designr penahan abrasi

20
LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda dan Krangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-1 BAB. 6 DESAIN STRUKTUR BANGUNAN PENGAMAN PANTAI 6.1. KRITERIA DESAIN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI Dalam melaksanakan desain bangunan pengaman erosi pantai Cirebon, beberapa kriteria perencanaan yang harus dipenuhi yaitu: a) Stabilitas struktur. b) Elevasi struktur, yaitu elevasi puncak dan elevasi dasar. c) Limpasan gelombang (over toping). d) Estetika dan lingkungan. 6.2. TIPE BANGUNAN YANG DIREKOMENDASIKAN Dari uraian sebelumya type bangunan yang direkomendasikan adalah breakwater. Breakwater yang dipilih, diharapkan selain mempertahankan garis pantai yang ada sekarang agar tidak lagi mengalami kemunduran, juga dapat menghasilkan tumpukan sedimen baru. Fungsi lahan di sekitar lokasi pekerjaan adalah berupa tambak dan sawah milik masyarakat dan bukan merupakan pantai wisata sehingga bangunan yang dipilih lebih tidak perlu mengutamakan aspek estetika, namun lebih cenderung pada fungsi mempertahankan garis pantai. Breakwater ini terdiri dari beberapa lapis susunan armor batu alam, di mana querry relatif tidak terlalu jauh dari lokasi pekerjaan, sehingga relatif tidak mahal,dan diharapkan dapat segera direalisasikan. 6.3. ELEVASI STRUKTUR Elevasi bangunan dan tanah disekitar pantai hasil pengukuran berdasarkan referensi elevasi pada Bench Mark (BM) hasil survei yang telah dilakukan. Acuan untuk elevasi

Upload: yassir-arafat

Post on 01-Feb-2016

204 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

Coastal protection

TRANSCRIPT

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-1

BAB. 6

DESAIN STRUKTUR BANGUNAN

PENGAMAN PANTAI

6.1. KRITERIA DESAIN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

Dalam melaksanakan desain bangunan pengaman erosi pantai Cirebon, beberapa

kriteria perencanaan yang harus dipenuhi yaitu:

a) Stabilitas struktur.

b) Elevasi struktur, yaitu elevasi puncak dan elevasi dasar.

c) Limpasan gelombang (over toping).

d) Estetika dan lingkungan.

6.2. TIPE BANGUNAN YANG DIREKOMENDASIKAN

Dari uraian sebelumya type bangunan yang direkomendasikan adalah breakwater.

Breakwater yang dipilih, diharapkan selain mempertahankan garis pantai yang ada

sekarang agar tidak lagi mengalami kemunduran, juga dapat menghasilkan

tumpukan sedimen baru. Fungsi lahan di sekitar lokasi pekerjaan adalah berupa

tambak dan sawah milik masyarakat dan bukan merupakan pantai wisata sehingga

bangunan yang dipilih lebih tidak perlu mengutamakan aspek estetika, namun lebih

cenderung pada fungsi mempertahankan garis pantai.

Breakwater ini terdiri dari beberapa lapis susunan armor batu alam, di mana querry

relatif tidak terlalu jauh dari lokasi pekerjaan, sehingga relatif tidak mahal,dan

diharapkan dapat segera direalisasikan.

6.3. ELEVASI STRUKTUR

Elevasi bangunan dan tanah disekitar pantai hasil pengukuran berdasarkan referensi

elevasi pada Bench Mark (BM) hasil survei yang telah dilakukan. Acuan untuk elevasi

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-2

struktur bangunan yang direncanakan diambil acuan berdasarkan muka surut

terendah (LLWL). Elevasi puncak struktur akan diperhitungkan terhadap elevasi

muka air tertinggi (HWS) untuk struktur subareal atau muka air rata-rata (MSL)

untuk struktur submerged ditambah run up dan tinggi kebebasan. Sedangkan elevasi

dasar struktur bagian bawah akan diperhitungkan kondisi elevasi dasar tanah di

lokasi penempatan bangunan.

6.3.1. Limpasan Gelombang (Over toping)

Struktur breakwater direncanakan untuk dapat dilimpasi gelombang. Pemilihan

struktur dengan limpasan ini adalah karena struktur diharapkan masih dapat dilewati

gelombang yang membawa sedimen. Saat melewati struktur energi gelombang

dipecahkan sehingga sedimen yang terbawa gelombang dapat mengendap di

belakang struktur.

