acara iii penanaman

21
ACARA III PENANAMAN I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Penanaman merupakan salah satu langkah dalam budidaya tanaman yang dilakukan setelah pesemaian. Penanaman sangat berpengaruh pada hasil produksi. Kesalahan dalam penanaman dapat menurunkan jumlah produksi, melainkan juga dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh atau mati sebelum menghasilkan. Untuk meningkatkan hasil produksi, tata cara penanaman harus diperhatikan. Cara penanaman benih tanaman berbeda. Tanaman yang sukar dipindahkan dapat ditanam dengan disebar langsung. Misalnya saja jagung manis, kacang panjang, kangkung, buncis, wortel, kedelai dan ketimun (Sri Setyati Harjanti, 1979). Selain itu, benih juga dapat ditanam ditempat yang mudah dipindahkan. Waktu tanam, persiapan tanah dan bibit juga sangat mempengaruhi produksi dari tanaman. B. Tujuan a. Praktikan dapat mempelajari cara menanam berbagai jenis tanaman, baik dari golongan tanaman semusim maupun tahunan.

Upload: perdos5-cuy

Post on 20-Jun-2015

3.974 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Acara iii penanaman

ACARA III

PENANAMAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penanaman merupakan salah satu langkah dalam budidaya tanaman yang

dilakukan setelah pesemaian. Penanaman sangat berpengaruh pada hasil

produksi. Kesalahan dalam penanaman dapat menurunkan jumlah produksi,

melainkan juga dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh atau mati sebelum

menghasilkan. Untuk meningkatkan hasil produksi, tata cara penanaman harus

diperhatikan. Cara penanaman benih tanaman berbeda. Tanaman yang sukar

dipindahkan dapat ditanam dengan disebar langsung. Misalnya saja jagung manis,

kacang panjang, kangkung, buncis, wortel, kedelai dan ketimun (Sri Setyati

Harjanti, 1979). Selain itu, benih juga dapat ditanam ditempat yang mudah

dipindahkan. Waktu tanam, persiapan tanah dan bibit juga sangat mempengaruhi

produksi dari tanaman.

B. Tujuan

a. Praktikan dapat mempelajari cara menanam berbagai jenis

tanaman, baik dari golongan tanaman semusim maupun tahunan.

b. Praktikan dapat mempelajari cara menanam tanaman dengan bahan

tanam yang berbeda-beda.

c. Praktikan dapat mengamati pengaruh beberapa macam perlakuan

yang dicoba terhadap masing-masing tanaman.

Page 2: Acara iii penanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA

Menanam merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam usaha produksi

tanam. Kekeliruan yang terjadi pada tahap ini tidak saja dapat menurunkan

produksi, melainkan juga dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh atau mati

sebelum menghasilkan. Sehingga cara menanam perlu dipelajari dengan baik, agar

kegagalan dapat dihindari. Karena kesalahan dalam bercocok tanam hanya akan

membuang biaya, tenaga dan waktu.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan supaya tanaman dapat tumbuh dan

memberikan hasil yang baik, dalam arti tanaman yang ditanam dapat tumbuh

sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan hasil yang optimal. Faktor-

faktor tersebut antara lain :

1. Tanah.

Menurut ahli tanah, tanah adalah sarana produksi tanaman yang mampu

menghasilkan berbagai tanaman (AAK, 1984). Kondisi tanah harus diatur agar

fungsi tanah dapat berperan sebagaimana mestinya. Tanah memiliki beberapa

fungsi antara lain :

Sebagai tempat tegaknya tanaman.

Sebagai media tumbuh yang menyediakan unsur hara, air dan udara.

Sebagai tempat tumbuhnya akar, umbi, polong yang bersifat sebagai

cadangan makanan pada beberapa tanaman.

Karena peranan tanah yang sangat penting, maka kondisi tanah harus

benar-benar dijaga dengan cara pengolahan tanah yang baik. Dimana tujuan dari

pengolahan tanah itu sendiri antara lain, adalah :

Mermperbaiki suhu, peredaran air dan udara dalam tanah.

Meningkatkan sifat fisik tanah.

Mempermudah penggunaan obat-obatan dan pupuk dalam tanah.

