acara i rev.docx

Upload: naimatul-mubarokah

Post on 01-Mar-2016

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ACARA IIDENTIFIKASI TANDA-TANDA IKAN SAKIT-SEHAT

Oleh :Nama: Naimatul MubarokahNIM: B0A013001Kelompok : VIRombongan: IAsisten: Ahmad Abdurrahman

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGELOLAAN KESEHATAN ORGANISME AKUATIK

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS BIOLOGIPROGRAM STUDI DIII PENGELOLAAN SUMBERDAYAPERIKANAN DAN KELAUTANPURWOKERTO2015I. PENDAHULUANA. Latar BelakangParameter umum penentu ikan dalam keadaan sakit sehat adalah tingkah laku ikan (cara berenang, cara makan), dan abnormalitas tubuh (warna, bentuk, produksi lender dan kondisi). Pengambilan keputusan ikan sehat sakit atau terserang penyakit dapat diperhatikan melalui gejala-gejala atau tanda-tanda karakteristik baik dari kelainan luar maupun organ dalamnya. Keputusan yang diambil harus secermat mungkin, baik secara individu maupun kelompok ikan (Arie, 2000).Tingkah laku cara berenang/gerakan yang menyimpang dengan menggosok-gosokan tubuh kebenda/tepi kolam, terapung, bahkan melingkar-lingkar dapat disebabkan salah satunya oleh parasit yang menempel pada tubuh ikan sehingga gatal. Kurangnya mengambil oksigen atau nafas terengah-engah dengan frekuensi yang meningkat serta hilangnya keseimbangan bahkan nafsu makan hilang dapat menandakan ikan hamper mati (Endang Ariyani, 2015).Abnormalitas ada tidaknya luka, kelainan warna menjadi pucat atau kemerah-merahan dengan produksi lendir menurun, merupakan salah satu tanda karakteristik ikan terserang penyakit infeksi. Kelainan luar tubuh diantaranya ditandai ada luka, mata cekung, perut kembung, cacar dan yang lainnya. Kelainan organ dalam : hati, uus, ginjal, insang dan yang lainnya (Endang Ariyani, 2015).Salah satu kendala bagi ikan air tawar adalah adanya penyakit ikan yang dapat disebabkan oleh penyebab infektif (parasit, jamur, bakteri, virus) maupun non infektif (kualitas air, kandungan gizi pakan, genetik dan lain-lain).Penyakit tersebut dapat dikendalikan melalui tindakan preventif (pencegahan) maupun kuratif (pengobatan) dengan harapan didapatkan ikan yang sehat sehingga menunjang keberhasilan budidaya ikan (Arie, 2000).

B. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah1.Mengenali tanda-tanda ikan sakit-sehat2.Dapat mengisi laporan pemeriksaan laboratorium.

II. TINJAUAN PUSTAKAMenurut Suseno (2004), penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi, dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebab, dan terbagi atas dua kelompok yaitu penyebab dari dalam (internal) dan luar (eksternal). Penyakit ikan umumnya adalah eksternal. Penyakit internal : genetik, sekresi internal, imunodefisiensi, saraf dan metabolik. Penyakit eksternal :1) Non patogen Penyakit lingkungan : suhu dan kualitas air lainnya (pH, kelarutan gas, zat beracun Penyakit nutrisi : kekurangan nutrisi, gejala keracunan bahan pakan.2) Patogen bersifat parasit dan terdiri atas empat kelompok yaitu : Penyakit viralPenyakit yang paling sering di jumpai pada larva ikan adalah penyakit bintik putih (white spot). penyakit ini di sebabkan oleh parasit protozoa dari jenisIchthyopthirius multifilissehingga sering juga di sebut penyakit "Ich".Ichthyopthirius multifilisini sering merusak sel-sel lendir ikan dan dapat menyebabkan pendarahan yang sering terlihat pada sirip dan insang ikan (Suseno, 2004).Parasit Learnea merupakan parasit yang menempel pada bagian luar tubuh ikan. Parasit ini dapat menyebabkan terjadinya luka-luka sehingga menjadi jalan masuk bagi bakteri jamur, dan virus. Timbulnya learnea ini disebabkan oleh banyaknya bahan organik berupa sampah, sisa pemupukan dan sisa-sisa makanan, pengairan kolam yang tidak mengalir, suhu yang relatif tinggi, atau padat penebaran yang tinggi.Gejala-gejala pada ikan yang terserang penyakit Learnea adalah pada bagian badan, sirip dan mata di temukan parasit yang menempel. Ikan yang terserang penyakit ini juga sering mengalami luka-luka atau radang pada tempat melekatnya parasit (Suseno, 2004).

