00 proposal qu

Upload: saepahmad

Post on 09-Oct-2015

68 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Proposal Penelitian

TRANSCRIPT

PROPOSAL PENELITIANAKTIFITAS MENGHAFAL DAN MURAJAAH HAFALAN AL-QURAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI

A. Latar Belakang MasalahAllah menurunkan Al-Quran dengan bahasa Arab, salah satunya agar Al-Quran mudah dimengerti. Bahasanya pun begitu mudah dipahami. Tidak hanya orang dewasa, anak kecil pun mampu menghafalnya di luar kepala.Kemudahan untuk dihafal itulah yang menjadi salah satu hikmah Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab, sehingga akan lebih mudah dijaga otentisitasnya. Dengan mudah dihafal oleh banyak orang, maka Al-Quran akan sulit untuk dipalsukan. Di samping karena secara karakteristik bahasa yang digunakan adalah mudah dihafalkan, juga karena janji Allah bahwa Al-Quran telah dimudahkan-Nya untuk dihafalkan oleh siapa pun yang mau melakukannya. Artinya: Dan Kami telah mudahkan Al-Quran untuk diingat (dihafalkan). Maka adakah orang yang (mau) menghafalkannya? (Q.S. Al-Qamar: 17)[footnoteRef:1] [1: Al Hidayah Al-Quran Tafsir Per Kata, Kalim, Tangerang, 2011 hlm. 530]

Faktor lain yang membuat Al-Quran mudah untuk dihafalkan adalah membaca Al-Quran secara berulang-ulang tidak menimbulkan kebosanan. Surat Al-Fatihah bisa dikatakan sebagai sebuah surat yang paling banyak dibaca. Tetapi bisa dikatakan pula bahwa belum pernah ada ungkapan yang menyatakan kebosanan untuk membacanya atau merasa terusik karena mendengarnya dibaca dan diperdengarkan. Bahkan jika dibaca dengan tajwid, orang yang tidak mengerti maknanya sekalipun akan merasakan ketenteraman dan kesejukan. Sebab, Al-Quran melahirkan keindahan yang bisa menghanyutkan hati dan perasaan.Bagi yang memahami bahasa Arab, membaca kembali Al-Quran berarti kembali mendapatkan pemahaman yang baru yang mendukung pemahaman sebelumnya. Pemahaman-pemahaman yang muncul dari pengulangan bacaan itu laksana berlian yang memiliki banyak sisi. Al-Quran ibarat berlian dengan banyak sisi yang semua sisinya menghasilkan pantulan yang beragam, tetapi saling bersesuaian, sehingga menghasilkan keindahan tingkat tinggi. Inilah yang menyebabkan menghafalkan Al-Quran bisa melejitkan kecerdasan.Karena menarik untuk dibaca secara berulang-ulang, maka kemudian menjadi sangat mudah untuk dihafalkan. Sebab, aktivitas menghafal pada dasarnya adalah aktivitas untuk mengulang kembali bacaan sesering mungkin. Siapa pun bisa melakukannya, termasuk anak kecil. Sebab, otak anak kecil ibarat busa yang menyerap cairan dengan sangat mudah. Dengan memori yang masih kosong, anak-anak akan lebih mudah memasukkan apa pun materi yang bisa diingat ke dalam otak mereka. Apalagi orang dewasa, apabila memiliki motivasi tinggi, untuk menghafalkannya akan menjadi jauh lebih mudah.Banyak sekali keutamaan dari menghafal Al-Quran, diantaranya:1. Orang yang hafal Al-Quran itu termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berilmu. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 48-49.2. Hafal Al-Quran menjadi sumber keselamatan dunia dan akhirat. Hadits Nabi menjelaskan: : (( )) . : (( )Artinya:Dari Abu Darda RA. sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda:Barangsiapa yang hafal 10 ayat awal dari surat Al-Kahfi niscaya dia akan dijaga dari fitnah Dajjal. Dalam riwayat lain: ( 10 akhir surat Al-Kahfi).3. Menolong ilmu dengan menghafalnya. Jadi, orang yang hafal Al-Quran itu orang yang memuliakan ilmu Al-Quran, maka Allah Akan meninggikan derajatnya sebagaimana orang-orang yang berilmu. Sebagaimana firman Allah SWT.: ...(:)4. Hafal Al-Quran akan menguatkan ingatan. Allah berfirman: : ): )5. Orang yang hafal Al-Quran dapat dibedakan dari Akhlak dan budi pekertinya.6. Hafal Al-Quran dapat meluruskan lidah, membuat lidah fasih dalam berbicara. karena Al-Quran ini kitab Allah yang paling balaghoh.7. Menghafal Al-Quran itu meneladani Rasulullah SAW..8. Orang yang hafal Al-Quran akan diberikan kemudahan untuk mencapai kesuksesan oleh Allah SWT. 9. Orang yang hafal Al-Quran yaitu orang yang paling banyak membaca Al-Quran, maka otomatis banyak pahala yang ia peroleh.10. Orang yang hafal Al-Quran selalu membacanya setiap saat.11. Orang yang hafal Al-Quran tidak akan kesulitan untuk berbicara, berceramah dan belajar. Karena lidahnya sudah terbiasa mengucapkan Al-Quran dan selalu ada dalam hatinya.[footnoteRef:2] [2: http://keutamaan-keutamaanmenghafalalquran.blogspot.com/ diunduh tanggal 20 Juni 2014 pukul 10.38]

