acara praktikum 1
TRANSCRIPT
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 1/30
ACARA PRAKTIKUM I
RESPON TANAMAN TERHADAP DEFISIENSI UNSUR HARA
I. PENDAHULUAN
Unsur hara di dalam tumbuhan memiliki peranan diantaranya (1) sebagai penyusun
molekul organik yang komplek, terutama dalam makro molekul (2) membantu peran enzim,
mendekatkan enzim dan substrat dalam pembentukan komplek enzim-substrat, terutama
unsur mikro (3) mempertahankan keseimbangan ion yaitu antara kation-kation bervalensi
satu dan dua (4) dalam sistem oksidasi-reduksi karena sifat valensinya yang dapat berubah.
Unsur hara dapat dikelompokan menjadi dua macam atas dasar kepentingan, yaitu unsur
hara esensial dan unsur hara non esensial. Unsur hara esensial mutlak dibutuhkan oleh
tumbuhan dan harus ada, walaupun dalam jumlah sedikit. Apabila terjadi kekukarangan unsur
hara tersebut akan menimbulkan gejala yang disebut dengan penyakit fisiologis. Peran unsur
hara esensial tidak dapat digantikan oleh unsur hara yang lain. Golongan unsur hara yang
esensial antara lain : C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Mo, Cu, B, Zn, Cl, Na, Co, Se dan
Si.
Apabila suatu tumbuhan kekurangan unsur hara tertentu dapat menimbulkan gejala yang
berbeda, sebaliknya gejala yang sama dapat disebabkan oleh kekurangan unsur hara yang
berbeda.
Selain dibedakan berdasarkan kepentingannya, unsur hara dapat digolongkan menurut
jumlahnya yang dibutuhkan oleh tumbuhan, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar, seperti
: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur C, H dan O biasanya diperoleh dari udara dan air dalam
bentuk CO2 dan O2 serta H2O. Agar dapat diserap oleh tumbuhan unsur-unsur hara tersebut
harus berada dalam keadaan tersedia atau terlarut dalam larutan tanah. Oleh karena itu
kapasitas tukar kation , pH tanah dan keadaan air merupakan suatu faktor yang sangat
berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara.
Dari unsur hara makro yang paling banyak dibutuhkan oleh tumbuhan adalah N, P dan K.
unsur-unsur ini mempunyai peran sebagai berikut :
a. Unsur Nitrogen (N)
Berperan terutama dalam menyusun protein, asam nukleat dan bermacam-macam asam
amino bebas. Selain itu unsure nitrogen juga berperan sebagai penyusun klorofil sehingga
apabola kekurangan unsure nitrogen, maka tumbuhan daunnya akan berwarna pucat.
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 2/30
b. Unsure Pospor (P)
Berperan sebagai penyusun ATP, UTP, GTP dan sebagainya. ATP berperan dalam reaksi
metabolisme tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan unsur ini pertumbuhannya terhambat
dan biasanya akan tumbuh kerdil.
c. Unsure Kalium (K)
Mempunyai peranan sebagai kofaktor pada berbagai enzim dan biasanya berada dalam
bentuk ion, tidak pernah dalam komplek organik di dalam sel.
Tujuan praktikum respon tanaman terhadap defisiensi unsur hara adalah :
a. Menyebutkan macam unsur hara esensial dan unsur hara bukan esensial.
b. Menjelaskan peranan masing-masing unsur hara esensial terhadap pertumbuhan.
c. Mengetahui respon tanaman terhadap defisiensi unsur hara tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Beraneka ragam unsur dapat ditemukan di dalam tubuh tumbuhan, tetapi tidak berarti bahwa seluruh unsur tersebut dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya.
Menurut Siti Sutarmi (1985), menyatakan bahwa unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan dan keberadannya tidak bisa
digantikan dengan unsur yang lain. Karena penyediaan hara dari tanah sangat bervariasi,
tidaklah mengherankan bila menemukan perbedaan dalam jumlah hara di dalam tanaman di
lapang. Terdapat suatu kisaran empat kali lipat untuk hara N, P, K dengan herba cenderung
mempunyai kandungan Kalium tinggi, dan legum yang mempunyai kandungan Nitrogen
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 3/30
tinggi dan pada kasus kedua (legum) ini, merupakan hasil dari adanya pengikatan Nitrogensecara simbiotik.
Untuk Ca kisarannya lebih besar, sesuai dengan kisaran konsentrasi tanah yang
dijumpai di lapang. Kandungan Kalsium tanah adalah satu dari banyak faktor yang
menentukan pH tanah, karena ion Ca2+
menempati tempat pertukaran pada mineral tanah dan
bertindak sebagai suatu sistem penyangga.
Menurut Benyamin Lakitan (1985), menyatakan bahwa suatu unsur dikatakan
esensial bagi tumbuhan adalah jika :
1. Tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan biji yang dapat
tumbuh) apabila unsur tersebut tidak tersedia.
2. Unsur tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esensial bagi
kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Misalnya Nitrogen sebagai penyusun protein dan Mg
sebagai penyusun klorofil.
Pada kondisi fisik dan kimia tanah yang optimum, sistem perakaran tanaman sepenuhnyadipengaruhi oleh faktor genetis. Perbedaan antara spesies adalah karena perbedaan genetis
antara spesies tersebut (Lakitan, 1985).
III. MATERI PRAKTIKUM
A. ALAT
Alat-alat yang digunakan adalah :
- Pot pelastik yang berisi pasir steril sebanyak empat buah.
- Penggaris.
- Jangka sorong.
- Oven.
B. BAHAN
Bahan yang digunakan yaitu :
- Benih jagung sebanyak 20 biji.
- Pupuk NPK 10 gram.
- Pupuk NP 10 gram.
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 4/30
- Pupuk NK 10 gram.
- Pupk PK 10 gram.
