a5 biokim

Upload: hidjazy-hamidi

Post on 02-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    1/21

    LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

    BIOKIMIA II

    ACARA V

    ISOLASI DNA TUMBUHAN

    DISUSUN OLEH

    REZA SEPTIAWAN

    G1C 013 037

    PROGRAM STUDI KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS MATARAM

    2016

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    2/21

    ACARA V

    ISOLASI DNA TUMBUHAN

    A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

    1. Tujuan Praktikum

    a. Mengetahui cara isolasi DNA dari beberapa jenis tumbuhan.

    b. Mengetahui keefektifan beberapa deterjen untuk isolasi DNA dari beberapa

    jenis tumbuhan.

    c. Mengamati DNA dari sel tumbuhan.

    2. Waktu Praktikum

    Selasa, 24 Mei 2016

    3. Tempat Praktikum

    Lantai III, Laboratorium Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Universitas Mataram.

    B. LANDASAN TEORI

    DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang

    membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk dalam keseluruhannya

    dari satu generasi ke generasi berikutnya. Molekul DNA terdapat pada nukleus, mitokondria,

    plastida dan sentriol. Molekul DNA pada nucleus memiliki bentuk sebagai benang lurus dan

    tidak bercabang, sedangkan DNA yang terletak pada mitokondria dan plastida berbentuk

    lingkaran (Suryo, 2012: 59).

    Keseluruhan DNA dalam suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi bagian

    gen yang fungsional maupun non-fungsional dalam sel organisme. DNA genom meliputi gen

    dan intergen (Campbell, 2004:221).

    DNA organisme prokariot dan eukariot mempunyai perbedaan bentuk. Organisme

    prokariot memiliki DNA berbentuk sirkular, sedangkan organisme eukariotik mempunyai

    DNA berbentuk linier. DNA eukariot terletak dalam inti sel, sedangkan DNA prokariot

    terletak dalam sitoplasma (Jusuf, 2001:7).

    Struktur DNA pertama kali dijelaskan oleh James Watson dan Francis Crick. Mereka

    memperoleh model DNA dari hasil foto difraksi sinar X yang dibuat oleh Rosalind Franklin

    dan Maurice Wilkins. Watson dan Crick menyimpulkan bahwa struktur DNA merupakan

    rantai ganda (double helix). Untai ganda tersusun dari dua rantai polinukelotida yang terpilin.

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    3/21

    Kedua rantai memiliki susunan antiparalel, yaitu satu rantai berorientasi dari ujung 5 ke

    3sedangkan yang lain berorientasi ujung 3 ke 5. Ujung 5 merupakan ujung yang berakhir

    dengan gugus 5-fosfat dan ujung 3 berakhir dengan gugus OH. Kedua rantai dihubungkan

    dengan ikatan hidrogen yang memghubungkan kedua basa nitrogen Komponen nukleotida

    DNA adalah gula, fosfat, dan basa nitrogen. Komponen gula pada DNA adalah gula

    deoksiribosa, yaitu gula ribose yang kehilangan satu atom oksigen. Basa yang ada pada DNA

    ada dua macam, yaitu purin dan pirimidin. Purin terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu

    adenin dan guanin. Pirimidin terdiri dari dua jenis, yaitu timin dansitosin (Sadava, 2004:219).

    DNA adalah materi genetik dari mayoritas semua organisme yang terdefinisi dengan

    baik. Di bidang biologi molekuler, salah satu prosedur yang paling penting adalah isolasi

    DNA. Genotip adalah proses penentuan gen (genotip) dari seorang individu dengan

    memeriksa urutan DNA individu atas dasar tes biologis. Ada beberapa prosedur isolasi DNA

    yang berbeda dan untuk memilih yang tepat tergantung pada spesies, asal DNA yang

    terisolasi. Tidak ada satu "terbaik" prosedur karena sel-sel masing-masing spesies memiliki

    sifat unik yang memerlukan metode yang berbeda untuk melepaskan DNA (Madhad, 2014).

    Sebuah prosedur ekstraksi yang baik untuk isolasi DNA harus menghasilkan DNA yang

    memadai dan utuh kemurnian pantas. Prosedur ini juga harus cepat, sederhana dan murah.

    Proses ekstraksi melibatkan pertama-tama, breaking atau mencerna dinding sel untuk

    melepaskan seluler konstituen. Ini diikuti dengan gangguan sel membran untuk melepaskan

    DNA ke dalam buffer ekstraksi. Hal ini biasanya dicapai dengan menggunakan deterjen

    seperti natrium dodesil sulfat (SDS) atau cetyl-metil ammonium bromide (CTAB). DNA ini

    merilis harus dilindungi dari nuklease endogen. Etilendiaminatetraasetat (EDTA) sering

    dimasukkan dalam buffer ekstraksi untuk khelat ion magnesium, co-faktor yang diperlukan

    untuk nucleases, untuk tujuan ini (Ukwubile, 2014).

    Sel tanaman dilindungi oleh membran sel dan dinding sel yang kuat. Membran selterdiri dari ikatan antara protein dan lemak, sedangkan dinding sel tersusun atas polisakarida.

