studi pengendalian abrasi pantai menggunakan …

193
STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN SEAWALL DI PANTAI GALESONG SELATAN KABUPATEN TAKALAR Oleh: ARIFUDDIN A. PARAMMA K. 105810138210 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN SEAWALLDI PANTAI GALESONG SELATAN

KABUPATEN TAKALAR

Oleh:

ARIFUDDIN A. PARAMMAK. 105810138210

JURUSAN SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2017

Page 2: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …
Page 3: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

KATA PENGANTAR

Assalamualikum, Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

rahmat dan izin-Nyalah sehinggan penulis dapat menyelesaikan Makalah

Ujian Komprehensif ini dengan baik.

Makalah ujian Komprehensif ini disususun sebagai salah satu

persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka menyelesaikan Program

Studi pada jurusan Sipil dan Perencanaan Fakultas teknik Universitas

Muhammadiyah Makassar. Adapun Judul tugas akhir ini kami “STUDY

PENGENDALIAN ABRASI PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN

SEAWALL DI PANTAI GALESONG SELATAN KABUPATEN

TAKALAR “

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah Ujian Komprehensif

ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan petunjuk serta

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segalah

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ujian Komprehensif ini.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb

Makassar, September 2017

Penulis

Page 4: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i

PERSETUJUAN JUDUL …………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………… iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. Iv

DAFTAR TABEL ……………………………………………………… vii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… viii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….. 1

A. Latar Belakang ………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2

C. Tujuan Penulisan ………………………………………. 2

D. Batasan Masalah ……………………………………….. 3

E. Manfaat Penulisan …………………………………….. 3

F. Sistimatika Penulisan ………………………………….. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………. 5

A. Pantai ……………………………………………………… 5

B. Penanganan Abrasai Pantai……………………………….. 6

C. Gelombang……………………. ………………………... 7

a. Teori gelombang Airy………………………………… 7

b. Teori gelombang Stokes ………………………………. 11

c. Teori gelombang Knoidal …………………………….. 13

D. Analisis Statistik Gelombang …………………………….. 14

1. Gelombang Representatif ……………………………… 14

Page 5: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2. Analisis Frekuensi …………………………………. 15

E. Deformormasi Gelombang…………………………………. 18

1. Gelombang laut dalam ……………………………….. 18

2. Refraksi Gelombang ………………………………… 19

3. Difraksi Gelombang …………………………………. 21

4. Refleksi Gelombang …………………………………. 23

5. Gelombang Pecah …………………………………….. 23

F. Angin …………………………………………………….. 26

1. Distribusi Kecepatan Angin …………………………… 27

2. Konversi Kecepatan Angin …………………………… 29

3. Fetch ………………………………………………….. 30

G. Fluktuasi Muka Air Laut ………………………………… 31

1. Wave Set up

(Kenaikan muka air laut karena gelombang) 31

2. Wind Set Up

(Kenaikan muka air laut karena angin) …. 32

H. Design Water Level (DWL) ……………………………… 34

I. Pasang Surut …………………………………………….. 34

J. Batimetri dan Topografi …………………………………. 38

K. Aspek Perlindungan dan Pengamanan Pantai ………. 39

1. Kriteria perencanaan ………………………………… 39

2. Tembok Laut (Seawall) ……………………………… 41

Page 6: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………… 50

A. Tempat dan waktu penelitian ………………………… 50

B. Jenis dan sumber data……………................……….. 50

C. Analisa data ...............................…………………….. 51

D. Bagan Alir Penelitian …………………………………. 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………… 57

A. Peramalan Gelombang……………………………….. 57

B. Gelombang di Lokasi Bangunan ……………………. 82

C. Elevasi Struktur ………………………………………. 84

D. Pasangan Batu ………………………………………… 86

E. Tumpukan Batu di Kaki Pelindung …………………... 96

BAB V PENUTUP ……………………………………………………. 97

A. Kesimpulan …………………………………………… 97

B. Saran ………………………………………………….. 99

Page 7: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

DAFTAR TABEL

Nomor halaman

1. Koefisien Untuk Menghitung Deviasi Standar ………………………. 15

2. Klasifikasi lereng...............................................................…………. 52

3. Rekapan data angin rata-rata selama 10 tahun ......................…… 57

4. Persentasi kejadian angin berdasarkan arah datangnya

dilokasi studi …................................................................................. 58

5. Perhitungan Fetch efektif arah barat laut …………………………….. 61

6. Perhitungan Fetch efektif arah barat ………………………………….. 62

7. Perhitungan Fetch efektif arah selatan ………………………………… 63

8. Perhitungan Fetch efektif arah barat daya…………………………….. 64

9. Rekapan data angin maksimum BMKG Paotere …….............……... 65

10.Perhitungan tinggi gelombang pantai Galesong tahun 2007 -2016 67

11.Perhitungan periode gelombang pantai Galesong tahun

2007 -2016 …….......................................................................... 67

12.Penggabungan hasil perhitungan selama 10 tahun……………………68

13.Jumlah data arah gelombang berdasrkan tinggi gelombang ……… 70

14.Prosentase data arah gelombang berdasrkan tinggi gelombang …… 71

15.Hasil perhitungan tinggi gelombang dengan periode ulang ……….. 72

16.Tinggi gelombang laut dalam dengan periode ulang tertentu ……… 78

17.Perhitungan analisis harmonic pasang surut ………………………… 78

Page 8: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

DAFTAR GAMBAR

Nomor halaman

1. Batasan pantai ………………………………………………………. 6

2. Skets definisi gelombang ………………………………………….. 8

3. Gerak orbit partikel zat cair di laut dangkal, transisi, dan dalam .. 9

4. Orbit partikel air pada gelombang Stokes ………………………………. 12

5. Gelombang knoidal ………………………………………………….. 14

6. Refraksi Gelombang ………………………………………………… 21

7. Hukum Snellius untuk refraksi gelombang …………………………. 22

8. Difraksi gelombang di belakang rintangan …………………………. 23

9. Penetuan tinggi dan kedalaman gelombang pecah...……………… 27

10.Contoh mawar Angin …………....................................................... 27

11.Hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat ……….. 29

12.Wave Set Up dan Wave Set Down ………………………………… 32

13.Contoh desain Seawall ................................................................. 41

14.Gaya akibat tekanan tanah aktif ....……………....………………….. 44

15.Lokasi penelitian …………………………………....………………….. 50

16.Bagan alir penelitian ……………………………....…………………… 56

17.Mawar angin ………………………………..………………………….. 59

18.Penentuan fetch pada lokasi studi .......……………………………… 60

19.Panjang fetch arah barat laut ………………………………………… 61

20.Panjang fetch arah barat …………………………………………….. 62

Page 9: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

21.Panjang fetch arah selatan …………………………………………… 63

22.Panjang fetch arah barat daya………………………………………… 64

23.Grafik penggambaran periode gelombang ………………………….. 69

24.Grafik hubungan kecepatan angin di laut dan di darat …………… 70

25.Hasil perhitungan tunggang pasang surut…………………………….81

26.Grafik pasang surut pantai Galesong Selatan ……………………… 81

27.Grafik hubungan Ho, Hb dan db ……………………………………… 82

28.Perkiraan kenaikan muka air laut karena pemanasan global …… 84

29.Struktur pasangan batu seawall ……………………………………… 86

30.Titik berat struktur seawall ………………………………………….. 87

31.Letak resultante gaya-gaya yang bekerja…………………………… 89

32.Tinjauan terhadap beberapa potongan……………………………… 90

33.Tinjauan terhadap patahnya tumit…………………………………... 94

Page 10: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.508

pulau yang dikelilingi oleh laut dengan luas wilayah perairan 6.315.222

km² dan panjang garis pantai sekitar 99.093 Km. kawasan pesisir dan

lautan indonesia memiliki berbagai sumber daya hayati yang sangat besar

dan beragam merupakan potensi pembangunan yang sangat penting

dalam meningkatkan perekonomian.

Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air

laut, di mana posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan

pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi. Abrasi merupakan

salah satu masalah yang mengancam kondisi pesisir, yang dapat

mengancam garis pantai sehingga mundur kebelakang, merusak tambak,

baik bangunan yang difungsikan sebagai penunjang wisata maupun

rumah penduduk.

Salah satu pantai yang sebagian masyarakatnya telah pindah ke

lokasi yang lebih jauh dari garis pantai diakibatkan abrasi cukup parah

adalah Pantai Galesong Selatan di Dusun Pappa Desa Atabbua

Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Melihat kondisi yang

terjadi di lokasi studi, dapat dibayangkan betapa besar laju abrasi yang

terjadi. Abrasi yang terjadi diprediksi karena adanya gempuran

gelombang.

Page 11: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2

Untuk itu perlu adanya studi penanganan abrasi pantai dengan

memilih bangunan pantai yang paling efektif dalam mengurangi abrasi

pantai, dengan demikian penulis tertarik mengambil judul “STUDY

PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN SEAWALL DI

PANTAI GALESONG SELATAN KABUPATEN TAKALAR“

B. Rumusan Masalah

Pada uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka penulis

mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana karakteristik gelombang pantai Galesong Selatan

2) Bagaimana alternatif bangunan seawall untuk bangunan pantai

Galesong Selatan

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, maka penelitian ini

dilakukan :

1) Mengetahui tinggi, panjang, dan deformasi gelombang pada pantai

Galesong Selatan

2) Menentukan jenis bangunan sea wall yang sesuai dengan pantai

Galesong Selatan

Page 12: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

3

D. Batasan Masalah

Untuk menghindari cakupan penulisan yang lebih luas dan capaian

yang diinginkan maka penulisan dibatasi pada :

1) Wilayah pantai yang diteliti adalah pantai Galesong Selatan Dusun

Pappa Desa Atabbuah Kecamatan Galesong Selatan

2) Bentuk bangunan seawall yang digunakan adalah bangunan type

curved sea wall dan gravity sea wall

3) Desain tidak sampai pada perhitungan biaya.

E. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :

1) Memberi gambaran tentang penanganan abarasi pantai dengan

menggunakan seawall terhadap kegunaan pada masyarakat disekitar

pantai Galesong Selatan

2) Dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang ada kaitannya

dengan abrasi pantai.

F. Sistimatika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran umum isi tulisan, penulis membuat

sistimatika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan mencakup pembahasan latar belakang,

rumusan masalah, batasan masalah tujuan penulisan,

manfaat penulisan, dan sistimatika penulisan.

Bab II Kajian pustaka mencakup, pantai, abrasi pantai, gelombang,

angin pasang surut, sistim pengamanan abrasi pantai

Page 13: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

4

Bab III Metodologi penelitian mencakup lokasi penelitian, jenis

penelitian dan sumber data, metode analisa data, bagan alir

penelitian.

Bab IV Hasil dan Pembahsan

Bab V Penutup

Page 14: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pantai

Istilah tentang kepantaian dalam bahasa Indonesia yang sering

rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Penjelasan

mengenai beberapa definisi tentang kepantaian ini dapat dilihat pada

gambar 1. Pesisir adalah daerah darat tepi laut yang masih mendapat

pengaruh laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air laut.

Sedangkan pantai adalah daerah tepi perairan yang dipengaruhi oleh air

pasang tertinggi dan surut terendah. Daerah daratan adalah daerah yang

terletak di atas dan di bawah permukaan daratan dimulai dari batas

pasang tertinggi. Daerah lautan adalah daerah yang terletak di atas dan di

bawah permukaan air laut mulai dari sisi laut pada garis surut terendah,

termasuk dasar laut dan bagian bumi di bawahnya. Garis pantai adalah

garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak

tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi

pantai yang terjadi. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang

pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan

kelestarian fungsi pantai. Kriteria sempadan pantai adalah daratan

sepanjang tepian yang lebarnya sesuai dengan bentuk dan kondisi fisik

pantai, minimal 10 m dari titik pasang tertinggi ke arah daratan.

Page 15: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

6

Map : Muka air pasangMas : Muka air surut

Gambar 1 Batasan pantai (Triatmodjo, 1999)

B. Penanganan Abrasi Pantai

Wilayah pantai merupakan daerah yang sangat sensitif

dimanfaatkan untuk kegiatan manusia, seperti kawasan pusat

pemerintahan, pemukiman, industri, pelabuhan, pertambakan,

pertanian/perikanan, pariwisata dan sebagainya. Adanya kegiatan

tersebut dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan akan lahan,

prasarana dan sebagainya, yang selanjutnya akan timbul masalah-

masalah yang ada di daerah pantai seperti abrasi, akresi, perubahan garis

pantai, rusaknya sumber daya pantai dan pelindung alami pantai,

permasalahan yang terjadi di wilayah muara pantai.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi pantai:

1. Memperkuat atau melindungi pantai agar mampu menahan serangan

gelombang,

2. Mengubah laju transportasi sedimen sepanjang pantai,

3. Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai,

4. Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan

cara lain.

Page 16: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

7

C. Gelombang

Gelombang di laut dapat dibedakan menjadi beberapa macam

yang tergantung pada gaya pembangkitnya. Gelombang tersebut itu

adalah gelombang angin yang diakibatkan oleh tiupan angin di permukaan

laut, gelombang pasang surut dibangkitkan oleh gaya tarik benda-benda

langit terutama matahari dan bulan, gelombang tsunami terjadi karena

letusan gunung berapi atau gempa di laut, gelombang yang dibangkitkan

oleh kapal yang bergerak, dan sebagainya. Gelombang dapat

menimbulkan energi yang dapat mempengaruhi profil pantai. Selain itu

gelombang juga menimbulkan arus dan transport sedimen dalam arah

tegak lurus maupun sepanjang pantai, serta menyebabkan gaya-gaya

yang bekerja pada bangunan pantai. Terdapat beberapa teori gelombang

dengan beberapa derajat kekomplekan dan ketelitian untuk

menggambarkan kondisi gelombang di alam diantaranya adalah teori Airy,

Stokes, Gerstner, Mich , Knoidal dan Tunggal. Teori gelombang Airy

merupakan teori gelombang amplitude kecil, sedangkan teori gelombang

yang lain adalah gelombang amplitude terbatas (finite amplitude waves)

a. Teori gelombang Airy

Teori Gelombang Airy ( teori amplitude kecil ) diturunkan

berdasarkan persamaan Laplace untuk aliran tidak tak rotasi ( irrotational

flow ) dengan kondisi batas di dasar laut dan di permukaan air (

Triatmadja B,1996 ). Terdapat beberapa anggapan yang digunakan untuk

menurunkan persamaan gelombang adalah sebagai berikut:

Page 17: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

8

1. Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan, sehingga rapat

masa adalah konstan.

2. Tegangan permukaan diabaikan.

3. Gaya coriolis ( akibat perputaran bumi diabaikan )

4. Tekanan pada permukaan air adalah seragam dan konstan.

5. Zat cair adalah ideal, sehingga berlaku aliran tak rotasi.

6. Dasar Laut adalah Horisontal, tetap dan impermeable sehingga

kecepatan vertikal di dasar adalah nol.

7. Amplitudo gelombang kecil terhadap panjang gelombang dan

kedalaman air.

8. Gerak gelombang berbentuk silinder yang tegak lurus arah penjalaran

gelombang sehingga gelombang adalah dua dimensi.

Hubungan cepat rambat gelombang dengan T dan d adalah= ℎ ……………………………............... 1

Dan hubungan panjang gelombang sebagai fungsi kedalaman adalah= ℎ ………………………………………… ` 2

Gambar 2 Skets definisi gelombang (sumber: bambang triatmojo)

Page 18: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

9

Berdasarkan kedalaman relatif, yaitu perbandingan antara

kedalaman air dan panjang gelombang L, (d/L), gelombang dapat

diklasifikasikan menjadi tiga macam (gambar 3) yaitu :

1. Gelombang di laut dalam jika d/L ≥ 1/ 2

2. Gelombang di laut transisi jika 1/20 < d/L < 1/2

3. Gelombang di laut dangkal jika d/L ≤ 1/20

Gambar 3 Gerak orbit partikel zat cair di laut dangkal, transisi dan dalam

(Triatmodjo, 1999)

Apabila kedalaman relatif d/L adalah lebih besar dari 0,5: nilai tanh

( 2πd / L ) = 1,0 sehingga persamaan (1) dan (2) menjadi := ………………………………………………….. 3

Dan = = 1,56 …………………………………….. 4

Indeks So menujukkan bahwa nilai-nilai tersebut adalah untuk kondisi di

laut dalam.

Apabila kedalaman relatif kurang dari 1/20, nilai tanh ( 2πd / L ) = 2πd / L

sehingga persamaan (3) dan (4) menjadi:

Page 19: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

10

= …….................................................................. 5= = .................................................................... 6

Untuk kondisi gelombang di laut transisi, yaitu jika 1/20 < d/L < 1/2, cepat

rambat

dan panjang gelombang dihitung dengan menggunakan persamaan 3 dan

4 Apabila persamaan (3) dibagi (5) atau (4) dibagi dengan (6) akan

didapat : = = ℎ ...................................................... 7

Apabila kedua ruas dari persamaan (7) dikalikan dengan d/L maka akan

didapat := = ℎ ........................................................ 8

Dimana :

D : Jarak antara muka air rerata dan dasar laut

η (x,t) : Fluktuasi muka air terhadap muka air diam

a : Amplitudo gelombang

H : Tinggi gelombang = 2 a

L : Panjang gelombang, yaitu jarak antara dua puncak

gelombang yang berurutan

Lo : Panjang gelombang awal

T : Periode gelombang, yaitu interval waktu yang

diperlukan oleh partikel air untuk kembali pada

Page 20: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

11

kedudukkan yang sama dengan kedudukan

sebelumnya

C : Kecepatan rambat gelombang = L/T

Co : Kecepatan rambat gelombang awal

k : angka gelombang = 2π / L

σ : frekuensi gelombang = 2π /T

g : gravitasi = 9,81 m/d2

b. Teori gelombang Stokes

Teori stokes mengembangkan toeri orde kedua untuk gelombang

yang mempunyai tinggi gelombang kecil tetapi berhingga. Beberapa

karakteristik pengerjaan teori gelombang stokes diberikan berikut ini

(Triatmodjo,1996):

1. Panjang dan kecepatan rambat gelombang

Panjang dan kecepatan rambat gelombang untuk teori gelombang

stokes sama dengan teori gelombang airy yaitu :

Hubungan cepat rambat gelombang dengan T dan d adalah := ℎ ....................................................................... 9

Dan hubungan panjang gelombang sebagai fungsi kedalaman adalah := ℎ ............................................................... 10

2. Fluktuasi muka air

Persamaan muka air untuk teori orde kedua adalah sebagai berikut := cos( − ) + (2 + ℎ2 ) 2( − )

Page 21: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

12

Untuk laut dalam ( d/l > 0.5 ) persamaan diatas menjadi= cos − + − ........................... 11

Kecepatan partikel (u dan v) komponen kecepatan partikel dalam arah

x dan y mempunyai bentuk berikut :

u = ( ) cos(kx − σ) + ( ) 2( − 3)v = ( ) cos(kx − σ) + ( ) 2( − )

3. Perpindahan ( displacement ) partikel ( ξ dan ε )

Persamaan orde kedua dari perpindahan partikel terhadap posisi

rerata untuk gelombang amplitudo berhigga mempunyai bentuk berikut ini.ε = ( ) sin(kx − σ) + 1 − ( ) sin 2(kx −σ) + ( ) …………………………………………. 12

Kecepatan transpor massa.

Teori stokes menganggap bahwa partikel air bergerak dalam orbit

berupa lingkaran atau elips tidak tertutup. Sehingga hal ini

menyebabkan terjadinya aliran massa air dalam arah penjalaran

gelombang (Triatmadja B,1996) ; seperti terlihat pada gambar 5.

Gambar 4 Orbit partikel air pada gelombang Stokes

U( ) = ( ) …………………………………….. 13

Page 22: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

13

c. Teori gelombang knoidal

Teori gelombang knoidal merupakan teori gelombang amplitudo

berhingga yang cocok digunakan pada perairan dangkal dengan

perbandingan d/l < 1/8. Gelombang knoidal adalah gelombang periodik

yang biasanya mempunyai puncak tajam yang dipisahkan oleh lembah

yang cukup panjang

Gambar 6 menunjukkan beberapa parameter gelombang knoidal.

Karakteristik gelombang dinyatakan dalam parameter yang mempunyai

fungsi dari k. Parameter k tidak mempunyai arti fisik, dan hanya digunakan

untuk menyatakan hubungan antara berbagai parameter gelombang.

Ordinat dari permukaan air ys diukur terhadap dasar diberikan oleh := + . 2 ( ) − , …………………… 14

Dimana :

Yt : jarak dari dasar ke lembah gelombang

Cn : fungsi cosinus elips

K(k) : integral elips

K : modulus dari integral elips. ( nilai k berkisar antara 0 – 1 )

Jarak dari dasar ke lembah gelombang ( yt ) adalah := − = ( )[ ( ) − ( )] + 1 − ……………… 15

Dengan yc adalah jarak dari dasar ke puncak gelombang, panjang

gelombang di berikan oleh rumus :

= . ( ) ………………………………………………. 16

Page 23: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

14

Gambar 5 Gelombang knoidal (Triatmodjo, 1999)

D. Analisis Statistik Gelombang

1. Gelombang Representatif

Untuk keperluan perencanaan bangunan-bangunan pantai perlu

dipilih tinggi dan periode individu (individual wave) yang dapat diwakili

pada sprektum gelombang. Gelombang tersebut dikenal dengan

gelombang representatif. Apabila tinggi gelombang dari suatu pencatatan

diurutkan dari nilai tertinggi ke terendah atau sebaliknya, maka akan dapat

ditentukan nilai Hn yang merupakan rerata dari n persen gelombang

tertinggi. Dengan bentuk seperti ini akan dapat dinyatakan karakteristik

gelombang dalam bentuk gelombang tunggal. Misalnya H10 adalah tinggi

rerata dari 10 persen gelombang tertinggi dari pencatatan gelombang.

Bentuk yang paling banyak digunakanbadalah H33 atau tinggi rerata dari

33% nilai tertinggi dari pencatatan gelombang; yang juga disebut sebagai

tinggi gelombang signifikan Hs. Cara yang sama juga dapat digunakan

untuk periode gelombang. Tetapi biasanya periode rerata untuk sepertiga

gelombang tertinggi.

Page 24: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

15

2. Analisis Frekuensi

Ada dua metode yang digunakan untuk memprediksi gelombang

dengan periode ulang tertentu, yaitu distribusi Gumbel (Fisher – Tippett

Type 1) dan distribusi Weibull (CERC, 1984). Kedua distribusi tersebut

mempunyai bentuk berikut ini.

a. Distribusi Fisher – Tippett Type I

P(Hs ≤ Hs) = e ……………………………………….. 17

Distribusi Weibull

P(Hs ≤ Hs) = 1 − e ……………………………………. 18

Dimana :

P(Hs ≤ Hsˆ) : Probabilitas Bahwa Hs tidak dilampaui

H : Tinggi gelombang representatif

Hˆ : Tinggi gelombang dengan nilai tertentu

A : Parameter skala

B : Parameter lokasi

K : Parameter bentuk (kolom pertama tabel1

Tabel 1 Koefisien Untuk Menghitung Deviasi Standar

Distribusi α1 α1 K C €FT – 1 0,64 9,0 0,93 0,0 1,33

Weibull (k=0,75) 1,65 11,4 0,63 0,0 1,15

Weibull (k= 1,0) 1,92 11,4 0,00 0,3 0,90

Weibull (k= 1,4) 2,05 11,4 0,69 0,4 0,72

Weibull (k= 2,0) 2,24 11,4 1,34 0,5 0,54

Sumber : (Triatmojo, 1999)

Page 25: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

16

Data masukan disusun dalam urutan dari besar ke kecil. Selanjutnya

probabilitas ditetapkan untuk setiap tinggi gelombang sebagai berikut:

a. Distribusi Fisher – Tippett Type IP(Hs ≤ Hm) = 1 − ,, ………………………………… 19

Distribusi Weibull

P(Hs ≤ Hm) = 1 − , ,√, ,√ ……………………………… 20

Dimana:P (Hs ≤ Hsm) : Probabilitas dari tinggi gelombang representative ke-m

yang tidak dilampaui

Hsm : Tinggi gelombang urutan ke m

m : Nomor urut tinggi gelombang signifikan = 1,2,…N

NT : Jumlah kejadian gelombang selama pencatatan (bisa

lebih besar dari gelombang representatif)

Parameter A dan B di dalam persamaan 24 dihitung dari metode

kuadrat terkecil untuk setiap tipe distribusi yang digunakan. Hitungan

didasarkan pada analisis regresi linier dari hubungan berikut:

Hm = Aym + B …………………………………………. 21

Dimana ym diberikan oleh bentuk berikut :

Untuk distribusi Fisher – Tippet tipe I= − {− ( ≤ )} …………………………. 22

Untuk Distribusi Weibully = [−ln(1 − F)(Hs ≤ Hsm)] …………………………….. 23

Page 26: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

17

Dengan Aˆ dan Bˆ adalah perkiraan dari parameter skala dan local

yang diperoleh dari analisis regresi linier.

b. Periode ulang

Tinggi gelombang signifikan untuk berbagai periode ulang dihitung dari

fungsi frekuensi distribusi probabilitas dengan rumus berikut ini.

Hsr = Aˆ yr + B …………………………………………….. 24

Dimana yr diberikan oleh bentuk berikut :

Untuk distribusi Fisher- Typpet tipe I :

y = −ln −ln(1 − ) …………………………………… 25

Untuk Distribusi Weibull :y = {ln(LT )} ……………………………………………… 26

Dimana :

Hsr : Tinggi gelombang signifikan dengan periode ulang Tr

Tr : Periode ulang (tahun)

K : Panjang data (tahun)

L : Rerata jumlah kejadian per tahun

Page 27: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

18

E. Deformasi Gelombang

Apabila suatu deretan gelombang bergerak menuju pantai,

gelombang tersebut akan mengalami perubahan bentuk yang disebabkan

oleh proses refraksi dan pendangkalan gelombang, difraksi, refleksi dan

gelombang pecah.

1. Gelombang Laut Dalam ekivalen

Analisa transformasi gelombang sering dilakukan dengan konsep

gelombang laut dalam ekuivalen, yaitu tinggi gelombang di laut apabila

gelombang tidak mengalami refraksi, difraksi dan transformasi lainnya,

sehingga perkiraan transformasi dan deformasi gelombang dapat

dilakukan dengan lebih mudah. Tinggigelombang laut dalam ekivalen

dinyatakan dalam bentuk :

H’0 = K’KrH0 ………………………………………………………….. 27

Untuk perhitungan gelombang dalam keadaan dimana gelombang tidak

mengalami difraksi, dapat digunakan rumus berikut :

H’0 = KrH0 …………………………………………………… 28

Dengan :

H’0 = Tinggi gelombang laut dalam ekivalen

H0 = Tinggi gelombang laut dalam

K’ = Koefisien difraksi

Kr = Koefisien refraksi

Konsep tinggi gelombang laut dalam ekivalen ini digunakan dalam analisa

gelombang pecah, limpasan gelombang dan proses lain.

Page 28: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

19

2. Refraksi Gelombang

Defraksi terjadi karena adanya pengaruh perubahan kedalaman laut.

Refraksi dan pendangkalan gelombang (wave shoaling) akan dapat

menentukan tinggi gelombang di suatu tempat berdasarkan karakteristik

gelombang datang. Refraksi mempunyai pengaruh yang cukup besar

terhadap tinggi dan arah gelombang serta distribusi energi gelombang di

sepanjang pantai.

Suatu deretan gelombang yang di laut dalam mempunyai panjang

gelombang Lo dan garis puncak gelombang sejajar bergerak menuju

pantai yang memiliki kontur dasar laut dan garis pantai yang tidak teratur,

seperti pada gambar 3. Terlihat bahwa garis puncak gelombang berubah

bentuk dan berusaha untuk sejajar garis contour dan garis pantai. Garis

ortogonal gelombang membelok dalam arah menuju tegak lurus garis

kontur. Pada lokasi 1, garis orthogonal menguncup (konvergen) sedang di

lokasi 2, garis ortogonal menyebar (divergen).

Karena energi gelombang di antara dua garis ortogonal adalah

konstan sepanjang lintasan, berarti energi gelombang tiap satuan lebar di

lokasi 1 adalah lebih besar daripada di lokasi 2 (jarak antara garis

orthogonal di lokasi 1 lebih kecil daripada di laut dalam sedangkan di

lokasi 2 jarak tersebut lebih besar).

