acara 1.doc

Upload: annastep12

Post on 19-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gfcdgfhdhdfhdfh

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN DAN PERALATAN PERTANIANPENGENALAN TRAKTOR RODA EMPAT DAN TRAKTOR TANGAN SERTA TEKNIK-TEKNIK MENGEMUDIKAN TRAKTOR

(SIMPLE DRIVING)

Oleh:Annas Ardiansyah

NIM A1H012025KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

PURWOKERTO

2013I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu negara yang berbasis pertanian umumnya memiliki usaha tani keluarga skala kecil dengan petakan lahan yang sempit. Usaha pertanian ini terutama bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri yang dilakukan secara tradisional dengan manusia dan hewan sebagai sumber tenaga untuk pengolahan tanah. Hal ini menuntut peranan mekanisasi pertanian yaitu traktor tangan, terutama sebagai sumber tenaga untuk pengolahan tanah di bidang pertanian.

Perkembangan pembukaan lahan lebih banyak menonjolkan persoalan kebutuhan akan tenaga. Dipulau jawa, lebih dari 200 ribu keluarga direncanakan untuk pindah ke pulau di luar jawa. Setiap keluarga akan diberi dua sampai lima hektar tanah. Adalah hal yang tak mungkin untuk mengerjakan luasan tanah tersebut hanya dengan tenaga manusia saja. Tambahan tenaga dibutuhkan, baik berasal dari hewan, mesin, maupun sumber-sumber lainnya.Kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi adalah tiga kunci utama agar dunia pertanian dapat berperan aktif dalam persaingan pasar global, khususnya untuk komoditas pangan. Mekanisasi pertanian yang direncanakan, dikaji dan diimplementasikan secara benar dan baik telah terbukti dapat meningkatkan kuantitas, kualitas dan kontinuitas produksi pertanian yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan kaum tani di banyak negara di dunia.Traktor merupakan mesin pengolah tanah yang kini mulai banyak digunakan oleh petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah tanah traktor haruslah dilengkapi dengan pealatan pengolah tanahnya. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja dan kegunaannya. Perkembangan jumlah traktor tangan di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun mengalami pertumbuhan sekitar 80,13% atau 13,36% pertahun. Sedangkan produksi padi nasional mengalami kenaikan sebesar 1,93% (1999-2003) dengan luas panen mengalami penurunan sebesar 4,26% serta produktivitan lahan naik sebesar 6,04%.B. Tujuan

1. Mengetahui bagian-bagian utama traktor tangan dan traktor roda empat.2. Mengetahui cara-cara mengemudikan traktor tangan dan traktor roda empat.

3. Belajar mengemudikan traktor tangan dan teaktor roda empat.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Traktor adalah alat atau mesin penarik beban yang bersumber daya mekanis. Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan kegunaan dan jenis roda penggeraknya.Penggunaan traktor untuk pengolahan tanah merupakan salah satu upaya penggemburan tanah menjadi suatu media siap tanam yang dapat dicapai melalui proses pembajakan.namun sarana teknis tersebut di sisi lain dapat juga menimbulkan dampak yang merugikan terhadap tanah, misalnya berupa pemadatan tanah dan terjadinya erosi pada lahan-lahan miring. Kepadatan tanah akibat beban atau tekanan yang bekerja pada tanah, terdiri dari tekanan dengan arah horizontal dan tekanan dengan arah vertikal. Tekanan arah horizontal disebabkan oleh kerja implemen (bajak),sedangkan tekanan arah vertikal disebabkan berat dinamis traktor (Kramadibrata, 2000).Sifat reaksi tanah terhadap beban ini adalah memberikan penahanan dengan arah horizontal dan kemampuan menyangga beban dinamis traktor ke arah vertikal dan kekerasan tanah atau kemampuan penetrasi. Ketiga bentuk sifat mekanis ini ditentukan oleh kandungan koloid, bahan pengikat partikel-partikel tanah, tekstur dan struktur tanah .Menurut Kepner et al. (1982) gaya yang diberikan oleh traktor terhadap tanah akan memberikan perubahan terhadap kestabilan tanah tersebut. Bila tahanan tanah tidak dapat menahan gaya yang diberikan oleh traktor, maka timbul efek dinamika tanah (soil dynamics) seperti pemadatan yang dapat menghilangkan kestabilan ruang pori dan infiltrasi air ke lapisan tanah yang lebih dalam. Posisi Jika seratus orang berdiri berjajar dari yang terkecil sampai terbesar dalam suatu urutan, hal ini akan dapat diklasifikasikan dari 1 persentil sampai 100 persentil. Gambar 1 adalah gambar antropometri posisi manusia dalam keadaan berdiri dan duduk (Yunus, 2004).