IV. PROSEDUR KERJA
1. Menanam biji jagung dalam polibag yang telah diisi pasir dengan jumlah 5 biji setiap
polibag.
2. Memberikan pupuk pada biji yang telah ditanam dengan aturan sebagai berikut
y Pot I : sebagai kontrol tidak diberi pupuk apapun
y Pot II : diberi pupuk NPK.
y Pot III : diberi pupuk NP.
y Pot IV : diberi pupuk NK.
y Pot V : diberi pupuk PK.
3. Melakukan pemeliharaan dengan menyiram air selama 3 minggu, setiap minggu dilakukan
pengamatan baik secara visual atau dengan diukur.
4. Setelah tanaman jagung berumur 1 bulan, tanaman dicabut lalu berat tajuk tanaman dan berat
akar ditimbang (berat basah akar + tajuk). Lalu dikering-anginkan dan dioven selama 24 jam.
Setelah dioven berat kering akar + tajuk ditimbang
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 5/30
V. HASIL PENGAMATAN dan ANALISIS DATA
Tabel 1. Panjang Daun
GrupUmur
Tanaman
(hari)
Panjang Daun (cm)Rata-
rataKontrol NPK NP NK PK
D-3
0 0 0 0 0 0 0
3 3.2 2.4 2.9 3.2 3.2 2.98
6 9.3 9.7 12.1 10.9 10.4 10.489 19.3 22.4 18.3 21.6 20 20.32
12 20.6 24.3 23.5 25.7 24.7 23.76
15 21.2 25.2 26.3 27.8 28.8 25.86
18 24 31 29.3 28 38 30.06
21 24.5 33.5 31.2 29.7 40.5 33.2
D-4
0 0 0 0 0 0 0
3 2.4 2.2 2.1 2.2 2.1 2.2
6 5.7 9.1 9.3 2.0 9.2 7.06
9 18.2 19.5 18.9 19.2 18.7 18.19
12 20.1 21.2 20.0 20.1 20.1 20.3
15 21.2 25.2 23.2 25.0 22.1 23.34
18 23.7 30.6 24.1 26.2 24.1 25.4
21 23.9 32.4 25.1 28.2 24.6 26.84
D-5
0 0 0 0 0 0 0
3 2.4 2.1 2.2 3.1 2.7 2.5
6 8.2 9.4 7.6 7.4 6.9 7.9
9 16.3 18.1 14.1 16.7 17.1 16.46
12 18.4 21.3 16.4 17.8 19.2 18.62
15 19.7 24.7 20.3 21.6 23.7 22
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 6/30
18 21.4 28.4 24.7 25.5 25.8 25.16
21 21.6 31.3 29.3 28.9 28.6 27.94
Tabel 2. Lebar Daun
GrupUmur
Tanaman
(hari)
Lebar Daun (cm)Rata-rataKontrol NPK NP NK PK
D-3
0 hst 0 0 0 0 0 0
3 hst 0.2 0.2 0.1 0.2 0.3 0.2
6 hst 0.3 0.5 0.4 0.5 0.5 0.44
9 hst 0.5 0.8 0.6 0.9 0.9 0.7412 hst 0.6 1.1 0.7 1.1 1.2 0.94
15 hst 0.8 1.3 1.0 1.3 1.5 1.18
18 hst 0.8 1.5 1.2 1.5 1.6 1.32
21 hst 0.8 1.7 1.4 1.6 1.7 1.44
D-4
0 hst 0 0 0 0 0 0
3 hst 0.1 0.2 0.1 0.2 0.2 0.16
6 hst 0.3 0.5 0.3 0.4 0.4 0.38
9 hst 0.4 0.7 0.4 0.5 0.5 0.5
12 hst 0.6 0.9 0.7 0.7 0.8 0.74
15 hst 0.7 1.2 1.1 0.9 0.9 0.96
18 hst 0.8 1.3 1.2 1.2 1.3 1.1621 hst 0.8 1.6 1.4 1.5 1.6 1.38
D-5
0 hst 0 0 0 0 0 0
3 hst 0.2 0.3 0.1 0.2 0.2 0.2
6 hst 0.3 0.6 0.3 0.4 0.4 0.4
9 hst 0.5 0.8 0.5 0.7 0.6 0.62
12 hst 0.6 0.9 0.8 0.9 0.8 0.8
15 hst 0.8 1.2 1.0 1.1 1.1 1.04
18 hst 1.1 1.4 1.1 1.4 1.2 1.24
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 7/30
21 hst 1.3 1.8 1.4 1.6 1.4 1.5
Tabel 3. Pertumbuhan Luas Daun Tanaman
Grup
Umur
Tanaman(hari)
Luas Daun (cm)
Kontrol NPK NP NK PK
D-3
0 0 0 0 0 0
3 0.64 0.48 0.29 0.64 0.96
6 2.79 4.85 4.84 5.45 5.2
9 9.65 17.92 10.98 19.44 18
12 12.36 26.73 16.45 28.27 29.64
15 16.96 32.46 26.3 36.14 43.2
18 19.2 46.5 55.16 42 60.8
21 19.6 56.95 43.68 47.52 68.85
Rata-rata 10.15 23.27 17.21 22.43 28.23
D-4 0 0 0 0 0 0
3 0.24 0.44 0.21 0.44 0.42
6 2.61 4.55 2.79 3.2 3.68
9 7.28 13.65 7.56 9.6 9.35
12 12.06 19.08 14 14.07 16.08
15 14.84 30.24 25.52 22.5 19.89
18 18.96 39.78 31.33 31.44 31.33
21 19.12 51.84 35.14 42.33 39.36
Rata-rata 9.38 19.95 14.57 15.44 14.95
D-5
0 0 0 0 0 03 0.48 0.63 0.22 0.62 0.54
6 2.46 5.64 2.28 2.96 2.76
9 8.15 14.48 7.05 11.69 10.26
12 11.04 17.17 13.12 16.02 15.36
15 15.73 20.64 20.3 23.76 26.07
18 23.54 39.76 27.14 35.7 30.96
21 28.08 56.34 41.02 46.24 40.04
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 8/30
Rata-rata 11.19 20.71 13.89 17.12 15.75
Tabel 4. Bobot Batang/ Tajuk (gram)
Grup VariabelBobot Kering Tajuk (perlakuan) gram
Kontrol NPK NP NK PK
D-3Bobot Basah 6.28 7.78 5.8 6.79 7.24
Bobot Kering 5.13 5.65 5.02 5.42 5.61
D-4Bobot Basah 5.8 6.1 4.9 5.6 5.7
Bobot Kering 4.2 5.3 3.8 4.2 4.8
D-5 Bobot Basah 2.32 6.48 1.84 3.35 3.64Bobot Kering 2.02 3.06 1.65 2.99 3.39
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 9/30
Tabel 5. Bobot Akar (gram)
Grup VariabelBobot Kering Akar (perlakuan) gram