Seseorang yang telah hafal beberapa juz, atau bahkan seisi Al-Quran, maka ia harus mengulang-ngulang (murajaah) hafalan yang telah didapat tersebut, agar tidak lupa. Nabi Muhammad mengingatkan dalam sebuah hadit yang berbunyi: Artinya: peliharalah Al-Quran ini. Demi Tuhan yang nyawa Muhammad berada dalam kekuasaan-Nya, sungguh Al-Quran lebih mudah lolos daripada unta dalam ikatannya. (H.R. Bukhari dan Muslim)[footnoteRef:3] [3: H.Taufiqul Hakim, Adab dan Tata Cara Menjaga Al-Quran, PP. Darul Falah, Jepara, 2013 hlm. 97]

Artinya: sesungguhnya perumpamaan penghafal Al-Quran adalah seperti unta yang terikat. Jika ia memperhatikan unta itu, ia bisa menahannya. Dan jika dilepaskan, ia pun pergi. (H.R. Bukhari dan Muslim)[footnoteRef:4] [4: Ibid, hlm. 98]

Artinya: Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai penyakit, dan penyakit dari ilmu itu adalah lupa [HR. Ad-Daarimiy no. 647; hasan].[footnoteRef:5] [5: http://fitrahfitri.wordpress.com/2010/10/20/betapa-pentingnya-murajaah/ diunduh tanggal 6/7/2014 jam 8:57]

Janganlah sampai mengatakan, Aku telah hafal Al-Quran dan aku tak perlu lagi murajaah hafalan Al-Quran lagi. Ingatlah pesan Nabi Muhammad SAW, yang pertama kali hafidz Al-Quran:1. Apabila seorang penghafal atau pembaca al-Qur'an itu menegakkan hafalannya di malam dan siang hari, berarti ia telah mengingatnya. Dan sebaliknya, jika ia tidak membacanya maka ia telah melupakannya.2. Sesungguhnya perumpamaan pembaca al-Qur'an itu seperti pemilik onta yang terikat. Jika ia jaga onta itu berarti ia telah mengikatnya. Dan apabila ia melepaskan tali ikatan itu berarti ia telah merelakan ontanya lari.Ketahuilah, bahwa sesungguhnya semua orang yang sudah hafal al-Qur'an sangat yakin bahwa apabila ia tidak ber-murojaah hafalannya yang sudah dihafal secara rutin, maka pasti hafalannya itu akan hilang.

