76877437 shock in pediatric

Upload: farah-muthia

Post on 14-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    1/43

    SYOK PADA ANAK

    Syok adalah syndrome gawat akut akibat ketidakcukupan perfusi dalam

    memenuhi kebutuhan tubuh. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan

    metabolik ( kebutuhan oksigen ) atau penurunan pasokan metabolik.

    Ketidakcukupan akan pasokan oksigen mengakibatkan tubuh merespon

    dengan merubah metabolisme energi sel menjadi anaerobic, akibatnya dapat

    terjadi asidosis laktat. Jika perfusi oksigen ke jaringan terus berkurang maka

    respon system endokrin, pembuluh darah, inflamasi, metabolisme, seluler dan

    sistemik akan muncul dan mengakibatkan pasien menjadi tidak stabil. Syok

    adalah proses yang progresif, dimana apabila tubuh tidak mampu mentoleransimaka dapat mengakibatkan kerusakan irreversible pada organ vital dan dapat

    menyebabkan kematian. Syok memiliki pola patofisiologi, manisfestasi klinis,

    dan pengobatan berbeda tergantung pada etiologinya. 1,6

    Hypovolemic dan septic syok adalah syok yang paling sering dijumpai

    pada anak- anak, cardiogenik syok dijumpai pada neonatus yang memiliki

    kelainan jantung congenital juga pasca bedah kelainan jantung congenital syok

    bisa terjadi pada anak yang lebih dewasa. Syok sering menimbulkan syndromerespon inflamasi sistemik dan syndrome kegagalan multiorgan.

    Kegagalan kardiovaskular diakibatkan oleh kekurangan kardiak output

    (CO), sistemik vascular resistance (SVR), atau keduanya. CO adalah hasil dari

    heart rate dan stroke volume. Stroke volume ditentukan oleh tekanan pengisian

    ventrikel kiri dan kontraksi miokard. SVR menggambarkan tahanan ke ejeksi

    ventrikel kiri (afterload). Di dalam kamus "shock," yang didominasi

    vasokonstriksi di klasifikasikan sebagai "cold shock" dan yang didominasi oleh

    vasodilatasi disebut "warm shock." Pengenalan dan manajemen yang dini dari

    berbagai tipe dan kegagalan sirkulasi adalah sangat krusial untuk

    mengembalikan perfusi jaringan yang adekuat sebelum kerusakan organ

    menjadi irreversible. 1,4,6,20

    1

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    2/43

    Epidemiologi Syok 1

    Kejadian syok pada anak dan remaja sekitar 2% pada rumah sakit di

    Amerika serikat, dimana angka kematian sekitar 20-50% kasus. Hampir seluruh

    pasien tidak meninggal pada fase hipotensi tapi karena hasil dari satu atau

    lebih komplikasi akibat syok. Disfungsi multiple organ meningkatkan resiko

    kematian( satu organ 25% kematian, dua organ 60% kematian, tiga organ atau

    lebih >85%)Angka kematian syok pada anak menurun sebanding dengan

    tingkat edukasi yang baik, dimana pengenalan awal syok dan management

    yang baik dan cepat memberi kontribusi lebih.

    Patofisiologi shock 16,17,20

    Metabolisme aerobic sel bisa menghasilkan 36 Adenosin Triphosphate,

    sedangkan pada sel yang kekurangan oksigen ( syok ) sel akan merubah

    system metabolisme aerobic menjadi anaerobic, yang mana hanyamenghasilkan 2 ATP molekul tiap molekul glukosa dan hasil pembentukan dan