    Dinding sel dan membran sel harus dipecah untuk mengeluarkan DNA dari dalam sel.

    Penghancuransel dapat dilakukan dengan cara mekanik, kimiawi dan enzimatik. Proses

    penghancuran sel dipengaruhi oleh jumlah bahan (kuantitas), kondisi bahan (kualitas), dan

    proses penghancuran itu sendiri (Ferniah, 2013).

    Metode isolasi DNA yang tepat merupakan tahap yang penting dalam analisis

    molekuler di bidang mikrobiologi, salah satunya dalam kajian bakteriologi. Salah satu metode

    yang umum digunakan untuk isolasi DNA bakteri ialah metode CTAB/NaCl, tetapi

    perkembangan teknologi saat ini telah menghasilkan produk dalam bentukkituntuk isolasi

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    4/21

    DNA. QIAamp DNA Mini Kit(Qiagen) merupakan ki tyang digunakan khusus untuk isolasi

    DNA bakteri baik dari kultur murni maupun dari sekret makhluk hidup seperti darah, dan

    dapat digunakan dengan alat otomatis (robotik) yang bersifat closed system. Metodemetode

    isolasi DNA seringkali mengalami modifikasi sesuai kebutuhan di laboratorium (Fitriya,

    2015).

    C. ALAT DAN BAHAN

    1. Alat-alat Praktikum

    a. Blender

    b. Corong kaca 50 mm

    c. Erlenmeyer 250 mL

    d. Gelas kimia 250 mL

    e. Gelas kimia 600 mL

    f. Gelas ukur 10 mL

    g. Gelas ukur 100 mL

    h. Kertas saring

    i. Kertas label

    j. Pipet tetes

    k. Pipet volume 5 mL

    l. Pisau

    m. Rak tabung reaksi

    n. Rubber bulb

    o. Spatula

    p. Plastik

    q. Stop watch

    r. Tabung reaksi

    s. Water bath

    2. Bahan-bahan Praktikum

    a. Aquades

    b. Bawang Bombay

    c. Brokolid. Buah papaya

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    5/21

    e. Buah pisang

    f. Buah tomat

    g. Deterjen bubuk

    h. Deterjen krim

    i. Es batu

    j. Garam dapur

    k. Larutan etanol 96%

    D. SKEMA KERJA

    1) Pembuatan etanol dingin

    Dimasukkan ke dalam gelas kimia

    +100 mL etanol 96% dimasukkan dalam

    erlenmeyer

    Ditutup

    Erlenmeyer berisi etanol diinkubasi

    2) Pembuatan larutan tumbuhan

    Dimasukkan ke dalam blender

    + 50 mL aquades

    Dihaluskan 40 detik

    3) Isolasi DNA dengan deterjen bubuk

    Es batu

    Hasil

    50 g daging buah (Bawang Bombay, Brokoli, Buah papaya, Buah

    pisang), Buah tomat

    Hasil

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    6/21

    + 100 mL aquades

    Diaduk selama 15 menit

    + 4 mL larutan tumbuhan

    + 1 spatula garam dapur dan diaduk

    Dicelupkan kedalam air panas

    Disaring sebanyak 2 kali

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    + 5 mL etanol 96% dingin melalui dinding

    tabung

    Dibiarkan selama 5 menit

    Dicatat perubahan DNA yang terjadi

    Dicatat waktu yang diperlukan untuk

    munculnya DNA

    DNA diambil

    4) Isolasi DNA dengan deterjen krim

    + 100 mL aquades

    Diaduk selama 15 menit

    4 ml larutan deterjen bubuk

    Hasil

    6 mL larutan hasil

    saringan

    Hasil

    5 g deterjen bubuk

    Hasil

    5 g deterjen krim

    Hasil

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    7/21

    + 4 mL larutan tumbuhan

    + 1 spatula garam dapur dan diaduk

    Dicelupkan kedalam air panas

    Disaring sebanyak 2 kali

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    + 5 mL etanol 96% dingin melalui dinding

    tabung

    Dibiarkan selama 5 menit

    Dicatat perubahan DNA yang terjadi

    Dicatat waktu yang diperlukan untuk

    munculnya DNA DNA diambil

    E. HASIL PENGAMATAN

    1. Pembuatan Larutan Buah

    No Langkah Kerja Hasil Pengamatan1 50 gram daging buah (bawang bombay,

    brokoli, pepaya, pisang, tomat) dipotong

    kecil-kecil

    Daging buah menjadi potongan-potongan

    kecil. Bawang bombay berwarna putih

    kehijauan. Brokoli berwarna hijau.

    Pepaya berwarna orange. Pisang

    berwarna putih kekuningan. Tomat

    berwarna merah.

    2 Dimasukkan ke dalam blender,

    ditambahkan 50 mL aquades, dihaluskan

    Didapatkan daging buah seperti bubur

    (slurry). Bawang bombay berwarna putih

    4 ml larutan deterjen krim

    Hasil

    6 mL larutan hasil

    saringan

    Hasil

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    8/21

    dengan blender selama 40 detik kehijauan. Brokoli berwarna hijau muda.