6.3.2. Rayapan Gelombang (run up)

Struktur bangunan pantai juga harus mampu menahan gesekan air laut akibat

adanya rayapan gelombang air laut, terutama pada saat berlangsung badai atau

akibat pasang surut. Apabila gelombang bergerak menuju bangunan yang miring

(dinding tembok laut atau pemecah gelombang), sebagian dari momentum

gelombang tersebut akan dirubah menjadi gerakan air yang meluncur ke atas

lereng, yang di sebut rayapan gelombang (wave run–up).

Perhitungan tinggi rayapan gelombang dilakukan dengan menggunakan grafik run

up. Untuk dapat menggunakan grafik tersebut perlu dihitung dulu nilai bilangan

Irribaren. Bilangan Irribaren dihitung dengan formula sebagai berikut.

0

tan

LH

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-3

Gambar 6.1 Grafik Runup Gelombang

6.3.3. Perhitungan Elevasi Struktur

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, elevasi atas struktur bangunan yang

direncanakan di lokasi studi dapat dilihat sebagai berikut:

Elevasi Muka Air Acuan LWS

Highest Water Spring (HWS ) = 124.70 cm

Mean High Water Spring (MHWS) = 111.40 cm

Mean High Water Level (MHWL) = 81.03 cm

Mean Sea Level (MSL ) = 56.58 cm

Mean Low Water Level (MLWL) = 31.24 cm

Mean Low Water Spring (MLWS) = 10.72 cm

Lowest Water Spring (LWS ) = 0.00 cm

Tinggi Run Up:

Breakwater di Pantai Benda dan Krangkeng didesain untuk dapat dilewati

gelombang, namun energi gelombang masih direduksi. Oleh karena itu hanya

0.30 dari tinggi run up yang akan diperhitungkan terhadap elevasi puncak

breakwater.

Kemiringan talud (m) = 2

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-4

Tinggi gelombang rencana (H) = 0.8 m

Periode Gelombang (T) = 4.100 m

Panjang Gelombang Laut Dalam (Lo) = 26.224

Bilangan Iribaren = 2.863 m

Ru/H = 1.05

Ru = 0.84 m

Elevasi Puncak Bangunan

Et = HHWL + 0.3 Runup

= 1.24 + 0.28

= 1,52 m

Dibulatkan menjadi 1.50 m dari LLWL

Elevasi Dasar Bangunan

Untuk elevasi dasar bangunan, akan disesuaikan dengan kondisi bathimetri di

lokasi penempatan bangunan.

6.4. STABILITAS

Struktur bangunan pengaman pantai akan diperhitungkan terhadap stabilitas

bangunan sehingga mampu memikul gaya luar, yaitu gaya gelombang. Untuk Pantai

Cirebon tipe struktur yang diterapkan adalah tipe rubble mound. Unsur terpenting

dari struktur bangunan pengaman pantai dengan tipe rouble-mound adalah berat

satuan armor pada lapisan paling luar. Berat armor tersebut dihitung berdasarkan

beberapa hal utama yaitu besarnya gelombang desain, jenis armor yang dipilih dan

juga kemiringan struktur. Berdasarkan berat satuan armor itulah dimensi-dimensi

utama struktur dapat ditentukan.

6.4.1. Tipe Konstruksi Breakwater

Struktur bangunan pantai yang terpilih pada pekerjaan ini adalah Breakwater yang

disusun dari armor batu alam. Susunan armor terdiri dari lapisan pelindung dan

lapisan filler/inti. Tipe struktur breakwater dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-5

Gambar 6.2. Tipe Bangunan Breakwater

6.4.2. Gelombang Rencana

Gelombang rencana yang digunakan sebagai dasar perhitungan merupakan

gelombang hasil simulasi transformasi gelombang di lokasi pekerjaan, dengan

gelombang masukan di laut dalam adalah gelombang dengan perioda ulang 50

tahun.