Penulis melihat kegiatan murajaah hafalan Al-Quran para santri yang bermukim di Ponpes Nurul Quran Al Masduqi, mereka begitu antusias dan bersemangat ketika harus menyetorkan hafalan Al-Quran yang baru, disamping terus menjaga dan mengulang kembali hafalan yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Sekalipun mereka berada dalam kesibukan duniawi, setidaknya ada waktu khusus untuk meluangkan waktu bersama Al-Quran. Pondok Pesantren Nurul Quran merupakan lembaga binaan Yayasan Al Masduqiyah Garut sebagai sarana mondok atau asrama untuk siswa-siswi SMP IT Al Masduki yang ingin memperdalam pengetahuan keagamaan yang dibina oleh para ustadz, dan staf pengajar yang kompeten pada bidangnya. Input santrinya sebagian besar berasal dari siswa/i SMP IT Al Masduqi dan juga sekolah lainnya (SMA/SMK) yang datang dari berbagai daerah. Proses pembelajarannya, pagi harinya mereka belajar di sekolah SMP IT Al Masduki dan pulangnya di asrama mereka mengikuti kegiatan Tahfidzul Quran sebagai program utama di pesantren ini, ditambah pembelajaran mengenai Ilmu Nahwu, Shorof, Tauhid, Fiqih dan ilmu-ilmu yang lainnya juga mendalami Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.Setiap harinya di Ponpes Nurul Quran, para santri secara rutin mengikuti program tahfidz Al-Quran dalam sehari semalam, yakni ketika sepertiga malam terakhir, setelah melaksanakan sholat Subuh, sholat Ashar, dan setelah sholat Isya. Aktifitas sehari-hari bersama al-Quran, dan didukung dengan ibadah yang lainnya termasuk wirid sehari-hari, memungkinkan mereka mudah dalam menguasai berbagai materi di sekolah terutama dalam pelajaran PAI di kelas.Mengingat bahwa kegiatan menghafal dan mengulangi hafalan Al-Quran itu akan menambah tingkat konsentrasi dan daya serap seseorang terhadap ilmu yang dipelajarinya, maka penulis ingin mengadakan sebuah penelitian sejauh mana pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi siswa di sekolah. Karena penjabaran terhadap prestasi siswa terlalu luas, maka penulis menspesifikasikannya terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran PAI.Dengan gambaran kondisi di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang sejauh mana aktifitas tersebut berpengaruh terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PAI di kelas yang tertuang dalam sebuah judul " Aktifitas Menghafal dan Murajaah Hafalan Al-Quran dan Pengaruhnya Pada Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI..B. Identifikasi MasalahMenghafal dan menjaga hafalan Al-Quran adalah hal yang saling berkaitan erat, dimana seseorang yang telah menghafal sebagian atau seluruh isi Al-Quran, maka ia pun harus bisa menjaganya dengan terus mengulang-ngulang hafalan tersebut dalam frekuensi tertentu (murajaah) agar hafalan yang telah didapat tidak mudah lupa. Al-Quran dapat memberikan pengaruh positif terhadap seseorang, diantaranya ketenangan batin dan kecerdasan intelektual sehingga seseorang yang menekuni dan sungguh-sungguh mempelajarinya, akan dimudahkan dalam mempelajari ilmu-ilmu yang lainnya. Demikian juga siswa-siswi yang bermukim di Ponpes Nurul Quran, kendatinya mereka dengan hafalan Al-Quran yang mereka punya, dan terus diulang-ulang, akan mendapat kemudahan dalam mempelajari pelajaran di sekolah.

C. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian diatas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :a) Bagaimana aktifitas menghafal dan murajaah hafalan Al Qur'an di Pondok Pesantren Nurul Quran?b) Bagaimana kemampuan para santri dalam menghafal dan murajaah hafalan Al-Quran di Pondok Pesantren Nurul Quran?c) Sejauh mana kegiatan tersebut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP IT Al Masduki?

