abrasi pantai dan pendangkalan kolam pelabuhan …

14
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 9, No.1, April 2011 15 ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN JETTY PERTAMINA BALONGAN, INDRAMAYU MELALUI ANALISIS ARUS PASANG SURUT, ANGIN DAN GELOMBANG Oleh : L. Arifin dan B. Rachmat Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Jl. Dr. Junjunan 236 Bandung Diterima : 18-09-2010; Disetujui : 21-02-2011 SARI Masalah utama yang terjadi di perairan sekitar kolam Pelabuhan Jetty Pertamina Balongan, Indramayu adalah abrasi dan pendangkalan. Oleh karena itu dilakukan analisis mengenai pendangkalan kolam pelabuhan dan abrasi pantai di lokasi ini dengan menggunakan data arus stasioner, trayektori arus, pasang surut dan hindcasting gelombang. Data penelitian lapangan selama satu bulan memperlihatkan telah terjadi proses pendangkalan dan abrasi pantai di sekitar area Pelabuhan Jetty Pertamina. Proses ini terjadi akibat terganggunya laju sedimen yang berasal dari selatan ke utara dan sebaliknya oleh aliran arus sejajar pantai dan arus pasang surut karena keberadaan Pelabuhan Jetty Pertamina (terganggunya kesetimbangan suplai sedimen). Kecepatan arus pasang surut pada tiga kedalaman berbeda rata-rata berkisar antara 0.168 – 0.215 m/s dan kecepatan arus terbesar sebesar 0.371 m/s terjadi pada saat spring tide. Arus pasang surut dan arus sejajar pantai secara bersinergi mempercepat terjadinya abrasi pantai dan pendangkalan kolam Pelabuhan Jetty. Laju abrasi pantai di perairan ini berdasarkan data PPPGL tahun 2003 adalah sebesar 1 – 4 m per tahun. Salah satu upaya untuk menanggulangi abrasi dan pendangkalan di kolam Pelabuhan Jetty terlebih dahulu harus di lakukan studi pemodelan. Studi pemodelan ini digunakan untuk melihat gambaran secara dinamis kondisi hidro dinamika perairan yang berhubungan dengan proses terjadinya pendangkalan dan abrasi, serta untuk menentukan tipe bangunan pantai yang sesuai. Kata kunci : pelabuhan, jetty, sedimentasi, pendangkalan, abrasi, arus, sedimen ABSTRACT The main problem that occured around the pool of port Pertamina Jetty Balongan, Indramayu is abrasion and shoaling. Therefore an analysis of the shoaling pool of port and coastal abrasion in this location was conducted by using the stationary current data, trajectory current, tide and wave hindcasting. Data of one-month field observation shows there has been shoaling and coastal abrasion processes in the areas sorrounding port Pertamina Jetty. This process occurs due to disruption of the rate of sediment derived from south to north and vice versa by the current flow parallel to the coast and tidal current because of the presence of Pertamina Jetty port (disturbance of equilibrium sediment supply). The velocity of tidal currents on three different average depths ranging from 0.168 – 0.215 m/s and the largest flow velocity of 0.371 m/s during spring tide. The direction of static current measurement and float tracking south-southeast trending dominant at low tide and northwest-north at high tide. Tidal current and longshore current sinergies to accelerate the occurence of coastal abrasion and shoaling pool of

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 9, No.1, April 2011

15

ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN JETTY PERTAMINA BALONGAN, INDRAMAYU MELALUI ANALISIS ARUS PASANG SURUT, ANGIN DAN

GELOMBANG

Oleh :

L. Arifin dan B. Rachmat

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Jl. Dr. Junjunan 236 Bandung