Kontrol NPK NP NK PK
D-3
Bobot
Basah2.74 3.41 2.55 2.63 2.88
Bobot
Kering2.45 2.51 2.30 2.37 2.39
D-4
Bobot
Basah2.8 3.7 2.63 2.48 2.78
Bobot
Kering2.24 3.15 2.21 2.05 2.40
D-5
Bobot
Basah2.34 1.42 1.26 1.48 1.85
BobotKering
1.14 1.28 1.03 1.27 1.61
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 10/30
VI. PEMBAHASAN
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 11/30
Unsur hara dapat kontak dengan permukaan akar melalui 3 cara, yakni:
1. Secara difusi dalam larutan tanah
2. Secara pasif terbawa oleh aliran air tanah
3. Karena akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah.
Setelah berada pada permukaan akar (kontak dengan akar), baru unsur hara tersebut dapat
diserap tanaman. Perlu ditekankan kembali bahwa serapan ion dikendalikan oleh membran.
Sehubungan dengan peranan membran ini, maka ada 4 prinsip penyerapan ion, yakni :
1. Jika sel tidak melangsungkan metabolisme atau mati, maka membrannya akan lebih mudah
dilalui oleh bahan-bahan yang terlarut (solute).
2. Molekul air dan gas-gas yang terlarut di dalamnya seperti N2, O2, dan CO2 dapat melalui
membran dengan mudah.
3. Bahan terlarut yang bersifat hidrofobik dapat menembus membran dengan kemudahan
sebanding dengan tingkat kelarutannya dalam lemak.
4. Ion-ion atau molekul-molekul yang bersifat hidrofilik dengan tingkat kelarutan dalam lemak
yang sama akan menembus membran dengan tingkat kemudahan yang berbanding terbalik
dengan ukurannya (berat molekulnya).
Macam dan jumlah unsur yang diserap oleh akar ditentukan oleh faktor-faktor seperti laju
tumbuh akar dan laju kimiawi akar dalam tanah. Unsur-unsur esensial yang terdapat dalam
konsentrasi tinggi di tanah kerap kali bergerak ke dalam tumbuhan melebihi jumlah yang
diperlukan untuk pertumbuhan normal dan bahkan dapat merusak jaringan atau membunuh
tumbuhannya. Tumbuhan juga menyerap unsur-unsur yang tidak esensial untuk
pertumbuhannya, artinya tumbuhan tidak membeda-bedakan antara unsur esensial dan unsur
non esensial.
Pengaruh pemberian pupuk terhadap panjang daun baik tanaman yang diberi pupuk NPK,
NP, NK dan PK memiliki tingkat perbedaan panjang daun dari hari ke harinya. Pertambahan
panjang daun pada tanaman yang diberi pupuk jika dibandingkan dengan tanaman yang tidak
diberi pupuk (kontrol) sangat jauh perubahannya. Pengamatan panjang daun dari ketiga
kelompok menunjukan perubahan yang hampir sama bahwasannya pemberian pupuk tersebut
sangat mempengaruhi terhadap panjang daun dari tanaman yang diteliti. Pertambahan
panjang daun (cm) dari masing-masing kelompok dari hari ke hari menunjukan pertambahan
panjang yang tidak konstan, hal demikian dapat terjadi dengan pengaruh lingkungan yang ada
pada saat itu, dimana tidak hanya dari faktor genetik dan hara yang dapat diserap oleh
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 12/30
tanaman dan bahkan masih tersedianya atau tidak unsur hara tersebut. Tetapi pengaruh sinar
matahari yang dapat mendorong tingkat klorofil yang ada di daun tersebut.
Jumlah kebutuhan tumbuhan untuk masing-masing unsur hara dikaitkan dengan
kebutuhan tumbuhan agar dapat tumbuh dengan baik. Jika unsur hara kurang tersedia, maka
pertumbuhan tanaman akan terhambat. Batas konsentrasi unsur hara dalam jaringan
tumbuhan yamg menyebabkan pertumbuhan tertekan sebesar 10 % dari pertumbuhan
maksimum disebut sebagai batas kritis. Bagi unsur hara tersebut suatu tumbuhan dikatakan
kekurangan suatu unsur hara tertentu jika pertumbuhan terhambat, yakni hanya mencapai 80
% dari pertumbuhan maksimum, walaupun semua unsur hara esensial lainnya tersedia
berkecukupan. Jika jaringan tumbuhan mengandunng unsur hara tertentu dengan konsentrasi
yang lebih tinggi dari konsentrasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan maksimum, maka
pada kondisi ini dikatakan tumbuhan dalam kondisi konsumsi mewah (luxury consumstion).
Pada konsentrasi yang terlalu tinggi, unsur hara esensial dapat juga menyebabkan keracuanan
bagi tumbuhan.
