web viewlaporan eksperimen fisika i. tetes minyak ... robert milikan melakukan percobaan tetes...
TRANSCRIPT
LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA I
Zudah Sima’atul Kubro
G74120023
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
TETES MINYAK MILLIKANRekan Kerja :1. Pina Widi Ilahi G741200122. Astuti A G741200383. Nuvitariani G74120081
Asisten :Dadi Irawan (G74110020)
2
Judul
Tetesan Minyak Millikan
Tujuan
1. Menentukan muatan tetesan minyak
2. Mengamati sifat diskrit muatan (kuantisasi muatan) pada tetesan minyak
Peralatan dan Bahan
1. Set peralatan Millikan Oil Drop
2. Minyak nonvolatil
3. Sumber tegangan
4. Multimeter
5. Laptop
6. Kamera
7. Tissu
Dasar Teori
Elektron merupakan suatu partikel yang bermuatan negatif.semua konsep fisika yang berhubungan dengan hal yang bersifat mikroskopis maka akan disinggung sifat elektron diantaranya komponen nilai muatannya. Sehinnga perann nilai muatan elektron sangat penting misal daalam aspek kelistrikan misal tentang arus listrik yang dinyatak sebagai muatan per waktu. Namun hal yang paling penting yakni nilai muatan elektron tersebut diperoleh dari proses apakah dan ternyata proses penentuan mustsn elektron teersebut diperoleh dari percobaan tetes minyak milikan , sehingga akan dilakukan percobaan tets milikan untuk mengetahui komponen jari-jari butiran minyak serta muatannya (Widodo dkk 2011).
Robert milikan melakukan percobaan tetes minyak milikan dengan penggunaan beberapa konsep dasar diantaranaya viskositas. Viskositas terjadi pada fludia ketika fluida mengalir dengan kecepatan yang berbeda misal pada pipa. Perbedaan kecepatan terjadi dimana kecepatan di dekat permukaan yang bergerak lebih cepat dari pada dengan jauh. Viskositas diperngaruhi oleh koefisien
3
viskositas suatu zat (η), luas permukaan bergerak (A)serta panjang tempuh bergerak (x)[1].
Setelah itu terdapat konsep hukum stokes yakni ketika benda yang sangat kecil melewati alirann fluida maka akan mengalami gaya hambat sebesar
Fr=6 πη rv (1)
Selain gaya stokes , terdapat pula gaya gravitas (Fg), gaya archimedes (Fa) seperti teori viskositas bola jatuh bebas yakni seperti gambar berikut.
Gambar 1. Viskositas bola jatuh
sehingga ketika butiran jatuh bebas per samaannya menjadi
Fg=moil .g (2)
Fa=mL .g (3)
maka
(4)
jika
maka (5)
dan jika
maka
(6)
sehingga
(7)
Maka nilai jari-jari butiran minyak sebe
4
(8)
Dan ketika butiran minyak pada plat potensial dipengaruhi medan listrik . Medan listrik disini berpengaruh sebagai penimbul gaya lorentz yang dapat menggerakkan muatan karena ada gaya tersebut sehinnga F = qE dan juga E=U/d maka
(10)
Atau (11)
Ketika butiran minyak dalam kondisi seimbang maka
(12)
Maka muatan ketika benda hanya terdpat v turun = v1 maka
(13)
namun ketika butiran minyak proses du arah dimana v turun =v1 dan v naik = v2 maka
(14)
Dengan penambahan (-koreksi Chunningham) qc maka
(15)
(Widodo 2011).
