administrasi kepegawaian

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang masalah kepegawaian berarti kita tidak akan terlepas dari pada pembicaraan tentang ketenagakerjaan. Berhubung karna pegawai itu juga tenaga kerja. Pengunaan istilah pegawai dan pekerja, kepegawaian dan ketenagakerjaan pada hakikatnya secara yuridis tidak mempunyai perbedaan arti dalam kaitannya dengan kehadirannya didalam suatu perusahaan atau instansi pemerintah. Administrasi kepegawaian berkaitan dengan penggunaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Pentingnya administrasi kepegawaian yaitu karena administrator adalah Pegawai Negeri Sipil selaku pelaksana tugas pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah. Selain itu hal tersebut tersebar di pusat dan daerah. Sehingga administrasi sangat berperan penting dalam hal pencapaian tujuan. Sistem administrasi kepegawaian adalah bagian dari administrasi negara yang kebijaksanaannya ditentukan dari tujuan yang ingin dicapai. Pola kebijaksanaannya tergantung pada bentuk negara yang dianut suatu negara, apakah federal ataukah kesatuan. B. Rumusan Masalah:

Upload: dhudie-dhie

Post on 01-Jan-2016

3.195 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Berbicara tentang masalah kepegawaian berarti kita tidak akan terlepas

dari pada pembicaraan tentang ketenagakerjaan. Berhubung karna pegawai itu

juga tenaga kerja. Pengunaan istilah pegawai dan pekerja, kepegawaian dan

ketenagakerjaan pada hakikatnya secara yuridis tidak mempunyai perbedaan

arti dalam kaitannya dengan kehadirannya didalam suatu perusahaan atau

instansi pemerintah.  Administrasi kepegawaian berkaitan dengan penggunaan

sumber daya manusia dalam suatu organisasi.

Pentingnya administrasi kepegawaian yaitu karena administrator adalah

Pegawai Negeri Sipil selaku pelaksana tugas pemerintahan baik di tingkat

pusat maupun daerah. Selain itu hal tersebut tersebar di pusat dan daerah. 

Sehingga administrasi sangat berperan penting dalam hal pencapaian tujuan.

Sistem administrasi kepegawaian adalah bagian dari administrasi

negara yang kebijaksanaannya ditentukan dari tujuan yang ingin dicapai. Pola

kebijaksanaannya tergantung pada bentuk negara yang dianut suatu negara,

apakah federal ataukah kesatuan. 

B.  Rumusan Masalah:

1. Apa saja yang termuat dalam pendahuluan dari administrasi

kepegawaian?

2. Sistem apa saja yang termuad dalam administrasi kepegawaian?

Page 2: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Administrasi Kepegawaian

Ada beberapa pendapat tentang pengertian administrasi kepegawaian

yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya, yaitu:

Menurut Drs. M. Manullang (1967) mengemukakan bahwa :

“Administrasi Kepegawaian adalah seni dan ilmu perencanaan, pelaksanaan

dan pengontrolan tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

terlebih  dahulu, dengan meningalkan kepuasan hati pada diri para pekerja.”

Paul Pigors dan Charles A. Myers serta Thomas G Spates berpendapat bahwa

“Administrasi kepegawaian adalah suatu tata cara atau prosedur tentang cara-

cara mengorganisasi dan memperlakukan orang yang bekerja sedemikian rupa

sehingga mereka masing-masing mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya

dari kemampuannya, jadi memperoleh efisiensi yang maksimum untuk dirinya

sendiri dan golongannya.”

Administrasi kepegawaian berkaitan dengan penggunaan sumber daya

manusia dalam suatu organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam

kegiatan belajar ini telah dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang

pengertian, ruang lingkup, dan fungsi/aktivitas kepegawaian.

Sistem Administrasi Kepegawaian

Sistem administrasi kepegawaian adalah bagian dari administrasi negara

yang kebijaksanaannya ditentukan dari tujuan yang ingin dicapai. Pola

kebijaksanaannya tergantung pada bentuk negara yang dianut suatu negara,

apakah federal ataukah kesatuan.

Kebijaksanaan dasar sistem administrasi kepegawaian di negara kita

mengacu pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.

Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa dalam rangka usaha

mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat

Page 3: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

hukum, berperadaban modern, demokratis, adil, dan bermoral tinggi, diperlukan

pegawai negeri yang merupakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai

abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata,

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Fungsi Teknis Administrasi Kepegawaian

Administrasi kepegawaian pada hakikatnya melakukan dua fungsi yaitu

fungsi manajerial, dan fungsi operatif (teknis). Fungsi manajerial berkaitan

dengan pekerjaan pikiran atau menggunakan pikiran (mental) meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pegawai.

Sedangkan fungsi operatif (teknis), berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan dengan fisik, meliputi pengadaan, pengembangan, kompensasi,

integrasi, pemeliharaan, dan pemensiunan pegawai.

FUNGSI UMUM ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

Perencanaan Pegawai

Perencanaan pegawai dapat didefinisikan sebagai proses penentuan

kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan perubahan-

perubahan yang terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada. Perencanaan

pegawai merupakan bagian penting dari dan sebagai kontributor pada proses

perencanaan strategis karena membantu organisasi dalam menentukan

sumber-sumber yang diperlukan dan membantu menentukan apa yang benar-

benar dapat dicapai dengan sumber-sumber yang tersedia.

Perencanaan pegawai yang baik akan memperbaiki pemanfaatan

pegawai, menyesuaikan aktivitas pegawai dan kebutuhan di masa depan

secara efisien, meningkatkan efisiensi dalam merekrut pegawai baru serta

melengkapi informasi tentang kepegawaian yang dapat membantu kegiatan

kepegawaian dan unit organisasi lainnya. Melalui perencanaan dapat diketahui

kekurangan dibanding kebutuhan sehingga dapat dilakukan perekrutan

pegawai baru, promosi, dan transfer secara proaktif sehingga tidak

mengganggu kegiatan organisasi.

Page 4: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

Dalam membuat perencanaan pegawai perlu diperhatikan faktor internal

dan eksternal organisasi. Di samping itu, perlu pula diperhatikan langkah-

langkah yang harus ditempuh sebagaimana dikemukakan Miller Burack dan

Maryann.

Pengorganisasian Kepegawaian

Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan,

menggolong-golongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang

dipandang perlu, penetapan tugas dan wewenang seseorang, pendelegasian

wewenang dalam rangka untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian

mengantarkan semua sumber dasar (manusia dan nonmanusia) ke dalam

suatu pola tertentu sedemikian rupa sehingga orang-orang yang bekerja di

dalamnya dapat bekerja sama secara berdaya guna dan berhasil guna dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu akibat dari

pengorganisasian adalah terbentuknya struktur organisasi dan dalam struktur

organisasi akan nampak bagaimana hubungan antara satu unit dengan unit

lain. Dengan kata lain, struktur organisasi akan mempengaruhi aliran kerja,

delegasi wewenang dan tanggung jawab, sistem kontrol dan pengendalian,

serta arus perintah dan pertanggungjawaban. Oleh karena itu, dalam

mendesain struktur organisasi bagian kepegawaian perlu dipertimbangkan

berbagai faktor sebagaimana telah diuraikan dalam kegiatan belajar ini.

Pengarahan Pegawai

Ada banyak teori dan keyakinan tentang apa yang memotivasi pegawai.

Secara keseluruhan tidak ada kesepakatan tentang motivasi. Oleh karena itu,

sangat sulit bagi organisasi untuk sampai pada kebijakan dan pendekatan yang

akan memuaskan semua pegawai. Selain itu, bagi organisasi dengan skala apa

pun, membuat analisis mendalam tentang apa yang memotivasi setiap pegawai

adalah tidak praktis. Namun, ada aturan-aturan praktis yang dapat diikuti

setidak-tidaknya untuk membantu memotivasi pegawai dan meningkatkan

kepuasan kerja, yaitu sebagai berikut.