    Pepaya berwarna orange. Pisang

    berwarna putih kekuningan. Tomat

    berwarna orange.

    2. Isolasi DNA dengan Detergen Bubuk

    No Langkah Kerja Hasil Pengamatan

    1 5 gram detergen bubuk dilarutkan dalam

    100 mL aquades, diaduk perlahan selama

    15 menit

    Warna awal detergen putih. Setelah

    ditambah aquades, detergen larut dan

    terbentuk larutan berwarna putih keruh.

    2 4 mL larutan detergen bubuk

    dicampurkan dengan 4 mL larutan buah

    Didapatkan campuran bawang bombay

    berwarna keruh kehijauan. Brokoli

    berwarna hijau muda keruh. Pepaya

    berwarna orange keruh. Pisang berwarna

    kuning keruh. Tomat berwarna orange

    keruh.

    3 Ditambahkan 1 spatula garam dapur

    kemudian dikocok

    Garam larut dalam campuran. Larutan

    campuran tidak mengalami perubahan

    warna.

    4 Campuran dipanaskan dan disaring

    dengan kertas saring

    Didapatkan larutan campuran menjadi

    lebih jernih dan warna larutan tetap.

    5 Filtrat ditambahkan 5 mL larutan etanol

    96% dingin melalui dinding tabung reaksi

    dan didiamkan hingga terbentuk DNA

    Etanol tidak larut dalam campuran.

    Terbentuk dua fasa. Etanol pada bagian

    atas dan campuran larutan tumbuhan pada

    bagian bawah. DNA ada yang muncul di

    bagian atas larutan ada yang muncul pada

    fase antara. DNA bawang bombay

    berwarna hijau muda. Brokoli berwarna

    hijau kuning. Pepaya berwarna orange

    keruh. Pisang berwarna putih. Tomat

    berwarna kuning keruh.

    6 DNA diambil dengan pipet tetes Tidak terjadi perubahan warna pada DNA

    masing-masing tumbuhan.

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    9/21

    3. Isolasi DNA dengan Detergen Krim

    No Langkah Kerja Hasil Pengamatan

    1 5 gram detergen krim dilarutkan dalam

    100 mL aquades, diaduk perlahan selama

    15 menit

    Warna awal detergen putih. Setelah

    ditambah aquades, detergen larut dan

    terbentuk larutan berwarna putih keruh.

    2 4 mL larutan detergen krim dicampurkan

    dengan 4 mL larutan buah

    Didapatkan campuran bawang bombay

    berwarna keruh kehijauan. Brokoli

    berwarna hijau muda keruh. Pepaya

    berwarna orange keruh. Pisang berwarna

    kuning keruh. Tomat berwarna orange

    keruh.

    3 Ditambahkan 1 spatula garam dapur

    kemudian dikocok

    Garam larut dalam campuran. Larutan

    campuran tidak mengalami perubahan

    warna.

    4 Campuran dipanaskan dan disaring

    dengan kertas saring

    Didapatkan larutan campuran menjadi

    lebih jernih dan warna larutan tetap.

    5 Filtrat ditambahkan 5 mL larutan etanol

    96% dingin melalui dinding tabung reaksi

    dan didiamkan hingga terbentuk DNA

    Etanol tidak larut dalam campuran.

    Terbentuk dua fasa. Etanol pada bagian

    atas dan campuran larutan tumbuhan pada

    bagian bawah. DNA ada yang muncul di

    bagian atas larutan ada yang muncul pada

    fase antara. DNA bawang bombay

    berwarna hijau muda. Brokoli berwarna

    hijau putih. Pepaya berwarna orange

    putih. Pisang berwarna putih. Tomat

    berwarna kuning putih.

    6 DNA diambil dengan pipet tetes Tidak terjadi perubahan warna pada DNA

    masing-masing tumbuhan.

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    10/21

    F. ANALISIS DATA

    1. Buah Pepaya dengan Detergen Bubuk

    Keterangan:

    Hasil dari campuran antara larutan buah pepaya,

    larutan detergen bubuk dan etanol dingin adalah

    terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna

    bening dan bagian bawah berwarna orange muda. Pada

    fase antara terdapat kabut DNA berwarna putih dengan

    jumlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan

    untuk munculnya DNA adalah 22,6 menit.

    2. Buah Pepaya dengan Detergen Krim

    Keterangan:

    Hasil dari campuran antara larutan buah pepaya,

    larutan detergen krim dan etanol dingin adalah

    terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna

    bening dan bagian bawah berwarna orange muda.

    Pada bagian bawah juga terdapat endapan berwarna

    orange. Pada fase antara terdapat awan-awan putih

    DNA berwarna putih dengan jumlah yang sedikit.

    Pada bagian atas larutan terdapat gumpalan berwarna

    putih yang diduga adalah DNA. Waktu yang

    diperlukan untuk munculnya DNA adalah 14,33

    menit.