Penyakit jamurTanda-tanda ikan yang terserang jamur adalah pada kulit ikan di tumbuhi benag-benang halus seperti kapas berwarna putih atau putih kecoklat-coklatan. jenis jamur yang sering menyerang ikan air tawar adalah jamur Aphanomyces (menyerang bagian dalam tubuh) dan saprolegmia (menyerang bagian luar tubuh). pencegahan dan pengobatan penyakit ini adalah dapat di lakukan dengan menjaga kebersihan kolam atau keramba dan menghindari perlakuan yang dapat menimbulkan luka pada ikan (Suseno, 2004). Penyakit bakterialPenyakit yang disebabkan oleh bakteri di sebut bakterial. penyakit ini secara umum di tandai dengan adanya luka berwarna kemerah-merahan atau bercak-bercak merah pada bagian tubuh luar ikan seperti bisul berisi cairan sirip mengalami pembusukan sehingga rusak, insang pucat dan rusak, perut mengalami pembengkakan dan kadang-kadang ekor ikan putus (Suseno, 2004).Tanda-tanda klinis infeksi adalah pendarahan organ, menunjukkan bintik-bintik atau bentuk piring, dalam kombinasi dengan beberapa atau semua tanda-tanda berikut: exophthalmia, gelap tubuh, pendarahan dari rongga mulut, perdarahan atau insang pucat, dan perdarahan di dasar sirip dan insang penutup. Perdarahan internal dapat terjadi di seluruh otot-otot, hati, limpa, ginjal, dan usus. Namun, ini hanya beberapa tanda-tanda dan bibit yang sakit (Hong-Ru Liang, 2014).Spora shell dari Myxobolus adalah bulat telur atau pir shapped terdiri dari shell yang mengikuti bersama-sama sepanjang baris garis jahitan. Memiliki protoplasma berinti dua, inti embrio, iodinophilorus atau glikogen vakuola, kapsul kutub, dan filamen polar. Pertumbuhan kista terdiri dari spora dan menular ke bagian lain dari insang yang sangat cepat. Lamella kedua insang keluar dan diisi oleh kista. Kista ditutupi oleh tebal membran. Bagian lain dari insang dikompensasi oleh branchiectasis pada lamella kedua atau kadang-kadang terjadi pendarahan (Agus Priyono, 2013).

III. MATERI DAN METODEA. MateriBahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan sehat dan ikan sakit. Materi ikan dapat berupa ikan yang telah dikenal seperti Ikan Lele(Clarias batrachus), Ikan Bawal (Colossoma macropomum),Ikan Gurame(Osphronemus goramy),Ikan Nila(Oreochromis niloticus), Ikan Kakap Merah (Lutjanus sanguineus)dan Ikan Bawal Laut (Pampus argenteus).Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah satu set alat bedah, kaca loop, bak pembadahan, alat tulis, pensil warna dan akuarium.

B. Metode Pengamatan tanda-tanda ikan sehat-sakit.1.Ikan sampel dibiarkan ada diakuarium.2.Ikan sampel diamati cara berenang/ cara makan dan cara bernafas3.Tanda-tanda abnormalitas tubuh ikan diamati permukan tubuhnya, produksi lendir dan bentuk ikan dan hasil pengamatannya dicatat. Penamatan tanda kelainan luar tubuh.1.Ikan sampel diletakkan diatas bak pembedahan2.Bagian tubuh, permukaan tubuh ada luka atau pendarahan atau parasit luar dan organ-organ kelengkapan tubuh dan warna tubuh diamati.3.Tutup insang dibuka, periksa dan amati keabnormalannya.4.Hasil pengamatan dicatat. Pengamatan tanda-tanda kelainan dalam tubuh.1.Organ tubuh yang diperiksa antara lain hati, ginjal, limfa, dan gelembung renang2.Sebelum pembedahan ikan dilap dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol supaya steril3.Pemotongan dilakukan secara melintang dari anus kearah kepala hingga ujung tutup insang.4.Selanjutnyapemotongan dari anus menuju keatas kepala sampai tutup, insang kemudian dilanjut kearah bawah sampai ujung pemotongan pertama.5. Organ tubuh yang sudah tampak diperiksa dan diamati6.Apabila bagian luar dan dalam tubuh ikan ada yang memiliki ciri-ciri ikan sehat-sakit, morfologi secara alamiah digambar.