    penimbunan asam laktat. Akhirnya metabolisme sel tidak cukup menghasilkan

    energi homeostasis sel, sehingga mengakibatkan gangguan pertukaran ion

    melalui membrane sel. Dimana terjadi akumulasi sodium didalam sel dengan

    pengeluaran potassium dan penumpukan cytosolic calsium. Sel menjadi

    Cardiac output

    Blood pressure

    Systemic vascularresistance

    Heart rate Stroke volume

    Preloadd contractility After load

    2

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    3/43

    membengkak, membrane sel hancur, dan terjadilah kematian sel. Kematian

    yang luas dari sel menghasilkan kegagalan pada banyak organ, jika irreversible

    maka pasien meninggal. Kekacauan metabolic sel mungkin terjadi dari

    kekurangan oksigen yang absolute ( hipoksia syok ) atau kombinasi hipoksia

    dan kekurangan substrat khususnya glukosa, disebut sebagai iskemic syok

    Anak-anak bukan orang dewasa yang kecil. Kalimat ini harus dipahami

    dengan benar ketika membicarakan distribusi total cairan tubuh dan respon

    kompensasi kardiovaskular pada anak-anak selama keadaan insufisiensi

    sirkulasi yang progresif. Gejala dan tanda syok yang dapat dengan mudah

    dilihat pada orang dewasa mungkin tidak akan terlihat pada anak,

    mengakibatkan terlambatnya pengenalan dan mengabaikan keadaan syok

    yang parah. Walaupun anak lebih besar persentase total cairan tubuhnya tapi

    untuk melindungi mereka dari kolaps kardiovaskular, peningkatan sisa

    metabolik rata-rata, peningkatan insensible water loss , dan penurunan renal

    concentrating ability biasanya membuat anak lebih mudah terjadi hipoperfusi

    pada organ. Gejala dan tanda awal dari berkurangnya volume dapat tidak

    diketahui pada anak-anak, tapi sejalan dengan perkembangan penyakit,

    penemuan gejala dan tanda menjadi dapat ditemukan sama seperti orang

    dewasa.

    Respon kompensasi kardiovaskular pada anak dengan keadaan

    penurunan ventrikular preload , melemahkan kontraksi miokard, dan perubahan

    dalam pembuluh darah berbeda dari yang terjadi pada dewasa. pada pasien

    anak, CO lebih tergantung pada heart rate daripada stroke volume oleh karena

    kekurangan massa otot ventrikel. Takikardi adalah yang terpenting pada anak

    untuk mempertahankan CO yang adekuat pada kondisi penurunan ventricular

    preload ,

    kelemahan kontraksi miokard, atau kelainan jantung congenital yangdigolongkan oleh anatomi left-to-right shunt . Stroke volume tergantung oleh

    pengisian ventrikel (preload), ejeksi ventrikel (afterload), dan fungsi pompa

    intrinsik (myocardial contractility).

    3

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    4/43

    Tambahan pada CO, pengatur utama dari tekanan darah adalah SVR.

    Anak memaksimalkan SVR untuk mempertahankan tekanan darah yang

    normal, pada keadaan penurunan CO yang signifikan. Peningkatan SVR oleh

    karena vasokontriksi perifer yang dipengaruhi system saraf simpatis dan

    angiotensin. Hasilnya, aliran darah diredistributsi dari pembuluh nonessential

    seperti kulit, otot skelet, ginjal dan organ splanknik ke otak, jantung, paru-paru

    dan kelenjar adrenal. Sesuai pengaturan dari pembuluh darah, endogen atau

    eksogen melalui zat-zat vasoaktif, dapat menormalkan tekanan darah tanpa

    tergantung dari CO. karena itu, pada pasien anak, tekanan darah merupakan

    indicator yang jelek dari hemostatis kardiovaskular. Evaluasi heart rate dan

    perfusi end-organ , termasuk capillary refill , kualitas dari denyut perifer,

    kesadaran, urine output, dan status asam-basa, lebih bernilai daripada tekanandarah dalam menentukan status sirkulasi anak.

    Pada dasarnya Syok merupakan suatu keadaan dimana tidak

    adekuatnya suplai oksigen dan substrat untuk memenuhi kebutuhan metabolik

    jaringan. Akibat dari kekurangan oksigan dan substrat-substrat penting, maka

    sel-sel ini tidak dapat mempertahankan produksi O 2 aerobik secara efisien.

    Pada keadaan normal, metabolisme aerobik menghasilkan 6 molekul adenosin

    trifosfat (ATP) tiap 1 molekul glukosa. Pada keadaan syok, pengiriman O 2

    terganggu, sehingga sel hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP tiap 1

    molekul glukosa, sehingga terjadi penumpukan dan produksi asam laktat. Pada

    akhirnya metabolisme seluler tidak lagi bisa menghasilkan energi yang cukup

    bagi komponen hemostasis seluluer, sehingga terjadi kerusakan pompa ion

    membran dan terjadi penumpukan natrium intraseluler, pengeluaran kalium dan

    penumpukan kalsium sitosol.

