a5 biokim
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
1/21
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA II
ACARA V
ISOLASI DNA TUMBUHAN
DISUSUN OLEH
REZA SEPTIAWAN
G1C 013 037
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2016
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
2/21
ACARA V
ISOLASI DNA TUMBUHAN
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui cara isolasi DNA dari beberapa jenis tumbuhan.
b. Mengetahui keefektifan beberapa deterjen untuk isolasi DNA dari beberapa
jenis tumbuhan.
c. Mengamati DNA dari sel tumbuhan.
2. Waktu Praktikum
Selasa, 24 Mei 2016
3. Tempat Praktikum
Lantai III, Laboratorium Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang
membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk dalam keseluruhannya
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Molekul DNA terdapat pada nukleus, mitokondria,
plastida dan sentriol. Molekul DNA pada nucleus memiliki bentuk sebagai benang lurus dan
tidak bercabang, sedangkan DNA yang terletak pada mitokondria dan plastida berbentuk
lingkaran (Suryo, 2012: 59).
Keseluruhan DNA dalam suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi bagian
gen yang fungsional maupun non-fungsional dalam sel organisme. DNA genom meliputi gen
dan intergen (Campbell, 2004:221).
DNA organisme prokariot dan eukariot mempunyai perbedaan bentuk. Organisme
prokariot memiliki DNA berbentuk sirkular, sedangkan organisme eukariotik mempunyai
DNA berbentuk linier. DNA eukariot terletak dalam inti sel, sedangkan DNA prokariot
terletak dalam sitoplasma (Jusuf, 2001:7).
Struktur DNA pertama kali dijelaskan oleh James Watson dan Francis Crick. Mereka
memperoleh model DNA dari hasil foto difraksi sinar X yang dibuat oleh Rosalind Franklin
dan Maurice Wilkins. Watson dan Crick menyimpulkan bahwa struktur DNA merupakan
rantai ganda (double helix). Untai ganda tersusun dari dua rantai polinukelotida yang terpilin.
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
3/21
Kedua rantai memiliki susunan antiparalel, yaitu satu rantai berorientasi dari ujung 5 ke
3sedangkan yang lain berorientasi ujung 3 ke 5. Ujung 5 merupakan ujung yang berakhir
dengan gugus 5-fosfat dan ujung 3 berakhir dengan gugus OH. Kedua rantai dihubungkan
dengan ikatan hidrogen yang memghubungkan kedua basa nitrogen Komponen nukleotida
DNA adalah gula, fosfat, dan basa nitrogen. Komponen gula pada DNA adalah gula
deoksiribosa, yaitu gula ribose yang kehilangan satu atom oksigen. Basa yang ada pada DNA
ada dua macam, yaitu purin dan pirimidin. Purin terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu
adenin dan guanin. Pirimidin terdiri dari dua jenis, yaitu timin dansitosin (Sadava, 2004:219).
DNA adalah materi genetik dari mayoritas semua organisme yang terdefinisi dengan
baik. Di bidang biologi molekuler, salah satu prosedur yang paling penting adalah isolasi
DNA. Genotip adalah proses penentuan gen (genotip) dari seorang individu dengan
memeriksa urutan DNA individu atas dasar tes biologis. Ada beberapa prosedur isolasi DNA
yang berbeda dan untuk memilih yang tepat tergantung pada spesies, asal DNA yang
terisolasi. Tidak ada satu "terbaik" prosedur karena sel-sel masing-masing spesies memiliki
sifat unik yang memerlukan metode yang berbeda untuk melepaskan DNA (Madhad, 2014).
Sebuah prosedur ekstraksi yang baik untuk isolasi DNA harus menghasilkan DNA yang
memadai dan utuh kemurnian pantas. Prosedur ini juga harus cepat, sederhana dan murah.
Proses ekstraksi melibatkan pertama-tama, breaking atau mencerna dinding sel untuk
melepaskan seluler konstituen. Ini diikuti dengan gangguan sel membran untuk melepaskan
DNA ke dalam buffer ekstraksi. Hal ini biasanya dicapai dengan menggunakan deterjen
seperti natrium dodesil sulfat (SDS) atau cetyl-metil ammonium bromide (CTAB). DNA ini
merilis harus dilindungi dari nuklease endogen. Etilendiaminatetraasetat (EDTA) sering
dimasukkan dalam buffer ekstraksi untuk khelat ion magnesium, co-faktor yang diperlukan
untuk nucleases, untuk tujuan ini (Ukwubile, 2014).
Sel tanaman dilindungi oleh membran sel dan dinding sel yang kuat. Membran selterdiri dari ikatan antara protein dan lemak, sedangkan dinding sel tersusun atas polisakarida.
Dinding sel dan membran sel harus dipecah untuk mengeluarkan DNA dari dalam sel.
