memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · web viewpersiapan kolam...

24
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Imam Bonjol 134 Semarang BUKU PANDUAN SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) NILA MERAH STRAIN JANTI LARASATI (Oreochromis niloticus ) 1

Upload: dangdan

Post on 23-Jul-2018

267 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANANPROVINSI JAWA TENGAH

Jl. Imam Bonjol 134 Semarang

BUKU PANDUAN SPO(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)

NILA MERAH STRAIN JANTI

LARASATI(Oreochromis niloticus)

BALAI PERBENIHAN DAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR MUNTILAN

SATUAN KERJA PERBENIHAN DAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR JANTI

Form 2. Alur Kegiatan Produksi Benih Nila LARASATI 1

Page 2: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Persiapan Kolam Pemijahan

Persiapan Kolam Pendederan

pengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan planton

Pematangan Ganad (2 minggu)(dipisahkan betina dan jantan)

Pemijahan (1 bulan)(perbandingan 3 betina : 1 jantan)

Pengambilan Larva(dilakukan setiap hari setelah larva muncul)

Pendederan I (1 bulan)(larva s/d 3-5 cm)

Pendederan II (1 bulan)(3-5 cm s/d 5-8 cm)

Pendederan III (1 bulan)(5-8 cm s/d 8-12 cm)

Panen Benih LARASATI

Pengemasan dan Distribusi

Induk Kembali D

imatangkan G

onadnya Setelah 1 Bulan Dipijahkan

Menggunakan Sistem Sapih Benih

Form 3. SPO Pematangan Gonad

1. Tujuan

2

Page 3: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Untuk mendapatkan induk ikan Nila matang gonad yang akan digunakan untuk kegiatan

pemijahan

2. Ruang Lingkup

Manajemen pakan

Manajemen kesehatan ikan

Manajemen kualitas air

3. Alat dan Bahan

Induk Nila betina dan pejantan

Pakan induk berupa pellet

Ember dan ciduk pakan

Kolam pematangan gonad

4. Prosedur

Pematangan gonad induk betina dan pejantan dilakukan di kolam terpisah atau di kolam

yang sama setelah diberi sekat menggunakan bambu/bahan lain.

Waktu pematangan gonad sekitar 2 minggu.

Luas kolam yang digunakan menyesuaikan jumlah ikan dengan acuan 4 – 5 ekor/m2.

Sebagai contoh jika jumlah induk betina 300 ekor dan pejantan 100 ekor atau total ikan 400

ekor, luas kolam pematangan gonad yang diperlukan sekitar 80 – 100 m2.

Air harus mengalir dengan debit minimal 10 lt/dtk.

Pemberian pakan induk dilakukan pada pagi (± 09.00 WIB) & siang (± 14.00 WIB) hari.

Pakan yang diberikan berupa pellet dengan dosis 2%/hr dari bobot biomasa.

Pertahankan ketinggian air kolam minimal 1 m, jika permukaan air turun lakukan

penambahan air pada pagi hari.

Lakukan pemantauan kualitas air secara rutin dengan acuan suhu 27 – 30 oC, pH 7 – 8 dan

DO > 4 ppm.

Lakukan pemantauan hama penyakit ikan secara rutin. Ikan yang sakit harus segera

dikarantina untuk diobati atau diambil untuk dimusnahkan.

3

Page 4: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Form 4. SPO Persiapan Kolam Pemijahan

1. Tujuan

Mempersiapkan kolam pemijahan untuk kelancaran kegiatan pemijahan ikan Nila

menggunakan sistem Sapih Benih

2. Ruang Lingkup

Pengeringan kolam pemijahan

Pemasangan pralon pada outlet

Pengisian air

3. Alat dan Bahan

Pralon pada outlet

Saringan stimin pada inlet

Kolam pemijahan sapih benih

4. Prosedur

Bersihkan kolam pemijahan dari sampah/kotoran dan ikan liar.

Keringkan kolam pemijahan selama 1 – 2 hari atau secukupnya sampai dasar kolam kering.

Pemupukan tidak perlu dilakukan. Pengapuran dilakukan apabila pH < 7.

Tutup outlet dengan pralon.

Pasang saringan strimin pada inlet agar ikan-ikan liar tidak masuk selama pengisian air

Isi kolam dengan air bersih hingga ketinggian air pada outlet sekitar 50 – 60 cm. Air jangan

terlalu dalam untuk memudahkan saat pengambilan larva.