Tanaman membutuhkan unsur hara baik itu unsur hara yang esensial maupun unsur hara
yang non esensial. Unsur hara tersebut tersedia di dalam tanah tetapi jumlahnya kurang, maka
dari keadaan itu memerlukan tambahan dengan diberikan melalui pemupukan. Pengaruh
pemupukan terhadap tanaman tersebut selain dari hasil produksi tanaman tersebut dapat
tercapai maksimal, tetapi berpengaruh terhadap sifat fisiologi tumbuhannya. Pengaruh dari
unsur hara terhadap panjang daun , berpengaruh juga terhadap lebar daun (cm) dan luas
daunnya (cm). Tingkat pencapaian yang paling tinggi terbukti pada hari ke-21 baik untuk
panjang, lebar dan luas dari daun. Pengaruh pemberian pupuk yang terbaik adalah pemberian
pupuk NPK terlihat pada masing-masing kelompok (D-3, D-4, D-5) memiliki nilai yang lebih
besar. Tingkat pengaruh pemberian pupuk NPK tidak hanya berpengaruh terhadap panjang,
lebar dan luas saja, tetapi pengaruhnya terlihat jumlah bobot (kering dan basah) baik bobot
batang maupun akar. Pemberian pupuk NPK bedrpengaruh sangat besar karena memiliki
ketiga unsur yang berperan besar yaitu Nitrogen, posfor dan Kalium.
Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman, maka
tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari
penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur ini dapat
berupa pertumbuhan akar, batang, atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis atau
nekrosis pada berbagai organ tanaman. Kekurangan unsur hara bagi tanaman akan
menimbulkan gejala yang berbeda-beda antara lain :
1. Kalsium (Ca)
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 13/30
- Klorosis pada bagian daun muda
- Rontoknya daun
- Tanaman kerdil
- Akar menghitam
Peranan Kalsium dalaam tanaman antara lain adalah penting dalam sintesis pectin pada
lamella tengah dinding sel, terutama metabolisme atau pembentukan inti sel dan mitokondria
serta dibutuhkan sedikit dalam katalis. Defisiensi unsure ini menyebabkan deteriorasi yang
cepat dan kematian tanaman.
2. Kalium
- Ditunjukkan dengan bercak klorosis daun tua yang menyebar ke daun tua
- Area nekrotik berkembang sepanjang garis dan di ujung daun menyebar menjadi hitam
- Defisiensi Kalium menyebabkan pengurangan pertumbuhan batang, batang lunak dan tidak
tahan terhadap serangan patogen
Kalium berperan sebagai activator dari berbagai nzim yang esensial dalam reaksi-reaksi
fotosintesis dan respirasi, serta untuk enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati.
Kalium sangat penting dalam seluruh metabolisme tanaman.
3. Nitrogen
- Klorosis pada daun tua, menjadi kuning
- Klorosis menyebar dari daun tua ke daun uda
- Perkembangan antosianin batang, pembuluh daun dan tangkai menjadi merah atau ungu
Peranan Nitrogen dalam tanaman adalah bahwa Nitrogen adalah merupakan komponen
protein, asam-asam nukleat, dan beberapa substansi penting.
4. Fosfor
- Kehilangan daun-daun tua, perkembangn antosianin batang dan pembuluh daun
- Jika keadaan parah, daerah nekrotis berkembang ke beberapa daerah tanaman
- Tampak pertama pada daun-daun tua karena banyak Fosfor yang terurai
- Daun cenderung menjadi lebih gelap atau klorosis menyebar ke pembuluh daun dan lamella
- Karbohidrat terlarut terakumulasi
- Kenaikan secara mendadak pada aktivitas enzim fosfatase, dapat dihubungkan dengan
mobilisasi dan penggunaan kembali fosfat yang tersedia
- Dormansi tunas lateral, yang juga berhubungan dengan defisiensi Nitrogen.
Fosfor sangat penting sebagai bagian struktur beberapa campuran seperti asam-asam nukleat
dan fosfolipid serta berperan dalam metabolisme energi.
5. Magnesium (Mg)
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 14/30
- Perkembangan klorosis dalam pembuluh
- Tampak pigmen merah, orange, kuning, atau ungu
- Dalam keadaan sangat kekurangan Mg tampak bintik-bintik nekrosis
- Tampak pertama kali pada daun tua.
6. Sulfur (S)
-. Menyebabkan penyakit kuning pada tanaman
- Daun menguning dimulai dari daun termuda
- Mengganggu metabolisme
VII. KESIMPULAN
1. Tanaman yang dipupuk pertumbuhannya jauh lebih baik daripada yang tidak dipupuk karena
unsur hara yang diperlukan tersedia; unsur N, P, K merupakan unsur esensial makro yang
mutlak dibutuhkan tanaman.
2. Kalium berperan sebagai activator dari berbagai enzim yang esensial dalam reaksi-reaksi
fotosintesis dan respirasi, serta untuk enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati.
Kalium sangat penting dalam seluruh metabolisme tanaman.
3. Peranan Nitrogen dalam tanaman adalah bahwa Nitrogen adalah merupakan komponen
protein, asam-asam nukleat, dan beberapa substansi penting.
4. Fosfor sangat penting sebagai bagian struktur beberapa campuran seperti asam-asam nukleat
dan fosfolipid serta berperan dalam metabolisme energi.
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 15/30
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia: Jakarta.
Darmawan, Januar. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Semarang : PT Suryandaru.
Kimball, J.W. 1991. Biologi Jilid I . Jakarta : Erlangga.