Dalam menyelesaikan masalah refraksi gelombang yang disebabkan

karena perubahan kedalaman laut, seperti pada gambar 3, suatu deretan

gelombang menjalar dari laut dengan kedalaman d1 menuju kedalaman

Page 29: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

20

d2, dianggap tidak ada refleksi gelombang pada kedalaman tersebut.

Karena adanya perubahan kedalaman maka cepat rambat dan panjang

gelombang berkurang dari C1 dan L1 menjadi C2 dan L2. Sesuai dengan

hukum Snellius, berlaku := ………………………………………………. 29

dimana :

α 1 : sudut antara garis puncak gelombang dengan kontur dasar di mana

gelombang melintas.

α 2 : sudut yang sama diukur dari garis puncak gelombang melintasi

kontur dasar berikutnya.

C1 : kecepatan gelombang pada kedalaman di kontur pertama.

Apabila ditinjau gelombang di laut dalam dan di suatu titik yang ditinjau,

maka : = …………………………………… 33

dengan α adalah sudut antara garis puncak gelombang dan garis kontur

dasar laut di titik yang ditinjau, dan α0 adalah sudut antara garis puncak

gelombang di laut dalam dan garis pantai.

Dari perumusan tersebut diperoleh suatu koefisien yang disebut koefisien

refraksi (Kr) yang diformulasikan sebagai berikut :

= ………………………………………… 34

Page 30: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

21

Selanjutnya tinggi gelombang pada kedalaman tertentu (H’o) dapat

dihitung dengan menggunaan rumus :

..H’o = Kr Ks H0 ……………………………………… 35

Dimana :

Ks : koefisien pendangkalan (shoaling),

Ho : Tinggi gelombang di laut dalam.

3. Difraksi Gelombang

Difraksi gelombang terjadi apabila suatu deretan gelombang

terhalang oleh rintangan seperti pemecah gelombang atau suatu pulau,

dimana tinggi gelombang di suatu titik pada garis puncak gelombang lebih

besar daripada titik di dekatnya, yang menyebabkan perpindahan energi

sepanjang puncak gelombang ke arah tinggi gelombang yang lebih kecil

(Triatmodjo, 1999).

Gambar 6 Refraksi Gelombang (Triatmodjo, 1999)

Page 31: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

22

Gambar 7 Hukum Snellius untuk refraksi gelombang (Triatmodjo, 1999)

Pada pemecah gelombang tunggal seperti pada gambar 5, tinggi

gelombang di suatu tempat di daerah terlindung tergantung pada jarak titik

tersebut terhadap ujung rintangan r, sudut antara rintangan dan garis yang

menghubungkan titik tersebut dengan ujung rintangan β, dan sudut antara

arah penjalaran gelombang dan rintangan θ. Perbandingan antara tinggi

gelombang di titik yang terletak di daerah terlindung HA dan tinggi

gelombang datang HP disebut dengan koefisien difraksi K’.′ == ( , , ) …………………………………………………. 36

Gambar 8 Difraksi gelombang di belakang rintangan (Triatmodjo, 1999)

Page 32: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

23

4. Refleksi Gelombang

Gelombang datang yang mengenai breakwater sebagian energinya

akan diserep dan sebagiannya akan dipantulkan. Besar kemampuan

suatu bangunan memantulkan gelombang diberikan oleh koefisien

refleksi, yaitu perbandingan antara tinggi gelombang Hr refleksi dan tinggi

gelombang datang Hi (CERC, 1984) := ………………………………………………… 37

Koefisien refleksi bangunan diperkirakan berdasarkan tes model.

Dalam Triatmodjo (1999), Koefisien refleksi untuk tipe bangunan

tumpukan batu sisi miring diberikan 0,3 sampai 0,6.

5. Gelombang Pecah

Di daerah surf zone, karena kedalaman pantai semakin dangkal,

akan terjadi gelombang pecah. Daerah ini menjadi sangat penting, karena

pada daerah ini sebagian besar energi pembentuk pantai diperoleh.

Berdasar data dari pengamatan Galvin, Battjes (1974) menyimpulkan

bahwa tipe gelombang pecah dengan parameter similaritas pantai

(offshore similarity paramater)∈ = …………………………………………………………. 38

dimana:

α = kelandaian pantai.

Page 33: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

24

Dengan parameter tersebut diatas, tipe gelombang pecah dapat

dibedakan sebagai berikut:

1. 0 < ξ 0 < 0.5 : spilling

Biasanya terjadi apabila gelombang dengan kemiringan kecil menuju

ke pantai yang datar (kemiringan kecil). Gelombang mulai pecah pada

jarak yang cukup jauh dari pantai dan pecahnya terjadi berangsur-

angsur

2. 0.5 < ξ0 < 3.3 : plunging

Apabila kemiringan gelombang dan dasar bertambah, gelombang

akan pecah dan puncak gelombang akan memutar dengan massa air

pada puncak gelombang akan terjun ke depan. Energi gelombang

pecah dihancurkan dalam turbulensi, sebagian kecil dipantulkan ke

laut dan tidak banyak gelombang baru terjadi pada air yang dangkal.

3. ξ0 < 3.3 : surging atau collapsing

Surging terjadi pada pantai dengan kemiringan yang besar seperti

pada pantai berkarang. Daerah gelombang pecah sangat sempit dan

sebagian besar energi dipantulkan kembali ke laut dalam. Gelombang

pecah tipe surging ini mirip dengan plunging, tetapi sebelum

puncaknya terjun, dasar gelombang sudah pecah.

Berdasarkan analisa Miche, dalam Nizam (1994), gelombang akan pecah

apabila memenuhi kriteria berikut:= 0,142 ℎ ……………………………………….. 39

Page 34: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

25

Dari analisa tersebut, untuk air dangkal (landai) akan didapatkan

perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air (breaker index

γB) sekitar 0.78. Perbandingan tinggi gelombang pecah dan kedalaman

air disebut juga indeks pecah (γB) := ………………………………………………….. 40

dimana :

HB = Tinggi gelombang pecah

dB = Kedalaman air untuk gelombang pecah

Sedangkan Munk (1949), dalam Coastal Engineering Research

Center (CERC, 1984) memberikan persamaan untuk menentukan tinggi

kedalaman gelombang pecah sebagai berikut := , / …………………………………………….. 41

= 1,28 ……………………………………………………. 42

Persamaan 41 dan 42 tidak memberikan pengaruh kemiringa dasar

laut terhadap gelombang pecah. Beberapa peneliti lain (Iversen, Goda.

Galvin : dalam CERC 1984) membuktikan bahwa Hb / Ho dan db / Hb

tergantung pada kemiringan pantai dan kemiringan gelombang datang.

Untuk menunjukkan hubungan antara ` Ho / H b dan ` Ho / L b untuk

berbagai kemiringan dasar laut dibuat grafik. Sedangkan untuk

menunjukkan hubungan antara db / Hb dan Hb / gT 2 untuk berbagai

kemiringan dasar laut dibuat grafik. Untuk menghitung kedalaman dan

tinggi gelombang pecah, disarankan penggunaan kedua jenis grafik

tersebut dari pada menggunakan persamaan 41 dan 42 untuk menghitung

Page 35: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

26

tinggi dan kedalaman gelombang pecah pada kedalaman tertentu. Grafik

yang diberikan di bawah ini dapat ditulis dalam bentuk := ……………………………………………… 43= 43,75(1 − ) ………………………………… 44= ,( , ) …………………………………… 45

Gambar 9 Penetuan tinggi dan kedalaman gelombang pecah (Triatmojo, 1999)

F. Angin

Data angin yang digunakan untuk peramalan gelombang adalah data

angin dipermukaan laut pada lokasi pembangkitan. Data tersebut

diperoleh dari pengukuran langsung di laut atau pengukuran di darat di

dekat lokasi peramalan kemudian dikonversi menjadi data angin di laut.

Page 36: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

27

Kecepatan angin dinyatakan dalam knot. Satu knot adalah panjang

satu menit garis bujur yang melalui katulistiwa yang ditempuh dalam satu

jam, atau 1 knot = 1,852 km/jam = 0,5144 m/det. Jumlah data angin untuk

beberapa tahun pengamatan sangat banyak, untuk itu data tersebut harus

diolah dan disajikan dalam bentuk tabel atau diagram yang disebut

dengan mawar angin.

Gambar 10 Contoh Mawar angin (Triatmodjo, 1999)

1. Distribusi Kecepatan Angin

Distribusi kecepatan angin dibagi dalam tiga daerah berdasarkan

elevasi di atas permukaan, antara lain daerah geostropik yang berada di

atas 1.000 m, daerah Ekman yang berada pada elevasi 100 m sampai

1.000 m, daerah dimana tegangan konstan yang berada pada elevasi 10

m sampai 100 m. Di daerah tegangan konstan, profil vertikal kecepatan

angin dinyatakan dalam bentuk :

( ) = ∗ ln − ( ) …………………………………… 46

Page 37: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

28

Dimana :

U* = kecepatan geser

k = koefisien Von Karman (0,4)

y = Elevasi terhadap muka air

y0 = Tinggi kekasaran permukaan

L = Panjang campur yang tergantung pada perbedaan

temperatur antara air dan udara (ΔTas)

Ψ = Fungsi yang tergantung pada perbedaan temperatur

antara air dan udara

Untuk memperkirakan pengaruh kecepatan angin terhadap

pembangkitan gelombang, parameter ΔTas, U*, dan y0 harus diketahui.

Untuk memudahkan perhitungan dapat digunakan persamaan yang lebih

sederhana berikut ini.

U( ) = U(y) /………………………………………….. 47

Yang berlaku untuk y lebih kecil dari 20 m.

2. Konversi Kecepatan Angin

Data angin diperoleh dari pencatatan di permukaan laut dengan

menggunakan kapal yang sedang berlayar atau pengukuran di darat,

biasanya di bandara. Data angin dari pengukuran dengan kapal perlu

dikoreksi dengan menggunakan persamaan berikut.

U = 2,16 Us7/9 ………………………………………………. 48

Page 38: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

29

Diamana :

Us = kecepatan angin yang diukur oleh kapal (knot)

U = Kecepatan angin terkoreksi (knot)

Biasanya pengukuran angin dilakukan di daratan, padahal di dalam

rumus-rumus pembangkitan gelombang data angin yang digunakan

adalah yang ada di atas permukaan laut. Hubungan antara angin di atas

laut dan angin di atas daratan terdekat diberikan oleh : RL = UW/UL seperti

dalam gambar di bawah ini.

Gambar 11 Hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat

(Triatmodjo, 1999)

Keterangan:

Uw = Kecepatan angin di atas permukaan laut (m/s)

RL = Nilai yang diperoleh dari grafik hubungan antara kecepatan

angin di darat dan di laut

UL = Kecepatan angin di atas daratan (m/s)

Page 39: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

30

Rumus-rumus dan grafik-grafik pembangkitan gelombang

mengandung variabel UA, yaitu faktor tegangan angin (wind stress factor)

yang dapat dihitung dari kecepatan angin. Setelah dilakukan berbagai

konversi kecepatan angin seperti yang telah dijelaskan di atas, kecepatan

angin dikonversikan pada faktor tegangan angin dengan menggunakan

rumus berikut.

UA= 0,71 U1,2,3 ……………………………………………………… 49

Dimana :

U = kecepatan angin dalam m/dt.

UA = faktor tegangan angin dalam m/dt

3. Fetch

Fetch adalah daerah pembentukan gelombang yang diasumsikan

memiliki kecepatan dan arah angin relatif konstan. Dalam tinjauan

pembangkitan gelombang di laut, fetch dibatasi oleh bentuk daratan yang

mengelilingi laut. Di daerah pembentukan gelombang, gelombang tidak

hanya dibangkitan dalam arah yang sama dengan arah angin tetapi juga

dalam berbagai sudut terhadap arah angin, maka panjang fetch diukur

dari titik pengamatan dengan interval 6o.

Untuk mendapatkan fetch efektif dapat diberikan oleh persamaan

berikut (Triatmodjo, 1999) := ∑∑ ……………………………….............. 50

Page 40: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

31

dimana :

Feff : fetch rerata efektif.

Xi : panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi gelombang

ke ujung akhir fetch.

α : deviasi pada kedua sisi dari arah angin, dengan menggunakan

pertambahan 6o sampai sudut sebesar 42o kedua sisi dari arah angin.

αb : sudut datang gelombang pecah

G. Fluktuasi Muka Air Laut

Fluktuasi muka air laut disebabkan oleh wave set up, wind set up,

pemanasan global dan tsunami.

1. Wave Set up (Kenaikan muka air laut karena gelombang)

Gelombang yang datang dari laut menuju pantai menyebabkan

fluktuasi muka air di daerah pantai terhadap muka air diam. Pada waktu

gelombang pecah akan terjadi penurunan rerata terhadap elevasi muka

air (wave set down) di sekitar lokasi gelombang pecah. Kemudian dari titik

dimana gelombang pecah permukaan air rerata miring ke atas ke arah

pantai (wave set up).

Gambar 12 Wave Set Up dan Wave Set Down (Triatmodjo, 1999)

Page 41: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

32

Wave set up di pantai dapat dihitung dengan menggunakan teori Longuet-

Higgins dan Stewart. Besar wave set up di daerah gelombang pecah

diberikan oleh :

Sw = 0,19 [1-2,82(Hb/(gT2))1/2]Hb ………………………………….. 51

Dimana :

Sw = set up daerah garis pantai (m)

T = periode gelombang (detik)

Hb = tinggi gelombang pecah (m)

g = percepatan gravitasi (m.det-2)

Sedangkan wave set down Sb (Tri Atmojo) di daerah gelombang

pecah diberikan dalam bentuk :

= , // ……………………………………………….. 52

2. Wind Set Up (Kenaikan muka air laut karena angin)

Angin dengan kecepatan besar (badai) yang terjadi di atas

permukaan laut bisa membangkitkan fluktuasi muka air laut yang besar di

sepanjang pantai jika badai tersebut cukup kuat dan daerah pantai

dangkal dan luas. Penentuan elevasi muka air rencana selama terjadinya

badai adalah sangat kompleks yang melibatkan interaksi antara angin dan

air, perbedaan tekanan atmosfer dan beberapa parameter lainnya.

Perbedaan tekanan atmosfer selalu berkaitan dengan perubahan arah

dan kecepatan angin; dan angin tersebut yang menyebabkan fluktuasi

muka air laut.

Page 42: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

33

Gelombang badai biasanya terjadi dalam waktu yang bersamaan

dengan proses alam lainnya seperti pasang surut. Besarnya kenaikan

muka air karena badai dapat diketahui dengan memisahkan hasil

pengukuran muka air laut selama terjadi badai dengan fluktuasi muka air

laut karena pasang surut.

Kenaikan muka air laut karena badai dapat dihitung dengan

persamaan berikut :

Δh = Fi / 2 …………………………………………………. 52

Δh = F c (V2/(2gd)) ……………………………………….. 53

Dimana :

Δh = kenaikan elevasi muka air karena badai (m)

F = panjang fetch (m)

i = kemiringan muka air laut

c = konstanta = 7,5 x 10-6

V = kecepatan angin badai (m/det)

d = kedalaman air (m)

Di dalam memperhitungkan wind set up di daerah pantai dianggap

bahwa laut dibatasi oleh sisi (pantai) yang impermeabel, dan hitungan

dilakukan untuk kondisi dalam arah tegak lurus pantai. Apabila arah angin

dan fetch membentuk sudut terhadap garis pantai, maka yang

diperhitungkan adalah komponen tegak lurus pantai.

Page 43: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

34

H. Design Water Level (DWL)

Untuk menentukan kedalaman rencana bangunan (ds) maka perlu

dipilih suatu kondisi muka air yang memberikan gelombang terbesar, atau

run up tertinggi. Kedalaman rencana bangunan (ds) dapat dihitung

dengan persamaan :

ds = (HHWL – BL) + stormsurge / wind set up + SLR …………… 54

Dimana :

ds = Kedalaman kaki bangunan pantai

HHWL = Highest high water level (muka air pasang

tertinggi)

BL = Bottom level (elevasi dasar pantai di depan

bangunan)

SLR = Sea Level rise (kenaikan muka air laut)

I. Pasang Surut

Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik

benda-benda langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut

di bumi. Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari,

tetapi karena jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh

gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar dari pada pengaruh gaya tarik

matahari (Triatmodjo, 1999).

1. Tipe pasang surut

Bentuk pasang surut di berbagai daerah tidak sama. Di suatu daerah

dalam satu hari dapat terjadi satu kali atau dua kali pasang surut.

Page 44: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

35

Secara umum pasang surut di berbagai daerah dapat dibedakan

dalam empat tipe yaitu (Triatmodjo, 1999)

1. Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)

2. Pasang surut harian ganda (semidiurnal tide)

3. Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide

prevailing semidiurnal)

4. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide

prevailing diurnal)

2. Elevasi muka air pasang surut

Elevasi muka air pasang surut ditentukan berdasarkan pengukuran

selama 15 hari atau 30 hari. Pengukuran dilakukan dengan system

topografi local di lokasi pekerjaan.

Beberapa elevasi pasang surut didefinisikan sebagai berikut :

1. Muka air tertinggi (HWL), muka air tertinggi yang dicapai pada saat air

pasang dalam satu siklus pasang surut.

2. Muka air rendah (LWL), kedudukan air terendah yang dicapai pada

saat air surut dalam satu siklus pasang surut.

3. Muka air tinggi rerata (MHWL), adalah rerata dari muka air tinggi

selama periode 19 tahun.

4. Muka air rendah rerata (MLWL), adalah rerata dari muka air rendah

selama period 19 tahun.

Page 45: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

36

5. Muka air laut rerata (MSL), adalah muka air rerata antara muka air

tinggi rerata dan muka air rendah rerata. Elevasi ini digunakan sebagai

referensi untuk elevasi di daratan.

6. Muka air tinggi tertinggi (HHWL), air tertinggi pada saat pasang surut

purnama atau bulan mati.

7. Muka air rendah terendah (lowes low water level, LLWL), air terendah

pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.

Peramalan pasang surut akan dilakukan untuk kurun waktu yang

cukup panjang yaitu selama 18.5 tahun, dimana dalam kurun waktu

tersebut diyakini semua variasi harmonik yang ada telah tercakup

seluruhnya. Hasil peramalan tersebut kemudian dianalisa lebih lanjut

untuk memperoleh beberapa elevasi penting dalam perencanaan sebagai

berikut :

1. Muka surutan (LWS)

Muka surutan berdasarkan definisi Australia yaitu Indian Spring Low

Water, maka :

Z0 = S0 – ( AM2 + AS2 + AK1 + AO1 ) ................................. 54

2. Air tertinggi rata-rata (HWS)

Untuk menghitung air tertinggi rata-rata (MHHWS) atau biasa disebut

dengan HWS maka digunakan persamaan berikut :

Z1 = Z0 + 2( AS2 + AM2 + AK1 + AO1 ) ............................. 55

Page 46: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

37

Dari data konstanta pasang surut, selanjutnya dilakukan peramalan

selama 18,5 tahun kedepan. Untuk meramalkan pasang surut digunakan

persamaan : ........................... 56

Untuk menentukan tipe pasut digunakan criteria Courtrier dengan

bilangan Formzal (F).= ( ) ( )( ) ( ) ……………………………………………… 57

Rentang nilai F adalah :

0,00 – 0,25 : Mixed Tide Semidiurnal

0,26 – 1,50 : Mixed Tide Prevailing Semidiurnal

1,51 – 3,00 : Mixed Tide Prevailing Diurnal

> 3,00 : Mixed Tide Diurnal

Dimana :

M2 : komponen utama bulan (semi diural)

S2 : komponen utama matahari (semi diural)

N2 : komponen eliptis bulan

K2 : komponen bulan

K1 : komponen bulan

O1 : komponen utama bulan (diural)

P1 : komponen utama matahari (diural)

M4 : komponen utama bulan (kuarter diural)

MS4 : komponen matahari bulan

n

iiii PtWCosASot

1

)(

Page 47: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

38

J. Batimetri dan Topografi

Peta bathimetri diperlukan untuk mengetahui kedalaman laut

(elevasi) di sekitar lokasi pekerjaan/ penelitian yang dapat digunakan pada

kegiatan pengerukan yang dilakukan untuk menentukan volume pekerjaan

dan akhirnya menentukan biaya.

Pengukuran bathimetri biasanya dilakukan sepanjang pantai, yaitu

sekitar 1 km ke arah barat dan 1 km ke arah timur dan dalam arah tegak

lurus pantai sepanjang 100 m ke arah darat dan 100 m ke arah laut

sampai garis pantai pada muka air surut terendah dan dari hasil

pengukuran nantinya bisa didapatkan besar dari kemiringan dasar laut.

Sedangkan tujuan dari pengukuran bathimetri itu sendiri adalah :

1. Mendapatkan informasi kedalaman dasar laut yang ditentukan dari

kedudukan MSL

2. Mendapatkan data yang akan dianalisa lebih lanjut untuk keperluan

penelitian dan perencanaan.

Ketidaktelitian dalam pekerjaan pemetaan bathimetri dapat

menyebabkan elevasi yang tidak sesuai maupun perbedaan volume

aktual pada pekerjaan pengerukan yang cukup besar. Mengingat

pentingnya pemetaan bathimetri sehingga harus dilakukan dengan baik.

Adapun prosedur utama dalam pengukuran pemetaan bathimetri adalah :

1. Penentuan datum untuk beberapa pekerjaan

2. Pemasangan alat ukur atau pencatat pasang surut yang dikaitkan

dengan datum yang sudah ditentukan.

Page 48: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

39

3. Pekerjaan sounding yang harus dikorelasikan dengan waktu

pelaksanaannya.

4. Penentuan posisi kendaraan pada waktu sounding harus dilakukan

dengan cara yang tepat dan benar

5. Echosounder harus dikalibrasikan sebelum digunakan.

K. Aspek Perlindungan dan Pengamanan Pantai

1. Kriteria perencanaan

Perlindungan atau pengamanan pantai dimaksudkan untuk

melindungi garis pantai dari perubahan-perubahan yang tidak diinginkan,

seperti erosi pantai atau sedimentasi di alur pelayaran atau pelabuhan.

Secara alami perlindungan pantai yang efektif antara lain adalah:

1. Pantai pasir atau hamparan pasir merupakan perlindungan alamiah

yang dapat berfungsi sebagai penghancur energi gelombang yang

efektif serta bukit pasir (sand dunes) yang merupakan cadangan pasir

dan berfungsi sebagai tembok.

2. Alam menyediakan tumbuhan pantai seperti pohon bakau, pohon api-

api atau pohon nipah sebagai pelindung pantai. Tumbuhan pantai ini

akan memecahkan energi gelombang dan memacu pertumbuhan

pantai. Gerakan air yang lambat diantara akar-akar pohon tersebut di

atas dapat mendukung proses pengendapan dan merupakan tempat

yang baik untuk berkembang biaknya kehidupan laut, misalnya ikan.

Sedangkan perencanaan perlindungan pantai buatan dilakukan dengan

lima pendekatan:

Page 49: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

40

1. Mengubah laju sedimentasi yang masuk ke daerah pantai, misalnya

dengan membuat struktur untuk menangkap sedimen dari hulu sungai

yang masuk ke pantai (bangunan groin).

2. Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai. Seperti

pembuatan pemecah gelombang lepas pantai yang dapat

menghancurkan energi gelombang yang menuju pantai, sehingga

angkutan sedimen sejajar pantai yang disebabkan oleh gelombang

dapat berkurang.

3. Memperkuat tebing pantai sehingga tahan terhadap gempuran

gelombang. Misalnya dengan pembuatan revetment atau seawalls.

4. Menambah suplai sedimen ke pantai misalnya dengan cara sand by

passing atau beach nourishment atau beach fills.

5. Melakukan penghijauan daerah pantai misalnya dengan penanaman

pohon bakau, api-api atau nipah.

Bentuk konservasi pantai dengan cara pembuatan struktur

pengaman pantai buatan adalah dengan hard structure (struktur keras)

dan soft structure (struktur lunak).

Struktur keras didesain dengan kondisi yang stabil dan tetap, mampu

menahan ombak, mampu menahan arus dan transport sedimen secara

penuh. Oleh karena itu struktur keras memberikan pengaruh yang lebih

besar terhadap perpindahan pasir atau sedimentasi secara alami. yang

termasuk dalam struktur keras adalah: groin, revetment, seawalls dan

breakwater.

Page 50: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

41

Sedangkan alternatif pemakaian struktur lunak diharapkan

merupakan struktur yang dapat bergerak dinamis, seiring dengan kondisi

ombak dan arus. Contoh struktur lunak antara lain: beach nourishment

dan penghijauan daerah pantai untuk meningkatkan stabilitas pantai.

2. Tembok Laut (Seawall)

Seawall adalah jenis konstruksi pengaman pantai yang ditempatkan

sejajar atau kira-kira sejajar dengan garis pantai, membatasi secara

langsung bidang daratan dengan air laut, dapat dipergunakan untuk

pengamanan pada pantai berlumpur atau berpasir. Fungsi utama jenis

konstruksi pengaman pantai tersebut antara lain : melindungi pantai

bagian darat langsung di belakang konstruksi terhadap erosi akibat

gelombang dan arus serta sebagai penahan tanah di belakang konstruksi.

Seawall merupakan konstruksi yang masif, direncanakan untuk dapat

menahan gaya gelombang yang relatif tinggi secara keseluruhan. Bahan

konstruksi yang lazim dipakai antara lain pasangan batu dan beton.

Gambar 13 Contoh desain Seawall (Bambang Triatmojo)

Page 51: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

42

Kriteria perencanaan seawall :

1. Elevasi mercu

Elmercu = DWL + Ru + Fb …………………………………………… 58

Dimana :

Elmercu : Elevasi mercu seawall (m)

DWL : Design Water Level (m)

Ru : Run up gelombang (m)

Fb : Tinggi jagaan ( 1,0 – 1,5 m)

2. Lebar mercu

Lebar mercu seawall paling tidak tiga kali diameter equivalen batu

lapis lindung. Bila mercu dipergunakan untuk jalan maka lebar mercu

dapat diambil antara 3,0 – 6,0 m.

3. Berat lapis lindung= ∆ ( ) ……………………………………………. 59

∆= ( ) ………………………………………………. 60

Dimana :

W : Berat minimum batu (ton)

H : Tinggi gelombang rencana (m)

KD : Koefisien stabilitas batu lapis lindung

Θ : Sudut lereng seawall

γa : berat satuan air laut (ton/m3)

γb : Berat satuan batu lapis lindung (ton/m3)

Page 52: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

43

4. Tebal lapis Lindungt = 2d = 2( ) / …………………………………………….. 61

Dimana :

t : Tebal lapis lindung (m)

de : diameter equivalen (m)

W : Berat lapis lindung (tf)

γb : Berat satuan batu lapis lindung (ton/m3)

5. Toe Protection

Tebal toe protection = 1t – 2t, sedangkan berat batu lapis pelindung

dipergunakan kira-kira ½ dari yang dipergunakan pada dinding seawall.

(Yuwono, hal:17, 2004). Menurut Triatmodjo, berat butir batu untuk

pondasi dan kaki bangunan diberikan oleh persamaan berikut := ( ) ……………………………………………… 62

Dimana :

W : Berat rerata butir batu (ton)

γb : Berat jenis batu (ton/m3)

Sr : Perbandingan antara berat jenis batu dan berat jenis air laut

Ns : Angka stabilitas rencana untuk pondasi dan pelindung kaki

bangunan seperti diberikan dalam gambar 24

γa : berat jenis air laut (= 1,025 -1,03 ton/m3)

6. Gaya Lateral Akibat Tekanan Tanah Pada Seawall

a. Tekanan Tanah Aktif

Page 53: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

44

H

Pa

Pp1/3. H

Besar gaya yang bekerja pada seawall akibat tekanan tanah aktif

(timbunan tanah reklamasi) tergantung pada karakter fisik partikel.

