/

http://www.hendra.ws/hak-dan-kewajiban-suami-isteri-dalam-islam/comment-page-2/

2. Pandangan Islam terhadap Perkawinan Beda Agama ( Pengertian, hukum

perkawinan beda agama )

Masalah pernikahan berbeda keyakinan ini sebenarnya terbagi dalam 2

kasus keadaan, antara lain:

Kasus 1:   Pernikahan antara laki-laki non-muslim dengan wanita muslim

Kasus 2:   Pernikahan antara laki-laki muslim dengan wanita non-muslim

Pada kasus 1 kedua pihak ulama sepakat untuk mengharamkan

pernikahan yang terjadi pada keadaan seperti itu, seorang wanita muslim

9

Page 10: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

haram hukumnya dan pernikahannya tidak sah bila menikah dengan laki-

laki non-muslim Al-Quran menjelaskan Dalam surat Al-Baqarah 221 Dan

janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.

Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik,

walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-

orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.

Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik

walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah

mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia

supaya mereka mengambil pelajaran. (Surat Al-Baqarah Ayat 221)

Sedang pada kasus ke-2. Seorang laki-laki muslim dilarang

menikah dengan wanita non-muslim kecuali wanita ahli kitab, seperti yang

disebutkan dalam surat Al-Maidah ayat 5 Pada hari ini dihalalkan bagimu

yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab

itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan

dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara

wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan

di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah

membayar maskawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan

maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barang

siapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam)

maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang-orang

merugi.(Al-Maaidah Ayat 5)

Pada surat Al-Baqarah ayat 221 terang di jelaskan bahwa :Baik

laki-laki ataupun perempuan memiliki larangan untuk menikahi atau

dinikahkan oleh seorang musyrik.. dan dalam surat Al-Maidah di jelaskan

kembali bagi  seorang laki-laki ,boleh menikahi AHLI KITAB. Namun

terdapat beberapa pendapat bahwa ahli kitab di sini bukanlah  penganut

injil,ataupun taurat yang ada pada saat ini.Ahli kitab yang dimaksudkan

disini ialah mereka yang bersyahadat Mengakui adanya ALLAH  akan

tetapi tidak mengakui adanya Muhamad.

10

Page 11: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Perkawinan beda Agama menurut hukum Negara:

Perkawinan di Indonesia diatur oleh UU No 1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan. Berdasarkan UU tersebut perkawinan di definisikan sebagai

ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami

istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karenanya

dalam UU yang sama diatur bahwa perkawinan adalah sah apabila

dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu

serta telah dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pendapat tentang  Perkawinan beda Agama:

Seorang guru besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof.

Dr. Muhammad Daud Ali (alm.) menjelaskan dalam bukunya yang bejudul

“Perkawinan Antar Pemeluk Agama Yang Berbeda“.Perkawinan antara

orang-orang yang berbeda agama adalah penyimpangan dari pola umum

perkawinan yang benar menurut hukum agama dan Undang-undang

Perkawinan yang berlaku di tanah air kita. Untuk penyimpangan ini,

kendatipun merupakan kenyataan dalam masyarakat, tidak perlu dibuat

peraturan tersendiri, tidak perlu dilindungi oleh negara. Memberi

perlindungan hukum pada warga negara yang melakukan perbuatan yang

bertentangan dengan Pancasila sebagai cita hukum bangsa dan kaidah

fundamental negara serta hukum agama yang berlaku di Indonesia, pada

pendapat saya selain tidak konstitusional, juga tidak legal.

Prof. HM Rasjidi, menteri agama pertama RI, dalam artikelnya di

Harian Abadi edisi 20 Agustus 1973, menyorot secara tajam RUU

Perkawinan yang dalam pasal 10 ayat (2) disebutkan: “Perbedaan karena

kebangsaan, suku, bangsa, negara asal, tempat asal,

agama,  kepercayaan dan keturunan, tidak merupakan penghalang

perkawinan.

Pasal dalam RUU tersebut jelas ingin mengadopsi Deklarasi

Universal Hak Asasi Manusia pasal 16 yang menyatakan: “Lelaki dan

wanita yang sudah dewasa, tanpa sesuatu pembatasan karena suku,

kebangsaan dan agama, mempunyai hak untuk kawin dan membentuk

11

Page 12: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

satu keluarga. Mereka mempunyai hak yang sama dengan hubungan

dengan perkawinan, selama dalam perkawinan dan dalam soal

perceraian.” khusus tentang pasal 16 tersebut, Hamka menulis

kesimpulan yang sangat tajam: “Oleh sebab itu dianggap kafir, fasiq, dan

zalim, orang-orang Islam yang meninggalkan hukum syariat Islam yang

jelas nyata itu. lalu pindah bergantung kepada “Hak-hak Asasi Manusia”

yang disahkan di Muktamar San Francisco, oleh sebagian anggota yang

membuat “Hak-hak Asasi” sendiri karena jaminan itu tidak ada dalam

agama yang mereka peluk.

Pernikahan Beda Agama yang ada pada saat ini:

Meskipun sudah dilarang, perkawinan beda agama masih terus

dilakukan. Berbagai cara ditempuh, demi mendapatkan pengakuan dari

Negara. ada beberapa cara yang populer ditempuh pasangan beda

agama agar pernikahannya dapat dilangsungkan.

1. Pagi menikah sesuai agama laki-laki, siangnya menikah sesuai dengan

agama perempuan.

2. Salah satu dari calon pengantin baik laki-laki ataupun perempuannya

mengalah mengikuti agama pasangannya.lalu setelah menikah dia

kembali kepada agamanya.

3. Menikah diluar negri

Untuk perkawinan beda agama yang ada pada saat ini, mantan

Menteri Agama Quraish Shihab berpendapat agar dikembalikan kepada

agama masing-masing. Yang jelas dalam jalinan pernikahan antara suami

dan istri, pertama harus didasari atas persamaan agama dan keyakinan

hidup. Namun pada kasus pernikahan beda agama, harus ada jaminan

dari agama yang dipeluk masing-masing suami dan istri agar tetap

menghormati agama pasangannya.  “Jadi jangan ada sikap saling

menghalangi untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya

Pendapat berbeda disampaikan pengajar hukum Islam di UI Farida

Prihatini. Farida menegaskan bahwa MUI melarang perkawinan beda

12

Page 13: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

agama. Pada prinsipnya, bukan hanya agama Islam. “Semua agama tidak

memperbolehkan kawin beda agama. Umatnya saja yang mencari

peluang-peluang. Perkawinannya dianggap tidak sah, dianggap tidak ada

perkwianan, tidak ada waris, anaknya juga ikut hubungan hukum dengan

ibunya. Farida jg menilai Pemerintah tidak tegas. Meskipun UU tidak

memperbolehkan kawin beda agama, tetapi Kantor Catatan Sipil bisa

menerima pencatatan perkawinan beda agama yang dilakukan di luar

negeri. Padahal,Kantor Catatan Sipil merupakan produk negara. Dengan

demikian, seharusnya yang dicatat KCS adalah sesuai dengan hukum

Indonesia.  “Secara hukum tidak sah. Kalau kita melakukan perbuatan

hukum di luar negeri, baru sah sesuai dengan hukum kita dan sesuai

dengan hukum di negara tempat kita berada. Harusnya kantor catatan sipil

tidak boleh melakukan pencatatan,

Sumber : Salma Zuhriyah/blog/perkawinan beda agama

3. Konsep Gender menurut Islam ( Kedudukan laki-laki dan perempuan,

relevensi tanggung jawab, pembagian tugas dan kepemimpinan ).

Gender artinya suatu konsep, rancangan atau nilai yang mengacu

pada sistem hubungan sosial yang membedakan fungsi serta peran

perempuan dan laki-laki dikarenakan perbedaan biologis atau kodrat, yang

oleh masyarakat kemudian dibakukan menjadi ’budaya’ dan seakan tidak

lagi bisa ditawar, ini yang tepat bagi laki-laki dan itu

yang tepat bagi perempuan. Apalagi kemudian dikuatkan oleh nilai

ideologi, hukum, politik, ekonomi, dan sebagainya. Atau dengan kata lain,

gender adalah nilai yang dikonstruksi oleh masyarakat setempat yang

telah mengakar dalam bawah sadar kita seakan mutlak dan tidak bisa lagi

diganti. Jadi, kesetaraan gender adalah suatu keadaan di mana

perempuan dan laki-laki sama-sama menikmati status, kondisi, atau

kedudukan yang setara, sehingga terwujud secara penuh hak-hak an

potensinya bagi pembangunan di segala aspek kehidupan berkeluarga,

berbangsa dan bernegara. Islam mengamanahkan manusia untuk

memperhatikan konsep keseimbangan,

keserasian, keselarasan, keutuhan, baik sesama umat manusia maupun

13

Page 14: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

dengan lingkungan alamnya. Konsep relasi gender dalam Islam lebih dari

sekedar mengatur keadilan gender dalam masyrakat, tetapi secara

teologis dan teleologis mengatur pola relasi mikrokosmos

(manusia), makrosrosmos (alam), dan Tuhan. Hanya dengan demikian

manusia dapat menjalankan fungsinya sebagai khalifah, dan hanya

khalifah sukses yang dapat mencapai derajat abid sesungguhnya.

Di dalam ayat-ayat Alqur’an maupun sunnah nabi yang merupakan

sumber utama ajaran islam, terkandung nilai-nilai universal yang menjadi

petunjuk bagi kehidupan manusia dulu, kini dan akan datang. Nilai-nilai

tersebut antara lain nilai kemanusiaan, keadilan, kemerdekaan,

kesetaraan dan sebagainya. Berkaitan dengan nilai keadilan dan

kesetaraan, Islam tidak pernah mentolerir adanya perbedaan atau

perlakuan diskriminasi diantara umat manusia. Berikut ini beberapa hal

yang perlu diketahui mengenai kesetaraan Gender dalam Al-quran.

1. Apa yang Dimaksud dengan Istilah "Gender"?

Gender adalah pandangan atau keyakinan yang dibentuk

masyarakat tentang bagaimana seharusnya seorang perempuan atau laki-

laki bertingkah laku maupun berpikir. Misalnya Pandangan bahwa seorang

perempuan ideal harus pandai memasak, pandai merawat diri, lemah-

lembut, atau keyakinan bahwa perempuan adalah mahluk yang sensitif,

emosional, selalu memakai perasaan. Sebaliknya seorang laki-laki sering

dilukiskan berjiwa pemimpin, pelindung, kepala rumah-tangga, rasional,

tegas dan sebagainya.

Singkatnya, gender adalah jenis kelamin sosial yang dibuat

masyarakat, yang belum tentu benar. Berbeda dengan Seks yang

merupakan jenis kelamin biologis ciptaan Tuhan, seperti perempuan

memiliki vagina, payudara, rahim, bisa melahirkan dan menyusui

sementara laki-laki memiliki jakun, penis, dan sperma, yang sudah ada

sejak dahulu kala.