Page 5: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

1. Jelaskan kepada para pegawai apa yang dimaksud dengan kinerja

efektif dan pastikan bahwa mereka mengetahui apa yang diharapkan

dari mereka;

2. Pastikan bahwa ada hubungan jelas antara kinerja dan penghargaan

(imbalan) dan bahwa setiap hubungan semacam itu dikomunikasikan

kepada para pegawai;

3. Pastikan bahwa semua pegawai diperlakukan secara adil dan penilaian

tentang kinerja adalah objektif;

4. Bilamana mungkin, kembangkan jenis-jenis penghargaan yang berbeda,

tidak semua orang dapat dinaikkan pangkatnya (dipromosikan) atau

perlu dinaikkan pangkatnya;

5. Doronglah semangat seluwes mungkin di dalam lingkungan kerja dan

kembangkan gaya manajemen yang mudah diserap dan mampu diubah-

ubah untuk menyesuaikan orang dan lingkungan

6. Kembangkan sebuah sistem manajemen kinerja atau setidaknya

tetapkan sasaran yang dapat dicapai tetapi dapat terus berkembang;

7. Perhitungkan semua faktor lingkungan dan sosial, seperti kenyamanan

dan sarana lingkungan kerja, interaksi sosial diantara pegawai, pokoknya

semua faktor yang dapat menjadi sumber ketidakpuasan.

Pengendalian Pegawai

Pengawasan sebagai bagian dari pengendalian merupakan proses

pengukuran dan penilaian tingkat efektivitas kerja pegawai dan tingkat efisiensi

penggunaan sarana kerja dalam memberikan kontribusi pada pencapaian

tujuan organisasi. Setiap kegiatan pengawasan memerlukan tolok ukur atau

kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam bekerja, yang dalam

penilaian kinerja disebut standar pekerjaan.

Standar adalah suatu kriteria atau model baku yang akan

diperbandingkan dengan hasil nyata. Banyak jenis standar yang dapat

dipergunakan dalam pengendalian kegiatan-kegiatan kepegawaian. Dalam

mengendalikan unit/bagian kepegawaian, pimpinan harus mampu menemukan

Page 6: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

butir-butir pengendalian strategis yang dapat dipantau berdasarkan

penyimpangan.

PENGADAAN PEGAWAI

Perencanaan dan Rekrutmen

Salah satu fungsi Kepegawaian adalah pengadaan pegawai. Dalam

kegiatan pengadaan pegawai ini harus dilihat apakah ada formasi yang lowong,

di samping itu perlu pula dilihat kebutuhan sumber daya manusia, banyaknya

kebutuhan dan jenisnya pekerjaan. Setelah pasti ada formasi yang lowong,

maka baru diadakan serangkaian kegiatan untuk menjaring pegawai yang

sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit beserta kualifikasinya.

Sedangkan perekrutan merupakan proses penarikan sejumlah calon

yang memiliki potensi untuk ditarik menjadi pegawai yang dilakukan melalui

berbagai macam kegiatan. Perekrutan yang efektif secara konseptual memiliki

beberapa hambatan yang dapat bersumber dari kebijakan organisasi maupun

dari perencanaan sumber daya manusia. Dalam ketentuan perundang-

undangan Kepegawaian Negara terdapat ketentuan yang mengatur formasi

yaitu Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2003 tentang Formasi Pegawai

Negeri Sipil.

Dalam rangka menentukan jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan

oleh suatu unit organisasi, harus ditetapkan oleh seorang pejabat yang

berwenang dalam jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat dan beban

kerja yang harus dilaksanakan, dengan tujuan agar unit organisasi itu mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik dan tepat pada waktunya.

Seleksi, Orientasi, dan Pengangkatan

Kegiatan seleksi tidak hanya merupakan proses pemilihan pegawai dari

sekian banyak pelamar yang dijaring melalui proses perekrutan, tetapi juga

proses pemilihan calon pegawai terhadap organisasi yang akan dimasuki.

Pegawai yang telah lolos seleksi akan diprioritaskan untuk mengikuti kegiatan

orientasi sebelum yang bersangkutan ditempatkan dan mulai bekerja. Orientasi

sangat penting terutama bagi pegawai baru. Hal ini dikarenakan apa yang

Page 7: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

diperoleh pertama kali seseorang memasuki dunia kerja akan berkesan lama,

dan ini akan mempengaruhi pegawai tersebut.

Orientasi merupakan upaya untuk mensosialisasikan nilai-nilai

organisasi, pekerjaan, dan rekan-rekan pada pegawai baru, yang dilakukan

melalui sebuah program formal maupun informal. Bagi pegawai lama yang akan

menduduki jabatan baru, orientasi juga perlu. Mereka dapat belajar terlebih

dahulu tanggung jawab yang akan dikerjakannya.