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. HasilTabel 4.1 Tanda-tanda ikan sakit-sehatNo.Tanda-tanda ikan sakitTanda-tanda ikan sehat

1Mata ikan cekungMata ikan normal (cembung)

2Sirip ikan gripisSirip ikan normal/sempurna

3Timbul bercak merah/ luka Tidak timbul bercak merah/ tidak ada luka

4Gerakan operkulum lambatGerakan operkulum normal

5Tidak mau makanNafsu makan tinggi

6Timbul bercak putih pada mulut dan hidungTidak timbul bercak putih pada bagian mulut dan hidung

7Sisik ikan ada yang lepas (tidak lengkap)Sisik ikan lengkap/ tidak terkelupas

8Gerakan lambat Gerakan aktif

Tabel 4.2 Data Pengamatan Tanda-Tanda Kelainan Luar Tubuh IkanNo.Jenis kelainanKel-1Kel-2Kel-3Kel-4Kel-5Kel-6

1Mata cekungTAPTAP TAP TAP

2Sisik lepasTAP TAP

3Sirip rusak

4Warna tubuhPucatTAPPucatPucatPucatTAP

5Luka pada kulit, dan mulut

6Perut kembung TAPTAPTAPTAPTAPTAP

7Lendir banyak TAPTAP

Tabel 4.3 Data Pengamatan Tanda-Tanda Kelainan Dalam Tubuh IkanNo.Jenis kelainanKel-1Kel-2Kel-3Kel-4Kel-5Kel-6

1Insang TAPTAPTAPTAPTAPTAP

2HatiTAPTAPTAPTAPTAPTAP

3JantungTAPTAPTAPTAPTAPTAP

4UsusTAPTAPTAPTAPTAPTAP

5LimfaTAPTAPTAPTAPTAPTAP

6GinjalTAPTAPTAPTAPTAPTAP

7Gelembung renangTAPTAPTAPTAPTAPTAP

Keterangan :Kel-1 = ikan bawal (Colossoma macropomum)Kel-2 = ikan lele (Clarias gariepinus)Kel-3 = ikan bawal (Colossoma macropomum)Kel-4 = ikan nila (Oreochromis niloticus)Kel-5 = ikan gurame (Osphronemus gouramy)Kel-6 = ikan bawal (Colossoma macropomum)

Gambar 4.1. Ikan Lele (Clarias gariepinus)

Gambar 4.2. Ikan kakap merah (Lutjanus argentimaculatus)

Gambar 4.3. Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)

Gambar 4.4. Ikan Bawal Putih (Pampus argenteus)

Gambar 4.5. Ikan bawal (Colossoma macropomum)

Gambar 4.6. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Gambar 4.1. Saprolegnia sp. Gambar 4.2. Myxobolus sp.