D. Definisi OpersionalPengertian AktifitasMenurut kamus Bahasa Indonesia definisi aktifitas diantaranya:1. keaktifan; kegiatan2. kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan di tiap bagian di dalam perusahaan[footnoteRef:6] [6: Alya Qonita, Kamus Bahasa Indonesia: PT Indah Jaya Adiprata:Bandung : 2009 halaman 11]

Pengertian MenghafalMenurut kamus Bahasa Indonesia definisi menghafal yaitu berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat, contohnya: anak itu rajin menghafal nama tokoh pahlawan nasional.[footnoteRef:7] [7: http://kbbi.web.id/hafal diunduh tanggal 20 Juni 2014 jam 10:58]

Pengertian MurojaahMurojaah (), berasal dari kata , yang kemudian dibentuk menjadi masdar dari fiil tsulasi mazid jenis yang pertama, bab ke tiga dalam ilmu tashrif,. Adapun tashrifan dari fiil tersebut adalah sebagai berikut: - - - - - - - - Adapun arti dari murajaah adalah al-iadatu wa at- takrir yang artinya mengulang. Adapun murajaah dalam arti di sini adalah mengulang kembali hafalan Al-Quran yang telah didapat agar tidak lupa.Pengertian HafalanHafalan adalah sesuatu yang dihafal atau hasil menghafal.Pengertian Al-QuranAl-Quran merupakan wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup umat manusia. Secara bahasa, Al-Quran berati bacaan, yaitu bacaan bagi orang-orang yang beriman. Bagi Umat Islam, membaca Al-Quran merupakan ibadah.[footnoteRef:8] [8: Bachrul Ilmi, Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas X SMK, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008) hal. 58 ]

Pengertian PengaruhMenurut kamus besar bahasa Indonesia, pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang: besar sekali -- orang tua terhadap watak anaknya;Pengertian Prestasi BelajarPrestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian prestasi belajar peneliti akan mengemukakan pengertian masing-masing kata tersebut di atas sebelum kita memahami pengertian kata prestasi belajar secara utuh.Menurut Poerwadarminta Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dikerjakan dan sebagainya.[footnoteRef:9] Sedangkan belajar adalah: suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.[footnoteRef:10] Jadi prestasi belajar adalah hasil dari proses belajar yang berupa perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan atau pengalaman, dalam bidang ketrampilan, dalam bidang sikap dan nilai seseorang dalam belajar [9: Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Duta Rakyat, 2002) hal. 280] [10: Djamarah, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994) hal. 21]

Pengertian PAIPengertian pendidikan itu bermacam-macam, hal ini disebabkan karena perbedaan falsafah hidup yang dianut dan sudut pandang yang memberikan rumusan tentang pendidikan itu.Menurut Sahertian (2000 : 1) mengatakan bahwa pendidikan adalah "usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan." Sedangkan Ihsan mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Atau dengan kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai suatu hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya (Ihsan, 1996 : 1)Sedangkan Pendidikan Agama Islam berarti "usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam". (Zuhairani, 1983 : 27).[footnoteRef:11] [11: Diambil dari http://www.sarjanaku.com/2011/09/pendidikan-agama-islam-pengertian.html tanggal 20/02/2014 ]

E. Tujuan Penelitiana. Tujuan Khusus:Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh dari kegiatan menghafal dan mengulangi hafalan Al-Quran terhadap prestasi belajar siswa dan memotifasi kita untuk senantiasa giat dalam membaca dan mempelajari Al-Quran.b. Tujuan Umum1. Untuk mengetahui bagaiamana aktifitas menghafal dan murajaah hafalan al-Quran di Ponpes Nurul Quran2. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan santri dalam menghafal dan murajaah hafalan Al-Quran di Ponpes Nurul Quran3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh aktifitas tersebut terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PAI