Tinggi gelombang rencana pada breakwater dicari dengan cara me-plot-kan layout

desain breakwater dan jeti ke peta kontur tinggi gelombang. Dengan cara demikian

dapat dicari tinggi gelombang yang akan diterima oleh tiap breakwater dan tiap

bagian jeti. Gelombang rencana untuk masing-masing struktur dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 6.1. Tinggi gelombang rencana untuk desain struktur

STRUKTURGelombang Rencana

H

(m)

BREAKWATER 1 (Pantai Benda) 0.80

BREAKWATER 2 (Pantai Krangkeng) 0.75

6.4.3. Dimensi Breakwater

Dari Tabel 6.1 di atas, dimensi revetmen breakwater dapat dihitung. Dimensi

struktur yang dihitung adalah:

Berat satuan armor

Berat unit batu pada under layer.

Lebar puncak

Tebal lapisan

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-6

Berat satuan armor

Berat satuan armor dihitung berdasarkan rumus Hudson berikut ini:

cot13

3

rD

r

SK

HW

Ket: W : Berat minimum satuan armor pada cover layer dalam ton

r : Rapat masa material armor dalam ton/m3.

Sr : Specific gravity material armor relatif pada rapat masa air laut

Sr = ( r / w )

w : Rapat masa air laut (1.025 ton/m3)

: Sudut (derajat) lereng struktur terhadap garis horisontal

H : Tinggi gelombang desain (m)

KD : Koefisien stabilitas yang bergantung pada jenis armor, bentuk

breakwater dan juga cara penempatan armor (Nilai koefisien ini

disajikan dalam Tabel 6.2).

Berat unit batu pada under layer

Berat minimum untuk batu pada under layer adalah 1/10 dari berat armor pada

cover layer.

Lebar puncak

Lebar puncak dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut ini,

KnB *

3/1

*

rW

W

Ket: B = lebar puncak (m)

n = jumlah armor (n = 3)

W = berat unit armor pada cover layer (ton)

Wr = rapat masa material armor (ton/m3)

K = layer coefficient (Lihat Tabel 6.3)

Tebal lapisan

Tebal lapisan breakwater dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut ini.

Knr

3/1

rW

W

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-7

Dengan : r = tebal rata-rata cover layer atau under layer (m)

n = jumlah unit armor per lapisan (minimum n = 2)

W = Berat satu unit armor (ton)

Wr = Rapat masa material armor (ton/m3)

Dengan menggunakan rumus-rumus di atas, dimensi strukutr dapat dihitung.

Perhitungan dilakukan pada dua jenis armor, yaitu kubus beton dan tetrapod. Hasil

perhitungan disajikan pada Tabel 6.4.

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-8

Tabel 6.2. Nilai Koefisien KD yang Digunakan untuk Menghitung

Berat Unit Armor

Slope

2 Random 1.2 2.4 1.1 1.9 1.5 to3.0

>3 Random 1.6 3.2 1.4 2.3 5

1 Random4 4 2.9 4 2.3 5

1.9 3.2 1.51.6 2.8 2.01.3 2.3 3.0

>3 Random 2.2 4.5 2.1 4.2 5

2 Special 5.8 7.0 5.3 6.4 5

2 Special 7.0 -20.0 8.5 -24.0 ---- -----

5.0 6.0 1.52 Random 7.0 8.0 4.5 5.5 2.0

3.5 4.0 3.08.3 9.0 1.57.8 8.5 2.06.0 6.5 3.0

2 Random 15.8 8 31.8 8 8.0 16.0 2.0 9

7.0 14.0 3.0

2 Random 6.5 7.5 ----- 5.0 5

2 Random 8.0 9.5 5.0 7.0 5

2 Random 11.0 22.0 5

1 Unifarm 12.0 15.0 7.5 9.5 5

Random 2.2 2.5 ---- ---- ----

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

preliminarydesignpurposes

toslopes ranging from1on1.5 to1on3somearmor units testedonastructurehead indicatedaKD-

slopedependence

(MrkleandDavidson, 1979).

n3 Placement

No- DamageCriteriaandMinor Overtopping

Cot

StructureTrunk

KD2

NonbreakingWave

BreakingWave

BreakingWave

NonbreakingWave

StructureHead

KD

CAUTION: ThoseKD values shownin italics areunsupportedby test results andareonlyprovided for

