sistem irigasi tetes

Upload: muhammad-iqbal

Post on 14-Jan-2016

258 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

s8

TRANSCRIPT

Sistem Irigasi Tetes

Sistem Irigasi TetesFAKULLTAS TEKNIK UNRAM 2015 A. DEFINISI Irigasi tetes adalah suatu sistem pemberian air melalui pipa/ selang berlubang dengan menggunakan tekanan tertentu, dimana air yang keluar berupa tetesan-tetesan langsung pada daerah perakaran tanaman. B.TUJUAN IRIGASI TETESTujuan dari irigasi tetes adalah untuk memenuhi kebutuhan air tanaman tanpa harus membasahi keseluruhan lahan, sehingga mereduksi kehilangan air akibat penguapan yang berlebihan, pemakaian air lebih efisien, mengurangi limpasan, serta menekan/mengurangi pertumbuhan gulma.c. Ciri ciri sistem irigasi tetesDebit air kecil selama periode waktu tertentuAir akan menyebar di tanah baik ke samping maupun ke bawah karena gaya kapiler dan gravitasi. Bentuk sebarannya tergantung jenis tanah, kelembaban, permeabilitas tanah dan jenis tanaman.Frekuensi pemberian air yang tinggi.D. Unsur unsur Irigasi TetesMenurut Michael (1978) unsur-unsur utama pada irigasi tetes yang perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan peralatan irigasi tetes adalah :a. Sumber air, dapat berupa sumber air permanen (sungai, danau, dan lain-lain), atau sumber air buatan (sumur, embung dan lain-lain)

b.Sumber daya, sumber tenaga yang digunakan untuk mengalirkan air dapat dari gaya gravitasi (bila sumber air lebih tinggi daripada lahan pertanaman), dan untuk sumber air yang sejajar atau lebih rendah dari pada lahan pertanaman maka diperlukan bantuan pompa. Untuk lahan yang mempunyai sumber air yang dalam, maka diperlukan pompa penghisap pompa air sumur dalam.

c. Saringan, untuk mencegah terjadinya penyumbatan maka diperlukan beberapa alat penyaring, yaitu saringan utama (primary filter) yang dipasang dekat sumber air, sringan kedua (secondary filter) diletakkan antara saringan utama dengan jaringan pipa utamaF. Kegunaan Dari Irigasi TetesMenurut Hansen (1986) kegunaan dari Irigasi Tetes adalah :

a.Untuk menghemat penggunaan air tanaman.b.Mengurangi kehilangan air yang begitu cepat akibat penguapan dan infiltrasi.c.Membantu memenuhi kebutuhan air tanaman pada awal penanaman sehingga juga akan meningkatkan pemanfaatan unsur hara tanah oleh tanaman.d.Mengurangi stresing atau mempercepat adaptabilitas bibit sehingga meningkatkan keberhasilan tumbuh tanaman.e.Melakukan pemanenan air hujan lewat wadah irigasi tetes secara terbatas sehingga dapat digunakan tanaman.

Kesesuaian PemakaianTanaman Biasanya cocok untuk tanaman semak, pohon, dan menjalar Tanaman dengan nilai ekonomi tinggi Topografi Bisa dipakai di semua jenis slope Tanah Bisa dipakai di semua jenis tanah Air Harus menggunakan air yang bersih untuk mencegah mampet di emiter Air harus bebas sedimen, ganggang, endapan pupuk,Metoda Pemberian Air pada irigasi tetesPemberian air irigasi pada irigasi tetes meliputi beberapa metoda pemberian, yaitusebagai berikut: Irigasi tetes (drip irrigation). Pada metoda ini, air irigasi diberikan dalam bentuk tetesan yang hampir terus menerus di prmukaan tanah sekitar daerah perakaran dengan menggunakan emitter. Debit pemberian sangat rendah, biasanya kurang dari 12l/jamuntuk point source emitter atau kurang dari 12l/jam untuk line source.

