tetes hidung oxymetazolin

52
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam debu yang masuk ke dalam melalui hidung. Tanpa penyaringan ini mungkin debu ini dapat mencapai paru-paru. Bagian depan dari rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi menahan butiran debu kasar, sedangkan debu halus dan bakteri menempel pada mukosa hidung. Dalam rongga hidung udara dihangatkan sehingga terjadi kelembaban tertentu. Mukosa hidung tertutup oleh suatu lapisan yang disebut epitel respirateris yang terdiri dari sel-sel rambut getar dan sel “leher”. Sel-sel rambut getar ini mengeluarkan lendir yang tersebar rata sehingga merupakan suatu lapisan tipis yang melapisi mukosa hidung dimana debu dan bakteri ditahan dan melekat. Debu dan bakteri melekat ini tiap kali

Upload: haedar-stifa

Post on 28-Dec-2015

877 views

Category:

Documents


178 download

DESCRIPTION

adroi

TRANSCRIPT

Page 1: Tetes Hidung Oxymetazolin

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam debu

yang masuk ke dalam melalui hidung. Tanpa penyaringan ini mungkin debu

ini dapat mencapai paru-paru. Bagian depan dari rongga hidung terdapat

rambut hidung yang berfungsi menahan butiran debu kasar, sedangkan debu

halus dan bakteri menempel pada mukosa hidung. Dalam rongga hidung udara

dihangatkan sehingga terjadi kelembaban tertentu.

Mukosa hidung tertutup oleh suatu lapisan yang disebut epitel

respirateris yang terdiri dari sel-sel rambut getar dan sel “leher”. Sel-sel

rambut getar ini mengeluarkan lendir yang tersebar rata sehingga merupakan

suatu lapisan tipis yang melapisi mukosa hidung dimana debu dan bakteri

ditahan dan melekat. Debu dan bakteri melekat ini tiap kali dikeluarkan ke

arah berlawanan dengan jurusan tenggorokan. Yang mendorong adalah

rambut getar hidung dimana getarannya selalu mengarah keluar. Gerakannya

seperti cambuk, jadi selalu mencambuk keluar, dengan demikian bagian yang

lebih dalam dari lapisan bulu getar ini selalu bersih dan “steril”. Biasanya

pada pagi hari hal ini dapat dicapai.

Bila kedinginan pH lendir hidung akan cenderung naik, sebaliknya

bila kepanasan cenderung pH menurun. Pada waktu pilek, pH lendir alkalis,

sehingga teori sebenarnya dapat disembuhkan denan mudah dengan cara

Page 2: Tetes Hidung Oxymetazolin

menurunkan pHnya, yaitu kearah asam. Jadi pemberian obat dengan tujuan

mengembalikan kondisi normal dari rongga hidung akan menolong.

Obat hidung biasanya diberikan dengan empat cara :

1. Yang biasanya adalah dengan meneteskan pada bagian tiap lubang

hidung dengan menggunakan pipet tetes.

2. Dengan cara disemprotkan, alatnya ada yang jenis untuk mendapatkan

hasil semprotan beruba kabut (atomizer) ada juga yang agak halus

(neulizer) artinya lebih halus dari atomizer.

3. Dengan cara mencucikan dengan alat “nasal douche”

4. Dapat juga dengan cara “inheler”, diisap-isap

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan

Mengetahui dan memahami cara pembuatan tetes hidung

Oxymethazolin HCl

I.2.2 Tujuan Percobaan

Membuat sediaan tetes hidung Oxymethazolin HCl

I.3 Prinsip Percobaan

Pembuatan tetes hidung Oxymethazolin HCl dengan menggunakan alat dan

bahan yang telah disterilkan dimana zat aktif Oxymethazolin HCl dilarutkan

dalam larutan dapar sebagai pembawa yang telah mengandung Benzalkonium

klorida sebagai pengawet dan NaCl sebagai pengisotonis.

Page 3: Tetes Hidung Oxymetazolin

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

a. Jenis-jenis sediaan hidung

- DOM King : 157

Larutan (Spray, tetes hidung, collunaria)

Banyak sediaan sediaan untuk penggunaan lokal pada hidung adalah

larutan berair walaupun cairan petrolatum luas digunakan pada

beberapa dekade sebelumnya, larutan minyak jarang digunakan dan

faktanya tidak direkomendasikan untuk digunakan pada hidung.

Minyak khususnya minyak mineral berbahaya, telah dibuktikan

menyebabkan lipoid atau pneumonia inspirasi dan aspirasi dari cairan

- Scoville’s : 252

Larutan hidung digunakan umumnya melalui satu dari tiga metode.

Metode yang paling umum melalui pemasukan ke dalam lubang

hidung atau lebih tetesan obat dari penetes.

Nasal Douches atau pencuci juga digunakan tetapi kurang

dibandingkan tahun sebelumnya digunakan kantong irigasi, botol atau

wadah logam untuk menyimpan larutan dimana kemudian dimasukkan

secara perlahan ke dalam hidung melalui penutup karet.

Page 4: Tetes Hidung Oxymetazolin

Nasal Tampons juga digunakan terdiri dari kapas yang lembab

dengan larutan obat dan dimasukkan secara hati-hati ke dalam rongga

hidung.