Pada umumnya Administrasi Kepegawaian mempunyai sasaran yang

sama yaitu motivasi dan produktivitas sebuah kerja maksimum dari anggota

organisasi yang sekaligus juga berarti mencapai suatu tujuan organisasi atau

perusahaan itu sendiri dengan baik.

B.  Pendekatan Administrasi Kepegawaian

Rumusan mengenai administrasi kepegawaian sangat banyak, namun

pendekatan dalam administrasi kepegawaian dapat dibedakan menjadi:

1. Pendekatan kepartaian

Pendekatan ini terutama didasarkan atas perjuangan kaum politikus.

Pengangkatan seseorang untuk memangku jabatan didasarkan atas

perjuangan partai.

2. Pendekatan daya guna

Pendekatan ini terutama didasarkan atas daya guna, maksudnya

pengangkatan seseorang untuk memangku jabatannya didasarkan atas

kecakapan atau keahliannya.

3. Pendekatan hubungan antar manusia

Pendekatan ini timbul sebagai akibat yang tidak memuaskan dari

pendekatan daya guna yang kurang memperhatikan faktor hubungan antar

manusia dalam administrasi. Sebagai bagian dari gerakan manajemen ilmiah,

administrasi kepegawaian tidak luput dari kritik-kritik antara lain dalam

mencapai daya guna terlalu menitikberatkan pada barang-barang mati,

penekanan pada prosedur-prosedur, bahan-bahan, bentuk-bentuk dan

Page 8: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

mengabaikan barang-barang hidupnya, yakni manusia-manusianya. Dengan

pendekatan hubungan antar manusia ini tidak berarti bahwa faktor kecakapan

ditinggalkan. Hanya pada pendekatan ini perhatian lebih banyak dicurahkan

kepada faktor hubungan antar manusia.

C.  Fungsi Administrasi Kepegawaian

Fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan dari administrasi kepegawaian

menurut Felix A. Nigro meliputi:

1. Pengembangan struktur organisasi untuk melaksanakan program

kepegawaian termasuk didalamnya tugas dan tanggung jawab dari

setiap pegawai yang ditentukan dengan jelas dan tegas.

2. Penggolongan jabatan yang sistematis dan perencanaan gaji yang adil

dengan mempertimbangkan adanya saingan yang berat dari sektor

swasta.

3. Penarikan tenaga kerja yang baik

4. Seleksi pegawai yang menjamin adanya pengangkatan calon pegawai

yang cakap dan penempatannya dalam jabatan-jabatan yang sesuai.

5. Perencanaan latihan jabatan dengan maksud untuk menambah

keterampilan pegawai, memotivasi semangat kerja dan mempersiapkan

mereka untuk kenaikan pangkat.

6. Penilaian kecakapan pegawai secara berkala dan teratur dengan tujuan

meningkatkan hasil kerjanya dan menentukan pegawai-pegawai yang

cakap.

7. Perencanaan kenaikan pangkat yang didasarkan atas kecakapan

pegawai dengan adanya sistem jabatan, di mana pegawai-pegawai yang

baik ditempatkan pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan

kecakapannya, sehingga mereka dapat mencapai tingkat jabatan yang

paling tinggi.

8. Kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki hubungan antar manusia

9. Kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan mempertahankan moril serta

disiplin pegawai.

Page 9: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

D.   Sistem Kepegawaian

Pegawai merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

perusahaan baik perusahaan negara maupunperusahaan swasta. Walaupun

sedimikian canggihnya teknologi saat ini, tanpa kehadiran pegawai semua itu

belum mempunyai arti apa-apa. Karena sangat pentingnya pegawai dalam

suatu perusahaan, maka untuk ini dapat digunakan berbagai sistem

kepegawaian, antara lain:

Ø      Sistem Kawan (Patronage System)

Sistem kawan merupakan suatu sistam kepegawaian yang bersifat

subyektif, artinya pengangkatan seorang pegawai berdasarkan atas hubungan

pribadi antara pihak yang mengangkat dengan yang diangkat.

Ø      Sistem Kecakapan (Merit System)

Berbeda dengan sistem kawan, sistem kecakapan bersifat obyektif.

Pengangkatan seorang pegawai didasarkan pada kecakapan yang dimiliki.

Ukuran awal untuk mengetahui kecakapan seorang calon pegawai antara lain

adalah ijazah yang dimiliki atau hasil tes yang dicapainya.