B. Pembahasan1. Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum)Ikan bawal air tawar(Colossoma macropomum)atau lebih dikenal dengan sebutan tambaquiadalah ikan introduksi yang berasal dari Amerika Latin, terutama dari Brazil. Ikan ini merupakan ikan yang potensial untuk dibudidayakan karena berbagai kelebihannya. Ikan ini mempunyai tingkat kelangsungan hidup yang tinggi (hingga 90%) dan dapat dipelihara dalam kolam dengan kepadatan yang tinggi. Ikan bawal air tawar hidup bergerombol di daerah yang aliran sungainya deras, tetapi ditemukan pula di daerah yang airnya tenang, terutama saat masih dalam kondisi benih. Di habitat asalnya, ikan ini ditemukan di sungai Orinoco di Venezuela dan sungai Amazon di Brazil. Di dalam negeri sendiri ikan bawal tawar (Colossoma macropomum)mulai digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, terutama di Jawa Barat, DKIJakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari keempat provinsi tersebut, JawaBarat dapat dikatakan sebagai pelopor karena di provinsi inilah ikan bawal tawarpertama kali dikembangkan. Dalam satu musim tidak kurang 500 juta ekor benihdijual ke berbagai provinsi di Indonesia. Indonesia juga mengekspor ikan bawaldalam ukuran kecil atau sebagai ikan hias ke negara Hongkong dan Amerika.Sampai saat ini baru sekitar 10 % dari seluruh permintaan dapat dipenuhi (Arie, 2000).Klasifikasi ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum), menurut Arie (2000) adalah :Kerajaan : AnimaliaFilum : ChordataSubfilum : CraniataKelas : PiscesSubkelas : NeopterigiiOrdo : CypriniformesSubordo : CyprinoideaFamili : CharacidaeGenus :ColossomaSpecies :Colossoma macropomumTubuh ikan bawal dari arah samping tampak membulat (oval) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh pipih(compressed)dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4:1. Bentuk tubuh seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak cepat seperti ikan lele ataugrass carp, tetapi lambat seperti ikan gurame dan tambakan. Sisiknya kecil berbentukctenoid, di mana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Pada ikan bawal dewasa, bagian tepi sirip perut, sirip anus dan bagian bawah sirip ekor berwarna merah. Warna merah ini merupakan ciri khusus ikan bawal tawar (Colossoma macropomum)sehingga oleh orang Inggris dan Amerika disebutred bally pacu(Arie, 2000).Kepala ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum)berukuran kecil yang terletak di ujung kepala tetapi agak sedikit ke atas. Bawal memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari tegak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lemah. Sirip punggung pada ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum)terletak agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor, jarijarinya lemah tetapi berbentuk cagak (Arie, 2000).2. Ikan Nila (Oreochromis niloticus).Ikan nila adalah sejenisikankonsumsiair tawar. Ikan ini diintroduksidariAfrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadiikanpeliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar diIndonesia. Nama ilmiahnya adalahOreochromis niloticus, dan dalambahasa Inggrisdikenal sebagaiNile Tilapia (Suseno, 2004).Morfologi ikan nila yaitu bentuk badan ikan nila (Tilapia nilatica) ialah pipih ke samping memanjang. Mempunyai garis vertical 9-11 buah, garis pada sirip ekor berwarna merah sejumlah 6-12 buah. Pada sirip punggung terdapat juga garis- garis miring. Mata kelihatan menonjol dan relatif besar dengan bagian tepi mata berwarna putih. Badan relative lebih tebal dan kekar dibandingkan ikan mujair. Garis literalis (gurat sisi di tengah tubuh) terputus dan dilanjutkan dengan garis yang terletak lebih bawah (Suseno, 2004).Menurut Suseno (2004), berdasarkan ilmu taksonomi klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut :Kerajaan: AnimaliaFilum: ChordataKelas: OsteichtyesOrdo: PerciformesFamili: CichlidaeGenus: OreochromisSpesies: Oreochromis niloticus3. Ikan lele(Clarias gariepinus)Menurut Najiyati (1992), bentuk luar ikan lele yaitu memanjang, bentuk kepala pipih dan tidak bersisik. Mempunyai sungut yang memenjang yang terletak di seitar kepala sebagai alat peraba ikan. Mempunyai alat olfactoryyang terletak berdekatan dengan sungut hidung . Penglihatannya kurang berfungsi dengan baik. Ikan lelemempuyai 5 sirip yaitu sirip ekor, sirip punggung, sirip dada, dan sirip dubur. Pada sirip dada jari-jarinya mengeras yang