- DOM king : 159

Salep dan Jelly – antibakteri, protektif dan salep topikal kadang

digunakan untuk pengobatan inflamasi, dermatologi dan celah hidung

pada bagian depan. Jelly larut air jarang digunakan untuk

vasokontriktor atau anastetik lokal konsentrasi tinggi dalam kanal

hidung ketika digunakan pada aksi yang diperpanjang diinginkan.

Inhalants adalah obat atau kombinasi obat dengan penguapan yang

tinggi yang dapat dibawa oleh udara ke dalam hidung. Mentol,

eucalipthol dan timol digunakan dalam produk OTC. Propylhexaarine

adalah vasokontriktor merupakan bahan aktif dalam sediaan hidung

digunakan secara luas.

Nasal Pressurazed inhaler beberapa produk inheler bertekanan dapat

peroleh untuk penggunaan kortikosteroid untuk membran hidung.

Pharmacist sebaiknya berhati-hati dalam memberikan instruksi pada

pasien dalam penggunaan bentuk sediaan untuk menjamin efek dan

kelengkapannya. Hidung sebaiknya dibersihkan dan inhaler dikocok

segera sebelum digunakan. Umumnya inhaler dimasukkan bagian

kepalanya dibalik dan ujungnya dengan hati-hati dimasukkan ke

dalam satu lubang hidung, lubang yang lainnya ditutup dengan

menggunakan tekanan jari, kemudian bernafas melalui lubang hidung,

Page 5: Tetes Hidung Oxymetazolin

wadah dilekatkan ke bawah diantara jari dan ibu jari untuk melepaskan

obat kemudian pasien bernafas melalui mulut. Prosedur ini diulangi

sampai semua lubang hidung dibuat baik, dikocok sebelum digunakan

b. Anatomi hidung

- DOM Martin : 912

Proetz dan yang lain yang ahli dalam bidang fisiologi hidung

menyatakan bahwa “semua infeksi pada rongga hidung bagaimanapun

sumbernya hanya satu yaitu kegagalan sistem penyaringan dari hidung

itu sendiri”, Dia menekankan sekali lagi bahwa kelembaban (moisture)

memegang peranan utama dalam mekanisme pertahanan hidung yaitu

gerakan cilia yang bergerak secara bertahap mendorong semua yang

lengket pada mucus dari arah belakang ke depan lubang hidung tertutup

dengan membran mucus respiratori. Epitel bagian respiratori terdiri dari

sel silia yang diantaranya ada sel-sel goblet. Sel-sel goblet merupakan

kelenjar mucus dan setiap kelenjar ini mukusnya secara teratur

didorong keluar oleh aksi cambukan cilia. Dibagian bawah mucus

tersebut terjalin jaringan pembuluhan darah vena yang mengatur

peredaran darah di hidung.

Hingga sekarang gerakan cilia dipengaruhi syaraf atau tidak belum

diketahui dengan jelas. Namun demikian studi Burn menyatakan adanya

asetilkholin yang terbentuk di situ dan bahwa konsentrasi kholinesterase

sudah ditetapkan. Ternyata konsentrasi kholinesterase yang sangat kecil

Page 6: Tetes Hidung Oxymetazolin

menghambat mempercepat cilia, sedangkan konsentrasi yang lebih

besar memperlambat gerakan. Atropin dan kurare memperlambat

gerakan cilia. Efeknya adalah berlawanan.

Kelenjar mucus nampaknya keluar terus-menerus karena aktivitas

kelenjar bukan karena sesuatu yang pasif, sebagaimana terdahulu

diduga. Untuk membuktikan gejala fisiologis tersebut dilakukan

percobaan penyuntikan fluorecein secara intravena. Ingelstedt dan

Ivstam memperlihatkan bahwa fluorecein ini tidak terdeteksi pada

sekresi hidung yang normal, walaupun sekresi ini juga di transfer dari

darah ke cairan lendir hidung. Penderita alergi rhinitis kronik, juga

memperlihatkan hal yang sama. Tetapi pada rhinitis akut atau sinusitis

pewarna tadi (fluorecein) terdeteksi pada sekresi dengan menguji

eksudat. Pada rhinitis akut eksudat keluar secar pasif (dgn sendirinya).

Mukus (lendir) melindungi mukosa dari pengaruh larutan histamin,

namun bila mucus dihilangkan maka, fluorecein dapat terdeteksi.

Suntikan antihistamin juga ternyata memacu inflamasi tersebut.

- DOM King : 156

Rongga hidung panjang, sempit, kanal tinggi, dibagi dalam dua bagian

oleh sekat hidung. Beberapa rongga dapat dibuka ke dalam hidung

disebut Kollecviteli paranasal dan termasuk bermacam-macam sinus.

Banyak rongga hidung dilindungi oleh membran mukus yang sangat

kaya akan jaringan kapiler dan mengandung beberapa gland mukus.

Page 7: Tetes Hidung Oxymetazolin

Mukus diproduksi terus dan dapat berpindah ke faring, melalui aksi

pemukulan silia, proteksi rambut tipis yang melapisi rongga hidung.

Proetz seorang penulis fisiologi hidung mengatakan “semua infeksi

pada hidung dari satu sumber yaitu kegagalan filter untuk

membersihkan. Kelembaban merupakan elemen yang paling penting

untuk mekanisme pertahanan dari perpindahan silia hidung yang ditarik

oleh selimut mukus ke nasofaring.