Untuk menghitung gaya akibat tekanan tanah aktif dapat dihitung

dengan formula (lihat Gambar 27):

KaHcKaHPa ...2..2

1 2

)2

45(1

1 2

TanSin

SinKa

Dimana: Pa = gaya akibat tekanan tanah aktif (tf/m’)

Ka = koefisien tekanan tanah aktif

H = tinggi struktur (m)

C = Kohesi tanah (tf/m2)

= berat volum tanah (tf/m3)

= sudut geser dalam tanah

Gambar 14 Gaya akibat tekanan tanah aktif (Triatmodjo, 1999)

Page 54: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

45

b. Tekanan Tanah Pasif

Gaya yang bekerja pada seawall dalam menahan gerakan

seawall disebut gaya tanah pasif (Pp), yang besarnya dapat dihitung

dengan formula :

KpHcKpHPp ...2..2

1 2 ……………………………

)2

45(sin1

sin1 2

TanKp …………………………

c. Gaya Gempa

Gaya gempa bekerja pada bangunan pantai, terdiri dari gaya

gempa statik yang bekerja pada titik berat bangunan seawall, gaya

gempa hidrodinamik yang disebabkan bertambahnya tekanan air

akibat adanya gempa, dan gaya gempa yang disebabkan

bertambahnya tekanan tanah aktif akibat gempa

1) Gaya statik pada seawall akibat gempa

Besarnya gaya gempa ini dapat dihitung dengan rumus:

FG = kh . W …………………………………………………… 63

kh = ad/g ……………………………………………………. 64

ad = z . ac . v ..................................................................... 65

Dimana:

FG = gaya gempa

W = berat seawall (tf/m’)

kh = koefisien gempa horizontal

g = percepatan grafitasi bumi (981 gal)

Page 55: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

46

ac = percepatan gempa dasar (gal)

Kala ulang 20 tahun ac = 85 gal

Kala ulang 100 tahun ac = 160 gal

Kala ulang 500 tahun ac = 225 gal

Kala ulang 1000 tahun ac = 275 gal

ad = percepatan gempa rencana (gal)

z = Koefisien zona (lihat Gambar 4.18)

v = faktor koreksi jenis tanah setempat:

Batuan v = 0,8

Diluvium v = 1,0

Alluvium v = 1,1

Alluvium lunak v = 1,2

2) Gaya hidrodinamik akibat gempa

Besarnya gaya hidrodinamik akibat gempa dapat dihitung

dengan rumus:

PG = kh. w . D ……………………………………………. 66

Dimana:

PG = gaya hidro dinamik (tf/m2)

kh = koefisien gempa horizontal

d = kedalaman air didepan tempok laut (m)

w = Berat volume air laut (tf/m3)

Page 56: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

47

3) Gaya tekanan tanah akibat gempa

Gaya tekan tanah pada saat terjadi gempa dapat dihitung

dengan formula (Direktorat Jendral Sumber Daya Air,2004):

PD = ½ . Ke. . H2 .............................................. 67

2

2

2

)().(

)().(1)(..

)(

CosCos

SinSinCosCosCos

CosK e

)1(tan.

v

h

k

karc

…………………………………….. 68

Dimana:

PD = tekanan tanah total (dinamik + statik) (tf/m’)

Ke = koefisien tekanan tanah pada saat gempa

H = tinggi tanah (m)

= berat satuan volum tanah (tf/m3)

= kemiringan bidang tembok terhadap vertikal

= kemiringan muka tanah

= sudut gesek dalam tanah

= sudut geser tanah dan tembok

Dalam perencanaan seawall atau revetment perlu ditinjau fungsi

dan bentuk bangunan, lokasi, panjang,tinggi, stabilitas, bangunan dan

tanah pondasi, elevasi muka air baik didepan maupun dibelakang

bangunan, ketersediaan bahan banguanan dan sebagainya.

Page 57: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

48

Penjelasan tentang susunan dan manfaat seawall (revetment)

Susunan dinding pantai Manfaat atau kegunaan

Blok beton atau pasangan

batu

Untuk melindungi bangunan yang

berada sangat dekat dengan garis

pantai.

Pondasi tiang dilengkapi

dengan turap baja

Untuk mencegah erosi tanah pondasi

oleh serangan gelombang dan piping

oleh aliran air tanah.

Sisi tegak dari turap baja,

kayu atau bambu

Sebagai dermaga untuk

merapat/bertambatnya perahuperahu/

kapal kecil pada saat laut tenang.

Selain itu untuk menahan tekanan

tanah dibelakangnya, turap tersebut

diperkuat dengan angker.

Tumpukan bronjong Bisa menyerap energi gelombang,

sehingga elevasi puncak bangunan

bisa rendah (run-up kecil).

Tumpukan batu pecah yang

dibuat dalam beberapa lapis.

Lapis terluar merupakan

lapis pelindung terbuat dari

batu ukuran besar

sedangkan lapisan di

bawahnya terdiri dari

tumpukan batu dengan

ukuran lebih kecil

Untuk menahan serangan gelombang

dan dapat mengikuti penurunan atau

konsolidasi tanah dasar

Tumpukan pipa (buis) beton Untuk pelindung pantai hanya

dilakukan pada perairan yang relatif

dangkal dan tanah dasar perairan

relatif kerasSumber : FAIQ's Archives & Edu-Blog.com)

Page 58: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

49

Antara daratan yang dilindungi (perumahan penduduk) dan seawall

tersebut diberi ruang antara (buffer zone) selebar ± 15 m. Buffer zone ini

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Untuk memberi jarak antara pemukiman dan bangunan sehingga

apabila terjadi limpasan air (air pasang bersamaan dengan gelombang

besar) tidak langsung mengenai pemukiman penduduk.

b. Sebagai jalan inspeksi selama perawatan bangunan.

c. Untuk menghilangkan kesan kumuh terhadap daerah yang dilindungi

Page 59: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2017

dengan lokasi penelitian di lakukan di Pantai Galesong Selatan, terletak di

Dusun Pappa, Desa Atabbuah Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten

Takalar.

Gambar 15 Lokasi penelitian

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dibutuhkan dari instansi atau badan-badan terkait

dalam penelitian ini adalah :

a. Data angin diperoleh dari stasiun Maritim Badan Meteorologi dan

Geofisika (BMG) Paotere Makassar

b. Data pasang surut untuk wilayah Takalar

c. Hasil pengukuran topografi

d. Peta LPI (Lingkungan Pantai Indonesia) dengan skala 1 : 50.000

Page 60: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

51

C. Analisa Data

Pengolahan dan analisa data sebagai berikut :

1. Pemetaan kontur, luas areal dan bathymetri

Dari hasil analisis dan pengolahan data maka akan diperoleh dan

diketahui ketinggian tiap-tiap patok poligon/profil dan kedalaman tiap

titik bathymetri. Selanjutnya nilai-nilai tersebut diplotkan ke dalam

sebuah peta untuk mendapatkan penggambaran kontur, topografi, luas

areal dan bathymetri (peta

topografi dan bathymetri).

2. Analisis peta topografi dan bathymetri

Analisa peta topografi dan bathymetri dilakukan untuk menentukan dan

mengetahui kemiringan lereng muka (φ) dan dasar pantai (β). Analisis

ini dengan menggunakan Metode Wentworth, (Sastroprawiro, S. dan

Yudo W., 1996) = ( ) 100%Dimana:

N = jumlah kontur yang memotong horizontal

IK = interval kontur (m)

jh = jarak horisontal

sk = skala peta

Dari hasil nilai tersebut maka kemiringan pantai dapat diklasifikasikan

menurut klas diskripsi (US Soil Survey dalam Sastroprawio, dkk., 1966)

pada tabel 2.

Page 61: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

52

Tabel 2 Klasifikasi lereng

Klas diskripsi 0% lereng

Rata hampar/datar

Landai

Miring

Curam menengah

Curam

Sangat curam

0 - 2

2 - 6

6 - 13

13 - 25

25 - 55

>55

Sumber : US Soil Survey dalam Sastroprawiro dan Yudo (1996)

3. Analisis data angin dan panjang fetch efektif (grafis)

Data angin dikelompokkan dalam tabel dari setiap arah pada setiap

bulan, dan menentukan persentase arah dan kecepatan angin selama

periode pengamatan. Untuk perhitungan panjang fetch efektif

digunakan persamaan (Latief, 1996):= ∑∑Dimana :

Feff : fetch rerata efektif.

Xi : panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi

gelombang ke ujung akhir fetch.

α : deviasi pada kedua sisi dari arah angin, dengan menggunakan

pertambahan 6o sampai sudut sebesar 42o pada kedua sisi dari

arah angin.

Page 62: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

53

4. Analisis data arus dan gelombang

Metode untuk peramalan gelombang adalah metode SMB (CERC,

1984), dengan persamaan sebagai berikut :

a. Tinggi gelombang signifikan= 1,6 10b. Periode gelombang signifikan= 2,856 10 1/3

c. Durasi pertumbuhan gelombang

= 6,88 10 2/3

di mana :

Hmo atau Hs : tinggi gelombang signifikan (m

Tm atau Ts : periode gelombang signifikan (s)

t : durasi angin (s)= 0,7 : faktor tegangan angin (m/s)

UL : kecepatan angin terkoreksi (m/s)

F : Fetch efektif (m)

g : gravitasi bumi (m/s2)

Page 63: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

54

5. Analisa Tembok Laut

a. Elevasi mercu

Elmercu = DWL + Ru + Fb

Dimana :

Elmercu : Elevasi mercu tembok laut (m)

DWL : Design Water Level (m)

Ru : Run up gelombang (m)

Fb : Tinggi jagaan ( 1,0 – 1,5 m)

b. Lebar mercu

Lebar mercu tembok laut paling tidak tiga kali diameter equivalen

batu lapis lindung. Bila mercu dipergunakan untuk jalan maka

lebar mercu dapat diambil antara 3,0 – 6,0 m.

c. Berat lapis lindung= ∆ ( )∆= ( )Dimana :

W : Berat minimum batu (ton)

H : Tinggi gelombang rencana (m)

KD : Koefisien stabilitas batu lapis lindung

Θ : Sudut lereng tembok laut

γa : berat satuan air laut (ton/m3)

γb : Berat satuan batu lapis lindung (ton/m3)

Page 64: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

55

d. Tebal lapis Lindungt = 2d = 2( ) /Dimana :

t : Tebal lapis lindung (m)

de : diameter equivalen (m)

W : Berat lapis lindung (tf)

γb : Berat satuan batu lapis lindung (ton/m3)

e. Toe Protection

Tebal toe protection = 1t – 2t, sedangkan berat batu lapis pelindung

dipergunakan kira-kira ½ dari yang dipergunakan pada dinding tembok

laut. (Yuwono, hal:17, 2004). Menurut Triatmodjo, berat butir batu untuk

pondasi dan kaki bangunan diberikan oleh persamaan berikut := ( )Dimana :

W : Berat rerata butir batu (ton)

γb : Berat jenis batu (ton/m3)

Sr : Perbandingan antara berat jenis batu dan berat jenis air laut

Ns : Angka stabilitas rencana untuk pondasi dan pelindung kaki

bangunan seperti diberikan dalam gambar 26

γa : berat jenis air laut (= 1,025 -1,03 ton/m3)

Page 65: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

56

d. Bagan Alir Penelitian

Gambar 16 Bagan Alir Penelitian

Studi Literatur

1) Data Angin2) Elevasi Acuan

Analisis Data

Selesaiai

1) Tipe Pasang Surut2) Elevasi Acuan

Validasi/Pengolahan

Pengumpulan Data

Ya

Desain Seawall

Mulai

AnalisaPasang Surut

Analisa GelombangDengan Data Angin

Page 66: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

57

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Peramalan Gelombang

1). Pengolahan Data Angin

Dikarenakan tidak tersedianya data gelombang pada lokasi

perencanaan, maka analisa data dilakukan berdasarkan data angin dari,

Stasiun Maritim Paotere Kota Makassar dari tahun 2007-2016. Data yang

digunakan diperoleh dari data bulanan untuk kecepatan angin maksimum.

Data angin tercatat seperti pada Tabel 3.

Tabel 3 Rekapan data angin rata-rata selama 10 tahun (Knot)

Tahun Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des2007 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3

2008 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4

2009 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 32010 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 6

2011 5 6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 7

2012 5 6 5 4 4 4 3 4 5 4 5 52013 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

2014 5 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

2015 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 62016 5 9 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5

Sumber Stamar Paotere

Dari data angin hasil pengukuran, selanjutnya dilakukan analisis

untuk mendapatkan beberapa parameter penting, yakni arah angin yang

dominan, kecepatan angin pada berbagai arah dan kecepatan angin rata-

rata sebagai fungsi dari arah hembusan angin. Dari hasil analisis data

angin, diperoleh persentasi kejadian angin berdasarkan arah seperti pada

table 4

Page 67: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

58

Tabel 4 Persentasi kejadian angin berdasarkan arah datangnya di lokasi

studi

ArahJumlah data

Persentase

kejadian (%)Notasi (derajat)

U

TL

T

TG

S

BD

B

BL

0

45

90

135

180

225

270

315

0

0

3

50

0

7

34

24

0

0

4

37

0

15

26

18

Jumlah 118 100

Sumber : Analisa Perhitungan

Tabel 4 memperlihatkan bahwa persentasi kejadian angin yang

paling besar atau sering terjadi adalah angin yang berhembus dari arah

tenggara (37%), disusul masing-masing dari barat (26%), barat laut (18%),

arah barat daya (15%), dan arah timur (4%). Sekalipun persentase angin

dari arah tenggara cukup besar, tetapi tidak berpotensi menimbulkan

gelombang karna suda masuk daratan. Berdasarkan arah fetch

gelombang arah mata angin yang berpotensi membangkitkan gelombang

ada empat yaitu barat laut, barat, barat daya dan selatan. Selain penyajian

data angin dalam bentuk tabulasi, juga disajikan dalam bentuk mawar

angin seperti pada gambar 19

Page 68: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

59

Gambar 17. Mawar Angin di perairan maritim paotere tahun 2004 - 2016

2). Perhitungan Fetch

Fetch adalah sebuah wilayah dimana kecepatan angin dan

arahnya diperkirakan relatif konstan, serta variasi arah dari angin tidak

lebih dari 15 derajat, dan kecepatan rata-ratanya tidak lebih dari 5 knot.

Fetch dibatasi oleh daratan yang mengelilingi laut. Untuk laut lepas

dimana tidak terdapat dataran, batas fetch dilakukan dengan mengacu

pada garis isobar yang sama atau panjang fetch pembentukan gelombang

sempurna yaitu 300 km, mengingat pada fetch diperkirakan kecepatan

angin yang berhembus adalah konstan. Untuk memperkirakan fetch pada

lokasi studi, digunakan peta rupa bumi yang sudah memiliki skala.

Untuk mendapatkan prediksi tinggi gelombang ditentukan dulu nilai fetch

dengan rumus :

F = ∑∑

Page 69: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

60

Dengan :

Feff = Panjang fetch efektif

Xi = Panjang pembangkitan gelombang

α = Sudut pembangkitan gelombang (tiap 6o), deviasi pada

kedua sisi dari arah angin, dengan menggunakan

pertambahan 6o sampai sudut sebesar 42o pada kedua

sisi dari arah angin.

Pada perhitungan disini menggunakan peta dengan skala 1 : 25.000

Berdasarkan kondisi geografis lokasi studi, arah angin yang

berpotensi membangkitkan gelombang dilokasi studi adalah angin yang

bertiup dari arah timur, tenggara dan selatan. Oleh sebab itu, dalam

penentuan fetch efektif, hanya ketiga arah tersebut yang diperhitungkan.

Adapun penentuan fetch pada lokasi studi, disajikan pada gambar 20

Gambar 18 Penentuan fetch pada lokasi study

Page 70: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

61

Tabel perhitungan fetch untuk masing-masing arah peramalan

gelombang laut dalam adalah sebagai berikut :

Tabel 5 Perhitungan Fetch efektif arah barat laut

Gambar 19 panjang fetch arah barat laut

Pada tabel 5 arah barat laut di jelaskan bahwa untuk deviasi (α)

pada salah satu sisi dari arah utara hanya dibatasi hingga sudut 0°

Page 71: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

62

(istimewa/barat laut) karena pada sudut 0° sampai dengan sudut 42°

sudah merupakan daratan sehingga tidak berpengaruh terhadap

pembangkitan gelombang.

Tabel 6. Perhitungan Fetch efektif arah barat

Gambar 20 panjang fetch arah barat

Page 72: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

63

Tabel 7. Perhitungan Fetch efektif arah selatan

Gambar 21 panjang fetch arah selatan

Pada tabel 7. arah selatan di jelaskan bahwa untuk deviasi (α) pada

salah satu sisi dari arah tenggara hanya dibatasi hingga sudut

0°(istimewa/selatan) karena pada sudut 0° sampai dengan sudut 42°

sudah merupakan daratan sehingga tidak berpengaruh terhadap

pembangkitan gelombang.

Page 73: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

64

Tabel 8 Perhitungan Fetch efektif arah barat daya

Gambar 22 Panjang fetch arah arah barat daya

Page 74: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

65

3). Perhitungan tinggi dan periode gelombang berdasarkan fetch dan UA

Pada umumnya bentuk gelombang di alam adalah sangat kompleks

dan sulit untuk digambarkan secara matematis karena ketidak-linieran,tiga

dimensi dan mempunyai bentuk yang random. Beberapa teori yang ada

hanya menggambarkan bentuk gelombang yang sederhana dan

merupakan pendekatan gelombang alam. Di sini, dalam perhitungan

gelombangnya digunakan teori gelombang yang paling sederhana yaitu

teori gelombang linier atau amplitudo kecil, yang pertama kali

dikemukakan oleh Airy pada tahun 1845, dan selanjutnya disebut dengan

teori gelombang Airy.

Bangkitan gelombang yang ditimbulkan angin sebagai berikut:

Tabel 9 Rekapan data angin maximum selama 10 tahun (Knot)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2007 24 33 20 27 17 17 17 18 18 20 17 24

2008 36 28 19 18 14 14 15 17 13 18 16 32

2009 22 25 19 15 14 13 11 12 13 14 16 22

2010 26 22 23 22 15 18 12 20 20 17 18 36

2011 36 31 37 26 20 28 15 20 17 16 16 43

2012 33 35 46 19 17 12 13 15 22 17 16 36

2013 20 22 20 16 16 20 21 16 16 34 27 35

2014 30 50 22 26 16 11 16 16 16 25 24 46

2015 32 30 42 26 25 20 19 21 30 32 30 33

2016 31 42 38 22 15 18 12 15 16 15 16 37Sumber Stamar Paotere

Page 75: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

66

Dalam perhitungan tinggi dan periode gelombang kita ketahui beberapa

langka perhitungan untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang

yang efektif yaitu :

Rumus :

= 10 /= ( 0.514) 1015 /

Untuk nilai kecepatan knot dari arah angin maximum terbesar, nilai 0,514

nilai konstanta yang di perole dari hasil knot di kompersi ke m/dtk (1 knot =

0,514 m/dtk), nilai 15 meter dari hasil konversi elevasi pencatatan angin

pada 15 meter di atas permukaan laut

= 1609=== 0,18 (faktor tegangan angin)

= 815009.81= 68.8 . ( . )

Page 76: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

67

Tabel 10 Perhitungan tinggi gelombang tahun 2007– 2016

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des

2007 3,01 0 0 0 0 0 0 2,48 2,48 2,66 0 0

2008 0 0 2,57 0 0 0 2,13 2,33 1,93 0 0 0

2009 0 0 0 0 0 0 0 1,81 1,91 2,04 0 0

2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,24 0 0

2011 4,14 0 4,27 0 0 0 0 0 0 2,24 0 4,53

2012 0 0 4,88 0 0 0 1,93 2,05 2,72 2,33 2,24 0

2013 2,66 2,84 2,66 2,24 0 0 0 2,24 0 0 0 0

2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2015 3,80 0 4,73 3,23 3,15 0 2,57 0 3,58 3,80 0 0

2016 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sumber : Hasil perhitungan

Tabel 11. Perhitungan periode gelombang dari tahun 2007-2016 (detik)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des

2007 7,84 0 0 0 0 0 0 7,35 7,35 7,52 0 0

2008 0 0 7,44 0 0 0 6,99 7,19 6,76 0 0 0

2009 0 0 0 0 0 0 0 6,62 6,76 6,88 0 0

2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7,00 0 0

2011 8,71 0 8,80 0 0 0 0 0 0 7,10 0 8,98

2012 0 0 9,21 0 0 0 6,76 6,80 7,48 7,19 7,10 0

2013 7,52 7,68 7,52 7,10 0 0 0 7,10 0 0 0 0

2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2015 8,47 0 9,11 8,02 7,96 0 7,44 0 8,30 8,47 0 0

2016 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber hasil perhitungan

Page 77: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

68

Dari hasil perhitungan tinggi dan periode gelombang pada tabel 9

dan tabel 10 yang mendapatkan angka nilai nol yaitu terdapat pada arah

angin dari utara ( N ) karna dari hasil penggambaran Fetch untuk nilai

untuk arah utara tersebut sudah termasuk daratan sehingga tidak

menimbulkan gelombang pada laut.

Tabel 12 Penggabungan hasil perhitungan dalam 10 tahun

Kecepatan

Arah

U10 t1

RL

U3600

RT

US Uw UA Fetch td tc H T

(knot) (m/dtk) (dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m) (dtk) (dtk) (m) (dt)

24 NW 11,74 137,09 1,17 10,06 1,10 11,07 12,17 17,52 113218,00 145538,65 28960,93 3,01 7,84

18 NW 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 113218,00 119996,97 30885,07 2,48 7,35

18 NW 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 113218,00 119996,97 30885,07 2,48 7,35

20 NW 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 113218,00 128510,77 30187,38 2,66 7,52

19 NW 9,29 173,17 1,15 8,11 1,10 8,93 10,71 14,97 113218,00 124353,17 30520,13 2,57 7,44

15 NW 7,34 219,35 1,13 6,52 1,10 7,17 9,20 12,41 113218,00 103092,47 32488,50 2,13 6,99

17 NW 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 113218,00 112445,72 31561,50 2,33 7,19

13 NW 6,36 253,10 1,11 5,71 1,10 6,28 8,48 11,22 113218,00 93243,14 33594,36 1,93 6,76

12 NW 5,87 274,19 1,11 5,30 1,10 5,83 8,05 10,54 113218,00 87575,55 34303,97 1,81 6,62

13 NW 6,36 253,10 1,11 5,71 1,10 6,28 8,48 11,22 113218,00 93243,14 33594,36 1,93 6,76

14 NW 6,85 235,02 1,12 6,12 1,10 6,73 8,87 11,86 113218,00 98545,66 32980,67 2,04 6,88

17 W 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 104503,00 112445,72 29920,34 2,24 7,00

36 NW 17,60 91,40 1,21 14,57 1,10 16,03 15,76 24,07 113218,00 199995,15 26049,46 4,14 8,71

37 NW 18,09 88,93 1,21 14,94 1,10 16,44 16,16 24,82 113218,00 206230,99 25784,22 4,27 8,80

Page 78: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

69

17 W 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 104503,00 112445,72 29920,34 2,24 7,00

16 NW 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 113218,00 108084,31 31980,44 2,24 7,10

43 NW 21,03 76,52 1,23 17,13 1,10 18,84 16,96 26,34 113218,00 218861,48 25278,36 4,53 8,98

46 NW 22,49 71,53 1,23 18,22 1,10 20,04 18,03 28,41 113218,00 236012,36 24650,57 4,88 9,21

13 NW 6,36 253,10 1,11 5,71 1,10 6,28 8,48 11,22 113218,00 93243,14 33594,36 1,93 6,76

15 W 7,34 219,35 1,13 6,52 1,10 7,17 9,20 12,41 104503,00 103092,47 30799,13 2,05 6,80

22 W 10,76 149,56 1,16 9,29 1,10 10,22 11,59 16,50 104503,00 137061,78 28009,71 2,72 7,48

17 NW 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 113218,00 112445,72 31561,50 2,33 7,19

16 NW 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 113218,00 108084,31 31980,44 2,24 7,10

20 NW 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 113218,00 128510,77 30187,38 2,66 7,52

22 NW 10,76 149,56 1,16 9,29 1,10 10,22 11,59 16,50 113218,00 137061,78 29546,08 2,84 7,68

20 NW 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 113218,00 128510,77 30187,38 2,66 7,52

16 NW 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 113218,00 108084,31 31980,44 2,24 7,10

16 NW 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 113218,00 108084,31 31980,44 2,24 7,10

32 NW 15,65 102,82 1,20 13,09 1,10 14,40 14,71 22,12 113218,00 183728,76 26796,59 3,80 8,47

42 NW 20,54 78,34 1,22 16,77 1,10 18,45 17,58 27,54 113218,00 228794,56 24907,11 4,73 9,11

26 NW 12,71 126,55 1,17 10,83 1,10 11,91 12,88 18,79 113218,00 156085,17 28293,37 3,23 8,02

25 NW 12,23 131,61 1,17 10,44 1,10 11,49 12,64 18,34 113218,00 152397,16 28519,79 3,15 7,96

19 NW 9,29 173,17 1,15 8,11 1,10 8,93 10,71 14,97 113218,00 124353,17 30520,13 2,57 7,44

30 NW 14,67 109,68 1,19 12,34 1,10 13,57 14,02 20,85 113218,00 173224,12 27327,66 3,58 8,30

32 NW 15,65 102,82 1,20 13,09 1,10 14,40 14,71 22,12 113218,00 183728,76 26796,59 3,80 8,47

Page 79: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

70

Gambar 23 Grafik penggambaran untuk mendapatkan tinggi dan

periode gelombang

Dari grafik diatas, dengan panjang fetch = 113,21 km dan UA =

17,52m/dtk, didapatkan H = 3,01 m dan T = 7,84 jam.

Berdasarkan kecepatan maksimum yang terjadi tiap bulan (tabel

12) dicari nilai RL dengan menggunakan grafik hubungan antara

kecepatan angin di laut dan di darat (lihat gambar 24).

Gambar 24 Grafik hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat

Page 80: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

71

Tabel 13 Jumlah data arah gelombang berdasarkan tinggi gelombang

Ketinggian

(m)

Arah penjalaran gelombangJumlah

kejadian

U TL T TG S BD B BL

0 – 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 – 2 0 0 0 0 0 0 0 4 4

2 – 3 0 0 0 0 0 0 3 20 23

3 – 4 0 0 0 0 0 0 0 9 9

4 – 5 0 0 0 0 0 0 0 4 4

jumlah 0 0 0 0 0 0 3 37 40

Dari tabel 14 jumlah data di atas dapat kita cari prosentase arah

gelombang dominan dengan cara sebagai berikut :

Pada data gelombang dengan tinggi 1 – 2 meter dan mempunyai arah

angin barat laut terdapat 3 buah data, sehingga jika dihitung berdasarkan

jumlah data persentasenya sebesar :

3x 100% = 7,50%

40

Perhitungan tersebut merupakan salah satu contoh perhitungan dari arah

barat.

Dari penggolongan tinggi gelombang tersebut dapat dibuat tabel

prosentase arah dan tinggi gelombang sebagai berikut :

Tabel 14. Persentase data arah gelombang berdasarkan tinggi

gelombang

Page 81: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

72

Ketinggian (m)

Arah penjalaran gelombang

Jumlah (%)

U TL T TG S BD B BL

0 – 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 – 2 0 0 0 0 0 0 0 10 4

2 – 3 0 0 0 0 0 0 7,5 50 23

3 – 4 0 0 0 0 0 0 0 22,5 9

4 – 5 0 0 0 0 0 0 0 10 4

jumlah 0 0 0 0 0 0 7,5 92,5 100

Sumber : Hasil perhitungan

4). Perkiraan Gelombang dengan Periode Ulang

Data tinggi gelombang signifikan tiap bulan yang didapatkan dari

peramalan diurutkan dari nilai terbesar sampai yang terkecil. Selanjutnya

probabilitas ditetapkan untuk setiap tinggi gelombang dengan

menggunakan rumus pada Persamaan (2.6)

12.0

44.01

T

sms N

mHHP dimana m = 1, NT = 120

sehingga didapatkan

P = 0.99

Kemudian dihitung nilai ym , dengan menggunakan rumus pada

Persamaan (2.8)

ym = -ln -ln P( HsHsm )

ym = 4.566

Perhitungan selengkapnya seperti terlihat pada Tabel 15.

Page 82: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

73

Tabel 15 Hasil perhitungan Gelombang dengan Periode Ulang.