Penghancuransel dapat dilakukan dengan cara mekanik, kimiawi dan enzimatik. Proses
penghancuran sel dipengaruhi oleh jumlah bahan (kuantitas), kondisi bahan (kualitas), dan
proses penghancuran itu sendiri (Ferniah, 2013).
Metode isolasi DNA yang tepat merupakan tahap yang penting dalam analisis
molekuler di bidang mikrobiologi, salah satunya dalam kajian bakteriologi. Salah satu metode
yang umum digunakan untuk isolasi DNA bakteri ialah metode CTAB/NaCl, tetapi
perkembangan teknologi saat ini telah menghasilkan produk dalam bentukkituntuk isolasi
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
4/21
DNA. QIAamp DNA Mini Kit(Qiagen) merupakan ki tyang digunakan khusus untuk isolasi
DNA bakteri baik dari kultur murni maupun dari sekret makhluk hidup seperti darah, dan
dapat digunakan dengan alat otomatis (robotik) yang bersifat closed system. Metodemetode
isolasi DNA seringkali mengalami modifikasi sesuai kebutuhan di laboratorium (Fitriya,
2015).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat Praktikum
a. Blender
b. Corong kaca 50 mm
c. Erlenmeyer 250 mL
d. Gelas kimia 250 mL
e. Gelas kimia 600 mL
f. Gelas ukur 10 mL
g. Gelas ukur 100 mL
h. Kertas saring
i. Kertas label
j. Pipet tetes
k. Pipet volume 5 mL
l. Pisau
m. Rak tabung reaksi
n. Rubber bulb
o. Spatula
p. Plastik
q. Stop watch
r. Tabung reaksi
s. Water bath
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Aquades
b. Bawang Bombay
c. Brokolid. Buah papaya
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
5/21
e. Buah pisang
f. Buah tomat
g. Deterjen bubuk
h. Deterjen krim
i. Es batu
j. Garam dapur
k. Larutan etanol 96%
D. SKEMA KERJA
1) Pembuatan etanol dingin
Dimasukkan ke dalam gelas kimia
+100 mL etanol 96% dimasukkan dalam
erlenmeyer
Ditutup
Erlenmeyer berisi etanol diinkubasi
2) Pembuatan larutan tumbuhan
Dimasukkan ke dalam blender
+ 50 mL aquades
Dihaluskan 40 detik
3) Isolasi DNA dengan deterjen bubuk
Es batu
Hasil
50 g daging buah (Bawang Bombay, Brokoli, Buah papaya, Buah
pisang), Buah tomat
Hasil
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
6/21
+ 100 mL aquades
Diaduk selama 15 menit
+ 4 mL larutan tumbuhan
+ 1 spatula garam dapur dan diaduk
Dicelupkan kedalam air panas
Disaring sebanyak 2 kali
Dimasukkan dalam tabung reaksi
+ 5 mL etanol 96% dingin melalui dinding
tabung
Dibiarkan selama 5 menit
Dicatat perubahan DNA yang terjadi
Dicatat waktu yang diperlukan untuk
munculnya DNA
DNA diambil
4) Isolasi DNA dengan deterjen krim
+ 100 mL aquades
Diaduk selama 15 menit
4 ml larutan deterjen bubuk
Hasil
6 mL larutan hasil
saringan
Hasil
5 g deterjen bubuk
Hasil
5 g deterjen krim
Hasil
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
7/21
+ 4 mL larutan tumbuhan
+ 1 spatula garam dapur dan diaduk
Dicelupkan kedalam air panas
Disaring sebanyak 2 kali
Dimasukkan dalam tabung reaksi
+ 5 mL etanol 96% dingin melalui dinding
tabung
Dibiarkan selama 5 menit
Dicatat perubahan DNA yang terjadi
Dicatat waktu yang diperlukan untuk
munculnya DNA DNA diambil
E. HASIL PENGAMATAN
1. Pembuatan Larutan Buah
No Langkah Kerja Hasil Pengamatan1 50 gram daging buah (bawang bombay,
brokoli, pepaya, pisang, tomat) dipotong
kecil-kecil
Daging buah menjadi potongan-potongan
kecil. Bawang bombay berwarna putih
kehijauan. Brokoli berwarna hijau.
Pepaya berwarna orange. Pisang
berwarna putih kekuningan. Tomat
berwarna merah.
2 Dimasukkan ke dalam blender,
ditambahkan 50 mL aquades, dihaluskan
Didapatkan daging buah seperti bubur
(slurry). Bawang bombay berwarna putih
4 ml larutan deterjen krim
Hasil
6 mL larutan hasil
saringan
Hasil
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
8/21
dengan blender selama 40 detik kehijauan. Brokoli berwarna hijau muda.
Pepaya berwarna orange. Pisang
berwarna putih kekuningan. Tomat
berwarna orange.