14

Page 15: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

2. Apakah Al-quran mengatur tentang kesetaraan Gender?

Ya, dalam alquran surat Al-Isra ayat 70 yang berbunyi ( ditulis

alqurannya dalam buku perempuan sebagai kepala rumah tangga hal 41)

Bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia yaitu laki-laki dan

perempuan dalam bentuk yang terbaik dengan kedudukan yang paling

terhormat. Manusia juga diciptakan mulia dengan memiliki akal, perasaan

dan menerima petunjuk. Oleh karena itu Al-quran tidak mengenal

pembedaan antara lelaki dan perempuan karena dihadapan Allah SWT,

lelaki dan perempuan m

Sumber :

http://www.scribd.com/doc/8162328/KOnsep-Gender-dalam-Pemahaman-

Islam

4. Konsep Mawaris dalam Islam ( Harta waris, sebab waris mewarisi, ahli

waris dan haknya ).

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar terjadinya

perpecahan, bahkan pertumpahan darah antara sesama saudara atau

kerabat dalam masalah memperebutkan harta waris. Sehubungan dengan

hal itu, jauh sebelumnya Allah telah mempersiapkan dan menciptakan

tentang aturan-aturan membagi harta waris secara adil dan baik. Hamba

Allah diwajibkan melaksanakan hukum-Nya dalam dalam semua aspek

kehidupan. Barang siapa membagi harta waris tidak sesuai dengan hukum

Allah akan menempatkan mereka di neraka selama-lamanya. Firman Allah

swt. Artinya:” Dan barang siapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya dan

melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkan ke

dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya dan baginya siksa yang

menghinakan ” (Q.S. An Nisa: 14).

A. Ketentuan Mawaris

Mawaris ialah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari cara-

cara

15

Page 16: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

pembagian harta waris. Mawaris disebut juga faraidh karena mempelajari

bagian-bagian penerimaan yang sudah ditentukan sehingga ahli waris

tidak boleh mengambil harta waris melebihi ketentuan. Adapun hukum

mempelajarinya ialah fardhu kifayah.

1. Sebab-sebab seseorang menerima hartawarisan

menurut Islam ialah sebagai berikut:

a. Adanya pertalian darah dengan yang meninggal (mayat) baik

pertalian ke bawah ataupun ke atas.

b. Hubungan pernikahan, yaitu suami atau isteri.

c. Adanya pertalian agama.Contoh jika seorang hidup sebatang

kara, lalu meninggal maka harta waris masuk baitul mal.

d. Karena memerdekakan budak.

2. Sebab-sebab seseorang tidak mendapat harta waris ialah sebagai

berikut

a.Hamba(budak) ia tidak cakap memiliki sebagaimana firman Allah

swt. berikut. Lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya: ” Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba

sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap

sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezki yang baik dari Kami,

lalu dia menafkahkan sebagian dari rezki itu secara sembunyi dan

secara terang-terangan, adakah mereka itu sama? Segala puji

hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui”

( Q.S. An-Nahl:75).

b. Pembunuh, orang yang membunuh tidak dapat mewarisi harta

dari yang dibunuh. Sabda Rasulullah SAW.

Artinya: ”Yang membunuh tidak dapat mewarisi sesuatu dari yang

dibunuhnya” (H.R. Nasai)

c. Murtad dan kafir, orang yang keluar dari Islam, yaitu antara

pewaris atau yang mati, murtad salah satunya.

3. Syarat berlakunya pewarisan ada tiga:

a. Adanya yang meninggal dunia, baik secara hakiki atau hukmi.

b. Adanya harta warisan.

c. Tidak penghalang untuk menerima harta warisan.

16

Page 17: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

B. AHLI WARIS

Ahli Waris ialah orang yang berhak menerima warisan, ditinjau

jenisnya dapat dibagi dua, yaitu zawil furud dan ashobah.

Ahli ada dua jenis lelaki dan perempuan

1. Ahli Waris lelaki terdiri dari:

1. Anak laki-laki

2.Cucu laki-laki sampai keatas dari garis anak laki-laki.

3. Ayah

4. Kakek sampai keatas garis ayah

5. Saudara laki-laki kandung

6. Saudara laki-laki seayah

7. Saudara laki-laki seibu

8. Anak laki-laki saudara kandung sampai kebawah.

9. Anak laki-laki saudara seayah sampai kebawah.

10. Paman kandung

11. Paman seayah

12. Anak paman kandung sampai kebawah.

13. Anak paman seayah sampai kebawah.

14. Suami

15. Laki-laki yang memerdekakan

2. Ahli Waris wanita terdiri dari

1. Anak perempuan

2. Cucu perempuan sampai kebawah dari anak laki-laki.

3. Ibu

4. Nenek sampai keatas dari garis ibu

5. Nenek sampai keatas dari garis ayah

6. Saudara perempuan kandung

7. Saudara perempuan seayah

8. Yang Saudara perempuan seibu.

9. Isteri

10. Wanita yang memerdekakan

17

Page 18: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

C. Harta yang harus dikeluarkan sebelum dibagikan kepada ahli waris:

1. Biaya jenazah

2. Utang yang belum dibayar

3. Zakar yang belum dikeluarkan

4. Wasiat

D. Hajib dan mahjub

1. Nenek dari garis ibu gugur haknya karena adanya ibu.

2. Nenek dari garis ayah gugur haknya karena adanya ayah dan ibu

3. Saudara seibu gugur haknya baik laki-laki ataupun perempuan

oleh

4. Saudara seayah baik laki-laki/perempuan gugur haknya oleh :

i. Ayah

ii. anak laki-laki kandung

iii. cucu laki-laki dari garis laki-laki

iv. Saudara laki-laki kandung

5. Saudara laki-laki/perempuan kandung gugur haknya oleh:

a. anak laki-laki

b. cucu laki-laki dari garis anak laki-laki

c. Ayah

6. Jika semua ahli waris itu laki-laki yang dapat bagian ialah.

a. Suami

b. Ayah

c. anak laki-laki

7. Jika semua ahli waris itu semuanya perempuan dan ada semua,

maka yang dapat warisan ialah:

a. Isteri

b. Anak perempuan

c. Cucu perempuan

d. Ibu

e. Saudara perempuan kandung

8. Urutan pembagian antara saudara laki-laki kandung/ saudara

laki-laki seayah sampai kebawah dan urutan paman kandung /

paman seayah sampai kebawah.

18

Page 19: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

a. Saudara laki-laki kandung menggugurkan saudara

seayah( L/P )

b. Saudara laki-laki seayah menggugurkan anak lk saudara

kandung

c. Anak laki-laki saudara kandung menggugurkan anak lk

saudara seayah

d. Anak laki-laki saudara seayah menggugurkan cucu lk

saudara kandung.

e. Cucu laki-laki saudara kandung menggugurkan cucu lk

saudara seayah dts

f. Cucu laki-laki saudara seayah menggugurkan Paman

kandung

g. Paman kandung menggugurkan paman seayah

h. Paman seayah menggugurkan anak laki-laki paman kandung

i. Anak laki-laki paman kandung menggugurkan anak lk paman

seayah

j. Anaklaki-laki paman seayah menggugurkan cucu lk paman

kandung

k. Cucu laki-laki paman kandung menggugurkan cucu lk paman

seayah. demikian seterusnya.

E. Warisan dalam UU No 7 Tahun 1989

Hukum waris dalam Islam ialah berasal dari wahyu Allah dan

diperjelas oleh rasulNya. Hukum waris ini diciptakan untuk

dilaksanakan secara wajib oleh seluruh umat Islam. Semenjak

hukum itu diciptakan tidak pernah mengalami perubahan, karena

perbuatan mengubah hukum Allah ialah dosa. Semenjak dsahulu

sampai sekarang umat Islam senantiasa memegang teguh hukum

waris yang diciptakan Allah yang bersumber pada kitab suci Al-

Qur’an dan Hadits Rasulullah. Dalam Undang undang no 7 Tahun

1989, hukum waris itu dicamtumkan secara sistematis dalam 5 bab

yang tersebar atas 37 fasal dengan perincian sebagai berikut:

Bab. I terdiri atas 1 pasal , ketentuan umum.

Bab. II terdiri atas 5 pasal, berisi tentang ahli waris

19

Page 20: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Bab. III. Terdiri atas 16 pasal, berisi tentang besarnya bagian ahli

waris

Bab. IV terdiri atas 2 pasal, berisi tentang aul dan rad.

Bab. V terdiri atas 13 pasal, berisi masalah wasiat

Demikianlah selayang pandang tentang Undang-Undang no 7

tahun 1989, Prinsipnya sama dengan hukum yang bersumber

dengan Al-Qur’an dan Hadits.

Sumber : http://orangjawasunda.blogspot.com/2009/10/mawaris.html

5. Jelaskan bagaimana konsep Sosial Politik dan budaya dalam Islam.

(Demokrasi dan musyawarah dan hak asasi manusia ).

Pengertian Demokrasi :

Istilah ‘demokrasi´ berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan

di Athena k u n o p a d a a b a d k e - 5 S M . N e g a r a

t e r s e b u t b i a s a n y a dianggap sebagai contoh awal dari sebuah

sistem yang berhubungandengan hukum demokrasi modern. Kata

demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,

d a n kratos/cratein yang berarti pemerintahan, seh inggadapat

diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kitakena l

sebaga i pemer in tahan dar i rakya t , o leh rakya t dan un tuk

rakyat.. Sedangkan Musyawarah adalah pembahasan bersama dengan

maksud mencapai keputusan atau penyelesaian bersama. Dalam ilmu

ushul fiqh , musyawarah disebut ijmak.Ini merupakan metode

untuk mengetahui pendapat yang benar untuk diambil kata sepakat yang

dijadikan pedoman untuk ditaati bersama.

Prinsip Dasar Musyawarah:

a) M e m e l i h a r a a m a n a h A l l a h dengan sebaik-baiknya,

menyampaikan hak kepadaahlinya, dan mengakui segala hak dengan

penuh.

20

Page 21: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

b) Menegakkan kead i lan da lamsegala urusan social,

politik,ekonomi baik kepada dirisendiri, keluarga ataupunmasyarakat.

c) Taa t dan pa tuh pada undang-undang yang telah ditetapkan

Sebagai muslim yang tinggal dimayoritas dalam musyawarah

bukanlah tolok ukur kebenaran yang mut lak menuru t konsep

Is lam, karena d a l a m b e r b a g a i a y a t d a n s u r a h d a l a m

A l - Q u r a n j e l a s t i d a k m e m b e n a r k a n a s u m s i

b a h w a s u a r a m a y o r i t a s mutlak kebenarannya.

Melainkan dalam model teokrasik e b e n a r a n m u t l a k

a d a d i t a n g a n A l l a h .