Dalam praktek kepegawaian, sistem ini bukan saja dipergunakan pada

pengangkatan pertama seorang pegawai, tetapi juga pada proses kepegawaian

berikutnya, antara lain untuk menentukan kenaikan gaji, kenaikan tingkat, dan

sebagainya.

Ø      Sistem Karier (Career System)

Menurut sistem karier ini seseorang diterima menjadi pegawai karena

pertimbangan kecakapan. Kesempatan untuk mengembangkan bakat serta

kecakapan terbuka selama pegawai mampu bekerja. Pangkatnyapun dapat

dinaikkan setinggi mungkin. Sistem ini merupakan konsekuensi logis dari

sistem kepegawaian yang berdasarkan kecakapan.

Ø      Sistem Prestasi Kerja

Sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian dimana

pengangkatan seseorang untuk menduduki sesuatu jabatan atau untuk naik

pangkat didasarkan atas kecakapan dan prestasi yang dicapai oleh pegawai

yang diangkat.  Kecakapan tersebut harus dibuktikan dengan lulus dalam ujian

Page 10: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

dinas dan prestasi dibuktikan secara nyata.  Sistem prestasi kerja tidak

memberikan penghargaan terhadap masa kerja.

Dalam sistem ini dapat naik pangkat dalam jangka waktu yang relatif

singkat, karena tidak dibatasi oleh lamanya masa kerja, sedangkan sistem

karier selain memperhatikan kecakapan juga memperhatikan lamanya masa

kerja dari pegawai yang bersangkutan.  Pegawai tidak dapat naik pangkat

apabila masa kerja minimum belum dipenuhi. 

E. Prinsip Kepegawaian

• PRINSIP KEMANUSIAAN – bawahan harus dilihat sebagai manusia bukan

objek.

• PRINSIP KESATUAN ARAH.

• PRINSIP KESATUAN TUJUAN.

• PRINSIP KESATUAN KOMANDO.

• PRINSIP WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB.

• PRINSIP DEMOKRASI.

• PRINSIP EQUAL PAY FOR EQUAL WORK.

• PRINSIP THE RIGHT MAN IN THE RIGHT PLACE.

• PRINSIP KOMUNIKASI YANG SEIMBANG.

• PRINSIP EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS KERJA.

F. Pegawai Negeri

Pegawai Negeri adalah mereka yang memenuhi syarat yang ditentukan

dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat

yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi

tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan perundang-

undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(UU No. 43 Tahun 1999, Pasal 1)

Page 11: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

4 unsur dari Definisi:

1. Memenuhi syarat tertentu.

syarat untuk menjadi pegawai ditentukan dalam Peraturan Pemerintah berupa

usia, indeks prestasi kumulatif, dan lain-lain.

2. Diangkat oleh pejabat yang berwenang.

diangkat oleh kepala instansi yang bersangkutan dengan Surat Keputusan yang

mencantumkan pangkat dan golongannya.

3. Diserahi tugas.

yaitu untuk menjalankan tugas pemerintahan yang ada dalam HAN otonom.

4. Digaji.

penggajian ini berlaku secara nasional.

1. Perlunya Pegawai Negeri

1. karena mempunya peranan yang sangat penting sebab pegawai negeri

merupakan unsur aparatur negara, untuk menyelenggarakan pemerintahan dan

pembangunan dalam rangka mencapai tujuan negara.

2. sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan

kepada masyarakat secara propesiaonal, jujur, adil dan merata dalam

menyelanggarakan tugas negara,pemerintahan, dan pembangunan.

2. Siapa Pegawai Negeri

1. Pegawai Negeri Sipil

a. PNS Pusat

b. PNS Daerah

2. Anggota TNI

3. Anggota Kepolisian

Catatan:

(No. 2 dan 3 dikeluarkan dari pengertian Pegawai Negeri – menurut Pasal 37

UU No. 43 Tahun 1999).

Page 12: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

3. Pegawai Negeri Sipil Pusat

1. Pegawai Negeri sipil yang gajinya dibebeankan pada anggaran Pendapatan

belanja Negara.

2. Bekerja pada Depatermen, Lembaga pemerintahan non depatermen,

kesekratariatan lembaga tertinggi/tinngi negara,instansi vertical di daerah

provinsi/kabupaten/kota, kepanitraan pengadilan atau dipekerjakan untuk

menyelenggarakan tugas negara lainnya.