No. Hsm (m) P ym Hsm.ym ym2 (Hsm - Hr

) 2 Hsm Hsm - Hsm

1 1.90 0.995 5.366 10.195 28.794 0.786 2.01 -0.11

2 1.90 0.987 4.337 8.241 18.812 0.786 1.80 0.10

3 1.80 0.979 3.838 6.908 14.728 0.618 1.69 0.11

4 1.75 0.970 3.504 6.132 12.276 0.542 1.62 0.13

5 1.60 0.962 3.252 5.203 10.575 0.344 1.57 0.03

6 1.60 0.954 3.049 4.879 9.298 0.344 1.53 0.07

7 1.60 0.945 2.880 4.607 8.292 0.344 1.49 0.11

8 1.45 0.937 2.733 3.963 7.471 0.190 1.46 -0.01

9 1.45 0.929 2.605 3.777 6.784 0.190 1.44 0.01

10 1.45 0.920 2.490 3.610 6.199 0.190 1.41 0.04

11 1.34 0.912 2.386 3.197 5.692 0.107 1.39 -0.05

12 1.34 0.904 2.291 3.070 5.248 0.107 1.37 -0.03

13 1.34 0.895 2.203 2.952 4.854 0.107 1.35 -0.01

14 1.34 0.887 2.122 2.844 4.503 0.107 1.34 0.00

15 1.34 0.879 2.046 2.742 4.187 0.107 1.32 0.02

16 1.34 0.870 1.975 2.647 3.902 0.107 1.31 0.03

17 1.28 0.862 1.908 2.443 3.641 0.071 1.29 -0.01

18 1.28 0.854 1.845 2.361 3.404 0.071 1.28 0.00

19 1.28 0.845 1.785 2.284 3.185 0.071 1.27 0.01

20 1.28 0.837 1.727 2.211 2.984 0.071 1.25 0.03

21 1.28 0.829 1.673 2.141 2.798 0.071 1.24 0.04

22 1.28 0.821 1.620 2.074 2.626 0.071 1.23 0.05

23 1.28 0.812 1.570 2.010 2.465 0.071 1.22 0.06

24 1.28 0.804 1.522 1.948 2.316 0.071 1.21 0.07

25 1.20 0.796 1.475 1.770 2.176 0.035 1.20 0.00

26 1.20 0.787 1.430 1.716 2.046 0.035 1.19 0.01

27 1.20 0.779 1.387 1.664 1.923 0.035 1.18 0.02

Page 83: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

74

28 1.10 0.771 1.345 1.479 1.808 0.007 1.17 -0.07

29 1.10 0.762 1.304 1.434 1.700 0.007 1.17 -0.07

30 1.10 0.754 1.264 1.391 1.598 0.007 1.16 -0.06

31 1.10 0.746 1.226 1.348 1.502 0.007 1.15 -0.05

32 1.10 0.737 1.188 1.307 1.411 0.007 1.14 -0.04

33 1.10 0.729 1.151 1.267 1.326 0.007 1.13 -0.03

34 1.10 0.721 1.116 1.227 1.245 0.007 1.13 -0.03

35 1.10 0.712 1.081 1.189 1.168 0.007 1.12 -0.02

36 1.10 0.704 1.047 1.152 1.096 0.007 1.11 -0.01

37 1.10 0.696 1.014 1.115 1.027 0.007 1.11 -0.01

38 1.10 0.687 0.981 1.079 0.962 0.007 1.10 0.00

39 1.10 0.679 0.949 1.044 0.900 0.007 1.09 0.01

40 1.10 0.671 0.918 1.009 0.842 0.007 1.09 0.01

41 1.00 0.662 0.887 0.887 0.786 0.000 1.08 -0.08

42 1.00 0.654 0.857 0.857 0.734 0.000 1.07 -0.07

43 1.00 0.646 0.827 0.827 0.684 0.000 1.07 -0.07

44 1.00 0.637 0.798 0.798 0.636 0.000 1.06 -0.06

45 1.00 0.629 0.769 0.769 0.591 0.000 1.05 -0.05

46 1.00 0.621 0.740 0.740 0.548 0.000 1.05 -0.05

47 1.00 0.612 0.713 0.713 0.508 0.000 1.04 -0.04

48 1.00 0.604 0.685 0.685 0.469 0.000 1.04 -0.04

49 1.00 0.596 0.658 0.658 0.433 0.000 1.03 -0.03

50 1.00 0.587 0.631 0.631 0.398 0.000 1.03 -0.03

51 1.00 0.579 0.605 0.605 0.366 0.000 1.02 -0.02

52 1.00 0.571 0.578 0.578 0.335 0.000 1.01 -0.01

53 1.00 0.562 0.553 0.553 0.305 0.000 1.01 -0.01

54 1.00 0.554 0.527 0.527 0.278 0.000 1.00 0.00

55 1.00 0.546 0.502 0.502 0.252 0.000 1.00 0.00

56 1.00 0.537 0.477 0.477 0.227 0.000 0.99 0.01

57 1.00 0.529 0.452 0.452 0.204 0.000 0.99 0.01

58 1.00 0.521 0.427 0.427 0.182 0.000 0.98 0.02

Page 84: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

75

59 1.00 0.512 0.403 0.403 0.162 0.000 0.98 0.02

60 1.00 0.504 0.379 0.379 0.143 0.000 0.97 0.03

61 1.00 0.496 0.355 0.355 0.126 0.000 0.97 0.03

62 1.00 0.488 0.331 0.331 0.109 0.000 0.96 0.04

63 1.00 0.479 0.307 0.307 0.094 0.000 0.96 0.04

64 0.90 0.471 0.283 0.255 0.080 0.013 0.95 -0.05

65 0.90 0.463 0.260 0.234 0.068 0.013 0.95 -0.05

66 0.90 0.454 0.237 0.213 0.056 0.013 0.94 -0.04

67 0.90 0.446 0.214 0.192 0.046 0.013 0.94 -0.04

68 0.90 0.438 0.191 0.171 0.036 0.013 0.93 -0.03

69 0.90 0.429 0.168 0.151 0.028 0.013 0.93 -0.03

70 0.90 0.421 0.145 0.130 0.021 0.013 0.92 -0.02

71 0.90 0.413 0.122 0.110 0.015 0.013 0.92 -0.02

72 0.90 0.404 0.099 0.089 0.010 0.013 0.91 -0.01

73 0.90 0.396 0.076 0.069 0.006 0.013 0.91 -0.01

74 0.90 0.388 0.054 0.048 0.003 0.013 0.91 -0.01

75 0.90 0.379 0.031 0.028 0.001 0.013 0.90 0.00

76 0.90 0.371 0.008 0.008 0.000 0.013 0.90 0.00

77 0.90 0.363 -0.014 -0.013 0.000 0.013 0.89 0.01

78 0.90 0.354 -0.037 -0.033 0.001 0.013 0.89 0.01

79 0.90 0.346 -0.060 -0.054 0.004 0.013 0.88 0.02

80 0.90 0.338 -0.082 -0.074 0.007 0.013 0.88 0.02

81 0.90 0.329 -0.105 -0.094 0.011 0.013 0.87 0.03

82 0.90 0.321 -0.128 -0.115 0.016 0.013 0.87 0.03

83 0.79 0.313 -0.151 -0.119 0.023 0.050 0.86 -0.07

84 0.79 0.304 -0.174 -0.137 0.030 0.050 0.86 -0.07

85 0.79 0.296 -0.197 -0.155 0.039 0.050 0.85 -0.06

86 0.79 0.288 -0.220 -0.174 0.048 0.050 0.85 -0.06

87 0.79 0.279 -0.243 -0.192 0.059 0.050 0.84 -0.05

88 0.79 0.271 -0.267 -0.211 0.071 0.050 0.84 -0.05

89 0.79 0.263 -0.290 -0.229 0.084 0.050 0.83 -0.04

Page 85: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

76

90 0.79 0.254 -0.314 -0.248 0.099 0.050 0.83 -0.04

91 0.79 0.246 -0.338 -0.267 0.114 0.050 0.82 -0.03

92 0.79 0.238 -0.362 -0.286 0.131 0.050 0.82 -0.03

93 0.79 0.229 -0.387 -0.305 0.150 0.050 0.81 -0.02

94 0.79 0.221 -0.412 -0.325 0.169 0.050 0.81 -0.02

95 0.79 0.213 -0.437 -0.345 0.191 0.050 0.80 -0.01

96 0.79 0.204 -0.462 -0.365 0.214 0.050 0.80 -0.01

97 0.79 0.196 -0.488 -0.385 0.238 0.050 0.79 0.00

98 0.79 0.188 -0.514 -0.406 0.264 0.050 0.79 0.00

99 0.79 0.179 -0.541 -0.427 0.293 0.050 0.78 0.01

100 0.79 0.171 -0.568 -0.449 0.323 0.050 0.78 0.01

101 0.79 0.163 -0.596 -0.471 0.355 0.050 0.77 0.02

102 0.79 0.155 -0.625 -0.493 0.390 0.050 0.76 0.03

103 0.79 0.146 -0.654 -0.517 0.427 0.050 0.76 0.03

104 0.79 0.138 -0.684 -0.540 0.468 0.050 0.75 0.04

105 0.79 0.130 -0.715 -0.565 0.511 0.050 0.75 0.04

106 0.79 0.121 -0.747 -0.590 0.558 0.050 0.74 0.05

107 0.79 0.113 -0.780 -0.616 0.608 0.050 0.73 0.06

108 0.70 0.105 -0.814 -0.570 0.663 0.098 0.72 -0.02

109 0.70 0.096 -0.851 -0.595 0.723 0.098 0.72 -0.02

110 0.70 0.088 -0.888 -0.622 0.789 0.098 0.71 -0.01

111 0.70 0.080 -0.929 -0.650 0.862 0.098 0.70 0.00

112 0.70 0.071 -0.971 -0.680 0.943 0.098 0.69 0.01

113 0.70 0.063 -1.017 -0.712 1.035 0.098 0.68 0.02

114 0.70 0.055 -1.067 -0.747 1.139 0.098 0.67 0.03

115 0.70 0.046 -1.123 -0.786 1.260 0.098 0.66 0.04

116 0.70 0.038 -1.185 -0.830 1.405 0.098 0.65 0.05

117 0.70 0.030 -1.258 -0.881 1.583 0.098 0.63 0.07

118 0.70 0.021 -1.348 -0.943 1.816 0.098 0.61 0.09

119 0.70 0.013 -1.469 -1.028 2.157 0.098 0.59 0.11

120 0.70 0.005 -1.681 -1.176 2.824 0.098 0.54 0.16

Page 86: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

77

Jumlah 121.630 60.0 68.756 109.363 229.802 8.521

Rata-rata 1.014 0.500 0.573 0.911 1.915 0.071

Dengan menggunakan data Hsm dan ysm, selanjutnya dihitung parameter A

dan B dengan menggunakan persamaan berikut.

Kemudian nilai yr dihitung dengan menggunakan Persamaan (3.10).

rr LT

y1

1lnln dimana L = 1, Tr = periode ulang = 2 tahun

= 3.157

Dari nilai-nilai parameter A dan B dan juga nilai yr, kemudian didapatkan

tinggi gelombang signifikan untuk berbagai periode ulang dengan

menggunakan Persamaan (3.9)

ByAH rsrˆˆ = 1.55 m

Selanjutnya dihitung deviasi standard data tinggi gelombang signifikan

(Hs)

2

1

1

2

1

1

N

ismsm HH

N = 0.268

untuk menetapkan interval keyakinan, terlebih dahulu kita menghitung nilai

yang diberikan oleh persamaan (3.13).

A = n Σ Hsm ym - Σ Hsm Σ ym

= 120 -120 -

=

B = -=

68.756

0.570.89

n Σ ym2 - (Σ ym )2

121.64727

0.208

1.014 0.21

109.363229.802

Page 87: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

78

vkNe ln1

3.12

, dimana 1 = 0.64, 2 = 9, k = 0.93, c = 0, = 1.33,

TN

Nv = 1 = 0.625

Setelah itu kita menghitung standar deviasi yang dinormalkan dari tinggi

gelombang signifikan dengan periode ulang (nr) dengan menggunakan

persamaan (3.13).

2/12ln11

vcyN

rnr = 0.250

Besaran dari deviasi standard dari tinggi gelombang signifikan (r) dihitung

dengan menggunakan rumus pada Persamaan (3.14).

r = nrHs = 0.067

Untuk perhitungan selengkapnya seperti terlihat pada Tabel 16

Tabel 16. Tinggi Gelombang laut dalam dengan Periode Ulang Tertentu

Periode

ulang

(tahun)

yr

(tahun)Hsr (m) nr r

Hs -

1,28r

(m)

Hs +

1,28r

(m)

2 3.157 1.55 0.250 0.067 1.466 1.638

5 4.086 1.75 0.315 0.084 1.638 1.853

10 4.783 1.89 0.364 0.097 1.766 2.016

25 5.702 2.08 0.430 0.115 1.935 2.230

1) Pasang Surut

Pengamatan data pasang surut dilakukan selama 15 hari dengan

interval pengambilan data setiap 1 jam. Data pasang surut tersebut diolah

Page 88: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

79

untuk memperoleh konstanta harmonis pasang surut daerah penelitian.

Perhitungan konstanta harmonis pasang surut dilakukan dengan

menggunakan metode Admiralty.

Tabel 17 Pehitungan analisis harmonic pasang surut

1 .Datum Referensi:

MSL

MSL = ASO = 81 cm

Zo

Berdasarkan definisi Australia yaitu Indian Spiring Low Water,

maka :

Zo = So - [ AM2 + AS2 + AK1 ] + AO1

= 22.3 - [ 70 + 22 + 52 ] + 52

= 26 cm dari MSL terpakai

Ketinggian muka surutan dari Nol Palem = MSL - Zo

= 223 – 26

= 97 cm

ATT = So + [ AM2 + AS2 + AK1 + Ao ]

= 223 + [ 70 + 22 + 52 + 52 ]

= 420 cm dari MSL terpakai

2). Tipe Pasang Surut dan Tunggang Air Pasut

22 852105 151

53S0

8270M2

22.3A (cm)K2S2

28112N2

go 105

K1

13717

P1O1

68M4 MS4

151373 50

Page 89: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

80

Tipe pasang surut dan tunggang air pasut yang ada pada pantai

Tope Jawa adalah sebagai berikut :== 1.141

Berdasarkan nilai Formzhal,( 0,25<F≤1.5 ) maka keriteria pasang

surut adalah pasut tipe campuran condong harian ganda (Mixed Tide

Prevaling Semidiurnal )

3). Tunggang Air Pasut

Untuk :

Pasut tipe campuran condong harian ganda (Mixed Tide Prevailing

Semidiurnal)

HAT = LAT + 2 [Ak1 + AO1 + As2 + AM2]

= 26 + 2 (53 + 52 + 22 + 70)

= 420 cm

MHHWS = LAT + 2 [AS2 + AM2] + Ak1 + AO1

= 26 + 2 [ 6.35 + 33.3 ] + 10.4 + 3.79

= 315 cm

MHHWN = LAT + 2 [AM2) + AK1 + AO1

= 26 + 2 [70 ] + 53 + 52

= 271 cm

MSL = 223 cm

MLLWN = LAT + 2 [AS2 ] + AK1 + AO1

Page 90: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

81

= 26 + 2 [22] + 53 + 52

= 175 cm

MLLWS = LAT + Ak1 + Ao1

= 26 + 53 + 52

= 131 cm

LAT = MSL - AK1 - AO1 - AS2 - AM2

= 223 - 53 - 52 - 22 - 70

= 26 cm

Gambar 25. Hasil perhitungan tunggang pasang surut

MHHWN = + 2 + += + 2 + += cm

MSL = cmMLLWN = + 2 + +

= + 2 + += cm

MLLWS = + += + += cm

LAT = - - - -= - - - -= cm

HAT

MHHWS

MHHWN

MSL Tunggang Pasang Tunggang PasangSaat Neap Tide Saat Spring Tide= =

MLLWN

MLLWS

LAT

131.0MSL

LAT AM2 AK1 AO126 70 53 52

271223.0LAT AS2 AK1 AO126 22 53 52

175.0AO1

26 53 52LAT AK1

AO1 AS2 AM2

223 53 52 22 70AK1

26.00

197. cm

92.00 cm

48.00 cm

-197. cm

96.00 cm 184 cm-48.00 cm

-92. cm

Page 91: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

82

Gambar 26. Grafik pasang surut pantai Galesong Selatan

B. Gelombang di Lokasi Bangunan

Dari data peramalan gelombang berdasarkan data angin, dibuat

analisis frekuensi untuk mendapatkan gelombang rencana dengan

periode ulang tertentu, yang hasilnya diberikan dalam tabel 4.7. Dalam

perencanaan ini digunakan tinggi gelombang rencana dengan periode

ulang 10 tahunan, yaitu H0 = 1.89 m, periode gelombang rencana

ditetapkan sebesar 10 detik.

Selama penjalarannya menuju pantai, tinggi gelombang berubah

karena proses refraksi dan pendangkalan serta gelombang pecah yang

tergantung pada bathimetri dan karakteristik gelombang laut dalam.

Dengan kondisi kemiringan pantai yang landai, maka diperkirakan

gelombang yang akan mencapai pantai akan pecah pada kedalaman 1.28

tinggi gelombang. Maka tinggi gelombang pecah dapat di tentukan

dengan persamaan (2.4): Hb = 0.78 . db

Dari hasil analisis gelombang rencana diatas diperoleh grafik

hubungan antara tinggi gelombang, tinggi gelombang pecah dan

kedalaman sebagai berikut :

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

0.35 0.85 1.35 1.85 2.35 2.85 3.35 3.85 4.35 4.85 5.35 5.85

d (m)

H (m

) H = H0 * Kr * KsHb = 0,78db

Page 92: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

83

Gambar 27. Grafik hubungan Ho, Hb dan db

Dari grafik di atas diperoleh parameter gelombang pecah sebagai berikut :

Hb = 2.10

db = 2.60

Pada analisis ini bangunan akan diletakkan pada elevasi +1,4 m.

Jadi kedalaman air pada saat pasang adalah 0,45 m, dimana pada

kedalaman tersebut gelombang telah pecah, maka gelombang rencana

ditetapkan sebagai berikut :

Hb = 0,78 db

Hd = Hrencana = 0.35 m

C. Elevasi Struktur

1) Tinggi muka air rencana

Tinggi muka air rencana tergantung pada pasang surut, wave

setup, wind setup, tsunami, dan pemanasan global. Dalam perencanaan

bangunan, tidak semua parameter tersebut digunakan. Hal ini mengingat

bahwa kemungkinan terjadinya semua parameter secara bersamaan

adalah sangat kecil. Oleh karena itu elevasi muka air rencana hanya

didasarkan pada pasang surut , wave setup, dan pemanasan global.

a). Pasang surut

Page 93: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

84

Dari data pengukuran pasang surut di dapat beberapa elevasi

muka air yaitu:

MHWL = 1.84 m; MSL = 0.92 m; dan MLWL = 0.00 m.

b). Wave set-up

Wave set-up dapat dihitung dengan persamaan (2.18), sehingga

didapat: Sw = 0.375 m

c). Pemanasan global (Sea level rise)

Dari gambar dibawah maka diperoleh sea level rise (SLR) untuk 10

tahun = 0.2 m

Gambar 28. Perkiraan kenaikan muka air laut karena pemanasan global

DWL = MHWL + SW + SLR

Page 94: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

85

DWL = 1.85 + 0.375 + 0.2 = 2.4254 m

2) Run Up pada tembok laut

Bangunan direncanakan pada elevasi +1,4 m dari MLWL, sehingga

pada kondisi pasang kedalaman air di depan bangunan adalah :

ds = DwL –elevasi tanah dasar

= 2.4 – 1.4

= 1.0 m. (pada kondisi MHWL).

Untuk menentukan run up yang terjadi pada tembok laut dapat

menggunakan Persamaan (2.19), Persamaan (2.20) dan grafik Run up

pada gambar grafik tersebut adalah fungsi dari Irribaren Number

(Persamaan 2.20). berdasarkan hasil analisis gelombang rencana

diperoleh HD = 0.35 m.

Lo = 1.56T2 = 1,56 (10)2 = 156 m

Ir = 6.45 dari grafik diperoleh, Ru/H = 1.30

Dengan demikian, diperoleh nilai Ru = 1,17 m.

Elevasi struktur ditetapkan berdasarkan kedua faktor tersebut sehingga :

Elevasi struktur = MHWL + Ru

Ir =tg θ

√(H/ Lo)

Page 95: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

86

= 1.85+ 1.17

= 3.02 m

D. Pasangan Batu

Sea wall yang direncanakan berupa konstruksi pasangan batu.

Adapun data yang didapat dari hasil perhitungan diatas adalah sebagai

berikut:

- Htanah = m- Dengan sudut gesek internal ϕ = 0 ( Pasir longgar )

- Berat volume γ = kN/m3

- Kohesi (C) diabaikan- Kuat dukung Ijin = kN/m3

Bila pasangan batu mempunyai :

- Berat volume (γ PASANGAN ) = kN/m3

- Kuat desak ijin (σ PASANGAN ) = kN/m2

- Kuat Tarik ijin (σ Tarik ) = kN/m2

- Kuat Geser ijin (τ) = kN/m2

1.80

20

1500

28

300

150

16

200

Page 96: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

87

Gambar 29 Struktur pasangan batu seawall

Tekanan tanah pasif tidak diperhitungkan, karena bangunan ditempatkan

di pantai sehingga tekanan tanah pasif tidak dapat bekerja secara efektif

Muka tanah dibelakang dinding adalah datar, diperoleh

ϕ 282 2

cari besarnya gaya dan momen dalam struktur

12

= Ma = Ea*ha

= mkN

Ka = tg2 (45-

Gaya aktif = Ea =

)

Momen aktif2.36874

kN= 5.2639

H2*γ*Ka

== 45 0.361Ka = tg2 -

Page 97: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

88

Gambar 30 Titik berat struktur seawall

Tabel 18 Gaya dan momen aktif

Dicari besarnya Gaya dan Momen aktif

12345678

10

1 1.83

5.5

8

73.3320.25

9.61.75

1.25

64.62ΣV =

1.21

23.67329.2

0.750.5

1.25

2

1.667

1.75

No Berat (kN) Lengan terhadap titik A (m) Momen terhadap titik A (mkN)

2.75

ΣMp =

2.083

3211.04

101.833

4

b2

b6

6eb

6eb

m=X 1.048

=

berarti seluruh alas fondasi menerima beban!!!

-

)=V

b . 1

0.048

) kN/m227.658(1 - >

b . 1

e

σ min = V

1.048-

=

=

< = 0.3333

(1 +σ max

=

=

= x 1

ΣMTotal

ΣV=

67.71764.62

kN/m2 <

0

σ tanah36.959

Page 98: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

89

Gambar 31 Letak resultante gaya-gaya yang bekerja terhadap

pusat berat alas pondasi

Tinjauan stabilitas terhadap bahaya guling

a. Stabilitas terhadap bahaya gulingMa = mkN

Mp = mkN

MpMa

b. Stabilitas terhadap bahaya gesergaya dorong : Ea = kN

gaya lawan : F = V . F dan f = tg ϕ di anggap alas fondasi kasarF = kN

FEa

c. Stabilitas terhadap daya dukung tanahDicari letak resultante gaya-gaya yang bekerja terhadap pusat berat atas fondasi tinjauanterhadap titik A:

eA

Gambar 4.8 letak resultante gaya-gaya yang bekerja ® terhadap pusat berat alas pondasi (o)

ok!!!

73.332

-5.61479

SF = =

2

SF = = 13.06

34.357

3.6714 ok!!!

x

> 2

> 2

9.358

o

Page 99: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

90

Tinjau Terhadap stabilitas internal

Gambar 32 Tinjauan terhadap beberapa potongan

b2

b6

6eb

6eb

m=X 1.048

=

berarti seluruh alas fondasi menerima beban!!!

-

)=V

b . 1

0.048

) kN/m227.658(1 - >

b . 1

e

σ min = V

1.048-

=

=

< = 0.3333

(1 +σ max

=

=

= x 1

ΣMTotal

ΣV=

67.71764.62

kN/m2 <

0

σ tanah36.959

Page 100: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

91

Ditinjau potongan A - A1

Cari besarnya gaya aktif dan momen aktif :

12

Karena tidak ada muka tanahdi belakang refetment

Ma = Ea*ha

= mkN Karena tidak ada muka tanahdi belakang refetment

Dicari gaya dan besarnya momen aktif

1

b2

b6

Terhadap desak :ΣMW

16

Terhadap tarik :ΣMW

Terhadap geserD = ( Ea ) A - A' =

32 b h

= 0

Momen aktif =

Berat (kN)

ΣMTotal =ΣV

ΣV =

=X m

=V

=

9.20

σ tarik pasangan

Dτ =

σ tarik

b . 1σ desak

kN0

= 0 <

2.769.2

e = x -

=V

<

b . 1(1 - )

= -690

x

kN/m2

W = x 1

720.67 kN/m2 σ desak pasangan

0.3

0

-

0.10

=

No

Gaya Aktif = Ea = H2*γ*Ka

0

=

9.20

<

b2

)

=

Momen terhadap titik A (mkN)

2.76

berarti seluruh alas fondasi menerima beban!!!

0.3

ΣMp =0.3

2.76

Lengan terhadap titik A (m)

(1 +

= 0.3

W = tahanan momen tampang A-AI

Page 101: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

92

Ditinjau potongan B - B 1

Cari besarnya gaya aktif dan momen aktif :12

= kN

Ma = Ea*ha

= mkN

Dicari gaya dan besarnya momen aktif

123

b2

b6

Terhadap desak :ΣMW

16

= m3

Terhadap tarik :ΣMW

Terhadap geser :D = (Ea) A - A' = kN

32 b h

0.8737

=X

W = tahanan momen tampang B-B'

m

x

σ desak

σ tarik pasangan

σ desak pasangan

1.1914=

σ tarik =

τ =

=

V(1 - )

0.8737

kN/m2

b2

69.654

-60.49

D

kN/m2 <

b . 1

σ desak

= kN/m2 <

W = x 1

= V (1 +b . 1

0.75

0.3333 sebagian tampang mendukung tarik!!!!

)

-= 1.0325

= 0.28 > =

e = x -

NO Berat (kN) Lengan terhadap titik B (m)

ΣV 9.167

3.667 0.75

=9.46

5.5 1.25

ΣMp =ΣV = 9.167

ΣMTotal= 1.0325

Gaya Aktif = Ea = H2*γ*Ka

9.625

Momen terhadap titik A (mkN)

7

Momen aktif =

3

0.1602

2

0.667

1.25 1.67

Page 102: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

93

Ditinjau potongan C - C 1

Cari besarnya gaya aktif dan momen aktif :12

= kN

Ma = Ea*ha

= mkN

Dicari gaya dan besarnya momen aktif

1

X =

b2

b6

Terhadap desak :ΣMW

16

= m3

Terhadap tarik :ΣMW

Terhadap geser

D = (Ea) A-AI =

32 b h

0.33333

kN/m2

b . 1

ΣMTotal=

29.631

= 0.926

5.2639

= 1438.3 kN/m2

(1 -b . 1

= 15.792

σ tarik = V

τ =D

= -1406

Momen aktif =

NO Berat (kN) Lengan terhadap titik C (m)

32 1

2.3687

x

σ desak pasangan

W

)

= -0.074 >

σ desak =V

e = x -

ΣMp =

ΣV 320.926 m=

Gaya Aktif = Ea = H2*γ*Ka

3232

Momen terhadap titik A (mkN)

W = tahanan momen tampang C-C'

1

(1 +

b2

kN/m2

5.2639

<

)

<

- 1

0.3333

σ tarik pasangan

sebagian tampang mendukung tarik!!!!

x

=

=

ΣV = 32.0

Page 103: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

94

Gambar 33 Tinjau terhadap patahnya tumit

ht2.γt

hp2.γp

hp1.γp

36.95864

27.65802

2

σMax

σ1 σ2σmin

ht1.γt

Page 104: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

95

h3 = σ2 - hp2 . γp - ht1 . γt

= - -

= kN/m2

h4 = σmin - hp2 . γp - ht2 . γt

= - -= kN/m2

29.983-3.82

27.658-18.14

21 12.8

21.00 24.80

Gaya lintang yang terjadi pada tampang DI - DII

D = 7.439 kN

Momen yang terjadi pada tampang DI - DII

Momen = 3.784 mkN

h1 = σmax - hp1 . γp

= - . 20

= kN/m2

h2 = σ1 - hp1 . γp

= - . 20= kN/m26.17

36.95910.359

32.773

1.33

1.33

superposisi

E'

h2

D"

h3

h4

D'

E"h1

W = 1/6 . (Luas penampang D' - D" . b)

= m3

Tegangan yang terjadi

MW

32

0.3011

σ tarik pasanganσ ext = ± = ± 24.542 kN/m2 <

τ =1.hD

= kN/m2 < σgeser pasangan8.3903

Page 105: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

96

Gaya lintang yang terjadi pada tampang BI - BII

D = 5.49 kN

Momen yang terjadi pada tampang BI - BII

Momen = 0.154 mkN

E. Tumpukan Batu Pelindung Kaki Bangunan

Untuk menghindari kerusakan/keruntuhan bangunan akibat

gerusan oelh aliran banjir maupun gelombang, bangunan perlu dilengkapi

konstruksi pelindung kaki (toe protection)). Berat butir batu untuk

pelindung kaki bangunan oleh persamaan (3.44):= ( )r = 2,65

H = 0,35 m

KD = 2 (Tabel 3.4. batu bersudut kasar dengan gelombang pecah

= 2)

Sr =air

batu

= 57,2

03,1

65,2

cot = 1,5

W = 1/6 . (Luas penampang B' - B" . b)

= m3

Tegangan yang terjadi

MW

32

= 7.84241.h

± 12.371

τ =D

σ ext = ± =

0.1542

< σgeser pasangankN/m

2

kN/m2 < σ tarik pasangan

Page 106: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

97

Maka diperoleh :

W = 0,030 ton.