S e m e n t a r a d e m o k r a s i s e b a g a i i d i o l o g i a d a l a h

k o n s e p s i p r o d u k   m a n u s i a y a n g m e r e l a t i f k a n

p a n d a n g a n d o g m a t i f s e r t a abso lu te dan senan t iasa

mengansums ikan p roses tawar  menawar secara horizontal

antara sesama manusia

Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok manusia yang

dibawasejak lahir sebagai anugrah Tuhan yang Maha Esa, bukan

pemberian manusiaatau penguasa. Hak ini sifatnya sangat

mendasar bagi hidup dan kehidupanmanusia yang bersifat kodrati yakni ia

tidak bisa terlepas dan dalam manusia.

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap

manusia yangda lam penerapannya berada pada ruang

l i ngkup hak persamaan dan hak  kebebasan yang te rka i t

dengan in te raks inya an ta ra ind iv idu a tau dengan instansi. Hak

juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh.

Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat

dankeberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan

merupakananugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan

dilindungi olehnegara , hukum, pemer in tah dan se t iap o rang ,

demi kehormatan ser ta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Ciri Pokok Hakikat HAM

HAM t idak per lu d iber i kan , d ibe l i a taupun d iwar is i .

HAMadalah bagian dari manusia secara otomatis.

21

Page 22: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

HAM ber laku un tuk semua o rang tanpa memandang

jen iske lamin , ras , agama, e tn is , pandangan po l i t i k a tau

asa l -usu l sosial dan bangsa

HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hakuntuk

membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetapmempunyai HAM

walaupun sebuah Negara membuat hukumyang tidak melindungi

atau melanggar HAM (Mansyur Fakih,2003).

Sumber :

http://www.scribd.com/doc/47447618/ISLAM-DAN-ISU-ISU-

KONTEMPORER

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Wasiat dan Hibah. ( Aturan wasiat,

aturan hibah serta hikmahnya )

Wasiat yang berisi hibah (Hibah Wasiat)

Pada pasal 957 memberikan keterangan sebagai berikut: hibah

wasiat adalah suatu penetapan yang khusus didalam suatu testament,

dengan mana yang diwasiatkan memberikan kepada seorang atau

beberapa orang: a)beberapa benda tertentu, b)barang-barangsatu jenis

tertentu, c) hak pakai hasil dari seluruh atau sebagian, dari harta

peninggalannya

Pencabutan dan gugurnya wasiat , Diantara pencabutan dan

gugurnya wasiat terdapat perbedaan: Pencabutan :suatu

tndakan, pewaris yang meniadakan suatu testament Gugur tidak ada

tindakan pewaris tetapi wasiat itu tidak dapat dilaksanakan, karena ada

hai- hal yang diluar kemauan dari pewaris

Pencabutan suatu wasiat adalah suatu hal yangin h a eren

dengan sifatnya wasiat sebagai pernyataan yang paling akhir dari pewaris.

Mengenai pencabutan wasiat secara tegas ketentuan-ketentuan telah

dinyatakan pada pasal 992. Suatu wasiat dapat dicabut dengan : a) surat

wasiat baru, b) akta notaris khusus. Sedangkan untuk gugurnya suatu

22

Page 23: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

wasiat dapat dilihat dari pasal 997-998 KUHPer yaitu disebutkan jika suatu

wasiat memuat suatu ketetapan yang bergantung kepada peristiwa yang

tak tentu: maka jika si waris atau legataris meninggal dunia, sebelum

peristiwa itu terjadi, wasiat itu gugur jika ditangguhkan itu hanya

pelaksanaan saja, maka wasiat itu tetap berlaku kecuali ahli waris yang

menerima keuntungan dari wasiat itu.

hibah adalah suatu persetujuan dengan nama si penghibah,

diwaktu hidupnya dengan cuma- cuma dan dengan tidak dapat ditarik

kembali, menyerahkan sesuatu benda guna keperluan si penerima hibah

yang menerima penyerahan itu. apabila seseorang memberikan harta

miliknya pada orang lain maka berarti sipemberi itu menghibahkan

miliknya itu.

wasiat ialah memberikan hak secara suka rela yang dikaitan

dengan keadaan sesudah mati, baik diucapkan dengan kata-kata atau

bukan

rukun dari hibah ialah:

Pihak si penghibah

Pihak penerima hibah

Benda yang dihibahkan

Ijab Qabul (transaksi)

Menurut isinya ada dua jenis wasiat: (Ali Afandi, 1997, 16)

- Wasiat yang berisi ”Erfstelling” atau wasiat yang berupa pengangkatan

waris.

- Wasiat yang berisi hibah (hibah wasiat) atau Legeat

Pada dasar diatas memang hibah tidak dapat dicabut, Namun hibah tetap

dapat dicabut kembali ketika:

- Tidak terpenuhinya Syarat-syarat yang mana hibah telah dilakukan

23

Page 24: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

- Si penerima hibah telah bersalah melakukan atau membantu melakukan

kejahatan yang bertujuan mengambil jiwa si penghibah;

- Apabila si penerima hibah menolak memberikan tunjangan nafkah si

penghibah, setelah si penghibah jatuh dalam kemiskinan

Sumber :

http://www.scribd.com/doc/47447618/ISLAM-DAN-ISU-ISU-

KONTEMPORER

7. Jelaskan konsep Jual Beli dan Utang Piutang. ( Pengertian, syarat dan

rukun, riba dan bunga bank )

Riba dalam pandangan agama

Riba bukan cuma persoalan masyarakat Islam, tapi berbagai

kalangan di luar Islam pun memandang serius persoalan riba. Kajian

terhadap masalah riba dapat dirunut mundur hingga lebih dari 2.000 tahun

silam. Masalah riba telah menjadi bahasan kalangan Yahudi, Yunani,

demikian juga Romawi. Kalangan Kristen dari masa ke masa juga

mempunyai pandangan tersendiri mengenai riba.

Riba dalam agama Islam

Dalam Islam, memungut riba atau mendapatkan keuntungan

berupa riba pinjaman adalah haram. Ini dipertegas dalam Al-Qur'an Surah

Al-Baqarah ayat 275 : ...padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba.... Pandangan ini juga yang mendorong maraknya

perbankan syariah dimana konsep keuntungan bagi penabung didapat

dari sistem bagi hasil bukan dengan bunga seperti pada bank

konvensional, karena menurut sebagian pendapat (termasuk Majelis

Ulama Indonesia), bunga bank termasuk ke dalam riba. bagaimana suatu

akad itu dapat dikatakan riba? hal yang mencolok dapat diketahui bahwa

bunga bank itu termasuk riba adalah ditetapkannya akad di awal. jadi

24

Page 25: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

ketika kita sudah menabung dengan tingkat suku bunga tertentu, maka

kita akan mengetahui hasilnya dengan pasti. berbeda dengan prinsip bagi

hasil yang hanya memberikan nisbah bagi hasil bagi deposannya.

dampaknya akan sangat panjang pada transaksi selanjutnya. yaitu bila

akad ditetapkan di awal/persentase yang didapatkan penabung sudah

diketahui, maka yang menjadi sasaran untuk menutupi jumlah bunga

tersebut adalah para pengusaha yang meminjam modal dan apapun yang

terjadi, kerugian pasti akan ditanggung oleh peminjam. berbeda dengan

bagi hasil yang hanya memberikan nisbah tertentu pada deposannya.

maka yang di bagi adalah keuntungan dari yang didapat kemudian dibagi

sesuai dengan nisbah yang disepakati oleh kedua belah pihak. contoh

nisbahnya adalah 60%:40%, maka bagian deposan 60% dari total

keuntungan yang didapat oleh pihak ban.

Jenis-Jenis Riba

Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua.Yaitu riba hutang-

piutang dan riba jual-beli.Riba hutang-piutang terbagi lagi menjadi riba

qardh dan riba jahiliyyah. Sedangkan riba jual-beli terbagi atas riba fadhl

dan riba nasi’ah.

Riba Qardh

o Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan

terhadap yang berhutang (muqtaridh).

Riba Jahiliyyah

o Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak

mampu membayar hutangnya pada waktu yang ditetapkan.

Riba Fadhl

o Pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar atau takaran

yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu

termasuk dalam jenis barang ribawi.

Riba Nasi’ah

25

Page 26: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

o Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi

yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba

dalam nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan,

atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang

diserahkan kemudian.

Perbedaan Investasi dengan Membungakan Uang

Ada dua perbedaan mendasar antara investasi dengan mem-bungakan

uang. Perbedaan tersebut dapat ditelaah dari definisi hingga makna

masing-masing.

1. Investasi adalah kegiatan usaha yang mengandung risiko karena

berhadapan dengan unsur ketidakpastian. Dengan demikian, perolehan

kembaliannya (return) tidak pasti dan tidak tetap.

2. Membungakan uang adalah kegiatan usaha yang kurang mengandung

risiko karena perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan

tetap.

Islam mendorong masyarakat ke arah usaha nyata dan produktif.

Islam mendorong seluruh masyarakat untuk melakukan investasi dan

melarang membungakan uang. Sesuai dengan definisi di atas,

menyimpan uang di bank Islam termasuk kategori kegiatan investasi

karena perolehan kembaliannya (return) dari waktu ke waktu tidak pasti

dan tidak tetap. Besar kecilnya perolehan kembali itu ter-gantung kepada

hasil usaha yang benar-benar terjadi dan dilakukan bank sebagai

mudharib atau pengelola dana.

Dengan demikian, bank Islam tidak dapat sekadar menyalurkan

uang. Bank Islam harus terus berupaya meningkatkan kembalian atau

return of investment sehingga lebih menarik dan lebih memberi

kepercayaan bagi pemilik dana.

26

Page 27: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Perbedaan Hutang Uang dan Hutang Barang

Ada dua jenis hutang yang berbeda satu sama lainnya, yakni

hutang yang terjadi karena pinjam-meminjam uang dan hutang yang

terjadi karena pengadaan barang. Hutang yang terjadi karena pinjam-

meminjam uang tidak boleh ada tambahan, kecuali dengan alasan yang

pasti dan jelas, seperti biaya materai, biaya notaris, dan studi kelayakan.

Tambahan lainnya yang sifatnya tidak pasti dan tidak jelas, seperti inflasi

dan deflasi, tidak diperbolehkan. Hutang yang terjadi karena pembiayaan

pengadaan barang harus jelas dalam satu kesatuan yang utuh atau

disebut harga jual. Harga jual itu sendiri terdiri dari harga pokok barang

plus keuntungan yang disepakati. Sekali harga jual telah disepakati, maka

selamanya tidak boleh berubah naik, karena akan masuk dalam kategori

riba fadl. Dalam transaksi perbankan syariah yang muncul adalah

kewajiban dalam bentuk hutang pengadaan barang, bukan hutang uang.

Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil

Sekali lagi, Islam mendorong praktik bagi hasil serta

mengharamkan riba. Keduanya sama-sama memberi keuntungan bagi

pemilik dana, namun keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata.