2. Isolasi DNA dengan Detergen Bubuk
No Langkah Kerja Hasil Pengamatan
1 5 gram detergen bubuk dilarutkan dalam
100 mL aquades, diaduk perlahan selama
15 menit
Warna awal detergen putih. Setelah
ditambah aquades, detergen larut dan
terbentuk larutan berwarna putih keruh.
2 4 mL larutan detergen bubuk
dicampurkan dengan 4 mL larutan buah
Didapatkan campuran bawang bombay
berwarna keruh kehijauan. Brokoli
berwarna hijau muda keruh. Pepaya
berwarna orange keruh. Pisang berwarna
kuning keruh. Tomat berwarna orange
keruh.
3 Ditambahkan 1 spatula garam dapur
kemudian dikocok
Garam larut dalam campuran. Larutan
campuran tidak mengalami perubahan
warna.
4 Campuran dipanaskan dan disaring
dengan kertas saring
Didapatkan larutan campuran menjadi
lebih jernih dan warna larutan tetap.
5 Filtrat ditambahkan 5 mL larutan etanol
96% dingin melalui dinding tabung reaksi
dan didiamkan hingga terbentuk DNA
Etanol tidak larut dalam campuran.
Terbentuk dua fasa. Etanol pada bagian
atas dan campuran larutan tumbuhan pada
bagian bawah. DNA ada yang muncul di
bagian atas larutan ada yang muncul pada
fase antara. DNA bawang bombay
berwarna hijau muda. Brokoli berwarna
hijau kuning. Pepaya berwarna orange
keruh. Pisang berwarna putih. Tomat
berwarna kuning keruh.
6 DNA diambil dengan pipet tetes Tidak terjadi perubahan warna pada DNA
masing-masing tumbuhan.
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
9/21
3. Isolasi DNA dengan Detergen Krim
No Langkah Kerja Hasil Pengamatan
1 5 gram detergen krim dilarutkan dalam
100 mL aquades, diaduk perlahan selama
15 menit
Warna awal detergen putih. Setelah
ditambah aquades, detergen larut dan
terbentuk larutan berwarna putih keruh.
2 4 mL larutan detergen krim dicampurkan
dengan 4 mL larutan buah
Didapatkan campuran bawang bombay
berwarna keruh kehijauan. Brokoli
berwarna hijau muda keruh. Pepaya
berwarna orange keruh. Pisang berwarna
kuning keruh. Tomat berwarna orange
keruh.
3 Ditambahkan 1 spatula garam dapur
kemudian dikocok
Garam larut dalam campuran. Larutan
campuran tidak mengalami perubahan
warna.
4 Campuran dipanaskan dan disaring
dengan kertas saring
Didapatkan larutan campuran menjadi
lebih jernih dan warna larutan tetap.
5 Filtrat ditambahkan 5 mL larutan etanol
96% dingin melalui dinding tabung reaksi
dan didiamkan hingga terbentuk DNA
Etanol tidak larut dalam campuran.
Terbentuk dua fasa. Etanol pada bagian
atas dan campuran larutan tumbuhan pada
bagian bawah. DNA ada yang muncul di
bagian atas larutan ada yang muncul pada
fase antara. DNA bawang bombay
berwarna hijau muda. Brokoli berwarna
hijau putih. Pepaya berwarna orange
putih. Pisang berwarna putih. Tomat
berwarna kuning putih.
6 DNA diambil dengan pipet tetes Tidak terjadi perubahan warna pada DNA
masing-masing tumbuhan.
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
10/21
F. ANALISIS DATA
1. Buah Pepaya dengan Detergen Bubuk
Keterangan:
Hasil dari campuran antara larutan buah pepaya,
larutan detergen bubuk dan etanol dingin adalah
terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna
bening dan bagian bawah berwarna orange muda. Pada
fase antara terdapat kabut DNA berwarna putih dengan
jumlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan
untuk munculnya DNA adalah 22,6 menit.
2. Buah Pepaya dengan Detergen Krim
Keterangan:
Hasil dari campuran antara larutan buah pepaya,
larutan detergen krim dan etanol dingin adalah
terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna
bening dan bagian bawah berwarna orange muda.
Pada bagian bawah juga terdapat endapan berwarna
orange. Pada fase antara terdapat awan-awan putih
DNA berwarna putih dengan jumlah yang sedikit.
Pada bagian atas larutan terdapat gumpalan berwarna
putih yang diduga adalah DNA. Waktu yang
diperlukan untuk munculnya DNA adalah 14,33
menit.
3. Buah Pisang dengan Detergen Bubuk
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
11/21
Keterangan:
Hasil dari campuran antara larutan buah pisang, larutan
detergen bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase
larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian
bawah berwarna bening keruh. Gumpalan DNA berwarna
putih dengan jumlah yang cukup banyak terlihat muncul
pada larutan. DNA yang terbentuk terihat berupa
gumpalan putih. Waktu yang diperlukan untuk
munculnya DNA adalah 11,41 menit.
