adenomiosis uteri kasus qu
TRANSCRIPT
Presentasi kasus
ADENOMIOSIS
Disusun oleh :
Annisa Nadira 1102010311
Pembimbing :
Dr. Muhammad Syarif, Sp.OG
KEPANITERAAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RSUD PASAR REBO
November 2012
1 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini gangguan haid merupakan keluhan tersering bagi wanita yang
datang ke poliklinik ginekologis dan menoragia merupakan salah satu
diantaranya yang tersering.Hampir semua wanita pernah mengalami
gangguan haid selama hidupnya bahkan banyak diantaranya harus
mengalami gangguan ini setiap bulannya.Gangguan ini dapat terjadi dalam
kurun waktu antara menarche dan menopause. Gangguan haid atau
perdarahan abnormal menjadi masalah menarik sehubungan dengan makin
meningkatnya usia harapan hidup perempuan.
Penelitian ginekologis terbaru melaporkan bahwa sekitar 30% wanita
premenopause mengeluhkan menstruasi yang berlebihan. World Health
Organizations (WHO) baru-baru ini melaporkan bahwa 18 juta wanita
golongan usia 30-55 tahun merasa bahwa perdarahan dalam menstruasinya
berlebihan. Menorrhagia harus dapat dibedakan dari diagnosis ginekologis
lainnya, termasuk metroragia, menometroragia, polimenorea dan
perdarahan karena disfungsi uterus (dysfunctional uterine
bleeding).Menoragia sendiri merupakan suatu keadaan dimana siklus
menstruasi dalam interval yang normal tapi memiliki durasi yang
memanjang dan perdarahan yang berlebihan.
Perdarahan yang berlebihan pada menstruasi merupakan keluhan
yang subjektif, sehingga menyulitkan penegakan diagnosis
menoragia.Regimen terapi sebaiknya mengacu pada siklus menstruasi yang
dianggap tidak normal oleh pasien, yaitu lamanya menstruasi dan jumlah
perdarahan.Keberhasilan terapi pun lagi-lagi berdasarkan penilaian subjektif
pasien sehingga pengukuran keberhasilan pun menjadi lebih sulit.
2 | P a g e
BAB II
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. RU
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : jl. Pandan alas no.38 cijantung
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan terakhir : -
Suami : tidak ada
Agama : Islam
Masuk Rumah Sakit : 26/11/12
B. ANAMNESA
Keluhan Utama : Nyeri hebat saat haid 2 bulan SMRS
Keluhan Tambahan : mual dan muntah di sangkal pasien.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengaku nyeri yang hebat diperut bagian bawah setiap haid, nyeri dirasakan
setiap haid semenjak pasien remaja, dan nyeri bertambah hebat kurang lebih 2 bulan terakhir
ini. Pasien mengaku haid tidak teratur dengan perdarahan yang banyak dan bergumpal-
3 | P a g e
gumpal. Pada saat haid, pasien mengaku mengganti pembalut >6 tela dalam sehari. Riwayat
sering mual dan muntah sebelumnya disangkal pasien. Riwayat trauma (-).
Riwayat Penyakit Dahulu : -
Riwayat Penyakit Keluarga :
Dalam keluarganya tidak ada yang menderita keluhan yang sama seperti
pasien.
Riwayat Haid
Menarche = 13 tahun
Siklus haid= tidak teratur
Lama haid = kurang lebih 2 minggu
HPHT = 08-11-2012
Riwayat Perkawinan
Perkawinan yang pertama, lama menikah ± 13 tahun, dan belum memiliki anak.
Cerai tahun 2003.