= 30 Kg

Tebal lapis lindung dapat dihitung dengan persamaan(3.45):= ∆ 1/3

N = jumlah lapis batu dalam lapis pelindung

KΔ = Koefisien lapis (Tabel 3.5)

t = 0,5 m

Lebar puncak lapis pelindung dapat dihitung dengan

persamaan(3.46):

B = 2HD

B = 2 . 0,35

= 0,7 m

Page 107: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan perhitungan dengan mengacu pada teori

dan rumus-rumus empiris serta parameter-parameter yang ada, maka

dalam perencanaan Seawall Pantai Galesong Selatan Kabupaten Takalar

telah diperoleh suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Karateristik gelombang pantai Galesong adalah sebagai berikut :

a. Tinggi gelombang rencana = 1,89 m

b. Tinggi gelombang pecah = 1.10 m

c. Kedalaman gelombang pecah = 1.60 m

d. Periode gelombang = 10 detik

2. Sebagai hasil dari perencanaan Seawall Pantai Galesong Selatan

sebagai berikut:

a. Dimensi Pasangan Batu :

- Lebar = 2.0 m

- Tinggi = 2.6 m

- Pasangan batu menggunakan reflektor

b. Batu pelindung kaki :

- Berat Batu = 30 Kg

- Tebal lapis lindung = 0.55 m

- Lebar Lapis lindung = 0.70 m

- Batu pelndung kaki di lapisi dengan lembaran Geotextil

Page 108: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

99

B. Saran

Gelombang dan arus yang menyerang bangunan pantai dapat

menyebabkan terjadinya erosi pada tanah di depan bangunan. Untuk itu

perlu diberi perlindungan berupa tumpukan batu. Berat butir batu

pelindung kaki yang sesuai di lokasi adalah 30 kg. Untuk mendapatkan

hasil yang lebih tepat, sebaiknya data yang digunakan untuk analisis

adalah data gelombang hasil pengukuran langsung.

Page 109: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

DAFTAR PUSTAKA

CERC, 1984, Shore Protection Manual Volume I, US Army Coastal Engineering

Research Center, Washington.

CERC, 1984, Shore Protection Manual Volume II, US Army Coastal Engineering

Center, Washington.

CERC, 1991, GENESIS : Generalized Model For Simulating Shoreline Change, US

Army Coastal Engineering Research Center, Mississippi.

Departemen Pekerjaan Umum, 1998, Pedoman Teknik Penanggulangan Pantai Volume I,

Badan Penelitian dan Pengembangan PU, Jakarta.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2003, Pedoman Umum Pengamanan

dan Penanganan Kerusakan Pantai, Direktorat Bina Teknik, Jakarta.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2003, Perbaikan Muara Sungai dengan

Jeti , Direktorat Bina Teknik, Jakarta.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2004, Pedoman Teknis Perencanaan

Tembok Laut, Revetment dan Krib Tegak Lurus Pantai, Direktorat Bina, Jakarta.

Silvester, Richard, 1974, Coastal Engineering 1, University of Western Australia,

Nedland.

Silvester, Richard, 1974, Coastal Engineering I1, University of Western Australia,

Nedland.

Triatmodjo, Bambang , 1996, Pelabuhan, Beta Offset, Yogyakarta.

Triatmodjo, Bambang, 1999, Teknik Pantai, Beta Offset, Yogyakarta.

Yuwono, Nur. Ir.Dipl.HE., 1982, Teknik Pantai Volume 1, Biro Penerbit KMTS Fak. Teknik

UGM, Yogyakarta.

Yuwono, Nur. Dr.Ir.Dipl.HE., 1992, Teknik Pantai Dasar-dasar Perencanaan Bangunan

Pantai Volume II, Biro Penerbit KMTS Fak. Teknik UGM, Yogyakarta.

Teknik UGM, Yogyakarta.

Yuwono, Nur. Dr.Ir.Dipl.HE., 1992, Teknik Pantai Dasar-dasar Perencanaan Bangunan

Pantai Volume II, Biro Penerbit KMTS Fak. Teknik UGM, Yogyakarta.

Page 110: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

Perhitungan fetch efektif

Sudut α Panjang Fetch (F)( o) (km)24 1.17118 1.55812 2.8656 2150 2.865-6 3.217

-12 2.470-18 2.447-24 4.21824 4.21818 3.80912 3.3096 3.0330 3.033-6 937

-12 885-18 839-24 80424 83918 80412 7906 7800 800-6 832

-12 909-18 880-24 925

Arah Utama

Timur

Tenggara

Selatan

Page 111: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

PERHITUNGAN PANJANG FETCH

α cos α Xi (km) Xi.cos α24 0,914 300,000 274,06418 0,951 300,000 285,31712 0,978 300,000 293,4446 0,995 300,000 298,3570 1,000 300,000 300,0006 0,995 300,000 298,357

12 0,978 300,000 293,44418 0,951 300,000 285,31724 0,914 300,000 274,064

Total 8,675 2602,3629

Σ Xi cos αΣ cos α

= 2602,3638,675

= 300,000 km

Panjang Fetch =

Page 112: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

PERHITUNGAN PANJANG FETCH

α cos α Xi (km) Xi.cos α24 0,914 300,000 274,06418 0,951 300,000 285,31712 0,978 300,000 293,4446 0,995 300,000 298,3570 1,000 300,000 300,0006 936,650 300,000 280995,000

12 885,000 300,000 265500,00018 839,275 300,000 251782,50024 804,463 300,000 241338,750

Total 3470,225 1041067,431

Σ Xi cos αΣ cos α

= 10410673470,225

= 300,000 km

Panjang Fetch =

Page 113: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

PERHITUNGAN PANJANG FETCH

α cos α Xi (km) Xi.cos α24 0,914 300,000 274,06418 0,951 300,000 285,31712 0,978 300,000 293,4446 0,995 215,000 213,8220 1,000 300,000 300,0006 0,995 300,000 298,357

12 0,978 300,000 293,44418 0,951 300,000 285,31724 0,914 300,000 274,064

Total 8,675 2517,8285

Σ Xi cos αΣ cos α

= 2517,8298,675

= 290,255 km

Panjang Fetch =

Page 114: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt2006 16 20 13 12 14 12 16 16 15 122007 17 18 16 10 11 14 18 15 16 132008 12 19 13 12 15 20 15 16 15 152009 13 18 12 12 15 14 15 16 16 152010 12 15 11 16 15 15 12 14 16 172011 12 16 15 13 11 14 18 18 16 182012 15 12 18 17 13 15 16 16 15 142013 15 12 18 17 13 15 16 16 15 142014 17 13 15 10 17 9 15 14 14 122015 27 17 10 12 11 17 14 18 14 132016 24 14 10 11

Lampiran 1. Data Angin Pada Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Potere

Analisis Gelombang

Page 115: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

Nop Des15 1313 1516 1417 1315 2014 1516 1416 1410 1310

Lampiran 1. Data Angin Pada Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Potere

Analisis Gelombang

Page 116: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …
Page 117: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

(knot)

Page 118: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

Tahun 1999 Tahun 2000

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Januari 3 270 16 240 Januari 3 230 17Februari 4 270 20 220 Februari 4 250 18

Maret 3 100 13 240 Maret 3 250 16April 3 170 12 60 April 3 250 10Mei 3 90 14 120 Mei 2 110 11Juni 2 110 12 200 Juni 3 110 14Juli 3 90 16 90 Juli 4 100 18

Agustus 4 115 16 110 Agustus 4 110 15September 3 100 15 80 September 4 70 16Oktober 3 120 12 100 Oktober 3 70 13

November 3 200 15 320 November 3 250 13Desember 3 260 13 260 Desember 4 270 15

Jumlah 37 - 174 - Jumlah 40 - 176Rata-rata 3,0833333 - 14,5 - Rata-rata 3,3333333 - 14,666667

Tahun 2001 Tahun 2002BULAN Angin

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Januari 4 180 12 180 Januari 4 70 13Februari 5 270 19 260 Februari 4 70 18

Maret 3 250 13 220 Maret 3 90 12April 3 90 12 90 April 2 70 12Mei 3 70 15 110 Mei 3 90 15Juni 3 90 20 100 Juni 3 110 14Juli 4 70 15 70 Juli 5 90 15

Agustus 5 110 16 110 Agustus 5 110 16September 4 70 15 200 September 5 110 16Oktober 4 110 15 200 Oktober 4 100 15

November 3 180 16 230 November 4 70 17Desember 4 250 14 240 Desember 3 240 13

Jumlah 45 - 182 - Jumlah 45 - 176Rata-rata 3,75 - 15,166667 - Rata-rata 3,75 - 14,666667

Tahun 2003 Tahun 2004

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Januari 3 240 12 210 Januari 3 90 12Februari 4 250 15 220 Februari 4 250 16

Maret 3 240 11 250 Maret 4 250 15

DATA ARAH DAN KECEPATAN ANGINSTASIUN METEOROLOGI POTERE

BULAN

Angin

BULAN

Angin

Angin

BULAN BULAN

Angin

BULAN

Angin

Page 119: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

April 3 70 16 100 April 3 90 13Mei 3 90 15 110 Mei 3 90 11Juni 3 110 15 130 Juni 3 110 14Juli 3 110 12 120 Juli 4 70 18

Agustus 4 110 14 60 Agustus 4 80 18September 4 80 16 60 September 4 70 16Oktober 4 260 17 50 Oktober 4 200 18

November 3 200 15 190 November 4 200 14Desember 4 270 20 270 Desember 3 270 15

Jumlah 41 - 178 - Jumlah 43 - 180Rata-rata 3,4166667 - 14,833333 - Rata-rata 3,5833333 - 15

Tahun 2005 Tahun 2006

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Januari 4 270 15 260 Januari 4 270 15Februari 3 200 12 270 Februari 3 200 12

Maret 4 250 18 270 Maret 4 250 18April 3 90 17 30 April 3 90 17Mei 3 70 13 130 Mei 3 70 13Juni 3 110 15 100 Juni 3 110 15Juli 5 70 16 70 Juli 5 70 16

Agustus 5 70 16 120 Agustus 5 70 16September 4 90 15 80 September 4 90 15Oktober 4 110 14 120 Oktober 4 110 14

November 4 80 16 120 November 4 80 16Desember 3 90 14 320 Desember 3 90 14

Jumlah 45 - 181 - Jumlah 45 - 181Rata-rata 3,75 - 15,083333 - Rata-rata 3,75 - 15,083333

Tahun 2007 Tahun 2008

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Januari 4 270 17 280 Januari 4 260 27Februari 3 250 13 270 Februari 4 270 17

Maret 3 90 15 270 Maret 3 90 10April 2 90 10 140 April 2 90 12Mei 3 90 17 90 Mei 3 90 11Juni 2 90 9 120 Juni 3 110 17Juli 4 110 15 80 Juli 3 110 14

Agustus 4 110 14 90 Agustus 4 110 18September 4 110 14 220 September 4 90 14Oktober 4 90 12 90 Oktober 4 80 13

November 3 270 10 270 November 3 270 10Desember 3 250 13 290 Desember

Jumlah 39 - 159 - Jumlah 37 - 163Rata-rata 3,25 - 13,25 - Rata-rata 3,3636364 - 14,818182

BULAN

Angin

BULAN

Angin

BULAN

Angin

BULAN

Angin

Page 120: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

Tahun 2009

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

Januari 4 280 24 280Februari 4 270 14 290

Maret 3 280 10 270April 3 90 11 70MeiJuniJuli

AgustusSeptemberOktober

NovemberDesember

Jumlah 14 - 59 -Rata-rata 3,5 - 14,75 -

BULAN

Angin

Page 121: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

Arah saatkecepatanmaksimum

250270240250200808080

110190250250

--

Arah saatkecepatanmaksimum

22014024012011010010011021060

210220

--

Arah saatkecepatanmaksimum

230230220

DATA ARAH DAN KECEPATAN ANGINSTASIUN METEOROLOGI POTERE

Angin

Angin

Page 122: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

250220110100110100100190280

--

Arah saatkecepatanmaksimum

26027027030

13010070

12080

120120320

--

Arah saatkecepatanmaksimum

26029027011090

10011090

100120280

--

Angin

Angin

Page 123: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2004Kecepatan U10 t1 U3600 US Uw UA Fetch td tc Klasifikasi H T

(knot) (m/dtk) (dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m) (dtk) (dtk) Gelombang (m) (jam)24 NW 11,74 137,09 1,17 10,06 1,10 11,07 12,17 17,52 0,000 145538,65 0,00 fetch limited 0,00 0,0033 NW 16,14 99,70 1,20 13,46 1,10 14,81 14,96 22,58 0,000 187596,49 0,00 fetch limited 0,00 0,0020 NW 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 0,000 128510,77 0,00 fetch limited 0,00 0,0027 NW 13,20 121,86 1,18 11,21 1,10 12,33 13,18 19,32 0,000 160525,51 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 N 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 N 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 N 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0018 NW 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 0,000 119996,97 0,00 fetch limited 0,00 0,0018 N 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 0,000 119996,97 0,00 fetch limited 0,00 0,0020 N 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 0,000 128510,77 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 N 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0024 N 11,74 137,09 1,17 10,06 1,10 11,07 12,17 17,52 0,000 145538,65 0,00 fetch limited 0,00 0,00

2005Kecepatan U10 t1 U3600 US Uw UA Fetch td tc Klasifikasi H T

(knot) (m/dtk) (dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m) (dtk) (dtk) Gelombang (m) (dtk)36 N 17,60 91,40 1,21 14,57 1,10 16,03 15,76 24,07 0,000 199995,15 0,00 fetch limited 0,00 0,0028 N 13,69 117,51 1,15 8,11 1,10 8,93 10,71 14,97 0,000 124353,17 0,00 fetch limited 0,00 0,0019 N 9,29 173,17 1,15 8,11 1,10 8,93 10,71 14,97 0,000 124353,17 0,00 fetch limited 0,00 0,0018 N 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 0,000 119996,97 0,00 fetch limited 0,00 0,0014 N 6,85 235,02 1,12 6,12 1,10 6,73 8,87 11,86 0,000 98545,66 0,00 fetch limited 0,00 0,0014 N 6,85 235,02 1,12 6,12 1,10 6,73 8,87 11,86 0,000 98545,66 0,00 fetch limited 0,00 0,0015 N 7,34 219,35 1,13 6,52 1,10 7,17 9,20 12,41 0,000 103092,47 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 N 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0013 N 6,36 253,10 1,11 5,71 1,10 6,28 8,48 11,22 0,000 93243,14 0,00 fetch limited 0,00 0,0018 N 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 0,000 119996,97 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 N 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0032 N 15,65 102,82 1,20 13,09 1,10 14,40 14,71 22,12 0,000 183728,76 0,00 fetch limited 0,00 0,00

Arah c RT

Arah c RT

Page 124: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2006Kecepatan U10 t1 U3600 US Uw UA Fetch td tc Klasifikasi H T

(knot) (m/dtk) (dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m) (dtk) (dtk) Gelombang (m) (dtk)24 NW 11,74 137,09 1,17 10,06 1,10 11,07 12,17 17,52 0,000 145538,65 0,00 fetch limited 0,00 0,0033 N 16,14 99,70 1,20 13,46 1,10 14,81 14,96 22,58 0,000 187596,49 0,00 fetch limited 0,00 0,0020 NW 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 0,000 128510,77 0,00 fetch limited 0,00 0,0027 NW 13,20 121,86 1,18 11,21 1,10 12,33 13,18 19,32 0,000 160525,51 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 NW 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 N 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 NW 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0018 N 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 0,000 119996,97 0,00 fetch limited 0,00 0,0018 NW 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 0,000 119996,97 0,00 fetch limited 0,00 0,0020 NW 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 0,000 128510,77 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 N 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0024 N 11,74 137,09 1,17 10,06 1,10 11,07 12,17 17,52 0,000 145538,65 0,00 fetch limited 0,00 0,00

2007Kecepatan U10 t1 U3600 US Uw UA Fetch td tc Klasifikasi H T

(knot) (m/dtk) (dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m) (dtk) (dtk) Gelombang (m) (dtk)36 N 17,60 91,40 1,21 14,57 1,10 16,03 15,76 24,07 0,000 199995,15 0,00 fetch limited 0,00 0,0028 N 13,69 117,51 1,18 11,59 1,10 12,74 13,48 19,87 0,000 165053,49 0,00 fetch limited 0,00 0,0019 N 9,29 173,17 1,15 8,11 1,10 8,93 10,71 14,97 0,000 124353,17 0,00 fetch limited 0,00 0,0018 N 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 0,000 119996,97 0,00 fetch limited 0,00 0,0014 N 6,85 235,02 1,12 6,12 1,10 6,73 8,87 11,86 0,000 98545,66 0,00 fetch limited 0,00 0,0014 N 6,85 235,02 1,12 6,12 1,10 6,73 8,87 11,86 0,000 98545,66 0,00 fetch limited 0,00 0,0015 N 7,34 219,35 1,13 6,52 1,10 7,17 9,20 12,41 0,000 103092,47 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 N 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0013 N 6,36 253,10 1,11 5,71 1,10 6,28 8,48 11,22 0,000 93243,14 0,00 fetch limited 0,00 0,0018 N 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 0,000 119996,97 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 N 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0032 N 15,65 102,82 1,20 13,09 1,10 14,40 14,71 22,12 0,000 183728,76 0,00 fetch limited 0,00 0,00

RT

Arah c RT

Arah c

Page 125: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2008Kecepatan U10 t1 U3600 US Uw UA Fetch td tc Klasifikasi H T

(knot) (m/dtk) (dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m) (dtk) (dtk) Gelombang (m) (dtk)22 NW 10,76 149,56 1,16 9,29 1,10 10,22 11,59 16,50 0,000 137061,78 0,00 fetch limited 0,00 0,0025 N 12,23 131,61 1,17 10,44 1,10 11,49 12,64 18,34 0,000 152397,16 0,00 fetch limited 0,00 0,0019 NW 9,29 173,17 1,15 8,11 1,10 8,93 10,71 14,97 0,000 124353,17 0,00 fetch limited 0,00 0,0015 N 7,34 219,35 1,13 6,52 1,10 7,17 9,20 12,41 0,000 103092,47 0,00 fetch limited 0,00 0,0014 N 6,85 235,02 1,12 6,12 1,10 6,73 8,87 11,86 0,000 98545,66 0,00 fetch limited 0,00 0,0013 N 6,36 253,10 1,11 5,71 1,10 6,28 8,48 11,22 0,000 93243,14 0,00 fetch limited 0,00 0,0011 N 5,38 299,11 1,10 4,88 1,10 5,37 7,63 9,86 0,000 81903,93 0,00 fetch limited 0,00 0,0012 N 5,87 274,19 1,11 5,30 1,10 5,83 8,05 10,54 0,000 87575,55 0,00 fetch limited 0,00 0,0013 W 6,36 253,10 1,11 5,71 1,10 6,28 8,48 11,22 0,000 93243,14 0,00 fetch limited 0,00 0,0014 NW 6,85 235,02 1,12 6,12 1,10 6,73 8,87 11,86 0,000 98545,66 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 N 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0022 NW 10,76 149,56 1,16 9,29 1,10 10,22 11,59 16,50 0,000 137061,78 0,00 fetch limited 0,00 0,00

2009Kecepatan U10 t1 U3600 US Uw UA Fetch td tc Klasifikasi H T

(knot) (m/dtk) (dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m) (dtk) (dtk) Gelombang (m) (dtk)26 N 12,71 126,55 1,17 10,83 1,10 11,91 12,88 18,79 0,000 156085,17 0,00 fetch limited 0,00 0,0022 N 10,76 149,56 1,16 9,29 1,10 10,22 11,59 16,50 0,000 137061,78 0,00 fetch limited 0,00 0,0023 NW 11,25 143,05 1,16 9,67 1,10 10,64 11,89 17,02 0,000 141409,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0022 N 10,76 149,56 1,16 9,29 1,10 10,22 11,59 16,50 0,000 137061,78 0,00 fetch limited 0,00 0,0015 N 7,34 219,35 1,13 6,52 1,10 7,17 9,20 12,41 0,000 103092,47 0,00 fetch limited 0,00 0,0018 N 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 0,000 119996,97 0,00 fetch limited 0,00 0,0012 NW 5,87 274,19 1,11 5,30 1,10 5,83 8,05 10,54 0,000 87575,55 0,00 fetch limited 0,00 0,0020 W 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 0,000 128510,77 0,00 fetch limited 0,00 0,0020 W 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 0,000 128510,77 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 NW 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0018 NW 8,80 182,79 1,14 7,72 1,10 8,49 10,40 14,44 0,000 119996,97 0,00 fetch limited 0,00 0,0036 N 17,60 91,40 1,21 14,57 1,10 16,03 15,76 24,07 0,000 199995,15 0,00 fetch limited 0,00 0,00

RTc

Arah c RT

Arah

Page 126: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2010Kecepatan U10 t1 U3600 US Uw UA Fetch td tc Klasifikasi H T

(knot) (m/dtk) (dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m) (dtk) (dtk) Gelombang (m) (dtk)36 NW 17,60 91,40 1,21 14,57 1,10 16,03 15,76 24,07 0,000 199995,15 0,00 fetch limited 0,00 0,0031 N 15,16 106,14 1,19 12,71 1,10 13,99 14,45 21,63 0,000 179724,12 0,00 fetch limited 0,00 0,0037 NW 18,09 88,93 1,21 14,94 1,10 16,44 16,16 24,82 0,000 206230,99 0,00 fetch limited 0,00 0,0026 N 12,71 126,55 1,17 10,83 1,10 11,91 12,88 18,79 0,000 156085,17 0,00 fetch limited 0,00 0,0020 N 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 0,000 128510,77 0,00 fetch limited 0,00 0,0028 N 13,69 117,51 1,18 11,59 1,10 12,74 13,48 19,87 0,000 165053,49 0,00 fetch limited 0,00 0,0015 N 7,34 219,35 1,13 6,52 1,10 7,17 9,20 12,41 0,000 103092,47 0,00 fetch limited 0,00 0,0020 N 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 0,000 128510,77 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 W 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 NW 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 N 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0043 NW 21,03 76,52 1,23 17,13 1,10 18,84 16,96 26,34 0,000 218861,48 0,00 fetch limited 0,00 0,00

2011Kecepatan U10 t1 U3600 US Uw UA Fetch td tc Klasifikasi H T

(knot) (m/dtk) (dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m) (dtk) (dtk) Gelombang (m) (dtk)33 N 16,14 99,70 1,20 13,46 1,10 14,81 14,96 22,58 0,000 187596,49 0,00 fetch limited 0,00 0,0035 N 17,12 94,01 1,21 14,20 1,10 15,62 15,44 23,47 0,000 194990,90 0,00 fetch limited 0,00 0,0046 NW 22,49 71,53 1,23 18,22 1,10 20,04 18,03 28,41 0,000 236012,36 0,00 fetch limited 0,00 0,0019 N 9,29 173,17 1,15 8,11 1,10 8,93 10,71 14,97 0,000 124353,17 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 N 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0012 N 5,87 274,19 1,11 5,30 1,10 5,83 8,05 10,54 0,000 87575,55 0,00 fetch limited 0,00 0,0013 NW 6,36 253,10 1,11 5,71 1,10 6,28 8,48 11,22 0,000 93243,14 0,00 fetch limited 0,00 0,0015 W 7,34 219,35 1,13 6,52 1,10 7,17 9,20 12,41 0,000 103092,47 0,00 fetch limited 0,00 0,0022 W 10,76 149,56 1,16 9,29 1,10 10,22 11,59 16,50 0,000 137061,78 0,00 fetch limited 0,00 0,0017 NW 8,31 193,54 1,14 7,32 1,10 8,05 9,87 13,53 0,000 112445,72 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 NW 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0020 N 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 0,000 128510,77 0,00 fetch limited 0,00 0,00

c RT

Arah c RT

Arah

Page 127: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …
Page 128: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2012Kecepatan U10 t1 U3600 US Uw UA Fetch td tc Klasifikasi H T

(knot) (m/dtk) (dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m) (dtk) (dtk) Gelombang (m) (dtk)22 NW 10,76 149,56 1,16 9,29 1,10 10,22 11,59 16,50 0,000 137061,78 0,00 fetch limited 0,00 0,0020 NW 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 0,000 128510,77 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 NW 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 NW 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0020 N 9,78 164,51 1,15 8,51 1,10 9,36 11,00 15,47 0,000 128510,77 0,00 fetch limited 0,00 0,0021 N 10,27 156,68 1,15 8,90 1,10 9,79 11,34 16,05 0,000 133338,09 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 N 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 NW 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0034 N 16,63 96,77 1,20 13,83 1,10 15,22 15,22 23,05 0,000 191518,52 0,00 fetch limited 0,00 0,0027 N 13,20 121,86 1,18 11,21 1,10 12,33 13,18 19,32 0,000 160525,51 0,00 fetch limited 0,00 0,0035 N 17,12 94,01 1,21 14,20 1,10 15,62 15,44 23,47 0,000 194990,90 0,00 fetch limited 0,00 0,0030 N 14,67 109,68 1,19 12,34 1,10 13,57 14,02 20,85 0,000 173224,12 0,00 fetch limited 0,00 0,00

2013Kecepatan U10 t1 U3600 US Uw UA Fetch td tc Klasifikasi H T

(knot) (m/dtk) (dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m/dtk) (m) (dtk) (dtk) Gelombang (m) (dtk)50 N 24,45 65,81 1,24 19,65 1,10 21,61 19,45 31,18 0,000 259077,68 0,00 fetch limited 0,00 0,0022 N 10,76 149,56 1,16 9,29 1,10 10,22 11,59 16,50 0,000 137061,78 0,00 fetch limited 0,00 0,0026 N 12,71 126,55 1,17 10,83 1,10 11,91 12,88 18,79 0,000 156085,17 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 N 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0011 N 5,38 299,11 1,10 4,88 1,10 5,37 7,63 9,86 0,000 81903,93 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 N 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 N 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0016 N 7,82 205,64 1,13 6,92 1,10 7,61 9,56 13,01 0,000 108084,31 0,00 fetch limited 0,00 0,0025 N 12,23 131,61 1,17 10,44 1,10 11,49 12,64 18,34 0,000 152397,16 0,00 fetch limited 0,00 0,0024 N 11,74 137,09 1,17 10,06 1,10 11,07 12,17 17,52 0,000 145538,65 0,00 fetch limited 0,00 0,0046 N 22,49 71,53 1,23 18,22 1,10 20,04 18,03 28,41 0,000 236012,36 0,00 fetch limited 0,00 0,0037 N 4,89 329,03 1,10 4,47 1,10 4,91 7,21 9,20 0,00 76404,99 0,00 fetch limited 0,00 0,00

Arah c RT

Arah c RT

Page 129: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …
Page 130: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

ket.t1

(dtk)

US

(m/dtk)Uw

(m/dtk)UA

(m/dtk)td

(dtk)tc

(dtk)H

(m)T

(jam)

