ak 1 penyajian lap keuangan

Upload: aninda-chaerini

Post on 08-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

TRANSCRIPT

MAKALAHAKUNTANSI KEUANGAN IPenyajian Laporan Keuangan

Dosen Pengampu:Yona Octiani L.,SE.,MSA

Akuntansi CDisusun Oleh Kelompok 7:M. Alief Juliardin(13520054)Eka Nikmatush S(13520071)Dinda Putri S(13520076)Aninda Chaerini(13520083)

Jurusan Akuntansi Fakultas EkonomiUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang2014PENGERTIAN LAPORAN KEUANGANLaporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.PSAK No.1 (Revisi 1998) tentang penyajian laporan keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:(a) Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir periode(b) Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode(c) Laporan Perubahan Ekuitas selama periode(d) Laporan Arus Kas(e) Catatan atas Laporan keuangan

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN:1. Menyusun neraca saldo, yaitu suatu daftar rekening-rekening (akun) buku besar dengan saldo debit atau kredit. Neraca saldo ini disusun jika semua jurnal sudah dibukukan ke dalam masing-masing rekeningnya. Karena neraca saldo ini disusun sebelum adanya jurnal penyesuaian maka sering juga disebut neraca saldo yang belum disesuaikan. Penyusunan neraca saldo dapat digunakan untuki mengecek keseimbangan debit atau kredit dari seluruh rekening-rekening buku besar dan merupakan langkah pertama untuk membuat jurnal penyesuaian dan neraca lajur.2. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian. Karena beberapa transaksi yang terjadi yang dicatat pada tanggal terjadinya itu masih tidak sesuai dengan keadaan pada akhir periode, maka perlu dikumpulkan data tertentu yang nantinya akan digunakan membuat jurnal penyesuaian.3. Menyusun neraca lajur (daftar kerja). Neraca lajur (daftar kerja) merupakan suatu cara untuk memudahkan penyusunan laporan-laporan keuangan. Penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari langkah nomor 2 diatas. Saldo yang sudah disesuaikan akan nampak dalam kolom neraca saldo disesuaikan dan merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan dalam neraca dan laporan laba rugi.4. Menyusun laporan keuangan.laporan keuangan ini adalah neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal dan laporan lainnya. Laporan-laporan tersebut dapat disusun langsung dari neraca lajur, karena dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang akan dilaporkan dalam neraca atau laporan laba rugi. Kolom neraca dan laba rugi dalam neraca lajur (daftar kerja) diubah bentuknya sehingga dapat dihasilkan neraca dan laporan laba rugi yang mudah dibaca dan dianalisis.5. Menyesuaikan dan menutup rekening-rekening. Data yang diperoleh dalam langkah nomor 2 dipakai sebagai dasar untuk mebuat jurnal penyesuaian yang perlu dan kemudian dibukukan ke rekening-rekening dalam buku besar. Sesudah rekening-rekening disesuaikan, berikutnya adalah membuat jurnal penutupan buku, yaitu jurnal untuk menutup semua rekening-rekening nominal ke rekening laba rugi dan memindahkan saldo rekening laba rugi ke rekening laba tidak dibagi. Jurnal penutupan buku ini kemudian dibukukanke rekening-rekening yang bersangkutan.6. Menyusun neraca saldo sesudah penutupan. Sesudah jurnal penyesuaian dan penutupan buku dibukukan ke masing-masing rekeningnya, untuk mengecek keseimbangan debit dan kredit rekening-rekening yang masih terbuka dibuat neraca saldo sesudah penutupan. Neraca saldo seperti ini hanya berisi rekening-rekening riil saja, sedang rekening nominal semuanya sudah ditutup.7. Menyesuaikan kembali rekening-rekening. Jurnal penyesuaian kembali dibuat pada hari pertama periode berikutya dengan maksud untuk memudahkan pembuatan jurnal periode berikutnya. Yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian kembali adalah jurnal untuk menghapus rekening-rekening antisipasi (accrued) dan transitoris (prepaid) yang timbul dari jurnal penyesuaian akhir periode dan mengembalikannya ke rekening nominal. Perlu diketahui, bahwa jurnal penyesuaian kembali ini hanya untuk memudahkan pembuatan jurnal periode berikutnya, sehingga jika tidak dibuat jurnal penyesuaian kembali, akan diperoleh hasil yang sama dengan jika dibuat jurnal penyesuaian kembali. Perbedaannya hanya pada jurnal yang berkaitan dengan rekening prepaid dan accrued