Tutup inlet (air tidak mengalir atau mengalir kecil) dan pertahankan ketinggian air, bila

permukaan air turun atau air kolam sudah terlalu keruh lakukan penambahan air pada pagi

hari.

4

Page 5: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Form 5. SPO Pemijahan Sapih Benih

1. Tujuan

Untuk mendapatkan larva ikan Nila yang bermutu baik dan berjumlah banyak

2. Ruang Lingkup

Manajemen pakan

Manajemen kesehatan ikan

Manajemen kualitas air

3. Alat dan Bahan

Induk Nila betina dan pejantan

Pakan induk berupa pellet

Ember dan ciduk pakan

Kolam pemijahan sapih benih

4. Prosedur

Induk yang sudah matang gonad dimasukkan ke kolam pemijahan secara bersamaan dengan

perbandingan induk betina dan pejantan adalah 3 : 1

Waktu pemijahan sapih benih sekitar 1 bulan.

Luas kolam pemijahan yang digunakan menyesuaikan jumlah ikan dengan acuan 1 – 2

ekor/m2. Sebagai contoh jika jumlah induk betina 300 ekor dan pejantan 100 ekor atau total

ikan 400 ekor, luas kolam pemijahan yang diperlukan sekitar 200 – 400 m2.

Pemberian pakan dengan dosis 1% dari biomas/hari, diberikan dua kali pada pagi (± 09.00

WIB) & siang (± 14.00 WIB) hari.

Pertahankan ketinggian air pada outlet sekitar 50 – 60 cm, bila permukaan air turun atau air

kolam sudah terlalu keruh lakukan penambahan air pada pagi hari.

Lakukan pemantauan kualitas air dan hama penyakit ikan secara rutin.

Larva mulai muncul sekitar hari ke-7 setelah ikan dipijahkan.

5

Page 6: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Form 6. SPO Pengambilan Larva

1. Tujuan

Mengambil larva secara hati-hati setiap hari mulai larva muncul sampai berakhirnya waktu

pemijahan

2. Ruang Lingkup

Mengambil larva setiap hari

Mengambil induk betina dan pejantan untuk pematangan gonad kembali

3. Alat dan Bahan

Waring ukuran 1 x 1 m

Seser halus

Ember penampung larva

Alat grading benih

Jaring memanjang untuk menangkap induk

Seser induk

Alat angkut induk (ember blong dan pikulan)

Induk Nila betina dan pejantan

4. Prosedur

Pengambilan larva dilakukan setiap hari pada pagi (± 07.00 WIB) dan sore (±16.00 WIB)

hari mulai larva muncul sampai berakhirnya waktu pemijahan.

Larva ditangkap menggunakan waring, seser halus digunakan untuk mengambil larva yang

sudah terkumpul di waring, larva kemudian dimasukkan ke dalam ember.

Larva yang sudah diambil dideder di kolam pendederan I yang sudah dipersiapkan, dengan

ketentuan pengambilan larva selama 5 hari berturut-turut dideder di kolam pendederan I

yang sama, pengambilan larva 5 hari berturut-turut berikutnya dideder di kolam pendederan

I yang berbeda, demikian seterusnya.

Hal di atas dilakukan agar larva yang dideder tidak memiliki perbedaan ukuran/umur yang

terlalu jauh, untuk menghindari kanibalisme benih yang lebih besar terhadap larva yang

baru dideder/dimasukkan.

Pengambilan larva di kolam pemijahan diusahakan harus bersih, sebab larva yang lolos

akan tumbuh menjadi semakin besar dan dapat memangsa larva yang baru menetas.

Pada hari ke-30, air di kolam pemijahan disurutkan. Induk betina dan pejantan ditangkap

menggunakan jaring dan dipindah secara terpisah ke kolam pematangan gonad.

Larva/benih yang tertinggal segera diambil, digrading dan disusulkan ke kolam pendederan

I yang sesuai dengan ukurannya.