Diterima : 18-09-2010; Disetujui : 21-02-2011

SARI

Masalah utama yang terjadi di perairan sekitar kolam Pelabuhan Jetty Pertamina Balongan,Indramayu adalah abrasi dan pendangkalan. Oleh karena itu dilakukan analisis mengenaipendangkalan kolam pelabuhan dan abrasi pantai di lokasi ini dengan menggunakan data arusstasioner, trayektori arus, pasang surut dan hindcasting gelombang. Data penelitian lapangan selamasatu bulan memperlihatkan telah terjadi proses pendangkalan dan abrasi pantai di sekitar areaPelabuhan Jetty Pertamina. Proses ini terjadi akibat terganggunya laju sedimen yang berasal dariselatan ke utara dan sebaliknya oleh aliran arus sejajar pantai dan arus pasang surut karenakeberadaan Pelabuhan Jetty Pertamina (terganggunya kesetimbangan suplai sedimen). Kecepatanarus pasang surut pada tiga kedalaman berbeda rata-rata berkisar antara 0.168 – 0.215 m/s dankecepatan arus terbesar sebesar 0.371 m/s terjadi pada saat spring tide. Arus pasang surut dan arussejajar pantai secara bersinergi mempercepat terjadinya abrasi pantai dan pendangkalan kolamPelabuhan Jetty. Laju abrasi pantai di perairan ini berdasarkan data PPPGL tahun 2003 adalah sebesar1 – 4 m per tahun. Salah satu upaya untuk menanggulangi abrasi dan pendangkalan di kolamPelabuhan Jetty terlebih dahulu harus di lakukan studi pemodelan. Studi pemodelan ini digunakanuntuk melihat gambaran secara dinamis kondisi hidro dinamika perairan yang berhubungan denganproses terjadinya pendangkalan dan abrasi, serta untuk menentukan tipe bangunan pantai yangsesuai.

Kata kunci : pelabuhan, jetty, sedimentasi, pendangkalan, abrasi, arus, sedimen

ABSTRACT

The main problem that occured around the pool of port Pertamina Jetty Balongan, Indramayu isabrasion and shoaling. Therefore an analysis of the shoaling pool of port and coastal abrasion in thislocation was conducted by using the stationary current data, trajectory current, tide and wavehindcasting. Data of one-month field observation shows there has been shoaling and coastal abrasionprocesses in the areas sorrounding port Pertamina Jetty. This process occurs due to disruption of the rateof sediment derived from south to north and vice versa by the current flow parallel to the coast and tidalcurrent because of the presence of Pertamina Jetty port (disturbance of equilibrium sediment supply). Thevelocity of tidal currents on three different average depths ranging from 0.168 – 0.215 m/s and the largestflow velocity of 0.371 m/s during spring tide. The direction of static current measurement and floattracking south-southeast trending dominant at low tide and northwest-north at high tide. Tidal currentand longshore current sinergies to accelerate the occurence of coastal abrasion and shoaling pool of

Page 2: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 9, No.1, April 2011

16

Harbour Jetty. The rate of coastal abrasion in this water based on PPPGL data of 2003 that is 1 – 4 m/sper year. One effort to overcome abrasion and shoaling in pool Harbour Jetty should be done priormodeling studies. This modeling study is used to portraya water hydro dynamics associated with theprocess of shoaling and abrasion, as well as determine the appropriate types of coastal structures.

Keyword : ports, jetties, sedimentation, shoaling, abrasion, currents, sediment

PENDAHULUANPengukuran arus stasioner dan trayektori

arus merupakan bagian dari kegiatan penelitiankelautan yang dilakukan oleh Puslitbang GeologiKelautan bekerja sama dengan PT Wiratman diperairan Pertamina Balongan, Indramayu padaBulan Nopember – Bulan Desember 2006.Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkandata hidrografi dan oseanografi khususnya disekitar perairan Pelabuhan Jetty Pertamina.Tujuan penelitian adalah mencari solusipenanggulangan abrasi pantai dan pendangkalansekitar Pelabuhan Jetty Pertamina (Gambar 1).Abrasi pantai di sekitar perairan PertaminaBalongan telah menyebabkan mundurnya garispantai sejauh ratusan meter, yangmengakibatkan sebagian jalur pipa pertamina dibagian utara Pelabuhan Jetty telah berada dipinggir laut dan terancam korosi (Gambar 2).Pendangkalan karena sedimentasi di sekitarkolam Pelabuhan Jetty telah menyebabkanterganggunya aktifitas bongkar muat gas elpijikarena sering terjadi kapal kandas saat masuk kearea kolam sandar. Abrasi dan pendangkalan disekitar pantai Pelabuhan Jetty Pertaminasebagian besar disebabkan oleh terganggunyakeseimbangan antara suplai sedimen yangmasuk dan keluar perairan (Triatmodjo, 1999).Proses angkutan sedimen ini sangat dipengaruhioleh kondisi arus pasang surut di luar daerahgelombang pecah (offshore) dan arus sejajarpantai (longshore current) di dalam daerahgelombang pecah (surfzone). Di satu sisisedimen yang diangkut oleh arus sejajar pantaiakan terperangkap oleh bangunan jetty sehinggamengakibatkan terjadinya pendangkalan disekitar Pelabuhan Jetty, sedangkan di tempatlain terjadi abrasi karena pantai kekurangansuplai sedimen.