2. Jenis tanaman yang diusahakan.

Setiap jenis tanaman memiliki cara penanaman yang berbeda-beda. Ada

jenis tanaman yang bijinya dapat ditanam langsung. Ada tanaman yang perlu

disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam di lapang.

Page 3: Acara iii penanaman

Jenis tanaman juga berpengaruh pada pengolahan tanah. Ada yang

menghendaki pengolahan tanah yang sempurna dan ada yang hanya memerlukan

pengolahan tanah sebagian.

3. Bahan tanam yang digunakan.

Bahan tanam menentukan cara menanam dan pertumbuhan tanaman,

misalnya tebu dengan stek pucuk dapat ditanam dengan direbahkan, tetapi bibit

yang berupa rayungan harus ditanam tegak.

Untuk bibit yang berbentuk tanaman muda ada yang setelah ditanam

memerlukan perlindungan terlebih dahulu sebelum tanaman cukup kuat untuk

menerima cahaya matahari secara langsung.

4. Musim dan waktu tanam.

Tanaman harus ditanam di musim yang tepat. Tanaman yang tidak

ditanam pada musim yang tepat pertumbuhannya akan lambat, atau mudah

terserang serangan hama/ penyakit sehingga produksinya akan berkurang. Tiap

tanaman memiliki waktu tanam yang berbeda, ada tanaman yang baik ditanam

pada musim hujan, kemarau dan akhir musim hujan, atau akhir musim kemarau.

Selain hal-hal diatas faktor yang tersangkut pada penanaman antara lain

energi penyinaran dalam bentuk panas dan cahaya dan udara yang memberikan

karbondioksida dan oksigen. Tanah dan energi penyinaran bervariasi di

permukaan bumi. Walaupun komposisi udara di atas bumi hampir seragam di

atas tanah, presentasi udara di dalam tanah bervariasi sangat besar.

Areal-areal tertentu dari daerah tropik dan beriklim sedang mampu untuk

menyokong pertunbuhan yang subur. Dalam tempat-tempat yang favorable ini,

tanaman menjadi serasi pada keadaan lingkungan dan menjadi bagian yang tak

terpisahkan. Faktor-faktor apapun dari sekeliling tanaman itu yang menjadi

kurang optimum, akan membatasi pertumbuhan tanaman.

Pada penanaman, benih dapat disebar langsung di tempat tanam permanen

atau mula-mula dalam wadah atau tempat dimana tanaman muda dapat

dipindahkan (transplanting) sekali atau dua kali sebelum penanaman permanen.

Penyemaian atau pembibitan ditujukan untuk mananam bibit atau semai untuk

memberikan pengaturan lingkungan yang lebih tepat, selama tahap

Page 4: Acara iii penanaman

perkecambahan yang gawat dan awal pertumbuhan bibit. Dalam penanaman padi

sawah, untuk menghemat waktu selama pengerjaan tanah yang makan waktu

lama, benih telah ditebar dulu di pesemaian khusus.

Tanaman yang sukar dipindahkan atau yang harga satuan tanaman tidak

memadai kerepotan dan biaya pemindahan ditanam dengan sebaran langsung.

Banyak tanaman sayuran selalu ditanam langsung seperti buncis, kacang panjang

panjang, jagung manis, lobak, wortel dan ketimun. Jarak tanam yang tepat sangat

penting dalam sebar langsung, untuk menghindari kebutuhan penjarangan atau

penyulaman yang ekstensif. Hal ini sukar dilaksanakan untuk benih-benih kecil

atau benih yang tidak bundar (lettuce) hingga ada usaha-usaha untuk melakukan

pelengketan (pelleting). Kedalaman tanam tergantung pada tipe perkecambahan,

kandungan air dan oksigen pada tanah. Pada umumnya, bibit dengan keping biji

yang muncul ke atas tanah , biasanya memerlukan penanaman lebih dangkal

daripada bibit yang keping bijinya tertinggal dalam tanah.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat :

Tugal.

Pancong

Tali rafia.

Gembor.

Cangkul

Bahan :

Benih jagung dan kangkung.

Pupuk urea , SP36 dan KCl.

Furadan.

3 petak tanah.

