acara 2 irac

8
LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI ALTERNATIF UJI PERFORMANSI KOMPOR “IRAC” BERBAHAN BAKAR BIOETANOL Oleh : Annas Ardiansyah NIM A1H012025 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Upload: annascilacap

Post on 06-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jhkbbbj

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI ALTERNATIF

UJI PERFORMANSI KOMPOR IRAC BERBAHAN BAKAR BIOETANOL

Oleh :Annas ArdiansyahNIM A1H012025

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO2015I. PENDAHULUANA. Latar BelakangBioethanol adalah ethanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan proses farmentasi. Ethanol atau ethyl alkohol C2H5OH berupa cairan bening tak berwarna, terurai secara biologis (biodegradable), toksisitas rendah dan tidak menimbulkan polusi udara yg besar bila bocor.Ethanol yg terbakar menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air.Ethanol adalah bahan bakar beroktan tinggi dan dapat menggantikan timbal sebagai peningkat nilai oktan dalam bensin. Dengan mencampur ethanol dengan bensin, akan mengoksigenasi campuran bahan bakar sehingga dapat terbakar lebih sempurna dan mengurangi emisi gas buang (seperti karbonmonoksida/CO).Kompor bioetanol yang berada dimasyarakat sekarang ini hanya mampu menyala dengan kadar alkohol tinggi, dimana harga bioetanol dengan kadar alkohol tinggi memiliki harga yang lumayan mahal untuk tiap liternya. Maka timbulah suatu permasalahan, diantaranya kompor tidak mau menyala dengan kadar alkohol yang rendah, karena kebanyakan kompor bioetanol masih mempergunakan besi atau sejenisnya sebagai ruang bakar. Jika kompor bioetanol menggunakan kadar alkohol kurang dari 60% kebanyakan kompor bioetanol akan cepat padam, karena air pada kandungan bioetanol tidak bisa menguap keseluruhan sehingga menumpuk dan mengakibatkan kompor tidak mau menyala.

B. Tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKABioetanol (C2H5OH) merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang terbarukan. Merupakan bahan bakar alternatif yang diolah dari tumbuhan yang memiliki keunggulan karena mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18%, dibandingkan dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah (Anonim, 2007a). Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia, sehingga sangat potensial untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya sangat dikenal masyarakat. Tumbuhan yang potensial untuk menghasilkan bioetanol antara lain tanaman yang memiliki kadar karbohidrat tinggi, seperti tebu, nira, aren, sorgum, ubi kayu, jambu mete (limbah jambu mete), garut, batang pisang, ubi jalar, jagung, bonggol jagung, jerami, dan bagas (ampas tebu). Banyaknya variasi tumbuhan, menyebabkan pihak pengguna akan lebih leluasa memilih jenis yang sesuai dengan kondisi tanah yang ada. Sebagai contoh ubi kayu dapat tumbuh di tanah yang kurang subur, memiliki daya tahan yang tinggi terhadap penyakit dan dapat diatur waktu panennya, namun kadar patinya hanya 30 persen, lebih rendah dibandingkan dengan jagung (70 persen) dan tebu (55 persen) sehingga bioetanol yang dihasilkan jumlahnya pun lebih sedikit (Anonim, 2008 b). Di sektor kehutanan bioetanol dapat diproduksi dari sagu, siwalan dan nipah serta kayu atau limbah kayu.

III. METODOLOGIA. Alat dan BahanAlat dan baha yang digunakan yaitu:1. Dynamo sepeda2. Multimeter3. kalkulator4. Anemometer5. Kincir angin

B. Prosedur Kerja1. Persiapan alat dan bahan 2. Merangkai dynamo sepeda pada kincir angin3. Menghidupkan kipas angin (dengan jarak kipas ke kincir yaitu: 1 ubin, 2 ubin, dan 3 ubin ).4. Menghitung kecepatan angina dan volume

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil

B. Pembahasan