gm 2.4 - erosi, abrasi, abfraksi dan atrisi
DESCRIPTION
fkgTRANSCRIPT
Ausnya jaringan gigi akibat proses mekanis
Penyebab: pemakaian pasta gigi yang abrasif atau sikat gigi yang keras, menyikat gigi dengan tekanan kuat, kawat gigi yang terlalu mencengkeram (GTL)
Biasanya mengenai bagian serviks gigi sebelah bukal, gigi anterior maupun posterior
ABRASI
Gambaran klinis
Biasanya dijumpai di daerah servikal
Gigi yang sering terkena: P dan C
Lesi cenderung melebar
Abrasi …
Edukasi tentang pemilihan sikat gigi, frekuensi, cara dan lamanya menyikat gigi perubahan perilaku
Prosedur operatif: Aplikasi resin komposit
Pencegahan & Perawatan
kerusakan permukaan gigi pada daerah servikal
Penyebab: tekanan pengunyahan yang berlebihan atau adanya halangan yang menganggu oklusi
ABFRAKSI
Gambaran klinis
Biasanya dijumpai di daerah servikal, bukal atau labial
Berbentuk parit yang dalam dan sempit, seperti huruf V
Umumnya terjadi hanya pada satu gigi
Abfraksi …
Pencegahan & Perawatan
Terapi penyesuaian oklusi Prosedur operatif: tambalan dengan
menggunakan bahan yang tidak kaku (resin komposit)
Kerusakan pada permukaan oklusal gigi kehilangan permukaan gigi secara bertahap
Penyebab: kontak antar gigi selama pengunyahan atau adanya parafungsi/kelainan fungsi seperti bruksism
ATRISI
Gambaran klinis
Dijumpai pada permukaan gigi yang berkontak saat pemakaian
Permukaan enamel rata dengan dentin
Kemungkinan terjadi fraktur tonjol gigi
Atrisi …
proses hilangnya jaringan keras gigi yang tidak berhubungan dengan faktor mekanis faktor kimia
Erosi gigi harus dibedakan dari karies gigi Ditandai dengan terjadinya demineralisasi
pada gigi akibat asam persamaan Adanya keterlibatan bakteri dalam
membentuk asam pada proses karies gigi sedangkan pada erosi gigi tidak perbedaan
EROSI
Erosi gigi berasal dari asam yang bukan sebagai hasil fermentasi bakteri, sedangkan karies gigi berasal dari asam yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat oleh bakteri kariogenik dalam mulut
Penyebab:
1. Ekstrinsik: zat asam dari luar tubuh
a. Diet: makanan dan minuman dg pH rendah
b. Obat-obatan (asam khlorida)
c. Pekerjaan: pekerja pabrik/industri yang berhubungan dengan asam
d. Olahraga: berenang di air mengandung khlorin
Erosi …
Penyebab:
2. Intrinsik: zat asam dari dalam tubuh
a. Sendawa dari lambung
b. Muntah berulang (seperti pada penderita Gerd dan bulimia)
c. Masalah psikologi: stres berat, pecandu alkohol
d. Efek samping obat sitostatika: eg. Obat asma mengiritasi lambung
Beberapa jenis asam seperti asam sitrat, asam malat, asam tartarat dan asam laktat dijumpai hampir di setiap jenis makanan dan minuman maupun buah-buahan
Gambaran klinis
Pada proses awal: terjadi pada permukaan enamel licin, dan berkilat
Pada proses lanjut: meluas sampai ke permukaan dentin pewarnaan
Biasanya terjadi pada permukaan labial gigi insisivus, pada gigi kaninus jarang terjadi
Mekanisme Proses awal: pelepasan kalsium email gigi
kehilangan sebagian elemen email meluas sampai ke dentin ngilu
Email gigi: hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) atau fluoroapatit (Ca10(PO4)6F2)
Kedua unsur tersebut dalam suasana asam akan larut menjadi Ca2+, PO4
-9, F-, dan OH-. Ion H+ akan bereaksi dengan gugus PO4
-9, F-atau OH membentuk HSO4-, H2SO4
-, HF, atau H2O, sedangkan yang kompleks terbentuk CaHSO4, CaPO4, dan CaHPO4
Ca10(PO4)6F2 Ca10(PO4)6F2 + 2n H+ N Ca2+ + Ca10 – nH20 – 2n(PO4)6F2
Kecepatan melarutnya email dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH), konsentrasi asam, waktu melarut, dan ada tidaknya kalsium atau fosfat.9
Derajat erosi gigi (Cate, 1961): Etsa (Et) : Permukaan enamel gigi berkilat
seperti kaca tanpa kehilangan kontur gigi Derajat 1 Erosi (G 1) : Hilang lapisan enamel Derajat 2 Erosi (G2) : Hilang lapisan enamel
diikuti dentin terbuka Derajat 3 Erosi (G3) : Hilang lapisan enamel,
dentin dan dentin Derajat 4 Erosi (G4) : Hilang lapisan enamel,
dentin dan pulpa gigi.
Indeks pengukuran erosi gigi (O’Sullivan, 2000)
Kode Sisi Erosi Kode Derajat keparahan
A Hanya labial/bukal 0 Enamel normal
B Hanya ling/palatal 1 Permukaan enamel terlibat tanpa terjadi kehilangan kontour gigi
C Hanya oklusal/insisal 2 Hanya kehilangan permukaan enamel
D Labial + oklusal/insisal 3 Kehilangan enamel disertai dentin terbuka
E Lingual + oklusal/insisal 4 Kehilangan enamel dan dentin mencapai dej
F Multisurface 5 Kehilangan enamel dan dentin dengan pulpa terbuka
9 Tidak terukur
Banyaknya permukaan yang terkena
Kode (-)
< ½ permukaan terkena
Kode (+)
> ½ permukaan terkena
Pencegahan terjadinya Erosi•Meminum langsung atau harus dicairkan.•Meminum minuman ringan hanya pada waktu makan.•Waktu minum tidak boleh lama.•Sebaiknya menggunakan pipet.•Meminum minuman ringan yang didinginkan •Tidak dibolehkan mengulum minuman dalam mulut. •Tidak dibolehkan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi minuman ringan: minimal >20 menit•Sebaiknya minum susu, air putih atau makan keju setelah mengonsumsi minuman ringan yang mengandung asam.
Sebaiknya mengganti minuman ringan mengandung asam dengan minuman lain yang kurang bersifat erosif
Faktor yang mempengaruhi
Jenis minuman ringan Frekuensi mengonsumsi minuman
ringan Cara mengonsumsi minuman ringan Kandungan dalam minuman ringan
SALIVA : kalsium dan fosfor