Perbedaan itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bunga : Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi

harus selalu untung

Bagi Hasil : Penentuan besarnya rasio/ nisbah bagi hasil dibuat pada

waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi

Bunga : Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal)

yang dipinjamkan

Bagi Hasil : Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah

keuntungan yang diperoleh

27

Page 28: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Bunga : Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah

untung atau rugi

Bagi hasil : tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila

usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah

pihak.

Bunga : Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah

keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang “booming”

Bagi hasil : Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan.

Bunga : Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh

beberapa kalangan

Bagi hasil : Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), ‘Sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba,’ padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan

dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),maka baginya apa

yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya

(terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka

orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah

tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu

berbuat dosa. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan

amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat

pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan

tidak (pula) mereka bersedih hati.

28

Page 29: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang

beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba)

maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan

jika kamu bertaubat, maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak

menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. al-Quran 2 : 275 – 278

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba

dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu

mendapat keberuntungan. Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang

disediakan untuk orang-orang yang kafir. Dan taatilah Allah dan Rasul,

supaya kamu diberi rahmat.”al-Quran 3 : 130 – 13

Yahya meriwayatkan kepadaku dari Malik dari Nafi’bahwa beliau

mendengar ‘Abdullah ibn ‘Umar berkata,“Jika seseorang meminjamkan

sesuatu, biarkan kondisi satu-satunya yang dilunasi.” Al-Muwatta Imam

Malik : 31.44.94

Malik meriwayatkan kepadaku bahwa beliau mendengar ‘Abdullah

ibn Mas’ud pernah berkata, “Jika seseorang membuat pinjaman, mereka

tak boleh menetapkan perjanjian lebih dari itu. Meski hanya segenggam

rumput, itu adalah riba.” Al-Muwatta Imam Malik : 31.44.95

Abdullah ibn Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah salallaahu

alayhi wasallam melaknat mereka yang menerima, yang membayar, yang

menyaksikan, dan yang mencatat riba. Sunah Imam Abu Dawud: 16.1249.

Riba secara harfiah berarti “kelebihan” dalam bahasa Arab. Qadi

Abu Bakar ibnu al Arabi, dalam bukunya ‘Ahkamul Qur’an’ memberi

definisi sebagai: ‘Setiap kelebihan antara nilai barang yang diberikan

dengan nilai-tandingnya (nilai barang yang diterimakan).’

Kelebihan ini mengacu pada dua hal:

1.Tambahan keuntungan yang berasal dari peningkatan yang tidak dapat

dibenarkan dalam bobot maupun ukuran, dan

29

Page 30: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

2. Tambahan keuntungan yang berasal dari penundaan (waktu) yang tidak

dibenarkan.

Pengertian riba menurut Islam secara lebih rinci diuraikan Ibn

Rushd (al-hafid) seorang fakih, dalam kitabnya Bidaya al-Mujtahid, Bab

Perdagangan. Ibn Rushd memaparkan beberapa sumber riba ke dalam

delapan jenis transaksi:

1. Transaksi yang dicirikan dengan suatu pernyataan ’Beri saya

kelonggaran (dalam pelunasan) dan saya akan tambahkan (jumlah

pengembaliannya)

2. Penjualan dengan penambahan yang terlarang;

3. Penjualan dengan penundaan pembayaran yang terlarang;

4. Penjualan yang dicampuraduk dengan utang;

5. Penjualan emas dan barang dagangan untuk emas;

6. Pengurangan jumlah sebagai imbalan atas penyelesaian yang cepat;

7. penjualan produk pangan yang belum sepenuhnya diterima;

8. atau penjualan yang dicampuraduk dengan pertukaran uang. Perlu

diketahui bahwa Ibn Rushd menuliskan Bidayat al-Mujtahid dengan

menganalisis berbagai pendapat para imam dari keempat madhhab

utama. Dua aspek ini telah mendorong para ulama mendefinisikan dua

jenis riba. Ibnu Rusyd mengatakan : ‘Para hakim secara ijma mengatakan

tentang riba dalam buyu’ (perdagangan) dalam dua jenis yaitu penundaan

(nasi’ah) dan kelebihan yang ditentukan (tafadul)

Jadi, ada dua jenis riba:

1. Riba al-fadl adalah Penambahan dalam utang-piutang

Dapat dijelaskan sebagai berikut, transaksi sewa-menyewa melibatkan

kedua unsur, baik penundaan maupun penambahan nilai hanya dapat

dilakukan atas benda-benda tertentu saja seperti bangunan, kendaraan,

30

Page 31: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

binatang, dan sejenisnya; dan tidak atas benda-benda lain yang habis

terpakai dan tidak bisa dimanfaatkan bagian per bagiannya – seperti

makanan dan benda yang dipakai sebagai alat tukar, yakni uang. Sewa-

menyewa uang berarti merusak fitrah transaksi, dan menjadikannya

sebagai riba. Dalam hal ini riba yang terjadi adalah riba al-fadl, karena

menyewakan uang serupa dengan menambahkan nilai pada utang-

piutang.

Transaksi utang-piutang mengandung penundaan (selisih) waktu, tapi

tidak ada unsur penambahan. Seseorang meminjamkan anda uang Rp

500.000, dan peminjam melunasinya, setelah tertunda beberapa waktu

lamanya, dalam jumlah yang sama, IDR 500.000. Penundaan waktu

dalam utang-piutang ini dibenarkan dan hukumnya halal, tetapi

penambahan atasnya tidak dibenarkan dan hukumnya haram.

Penambahan dalam utang-piutang adalah riba al-fadl.

Riba al-fadl mengacu pada jumlah (kuantitas). Riba an-nasiah mengacu

pada penundaan waktu. Riba al-fadl sangat mudah untuk dipahami.

Dalam peminjaman, riba al-fadl merupakan bunga yang harus dibayar.

Namun pada umumnya riba ini mewakili peningkatan tambahan terhadap

nilai tanding yang diminta oleh satu pihak.

2. Riba an-nasiah adalah kelebihan karena penundaan

Memahami riba an-nasiah lebih pelik. Riba ini merupakan kelebihan dalam

waktu (penundaan) yang secara artifisial ditambahkan pada transaksi

yang berlangsung. Penundaan ini tidak dibolehkan. Hal ini mengacu pada

benda nyata (‘ayn) dan benda tidak nyata (dayn), medium pembayaran

(emas, perak dan bahan makanan – yang digunakan sebagai uang).

‘Ayn (nyata) merupakan barang dagangan yang nyata, sering disebut

sebagai tunai. Dayn (tidak nyata) merupakan janji untuk membayar atau

hutang, atau apa saja yang pembayarannya atau pelunasannya ditunda.

Menukar (safar) dayn untuk ‘ayn dari jenis yang sama disebut riba an-

nasiah. Menukar dayn untuk dayn juga haram. Dalam penukaran, yang

boleh dipertukarkan hanya ‘ayn dengan ‘ayn.

31

Page 32: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Riba an-nasiah secara khusus mengacu pada penggunaan dayn dalam

pertukaran (safar) jenis benda yang serupa. Tetapi pengharaman ini

diperluas sampai perdagangan umum jika dayn (sesuatu yang yang tidak

nyata) mewakili uang yang melampaui fungsi sebenarnya  dan

menggantikan ‘ayn (sesuatu yang nyata) sebagai alat pembayaran umum.

Memahami riba an-nasiah amat sangat penting agar mampu mengerti

kedudukan kita berkenaan dengan uang kertas. Alasan mengapa kaum

ulama modernis mengambil pandangan yang menyimpang tentang riba

pada akhirnya adalah secara senagaja dan tidak adalah untuk mensahkan

sistem perbankan (uang kertas dan bunga) yang sebetulnya tidak bisa

diterima. Kegagalan ulama modern dalam memahami teknik kapitalis ini

mengakibatkan pembenaran dikemudian hari yang menjelma menjadi

perbankan Islam atau perbankan syariah. Prinsip darurat digabung

dengan penghapusan riba an-nasiah telah memungkinkan mereka

membenarkan penggunaan uang kertas dan pada gilirannya

membenarkan perbankan dengan cadangan uang (fractional reserve

banking) yang merupakan basis sistem perbankan hari ini yang

dimampankan dalam sistem demokrasi.

Pertama-tama kita diperintahkan untuk meninggalkan riba, setelah itu

anda boleh berjihad fisabilillah. Nabi secara jelas menyebutkan kedua

pihak yang terlibat dalam transaksi ribawi sebagai periba. “‘Abdullah bin

Mas’ud radiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah sallallahu ‘alayhi wa

sallam melaknat yang memungut maupun yang membayar riba. Saya

bertanya bagaimana dengan yang mencatat transaksi dan dua saksinya.

Maka beliau (periwayat hadis) menjawab, ‘Kami sampaikan yang kami

dengar.’” (Al-Muslim, Bab DCXXVII)

“Jabir berkata bahwa Rasulullah sallallahu‘alayhi wa sallam melaknat

pemungut maupun pembayar bunga, pencatat transaksi, dan dua

saksinya, kemudian beliau bersabda, ‘Mereka semua sama saja.’” (Al-

Muslim, Bab DCXXVII, 3881)

Dengan melihat hal tersebut di atas, seharusnya tak hanya bank yang

dianggap sebagai biang kerok riba tapi kita pun bisa dipersalahkan jika

32

Page 33: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

menerimanya riba yang bukanlah sesuatu yang jauh  disana yang seolah

asing bagi kita. Untuk menyelesaikan urusan jaman riba ini, sadarilah

bahwa riba sebagai bagian cara berniaga kita sehari-hari. Kita dibuat

begitu tergantung pada amalan riba ini dan jalan keluarnya adalah

ubahlah cara berniaga kita sehari-hari hingga tak lagi bergantung pada

riba. Inilah kewajiban kita bersama dalam mentaati Allah dan rasulNya.

Beberapa orang yang katanya ‘pintar’ atau orang-orang yang sudah apatis

menyangka bahwa kita tidak mungkin meninggalkan uang-kertas dan

perbankan. Padahal, meninggalkan riba bukanlah perkara yang mustahil,

melainkan inilah yang termudah. Dimulai dengan kembali kepada dinar

dan dirham. Sebab Allah subhanahu wa ta`ala tidak membebankan

kewajiban pada setiap manusia di luar kemampuannya. Allah subhanahu

wa ta`ala memberikan jalan keluar yang harus dikerjakan oleh muslim hari

ini di Nusantara yakni meninggalkan riba dan memerangi para lintah darat

(periba).

