acara 2 gaes

14
ACARA 2 Pengenalan Jenis-Jenis Citra I. Tujuan: juan: 1. Mengenali jenis-jenis citra penginderaan jauh dan melatih kemapuan mengenali jenis-jenis citra sebu II. Bahan Berbagai macam citra tercetak (hard copy) antara lain: 1. Citra Foto udara Pankromatik berwarna 2. Citra Foto udara Pankromatik Hitam Putih 3. Citra Satelit Quickbird 4. Citra Satelit Ikonos 5. Citra Satelit 7 ETM+ III. Dasar Teori Citra menurut (Hornby,1974) dijelaskan atau dimaknai kedalam beberapa pengertian.adapun pengertianya sebagai berikut : Keserupaan atau tiruan seseorang atau sesuatu barang terutama yang terbuat dari kayu,batu dan sebagainya. Gambaran mental atau gagasan,konsep tentang sesuatu barang atau seseorang. PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Page 1

Upload: rachmadwrn

Post on 15-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dokumen

TRANSCRIPT

Page 1: Acara 2 Gaes

ACARA 2

Pengenalan Jenis-Jenis Citra

I. Tujuan: juan:

1. Mengenali jenis-jenis citra penginderaan jauh dan melatih kemapuan mengenali jenis-jenis citrasebu

II. Bahan

Berbagai macam citra tercetak (hard copy) antara lain:

1. Citra Foto udara Pankromatik berwarna

2. Citra Foto udara Pankromatik Hitam Putih

3. Citra Satelit Quickbird

4. Citra Satelit Ikonos

5. Citra Satelit7 ETM+

III. Dasar Teori

Citra menurut (Hornby,1974) dijelaskan atau dimaknai kedalam beberapa

pengertian.adapun pengertianya sebagai berikut :

Keserupaan atau tiruan seseorang atau sesuatu barang terutama yang

terbuat dari kayu,batu dan sebagainya.

Gambaran mental atau gagasan,konsep tentang sesuatu barang atau

seseorang.

Gambaran yang tampak pada cermin atau melalui lensa kamera.

Perbedaan antara citra foto dan non foto juga bisa dilihat melalui tabel berikut

dibawah ini.

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Page 1

Page 2: Acara 2 Gaes

CITRA FOTO (Sensor Fotografik)

Citra ini menggunakan Sensor yang menangkap kenampakan obyek melalui

perekaman besarnya pantulan sinar (gelombang elektromagnetik) dari obyek

yang masuk melalui susuan lensa pada kamera dn kemudian mengenai lapisan

film yang peka cahaya.

Citra foto dapat dibedakan atas beberapa dasar yaitu didasarkan atas spektrum

elektromagnetik yang digunakan,sumbu kamera,sudut lipatan kamera,jenis

kamera,warna yang digunakan dan sistem wahana dan penginderaanya.

1. Spektrum Elektromagnetik

Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan citra foto

dapat dibedakan atas : foto ultraviolet, foto ortokromatik, foto

pankomatrik, foto infra merah asli dan foto infra merah modifikasi.

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Page 2

Page 3: Acara 2 Gaes

2. Sumbu Kamera

Foto udara dapat dibedakan dari arah sumbu kamera ke permukaan

bumi,yaitu seperti berikut : foto vertikal dan foto condong.

3. Sudut Liputan Kamera

Paine(1981) membedakan citra foto berdasarkan sudut liputan kamera

atas beberapa jenis : foto vertikal,foto agak condong,dan foto sangat

condong.

4. Jenis Kamera

Berdasarkan kamera yang digunakan di dalam penginderaan citra foto

dapat dibedakan atas : Foto tunggal dan foto jamak.untuk foto jamak

dibedakan lagi atas : foto multispektral,foto yang dibuat dengan

kamera ganda dan foto udara yang dibuat dengan satu kamera vertikal.

5. Warna Yang Digunakan

Berdasarkan warna yang digunakan foto berwarna dibedakan atas :

foto berwarna semu(false color), dan foto warna asli(true color).

6. Sistem Wahana

Ada dua jenis foto yang digunakan dan dibedakaan berdasarkan

wahana yang digunakan,yaitu : foto udara dan foto satelit/foto orbital.

CITRA NON FOTO(Sensor Non Fotografik)

Citra ini Menggunakan Sensor non-fotografik yang berupa scanner yang

menerima pantulan dari satu wilayah yang sangat sempit pada permukaan bumi

(instanteous field of view/IFOV =medan pandang sesaat) yang masuk ke dalam

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Page 3

Page 4: Acara 2 Gaes

sistem lensa, dan kemudian mendeteksi besarnya pantulan tersebut dengan

detektor peka cahaya.