Mukus adalah viskose, pseudoplastik, sistem mukoprotein yang

menyediakan perlindungan pada mukosa dimana partikel akan

terperangkap, di bawah kondisi normal. Zat asing seperti debu, serbuk,

bakteri dan tetesan minyak ditelan dalam lapisan mukus dan dibawa ke

nasofaring dimana massa ini dapat ditelan atau dikeluarkan.

Page 8: Tetes Hidung Oxymetazolin

Aksi silia yang efektif atau pengeluarannya tergantung pada viskositas

mukus. Jika sangat viskose atau sangat cair, cilia tidak dapat pindah ke

lapisan mukus. Banyak gejala yang tidak nyaman pada hidung

disebabkan oleh peningkatan viskositas dan sekresi dehidrasi. Banyak

keadaan dapat meningkatkan atau menurunkan viskositas mukus. Suhu,

kelembaban, debu, serbuk dari oksigen lainnya, banyak obat, bakteri

dan virus dapat menyebabkan infeksi.

c. Definisi Tetes Hidung

- Scoville’s : 252

Larutan untuk digunakan pada hidung disebut juga spray atau

collunaria atau tetes hidung. Dapat didefinisikan sebagai larutan berair

atau berminyak yang dimaksudkan untuk penggunaan topikal atau

daerah nasofaring.

- FI III : 10

Tetes hidung adalah obat yang digunakan untuk hidung dengan cara

meneteskan obat ke dalam rongga hidung dapat mengandung zat

pensuspensi, pendapar dan pengewet.

- RPS18th : 1526

Larutan untuk hidung adalah umumnya larutan berair yang dirancang

untuk digunakan pada hidung sebagai tetes atau dapar.

Page 9: Tetes Hidung Oxymetazolin

d. Syarat-syarat tetes hidung

- Scoville’s : 253-254

Isotonisitas digunakan larutan berair difokuskan pertahanannya pada

pertanyaan tentang tonisitas karena ditemukan bahwa keduanya sangat

encer dan sangat pekat menyebabkan iritasi pada mukosa hidung

dimana ketika isotonis atau sedikit isotonis.

Konsentrasi ion hidrogen. Pabrikan telah menemukan bahwa pH

hidung pada anak-anak tidak tetap antara 5,5-6,5 dimana pH ini

cenderung berubah ke arah alkali yang menyebabkan rinitis akut.

Ketika inflamasi akut terjadi jika sangat asam. Larutan dengan sedikit

asam sangat efektif dalam pengobatan flu dan infeksi sinus. Ini

tergantung pada pengobatan alkali cenderung menaikkan sekresi alkali

dimana penggunaan larutan asam untuk meningkatkan keasaman

sekresi. Sekresi yang bersifat asam tiap digunakan tetes hidung yang

alkali selama rinitis akut dan rinisinosis akut direkomendasikan sejak

sekret alkali tidak normal pada penggunaan alkali atau pada kondisi

pemakaian yang diperpanjang.

Konsentrasi ion hidrogen pada larutan hidung juga penting untuk

alasan lainnya, asam rendah tidak disukai untuk pertumbuhan bakteri.

pH juga penting dengan aksi silia yang normal dan menghambat aksi

perlindungan silia yang tidak diinginkan.

Page 10: Tetes Hidung Oxymetazolin

- DOM Martin : 913

Viskositas

Viskositas dari aksi sekret sangat penting untuk aksi silia. Jika sangat

tipis silia tidak dapat memindahkan lapisan mukus. Hudson dan Kobin

mempercayai bahwa kurang dari 20 % dari semua gejalanya

disebabkan oleh peningkatan viskositas sampai kering. Adanya banyak

variasi yang meningkatkan dan menurunkan viskositas produksi

mukus.

pH

pH normal dari sekresi mukus dari 5,5-6,5. pH kadang bervariasi

banyak laporan sekret hidung pHnya sangat alkali dibandingkan nilai

di atas. Perbedaannya ini disebabkan oleh perbedaan dalam penilaian.

Tonisitas

Tonisitas di sekret hidung telah dilaporkan dalam literatur secara

langsung ketidakhadiran tonisitas hidung, diasumsikan bahwa larutan

isotonis dengan darah (NaCl 0,9 %) akan menghasilkan tonisitas pada

hidung.

e. Syarat-syarat Pembawa

DOM King : 157

Pembawa pada larutan hidung harus :

1. Memiliki pH pada range 5,5-7,5

2. Memiliki kapasitas buffer yang rendah

Page 11: Tetes Hidung Oxymetazolin

3. Isotonis atau mendekati isotonis

4. Tidak membatasi viskositas normal mukus

5. Dapat cocok dengan pergerakan silia normal dan konstituen ion pada

sekret hidung

6. Cocok dengan bahan aktif

7. Cukup stabil untuk menahan aktivitas selama pasien menggunakannya

sendiri

8. Mengandung pengawet untuk menekan pertumbuhan bakteri yang ada

selama penggunaan tetes hidung.

f. Respons silia (DOM Martin : 913)

Larutan NaCl baik cilia manusia maupun pada kelinci tetap aktif untuk

jangka waktu yang lama dalam larutan 0,9 % NaCl pada suhu antara 25-

30°C. bila konsentrasi NaCl dinaikkan pada bagian tertentu cilia berhenti

bergerak, beberapa jam kemudian tempat lain dan seterusnya. Pada

konsentrasi 4-4,5 % semua silia berhenti. Bila membran dicuci dengan

konsentrasi air suling dan diganti NaCl 0,9 % cilia aktif kembali. Bila

konsentrasi berkurang aktivitasnya, pada 0,2-0,3 % cilia berhenti.