berfungsi sebagai patil, tetapi pada lele lemah dan tidak beracun. Insang berukuran kecil, sehingga kesulitan jika bernafas. Selain bernafas dengan insang juga mempunyai alat pernafasan tambahan (arborencent) yang terletak padainsang bagian atas. Sebagaimna halnya ikan dari jenis lele, lele memiliki kulit tubuh yang licin, berlendir, dan tidak bersisik. Jika terkena sinar matahari, warna tubuhnya otomatis menjadi loreng seperti mozaik hitam putih. Mulut lele relatif lebar, yaitu sekitar dari panjang total tubuhnya. Tanda spesifik lainnya dari lele adalah adanya kumis di sekitar mulut sebanyak 8 buah yang berfungsi sebagai alat peraba. Saat berfungsi sebagai alat peraba saat bargerak atau mencari makan.Menurut Najiyati (1992), klsifikasi ikan lele adalah sebagai berikut:Kingdom : AnimaliaPhylum: VertebrataClass: PiscesSub Class: TeleosteiOrdo: OstariophysoideiSub Ordo: SiluroideaFamily: ClaridaeGenus: ClariasSpesies :Clarias gariepinus.4. Ikan Gurame(Osphronemus goramy)Ikan gurami memiliki ukuran tubuh yang relatif panjang. Bentuk tubuhnya yang pipih memberikan kesan bentuk tubuh yang lebar meninggi. Seluruh permukaan tubuhnya tertutup oleh sisik-sisik yang besar, kasar, dan kuat. Pada tubuh bagian bawah terdapat sirip perut yang memiliki jari-jari dan berfungsi sebagai alat peraba. Jika dilihat dari samping, bentuk tubuh ikan gurami tampak meninggi dan terkesan membulat. Ikan gurami tergolong jenis ikan yang hidup dengan habitat di perairan yang dalam dan tenang. Ikan gurami muda memiliki bentuk kepala yang lancip atau terkesan meruncing pada bagian depannya, namun bentuk tersebut akan berubah menjadi agak bulat saat ikan gurami telah tubuh menjadi ikan dewasa. Mulut ikan gurami berukuran kecil dengan bibir bagian bawa berukuran lebih panjang dan lebih menonjol ke depan sehingga bibir bagian bawah ini terkesan menutupi bibir bagian atas. Pada ikan gurami jantan yang sudah berumur tua akan muncul tonjolan yang berbentuk seperti cula di bagian kepalanya. Ikan gurami yang masih muda memiliki tubuh yang berwarna biru kehitaman dengan bagian bawah tubuhnya, yaitu bagian perut, berwana putih. Warna tersebut akan berubah pada saat ikan gurami berada pada fase menjelang dewasa. Tubuh bagian atas, punggung, berubah menjadi kecokelatan dan tubuh bagian bawah, perut, berubah menjadi keperakan atau kekuningan. Selain itu, ikan gurami muda juga memiliki garis tubuh yang berjumlah 7-8 buah, berwarna kehitaman dengan bentuk tegak vertikal, dan akan memudar setelah ikan gurami dewasa (Saanin, 1984).Jari-jari pertama pada sirip perut ikan gurami berbentuk benang memanjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Ikan gurami juga memiliki sirip punggung yang yang terdapat pada bagian atas tubuhnya membentang dari tengah punggung hingga mencapai pangkal bagian atas ekor. Sirip ekor berbentuk agak membulat seperti busur. Dibagian bawah depan sirip ekor terdapat sirip dubur yang membentang dari bagian perut hingga mencapai pangkal ekor bagian bawah. Ikan gurami juga memiliki sirip dada berjumlah dua buat. Pada ikan gurami betina, dasar atau pangkal sirip dada tersebut terdapat lingkaran hitam. Panjang tubuh ikan gurami dapat mencapai 65 cm dengan berat tubuhnya hingga 10 kg (Saanin, 1984).Klasifikasi ikan gurame(Osphronemus gouramy)menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:Phylum: ChordataSub Phylum: VertebrataClassis: PiscesSub Classis: TeleosteiOrdo: LabyrinthiciSub Ordo: AnabantoidaeFamili: AnabantidaeGenus: OsphronemusSpecies:Osphronemus gouramy (Lacepede)5. Ikan Kakap Merah (Lutjanus sanguineus)Ciri-ciri morfologi dari ikan kakap merah ini adalah ; Badan lebar memanjang, kepala gepeng cembung, bagian bawah penutup insang bergerigi. Selain itu juga gigi-gigi pada rahang tersusun dalam rahang, ada gigi taring pada bagian terluar rahang atas, sirip punggung beruas dengan keras 11 dan lemah 14, sirip anal beruas keras 3 lemah 8-9. Ikan ini termasuk ikan ikan karnivora, makannya adalah ikan kecil dan invertebrata dasar laut. Ikan ini dapat tumbuh mencapai panjang 45-50 cm. Warna sisik bagian atas degradasi dari warna kemerah-merahan sampai kekuning-kuningan, di bagian bawah merah ke-putihan. Garis-garis kuning kecil diselingi warna merah pada bagian punggung di atas garis rusuk. Ikan ini menghuni perairan tropis maupun subtropis, walau tiga dari genus Lutjanus diketahui ada yang hidup di air tawar. Bahkan juvenile (anak