Citra non foto dibedakan berdasarkan : spektrum elektromagnetik,sensor yang

digunakan, dan wahana yang digunakan.

1. Spektrum Elektromagnetik

Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan dalam

penginderaan,citra non foto dibedakan atas : citra inframerah

termal,citra radar/gelombang mikro. Tetapi meskipun citra non foto

tetapi juga ada yang menggunakaan spektrum tampak.

2. Sensor

Berdasarkan sensor yang digunakan citra non foto dibedakan atas :

Citra tunggal dan citra multi spektral.

3. Wahana

Berdasarkan wahananya citra non foto dibedakan atas : Citra

dirgantar(airborne image) dan Citra satelit.

IV. Langkah Kerja

Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan baik macam-macam

citra maupun foto udara.

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Page 4

Page 5: Acara 2 Gaes

Mengidentifikasi kenampakan yang ada pada citra-citra tersebut,

baik kenampakan alammaupun kenampakan budaya.

Mengisikan pada tabel berbagai kenampakanpada citra yang telah

dikenali.

V. Hasil Praktikum

1) Tabel identifikasi kenampakan foto udara pankromatik berwarna

(terlampir)

2) Tabel identifikasi kenampakan foto udara pankromatik hitam putih

(terlampir)

3) Tabel identifikasi kenampakan citra satelit Quickbird (terlampir)

4) Tabel identifikasi kenampakan citra satelit Ikonos (terlampir)

5) Tabel identifikasi kenampakan citra satelit Landsat 7 ETM+

(terlampir)

VI. Pembahasan

Dan disini saya akan menjelaskan atau membahas mengenai beberapa citra

yang telah di interpretasi ataupun di identifikasi secara manual dan telah dibentuk

ke dalam sebuah tabel,adapun foto udara ataupun citranya yakni foto udara

pankromatik bewarna,foto udara pankromatik hitam putih,citra satelit

quickbird,citra satelit ikonos dan yang terakhir citra satelit Landsat 7 ETM+.

1) Kenampakan foto udara pankromatik berwarna

Pada foto udara ini terlihat suatu bentang budaya dan alam yang

memiliki rona/warna yang berwarna

2) Kenampakan foto udara pankromatik hitam putih

Pada foto udara yang kedua ini

3) Kenampakan citra satelit Quickbird

Pada kenampakan citra satelit ini

4) Kenampakan citra satelit Ikonos

Pada kenampakan Citra satelit ini

5) Kenampakan citra satelit Landsat 7 ETM+

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Page 5

Page 6: Acara 2 Gaes

VII. Kesimpulan

Dengan demikian dapat diketahui bahwa Citra itu bermacam-macam dan

bentuk gambarnya pun berbeda beda pula dari segi rona, warna, bentuk, ukuran,

tekstur, pola, bayangan, situs, asosiasi dan obyek nya yang menunjukan suatu

kenampakan entah itu kenampakan budaya ataupun alamnya.

Dengan hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Praktium penginderaan jauh yang berupa Pengenalan Jenis-Jenis Citra

dapat dilakukan dengan sederhana dengan cara melihat berbagai macam

citra/foto udara secara langsung dan mengkajinya.

Pengkajian ini meliputi rona, warna, pola,bayangan,situs,asosiasi dan

obyek yang terdapat dalam citra masing-masing serta yang menunjukan

bentang budaya dan bentang alamnya.

VIII. Daftar Pustaka

Sutanto.1987. Penginderaan jauh jilid 1. Yogyakarta: Gadjahmada

University press.

Herlambang,Sudarno. 2014. Laporan Praktikum Geomorfologi Dasar.

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Page 6

Page 7: Acara 2 Gaes

Yunita,Windayani Eka. 2010. Laporan Praktikum II. (Online)

https://www.academia.edu/9468405/_penginderaan_jauh_tahap2 diakses

pada 26 januari 2015

http://matakristal.com/bentang-alam-dan-bentang-budaya-hasil-inderaja/

http://geografi.blogspot.com/2013/05/jenis-citra-pada-pengindraan-

jauh.html

http://rizkyoktaviani.blogspot.com/2012/07/resolusi-spasial-temporal-

radiometrik.html

http://fastrans22.blogspot.com/2013/09/bagian-bagian-foto-udara.html

https://belajargeomatika.wordpress.com/2011/06/15/interpretasi-foto-

udara/

IX. Tugas

1. Sebutkan dan jelaskan berbagai informasi tepi citra! 2. Sebutkan dan jelaskan berbagai macam resolusi citra!

JAWABAN :

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Page 7

Page 8: Acara 2 Gaes

1. Informasi tepi adalah sesuatu yang memiliki makna atau manfaat yang berada pada tepi foto udara. Adapun bagian atau informasi tepi citra tersebut seperti dijelaskan sebagai berikut :