    3. Buah Pisang dengan Detergen Bubuk

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    11/21

    Keterangan:

    Hasil dari campuran antara larutan buah pisang, larutan

    detergen bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase

    larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian

    bawah berwarna bening keruh. Gumpalan DNA berwarna

    putih dengan jumlah yang cukup banyak terlihat muncul

    pada larutan. DNA yang terbentuk terihat berupa

    gumpalan putih. Waktu yang diperlukan untuk

    munculnya DNA adalah 11,41 menit.

    4. Buah Pisang dengan Detergen Krim

    Keterangan:

    Hasil dari campuran antara larutan buah pisang, larutan

    detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase

    larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian

    bawah berwarna putih berupa kabut. Pada fase antara

    terlihat berwarna kabut. Gumpalan DNA berwarna putih

    dengan jumlah yang cukup banyak terlihat muncul pada

    bagian atas larutan. DNA yang terbentuk terihat berupa

    benang terpilin. Waktu yang diperlukan untuk

    munculnya DNA adalah 16,33 menit.

    5. Buah Tomat dengan Detergen Bubuk

    Keterangan:

    Hasil dari campuran antara larutan buah tomat, larutandetergen bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase

    larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian

    bawah berwarna kuning muda. Pada fase antara terlihat

    berwarna kuning keruh berupa cincin DNA dengan

    umlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan

    untuk munculnya DNA adalah 21,47 menit.

    6. Buah Tomat dengan Detergen Krim

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    12/21

    Keterangan:

    Hasil dari campuran antara larutan buah tomat, larutan

    detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase

    larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian

    bawah berwarna kuning muda dan terdapat endapan

    berwarna kuning. Pada fase antara terlihat berwarna

    putih berupa awan-awan putih DNA dengan jumlah yang

    sedikit. Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA

    adalah 13,58 menit.

    7. Bawang Bombay dengan Detergen Bubuk

    Keterangan:

    Hasil dari campuran antara larutan bawang bombay,

    larutan detergen bubuk dan etanol dingin adalah

    terbentuk larutan berwarna hijau muda dan terdapat

    banyak gumpalan putih di dalam larutan tersebut. DNA

    terbentuk pada larutan. DNA terlihat berwarna putih

    dengan jumlah yang cukup banyak. Waktu yang

    diperlukan untuk munculnya DNA adalah 23,23 menit.

    8. Bawang Bombay dengan Detergen Krim

    Keterangan:

    Hasil dari campuran antara larutan bawang bombay,

    larutan detergen krim dan etanol dingin adalahterbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna

    bening dan bagian bawah berwarna hijau muda. Pada

    fase antara terlihat larutan berwarna hijau berupa

    awan-awan putih DNA dengan jumlah yang banyak.

    Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA

    adalah 10,26 menit.

    9. Brokoli dengan Detergen Bubuk

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    13/21

    Keterangan:

    Hasil dari campuran antara larutan brokoli, larutan

    detergen bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase

    larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian

    bawah berwarna hijau. Pada fase antara terlihat larutan

    berwarna putih berupa kabut DNA dengan jumlah yang

    cukup banyak. Waktu yang diperlukan untuk munculnya

    DNA adalah 24,20 menit.

    10. Brokoli dengan Detergen Krim

    Keterangan:

    Hasil dari campuran antara larutan brokoli, larutan

    detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase

    larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian

    bawah berwarna hijau. Pada fase antara terlihat larutan

    berwarna hijau putih berupa gumpalan DNA dengan

    umlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan

    untuk munculnya DNA adalah 16,12 menit.

    11. Tabel Kerja

    No Buah DetergenPengamatan

    Warna Bentuk Waktu Jumlah

    1 PepayaBubuk Putih Benang terpilin 22,6 menit ++

    Krim Putih Benang terpilin 14,33 menit ++++

    2 PisangBubuk Putih Benang terpilin 11,41 menit +++

    Krim Putih Benang terpilin 16,33 menit ++++

    3 TomatBubuk Putih Benang terpilin 21,47 menit +

    Krim Putih Benang terpilin 13,58 menit +

    4Bawang

    bombay

    Bubuk Putih Benang terpilin 23,23 menit +

    Krim Hijau Benang terpilin 10,26 menit +

    5 BrokoliBubuk Putih Benang terpilin 24,20 menit +

    Krim Hijau putih Benang terpilin 16,12 menit +

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    14/21

    Keterangan:

    + = sedikit

    ++ = cukup banyak

    +++ = banyak

    ++++ = sangat banyak

    G. PEMBAHASAN

    Deoxyribonucleic acidatau DNA merupakan senyawa kimia yang paling penting

    dalam makhluk hidup.DNA merupakan senyawa yang mengandung informasi genetik

    makhluk hidup dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Keseluruhan DNA dalam

    suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi bagian gen yang fungsional maupun

    non-fungsional dalam sel organisme. DNA genom meliputi gen danintergen .