4. Buah Pisang dengan Detergen Krim
Keterangan:
Hasil dari campuran antara larutan buah pisang, larutan
detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase
larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian
bawah berwarna putih berupa kabut. Pada fase antara
terlihat berwarna kabut. Gumpalan DNA berwarna putih
dengan jumlah yang cukup banyak terlihat muncul pada
bagian atas larutan. DNA yang terbentuk terihat berupa
benang terpilin. Waktu yang diperlukan untuk
munculnya DNA adalah 16,33 menit.
5. Buah Tomat dengan Detergen Bubuk
Keterangan:
Hasil dari campuran antara larutan buah tomat, larutandetergen bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase
larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian
bawah berwarna kuning muda. Pada fase antara terlihat
berwarna kuning keruh berupa cincin DNA dengan
umlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan
untuk munculnya DNA adalah 21,47 menit.
6. Buah Tomat dengan Detergen Krim
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
12/21
Keterangan:
Hasil dari campuran antara larutan buah tomat, larutan
detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase
larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian
bawah berwarna kuning muda dan terdapat endapan
berwarna kuning. Pada fase antara terlihat berwarna
putih berupa awan-awan putih DNA dengan jumlah yang
sedikit. Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA
adalah 13,58 menit.
7. Bawang Bombay dengan Detergen Bubuk
Keterangan:
Hasil dari campuran antara larutan bawang bombay,
larutan detergen bubuk dan etanol dingin adalah
terbentuk larutan berwarna hijau muda dan terdapat
banyak gumpalan putih di dalam larutan tersebut. DNA
terbentuk pada larutan. DNA terlihat berwarna putih
dengan jumlah yang cukup banyak. Waktu yang
diperlukan untuk munculnya DNA adalah 23,23 menit.
8. Bawang Bombay dengan Detergen Krim
Keterangan:
Hasil dari campuran antara larutan bawang bombay,
larutan detergen krim dan etanol dingin adalahterbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna
bening dan bagian bawah berwarna hijau muda. Pada
fase antara terlihat larutan berwarna hijau berupa
awan-awan putih DNA dengan jumlah yang banyak.
Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA
adalah 10,26 menit.
9. Brokoli dengan Detergen Bubuk
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
13/21
Keterangan:
Hasil dari campuran antara larutan brokoli, larutan
detergen bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase
larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian
bawah berwarna hijau. Pada fase antara terlihat larutan
berwarna putih berupa kabut DNA dengan jumlah yang
cukup banyak. Waktu yang diperlukan untuk munculnya
DNA adalah 24,20 menit.
10. Brokoli dengan Detergen Krim
Keterangan:
Hasil dari campuran antara larutan brokoli, larutan
detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase
larutan dimana bagian atas berwarna bening dan bagian
bawah berwarna hijau. Pada fase antara terlihat larutan
berwarna hijau putih berupa gumpalan DNA dengan
umlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan
untuk munculnya DNA adalah 16,12 menit.
11. Tabel Kerja
No Buah DetergenPengamatan
Warna Bentuk Waktu Jumlah
1 PepayaBubuk Putih Benang terpilin 22,6 menit ++
Krim Putih Benang terpilin 14,33 menit ++++
2 PisangBubuk Putih Benang terpilin 11,41 menit +++
Krim Putih Benang terpilin 16,33 menit ++++
3 TomatBubuk Putih Benang terpilin 21,47 menit +
Krim Putih Benang terpilin 13,58 menit +
4Bawang
bombay
Bubuk Putih Benang terpilin 23,23 menit +
Krim Hijau Benang terpilin 10,26 menit +
5 BrokoliBubuk Putih Benang terpilin 24,20 menit +
Krim Hijau putih Benang terpilin 16,12 menit +
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
14/21
Keterangan:
+ = sedikit
++ = cukup banyak
+++ = banyak
++++ = sangat banyak
G. PEMBAHASAN
Deoxyribonucleic acidatau DNA merupakan senyawa kimia yang paling penting
dalam makhluk hidup.DNA merupakan senyawa yang mengandung informasi genetik
makhluk hidup dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Keseluruhan DNA dalam
suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi bagian gen yang fungsional maupun
non-fungsional dalam sel organisme. DNA genom meliputi gen danintergen .
Keseluruhan DNA dalam suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi
bagian gen yang fungsional maupun non-fungsional dalam sel organisme. DNA genom
meliputi gen dan intergen. Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat menyebabkan
rusaknya membrane sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen
dengan protein dan lemak pada membrane membentuk senyawa lipid protein-deterjen
kompleks. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung
hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk
suatu ikatan kimia.