A). Tanda FidusialPada tiap foto udara umumnya diberi empat atau delapan tanda fidusial. Tanda ini terletak pada sudut foto atau pada bagian tengah foto. Apabila terletak pada sudut foto, pada umumnya berupa garis silang yang mengarah ke sudut lain di hadapannya. Apabila terletak pada bagian tengah tepi foto, pada umumnya berupa setengah anak panah. Kegunaan dari tanda ini adalah untuk menentukan titik prinsipiil foto, yaitu dengan cara menarik garis dari dua tanda fidusial yang berhadapan. Titik potong dari dua garis ini merupakan titik prinsipiil foto. Titik prinsipiil ini berguna untuk mencari daerah tampalan (tumpang tindih) pada foto udara selanjutnya.

B). Nomor SeriNomor seri yang lengkap umumnya terdiri atas nomor registrasi, nama daerah yang dipotret, tanggal pemotretan, nomor jalur terbang, dan nomor foto. Nomor registrasi diperlukan untuk pengarsipan dan pencarian kembali apabila ada yang memerlukan. Tanggal pemotretan menunjukkan kondisi lapangan pada saat pemotretan, seperti kondisi musim. Selain itu, juga menjadi petunjuk apabila akan menggunakan foto udara multitemporal. Nomor jalur terbang selain diperlukan dalam penyimpanan foto, juga diperlukan dalam penyusunan mozaik dan mencari pasangan foto udara yang bertampalan untuk analisis secara stereoskopik.

Contoh: VII / 320 / XVI - 25- VII / 320 = nomer registrasi- XVI = nomer jalur terbang- 25 = nomer foto udara

C). Tanda TepiTanda tepi terletak pada salah satu sisi foto, pada kanan atau kiri foto. Pada umumnya tanda tepi terdiri atas empat buah komponen, yaitu:

a) AltimeterDigunakan untuk menentukan tinggi pesawat terbang di atas permukaan laut pada saat pemotretan. Ketinggian dinyatakan dengan kaki dan meter. Untuk mengetahui tinggi terbang, tinggi berdasarkan altimeter ini harus dikurangi terlebih dahulu dengan tinggi daerah rata-rata.Contoh: ketinggian altimeter terbaca = 9.231 m tinggi daerah yang dipotret (dapat dilihat pada peta) = 192 m maka tinggi terbang = 9.231 m – 192 m = 9.039 m.

b) Panjang FokusPanjang fokus ini menunjukkan panjang fokus kamera dan nomor seri kamera yang digunakan.

c) Jam

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Page 8

Page 9: Acara 2 Gaes

Jam pemotretan ini sangat membantu untuk mengetahui orientasi atau arah utara pada foto, serta tinggi relatif objek berdasarkan arah bayangan dan panjang bayangan.

d) LevelTanda level untuk mengetahui apakah foto udara benar-benar vertikal atau tidak.

2.  Berdasarkan resolusi yang digunakan, citra hasil penginderaan jarak jauh bisa

dibedakan atas (Jaya, 2002) :

A. Resolusi spasial

Merupakan ukuran terkecil dari suatu bentuk (feature) permukaan bumi

yang bisa dibedakan dengan bentuk permukaan di sekitarnya, atau sesuatu

yang ukurannya bisa ditentukan. Kemampuan ini memungkinkan kita

untuk mengidentifikasi (recognize) dan menganalisis suatu objek di bumi

selain mendeteksi (detectable) keberadaannya.

B. Resolusi spektral

Merupakan dimensi dan jumlah daerah panjang gelombang yang sensitif

terhadap sensor.

C. Resolusi radiometrik

Merupakan ukuran sensitivitas sensor untuk membedakan aliran radiasi

(radiation flux) yang dipantulkan atau diemisikan suatu objek oleh

permukaan bumi.

D. Resolusi Temporal

Merupakan frekuensi suatu sistem sensor merekam suatu areal yang sama

(revisit). Seperti Landsat TM yang mempunyai ulangan setiap 16 hari,

SPOT 26 hari dan lain sebagainya.

Karakteristik pantulan spektral dari vegetasi dipengaruhi oleh kandungan

pigmen daun, material organik, air dan karakteristik struktural daun seperti

bentuk daun dan luas daun (Huete and Glenn, 2011). Karakteristik

pantulan spektral dari vegetasi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu pada

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Page 9

Page 10: Acara 2 Gaes

bagian spektrum tampak (0.4 – 0.7 µm) dan pada bagian spektrum

inframerah dekat / Near Infra Red (0.7 – 1.1 µm).

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH Page 10