    Keseluruhan DNA dalam suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi

    bagian gen yang fungsional maupun non-fungsional dalam sel organisme. DNA genom

    meliputi gen dan intergen. Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat menyebabkan

    rusaknya membrane sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen

    dengan protein dan lemak pada membrane membentuk senyawa lipid protein-deterjen

    kompleks. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung

    hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk

    suatu ikatan kimia.

    Adapun praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara isolasi DNA dari

    beberapa jenis tumbuhan, mengetahui keefektifan beberapa deterjen untuk isolasi DNA

    dari beberapa jenis tumbuhan dan mengamati DNA dari sel tumbuhan.

    Langkah pertama yang dilakukan dalam isolasi DNA adalah membuka jaringan

    dari bahan yang akan diisolasi. Bahan yang akan digunakan pada praktikum ini adalah

    tumbuhan, oleh karena itu teknik yang digunakan harus cukup kuat dalam membuka sel,karena adanya dinding sel, tetapi tidak sampai merusak isi sel, apalagi sampai

    memotong DNA. Bahan yang digunakan sebaiknya dari bahan yang segar, karena bahan

    yang sudah terlalu lama dan tidak segera diisolasi akan mengandung DNA yang sudah

    terdegradasi dan dapat juga terkontaminasi dengan DNA eksogen, misalnya oleh DNA

    bakteri.

    Preparasi DNA yang panjang dan murni merupakan sesuatu yang sangat

    diharapkan. Tekanan yang dibutuhkan untuk membuka dinding sel juga dapat

    memotong DNA, sehingga diperlukan tindakan yang harus sungguh-sungguh menjaga

    DNA yang dihasilkan dan panjangnya. Nukleus yang utuh merupakan sumber yang baik

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    15/21

    untuk DNA tumbuhan yang panjang, nucleus tersebut bisa sulit untuk diisolasi dalam

    jumlah yang banyak, dan teknik yang dibutuhkan sangat sulit. Polisakarida dan tannin

    merupakan masalah utama dalam tumbuhan karena mereka sulit dipisahkan dari DNA.

    Secara umum prosedur ekstraksi untuk isolasi DNA harus memenuhi tiga

    kriteria utama: 1. Harus bisa menghasilkan DNA yang murni, untuk penggunaan

    selanjutnya. Misalnya untuk analisa RFLP, harus digunakan DNA yang cukup murni

    untuk bisa dipotong oleh restriction endonuclease dan ditransfer ke membrane untuk

    analisis Southern. Untuk analisis polymerase chain reaction (PCR) ekstrak DNA harus

    tidak mengandung kontaminan DNA yang dapat mengganggu PCR. 2. DNA harus utuh

    untuk memberikan pola migrasi yang akurat pada gel electriphoresis. 3. DNA yang

    dihasilkan harus mencukupi. 4. Prosedur yang digunakan harus cepat, sederhana dan

    murah, dan jika memungkinkan bisa dihindari penggunaan bahan kimia yang berbahaya

    Penelitian yang telah dilakukan oleh Bahl and Pfenninger, 1996, menunjukkan

    bahwa DNA dengan berat molekul yang tinggi dapat dihasilkan dari beberapa jaringan

    menggunakan detergen dari berbagai merk. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada

    kualitasnya dan hasil isolasi DNA yang diperoleh dapat dideteksi dengan metode lain

    dan DNA yang diperoleh dapat digunakan sebagai cetakan untuk reaksi PCR.

    Konsentrasi detergen yang direkomendasikan adalah 100 l detergen cair ditambah

    dengan 1,5 akuades. Bubuk sabun cuci yang dijual di pasaran biasaya mengandung

    campuran detergen, (untuk menghilangkan bahan-bahan organik), enzim (misalnya

    protease dan lipase), dan kompleks penkhelat (misalnya EDTA), seperti kandungan pada

    buffer yang biasa digunakan pada isolasi DNA (Bahl and Pfenninger, 1996).

    Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Proses ini harus

    dilakukan dengan hatihati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk

    megeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan mememcahkan dinding sel,membrane plasma dan membrane inti baik dengan cara mekanik maupun kimia. Cara

    mekanik bias dilakukan dengan pemblenderan sedangkan secara kimiawi dengan cara

    pemberian senyawa yang dapat merusak membrane sel dan membrane inti salah satunya

    dengan diterjen .Tahap pertama adalah pemlenderan buah dan tumbuhan selama 40

    detik tidak boleh lebih karena akan merusak struktur DNA. Selanjutnya dengan proses

    kimia yaitu dengan penambahan diterjen ( sedikit gelembung ) karena semakin banyak

    gelembung akan memepersulit dalam proses pengamatan DNA. Proses ekstraksi

    kimiawi dilakukan dengan deterjen bubuk dan krim. Penambahan deterjen dalam isolasi

    DNA dapat dilakukan karena deterjen dapat menyebabkan rusaknya membran sel,

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    16/21

    melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak

    pada membran membentuk senyawa lipid protein-deterjen kompleks. Senyawa

    tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan

    hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan

    kimia. Deterjen mengandung sodium dodesil sulfat (SDS) yang dapat menyebabkan

    hilangnya molekul lipid pada membran sel sehingga struktur membrane akan rusak dan

    melisiskan isi sel.