Page 5: Acara iii penanaman

IV. PROSEDUR KERJA

1. Lahan diolah dengan baik, dibuat 3 petakan sehingga siap untuk ditanami.

2. Benih jagung dan kangkung dipersiapkan.

3. Pupuk dipersiapkan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

4. Lubang dibuat dengan tugal dengan ketentuan:

a. Monokultur Jagung

Jarak tanam 25 x 50 cm, lubang dibuat 6 baris yang terdiri dari 11 lubang

tiap baris, tiap lubang diisi 2 butir biji jagung.

b. Monokultur Kangkung

Jarak tanam 20 x 20 cm, lubang dibuat 14 baris yang terdiri dari 14 lubang

tiap baris, tiap lubang diisi 3 butir biji kangkung.

c. Tumpang Sari Jagung dan Kangkung

Jarak tanam untuk jagung 40 x 50 cm dan untuk kangkung 20 x 20 cm,

jagung dan kangkung ditanam secara selang- seling, jagung dibuat 7 baris

dengan tiap baris terdiri dari 4 lubang, tiap lubang diisi sesuai pada

monokultur, diantara jagung baru dibuat lubang untuk kangkung.

5. Pupuk dasar diberikan pada saat tanam diletakkan 5 cm dari tanaman yaitu

pupuk SP 36, Urea dan Kcl.

6. Pengamatan dilakukan mulai 7 hari setelah tanam, kemudian setelah 14 hari

setelah tanam dipupuk dengan Urea.

7. Sampel tanaman yang akan diamati ditentukan.

8. Komponen tinggi tanaman dan jumlah daun pertumbuhannya diamati.

Page 6: Acara iii penanaman

V. HASIL PENGAMATAN

Monokultur Jagung

Sampel Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu VTanaman JD TT JD TT JD TT JD TT123456789

222222222

8,44,96,78,05,45,34,26,16,4

676755666

13,524,026,527,022,617,523,524,020,0

776766666

29,034,538,037,029,423,428,529,926,0

877977887

32,438,542,045,234,327,835,035,730,9

∑ 18 55,4 54 198,6 57 275,7 68 321,82 6,2 6 22,0 6,3 30,6 7,5 35,75

Monokultur Kangkung

Sampel Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu VTanaman JD TT JD TT JD TT JD TT123456789

544643334

13,412,311,814,115,47,212,54,820,7

766976668

16,015,515,315,218,810,515,07,524,0

9891587889

15,016,416,918,017,410,915,29,421,3

991016888910

21,319,520,422,719,914,217,815,324,6

∑ 36 112,2 61 137,8 81 140,5 87 175,74 12,4 6,7 15,3 9 15,6 87 175,7

Page 7: Acara iii penanaman

Tumpangsari Jagung

Sampel Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu VTanaman JD TT JD TT JD TT JD TT123456789

233222222

10,224,119,311,418,69,012,78,210,8

567566656

18,427,025,619,824,018,320,517,218,2

668678757

21,629,332,428,337,227,230,125,726,0

678688767

29,231,436,531,639,329,833,729,430,3

∑ 20 124,3 52 189 60 262,3 63 291,22,2 13,8 5,7 21,0 6,6 29,14 7 32,35

Tumpangsari Kangkung

Sampel Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu VTanaman JD TT JD TT JD TT JD TT123456789

222334543

6,311,19,06,15,28,75,44,85,0

676867775

11,815,212,011,27,813,110,99,211,3

796967986

16,617,412,911,69,617,314,48,312,1

8979771087

22,024,117,315,612,119,518,612,414,0

∑ 28 61,6 59 102,5 68 120,2 72 155,63,1 6,84 6,5 11,38 7,5 13,35 8 17,28

Page 8: Acara iii penanaman

VI. PEMBAHASAN

Maksud dan tujuan praktikum Penanaman ini adalah mempelajari cara

menanam berbagai jenis tanaman, baik dari golongan tanaman semusim maupun

tahunan, mempelajari cara menanam tanaman dengan bahan tanam yang berbeda-

beda dan mempelajari atau mengamati pengaruh beberapa macam perlakuan yang

dicoba terhadap masing-masing tanaman.

Dalam menanam, yang perlu diperhatikan juga adalah pemupukan.

Pemberian pupuk tergantung pada jenis tanaman yang akan dibudidayakan.

