akibat hukum dari perceraian dengan alasan...

100
AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN SUAMI MURTAD (Analisa Putusan No. 1154/ PDT. G/ 2007/ PA. JS) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.I) Oleh : LILIS SURYANI NIM : (104044201470) Di bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II Drs. H. Abd. Wahab Abd Muhaimin,Lc. MA Afwan Faizin, S. Ag, M.A, KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM JURUSAN AKHWAL AS-SYAHSIYYAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Upload: dongoc

Post on 18-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN

ALASAN SUAMI MURTAD (Analisa Putusan No. 1154/ PDT. G/ 2007/ PA. JS)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.I)

Oleh :

LILIS SURYANI

NIM : (104044201470)

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Abd. Wahab Abd Muhaimin,Lc. MA Afwan Faizin, S. Ag, M.A,

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM JURUSAN AKHWAL AS-SYAHSIYYAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H/2008 M

Page 2: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

بسم اهللا الرحمن الرحيم

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripisi ini. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Besar

Muhammad SAW, pembawa syari’ah-Nya yang universal bagi semua umat manusia

setiap waktu dan tempat sampai akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

penulis temukan, namun syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan inayah-Nya,

kesungguhan, serta dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik langsung

maupun tidak langsung, segala kesulitan dapat diatasi dengan sebaik-baiknya,

sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh sebab itu, sudah sepantasnya pada kesempatan kali ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A., M.M., selaku Dekan

Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Drs. H. A. Basiq Djalil, S.H., M.A., dan Bapak Kamarusdiana, S.Ag., M.

Hum, selaku Ketua Prodi dan Sekertaris Prodi al-Akhwalus Syakhsiyyah

Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 3: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

3. Bapak H. Abd. Wahab Abd Muhaimin, Lc. MA dan Bapak Afwan Faizin, S.Ag,

M.A, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan

pikiran selama membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah memudahkan setiap langkahnya. Amin.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf pengajar pada lingkungan Prodi al-

Akhwalus Syakhsiyyah fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada

penulis selama duduk di bangku kuliah.

5. Segenap jajaran staf dan karyawan akademik Perpustakaan Fakultas Syari’ah

dan Hukum dan Perpustakaan Utama yang telah banyak membantu dalam

pengadaan referensi-referensi sebagai bahan rujukan penulis dalam menyusun

skripsi.

6. Bapak Drs. A. Chairi, M. Hum, selaku Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan

dan seluruh jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

dalam mencari data-data sebagai bahan rujukan skripsi.

7. Sejumput bakti ananda persembahkan kepada Ayahanda H. Abdul Rosyid dan

Uminda tercinta Hj. Zubairoh, yang telah mencahayai hidupku serta senantiasa

memberikan kasih sayang disertai do’a penuh rasa tulus dan ikhlas dalam setiap

jejak langkahku. Semoga baktiku ini mampu menjelma menjadi do’a ‘terima

kasih’ ku untukmu. Semoga Allah selalu menyayangi mereka berdua. Amin.

8. Selaksa do’a dan harapan penulis panjatkan untuk kakak-kakakku tercinta;

Abdul Ghafur, Hj. Umi Kholasoh, Abdul Ghafir, Mujikha, Khunafah,

Page 4: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Muhammad Ghazali, Murfatmah, Murfatmi, yang senantiasa memberikan

wejangan dan semangat pada penulis selama penulis mengerjakan skripsi. Tidak

lupa terima kasih pada mama Ika, mas Olid, mba Siswi, mas Sidin, mba Ah,

mba Dina, mas Budi dan mas Taufan. Terimakasih atas do’a dan motivasinya.

9. Selaksa cinta penuh kasih penulis haturkan teruntuk Bambang Hermawan

beserta keluarga besar. Terima kasih atasa dukungan dan do’anya dan dan

terima kasih juga telah memberikan penawar dahaga kalbu disaat penulis tengah

gundah gulana.

10. Untuk keponakan-keponakanku tercinta; Ika Trisnawati, terima kasih atas

dukungan, motivasi dan do’a yang senantiasa dipanjatkan untukku, dan terima

kasih juga pada Iin, Aya, Amin, Mahda, teruslah semangat dalam belajar untuk

menggapai impian kalian.

11. Setangkup do’a dan asa kupersembahkan untuk sahabat sekaligus saudariku;

Yayah, Ika, Hajah, Neng Hanna, Ade, Ida, Febri, Rizal, kuucapkan rasa terima

kasih yang tak terhingga atas suntikan motivasi yang tiada henti, serta

bantuannya baik moril maupun materil. Semoga Allah ‘Azza Wa Jalla yang

akan memabalas budi baik kalian. Amin

12. Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada teman-teman diskusi

konsentrasi Administrasi Keperdataan Islam Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2004, yang telah

melangkah bersama penulis dalam petualangan asah kecerdasan dan kearifan,

terutama pada sahabat-sahabat karib; Eni, Riana, Rida, Eva, Diah, Iis, Rizka,

Riani,

Page 5: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Tita, Puji, Zarkazi, Mara, Tofik, Ma’min, Barry, Yanto, serta kawan-kawan lainnya

yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu. Mudah-mudahan jalinan persahabatan

kita tidak akan luntur di lekang waktu dan semoga persahabatan ini bisa terjalin

sampai kapan pun dan dimanapun kita berada.

Semoga amal baik mereka di balas oleh Allah SWT dengan balasan yang

berlipat ganda. Jazakumullah Khairan Kastira. Sungguh hanya Allah SWT yang

dapat membalas kebaikan mereka dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca umumnya. Oleh karena itu, kritik dan saran, senantiasa

penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Jakarta: HUlaJumadil19M2008Juni23

Penulis

Page 6: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI............................................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.............................. 8

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ................................... 9

D. Metode Penelitian ........................................................... 10

E. Sistematika Penulisan ..................................................... 12

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG PERCERAIAN

A. Pengertian Perceraian dan Dasar Hukumnya.................. 14

B. Sebab-sebab Perceraian................................................... 18

C. Macam-macam Perceraian .............................................. 23

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG MURTAD

MENURUT HUKUM ISLAM

A. Pengertian Murtad .......................................................... 32

B. Syarat-syarat Murtad....................................................... 34

Page 7: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

C. Macam-macam Murtad ................................................... 37

BAB IV : AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN

ALASAN SUAMI MURTAD

A. Akibat Hukum Dari Perceraian Dengan Alasan Suami

Murtad............................................................................. 39

1. Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1974........ 39

2. Menurut Kompilasi Hukum Islam ............................ 51

B. Tinjauan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan

dalam Memutuskan Perceraian Dengan Alasan Suami

Murtad Dengan Perkara No. 1154/Pdt.G/ 2007/PA.JS ... 65

C. Analisa Putusan............................................................... 76

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................... 80

B. Saran................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 83

LAMPIRAN – LAMPIRAN................................................................................... 86

Page 8: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

2. Hasil wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

3. Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi

4. Surat mohon data dan wawancara

5. Surat keterangan telah melakukan penelitian dan wawancara di Pengadilan

Agama Jakarta Selatan

6. Surat putusan No. 1154/Pdt. G/2007/PA. JS

Page 9: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam berisi aturan-aturan tentang setiap segi kehidupan manusia,

termasuk didalamnya segi pergaulan antar jenis yang secara ilmiah memerlukan

terpenuhinya kebutuhan lahir dan batin. Dalam syurah al-Dzaariyat 49 Allah

menyatakan :

.. ⌧ ⌧

Artinya: “Dan segala sesuatu yang kami ciptakan berpasang-pasangan supaya

kamu mengingat akan kebesaran Allah”.1 Tuhan telah menciptakan secara berpasang-pasangan segala hal yang

ada di dunia ini, dan menjadikan perkawinan sebagai sunnatullah bagi mahluk-

Nya. Dengan demikian, tingkat kebutuhan lahir dan batin manusia tidak

menghalangi pergaulan antara pria dan wanita disebabkan sudah adanya suatu

ikatan perkawinan.

1 Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta, Departemen Agama Republik Indonesia,

1990).

Page 10: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Perkawinan menurut hukum Islam merupakan suatu perjanjian suci

antara seorang perempuan dan seorang laki-laki untuk membentuk keluarga yang

bahagia. Perjanjian ini mengandung pengertian adanya kemauan bebas antara

kedua belah yang saling berjanji berdasarkan prinsip suka sama suka, sehingga

diharapkan perkawinan tersebut dapat berlangsung sampai akhir hayat. Meskipun

mengandung pengertian adanya kemauan bebas, perkawinan harus tetap

memperhatikan aturan-aturan hukum yang telah ditetapkan dan berlaku secara

sah, karena perkawinan disamping sebagai ibadah ritual juga merupakan suatu

perbuatan hukum.

Untuk mengatur perkawinan sebagai perbuatan hukum, maka Negara

menetapkan peraturan yang akan menjadi dasar atau acuan bagi masyarakat yang

akan melaksanakan perkawinan.

Undang-undang No. 1 Tahun 1974 merupakan pedoman bagi pemeluk

agama Islam yang berisi tentang tata cara perkawinan. Pada pasal 1 Undang-

undang tersebut menyatakan bahwa ; “Perkawinan ialah ikatan lahir dan batin

antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan

membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sedangkan menurut Kompilasi Hukum Islam

perkawinan adalah akad yang sangat kuat atau mustaqon gholidzan untuk

Page 11: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

mentaati perintah Allah dan mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,

mawaddah, dan rahmah.2

Prinsip dari keluarga sakinah tersebut diatas secara Qur’ani antara lain

diatur dalam surat Al-Rumm ayat 21:

Artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadika-nNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mau berpikir”. (Q. S. al-Rum/ 30:21).

Sedangkan pada pasal 2 ayat 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974

Tentang Perkawinan yang menyebutkan tentang keabsahan perkawinan yang

berbunyi : “perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-

masing agamanya dan kepercayaannya itu”.

Berdasarkan bunyi dari pasal tersebut di atas telah jelas bahwa ikatan

lahir batin yang dilakukan antara seorang pria dengan seorang wanita, bertujuan

untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal yang dilakukan

berdasarkan ketentuan hukum masing-masing agama dan kepercayaan yang

bersangkutan.

2 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Departemen Agama Republik Indonesia, 2004.

Page 12: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Sesuai dengan penjelasan pasal tersebut, kita dapat mengartikan

adanya prinsip kebebasan beragama bagi setiap warga Negara. Hal ini sejalan

dengan pasal 29 ayat 2 Undang-undang 1945 yang menjamin tentang kebebasan

dalam memeluk agama dan kepercayaan masing-masing yang mana hal tersebut

dilihat dari keabsahan perkawinan, apabila dilakukan menurut aturan hukum

masing-masing.

Beradasar ketentuan di atas, yang mengartikan prinsip kebebasan

beragama bagi setiap warga Negara, maka dapat juga diartikan secara tegas

makna yang tersirat di dalamnya yang mengandung arti kebebasan untuk pindah

agama, sejauh tidak ada paksaan atau bujukan agar seseorang mau melakukan

pindah agama.

Perbuatan pindah agama (riddah) menurut syara’ adalah keluar dari

agama Islam, baik menjadi kafir atau tidak beragama sama sekali. Dalam ikatan

perkawinan, murtadnya salah satu pihak baik atas kemauan sendiri maupun

karena bujukan dari orang lain akan dapat mengakibatkan putusnya ikatan

perkawinan dengan sendirinya, yang mana hal tersebut didasarkan atas

pertimbangan keselamatan agama dari laki-laki/perempuan yang beragama Islam,

dan dikhawatirkan anak-anaknya akan mengikuti agama bapaknya/ibunya yang

bukan Islam.

Adapun hal-hal yang mendorong penulis memilih judul ini adalah

berdasarkan prinsip Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh Sunnah jilid II, sebagai

berikut :

Page 13: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

اذا ارتد الزوج او الزوجة انقطعت عالقة منهما باآلخر الن ردة اي واخد منهما موجبة للفرقة بينهما

Artinya: “Apabila suami isteri murtad, maka putuslah hubungan perkawinan keduanya, karena riddahnya salah seorang dari suami-isteri itu adalah hal yang mewajibkan pisahnya mereka”3

Dan juga berdasarkan firman Allah SWT dalam al-Qur’an yang

berbunyi :

☺ ☺ ⌧

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah skepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka;maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada

3 Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, (Bairut: Daar al-Fikr, 1983), Juz. 8, Jilid II, h. 389

Page 14: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

(suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar, dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya, dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkanNya di antara kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q. S. al-Mumtahanah: 10)

Dari ayat diatas kita dapat menyimpulkan bahwa hukum Islam

melarang adanya ikatan perkawinan antara orang Islam dan orang kafir, yang

mana murtadnya salah satu pihak dapat menjadikan putusnya perkawinan.

Hal ini juga dipertegas dalam surat al-Baqarah ayat 221 yang

menjelaskan tentang larangan berpegang pada tali (perkawinan) dengan orang

kafir dan orang musyrik sebelum mereka beriman, dengan didasarkan atas

pertimbangan kemadharatan dan dikhawatirkan akan terbawa kepada agama

suaminya.

Akan tetapi, jika kita lihat dalam kehidupan bermasyarakat masih

banyak kita temui maslah-maslah perpindahan agama, yang mana satu sama lain

tetap mempertahankan agama dan keyakinannya masing-masing tanpa

mengindahkan larangan-larangan tersebut. Misalnya sebelumnya dia telah

memeluk agam Islam kemudian pindah agama selain Islam. Ada beberapa alasan

atau sebab seseorang untuk pindah agama, yaitu:

1. Karena mengikuti kehendak atau bujuk rayu dari suami atau isteri.

2. Karena adanya tekanan atau ancaman yang memaksanya untuk pindah agama.

Page 15: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

3. Karena tertarik dengan ajaran agama lain.

4. Yang tadinya non Islam, karena belum kuat imannya memeluk agama Islam,

sehingga mudah kembali keagama semula yang dia anut.

5. Karena belum mengetahui atau mengerti akibat dari perbuatannya, bahwa

murtadnya itu akan berpengaruh dalam kehidupan rumah tangganya.

Perpindahan agama dalam suatu perkawinan juga ada hubungannya

dengan masalah warisan, di mana perbedaan agama itu dapat menghalangi

seseorang untuk mendapatkan warisan dan tidak berhak untuk diwarisi,

sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW:

ال يرث المسلم : م قال.عن اسامة بن يزيد الن النبي ص )متفق عليه(الكافر وال يرث الكافر المسلم

Artinya: “Dari Usamah bin Yazid, katanya: bahwa Rasulullah saw bersabda:”Tidak mewarisi orang muslim terhadap orang kafir, begitu pula sebaliknya tidak mewarisi orang kafir terhadap orang Islam”. (HR. Muttafaq Alaih). 4

Dalam Islam, perkawinan tidak diikat dalam ikatan yang mati dan

tidak pula mempermudah terjadinya perceraian. Perceraian boleh dilakukan jika

benar-benar dalam keadaan darurat atau terpaksa. Perceraian dibenarkan dan

diperbolehkan apabila hal tersebut lebih baik daripada tetap dalam ikatan

perkawinan tetapi tidak tercapai kebahagiaan dan selalu berada dalam

penderitaan. Agama Islam pun membolehkan suami istri bercerai, tentunya

4Imam Bukhari dan Muslim, Sahih Muslim, (terj.) Mahmud Matraji, (Beiru: Daar

al_Fikr, 1993), vol. 2, h. 273

Page 16: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

dengan alasan-alasan tertentu, kendati perceraian itu (sangat) dibenci oleh Allah

SWT. 5

Dalam penyelesaian keluarga (hubungan suami istri) apabila sudah

tidak ada jalan lain, tidak ada kata sepakat antara kedua belah pihak untuk

menyatu lagi membangun keluarga, bahkan kalau diteruskan mungkin merusak

hubungan keluarga, maka perceraian merupakan alternative terakhir, dimana

suami istri harus berpisah. Pihak yang menentukan sah atau tidaknya talak dalam

suatu peraturan hukum adalah Pengadilan Agama.6

Masalah murtadnya salah satu pasangan suami atau isteri dalam suatu

perkawinan merupakan salah satu alasan yang dapat diajukan untuk bercerai.