5
Data dan Pengolahan data
Hasil Eksperimen
Tabel 1 kecepatan tetesan minyak
No Tetesan Minyak
Kecepatan saat turun (gravitasi)
Kecepatan saat naik (Medan
listrik)
Kecepatan saat turun (Medan
Listrik)1 A 2,72 x 10-5 m/s 6,10 x 10-5m/s 1,30 x 10-4m/s
2 B 2,27 x 10-5m/s 1,00 x 10-4 m/s 1,60 x 10-4m/s
3 C 1,80 x 10 -5 m/s 8,33 x 10-5m/s 8,70 x 10-5m/s
4 D 3,18 x 10-5m/s 6,25 x 10-5m/s 2,50 x 10-4m/s
5 E 2,00 x 10-5m/s 5,00 x 10-5m/s 1,25 x 10-4m/s
Menghitung Muatan Elektron
Definisi simbol-simbol yang digunakan, dalam satuan SI:
q – muatan, dalam coulomb, yang dibawah oleh tetesan (droplet)
d – jarak pisah pelat-pelat di dalam kondenser dalam m
– kerapatan (density) minyak = 886 kg/m3
g – percepatan gravitasi dalam = 9.8 m/s2
– kekentalan (viscosity) udara = 1.81x10-5 Ns/m2 (poise)
b – konstanta, sama dengan 8.20 x l0-3 Pa.m
p – tekanan barometrik = 101,3 x 103 Pa
a – radius tetesan dalam m
vf– kecepatan jatuh dalam m/s
vr– kecepatan naik dalam m/s
V – perbedaan potensial yang melintasi pelat-pelat dalam volt
6
Prosedur Penghitungan Muatan Elektron
1. Menggunakan persamaan (7) (page 2), hitung radius (a) tetesan minyak:
a=√( b2 p )
2
+9 v f
2 gρ− b
2 p
2. Substitusi a dari persamaan diatas untuk mencari massa (m) tetesan minyak:
m = 4/3 a3
¿ 43
π [√( b2 p )
2
+9 v f
2 gρ− b
2 p ]3
3. Substitusi m dari perhitungan di atas kedalam persamaan (3) untuk memperoleh muatan yang dibawa oleh tetesan (q). Gunakan formula yang diturunkan pada pendahuluan untuk menghitung muatan elektron (diturunkan dari persamaan 10):
q=43
πρg [√( b2 p )
2
+9 vf
2 gρ− b
2 p ]3
( vf +vr )E v f
Catatan:
1. Nilai untuk e yang diterima adalah 1.60 x 10-19 coulomb.2. Persamaan (10) ekivalen dengan persamaan di atas, jika E (e.s.u.) = V
(volts)/300d (cm)
Tabel 2Data Hasil Perhitungan
No Tetesan Minyak Jari-jari Massa Muatan
1 A 4.663 x 10-7 3.761 x 10-16 3.274 x 10-17
2 B 4.227 x 10-7 2.801 x 10-16 1.454 x 10-17
3 C 3.724 x 10-7 1.916 x 10-16 5.682 x 10-17
4 D 5.072 x 10-7 4.839 x 10-16 2.994 x 10-17
5 E 3,945 x 10-7 2.277 x 10-16 3.534 x 10-17
Rata-Rata 0,4334 x 10-6 4.326 x 10-16 3.898 x 10-16
7
Menghitung Persentase Error Muatan
% error=|q (ksperimen)−q(rata−rata)|
q(rata−rata)x100 %
% Akurasi=100 %−%error
Tabel 3Data Hasil Perhitungan
No Tetesan Minyak % error % Akurasi
1 A 3,36 % 96,6 %
2 B 57,1 % 42,9 %
3 C 67,7 % 32,3 %
4 D 11,6 % 88,4 %
5 E 4,31 % 95,7 %
Pembahasan
Pada tahun 1911 melakukan percobaan laboratorium untuk mengukur
besarnya muatan elektron e, serta untuk menentukan apakah muatan yang
terkuantisasi (di lain kata-kata, untuk melihat apakah muatan dalam kelipatan
bilangan bulat dari e). Sangat menarik untuk dicatat bahwa Profesor Millikan
mendapat Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1923 untuk mengukur
muatan pada elektron, berdasarkan Percobaan yang terkenal JJ Thompson dari
1897. Profesor Millikan konsep bahwa ada dua jenis muatan listrik, positif dan
negatif, yang pertama kali diusulkan oleh Benjamin Franklin pada tahun 1747,
tidak sampai 1891 Dr G. Johnstone Stoney mengungkapkan bahwa elektron
adalah nama dari unit alami listrik. Kemudian Profesor Millikan membuat
8
beberapa inovasi untuk meningkatkan percobaan. Pertama, tetesan minyak yang
digunakan bukan air, untuk mengurangi kecenderungan tetesan menguap saat
percobaan sedang dilakukan. Kedua, tingkat rendah sumber radioaktif digunakan
untuk menambah muatan pada tetesan. Ketiga, medan listrik yang besar
digunakan sehingga tetesan yang jatuh karena gravitasi dapat dibawa kembali lagi
dengan menambah medan. Hal ini memungkinkan pengukuran pada tetesan yang
sama harus dilakukan berulang-ulang, dengan Sumber radioaktif yang digunakan
untuk mengubah jumlah muatan pada tetesan tersebut (Ulab 2011).