Pengamatan arus stasioner dilakukan di dualokasi pengamatan, yaitu di sebelah utaraPelabuhan Jetty dan sebelah selatan PelabuhanJetty. Data arus ini terdiri atas arus permukaan(0.2 d), arus menengah (0.6 d) dan arus bawah(0.8 d), dimana d adalah kedalaman air stasiunpengamatan. Secara geografis lokasi titik

pengukuran arus berada pada koordinat 108o 24'43.9344" E; 6o 23' 2.3532 S dengan kedalamanstasiun pengamatan 4 m berada di sebelahselatan jetty Pertamina dan koordinat 108o 24'23.1876" E; 6o 22' 40.0872 S dengan kedalamanstasiun pengamatan 4 m berada di sebelah utarajetty Pertamina. Lokasi titik pengukuran arusdiperlihatkan pada Gambar 1.

Pengamatan trayektori arus juga dilakukandi dua lokasi yaitu di lokasi dengan kedalamanlaut 7 m, masing-masing untuk arus permukaan,arus menengah dan arus bawah serta di lokasidekat garis pantai, yaitu pada jarak horisontal 50m, 75 m dan 100 m dari garis pantai.Pengamatan arus stasioner dan trayektori arusini dilakukan untuk mendapatkan data hargaarah dan kecepatan arus absolut serta polatrayektori arus yang diakibatkan oleh aruspasang surut dan arus sejajar pantai (longshorecurrent). Hasil korelasi antara data arusstasioner dan trayektori arus selanjutnyadianalisis untuk mendapatkan gambaran tentangproses angkutan sedimen pantai yangmenyebabkan terjadinya abrasi pantai danpendangkalan di sekitar lokasi Pelabuhan JettyPertamina.

METODOLOGIPengamatan Pasang Surut. Penelitian

pasang surut dilaksanakan selama 30 hari (29piantan) penuh secara terus menerus. Pencatatansecara elektronis dilakukan dengan menggunakansebuah Valeport TideLog Model 740 PortableWater Level Recorder yang dikontrol dengan hasilbacaan visual rambu pasang surut setiap 30 menit.Perhitungan duduk tengah dan muka surutandilakukan dengan menggunakan metode BritishAdmiralty. Pengamatan dilakukan di pelabuhankhusus Pertamina Balongan.

Sistem kerja alat ini didasarkan pada sistemtekanan. Tekanan air laut yang terekam olehsensor alat ini diubah menjadi sistem digitaldalam satuan tekanan (dbar). Selanjutnya dataini disimpan dalam sistem perekam elektronikpada alat automatic tide gauge. Data yang

Page 3: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 9, No.1, April 2011

17

Gambar 1. Lokasi penelitian sekitar Pelabuhan Jetty Pertamina Balongan, Indramayu

Page 4: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 9, No.1, April 2011

18

terekam merupakan data tekanan air laut dalamsatuan dbar. Kemudian data ini dikonversimenjadi satuan meter melalui perangkat lunakkomputer. Data pasang surut digunakan untukmengkorelasi antara pola kecepatan arus denganpasang surutnya serta untuk mengkoreksi datakedalaman laut.

Pengukuran Arus. Pengukuran kecepatanarus dilakukan untuk mendapatkan besarankecepatan dan arah arus yang akan digunakanuntuk mengetahui sifat dinamika perairan lokal.Pengukuran arus menggunakan alat Self RecordingAutomatic Current Meter Valeport, FSI 2D ACM.Pengukuran arus dibagi menjadi dua kegiatan yaitupengukuran arus statis dan arus sebaran.Pengukuran arus statis dilakukan di dua lokasiselama 30 hari pada kedalaman 0.6 d, sedangkanpengukuran arus sebaran dilakukan pada saat bulanpurnama dan bulan mati masing-masing selama3x24 jam pada kedalaman 0.2d, 0.6d dan 0.8d.Untuk melihat fenomena hubungan pasang surutair laut dengan pola arusnya dilakukanpenggambaran hubungan pola arus dengan pasangsurut.