6

Page 7: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Form 7. SPO Persiapan Kolam Pendederan

1. Tujuan

Mempersiapkan kolam agar memenuhi persyaratan teknis untuk pendederan I – III (P1 – P3)

2. Ruang Lingkup

Perbaikan saluran tengah/kemalir dan pengolahan dasar kolam

Pengeringan, pemupukan, pengapuran, pemasangan saringan pada inlet dan outlet

Pengisian air sesuai kedalaman yang diinginkan

3. Alat dan Bahan

Cangkul

Saringan inlet dan outlet

Ember blong dan pikulan

Pupuk organik (kotoran puyuh kering)

Kapur tohor

4. Prosedur

Sebelum larva/benih dideder, kolam pendederan harus dipersiapkan terlebih dahulu.

Perbaiki saluran tengah/kemalir, bersihkan kolam dari sampah/kotoran dan ikan liar.

Olah dasar kolam dengan cara dicangkul

Keringkan dasar kolam selama 1 – 3 hari atau secukupnya sampai tanah dasar retak-retak

b. Kolam Pendederan I (P1)

Lakukan pengapuran dengan dosis 50 – 100 gr/m2 (bila diperlukan).

Lakukan pemupukan (organik) dengan dosis 100 – 500 gr/m2

Pasang saringan pada inlet dan outlet.

Kolam diisi air dengan kedalaman awal ± 20 cm pada outlet, biarkan selama ± 4 hari untuk

menumbuhkan plankton. Inlet dimatikan agar air tidak masuk/mengalir.

Setelah plankton tumbuh, kolam siap ditebari larva.

Penambahan air dilakukan secara bertahap sampai panen hingga mencapai kedalaman 60 –

80 cm.

b. Kolam Pendederan II – III (P2 – P3)

Berbeda dengan persiapan kolam pendederan I, pengapuran dan pemupukan tidak perlu

dilakukan.

Pengisian air kolam langsung serentak dalam 1 hari sampai kedalaman 80 – 100 cm.

Air tetap mengalir dengan debit 5 – 10 lt/dtk.

Kolam siap ditebari benih untuk pendederan II – III (P2 – P3).

7

Page 8: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Form 8. SPO Pendederan I (P1)

1. Tujuan

Memelihara larva ikan Nila hingga ukuran 3 – 5 cm selama 1 bulan

2. Ruang Lingkup

Manajemen pakan

Manajemen kesehatan ikan

Manajemen kualitas air

3. Alat dan Bahan

Kolam pendederan I (P1)

Larva ikan Nila

Ember kecil

Pakan larva berupa pellet (digiling) atau pakan serbuk

Alat grading benih

4. Prosedur

Pindahkan larva hasil pemijahan sapih benih menggunakan ember ke kolam P1 yang sudah

dipersiapkan

Penebaran larva dilakukan di sekitar inlet pada pagi hari dengan kepadatan larva 100 – 150

ekor/m2

Masukkan ember ke dalam kolam dengan posisi miring secara hati-hati dan lakukan

aklimatisasi

Biarkan larva makan plankton selama ± 3 hari, pemberian pakan buatan dilakukan

sesudahnya

Lama pendederan I (P1) adalah 1 bulan

Pemberian pakan buatan dilakukan pada pagi (± 09.00 WIB) & siang (± 15.00 WIB) hari

Pakan buatan yang diberikan berupa pellet (digiling) atau pakan serbuk dengan dosis

30%/hr dari bobot biomasa

Lakukan pemantauan kualitas air dan hama penyakit secara rutin

Pemanenan benih dilakukan pagi hari pada hari ke-30.

Benih dibawa ke bak grading untuk digrading berdasarkan ukurannya

Selanjutnya benih dapat dilanjutkan untuk pendederan II atau dipindahkan ke kolam

pemberokan sebelum dijual

8

Page 9: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Form 9. SPO Pendederan II (P2)

1. Tujuan

Memelihara benih ukuran 3 – 5 cm hingga ukuran 5 – 8 cm selama 1 bulan

2. Ruang Lingkup

Manajemen pakan

Manajemen kesehatan ikan

Manajemen kualitas air

3. Alat dan Bahan

Kolam pendederan II (P2)

Benih ikan Nila ukuran 3 – 5 cm

Ember blong dan pikulan

Pakan larva berupa pellet (digiling)

