abrasi gigi

3
Abrasi Gigi 1. Pengertian Abrasi Gigi Abrasi gigi merupakan keadaan abnormal dimana ada lapisan pada gigi yaitu email yang hilang dan terkikis, atau terkadang hingga lapisan yang lebih dalam dari email yaitu dentin (Mozartha, 2007). Abrasi gigi adalah keausan secara abnormal dari gigi geligi akibat benda asing seperti tekanan penyikatan gigi dalam arah horizontal yang terlalu kuat disepanjang leher gigi (Eccles dan Green, 1994). 2. Penyebab abrasi gigi Menurut Mozartha (2007) penyebab abrasi gigi adalah disebabkan oleh gaya friksi (gesekan) langsung antara gigi dan objek eksternal, atau karena gaya friksi antara bagian gigi yang berkontak dengan benda abrasif. Beberapa penyebabnya adalah: a. Abrasi gigi yang disebabkan oleh penyikatan gigi dengan arah horizontal dan dengan penekanan berlebihan b. Kebiasaan buruk seperti menggigit pensil c. Kebiasaan menggunakan tusuk gigi yang berlebihan diantara gigi d. Penggunaan gigi tiruan lepasan yang menggunakan cengkeram 3. Macam-macam bentuk abrasi pada gigi Menurut Herawati, dkk, (2005) secara klinis gambaran gigi yang mengalami abrasi dapat dibedakan menjadi 2 bentuk kerusakan atau kelainan yaitu: a. berbentuk V b. bentuk parit/selokan (ditch) atau irisan (wedge) yang terlihat pada sepertiga bagian servik gigi atau akar gigi.

Upload: yanuar-mega

Post on 09-Aug-2015

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abrasi Gigi

Abrasi Gigi

1. Pengertian Abrasi Gigi

Abrasi gigi merupakan keadaan abnormal dimana ada lapisan pada gigi yaitu email yang hilang

dan terkikis, atau terkadang hingga lapisan yang lebih dalam dari email yaitu dentin (Mozartha,

2007). Abrasi gigi adalah keausan secara abnormal dari gigi geligi akibat benda asing seperti

tekanan penyikatan gigi dalam arah horizontal yang terlalu kuat disepanjang leher gigi (Eccles dan

Green, 1994).

2. Penyebab abrasi gigi

Menurut Mozartha (2007) penyebab abrasi gigi adalah disebabkan oleh gaya friksi (gesekan)

langsung antara gigi dan objek eksternal, atau karena gaya friksi antara bagian gigi yang berkontak

dengan benda abrasif. Beberapa penyebabnya adalah:

a. Abrasi gigi yang disebabkan oleh penyikatan gigi dengan arah horizontal dan dengan penekanan

berlebihan

b. Kebiasaan buruk seperti menggigit pensil

c. Kebiasaan menggunakan tusuk gigi yang berlebihan diantara gigi

d. Penggunaan gigi tiruan lepasan yang menggunakan cengkeram

3. Macam-macam bentuk abrasi pada gigi

Menurut Herawati, dkk, (2005) secara klinis gambaran gigi yang mengalami abrasi dapat

dibedakan menjadi 2 bentuk kerusakan atau kelainan yaitu:

a. berbentuk V

b. bentuk parit/selokan (ditch) atau irisan (wedge) yang terlihat pada sepertiga bagian servik gigi

atau akar gigi.

Page 2: Abrasi Gigi

Gambar 7. Abrasi pada gigi C dan P pasien. Pasien tersebut memiliki kecenderungan menyikat giginya dengan kuat. Resesi ringan terjadi pada gingiva dan semento-enamel yang mengalami keauasan tampak sebagai lesi abrasi pada permukaan prominensia akar gigi (tanda panah) (Gandara BK. J Contemp Dent Pract 1999; 1(1): 4).

Abfraksi juga dapat menyebabkan terkikisnya enamel (Gambar 8). Beda

dengan kerusakan gigi lainnya, abfraksi merupakan kerusakan permukaan gigi pada

daerah servikal akibat tekanan tensile dan kompresif selama gigi mengalami flexure

atau melengkung.

Gambaran klinis abfraksi, sebagai berikut:

a. Kelainan ditemukan pada daerah servikal labial/bukal gigi.

b. Berupa parit yang dalam dan sempit berbentuk huruf V.

c. Pada umumnya hanya terjadi pada satu gigi yang mengalami tekanan

eksentrik pada oklusal yang berlebihan atau adanya halangan yang

mengganggu oklusi.

Akibat yang di timbulkan oleh abrasi gigi

Menurut (Mozartha 2007) akibat dari abrasi adalah gigimenjadi hipersensitif di daerah tesebut

akan terasa ngilu bila terkena minuman dingin atau bila ada hembusan angin.

Menurut (Baum dkk, 1997) abrasi gigi dapat menimbulkan kerusakan pada berbagai gigi, keausan-

keausan ujung-ujung gigi atau leher gigi yang terkena abrasi.

Page 3: Abrasi Gigi

Menurut (Herawati, dkk, 2005) gigi yang terkena abrasi gigi akan mengakibatkan gigi menjadi

sangat sensitif, juga besar kemungkinaan terkena pulpa gigi(berisi sraf, dan pembuluh darah) dan

besar kemungkinan akan terjadinya resiko fraktur (patah gigi) pada daerah sepertiga servik

gigi dan hal ini dapat menjadi masalah estetika bagi masyarakat pada umumnya.