Riwayat Obstetri : G0P0A0
Riwayat Kontrasepsi
Di sangkal pasien
Riwayat ANC : (-)
C. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
Frekuensi Nadi : 88 x/menit, reguler
4 | P a g e
Tekanan Darah : 130/70 mmHg
Frekuensi Napas : 20 x/menit
Suhu : 36,70C
Status Generalisata
Kepala : normochepal
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-)
THT : dalam batas normal
Leher : tidak ada pembesaran KGB
Thorax
Jantung : S1S2 tunggal reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru : Simetris hemidiafragma sinistra et dextra
Retraksi ICS (-). Vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : bising usus (+)
Ekstremitas
Akral hangat, edema tungkai (-/-)
Pemeriksaan Obstetri & Ginekologi :
Inspeksi : tidak dilakukan
Palpasi : tidak dilakukan
Auskultasi : tidak dilakukan
VT : tidak dilakukan
D. Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
Hb : 14,8 gr/dl
Ht : 43 %
Lekosit : 13.500/mm3
Trombosit : 400.000/mm3
Kimia Darah
5 | P a g e
GDS : 111 mg/dl
Ureum : 33,6 mg/dl
Creatinin : 1 mg/dl
BT : 2”
CT : 7 “
Urin Lengkap
Berat jenis : 1.015 Sel epitel : +
Keton : - leukosit : 5-10 /lpb
Hb : +4 eritrosit : -
Warna : kuning silinder : -
Kejernihan : keruh kristal : -
pH : 6 bakteri : -
Protein : +
Glukosa : -
Bilirubin : -
Urobilinogen : -
E. Diagnosa kerja : Menometrorrhagia ec suspek adenomiosis
F. Penatalaksanaan :
Pdx : USG Abdomen
Pengambilan jaringan PA
Tx : Perbaikan KU
Laparotomy + histeriktomy subtotal
Mx : Obs. Pre Op
Terapi Post Operasi
Observasi perdarahan
Observasi TTV, keluhan pasien
Beri antibiotik
Beri antianalgetik
6 | P a g e
Pasang kateter
BAB III
PEMBAHASAN
Definisi menometroraia adalah perdarahan yang terjadi dengan interval yang
tidak teratur disertai perdarahan yang banyak dan lama. Pada kasus ini,
didapatkan pasien mengeluhkan keluar darah lebih saat tanggal-
tanggal haid dan haid dikatakan tidak teratur. Nyeri yang hebaT
pada saat haid dan keluar darah berupa gumpalan.
Menometroragia dapat disebabkan oleh sebab-sebab organik perdarahan
dari uterus, tuba maupun ovarium dan sebab fungsional perdarahan dari
uterus atau disebut juga perdarhan disfungsional. Pada kasus ini,
dicurigai adanya menometroragia yang dikeluhkan oleh pasien
disebabkan oleh penyebab organik yakni adenomiosis.
Pada pasien ini dilakukan laparotomi + histerektomi dan dari hasil
operasi di dapat massa pada miometrium uterus.
7 | P a g e
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
ADENOMIOSIS UTERI
Definisi
Adenomiosis adalah suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang merupakan lapisan
bagian dalam rahim, ada dan tumbuh di dalam dinding (otot) rahim. Biasanya terjadi di akhir2
masa usai subur dan pada wanita yang telah melahirkan.
Ademomyosis adalah keadaan di mana jaringan endometrium, yang biasanya ada pada garis
rahim, hadir dalam dan tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Hal ini paling mungkin terjadi di
akhir tahun Anda melahirkan dan setelah Anda sudah memiliki anak.
Adenomiosis tidak sama seperti endometriosis - suatu kondisi di mana lapisan rahim menjadi
tertanam di luar rahim - meskipun perempuan dengan adenomiosis sering juga memiliki
endometriosis.
Etiologi
Ukuran rahim membesar 2 atau 3 kali lipat ukuran normal.
Penyebab tidak diketahui pasti, ada beberapa teori diduga sebagai penyebabnya:
1. Jaringan endometrium yang menyusup ke dinding rahim.
8 | P a g e
Ini terjadi contohnya saat dilakukan operasi cesar, sel endometrium menyusup ke
dinding rahim, lalu tumbuh dan berkembang disana. Beberapa ahli percaya bahwa
adenomiosis hasil dari invasi langsung dari sel-sel endometrium dari permukaan
rahim ke dalam otot yang membentuk dinding rahim. Insisi uterus dilakukan selama
operasi seperti operasi caesar (C-section) mempromosikan invasi langsung dari sel-
sel endometrium ke dalam dinding rahim.