Walaupun sama-sama tidak aktif, namun kejadian belakangan tidak dapat

diperbaiki dengan menaikkan konsentrasi NaCl jadi kerusakan cilia pada

keadaan encer permanen

Pengurangan ion kalsium, penggunaan senyawa tartrat, citrat, oksalat

dan bahan penghelat Ca lainnya akan menghentikan gerakan cilia.

Komponen tahan air , ketika digunakan dalam obat hidung dipelajari

penggunaan PG sebagai pembatas untuk melarutkan garam sulfat dan

menghilangkan alkali yang tinggi pada sulfonamid

Page 12: Tetes Hidung Oxymetazolin

Minyak, akan tinggal lama melengket pada film mucus dan akan

mempengaruhi aktivitas normal dari cilia. Minyak tidak baik untuk

pembawa, karena menimbulkan lipoid pneumonia. Minyak tumbuhan

yang bebas asam lemak dikatakan tidak menimbulkan masalah, namun

minyak mineral atau hewan tetap tidak cocok.

Protein perak lemah . Ketika koloidal terprotonisasi untuk penggunaan

mukus respirasi , gerakan silia awalnya tertahan tetapi diperbaiki kembali

dengan adanya larutan garam hangat

Larutan perak dan Zink, juga demikian. Larutan perak nitrat 0,5 %

sudah menghancurkan cilia begitu juga zink sulfat.

Larutan cocain, larutan lebih besar dari 2,5 % menyebabkan paralisisi

cilia, begitu juga efedrin HCl lebih besar dari 1%

Kamfer, Timol, Menthol, Eukaliptol dan senyawa eteris lainnya

menyebabkan penurunan kecepatan gerak cilia. Kurang dari 1 %. Dalam

bentuk uap tidak mempengaruhi (inheler)

Page 13: Tetes Hidung Oxymetazolin

Antibiotik , Soda penisilin tidak merusak cilia bila diberikan dalam

bentuk larutan 250-500 unit/ml (dalam larutan NaCl isotoni). Pada

konsentrasi 5000 unit terjadi penurunan kecepatan cambukan cilia dengan

diselingi berhenti. Suspensi tirotrisina dalam air (1 : 2000 dan 1:5000)

menekan sama sekali aktivitas cilia.

Atropin , pemberian oral atropin menyebabkan kekeringan atau

penghentian gerakan cilia. Pemberian local mereduksi produksi mucus.

g. Absorpsi Obat

DOM Martin : 915

Beberapa instansi dimana kecepatan obat diinginkan dibawah dimana obat

parenteral injeksi atau pemberian rektal adalah tidak praktis. Pemberian

oral untuk nausea dan muntah tidak menguntungkan karena sulit ditelan

dan obat tertahan dan absorpsinya relatif lambat. Rute intranasal cocok

untuk tujuan ini karena viskositasnya dan mudah digunakan. Tandrof dan

asistennya mempelajari absorpsi hyoscinebdan atropin dari mukosa hidung

manusia. Digunakan derajat penghasil produksi saliva sebagai tes untuk

obat yang diserap. Ditemukan keseragaman pada permukaan obat. Paling

penting pada pemberian adalah indikasinya yang jelas.

Page 14: Tetes Hidung Oxymetazolin

100

80

60

40

0-10 0 15 30 60 90 120

Gambar 24.10 kecepatan absorbsi 0.65% scopolamin melalui berbagai

rute, dicatat perubahan dalam jumlah produksi saliva. A. Subkutan B.

Tanpa pengontrolan C. Kapsul oral D. Larutan oral E. Tetes Hidung

h. Mengapa Tetes Hidung harus steril

- DOM Martin : 912

Proetz dan yang lain yang ahli dalam bidang fisiologi hidung

menyatakan bahwa “semua infeksi pada rongga hidung bagaimanapun

sumbernya hanya satu yaitu kegagalan sistem penyaringan dari hidung

itu sendiri”, Dia menekankan sekali lagi bahwa kelembaban (moisture)

memegang peranan utama dalam mekanisme pertahanan hidung yaitu

gerakan cilia yang bergerak secara bertahap mendorong semua yang

lengket pada mucus dari arah belakang ke depan lubang hidung tertutup

dengan membran mucus respiratori. Epitel bagian respiratori terdiri dari

Page 15: Tetes Hidung Oxymetazolin

sel silia yang diantaranya ada sel-sel goblet. Sel-sel goblet merupakan

kelenjar mucus dan setiap kelenjar ini mukusnya secara teratur

didorong keluar oleh aksi cambukan cilia. Dibagian bawah mucus

tersebut terjalin jaringan pembuluhan darah vena yang mengatur

peredaran darah di hidung.

i. pH hidung

Scoville’s : 253

Pabrikan telah menemukan bahwa pH sekresi hidung pada orang dewasa

tidak konstan tetapi normalnya bervariasi dari 5,5 – 6,5. pH hidung pada

anak-anak rangenya dari 5-6,7.

