acara i petunjuk praktikum trap

Upload: alfonsius-lie

Post on 09-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ACARA IINOVASI INSECT TRAPPENDAHULUANSerangga adalah organisme yang ada di sekitar manusia, di dalam rumah, di luar rumah, halaman, kebun, persawahan, hutan, di kolam, di sungai dan sebagainya. Agar dapat membuat perangkap mahasiswa perlu memahami dan mengerti prinsip dasar perangkap pilihannya. Selain itu mahasiswa harus mengerti sifat dasar perilaku serangga, apakah merupakan serangga malam, serangga siang, terbang di udara bebas, melompat diantara cabang pepohonan, melompat di permukaan tanah. Tertarik oleh cahaya atau tertarik oleh bau.LATAR BELAKANGManusia hidup bersama serangga disekitarnya.Peralatan penangkap serangga dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahan yang ada di sekitar kita. Mahasiswa perlu mengembangkan sikap inovatif.TUJUANMahasiswa mampu melakukan inovasi, dengan menerapkan teori yang didapat di perkuliahan, berdasarkan model-model yang telah ada sebelumnya, menggunakan prinsip-prinsip perangkap pada umumnya. Mahasiswa mampu mengidentifikasi serangga yang didapatkan menggunakan perangkap buatannya sendiri.CARA KERJA:1. Mahasiswa menciptakan alat tangkap serangga (insect trap) dalam kelompok. Alat (Insect Trap) yang dibuat, ditentukan berdasarkan undian. Alat yang bisa dibuat harus mampu menarik serangga yang berkeliaran di Kebun Biologi, UAJY.

Alat yang dibuat: a. Direct searchingb. Water Trapc. Flight Interception Trapd. Light Trape. Sugaringf. Pit fall Trapg. Suction Sampling

2. Agar dapat mengetes keefektifan alat, mahasiswa kemudian menempatkan peralatannya sesuai disain di sekitar kebun biologi. Rasakan arah angin. Perhatikan keunggulan dan biasnya. 3. Periksa keefektifan alat secara periodik dalam waktu 1 minggu. Apabila terdapat kegagalan, ketidaksempurnaan alat, segera perbaiki, dan periksa kembali keefektifan alat selama 1 minggu berikutnya. 4. Biasakan membuat cacatan observasi selama jangka waktu latihan ini. Diskusikan bersama teman sekelompok.5. Identifikasi semua serangga yang diperoleh. 6. Buat laporan.

WAKTU YANG DIPERLUKAN:2 MINGGU PELAKSANAAN DI LAPANGAN

ACARA IIDENSITAS ZOOPLANKTON

PENDAHULUANZooplankton merupakan fauna air tawar dan air laut yang amat penting dalam rantai makanan perairan. Zooplankton memiliki distribusi vertikal yang unik dimana saat malam banyak terdistribusi di permukaan perairan, namun siang hari akan lebih banyak di kedalaman. Sehingga pagi dan sore merupakan waktu peralihan zooplankton untuk menuju kedalaman atau untuk menuju permukaan. Sampling zooplankton amat mudah di perairan tawar, terutama di badan air seperti waduk.

Sampling zooplankton tidak sama dengan mengukur kualitas air (indeks saprobitas). Mempelajari indeks saprobitas bertujuan melihat apakah kualitas air waduk cukup baik untuk tujuan budidaya atau untuk melihat ada tidaknya polusi organic dalam perairan. Mempelajari indeks saprobitas meliputi identifikasi berbagai organisme (meliputi puluhan taxa, termasuk zooplankton) yang diantaranya dapat membahayakan perairan danau. Namun menghitung zooplankton biasanya untuk mengetahui apakah makanan ikan memadai atau rantai makanan danau/waduk sehat.

Waduk memiliki daerah inlet yang merupakan tempat dimana air tawar terkumpul dari sungai masuk menuju badan air (waduk), dan outlet dimana air terbendung dan dikeluarkan secara teratur perlahan ke tanah pertanian disekitarnya.

LATAR BELAKANGMahasiswa perlu mengenal organisme (zooplankton) yang melimpah keberadaannya di perairan tawar.Mahasiswa mengetahui cara sampling yang benar, dengan memahami pergerakan organisme secara vertikal sesuai dengan ritme organisme itu serta ketepatan waktu sampling yang dilakukan.Mahasiswa mengenai bagian inlet dan outlet waduk.