Tjitrosoepomo, G. 1985. M orfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Tjitrosomo, Siti Sutarmi. 1985. Botani Umum 2. Angkasa: Bandung.ACARA
PRAKTIKUM I
RESPON TANAMAN TERHADAP DEFISIENSI UNSUR HARA
I. PENDAHULUAN
Unsur hara di dalam tumbuhan memiliki peranan diantaranya (1) sebagai penyusunmolekul organik yang komplek, terutama dalam makro molekul (2) membantu peran enzim,
mendekatkan enzim dan substrat dalam pembentukan komplek enzim-substrat, terutama
unsur mikro (3) mempertahankan keseimbangan ion yaitu antara kation-kation bervalensi
satu dan dua (4) dalam sistem oksidasi-reduksi karena sifat valensinya yang dapat berubah.
Unsur hara dapat dikelompokan menjadi dua macam atas dasar kepentingan, yaitu unsur
hara esensial dan unsur hara non esensial. Unsur hara esensial mutlak dibutuhkan oleh
tumbuhan dan harus ada, walaupun dalam jumlah sedikit. Apabila terjadi kekukarangan unsur
hara tersebut akan menimbulkan gejala yang disebut dengan penyakit fisiologis. Peran unsur
hara esensial tidak dapat digantikan oleh unsur hara yang lain. Golongan unsur hara yang
esensial antara lain : C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Mo, Cu, B, Zn, Cl, Na, Co, Se dan
Si.
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 16/30
Apabila suatu tumbuhan kekurangan unsur hara tertentu dapat menimbulkan gejala yang
berbeda, sebaliknya gejala yang sama dapat disebabkan oleh kekurangan unsur hara yang
berbeda.
Selain dibedakan berdasarkan kepentingannya, unsur hara dapat digolongkan menurut
jumlahnya yang dibutuhkan oleh tumbuhan, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar, seperti
: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur C, H dan O biasanya diperoleh dari udara dan air dalam
bentuk CO2 dan O2 serta H2O. Agar dapat diserap oleh tumbuhan unsur-unsur hara tersebut
harus berada dalam keadaan tersedia atau terlarut dalam larutan tanah. Oleh karena itu
kapasitas tukar kation , pH tanah dan keadaan air merupakan suatu faktor yang sangat
berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara.
Dari unsur hara makro yang paling banyak dibutuhkan oleh tumbuhan adalah N, P dan K.
unsur-unsur ini mempunyai peran sebagai berikut :
a. Unsur Nitrogen (N)
Berperan terutama dalam menyusun protein, asam nukleat dan bermacam-macam asam
amino bebas. Selain itu unsure nitrogen juga berperan sebagai penyusun klorofil sehingga
apabola kekurangan unsure nitrogen, maka tumbuhan daunnya akan berwarna pucat.
b. Unsure Pospor (P)
Berperan sebagai penyusun ATP, UTP, GTP dan sebagainya. ATP berperan dalam reaksi
metabolisme tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan unsur ini pertumbuhannya terhambat
dan biasanya akan tumbuh kerdil.
c. Unsure Kalium (K)
Mempunyai peranan sebagai kofaktor pada berbagai enzim dan biasanya berada dalam
bentuk ion, tidak pernah dalam komplek organik di dalam sel.
Tujuan praktikum respon tanaman terhadap defisiensi unsur hara adalah :
a. Menyebutkan macam unsur hara esensial dan unsur hara bukan esensial.
b. Menjelaskan peranan masing-masing unsur hara esensial terhadap pertumbuhan.
c. Mengetahui respon tanaman terhadap defisiensi unsur hara tertentu.
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 17/30
II. TINJAUAN PUSTAKA
Beraneka ragam unsur dapat ditemukan di dalam tubuh tumbuhan, tetapi tidak
berarti bahwa seluruh unsur tersebut dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya.Menurut Siti Sutarmi (1985), menyatakan bahwa unsur hara esensial adalah unsur-unsur yangsangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan dan keberadannya tidak bisa
digantikan dengan unsur yang lain. Karena penyediaan hara dari tanah sangat bervariasi,
tidaklah mengherankan bila menemukan perbedaan dalam jumlah hara di dalam tanaman di
lapang. Terdapat suatu kisaran empat kali lipat untuk hara N, P, K dengan herba cenderung
mempunyai kandungan Kalium tinggi, dan legum yang mempunyai kandungan Nitrogen
tinggi dan pada kasus kedua (legum) ini, merupakan hasil dari adanya pengikatan Nitrogen
secara simbiotik.
Untuk Ca kisarannya lebih besar, sesuai dengan kisaran konsentrasi tanah yang
dijumpai di lapang. Kandungan Kalsium tanah adalah satu dari banyak faktor yang
menentukan pH tanah, karena ion Ca2+ menempati tempat pertukaran pada mineral tanah dan
bertindak sebagai suatu sistem penyangga.
Menurut Benyamin Lakitan (1985), menyatakan bahwa suatu unsur dikatakan
esensial bagi tumbuhan adalah jika :
1. Tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan biji yang dapat
tumbuh) apabila unsur tersebut tidak tersedia.
2. Unsur tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esensial bagi
kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Misalnya Nitrogen sebagai penyusun protein dan Mg
sebagai penyusun klorofil.
Pada kondisi fisik dan kimia tanah yang optimum, sistem perakaran tanaman sepenuhnya
dipengaruhi oleh faktor genetis. Perbedaan antara spesies adalah karena perbedaan genetis
antara spesies tersebut (Lakitan, 1985).
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 18/30
III. MATERI PRAKTIKUM
A. ALAT
Alat-alat yang digunakan adalah :
- Pot pelastik yang berisi pasir steril sebanyak empat buah.
- Penggaris.
- Jangka sorong.
- Oven.
B. BAHAN
Bahan yang digunakan yaitu :
- Benih jagung sebanyak 20 biji.
- Pupuk NPK 10 gram.
- Pupuk NP 10 gram.
- Pupuk NK 10 gram.
- Pupk PK 10 gram.