    Isolasi DNA dengan deterjen bubuk dan krim memiliki langkah yang sama,

    diawali dengan dilarutkannya 5 g deterjen ke dalam 100 mL aquades, diaduk perlahan

    selama 15 menit dan usahakan jangan sampai berbusa, hal ini bertujuan untuk

    mempermudah proses pengamatan munculnya gelembung-gelembung DNA sekaligus

    untuk melisis sel pada buah. Deterjen yang sudah dilarutkan tadi kemudian masing -

    masing dicampur dalam 4 ml jus buah maupun sayur yang sudah diblender, sehingga

    ada 10 buah tabung reaksi yang diamati dengan detergen yang berbeda-beda dalam

    setiap tabungnya. Kemudian tambahkan 1 spatula garam dapur kedalam tiap - tiap

    tabung reaksi dan diaduk selama 10 menit sampai diperoleh campuran yang homogen.

    Penambahan garam dapur bertujuan untuk memudahkan pemisahan benang-benang

    DNA dari larutan dan untuk mengendapkan kotoran kotorannya sehingga benang-

    benang DNA tersebut akan mudah diamati, selain itu penambahan garam bertujuan

    sebagai buffer yang menjaga pH dan tingkat konsentrasi DNA dan untuk memekatkan

    DNA . Selanjutnya larutan tadi dicelupkan ke dalam air panas hal ini dapat terjadi

    karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu membentuk ikatan dengan kutub

    negative pada ikatan fosfat DNA. Saat ion Na+ garam berikatan dengan fosfat. Langkah

    berikutnya adalah melakukan penyaringan hasil campuran sebelumnya sebanyak 2 kali

    untuk memisahkan kotoran yang mengendap dengan seratnya yang banyak. 6 ml hasilPenyaringan pada tersebut kemudian ditambahkan 5 ml etanol 96% dingin. Etanol ini

    berfungsi untuk menggumpalkan DNA atau presipitasi. Dan langkah akhir adalah

    melakukan pengamatan proses timbulnya benang - benang DNA, mulai dari warna,

    bentuk dan jumlah DNA yang dihasilkan.

    Dari hasil data yang diperoleh dalam praktikum yang telah dilakukan, dapat

    dijelaskan bahwa pada detergen krim mempunyai daya rusak paling rendah dalam

    merusak membran sel, sehingga DNA yang dihasilkan dalam proses pengamatan pun

    hanya terlihat sedikit, akibat memberan sel tidak dapat dirusak, sehingga DNA yang ada

    dalam inti sel pun menjadi tidak bisa diamati. Rata-rata dalam percobaan isolasi DNA

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    17/21

    dengan sabun krim, menunjukan gelembung-gelembung DNA yang dihasilkan berada

    dibagian bawah tabung reaksi. Pada Detergen bubuk, memiliki daya rusak yang baik

    pada memberan sel, sehingga DNA juga tidak mengalami kerusakan, saat dikakukan

    pengamatan. Proses isolasi DNA dengan menggunakan detergen bubuk menunjukan

    bahwa DNA hasil filtrasi rata-rata berada dibagian atas, dan warna hasil filtrasi pun

    tidak memiliki pengaruh dari detergen.

    Berdasarkan literature didapatkan hasil bahwa antara detergen cair, bubuk, dan

    krim yang seharusnya mempunyai daya rusak paling tinggi dalam memecah membran

    sel adalah detergen cair. Karena di dalam detergen cair mengandung konsentrasi yang

    tinggi misalnya lauryl sulfat yang dapat berfungsi sama dengan dodesil sulfat dan

    disodium EDTA, serta kandungan zat pewarna dan zat aktif pemutih yang biasanya ada

    dalam detergen cair.

    Detergen bubuk menghasilkan warna yang paling baik, yaitu putih, detergen

    krim memberikan warna yang kurang baik karena menyebabkan warna filtrat mendekati

    warna detergen, sehingga isolasi DNA yang dihasilkan berwarna sama atau hampir sama

    dengan filtrat. Ditinjau dari faktor penambahan garam ke dalam larutan detergen pada

    proses isolasi DNA, garam digunakan untuk melarutkan DNA, karena ion Na+ yang

    dikandung oleh garam mampu memblokir (membentuk ikatan) dengan kutub negatif

    fosfat DNA, yaitu kutub yang bisa menyebabkan molekul-molekul saling tolak mnolak

    satu sama lain sehinggga pada saat ion Na+ membentuk ikatan dengan kutub negatif

    fosfat DNA, DNA akan terkumpul (Dollard, 1994, dalam Jamilah, 2005: 21). Dari

    pernyataan tersebut, nampak bahwa selain digunakan untuk menghilangkan protein dan

    karbohidrat dan menjaga kesetabilan pH lysing buffer, garam juga membantu proses

    pemekatan DNA. Konsentrasi DNA yang terpresipitasi tergantung dari beberapa hal,

    antara lain: keenceran sumber DNA yang digunakan dan suhu etanol. Semakin encerfiltrat, maka DNA yang terpresipitasi akan semakin sedikit. Sementara semakin dingin

    etanol, DNA yang terpresipitasi semakin pekat. menambahkan bahwa semakin encer

    filtrat, maka DNA yang terpresipitasi akan semakin sedikit.