RT

Page 131: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

118118,5

119119,5

120120,5

121121,5

122122,5

123123,5

124124,5

125125,5

126126,5

127127,5

128128,5

129129,5

130130,5

131131,5

132132,5

133133,5

134134,5

135135,5

136136,5

137137,5

Page 132: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

138138,5

139139,5

140140,5

141141,5

142142,5

143143,5

144144,5

145145,5

146146,5

147147,5

148148,5

149149,5

150150,5

151151,5

152152,5

153153,5

154154,5

155155,5

156156,5

157157,5

158158,5

159159,5

160160,5

Page 133: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

161161,5

162162,5

163163,5

164164,5

165165,5

166166,5

167167,5

168168,5

169169,5

170170,5

171171,5

172172,5

173173,5

174174,5

175175,5

176176,5

177177,5

178178,5

179179,5

180180,5

181181,5

182182,5

183183,5

Page 134: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

184184,5

185185,5

186186,5

187187,5

188188,5

189189,5

190190,5

191191,5

192192,5

193193,5

194194,5

195195,5

196196,5

197197,5

198198,5

199199,5

200200,5

201201,5

202202,5

203203,5

204204,5

205205,5

206206,5

Page 135: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

207207,5

208208,5

209209,5

210210,5

211211,5

212212,5

213213,5

214214,5

215215,5

216216,5

217217,5

218218,5

219219,5

220220,5

221221,5

222222,5

223223,5

224224,5

225225,5

226226,5

227227,5

228228,5

229229,5

Page 136: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

230230,5

231231,5

232232,5

233233,5

234234,5

235235,5

236236,5

237237,5

238238,5

239239,5

240240,5

241241,5

242242,5

243243,5

244244,5

245245,5

246246,5

247247,5

248248,5

249249,5

250250,5

251251,5

252252,5

Page 137: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

253253,5

254254,5

255255,5

256256,5

257257,5

258258,5

259259,5

260260,5

261261,5

262262,5

263263,5

264264,5

265265,5

266266,5

267267,5

268268,5

269269,5

270270,5

271271,5

272272,5

273273,5

274274,5

275275,5

Page 138: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

276276,5

277277,5

278278,5

279279,5

280280,5

281281,5

282282,5

283283,5

284284,5

285285,5

286286,5

287287,5

288288,5

289289,5

290290,5

291291,5

292292,5

293293,5

294294,5

295295,5

296296,5

297297,5

298298,5

Page 139: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

299299,5

300300,5

301301,5

302302,5

303303,5

304304,5

305305,5

306306,5

307307,5

308308,5

309309,5

310310,5

311311,5

312312,5

313313,5

314314,5

315315,5

316316,5

317317,5

318318,5

319319,5

320320,5

321321,5

Page 140: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

322322,5

323323,5

324324,5

325325,5

326326,5

327327,5

328328,5

329329,5

330330,5

331331,5

332332,5

333333,5

334334,5

335335,5

336336,5

337337,5

338338,5

339339,5

340340,5

341341,5

342342,5

343343,5

344344,5

Page 141: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

345345,5

346346,5

347347,5

348348,5

349349,5

350350,5

351351,5

352352,5

353353,5

354354,5

355355,5

356356,5

357357,5

358358,5

359359,5

360

Page 142: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

15

- - Tdk Tercatat0 calm calm

0,5 N Utara1 N Utara

1,5 N Utara2 N Utara

2,5 N Utara3 N Utara

3,5 N Utara4 N Utara

4,5 N Utara5 N Utara

5,5 N Utara6 N Utara

6,5 N Utara7 N Utara

7,5 N Utara8 N Utara

8,5 N Utara9 N Utara

9,5 N Utara10 N Utara

10,5 N Utara11 N Utara

11,5 N Utara12 N Utara

12,5 N Utara13 N Utara

13,5 N Utara14 N Utara

14,5 N Utara15 N Utara

15,5 N Utara16 N Utara

16,5 N Utara17 N Utara

17,5 N Utara18 N Utara

Page 143: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

18,5 N Utara19 N Utara

19,5 N Utara20 N Utara

20,5 N Utara21 N Utara

21,5 N Utara22 N Utara

22,5 N Utara23 NE Timur Laut

23,5 NE Timur Laut24 NE Timur Laut

24,5 NE Timur Laut25 NE Timur Laut

25,5 NE Timur Laut26 NE Timur Laut

26,5 NE Timur Laut27 NE Timur Laut

27,5 NE Timur Laut28 NE Timur Laut

28,5 NE Timur Laut29 NE Timur Laut

29,5 NE Timur Laut30 NE Timur Laut

30,5 NE Timur Laut31 NE Timur Laut

31,5 NE Timur Laut32 NE Timur Laut

32,5 NE Timur Laut33 NE Timur Laut

33,5 NE Timur Laut34 NE Timur Laut

34,5 NE Timur Laut35 NE Timur Laut

35,5 NE Timur Laut36 NE Timur Laut

36,5 NE Timur Laut37 NE Timur Laut

Page 144: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

37,5 NE Timur Laut38 NE Timur Laut

38,5 NE Timur Laut39 NE Timur Laut

39,5 NE Timur Laut40 NE Timur Laut

40,5 NE Timur Laut41 NE Timur Laut

41,5 NE Timur Laut42 NE Timur Laut

42,5 NE Timur Laut43 NE Timur Laut

43,5 NE Timur Laut44 NE Timur Laut

44,5 NE Timur Laut45 NE Timur Laut

45,5 NE Timur Laut46 NE Timur Laut

46,5 NE Timur Laut47 NE Timur Laut

47,5 NE Timur Laut48 NE Timur Laut

48,5 NE Timur Laut49 NE Timur Laut

49,5 NE Timur Laut50 NE Timur Laut

50,5 NE Timur Laut51 NE Timur Laut

51,5 NE Timur Laut52 NE Timur Laut

52,5 NE Timur Laut53 NE Timur Laut

53,5 NE Timur Laut54 NE Timur Laut

54,5 NE Timur Laut55 NE Timur Laut

55,5 NE Timur Laut56 NE Timur Laut

56,5 NE Timur Laut

Page 145: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

57 NE Timur Laut57,5 NE Timur Laut

58 NE Timur Laut58,5 NE Timur Laut

59 NE Timur Laut59,5 NE Timur Laut

60 NE Timur Laut60,5 NE Timur Laut

61 NE Timur Laut61,5 NE Timur Laut

62 NE Timur Laut62,5 NE Timur Laut

63 NE Timur Laut63,5 NE Timur Laut

64 NE Timur Laut64,5 NE Timur Laut

65 NE Timur Laut65,5 NE Timur Laut

66 NE Timur Laut66,5 NE Timur Laut

67 NE Timur Laut67,5 NE Timur Laut

68 E Timur68,5 E Timur

69 E Timur69,5 E Timur

70 E Timur70,5 E Timur

71 E Timur71,5 E Timur

72 E Timur72,5 E Timur

73 E Timur73,5 E Timur

74 E Timur74,5 E Timur

75 E Timur75,5 E Timur

76 E Timur

Page 146: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

76,5 E Timur77 E Timur

Page 147: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

77,5 E Timur78 E Timur

78,5 E Timur79 E Timur

79,5 E Timur80 E Timur

80,5 E Timur81 E Timur

81,5 E Timur82 E Timur

82,5 E Timur83 E Timur

83,5 E Timur84 E Timur

84,5 E Timur85 E Timur

85,5 E Timur86 E Timur

86,5 E Timur87 E Timur

87,5 E Timur88 E Timur

88,5 E Timur89 E Timur

89,5 E Timur90 E Timur

90,5 E Timur91 E Timur

91,5 E Timur92 E Timur

92,5 E Timur93 E Timur

93,5 E Timur94 E Timur

94,5 E Timur95 E Timur

95,5 E Timur95,5 E Timur96,5 E Timur

Page 148: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

97 E Timur

Page 149: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

97,5 E Timur98 E Timur

98,5 E Timur99 E Timur

99,5 E Timur100 E Timur

100,5 E Timur101 E Timur

101,5 E Timur102 E Timur106 E Timur

106,5 E Timur107 E Timur

107,5 E Timur108 E Timur

108,5 E Timur109 E Timur

109,5 E Timur110 E Timur

110,5 E Timur111 E Timur

111,5 E Timur112 E Timur

112,5 E Timur113 SE Tenggara

113,5 SE Tenggara114 SE Tenggara

114,5 SE Tenggara

Page 150: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

115 SE Tenggara115,5 SE Tenggara

116 SE Tenggara116,5 SE Tenggara

117 SE Tenggara117,5 SE Tenggara

118 SE Tenggara118,5 SE Tenggara

119 SE Tenggara119,5 SE Tenggara

120 SE Tenggara120,5 SE Tenggara

121 SE Tenggara121,5 SE Tenggara

122 SE Tenggara122,5 SE Tenggara

123 SE Tenggara123,5 SE Tenggara

124 SE Tenggara124,5 SE Tenggara

125 SE Tenggara125,5 SE Tenggara

126 SE Tenggara126,5 SE Tenggara

127 SE Tenggara127,5 SE Tenggara

128 SE Tenggara128,5 SE Tenggara

129 SE Tenggara129,5 SE Tenggara

130 SE Tenggara130,5 SE Tenggara

131 SE Tenggara131,5 SE Tenggara

132 SE Tenggara132,5 SE Tenggara

133 SE Tenggara133,5 SE Tenggara

134 SE Tenggara134,5 SE Tenggara

135 SE Tenggara135,5 SE Tenggara

136 SE Tenggara136,5 SE Tenggara

137 SE Tenggara137,5 SE Tenggara

Page 151: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

138 SE Tenggara138,5 SE Tenggara

139 SE Tenggara139,5 SE Tenggara

140 SE Tenggara140,5 SE Tenggara

141 SE Tenggara141,5 SE Tenggara

142 SE Tenggara142,5 SE Tenggara

143 SE Tenggara143,5 SE Tenggara

144 SE Tenggara144,5 SE Tenggara

145 SE Tenggara145,5 SE Tenggara

146 SE Tenggara146,5 SE Tenggara

147 SE Tenggara147,5 SE Tenggara

148 SE Tenggara148,5 SE Tenggara

149 SE Tenggara149,5 SE Tenggara

150 SE Tenggara150,5 SE Tenggara

151 SE Tenggara151,5 SE Tenggara

152 SE Tenggara152,5 SE Tenggara

153 SE Tenggara153,5 SE Tenggara

154 SE Tenggara154,5 SE Tenggara

155 SE Tenggara155,5 SE Tenggara

156 SE Tenggara156,5 SE Tenggara

157 SE Tenggara157,5 SE Tenggara

158 S Selatan158,5 S Selatan

159 S Selatan159,5 S Selatan

160 S Selatan160,5 S Selatan

Page 152: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

161 S Selatan161,5 S Selatan

162 S Selatan162,5 S Selatan

163 S Selatan163,5 S Selatan

164 S Selatan164,5 S Selatan

165 S Selatan165,5 S Selatan

166 S Selatan166,5 S Selatan

167 S Selatan167,5 S Selatan

168 S Selatan168,5 S Selatan

169 S Selatan169,5 S Selatan

170 S Selatan170,5 S Selatan

171 S Selatan171,5 S Selatan

172 S Selatan172,5 S Selatan

173 S Selatan173,5 S Selatan

174 S Selatan174,5 S Selatan

175 S Selatan175,5 S Selatan

176 S Selatan176,5 S Selatan

177 S Selatan177,5 S Selatan

178 S Selatan178,5 S Selatan

179 S Selatan179,5 S Selatan

180 S Selatan180,5 S Selatan

181 S Selatan181,5 S Selatan

182 S Selatan182,5 S Selatan

183 S Selatan183,5 S Selatan

Page 153: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

184 S Selatan184,5 S Selatan

185 S Selatan185,5 S Selatan

186 S Selatan186,5 S Selatan

187 S Selatan187,5 S Selatan

188 S Selatan188,5 S Selatan

189 S Selatan189,5 S Selatan

190 S Selatan190,5 S Selatan

191 S Selatan191,5 S Selatan

192 S Selatan192,5 S Selatan

193 S Selatan193,5 S Selatan

194 S Selatan194,5 S Selatan

195 S Selatan195,5 S Selatan

196 S Selatan196,5 S Selatan

197 S Selatan197,5 S Selatan

198 S Selatan198,5 S Selatan

199 S Selatan199,5 S Selatan

200 S Selatan200,5 S Selatan

201 S Selatan201,5 S Selatan

202 S Selatan202,5 S Selatan

203 SW Barat Daya203,5 SW Barat Daya

204 SW Barat Daya204,5 SW Barat Daya

205 SW Barat Daya205,5 SW Barat Daya

206 SW Barat Daya206,5 SW Barat Daya

Page 154: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

207 SW Barat Daya207,5 SW Barat Daya

208 SW Barat Daya208,5 SW Barat Daya

209 SW Barat Daya209,5 SW Barat Daya

210 SW Barat Daya210,5 SW Barat Daya

211 SW Barat Daya211,5 SW Barat Daya

212 SW Barat Daya212,5 SW Barat Daya

213 SW Barat Daya213,5 SW Barat Daya

214 SW Barat Daya214,5 SW Barat Daya

215 SW Barat Daya215,5 SW Barat Daya

216 SW Barat Daya216,5 SW Barat Daya

217 SW Barat Daya217,5 SW Barat Daya

218 SW Barat Daya218,5 SW Barat Daya

219 SW Barat Daya219,5 SW Barat Daya

220 SW Barat Daya220,5 SW Barat Daya

221 SW Barat Daya221,5 SW Barat Daya

222 SW Barat Daya222,5 SW Barat Daya

223 SW Barat Daya223,5 SW Barat Daya

224 SW Barat Daya224,5 SW Barat Daya

225 SW Barat Daya225,5 SW Barat Daya

226 SW Barat Daya226,5 SW Barat Daya

227 SW Barat Daya227,5 SW Barat Daya

228 SW Barat Daya228,5 SW Barat Daya

229 SW Barat Daya229,5 SW Barat Daya

Page 155: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

230 SW Barat Daya230,5 SW Barat Daya

231 SW Barat Daya231,5 SW Barat Daya

232 SW Barat Daya232,5 SW Barat Daya

233 SW Barat Daya233,5 SW Barat Daya

234 SW Barat Daya234,5 SW Barat Daya

235 SW Barat Daya235,5 SW Barat Daya

236 SW Barat Daya236,5 SW Barat Daya

237 SW Barat Daya237,5 SW Barat Daya

238 SW Barat Daya238,5 SW Barat Daya

239 SW Barat Daya239,5 SW Barat Daya

240 SW Barat Daya240,5 SW Barat Daya

241 SW Barat Daya241,5 SW Barat Daya

242 SW Barat Daya242,5 SW Barat Daya

243 SW Barat Daya243,5 SW Barat Daya

244 SW Barat Daya244,5 SW Barat Daya

245 SW Barat Daya245,5 SW Barat Daya

246 SW Barat Daya246,5 SW Barat Daya

247 SW Barat Daya247,5 SW Barat Daya

248 W Barat248,5 W Barat

249 W Barat249,5 W Barat

250 W Barat250,5 W Barat

251 W Barat251,5 W Barat

252 W Barat252,5 W Barat

Page 156: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

253 W Barat253,5 W Barat

254 W Barat254,5 W Barat

255 W Barat255,5 W Barat

256 W Barat256,5 W Barat

257 W Barat257,5 W Barat

258 W Barat258,5 W Barat

259 W Barat259,5 W Barat

260 W Barat260,5 W Barat

261 W Barat261,5 W Barat

262 W Barat262,5 W Barat

263 W Barat263,5 W Barat

264 W Barat264,5 W Barat

265 W Barat265,5 W Barat

266 W Barat266,5 W Barat

267 W Barat267,5 W Barat

268 W Barat268,5 W Barat

269 W Barat269,5 W Barat

270 W Barat270,5 W Barat

271 W Barat271,5 W Barat

272 W Barat272,5 W Barat

273 W Barat273,5 W Barat

274 W Barat274,5 W Barat

275 W Barat275,5 W Barat

Page 157: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

276 W Barat276,5 W Barat

277 W Barat277,5 W Barat

278 W Barat278,5 W Barat

279 W Barat279,5 W Barat

280 W Barat280,5 W Barat

281 W Barat281,5 W Barat

282 W Barat282,5 W Barat

283 W Barat283,5 W Barat

284 W Barat284,5 W Barat

285 W Barat285,5 W Barat

286 W Barat286,5 W Barat

287 W Barat287,5 W Barat

288 W Barat288,5 W Barat

289 W Barat289,5 W Barat

290 W Barat290,5 W Barat

291 W Barat291,5 W Barat

292 W Barat292,5 W Barat

293 NW Barat Laut293,5 NW Barat Laut

294 NW Barat Laut294,5 NW Barat Laut

295 NW Barat Laut295,5 NW Barat Laut

296 NW Barat Laut296,5 NW Barat Laut

297 NW Barat Laut297,5 NW Barat Laut

298 NW Barat Laut298,5 NW Barat Laut

Page 158: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

299 NW Barat Laut299,5 NW Barat Laut

300 NW Barat Laut300,5 NW Barat Laut

301 NW Barat Laut301,5 NW Barat Laut

302 NW Barat Laut302,5 NW Barat Laut

303 NW Barat Laut303,5 NW Barat Laut

304 NW Barat Laut304,5 NW Barat Laut

305 NW Barat Laut305,5 NW Barat Laut

306 NW Barat Laut306,5 NW Barat Laut

307 NW Barat Laut307,5 NW Barat Laut

308 NW Barat Laut308,5 NW Barat Laut

309 NW Barat Laut309,5 NW Barat Laut

310 NW Barat Laut310,5 NW Barat Laut

311 NW Barat Laut311,5 NW Barat Laut

312 NW Barat Laut312,5 NW Barat Laut

313 NW Barat Laut313,5 NW Barat Laut

314 NW Barat Laut314,5 NW Barat Laut

315 NW Barat Laut315,5 NW Barat Laut

316 NW Barat Laut316,5 NW Barat Laut

317 NW Barat Laut317,5 NW Barat Laut

318 NW Barat Laut318,5 NW Barat Laut

319 NW Barat Laut319,5 NW Barat Laut

320 NW Barat Laut320,5 NW Barat Laut

321 NW Barat Laut321,5 NW Barat Laut

Page 159: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

322 NW Barat Laut322,5 NW Barat Laut

323 NW Barat Laut323,5 NW Barat Laut

324 NW Barat Laut324,5 NW Barat Laut

325 NW Barat Laut325,5 NW Barat Laut

326 NW Barat Laut326,5 NW Barat Laut

327 NW Barat Laut327,5 NW Barat Laut

328 NW Barat Laut328,5 NW Barat Laut

329 NW Barat Laut329,5 NW Barat Laut

330 NW Barat Laut330,5 NW Barat Laut

331 NW Barat Laut331,5 NW Barat Laut

332 NW Barat Laut332,5 NW Barat Laut

333 NW Barat Laut333,5 NW Barat Laut

334 NW Barat Laut334,5 NW Barat Laut

335 NW Barat Laut335,5 NW Barat Laut

336 NW Barat Laut336,5 NW Barat Laut

337 NW Barat Laut337,5 NW Barat Laut

338 N Utara338,5 N Utara

339 N Utara339,5 N Utara

340 N Utara340,5 N Utara

341 N Utara341,5 N Utara

342 N Utara342,5 N Utara

343 N Utara343,5 N Utara

344 N Utara344,5 N Utara

Page 160: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

345 N Utara345,5 N Utara

346 N Utara346,5 N Utara

347 N Utara347,5 N Utara

348 N Utara348,5 N Utara

349 N Utara349,5 N Utara

350 N Utara350,5 N Utara

351 N Utara351,5 N Utara

352 N Utara352,5 N Utara

353 N Utara353,5 N Utara

354 N Utara354,5 N Utara

355 N Utara355,5 N Utara

356 N Utara356,5 N Utara

357 N Utara357,5 N Utara

358 N Utara358,5 N Utara

359 N Utara359,5 N Utara

360 N Utara

Page 161: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

2007 1 9 4 5 3 3 1 3 7 6 4 4 5 2 3 2 3 4 4 3 4 4 3 6 6 4 1 2 5 8 4 2

2007 2 3 7 11 10 5 4 5 5 4 4 4 6 7 5 3 7 2 5 3 4 7 5 3 4 4 3 5 3

2007 3 3 3 4 3 3 8 4 4 2 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 2 3 3 4 3 4 5 5

2007 4 4 5 3 4 3 4 4 3 6 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4

2007 5 2 5 5 4 3 4 4 4 3 8 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4

2007 6 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 6 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 7 2 4 5 5 3 5

2007 7 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3

2007 8 3 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 5 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3

2007 9 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 5 3 5 3 4 4 5 3 3 3 3 4

2007 10 5 3 4 3 3 5 4 3 3 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 3 4 4 5 3 2

2007 11 2 2 4 6 6 5 5 5 5 3 3 2 3 4 5 5 5 4 5 3 3 4 4 3 4 3 6 3 5 8

2007 12 6 4 3 3 3 3 4 3 4 4 5 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 6 5 3

2008 1 3 5 2 9 3 9 5 8 8 7 5 8 5 3 5 2 5 3 5 5 6 7 4 2 4 3 3 4 3 2 4

2008 2 4 3 2 6 5 2 4 3 1 6 3 2 2 2 2 4 3 9 17 7 6 4 10 7 8 7 8 11

2008 3 7 2 1 3 4 1 4 3 5 4 1 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 1 3 5

2008 4 5 8 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 1 2 3

2008 5 2 3 3 3 1 1 2 2 2 3 4 4 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 4

2008 6 3 3 2 3 3 4 3 3 3 5 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 3 2 4 2 4 3 4 4

2008 7 3 2 2 3 2 3 2 3 4 4 2 3 2 4 3 2 3 4 3 3 2 4 4 2 C 2 2 3 2 4 3

2008 8 4 4 2 5 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 5 6 7 3 1 1 4 4 3 3

2008 9 3 4 4 4 3 2 4 2 3 5 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 5 3

2008 10 3 3 4 4 4 2 1 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 5 2 3

2008 11 2 2 2 4 3 1 2 3 2 2 3 3 3 2 3 1 6 2 2 6 4 3 5 3 1 4 7 2 2 2

2008 12 3 3 4 4 1 4 4 2 2 5 3 2 6 3 1 4 4 9 17 18 13 7 7 13 5 5 6 3 2 1 3

2009 1 9 7 6 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 1 2 3 1 2 3 6 1 4 3 3 2 4 2 4 4 6 4

2009 2 5 5 16 2 3 2 13 11 16 16 12 5 4 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 3 3 1 2 3

2009 3 2 2 6 6 2 5 4 4 5 2 5 5 3 3 2 3 5 11 11 10 9 9 10 10 4 2 2 3 2 2 2

2009 4 2 1 5 3 3 2 2 4 3 2 2 3 2 4 5 2 2 2 2 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4

2009 5 2 2 2 1 2 3 2 3 6 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 2 3 1 2 3

2009 6 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 2 1 C 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 2 3 3 2

2009 7 3 2 1 1 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 6 5 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3

2009 8 4 4 4 3 2 4 3 4 5 4 3 3 2 4 5 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3

2009 9 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 7 7 3 4 4 3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 2 5 3 4

2009 10 4 4 5 5 5 6 4 5 3 5 3 3 2 4 3 3 4 6 4 3 3 4 5 4 3 3 6 5 5 5 3

2009 11 4 5 4 3 4 3 3 2 4 6 4 4 3 5 4 2 3 3 2 6 3 3 3 4 3 2 3 4 4 5

2009 12 1 3 3 3 4 3 5 4 5 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 4 2 5 2 3 4 2 3 8 2 2

2010 1 2 4 3 2 4 4 3 6 2 3 4 4 4 10 4 4 2 2 4 7 5 4 5 3 3 3 6 4 4 3 5

2010 2 5 11 11 8 5 6 5 5 4 C 1 3 3 1 3 2 2 2 2 4 3 3 4 3 2 3 2 2

2010 3 3 2 6 6 5 10 9 7 7 1 1 2 5 4 3 2 4 2 4 3 3 1 2 8 1 1 1 4 2 2 3

2010 4 3 2 3 3 6 7 4 4 4 7 2 2 1 5 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 5 4

2010 5 3 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 4 5 3 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2

2010 6 2 2 3 2 1 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3

2010 7 4 3 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 3 3 3 1

2010 8 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

2010 9 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 5 3 3 3

2010 10 2 4 3 2 3 3 3 4 2 3 4 2 2 1 3 3 2 2 3 1 1 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2

2010 11 4 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 3 2 1 1 2 2 3 1 3 2 2 3 3 2 2 4 2

2010 12 4 4 3 2 2 3 3 2 3 4 3 5 4 6 5 2 3 3 7 3 2 4 3 3 4 8 5 3 6 6 3

2011 1 2 4 2 5 1 4 6 5 3 2 4 3 10 8 10 9 12 15 13 12 12 5 3 6 15 5 2 5 1 4 11

2011 2 8 9 10 10 7 5 6 5 3 4 4 3 4 4 6 7 6 6 3 6 9 5 3 5 3 5 7 2

2011 3 4 4 3 4 15 17 6 7 8 4 3 3 1 3 6 2 2 3 6 6 2 3 2 2 1 2 4 15 1 4 2

2011 4 4 5 5 4 2 3 1 4 3 2 1 2 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 C 2 1 2 3 2 1

2011 5 1 1 1 2 2 3 3 C 1 2 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2 C 4 2 2 1 1 C 2 3 2

2011 6 1 3 2 1 1 C 2 3 3 2 1 1 1 1 2 3 3 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 4 2 1

2011 7 1 2 4 5 4 4 4 4 3 3 3 5 7 7 4 4 4 5 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3

2011 8 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 6 5 5 5 4 4 6 4 5 4 5 6 5

2011 9 4 3 4 4 3 5 4 5 6 4 5 3 5 5 3 4 5 4 5 3 6 4 3 4 4 5 4 4 4 3

2011 10 5 3 6 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 6 5 4 6 4 4 5 6 5 6 5 5 5 4

2011 11 4 4 5 4 5 5 6 5 5 4 4 6 8 5 7 5 7 5 4 6 6 5 7 7 5 5 5 6 4 5

2011 12 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 6 4 5 3 6 7 5 7 8 6 7 14

2012 1 14 10 8 7 4 4 6 5 5 4 4 7 5 6 5 5 5 4 3 5 5 4 6 8 5 5 10 8 5 6 7

2012 2 10 4 4 5 7 9 7 6 5 4 6 3 3 4 4 5 5 3 4 4 8 5 4 8 9 11 8 6

2012 3 6 16 5 7 10 12 11 7 5 6 5 6 5 7 4 4 7 8 5 8 7 3 6 7 6 6 6 6 3 4 4

2012 4 4 5 4 6 7 3 5 11 6 5 4 4 3 4 6 3 5 7 5 7 5 4 8 5 4 4 5 5 5 6

2012 5 4 4 6 5 7 7 6 5 5 5 5 4 4 4 6 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4

2012 6 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 6 7 4

2012 7 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 6 4 4 7 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 6

2012 8 6 5 5 5 5 5 4 5 4 6 5 5 5 4 5 6 5 3 4 5 4 5 6 4 6 5 4 5 4 5 4

2012 10 4 7 6 6 6 5 4 4 4 6 5 5 5 6 6 6 6 5 4 5 6 5 5 6 6 4 5 4 5 7 4

2012 11 4 5 4 4 4 5 4 4 4 6 5 5 4 4 4 6 4 5 4 5 4 6 4 5 6 4 4 4 5 4

2012 12 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 6 6 4 4 3 6 6 5 6 6 6 7 7 9 11 18 10 7 9 8 5

2013 1 6 7 12 8 4 5 5 6 5 6 7 7 5 5 5 6 5 3 4 5 4 4 3 5 4 5 5 5 6 5 5

2013 2 5 6 10 8 5 3 5 6 6 8 16 13 9 9 10 12 9 5 5 5 8 4 6 6 11 5 6 6 6

2013 3 10 5 4 7 8 5 6 5 3 4 5 5 5 6 6 4 5 5 5 7 5 4 7 8 4 4 6 5 4 7 5

2013 4 6 9 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4

2013 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5

2013 6 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4

2013 7 4 3 4 3 6 4 4 6 4 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 6 6 4 5 5 4 5 4 7 5 5

2013 8 5 4 5 5 5 6 7 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 5 5 6 5 7 4 5 6 5 4 6 4 5 5

2013 9 5 5 4 6 5 4 5 4 5 6 5 5 5 5 5 4 6 7 6 6 6 7 6 7 6 5 6 5 6 5

Tahun BulanTANGGAL

DATA KECEPATAN ANGIN RATA-RATA (KNOT)STASIUN METEOROLOGI MARITIM PAOTERE

TAHUN : 2007 - 2016

Page 162: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2013 10 4 5 5 5 5 6 5 4 5 5 6 8 5 5 6 5 6 4 5 6 6 6 5 6 7 8 9 4 4 7 6

2013 11 4 4 5 6 4 5 7 3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 6 4 7 5 6 8 6 6 6 5 5