IV. PROSEDUR KERJA
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 19/30
1. Menanam biji jagung dalam polibag yang telah diisi pasir dengan jumlah 5 biji setiap
polibag.
2. Memberikan pupuk pada biji yang telah ditanam dengan aturan sebagai berikut
y Pot I : sebagai kontrol tidak diberi pupuk apapun
y Pot II : diberi pupuk NPK.
y Pot III : diberi pupuk NP.
y Pot IV : diberi pupuk NK.
y Pot V : diberi pupuk PK.
3. Melakukan pemeliharaan dengan menyiram air selama 3 minggu, setiap minggu dilakukan
pengamatan baik secara visual atau dengan diukur.
4. Setelah tanaman jagung berumur 1 bulan, tanaman dicabut lalu berat tajuk tanaman dan berat
akar ditimbang (berat basah akar + tajuk). Lalu dikering-anginkan dan dioven selama 24 jam.
Setelah dioven berat kering akar + tajuk ditimbang
V. HASIL PENGAMATAN dan ANALISIS DATA
Tabel 1. Panjang Daun
Grup Umur Panjang Daun (cm) Rata-
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 20/30
Tanaman
(hari)Kontrol NPK NP NK PK
rata
D-3
0 0 0 0 0 0 0
3 3.2 2.4 2.9 3.2 3.2 2.98
6 9.3 9.7 12.1 10.9 10.4 10.48
9 19.3 22.4 18.3 21.6 20 20.32
12 20.6 24.3 23.5 25.7 24.7 23.76
15 21.2 25.2 26.3 27.8 28.8 25.86
18 24 31 29.3 28 38 30.06
21 24.5 33.5 31.2 29.7 40.5 33.2
D-4
0 0 0 0 0 0 0
3 2.4 2.2 2.1 2.2 2.1 2.2
6 5.7 9.1 9.3 2.0 9.2 7.06
9 18.2 19.5 18.9 19.2 18.7 18.19
12 20.1 21.2 20.0 20.1 20.1 20.3
15 21.2 25.2 23.2 25.0 22.1 23.34
18 23.7 30.6 24.1 26.2 24.1 25.4
21 23.9 32.4 25.1 28.2 24.6 26.84
D-5
0 0 0 0 0 0 0
3 2.4 2.1 2.2 3.1 2.7 2.5
6 8.2 9.4 7.6 7.4 6.9 7.9
9 16.3 18.1 14.1 16.7 17.1 16.46
12 18.4 21.3 16.4 17.8 19.2 18.62
15 19.7 24.7 20.3 21.6 23.7 22
18 21.4 28.4 24.7 25.5 25.8 25.16
21 21.6 31.3 29.3 28.9 28.6 27.94
Tabel 2. Lebar Daun
Grup Umur Tanaman
Lebar Daun (cm) Rata-rataKontrol NPK NP NK PK
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 21/30
(hari)
D-3
0 hst 0 0 0 0 0 0
3 hst 0.2 0.2 0.1 0.2 0.3 0.2
6 hst 0.3 0.5 0.4 0.5 0.5 0.44
9 hst 0.5 0.8 0.6 0.9 0.9 0.74
12 hst 0.6 1.1 0.7 1.1 1.2 0.94
15 hst 0.8 1.3 1.0 1.3 1.5 1.18
18 hst 0.8 1.5 1.2 1.5 1.6 1.32
21 hst 0.8 1.7 1.4 1.6 1.7 1.44
D-4
0 hst 0 0 0 0 0 0
3 hst 0.1 0.2 0.1 0.2 0.2 0.16
6 hst 0.3 0.5 0.3 0.4 0.4 0.38
9 hst 0.4 0.7 0.4 0.5 0.5 0.5
12 hst 0.6 0.9 0.7 0.7 0.8 0.74
15 hst 0.7 1.2 1.1 0.9 0.9 0.96
18 hst 0.8 1.3 1.2 1.2 1.3 1.16
21 hst 0.8 1.6 1.4 1.5 1.6 1.38
D-5
0 hst 0 0 0 0 0 03 hst 0.2 0.3 0.1 0.2 0.2 0.2
6 hst 0.3 0.6 0.3 0.4 0.4 0.4
9 hst 0.5 0.8 0.5 0.7 0.6 0.62
12 hst 0.6 0.9 0.8 0.9 0.8 0.8
15 hst 0.8 1.2 1.0 1.1 1.1 1.04
18 hst 1.1 1.4 1.1 1.4 1.2 1.24
21 hst 1.3 1.8 1.4 1.6 1.4 1.5
Tabel 3. Pertumbuhan Luas Daun Tanaman
Grup
Umur
Tanaman
(hari)
Luas Daun (cm)
Kontrol NPK NP NK PK
D-30 0 0 0 0 0
3 0.64 0.48 0.29 0.64 0.96
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 22/30
6 2.79 4.85 4.84 5.45 5.2
9 9.65 17.92 10.98 19.44 18
12 12.36 26.73 16.45 28.27 29.64
15 16.96 32.46 26.3 36.14 43.2
18 19.2 46.5 55.16 42 60.8
21 19.6 56.95 43.68 47.52 68.85
Rata-rata 10.15 23.27 17.21 22.43 28.23
D-4 0 0 0 0 0 0
3 0.24 0.44 0.21 0.44 0.42
6 2.61 4.55 2.79 3.2 3.68
9 7.28 13.65 7.56 9.6 9.35
12 12.06 19.08 14 14.07 16.08
15 14.84 30.24 25.52 22.5 19.89
18 18.96 39.78 31.33 31.44 31.33
21 19.12 51.84 35.14 42.33 39.36
Rata-rata 9.38 19.95 14.57 15.44 14.95
D-5
0 0 0 0 0 0
3 0.48 0.63 0.22 0.62 0.546 2.46 5.64 2.28 2.96 2.76
9 8.15 14.48 7.05 11.69 10.26
12 11.04 17.17 13.12 16.02 15.36
15 15.73 20.64 20.3 23.76 26.07
18 23.54 39.76 27.14 35.7 30.96
21 28.08 56.34 41.02 46.24 40.04
Rata-rata 11.19 20.71 13.89 17.12 15.75
Tabel 4. Bobot Batang/ Tajuk (gram)
Grup VariabelBobot Kering Tajuk (perlakuan) gram
Kontrol NPK NP NK PK
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 23/30
D-3Bobot Basah 6.28 7.78 5.8 6.79 7.24
Bobot Kering 5.13 5.65 5.02 5.42 5.61
D-4Bobot Basah 5.8 6.1 4.9 5.6 5.7
Bobot Kering 4.2 5.3 3.8 4.2 4.8
D-5Bobot Basah 2.32 6.48 1.84 3.35 3.64
Bobot Kering 2.02 3.06 1.65 2.99 3.39
Tabel 5. Bobot Akar (gram)
Grup VariabelBobot Kering Akar (perlakuan) gram
Kontrol NPK NP NK PK