Perceraian karena pindah agama (murtad) di dalam Undang-undang Nomor 1

tahun 1974 tidak diatur secara jelas. Dalam Undang-undang tersebut ada beberapa

hal yang dapat dijadikan alasan perceraian, diatur dalam pasal 38. Dan untuk

alasan perceraian karena salah satu pihak pindah agama (murtad) diatur dalam

pasal 116 huruf (h) Kompilasi Hukum Islam yang apabila terjadi peralihan agama

atau murtad yang menyebabkan terjadinya ketidakrukunan dalam rumah tangga

oleh salah satu pihak antara suami isteri.

Dari masalah perceraian tentunya akan membawa akibat-akibat hukum

bagi para pihak beserta anak hasil dari perkawinan tersebut, belum lagi nantinya

5Ahmad Shiddiq, Hukum Talak Dalam Ajaran Islam (Surabaya: Pustaka Pelajar

2001), cet. Ke-I, h. 54-55 6Amir Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia

Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dan Fiqih, UU No I Tahun 1974 sampai KHI (Jakarta: Prenada Media, 2004), cet. Ke- 2, h. 233-234

Page 17: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

juga akan menyangkut mengenai harta yang mereka peroleh selama masa

perkawinan. Berangkat dari hal tersebut, maka penulis memilih judul skripsi ini

dengan “Akibat Hukum Dari Perceraian Dengan Alasan Suami Murtad

(Analisis Putusan No. 1154/ Pdt. G/ 2007/ PA. JS)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar pokok permasalahannya dalam memahami skripsi ini tidak

terlalu meluas dan tetap pada jalurnya, penulis membatasi ruang lingkup

pembahasan ini hanya berkisar pada perceraian yang dilatarbelakangi adanya

perpindahan agama (riddah) yang dilakukan oleh suami.

Dari permasalahan tersebut penulis merumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah akibat hukum apabila terjadi perceraian dengan alasan suami

murtad ditinjau Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 maupun

Kompilasi Hukum Islam?

2. Bagaimana putusan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan terhadap

perkara perceraian dengan alasan suami murtad?

3. Atas pertimbangan apa saja Pengadilan Agama dalam memutuskan perkara

perceraian dengan alasan suami murtad?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui akibat hukum dari perceraian dengan alasan suami murtad

menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam.

Page 18: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

2. Untuk mengetahui hasil putusan hakim Pengadilan Agama dalam

memutuskan perkara perceraian dengan alasan suami murtad.

3. Untuk mengetahui pertimbangan apa saja yang dilakukan Pengadilan Agama

dalam memutuskan perkara perceraian dengan alasan suami murtad.

Adapun keguaan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi akademisi; untuk menambah kajian keilmuan dalam bidang hukum

perkawinan ditinjau dari perspektif agama dan Undang-undang Perkawinan.

2. Bagi elit pengambil kebijakan; untuk mengembangkan pemikiran dan

kepastian hukum bagi pejabat di Pengadilan Agama mengenai peraturan-

peraturan perkawinan yang berada di Indonesia.

3. Bagi masyarakat pada umumnya; untuk memberikan wawasan keilmuan

dalam bidang hukum perkawinan beserta peraturan-peraturannya yang berlaku

di Indonesia.

D. Metode Penelitian

Dalam menyusun penulisan skripsi ini, penulis akan menggunakan

metode:

1. Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu

dengan melakukan analisa isi, menganalisa dengan cara menguraikan dan

mendeskirpsikan isi dari putusan yang penulis dapatkan tersebut kemudian

menghubungkannya dengan masalah yang diajukan sehingga ditemukan

Page 19: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

kesimpulan objektif, logis, konsisten dan sistematis sesuai dengan tujuan yang

dikehendaki dalam penulisan skripsi ini.

2. Jenis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

data skunder, yaitu;

a. Data Primer

1) Di dapatkan dari Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan nomor

putusan 1154/ Pdt. G/ 2007/PA. JS.

2) Wawancara terhadap hakim.

Kemudian data tersebut di analisis dengan cara menguraikan dan

menghubungkan dengan masalah yang di kaji.

b. Data Skunder

Data skunder adalah data yang diperoleh dengan jalan mengadakan

studi kepustakaan atas dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

masalah yang di ajukan. Dokumen yang dimaksud adalah; Al- Qur’an, Al-

Hadist, buku-buku karangan ilmiah, Undang-undang, Kompilasi Hukum

Islam (KHI), Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1875, serta buku dan peraturan

lainnya yang berkaitan dengan masalah yang di ajukan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penulisan ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

Page 20: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

a. Menganalisa terhadap putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan nomor

1154/ Pdt. G/ 2007/ PA. JS

b. Interview atau wawancara yaitu mengumpulkan data yang dilakukan

penulis dengna jalan mengadakan dialog langsung dengan responden yaitu

yang telah di pilih sebelumnya yaitu Hakim Pengadilan Agama Jakarta

Selatan.

4. Teknik Analisa Data

Setelah proses pengumpulan data dikumpulkan melalui beberapa

teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis supaya

mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Pengolaan

data dilakukan dengan mengadakan studi dengan teori kenyataan yang ada di

tempat penelitian. Sedangkan teknik penulisan mengikuti pedoman penulisan

skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Jakarta 2007.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini untuk mempermudah dalam memahami

skripsi ini, maka penulis membagi isi skripsi ini dari lima bab. Adapun

sistematikanya adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah yang

akan dibahas, pembatasan dan perumusan masalah. tujuan dan

Page 21: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

kegunaan penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan

atau isi dari ringkasan bab demi bab dalam penulisan skripsi ini.

Bab II Tinjauan Umum Tentang Perceraian

Dalam bab ini dijelaskan mengenai perceraian dan dasar hukumnya,

sebab-sebab perceraian, serta macam-macam perceraian.

Bab III Tinjauan Umum Tentang Murtad Menurut Hukum Islam

Dalam bab ini diuraikan mengenai pengertian dari murtad, syarat-

syarat murtad, macam-macam murtad.

Bab IV Akibat Hukum Dari Perceraian Dengan Alasan Suami Murtad

Dalam bab ini dijelaskan juga mengenai akibat hukum dari

perceraian dengan alasan suami murtad menurut Undang-undang

No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan menurut Kompilasi

Hukum Islam, diuraikan juga mengenai tinjauan Hakim Pengadilan

Agama Jakarta Selatan dalam memutuskan perkara perceraian

dengan alasan suami murtad, yang terakhir adalah mengenai analisa

kasus putusan perceraian tersebut dengan nomor perkara 1154/ Pdt.

G/ 2007/ PA. JS.

Bab V Penutup

Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dari akibat

hukum dari perceraian dengan alasan suami pindah agama (murtad),

dan saran-saran. Juga, dikemukakan bahan-bahan yang dipergunakan

dalam penulisan skripsi yaitu library research ditulis dalam daftar

Page 22: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

pustaka, serta lampiran-lampiran data dan dari hasil wawancara yang

dilakukan penulis di lapangan.

Page 23: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PERCERAIAN

A. Pengertian Perceraian dan Dasar Hukumnya

Perceraian dalam istilah fiqih disebut “talak” atau “furqah”. “Talak”

berarti “membuka ikatan”, “membatalkan perjanjian”. “Furqah” berarti

“bercerai”, lawan dari “berkumpul”. Kemudian kedua perkataan ini dijadikan

istilah oleh ahli-ahli fiqih yang berarti perceraian antara suami istri.2 Ta’rif thalaq

menurut bahasa Arab mempunyai arti melepaskan ikatan. Yang dimaksud disini

adalah melepaskan ikatan perkawinan.3

Talak menurut bahasa adalah membuka ikatan, sedangkan menurut

syara’ adalah melepaskan tali perkawinan dan mengakhiri tali pernikahan suami

istri.4 Talak menurut istilah adalah memutuskan tali perkawinan yang sah dari

pihak suami dengan kata-kata yang khusus, atau dengan apa yang dapat

mengganti kata-kata tersebut.5

Penulis tidak menjumpai pengertian yang jelas tentang perceraian

dalam hukum positif yang mengatur tentang perkawinan. Dalam Undang-undang

2 Kamal Mukhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1974), cet. Ke-2, h. 156 3 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Jakarta: Attahiriya, 1976), cet. Ke-6, h. 376 4 Djaman Nur, Fiqh Munakahat, (Semarang: Dina Utama, 1993), Cet. Ke-1, h. 134 5 S. Ziyad Abbas, Fiqh Wanita Islam, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1991), h. 43

Page 24: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Nomor 1 Tahun 1974 pasal 38 hanya menyebutkan sebab-sebab putusnya

perkawinan yaitu:

1. karena kematian

2. karena perceraian

3. karena putusan pengadilan

Akan tetapi, perlu kiranya penulis mengemukakan pendapat para

sarjana sebagai pegangan tentang pengertian perceraian. Subekti merumuskan

bahwa perceraian adalah penghapusan perkawinan dengan hakim atau tuntutan

salah satu pihak dalam perkawinan itu. Sedangkan Happy Marpaung berpendapat,

perceraian adalah perbuatan pembubaran perkawinan ketika para pihak masih

hidup dengan alasan yang dapat dibenarkan dan ditetapkan dengan putusan

pengadilan.6

Dasar Hukum Perceraian

Dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari antara suami isteri

haruslah selaras agar terciptanya kehidupan yang damai dan tenteram sesuai

dengan apa yang diinginkan yaitu terbentuknya kelurga yang sakinah, mawaddah

wa rahmah. Namun tidak sedikit halangan yang dihadapi oleh suami isteri

tersebut, bahkan hal yang terburukpun dapat terjadi dalam rumah tangga bila

tidak ada kata sepakat lagi yaitu terjadinya perceraian sebagai jalan terakhir untuk

menyelamatkan kedua belah pihak.

6Happy Marpaung, Masalah Perceraian, (Bandung: Tonis, 1983), Cet. Ke- 1, h. 15

Page 25: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Mengenai dasar hukum perceraian penulis akan mencantumkan ayat-

ayat al-Qur’an serta hadist yang menjadi landasan hukum perceraian, antara lain :

1. Surat al-Baqarah ayat 230 yang berbunyi :

⌧ ⌧ ⌧ ⌧

Artinya: “Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah Talak yang kedua), Maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, Maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) Mengetahui”.

2. Surat al-Baqarah ayat 229 yang berbunyi :

☺ ☺ ⌧

⌧ ☺

Page 26: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Artinya: “Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi

dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang Telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya. barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim”.

3. Surat at-Thalaq ayat 1 yang berbunyi :

Artinya: “Hai Nabi, apabila kamu menceraikan Isteri-isterimu Maka

hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah

Page 27: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah, Maka Sesungguhnya dia Telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru”.

Selain ayat-ayat al-Qur’an diatas, adapula hadist yang berkenaan

dengan dasar hukum perceraian.

Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah, yang

berbunyi:

ضغبا: ال قملس وهيل عى اهللال صيبن الن عرم عن ابنعاود الحاآم رواه ابواد. (قاللط الج وز عى اهللال الالحال

)وصححهArtinya: “Dari Ibnu Umar r. a berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Diantara

barang-barang yang halal yang dibenci oleh Allah adalah talak”. (Diriwayatkan oleh abu Daud, Ibnu Majah, dan disahkan oleh Hakim dan Abu Hatim menguatkan kemursalannya).

B. Sebab-sebab Terjadinya Perceraian

Suatu perceraian dapat terjadi karena sebab-sebab tertentu. Di dalam

Kompilasi Hukum Islam alasan-alasan perceraian disebutkan pada pasal 116 yang

terdapat delapan macam alasan untuk perceraian. Dalam hal ini penulis mencoba

menjelaskan menurut kemampuan yang ada, yaitu:

1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan

lain sebagainya yang sukar disembuhkan;

Page 28: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Zina adalah salah satu perbuatan yang dapat dijadikan alasan

perceraian. Suatu perbuatan zina yang dituduhkan kepada seseorang dapat

dibuktikan dengan saksi-saksi yang kesaksiannya benar-benar menyaksikan

sendiri peristiwa zina yang dilakukan oleh orang yang dituduh berada dalam

keadaan tertangkap basah. Para saksi harus melihat langsung seorang laki-laki

dan perempuan sedang melakukan hubungna kelamin. Tuduhan perbuatan

zina tidak bisa didasarkan atas suatu hasil konklusi. Karena sulitnya cara

pembukitan ini, maka banyak dalam perkara perceraian, penggugatnya jarang

yang berani secara tegas mendasarkan dalilnya atas alasan zina. Karenanya

orang lebih sering mempergunakan istilah “serong, selingkuh, ataupun

menyeleweng” dan dari perbuatan ini akan timbulah perselisihan dan

pertengkaran yang terus menerus.

Alasan lain yang dapat digunakan oleh kedua belah pihak untuk

mengajukan perceraian adalah pemabuk, pemadat, penjudi dan sebagainya.

Jika hal tersebut (mabuk, madat dan judi) dilakukan terus menerus maka akan

timbul dampak negatif terhadap keutuhan rumah tangga dan kehidupan

ekonomi keluarga akan terancam.

2. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut

tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar

kemampuannya;

Dicantumkannya jangka waktu 2 tahun pada rumusan diatas adalah

untuk mendapatkan kepastian hukum, karena permasalahan ini erat kaitannya

Page 29: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

dengan pihak yang meninggalkan. Perceraian dengan alasan ini adalah untuk

menjaga dan melindungi pihak yang ditinggalkan, sedangkan mengenai kata

‘berturut-turut’, apabila tidak disebutkan dengan jelas ada kemungkinan

kepergiannya terputus-putus asal kepergianya itu jumlahnya 2 tahun maka

bisa dijadikan alasan untuk memohon perceraian.

Persyaratan paling penting dalam hal ini adalah bila memang ada

i’tikad ingin meninggalkan tanpa suatu alasan yang sah dan tanpa izin orang

yang ditinggalkannya itu. Namun, bila meniggalkannya itu demi kepentingan

yang berkaitan dengan kelangsungan hidup mereka pada masa yang akan

datang, maka hal seperti itu tidak dapat dijadikan sebagai alasan memohon

perceraian.

3. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman

yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung.

Pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 disebutkan

“Gugatan perceraian karena salah seorang dari suami-isteri mendapat

hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang lebih berat sebagai

dimaksud dalam Pasal 19 huruf c maka untuk mendapat putusan perceraian

sebagai bukti penggugat cukup menyampaikan salinan putusan Pengadilan

yang memutuskan perkara disertai keterangan yang menyatakan bahwa

putusan itu telah mempunyai kekuatan hukum tetap.7

7Abdul Gani Abdullah, Himpunan Perundang-undangan dan Peraturan

Peradilan Agama, (Jakarta: Intermasa, 1991), h. 326

Page 30: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Pasal tersebut diatas menunjukan bahwa salinan putusan pidana

yang telah mempunyai kekuatan hukum langsung dianggap mempunyai

kekuatan pembuktian yang menentukan/ mempunyai kekuatan pembuktian

yang memaksa.

Pihak penggugat tidak dapat melumpuhkan alat tersebut dengan

alat bukti lawan. Hakim sendiripun terikat secara mutlak atas alat bukti

tersebut, dengan syarat:

a. Hukuman yang dijatuhkan paling rendah lima tahun penjara.

b. Putusan telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kraht)

c. Adanya keterangan dari pengadilan yang bersangkutan yang menjelaskan

bahwa putusan pidana tersebut telah benar-benar mempunyai kekuatan

hukum tetap. Putusan dijatuhkan setelah perkawinan berlangsung antara

suami istri.8

4. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiyayaan berat yang

membahayakan pihak lain

Jika suami melakukan kekejaman atau penganiyayaan berat

terhadap isterinya, maka isteri berhak mengajukan gugatan cerai ke

Pengadilan. Alasan kejam yang dimaksudakan bukan hanya menurut ukuran

isteri yang bersangkutan melainkan menurut perasaan umum yang tentunya

8M. Yahya Harahap, Kedudukan, Kewenangan, dan Acara Peradilan

Agama, (Jakarta: Pustaka Kartini, 1993), h. 260

Page 31: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

tidak berlawanan dengan pemukulan secara edukatif yang dibolehkan agama

dalam batas kewajaran.

5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagi suami atau isteri

Alasan cacat badan atau menderita suatu penyakit tidak

memperoleh penjelasan yang lengkap di dalam Undang-undang Perkawinan,

keseluruhannya diserahkan pada kebijaksanaan Hakim. Hakimlah yang

menentukan secara pasti terhadap semua keadaan apakah bisa dijadikan alasan

untuk bercerai sebagaimana yang dimaksud dalam pasal ini. Bila cacat badan

atau penyakit itu menurut Hakim menyebabkan seseorang tidak dapat

menjalankan kewajibannya, maka hal tersebut dapat menjadi alasan untuk

memohon perceraian.

6. Antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengakaran

dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.

Perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang terjadi

dalam dalam suatu keluarga akan sangat merugikan, baik bagi kedua pasangan

maupun bagi kehidupan anak-anaknya. Disebutkan lebih lanjut dalam

Kompilasi Hukum Islam pasal 134 bahwa; “Gugatan perceraian karena alasan

tersebut dalam pasal 116 huruf f, dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi

Pengadilan Agama mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran itu

Page 32: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

dan setelah mendengar pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan

suami isteri tersebut.

7. Suami melanggar ta’lik talak

Apabila suami telah terbukti melakukan pelanggaran atas

perjanjian ta’lik talak atau tidak menepati salah satu dari isi sighat ta’lik talak

yang telah ia ucapkan dahulu, kemudian isteri merasa di rugikan, maka hal

tersebut menimbulkan peluang bagi isteri untuk mengajukan gugatan dengan

menempatkan perjanjian itu sebagai alasan perceraian.

8. Peralihan agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya ketidak rukunan

dalam rumah tangga.

Orang yang murtad yaitu orang yang keluar dari agama Islam baik

memeluk agama Yahudi, Nasrani atau yang lain atau sama sekali tidak

beragama, maka haram bagi diri isterinya yang masih beragama Islam.9

Dengan demikian maka apabila seorang suami atau isteri murtad, maka

dengan sendirinya perkawinannya menjadi batal, artinya jatuhlah perceraian

antara suami isteri tersebut dengan disebabkan kemurtadan. Agama Islam

menetapkan batalnya perkawinan karena murtad dimaksudkan untuk melindungi

agama suami/isteri sehingga tidak terjerumus pada keyakinan hidup yang sesat,

dengan demikian pula dalam suatu pernikahan bila suami atau isteri pindah agama

9M. Thlaib, 15 Penyebab Perceraian dan Penanggulangannya, (Bandung: Irsyad

Baitus Salam, 1997), cet. Ke-1, h. 179

Page 33: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

(murtad) jelas sekali akan membawa dampak dalam kehidupan perkawinan,

karena agama dan keimanan merupakan salah satu dasar dari pembentukan rumah

tangga yang sakinah dan diridhai Allah.

C. Macam-macam Perceraian

Menurut hukum Islam putusnya hubungan perkawinan (perceraian)

dapat terjadi karena talak, khulu, syiqaq, fasakh, ta’lik talak, dzihar, ila’, li’an,

tafwid dan riddah. Berikut akan penulis kemukakan secara ringkas macam-

macam perceraian tersebut yaitu :

1. Talak

Menurut bahasa Arab, talak ialah ‘melepaskan’ atau

‘meniggalkan’, seperti melepaskan sesuatu dari ikatannya. Menurut istilah

syara’ talak ialah melepaskan ikatan perkawinan dengan mengucapkan lafal

talak atau yang searti dengannya. Dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 117

menjelaskan talak adalah ikrar suami dihadapan sidang Pengadilan Agama

yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan, dengan cara

sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 129, 130, dan 131.

Adapun macam-macam talak adalah :

Talak ditinjau boleh tidaknya suami rujuk kembali pada isterinya

setelah isteri di talak;

Page 34: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

a. Talak raji’, adalah talak kesatu atau kedua dimana suami berhak ruju’

selama istri dalam masa iddah. (Pasal 118 KHI)

b. Talak Ba’in, talak ba’in ada dua macam :

1) Talak bain syughra, adalah talak yang tidak boleh dirujuk tetapi boleh

akad nikah baru dengan bekas suaminya meskipun dalam iddah. (Pasal

119 KHI)

2) Talak ba’in kubra, adalah talak yang menghilangkan hak suami untuk

menikah kembali kepada isterinya, kecuali kalau bekas isterinya itu

telah menikah lagi dengan orang lain dan telah berkumpul sebagai

suami isteri secara nyata dan sah.(Pasal 120 KHI)

Talak ditinjau dari waktu menjatuhkannya;

a. Talak sunni, adalah talak yang diperbolehkan, yaitu talak yang

dijatuhkan terhadap istri yang sedang suci dan tidak dicampuri dalam

waktu sucinya tersebut. (Pasal 121 KHI)

b. Talak Bid’i, adalah talak yang dilarang, yaitu talak yang dijatuhkan

kepada isteri dalam keadaan haid atau isteri dalam keadaan suci tapi

sudah dicampuri pada waktu suci tersebut. (Pasal 122 KHI)

2. Khulu

Page 35: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Talak khulu’ adalah suatu perceraian perkawinan dengan cara

memberikan sejumlah uang dari pihak isteri kepada suami yang disebut “talak

tebus”.10

Dasar kebolehan talak khulu’ terdapat dalam surat al- Baqarah ayat

229 :

☺ ☺ ⌧

⌧ ☺

Artinya: “Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi

dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang Telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah

10Sayuti Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, (Jakarta : UIP, 1974), cet. Ke-

2, h. 115

Page 36: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

kamu melanggarnya. barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim”.

Khulu’ dapat dijatuhkan sewaktu-waktu baik isteri dalam keadaan

suci ataupun tidak, hal ini disebabkan khulu’ terjadi atas kehendak isteri.

3. Syiqaq

‘Syiqaq’ berarti ‘perselisihan’ menurut istilah fiqih berarti

perselisihan suami isteri yang diselesaikan oleh dua orang hakam, yaitu

seorang hakam dari pihak suami dan seorang dari pihak hakam dari pihak

isteri.11 Tetapi apabila keadaan sangat terpaksa dan hakam sudah sekuat

tenaga berusaha untuk mendamaiakan suami isteri namun tidak berhasil maka

hakam boleh mengambil keputusan menceraiakan suami isteri tersebut.

Adapun pengangkatan hakam apabila terjadi syiqaq, berdasarkan

firman Allah swt :

☺ ☺

⌧ ☺ Artinya: “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya,

Maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik

11 Djaman Nur, Fiqh Munakahat, h. 168

Page 37: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.

4. Fasakh

Fasakh berarti ‘mencabut’ atau ‘menghapus’ maksudnya adalah

perceraian yang disebabkan oleh timbulnya hal-hal yang dianggap berat oleh

suami atau isteri atau keduanya sehingga mereka tidak sanggup untuk

melaksanakan kehidupan suami isteri dalam mencapai tujuannya.12 Jadi

fasakh berarti diputuskannya hubungan perkawinan (atas permintaan salah

satu pihak) oleh hakim agama karena salah satu pihak menemui cela pada

pihak lain atau merasa tertipu atas hal-hal yang belum diketahui sebelum

berlangsungnya perkawinan.13

Perceraian dalam bentuk fasakh ini termasuk perceraian dengan

proses Peradilan. Hakimlah yang memberi keputusan tentang kelangsungan

perkawinan atau terjadimya perceraian, karena itu pihak penggugat dalam

perkara fasakh ini haruslah mempunyai alat-alat bukti yang lengkap, yang

dapat menimbulkan keyakinan bagi hakim yang mengadilinya.

5. Ta’lik Talak

Arti ta’lik talak ialah ‘menggantungkan’ dan jika dihubungkan

dengan kata-kata talak menjadi “ta’lik talak” yang berarti suatu talak yang

digantungkan jatuhnya kepada suatu hal yang memang mungkin terjadi, yang

12 Mukhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, h. 212 13 Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, h. 117

Page 38: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

telah disebutkan lebih dahulu dalam suatu perjanjian atau telah diperjanjikan

lebih dahulu.14

Maksud diadakan ta’lik talak adalah suatu usaha dan upaya untuk

melindungi isteri dari tindakan sewenang-wenang suaminya, dengan adanya

sistem ta’lik talak maka nasib isteri dan kedudukannya dapat diperbaiki jika

suami menyia-nyiakannya, sehingga isteri dapat mengadukan kepada hakim

agar perkawinannya diputus. Dan hakim dapat mengabulkan permohonannya

sesudah terbukti kebenaran pengaduannya tersebut.

Ketentuan diperbolehkannya ta’lik talak ini tercantum dalam

firman Allah surat An-Nisa/4: 128 :

⌧ ☺

☺ ☯ ⌧

☯ ⌧

⌧ ☺ ☺

Artinya: “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, Maka tidak Mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

14 Ibid., h. 106

Page 39: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

6. Zihar, Ila’ dan Li’an

Tiga macam perbuatan hukum zihar, ila’ dan li’an adalah

perbuatan yang berupa kata atau sumpah yang tidak secara langsung berisi

ungkapan yang menyatakan putusnya ikatan perkawinan tetapi oleh hukum

dinyatakan berdampak memutuskannya. ‘Zihar’ merupakan kebiasaan orang

jahiliyah yang tidak lagi memfungsikan isterinya sebagai isteri walaupun

masih tetap diikat, seperti pernyataan : “kamu seperti punggung ibuku

sendiri” sambil memulai sikap tidak bersedia lagi menggaulinya. Sedangkan

‘ila’ juga merupakan kebiasaan orang jahiliyah yaitu pihak laki-laki

bersumpah mengenai hubungannya sebagai suami terhadap isterinya sendiri

bahwa ia tidak akan menggaulinya lagi.15

Adapun li’an ialah saling menyatakan bahwa bersedia dilaknat

Allah setelah mengucapkan persaksian empat kali oleh diri sendiri yang

dikuatkan dengan sumpah yang dilakukan oleh suami dan isteri karena salah

satu pihak bersikeras menuduh pihak yang lain melakukan perbuatan zina,

atau suami tidak mengakui bahwa anak yang dikandung atau dilahirkan oleh

isterinya sebagai anaknya dan pihak yang lain bersikeras menolak tuduhan

15Achmad Kuzari, Nikah Sebagai Perikatan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 1995), h. 143

Page 40: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

tersebut, sedangkan masing-masing tidak mempunyai alat bukti yang dapat

diajukan kepada hakim.16

Sebagaimana terdapat dalam firman Allah swt :

Artinya: “Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar”. (Annur/24: 6)

7. Tafwidh

Tafwidh talak artinya menyerahkan talak.17 Yaitu seorang suami

memberikan hak kepada isterinya, yaitu berupa hak talak. Syarat-syaratnya

ditentukan oleh keduanya secara sukarela, jadi bukan hak talak yang bersifat

mutlak. Apabila syarat yang telah ditentukan secara sukarela tersebut terjadi,

maka isterinya mempunyai hak untuk menjatuhkan talak dan terjadilah

talak.18 Sebagaimana ulama berpendapat tidak sah mentafwidhkan talak,

16Mukhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, h. 203-204 17Peunoh Daly, Hukum Perkawinan Islam: Suatu Study Perbandingan dalam

Kalangan Ahlus-Sunnah dan Negara-negara Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1988), h. 281 18Jamil Latif, Aneka Hukum Perceraian di Indonesia, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1981), h. 56-57

Page 41: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

karena talak sudah ditetapkan berada ditangan suami.19 Firman Allah dalam

surat Al-Ahzab ayat 28 :

⌧ Artinya: “Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu

sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, Maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah dan Aku ceraikan kamu dengan cara yang baik”.

8. Murtad (riddah)

Murtad atau riddah ialah keluar dari agama Islam, baik pindah

pada agama lain atau tidak beragama. Di Indonesia putusnya perkawinan

karena murtadnya salah seorang dari suami isteri termasuk fasid atau batal

demi hukum, dan pemutusannya dilakukan di depan sidang Pengadilan

Agama. Pengadilan Agama hanya dapat menerima riddahnya seseorang, jika

orang itu menyatakan sendiri dengan tegas di depan sidang Pengadilan

Agama, oleh karena itu riddahnya seseorang yang dinyatakan bukan di depan

sidang Pengadilan Agama dianggap tidak sah.20

Kesimpulan

19Daly, Hukum Perkawinan Islam, h. 282 20 Latif, Aneka Hukum Perceraian di Indonesia, h. 72

Page 42: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Perceraian merupakan sesuatu yang halal/ boleh dilakukan jika dalam

bahtera rumah tangga sudah tidak dapat lagi diselamatkan lagi oleh kedua belah

pihak karena tidak adanya persamaan tujuan. Mengenai sebab-sebab perceraian

terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 116, Undang-undang No. 1/ 1974

pasal 38, dan Peraturan Pemerintah No. 9/ 1975 pasal 19, adapun macam dari

perceraian itu ada 4 yaitu talak, khulu, fasakh dan zihar, ila’, li’an.

Page 43: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG MURTAD

MENURUT HUKUM ISLAM

A. Pengertian Murtad

1. Segi Bahasa

Riddah menurut bahasa artinya “kembali (kepada jahiliyah)”.