2013 12 3 5 5 4 5 7 7 5 7 8 10 7 6 4 5 6 7 6 5 7 6 6 5 4 6 9 5 5 8 7 6

2014 1 7 7 6 6 6 7 6 6 7 5 5 11 8 7 8 8 7 10 8 6 5 5 4 6 6 7 7 4 7 7 10

2014 2 6 7 6 12 12 11 7 6 4 7 7 13 8 9 6 3 6 6 4 5 7 7 5 9 6 7 8 4

2014 3 8 4 4 5 4 4 5 7 7 7 3 5 4 5 4 5 5 5 4 5 6 4 4 4 4 4 4 7 4 4 4

2014 4 5 6 4 4 4 5 5 6 5 4 5 4 5 5 4 6 6 4 6 6 5 7 5 4 4 4 5 5 4 4

2014 5 4 7 5 5 6 4 6 5 6 5 6 7 5 5 4 5 5 4 4 5 7 4 4 5 5 6 6 4 4 6 5

2014 6 5 4 5 4 5 4 7 7 6 5 5 6 5 5 4 6 5 4 5 4 7 6 3 6 4 6 7 6 6 4

2014 7 3 5 5 5 5 5 6 5 4 6 6 5 5 8 5 5 6 6 7 4 6 6 4 4 6 5 5 7 4 5 6

2014 8 7 6 6 6 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5

2014 9 4 5 4 4 7 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 6 5 5 5 5 4 6 4 4 7 5

2014 10 4 5 5 6 7 4 4 4 4 5 5 6 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 6 4 5 5 5 5 5 4 4

2014 11 5 5 5 5 5 6 6 5 5 4 6 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 6 3 3 3 3 4

2014 12 8 5 5 3 4 4 4 4 7 7 7 5 3 6 6 5 5 2 5 7 7 3 4 4 4 5 6 6 5 5 6

2015 1 4 5 6 5 5 6 8 9 7 4 6 11 12 12 11 7 5 6 4 5 6 3 7 6 4 5 4 4 4 6 6

2015 2 5 3 4 4 5 3 5 4 4 3 5 3 3 5 4 4 4 3 5 4 5 4 3 3 7 5 5 5

2015 3 6 5 5 4 6 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 7 4 4 3 6

2015 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 6 4 6 4 3 4 4 4 5 7 4 3

2015 5 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 5 3 3 4 3 3 3 3 5 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3

2015 6 3 2 5 3 4 3 3 4 5 2 4 4 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 5 3 4 4 4 3 4 2

2015 7 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 5 2 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4

2015 8 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 6 3 3 5 4 4 5 4 4 4

2015 9 3 5 3 7 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3 3 3 3 5 4 4 3

2015 10 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4

2015 11 3 4 6 3 6 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 5 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4

2015 12 3 4 6 6 5 7 6 6 3 5 5 2 3 5 2 5 4 4 5 3 4 5 4 3 6 8 5 4 4 5 3

2016 1 6 3 3 5 5 3 6 5 3 5 6 5 3 4 5 6 3 4 4 3 3 3 4 6 4 4 4 4 3 5 5

2016 2 8 5 5 6 9 6 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 5 2 6 4 3 3 4 6 5 8 5

2016 3 13 4 4 4 5 4 4 7 3 5 5 3 5 6 3 3 4 4 4 4 5 6 5 6 4 6 5 4 3 6 6

2016 4 5 6 4 4 5 5 4 2 5 6 5 4 5 5 5 2 3 5 4 4 6 4 4 4 3 5 4 6 3 3

2016 5 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

2016 6 3 6 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 6 5 3 2 3 4 4 4 4

2016 7 5 4 3 5 4 4 3 5 5 3 3 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5

2016 8 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

2016 9 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 6 5 4 4 5 5

2016 10 5 5 6 6 4 5 4 4 4 4 5 5 6 5 4 4 3 4 4 5 6 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4

2016 11 3 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 4

2016 12 4 4 6 5 6 3 3 3 4 3 5 3 6 2 4 4 4 3 5 4 5 5 4 3 4 6 5 7 6 5 2

Page 163: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2007 1 W E E E SE NW S N N NW NW SW

2007 2 NW NW NW NW W NW NW W NW W NE NW

2007 3 SW W W W W W W W NE W S SW

2007 4 W W C C SE W W C E E E NW

2007 5 NE W W W W W NW W C W NW W

2007 6 W C C C C C C C C C E C

2007 7 W C W SE C W C C C C W C

2007 8 C S C C C C C C C C C C

2007 9 C C C C C C C C C S C C

2007 10 C C C C C C C C C C C C

2007 11 C C C W N C W W SW C C C

2007 12 W C C W C C C C NW C C C

2008 1 NW E W W NE W NW NW NW NW W E

2008 2 NW NW NW E W NE NW W N W NW W

2008 3 NW N NW N W W NW NW NW NW NW N

2008 4 SW SW C C C E C C C C C C

2008 5 C C C C C C C C C C C NW

2008 6 C C C C C C C C C C C C

2008 7 C C C C C C C C C C C C

2008 8 C C C C C C C C C C C C

2008 9 C C C C C C C C C W C C

2008 10 C C C C C C C C C C C C

2008 11 C C C C C C C C C C C C

2008 12 C C C C C C C C C SW C C

2009 1 NW NW C C C C C C C C C C

2009 2 NW C NW C C C NW W NW NW NW NW

2009 3 C C NW W C C C C C C C C

2009 4 C C C C C C C W C C C C

2009 5 C C C C C C C C N C C C

2009 6 C C C C C C C C C C C C

2009 7 C C C C C C C C C C C C

2009 8 C C C C C W C C C C C W

2009 9 SW SW W SW W SW SW N W W SW E

2009 10 C C C S SW C C C C SW C C

2009 11 SW SW SW SE S S SW SW N SW SW SW

2009 12 C C C C C C W NW C C C C

2010 1 C W NW C W N C C C C C C

2010 2 C W NW NW NW W NW C C C C C

2010 3 C C C C C W SW SW W C C C

2010 4 C C C C C C C C C C C C

2010 5 C C C C C C C C C C C C

2010 6 C C C C C C C C C C C C

2010 7 SE W SW SE W E W SE N N SW E

2010 8 SW SW SW W S W W W N W SW W

2010 9 N N N N N N N N N N N N

2010 10 N N N N N N N N N C N NE

2010 11 N N N N N N N N N N N N

2010 12 NW N NW NW NW W NW W NW NW NW NW

2011 1 W NE NW NW NW NW NW E W NW W NW

TAHUN BULANTANGGAL

DATA ARAH ANGIN TERBANYAK (DERAJAT)

STASIUN METEOROLOGI MARITIM PAOTERE

TAHUN : 2007 - 2016

Page 164: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2011 2 NW NW NW NW SW NW SE SE NW NW W NW

2011 3 SE W SE W SE NW NW NW NW SE SE NW

2011 4 NE SE W NE SW SW SW NE SW SW SW SE

2011 5 NW SE SE SE SW SW SW SW SE SW SW SW

2011 6 W W NW NW NW NW NW SE NE SW SW SW

2011 7 SW SW W NE W SW W SW SE SW SW SW

2011 8 C S SE W W W W SE E SE N E

2011 9 SE SW SW SW SW W W W SW SW SW SW

2011 10 W C W C C C W SW W W SE C

2011 11 C S W S C SW S S S W S C

2011 12 SE SE E SE E SE W E E E SE SE

2012 1 NW NW NW NW NW C NW W NW W NW NW

2012 2 E SE SE C C W E NW E E NW SE

2012 3 NW NW NW N NW NW NW NW W NW C S

2012 4 NW E N C SE SE E C C E SE W

2012 5 SE S C W C W C SE S W W C

2012 6 C SE N C W C C SE S S E S

2012 7 S SE C S SE SE W SE S S SE W

2012 8 S SE S W W E SE S W C W W

2012 9 W SE W W W W E SE SE W C W

2012 10 W W W W C SE SE E S S SW S

2012 11 SE SE E E S C S S S SW S S

2013 12 E SW W S S S S S S S E SW

2013 1 C W SW W C NE W E N SW SW SW

2013 2 W NE NW SE C NE C C E NW NW NW

2013 3 N SE SE E SW C SE SE E C SE SE

2013 4 N C S E C S S S SE SE SE S

2013 5 SE C SE SE W C C S S C S S

2013 6 C W S S C C C W W W C S

2013 7 E C C S SW C C C C C C C

2013 8 S W C NW W W E SE SW SE SW SE

2013 9 C NW NW NW NW C C W NW C N W

2013 10 SE C S S C C S S C S NW C

2013 11 C C SE E SE SE C SE SE S SE E

2014 12 SE C C S SE S NW S NW E NW SE

2014 1 NW E NW E E NW SE E NE NE E NW

2014 2 E NE E NW NW NW NW SE NW NW E NW

2014 3 N NW E E NE SE NW N N N E SE

2014 4 SE E SE W SE SE W W W E SE NW

2014 5 S SE W W SE NW NW SE SE E S SE

2014 6 E W W W E NW NW NW W W SE W

2014 7 C C C C C S C C C C S C

2014 8 SE E SE W SE W W W E W E SE

2014 9 SE S E E S W SE SE W SW W W

2014 10 SE E W S S SW E SE W W W NW

2014 11 SE W W W SE W W W W SE W SE

2015 12 NW E E SE SE E E E E NW NW NW

2015 1 NW E NW E E SE E NW E NE W NW

2015 2 E E E SE E E SE W SE E W E

2015 3 NW NW NW SE N SE E SE E SE E E

2015 4 NW NW E NW E N SE E SE E NW SE

2015 5 E SE SE E SE SE E E SE SE SE SE

2015 6 SE C SE E SE SE W SE E E E W

2015 7 SE W E C E NW SE SE E SE SE NE

2015 8 SE E SE SE SE SE SE W W SE SE SE

2015 9 W SE SE N N E E E SE E E SE

2015 10 SE E NE SE SE NW SE E SE NW E E

2015 11 E E E E W N SE E SE SE SE SE

Page 165: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2016 12 E NW W E N E N E E NW E SE

2016 1 SE SE SE E E E W N E W SW E

2016 2 NW NW E E NW E SE N SE SE SW E

2016 3 NW E NW E E NW SE E NW E E E

2016 4 E SW E SW SW SW E E SW N SE E

2016 5 E E N E E E SE E SE SE SE W

2016 6 SE W SE SE SE SE SE SE SE S E SE

2016 7 SE SE SE N SE SE W W W W W E

2016 8 SE W W SE SE SE W SE W W SE W

2016 9 W W W W W W SW W W W E W

2016 10 S S SE S S SW S SW SW SE SE S

2016 11 E E SW SE E E E SE E E E W

2016 12 SE E NE NE N E C E E E E E

Page 166: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

S N SE E NW NW W E SE NW NW W NW SE W NW W E W

SE E NE SW S NE E W NE N E E SW SW E W

W N W W W W W NW W NW W E W S W NW W NE NW

E C E C SE SE SE SE C W C C W C W C W C

W NE C W W C C W W E C C W C W C W SE 270

C S C SE C C C C C C C C C W SE SE E SE

C C C W C C C C C C C C C SE C C C C 270

E C C C C C C C C C C C W W C E C C C

C C C C C C W C W C C C C C C C C SE

C C C C C C C C C C C C C C C C C C 0

C C C NW E W W C SW C SW C C C C C C NW

C C C E W W C E C E E C C C C NW E E C

E E NW E NW NE W E NW NW W NE NW NW W NW NW W W

SW SE NW W NW NW NW NW NW W NW NW NW NW NW NW

W NW W NW NW NW SW W W NW W NW W E W SW W N NW

C C C C C C C C C C C C C C C C C C

C C C C C C C C C C C C C C C C C C C

C C C C C C C C C C C C C C C C C C

C C C C C C C C C C C C C C C C C C C

C C C C C C C C S C S S C C C C C C C

C C C C C C C C C C C C C C C C C C

C C C C C C C C C C C C C C C C C C C

C C C C NW C C NE C C NW C C W NW C C C

C C C C C W W NW W W SW W C C NW C C C C

E C C NW C C C NE C C C C C C C C C W C

C C C C C C C C C C C C C C C C NW

C C C NE C W W W NW NW NW NW NW C C C C C C

C C C C C C C W C C C C SW C C C C C

C C C SE C C C C C C C C C C C C C C E

C C C C C C C C C C C C C C C C C C

C C C C C C C C C C C C C C C C C C C

C C NE C W C C C SW C C C C C C C C C C

W W W W W W SW SW W N SW SW W SW W N SW SW

C C C C SW SW C C C W W C C C N W C SW C

S S E SW S S SW SW SW E NE SW W SW SW NW N W

C C C C C C C C C C C C C C C C C C C

C NW C SE C C C W C C W C C C NW C W C C

C C C C C C C C C C C C C C C C

SW C C C C C C C C C C SW C C C C C C C

C C C C C C C C C C C C C C C C C C

C C C W C C C C C C C C C C C C C C C

C C C C C C C C C C C C C C C C C C

W W W SW SW W N N E S SE N W W NE NE W W W

W W NE NE NE W W W W W W N N NE N W N N N

N N N N N N NE N NE N N N N N N NE NE N

N N N N N N N N N N N N N N N N N N N

N N N N N N N N N N N N N N N W N N

E NW NW NW NW NW NW NW NW NW NW E NW W W E E N E

NE NE N W W W W W N NW SE NW NW NW NW E NW W W

TANGGAL

DATA ARAH ANGIN TERBANYAK (DERAJAT)

STASIUN METEOROLOGI MARITIM PAOTERE

TAHUN : 2007 - 2016

Page 167: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

W W NW SE NE W NW NE NW N NW SE W W W SE

NW NW SE NW NW SE NE NW NW NE NW NW NW NW NW NE NW NW NW

SE SE SW W W SW SW NE SW SW SW SW SE SW SW SW SW SW

SW SW SE SW SE SW SW SW SW SW SE NE SE SE SE NE SE W

SW SW W SW SE W SW SW SW SE SW SW SE SW SW SW SE SW

SW SW SW SW SE SW SW SW W SW W SW SW SW SW SW SE SW SW

SE C SE W W W E SE S SW C SW SE C SE SE W E C

SW SW SW SW SW SW SE W NE N SE SW W SW SW SW W SE

W SE W N W W E W W W W W W SE SE N S S S

W W N S W W W E W SE W E E W N W S S

SE SE E SE NW NW S NW S S SE E NW NW NW NW E S NW

E E E E C SE C W C W NW NE SE NW C C W NW E

C C E C C SE C E NW E E NW NW NW NW NW

E E NW C W NW NW E NW E E SE SE C E E NW SE SE

NW SE SE S E C W E SE E SE C SE SE SE SE NW S

W W C SE W W SE C C C SE W C SE C C SE C W

C S S S S E C C NW C SE C C SE C C C SE

N W W C C C C W C W S S W W C C W SE S

W S S C C S W SE SE SE SE S SE SE W W W W W

NW S W C W S C C W C S S C S S N W W

C S S NE S W SW SW W W SW W NE SE SE SE S NE C

SE W E S SE SW SE W SW SW SW SE SE C SE N S S

S S S C E E SE E SW E E SW SW W SW SW SW NE W

E E E E E C C C SE W SE C C C SW SW SW W SE

NW NW NW NE E C C W SE SE NW NW NW SE E E NW

E SE S SE S W SE SW SE E SE E SE SW SW SW SE SW E

SE E SE E S C SE E SE SE SE W SE W C C SE NW

C S C W C C W C S W S C C C W W C W C

C W S S S S S S W C C NW W C S S W S

SW SW SW SW C S S W S S C C C W C C SW C C

SE N C C C SW E C C W SE C W SW C C S C SW

SW SW C C W NW C C C W C C W C C C NW W

C NW W NW W SW NW C E C C NW NE SE E E S E E

N SE S SE SE S C E E E E NW E NW SE SE NW C

NE C E N SE W SE SE E E NE C E NW NE NE E E E

E E NW NW NW NW E NW NW SE E E NW E NW NW NW E W

E NE N SE SE NW SE SE NW NW E NW NW E E E

E E NW NW NW NW W SE W S SE SE SE SE E SE NW W SE

NW SE SE E NW SE NW SE SE E SE SE S S W W S S

NW W NW SE SW S S S NW S W S S SE S S SE SE W

S W SE W W W NW S S W SE S S W NW NW W SE

C SE C C C C NW C C C C C C C NW NW C C SE

W W SE W W W SE E E W W W E SE W W S SW SE

W SW SE W C W S S S SE SE C E S SW SW N S

SE S S SE W W W W SE SE W W W SE W W SE SE W

NW W E E SE E W W W NW E E NW E SE SE SE E

E E E E E E E E E NW SE E E E W W E NE NW

NW W NW NW SE E E E E E NW NW E E E E NW NW NE

SE SE E SE E E E E NW E E W W E NW NW

E SE SE SE SE W E E SE SE SE E NW SE E E SE E E

E NW NW NW E NW E E NW SE SE E SE SE E E NW SE

SE SE W SE E SE SE SE E E E E SE E NW NW SE SE SE

E E SE SE SE SE SE SE E W SE SE S SE SE SE SE SE

E W W W SE W SE W SE SE SE W E E SE SE W SE S

W SE SE W SE E SE W NW NW SE E SE SE E E W SE W

SE SE W E SE SE E SE SE E SE SE SE SE W W SE SE

SE W NW SE SE E E E SE E E E E W E E E E E

E E SE E SE SE SE SE E SE SE E E E NW NW E E

Page 168: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

E N E E E E E E E E E E E NW E E E E E

E E E NW SE NW E E E E E NW E NW SE SE W NW E

E NW SE E E E SE NW E NE NW E E E NW NW

E E SE SE SE E SE E E NW NW NW E E E E E E NW

SW SW SW SE E E E E SW E E SE E N E E E SE

SE SE E SE SE SE SE E S SE SE SE SE E E E E E SE

S SE SE SE SE SE SE SE S SE SE W SE SW SE SE SE SE

SE SE W SE W W E W E SE SE SE SE SE E E SE S W

E SE W E S SE W SE W E SE W SE W W W W W W

E W W W W W SW W SW SE SW SW S SE W W SW SW

SE S SW SW S S S S S SE E E NE SE SW SW SE E SW

E SE E E E E SW W E E E E E E E E E E

NW E E E E E W W NW E E W E E W W NE E E

Page 169: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2007 1 23 18 16 7 6 10 18 14 12 16 21 15

2007 3 8 8 8 7 8 28 29 20 7 15 13 10

2007 4 13 14 25 13 9 11 12 13 22 10 7 10

2007 5 20 10 13 11 9 11 10 9 7 21 13 6

2007 6 8 10 12 12 7 9 10 7 7 11 11 6

2007 7 9 13 11 6 10 10 9 8 9 9 12 8

2007 8 10 10 11 6 10 11 8 9 11 10 10 13

2007 9 12 15 10 15 11 14 12 14 9 15 13 12

2007 10 12 10 14 13 11 16 11 11 11 15 14 11

2007 11 8 8 18 13 17 14 9 16 16 12 15 11

2007 12 29 11 5 8 10 8 9 11 10 13 13 8

2007 1 15 28 9 33 13 19 13 16 15 23 17 22

2008 2 13 16 6 18 17 8 16 8 7 18 27 7

2008 3 19 8 6 9 23 8 10 20 23 16 5 9

2008 4 25 17 12 25 8 14 11 6 8 10 13 6

2008 5 9 21 11 8 7 7 8 10 7 9 10 11

2008 6 9 10 8 11 15 12 8 8 10 12 8 10

2008 7 10 8 11 7 10 10 15 12 14 9 13 9

2008 8 12 12 8 14 10 9 10 11 8 9 6 10

2008 9 10 11 11 12 10 10 12 10 12 16 16 8

2008 10 9 9 12 11 17 17 12 6 10 15 17 11

2008 11 12 8 10 18 13 5 10 9 8 8 10 10

2008 12 7 15 12 13 8 15 16 7 12 11 12 8

2008 1 29 36 15 8 19 14 10 9 12 8 5 9

2009 2 16 15 42 31 25 8 39 44 33 23 30 22

2009 3 8 15 21 16 16 20 12 24 27 8 16 15

2009 4 10 16 10 9 6 10 7 9 9 15 10 6

2009 5 8 11 8 6 7 9 9 13 16 18 8 7

2009 6 6 10 7 6 11 7 6 18 7 8 12 10

2009 7 10 9 7 9 10 9 8 9 9 10 8 10

2009 8 11 10 12 10 8 12 10 15 12 12 10 8

2009 9 12 10 10 11 10 13 13 11 11 11 10 20

2009 10 15 12 21 19 10 15 17 15 12 11 10 11

2009 11 10 16 12 12 14 10 9 8 11 15 7 11

2009 12 29 22 8 11 8 10 13 20 13 13 8 18

2009 1 8 7 12 9 11 23 15 22 18 9 9 28

2010 2 19 11 39 23 36 12 13 14 27 10 4 6

TAHUN BULANTANGGAL

DATA KECEPATAN ANGIN TERBANYAK (KNOT)

STASIUN METEOROLOGI MARITIM PAOTERE

TAHUN : 2007 - 2016

Page 170: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2010 3 9 8 20 24 31 12 24 15 16 22 14 6

2010 4 13 15 8 15 7 18 20 12 21 11 31 9

2010 5 14 10 9 8 7 12 5 9 12 8 8 9

2010 6 8 7 8 10 9 6 10 8 16 10 10 11

2010 7 13 12 10 13 8 9 5 12 12 10 12 8

2010 8 7 8 9 11 11 9 9 15 12 12 8 10

2010 9 10 13 7 9 11 8 12 10 12 8 9 14

2010 10 8 11 13 8 10 11 12 12 9 11 10 9

2010 11 7 19 5 7 12 7 9 8 10 10 14 10

2010 12 15 36 19 21 19 9 10 9 7 14 11 12

2010 1 16 10 7 20 7 11 17 20 10 10 11 14

2011 2 25 20 26 23 23 11 20 13 9 12 10 7

2011 3 38 20 9 16 28 37 13 11 18 28 9 17

2011 4 22 16 40 12 22 33 4 10 10 9 11 10

2011 5 6 8 7 9 6 14 14 4 7 10 10 12

2011 6 14 10 9 4 3 5 9 12 10 9 18 5

2011 7 6 10 12 1 9 8 10 8 9 9 7 9

2011 8 11 15 9 12 9 9 11 12 15 13 10 10

2011 9 9 10 9 11 10 13 10 20 23 13 12 8

2011 10 15 11 12 11 13 10 10 10 15 10 12 15

2011 11 7 11 9 9 12 11 13 13 12 11 9 18

2011 12 10 12 8 17 17 10 8 10 6 10 12 10

2011 1 37 39 23 15 8 8 16 26 11 8 9 14

2012 2 26 19 13 21 22 17 15 23 8 12 10 7

2012 3 9 32 11 12 15 34 24 13 8 10 8 12

2012 4 12 11 9 12 15 6 15 28 1 8 9 9

2012 5 9 9 14 10 15 20 10 8 17 10 10 7

2012 6 11 14 10 8 11 15 7 89 7 10 12 7

2012 7 6 7 13 6 9 9 12 12 7 10 7 8

2012 8 12 8 10 10 13 9 9 10 11 15 10 11

2012 9 22 16 10 1 17 16 10 15 16 11 15 11

2012 10 10 12 12 13 15 14 9 12 9 18 10 9

2012 11 11 12 8 8 9 11 10 10 8 10 11 20

2012 12 11 12 20 7 13 10 13 8 7 10 12 14

2013 1 17 37 25 20 11 10 12 16 10 10 11 21

2013 2 9 27 30 22 13 22 14 24 31 42 44 34

2013 3 24 10 8 12 13 13 20 11 6 8 15 9

2013 4 11 24 7 6 8 8 7 8 7 8 10 7

2013 5 8 8 8 10 10 13 7 9 11 8 15 9

2013 6 4 6 13 11 10 9 11 8 13 10 13 10

2013 7 8 5 8 10 16 7 6 10 10 11 5 7

2013 8 11 11 8 10 8 12 12 16 11 10 7 8

2013 9 11 10 9 11 10 7 11 10 10 10 10 14

2013 10 12 9 10 16 12 15 15 7 10 11 12 10

2013 11 8 10 10 24 8 8 12 7 10 10 12 15

Page 171: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2013 12 5 13 8 7 11 12 27 12 13 20 29 17

2014 1 15 23 12 18 11 14 16 20 14 10 24 32

2014 2 11 14 38 47 30 25 13 35 6 12 25 29

2014 3 21 7 10 11 12 9 11 21 20 16 10 9

2014 4 9 11 11 11 7 11 10 12 14 6 17 8

2014 5 10 14 10 9 10 7 8 11 10 12 12 14

2014 6 10 6 8 7 12 7 15 15 20 10 8 11

2014 7 5 8 17 9 10 10 11 11 7 13 13 10

2014 8 16 9 9 9 10 15 15 14 15 15 16 18

2014 9 18 24 16 16 24 18 15 14 15 15 15 16

2014 10 16 18 24 24 25 21 15 25 18 18 18 15

2014 11 16 15 16 18 19 18 18 18 15 19 18 18

2014 12 19 24 18 12 19 21 22 15 25 22 16 16

2015 1 18 16 16 24 28 28 37 37 34 18 24 35

2015 2 22 21 15 16 25 22 16 15 18 15 30 14

2015 3 18 14 15 19 24 15 11 19 15 16 18 12

2015 4 22 11 18 15 28 11 19 27 25 28 14 18

2015 5 15 14 12 14 15 8 18 16 14 16 15 11

2015 6 11 12 18 14 15 11 14 15 18 8 15 14

2015 7 11 16 14 16 15 12 12 14 18 14 12 15

2015 8 15 12 15 16 12 14 16 16 9 12 16 15

2015 9 12 16 16 16 14 15 18 15 9 14 15 15

2015 10 19 16 16 21 14 21 19 16 15 15 22 12

2015 11 12 19 19 15 30 12 14 18 16 14 15 18

2015 12 21 16 27 22 21 31 21 18 16 18 24 12

2016 1 41 11 11 30 21 11 24 18 12 24 32 41

2016 2 24 24 25 27 37 24 9 18 11 12 16 22

2016 3 28 38 32 14 16 16 11 40 34 11 19 19

2016 4 27 30 31 15 22 14 18 9 14 27 22 25

2016 5 12 15 16 12 12 7 15 14 12 12 11 11

2016 6 15 12 9 7 9 14 7 16 19 19 18 9

2016 7 10 19 14 15 14 14 12 15 14 12 14 18

2016 8 18 15 15 15 21 14 15 18 15 16 15 14

2016 9 16 18 15 9 16 15 16 14 12 18 21 18

2016 10 21 21 21 24 18 24 19 16 21 15 19 19

2016 11 15 19 10 14 22 15 19 7 24 25 15 12

2016 12 19 16 21 24 18 16 11 15 14 15 14 12

Page 172: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

7 9 6 6 14 13 8 8 15 7 17 20 8 7 6

7 6 8 9 9 10 15 8 10 10 11 8 9 19 25

12 11 9 8 8 8 12 9 8 13 16 11 9 6 10

10 9 8 9 12 10 8 8 7 9 8 5 10 11 10

11 8 13 11 12 7 11 24 10 5 6 30 4 11 14

11 8 8 8 9 10 10 11 11 8 10 11 11 10 11

11 15 13 12 11 8 10 9 9 10 8 11 12 12 10

17 10 12 17 11 15 14 12 13 10 9 15 12 13 11

15 8 10 13 11 12 10 12 11 11 16 12 16 10 13

10 12 11 11 13 10 14 7 7 13 22 15 11 12 15

10 8 8 14 7 11 10 9 13 10 7 7 13 21 10

30 9 18 8 10 12 13 23 28 15 11 7 13 6 8

14 7 8 17 24 38 31 27 34 21 16 17 17 15 14

11 31 16 9 11 10 9 8 8 15 12 10 10 10 10

10 9 9 9 10 11 8 8 7 9 7 10 11 9 10

7 10 12 6 8 7 5 6 8 10 9 10 8 11 8

8 5 8 8 6 10 8 12 11 9 8 7 10 7 10

7 8 11 7 8 13 11 10 10 16 11 9 C 12 9

11 9 9 10 14 6 9 11 10 22 14 17 13 7 6

13 10 10 11 12 12 11 12 14 10 12 12 16 11 8

9 10 10 13 18 13 7 12 12 10 11 14 16 11 10

14 10 10 7 17 7 8 12 20 13 15 11 7 12 14

15 10 6 13 16 30 30 45 41 16 37 38 15 25 25

22 22 6 8 8 8 22 20 7 12 10 6 10 13 12

13 8 11 20 9 8 7 11 7 15 6 8 17 20 6

10 27 8 11 18 38 19 13 20 12 20 15 9 7 18

8 9 23 8 7 9 7 10 13 10 9 10 9 9 9

10 8 6 7 10 7 5 8 7 10 7 4 10 11 10

2 C 8 10 15 14 9 10 10 8 6 7 9 14 8

8 9 10 15 9 14 20 16 6 11 12 11 10 9 13

9 10 12 14 10 12 14 11 8 12 9 13 12 12 15

26 9 15 16 15 8 10 4 10 12 9 10 12 13 8

9 12 10 12 14 19 10 11 11 10 13 13 11 9 15

12 15 14 9 12 12 10 15 11 9 15 10 18 8 9

15 11 9 11 10 20 17 10 12 12 10 22 17 20 21

19 13 23 11 17 13 22 26 27 17 12 12 14 12 11

6 12 10 11 7 12 12 7 15 20 10 14 18 9 8

TANGGAL

DATA KECEPATAN ANGIN TERBANYAK (KNOT)