    Dari hasil pengamatan didapatkan, campuran antara larutan buah pepaya, larutan

    detergen bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas

    berwarna bening dan bagian bawah berwarna orange muda. Pada fase antara terdapat

    cincin DNA berwarna putih dengan jumlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan

    untuk munculnya DNA adalah 22,6 menit. Sedangakan untuk campuran antara larutan

    buah pepaya, larutan detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    18/21

    dimana bagian atas berwarna bening dan bagian bawah berwarna orange muda. Pada

    bagian bawah berwarna orange. Pada fase antara terdapat cincin DNA berwarna putih

    dengan jumlah yang sedikit. Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA adalah

    14,33 menit.

    Kemudian untuk hasil dari campuran antara larutan buah pisang, larutan

    detergen bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas

    berwarna bening dan bagian bawah berwarna bening keruh. Gumpalan DNA berwarna

    putih dengan jumlah yang cukup banyak pada larutan. DNA yang terbentuk terihat

    berupa gumpalan putih. Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA adalah 11,41

    menit. Sedangkan dari campuran antara larutan buah pisang, larutan detergen krim dan

    etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna bening dan

    bagian bawah berwarna putih. Pada fase antara terlihat berwarna keruh. Gumpalan DNA

    berwarna putih dengan jumlah yang cukup banyak terlihat muncul pada bagian atas

    larutan. DNA yang terbentuk terihat berupa kabut. Waktu yang diperlukan untuk

    munculnya DNA adalah 16,33 menit.

    Hasil dari campuran antara larutan buah tomat, larutan detergen bubuk dan

    etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna bening dan

    bagian bawah berwarna kuning muda. Pada fase antara terlihat berwarna putih berupa

    cincin DNA dengan jumlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan untuk

    munculnya DNA adalah 21,47 menit. Sedangkan hasil dari campuran antara larutan

    buah tomat, larutan detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan

    dimana bagian atas berwarna bening dan bagian bawah berwarna kuning muda dan

    terdapat endapan berwarna kuning. Pada fase antara terlihat berwarna putih berupa

    cincin DNA dengan jumlah yang sedikit. Waktu yang diperlukan untuk munculnya

    DNA adalah 13,58 menit.Hasil dari campuran antara larutan bawang bombay, larutan detergen bubuk dan

    etanol dingin adalah terbentuk larutan berwarna hijau muda dan terdapat banyak

    gumpalan putih di dalam larutan tersebut. DNA terlihat berwarna putih dengan jumlah

    yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA adalah 23,23 menit.

    Lalu Hasil dari campuran antara larutan bawang bombay, larutan detergen krim dan

    etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna bening dan

    bagian bawah berwarna hijau muda. Pada fase antara terlihat larutan berwarna putih

    berupa cincin DNA dengan jumlah yang banyak. Waktu yang diperlukan untuk

    munculnya DNA adalah 10,26 menit.

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    19/21

    Dan terakhir untuk hasil dari campuran antara larutan brokoli, larutan detergen

    bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna

    bening dan bagian bawah berwarna hijau. Pada fase antara terlihat larutan berwarna

    putih berupa kabut DNA dengan jumlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan

    untuk munculnya DNA adalah 24,20 menit. Sedangkan Hasil dari campuran antara

    larutan brokoli, larutan detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan

    dimana bagian atas berwarna bening dan bagian bawah berwarna hijau. Pada fase antara

    terlihat larutan berwarna hijau putih berupa gumpalan cincin DNA dengan jumlah yang

    cukup banyak. Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA adalah 16,12 menit.

    Hasil isolasi DNA sangat dipengaruhi oleh jenis buah dan deterjen yang

    digunakan. Terbukti dari hasil pengamatan bahwa pada masing-masing buah didapatkan

    hasil yang berbeda, begitu pula untuk masing-masing jenis deterjen yang digunakan.

    Apabila dilihat dari sumber DNA yang digunakan untuk pengisolasian ini, macam yang

    digunakan menunjukkan perbedaan yang nyata. Kelima macam buah yang digunakan

    untuk sumber DNA menghasilkan DNA berbentuk benang terpilin dengan warna sesuai

    dengan warna asli buah tersebut.

    Kemudian setelah diamati proses timbulnya DNA, meliputi waktu yang

    diperlukan, serta banyak sedikitnya DNA yang terbentuk. Maka hasil yang didapatkan

    yaitu larutan yang paling cepat membentuk gumpalan DNA adalah bawang

    bombay+deterjen krim yaitu 10,26 menit dan pisang+deterjen bubuk yaitu 11,41 menit.