Riddah merupakan perbuatan kufur yang sangat keji dan menghapus semua

amal jika dilakukan terus menerus sampai mati.21 Kata riddah merupakan isim

masdar dari kata irridad yang secara harfiyah berarti “kembali”,

“dikembalikan”, “berpaling”, “dipalingkan”.22 Yakni, lair dari sesuatu menuju

sesuatu yang lain, arti tersebut antara lain terdapat dalam firman Allah,

...

Artinya: “…dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), Maka kamu menjadi orang-orang yang merugi”.

Murtad dalam arti kembali-dikembalikan terdapat dalam surat al-

An’am ayat 28 ;

21 Zainuddin bin Abdul Aziz al- Malibaba al Fannani, Terjemahan Fat- Hul

Mu’in, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994), cet. 1, h. 548 22 Soleh A. Mahdi, Hukum Bagi Orang Murtad dan Kafir, (Jakarta: PT. Arista

Brahmatysa, 1994), cet-2, h. 9

Page 44: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Artinya: “Tetapi (sebenarnya) Telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka Telah dilarang mengerjakannya. dan Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka”.

Sedangkan murtad yang berarti paling-berpaling terdapat dalam

surat Muhammad ayat 25 ;

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada

kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan Telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.”.

Sayyid Sabiq dalm fiqh sunnahnya mengartikan riddah adalah

kembali atau mundur dijalan dimana ia datang.23

Menurut Wahbah Al- Zuhaili, riddah adalah kembali dari sesuatu

kepada yang lain.24

2. Segi Istilah

23 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah II, (Beirut: Dar Al-Fiqr, 1983), cet. IV, h. 38 24 Wahbah Al- Zuhaili, Al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh, (T.tp: T.p, T. t), Juz. IV,

h. 183

Page 45: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Di dalam Ensiklopedia Islam di Indonesia, riddah adalah makna

asal dari kembali (ke tempat atau jalan semula), namun kemudian istilah ini

dalam penggunannya lebih banyak dikhususkan untuk pengertian kembali atau

keluarnya seseorang dari agama Islam kepada kekufuran atau pindah kepada

agama selain Islam. Dari pengertian riddah ini dapat dikemukakan tentang

pengertian murtad, yaitu orang Islam yang keluar dari agama (Islam) yang

dianutnya kemudian pindah (memeluk) agama lain atau sama sekali tidak

beragama.25

Menurut hukum Islam, orang yang keluar dari agama Islam (murtad),

maka saat ia bercita-cita dan telah dihukumi murtad, yaitu kafir dan pada saat

itulah gugurlah segala amal ibadah yang telah di kerjakannya. Akan tetapi, bila ia

bertobat kembali, maka tidaklah hilang amalan yang telah berlalu itu. Dia tidak

wajib mengulangi kembali ibadahnya sebelum ia murtad itu.26

B. Syarat-syarat Murtad

Seseorang dianggap murtad jika ia telah mukallaf dan menyatakan

kemurtadannya secara terangan-terangan atau dengan kata-kata yang

menjadikannya murtad atau dengan perbuatan yang mengandung unsure-unsur

kemurtadannya. Adapun seseorang yang dinytakan murtad dengan persyaratan

sebagai berikut:

25 Harun Nasution (Ketua Tim), Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1992), h. 696

26 Ibnu Mas’ud dan Zainal Abdillah S, Fiqh Mazhab Syafi’i, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), cet. 1, h. 529

Page 46: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

1. Berakal

Tidak sah kemurtadan orang gila dan anak kecil yang belum

berakal karena akan menjadi syarat kecakapan dalam masalah aqidah

(keyakinan) dan masalah lainnya.

2. Baligh (Dewasa)

Karenanya tidak sah murtadnya anak kecil yang telah mencapai

mumayiz menurut ulam Syafi’iyah.27

Adapun pernyataan murtad dari anak kecil mumayiz (berakal) di

perselisihkan oleh para fuqaha.

Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Muhammad yang di kutip

dalam buku ‘Ala’ Ad-din Al- Kasani, baligh (dewasa) bukan merupakan

syarat untuk sahnya murtad. Dengan demikian, murtadnya anak kecil yang

sudah berakal (mumayiz) hukumnya sah.

Sedangkan menurut Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah

berpendapat bahwa anak mumayiz apabila menyatakan Islam maka hukumnya

sah, dengan demikian pula sebaiknya apabila ia menyatakan murtad,

hukumnya juga sah. Hal ini karena iman dan kafir kedua-duanya merupakan

perbuatan nyata yang keluar dair hati sebagai salah satu anggota badan.

27 Muhammad Amin Suma, dkk, Pidana Hukum Islam di Indonesia, Peluang,

Prospek dan Tantangan, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001), Cet. Ke-1, h. 64

Page 47: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Pengakuan dari anak kecil yang sudah berakal (mumayiz) menunjukan adanya

hal tersebut (iman dan kufur).

Menurut fuqaha Syafi’iyah yang dikutip dalam buku Jalal Ad- Din

Abu Bakar As- Suyuthi berpendapat murtadnya anak kecil dan islamnya

hukumnya tidak sah. Pendapat ini juga merupakan pendapat Imam Zufar dari

pengikut mazhab Hanafi, Zhahiriyah, dan Syi’ah Zaidiyah. Mereka beralasan

dengna hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu

Majah, dan Hakim dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda;

رفع القلم عن ثالث عن النائم حتى يستيقظ وعن رواه . (المبتلى حتى يبرأ وعن الصبي حتى يكبر

والحاآم من , ابن ماجة, النساء, ابى داود, احمد )عائشة

Artinya: “Pena itu diangkat (beban itu dibebaskan) dari tiga kelompok orang; orang tidur sampai bangun, orang gila sampai berakal (sembuh), serta anak kecil sampai dewasa”.

Meskipun demikian, kelompok Syafi’iyah telah mengakui

keislaman anak kecil, karena ia mengikuti kedua orang tuanya atau salah

satunya yang masuk Islam.

3. Kehendak Sendiri

Karena tidak sah murtdanya orang yang dipaksa, dengna catatan

harinya bersiteguh dalam agamanya. Umpamanya jiwanya terancam kalau

Page 48: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

tidak melakukannya, tidaklah ia dihukumi kafir atau murtad selama hatinya

tetap seperti yang dikehendaki Islam.28

Sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah dalam surat al-

Nahl 106.

⌧ ☺

☺ ☺

⌧ ⌧

Artinya: “Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (Dia

mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (Dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar”.

C. Macam-macam Murtad

1. Murtad karena ucapan

Seperti contohnya ucapan mencela Allah ta’ala atau Rasul-Nya,

menjelek-jelekkan malaikat atau salah seorang rasul. Atau mengaku

mengetahui ilmu gaib, mengaku sebagai Nabi, membenarkan orang yang

mengaku Nabi. Atau berdoa kepada selain Allah, beristighotsah (meminta

dihilangkan kesusahan yang sedang menimpa, pen) kepada selain Allah dalam

28Mas’ud dan Abidin S, Fiqh Mazhab Syafi’i, h. 529

Page 49: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

urusan yang hanya dikuasai Allah atau meminta perlindungan kepada selain

Allah dalam urusan semacam itu.

2. Murtad karena perbuatan

Seperti contohnya melakukan sujud kepada patung, pohon, batu

atau kuburan dan menyembelih hewan untuk diperembahkan kepadanya. Atau

melempar mushaf di tempat-tempat yang kotor, melakukan prkatek sihir,

mempelajari sihir atau mengajarkannya. Atau memutuskan hukum dengan

bukan hukum Allah dan meyakini kebolehannya.

3. Murtad karena keyakinan

Seperti contohnya meyakini Allah memiliki sekutu, meyakini

khamr, zina dan riba sebagai sesuatu yang halal. Atau meyakini bahwa sholat

itu tidak diwajibkan dan sebagainya. Atau meyakini keharaman sesuatu yang

jelas disepakati kehalalannya. Atau meyakini kehalalan sesuatu yang telah

disepakati keharamannya.

4. Murtad karena keraguan

Seperti meragukan sesuatu yang sudah jelas perkaranya di dalam

agama, seperti meragukan diharamkannya syirik, khamr dan zina. Atau

meragukan kebenaran risalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau para

Nabi yang lain. Atau meragukan kebenaran Nabi tersebut, atau meragukan

ajaran Islam. Atau meragukan kecocokan Islam untuk diterapkan pada zaman

sekarang ini.

Page 50: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

BAB IV

AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN

DENGAN ALASAN SUAMI MURTAD

A. Akibat Hukum Dari Perceraian Dengan Alasan Suami Murtad

1. Akibat Hukum Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974

a. Terhadap Status Perkawinan

Ikatan perkawinan yang kekal dan abadi sepanjang masa

merupakan harapan dan cita-cita bagi setiap pasangan suami isteri,

keabadian tersebut diwujudkan dalam bentuk keluarga yang harmonis,

damai dan sejahtera.

Karena tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga

yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa, makana

Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 menganut prinsip

untuk mempersukar perceraian itu ditetapkan dengan menegaskan bahwa

perceraian hanya dapat dilakukan di depan siding Pengadilan dengan

disertai alasan-alasan tertentu sebagaimana yang telah diterapkan oleh

Undang-undang Perkawinan tersebut.

Suatu perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut

hukum masing-masing agamanya dan kepercayannya itu, disamping itu

tiap-tiap perkawinan harus dicatat menurut perundang-undangan yang

Page 51: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

berlaku. Demikianlah bunyi pasal 2 ayat 1 dan 2 Undang-undang

Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974.

Dari bunyi pasal tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa

sahnya suatu perkawinan semata-mata didasarkan pada ketentuan hukum

agama dari yang bersangkutan, Jadi, apabila ada perkawinan yang

menyimpang dari norma-norma agama dipandang sebagai sesuatu yang

menyalahi hukum agama. Selain dilakukan menurut hukum agama,

perkawinan itujuga harus dicatatkan pada Pegawai Pencatat Nikah.

Perkawinan yang demikian itulah yang dianggap sah, baik oleh hukum

agama maupun oleh hukum Negara.

Di atas telah dijelaskan bahwa suatu perkawinana adalah sah

apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan

kepercayaannya. Ketentuan tersebut mempunyai arti bahwa suatu

perkawinan menjadi fasakh (batal) apabila ada suatu kejadian, yaitu

kejadian yang mana menurut hukum agamanya dan kepercayaannya dapat

menghilangkan keabsahan perkawinan tersebut.

Menurut pandangan para ahli hukum fiqh Islam, bahwa apabila

dalam suatu perkawinan salah satu pihak dari suami atau isteri berpindah

agama/murtad, yaitu keluar dari agama Islam kepada agama selain Islam,

maka perkawinannya menjadi fasakh (batal) dan keduanya harus segera

dipisahkan.29

Sayuti Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, (Jakarta : UIP, 1974), cet.

Ke-2, h. 119

Page 52: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Jadi, perpindahan agama/ murtadnya suami merupakan suatu

kejadian yang dapat mengakibatkan batal/ putusnya ikatan perkawinan

demi hukum, yaitu hukum Islam.

Suatu perkawinan dapat menjadi fasakh karena disebabkan

oleh tiga hal, yaitu :

1) Apabila salah seorang dari suami-isteri murtad dair Islam dan tidak

mau kembali samasekali, maka akadnya fasakh (batal) disebabkan

adanya kemurtadan yang dilakukan.

2) Apabila suami yang tadinya kafir masuk Islam, tetapi isteri tetap

dalam kekafirannya, maka akadnya fasakh (batal).

3) Perkawinan yang dilakukan dibawah ancaman yang melanggar hukum

atau pada waktu perkawinan terjadi salah sangka mengenai diri

suami/isteri.30

Akan tetapi Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974

tidak mengatur bentuk-bentuk dan tata cara perceraian yang dikarenakan

perpindahan agama/ murtad dalam suatu perkawinan. Dalam Undang-

undang Perkawinan pasal 38 hanya menggolongkan secara umum

mengenai putusnya perkawinan kepada 3 golongan, yaitu :

1) karena kematian

2) karena perceraian

3) karena putusan dari Pengadilan

30Sayyid Sabiq, Terjemahan Fiqh Sunnah, (Bandung: PT al- Ma’arif, 1996), Jilid VII, cet. Ke-2, h. 125

Page 53: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Dan pada pasal 39 ayat 1 dan 2 Undang-undang Perkawinan

Nomor 1 Tahun 1974, berbunyi ;

(1) Perceraian hanya dapat dilakukan didepan sidang Pengadilan setelah

Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil

mendamaikan kedua belah pihak

(2) Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara

suani isteri itu tidak dapat hidup rukun sebagai suami-isteri.

Adapun alasan-alasan yang dapat dijadikan dasar untuk

melakukan perceraian diatur dalam pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor

9 Tahun 1975. Menurut penulis, kata “dapat” dalam pasal tersebut

mengandung arti bahwa perceraian itu dapat terjadi karena alasan-alasan

tertentu.

Perceraian dapat terjadi karena alasan-alasan yang terdapat

dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 116.

Berdasarkan pasal 38 dan 39 Undang-undang Nomor 1 Tahun

1974 , suatu perkawinna baru pitus apabila Pengadilan telah memutuskan

melalui siding Pengadilan dengan disertai alasan-alasan yang diatur dalam

pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, kecuali putusnya

perkawina karena kematian, karena tnapa diputuskan oleh Pengadilan

perkawinan itu telah putus dengan sendirinya akibat adanya kematian

tersebut.

Page 54: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Jadi apabila salah seorang dari suami-isteri keluar dari agama

Islam (murtad) dan kemurtadannya iu belum atau tidak diajukan ke

Pengadilan, dan Pengadilan belum memutuskannya, maka perkawinan

mereka masih dianggap sah dan berlaku. Berbeda halnya menurut hukum

agama, maka perkawinan mereka tetap dianggap tidak sah.

Jadi berdasarkan pasal 38 dan 39 Undang-undang Perkawinan

Nomor 1 Tahun 1974, bahwa perpindahan agama/murtad dalam suatu

perkawinan, maka hakim tidak dapat memfasinnya begitu saja. Yang

menjadi arahan hakim dalam menyelesaikan perkara murtad, riddahnya itu

adalah bukan karena murtadnya itu sendiri akan tetapi didasarkan pada

pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 yang telah

disebutkan di atas mengenai alasan-alasan yang dapat dijadikan dasar

untuk melakukan perceraian, maka hakim dapat memutuskannya dengan

didasarkan pada adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus

antara suami-iateri yang disebabkan karena perpindahan agama tersebut.31

Dalam hal ini penulis berpendapat, apabila dalam rumah

tangga mereka tidak ada pertengkaran ataupun perselisihan yang

disebabkan karena perpindahan agama yang terjadi oleh salah satu pihak,

maka perkawinan tersebut tetap fasakh dan harus segera diputuskan.

31H. M. Djamil Latif, Kedudukan dan Kekuasaan Peradilan Agama di

Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1983), cet. Ke-1, h. 75

Page 55: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

b. Terhadap Status Anak

Seorang anak dikatakan sah atau tidak, tergantung kepada sah

atau tidaknya suatu perkawinan yang menyebabkan lahirnya anak itu, dan

tergantung juga kepada sah atau tidaknya perkawinan tersebut.