II.2 Formula Asli

Page 16: Tetes Hidung Oxymetazolin

Tetes Hidung Oxymethazoline

II.3. Alasan Penggunaan Bahan

1. Oxymethazoline HCl

- Indikasi

a. OOP : 459

Derivat ini bekerja langsung terhadap reseptor alfa tanpa efek pada

reseptor beta. Setelah ditetesi pada hidung dalam waktu 5-10 menit

terjadi vasokontriksi mukosa yang bengkak dan kemampatan.

b. FT : 73

Alfa-agonis banyak digunakan sebagai dekongestan nasal pada

penderita rinitis alergika atau rinitis vasomotor dan pada penderita

infeksi saluran nafas atas dari rinitis akut.

c. RPS 18th: 883

Simpatomimetik langsung dengan hanay mempunyai aktivitas alfa-

agonis digunakan hanya topical sebagai nasal dekongestan

d. MD32 th: 1066

Oxymetazolin adalah simpatomimetik aksi langsung dengan

aktivitas alfa-adrenergik . vasokontriktor yang mengurangi

penyumbatan digunakan pada mukosa membran.

e. AMA DRUGS : 507

Oxymetazolin dapat digunakan untuk nasal dekongestan umumnya

untuk rinitis musiman atau tidak musiman, DARES atau sinusitis.

- Mekanisme Kerja

Page 17: Tetes Hidung Oxymetazolin

FT : 73

Obat-obat golongan ini menyebabkan vasokontriksi pada

mukosa hidung dengan reseptor alfa-1 sehingga mengurangi

volume mukosa dan dengan mengurangi penyumbatan hidung.

- Efek samping

a. OOP V : 460

Dapat berupa rasa terbakar dan iritasi dari selaput lendir

dengan menimbulkan bersin

b. AMA DRUGS : 509

Efeknya ringan dibandingkan aksi dekongestan nasal termasuk

rasa terbakar, kering pada nasal mukosa, bersin, sakit kepala

ringan, insomnia dan bersin

c. MD32 th: 1065

Dapat menyebabkan iritasi , rebound congers, mungkin terjadi

setelah pengunaan yang lama

- Dosis

a. OOP V : 460

Anak-anak diatas 12 tahun dan dewasa 1-3 dd 2-3 tetes larutan

0,05 % (HCl) disetiap lubang hidung. Anak-anak 2-10 tahun

larutan 0,025 %

b. AMA DRUGS : 507

Page 18: Tetes Hidung Oxymetazolin

Dewasa dan anak-anak 6 tahun ke atas 2-3 tetes/2-3 kali spray

konsentrasi 0,05 % tiap 10 jam. Anak dibawah 6 tahun tidak

dianjurkan untuk anak dibawah 6 tahun pabrik menganjurkan

konsentrasi 0,025%

c. MD32 th: 1065

Konsentrasi 0,05 % larutan oxymetazolin HCl digunakan untuk

topikal sebagai tetes hidung atau disemprotkan tiap lubang

hidung 2 kali sehari disarankan

- pH dan Kestabilan

a. MD32 th: 1065

pH 4,0 - 6,5

b. FI IV : 609

pH 4,0 - 6,5

c. RPS 18th: 883

Stabil dengan cahaya dan pemanasan

2. Benzalkonium klorida

- Alasan penggunaan pengawet

Pembawa untuk sediaan hidung harus mengandung bahan antimikroba

yang dapat masuk ke dalam sediaan melalui pelekatan penetes obat.

Penelitian oleh Green wol, menunjukkan efek merusak terhadap gerakan

silia meski pada konsentrasi 1 : 10000

Page 19: Tetes Hidung Oxymetazolin

- Konsentrasi zat pengawet untuk tetes hidung umumnya digunakan

benzalkonium klorida 0,01%- 0,1 % b/v (FI III : 10)

- Pengawet antimikroba digunakan untuk pengawet sama dengan obat

mata (Ansel : 576)

3. Dapar Fosfat

- DOM Martin : 913

Kapasitas buffer pada sekret hidung tidak diragukan lagi sangat rendah

- Ansel : 571

Preparat berair paling banyak dipakai pada hidung yang mampat, dibuat

isotonis terhadap cairan hidung didapar untuk menjaga stabilitas obat

sedangkan pH normal cairan hidung diperkirakan sekitar 5,5-6,5 dan

ditambahkan sesuai kebutuhan.

- DOM Martin : 917

Dapar fosfat untuk obat tetes hidung (pH 6,5) dapat digunakan dan

dibuat seperti tersebut dibawah ini

NaH2PO4. H2O 0,65

NaH2PO4. 7 H2O 0,54

NaCl 0,45

Benzalkonium klorida 0.01-0,10%

Air suling secukupnya 100 ml

- Scoville’s : 228

Page 20: Tetes Hidung Oxymetazolin

Dapar fosfat untuk obat tetes hidung (pH 6,5) dapat digunakan dan

dibuat seperti tersebut dibawah ini

NaH2PO4. 0,560 g

Na2HPO4. 0,284 g

NaCl 0,5 g

Benzalkonium klorida 1 : 10000

Air steril secukupnya 100 ml

II.3 Uraian Bahan

1. Oxymetazolin HCl (FI IV ; 637) ( RPS 18th ; 883)

Nama Resmi : Oxymetazolini Hydrochloridum

Sinnonim :

:

Oksimetazolin HCl

RM / BM C16H26N2O HCl / 296,84

Page 21: Tetes Hidung Oxymetazolin

Rumus Bangun :

OH

Page 22: Tetes Hidung Oxymetazolin

(CH3)3C CH3

+ HCl

CH2 N

CH3 NH

Pemerian : Hablur halus, berbentuk jarum atau lempeng

memanjang; putih hingga putih kelabu atau putih

kekuningan, larutan praktis netral terhadap

lakmus P, stabil dalam larutan netral atau larutan

agak asam.