Alat grading benih

5. Prosedur

Benih ukuran 3 – 5 cm hasil pendederan I (P1) dipindahkan menggunakan ember blong ke

kolam P2 yang sudah dipersiapkan

Penebaran benih dilakukan di sekitar inlet pada pagi hari dengan kepadatan larva 50 – 100

ekor/m2

Masukkan ember ke dalam kolam dengan posisi miring secara hati-hati dan lakukan

aklimatisasi

Lama pendederan II (P2) adalah 1 bulan

Pemberian pakan buatan dilakukan pada pagi (± 09.00 WIB) & siang (± 15.00 WIB) hari

Pakan buatan yang diberikan berupa pellet dengan dosis 20%/hr dari bobot biomasa

Lakukan pemantauan kualitas air dan hama penyakit secara rutin

Pemanenan benih dilakukan pagi hari pada hari ke-30.

Benih dibawa ke bak grading untuk digrading berdasarkan ukurannya

Selanjutnya benih dapat dilanjutkan untuk pendederan III atau dipindahkan ke kolam

pemberokan sebelum dijual

9

Page 10: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Form 10. SPO Pendederan III (P3)

1. Tujuan

Memelihara benih ukuran 5 – 8 cm hingga ukuran 8 – 12 cm selama 1 bulan

2. Ruang Lingkup

Manajemen pakan

Manajemen kesehatan ikan

Manajemen kualitas air

3. Alat dan Bahan

Kolam pendederan III (P3)

Benih ikan Nila ukuran 5 – 8 cm

Ember blong dan pikulan

Pakan larva berupa pellet (digiling)

Alat grading benih

6. Prosedur

Benih ukuran 5 – 8 cm hasil pendederan II (P2) dipindahkan menggunakan ember blong ke

kolam P3 yang sudah dipersiapkan

Penebaran benih dilakukan di sekitar inlet pada pagi hari dengan kepadatan larva 25 – 50

ekor/m2

Masukkan ember ke dalam kolam dengan posisi miring secara hati-hati dan lakukan

aklimatisasi

Lama pendederan III (P3) adalah 1 bulan

Pemberian pakan buatan dilakukan pada pagi (± 09.00 WIB) & siang (± 15.00 WIB) hari

Pakan buatan yang diberikan berupa pellet dengan dosis 10%/hr dari bobot biomasa

Lakukan pemantauan kualitas air dan hama penyakit secara rutin

Pemanenan benih dilakukan pagi hari pada hari ke-30

Benih dibawa ke bak grading untuk digrading berdasarkan ukurannya

Selanjutnya benih dapat dilanjutkan untuk pembesaran atau dipindahkan ke kolam

pemberokan sebelum dijual

10

Page 11: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Form 11. SPO Panen Benih LARASATI

1. Tujuan

Memanen benih ikan Nila hasil pendederan I – III (P1 – P3) dengan sehat, tepat mutu, waktu,

jumlah dan ukuran sesuai SNI

2. Ruang Lingkup

Mempersiapkan alat panen benih, grading, dan alat sampling

Menurunkan air kolam

Panen benih

Grading ukuran

Penampungan benih (pemberokan)

3. Alat dan Bahan

Ember blong dan pikulan

Skopnet halus

Cangkul

Kalo aluminium

Waring

Hapa penampung benih

Timbangan duduk

Alat grading benih

Kolam pemberokan (penampungan

benih)

4. Prosedur

Panen dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 – 09.00 WIB

Pasang saringan pada outlet, turunkan ketingian air, pasang waring dekat outlet sebelah

dalam pada saat ketinggian air 40 cm

Bersihkan kemalir dari lumpur, tunggu air kolam surut sampai ikan berkumpul di

kemalir/parit tengah

Lakukan pengambilan benih yang ada di waring secara hati-hati dengan kalo aluminium

Benih dibawa menggunakan ember blong menuju bak seleksi/grading

Grading sesuai ukuran (1 – 3, 3 – 5, 5 – 8, 8 - 12)

Menghitung jumlah benih secara sampling menggunakan timbangan

Benih dapat dideder kembali atau dipindah ke kolam pemberokan (penampungan benih)

selama 1 – 2 hari sebelum dijual

Pemberian pakan di kolam pemberokan (penampungan benih) tetap dilakukan apabila benih

tidak segera terjual dengan pakan pellet dosis 1 – 2 %/hr dari bobot biomasa pada pagi (±