Dalam hal ini dapat diartikan bahwa perkawinanlah yang akan

menentukan status seorang anak sah atau tidak. Jika suatu perkawinan itu

sah, baik menurut hukum agama maupun Negara, maka anak yang akan

dilahirkan mempunyai status anak sah. Akan tetapi, apabila perkawinan

dari kedua orang tuanya itu tidak sah, maka anak yang akan dilahirkannya

sudah pasti mempunyai status anak yang tidak sah.

Masalah kedudukan anak ini diatur dalam Undang-undang

Perkawinan No. 1/ 1974, pasal 42 yang berbunyi : “Anak yang sah, adalah

anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah”.

Pasal 43 ayat 1 Undang-undang Perkawinan No. 1/ 1974 :

(1) Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan

perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya.

Pasal 44 ayat 1 dan 2 Undang-undang Perkawinan No. 1/ 1974:

(1) Seorang suami dapat menyangkal sahnya anak yang dilahirkan

isterinya bilamana ia dapat membuktikan bahwa istrinya telah berzina

dan anak itu akibat dari pada perzinaan tersebut.

(2) Pengadilan memberikan keputusan tentang sah/tidaknya anak atas

permintaan pihak yang berkepentingan.

Page 56: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Berdasarkan pasal 42 Undang-undang Perkawinan No. 1/

1974, bahwa anak dikatakan sah apabila ia lahir dari perkawinan yang sah.

Apabila perkawinan (rumah tangga) yang di dalamnya telah terjadi

kemurtadan pada suami menurut pasal 39 ayat 1 dan 2 Undang-undang

Perkawinan No. 1/ 1974, bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di

depan hakim Pengadilan, begitu juga dengan kemurtadan yang terjadi

pada suami dan belum diajukan ke Pengadilan, maka perkawinan (rumah

tangga) tersebut tetap dianggap sah dan berlaku karena pengadilan belum

memutuskannya.

Karena perkawinan itu masih dianggap sah menurut Undang-

undang Perkawinan No. 1/ 1974, maka hubungan mereka juga tetap

dianggap sah dan bukan sebagai perbuatan zina, begitu juga dengan anak-

anak yang dilahirkan dair hasil perkawinan tersebut adalah sah hukumnya.

Karena anak tersebut dianggap sah maka konsekwensinya

adalah :

1. Anak tetap bernasab kepada bapak dan ibunya.

2. Anak mewarisi bapak dan ibunya.

3. Bila anak itu perempuan, maka bapak berhak menjadi wali dalam

perkawinannya.

c. Terhadap Status Harta Suami/Isteri dan Harta Bersama

Setelah secara resmi hakim memutuskan perceraian diantara

keduanya yang diakibatkan oleh adanya perpindahan agama/murtad yang

Page 57: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

dapat menyebabkan perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus di

antara keduanya, maka akibat putusnya perkawinan inidalam hal harta

kekayaan diadakan pembagian, terutama terhadap kekayaan yang

diperoleh selama berlangsungnya perkawinan yang lebih dikenal dengan

harta bersama.

Menurut Undang-undang No. 1/ 1974 pasal 35 dinyatakan

bahwa : “harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta

bersama, sedangkan harta bawaan dari masing-masing suami atau isteri

dan harta benda yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau

warisan adalah dibawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak

tidak menentukan lain”. Selanjutnya di dalam penjelasan pasal tersebut

dikatakan apabila perkawinan putus, maka harta bersama tersebut diatur

menurut hukumnya masing-masing, yaitu hukum adapt dan hukum-hukum

lainnya (penjelasan pasal 35).32

Dilihat dair bunyi pasal di atas, maka harta kekayaan dalam

perkawinan terbagi atas 2 (dua) macam :

1) Harta bersama

Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta

bersama. Ini berarti terbentuknya harta bersama ialah sejak saat

32 Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Adat, (Bandung: PT. Alumni,

1993), h. 155

Page 58: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

tanggal terjadinya perkawinan sampai ikatan perkawinan itu putus,

mati), maupun karena perceraian (cerai hidup). 33

2) Harta pribadi

Harta yang diperoleh berupa warisan atau hibah oleh salah satu pihak

yang dibawa masuk dalam perkawinan danterletak di luar harta

bersama.34 Harta pribadi ini dapat dibagi menjadi 4 (empat) bagian,

menurut pasal 35 ayat 2 yaitu :

a) Harta bawaan suami

b) Harta bawaan isteri

c) Harta hibah/warisan suami

d) Harta hibah/warisan isteri35

Dalam hal pembagian harta kekayaan, maka menurut ketentuan

pasal 35 yang telah disebutkan diatas tadi dan dalam pasal 36 yang

berbunyi :

(1) Mengenai harta bersama, suami atau isteri dapat bertindak atas

persetujuan kedua belah pihak.

(2) Mengenai harta bawaan masing-masing, suami dan isteri mempunyai

hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta

bendanya.

33 M. Yahya Harahap, Kedudukan, Kewenangan dan Acara Peradilan

Agama, (Jakarta : Pustaka Kartini, 1997), Cet. ke-3, h. 299 34 Ibid., h. 300 35 J. Satrio, Hukum Harta Perkawinan, (Bandung: Citra Aditya Sakti,

1991), Cet. ke-1, h. 188

Page 59: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Mengenai harta warisan masing-masing suami dan isteri

mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai

harta bendanya. Asas hukum yang diatur dalam ketentuan pasal 35 ayat 2

merupakan asas teori hukum yang diatur dalam syariat hukum Islam,

dimana isteri tetap memegang kekayaan sebagai subyek hukum atas segala

miliknya sendiri, mengusai hasil pencaharian yang diperolehnya dari jerih

payah yang dilakukannya, berhak menerima hibah dan warisan selam

perkawinannya berlangsung, dan dengan sendirinya menjadi hak dan

berada di bawah pengawasannya sendiri. 36

Apabila pasal 35 ayat 2 dihubungkan dengan pasal 36 ayat 2,

terdapat perbedaan antara harta bawaan dan pusaka warisan yang

diperoleh salah satu pihak dan harta yang diperoleh karena hibah atau

berdasar usaha sendiri pada pihak lain, yaitu :

(1) Mengenai harta bawaan dan harta warisan yang diperoleh dalam

perkawinan; terhadap kedua harta inilah yang dimaksudkan oleh pasal

36 ayat 2, masing-masing berhak dan berkuasa penuh menurut hukum

atas harta-harta tersebut.

(2) Akan tetapi mengenai hibah dan hadiah atau hasil jerih payah masing-

masing termasuk pada kategori pasal 35 ayat 2, yaitu berada dibawah

pengawasannya masing-masing, tetapi penguasaannya tidak mutlak

sepenuhnya seperti berlaku terhadap harta bawaan dan warisan. Jadi

36 Harahap, Kedudukan, Kewenangan dan Acara Peradilan Agama, h. 303

Page 60: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

pengawasan ada ditangan pihak-pihak tapi bagaimana dan

kemanfaatannya tidak sepenuhnya ditentukan oleh pemiliknya.

Dalam pembagian harta, semata-mata didasarkan kepada

perceraian, seperti yang terdapat dalam pasal 37 bahwa : “Bila perkawinan

putus karena perceraian, harta bersama diatur menurut hukumnya masing-

masing”. Jadi apabila putus karena perceraian, maka harta kekayaan yang

diperoleh selama perkawinan harus dibagi dua bersama suami dan isteri.

Mengenai hukum pembagiannya, maka undang-undang memberi jalan :

(1) Dilakukan berdasarkan hukum agama jika hukum agama itu

merupakan kesadaran hukum yang hidup dalam mengatur tata cara

perceraian.

(2) Aturan pembagianya akan dilakukan menurut hukum adapt, jika

hukum tersebut merupakan kesadaran hukum yang hidup dalam

lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

Berdasarkan pasal 37 mengenai pembagian harta bersama ini

didasarkan atas adanya perceraian dan tidak memandang adanya

perbedaan agama, yang disebabkan karena berpindah agama/murtadnya

suami dalam suatu perkawinan. Jadi perbedaan agama bukanlah suatu

penghalang dalam halpembagian harta. Asal saja diantara suami-isteri

telah resmi bercerai dan atas dasar keputusan hakim dalam sidang

pengadilan.

Page 61: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Harta bawaan suami yang diperoleh sewaktu masih dalam

keadaan Islam yakni sebelum dia murtad/pindah agama, baik harta itu

diperoleh sebagai hadiah atau warisan dari orang tuanya, maka berarti

anak-anaknya dapat mewarisi harta bawaan bapaknya yang didapatkan

sebelum bapaknya itu murtad. Lain halnya dengan harta yang diperoleh

setelah bapaknya murtad, menurut pandangan hukum Islam maka anak-

anaknya atua ahli warisnya yang lain tidak dapat menjadi ahli waris dari

harta orang yang telah murtad/pindah agama itu.37 Jadi tidak dapat

dilakukan pembagian warisan karena berbeda agama. Dasarnya adalah

hadis Nabi saw yang berbunyi :

اليرث : م قال.عن اسمامة بن يزيد ان النبي ص )متفق عليه(المسلم الكافر وال يرث الكافر المسلم

Artinya: “Dari Usamah bin Yaazid katanya, bahwa Rasulullah saw bersabda : “Tidak mewarisi orang muslim terhadap orang kafir, dan tidak mewarisi orang kafir terhadap orang muslim”.38

Dengan demikian, apabila suami-isteri yang murtad itu

mengajukan permohonan ke Pengadilan Agama untuk diadakan

pembagian warisan terhadap harta mereka, maka Pengadilan Agama tidak

berhak dalam hal ini, karena mereka berbeda agama. Masalah perbedaan

37T. M. Hasbi ash-Shiddieqy, Fiqhul Mawaris dalam Syariat Islam,

(Jakarta: Bulan Bintang, 1973), h. 62 38Imam Muslim, Shahih Mulim, Vol. II, diterjemahkan oleh Mahmoud

Matraji, (Beirut : Daar el-Fikr, 1993), h. 273

Page 62: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

agama yang disebabkan karena perpindahan agama/murtad adalah menjadi

penghalang dalam hal waris-mewaris.

2. Akibat Hukum Menurut Kompilasi Hukum Islam

a. Terhadap Status Perkawinan

Salah satu dari tujuan perkawinan adalah membentuk dan

membina keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Selain dari itu

perkawinan juga diwujudkan untuk mencari ketenangan jiwa serta

kebahagiaan dunia dan akhirat, yang mana kebahagiaan suatu keluarga

sangat ditentukan oleh kesamaan pandangan hidup dan kesatuam aqidah

antara suami-isteri. Perbedaan pandangan hidup atau kegoncangan

keyakinan dalam suatu keluarga dapat membuat perselisihan dan

pertengkaran yang akhirnya membuat keluarga itu berantakan atau

kehilangan pandangan hidup.

Munculnya perubahan pandangan hidup ataupun perbedaan

aqidah dalam suatu keluarga dapat mempengaruhi kerukunan dan

keharmonisan dalam rumah tangga.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Sayyid Quthub :

“Perkawinan adalah suatu ikatan yang paling dalam, paling kuat dan

paling kekal yang menghubungkan dua orang manusia. Ikatan itu

merupakan peluang emas untuk mewujudkan pengertian di antara dua

orang manusia. Oleh karena itu diperlukan adanya kesatuan hati dan

keyakinan, dan supaya hati itu dapat dipersatukan, maka perlu kesatuan

Page 63: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

aqidah dan segala hal yang berkaitan dengannya. Dan aqidah terhadap

agama adalah sesuatu yang paling dalam menancap pada jiwa manusia”.39

Perpindahan agama/murtad dalam suatu perkawinan yang

dilakukan oleh suami ataupun isteri adalah termasuk perbedaan hati dan

aqidah yang dapat mempengaruhi langkah dan tujuan yang telah dibentuk

dan dibina oleh keduanya. Hal tersebut merupakan perubahan

kegoncangan keyakinan yang paling besar, dimana dalam pandangan

Islam seseorang yang murtad adalah telah keluar dari cahaya Islam dan

masuk ke dalam lembah kekafiran.

Ditinjau dari hukum Islam perpindahan agama/ murtad yang

dilakukan suami, dapat menimbulkan putusnya/fasakhnya ikatan

perkawinan itu dengan sendirinya, dan berkewajiban untuk berpisah dari

isterinya, sebagaimana dikemukakan oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya

Fiqh Sunnah, sebagai berikut :

اذا ارتد الزوج او الزوجة انقطعت عالقة منهما باآلخر الن ردة اي واحد منهما موجبة للفرقة

بينهما Artinya: “Apabila suami isteri murtad, maka putuslah hubungan

perkawinan keduanya, karena riddahnya salah seorang dari suami isteri itu adalah hal yang mewajibkan pisahnya mereka.40

39Abdul Azis, Perkawinan yang Harmonis dan Bahaya Perkawinan dengan

Wanita Asing, (Jakarta: PT. Firdaus, 1993), h. 10 40 Sabiq, Fiqh Sunnah, h. 389

Page 64: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Hal tersebut mengandung arti bahwa kemurtadan salah seorang

suami isteri dapat memfasakh ikatan perkawinan mereka. Dan apabila

kemurtadan itu terjadi sebelum mereka bersetubuh, maka perkawinan

mereka terputus pada saat itu juga, akan tetapi apabila kemurtadan itu

terjadi sesudah mereka bersetubuh, maka status dari perkawinan mereka

menjadi tertangguh (tawaqquf), artinya apabila yang murtad itu ingin

kembali masuk Islam dalam masa iddah, maka perkawinannya tetap sah.

Pada masa tawaqquf itu, haram bagi keduanya untuk

berkumpul sebagaimana layaknya suami siteri dalam hubungan

perkawinan yang sah. Dan akibat riddahnya mereka menimbulkan akibat

hukum yamh mewajibkan pisahnya mereka. Dan apabila salah satu dari

suami-isteri yang murtad itu bertaubat dan kembali lagi ke dalam Islam,

maka untuk mengadakan hubungan perkawinan seperti semula mereka

haruslah memperbaharui lagi akad nikah dan mahar.41

Para ulama bersepakat atas batalnya (fasakh) perkawinan,

apabila suami keluar (murtad) dari agama Islam dengan 2 (dua) alasan :

1) Firman Allah swt dalam Q. S Al-Mumtahanah :10, “Dan janganlah

kamu memegangi pertalian nikahmu denagn wanita-wanita kafir”.

Dalam ayat yang sama dinyatakan; “janganlah kamu mengembalikan

mereka (wanita-wanita yang telah beriman) kepada ornag-orang kafir

41 Sayyid Sabbiq, Tarjamah Fiqh Sunnah, (Bandung, PT. al-Ma’arif, 1993),

cet. ke-8, jilid 9, h. 170

Page 65: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

(suami mereka). Wanita-wanita itu tidak halal bagi suami-suami yang

tidak beriman dan suami-suami yang tidak beriman itu tidak halal bagi

mereka”.