TUJUANMahasiswa mengenal, mengerti, dan memahami cara sampling organisme air tawar (zooplankton) sesuai dengan badan air yang ada (waduk) dan waktu sampling.

CARA KERJA:1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok.2. Tiap kelompok mempersiapkan alat berupa (1) jaring zooplankton beserta botol flakon dan (2) 3 x 3 botol sampel (botol ukuran 50ml atau 100ml upayakan seragam).3. Tiap kelompok mempersiapkan 300ml alkohol 70% sebagai pengawet. 4. Sampling dilakukan di tiga tempat yaitu di inlet, center, dan outlet waduk. Perjalanan menggunakan perahu setempat atau perahu karet. Perkirakan kecepatan perahu (X km/jam)5. Sampling pada masing2 lokasi selama 5 menit, dengan tiga kali ulangan. Catat waktu sampling.6. Tiap selesai sampling, isi botol flakon dipindahkan ke botol sampel dan diawetkan menambahkan alkohol yang sudah disiapkan. Pastikan alkohol merendam sampel. Volume alkohol yang dituang ke dalam botol sampel harus sama (25cc atau 30 cc) Perhatikan: karena alkohol mudah menguap, pastikan tutup dengan erat. 7. Di Laboratorium: kocok sampel dan tuang 1 ml/1 cc ke dalam SR (Sedwig Rafter) dan hitung jumlah plankton yang ada di dalam SR tersebut.8. Hitung jumlah plankton dengan (1) Volume yang diekstrak: mengukur diameter botol flakon x jarak tempuh (bisa dihitung dari kecepatan perahu), (2) pengenceran = volume pengawet (alkohol) yang ditambahkan (25 cc atau 30 cc lihat poin 6 di atas). 9. Kepadatan zooplankton dapat dihitung.10. Ukur juga faktor lingkungan seperti kadar CO2 dan DO air.11. Buat laporan.12. Catatan: Dengan mengubah ukuran mata jaring, mahasiswa dapat mengkoleksi phytoplankton.

Plankton net. Ukuran mata jaring berbeda untuk zooplankton dan phytoplankton

1. Oksigen terlarut (DO)a. Ambil sampel air yang diukur sebanyak 40 cc dengan Erlenmeyerb. Beri MnSO4 sebayak 8 tetes, digoyang pelan-pelanc. Tambahkan larutan NaOH-NaI/KOH-KI 8 tetes, terbentuk endapan coklatd. Beri larutan H2SO4 pekat 0,5 cc, pelan-pelan lewat dinding Erlenmeyer, goyang-goyangkan sehingga endapan coklat yang terjadi hilang dan warna menjadi kuninge. Tammbahkan air sampel sehingga volume 50 cc dan diamkan selama 10-15 menitf. Sampel dipindahkan ke Erlenmeyer yang lebih besar dan titrasi dengan Na2S2O3 (larutan thiosulfsat) hingga warna berubah menjadi kuning jerami (kuning pucat)g. Tetesi dengan indikator amilum sebanyak 8 tetes warna berubah menjadi biruh. Titrasi dilanjutkan dengan larutan thiosulfat hingga warna biru tepat hilangi. Catat volume (jumlha skala) titran yang digunakan

Perhitungan :DO = jumlah skala x 0,04 ppm (mikro buret yang 100 skala)DO = jumlah skala x 0,05 ppm (mikro buret yang 80 skala)2. Karbon dioksida terlarut (CO2)a. Ambil air sampe sebanyak 20 cc masukkan ke dalam Erlenmeyerb. Tetesi dengan indikator PP 3 tetes, apabila berwarna merah berarti tidak aa CO2 bebas, dan pekerjaan dihentikan. c. Apabila air sampel tetap (tak timbul warna merah muda) dilanjutkan titrasi dengan NaOH 0,002 N hingga warna merah mudad. Catat volume NaOH yang digunakanPerhitungan kandungan CO2 bebas :Volume titran x 0,5 ppm (Mikro buret 100 skala)Volume titran x 0,625 ppm (mikro buret 80 skala)