    Sel membengkak, membran sel rusak, dan akhirnya terjadi kematian sel.

    Kematian sel yang luas menyebabkan gagal multi sistem organ dan apabila

    ireversibel, dapat terjadi kematian.

    Kerusakan metabolik ini dapat disebabkan karena defisiensi absolut dari

    transpor oksigen (syok hipoksik) atau disebabkan karena defisiensi transpor

    substrat, biasanya glukosa ( syok iskemik). Yang paling sering terjadi adalah

    4

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    5/43

    kombinasi dari kedua hal diatas yaitu hipoksik dan iskemik. Atas dasar hal

    tersebut diatas, maka sangatlah penting untuk memberikan oksigen pada

    keadaan syok.

    Pengiriman oksigen ( Oxygen Delivery = DO 2) adalah jumlah oksigen

    yang dibawa ke jaringan tubuh permenit. DO 2 tergantung pada jumlah darah

    yang dipompa oleh jantung permenit ( Cardiac Output = CO) dan kandungan O 2

    arteri (CaO 2), sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut :

    DO 2 =CO (L/menit) x CaCO 2 (ml/mL/cc)

    CaCO 2 tergantung pada banyaknya O 2 yang terkandung di Hb (Saturasi O 2 =

    SaO 2), sehingga didapatkan persamaan:

    CaO 2 = Hb (g/100ml) x SaO 2 x 1,34 ml O 2/g

    Keadaan syok dapat terlihat secara klinis apabila terdapat gangguanpada CaCO 2, baik karena hipoksia, yang dapat menyebabkan penurunan SaO 2

    maupun karena anemia yang menyebabkan penurunan kadar Hb sehingga

    menurunkan kapasitas total pengiriman O 2.

    Cardiac output tergantung pada 2 keadaan, yaitu jumlah darah yang

    dipompa tiap denyut jantung ( Stroke Volume = SV) dan laju jantung ( Heart

    Rate = HR). Stroke volume dipengaruhi oleh volume pengisian ventrikel akhir

    diastolik (ventricular preload

    ), kontaktilitas otot jantung danafterload

    . Tiapvariabel yang mempengaruhi cardiac output diatas, pada keadaan syok, dapat

    mengalami gangguan atau kerusakan.

    5

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    6/43

    Stadium Syok 20

    Terdapat 4 stadium pada syok :

    1. Initial Pada tahap ini hipoperfusi menyebabkan hipoksia, dimana

    mitokondria tak dapat lagi memproduksi ATP. Karena

    kekurangan oksigen membrane sel rusak dan sel

    melakukan metabolisme anaerobic. Hal ini mengakibatkan

    tubuh membentuk asam laktat dan piruvat sehingga tubuh

    menjadi asidosis metabolic.

    2. Compensatory :

    Ditandai dengan terjadinya metabolisme fisiologis,

    termasuk saraf, hormone dan biokimia sebagai

    kompensasi. Sebagai hasil dari asidosis, pasien akan

    hiperventilasi dengan tujuan menghirup oksigen lebih

    banyak. Baroreseptor di arterial akan mendeteksi shocksebagai hipotensi sehingga mencetuskan pelepasan

    adrenalin dan nor adrenalin. Akibatnya tak hanya terjadi

    vasokontriksi pembuluh darah saja tapi juga peningkatan

    frekuensi jantung. Respon hormone menyebabkan

    vasokontriksi di ginjal, system pencernaan, dan organ lain

    6

    http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Shock-cell2.PNG
  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    7/43

    dengantujuan mengalokasikan darah untuk mencukupi

    kebutuhan organ vital, yaitu jantung, paru dan otak.

    Kekurangan suplai darah ke ginjal ditandai dengan

    penurunan output urin.