Parallepiped7

TetrapodandQuadripod

Tribar

Roughangular

RoughAngular

RoughAngular

Random 2.0 4.0

2 Random 9.0 10.0

Applicable toslopes ranging from1on1.5 to1on5

n is thenumber of units comprising the thickness of thearmor layer

Theuseof singel layer of quarrystonearmor units is not recommended for structuresubject tobreakingwaves and

only under special conditions for structuresubject tononbreakingwaved. When it isused, thestoneshouldbeUntil more information is availableon thevariationof KD valuewithslope, theuseof KD shouldbe limited

Parallelepiped - shapedstone: longslab - likestonedimensionabout 3 times theshortest dimension

Armor Units

QuarrystoneSmoothrouded

Smoothrouded

Roughangular

2

Refers tono - damagecriteria (<5percent displacement, rocking, etc); if no rocking (<2percent) is

Stability of dolosseonslopes steeper than1and2shouldbesubstantianedbysite-specificmodel test.

Special placement with longaxis of stoneplacedperpendicular tostructure face.

desired, reduceKD 50percent (ZwambornandVanNiekern, 1982).

Dolos

Modifiedcube

Hexapod

Toskane

Tribar

Quarrystone (KRR)

Gradedangular

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-9

Tabel 6.3. Layer Coefficient dan Porositas untuk Berbagai Macam

Jenis Armor

Quarrystone (Smooth) 2 Random 1.02 38

Quarrystone (Rough) 2 Random 1.00 37Quarrystone (Rough) >3 Random 1.00 40Quarrystone (Parallepiped) 2 Special -------- 27Cube (Modified) 2 Random 1.10 47

Tetrapod 2 Random 1.04 50Quadripod 2 Random 0.95 49Hexipod 2 Random 1.15 47

Tribar 2 Random 1.02 54Dolos 2 Random 0.94 56Toskane 2 Random 1.03 52Tribar 1 Uniform 1.13 47Quarrystone Graded Random --------- 37

SPM 1984. VOLUME II, CHAPTER 7/III, PAGE 7- 234

Armor Unit Placement Layer Coefficient kA Porosity (P)%

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-10

Tabel 6.4. Perhitungan Berat Armor & Dimensi Stuktur

STRUKTUR

GelombangRencana

KemiringanLereng

KoefisienStabilitas

KoefisienLapis

Berat JenisArmor

Berat ArmorLebar

PuncakTebal Lapisan

Pelindung

H Cotg q KD k r Wperlu Wdesain B r

Armor (m) (ton/m3) (ton) (ton) (m) (m)

BREAKWATER 1 (Benda)

BATU 0.80 2.0 1.10 1.02 2.65 0.155 0.160 1.20 0.80

KUBUS BETON 0.80 2.0 1.90 1.10 2.40 0.134 0.140 1.30 0.90

BREAKWATER 2 (Krangkeng)

KUBUS BETON 0.75 2.0 1.90 1.10 2.40 0.110 0.120 1.20 0.80

BATU 0.75 2.0 1.10 1.02 2.65 0.128 0.130 1.20 0.80

*) Berat Jenis Air Laut = 1.025 (ton/m3)

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-11

Gambar 6.3. Tipikal Breakwater

Gambar 6.4. Potongan Memanjang Desa Benda

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 6-12

Gambar 6.5. Potongan Memanjang Desa Kerangkeng

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 7-1

BAB. 7

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI,BILL QUANTITY & RENCANA

ANGGARAN BIAYA

7.1. METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

Dalam pelaksanaan bangunan pengaman pantai ada beberapa metoda pelaksanaan

yang dapat dilakukan. Metoda tersebut harus sesuai dengan kondisi wilayah pantai

Cirebon dengan harapan metoda tersebut dapat dilaksanakan dengan

baik.Parameter untuk metoda pelaksanan bangunan pantai ini pada umumnya harus

ramah lingkungan atau tidak merusak aspek lingkungan disekitar lokasi pelaksanan

dan mudah dalam pelaksanaannya.

Secara umum akan dijelaskan beberapa metoda pelaksanaan pekerjaan bangunan

pengaman pantai sebagai berikut.

Produksi kubus Beton dilakukan di Stock yard

Kubus beton diangkut dari stockyard ke site dengan menggunakan dumptruck

melalui jalan akses. Proses bongkar muat dilakukan dengan menggunakan crane.