Apparatus tetes minyak Milikan terdiri dari sebuah tabung yang
didalamnya terdapapat mikroskop, sprayer, sinar x, pelat logam bermuatan positif
dan pelat logam bermuatan negatif. Mikroskop atau teropong digunakan untuk
melihat atau memperbesar ukuran dari tetes minyak, Sprayer atau alat penyemprot
digunakan untuk menyemprotkan minyak sehingga membentuk tetesan kecil
dimana tetes minyak tersebut akan melewati lubang pada pelat logam bermuatan
positif yang terdapat pada bagian atas. Sinar x byang ada pada tabung akan
menerangi tabung. Hal ini menyebabkan udara menjadi terionisasi, sehingga
elektron-elektron akan melekat pada tetes minyak, sehingga tetes minyak menjadi
bermuatan listrik negatif. Ada yang menyerap satu,dua, atau lebih elektron. Jika
pelat logam tidak diberi beda potansial, tetes-tetes minyak tetap jatuh karena
pengaruh grafitasi (Mukafah 2013). Dengan adanya pelat logam bertegangan yang
berada di bagian atas tabung dan di bagian bawah tabung ruang bawah ini, akan
mampu menghasilkan tegangan listrik. Medan listrik yang dihasilkan di dalam
ruang bawah dengan tegangan ini akan berpengaruh pada tetes minyak, jika
tegangan yang dikenakan tepat, gaya elektromagnetik akan menyeimbangkan
9
gaya gravitasi pada drop, dan drop akan menggantung melayang di udara karena
mengalami gaya tolak listrik. Sesuai dengan hukum coloumb, tetes minyak yang
mengikat lebih banyak elektron akan tertolak lebih kuat. Pergerakan tetes minyak
dapat dilihat menggunakan mikroskop (McAllister 2003).
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 1, dapat diketahui bahwa rata-
rata dari kesemua tetesan minyak, kecepatan gravitasi nya lebih kecil
dibandingkan dengan kecepatan medan listrik saat naik. Namun dapat dilihat juga
bahwa kecepatan medan listrik saat tetesan minyak naik rata-rata lebih besar juga
daripada kecepatan medan listrik saat turun. Kecepatan gravitasi yang terdapat
pada tetesan air juga berbeda dengan nilai gravitasi yang sesungguhnya yakni 9,8
m/s2. Nilai gravitasi yang di dapatkan berdasarkan percobaan mempunyai nilai
yang lebih kecil, hal ini bisa dipengarungi oleh adanya proses ionisasi dan medan
listrik yang terdapat pada tabung.
Dari data tabel yang kedua, kita bisa mengetahui jari-jari, massa dan
muatan yang terdapat dalam tetes minyak. Namun disini massa elektron yang di
dapatkan mempunyai perbedaan yang jauh dengan massa elektron yang sesuai
dengan literatur. Hal ini bisa terjadi karena pemilihan bulir yang di hitung
mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, ada yang mempunyai kecepatan yang
cepat namun juga ada yang mempunyai kecepatan yang lambat. Selain itu
pergerakan butiran tetesan yang tidak menentu ada yang vertikal namun juga ada
yang miring dengan sudut tertentu bisa saja menyebabkan pemilihan yang salah
saat menentukan kecepatan naik dan turunnya.