09.00 WIB) & siang (± 15.00 WIB) hari, serta lakukan pemantauan kualitas air dan hama

penyakit

11

Page 12: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Form 12. SPO Pengemasan dan Distribusi Benih LARASATI

1. Tujuan

Mengemas dan mendistribusikan benih LARASATI dengan sehat sampai tempat tujuan

2. Ruang Lingkup

Pemesanan

Pemberokan benih ikan minimal 1 hari sebelum pengemasan/packing

Menyiapkan peralatan dan bahan packing dan transportasi

Melakukan sampling jumlah, packing, dan transportasi benih sampai tujuan

Administrasi penjualan

3. Alat dan Bahan

Benih LARASATI

Timbangan duduk

Kantong plastik ukuran 10 kg

Karet gelang

Tabung oksigen 6 m3

Kalo aluminium/skopnet halus

Ember blong dan pikulan

Alat transportasi

Data penjualan benih LARASATI

4. Prosedur

Mula-mula pindahkan benih dari kolam pemberokan (penampungan benih) ke bak penjualan

Menghitung jumlah benih dengan cara disampling sebanyak 250 ekor dan menimbangnya

menggunakan timbangan duduk

Isi kantong plastik dengan air 1/3 bagian

Timbang benih sesuai jumlah yang dipesan

Masukkan benih ikan ke dalam kantong plastik (1 – 3 cm = 1.000 ekor/kantong, 3 – 5 cm =

500 ekor/kantong, 5 – 8 cm = 250 ekor/kantong, 8 – 12 cm = 100 ekor/kantong)

Masukkan oksigen menggunakan selang sampai 2/3 bagian

Ikat kantong plastik dengan karet gelang

Ikan siap didistribusikan dengan alat transportasi, usahakan menjaga suhu air ± 25 oC

Distribusi benih juga dapat dilakukan dengan bak fiber terbuka ukuran 1 x 1 x 1 m3 yang

dilengkapi dengan tabung oksigen untuk aerasi

12

Page 13: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

Form 12. Standar Pakan Yang Digunakan

1. Pakan yang digunakan harus sudah terdaftar/memiliki nomor registrasi DKP dan memiliki

kandungan nutrisi sebagai berikut:

No. Jenis Nutrisi Kandungan (%)

1 Protein min. 32,0

2 Lemak min. 6,0

3 Serat kasar maks. 4,5

4 Abu maks. 11,0

5 Kadar air maks. 12,0

2. Jenis dan dosis pemberian pakan dapat dilihat dalam tabel berikut:

No. Ukuran Ikan Kolam Jenis Pakan Dosis (%) Keterangan

1 Induk Pematangan Gonad pellet 2

2 Induk Pemijahan pellet 1

3 Larva Pendederan I (P1) pellet/serbuk 30 pellet digiling

4 Benih 3 – 5 cm Pendederan II (P2) pellet 20

5 Benih 5 – 8 cm Pendederan III (P3) pellet 10

6 Benih Pemberokan Benih pellet 1 – 2

3. Tabel Kebutuhan Pakan Larva (Pendederan I)

No. Padat Tebar (ek) Jml Pakan (kg/hr)

1 30.000 0,45

2 40.000 0,6

3 50.000 0,75

4 60.000 0,9

5 70.000 1,05

6 80.000 1,2

7 90.000 1,35

8 100.000 1,5Ket.: dapat juga ad libitum (secukupnya sampai kenyang)

Form 12. Kegiatan Monitoring Induk dan Produksi Benih LARASATI

13

Page 14: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

No TanggalPemijahan

Jmlh Induk (ekor) Produksi

Larva (ekor)

TanggalPendederan

Lama Pnddrn (hari)

Produksi Benih (ekor) SR (%)Btn Jntn 1–3 3–5 5–8 8–12 Jumlah

Keterangan : Data di atas harap dilaporkan setiap 3 bulan sekali kepada Pimpinan Satker PBIAT Janti. Alamat : Ds. Janti, Kec. Polanharjo, Kab. Klaten. Telp. (0272) 552947Contact : Sutarno (085642203402) / Toni (085643146859 / 081392025819)

14

Page 15: memajukanperikananjawatengah.files.wordpress.com.…  · Web viewPersiapan Kolam PemijahanPersiapan Kolam Pendederanpengeringanpemupukanpengisian airpenumbuhan plantonPematangan

15