4. Pegawai Negeri Sipil Daerah

1. Pegawai negeri sipil daerah/kabupaten/kota yang gajinya dibebenkan pada

anggaran belanja daerah.

2. Bekerja pada Pemda atau dipekerjakan di luar instansi Indonesia.

E. Pengangkatan Pangkat Permulaan Kredit masa kepangkatan dan pangkat

maksimum menurut tanda tamat Belajar/Ijazah/Diploma/Akta

No STTB/IJAZAH/

DIPLOMA/AKTA GOL.RUANG

PERMULAAN KREDIT MASA

KEPANGKATAN GOL.RUANG

MAKSIMUM

1 SD I/a - II/a

2 SMP I/c 2-3 Tahun II/c

3 SMA/SMK II/a - II/d

4 Diploma I II/a 3-4 Tahun III/a

5 1. Diploma II

2. Akta II

3. Akademi II/b - III/b

6 1. Diploma III

2. Politekhnik II/c 1-2Tahun III/c

7 1. S12. D4 III/a 3-4Tahun IV/b

Page 13: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

Pangkat dan Jabatan

Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang PNS dalam

rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian,

oleh sebab itu setiap PNS diangkat dalam jabatan tertentu.

Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,

wewenang, danhak seseorang PNS dalam rangka susunan suatu organisasi.

Jabatan pada dasarnya terdiri atas:

– Jabatan struktural, adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam rangka memimpin sutau

satuan organisasi negara. Jabatan struktural dipegang oleh eselon 1,2, dan 3.

– dan jabatan fungsional. Adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan

organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarka pada keahlian/atau

ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Nama dan Susunan Pangkat PNS

NO Nama Pangkat Golongan Ruang

1. Juru Muda I A

2. Juru Muda Tingkat I I B

3 Juru I C

4 Juru Tingkat I I D

5 Pengatur Muda II A

6 Pengatur Muda Tingkat I II B

7 Pengatur II C

8 Pengatur Tingkat I II D

9 Penata Muda III A

10 Penata Muda Tingkat I III B

11 Penata III C

12 Penata Tingkat I III D

13 Pembina IV A

14 Pembina Tingkat I IV B

15 Pembina Utama Muda IV C

16 Pembina Utama Madya IV D

Page 14: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

17 Pembina Utama IV E

• 1. Pembina Utama Gol. IV/e Guru Besar

• 2. Pembina Utama Madya Gol. IV/d Guru Besar Madya

• 3. Pembina Utama Muda Gol. IV/c Lektor Kepala

• 4. Pembina Tingkat I Gol. IV/b Lektor Kepala Madya

• 5. Pembina Gol. IV/a Lektor

• 6. Penata Tingkat I Gol. III/d Lektor Madya

• 7. Penata Gol. III/c Lektor Muda

• 8. Penata Muda Tingkat I Gol. III/b Asisten Ahli

• 9. Penata Muda Gol. III/a Asisten Ahli Madya

H. Kenaikan Pangkat

Reguler

4 tahun, apabila setiap unsur DP3 bernilai baik.

5 tahun, apabila salah satu unsur DP3 bernilai cukup.

Pilihan, yaitu kenaikan yang dipercepat, terdiri atas:

2 tahun, yaitu 1 tahun dalam jabatan, dengan setiap unsur DP3 bernilai baik.

3 tahun, yaitu 1 tahun dalam jabatan, dimana salah satu DP3 bernilai cukup.

Istimewa, yaitu: 2 tahun, apabila DP3 amat baik dan menunjukkan prestasi

kerja yang luar biasa.

Pengabdian, yaitu apabila setiap unsur DP3 tidak ada yang bernilai kurang dan

sudah 4 tahun dalam pangkat terakhir.

Anumerta, yaitu: kenaikan pangkat penghargaan karena meninggal dunia dan

diberikan pada tanggal meninggalnya. Pangkatnya dinaikkan 1 tingkat.

Tugas belajar, menjadi pejabat negara, penyesuaian ijasah: tetap mengikuti

aturan umum.