F. Manfaat PenelitianDiharapkan penelitian yang penulis lakukan ini bisa memberikan manfaat yang cukup besar baik untuk penulis sendiri, lembaga yang diteliti maupun untuk dunia pendidikan sebgai berikut : memotifasi kita untuk senantiasa menghafal al-quran, karena dengan menghafal al-quran, maka tingkat kecerdasan kita akan baik sehingga menunjang pada prestasi belajar yang ingin kita raih. Sebagai pertimbangan bagi wali murid yang ingin memasukan putra-putrinya ke pesantren Tahfid Quran tanpa harus meninggalkan pendidikan formal Dapat dijadikan sumber bacaan dan dokumentasi perpustakaan.

G. Kerangka Penelitian Menghafal (tahfidz) Al-Quran adalah suatu pekerjaan yang mulia di sisi Allah SWT. Orang yang selalu membaca dan mengamalkan isi al-Quran adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan dan pahala yang berlipat ganda dan hidupnya selalu diberkahi, dibukakan segala pintu kesulitannya, serta mendapatkan pancaran cahaya rahmat dari Allah SWT, juga dijamin keselamatannya di dunia dan akhirat.Dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi, Rasulullah SAW bersabda : Artinya: Barang siapa yang disibukan oleh Al-Quran dalam rangka berdzikir kepadaku dan memohon kepadaku, niscaya aku akan memberikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaan kalam Allah daripada seluruh kalam selainnya seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya. (H.R.At-Turmudzi)Untuk memudahkan dalam menentukan aktifitas menghafal dan murajaah hafalan Al-Quran dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI dapat dikemukakan bahwa aktifitas menghafal dan prestasi tersebut saling mendukung. Artinya, aktifitas menghafal dan prestasi tersebut sebagai satu kesatuan yang saling mendukung satu sama lainnya secara menyeluruh.Kriteria-kriteria yang menjadi fokus pembahasan disini adalah petunjuk sebelum menghafal bagi para calon huffadz, agar para penghafal Al-Quran lebih bisa memanfaatkan waktu menjadi efektif, adapun indikator dari aktifitas tersebut adalah:1. Membaca dengan benar2. Menghafal dengan kuat3. Memperdengarkan hafalan pada orang lain4. Mengulang-ngulang dalam waktu yang berdekatan5. Menggabungkan halama yang baru dihafal dengan hafalan sebelumnyaAdapun prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan, diusahakan dan sebagainya. Sehingga prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yg dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yg diberikan oleh guru .Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan atau kemampuan ataupun kesuksesan seseorang dalam menyelesaikan jenjang pendidikannya melalui pemahaman, sintesis (membuat panduan baru dan utuh) peneriman, penghayatanm, keterampilan bergerak dan bersikap, kecapakan ekpresi verbal dan nonverbal. Untuk dapat menentukan prestasi belajar siswa, maka perlu dilakukan penilaian atas prestasi belajar peserta didik tersebut, penilaian prestasi belajar peserta didik sangatlah penting karena akan bisa mengetahui tingkat kompetensi dasar peserta didik, selanjutnya untuk menetapkan tindakan peningkatan kualitas lembaga pendidikannya.

Secara skematik kerangka pemikiran diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

HUBUNGAN

PESERTA DIDIK1. Ranah Cipta (Kognitif)2. Ranah rasa (Afektif)3. Ranah Karsa (Psikomotor)4. Nilai Rapor Kelas VIII (Semester II)1. Menghafal dengan benar2. Menghafal dengan kuat3. Memperdengarkan kepada guru4. Mengulang-ngulang hafalan dalam waktu dekatMenghafal dan Murajaah Hafalan Al-QuranPrestasi Siswa Mata Pelajaran PAI