2. Teori Pertumbuhan.
Diyakini sejak awal, jaringan endometrium ini memang sudah ada saat janin mulai
tumbuh. ahli lainnya berspekulasi adenomiosis yang berasal dalam otot rahim dari
jaringan endometrium disimpan di sana ketika rahim pertama kali terbentuk pada
janin perempuan.
3. Peradangan rahim akibat proses persalinan.
Teori ini menyatakan ada hubungan antara adenomiosis dan proses persalinan.
Proses deklamasi endometrium pada periode paska persalinan bisa menyebabkan
pecahnya/putusya ikatan sel pada endometrium.
Dari teori diatas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa faktor risiko terkena adenomiosis
adalah persalinan baik cesar maupun normal.
Walaupun tidak berbahaya, nyeri dan perdarahan berlebihan yang ditimbulkannya bisa
menggangu aktifitas sehari-hari. Bahkan jika nyeri berulang dapat menyebabkan gangguan
psikologi pada penderita seperti depresi, sensi, gelisah, marah dan rasa tidak berdaya. Dalam
hal-hal seperti ini perlu segera cari pertolongan dokter. Perdarahan yang banyak dalam
waktu yang lama akan menyebabkan anemia.
Faktor resiko
a. Sebelum operasi rahim, seperti bagian-C atau penghapusan fibroid
b. Melahirkan
c. Trauma pembedahan
d. Kebisaan kesehatan
e. Menstruasi
Manifestasi Klinis
9 | P a g e
Adenomyosis mungkin tidak menghasilkan segala gejala-gejala, meskipun beberapa wanita-
wanita mungkin mengalami:
a. Perdarahan yang berlebihan,
b. Periode-periode menstruasi yang menyakitkan, Diharapkan dengan menikah dan kemudian
melakukan hubungan intim dan mengalami orgasme akan mengurangi ketegangan pada
rahim sehingga dismenore akan berkurang. Kehamilan juga dapat mengurangi dimenore,
yang diduga terjadi karena hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan.
c. Perdarahan diantara periode-periode, dan
d. Hubungan seksual yang menyakitkan.
e. Perdarahan menstruasi berat atau lama
f. Parah kram atau tajam, nyeri panggul pisau seperti selama menstruasi (dismenore)
g. Kram menstruasi yang berlangsung sepanjang periode Anda dan memburuk seiring
bertambahnya usia
h. Nyeri selama hubungan seksual
i. Pendarahan antara periode
j. Gumpalan darah Passing selama periode anda
Patologi
Pembesaran uterus pada adenomiosis umumnya difus. Didapatkan penebalan dinding
uterus dengan dinding posterior biasanya tebal. Uterus umumnya berbentuk simetrik dengan
konsistensi padat, dan tidak menjadi lebih besar dari tinju atau terus gravidarus 12 minggu.
Adenomiosis ini sering terdapat bersama-sama dengan mioma uteri. Walaupun jarang,
adenomiosis dapatdi temukan tidak sebagai tumor difus
Komplikasi
Meskipun tidak berbahaya, rasa sakit dan perdarahan yang berlebihan berhubungan dengan
adenomiosis dapat memiliki efek negatif pada gaya hidup Anda. Anda mungkin menemukan
diri menghindari kegiatan yang sebelumnya dinikmati karena Anda tidak tahu kapan atau di
mana Anda mungkin mulai berdarah. periode Nyeri dapat menyebabkan Anda kehilangan
pekerjaan atau sekolah dan dapat strain hubungan. Berulang sakit dapat menyebabkan
depresi, mudah tersinggung, kemarahan kecemasan, dan perasaan tak berdaya. Itulah
10 | P a g e
mengapa penting untuk mencari evaluasi medis jika Anda curiga Anda mungkin memiliki
adenomiosis.
DAFTAR PUSTAKA
1. B, Achmad, Ilmu Kesehatan Reproduksi Ginekologi. Bandung : Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.2003
2. Brooks, MB. (2006), “Mentrorraghia”, E-medicine from WebMD,Available :http:/www.emedicine.com.fastsplash.obgyn (Accessed : 2011, Juni 21).
3. Manuaba Ida Bagus, Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan. 2005
4. Wiknjosastro, H. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2005
5. Wiknjosastro, H. Ilmu Kandungan. Edisi 4. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010
11 | P a g e