    Hal ini sesuai dengan teori bahwa buah yang akan lebih cepat menghasilkan gumpalan

    DNA adalah yang memiliki kandungan air lebih sedikit. Karena semakin tinggi kadar air

    maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang

    terpretisipasi juga akan sedikit (lama). Dimana kandungan air dalam bawang bombay

    dan pisang lebih sedikit dibandingkan dengan tomat, pepaya dan brokoli sehingga DNAyang terpresipitasi lebih banyak dan cepat. Namun untuk diterjen belum sesuai dengan

    pendapat bahwa dimana urutan diterjen yang paling baik digunakan untuk isolasi DNA

    adalah deterjen bubuk, deterjen cair, lalu deterjen krim. Karena dari hasil pengamatan

    yang diperoleh bahwa larutan yang paling banyak menghasilkan gumpalan DNA adalah

    larutan tumbuhan dengan deterjen krim yaitu bawang bombay+deterjen krim dan

    brokoli+deterjen krim.

    Jika dilihat secara keseluruhan, semua sumber DNA mampu menghasilkan DNA

    dengan cukup baik. Untuk masing-masing sumber DNA, jenis deterjen yang digunakan

    mempengaruhi banyaknya DNA yang dihasilkan dan waktu pembentukannya pun

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    20/21

    bervariasi. Larutan dengan deterjen bubuk dan deterjen krim menghasilkan DNA

    dengan jumlah relatif sama. Namun dari kedua jenis deterjen tersebut tidak dapat

    dibandingkan mana yang lebih baik dalam mengisolasi DNA karena pada setiap

    perlakuan menunjukkan hasil yang relatif sama. Adanya hasil warna dan perbedaan

    lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan DNA dipengaruhi oleh beberapa

    faktor, selain deterjen dan sumber DNA memilki kemampuan yang berbeda-beda,

    perbedaan waktu ini juga disebabkan oleh kekurang telitian praktikan dalam mengamati

    DNA yang terbentuk dan suhu etanol yang digunakan tidak konstan serta dalam proses

    penambahan etanol tidak dilakukan secara perlahan melalui dinding tabung reaksi.

    H. KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa :

    1. Isolasi DNA beberapa jenis tumbuhan dilakukan dengan cara mekanik dan kimiawi,

    cara mekanik yaitu dengan merusak dinding dan membrane sel dan juga membrane

    inti yang mana pada praktikum ini digunakan blender; sedangkan cara kimiawi yaitu

    dengan menggunakan deterjen, etanol dan garam untuk membantu presipitasi DNA.

    2. Kefektifan suatu deterjen untuk mengisolasi DNA dilihat dari tingkat daya rusaknya

    terhadap membrane sel, semakin tinggi daya rusaknya semakin mudah DNA diamati,

    dalam praktikum ini deterjen yang paling efektif dalam mengisolasi DNA adalah

    deterjen bubuk.

    3. DNA dari sel tumbuhan dapat diamati melalui percobaan isolasi DNA menggunakan

    deterjen dimana DNA akan tampak dari hasil presipitasinya, semakin banyak hasil

    presipitasinya semakin mudah diamati.

  • 7/26/2019 A5 BIOKIM

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA

    Campbell, N.A., L.G. Mitchell and J.B. Reece. 2004. Biology: Concept and Connections.

    The Benjamin/Cummings Pub. Co., Inc.Clark, M.S. (1997). Plant Molecular Biologi. Lab Fox. BIOS Scientific Publisher Limited.

    UK.

    Dollard, K. (1994), DNA isolation from onion. Diambil pada tanggal 18 Juni 2006, dari

    http://www.accessexcellence.org/AE/AEC/AEF/1994/dollard onionDNA.html.

    Fitriya, R.T. 2015. Keefektifan Metode Isolasi DNA Kit dan CTAB/NaCl yang

    Dimodifikasi pada Staphylococcus aureus dan Shigella dysentria. Surabaya:

    Unesa.Ferniah, R.S. 2013. Optimasi Isolasi DNA Cabai (Capsicum annuum L.) Berdasar Perbedaan

    Kualitas danKuantitas Daun serta Teknik Penggerusan. Semarang: UNDIP.

    Jusuf, M. 2001. Genetika 1 Struktur dan Ekspresi Gen. Jakarta : Sagung Seto.

    Madhad, V.J. 2014. The Rapid & Non-Enzymatic isolation of DNA from the Human

    peripheral whole blood suitable for Genotyping. India: Saurashtra University.

    Murray, M.G., W.F. Thompson. (1980). Rapid Isolation of High Molecular Weight Plant

    DNA. Carnegie Institution of Washington. Departement of Plant Biology.

    Stanford.USA.

    Sadava, D. 2004.Life: The Science of Biology. 5th ed. Sinauer Associates, Inc.

    Suryo. 2012. Genetika Strata 1. Yogyakarta : UGM Press.

    Surzycki, S. 2000.Basic Techniques in Molecular Biology. Berlin, Heidelberg, New York:

    Springer-Verlag.

    Ukwubile, C.A. 2014. Genomic DNA extraction method from Annona senegalensis Pers.

    (Annonaceae) fruits. Nigeria: University Ibadan.