Pemberian secara broadcast, menunjuk pada penebaran terserak dari bahan secara

merata pada permukaan tanah, biasanya dilakukan sebelum tanaman ditanamkan.

Pemberian pupuk yang lebih efektif yaitu cara topdressing, yaitu penempatan

pupuk langsung di atas tanaman tumbuh. Bila tanaman peka terhadap kerusakan

atau kebakaran pupuk, pupuk dapat ditempatkan sepanjang sisi tanaman sebagai

side dressing. Cara ini sering dilaksanakan bersama penyiangan, jadi tercampur

dengan tanah. Pupuk dapat juga ditempatkan dalam jaluran tak terputus di antara

barisan (band placement) atau dapat dijatuhkan di belakang bajak di dasar aluran,

yang disebutplow –sole placement. (Sri Setyati Harjadi, 1979).

Untuk menentukan suatu sistem pertanaman yang akan digunakan, baik itu

pola tanam tunggal atau pola tanam tumpang sari, perlu dipertimbangkan

keuntungan dan kerugiannya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk

penentuan tersebut di antaranya :

a. Tanaman yang toleran terhadap naungan dapat ditanam dengan tanaman-

tanaman yang tinggi atau tanaman-tanaman yang diajir.

b. Setelah salah satu tanaman campuran berakhir, tipe tanaman lain harus

dipilih untuk melanjutkan pola tanam berikutnya.

1. Jagung (baby corn)

Sebelum pelaksanaan penanaman baby corn, persiapan yang perlu

dilakukan adalah persiapan lahan dan benih. Untuk lahan sendiri, tanaman ini

tidak membutuhkan lahan dengan persyaratan tanah yang tajam karena tanaman

Page 9: Acara iii penanaman

ini dapat ditanam hampir semua jenis tanah namun tanah yang subur, gembur dan

kaya humus merupakan syarat baby corn dapat tumbuh dengan dengan baik. Agar

tanah dapat berfungsi secara maksimal, maka tanah perlu diolah. Adapun tujuan

pengolahan tanah adalah :

Memperbaiki tekstur tanah.

Memberikan tambahan humus atau kesuburan tanah dengan pemberian

pupuk kandang.

Membuat tanah sedemikian sehingga ssirkulasi udara dalam tanah menjadi

lebih baik.

Mendorong aktivitas mikroba tanah dan membebaskan hara tanaman

dalam tanah supaya hara tanaman tersebut dapat diambil oleh akar jagung.

Memberantas atau mencegah pertumbuhan rumput.

Mematikan hama dalam tanah.

Persiapan lain yang tak kalah penting yaitu persiapan benih. Benih yang

memiliki kualitas genetik yang baik maka tingkat produksinya juga baik. Memilih

benih yang baik adalah langkah awal penanaman guna mencapai produksi yang

tinggi. Benih yang baik berasal dari suatu jenis tanaman yang dihasilkan oleh

varietas yang mempunyai syarat-syarat berikut :

1. Daya adaptabilitas tinggi terhadap kondisi tertentu.

2. Kemurniannya baik.

3. Daya hasil baik.

4. Mempunyai sifat-sifat yang diinginkan.

5. Tahan terhadap hama dan penyakit serta

6. Memenuhi kualitas yang dikehendaki.

Secara fisik benih yang baik mempunyai penampilan sebagai berikut :

1. Berdaya kecanbah tinggi.

2. Warna dan berat biji seperti yang dikehendaki.

3. Tingkat keseragaman tinggi.

4. Bebas dari penyakit benih bawaan.

5. Bebas dari rerumputan, kerusakan biji dan

6. Bebas dari campuran dengan varietas lain.

Page 10: Acara iii penanaman

Setelah benih dan lahan siap, mulailah masuk ketahap penanaman.

Penanaman pun tidak asal menanam, harus dilakukan pada waktu yang tepat agar

baby corn tidak mengecewakan hasilnya. Adapun waktu penanaman baby corn

yang tepat sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Pada dasarnya tanaman

ini tidak membutuhkan banyak air, namun meskipun demikian pada saat

pertumbuhan dan pembentukan tongkol, air harus benar-benar diperhatikan.

Bersamaan dengan penanaman benih, dilakukan juga pemupukan dasar yaitu urea,

SP 36, dan furadan pada satu lubang tanam bersamaan dengan benih baby corn.