Meninggalkan riba berarti menciptakan (mengembalikan) cara berniaga

(jual-beli) yang halal diantara kita, dimulai dengan di gunakannya kembali

Dinar-Dirham. Dan memerangi periba (harb) adalah dengan mengamalkan

kembali segala cara hidup yang sesuai dengan tuntunan syari’ah yang

secara otomatis akan menghancurkan sarana ribawi mereka. Keduanya

hal ini harus dikerjakan secara bersamaan, karena kurang bijak jika kita

menyeru dan mengajak muslim dan umum untuk meninggalkan sistem

ribawi bila di saat yang sama tiada pilihan lain yang ditawarkan, dan

alhamdulillah dalam hal ini di Indonesia telah beredar dinar dirham yang

telah dicetak oleh muslim indonesia melalui Pelopor Pencetakan

dinardirham Mandiri dari Islamic Mint Nusantara (2000), Mobile dinar

dirham yang disebut Dinarfirst dan Titipan Dinarfirst, Jaringan

Perdagangan Muslim dan Pasar Terbuka dalam  Saudara (Saudagara

Nusantara). Inilah tugas kita bersama yang ada di hadapan Muslimin hari

ini. Ketaatan kepada Allah dan rasulNya adalah kunci kemenangan.

Dengan kita telah memahami pengertian riba di atas yang telah dijelaskan

oleh Ibn Rusd yang mengacu kepada empat Ulama Madhab, maka kita

33

Page 34: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

melihat Islam hari ini jadi jelas apa posisi pembaharu islam yang berusaha

mengislamkan kapitalis yaitu sistem riba dan uang kertas, maka

menciptakan Bank Islam atau bank Syariah, para pembaharu ini dengan

sengaja atau tidak telah mengabaikan aspek pengertian riba dan uang

kertas dengan meredefinisi pengertian riba dengan tujuan untuk

memasukan sistem ekonomi modern atau kapitalisme yang sepenuhnya

berdasarkan riba melalui demokrasi kedalam kehidupan muslim hari ini.

Mari kita tinggalkan riba dan uang kertas, Mari kita gunakan dinar dan

dirham, tunggu apalagi. Bismillah.

Sumber : http://islamhariini.wordpress.com/2007/11/14/pengertian-riba/

http://id.wikipe Sumber: Bidayatul Mujtahid/ Islam Hari Ini

8. Jelaskan Konsep Makanan dan Minuman menurut Islam. (Makanan dan

minuman yang halal dan haram )

Selama ini umat Islam hanya mengetahui apa yang halal itulah

yang harus dimakan, padahal konsep Islam tidak sesederhana itu. Sangat

disarankan bagi seorang muslim untuk memahami konsep makanan

dalam Islam agar di tengah budaya konsumerisme ini umat Islam lebih

berhati-hati dalam mengonsumsi makanan.

Sekarang ini sangat banyak makanan yang masih kabur

kehalalannya, atau masih dipandang halal padahal mengandung dampak

yang serius.Tidak jarang sebagian dari kita menempatkan makanan

sebagai sesuatu persoalan yang dianggap tabu untuk dibicarakan.

Pandangan masyarakat terhadap masalah makanan tersebut, menjadi

benar karena selama ini banyak kalangan melihat makanan lebih pada

tinjauan yang kurang proporsional. Makanan sering dihadapkan dengan

pentingnya menjaga kebersihan diri dengan puasa yang bisa

mengantarkan pelakunya sebagai pribadi yang suci.

Tidak jarang orang yang sering membicarakan masalah makanan

dijuluki Abdul Butun alias abdi perut, sedangkan orang yang sering puasa

dijuluki Ahli Tarikat karena selalu mengosongkan perutnya.Kalaupun

34

Page 35: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

menyinggung masalah makanan hanyaditekankan pada perlunya mencari

makanan yang halal atau etika menyantapnya. seperti sebelum makan

membaca basmalah dan mengaklrinya dengan bacaan hamdalah, bukan

pada kajian apa makna di balik makanan halal atau apa hubungan antara

makanan yang halal dan yang thoyyibah (bergizi) dengan kesehatan

jasmani dan rohani.

Untuk itu kajian terhadap dalil-dalil yang berkaitan dengan makanan

pun seringkali hanya pada kulitnya saja. Sedangkan tinjauan non Zahiri

belum atau tidak disentuh secara utuh. Makanya masyarakat mudah

sekali menkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak atau

kolesterol terbesar.Islam melihal makanan sebagai faktor yang amat

penting dalam kehidupan manusia, di samping ibadah-ibadah yang lain.

Sebab makanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap

perkembangan jasmani dan rohani manusia. Maka dari itu di dalam ajaran

Islam banyak peraturan yang berkaitan dengan makanan, dari mulai

mengatur makanan yang halal dan haram, etika makan, sampai mengatur

satu peraturan yang terpenting ialah larangan mengkonsumsi makanan/

minuman yang haram.

Mengkonsumsi yang haram atau yang belum diketahui

kehalalannya akan berakibat serius, baik di dunia maupun di akhirat kelak,

sebagaimanahadis Nabi Muhammad SAW.Hadis Nabi menyatakan artinya

"Setiap daging tumbuh yang diperoleh dari kejahatan (jalan haram), maka

neraka lebih layak baginya." (HR Imam Ahmad).Kalau diteliti secara

seksama, lebih dari tiga puluh ayat al-Quran menyebut perintah

pentingnya umat Islam menjaga dan memperhatikan makanan. Belum lagi

didukung hadis-hadis Nabi yang mengupas persoalan tersebut, baik yang

menyangkut substansi (zat) produk maupun cara memperolehnya.

Berkaitan dengan pentingnya memperhatikan produk makanan

dalam sebuah hadisnya. Nabi sendiri pernah memberikan pelajaran bagi

umat Islam bagaimana caranya agar seorang pedagang (produsen)

makanan tidak mengelabui terhadap pembelinya dengan sistem auditing

makanan yang akan dijual.Semangat yang bisa kita ambil pelajaran dari

35

Page 36: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Nabi adalah bagaimana antara produsen makanan dan konsumennya

harus saling memberikan perlindungan terhadap makanan yang akan

dikonsumsi. Lebih-lebih masalah ini menjadi persoalan yang sangat

krusial di tengah pesatnya teknologi pangan, yaitu produsen makanan

tidak transparan dengan konsumen muslim yang senantiasa dituntut oleh

ajarannya agar selalu memperhatikan makananny

Sumber : http://bataviase.co.id/node/219538

9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ekonomi Islam. (Pengertian, tujuan

dan manfaat ekonomi islam, ciri dan ruang lingkup ekonomi islam, etos

kerja islami).

Al-Qur'an telah memberikan beberapa contoh tegas mengenai

masalah-masalah ekonomi yang menekankan bahwa ekonomi adalah

salah satu bidang perhatian Islam. "(Ingatlah) ketika Syu'aib berkata

kepada mereka (penduduk Aikah): 'Mengapa kamu tidak bertaqwa?'

Sesungguhnya aku adalah seorang rasul yang telah mendapatkan

kepercayaan untukmu. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan ta'atilah

aku. Aku sama sekali tidak menuntut upah darimu untuk ajakan ini,

upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan Penguasa seluruh alam. Tepatilah

ketika kamu menakar dan jangan sampai kamu menjadi orang-orang yang

merugi. Timbanglah dengan timbangan yang tepat. Jangan kamu rugikan

hak-hak orang (lain) dan janganlah berbuat jahat dan menimbulkan

kerusakan di muka bumi." (Qs.26:177-183)

Prinsip-prinsip Ekonomi

Ilmu ekonomi lahir sebagai sebuah disiplin ilmiah setelah

berpisahnya aktifitas produksi dan konsumsi. Ekonomi merupakan aktifitas

yang boleh dikatakan sama halnya dengan keberadaan manusia di muka

bumi ini, sehingga kemudian timbul motif ekonomi, yaitu keinginan

seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

36

Page 37: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Prinsip ekonomi adalah langkah yang dilakukan manusia dalam

memenuhi kebutuhannya dengan pengorbanan tertentu untuk

memperoleh hasil yang maksimal. Sedangkan sistem ekonomi ada

berbagai macam, di antaranya:

Sistem Ekonomi Kapitalis

Prinsip ekonomi kapitalis adalah:

- Kebebasan memiliki harta secara persendirian.

- Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas.

- Ketidaksamaan ekonomi.

Sistem Ekonomi Komunis

Prinsip ekonomi komunis adalah:

- Hak milik atas alat-alat produksi oleh negara.

- Proses ekonomi berjalan atas dasar rencana yang telah dibuat.

- Perencanaan ekonomi sebagai rencana / dalam proses ekonomi yang

harus dilalui.

Sistem Ekonomi Sosialis

Prinsip ekonomi sosialis adalah:

- Hak milik atas alat-alat produksi oleh koperasi-koperasi serikat pekerja,

badan hukum dan masyarakat yang lain. Pemerintah menguasai alat-

alat produk yang vital.

- Proses ekonomi berjalan atas dasar mekanisme pasar.

37

Page 38: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

- Perencanaan ekonomi sebagai pengaruh dan pendorong dengan

usaha menyesuaikan kebutuhan individual dengan kebutuhan

masyarakat.

Indonesia memiliki sistem ekonomi sendiri, yaitu sistem demokrasi

ekonomi, yang prinsip-prinsip dasarnya tercantum dalam UUD'45 pasal

33.

Adakah Ekonomi Islam?

Sistem kapitalis yang saat ini banyak dipergunakan telah menunjukkan

kegagalan dengan mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi. Sistem

ekonomi Islam sebagai pilihan alternatif mulai digali untuk diterapkan

sebagai sistem perekonomian yang baru. Bagaimanakah sistem ekonomi

Islam itu? Sistem ekonomi Islam mempunyai perbedaan yang mendasar

dengan sistem ekonomi yang lain, dimana dalam sistem ekonomi Islam

terdapat nilai moral dan nilai ibadah dalam setiap kegiatannya.

Prinsip ekonomi Islam adalah:

- Kebebasan individu.

- Hak terhadap harta.

- Ketidaksamaan ekonomi dalam batasan.

- Kesamaan sosial.

- Keselamatan sosial.

- Larangan menumpuk kekayaan.

- Larangan terhadap institusi anti-sosial.

- Kebajikan individu dalam masyarakat.

Konsep Ekonomi Islam

38

Page 39: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Islam mengambil suatu kaidah terbaik antara kedua pandangan yang

ekstrim (kapitalis dan komunis) dan mencoba untuk membentuk

keseimbangan di antara keduanya (kebendaan dan rohaniah).

Keberhasilan sistem ekonomi Islam tergantung kepada sejauh mana

penyesuaian yang dapat dilakukan di antara keperluan kebendaan dan

keperluan rohani / etika yang diperlukan manusia. Sumber pedoman

ekonomi Islam adalah al-Qur'an dan sunnah Rasul, yaitu dalam:

- Qs.al-Ahzab:72 (Manusia sebagai makhluk pengemban amanat Allah).

- Qs.Hud:61 (Untuk memakmurkan kehidupan di bumi).

- Qs.al-Baqarah:30 (Tentang kedudukan terhormat sebagai khalifah

Allah di bumi).