2) Perbedaan agama antara suami istri, dimana salah saut di antara

keduanya adalah agama yang batil, karena itu wajib difasakhkan

ikatan perkawinan mereka.42

Inilah landasan hukum yang melarang terpautnya dua hati yang

keyakinannya tidak sama, atau yang pada dasarnya tidak mungkin

bertemu. Jika terjadi perkawinan antara seorang laki-laki muslim dengan

wanita musyrik, maka perkawinan itu akan menjadi sebuah ikatan yang

sangat rapuh. Kedua suami isteri itu tidak akan pernah menemukan

kesepakatan dalam mencintai Allah.43

Dan jika ditinjau dari Kompilasi Hukum Islam, masalah

mengenai perpindahan agama ini dilihat dari pasal 4 (empat) mengenai

keabsahan perkawinan yang berbunyi : “Perkawinan adalah sah, apabila

dilakukan menurut hukum Islam, sesuai dengan bunyi pasal 2 ayat (1)

Undang-undang No. 1/ 1974”.

Ketentuan tersebut mempunyai arti bahwa suatu perkawinan

mempunyai hubungan erat sekali dengan keagamaan/kerohanian, oleh

42 Abdul Muta’al M. Al-Jabry, Perkawinan Antar Agama Suatu Dilema,

(Surabaya: PT. Risalah Gusti, 1992), h. 40 43 Azis, Perkawinan yang Harmonis dan Bahaya Perkawinan dengan

Wanita Asing, h. 16

Page 66: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

karena itu setiap perkawinan yang dilakukan bertentangan dengan

ketentuan hukum Islam, dengan sendirinya menurut hukum perkawinan

belum sah dan tidak mempunyai akibat hukum sebagai ikatan perkawinan.

Perpindahan agama/murtad menurut Kompilasi Hukum Islam

merupakan suatu kejadian yang dapat menghilangkan keabsahan

perkawinan, karena hal tersebut sangat bertentangan dengan ketentuan

hukum Islam, yaitu adanya larangan perkawinan antara orang muslim

dengan orang kafir. Ketentuan ini juga diperkuat dalam pasal 40 huruf c

yang berbunyi : “Dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang pria

dengan seorang wanita karena keadaan tertentu, di antaranya seorang

wanita yang tidak beragama Islam”. Dan pasal 44 yang berbunyi :

“Seorang wanita Islam dilarang melangsungkan perkawinan dengan

seorang pria yang tidak beragama Islam”.

Dilihat dari ketentuan bunyi pasal-pasal di atas dapat ditarik

istimbath hukum bahwa, setiap perkawinan yang dilakukan bertentangan

dengan hukum Islam adalah tidak sah. Begitu pula, apabila dihubungkan

dengan masalah kemurtadan yang dilakukan oleh suami/isteri dalam

perkawinan, hal tersebut dapat menyebabkan putus/fasakhnya ikatan

perkawinan mereka.

Akan tetapi Kompilasi Hukum Islam tidak mengatur bentuk-

bentuk dan tata cara perceraian yang dikarenakan perpindahan

agama/murtad dalam perkawinan. Dalam Kompilasi Hukum Islam pasal

Page 67: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

113 hanya menggolongkan secara umum mengenai putusnya perkawinan

kepada 3 (tiga) golongkan, yaitu :

1) Kematian

2) Perceraian

3) Atas putusan Pengadilan

Dan pasal 115 Kompilasi Hukum Islam perceraian hanya dapat

dilakukan di depan sidang Pengadilan Agama setelah Pengadilan Agama

tersebut berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak.

Menurut penulis kata “dapat” dalam kalimat di atas

mengandung arti bahwa perceraian itu dapat terjadi karena alasan-alasan

tertentu, padahal seharusnya pasal tersebut tidak perlu menggunakan kata

“dapat”, melainkan secara otomatis perceraian terjadi karena alasan-alasan

tertentu.

Adapun dalam Kompilasi Hukum Islam alasan-alasan yang

dapat dijadikan dasar melakukan perceraian diatur dalam pasal 116.

Berdasarkan pasal 115 Kompilasi Hukum Islam, suatu perkawinan baru

putus, apabila pengadilan telah memutuskannya melalui siding Pengadilan

dengan disertai alasan-alasan yang diatur dalam pasal 116 Kompilasi

Hukum Islam, kecuali putusnya perkawinan karena kematian, karena

tanpa diputuska oleh Pengadilan, perkawinan itu telah putus dengan

sendirinya akibat kematian tersebut.

Page 68: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Sedangkan berdasarkan pasal 116 huruf h Kompilasi Hukum

Islam, bahwa perpindahan agama/murtad yang dilakukan oleh suami atau

isteri dalam suatu perkawinan dapat dijadikan salah saut alasan untuk

memfasakhkan perkawinan dengan mengajukan permohonan cerai ke

Pengadilan Agam, maka Hakim berhak untuk mefasidkan perkawinan

dengan berdasarkan peralihan agama atau murtad yang menyebabkan

terjadinya ketidak rukunan dalam rumah tangga.

Akan tetapi, apabila peralihan agama dalam suatu perkawinan,

tetapi dalam hubungan perkawinan mereka tidak menimbulkan

perselisihan dan pertengkaran, dengan kata lain rumah tangga mereka

tetap dalam keadaan rukun dan damai, dan mereka tetap mempertahankan

perkawinannya, maka para ulama sepakat bahwa perkawinan mereka tetap

tidak sah, dikarenakan dalam pandangan Islam hubungan yang dilakukan

oleh orang muslim dan orang kafir adalah tidak halal dan hukumnya

haram. Keharaman perkawinan perempuan muslimah dengan laki-laki

bukan Islam ini berdasarkan pertimbangan kemudharatan. Hal ini

dikarenakan setelah perkawinan wanita tersebut terikat kepada suaminya,

di bawah kekuasaannya.44

b. Terhadap Status Anak

Perpindahan agama/murtad akan dapat mempengaruhi

keabsahan suatu perkawinan, demikian pula anak yang dilahirkannya akan

44 Rahmat Hakim, Hukum Perkawinan Islam, (Bandung : PT. Pustaka Setia,

2000), h. 132

Page 69: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

mempunyai pengaruh yang sangat kuat sekali. Status anak itu dapat

dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

1) Anak yang dilahirkan sewaktu Islam, anak ini adalah anak muslim,

menurut kesepakatan para fuqaha.

2) Anak yang dikandung sewaktu Islam dan dilahirkan setelah murtad,

maka hukumnya adalah sama dengan anak yang dilahirkan sewaktu

Islam, karena dia telah dibuahi diwaktu Islam.

3) Anak yang dikandung dan dilahirkan setelah murtad, maka anak itu

hukumnya kafir, karena dia dilahirkan diantara kedua orang tuanya

yang kafir, tidak ada pendapat lain dalam masalah ini.

Oleh karena itu, apabila isteri yang beragama Islam tetap

mengikuti suaminya yang telah murtad dan hidup sebagai suami-isteri,

maka perkawinan (rumah tangga) mereka sudah tidak sah lagi (haram)

menurut hukum Islam dan hubungan mereka adalah suatu perzinaan.

Dalam Kompilasi Hukum Islam masalah anak ini diatur dalam

pasal 99 yang berbunyi :

a. anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau akibat

perkawinan yang sah.

b. anak yang sah adalah hasil perbuatansuami isteri yang sah dilua rahim

dan dilahirkan oleh isteri tersebut.

Perpindahan agama adalah satu faktor yang dapat

mempengaruhi nasab dari seorang anak, apabila kedua suami isteri itu

Page 70: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

tetap melakukan hubungan badan layaknya suami isteri setelah adanya

peralihan agama dari suami tanpa mengindahkan ketentuan hukum

perkawinan yang melarang ikatan perkawinan mereka.

Hal ini dijelaskan dalam apsal 100 yang berbunyi : “Anak yang

lahir di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan nasab dengan

ibunya dan keluarga ibunya. Dan pasal 101 yang berbunyi : “ Seorang

suami yang mengingkari sahnya anak, sedang isteri tidak menyangkalnya,

dapat meneguhkan pengingkarannya dengan li’an”.

Berdasarkan pasal 99 Kompilasi Hukum Islam, bahwa ; “anaka

yang sah adalah anak yang lahir akibat dari perkawinan yang sah.” Maka

apabila dalam rumah tangga suami murtad, maka menurut pasal 40 huruf c

dan pasal 44 yang melarang adanya perkawinan antar agama, maka

perkawinan tersebut harus dibatalkan/ difasakhkan oleh Hakim dalam

siding Pengadilan Agama.

Karena perkawinan tersebut tidak sah atau telah difasakhkan

menurut ketentuan hukum Islam, maka anak-anak yang dilahirkan

darihasil perkawinan tersebut adalah haram/tidak sah, sehingga akibatnya

adalah :

a. Anak tersebut hanya bernasab kepada ibunya saja.

b. Anak hanya dapat mewarisi dari ibunya saja.

c. Bila anak itu perempuan, maka bapak tidak berhak menjadi wali dalam

perkawinannya.

Page 71: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

c. Terhadap Status Harta Suami/Isteri dan Harta Bersama

Salah satu akibat hukum yang ditimbulkan dari percerian yang

diakibatkan suami pindah agama/murtad, adalah dalam hal harta kekayaan

harus diadakan pembagian, terutama terhadap harta kekayaan yang

diperoleh selama berlangsungnya perkawinan yang lebih dikenal dengan

harta bersama. Dilihat dair sudut asal-usulnya harta suami-isteri itu dapat

digolongkan pada 3 (tiga) golongan, yaitu :

1) Harta masing-masing suami isteri yang telah dimilikinya sebelum

mereka kawin, baik berasal dari warisan, hibah atau usaha mereka

sendiri-sendiri atau dapat disebut sebagai harta bawaan.

2) Harta masing-masing suami isteri yang dimilikinya sesudah mereka

berada dalam hubungan perkawinan, tetapi diperolehnya bukan dari

usaha mereka, baik seorang-seorang atau bersama-sama, tetapi

merupakan hibah, wasiat atau warisan untuk masing-masing.

3) Harta yang diperoleh sesudah mereka berada dalam hubungan

perkawinan atas usaha mereka berdua atau usaha salah seorang mereka

atau disebut harta pencaharian.45

Pada dasarnya harta suami dan isteri terpisah, baik harta

bawaannya masing-masing atau harta yang diperoleh oleh salah seorang

suami isteri atasa usahanya sendiri-sendiri maupun harta yang diperoleh

45 Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, h. 83

Page 72: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

oleh salah seorang mereka karena hadiah atau hibah atau warisan sesudah

mereka terikat dalam hubungan perkawinan.46

Sebagai dasar atas pendirian tersebut, dapat dipergunakan dalil

yang berbunyi :

☺ ⌧

☺ ⌧

⌧ ⌧

Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh

Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (Annisa/4: 34)

46 Ibid, h. 84

Page 73: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Dan firman Allah yang berbunyi :

⌧ ☺

⌧ ☺

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”. (Annisa/4: 29)

Dalam Kompilasi Hukum Islam, mengenai penguasaan harta

pribadi milik suami dan istri, dan adanya harta bersama dalam

perkawinan, dijelaskan dalam pasal 86 bahwa :

1) Pada dasarnya tidak ada percampuran antara harta suami dan isteri

karena perkawinan.

Page 74: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

2) Harta isteri tetap menjadi hak isteri dan dikuasai penuh olehnya,

demikian juga harta suani tetap menjadi hak suami dan dikuasai penuh

olehnya.

Jadi, mengenai harta kekayaan atasa usaha sendiri-sendiri,

sebelum perkawinan dan harta yang berasal bukan usaha salah seorang

mereka atau bukan dari usaha mereka berdua, tetapi berasal dair

pemberian atau warisan atau lainnya yang khusus teruntuk mereka

masing-masing, dapat tetap menjadi milik masing-masing, baik yang

diperoleh sebelum perkawinan, maupun yang diperoleh sesudah beada

dalam ikatan perkawinan.

Oleh karena itu, apabila terjadi perceraian antara suami dan

isteri, maka dalam hal pembagian harta kekayaan, menurut ketentuan

hukum Islam harta kekayaan isteri tetap menjadi nilik si isteri dan dikuasai

sepenuhnya olehnya, dan harta kekayaan suami tetap menjadi milik si

suami dan dikuasai sepenuhnya olehnya.

Dan apabila selama perkawinan berlangsung diperoleh harta

kekayaan, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama tanpa mempersoalkan

terdaftar atas nama siapa, maka ini disebutdengan harta syirkah, yakni

harta bersama yang menjadi milik bersama dari suami dan isteri, apabila

terjadi perceraian hidup diantara keduanya.

Page 75: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Mengenai harta kekayaan masing-masing adalah di bawah

kekuasaannya masing-masimg sebagaimana yang terdapat dalam pasal 87

Kompilasi Hukum Islam :

1) Harta bawaan dari masing-masing suami dan isteri dan harta yang

diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan adalah dibawah

penguasaan masing-masing, sepanjang para pihak tidak menenutkan

lain dalam perjanjian perkawinan.

2) Suami dan isteri mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan

perbuatan hukum atas harta masing-masing berupa hibah, hadiah,

shadaqah atau lainnya.

Harta bawaan seseorang, baik suami atau isteri yang diperoleh

sewaktu masih dalam keadaan Islam, yakni sebelum dia murtad/pindah

agama dari agama Islam kepada agama yang selain Islam, baik harta itu

diperoleh sebagai hadiah atau warisan menjadi pusaka bagi waris-

warisnya, maka berarti anak-anaknya dapat mewarisi harta bawaan orang

tuanya yang didapatkan sebelum orang tuanya murtad.

Akan tetapi, terhadap harta yang diperoleh setelah orang

tuanya murtad dan secara resmi perkawinan kedua orang tuanya telah

difasidkan oleh Hakim Pengadilan, maka menurut pandangan hukum

Islam terhadap harta yang dimiliki oleh salah seorang suami isteri yang

Page 76: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

murtad, maka anak-anaknya atau ahli warisnyayang laintidak dapat

menjaadi ahli waris dari harta orang yang telah murtad.47

Jadi, tidak dapat dilakukan pembagian warisan karena

perbedaan agama. Dasarnya adalah hadis Nabi SAW :

ال يرث المسلم : م.عن اسامة بن يزيد ان النبي ص )متفق عليه(الكافر وال يرث الكافر المسلم

Artinya: “Dari Usamah bin Yazid katanya, Rasulullah saw bersabda : “Tidak mewarisi orang muslim terhadap orang-orang kafir, dan tidak mewarisi oaring-orang kafir terhadap orang muslim.”48

Dengan demikian, apabila suami yang murtad itu mengajukan

permohonan ke Pengadilan Agama untuk diadakan pembagian warisan

terhadap harta mereka, maka Pengadilan Agama menolak pengajuan

tersebut, dengan alasan bahwa Pengadilan Agama tidak berhak dalam hal

ini, karena mereka berbeda agama. Perbedaan agama inilah yang menjadi

penghalang dalam hal waris-mewarisi.