Pemasangan material Kubus Beton dilakukan dengan menggunakan crane.

Kubus Beton harus dipasang sesuai dengan gambar rencana.

Proses galian dan penimbunan kembali dilakukan secara mekanis dengan

menggunakan excavator.

7.2. VOLUME PEKERJAAN

Volume pekerjaan yang diperhitungkan meliputi pekerjaan sebagai berikut :

Pekerjaan Breakwater Pantai Benda

► Pengadaan kubus beton 0.40 x 0.40 x 0.40 m

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 7-2

► Transportasi kubus beton 0.40 x 0.40 x 0.40 m

► Placing kubus beton 0.40 x 0.40 x 0.40 m

Pekerjaan Breakwater Pantai Krangkeng

► Pengadaan kubus beton 0.40 x 0.40 x 0.40 m

► Transportasi kubus beton 0.40 x 0.40 x 0.40 m

► Placing kubus beton 0.40 x 0.40 x 0.40 m

Rincian volume pekerjaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 7.1. VolumePekerjaan

Jumlah Kubus/m2 = 5.36 buah

Jumlah baris kubus /10 m = 22 buah

Potongan Luas (m2)

(Unit) (Unit)

1 PJ.3 9.20

8.71 48.8 46.63 1025.946 5,006.62

2 PJ.4 8.21

8.28 46.01 44.33 975.268 4,487.21

3 PJ.5 8.34

7.51 45.31 40.21 884.518 4,007.75

4 PJ.6 6.67

8.04 59.26 43.07 947.571 5,615.31

5 PJ.7 9.41

9.64 50.2 51.62 1135.554 5,700.48

6 PJ.8 9.86

9.84 40.43 52.69 1159.125 4,686.34

7 PJ.9 9.81

11.34 44.76 60.72 1159.125 5,188.24

8 PJ.10 12.86

334.77 339.27 34,692.00

Jumlah

Kubus/10m

Luas Rata-Rata

(m2)

Panjang

(m)

Volume Pek.

Kubus Beton

(unit)

NoLAPISAN PELINDUNG KUBUS BETON

PANTAI BENDA

Jumlah

Jumlah

Kubus/m2

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 7-3

1 PJ.51 6.14

5.93 98.11 31.74 698.304 6,851.06

2 PJ.52 5.71

6.18 69.96 33.11 728.357 5,095.59

3 PJ.53 6.65

6.06 67.44 32.44 713.625 4,812.69

4 PJ.54 5.46

6.23 63.46 33.35 733.661 4,655.81

5 PJ.55 6.99

5.82 52.07 31.15 685.339 3,568.56

6 PJ.56 4.64

5.18 47.22 27.75 610.500 2,882.78

7 PJ.57 5.72

4.59 52.46 24.56 540.375 2,834.81

8 PJ.58 3.45

2.86 59.79 15.32 337.071 2,015.35

9 PJ.59 2.27

2.52 39.07 13.47 296.411 1,158.08

10 PJ.60 2.76

2.89 53.84 15.48 340.607 1,833.83

11 PJ.61 3.02

2.48 54.42 13.26 291.696 1,587.41

12 PJ.62 1.93

4.55 50.52 24.35 535.661 2,706.16

13 PJ.63 7.16

6.06 48.77 32.44 713.625 3,480.35

14 PJ.64 4.95

4.56 56.88 24.43 537.429 3,056.89

15 PJ.65 4.17

3.54 46.43 18.96 417.214 1,937.13

16 PJ.66 2.91

3.62 42.37 19.40 426.820 1,808.43

17 PJ.67 4.33

4.33 77.81 23.18 509.909 3,967.60

18 PJ.68 4.32

4.09 79.47 21.91 482.036 3,830.74

19 PJ.68A 3.86

3.97 56.08 21.24 467.304 2,620.64

20 PJ.69 4.07

4.12 41.25 22.04 484.982 2,000.55

21 PJ.70 4.16

4.54 44.24 24.32 535.071 2,367.16

22 PJ.71 4.92

5.56 66.64 29.79 655.286 4,366.82

23 PJ.72 6.20

6.20 42.51 33.21 730.714 3,106.27

24 PJ.73 6.20

6.20 46.55 33.21 730.714 3,401.48

25 PJ.74 6.20

1357.36 600.12 75,947.00

1692.13 939.39 110,639.00Total

PANTAI KRANGKENG

Jumlah

Potongan Luas (m2)

(Unit) (Unit)

Jumlah

Kubus/10m

Luas Rata-Rata

(m2)

Panjang

(m)

Volume Pek.