Adapun praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara isolasi DNA dari
beberapa jenis tumbuhan, mengetahui keefektifan beberapa deterjen untuk isolasi DNA
dari beberapa jenis tumbuhan dan mengamati DNA dari sel tumbuhan.
Langkah pertama yang dilakukan dalam isolasi DNA adalah membuka jaringan
dari bahan yang akan diisolasi. Bahan yang akan digunakan pada praktikum ini adalah
tumbuhan, oleh karena itu teknik yang digunakan harus cukup kuat dalam membuka sel,karena adanya dinding sel, tetapi tidak sampai merusak isi sel, apalagi sampai
memotong DNA. Bahan yang digunakan sebaiknya dari bahan yang segar, karena bahan
yang sudah terlalu lama dan tidak segera diisolasi akan mengandung DNA yang sudah
terdegradasi dan dapat juga terkontaminasi dengan DNA eksogen, misalnya oleh DNA
bakteri.
Preparasi DNA yang panjang dan murni merupakan sesuatu yang sangat
diharapkan. Tekanan yang dibutuhkan untuk membuka dinding sel juga dapat
memotong DNA, sehingga diperlukan tindakan yang harus sungguh-sungguh menjaga
DNA yang dihasilkan dan panjangnya. Nukleus yang utuh merupakan sumber yang baik
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
15/21
untuk DNA tumbuhan yang panjang, nucleus tersebut bisa sulit untuk diisolasi dalam
jumlah yang banyak, dan teknik yang dibutuhkan sangat sulit. Polisakarida dan tannin
merupakan masalah utama dalam tumbuhan karena mereka sulit dipisahkan dari DNA.
Secara umum prosedur ekstraksi untuk isolasi DNA harus memenuhi tiga
kriteria utama: 1. Harus bisa menghasilkan DNA yang murni, untuk penggunaan
selanjutnya. Misalnya untuk analisa RFLP, harus digunakan DNA yang cukup murni
untuk bisa dipotong oleh restriction endonuclease dan ditransfer ke membrane untuk
analisis Southern. Untuk analisis polymerase chain reaction (PCR) ekstrak DNA harus
tidak mengandung kontaminan DNA yang dapat mengganggu PCR. 2. DNA harus utuh
untuk memberikan pola migrasi yang akurat pada gel electriphoresis. 3. DNA yang
dihasilkan harus mencukupi. 4. Prosedur yang digunakan harus cepat, sederhana dan
murah, dan jika memungkinkan bisa dihindari penggunaan bahan kimia yang berbahaya
Penelitian yang telah dilakukan oleh Bahl and Pfenninger, 1996, menunjukkan
bahwa DNA dengan berat molekul yang tinggi dapat dihasilkan dari beberapa jaringan
menggunakan detergen dari berbagai merk. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada
kualitasnya dan hasil isolasi DNA yang diperoleh dapat dideteksi dengan metode lain
dan DNA yang diperoleh dapat digunakan sebagai cetakan untuk reaksi PCR.
Konsentrasi detergen yang direkomendasikan adalah 100 l detergen cair ditambah
dengan 1,5 akuades. Bubuk sabun cuci yang dijual di pasaran biasaya mengandung
campuran detergen, (untuk menghilangkan bahan-bahan organik), enzim (misalnya
protease dan lipase), dan kompleks penkhelat (misalnya EDTA), seperti kandungan pada
buffer yang biasa digunakan pada isolasi DNA (Bahl and Pfenninger, 1996).
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Proses ini harus
dilakukan dengan hatihati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk
megeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan mememcahkan dinding sel,membrane plasma dan membrane inti baik dengan cara mekanik maupun kimia. Cara
mekanik bias dilakukan dengan pemblenderan sedangkan secara kimiawi dengan cara
pemberian senyawa yang dapat merusak membrane sel dan membrane inti salah satunya
dengan diterjen .Tahap pertama adalah pemlenderan buah dan tumbuhan selama 40
detik tidak boleh lebih karena akan merusak struktur DNA. Selanjutnya dengan proses
kimia yaitu dengan penambahan diterjen ( sedikit gelembung ) karena semakin banyak
gelembung akan memepersulit dalam proses pengamatan DNA. Proses ekstraksi
kimiawi dilakukan dengan deterjen bubuk dan krim. Penambahan deterjen dalam isolasi
DNA dapat dilakukan karena deterjen dapat menyebabkan rusaknya membran sel,
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
16/21
melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak
pada membran membentuk senyawa lipid protein-deterjen kompleks. Senyawa
tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan
hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan
kimia. Deterjen mengandung sodium dodesil sulfat (SDS) yang dapat menyebabkan
hilangnya molekul lipid pada membran sel sehingga struktur membrane akan rusak dan
melisiskan isi sel.