- Hal-hal yang tidak secara jelas diatur dalam kedua sumber ajaran

Islam tersebut diperoleh ketentuannya dengan jalan ijtihad.

Dasar-dasar Ekonomi Islam:

Dasar-dasar ekonomi Islam adalah:

1) Bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera baik di dunia

dan di akhirat, tercapainya pemuasan optimal berbagai kebutuhan baik

jasmani maupun rohani secara seimbang, baik perorangan maupun

masyarakat. Dan untuk itu alat pemuas dicapai secara optimal dengan

pengorbanan tanpa pemborosan dan kelestarian alam tetap terjaga.

2) Hak milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara

halal dan dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.

3) Dilarang menimbun harta benda dan menjadikannya terlentar.

4) Dalam harta benda itu terdapat hak untuk orang miskin yang selalu

meminta, oleh karena itu harus dinafkahkan sehingga dicapai

pembagian rizki.

5) Pada batas tertentu, hak milik relatif tersebut dikenakan zakat.

6) Perniagaan diperkenankan, akan tetapi riba dilarang.

39

Page 40: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

6) Tiada perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang

menjadi ukuran perbedaan adalah prestasi kerja.

Kemudian landasan nilai yang menjadi tumpuan tegaknya sistem ekonomi

Islam adalah sebagai berikut:

Nilai dasar sistem ekonomi Islam:

1) Hakikat pemilikan adalah kemanfaatan, bukan penguasaan.

2) Keseimbangan ragam aspek dalam diri manusia.

3) Keadilan antar sesama manusia.

4) Nilai instrumental sistem ekonomi Islam:

1) Kewajiban zakat.

2) Larangan riba.

3) Kerjasama ekonomi.

4) Jaminan sosial.

5) Peranan negara.

Nilai filosofis sistem ekonomi Islam:

1) Sistem ekonomi Islam bersifat terikat yakni nilai.

2) Sistem ekonomi Islam bersifat dinamik, dalam arti penelitian dan

pengembangannya berlangsung terus-menerus.

Nilai normatif sistem ekonomi Islam:

1) Landasan aqidah.

2) Landasan akhlaq.

40

Page 41: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

3) Landasan syari'ah.

4) Al-Qur'anul Karim.

5) Ijtihad (Ra'yu), meliputi qiyas, masalah mursalah, istihsan, istishab, dan

urf.

Ekonomi Islam dan Tantangan Kapitalisme

Perbedaan antara sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi yang lain

adalah:

Asumsi dasar / norma pokok maupun aturan main dalam proses ataupun

interaksi kegiatan ekonomi yang diberlakukan. Dalam sistem ekonomi

Islam asumsi dasarnya adalah syari'ah Islam, diberlakukan secara

menyeluruh baik terhadap individu, keluarga, kelompok masyarakat,

usahawan maupun penguasa/pemerintah dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya baik untuk keperluan jasmaniah maupun rohaniah.

Prinsip ekonomi Islam adalah penerapan asas efisiensi dan manfaat

dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan alam.

Motif ekonomi Islam adalah mencari keberuntungan di dunia dan di akhirat

selaku khalifatullah dengan jalan beribadah dalam arti yang luas.

Berbicara tentang sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis

tidak bisa dilepaskan dari perbedaan pendapat mengenai halal-haramnya

bunga yang oleh sebagian ulama dianggap sebagai riba yang diharamkan

oleh al-Qur'an.

Manfaat uang dalam berbagai fungsi baik sebagai alat penukar, alat

penyimpan kekayaan dan pendukung peralihan dari sistem barter ke

sistem perekonomian uang, oleh para penulis Islam telah diakui, tetapi

riba mereka sepakati sebagai konsep yang harus dihindari dalam

perekonomian.

Sistem bunga dalam perbankan (rente stelsel) mulai diyakini oleh

sebagian ahli sebagai faktor yang mengakibatkan semakin buruknya

41

Page 42: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

situasi perekonomian dan sistem bunga sebagai faktor penggerak

investasi dan tabungan dalam perekonomian Indonesia, sudah teruji

bukan satu-satunya cara terbaik mengatasi lemahnya ekonomi rakyat.

Larangan riba dalam Islam bertujuan membina suatu bangunan ekonomi

yang menetapkan bahwa modal itu tidak dapat bekerja dengan sendirinya,

dan tidak ada keuntungan bagi modal tanpa kerja dan tanpa penempatan

diri pada resiko sama sekali. Karena itu Islam secara tegas menyatakan

perang terhadap riba dan ummat Islam wajib meninggalkannya (Qs.al-

Baqarah:278), akan tetapi Islam menghalalkan mencari keuntungan lewat

perniagaan (Qs.83:1-6)

Krisis Ekonomi: Agenda Penyelesaian Ekonom Muslim

Krisis ekonomi disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain:

- Menurunnya kualitas moral/mental, bisa dikatakan sebagai faktor yang

paling penting.

- Keadilan yang tidak merata (kolusi).

- Tidak adanya keterbukaan/transparansi oleh pemerintah dalam berbagai

hal.

- Merebaknya sistem perekonomian yang menggunakan sistem riba.

Di samping hal-hal tersebut di atas, masih banyak faktor lain yang

mendorong terjadinya krisis ekonomi, misalnya suasana politik yang tidak

stabil, persaingan yang tidak sehat, krisis kepercayaan, dan ada satu hal

yang saat ini sedang banyak dibicarakan oleh para ekonom, yaitu bahwa

sistem ekonomi yang ada sudah tidak sesuai lagi untuk diterapkan,

sehingga adanya suatu sistem perekonomian dengan formula yang baru.

Adapun konsep pelaksanaan kegiatan ekonom Muslim dalam mengatasi

krisis (terutama yang terjadi di Indonesia), secara garis besar dapat

digambarkan sebagai berikut:

1. Pendidikan moral/mental mutlak harus ditingkatkan, baik dari tingkat

orang-per-orang, rumah tangga, masyarakat, maupun negara. Dan

42

Page 43: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

nuansa moral inipun harus dapat selalu didengungkan dalam setiap

kegiatan baik dalam berpolitik, berekonomi, berbudaya, dan lain

sebagainya.

2. Keadilan yang merata meliputi berbagai bidang, di antaranya: Pemerataan

peningkatan sumber daya manusia, pemerataan keadilan dalam

pelaksanaan hukum, dalam arti bahwa setiap pelanggar harus

mendapatkan sanksi yang tegas.

3. Adanya transparansi/keterbukaan dalam setiap kegiatan yang

menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Melacak sumber yang menyebabkan krisis (tegantung krisis apa).

5. Menerapkan sistem ekonomi Islam dan menghapus praktek pembungaan

uang.

(Pendapat Dumairy, MA - dosen dan pengamat ekonomi Islam - 1998)

Perekonomian sebagai salah satu sendi kehidupan yang penting bagi

manusia, oleh al-Qur'an telah diatur sedemikian rupa. Riba secara tegas telah

dilarang karena merupakan salah satu sumber labilitas perekonomian dunia.

Al-Qur'an menggambarkannya sebagai orang yang tidak dapat berdiri tegak

melainkan secara limbung bagai orang yang kemasukan syaithan.

Hal terpenting dari semua itu adalah bahwa kita harus dapat mengembalikan

fungsi asli uang yaitu sebagai alat tukar / jual-beli. Memperlakukan uang

sebagai komoditi dengan cara memungut bunga adalah sebuah dosa besar,

dan orang-orang yang tetap mengambil riba setelah tiba larangan Allah,

diancam akan dimasukkan ke neraka (Qs.al-Baqarah:275). Berdirinya Bank

Muamalat Indonesia merupakan salah satu contoh tantangan untuk

membuktikan suatu pendapat bahwa konsepsi Islam dalam bidang moneter

dapat menjadi konsep alternatif.

Sumber : http://bimcrot.tripod.com/global/isnom.html

10.Jelaskan bagaimana konsep Penciptaan Manusia menurut Al Quran.

(Pengertian, isyarat al-Quran, Bayi tabung, Cloning)

43

Page 44: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Penciptaan Manusia dan Tujuannya Dalam Hidup Ini

Sebelum memasuki pembahasan tentang pensucian jiwa manusia,

sebaiknya kita memahami terlebih dahulu kejadian penciptaan manusia

dan tujuannya dalam kehidupan di dunia ini. Dengan merujuk kepada

ayat-ayat Al-Qu’an maka kita akan mendapatkan penjelasan yang rinci

tentang fase-fase penciptaan manusia. 

Fase-fase penciptaan manusia

Al-Qur’an mengawali penjelasan tentang penciptaan manusia dari ayat ini

Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu Dia jadikan manusia

itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.

(Al-Furqan : 54)

Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,

sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai

seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai

kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di

antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian)

supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu

memahami(nya).(Al-Ghafir : 67)

Jadi jiwa manusia terbentuk dari dua unsur yaitu air dan tanah dan keduanya

merupakan unsur yang amat dominan dalam pembentukan jiwa manusia.

Pada fase ini penciptaan manusia berhubungan dengan penciptaannya yang

pertama Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah

meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya

dengan bersujud (AL-hijr : 29)

 Peniupan ruh yang sempurna memberikan manusia beberapa keistimewaan

dibanding makhluk lain di dunia ini berupa

1.   Fitrah yang baik berupa keimanan kepada Allah SWT

44

Page 45: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

2.   Pengetahuan yang Allah berikan melalui akal

3.   Kebebasan memilih jalan hidupnya

4.   Tanggung jawab atas pilihan tersebut

 

Tujuan penciptaan manusia

Ayat-ayat Al-Qur’an menunjukkan bahwa tujuan penciptaan manusia di

dunia ini adalah untuk menguji mereka. Allah berfirman

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang

bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),

karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami

telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang

kafir. (AL-Insan : 2-3)

Allah SWT telah menciptakan manusia dari setetes mani dan

menghimpunnya menjadi sesosok manusia dan menganugerahinya kelebihan

berupa fikiran dan nafsu untuk memberi mereka ujian yang sesungguhnya di

dunia ini.

Adapun kedudukan manusia setelah menempuh ujian ini ada dua macam,

dia dapat menjadi pribadi yang selalu bersyukur atau justru menjadi seorang

yang kufur, dan masing-masing di antara keduanya akan mendapat balasan

atas pilihan mereka.

Tujuan lain diciptakannya manusia adalah melaksanakan perintah Allah

dan mengemban perintah syariat sebagai beban mereka dalam menempuh

kehidupan. Allah berfirman

 Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku. (Adz-Dzariyat : 56)

45

Page 46: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Salah satu pengagungan yang didapat manusia atas beban tersebut

adalah perintah Allah kepada malaikat untuk sujud kepada Adam AS. Dan

sujud menunjukkan kepatuhan malaikat kepada Allah dalam membantu

manusia memikul tanggung jawab di dunia.