Pengamatan Jejak Arus (Float Tracking)dan Arus Sejajar Pantai. Pengamatan floattracking dan arus sejajar pantai dilakukan disekitar area jetty Pertamina. Lokasi ini dipilihuntuk mendapatkan data yang baik mengenai jejak

trayektori arus dominan yang paling berpengaruhterhadap Pelabuhan. Pengamatan trayektori arusdan arus sejajar pantai ini dilakukan dengan caramenggunakan enam buah “bouy” yang dilengkapimasing-masing dengan Global PosisioningSystem (GPS). Tiga buah untuk pengamatan floattracking dan sisanya untuk pengamatan arussejajar pantai.

Hindcasting gelombang. Pembuatandiagram bunga angin (windrose) dan diagrambunga gelombang (waverose) dilakukan denganmenggunakan data angin tahun 2005-2006 dariStasiun Meteorologi BMG Jatiwangi,Majalengka. Angin merupakan pembangkitgelombang laut. Oleh karena itu data angin inidigunakan untuk memperkirakan tinggi dan arahdatang gelombang di sekitar perairan Pertamina,Balongan. Data angin yang diperlukan adalahdata angin maksimum harian tiap jam besertaarahnya dan diklasifikasikan berdasarkankecepatan dan arah. Kemudian dihitung besarpersentase kejadiannya. Arah angindigambarkan sesuai dengan arah kompasmagnet bumi, seperti utara, timur, selatan danbarat. Data angin dalam bentuk tabel angkatersebut disajikan dalam bentuk diagram bungaangin (windrose).

Pembentukan gelombang laut dalamdianalisis dengan rumus empiris yang

Gambar 2. Lokasi pipa Pertamina yang terkena erosi di sebelah utaraPelabuhan Jetty (PPPGL 2006)

Page 5: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 9, No.1, April 2011

19

diturunkan dari model parametrik berdasarkanspektrum gelombang Joint North Sea WaveProgram (JONSWAP) (CERC, 1984). Padaproses hindcasting, perlu ditentukan kondisipembentukan gelombang yang terjadi di lokasiperairan. Tinggi gelombang yang didapat dariperamalan gelombang dengan menggunakandata angin dikelompokkan menurut tahun/bulankejadian dan interval tinggi gelombangnya.Selanjutnya dicari persentase kejadian tinggigelombang setiap tahun/bulannya menurutbesar dan arahnya hasilnya disajikan dalambentuk tabel dan diagram bunga gelombang(waverose).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pasang SurutBerdasarkan data pengamatan tipe pasang

surut di perairan Pertamina Balongan adalahtipe campuran dominan ganda (terjadi dua kalipasang dan dua kali surut dalam waktu 24 jam)dengan tunggang air maksimum sebesar 107 cm(Gambar 3).

Pengamatan arus Data arus hasil pengamatan ini diolah untuk

mendapatkan data arah dan kecepatan arus yangsignifikan yang berpengaruh terhadap proseserosi dan sedimentasi di sekitar Pelabuhan JettyPertamina. Berdasarkan hasil pengolahan dataarus diperoleh kecepatan arus maksimum danrata-rata yang terukur pada stasiun pengamatan

arus stasioner adalah sebagai berikut (Tabel 1dan Tabel 2) :

Kecepatan arus rata-rata pada tigakedalaman berbeda pada dua lokasi titikpengukuran memperlihatkan harga kecepatanarus di lokasi penelitian berkisar antara 0.168 –0.215 m/s dan kecepatan arus maksimumberkisar antara 0.201 – 0.371 m/s. Hasilpenggambaran pola arus dengan pasangsurutnya (Gambar 4 dan Gambar 5)menunjukkan bahwa pada saat kondisi air lautsurut arus cenderung berarah ke tenggara-selatan, sedangkan pada saat kondisi air lautpasang arus cenderung berarah ke baratlaut-utara. Hal ini menunjukkan bahwa pola arus disekitar perairan Pertamina Balongan dominandipengaruhi oleh pola pasang surutnya.