STASIUN METEOROLOGI MARITIM PAOTERE

TAHUN : 2007 - 2016

Page 173: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

6 10 14 9 16 12 9 16 10 11 4 8 16 6 6

18 13 21 9 9 10 10 10 9 11 8 9 10 12 10

15 18 9 9 10 9 10 9 6 7 9 10 6 7 9

12 6 8 10 10 8 10 9 7 10 9 8 9 11 8

8 10 12 11 10 10 7 8 8 10 9 11 7 9 8

10 10 13 9 8 10 11 10 12 13 12 11 8 9 10

12 10 10 11 11 15 12 10 9 9 12 14 11 12 9

10 7 21 19 8 15 11 9 6 14 9 7 8 12 11

10 10 12 9 7 5 8 10 17 6 1 7 10 10 11

19 16 27 17 12 10 7 32 12 12 12 10 8 14 23

28 22 32 30 34 31 27 17 23 32 24 31 40 23 8

8 10 10 25 14 10 26 20 20 25 13 14 11 24 27

6 7 14 10 8 24 12 28 10 7 8 10 8 8 10

10 6 12 15 12 10 8 25 17 22 22 4 10 5 10

9 78 7 8 10 9 8 8 6 13 11 10 7 5 4

6 7 8 12 11 7 6 5 7 10 8 6 10 9 10

16 13 8 8 13 8 6 16 8 8 7 12 10 12 12

9 7 7 14 7 11 12 10 10 10 12 12 12 12 12

12 10 11 15 12 13 11 12 13 13 7 11 1 15 13

11 11 11 10 7 12 11 10 12 12 12 12 13 16 14

15 14 16 9 12 10 10 10 13 9 15 15 9 10 13

30 11 12 10 12 11 8 14 14 10 6 12 24 22 17

20 11 17 25 10 12 6 8 7 8 14 15 10 12 20

7 8 10 10 8 6 8 10 17 12 8 20 19 27 27

9 13 7 7 11 16 9 33 21 6 14 21 17 9 21

6 15 17 11 8 12 15 22 13 8 14 7 10 11 12

8 7 22 11 10 8 8 9 10 8 9 8 7 10 12

8 7 13 10 10 6 7 6 12 8 10 8 8 9 8

9 13 11 9 20 9 13 13 6 10 10 8 9 9 10

12 12 10 9 7 12 6 15 11 12 13 11 13 10 8

14 12 15 11 13 20 10 13 10 12 14 12 15 10 13

12 16 12 13 15 13 11 10 13 11 10 12 16 9 9

8 11 10 11 7 9 9 12 7 21 8 10 14 9 10

8 7 8 11 21 8 24 20 15 22 28 30 35 38 33

17 9 29 17 15 6 8 12 9 8 8 8 10 10 10

41 25 36 35 31 17 11 12 25 7 26 15 38 8 26

9 13 10 12 15 8 12 16 9 8 24 12 8 8 12

10 8 7 6 8 10 12 8 9 7 6 7 11 10 8

9 12 7 8 9 10 7 5 7 13 7 6 9 10 11

9 8 9 7 8 10 9 11 11 13 8 8 10 10 8

8 10 7 8 10 13 9 10 14 14 10 8 9 9 12

9 13 15 7 10 9 11 11 7 23 10 8 10 11 8

11 18 13 9 13 16 10 10 14 17 15 16 12 11 11

12 11 13 13 13 10 13 11 15 14 11 12 15 17 25

8 8 11 10 12 10 8 19 10 13 16 12 16 16 12

Page 174: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

13 7 13 11 11 11 9 10 13 19 12 7 10 18 11

29 28 33 23 13 24 25 12 7 8 7 12 10 14 18

17 28 12 6 26 22 8 12 12 17 10 22 22 12 20

7 8 6 10 10 16 9 8 11 14 10 8 7 7 8

8 10 7 17 11 7 17 12 10 17 19 7 8 7 9

19 11 8 8 8 8 10 13 20 7 9 9 8 15 13

11 10 11 12 7 7 8 9 10 8 8 13 9 12 13

7 25 10 10 10 12 13 10 9 9 10 6 14 12 13

16 14 19 15 15 16 16 18 18 14 14 15 18 16 16

19 16 12 16 18 16 18 24 24 22 18 21 18 24 18

19 18 15 19 18 16 18 16 19 15 15 16 19 19 15

18 15 19 16 18 16 12 25 14 16 18 18 34 11 12

19 22 32 22 18 11 22 27 18 11 15 16 15 16 21

40 32 25 28 27 24 24 31 43 15 18 16 27 22 19

14 19 22 21 14 14 24 21 21 19 16 11 30 18 12

15 14 14 14 18 15 14 12 9 12 15 14 21 12 25

19 28 14 16 28 22 27 16 18 12 12 14 14 12 15

19 12 14 16 11 12 14 12 21 15 15 12 11 21 16

11 32 9 9 11 11 15 15 14 19 21 11 15 16 15

16 14 14 14 12 14 18 15 12 15 8 14 18 14 11

14 15 14 15 15 16 11 16 15 30 15 14 18 18 18

14 14 16 16 16 14 16 15 12 15 14 19 18 18 19

12 11 12 16 11 18 15 18 15 18 27 16 15 15 14

12 15 15 14 27 14 16 19 14 16 12 16 18 14 14

16 18 8 27 28 16 27 16 18 15 19 22 24 28 28

27 27 28 34 19 24 25 19 15 11 21 32 11 16 15

31 9 21 19 28 24 11 25 28 12 8 35 45 34 25

19 27 24 18 24 14 19 11 14 21 21 12 16 22 25

18 14 15 12 8 31 11 12 C C 12 18 18 21 11

14 14 9 14 11 15 8 15 15 12 16 12 15 18 8

16 11 32 8 8 9 12 7 15 10 19 12 11 7 15

15 14 14 14 14 16 15 14 14 16 21 14 12 15 18

16 8 12 14 16 15 15 18 16 16 15 15 16 15 14

15 18 16 16 16 15 16 18 24 22 16 18 22 25 22

22 19 18 8 16 15 18 16 19 19 16 15 19 19 18

14 10 15 15 28 18 7 14 18 19 18 16 15 15 14

22 16 22 28 15 12 15 19 16 22 21 14 21 25 16

Page 175: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

28 29 30 31

13 22 12 8

8 8 14 13

10 10 13

10 8 7 11

15 7 9

10 13 8 9

10 9 11 10

11 8 18

10 14 14 13

8 15 15

12 24 24 8

11 10 8 13

26

10 7 12 11

7 8 10

7 10 8 10

9 11 12

12 7 11 10

11 12 15 13

14 12 15

9 14 9 12

9 12 10

10 15 10 22

10 16 11 18

11 6

7 10 9 6

9 10 11

6 6 7 7

11 12 11

10 15 10 10

10 12 10 8

12 10 12

10 12 14 10

16 20 11

21 18 18 20

15 28 15 20

8

TANGGAL

DATA KECEPATAN ANGIN TERBANYAK (KNOT)

STASIUN METEOROLOGI MARITIM PAOTERE

TAHUN : 2007 - 2016

Page 176: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

8 10 8 10

11 9 8

12 11 10 8

9 6 8

10 15 7 10

13 15 10 12

10 15 9

8 6 14 9

8 7 15

21 23 30 24

30 7 7 30

7

30 9 24 14

10 10 10

8 12 10

13 8 7

11 9 10 10

8 11 12 12

12 14 11

11 12 12 14

10 10 13

27 21 30 34

17 17 11 19

25

18 7 6 10

6 10 25

11 9 6 9

18 26 10

8 12 10 10

9 12 15 12

16 13 8

10 8 19 8

9 11 9

12 14 18 9

10 11 11 11

12 15

7 12 17 12

11 8 9

8 12 12 9

11 10 9

10 12 9 10

11 10 9 11

11 15 13

10 11 12 17

14 11 18

Page 177: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

13 24 16 23

10 25 20 25

9

22 5 7 9

9 7 7

11 12 14 12

11 12 11

18 8 8 14

16 22 22 18

16 16 16

18 16 19 18

14 15 16

25 21 18 18

27 22 24 19

14

15 18 19 22

19 12 11

9 11 12 14

14 11 8

14 14 16 15

18 15 18 16

19 13 14

18 16 16 15

18 12 19

22 28 25 12

14 15 25 12

28

31 40 11 32

16 11 12

7 22 12 10

18 15 12

16 18 15 12

14 15 14 12

16 14 21

19 14 30 14

14 25 16

16 15 16 19

Page 178: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

1997 1998

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

Januari 4 135 24 315 Januari 5 315Februari 4 135 33 360 Februari 4 315Maret 3 135 20 360 Maret 3 135April 3 135 27 360 April 3 135Mei 4 135 17 360 Mei 3 135Juni 4 135 17 360 Juni 3 135Juli 4 135 17 360 Juli 3 135

Agustus 3 135 18 315 Agustus 4 135September 2 225 18 315 September 3 315Oktober 3 315 20 315 Oktober 3 225

November 3 135 17 360 November 3 135Desember 3 315 24 360 Desember 4 135

Jumlah 40,9809047 Jumlah 38,7857911Rata-rata 3,41507539 Rata-rata 3,23214926

1999 2000

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

Januari 3 315 6 360 Januari 4 315Februari 2 315 5 360 Februari 3 135Maret 3 135 8 360 Maret 3 315April 2 135 3 360 April 3 315Mei 2 135 4 360 Mei 3 135Juni 2 315 3 360 Juni 2 135Juli 3 315 4 360 Juli 2 270

Agustus 2 315 3 315 Agustus 4 270September 3 135 4 315 September 4 270Oktober 3 225 5 315 Oktober 4 135

November 3 135 5 360 November 4 135Desember 3 135 6 360 Desember 6 315

Jumlah 31,8501536 Jumlah 42,2778802Rata-rata 2,65417947 Rata-rata 3,52315668

2001 2002

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

Januari 5 315 11 315 Januari 5 90Februari 6 315 15 360 Februari 6 90Maret 5 270 12 315 Maret 5 270April 4 135 8 360 April 4 90Mei 4 135 6 360 Mei 4 135Juni 4 135 5 360 Juni 4 135Juli 4 135 5 360 Juli 3 270

Agustus 4 225 7 360 Agustus 4 135September 4 135 6 290 September 5 135Oktober 4 135 5 315 Oktober 4 225

November 4 135 6 360 November 5 225Desember 7 270 16 315 Desember 5 315

BULAN

Angin

BULAN

Angin

BULAN

Angin

BULAN

Angin

DATA ARAH DAN KECEPATAN ANGINSTASIUN METEOROLOGI MARITIM PAOTERE

BULAN

Angin

BULAN

Angin

Page 179: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

Jumlah 55 Jumlah 53 2115Rata-rata 5 Rata-rata 4 176,25

2003 2004

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

Januari 5 270 8 315 Januari 5 270Februari 4 270 6 315 Februari 6 270Maret 4 270 6 315 Maret 4 270April 4 315 6 315 April 4 270Mei 4 270 5 360 Mei 4 270Juni 4 135 6 360 Juni 4 270Juli 4 270 7 360 Juli 4 135

Agustus 4 270 5 315 Agustus 4 135September 4 270 6 360 September 4 135Oktober 4 270 8 360 Oktober 4 225

November 4 270 7 360 November 4 270Desember 5 270 11 360 Desember 5 270

Jumlah 49,0256528 Jumlah 50,1072197Rata-rata 4,08547107 Rata-rata 4,17560164

2005 2006

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

Kecepatanrata-rata(knot)

ArahTerbanyak

Januari 5 270 15 315 Januari 5 90Februari 5 315 9 360 Februari 9 315Maret 5 315 15 315 Maret 5 315April 4 315 7 315 April 4 135Mei 4 315 6 315 Mei 4 135Juni 4 135 6 360 Juni 4 135Juli 4 270 5 315 Juli 4 270

Agustus 4 270 6 360 Agustus 5 135September 5 270 7 315 September 4 270Oktober 5 90 8 315 Oktober 5 135

November 5 270 9 360 November 4 135Desember 6 270 16 360 Desember 5 270

Jumlah 54,9239896 Jumlah 58,512596Rata-rata 4,57699913 Rata-rata 4,87604967

4 135 20074 135 20073 135 20073 135 20074 135 20074 135 20074 135 20073 135 20072 225 20073 315 20073 135 20073 315 20075 315 2008

BULAN

Angin

BULAN

Angin

BULAN

Angin

BULAN

Angin

Page 180: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

4 315 20083 135 20083 135 20083 135 20083 135 20083 135 20084 135 20083 315 20083 225 20083 135 20084 135 20083 315 20092 315 20093 135 20092 135 20092 135 20092 315 20093 315 20092 315 20093 135 20093 225 20093 135 20093 135 20094 315 20103 135 20103 315 20103 315 20103 135 20102 135 20102 270 20104 270 20104 270 20104 135 20104 135 20106 315 20105 315 20116 315 20115 270 20114 135 20114 135 20114 135 20114 135 20114 225 20114 135 20114 135 20114 135 20117 270 20115 90 20126 90 20125 270 20124 90 20124 135 20124 135 20123 270 20124 135 20125 135 20124 225 2012

Page 181: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

5 225 20125 315 20125 270 20134 270 20134 270 20134 315 20134 270 20134 135 20134 270 20134 270 20134 270 20134 270 20134 270 20135 270 20135 270 20146 270 20144 270 20144 270 20144 270 20144 270 20144 135 20144 135 20144 135 20144 225 20144 270 20145 270 20145 270 20155 315 20155 315 20154 315 20154 315 20154 135 20154 270 20154 270 20155 270 20155 90 20155 270 20156 270 20155 90 20169 315 20165 250 20165 251 20165 251 20165 252 20165 252 20165 253 20165 254 20165 254 20165 255 20165 256 2016

Page 182: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

13 3608 3604 3156 3604 3609 3604 3155 3156 3154 3605 36011 360

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

8 3609 3606 3607 3604 3604 3604 3605 3606 3606 2706 36016 360

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

10 36011 36014 3155 3605 3605 3604 3156 2706 2706 3157 31511 360

Angin

Angin

DATA ARAH DAN KECEPATAN ANGINSTASIUN METEOROLOGI MARITIM PAOTERE

Angin

Page 183: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

13 36016 3608 3606 3606 3605 3605 3605 3605 3607 3608 36010 360

KecepatanMaksimum

(knot)

Arah saatkecepatanmaksimum

11 36017 36010 3606 3606 3605 3606 3606 3606 3606 3606 36011 360

1 1 2 0 14 315 2007 1 12 2 2 0 15 315 2007 2 23 3 2 0 12 315 2007 3 34 4 2 0 11 315 2007 4 45 5 2 0 11 225 2007 5 56 6 2 0 11 225 2007 6 67 7 2 0 11 225 2007 7 78 8 2 0 11 225 2007 8 89 9 2 0 8 225 2007 9 910 10 2 0 12 225 2007 10 1011 11 2 0 12 315 2007 11 1112 12 2 0 13 315 2007 12 121 1 2 0 17 315 2008 1 1

Angin

Angin

Page 184: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2 2 2 0 16 315 2008 2 23 3 2 0 9 315 2008 3 34 4 2 0 9 315 2008 4 45 5 2 0 9 315 2008 5 56 6 2 0 9 315 2008 6 67 7 2 0 9 315 2008 7 78 8 2 0 10 315 2008 8 89 9 2 0 11 270 2008 9 910 10 2 0 11 225 2008 10 1011 11 2 0 11 225 2008 11 1112 12 2 0 13 315 2008 12 121 1 2 0 11 315 2009 1 12 2 2 0 8 315 2009 2 23 3 2 0 12 315 2009 3 34 4 2 0 8 315 2009 4 45 5 2 0 8 225 2009 5 56 6 2 0 8 270 2009 6 67 7 2 0 9 315 2009 7 78 8 2 0 8 270 2009 8 89 9 2 0 10 270 2009 9 910 10 2 0 11 225 2009 10 1011 11 2 0 10 225 2009 11 1112 12 2 0 12 315 2009 12 121 1 2 0 14 315 2010 1 12 2 2 0 12 315 2010 2 23 3 2 0 11 315 2010 3 34 4 2 0 10 270 2010 4 45 5 2 0 8 270 2010 5 56 6 2 0 9 270 2010 6 67 7 2 0 8 270 2010 7 78 8 2 0 11 270 2010 8 89 9 2 0 12 225 2010 9 910 10 2 0 12 225 2010 10 1011 11 2 0 12 270 2010 11 1112 12 2 0 15 315 2010 12 121 1 2 0 16 270 2011 1 12 2 2 0 16 315 2011 2 23 3 2 0 12 270 2011 3 34 4 2 0 10 315 2011 4 45 5 2 0 9 270 2011 5 56 6 2 0 10 270 2011 6 67 7 2 0 9 270 2011 7 78 8 2 0 11 225 2011 8 89 9 2 0 11 225 2011 9 910 10 2 0 11 270 2011 10 1011 11 2 0 10 270 2011 11 1112 12 2 0 22 270 2011 12 121 1 2 0 15 315 2012 1 12 2 2 0 16 270 2012 2 23 3 2 0 12 270 2012 3 34 4 2 0 10 270 2012 4 45 5 2 0 9 270 2012 5 56 6 2 0 9 270 2012 6 67 7 2 0 9 270 2012 7 78 8 2 0 11 225 2012 8 89 9 2 0 12 225 2012 9 910 10 2 0 12 225 2012 10 10

Page 185: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

11 11 2 0 11 225 2012 11 1112 12 2 0 11 270 2012 12 121 1 2 0 11 315 2013 1 12 2 2 0 10 270 2013 2 23 3 2 0 10 90 2013 3 34 4 2 0 10 90 2013 4 45 5 2 0 10 270 2013 5 56 6 2 0 10 270 2013 6 67 7 2 0 10 90 2013 7 78 8 2 0 10 270 2013 8 89 9 2 0 10 135 2013 9 910 10 2 0 12 90 2013 10 1011 11 2 0 12 90 2013 11 1112 12 2 0 16 90 2013 12 121 1 2 0 13 90 2014 1 12 2 2 0 22 315 2014 2 23 3 2 0 10 90 2014 3 34 4 2 0 11 135 2014 4 45 5 2 0 9 135 2014 5 56 6 2 0 8 135 2014 6 67 7 2 0 9 270 2014 7 78 8 2 0 11 270 2014 8 89 9 2 0 9 270 2014 9 910 10 2 0 12 90 2014 10 1011 11 2 0 11 135 2014 11 1112 12 2 0 15 270 2014 12 121 1 2 0 14 135 2015 1 12 2 2 0 13 90 2015 2 23 3 2 0 17 90 2015 3 34 4 2 0 12 315 2015 4 45 5 2 0 10 135 2015 5 56 6 2 0 10 135 2015 6 67 7 2 0 10 270 2015 7 78 8 2 0 11 270 2015 8 89 9 2 0 13 225 2015 9 910 10 2 0 13 90 2015 10 1011 11 2 0 13 270 2015 11 1112 12 2 0 16 270 2015 12 121 1 2 0 15 270 2016 1 12 2 2 0 22 270 2016 2 23 3 2 0 15 315 2016 3 34 4 2 0 12 270 2016 4 45 5 2 0 9 270 2016 5 56 6 2 0 10 270 2016 6 67 7 2 0 10 270 2016 7 78 8 2 0 12 270 2016 8 89 9 2 0 13 270 2016 9 910 10 2 0 12 225 2016 10 1011 11 2 0 13 270 2016 11 1112 12 2 0 18 90 2016 12 12

Page 186: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …
Page 187: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 0

Page 188: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 0

Page 189: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

2 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 0

Page 190: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

Hasil Analisis harmonik Pasang Surut

1. Datum Referensi▪ MSL

MSL = AS0 = cm

▪ Z0

Berdasarkan definisi Australia yaitu Indian Spring Low Water, maka :Z0 = - + + +

= - + + += cm dari MSL terpakai.

Ketinggian Muka Surutan dari Nol Palem = -= - = cm

▪ ATTATT = + + + +

= + + + += cm dari MSL terpakai.

2. Tipe Pasang SurutA(K1) + A(O1)A(M2) + A(S2)

++

Berdasarkan nilai Formzhal, maka kriteria pasang surut adalah :Pasut tipe campuran condong harian ganda (Mixed Tide Prevailing Semidiurnal)

3. Tunggang Air Pasang Surutuntuk :Pasut tipe campuran condong harian ganda (Mixed Tide Prevailing Semidiurnal)HAT = + 2 + + +

= + 2 + + += cm

MHHWS = + 2 + + += + 2 + + += cm

271271 305 329 139 247

4524

39,33

52

AS2

39

LAT AO124,46

AM2

38462

AM2 AK152,3645,18

321

LAT AK1

62

45 24

AO1 AS2

= 0,654=45523924

384

AO1

F

223 52

=

39S0 AM2 AS2 AK1

161

2452 45223

MSL Z0

223 62

6239

AO1

223

45 1639113

AM2 AS2 AK1

8924

347

S0

27752M2

223

S0

A (cm)K2S2

1310N2

go 113

K1

558P1O1

128M4 MS4

8931 221360 83 247

0

Page 191: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

MHHWN = + 2 + += + 2 + += cm

MSL = cmMLLWN = + 2 + +

= + 2 + += cm

MLLWS = + += + += cm

LAT = - - - -= - - - -= cm

HAT`

MHHWS

MHHWN

MSL Tunggang Pasang Tunggang PasangSaat Neap Tide Saat Spring Tide= =

MLLWN

MLLWS

LAT

7,2 cm

-97,5 cm

14,3 cm 195 cm-7,2 cm

161,3 cm

-161,3 cm

39,33

97,5 cm

AS2 AM2

12624,46 39,3362

AS2

LAT

230

AO139,33

AO1

223 5224 39 45MSL AK1 AO1

216

LAT62

AK1 AO1

45,18

223LAT

AM2

62

AK1

AK124,4662

52,36 24,46

Page 192: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

Untuk MSL = 0 Untuk LWL = 0

HWL HWLMHHWS MHHWSMHHWN MHHWNMSL MSLMLLWN MLLWNMLLWS MLLWSLWL LWL

Tunggang Pasang PurnamaTunggang Pasang Perbani

00,0 cm07,2 cm97,5 cm99,9 cm 288,0 cm

285,6 cm

195,1 cm14,3 cm

-188,1 cm-97,5 cm-07,2 cm

00,0 cm

195,3 cm188,1 cm180,9 cm

90,5 cm

Page 193: STUDI PENGENDALIAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN …

73

: Galesong SelatanPosisi Stasiun

Susunan hasil pengamatan data-pasang surut menurut Skema 1 Bujur

Bacaan10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 rata2/hari

1 4 Juni 2017 125,00 124,00 135,00 149,00 223,00 232,00 243,00 258,00 267,00 247,00 238,00 223,00 221,00 219,00 233,00 253,00 270,00 287,00 289,00 297,00 285,00 268,00 233,00 202,00 5521,00 230,042

2 5 Juni 2017 129,00 117,00 117,00 134,00 152,00 213,00 225,00 240,00 248,00 248,00 243,00 237,00 229,00 227,00 236,00 245,00 255,00 265,00 281,00 299,00 278,00 262,00 242,00 215,00 5337,00 222,375

3 6 Juni 2017 139,00 124,00 64,00 66,00 127,00 138,00 204,00 221,00 237,00 249,00 245,00 241,00 237,00 231,00 240,00 245,00 255,00 263,00 272,00 279,00 278,00 271,00 257,00 235,00 5118,00 213,25

4 7 Juni 2017 214,00 141,00 128,00 120,00 120,00 128,00 146,00 204,00 218,00 233,00 241,00 238,00 237,00 240,00 243,00 244,00 251,00 259,00 264,00 275,00 273,00 274,00 267,00 251,00 5209,00 217,0417

5 8 Juni 2017 233,00 211,00 140,00 129,00 129,00 120,00 129,00 142,00 204,00 218,00 237,00 239,00 245,00 249,00 246,00 245,00 248,00 252,00 269,00 267,00 272,00 272,00 279,00 266,00 5241,00 218,375

6 9 Juni 2017 257,00 238,00 217,00 196,00 137,00 127,00 126,00 91,00 148,00 210,00 228,00 248,00 248,00 252,00 258,00 263,00 256,00 255,00 273,00 262,00 267,00 272,00 280,00 287,00 5396,00 224,8333

7 10 Juni 2017 294,00 288,00 265,00 253,00 237,00 217,00 121,00 70,00 81,00 140,00 211,00 236,00 253,00 263,00 270,00 259,00 267,00 251,00 241,00 237,00 247,00 267,00 278,00 291,00 5537,00 230,7083

8 11 Juni 2017 302,00 297,00 277,00 252,00 219,00 152,00 134,00 123,00 75,00 138,00 197,00 222,00 252,00 272,00 280,00 287,00 297,00 253,00 238,00 232,00 227,00 247,00 264,00 280,00 5517,00 229,875

9 12 Juni 2017 293,00 312,00 297,00 291,00 247,00 211,00 149,00 125,00 75,00 121,00 134,00 206,00 243,00 272,00 297,00 301,00 282,00 252,00 242,00 218,00 218,00 220,00 241,00 266,00 5513,00 229,7083

10 13 Juni 2017 278,00 297,00 307,00 297,00 283,00 237,00 160,00 131,00 70,00 80,00 130,00 196,00 232,00 262,00 286,00 296,00 270,00 242,00 232,00 213,00 199,00 166,00 214,00 233,00 5311,00 221,2917

11 14 Juni 2017 271,00 307,00 313,00 323,00 309,00 267,00 231,00 159,00 118,00 35,00 51,00 171,00 222,00 262,00 307,00 314,00 317,00 292,00 268,00 232,00 143,00 131,00 147,00 216,00 5406,00 225,25

12 15 Juni 2017 241,00 271,00 303,00 318,00 318,00 278,00 257,00 222,00 156,00 80,00 41,00 44,00 214,00 247,00 271,00 305,00 317,00 277,00 247,00 218,00 160,00 90,00 82,00 142,00 5099,00 212,4583

13 16 Juni 2017 206,00 230,00 259,00 278,00 300,00 291,00 277,00 253,00 216,00 154,00 89,00 179,00 205,00 268,00 293,00 309,00 278,00 244,00 225,00 217,00 227,00 205,00 190,00 167,00 5560,00 231,6667

14 17 Juni 2017 185,00 201,00 223,00 257,00 279,00 304,00 303,00 269,00 244,00 215,00 115,00 100,00 118,00 191,00 227,00 269,00 287,00 306,00 277,00 267,00 227,00 149,00 70,00 54,00 5137,00 214,041715 18 Juni 2017 60,00 81,00 153,00 222,00 247,00 269,00 281,00 283,00 267,00 239,00 223,00 216,00 222,00 232,00 227,00 305,00 309,00 318,00 299,00 297,00 263,00 219,00 99,00 67,00 5398,00 224,9167

Keterangan : Air Tertinggi : 323,00 HWL/HWS 100 MSL Muka air laut rerata

Air Terendah : 35,00 MSL 0 HWL/HWS Muka air tertinggi/air tertinggi rata rata

MSL : 223 LWL/LWS -188 LWL/LWS Muka air rendah/muka surutan

: 119° 22' 12.80" BT

Bacaan Skala pada jamJumlahBacaan

No. Tanggal

Lokasi

Lintang : 50 12' 12.80" LS