Isolasi DNA dengan deterjen bubuk dan krim memiliki langkah yang sama,
diawali dengan dilarutkannya 5 g deterjen ke dalam 100 mL aquades, diaduk perlahan
selama 15 menit dan usahakan jangan sampai berbusa, hal ini bertujuan untuk
mempermudah proses pengamatan munculnya gelembung-gelembung DNA sekaligus
untuk melisis sel pada buah. Deterjen yang sudah dilarutkan tadi kemudian masing -
masing dicampur dalam 4 ml jus buah maupun sayur yang sudah diblender, sehingga
ada 10 buah tabung reaksi yang diamati dengan detergen yang berbeda-beda dalam
setiap tabungnya. Kemudian tambahkan 1 spatula garam dapur kedalam tiap - tiap
tabung reaksi dan diaduk selama 10 menit sampai diperoleh campuran yang homogen.
Penambahan garam dapur bertujuan untuk memudahkan pemisahan benang-benang
DNA dari larutan dan untuk mengendapkan kotoran kotorannya sehingga benang-
benang DNA tersebut akan mudah diamati, selain itu penambahan garam bertujuan
sebagai buffer yang menjaga pH dan tingkat konsentrasi DNA dan untuk memekatkan
DNA . Selanjutnya larutan tadi dicelupkan ke dalam air panas hal ini dapat terjadi
karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu membentuk ikatan dengan kutub
negative pada ikatan fosfat DNA. Saat ion Na+ garam berikatan dengan fosfat. Langkah
berikutnya adalah melakukan penyaringan hasil campuran sebelumnya sebanyak 2 kali
untuk memisahkan kotoran yang mengendap dengan seratnya yang banyak. 6 ml hasilPenyaringan pada tersebut kemudian ditambahkan 5 ml etanol 96% dingin. Etanol ini
berfungsi untuk menggumpalkan DNA atau presipitasi. Dan langkah akhir adalah
melakukan pengamatan proses timbulnya benang - benang DNA, mulai dari warna,
bentuk dan jumlah DNA yang dihasilkan.
Dari hasil data yang diperoleh dalam praktikum yang telah dilakukan, dapat
dijelaskan bahwa pada detergen krim mempunyai daya rusak paling rendah dalam
merusak membran sel, sehingga DNA yang dihasilkan dalam proses pengamatan pun
hanya terlihat sedikit, akibat memberan sel tidak dapat dirusak, sehingga DNA yang ada
dalam inti sel pun menjadi tidak bisa diamati. Rata-rata dalam percobaan isolasi DNA
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
17/21
dengan sabun krim, menunjukan gelembung-gelembung DNA yang dihasilkan berada
dibagian bawah tabung reaksi. Pada Detergen bubuk, memiliki daya rusak yang baik
pada memberan sel, sehingga DNA juga tidak mengalami kerusakan, saat dikakukan
pengamatan. Proses isolasi DNA dengan menggunakan detergen bubuk menunjukan
bahwa DNA hasil filtrasi rata-rata berada dibagian atas, dan warna hasil filtrasi pun
tidak memiliki pengaruh dari detergen.
Berdasarkan literature didapatkan hasil bahwa antara detergen cair, bubuk, dan
krim yang seharusnya mempunyai daya rusak paling tinggi dalam memecah membran
sel adalah detergen cair. Karena di dalam detergen cair mengandung konsentrasi yang
tinggi misalnya lauryl sulfat yang dapat berfungsi sama dengan dodesil sulfat dan
disodium EDTA, serta kandungan zat pewarna dan zat aktif pemutih yang biasanya ada
dalam detergen cair.
Detergen bubuk menghasilkan warna yang paling baik, yaitu putih, detergen
krim memberikan warna yang kurang baik karena menyebabkan warna filtrat mendekati
warna detergen, sehingga isolasi DNA yang dihasilkan berwarna sama atau hampir sama
dengan filtrat. Ditinjau dari faktor penambahan garam ke dalam larutan detergen pada
proses isolasi DNA, garam digunakan untuk melarutkan DNA, karena ion Na+ yang
dikandung oleh garam mampu memblokir (membentuk ikatan) dengan kutub negatif
fosfat DNA, yaitu kutub yang bisa menyebabkan molekul-molekul saling tolak mnolak
satu sama lain sehinggga pada saat ion Na+ membentuk ikatan dengan kutub negatif
fosfat DNA, DNA akan terkumpul (Dollard, 1994, dalam Jamilah, 2005: 21). Dari
pernyataan tersebut, nampak bahwa selain digunakan untuk menghilangkan protein dan
karbohidrat dan menjaga kesetabilan pH lysing buffer, garam juga membantu proses
pemekatan DNA. Konsentrasi DNA yang terpresipitasi tergantung dari beberapa hal,
antara lain: keenceran sumber DNA yang digunakan dan suhu etanol. Semakin encerfiltrat, maka DNA yang terpresipitasi akan semakin sedikit. Sementara semakin dingin
etanol, DNA yang terpresipitasi semakin pekat. menambahkan bahwa semakin encer
filtrat, maka DNA yang terpresipitasi akan semakin sedikit.