Tanah yang disukai baby corn adalah yang gembur, kaya humus dan

mempunyai tingkat kemiringan tidak lebih dari 8 %. Karena daya adaptasinya

terhadap lingkungan tinggi, maka baby corn dapat berproduksi tinggi pada tanah

yang kurang subur asalkan mendapat pemeliharaan yang teliti. Selain itu, tanaman

baby corn juga membutuhkan curah hujan yang tidak terlalu tinggi, tapi

mencukupi kebutuhan terutama saat pertumbuhan dan pembentukan tongkol.

Kisaran curah hujan ideal bagi baby corn adalah 100 – 125 mm setiap bulan

dengan distribusi yang merata.

PH tanah yang baik untuk pertumbuhan jagung di Indonesia adalah antara

5,5-7,5. Pengapuran sangat dianjurkan pada tanah-tanah yang pH nya rendah

kurang dari 5,5.

Tanaman baby corn sangat membutuhkan sinar matahari. Untuk itu,

sebaiknya lahan penanamannya berada di tempat terbuka dan setiap hari mendapat

sinar matahari dalam jangka waktu yang panjang.

Baby corn sebenarnya adalah nama lain dari tongkol jagung yang dipetik

pada waktu masih muda. Tanaman baby corn adalah tanaman jagung sehingga

struktur dan fungsi yang ada pada baby corn sama dengan tanaman jagung. Sifat

pertumbuhan baby corn adalah apikal dominan yang berarti titik dominasi

pertumbuhan adapada pucuk batang. Sifat ini dapat menyebaabkan tongkol yang

paling atas berkembang lebih besar daripada yaang bawah dan terjadi konpetisi

antar tongkol. Sifat apikal dominan juga menghambat pemunculan tongkol baru

yang akan tumbuh. Akibatnya untuk setiap tanaman jagung bisa dipetik 3 - 5

tongkol baby corn tergantung daerah penanaman ( Penebar Swadaya, 1992 )

Page 11: Acara iii penanaman

Pada pengamatan yang dilakukan diketahui rata-rata tinggi tanaman dan

rata-rata jumlah daun pada minggu II setelah tanam adalah 6,2 cm dan 2 helai,

minggu III setelah tanam diperoleh 22 cm dan 6 helai, minggu IV setelah tanam

30,6 cm dan 6 helai, minggu V setelah tanam 35,75 cm dan 7 helai. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa tanaman jagung tumbuh dengan baik.

2. Kangkung

Kangkung darat pada umumya diperbanyak dengan bijinya. Pada

bedengan dibuat lubang tanam kecil dengan tugal yang jarak antar lubangnya

20 cm dan jarak baris antar lubang 20 cm untuk monokultursedangkanuntuk

tumpang sari berjarak 40 x 50 cm dengan jarak tanam yang begitu berarti tidak

ada persaingan antara tanaman. Panjang bedengan tergantung pada keadaan dan

keinginan kita. Dalam tiap-tiap lubang itu ditanam 2-3 biji, kemudian ditutup

dengan tanah tipis-tipis. Kangkung darat sebaiknya ditanam pada musim

penghujan. Ini disebabkan oleh kebutuhan airnya yang tinggi, apalagi jika

kangkung ini ditanam di lahan kering. Tanah yang hendak ditanami kangkung

darat diolah terlebih terlebih dahulu. Tanah dicangkul sedalam 30 cm, kemudian

ditambahkan pupuk kandang. Kangkung darat pada umumya diperbanyak dengan

bijinya. Pada bedengan dibuat lubang tanam kecil dengan tugal yang jarak antar

lubangnya 20 cm dan jarak baris antar lubang 20 cm. Panjang bedengan

tergantung pada keadaan dan keinginan kita. Dalam tiap-tiap lubang itu ditanam

2-3 biji, kemudian ditutup dengan tanah tipis-tipis.

Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu

tahun. Batang tanaman berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak

mengandung air, dan berlubang-lubang. Batang tanaman kangkung tumbuh

merambat atau menjalar dan percabangannya banyak. Selama fase pertumbuhan,

tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji. Pada kangkung darat

biji berfungsi sebagai alat perbaanyakan tanaman secara generatif.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanaman tumpangsari jagung

dan kangkung diketahui rata-rata tinggi tanaman dan rata-rata jumlah daun pada

Page 12: Acara iii penanaman

minggu II setelah tanam untuk tanaman jagung adalah 13,8 cm dan 2 helai,

minggu III setelah tanam diperolah 21 cm dan 6 helai, minggu IV setelah tanam

29,14 cm dan 7 helai, minggu V setelah tanam 32,35 cm dan 7 helai. Pada

tanaman kangkung diketahui rata-rata tinggi tanaman dan rata-rata jumlah daun

pada minggu II setelah tanam adalah 6,84 cm dan 3 helai, minggu III setelah

tanam diperolah 11,38 cm dan 7 helai, minggu IV setelah tanam 13,35 cm dan 8

helai, minggu V setelah tanam 17,28 cm dan 8 helai.

Sedangkan pada penanaman monokultur didapatkan rata-rata tinggi

tanaman dan rata-rata jumlah daun pada minggu II setelah tanam adalah 12,4 cm

dan 4 helai, minggu III setelah tanam diperolah 15,3 cm dan 7 helai, minggu IV

setelah tanam 15,6 cm dan 9 helai, minggu V setelah tanam 19,5 cm dan 10 helai.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa tanaman kangkung tumbuh dengan baik.

Jika dibandingkan dengan tanaman monokultur, maka pertumbuhannya

akan lebih baik tanaman yang monokultur. Hal ini disebabkan unsur hara pada

tanaman yang ditanam secara monokultur akan lebih tercukupi dibandingkan

dengan tumpangsari. Walaupun kenyataannya seperti itu, akan tetapi metode

tumpangsari juga menguntungkan.

Menurut Rahmat Sutarya dkk (1995) keuntungan yang didapat dari pola

tanam tumpang sari antara lain sebagai berikut :

Mengurangi resiko kegagalan panen, karena jika salah satu tanaman tidak

memberikan hasil, masih ada kemungkinan tanaman kedua atau ketiga

yang akan memberikan keuntungan.

Pemanfaatan tanah yang lebih baik pada satuan waktu yang sama.

Keuntungan dari penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja.

Pola tanam ini mungkin dapat mempertahankan populasi serangga hama

dan infeksi virus pada tingkat yang rendah tetapi hal ini belum jelas

dibuktikan dalam percobaan.

Pola tanam yang rapat akan mencegah erosi tanah dan menekan

pertumbuhan rerumputan.

Page 13: Acara iii penanaman

Dengan pola tanaman campuran dari beberapa jenis tanaman yang

berbeda, maka penggunaan cahaya matahari, air dan unsur hara menjadi

maksimum.

Pengaruh naungan dari tanaman-tanaman yang tinggi dapat bermanfaat

untuk pertumbuhan beberapa jenis tanaman. Adapun penambahan

beberapa pupuk berguna untuk mempercepat perkembangan bibit atau

benih. Penggunaan pestisida berguna agar benih tidak termakan oleh

serangga atau hewan lain.

VII. KESIMPULAN

a. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penanam yaitu tanah, pola tanam,

jarak tanam, saat menanam, cara menanam, dalamnya tanam, jenis

tanaman yang diusahakan, bahan tanam, musim atau iklim.

b. Pada sistem penanaman yang lebih menguntungkan adalah pada tumpang

sari karena kemungkinan gagal yang lebih sedikit, selain itu juga hasilnya

tidak hanya satu macam tanaman saja.

c. Penanaman merupakan pekerjaan menempatkan benih atau bibit pada

tanah yang sudah disiapkan dengan tujuan agar tumbuh dan berkembang

dengan harapan memberi hasil yang optimum.

Page 14: Acara iii penanaman

DAFTAR PUSTAKA

Harjadi, S. S. 1979. Pengantar Agronomi. PT Gramedia: Jakarta.

Karnomo,W.H, dkk. 1989. Diktat Pengantar Produksi Tanaman Agronomi. Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman : Purwokerto.

Nazaruddin. 1995. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya; Jakarta.

Rukmana, Rahmat.Ir. 1994. Bertanam Kangkung . Penerbit Kanisius : Jakarta.

Tim Penebar Swadaya. 1995. Sweet Corn Baby Corn. Penebar Swadaya : Jakarta.