H. Hipotesis PenelitianHipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.Dari arti katanya, hipotesis berasal dari 2 penggalan kata, hypo yang artinya di bawah dan thesa yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis yang kemudian cara menullisnya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.[footnoteRef:12] [12: Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2010. Hal. 110. ]

Permasalahan dalam penelitian ini aktivitas menghafal dan murojaah hafalan Al Quran dan pengaruhnya terhadap penguasaan materi PAI. Penelitian ini membahas dua variabel pertama disimbolkan dengan (X) aktivitas menghafal dan murajaah hafalan Al-Quran, kedua dengan variabel (Y) pengarurhnya terhadap penguasaan materi PAI. Untuk penelitian tersebut bisa dirumuskan hipotesis.Semakin sering kegiatan menghafal dan murajaah hafalan Al-Quran maka akan semakin tinggi tingkat kemampuan penguasaan materi PAI di kelas. Demikian juga sebaliknya.Secara Statistik, hipotesis diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :Ho : Rxy 0 artinya kegiatan menghafal dan murajaah hafalan al-Quran dengan kemampuan penguasaan materi PAIHo : Rxy = 0 artinya kegiatan murajaah hafalan al-Quran tidak berpengaruh terhadap kemampuan penguasaan materi PAIDari kedua hipotesis yang diajukan yang dipilih adalah hipotesis alternatif (Ha : Hxy 0), karena diduga kegiatan murajaah hafalan al-Quran pengaruhnya signifikan terhadap kemampuan penguasaan materi PAI.

I. Langkah-Langkah Penelitian1. Metode PenelitianMetode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.[footnoteRef:13] [13: http://rinawssuriyani.blogspot.com/2013/04/pengertian-metode-dan-metodologi.html di unduh 9 pebruari 2014]

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, maksudnya adalah hubungan suatu variabel dengan variabel lain yang dinyatakan dengan koefisien korelasi dan keberatian (signifikansi) secara statistik.2. LokasiAdapun lokasi penelitan ini adalah di Ponpes Nurul Quran dan SMP IT Al-Masduki, Jln. K.H. Masduqi No. 67 Rt/Rw 02/02 Kel. Pananjung Kec. Tarogong Kaler Kab. Garut. Adapun pertimbangan memilih lokasi tersebut adalah:1. Memiliki sumber data yang diperlukan2. Tidak terlalu jauh dari tempat penelitian

3. Sumber DataYang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah:1) Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Al Masduqi. Dari pengasuh pondok akan diperoleh informasi maupun data secara global mengenai kegiatan hafalan al-Quran di pesantren tersebut.2) Ustadz-Ustadz Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Al Masduqi, peneliti memperoleh data pendukung lainnya mengenai penerapan kegiatan murajaah santri3) Santri Putra dan Putri Pondok Pesantren Tahfidz Al Quran Al Masduqi. Dari santri yang berjumlah 45 orang, akan diperoleh data mengenai tanggapan santri tentang kegiatan murajaah hafalan al-quran dan prestasi belajar pada mata pelajaran PAI.

4. Populasi dan SampelPopulasi merupakan keseluruhaan subjek penelitian sedangkan sampel adalah sekelompok objek yang dijadikan sumber data dalam sebuah penelitian (Zain, 1996 : 1081).Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh santri di Pondok Pesantren Nurul Quran yang berjumlah 45 orang. Sehubungan populasinya kurang dari 100 oang maka yang menjadi sampelnya adalah seluruhnya sehingga penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Suhairismi Arikunto (2006 : 134) yang mengatakan bahwa apabila subjeknya lebih dari 100 (>100) maka sampelnya dapat diambil 20% - 25%, sedangkan bila kurang dari 100 ( harga x daftar, maka data tidak berdistribusi normal.f. Analisis Korelasi 1. Pengujian linieritas Regresi a. Membuat tabel distribusi variabel x dan yb. Menentukan persamaan regresi, dengan rumus:Y = a+bx