    3. Progressive :

    Management shock yang gagal menyebabkan proses

    progsesivitas dan kegagalan kompensasi tubuh. Karena

    penurunan perfusi sel, Na+ banyak didalam sel dan K+

    keluar sel. Kelanjutan dari metabolisme anaerobic

    menyebabkan peningkatan asidosis metabolic didalam

    tubuh, sehingga arteriole dan precapiler berkontraksi hal ini

    mengakibatkan tekanan hydrostatic meningkat. Ditambahdengan pelepasan histamine mengakibatkan cairan

    intrvaskuler ekstravasasi keluar dari pembuluh darah

    mengisis ruang interstisiel. Kehilangan cairan tersebut

    mengakibatkan konsentrasi dan kekentalan pembuluh

    darah meningkat, menyebabkan menumpukan endapan

    pada micro pembuluh darah.

    4. Refractory :

    Pada tahap ini terjadi gagal pada organ vital dan shock

    sudah tidak dapat lagi di kompensasi menjadi normal. Akan

    terjadi kerusakan dan kematian sel otak sehingga

    mengakibatkan pasien meninggal dunia.

    Klasifikasi dan etiologi syok 1

    Tipe

    shock

    septic cardiogenik distributiv

    e

    hypovole

    mic

    Obstructive

    Karakteri

    stik

    Infeksi

    organism

    Kegagalan

    jantung

    -Kelainan

    saraf:

    Menurunn

    ya jumlah

    Cardiac

    output

    7

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    8/43

    e

    melepask

    an toksin

    yang

    mempeng

    aruhi

    distribusi

    darah,

    cardiac

    output

    dan

    lainnya

    dalam

    memompa

    darah untuk

    memenuhi

    kebutuhan

    tubuh

    Menggang

    gu

    keseimban

    gan cairan

    sehingga

    memudahk

    an

    terjadinya

    sidosis

    - overdosis

    dosis obat

    yangmenggang

    gu

    distribusi

    cairan

    cairan :

    Menyebab

    kan

    menurunn

    ya cardian

    output;

    asidosis

    metabolic

    membuat

    volume

    intravaskul

    er berkurang

    dan perfusi

    kejaringan

    menurun;

    gangguan

    keseimban

    ganelektrolit

    rendah;sian

    osis;

    tekanan

    nadi rendah

    etiologi Bacteri

    Virus

    jamur

    Cardiomyopa

    thy

    Congenital

    heart disease

    Ischemic

    insult

    Anafilaksis

    Toxin

    Reaksi

    alergi

    Enteritis

    Perdaraha

    n

    Luka bakar

    Diabetes

    insipidus

    Defisinsiadrenal

    Tension

    pneumotora

    x

    Pericardial

    tamponade

    8

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    9/43

    Tanda dan Gejala Syok 20

    Sistem Kardiovaskuler

    - Gangguan sirkulasi perifer mengakibatkan pucat, ekstremitas dingin.

    Kurangnya pengisian vena perifer lebih bermakna dibandingkan

    penurunan tekanan darah. Nadi cepat dan halus.

    - Tekanan darah rendah. Hal ini kurang bisa menjadi pegangan, karena

    adanya mekanisme kompensasi sampai terjadi kehilangan 1/3 dari

    volume sirkulasi darah.

    - Vena perifer kolaps. Vena leher merupakan penilaian yang paling baik.

    - CVP rendah.

    Sistem Respirasi - Pernapasan cepat dan dangkal.

    Sistem saraf pusat

    - Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. Bila tekanan darah

    rendah sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien menjadi gelisah

    sampai tidak sadar. Obat sedatif dan analgetika jangan diberikan sampai

    yakin bahwa gelisahnya pasien memang karena kesakitan.

    Sistem Saluran Cerna

    - Bisa terjadi mual dan muntah.

    Sistem Saluran kemih

    - Produksi urin berkurang. Normal rata-rata produksi urin pasien dewasa adalah

    60 ml/jam (1/5--1 ml/kg/jam). Pada anak 1-2ml/kg/jam.