B. Tinjauan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan dalam Menetapkan

Akibat Hukum Dari Perceraian Dengan Alasan Suami Murtad

Menurut para ulama Fiqh, jika seseorang suami atau isteri keluar dari

agama Islam (murtad), maka dengan sendirinya perkawinannya menjadi fasakh

(terputus) tanpa perlu melalui talak atau perceraian. Di Indonesia putusnya ikatan

perkawinan karena riddahnya seseorang dari suami isteri termasuk fasakh dan

47 ash-Shiddiqy, Fiqhul Mawaris, Hukum Waris dalam Syari’at Islam, h. 62 48 Imam Muslim, Shahih Muslim, h. 273

Page 77: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

harus dilakukan di depan Pengadilan Agama. Pengadilan Agama hanya dapat

menerima riddahnya seseorang jika orang itu menyatakan sendiri dengan tegas

atau berdasarkan saksi-saksi yang memberikan kesaksian di Pengadilan Agama

bahwa ia telah keluar dari agama Islam. Karena itu, “riddah” seseorang yang

dilakukan bukan didepan Pengadilan Agama tidak boleh dianggap sah. 49

Dalam penelitian penulis terhadap putusan perkara perceraian yang

disebabkan apabila salah seorang dari suami isteri tidak lagi memeluk agama

Islam karena keyakinan batinnya (murtad). Dalam hal ini salah satu pihak dapat

meminta hukum tentang status pernikahannya, menurut hukum agama Islam

Pengadilan Agama dapat menyatakan dalam keputusannya bahwa perkawinan

mereka telah terfasakh disebabkan salah seorang dari pada suami isteri itu tidak

lagi memeluk agama Islam.

1. Pokok Perkara

Dalam putusan perkara no. 1154/Pdt. G/ 2007/ PA. JS di

sebutkan bahwa: Ersy Vinnilia Syarif binti S. Syarif, umur 30 tahun, agama

Islam, pekerjaan swasta, tempat tinggal Jl. Pondok Jaya VI No. 15, Rt. 006,

Rw. 006, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta

Selatan sebagai “Penggugat” melawan Devi Sammy Andrean Tumengkot bin

Estefanus Tumengkot, umur 31 tahun, agama Kristen Protestan, pekerjaan

swasta, tempat tinggal Jl. Radar Auri No. 3 Rt. 001, Rw. 007, Kelurahan

49Drs. H. Muh. Abduh Sulaiman, Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan,

Wawancara Pribadi, Jakarta,

Page 78: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Cimanggis, Kecamatan Cisalak, Kota Depok, Jawa Barat, selanjutnya

deisebut “Tergugat”.

Berdasarkan surat gugatan yang diajukan oleh penggugat yaitu

tertanggal 21 Agustus 2007 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan

Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan Nomor 1154/Pdt. G/2007/PA.JS

tertanggal 21 Agustus mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

a. Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 29

Juli 1999 di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama

Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sebagaimana akta nikah

No. 348/86/VII/1999.

b. Sejak menikah sampai dengan November 2006 kehidupan rumah tangga

Penggugat dan Tergugat masih rukun sebagaimana layaknya suami isteri

meskipun pernah timbul perselisihan namun masih bisa diatasi. Pada

waktu rukun berumah tangga Penggugat dan Tergugat berkediaman di Jl.

Pondok Jaya VI No. 15 Rt. 006 Rw. 006, Kelurahan Pela Mampang ,

Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

c. Dari pernikahan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang bernama Sata

Dennise Virgilia.

d. Sejak November 2006 kehidupan Penggugat dan Tergugat sering terjadi

perselisihan/pertengkaran secara terus menerus yang sulit diatasi, sehingga

membawa akibat buruk bagi kelangsungan hidup berumah tangga yang

telah dibina mereka bersama.

Page 79: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

e. Bahwa, sebab-sebab terjadinya perselisihan/pertengkaran tersebut karena

Tergugat sebagai suami telah kembali keagama semula (Kristen Protestan)

sejak tahun 2004.

f. Bahwa, akibat dari perselisihan tersebut akhirnya sejak November 2006

hingga sekarang ini + 10 bulan Penggugat dan Tergugat telah berpisah

tempat tinggal, yang mana dalam pisah tersebut Penggugat dengan

Tergugat bertempat tinggal di alamat masing-masing sebagaimana

tersebut di atas.

g. Bahwa, sejak berpisahnya Penggugat dengan Tergugat selama + 10 bulan

tersebut, maka sejak itu Tergugat tidak pernah lagi memberikan nafkah

lahir batin terhadap Penggugat.

h. Bahwa, dengan sebab-sebab tersebut diatas Penggugat merasa rumah

tangganya tidak bisa dipertahankan lagi, mengingat perselisihan dan

pertengkaran secara terus menerus yang berkepanjangan, maka Penggugat

bertambah yakin bahwa tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam

berumah tangga dengan Tergugat. Oleh karena itu, mohon kiranya kepada

Bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan untuk memutuskan

perkawinan Penggugat dan Tergugat.

i. Bahwa, mengingat anak Penggugat dan Tergugat masih dibawah umur,

maka anak tersebut haruslah dibawah asuhan Penggugat demi

kelangsungan kasih sayang dan pendidikannya, maka anak tersebut

haruslah dibawah pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat, adapun

Page 80: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

mengenai nafkah anak tersebut hendaknya dibebankan kepada Tergugat

untuk setiap bulannya sebesar Rp. 1.500.000,-(satu juta lima ratus ribu

rupiah).

2. Bukti-bukti dalam Persidangan

Dalam persidangan Pengugat dan Tergugat membawa bukti-bukti

untuk memperkuat pendapatnya yang berupa alat bukti surat dan beberapa

saksi dari masing-masing pihak.

Adapun alat bukti berupa surat yang diajukan Penggugat yang

telah dicocokan dengan aslinya dan bermaterai yang cukup adalah sebagai

berikut;

a. Foto copy Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan

Mampang Prapatan Nomor: 348/86/VII/1999, tanggal 29 Juli 1999 yang

telah ditetapkan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Mampang Prapatan

(P-1).

b. Foto copy akta kelahiran atas nama Dennise Virgilia yang dikeluarkan

catatan sipil Jakarta Selatan (P-2).

Selain bukti tertulis Pengggugat telah mengajukan saksi keluarga

sebagai berikut: Eli Nafadan binti Taib, yang dibawah sumpah menerangkan

sebagai berikut:

a. Hubungan saksi sebagai ibu kandung Penggugat.

b. Benar antara Penggugat dan Tergugat menikah tanggal 29 Juli 1999 dan

telah dikarunia seorang anak.

Page 81: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

c. Setelah menikah, mereka tinggal serumah dengan saksi.

d. Pada saat itu hubungan Penggugat dan Tergugat tidak rukun dan mereka

sering berselisih dan bertengkar, dan saksi sering melihat mereka

bertengkar.

e. Penyebab adanya sering terjadinya pertengkaran itu disebabkan Tergugat

kembali keagama asalnya (Kristen Protestan) tahun 2004.

f. Sejak November 2006 Tergugat meninggalkan kediaman bersama dan

kembali ke orangtuanya.

g. Upaya keluarga untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat sudah ada

tapi tidak berhasil.

Selanjutnya Tergugat juga mengajukan saksi keluarga yang

bernama Estefanus Tumengkol bin Tumengkol, yang dibawah sumpahnya

menerangkan sebagai berikut:

a. Hubungan saksi sebagai ayah Tergugat.

b. Benar Penggugat dan Tergugat telah menikah tanggal 29 Juli 1999 dan

telah dikaruniai seorang anak.

c. Pada saat menikah Tergugat masuk agama Islam dan sebelumnya

beragama Kristen Protestan.

d. Benar Tergugat telah kembali keagamanya semula tahun 2004, karena

tidak ada bimbingan dari Penggugat.

Page 82: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

e. Sejak November 2006 rumah tangga tidak harmonis, sering terjadi

perselisihan dan pertengkaran antara mereka dan sekarang mereka telah

berpisah rumah.

f. Sulit untuk rukun kembali antara Penggugat dan Tergugat karena

Tergugat tetap pada keyakinannya agama Kristen Protestan.

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah diberikan

kesempatan yang cukup untuk mengajukan bukti-bukti, namun tidak

mengajukan bukti lainnya lagi kecuali bukti-bukti tersebut diatas.

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat

menyatakan tidak akan mengajukan apa-apa lagi kecuali mohon putusan yang

seadil-adilnya.

3. Pertimbangan Hakim

Majelis Hakim menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan

Penggugat adalah sebagaimana tersebut diatas.

Bahwa yang menjadi permasalahan Penggugat mengajukan

gugatannya adalah karena rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak

harmonis lagi dan antar Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan

dan pertengkaran terus menerus, sebab Tergugat kembali keagama semula

yaitu Kristen Protestan yang kemudian diakhiri denagn perpisahan rumah

sejak bulan November 2006.

Page 83: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Berdasarkan bukti P-1 telah terbukti bahwa antara Penggugat dan

Tergugat masih terikat dalam pernikahan yang sah dan antara Penggugat dan

Tergugat telah dikaruniai seorang anak sesuai bukti P-2.

Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar rukun

kembali, akan tetapi tidak berhasil, karena Penggugat didalam persidangan

tetap bersiteguh terhadap dalili-dalilnya, dalam pada itu Tergugat didalam

jawabannya telah mengakui semua dalil Penggugat dan tidak keberatan

bercerai dengan Penggugat dan setuju jika anak diasuh oleh Penggugat dan

Tergugat sanggup memberi nafkah anak sebesar Rp 800.000,-(delapan ratus

rubu rupiah).

Terhadap dalil-dalil Penggugat yang telah dibenarkan oleh

Tergugat dianggap sebagai pengakuan Tergugat sehingga oleh karenanya

dalil-dalil Penggugat tersebut telah menjadi dalil yang tetap, dan sesuai

dengan ketentuan Pasal 174 HIR, pengakuan tersebut dipandang telah

mempunyai kekuatan pembuktian.

Walaupun Tergugat telah mengakui semua dalil Penggugat, namun

karena perkara ini bidang perceraian dan juga menghindari adanya rekayasa,

kesepakatan dan kebohongan besar dalam alasan perceraian oleh para pihak,

maka Tergugat masih dibebani beban pembuktian.

Dalam perkara ini Penggugat dan Tergugat telah mengajukan saksi

keluarga masing-masing yaitu 1, Eli Nafidan binti M Taib, 2, Estefanus

Tumengkol bin Tumengkol yang telah memberi kesaksian dibawah sumpah.

Page 84: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Pertimbangan hakim juga dalam hal keterangan para saksi tersebut

secara formil dapat diterima karena telah memenuhi unsure Pasal 76 ayat (1)

Undang-undang Nomor 7 tahun 1989, dan secara materil dapat

dipertimbangkan karena satu sama lain saling bersesuaian sebagaimana

dimaksud oleh Pasal 170 dan Pasal 172 HIR.

Berdasarkan keterangan para saksi yang saling bersesuaian

tersebut Majelis Hakim menemuka fakta-fakta didalam persidangan sebagai

berikut :

Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis dan antara

mereka sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sulit dirukunkan,

yang disebabkan Tergugat sejak tahun 2004 telah kembali keagamanya

semula (Kristen Protestan) yang akibatnya sejak bulan November 2006

Penggugat dan Tergugat telah berpisah rumah dan sampai sekarang tidak

pernah berkumpul lagi.

Majelis Hakim menimbang, bahwa maksud dan tujuan perkawinan

menurut ketentuan hukum perundang-undangan yang berlaku sebagaimana

telah ditentukan didalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 juga

Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam adalah membentuk rumah tangga sakinah,

mawaddah dan rahmah, namun yang terjadi dalam rumah tangga Penggugat

dengan Tergugat adalah sebaliknya yaitu suatu rumah tangga yang penuh

dengan perselisihan dan pertengkaran bahkan antara Penggugat dan Tergugat

Page 85: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

sudah berpisah rumah selama 1 (satu) bulan sehingga kedua belah pihak

sudah tidak dapat lagi menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, maka Majelis Hakim

berkesimpulan bahwa rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sudah

pecah dan sudah tidak harmonis lagi serta tidak sesuai dengan tujuan

perkawinan sebagaimana tesebut diatas, maka mempertahankan rumah tangga

yang sudah sedemikian keadannya itu dikhawatirkan dapat menimbulkan hal-

hal yang negative bagi keduanya, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa

alasan Penggugat telah sesuai dengan ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-

undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka

gugatan Penggugat patut untuk dikabulkan. Menimbang, bahwa selama

perkawinan antar Penggugat dan Tergugat telah lahir 1 (satu) orang anak yang

bernama Safa Dennise Virgilia, lahir tanggal 2 September 2000.

Sesuai dengan ketentuan pasal 105 (a) Kompilasi Hukum Islam

menentukan bahwa pemeliharaan anak yang belum mumayiz atau belum

berumur 12 tahun adalah hak ibunya, oleh karena anak Penggugat dan

Tergugat yang bernama Safa dennise Virgilia sesuai dengan bukti P-2 dan

terbukti bahwa anak tersebut baru berumur 7 tahun sehingga oleh karenanya

sesuai dengan ketentuan pasal 195 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam tersebut

maka anak tersebut harus ditetapkan diasuh dan dipelihara oleh Penggugat.

Page 86: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Sesuai dengan ketentuan pasal 41 huruf (a) Undang-undang nomor

1 tahun 1974 bahwa akibat putusnya perkawinan baik ibu maupun bapak tetap

berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata

berdasarkan kepentingan anak, maka sesuai dengan pertimbangan hukum

tersebut diatas, meskipun secra fisik anak-anak dalam pemeliharaan

Penggugat namun tidak berarti untuk memiliki, sebab pada hakekatnya anak-

anak tersebut adalah milik berdua sehingga Tergugat sebagai ayahnya tetap

diperbolehkan sewaktu-waktu bertemu/ mengajak jalan-jalan untuk

mencurahkan rasa kasih sayangnya kepada anak-anak terssebut dengan cara-

cara yang baik dan sesuai dengan kepatutan tanpa dihalang-halangi oleh

Penggugat.

Mengenai nafkah anak telah disepakati oleh Penggugat dan

Tergugat sebesar Rp 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah).

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 84 Undang-

undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9

Tahun 1975 serta SEMA Nomor : 28/TUADA-MA/X/2000 tanggal 22

Oktober 2002 maka Majelis memerintahkan kepada Panitera Pengadilan

Agma Jakarta Selatan untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai

Pencacat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Mampang Prapatan

untuk mencatat perceraian tersebut.

Page 87: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang

perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1989 biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat.

4. Putusan Perkara

Hakim telah memutuskan:

a. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (Devy sammy Andrean

Tumengkol bin Estefanus Tumengkol) terhadap Penggugat (Ersy Vinillia

Sjarif binti S. Sjarif) dan menyatakan perkawinan antara Penggugat dan

Tergugat putus karena talak tersebut.

b. Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Safa Dennise

Virgillia, lahir 2 November 2000, berada dibawah pengasuhan dan

pemeliharaan Penggugat.

c. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah anak tersebut melalui

Penggugat untuk setiap bulannya Rp 800.000,-(delapan ratus ribu rupiah)

d. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Jakarta Selatan untuk

mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah pada

Kantor Urusan Agama Kecamatan Mampang Prapatan untuk mencatat

perceraian tersebut.

e. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp. 206.000,-(dua ratus enam ribu rupiah).