Apabila dibuat jurnal penyesuaian kembali, tidak semua jurnal penyesuaian akan disesuaikan kembali, tetapi hanya beberapa saja diantaranya:a. Persediaan barang daganganb. Biaya dibayar di mukac. Pendapatan diterima di mukad. Utang biaya (biaya yang masih akan dibayar)e. Piutang pendapatan (pendapatan yang masih akan diterima)f. Depresiasi-deplesi aktiva tetap berwujud dan amortasi aktiva tidak berwujudg. Kerugian piutang

SUSUNAN LAPORAN KEUANGANA. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)Neraca adalah laporan mengenai keadaan keuangan (harta, hutang dan modal) suatu usaha pada tanggal tertentu. Informasi dalam neraca tercantum sisa bersih pos harta, utang dan modal pada tanggal perusahaan neraca tersebut. Informasi yang terdapat di neraca dapat menunjukkan total aktiva (aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-lain), hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang), dan modal pada tanggal neraca.

Aktiva = Utang + Modal

1) Pengelompokan pos-pos neracaa. Aktiva (harta)i. Aktiva lancarAktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang dapat dicairkan atau dijual atau dijadikan uang selama operasi normal atau kurang satu tahun.Termasuk golongan aktiva lancar(a) KasTermasuk kas adalah semua mata uang kertas atau logam baik mata uang dalam negeri maupun luar negeri, serta surat-surat yang dapat disamakan dengan uang kas, dapat digolongkan sebagai kas.(b) Piutang dagangTransaksi penjualan kredit akan menyebabkan bertambahnya piutang kepada pembeli.(c) Persediaan barang dagangan, kesediaan barang mentah, barang dalam proses, barang jadi dan persediaan bahan pembantu.(d) Piutang wesel(e) Piutang kepada pegawai(f) Surat-surat berharga investasi jangka pendek(g) Biaya dibayar dimuka(h) Pendapatan yang akan diterima(i) Suplai kantor dan suplai toko.ii. Aktiva investasi jangka panjangInvestasi dalam surat-surat berharga seperti saham dan obligasi.iii. Aktiva tetap berwujudCara mencantumkan di dalam neraca mulai dari yang paling tetap (paling panjang umurnya), disusul dengan yang lebih pendek umurnya. Untuk aktiva tetap yang didepresiasi, maka di neraca harus ditunjukkan harga perolehan dan akumulasi depresiasinya.Termasuk kelompok aktiva tetap berwujud adalah:Peralatan kantor, gedung kantor, gedung pabrik, mesin pabrik, tanah, dll.iv. Aktiva tetap tidak berwujudDi dalam judul ini akan dilaporkan hak-hak jangka panjang yang sifatnya tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan seperti goodwill, hak paten, merk dagang, hak cipta, dan lain-lain. Dalam kelompok ini termasuk juga saldo debit dari pengeluaran-pengeluaran yang belum diakui sebagai biaya, tetapi pembebanannya ditunda, seperti biaya pendirian perusahaan (organization costs).v. Biaya/beban yang ditangguhkanBiaya yang dibayarkan pada saat sekarang akan tetapi manfaatnya pada masa yang akan mendatang. Misalnya riset, biaya rapat permulaan pendirian perusahaan, biaya pengeluaran obligasi dan lain sebagainya yang sejenis.vi. Aktiva lain-lainGolongan aktiva lain-lain yang tidak dapat digolongkan aktiva diatas: Jamuan pada penjual untuk menjamin kontrak. Harta yang belum pasti (dalam proses perkara), claim atas ganti rugi kepada perusahaan asuransi, kepada penjual barang termasuk harta yang belum pasti.