Dari hasil pengamatan didapatkan, campuran antara larutan buah pepaya, larutan
detergen bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas
berwarna bening dan bagian bawah berwarna orange muda. Pada fase antara terdapat
cincin DNA berwarna putih dengan jumlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan
untuk munculnya DNA adalah 22,6 menit. Sedangakan untuk campuran antara larutan
buah pepaya, larutan detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
18/21
dimana bagian atas berwarna bening dan bagian bawah berwarna orange muda. Pada
bagian bawah berwarna orange. Pada fase antara terdapat cincin DNA berwarna putih
dengan jumlah yang sedikit. Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA adalah
14,33 menit.
Kemudian untuk hasil dari campuran antara larutan buah pisang, larutan
detergen bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas
berwarna bening dan bagian bawah berwarna bening keruh. Gumpalan DNA berwarna
putih dengan jumlah yang cukup banyak pada larutan. DNA yang terbentuk terihat
berupa gumpalan putih. Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA adalah 11,41
menit. Sedangkan dari campuran antara larutan buah pisang, larutan detergen krim dan
etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna bening dan
bagian bawah berwarna putih. Pada fase antara terlihat berwarna keruh. Gumpalan DNA
berwarna putih dengan jumlah yang cukup banyak terlihat muncul pada bagian atas
larutan. DNA yang terbentuk terihat berupa kabut. Waktu yang diperlukan untuk
munculnya DNA adalah 16,33 menit.
Hasil dari campuran antara larutan buah tomat, larutan detergen bubuk dan
etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna bening dan
bagian bawah berwarna kuning muda. Pada fase antara terlihat berwarna putih berupa
cincin DNA dengan jumlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan untuk
munculnya DNA adalah 21,47 menit. Sedangkan hasil dari campuran antara larutan
buah tomat, larutan detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan
dimana bagian atas berwarna bening dan bagian bawah berwarna kuning muda dan
terdapat endapan berwarna kuning. Pada fase antara terlihat berwarna putih berupa
cincin DNA dengan jumlah yang sedikit. Waktu yang diperlukan untuk munculnya
DNA adalah 13,58 menit.Hasil dari campuran antara larutan bawang bombay, larutan detergen bubuk dan
etanol dingin adalah terbentuk larutan berwarna hijau muda dan terdapat banyak
gumpalan putih di dalam larutan tersebut. DNA terlihat berwarna putih dengan jumlah
yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA adalah 23,23 menit.
Lalu Hasil dari campuran antara larutan bawang bombay, larutan detergen krim dan
etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna bening dan
bagian bawah berwarna hijau muda. Pada fase antara terlihat larutan berwarna putih
berupa cincin DNA dengan jumlah yang banyak. Waktu yang diperlukan untuk
munculnya DNA adalah 10,26 menit.
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
19/21
Dan terakhir untuk hasil dari campuran antara larutan brokoli, larutan detergen
bubuk dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan dimana bagian atas berwarna
bening dan bagian bawah berwarna hijau. Pada fase antara terlihat larutan berwarna
putih berupa kabut DNA dengan jumlah yang cukup banyak. Waktu yang diperlukan
untuk munculnya DNA adalah 24,20 menit. Sedangkan Hasil dari campuran antara
larutan brokoli, larutan detergen krim dan etanol dingin adalah terbentuk 3 fase larutan
dimana bagian atas berwarna bening dan bagian bawah berwarna hijau. Pada fase antara
terlihat larutan berwarna hijau putih berupa gumpalan cincin DNA dengan jumlah yang
cukup banyak. Waktu yang diperlukan untuk munculnya DNA adalah 16,12 menit.
Hasil isolasi DNA sangat dipengaruhi oleh jenis buah dan deterjen yang
digunakan. Terbukti dari hasil pengamatan bahwa pada masing-masing buah didapatkan
hasil yang berbeda, begitu pula untuk masing-masing jenis deterjen yang digunakan.
Apabila dilihat dari sumber DNA yang digunakan untuk pengisolasian ini, macam yang
digunakan menunjukkan perbedaan yang nyata. Kelima macam buah yang digunakan
untuk sumber DNA menghasilkan DNA berbentuk benang terpilin dengan warna sesuai
dengan warna asli buah tersebut.