ikan kakap yang masih kecil) beberapa spesies dari genus ini lainnya seringkali dijumpai pada hutan-hutan bakau yang ada perairan payau. Tidak jarang pula juvenil-juvenil dari spesies yang bersangkutan ditemukan pada batang-batang sungai yang bermuara pada hutan bakau tersebut. Ikan kakap merah atau red snapper merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis penting yang cukup banyak tertangkap di perairan Indonesia. Jenis ikan tersebut biasanya tertangkap di perairan paparan (continental shelf) (Saanin, 1984).Klasifikasi ikan kakap merah(Lutjanus sanguineus)menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Kelas : Actinopterygii Ordo : Perciformes Family : Lutjanidae Genus : Lutjanus Species : Lutjanus sanguineus6. Ikan Bawal Laut (Pampus argenteus)Bawal putih berbentuk seperti rombus dan sedikit cembung. Bawal putih dewasa kelihatan lebih lebar dan cembung. Mata terletak di baagian kepala yang kelihatan seakan bersambung terus dengan badan. Meskipun badan bawal cermin kelihatan lebar tetapi mulut dan matanya agak kecil dan berhimpun di sudut hujung bahagian kepala. Rahang atas dan bawah juga tidak boleh membuka dengan luas. Bawal putih disebut juga bawal cermin karena dari pantulan cahaya dari badannya yang berkilat dan berwarna perak. Garisan deria di badannya bermula dari insang hingga mencecah zona ekor. Manakala sirip pektoral lebih panjang berbanding sirip dorsal dan ekor melengkung bentuk V atau lengkungan bumerang.Warna Badan bawal putih diliputi sisik halus berwarna putih beralun perak dan bahagian sirip memancarkan warna kelabu. Setengah bahagian badannya diliputi bintik hitam halus (Saanin, 1984)Klasifikasi ikan bawal putih (Pampus argenteus) :Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataSubfilum : VertebrataKelas : ActinopterygiiOrdo : PerciformesFamili : BramidaeGenus : PampusSpesies : Pampus argenteusTanda-tandaikan sehatpada bagian organ dalam yaitu insang berwarna merah hati dan gelembung renang berisi udara. Insang berwarna merah hati dapat menjalankan fungsinya untuk respirasi, menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Sedangkan gelembung renang berisi udara, bersifat netral. Dgn begitu, ikan bisa tidur di dalam air tanpa tenggelam ke dasar periran atau mengambang ke permukaan (Saanin, 1984).Menurut Afrianto dan Liviawaty (1992), Tanda-tanda organ-organ bagian dalam ikan yang sakit dapat terjadi pada organ :1.Insang berupa hilangnya insang dibeberapa bagian, disebabkan karena kekurangan darah dan keracunan, atau adanya parasit berupa ciliata dan monogenik.2.Otak dimana terjadi pendarahan disebabkan oleh parasit Mycosporidia, Giganea sp, Streptococcus sp, dan Nocardia sp.3. Jantung akan menjadi tebal dan membesar, disebabkan oleh bakteri kelas Mycosporidia, membran jantung membesar karena diserang bakteri Streptococcus spp.4.Hati akan membesar atau mengecil, berwarna hijau/kuning, disebabkan oleh perubahan kadar lemak/LLD= Lipoid Liver Degeneration (fatty change liver desease). Jamur yang berasal dari pakan yang terkontaminasi dapat menyebabkan hati mengalami pendarahan, keras, dan mudah pecah.5. Lambung dapat menjadi kembung, luka dan berlubang, disebabkan olehparasit yang termasuk kelas Cestoda.6 Usus berupa luka, pendarahan, keluar dari anus yang disebabkan oleh parasit dalam kelas Nematoda, Trematoda, Cestoda, dan Acanthocephala.6. Limpa menjadi besar/kecil dan kekurangan darah, disebabkan oleh adanyapenyakit di bagian lain.7. Otot akan memiliki warna tidak jelas/putih, terjadi pendarahan,disebabkan oleh bakteri Nocardia sp. atau serangan parasit Microsporidae.Dari hasil praktikum yang dilaksanakan adalah tanda-tanda ikan sakit sama dengan pustaka yaitu ikan sakit timbul bintik putih pada sirip punggung, nafsu makan hilang dan gripis pada sirip ekor. Anisakis sp. dalam tubuh ikan adalah di mulut, lambung, usus, hati, rongga tubuh, gonad dan ginjal serta beberapa ditemukan di otot. Anisakis sp. banyak ditemukan di organ pencernaan, peritoneum dan gonad Lutjanus malabaricus. Anisakis sp. biasanya ditemukan pada organ pencernaan lambung dan usus. Adanya cacing endoparasitdalam saluran pencernaan karena dalam saluran pencernaan terdapat bahan organik yang merupakan sumber makanan dari parasit. Anisakis sp. merupakan endoparasit yang bersifat zoonosis (penyakit pada ikan yang dapat ditularkan ke manusia) dan menyebabkan penyakit Anisakidosis (Nurlita Abdulgani, 2013).