C. Analisis Kasus

Page 88: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Dengan adanya perceraian, maka akan timbul akibat-akibat hokum

tertentu, baik bagi mantan suami atau isteri, harta benda, serta anak-anak. Adapun

hubungan antara mantan suami-isteri dapat berakhir dengan mudah, demikian

pula dengan harta benda, namun hubungan dengan anak-anak merupakan

tanggung jawab yang berkelanjutan meskipun kedua mantan suami-isteri telah

berpisah.

Dari duduk perkara diatas, dapat diketahui dengan jelas alasan-alasan

mengapa Penggugat mengajukan gugatan cerai gugat kepada Tergugat, yaitu

karena Tergugat telah secara eksplisit menyatakan bahwa ia telah keluar dari

agama Islam (murtad) dan telah menganut agama asalnya (Kristen Protestan).

Dengan adanya perbedaan keyakinan, sekiranya hal tersebut justru menimbulkan

perselisihan diantara Penggugat dan Tergugat secara terus menerus, sehingga bila

alasan-alasan yang telah dikemukakan Penggugat tersebut dapat dibuktikan

kebenarannya, maka berarti telah cukup alasan bagi Penggugat dalam

mengajukan gugatan cerai gugatannya.

Dalam perkara cerai gugat ini, pihak majelis Hakim Pengadilan

Agama Jakarta Selatan telah berupaya untuk mengambil langkah-langkah positif,

seperti adanya upaya untuk mendamaikan kedua belah pihak. Seperti telah

disinggung dalam duduk perkara diatas, bahwa pasangan ini telah mempunyai

seorang anak yang tentunya dengan adanya perceraian kedua orang tuanya akan

mengakibatkan anak tersebut kehilangan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Page 89: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Menurut penulis, berikut ini paling tidak ada dua point yang

menyebabkan pasangan Devy Sammy Andrean Tumengkol dengan Ersy Vinnilia

Sjarif bercerai, yaitu :

Pertama, adanya ketidak sesuaian dari kedua belah pihak. Artinya

masing-masing pihak tetap ngotot dengan pendapatnya sendiri tanpa bisa saling

menerima pendapat satu sama lain. Selain itu, adanya perbedaan keyakinan yang

disebabkan Tergugat keluar dari agama Islam dan menganut agama asalnya

(Kristen Protestan), sehingga hal tersebut mengusik jiwa dan batin Penggugat

yang tetap menginginkan rumah tangganya tetap dalam naungan agama Islam.

Perbedaan keyakinan itu akhirnya terus menerus memperkeruh rumah

tangga kedua belah pihak, di tambah lagi Tergugat selama berpisah rumah dengan

Penggugat tidak pernah lagi memberikan nafkah lahir batin terhadap Penggugat.

Perselisihan-perselisihan yang terus menerus terjadi antara kedua

belah pihak memang sangat sulit untuk diselesaiakan, maka menurut hemat

penulis, dengan adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus terjadi,

dikhawatirkan akan memberi kemudharatan bukan hanya untuk kedua belah pihak

akan tetapi terhadap anak-anaknya.

Kedua, kelalaian Tergugat dalam menjalankan kewajibannya, bila

ditilik kembali alasan yang membuat Penggugat mengajukan gugatan, penulis

melihat adanya kesalahan dari Penggugat dimana menurut kesaksian dari

Estefanus Tumengkol, bahwa Penggugat tidak memberikan bimbingan agama

Page 90: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Islam kepada Tergugat sehingga Tergugat sebagai seorang muallaf mudah

terpengaruh untuk kembali keagama asalnya.

Berdasarkan peristiwa diatas, peluang bersatu kembali dalam ikatan

perkawinan rasanya tidak mungkin terjadi , walaupun berbagai upaya telah

dilakukan. Dan dengan mempertimbangkan alasan-alasan tersebut diatas, maka

dalam kasus ini perceraian menjadi solusi terakhir dalam memecahkan kemelut

dalam rumah tangga antara Devy Sammy Andrean Tumengkol dengan Ersy

Vinnilia Sjarif.

Mengenai akibat hukum dari perceraian diatas, menurut amar putusan

Hakim, perkawinan antara Devy Sammy Andrean Tumengkol dengan Ersy

Vinnilia Sjarif telah putus jatuh talak satu ba’in sughra dan nenetapkan anak

Penggugat dan Tergugat yang bernama Sifa Dennise Virgillia berada dibawah

pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat, dengan menghukum Tergugat untuk

membayar nafkah anak tersebut melalui Penggugat untuk setiap bulannya Rp

800.000,-. Mengenai akibat hukum dari percerian diatas dalam hal harta bersama,

dalam perkara ini tidak disinggung oleh Penggugat mengenai harta bersama,

karena antara Penggugat dan Tergugat berbeda agama sehingga mengakibatkan

tidak berwenangnya Pengadilan Agama dalam pembagian harta bersama diantara

mereka.

Page 91: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Akibat hukum dari perpindahan agama dari perceraian dengan alasan suami

murtad, apabila ditinjau dari Undang-undang No. 1/1974 dan dapat

menyebabkan ikatan perkawinan antara suami dan isteri menjadi putus/fasakh

demi hukum, yaitu hukum Islam. Hal tersebut didasarkan pada ketentuan

Undang-undang no. 1/1974 pasal 2 ayat (1) jo KHI pasal 4 bahwa sahnya

suatu perkawinan semata-mata didasarkan atas ketentuan hukum agama dan

kepercayaan yang bersangkutan. Artinya, apabila ada perkawinan yang

menyimpang dari norma-norma agama maka hal tersebut dipandang sebagai

sesuatu yang menyalahi hukum agama dan prkawinan itu dianggap tidak sah.

Mengenai status anak, menurut Undang-undang No. 1/1974, seorang anak

tetap dikatakan sebagai anak yang sah dari ibu dan bapaknya, apabila

Pengadilan Agama belum memutuskan perceraian diantara keduanya yang

diakibatkan suami murtad, sedangkan menurut KHI, apabila anak yang

dilahirkannya adalah hasil dari hubungan dengan suaminya yang telah murtad,

Page 92: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

maka anak itu dikatakan sebagai anak yang tidak sah, disebabkan hubungan

keduanya dianggap sebagai suatu perbuatan zina. Mengenai dalam hal harta

kekayaan maka akibat hukum dari perpindahan agama/murtadnya suami,

maka harus diadakan pembagian yang adil antara suami dan isteri. Terhadap

harta benda yang diperoleh karena warisan atau hibah yang diperoleh sebelum

suami murtad, maka anak-anak atau ahli warisnya yang lain dapat menjadi

pusaka warisannya sedangkan harta yang diperoleh setelah suami murtad

maka anak atau ahli warisnya yang lain tidak boleh menjadi pusaka warisnya,

disebabkan perbedaan agama diantara suami isteri yang menjadikan harta

tersebut hukumnya haram.

2. Mengenai putusan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan terhadap perkara

perceraian dengan alasan suami murtad, dalam hal ini majelis hakim ada dua

keputusan, yaitu

a. Dengan memfasakh langsung, dalam artian Hakim langsung memfasakh

(memutuskan) perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat

b. Dengan menjatuhkan talak ba’in sughra.

Sebenarnya sama saja antara kedua putusan Hakim diatas

mengenai perkara dengan alasan suami murtad, yaitu sama-sama tidak bisa

menikah lagi dengan mantan suaminya yang murtad itu kecuali dengan akad

baru dan tentunya dengan memenuhi syarat-syarat sahnya untuk menikah,

dalam hal ini mantan suami harus kembali ke agama Islam.

Page 93: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

3. Pertimbangan Pengadilan Agama dalam memutuskan perkara perceraian

dengan alasan suami murtad adalah Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor

1 Tahun 1974, pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975,

pasal 116 huruf h Kompilasi Hukum Islam. Dalam pasal 116 huruf h

menjelaskan bahwa salah satu alasan perceraian adalah perpindahan agama

atau murtad yang menyebabkan terjadinya ketidakrukunan dalam rumah

tangga. Menurut Hakim dengan adanya perpindahan agama dalam suatu

perkawinan akan mengakibatkan ketidak harmonisan dalam rumah tangga

sehingga rumah tangga tersebut tidak bisa didamaikan karena masalah

keyakinan merupakan faktor yang sangat fundamental dalam membangun

rumah tangga yang sakinah, mawadah dan rahmah.

B. Saran-saran

1. Dari analisi skripsi ini, Penulis menyarankan kepada generasi muda yang

belum menikah, khususnya kaum muslimahnya yang seringkali menjadi

korban tipu daya laki-laki yang hanya mencari kesenangan semata, agar selalu

berhati-hati dan waspada dalam memilih pasangan hidup yang benar-benar

istiqomah imannya, untuk kemaslahatan dirinya dan anak-anaknya di masa

mendatang.

2. Dan apabila telah terjadi kemurtadan dalam perkawinan, baik dari pihak laki-

laki ataupun perempuan, sebaiknya untuk segera mengajukan permohonan

cerai ke Pengadilan Agama agar tidak menimbulkan fitnah di kalangan

masyarakat.

Page 94: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

3. Hendaklah kepada para pejabat di Pengadilan Agama, agar dapat memutuskan

perkara yang berkaitan dengan peralihan agama ini dengan lebih teliti dan

cepat agar tidak menimbulkan madharat bagi salah satu pihak.

Page 95: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

2. Hasil wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

3. Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi

4. Surat mohon data dan wawancara

5. Surat keterangan telah melakukan penelitian dan wawancara di Pengadilan

Agama Jakarta Selatan

6. Surat putusan No. 1154/Pdt. G/2007/PA. JS

Page 96: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

DAFTAR PUSTAKA

Al- Qur’anul Karim

al- Amili, Muh. Makki, ali Husain, Perceraian Salah Siapa?Bimbingan dalam Mengatasi Problematika Rumah Tangga, Jakarta: Lentera, 2001

Al- Jabry, Abdul, Muta’al, M., Perkawinan Antar Agama Suatu Dilema, Surabaya: Risalah Gusti, 1992

Abdullah, Abdul Ghani, Himpunan Perundang-undangan dan Peraturan Peradilan Agama, Jakarta: Intermasa, 1991

Abbas, S. Ziyad, Fiqh Wanita Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1991

A. Mahdi, Soleh, Hukum Bagi Orang Murtad dan Kafir. Jakarta: PT. Arista Brahmatysa, 1994

As-Shiddiqy, Hasby, TM., Fiqhul Mawaris, Jakarta: Bulan Bintang, 1973

Az-Zuhaili, Wahbah, al- Fiqhul Islam wa ‘Adillatuh, Damaskus: Darul Fikr, 1997

Aziz, Abdul, Dr., Perkawinan yang Harmonis dan Bahaya Perkawinan dengan Wanita Asing, Jakarta: Firdaus, 1993

Departemen Agama RI: Direktorat Jenderal, Bimbingan Masyarakat, dan Penyelenggaraan Haji, al- Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putera, 1989

-------------, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Thun 1975 serta Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: Departeman Agama RI: Dirjen, Bimas dan Penyelenggaraan Haji, 2004

Daly, Peunoh, Hukum Perkawinan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1988

Fannani, Zainuddin bin Abdul Aziz al- Malibala al, Terjemahan Fat-Hul Mu’in, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994

Harahap, M. Yahya, Kedudukan, Kewenangan, dan Acara Peradilan Agama, Jakarta: Pustaka Kartini, 1993

Page 97: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Hakim, Rahmat, H., Drs., Hukum Perkawinan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2000

Hadikusuma, Hilman, Hukum Perkawinan Adat, Bandung: PT. Alumni, 1993

Kasani, ‘Ala’ Ad- Din al- Kitab Bada’i Ash- Shariai’, Dar al- Fikr: Beirut, 1996

Kuzari, Achmad, Nikah Sebagai Perikatan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995

Latief, Djamil, H. M., S. H., Kedudukan dan Kekuasaan Peradilan Agama di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1983, Cet. ke-1

Manan, Abdul, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta: Yayasan al- Hikmah, 2000

Marpaung, Happy, Masalah Perceraian, Bandung: Tonis, 1983

Matraji, Mahmoud, Shahih Muslim, Beirut: Daar- al- Fikr, 1993

Mas’ud, Ibnu, Drs., H. dan S. Abidin, Zainal, Drs. H., Fiqh Mazhab Syafi’i, Bandung: Pustaka Setia, 2000

Muhammad, Abu Bakar, Terjemah Subussalam, Surabaya: al- Ikhlas, 1995

Mukhtar, Kamal, Drs., Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta: BUlan Bintang, 1974

Nasution, Harun, Prof., Dr., (Ketua Tim), Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1992

Nur, Djaman, Fiqh Munakahat, Semarang: Dina Utama, 1993

Nuruddin, Amir dan Tarigan, Akmal Azhari, Hukum Perdata Islam di Indonesia Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dan Fiqh, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 sampai Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004

Rosjid, Sulaiman, H., Fiqh Islam, Jakarta: Attahiriya, 1976

Sabbiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, Beirut: Dar al- Fikr, Jilid III, 1993

--------------, Fiqh Sunnah 8, Bandung: al- Ma’arif, 1996

Satrio, J, Hukum Harta Perkawinan, Bandung: Citra Aditya Sakti, 1991

Shiddieq, Ahmad, Hukum Thalaq dalam Islam, Surabaya: Putra Pelajar, 2001

Page 98: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

Sulaiman, Muh. Abduh, Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Wawancara Pribadi, Jakarta,

Suma, Muhammad Amin, Prof., Dr., MA., SH., dkk, Pidana Hukum Islam di Indonesia Peluang, Prospek dan Tantangan, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001

Thalib, Sayuti, SH., Hukum Kekeluargaan Indonesia, Jakarta: UI. Press, 1981

Thalib, M., 15 Penyebab Perceraian dan Penanggulangannya, Bandung: Irsyad Baitus Salam, 1997

Page 99: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan

PEDOMAN WAWANCARA

1. Selama Bapak bertugas di PA Jaksel, apa Bapak pernah menangani perkara

perceraian karena alasan murtad?

2. Menurut Bapak, apa pengertian murtad itu? Apakah asalnya memang pernah

menganut agama, lalu kembali ke agama semula setelah menikah, ataukah

benar-benar ia muslim/ muslimah lalu ia beralih agama?

3. Apakah menurut bapak murtadnya seseorang dalam perkawinan

menyebabkan putusnya perkawinan mereka seketika itu juga?

4. Dalam KHI pasal116 huruf (f) disebutkan murtad menjadi salah satu alasan

untuk bercerai jika menyebabkan ketidak rukunan dalam rumah tangga,

bagaimana pendapat Bapak jika murtadnya salah satu pihak dari mereka itu

tidak mempengaruhi kerukunan rumah tangga mereka?

5. Pertimbangan apa saja yang Majelis Hakim ambil dalam menyelesaikan

perceraian dengan alasan suami murtad?

6. Menurut Bapak apa saja akibat hukum dari perceraian tersebut? Karena di

dalam UU No. 1/ 1974 maupun KHI tidak menjelaskan akibat hukum dari

perceraian dengan alasan suami murtad?

Page 100: AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN DENGAN ALASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8285/1/LILIS... · Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi 4. Surat mohon data dan