Kelarutan : Larut dalam air dan etanol, praktis tidak larut

dalambenzene, kloroform dan eter

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Zat aktif

Stabilitas : Stabil dengan cahaya dan pemanasan

pH : Larutan dalam air memiliki pH 4,0-6,5

Sterilisasi : Sediaan akhir disterilkan dgn autoklaf

2. Natrium fosfat anhidrat (FI III ; 710)

Nama Resmi : Dinatrium hydrogen fosfat anhidrat

Sinnonim :

:

Natrium Fasfat anhidrat

Pemerian Serbuk putih higroskopis

Kelarutan : Larut dalam 12 bagian air, praktis tidak larut

dalam etanol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Page 23: Tetes Hidung Oxymetazolin

Kegunaan : Pendapar

3. Benzalkonium klorida (FI IV ; 130)

Nama Resmi : Benzalkonii Chloridum

Sinnonim :

:

Benzalkonim klorida

Pemerian Gel kental atau potongan seperti gelatine putih

atau putih kekuningan

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol, bentuk

anhidrat mudah larut dalam benzenedana agak

sukar larut dalameter

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Pengawet

BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini

1. Erlenmeyer

2. Gelas ukur

3. Sendok tanduk

Page 24: Tetes Hidung Oxymetazolin

4. Batang pengaduk

5. Botol kaca

6. Corong kaca

7. Beker gelas

8. Wadah tetes hidung

9. Pipet tetes

10. Pipit volume

11. pH meter

III.1.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan :

1. Aluminium foil

2. Kertas saring

3. Kertas timbang

4. Oxymetazolin HCl

5. Benzalkonium klorida

6. Dapat fosfat

7. Air destilasi steril

8. Natrium Klorida

III.2 Perhitungan

a. Perhitungan bahan

Dibuat 1 botol @ 15 ml

Page 25: Tetes Hidung Oxymetazolin

Pembilasan dan penyaringan 4 ml

19 ml ~ 20 ml

Oxymetazolin HCl = 0,05 % x 20 ml = 0,01 g = 10 mg

NaH2PO4. 0,560 % x 20 ml = 0,112 g = 112 mg

Na2HPO4. 0,284 % x 20 ml = 0,0568 g = 56,8 mg

Benzalkonium klorida 0,01 % x 20 ml = 0,002 g = 2 mg

Air steril secukupnya ad 20 ml

b. Perhitungan Pengenceran

Oxymetazolin HCl

50 mg 5 ml

1 ml

Benzalkonium klorida

50 mg 25 ml

1 ml

Page 26: Tetes Hidung Oxymetazolin

c. Perhitungan Isotonisitas

- PTB

PTB Oksimetazolin HCl 0,12 C= 0,05 %

PTB Benzalkonium Cl 0,09 C=0,01 %

PTB Na2HPO4 0,24 C= 0,284 %

PTB NaH2PO4 0,16 C=0,56 %

0,52- {(0,05 x 0,12)+(0,284x0,24)+(0,56x0,16)+(0,01x0,09)}g/100 ml =

0,5760,52 – 0,16466

= 0,576

= + 0,616 g/100ml (Hipotonis)

Untuk 15 ml = 15/100 x 0,616

= 0,0924 g

= 92,4 mg

- Catelyne

% b/v M’g/100 ml = { 0,031 - x K}

M K

g/100ml = [ 0,031-(0,05/296,84 x 1) + (0,01/360 x 2)+ (0,284/141,96 x 3)+

(0,56/119,88 x 2)] (58,5/2)

= (0,031 – 0,015568363) x 29,22

= 0,015431636 x 29,22

Page 27: Tetes Hidung Oxymetazolin

= 0,45091243 g/100 ml

untuk 15 ml = 15/100 x 0,45091243 = 0,067639 g = 67,639 mg

III.3 Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Wadah gelas dibebas alkalikan dengan cara merendam dalam HCl panas

0,1 N selama 30 menit lalu dibilas dengan aquades

3. Tutup karet dibebas sulfurkan, dipanaskan selama 15 menit dengan20

% larutan natrium karbonat yang mengandung 0,1 % deterjen seperti

Natrium Lauril sulfat. Tutup karet kemudian dibilas dengan aquades

Page 28: Tetes Hidung Oxymetazolin

4. Alat dan bahan yang akan digunakan disterilkan sesuai dengan caranya

masing-masing.