Kemudian setelah diamati proses timbulnya DNA, meliputi waktu yang
diperlukan, serta banyak sedikitnya DNA yang terbentuk. Maka hasil yang didapatkan
yaitu larutan yang paling cepat membentuk gumpalan DNA adalah bawang
bombay+deterjen krim yaitu 10,26 menit dan pisang+deterjen bubuk yaitu 11,41 menit.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa buah yang akan lebih cepat menghasilkan gumpalan
DNA adalah yang memiliki kandungan air lebih sedikit. Karena semakin tinggi kadar air
maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang
terpretisipasi juga akan sedikit (lama). Dimana kandungan air dalam bawang bombay
dan pisang lebih sedikit dibandingkan dengan tomat, pepaya dan brokoli sehingga DNAyang terpresipitasi lebih banyak dan cepat. Namun untuk diterjen belum sesuai dengan
pendapat bahwa dimana urutan diterjen yang paling baik digunakan untuk isolasi DNA
adalah deterjen bubuk, deterjen cair, lalu deterjen krim. Karena dari hasil pengamatan
yang diperoleh bahwa larutan yang paling banyak menghasilkan gumpalan DNA adalah
larutan tumbuhan dengan deterjen krim yaitu bawang bombay+deterjen krim dan
brokoli+deterjen krim.
Jika dilihat secara keseluruhan, semua sumber DNA mampu menghasilkan DNA
dengan cukup baik. Untuk masing-masing sumber DNA, jenis deterjen yang digunakan
mempengaruhi banyaknya DNA yang dihasilkan dan waktu pembentukannya pun
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
20/21
bervariasi. Larutan dengan deterjen bubuk dan deterjen krim menghasilkan DNA
dengan jumlah relatif sama. Namun dari kedua jenis deterjen tersebut tidak dapat
dibandingkan mana yang lebih baik dalam mengisolasi DNA karena pada setiap
perlakuan menunjukkan hasil yang relatif sama. Adanya hasil warna dan perbedaan
lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan DNA dipengaruhi oleh beberapa
faktor, selain deterjen dan sumber DNA memilki kemampuan yang berbeda-beda,
perbedaan waktu ini juga disebabkan oleh kekurang telitian praktikan dalam mengamati
DNA yang terbentuk dan suhu etanol yang digunakan tidak konstan serta dalam proses
penambahan etanol tidak dilakukan secara perlahan melalui dinding tabung reaksi.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Isolasi DNA beberapa jenis tumbuhan dilakukan dengan cara mekanik dan kimiawi,
cara mekanik yaitu dengan merusak dinding dan membrane sel dan juga membrane
inti yang mana pada praktikum ini digunakan blender; sedangkan cara kimiawi yaitu
dengan menggunakan deterjen, etanol dan garam untuk membantu presipitasi DNA.
2. Kefektifan suatu deterjen untuk mengisolasi DNA dilihat dari tingkat daya rusaknya
terhadap membrane sel, semakin tinggi daya rusaknya semakin mudah DNA diamati,
dalam praktikum ini deterjen yang paling efektif dalam mengisolasi DNA adalah
deterjen bubuk.
3. DNA dari sel tumbuhan dapat diamati melalui percobaan isolasi DNA menggunakan
deterjen dimana DNA akan tampak dari hasil presipitasinya, semakin banyak hasil
presipitasinya semakin mudah diamati.
-
7/26/2019 A5 BIOKIM
21/21
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., L.G. Mitchell and J.B. Reece. 2004. Biology: Concept and Connections.
The Benjamin/Cummings Pub. Co., Inc.Clark, M.S. (1997). Plant Molecular Biologi. Lab Fox. BIOS Scientific Publisher Limited.
UK.
Dollard, K. (1994), DNA isolation from onion. Diambil pada tanggal 18 Juni 2006, dari
http://www.accessexcellence.org/AE/AEC/AEF/1994/dollard onionDNA.html.
Fitriya, R.T. 2015. Keefektifan Metode Isolasi DNA Kit dan CTAB/NaCl yang
Dimodifikasi pada Staphylococcus aureus dan Shigella dysentria. Surabaya:
Unesa.Ferniah, R.S. 2013. Optimasi Isolasi DNA Cabai (Capsicum annuum L.) Berdasar Perbedaan
Kualitas danKuantitas Daun serta Teknik Penggerusan. Semarang: UNDIP.
Jusuf, M. 2001. Genetika 1 Struktur dan Ekspresi Gen. Jakarta : Sagung Seto.
Madhad, V.J. 2014. The Rapid & Non-Enzymatic isolation of DNA from the Human
peripheral whole blood suitable for Genotyping. India: Saurashtra University.
Murray, M.G., W.F. Thompson. (1980). Rapid Isolation of High Molecular Weight Plant
DNA. Carnegie Institution of Washington. Departement of Plant Biology.
Stanford.USA.
Sadava, D. 2004.Life: The Science of Biology. 5th ed. Sinauer Associates, Inc.
Suryo. 2012. Genetika Strata 1. Yogyakarta : UGM Press.
Surzycki, S. 2000.Basic Techniques in Molecular Biology. Berlin, Heidelberg, New York:
Springer-Verlag.
Ukwubile, C.A. 2014. Genomic DNA extraction method from Annona senegalensis Pers.
(Annonaceae) fruits. Nigeria: University Ibadan.