b. Kewajiban dan modal1. KewajibanKewajiban dapat digolongkan atas: hutang lancar, pendapatan diterima dimuka, hutang jangka panjang dan hutang lain-lain. Hutang LancarHutang lancar adalah hutang yang harus dibayar kurang dari satu tahun. Termasuk hutang lancar adalah: Hutang dagangHutang yang terjadi karena pembelian kredit barang dagangan/ jasa. Hutang wesel (wesel bayar)Yaitu janji tertulis akan kesanggupan membayar suatu jumlah kepada pihak yang berpiutang. Uang muka (persekot)Dari pembeli barang/jasa, penerimaan sebagian harga barang yang akan dijual sebelum barang diserahkan disebut uang muka. Biaya yang masih harus dibayar secara ekonomis biaya tersebut sudah merupakan biaya pada periode akuntansi berjalan, tetapi pembayaran akan dilakukan pada periode akuntansi berikutnya. Taksiran hutang pajakTaksiran hutang pajak dikurangi pajak yang telah disetor termasuk hutang pajak. Hutang lain-lain yang akan dilunasi tidak lebih dari 12 bulan. Pendapatan diterima dimuka:Pendapatan yang telah diterima pada periode akuntansi berjalan, tetapi jumlah tersebut adalah merupakan pendapatan pada periode akuntansi berikutnya. Misal: bunga diterima dimuk, sewa diterima dimuka. Hutang jangka panjangHutang yang harus dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dikelompokan dalam hutang jangka panjang. Termasuk hutang jangka panjang adalah: Hutang hipotik, hutang obligasi, dan hutang lain-lain yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Hutang lain-lainHutang tidak termasuk kelompok hutang lancar, pendapatan diterima dimuka, dan hutang jangka pendek seperti claim dari pihak ketiga atas ganti rugi, hutang yang masih dalam proses peralihan dan lain sebagainya.2. Modal sendiri pemilik perusahaan ModalDalam perusahaan perorangan modal pemilik, dalam firma dan perseroan komanditer modal anggota dan dalam PT. Modal saham. Laba yang ditahan (Laba tak dibagi)Dalam perusahaan terbatas laba tidak selalu dibagikan kepada persero lalu perusahaan yang tidak dibagikan tersebut dicatat dalam perkiraan laba tak dibagi.

B. LAPORAN LABA RUGILaporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Pentingnya laporan laba rugi adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode.Perlu diketahui beberapa istilah yang digunakan dalam laporan ini. Definisi-definisi berikut dikutip dari Statement of Financial Concepts Nomor 6 yang dikeluarkan oleh FASB.1. Pendapatan (Revenue)Aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha.2. Biaya (Expense)Aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha.3. Penghasilan (Income)Selisih penghasilan-penghasilan dikurangi biaya-biaya. Bila pendapatan lebih kecil daripada biaya, selisihnya sering disebut rugi.4. Laba (Gain)Kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik. Contohnya laba yang timbul dari penjualan aktiva tetap.5. Rugi (Loss)Penurunan modal (aktiva bersih) dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari biaya (expense) atau distribusi pada pemilik. Contohnya adalah rugi penjualan surat berharga.6. Harga perolehan (Cost)Jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh barang atau jasa. Jumlah ini pada saat terjadinya transaksi akan dicatat sebagai aktiva. Misalnya pembelian mesin dan pembayaran uang muka sewa (persekot biaya).Dalam akuntansi biaya, cost dapat juga berarti harga pokok atau biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat barang.

C. LAPORAN PERUBAHAN MODALLaporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu. Unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih,prive, penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir per periode = modal awal + (laba bersih prive)).

D. LAPORAN ARUS KASStandar Akuntansi Keuangan (SAK) mewajibkan perusahaan untuk menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode. Untuk mencapai tujuan itu, aliran kas diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi, pembelanjaan (financing) dan kegiatan usaha.