c. Menentukan jumlah kuadrat regresi a , dengan rumus:

d. Menentukan jumlah kuadrat regresi b terhadap a

e. Menentukan jumlah kuadrat residu

f. Menentukan jumlah kuadrat kekeliruan, dengan rumus:

g. Menentukan jumlah kuadrat ketidakcocokan, dengan rumus:

h. Menentukan derajat kebebasan kekeliruan dengan rumus

i. Menentukan derajat ketidakcocokan

j. Menentukan rata-rata kuadrat kekeliruan, dengan rumus:

k. Menghitung rata-rata kuadrat ketidakcocokan dengan rumus:

l. Menentukan nilai f ketidakcocokan, dengan rumus :

m. Menentukan nilai F daftar dengan taraf kepercayaan 5% dan derajat kebebasan ()n. Menentukan linearitas regresi dengan ketentuan : Apabila nilai F hitung < F daftar, maka data menunjukan regresi linier Apabila nilai F hitung > F daftar, maka data menunjukan regresi tidak linier2. Menentukan harga koefisien korelasi dengan dengan menggunakan pendekatan product moment

r =

Apabila datanya berdistribusi tidak normal serta tidak pula beregresi linier, maka untuk menghitung harga koefisien korelasi, digunakan rumus: 3. Jika signifikansi koefisien dengan menggunakan uji t, yang menurut Sudjana (1989:377) melalui langkah-langkah sebagai berikut:a. Menentukan harga t hitung dengan rumus :

b. Menentukan harga t dari daftar taraf signifikansi 5%, jika setelah dilakukan perhitungan ternyata t hitung > daru t daftar, maka dapat dikatakan bahwa korelasi antara kedua variabel adalah siginifikansi dan sekaligus dapat menentukan bahwa hipotesis yang diajukan diterima.c. Menentukan derajat kebebasan dengan rumus :Db = n - 24. Menentukan derajat ketidakadaan korelasi, dengan rumus :K = 1 - r5. Menentukan besar kecilnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan rumus :E = 1 rE = Efisien ramalank = Derajat ketidakadaan korelasi 6. Tinggi rendahnya korelasi ditentukan dengan kategori, yang menurut Adnan (1987:106) sebagai berikut: 0,00 0,20Korelasi sangat rendah 0,21 0,40Korelasi rendah 0,41 0,60Korelasi sedang 0,61 0,80Korelasi tinggi 0,81 1,00Korelasi sangat tinggi

J. DAFTAR PUSTAKAAl Hidayah Al-Quran Tafsir Perkata Tajdwid Kode Angka, Kalim, Tangerang: 2011Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta: 2010 Djamarah, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, Usaha Nasional, Surabaya: 1994 Hakim, Taufiqul, Adab dan Tata Cara Menjaga Al-Quran, PP. Darul Falah: Jepara: 2013Ilmy, Bachrul, Pendidikan Agama Islam Untuk SMK Kelas X, Grafindo Media Pratama, Bandung: 2008Munawwir, Ahmad Warson. 2002. Kamus Al-Munawir Arab-Indonesia. Cet. Kedua. Surabaya: Pustaka Progressif.Poerwadarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Duta Rakyat, Jakarta: 2002Qonita, Alya, Kamus Bahasa Indonesia, PT. Indah Jaya Adiprata, Bandung: 2009Qori, M. Taqiyul Islam, Cara Mudah Menghafal Al-Quran, Gema Insani, Depok: 2008http://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2013/07/31/pengaruh-menghafal-al-quran-terhadap-prestasi-belajar/ diunduh tanggal 18/02/14 jam 12:49http://el-khob.blogspot.com/2011/11/proposal-skripsi.html tanggal 10 Februari 2014 jam 23: 10http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis tanggal 20/02/2014 http://keutamaan-keutamaanmenghafalalquran.blogspot.com/ diunduh tanggal 20 juni 2014 jam 10:3928