Keterangan untuk Gambar 1 adalah sebagai berikut:(1) Posisi tubuh berdiri tegak. (2) Tinggi mata. (3) Tinggi bahu. (4) Tinggi siku. (5) Tinggi genggaman tangan pada posisi relaks ke bawah. (6) Tinggi badan pada posisi duduk. (7) Tinggi mata pada posisi duduk. (8) Tinggi bahu pada posisi duduk.(9) Tinggi siku pada posisi duduk. (10) Tebal paha. (11) Jarak dari pantat ke lutut. (12) Jarak dari lipat lutut ke pantat. (13) Tinggi lutut. (14) Tinggi lipat lutut. (15) Lebar bahu. (16) Lebar panggul. (17) Tebal dada. (18) Tebal perut. (19) Jarak dari siku ke ujung jari. (20) Lebar kepala. (21) Panjang tangan. (22) Lebar tangan. (23) Jarak bentang dari ujung jari tangan kanan ke kiri. (24) Tinggi pe- gangan tangan pada posisi tangan ver- tikal ke atas dan berdiri. (25) Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal ke atas dan duduk. (26) Jarak genggaman tangan ke punggung pada posisi tangan ke depan. Beberapa petunjuk umum di dalam merancang atau mendesain tempat duduk meliputi menurut Bailey (1989) dan franky (2008) meliputi distribusi berat, tinggi tempat duduk, panjang dan lebar alas tempat duduk, serta sandaran tempat duduk.(Syuaib, 2003)1. Traktor Berdasarkan Kegunaannyaa. General purpose tractor

Traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang bersifat umum. Berdaya kecil sampai berdaya besar. Kedudukan poros roda relative rendah.

b. Special purpose tractor

Traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih khusus. Mudah dirangkai dengan peralatan yang khusus (misalnya dipasang alat/ mesin pengolah tanah, pemeliharaan tanaman, pemanen, untuk traktor khusus pertanian). Kedudukan poros roda (ground clearance) tinggi, jarak roda kiri dan kanan (wheel base) dapat diatur.

c. Industrial tractor

Traktor ini dirancang khusus untuk keperluan industry atau kegiatan pembangunan. Kekhususannya antara lain; ukuran roda depan dan belakang hampir sama atau sama dan bergandan ganda.karena ukuran roda yang hampir sama, maka kemampuan tarik traktor besar.

d. Plantation tractor

Traktor ini dirancang untuk dapat dengan mudah dan aman digunakan pada lahan yang banyak tanamannya. Dibuat dengan konstruksi pusat titik berat rendah sehingga dapat digunakan pada lahan yang mempunyai kemiringan tinggi. Berdaya besar dan dilengkapi dengan pelindung (atap).

e. Garden tractor

Disebut juga traktor kebun yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan (misalnya pertanian kecil atau pemangkas rumput).

2. Traktor Berdasarkan Jenis Roda Penggeraknya

a. Traktor roda krepyak (crawler tractor)

1. Standard crawler tractor

Traktor ini mempunyai ground preassure (tekanan ke tanah) yang kecil (0,8 kg/cm) sehinnga kemugkinan traktor terbenam ke dalam tanah kecil. Sering digunakan untuk meratakan atau menimbun tanah pada pekerjaan pembukaan hutan.

2. Low ground preassure tractor

Traktor ini digunakan pada tanah yang agak lembab. Ground preassurenya sebesar 0,6 kg/cm. GP sebesar itu diperoleh dengan memperlebar trak (luasan kontak roda dengan tanah) dan menghilangkan komponen-komponen yang kurang bermanfaat.

3. Swam crawler tractor

Traktor jenis ini mempunyai ground preassure sebesar 0,25 kg/cm, sehingga dapat digunakan pada tanah yang sangat lembek atau basah.

4. Special application crawler tractor

Traktor jenis ini digunakan untuk menarik peralatan pertanian yang berat.

b.Traktor roda karet (ban)

1. Single axle

Traktor ini mempunyai satu poros roda (dua roda) sering disebut dengan traktor tangan dan dayanya kurang dari 12,5 Hp. Cara pengendalian: operator tidak naik di atas traktor , tetapi berjalan di belakang traktor.