Pengamatan Jejak Arus (Float Tracking) dan Arus Sejajar Pantai

Hasil pengamatan float tracking dan arussejajar pantai di sekitar area Pelabuhan JettyPertamina memperlihatkan bahwa jejaktrayektori arus secara umum sangat dipengaruhioleh kondisi pasang surut. Pengamatan floattracking dilakukan pada saat kondisi air surut,surut maksimum, menjelang pasang, pasang dansaat pasang maksimum menuju surut. Pada saatsurut sampai surut maksimum jejak trayektoriarus secara umum berarah tenggara, sedangkansaat pasang sampai pasang maksimum jejaktrayektori arus berarah baratlaut. Jejak

Gambar 3. Kurva hasil pengamatan pasang surut di perairanBalongan, Indramayu (PPPGL dan PT Wiratman, 2006).

Page 6: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 9, No.1, April 2011

20

trayektori arus mengalami perubahan arah padasaat kondisi air menjelang pasang dan menjelangsurut, dimana pada saat menjelang pasang jejaktrayektori arus berubah dari arah tenggaraberbalik menuju baratlaut, sedangkan saatmenjelang surut terjadi sebaliknya, yaitu jejaktrayektori arus berubah dari arah barat lautmenuju tenggara (Gambar 6 s.d. Gambar 9).

Hindcasting Gelombang Berdasarkan diagram bunga angin, arah

angin dominan di perairan Pertamina, Balonganadalah berasal dari timur, selatan, barat dan utara(Gambar 9). Kecepatan angin dominanbervariasi mulai dari kecepatan 2.5 m/s sampaidengan 7.5 m/s. Arah datang gelombangdominan berdasarkan hasil diagram bungagelombang adalah berasal dari timur, utara danbarat laut (Gambar 11).

PEMBAHASANBerdasarkan data pasang surut, arus

stasioner, trayektori arus, arus sejajar pantai danhindcasting gelombang memperlihatkan bahwaproses pendangkalan di sekitar kolam PelabuhanJetty Pertamina Balongan disebabkan olehadanya angkutan sedimen dari selatan ke utaradan dari utara ke selatan oleh gerak aliran arus,yaitu arus pasang surut dan arus sejajar pantai.Kedua arus ini secara bersinergi mempercepatterjadinya proses pendangkalan di kolamPelabuhan Jetty Pertamina. Arus pasang surutberperan mengangkut sedimen dari arah laut

kearah pantai, sedangkan arus sejajar pantaimeneruskan dan mengendapkan sedimentersebut di sekitar pantai dan kolam PelabuhanJetty. Arus sejajar pantai yang terjadi di lokasiini disebabkan oleh gelombang yang datang dariarah timur saat musim timur yangmenyebabkan arus sejajar pantai ke arah baratlaut (Gambar 12) dan gelombang yang datangdari arah utara – barat laut saat musim baratyang menyebabkan arus sejajar pantai ke arahtenggara. Sedimen yang terbawa adalahmerupakan material hasil dari proses abrasipantai di sebelah selatan dan utara PelabuhanJetty Pertamina. Sedimen ini didominasi olehpasir halus hinggá sedang dan pasir lanauan(Darlan, dkk., 2002). Pada saat kondisi air pasangaliran arus pasang surut atau arus sejajar pantaidominan bergerak dari selatan ke utara, aliranarus ini saling memperkuat dan membawamaterial hasil abrasi sepanjang pantai di sebelahselatan Pelabuhan Jetty ke arah utara. Karenaadanya bangunan Pelabuhan Jetty Pertaminayang menjorok ke arah laut, arus yang menyusursejajar pantai akan tertahan sehingga terjadi polaperubahan arah dan kecepatan arus, dimana arusmenjadi turbulen dan kecepatannya berkurang,aliran arus ini tak mampu lagi untukmengangkut sedimen sehingga menyebabkansedimen yang terangkut terperangkap danterendapkan di sekitar area kolam PelabuhanJetty Pertamina. Sehubungan bangunan jettyberbentuk jetty berongga, maka sedimentersebut tidak hanya diendapkan di sebelah

Tabel 1. Kecepatan dan arah arus pada kedalaman 4 meter saat spring (bulan purnama)Lokasi pada arus sebaran 1 di sebelah selatan Jetty.