I. Sistem Pembinaan PNS

1. Patronage System (Sistem Kawan), Sistem pembinaan yang dilakukan

secara subyektif hanya melihat orangnya bukan kecakapan, mulai

dikembangkan di AS tahun 1829 masa pemerintahan Andrew Jackson.

Page 15: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

a. Spoil Syistem (Bersifat Politis), Partai yang menang dapat menikmati semua

fasilitas

b. Nepotisme Syistem (Bersifat Non Politis), Pada masa pemerintahan gereja

Romawi pemilihan didasarkan pada hubangan kekeluargaan (kerajaan &

gereja.

2. Merrit Syistem (Sistem Kecakapan/Sistem Prestasi Kerja), Sistem

pembinaan dimana pengangkatan untuk menduduki jabatan/kenaikan pangkat

didasarkan pada kecakapan dan prestasi.

3. Karrier Syistem (Sistem Karir), Sistem pembinaan dimana pengangkatan

pertama didasarkan pada kecakapan & pengembangan selanjutnya

berdasarkan masa kerja, kesetiaan & pengabdian .

a. Terbuka, Dapat mengangkat orang dari luar instansi yang bersangkutan

untuk menduduk jabatan tertentu.

b. Tertutup, Untuk mengisi jabatan harus PNS yang berasal dari instansi yang

bersangkutan.

J. Hak dan Kewajiban Pegawai

KEWAJIBAN:

1. Wajib setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945 dan Pemerintah

2. Wajib mentaati semua peraturan perundang-undangan

3. Wajib menjalankan tugas kedinasan

4. Wajib menyimpan rahasia

HAK:

1. Gaji dan tunjangan

2. Kenaikan pangkat

3. Cuti

4. Pensiun

K. Gaji (Sistem Penggajian)

• Sistem skala tunggal (mono-scale system) berlaku secara nasional – kepada

Page 16: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

pegawai yang berpangkat sama diberikan gaji yang sama pula

• Sistem skala ganda (multi-scale system)

Pemberian tunjangan kepada pegawai yang melakukan pekerjaan tertentu,

yang didasarkan pada sifat pekerjaan, prestasi, tanggung jawab. Tunjangan

inilah yang disebut sebagai tambahan gaji. Akumulasi gaji dan tunjangan inilah

yang disebut “take home pay”

• Sistem skala gabungan.

Setiap PNS pasti mempunyai gaji pokok karena ketika diangkat sudah tertera

pangkatnya. Tapi tidak semua PNS mempunyai tunjangan yang sama karena

tunjangan didasarkan pada jabatannya.

L. Jenis Tunjangan

• Tunjangan jabatan fungsional (berdasarkan sifat pekerjaan, misalnya dokter,

dosen, pengamat gunung berapi, pustakawan, peneliti, hakim, dll)

• Tunjangan jabatan struktural (berdasarkan jabatan dalam organisasi, misalnya

dirjen, irjen, kepala biro, dll)

• Tunjangan keluarga (sejak 1994 yang ditanggung adalah pasangannya dan 2

anak)

• Tunjangan kemahalan (diberikan untuk yang bertugas di daerah yang

kebutuhan pokoknya tinggi)

• Tunjangan daerah terpencil (diberikan untuk yang bertugas di daerah

terpencil, misalnya daerah indonesia timur)

• Tunjangan cacat dalam menjalankan tugas kedinasan

M. Cuti

Cuti adalah adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka

waktu tertentu

Jenis Cuti:

1. Cuti Tahunan, diberikan bagi pegawai dengan masa kerja minimal 1 tahun.

Lamanya adalah 12 hari kerja.

2. Cuti Besar, diberikan bagi pegawai dengan masa kerja minimal 6 tahun.

Page 17: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

Lamanya adalah 3 bulan.

3. cuti sakit, terdiri atas:

1 - 2 hari: menyampaikan pemberitahuan secara lisan.

2 – 14 hari: menyampaikan pemberitahuan secara tertulis beserta lampiran

keterangan dokter.

14 hari – 6 bulan: menyampaikan pemberitahuan secara tertulis dengan

lampiran keterangan dokter yang ditunjuk (MPK).

6 bulan – 1 tahun: menyampaikan pemberitahuan secara tertulis dengan

lampiran keterangan dokter yang ditunjuk (MPK).

Lebih dari 1 tahun: diberhentikan dengan hormat.