Kubus Beton

(unit)

NoLAPISAN PELINDUNG KUBUS BETON

Jumlah

Kubus/m2

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 7-4

7.3. RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pada perhitungan Rencana Anggaran Biaya ini komponen yang dihitung terdiri dari

pekerjaan persiapan dan pekerjaan konstruksi breakwater. Material yang digunakan

pada pekerjaan konstruksi breakwater ini adalah berupa batu alam. Detail

pekerjaannya terdiri dari : pengadaan, transportasi, dan placing armor armor. Pada

perhitungan Rencana Anggaran Biaya ini perhitungan analisis harga satuan dilakukan

dengan memperhitungkan material, tenaga kerja, dan peralatan yang digunakan

termasuk bahan bakar peralatan yang diperlukan. Rekapitulasi Rencana Anggaran

Biaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.Berikut adalah Rencana Anggaran Biaya

Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai Benda dan Krangkeng.

Tabel 7.2 Tabel Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Kontrak : 150 Hari

Waktu Pelaksanaan : 120 Hari

Harga Satuan Jumlah

(Rp) (Rp)

A Desa Benda

1 Pekerjaan Umum dan Persiapan

a Pembersihan area stockyard m2 2.000 3.500 7.000.000

b Sewa lahan untuk stockyard m2 2.000 12.000 24.000.000

c Penyediaan air kerja bln 4 3.500.000 14.000.000

d Dokumentasi proyek set 5 200.000 1.000.000

e Direksi keet uk. 4x10m m2 40 600.000 24.000.000

f Pengukuran (Uitzet) Ls 1 7.500.000 7.500.000

g Pemasangan Bouplank Ls 1 9.000.000 9.000.000

h Pagar sementara dengan seng gelombang m' 200 300.000 60.000.000

i Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan set 4 25.000.000 100.000.000

j Papan Nama Proyek bh 1 350.000 350.000

Total Item 1 246.850.000

2 Konstruksi Breakwater Benda

a Pembuatan jalan akses (Panjang = 500 m, Lebar = 12 m) LS 1 500.000.000 500.000.000

b Pekerjaan Geotextile m2 3.693 45.364 167.507.164

c Produksi Kubus 0.40 x 0.40 x 0.40 Unit 34.692 96.865 3.360.450.573

d Transportasi Kubus 0.40 x 0.40 x 0.40 Unit 34.692 25.037 868.583.604

e Pemasangan Kubus 0.40 x 0.40 x 0.40 Unit 34.692 20.371 706.710.732

Total Item 2 5.603.252.074

5.850.102.074

Lembar

PerincianVolumeSatItem

Total Biaya Konstruksi Breakwater 1

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi Pengamanan Pantai Krangkeng dan Benda

UnitNo

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 7-5

Harga Satuan Jumlah

(Rp) (Rp)

Lembar

PerincianVolumeSatItem UnitNo

B Desa Kerangkeng

1 Pekerjaan Umum dan Persiapan

a Pembersihan area stockyard m2 2 2.000 3.500 7.000.000

b Sewa lahan untuk stockyard m2 2 2.000 12.000 24.000.000

c Penyediaan air kerja bln 2 4 3.500.000 14.000.000

d Dokumentasi proyek set 2 5 200.000 1.000.000

e Direksi keet uk. 4x10m m2 2 40 600.000 24.000.000

f Pengukuran (Uitzet) Ls 1 12.500.000 12.500.000

g Pemasangan Bouplank Ls 1 16.000.000 16.000.000

h Pagar sementara dengan seng gelombang m' 2 200 300.000 60.000.000

i Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan set 2 4 25.000.000 100.000.000

j Papan Nama Proyek bh 2 1 350.000 350.000

Total Item 3 258.850.000

2 Konstruksi Breakwater Krangkeng

a Pekerjaan Geotextile m2 14.972 45.364 679.175.328

b Produksi Kubus 0.40 x 0.40 x 0.40 Unit 75.947 96.865 7.356.628.032

c Transportasi Kubus 0.40 x 0.40 x 0.40 Unit 75.947 25.037 1.901.485.039

d Pemasangan Kubus 0.40 x 0.40 x 0.40 Unit 75.947 20.371 1.547.116.337

Total Item 4 11.484.404.736

11.743.254.736

Jumlah Total 17.593.356.810

Total Biaya Konstruksi = 17.593.356.810

PPN 10 % = 1.759.335.681

Total Biaya (dibulatkan) = 19.352.693.000

Terbilang :