V. KESIMPULANBerdasarkan hasil praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa:1. Tandatanda ikan sakit adalah mata ikan cekung, sirip ikan gripis,timbul bercak merah/luka,gerakan operkulum lambat,tidak mau makan,timbul bercak putih pada mulut dan hidung, sisik ikan ada yang lepas (tidak lengkap), gerakan lambat .2. Tandatanda ikan sehat adalah mata ikan normal (cembung), sirip ikan normal/sempurna, tidak timbul bercak merah/ tidak ada luka, gerakan operkulum normal, nafsu makan tinggi, tidak timbul bercak putih pada bagian mulut dan hidung, sisik ikan lengkap/tidak terkelupas,gerakan aktif.

DAFTAR REFERENSIAriyani, E., Darsono, Rokhmani. 2015. Buku Petunjuk Praktikum Teknik Pengelolaan Kesehatan Organisme Akuatik. Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Abdulgani, N dan Muhammad Zainul Muttaqin. 2013. Prevalensi dan Derajat Infeksi Anisakis sp. pada Saluran Pencernaan Ikan Kakap Merah (Lutjanus malabaricus) di Tempat Pelelangan Ikan Brondong Lamongan. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Afrianto, E dan Liviawaty. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Kanisius. Yogyakarta.

Arie. 2000. Parasit dan Penyakit Ikan. Kansius. Jogjakarta.Dianti, L., Slamet Budi Prayitno, Restiana Wisnu Ariyati. 2013. KETAHANAN NONSPESIFIK IKAN MAS (Cyprinus carpio) YANG DIRENDAM EKSTRAK DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius) TERHADAP INFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila. Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Semarang.

Liang, H., Yong-Gang Li, Wei-Wei Zeng. 2014. Pathogenicity and tissue distribution of grass carpreovirus after intraperitoneal administration. Virilogy Journal.

Najiyati. 1992. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta.Priyono, A., Kurniasih, Rini Widayanti. 2013. Identification Species of Myxobolus from Gill of Cyprinus carpio in East Java. Faculty of Veterinary Medicine Gadjah Mada University. Yogyakarta.

Saanin. 1984. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Erlangga. Jakarta.Suseno. 2004. Hama dan Penyakit Ikan.Balai budidaya Laut Lampung. Lampung.