4. Cuti Bersalin, lamanya 3 bulan dan diberikan untuk anak pertama dan kedua.

5. Cuti Karena Alasan Penting, diberikan berdasarkan pertimbangan pimpinan.

Misalnya, menikah.

6. cuti di luar tanggungan negara, diberikan bagi pegawai dengan masa kerja

minimal 5 tahun. Lamanya 3 tahun, dan dapat diperpanjang 1 tahun.

N. Pensiun PNS

1. Dasar hukum:

• Undang-undang No. 8 Tahun 1974 jo Undang-undang No. 43 tahun 1999

tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

• Undang-undang No. 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Janda Duda.

• Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1977 tentang Penyesuaian Pensiun.

• Peraturan Pemerintah No. ... Tahun 1999 tentang Penyesuaian Pensiun.

2. Definisi pensiun berdasarkan Pasal 10 Undang-undang No. 8 Tahun 1974 jo

Undang-undang No. 43 Tahun 1999 adalah: jaminan hari tua sebagai balas

jasa yang diterima setiap bulan oleh pegawai negeri yang telah bertahun-tahun

mengabdikan dirinya untuk membiayai penghidupan selanjutnya.

3. Syarat umum, yaitu:

• diberhentikan dengan hormat;

• usia minimum 50 tahun;

• masa kerja minimum 20 tahun.

4. Syarat khusus (berupa pengecualian dari syarat umum), yaitu:

Page 18: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

• tanpa syarat, yaitu PNS tersebut dinyatakan MPK tidak dapat bekerja karena

kecelakaan dalam menjalankan tugas kedinasan;

• masa kerja minimum 4 tahun, yaitu PNS dinyatakan MPK tidak dapat bekerja

karena kecelakaan tidak dalam tugas kedinasan;

• Restrukturisasi organisasi. Pensiun dipercepat dengan batas usia minimum 45

tahun dan masa kerja minimum 10 tahun. Misalnya ketika departemen sosial

dan departemen penerangan direstrukturisasi.

• Besarnya: 40% - 75% dari gaji pokok.

5. Berakhirnya Pensiun

1. PNS yang bersangkutan meninggal dunia

2. PNS yang bersangkutan diangkat kembali menjadi PNS

3. PNS yang bersangkutan tanpa seijin negara menjadi pegawai negara asing

4. PNS terlibat gerakan yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan

GBHN

5. Keterangan yang diajukan untuk pemberian pensiun adalah PALSU

O. Pegawai Tidak Tetap

Pegawai yang diangkat untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas

pemerintahan pembangunan yang bersifat tekhnis profesional dan administrasi

sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi pegawai tidak tetap tidak

berkedudukan sebagai pegawai negeri.

P. Formasi

Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai yang diperlukan dalam

suatu organisasi untuk dapat menjalankan tugasnya (Penjelasan pasal 15-43

UU No 43 tahun 1999).

Page 19: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Pada umumnya administrasi kepegawaian mempunyai sasaran yang

sama yaitu motivasi dan produktivitas sebuah kerja maksimum dari anggota

organisasi yang sekaligus juga berarti mencapai suatu tujuan organisasi atau

perusahaan itu sendiri dengan baik. 

Administrasi kepegawaian pun memiliki berbagai macam fungsi.  Salah

satunya yaitu Pengembangan struktur organisasi untuk melaksanakan program

kepegawaian termasuk didalamnya tugas dan tanggung jawab dari setiap

pegawai yang ditentukan dengan jelas dan tegas.

Pegawai merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

perusahaan baik perusahaan negara maupunperusahaan swasta. Walaupun

sedimikian canggihnya teknologi saat ini, tanpa kehadiran pegawai semua itu

belum mempunyai arti apa-apa. Karena sangat pentingnya pegawai dalam

suatu perusahaan, maka untuk ini dapat digunakan berbagai sistem

kepegawaian.

Page 20: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

DAFTAR PUSTAKA

Saksono, Slamet. Administrasi Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius, 1988.

Tayibnapis, Burhanudin A. MPH. Administrasi Kepegawaian: Suatu Tinjauan

Analitik. Jakarta: Pradnya Paramita, 1995.

Moekijad.Administrasi Kepegawaian Negara. Bandung: CV. Mandar Maju, 1991

http://bahankuliah.wordpress.com/2009/05/29/administrasi-kepegawaian/