5. Dibuat dapar fosfat dan dicek pHnya dengan pH meter 6,5 yang telah

mengandung benzalkonium klorida dan NaCl

6. Oxymetazolin HCl dilarutkan dalam pendapar adkan volume

7. Larutan disaring, sedikit saringan pertamanya dibuang

8. Dimasukkan 15 ml di dalam botol tetes hidung

9. Sediaan akhir di sterilkan di autoklaf 121° C selama kurang lebih 1 jam

10. Di beri etiket dan dimasukkan dalam wadah

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

VI.1 Hasil Pengamatan

Organoleptis Pengamatan

Warna

Partikulat

Serat

Bening

Terdapat sedikit partikulat

Tidak ada serat

Page 29: Tetes Hidung Oxymetazolin

Busa Tidak ada busa, kecuali di kocok

VI.2 Pembahasan

Dalam percobaan ini dibuat tetes hidung oxymetazolin HCl

sebanyak 15 ml. Oxymetazolin dapat digunakan untuk nasal dekongestan

umumnya untuk rinitis musiman atau tidak musiman, atau sinusitis.

Obat-obat golongan imidazolin menyebabkan vasokontriksi pada

mukosa hidung dengan reseptor alfa-1 sehingga mengurangi volume mukosa

dan dengan mengurangi penyumbatan hidung.

Tetes hidung adalah obat yang digunakan untuk hidung dengan cara

meneteskan obat ke dalam rongga hidung dapat mengandung zat

pensuspensi, pendapar dan pengewet.

Tetes hidung harus dibuat steril karena didalam rongga hidung yang

memegang peranan utama dalam mekanisme pertahanannya yaitu gerakan

cilia yang bergerak secara bertahap mendorong semua yang lengket pada

mucus dari arah belakang ke depan lubang hidung tertutup dengan membran

mucus respiratori. Epitel bagian respiratori terdiri dari sel silia yang

diantaranya ada sel-sel goblet. Sel-sel goblet merupakan kelenjar mucus dan

setiap kelenjar ini mukusnya secara teratur didorong keluar oleh aksi

cambukan cilia. Dibagian bawah mucus tersebut terjalin jaringan

pembuluhan darah vena yang mengatur peredaran darah di hidung. Oleh

karena kesensitifan dari cilia dan mukus di hidung maka harus dibuat dalam

keadaan steril.

Page 30: Tetes Hidung Oxymetazolin

Pengawet dibutuhkan karena pembawa untuk sediaan hidung harus

mengandung bahan antimikroba yang dapat masuk ke dalam sediaan melalui

pelekatan penetes obat. Juga dibutuhkan buffer karena kapasitas buffer pada

sekret hidung tidak diragukan lagi sangat rendah. Tetes hidung juga harus

isotonis agar tidak mengganggu pergerakan cilia dan mukus pada sekret

hidung

Mula-mula semua bahan dan alat yang akan digunakan disetrilkan,

dimana tetes hidung ini harus dalam keadaan steril mulai dari pembuatannya

sampai pada penyimpanannya.

Alat-alat gelas perlu dibebas alkalikan karena dapat terjadi

pengendapan pada larutan akibat adanya komponen alkali dari kaca juga

dapat terjadi peningkatan pH sediaan .Larutan yang mengandung fosfat,

sitrat atau tartrat akan terpencar pada reaksi dengan bahan-bahan kaca juga

penutup karet juga dibebas sulfurkan karena penutup karet tersusun dari

beberapa bahan tambahan contohnya adalah karet alam dan polimer sintetik

yang dapat menyebabkan Bahan-bahan ini biasanya mengandung bahan

vulkanisator berupa sulfur yang dapat mempercepat satu atau beberapa

campuran organik aktif (RPS18th: 1470). Sulfur dalam bentuk sulfida

menyebabkan efek anoksid dan kerusakannya pada sisitem saraf pusat secara

langsung. Karbon disulfida merusak sebagian besar sistem saraf pusat,

perifer dan haemopatik (Poison : 282). Dibebas sulfurkan dengan cara

dipanaskan selama 15 menit dengan 20 % larutan natrium karbonat yang

Page 31: Tetes Hidung Oxymetazolin

mengandung 0,1 % deterjen seperti Natrium Lauril sulfat. Tutup karet

kemudian dibilas dengan aquades.

Oxymetazoilin HCl sedikit dilarutkan dengan dapar fosfat pH 6,5

ini dipilih sesuai dengan pH hidung manusia. Dimana dalam dapar ini telah

ditambahkan benzalkonium klorida sebagai pengawet dan NaCl sebagai

pengisotoinis, dihomogenkan dan disaring, filtrat awal dibuang sedikit untuk

menghindari adanya serat dari kertas saring yang tadi digunakan. Kemudian

dimasukkan dalam botol, disetrilisasikan dengan autoklaf pada suhu 121°

selama kurang lebih 1 jam dan dikemas dalam wadah

Page 32: Tetes Hidung Oxymetazolin

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari percobaan ini telah dibuat 15 ml tetes hidung Oxymetazolin HCl yang

diindikasikan sebagai nasal dekongestan

V.2 Saran

-

RANCANGAN FORMULA

Page 33: Tetes Hidung Oxymetazolin

Tiap ml mengandung

Oxymetazoline HCl 0,05%

NaH2PO4. 0,560 %

NaH2PO4. 0,284 %

Benzalkonium klorida 0,01 %

NaCl 0,567 %

Air steril secukupnya ad 15 ml

MASTER FORMULA

Nama Produk : MuthOxy ® Tetes Hidung

Jumlah Produk : 1 botol @ 15 ml

No. Registrasi : DKL 06022123 AI

No. Batch : G 06302

PT. Aira- FARMA

MuthOxy ® Tetes HidungTanggal Formulasi:

3 Maret 2006

Tanggal Produksi:

12 mei 2006 Dibuat oleh:

Kelompok V

Disetujui oleh:

Henny YL S.Si Apt

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan erdosis Per Batch

GS - 01

KB - 02

AT - 03

PC – 04

VK-05

AP-06

Oxymetazoline HCl

NaH2PO4.