    Manifestasi klinis 1,2,4,5,6,7

    Manifestasi klinis shock berhubungan dengan tahap ( durasi vs progresivitas )

    dan proses ( awal vs terlambat )

    I. Syok hipovolemic

    Ini adalah shock yang paling umum ditemui, terjadi karena kekurungan

    volume sirkulasi yang disebabkan karena kehilangan darah dan juga cairan

    tubuh. Kehilangan darah dibagi menjadi dua yaitu perdarahan yang tampak dan

    9

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    10/43

    tidak tampak. Perdarahan yang tampak misal perdarahan dari luka dan

    hematemesis, sedangkan perdarahan yang tak tampak misal perdarahan pada

    saluran cerna seperti perdarahan tukak duodenum, cedera limpa, patah tulang.

    Kehilangan cairan terjadi pada luka bakar yang luas dimana terjadi

    kehilangan cairan pada permukaan kulit yang hangus atau terkumpul didalam

    kulit yang melepuh. Muntah hebat dan diare juga mengakibatkan kehilangan

    banyak cairan intrvaskuler. Obstruksi ileus juga bisa menyebabkan banyak

    kehingan cairan, juga pada sepsis berat dan peritonitis bisa menyebabkan

    kehingan cairan

    Tanda dan gejala shock hipovolemic

    anxietas, lemas, gangguan mental karena menurunya

    perfusi keotak hypotensi karena menurunya volume sirkulasi

    nadi cepat, lemah karena penurunan aliran darah

    kulit dingin dan lembab karena vasokontriksi dan stimulasi

    kelenjar keringat

    pligouria karena vasokonstriksi arteri renalis

    pernafasan cepat dan dalam karena stimulasi saraf

    simpatis dan asidosis hypothermy karena menurunya perfusi dan penguapan

    keringat

    haus dan mulut kering karena kekurangan cairan

    lemah dan lelah karena inadequate oksigenasi

    Jenis cairan yang hilang pada shock hipovolemic darah

    plasma

    cairan ekstrasel

    Penyebab

    10

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    11/43

    perdarahahn

    luka bakar

    cedera yang luas

    dehidrasi kehilangan cairan pada muntah,diare, ileus

    Patofisiologi syok hipovolemic

    Hipovolemic syok yaitu syok yang terjadi karena kekurangan sirkulasi

    didalam pembuluh darah oleh berbagai sebab, berkurangnya sirkulasi ini

    mengakibatkan darah yang kembali kejantung melalui vena akan berkuran.

    Akibatnya darah yang masuk ke atrium kanan juga menurun, sebagai

    kompensasi atas hal ini frekuansi jantung akan meningkat untuk menyesuaikan

    agar perfusi sistemik dapat dipenuhi. Gejalanya akan tampak tekanan darah

    sistolik menurun dan denyut nadi yang cepat.

    Menurunya perfusi sistemik mengakibatkan organ mengalami iskemia,

    sehingga akan merubah siklus metabolic dari aerobic menjadi anaerobic

    dimana siklus ini menghasilkan residu asam laktat, asam amino dan asam

    fosfat di jaringan. Hal ini menimbulkan asidosis metabolic yang menyebabkanpecahnya membrane lisosom sehingga menimbulkan kematian sel. Hipoksia

    dan asidosis metabolic juga menyebabkan vasokonstriksi arteri dan vena

    pulmonalis, hal ini menimbulkan peninggiian tahanan pulmonal yang

    mengganggu perfusi dan pengembangan paru. Akibatnya dapat terjadi kolaps

    paru, kongesti pembuluh darah paru, edema interstisial dan alveolar. Maka

    pada penderita dengan syok hipovolemik terlihat gangguan pernafasan.

    Iskemia pada otak akan menimbulkan edema otak dengan segala akibatnya.Pada ginjal, iskemia ini akan menyebabkan gagal ginjal.

    Sebagai mekanisme kompensasi terhadap hipovolemia, cairan

    interstisial akan masuk kedalam pembuluh darah sehingga hematokrit

    menurun. Karena cairan interstisial jumlahnya berkurang akibat masuknya

    cairan tersebut kedalam ruang intraseluler, maka penambahan cairan sangat

    11

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    12/43

    mutlak diperlukan untuk memperbaiki gangguan metabolik dan hemodinamik

    ini. Pada syok juga terjadi peninggian sekresi kortisol 5-10 kali lipat. Kortisol

    mempunyai efek inotrofik positif pada jantung dan memperbaiki metabolisme

    karbohidrat, lemak dan protein. Sekresi renin dari sel-sel juksta glomerulus

    ginjal meningkat sehingga pelepasan angiotensin I dan II juga meningkat.