Tabel 2. Kecepatan dan arah arus pada kedalaman 4 meter saat spring (bulan purnama)Lokasi pada arus sebaran 2 di sebelah utara Jetty.

Arus sebaran 1 Kec. Maksimum (m/s) Kec. Rata-rata (m/s)Arus PermukaanArus Menengah

Arus Bawah

0.193 – 0.2010.203 – 0.2130.215 – 0.243

0.1680.1770.188

Arus sebaran 1 Kec. Maksimum (m/s) Kec. Rata-rata (m/s)Arus PermukaanArus Menengah

Arus Bawah

0.338 – 0.3710.331 – 0.3470.329 – 0.335

0.2150.2050.190

Page 7: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 9, No.1, April 2011

21

Gambar 4. Hubungan pola arus dan pasang surut di lokasi sebelah selatan Pelabuhan Jetty (PPPGLdan PT Wiratman, 2006)

Page 8: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 9, No.1, April 2011

22

Gambar 5. Hubungan pola arus dan pasang surut di lokasi sebelah utara Pelabuhan Jetty(PPPGL dan PT Wiratman, 2006)

Page 9: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 9, No.1, April 2011

23

Gambar 6. Trayektori arus pada saat kondisi air pasang maksimum (PPPGL dan PTWiratman, 2006)

Gambar 7. Trayektori arus pada saat kondisi air surut (PPPGL dan PT Wiratman, 2006)

Page 10: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 9, No.1, April 2011

24

Gambar 8. Trayektori arus pada saat kondisi air menjelang surut minimum (PPPGLdan PT Wiratman, 2006)

Gambar 9. Trayektori arus pada saat kondisi air menjelang pasang dan pasang(PPPGL dan PT Wiratman, 2006)

Page 11: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 9, No.1, April 2011

25

Gambar 10. Diagram bunga angin (windrose) tahun 2005 – 2006 menggunakan data anginsekunder dari Stasiun Pengamatan Meteorologi BMG Jatiwangi, Majalengka, JawaBarat

Gambar 11. Diagram bunga gelombang (waverose) tahun 2005 – 2006 hasil hindcastingmenggunakan data angin sekunder dari Stasiun Pengamatan Meteorologi BMGJatiwangi, Majalengka, Jawa Barat

Page 12: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 9, No.1, April 2011

26

selatan jetty tapi juga di bawah jetty hinggabagian utara jetty.

Sedimentasi terjadi juga di sebelah selatanPelabuhan Khusus Pertamina, dimana letakPelabuhan Khusus Pertamina terletak di sebelahutara Pelabuhan Jetty Pertamina. Sedangkangaris pantai antara Pelabuhan Jetty Pertaminadan Pelabuhan Khusus mengalami abrasi pantaiyang cukup parah. Kecepatan laju abrasi pantaidi sekitar perairan Balongan mencapai 1 – 4 m/tahun (PPPGL, 2003). Terjadinya abrasi pantaidi lokasi ini disebabkan sedikitnya suplaisedimen dari selatan yang mengisi kehilanganmaterial di lokasi ini karena sebagian besarmaterial sedimen tertahan oleh keberadaanbangunan Pelabuhan Jetty, sedangkan prosespengangkutan sedimen oleh arus sejajar pantaike arah utara terus berlangsung sehingga pantaiakan mengalami defisit material. Seiring denganberjalannya waktu defisit material di lokasi inimenimbulkan tergerusnya garis pantai danmenyebabkan abrasi yang cukup parah. Gambar13 memperlihatkan ilustrasi proses sedementasidi Pelabuhan Jetty Pertamina, sedangkanGambar 14 memperlihatkan abrasi yang terjadidi bagian selatan Pelabuhan Jetty Pertamina.

Pada kondisi air surut arus sejajar pantaidan arus pasang surut saling melemahkan,karena arah gerakan arus sejajar pantai dan aruspasang surut saling berlawanan. Secara umumpada kondisi surut arah arus bergerak dari utarake selatan, namun demikian gerak aliran arus inihanya mengangkut sedikit material sedimensehingga proses sedimentasi di sebelah utaraPelabuhan Jetty Pertamina relatif sedikit.Kondisi ini kemungkinan akan berubah saatmusim barat, karena arah datang gelombangpada saat musim barat dominan berasal dari arahutara – barat laut, sehingga kemungkinansedimentasi cukup besar terjadi di bagiansebelah utara jetty.