NaH2PO4.

Benzalkonium Cl

Natrium Klorida

Air Pro Injeksi

Zat aktif

Pendapar

Pendapar

Pengawet

Pengisotonis

Pelarut

10 mg 10 mg

0,122 g 0,112 g

0.0568 g 0,0568 g

0,002 g 0,002 g

0,1 g 0,1 g

ad 20 ml ad 20 ml

Page 34: Tetes Hidung Oxymetazolin

DAFTAR PUSTAKA

1. Gennaro, R.A dkk (1980), “Remington Pharmaceutical Science” 18 th edition,

Phyladelpia Collage of Pharmacy and science

Page 35: Tetes Hidung Oxymetazolin

Muthoxy® tetes HidungNetto : 15 ml

Komposisi :Tiap ml tetes hidung mengandung :Oxymetazolin HCl……………….0,05%Bahan tambahan……......... qs

FarmakologiMuthoxy® tetes hidung mengandung oxymetazolin HCl menyebabkan vasokontriksi pada mukosa hidung dengan reseptor alfa-1 sehingga mengurangi volume mukosa dan dengan mengurangi penyumbatan hidung

Indikasi :Dekongestan nasal

Kontraindikasi :Penderita hipersensitif terhadap oxymetazolin HCl dan golongan imidazol

Efek Samping :

Dapat berupa rasa terbakar dan iritasi dari selaput lendir dengan menimbulkan bersin

Aturan Pakai :1-2 tetes sehari, teteskan pada hidung

Penyimpanan :Simpan di tempat sejuk, kering, terlindung dari cahaya matahari langsung.

Kemasan : botol @ 15 mlReg. : DKL 0602212331 AI

No. Batch : G 06302

Diproduksi Oleh:PT AIRA FARMA

Makassar-Indonesia

KETERANGAN LENGKAP LIHAT BROSUR

Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan hindarkan dari sinar

matahari langsungTETES HIDUNG STERIL

Komposisi :Tiap ml tetes hidung mengandung :Oxymetazolin HCl……………..0,05 %Bahan tambahan……......... qsIndikasi :Dekongetan nasal.Aturan Pakai : 1-2 tetes sehari, teteskan pada hidung

Reg. : DKL 0602212331 AINo. Batch : G 06302

MuthOxy ® Tetes hidung

Berat Bersih : 15 ml

Diproduksi Oleh:PT. AIRA FARMA

Makassar-Indonesia HARUS DENGAN RESEP

DOKTER

Page 36: Tetes Hidung Oxymetazolin

Untuk keterangan lebih lengkap, lihat brosur

Netto 15 ml Indikasi :Dekongestan nasal.

Kontraindikasi :Penderita hipersensitif terhadap Oxymetazolin dan golongan imidazol.

Efek Samping :Dapat berupa rasa terbakar dan iritasi dari selaput lendir dengan menimbulkan bersin

PT. AIRA- FARMA

Pharmaceutical Industries

MAKASSAR-INDONESIA

HARU DENGAN RESEP DOKTER

No Reg : DTL 05925003 37 A1No.Bets : F 050503

PT. AIRA FARMAPharmaceutical

IndustriesMAKASSAR-INDONESIA

Komposisi :Tiap ml mengandung:Oxymetazolin HCl……0,05 %Bahan tambahan….....qs.

Aturan Pakai :1-2 tetes sehari, teteskan pada hidung

SIMPAN DITEMPAT SEJUK, KERING DAN TERLINDUNG DARI

CAHAYA

Page 37: Tetes Hidung Oxymetazolin

Untuk keterangan lebih lengkap, lihat

brosur

Netto 15 ml Indikasi :Dekongestan nasal yang dihubungkan dengan flu, demam atau rinitis dan sinusitis.

Kontraindikasi :Penderita hipersensitif terhadap Oxymetazolin dan golongan imidazol.

Efek Samping :Dapat berupa rasa terbakar dan iritasi dari selaput lendir dengan menimbulkan bersin

PT. AIRA- FARMAPharmaceutical

IndustriesMAKASSAR-INDONESIA

Netto 15 ml

No Reg : DTL 05925003 37 A1No.Bets : F 050503

PT. AIRA FARMAPharmaceutical IndustriesMAKASSAR-INDONESIA

Komposisi :Tiap ml mengandung:Oxymetazolin HCl……0,05 %Bahan tambahan….....qs.

Aturan Pakai :Dewasa 2-3 tetes 3-4 kali sehari,Anak-anak 6-12 tahun 1-2 ttetes 3-4 kali sehari, teteskan pada hidung

SIMPAN DITEMPAT SEJUK,

KERING DAN TERLINDUNG DARI CAHAYA HARUS DENGAN RESEP

DOKTER

Page 38: Tetes Hidung Oxymetazolin