Untuk tabel yang ketiga menunjukkan error dan akurasi yang terjadi
selama percobaan berlangsung. Jika dilihat dari tabel tersebut masing-masing tetes
10
mempunyai error dan akurasi yang berbeda-beda. Namun yang mempunyai nilai
paling bagus didapatkan pada tetes minyak yang pertama dan yang kelima. Untuk
tetes minyak yang ketiga data yang didapatkan tidak begitu bagus. Hal ini bisa
terjadi karena adanya kesalahan pengamatan terhadap tetesan minyak nya. tetesan
minyak yang seringkali tidak terlihat juga berpengaruh terhadap pengamatan.
Percobaan tetes minyak milikan ini berguna untuk mengamati sifat diskrit
muatan, serta untuk menentukan jari-jari muatan serta massa nya yang sangat
kecil. Beberapa kesusahan dalam praktikum di antaranya yaitu, kendala pada
sprayer nya, yaitu sprayer tidak begitu menghasilkan banyak tetesan minyak
sehingga tetesan yang terlihat pada video nya tidak begitu jelas dan banyak. Selain
itu pengamatan terhadap tetesan juga agak sulit karena ada 5 data video, selain itu
pada masing-masing data, tetesan tetesan yang dihasilkan mempunyai kecepatan
yang berbeda-beda sehingga harus sering mengulang-ulang menghitung datanya
jika hasil data nya tidak sesuai.
Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa,
muatan tetesan minyak dapat ditentuka menggunakan percobaan tetes minyak
milikan dan sifat diskrit muatan (kuantisasi muatan) pada tetesan minyak juga
dapat teramati.
Daftar Pustaka
McAllister R. 2003. The Millikan Oil Drop Experiment [Internet]. [Diakses Pada
2014 Desember 11]. Tersedia
11
pada
:http://ffden-2.iphys.uaf.edu/212_fall2003.web.dir/Ryan_McAllister/
Slide3.html
Mukafah S. 2013. Percobaan minyak milikan [Internet]. [Diakses Pada 2014
Desember 11]. Tersedia pada :
http://syahrir010.blogspot.com/2013/05/percoaan-milika.html
Ulab.2011. The Millikan Oil-Drop Experiment [Internet]. [di akses pada 2014
Desember 11]. Tersedia
pada :http://physics.bu.edu/ulab/modern/Millikan.pdf
Wahyuni I, Lutvial H, Kamelia, Paramitha MA, Istiqomah S. 2014. Tetes Minyak
Millikan. Jurnal tetes minyak milikan : 1-4
Widodo A, Yudha AP, Eka D, Depta M, Zainuri M. 2011. Percobaak milikan. Jurnal fisika modern :1-5
Bag 3 https://www.youtube.com/watch?v=fUwnbt3vCKk&feature=youtu.be
Bag 2 https://www.youtube.com/watch?v=Q0WYcpEE_ao&feature=youtu.be
Bag 4 https://www.youtube.com/watch?v=IfzYT9ruS1Y&feature=youtu.be
Bag 1 https://www.youtube.com/watch?v=75_DFAZ4EKE
Bag 5 https://www.youtube.com/watch?v=A-LFQvhOf5M&feature=youtu.be
12
Riwayat Penulis (Foto saat Praktikum)
13
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.202468
1012
Grafik Hubungan (cos^2)θ vs Vperc
(cos^2)θ
Vper
c (vo
lt)
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.202468
1012
Grafik Hubungan (cos^2)θ vs Vhit
(cos^2)θ
Vhit
(vol
t)
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.502468
1012
Grafik Hubungan cosθ vs Vperc
cos θ
Vper
c (vo
lt)
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.502468
1012
Grafik Hubungan cosθ vs Vhit
cos θVh
it (v
olt)
2
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.202468
1012
Grafik Hubungan (cos^2)θ vs Vperc
(cos^2)θ
Vper
c (vo
lt)
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.202468
1012
Grafik Hubungan (cos^2)θ vs Vhit
(cos^2)θ
Vhit
(vol
t)
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.502468
1012
Grafik Hubungan cosθ vs Vperc
cos θ
Vper
c (vo
lt)
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.502468
1012
Grafik Hubungan cosθ vs Vhit
cos θVh
it (v
olt)