Maka kita telah mengetahui tujuan dari penciptaan manusia. Allah tidaklah

menciptakan sesuatu kecuali memiliki maksud dan tujuan khusus begitupula

dengan penciptaan manusia yang tidak diciptakan sia-sia.

Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu

secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada

kami? (Al-Mukminun : 115)

Jiwa dan Fitrah

Salah satu hikmah diciptakannya manusia adalah untuk memahami

hakikat Rabbnya, bahwa hanya Dialah yang wajib diibadahi. Allah berfirman

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam

dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka

(seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul

(Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu)

agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani

Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Al-

A’raf : 172)

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa keimanan kepada Allah merupakan

fitrah pada jiwa manusia, dan fitrah tersebut berawal sejak kita mengambil

perjanjian dengan Allah dalam kandungan

Allah tidaklah melepas manusia dengan fitrahnya melainkan juga

mengutus seorang rasul pada zamannya yang menyerukan kepada petunjuk

yang lurus dan mengarahkan mereka kepada manhaj yang sesuai dengan

fitrah. Hal ini disebabkan karena jiwa tersebut dapat berubah sewaktu-waktu

akibat lingkungan yang sesat, taqlid buta dan juga mengikuti setan. Ketika

46

Page 47: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

fitrah tersebut rusak maka jiwa akan mengikuti hawa nafsu dan

penyelewengan terhadap tujuan awal penciptaan manusia.

Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar)

di lautan. sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah

bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan

angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai,

dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka

yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), Maka mereka berdoa kepada

Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (mereka

berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan Kami dari bahaya ini,

pastilah Kami akan Termasuk orang-orang yang bersyukur".

Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat

kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia,

Sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil

kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada

Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu

kerjakan. (Yunus : 22-23)

Ayat ini menunjukkan bahwa fitrah manusia akan menunjukkan mereka

kepada keimanan ketika manusia berada pada posisi sulit (musibah), dan

ketika musibah itu hilang maka sebagian dari mereka kembali kepada

kekafiran.

Jiwa Serta Hubungannya Dengan Ruh, Akal dan Qalb

Sebagaimana penjelasan tentang jiwa dan dalil-dalinya dalam Al-Qur’an,

maka kali ini saya akan mencoba membahas makna tiga kata yaitu qalb

(hati), aql (akal), dan ruh serta hubungan ketiganya terhadap jiwa manusia.

Qalb (hati)

Ada begitu banyak lafazh qalb yang ditunjukkan dalam Al-Qu’an,

diantaranya menjelaskan bahwa qalb adalah sebagian dari bagian tubuh

manusia. Peran hati bagi seluruh anggota badan ibarat raja bagi para

47

Page 48: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

prajuritnya dan semua bekerja berdasar perintahnya, karena perintah hatilah

muncul istiqamah dan penyelewengan. Adapun sifat dari qalb itu adalah :

1.   Hati sebagai ilmu dan pengetahuan serta keyakinan yang kokoh.

Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah:

"Kamu belum beriman, tapi Katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu

belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-

Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Hujurat : 14)

2.    Hati sebagai pemahaman dan pintu hidayah

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan

bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan

pendengarannya, sedang Dia menyaksikannya. (Qaaf : 37)

        Hati yang hidup adalah hati yang mampu berzikir dan mendapatkan

pelajaran di dalamnya, hati yang sehat ibarat pintu yang terbuka ketika

mendengar kebaikan dan menutup ketika mendengar keburukan.

3.       Hati sebagai indra perasa

dan Kami jadikan dalam hati orang- orang yang mengikutinya rasa santun

dan kasih sayang (Al-Hadid : 27)

Aql (akal)

Kita sering mendengar bahwa hati adalah perasaan dan akal adalah

kemampuan berfikir dan ketika hati seseorang bergerak maka akalnya tidak

berjalan, tetapi perkataan ini tidak memiliki alasan dan dalil dalam nash Al-

Qur’an. Ayat-ayat Al-Qur’an terkadang menjelaskan tentang sifat dan zat dari

akal, dan terkadang juga menerangkan bahwa manusia dapat berada antara

sisi logis dan sisi perasaannya, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan

antara keduanya.

48

Page 49: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai

hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang

dengan itu mereka dapat mendengar? karena Sesungguhnya bukanlah mata

itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.(Al-Hajj : 46)

Ayat di atas menerangkan hubungan keduanya bahwa hati yang dimaksud

dalam ayat ini adalah berakal, tetapi bukan makna akal secara zat melainkan

berarti berfikir.

Lebih lanjut kita dapat membagi hati menjadi tiga macam, yaitu

1.   Hati yang sehat, adalah hati yang terbebas dari syahwat, syubhat, dan

segala keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah.

2.   Hati yang sakit, adalah hati yang terkadang cenderung pada keburukan.

3.   Hati yang mati, adalah hati yang tidak mengenal siapa Rabbnya dan

selalu berjalan atas nafsu dan syahwat serta tidak peduli terhadap

kemurkaan Allah.

Ruh

Muncul sebuah pertanyaan dalam pembahasan ini, apakah ruh dan jiwa

satu kesatuan atau merupakan dua hal yang berbeda ? terkait hal ini, Imam

Ibnu Qayyim dalam kitabnya Ar-Ruh menjelaskan makna keduanya dan yang

dimaksud ruh disini adalah kehidupan manusia dan ketika ruh ini ini keluar

maka akan terjadi kematian.

Secara ringkas kita dapat mengatakan bahwa ruh adalah penopang jiwa,

jika jiwa seseorang condong pada dunia dan syahwat maka ruh akan

mengajak untuk kembali pada orientasi akhirat. Dari penjelasan ini kita dapat

menarik benang merah hubungan antara ruh dan jiwa meskipun hal itu

terbatas karena ruh merupakan ilmu yang hanya dimiliki Allah sebagaimana

firmanNya

49

Page 50: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk

urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit"

(Al-Isra’ : 85).

Fisik dan Kondisi Jiwa Manusia

Pada pembahasan kali ini saya akan membaginya menjadi dua bagian

meliputi sifat jiwa manusia dan kondisi jiwa tersebut.

Sifat jiwa manusia

        Al-Qur’an yang Allah turunkan merupakan petunjuk bagi jiwa manusia

dan ayat-ayat tersebut telah menyingkap beberapa rahasia jiwa manusia dan

sifatnya baik yang terpuji maupun yang tercela. Adapun sifat-sifat jiwa

manusia diantaranya adalah

1.    Memiliki kecenderungan terhadap kebaikan dan keburukan

Allah telah menjelaskan secara spesifik bahwa jiwa manusia mampu

memahami hal yang baik dan buruk, membedakan keduanya dan memilih

antara keduanya pula. Allah berfirman

7. Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),

8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan

ketakwaannya. (Asy-Syams : 7-8)

3. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang

bersyukur dan ada pula yang kafir. (Al-Insan : 3)

Sayyid Quthb mengatakan, secara sunnatullah jiwa manusia tercipta

dengan memiliki dua kecenderungan yang berlawanan. Hal itu dikarenakan

dua unsure yang mempengaruhi proses penciptaannya yaitu tanah dan ruh.

Maka manusia memiliki kemampuan yang sama untuk melakukan atau

memilih kebaikan dan keburukan. Adapun risalah dan nasehat hanya

berfungsi sebagai pengingat dan pembangkit kekuatan bukan sebagai

pembangkit kekuatan.

50

Page 51: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

2.       Memiliki bentuk dalam penerimaannya

Salah satu keajaiban pembentukan manusia adalah adanya bentuk

penerimaan dalam jiwa, hal ini dapat berbentuk ketakutan dan pengharapan,

kecintaan dan kebencian, dan lain sebagainya. Allah berfirman

6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada

Tuhannya,

7. Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,

8. Dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta

(Al-Adiyat : 6-8)

3.    Mampu mengetahui sesuatu yang bertentangan

Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menunjukkan kemampuan jiwa secara

ilmiah untuk memahami pertentangan yang terjadi, hal itu ditunjukkan dengan

keyakinan atau keraguan. Contoh keyakinan seseorang adalah sebagaimana

kondisi Fir’aun dan kaumnya terhadap ayat yang datang pada mereka

meskipun secara zahir mereka menolaknya.

Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan

(mereka) Padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka

perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.

(An-Naml : 14)

Adapun contoh keraguan seseorang adalah kondisi orang munafik ketika

perang badar

sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri,

mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan

jahiliyah (Ali Imran : 154)

Sifat jiwa yang memiliki dua kecenderungan mendorong mereka untuk

melakukan kebaikan (tazkiyah) atau keburukan (tadsiyah) dan atas dasar itu

mereka akan dihisab kelak di hari kiamat.

51

Page 52: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

4.       Mampu menyembunyikan keinginan

Sifat lain dari jiwa manusia adalah kemampuannya menyembunyikan

keinginan sebagaimana firman Allah

mereka Menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka

terangkan kepadamu (Ali Imran : 154).

Ayat ini menunjukkan bahwa ketika jiwa tersebut menyembunyikan

keinginannya maka sesungguhnya Allah mengetahui perkara itu.

Kondisi jiwa manusia

Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan kondisi jiwa

manusia maka kita dapat membaginya menjadi tiga bagian

1.       Nafsu ammarah bi as-suu’ (Jiwa yang memerintahkan kejahatan)

Ketika jiwa dibiarkan bebas maka ia akan menghindari fitrahnya dan

menuju kepada keburukan sebagaimana firman Allah

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena

Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali

nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha

Pengampun lagi Maha Penyanyang. (Yusuf : 53)

Al-Jurjani menyebutnya sebagai jiwa yang selalu mengikuti tabiat dan

syahwat, sedangkan Ibnu Qayyim mengatakan bahwa jiwa ini adalah

sahabatnya setan yang selalu menggodanya.

2.       Nafsu lawwamah (Jiwa yang selalu mencela)

Allah telah bersumpah atas jiwa ini sebagaimana Dia telah telah

bersumpah atas hari akhir di ayat sebelumnya, Imam Qurthubi menukil

pendapat Ibnu Abbas, Mujahid, dan Hasan bahwa yang dimaksud

adalah jiwa seorang mukmin yang selalu merasa kurang atas amalnya,

sedangkan Imam Ghazali berpendapat bahwa itu adalah jiwa yang

52

Page 53: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

sering berubah keadaaanya maka Ibnu Qayyim menengahi dengan

berkata “semua pengertian di atas benar”.

Dan aku bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali (dirinya sendiri)

(Al-Qiyamah : 2)

3.       Nafsu muthmainnah (Jiwa yang tenang)

Yaitu apabila jiwa tenang dan tentram dengan zikrullah, tunduk

padaNya, dan rindu berjumpa denganNya, ini merupakan tingkatan

tertinggi sebuah jiwa. Beberapa ulama terdahulu banyak

mendefinisikan maknanya, Ibnu Abbas menyebutnya sebagai jiwa

yang benar sedangkan Ibnu Qatadah menyimpulkan sebagai “jiwa

mukmin yang tenang dengan apa yang dijanjikan oleh Allah SWT”.