2. Double axle

a. Three cycle (traktor roda tiga)

Roda depan terdiri dari satu roda atau dua roda yang dipasang berhimpitan an roda belakang dua buah. Traktor ini cocok untuk pekerjaan penanaman, pemeliharaan tanaman atau panen.b. Four wheel tractor (traktor roda empat)

Traktor ini mempunyai empat roda yang masing-masing dua pada poros depan dan dua pada poros belakang. Cocok untuk menarik beban berat seperti pengolahan tanah (pembajakan, penggaruan).Berdasarkan dayanya dibedakan menjadi:

Mini traktor : berdaya 12,5-20 HP

Four Wheel drive tractor : berdaya diatas 20 HP 1. Macam-Macam Traktor PertanianTraktor pertanian didefinisikan sebagai suatu kendaraan yang mempunyai daya penggerak sendiri, minimum mempunyai sebuah poros roda yang diracang untuk menarik serta menggerakkan alat/ mesin pertanian. Atas dasar bentuk dan ukuran traktor, maka traktor pertanian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Traktor besar

Merupakan traktor yang mempunyai dua poros roda (beroda empat atau lebih), panjangnya berkisar 2650-3910 mm, lebar berkisar 1740-2010 mm dan dayanya bekisar 20-120 HP.

b. Traktor mini

Merupakan traktor yang mempunyai dua poros roda (beroda empat). Traktor ini memiliki panjang bekisar 1790-2070 mm, lebar berkisar 995-1020 mm dan dayanya berkisar 12,5-20 HP.

Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju dan 2 kecepatan mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur). Kecepatan kerja berkisar antara 0,94-4,79 km/jam dan kecepta transport antara 7,54-13,31 km/jam.Traktor jenis ini sudah dilegkapi dengan PTO (power take off), three point hitch (tiga titik penggandengan/system mounted). Pada umumnya konstruksi traktor mini tidak banyak berbeda dengan traktor besar, perbedaannya hanya pada dayanya saja

2. Traktor tangan

Traktor tangan merupakan traktor yang hanya mempunyai sebuah poros roda (beroda dua). Traktor ini mempnyai panjang berkisar 1740-2290 mm, lebar berkisar 710-880 mm dan dayanya berkisar 6-10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel silinder tunggal.

3. Peralatan Tambahan Pada Traktor

a. Pengunci differensial

Diferensial (gardan) berfungsi untuk merubah sudut putaran mesin menjadi 90. Selain itu juga untuk memungkinkan putaran roda kanan dan kiri berbeda (saat membelok). Pengunci diferensial diperlukan untuk membebaskan traktor dari slip. Alat ini menyamakan putaran roda kanan dan kiri. Ada dua macam tipe pengunci diferensial:

a. Pengunci diferensial mekanik

Digerakkan dengan pedal yang diinjak kaki dan langsung diteruskan ke pengunci diferensial pada gardan.

b. Pengunci diferensial hidrolis

Digerakkan dengan system hidrolis.

4. Final drive

Fungsi final drive adalah mereduksi atau mengurangi lebih lanjut putaran poros roda belakang. Selain untuk menambah traksi, final drive juga berfungsi untuk meninggikan badan traktor.5. Power take off

Merupakan keluaran daya dari mesin traktor yang berupa putaran yang bisa digunakn untuk menggerakkan pralatan lain. Poros PTO dihubungkan secara langsung dengan poros setelah kopling, kemudian PTO sendiri menggunakan versneling tersendiri untuk mengatur kecepatan putaran PTO agar sesuai dengan kebutuhan.6. Sistem hidrolis

System hidrolis adalah system penerusan daya dengan menggunakan aliran fluida tak mampat (minyak pelumas/oli). Minyak pelumas dipompakan dari bak penampung (reservoir) untuk selanjutnya disalurkan ke silinder penekan hidrolis. System hidrolis banyak digunakan pada bagian-bagian traktor, misalnya system steering (power steering), system pengereman, pengunci diferensial, system pengangkatan dan penggandengan.