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 24/30
D-3
Bobot
Basah2.74 3.41 2.55 2.63 2.88
Bobot
Kering2.45 2.51 2.30 2.37 2.39
D-4
Bobot
Basah2.8 3.7 2.63 2.48 2.78
Bobot
Kering2.24 3.15 2.21 2.05 2.40
D-5
Bobot
Basah2.34 1.42 1.26 1.48 1.85
Bobot
Kering1.14 1.28 1.03 1.27 1.61
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 25/30
VI. PEMBAHASAN
Unsur hara dapat kontak dengan permukaan akar melalui 3 cara, yakni:
1. Secara difusi dalam larutan tanah
2. Secara pasif terbawa oleh aliran air tanah
3. Karena akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah.
Setelah berada pada permukaan akar (kontak dengan akar), baru unsur hara tersebut dapat
diserap tanaman. Perlu ditekankan kembali bahwa serapan ion dikendalikan oleh membran.
Sehubungan dengan peranan membran ini, maka ada 4 prinsip penyerapan ion, yakni :
1. Jika sel tidak melangsungkan metabolisme atau mati, maka membrannya akan lebih mudah
dilalui oleh bahan-bahan yang terlarut (solute).
2. Molekul air dan gas-gas yang terlarut di dalamnya seperti N2, O2, dan CO2 dapat melalui
membran dengan mudah.
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 26/30
3. Bahan terlarut yang bersifat hidrofobik dapat menembus membran dengan kemudahan
sebanding dengan tingkat kelarutannya dalam lemak.
4. Ion-ion atau molekul-molekul yang bersifat hidrofilik dengan tingkat kelarutan dalam lemak
yang sama akan menembus membran dengan tingkat kemudahan yang berbanding terbalik
dengan ukurannya (berat molekulnya).
Macam dan jumlah unsur yang diserap oleh akar ditentukan oleh faktor-faktor seperti laju
tumbuh akar dan laju kimiawi akar dalam tanah. Unsur-unsur esensial yang terdapat dalam
konsentrasi tinggi di tanah kerap kali bergerak ke dalam tumbuhan melebihi jumlah yang
diperlukan untuk pertumbuhan normal dan bahkan dapat merusak jaringan atau membunuh
tumbuhannya. Tumbuhan juga menyerap unsur-unsur yang tidak esensial untuk
pertumbuhannya, artinya tumbuhan tidak membeda-bedakan antara unsur esensial dan unsur
non esensial.
Pengaruh pemberian pupuk terhadap panjang daun baik tanaman yang diberi pupuk NPK,
NP, NK dan PK memiliki tingkat perbedaan panjang daun dari hari ke harinya. Pertambahan
panjang daun pada tanaman yang diberi pupuk jika dibandingkan dengan tanaman yang tidak
diberi pupuk (kontrol) sangat jauh perubahannya. Pengamatan panjang daun dari ketiga
kelompok menunjukan perubahan yang hampir sama bahwasannya pemberian pupuk tersebut
sangat mempengaruhi terhadap panjang daun dari tanaman yang diteliti. Pertambahan
panjang daun (cm) dari masing-masing kelompok dari hari ke hari menunjukan pertambahan
panjang yang tidak konstan, hal demikian dapat terjadi dengan pengaruh lingkungan yang ada
pada saat itu, dimana tidak hanya dari faktor genetik dan hara yang dapat diserap oleh
tanaman dan bahkan masih tersedianya atau tidak unsur hara tersebut. Tetapi pengaruh sinar
matahari yang dapat mendorong tingkat klorofil yang ada di daun tersebut.
Jumlah kebutuhan tumbuhan untuk masing-masing unsur hara dikaitkan dengan
kebutuhan tumbuhan agar dapat tumbuh dengan baik. Jika unsur hara kurang tersedia, maka
pertumbuhan tanaman akan terhambat. Batas konsentrasi unsur hara dalam jaringan
tumbuhan yamg menyebabkan pertumbuhan tertekan sebesar 10 % dari pertumbuhan
maksimum disebut sebagai batas kritis. Bagi unsur hara tersebut suatu tumbuhan dikatakan
kekurangan suatu unsur hara tertentu jika pertumbuhan terhambat, yakni hanya mencapai 80
% dari pertumbuhan maksimum, walaupun semua unsur hara esensial lainnya tersedia
berkecukupan. Jika jaringan tumbuhan mengandunng unsur hara tertentu dengan konsentrasi
yang lebih tinggi dari konsentrasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan maksimum, maka
pada kondisi ini dikatakan tumbuhan dalam kondisi konsumsi mewah (luxury consumstion).
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 27/30
Pada konsentrasi yang terlalu tinggi, unsur hara esensial dapat juga menyebabkan keracuanan
bagi tumbuhan.