Hai jiwa yang tenang. (Al-Fajr : 27)

Pandangan para Filosof dan Sarjana Psikologi Modern Mengenai

Jiwa Manusia

pada pembahasan kali ini penulis mencoba membaginya menjadi dua

bagian. Pembahasan pertama terkait pendapat para filosof mengenai jiwa

manusia sedangkan pembahasan kedua menyangkut pendapat psikologi

modern terhadap jiwa.

Pendapat para filosof mengenai jiwa manusia

Saat ini para filosof terlalu berlebihan dalam membahas jiwa dan sebagian

besar berdasarkan metode yang salah. Mereka menggambarkan jiwa

menurut akal mereka berdasarkan teori dan itu menyebabkan banyaknya

perbedaan diantara mereka.

Para filosof berargumen dengan akal mereka terhadap penetapan bentuk

jiwa padahal Raghib Al-Ashfahani telah membantahnya dengan mengatakan “

sesungguhnya bentuk jiwa dalam diri manusia itu adalah perkara jelas yang

53

Page 54: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

tidak membutuhkan dalil karena jiwa adalah hasil dari perbuatan, perasaan,

dan pengetahuan”

Contoh lain adalah perselisihan mereka dalam menentukan apakah jiwa

dan badan merupakan satu kesatuan. Sebagian filosof mengatakan bahwa

keduanya adalah satu kesatuan sedangkan sebagian yang lain berpendapat

sebaliknya. Kenyataannya sebagaimana yang diisyaratkan dalam nash Al-

Qur’an bahwa jiwa memiliki kondisi, sifat serta keistimewaannya namun

bukan berarti ada keragaman jiwa dalam satu wadah melainkan hanyalah

perubahan kondisi jiwa itu sendiri.

Adapun metode Islam secara gamblang menjelaskan bahwa hakikat jiwa

itu ghaib dan kita tidak dapat mengetahuinya kecuali dengan nash-nash yang

ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah, yang diperbolehkan adalah mempelajari

kondisi, cara mengatur, dan mengobati jiwa tersebut.

Pandangan sarjana psikologi modern mengenai jiwa manusia

Ilmu kejiwaan telah berkembang pesat seiring perkembangan zaman saat

ini, jika dahulu lebih tertuju pada ruh berdasar pengetahuan nasrani maka

saat ini lebih mengarah pada perasaan dan naluri. Dari sini muncul

permasalahan mendasar bahwa mereka menganggap manusia bukan

sebagai individu sempurna melainkan sebagai bagian dari suatu zaman yang

akan berubah.

Freud, pendiri instansi kejiwaan membagi jiwa menjadi tiga bagian.

Pertama, al-haw yang merupakan naluri dasar manusia. Kedua, al-ana yang

merupakan kondisi manusia yang selalu merasa kurang atas perbuatannya.

Ketiga, al-ana al-a’la yang merupakan perasaan puas atas agama dan

lingkungan mereka.

Hal mengagumkan dari pembagian ini adalah bahwa Al-Qur’an telah

menjelaskannya empat bekas abad yang lalu. Al-haw dapat disebut nasf al-

ammarah bi as-suu’, al-ana dapat digolongkan nafs muthmainnah, sedangkan

al-ana al-a’la sejenis dengan nafs al-lawwamah.

54

Page 55: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Oleh karena itu ilmu jiwa yang benar adalah ilmu yang dilandasi atas asas

Islam yang membahas tentang sifat, keistimewaan, kondisi, serta

pengobatannya sesuai Al-Qur’an dan Sunnah.

Pandangan Agama-Agama Mengenai Jiwa Manusia dan Pendidikannya

Ada begitu banyak agama-agama yang tersebar di dunia ini selain Islam

dan kesemuanya telah tercampur kebatilan di dalamnya. Kali ini saya akan

mencoba membahas pandangan agama lain mengenai jiwa dan pendidikan di

dalamnya dengan sedikit penjelasan mengenai penyelewengannya.

Mesir Kuno

Mesir Kuno memiliki satu Tuhan yang disebut Aatun dan membuatkannya

patung kemudian generasi sesudahnya juga membuat berhala lain sehingga

setiap kota memiliki tuhan dan tempat peribadatannya.

Mereka beranggapan bahwa ruh itu terbagi menjadi tiga. Pertama, ruh

yang ada di dunia. Kedua, ruh yang bersemayam di langit. Ketiga, ruh yang

ada dalam firaun (raja) yang mati dan ruh tersebut akan hilang jika jasad

firaun rusak.

Kita dapat menyimpulkan kepercayaan ini tercampur syirik yang amat

kental yang telah merusak tatanan martabat manusia dengan pengagungan

berlebihan. Allah berfirman terkait pengagungan mereka terhadap firaun

Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan Perkataan itu) lalu mereka

patuh kepadanya. karena Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.

(Az-Zukhruf : 54)

Brahmana

Brahmana memiliki tuhan yang disebut Brahma dan kitab suci Weda,

agama ini adalah agama orang India Kuno yang mengajarkan tentang

penyiksaan diri dan menjauhkan diri dari hawa nafsu.

55

Page 56: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

Mereka berkeyakinan jiwa itu tersembunyi dan jika datang kematian maka

jiwa yang suci akan kekal di surga sedangkan yang kotor dikembalikan ke

dunia. Mereka juga meyakini bahwa jiwa itu kekal dan berpindah dari satu

badan ke badan yang lain, apabila mereka jahat maka akan dipindahkan

setelah kematian pada hewan untuk menebus kesalahan.

Oleh karena itu mereka mengelompokkan manusia menjadi tiga yaitu

bangsawan, kesatria dan jelata. Dan tujuan akhir kesemuanya adalah

nirwana yang merupakan terbebasnya jiwa dari jasad dan kesusahan dunia.

Hindu

Agama Hindu memiliki kesamaan dengan Brahmana dan merupakan

agama mayoritas orang India saat ini. Mereka tidak menyembah berbagai

tuhan tetapi menyembah sejenis sapi yang dibuat oleh Samiri yang dianggap

lebih suci daripada ibu mereka karena selalu member rizki berupa susu.

Mereka meniadakan arwah tetapi mempercayai reinkarnasi yaitu

keluarnya ruh dari jasad menuju alam lain dalam bentuk yang lain pula. Allah

berfirman terkait perbuatan mereka ini

Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang

yang paling merugi perbuatannya?"

Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia

ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

(Al-Kahfi : 103-104).

Yahudi

Dalam kitab perjanjian lama yang terbagi menjadi tiga puluh Sembilan dan

lima bagian pertama dipercaya berasal dari Musa, mereka meyakini beberapa

poin mengenai pensucian jiwa.

56

Page 57: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

1.       Dasar pensucian jiwa adalah beriman kepada Sang Pencipta,

tetapi orang yahudi menyelewengkannya dengan menyebut mereka

sebagai anak Tuhan.

2.       Rasul merupakan teladan dalam pensucian jiwa, tetapi mereka

malah menentang utusan Allah tersebut.

3.       Sifat jiwa adalah condong terhadap kebaikan atau keburukan,

tetapi mereka beranggapan bahwa jiwa hanya condong pada

kejahatan sehingga menjadikan kebaikan sebagai perbuatan yang

sulit dilakukan karena tabiat jiwa adalah jahat.

Nasrani

Orang Nasrani meyakini cara pensucian jiwa adalah dengan mengikuti

kerahiban yaitu menjauhkan diri dari keduniawian dengan cara menyendiri ke

gunung, mencela harta, tidak menikah serta hidup dalam kemiskinan,

sebagaimana yang disebutkan dalam injil “ jika kamu ingin menjadi sempurna

maka juallah hartamu dan bagikan pada fakir lalu ikutilah Aku “.

Hal ini amat bertentangan dengan tabiat jiwa yang Allah ciptakan melalui

naluri manusia, dan membebani mereka untuk mengurus dunia, dan

memimpin dunia. Semua ini menunjukkan kelemahan injil-injil mereka karena

bertentangan dengan fitrah manusia dan tidak sejalan dengan kondisi dunia

saat ini.

Bayi Tabung

Teknologi kedokteran modern semakin canggih. Salah satu tren yang

berkembang saat ini adalah fenomena bayi tabung. Sejatinya teknologi ini telah

dirintis oleh PC Steptoe dan RG Edwards pada tahun 1977. Hingga kini banyak

pasangan yang kesulitan mempunyai anak mencoba menggunakan teknologi

bayi tabung.

Bayi tabung dikenal dengan istilah pembuahan in-vitro. Ini adalah sebuah

teknik pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah

57

Page 58: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak

berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal,

pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam

sebuah medium cair.

bagaimana hukum bayi tabung

Dua tahun sejak ditemukannya teknologi ini, para ulama di tanah air telah

menetapkan fatwa tentang bayi tabung / inseminasi buatan. Majelis Ulama

Indonesia (MUI) dalam fatwanya menyatakan bahwa bayi tabung dengan sperma

dan ovum dari pasangan suami-istri yang sah hukumnya mubah (boleh). Sebab,

ini termasuk ikhtiar yang berdasarkan kaidah-kaidah agama. Namun para ulama

melarang penggunaan teknologi bayi tabung dari pasangan suami istri yang

dititipkan di rahim perempuan lain. ” Itu hukumnya haram”papar MUI dalam

fatwanya karena dikemudian hari hal itu akan menimbulkan masalah berkaitan

dengan warisan.

Cloning

Kloning (Klonasi) adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik

yang sama dengan induknya pada makhluk hidup tertentu baik berupa

tumbuhan, hewan maupun manusia.

Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik

yang sama dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dapata dilakukan

dengan cara mengambil sel tubuh atau somatik dari tubuh manusia, kemudian

diambil intinya (nukleusnya) dan selanjutnya ditanamkan pada sel telur (ovum)

wanita yang telah dihilangkan inti selnya dengan sutau metode yang mirip

dengan proses pembuahan (inseminasi) buatan.

Proses kloning manusia diharamkan menurut hukum islam dan tidak boleh

dilaksanakan. Allah SWT berfirman mengenai perkataan iblis terkutuk yang

mengatakan: ” ...dan akan aku (iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan Allah),lalu

benar-benar mereka mengubahnya ” (QS. An nisaa: 119). Menurut ayat tersebut

fitrahnya dalam kelahiran dan berkembangbiaknya manusia adalah dengan

58

Page 59: Octafrieanna2010437017 AL ISLAM 3

Octafrieanna/2010437017/ AL ISLAM III

adanya laki-laki dan perempuan yang sah. Sehingga jika melalui kloning

bukanlah termasuk fitrah.

Sumber : http://maulana2008.multiply.com/journal/item/179

www. republika.co.id/berita/ensiklopedia

www. konsultasi-islam.com

59