Irigasi bawah permukaan (sub-surface irrigation). Pada metoda ini air irigasi diberikan menggunakan emitterdi bawah permukaan tanah. Debit pemberian pada metoda irigasi ini sama dengan yang dilakukan pada irigasi tetes.

Bubbler irrigation. Pada metoda ini air irigasi diberikan ke permukaan tanah seperti aliran kecil menggunakan pipa kecil (small tube) dengan debit sampai dengan 225l/jam. Untuk mengontrol aliran permukaan (run off) dan erosi sering kali dikombinasikan dengan cara penggenangan (basin) dan alur (furrow).

Irigasi percik (spray irrigation). Pada metoda ini, air irigasi diberikan dengan menggunakan penyemprotan kecil (micro sprinkler) ke permukaan tanah. Debit pemberian irigasi percik sampai dengan 115l/jam. Pada metoda ini, kehilangan air karena evaporasi lebih besar dibandingkan dengan metoda irigasi tetes lainnya.

Irigasi tetes juga dapat dibedakan berdasarkan jenis cucuran air menjadi :(a) Air merembes sepanjang pipa lateral (viaflo)(b) Air menetes atau memancar melalui alat aplikasi yang di pasang pada pipa lateral(c) Air menetes atau memancar melalui lubang-lubang pada pipa lateral

Kelebihan irigasi tetesMeningkatkan nilai guna airMeningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasilMeningkatkan efisiensi dan efektifitas pemberianMenekan resiko penumpukan garamMenekan pertumbuhan gulmaMenghemat tenaga kerjaKekurangan irigasi tetesMemerlukan perawatan yang intensifMembatasi pertumbuhan tanamanKeterbatasan biaya dan teknik

Komponen irigasi tetesJaringan irigasi pada pipaJaringan irigasi tetes menggunakan pipa PVC (Poly Vinyl Chloride) dan PE (Poly Ethylene). Seluruh pipa tersebut diatur sedemikian rupa sehingga terdapat pipa utama, pipa sekunder, dan kalau ada pipa tersier. Pipa yang digunakan biasanya berukuran 0,5-1 inchi (1,27-2,54 cm) dan pipa sekunder 0,24-0,5 inchi (0,61-1,27 cm) (Najiyanti dan Danarti, 1993). Emitter Emiter merupakan alat pengeluaran air yang disebut pemancar. Emiter mengeluarkan dengan cara meneteskan air langsung ke tanah ke dekat tanaman. Daerah yang dibasahi emiter tergantung pada jenis tanah, permeabilitas tanah. Emiter harus menghasilkan aliran yang relatif kecil dan menghasilkan debit yang menghasilkan konstan. Penampang aliran perlu relatif lebar untuk mengurangi tersumbatnya emiter (Hansen, dkk, 1986). TekananMenurut Erizal (2003) keseragaman pemberian air ditentukan berdasarkan variasi debit yang dihasilkan emiter. Karena debit merupakan fungsi dari tekanan operasi, maka variasi tekanan operasi merupakan faktor keseragaman aliran. Oleh karena tekanan berpengaruh pada debit emiter maka semakin besar tinggi air tangki penampungan akan semakin tinggi pula tekanan. Sehingga debit akan semakin besar.

lanjutanDebit EmitterDebit : banyaknya volume air yang mengalir per satuan waktu. Debit yang umum digunakan 4 liter/jam. Pilihan lain bisa 2,6,8 liter/jam.

Daerah terbasahiSemua jenis tanah bersifat lolos air, dimana air akan mengalir melalui ruang-ruang kosong yang terdapat di antara butir-butir tanah. Daerah yang dibasahi oleh suatu areal tergantung pada kecepatan dan volume dari pemancar emiter.W = K (Vw)0.22 x (Cs / q)-0.17

dengan W : lebar daerah terbasahi atau pola penyebaran air (m) Vw : volume air yang diberikan (l) Cs : permeabilitas tanah (m/detik) q : debit emiter (l/jam) K : koefisien empiris (0.0031)

GAMBAR BAHAN IRIGASI TETES

Pipa pipa yang digunakan dalam sistem irigasi tetes

TERIMA KASIH