Sembilan belas miliar tiga ratus lima puluh dua juta enam ratus sembilan puluh tiga ribu rupiah

Total Biaya Konstruksi Breakwater 2

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 8-1

BAB. 8

KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut adalah uraian mengenai kesimpulan dan rekomendasi dari pekerjaan ini:

1) Berdasarkan hasil penelusuran lapangan diperoleh bahwa di lokasi kajian yaitu

Desa Benda dan Desa Krangkeng terindikasi kerusakan pantai yang

kondisinya sudah sangat kritis. Indikasi kerusakan pantai, dapat dilihat dari

adanya tanda-tanda erosi yang menunjukkan mundurnya garis pantai di Desa

Benda yang sangat cepat mencapai sekitar ±15 m per tahun (Lihat gambar

2.3.). Sedangkan di Desa Krangkeng garis pantai yang terindikasi mundur

dengan cepat terletak di sebelah timur ±15 m per tahun, sedangkan di bagian

utara kemunduran garis pantai tidak terlalu signifikan.

2) Fasilitas publik yang terdapat di lokasi kajian adalah tambak dan sawah milik

masyarakat serta jalan penghubung antar desa. Berdasarkan kondisi-kondisi

yang telah diuraikan pada butir di atas, konsultan merekomendasikan

pembangunan breakwater di Desa Benda sepanjang 400 m dan di Desa

Krangkeng sepanjang 1357 m. Diharapkan dengan dibangunnya struktur

pengaman pantai berupa breakwater yang terdiri dari susunan armor kubus

beton dengan dimensi 0.40 x 0.40 x 0.40 m dapat menanggulangi atau

mengurangi kerusakan pantai yang akan terjadi. Dengan rencana puncak

breakwater pada elevasi +1,50 m akan terjadi lompatan gelombang diatas

puncak breakwater yang akan membawa pasir yang akan mengisi dibagian

belakang breakwater, sehingga di belakang breakwater terbentuk tanah

tumbuh.

3) Besar biaya keseluruhan yang diperlukan untuk melaksanakan konstruksi

tersebut, berdasarkan analisis rencana anggaran biaya adalah sebesar Rp.

19.303.193.000,- .

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 8-2

4) Berdasarkan uraian tersebut diatas, konsultan merekomendasikan untuk

membangun breakwater (bangunan pengaman pantai) dengan skala prioritas

sebagai berikut :

Prioritas I : Desa Benda

Prioritas II : Desa Krangkeng bagian timur

Prioritas III : Desa Krangkeng bagian utara

5) Rekomendasi di Desa Tanjakan

Di Desa Tanjakan telah dibangun Breakwater bercelah dengan jarak antara

breakwater ±30 m, namun di belakang breakwater masih terjadi penggerusan

garis pantai akibat gelombang yang melalui celah tersebut terindikasi masih

memiliki daya rusak yang mengakibatkan kerusakan garis pantai di belakang

breakwater.

Berdasarkan tinjauan di daerah sekitar yang telah terbangun breakwater

dengan kasus yang sama, konsultan merekomendasikan untuk memperkecil

celah antara breakwater menjadi 5 – 10 m.

Gambar 8.1. Kerusakan garis pantai di belakang breakwater yang terjadi di Desa

Tanjakan

LAPORAN AKHIR SID Penahan Abrasi Pantai Utara Jawa, Desa Benda danKrangkeng (1500 Meter) Kab. Indramayu

PT. BINATAMA WIRAWREDHA KONSULTAN 8-3

Gambar 8.2. Rekomendasi perbaikan celah breakwater di Desa Tanjakan

Panjang celah 30 m

Panjang celah rekomendasi 5 -10 m