Tanaman membutuhkan unsur hara baik itu unsur hara yang esensial maupun unsur hara
yang non esensial. Unsur hara tersebut tersedia di dalam tanah tetapi jumlahnya kurang, maka
dari keadaan itu memerlukan tambahan dengan diberikan melalui pemupukan. Pengaruh
pemupukan terhadap tanaman tersebut selain dari hasil produksi tanaman tersebut dapat
tercapai maksimal, tetapi berpengaruh terhadap sifat fisiologi tumbuhannya. Pengaruh dari
unsur hara terhadap panjang daun , berpengaruh juga terhadap lebar daun (cm) dan luas
daunnya (cm). Tingkat pencapaian yang paling tinggi terbukti pada hari ke-21 baik untuk
panjang, lebar dan luas dari daun. Pengaruh pemberian pupuk yang terbaik adalah pemberian
pupuk NPK terlihat pada masing-masing kelompok (D-3, D-4, D-5) memiliki nilai yang lebih
besar. Tingkat pengaruh pemberian pupuk NPK tidak hanya berpengaruh terhadap panjang,
lebar dan luas saja, tetapi pengaruhnya terlihat jumlah bobot (kering dan basah) baik bobot
batang maupun akar. Pemberian pupuk NPK bedrpengaruh sangat besar karena memiliki
ketiga unsur yang berperan besar yaitu Nitrogen, posfor dan Kalium.
Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman, maka
tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari
penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur ini dapat
berupa pertumbuhan akar, batang, atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis atau
nekrosis pada berbagai organ tanaman. Kekurangan unsur hara bagi tanaman akan
menimbulkan gejala yang berbeda-beda antara lain :
1. Kalsium (Ca)
- Klorosis pada bagian daun muda
- Rontoknya daun
- Tanaman kerdil
- Akar menghitam
Peranan Kalsium dalaam tanaman antara lain adalah penting dalam sintesis pectin pada
lamella tengah dinding sel, terutama metabolisme atau pembentukan inti sel dan mitokondria
serta dibutuhkan sedikit dalam katalis. Defisiensi unsure ini menyebabkan deteriorasi yang
cepat dan kematian tanaman.
2. Kalium
- Ditunjukkan dengan bercak klorosis daun tua yang menyebar ke daun tua
- Area nekrotik berkembang sepanjang garis dan di ujung daun menyebar menjadi hitam
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 28/30
- Defisiensi Kalium menyebabkan pengurangan pertumbuhan batang, batang lunak dan tidak
tahan terhadap serangan patogen
Kalium berperan sebagai activator dari berbagai nzim yang esensial dalam reaksi-reaksi
fotosintesis dan respirasi, serta untuk enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati.
Kalium sangat penting dalam seluruh metabolisme tanaman.
3. Nitrogen
- Klorosis pada daun tua, menjadi kuning
- Klorosis menyebar dari daun tua ke daun uda
- Perkembangan antosianin batang, pembuluh daun dan tangkai menjadi merah atau ungu
Peranan Nitrogen dalam tanaman adalah bahwa Nitrogen adalah merupakan komponen
protein, asam-asam nukleat, dan beberapa substansi penting.
4. Fosfor
- Kehilangan daun-daun tua, perkembangn antosianin batang dan pembuluh daun
- Jika keadaan parah, daerah nekrotis berkembang ke beberapa daerah tanaman
- Tampak pertama pada daun-daun tua karena banyak Fosfor yang terurai
- Daun cenderung menjadi lebih gelap atau klorosis menyebar ke pembuluh daun dan lamella
- Karbohidrat terlarut terakumulasi
- Kenaikan secara mendadak pada aktivitas enzim fosfatase, dapat dihubungkan dengan
mobilisasi dan penggunaan kembali fosfat yang tersedia
- Dormansi tunas lateral, yang juga berhubungan dengan defisiensi Nitrogen.
Fosfor sangat penting sebagai bagian struktur beberapa campuran seperti asam-asam nukleat
dan fosfolipid serta berperan dalam metabolisme energi.
5. Magnesium (Mg)
- Perkembangan klorosis dalam pembuluh
- Tampak pigmen merah, orange, kuning, atau ungu
- Dalam keadaan sangat kekurangan Mg tampak bintik-bintik nekrosis
- Tampak pertama kali pada daun tua.
6. Sulfur (S)
-. Menyebabkan penyakit kuning pada tanaman
- Daun menguning dimulai dari daun termuda
- Mengganggu metabolisme
VII. KESIMPULAN
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 29/30
1. Tanaman yang dipupuk pertumbuhannya jauh lebih baik daripada yang tidak dipupuk karena
unsur hara yang diperlukan tersedia; unsur N, P, K merupakan unsur esensial makro yang
mutlak dibutuhkan tanaman.
2. Kalium berperan sebagai activator dari berbagai enzim yang esensial dalam reaksi-reaksi
fotosintesis dan respirasi, serta untuk enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati.
Kalium sangat penting dalam seluruh metabolisme tanaman.
3. Peranan Nitrogen dalam tanaman adalah bahwa Nitrogen adalah merupakan komponen
protein, asam-asam nukleat, dan beberapa substansi penting.
4. Fosfor sangat penting sebagai bagian struktur beberapa campuran seperti asam-asam nukleat
dan fosfolipid serta berperan dalam metabolisme energi.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia: Jakarta.
Darmawan, Januar. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Semarang : PT Suryandaru.
5/13/2018 ACARA PRAKTIKUM 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/acara-praktikum-1 30/30
Kimball, J.W. 1991. Biologi Jilid I . Jakarta : Erlangga.
Tjitrosoepomo, G. 1985. M orfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.Tjitrosomo, Siti Sutarmi. 1985. Botani Umum 2. Angkasa: Bandung.