Melihat kondisi hidro dinamika perairan disekitar perairan Pelabuhan Jetty PertaminaBalongan, upaya penanggulangan pendangkalankolam pelabuhan dan abrasi pantai di lokasi initerlebih dahulu harus di lakukan studipemodelan. Studi pemodelan ini digunakanuntuk melihat gambaran secara dinamis kondisihidro dinamika perairan yang berhubungandengan proses terjadinya pendangkalan danabrasi, serta untuk menentukan tipe bangunanpantai yang sesuai. Pemodelan dilakukan untuk

Gambar 12. Proses arus sejajar pantai yang terjadi di sekitar pantai Pelabuhan Jetty Pertamina,Balongan (PPPGL dan PT Wiratman, 2006; Google Earth, 2011)

Page 13: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 9, No.1, April 2011

27

Gambar 13. Ilustrasi proses sedimentasi dan abrasi pantai di sekitar Pelabuhan Jetty Pertamina,Balongan

Gambar 14. Abrasi pantai di sebelah selatan Pelabuhan Jetty Pertamina, Balongan (PPPGL,2006)

Page 14: ABRASI PANTAI DAN PENDANGKALAN KOLAM PELABUHAN …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 9, No.1, April 2011

28

mempelajari pola sirkulasi arus yang terjadi,arah dan tinggi gelombang datang, prosesangkutan sedimen (sediment transport) untukmemperkirakan perubahan kedalaman lautakibat adanya struktur jetty dan pemodelanperubahan garis pantai untuk mengetahui polaperubahan garis pantai yang terjadi.

KESIMPULANTerjadinya pendangkalan di kolam

Pelabuhan Jetty Pertamina dan abrasi pantai disekitar perairan Pertamina Balongandiakibatkan terganggunya gerak aliran arussejajar pantai dan arus pasang surut olehkeberadaan bangunan Pelabuhan JettyPertamina yang menjorok ke tengah lautterutama terhadap proses angkutan sedimendari selatan ke utara dan sebaliknya.

Kondisi musim (musim barat/timur)berperan sangat menentukan terhadapterjadinya sedimentasi yang mengakibatkanpendangkalan di kolam Pelabuhan JettyPertamina dan abrasi di sekitar perairanPertamina Balongan.

Upaya penanggulangan pendangkalan kolamPelabuhan Jetty Pertamina Balongan dan abrasipantai terlebih dahulu harus di lakukan studipemodelan untuk melihat gambaran secaradinamis kondisi hidro dinamika perairan yangberhubungan dengan proses terjadinyapendangkalan dan abrasi, serta untukmenentukan tipe bangunan pantai yang sesuai.

DAFTAR PUSTAKA__________, 2005, Data Klimatologi Stasiun

Pengamatan Meteorologi Jatiwangi Tahun2005, BMG Jatiwangi, Majalengka.

__________, 2006, Data Klimatologi StasiunPengamatan Meteorologi Jatiwangi Tahun2006, BMG Jatiwangi, Majalengka.

CERC, 1984, Shore Protection Manual: US ArmyCoastal Engineering Research Center,Washington.

Darlan, Y., U. Kamiludin, I. N. Astawa, N. A.Kristanto, K. T. Dewi, D. A. S. Ranawijaya,dan K. Hardjawidjaksana, 2002, KajianPenanggulangan Proses Erosi PantaiTirtamaya dan Sekitarnya, KabupatenIndramayu, Jawa Barat:, Laporan ProyekPenyelidikan Geologi Kelautan Tematik,Puslitbang Geologi Kelautan Bandung.

PPPGL, 2003, Laporan Akhir PenelitianKelautan Untuk Penggantian SubmarinePipeline SPM 35.000 DWT, UP VI,Balongan, Puslitbang Geologi Kelautan,Bandung.

PPPGL dan PT Wiratman, 2006, Studi Kelautandan Penyusunan Basic Design

Pengembangan Dermaga LPG/Prophylene PTPertamina (Persero) Unit Pengolahan VIBalongan, Puslitbang Geologi Kelautan,Bandung.

Triatmodjo, 1999, Teknik Pantai, 397 hal,Gramedia Pustaka Utama, Jakarta