7. System penggandengan

Traktor merupakan sumberdaya penarik sehingga traktor dilengkapi dengan system peggandengan yang berfungsi untuk menggandengkan alat/mesin pertanian. System penggandengan alat/mesin pertanian terdiri atas dua macam, yaitu:

1. System penggandengan satu titik (trailing)

System ini sering digunakan untuk penggandengan peralatan transportasi. Bagian yang digandengakan mempunyai roda sendiri, sehingga beban tidak disangga oleh traktor. Perlatan tambahan pada traktor untuk penggandengan system trailing disebut drawbar.

2. System penggandengan tiga titik (mounted)

Sitem ini menggunakan tiga titik penggandengan yang terdiri dari dua titik penggandengan bawah (low link). System ini dilengkapi dengan system hidrolis yang berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan alat/mesin pertanian yang digandeng. Alat/mesin pertanian yang digandengkan tidak dilengkapi roda, sehingga berat alat/mesin yang digandengkan dibebankkan kepada traktor. System ini biasanya digunakan untuk menggandeng bajak, garu, alat penyiang dan lain-lain.

8. Double gas throttle (gas ganda)

Traktor sering digunakan pada medan yang tidak rata, sehingga diperlukan gas yang tidak berubah karena guncangan. Traktor dilengkapi dengan gas tangan selain gas kaki. 9. Double brake

Pada traktor, rem kiri dan rem kanan dipisah dengan tujuan untuk membantu pada saat pembelokkan. Dengan pengereman salah satu roda, maka putaran belok akan semakin kecil, sehingga memudahkan pengoperasian traktor di lapangan.

10. Penyetelan jarak antar roda (wheel gauge)

Jarak antar roda kanan dan kiri dapat dirubah menurut kebutuhan, sehingga roda traktor tidak merusak tanaman jika digunakan untuk kegiatan pemeliharaan tanaman. 11. Pemberat (ballast)

Traktor dilengkapi dengan ballast yang dipasang di bagian depan traktor yang berfungsi untuk mecegah roda depan traktor terangkat jka digunakan untuk menarik beban yang berat.

12. Telapak roda khusus

Ada empat macam tipe telapak roda traktor, yaitu:

1. Tipe standard (general purpose cleat)

Mempunyai telapak roda dengan bentuk V biasa. Tipe ini sering digunakan untuk kegiatan pertanian.

2. Tipe high cleatTipe ini memberikan traksi yang besar jika digunakan di tanah yang berlumpur. Tetapi telapak ini akan cepat halus jika digunakan di tanah yang keras atau jalan aspal.

3. Tipe non directionalTelapak roda ini memberikan traksi yang besar jka digunakan di tanah yang berpasir, mempunyai umur yang lebih panjang jika digunakan di jalan yang beraspal.

4. Tipe industrial lug

Tipe ini dapat digunakan untuk pekerjaan di jalan raya atau di tanah pertanian (lahan) dan juga untuk pekerjaan transportasi.III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Traktor tangan

2. Traktor roda empat

3. Patok-patokB. Prosedur Kerja

1. Mengamati dan gambar semua alat kendali yang ada pada ada traktor yang digunakan.2. Mencatat spesifikasi traktor yang digunakan.3. Mengukur jarak antar roda, baik roda di depan maupun roda di belakang.4. Mengukur diameter roda dan panjang traktor.

5. Memperhatikan langkah-langkah pengoperasian traktor, mulai dari menghidupkan traktor, berjalan maju-mundur, belok, sampai mematikan traktor

6. Mengemudikan traktor tamgan dan traktor roda empat dengan membentuk langkah depan dan gerak maju mundur.

7. Mencatat kesulitan-kesulitan apa saja yang ditemui dalam praktikum ini.DAFTAR PUSTAKADepartemen Pertanian, Pusat Data dan informasi.2003. Statistik pertanian (Agricultural Statistics). Jakarta : Deptan.Kramadibrata, M.A.M, 2000. Analisis Kinerja Beberapa Struktur Geometrik Bajak Singkal pada Pengolahan Lahan Sawah.Disertasi. Institut Pertanian Bogor.Promersberger, W.J; D.W. Priebe; F.E. Bishop. 1979. Modern Farm Power. Reston

Publishing company, Reston, Virginia.Syuaib, M.F. 2003. Ergonomic Study on the Process of Mastering Tractor OperationDoctoral Dissertation. The United Graduate School of Agricultural Science.Tokyo University of Agriculture and Technology. JapanYunus, Y, 2004. Tanah dan Pengolahan. Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.EMBED Word.Picture.8

_1447099575.doc