    Angiotensin II ialah vasokonstriktor yang kuat dan merangsang pelepasan

    kalium oleh ginjal.

    Meningginya sekresi norepinefrin akan mengakibatkan

    vasokonstriksi, selain itu juga mempunyai sedikit efek inotrofik positif pada

    miokardium. Efineprin disekresikan hampir tiga kali lipat daripada norepinefrin,

    terutama menyebabkan peninggian isi sekuncup dan denyut jantung. Kerja

    kedua katekolamin ini dipotensiasi oleh aldosteron. Peninggian sekresi hormonantidiuretik (ADH) dari hipofisis posterior mengakibatkan resorpsi air ditubulus

    distal meningkat.

    II. Syok distributive

    Syok distributive adalah syok yang terjadi karena kekurangan volume

    darah yang bersifat relative, dalam artian jumlah darah didalam pembuluh

    darah cukup namun terjadi dilatasi pembuluh darah sehingga seolah-olahvolume darah didalam pembuluh darah berkurang. Syok distributive ada 3

    bentuk

    1. septic shock : disebabkan karena infeksi yang menyebabkan vasodilatasi

    pembuluh darah. Contoh infeksi karena bakteri gram negative seperti

    12

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    13/43

    Escherichiacoli

    Tanda dan gejala shock septic :

    Sepsis or tissue hypoxia with lactic acidosis

    vasodilatation

    Nitric oxidesynthase

    Nitric oxide

    cGMP

    Open Kca

    Open K-atp

    CytoplasmicCa2+

    Vasopressinsecresion

    Vasopressinstores

    Plasmavasopressin

    Phosphorylated myosin

    ATP , H+, Lactate

    In muscular smooth musle

    Diadaptasi dari text book nelson edisi 17 hal 298 tabel 57 - 21

    13

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    14/43

    Gejala sama dengan shock hypovolemic, namun untuk tahap shock septic

    diawali dengan :

    demam atau suhu yang rendah, disebabkan oleh infeksi

    bacteri

    vasodilatasi dan peningkatan cardiac output

    2. Anaphylactik shock : disebabkan karena reaksi anfilaktik terhadap

    allergen, antigen, obat, benda asing yang menyebabkan pelepasan histamine

    yang menyebabkan vasodilatasi. Juga memudahkan terjadinya hipotensi dan

    peningkatan permeabilitas kapiler

    Tanda dan gejala shock anaphylactic :

    erupsi kulit dan

    edema local terutama pada muka

    nadi cepat dan lemah

    batu dan sesak nafas karena penyumbatan jalan nafas dan

    radang tenggorok

    3. neurogenik shock : ini adalah shock yang jarang terjadi. Disebabkan olehtrauma pada medulla spinalis, terjadi kehilangan mendadak pada reflek otonom

    dan motorik dibawah lesi. Tanpa adanya stimulasi simpatis, dinding pembuluh

    darah vasodilatasi yang tak terkontrol, hasilnya penurunan resistensi pembuluh

    darah perifer sehingga menyebabkan vasodilatasi dan hypotensi

    Tanda dan gejala shock neurogenik sama dengan shock hypovolemic

    III. Obstructive shockTerdapat penyumbatan yang menyebabkan aliran darah terganggu, pada

    beberapa kondisi hal ini bisa menyebabkan timbulnya shock.

    Contoh obtruksi shock

    cardiac tamponade : biasanya terjadi karena pericarditis yang

    menyebabkan penimbunan cairan didalam rongga pericardium, cairan

    14

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    15/43

    yang banyak menekan jantung sehingga venus return menurun. Hal ini

    menyebabkan jantung tak mampu mensuplai darah sesuai kebutuhan

    tubuh. Akibatnya tubuh bisa kekurangan oksigen, terutama pada organ

    sehingga bisa menimbulkan shock

    Tension pneumotorax : peningkatan tekanan intratorak sehingga

    venous return terhambat, cardic output pun berkurang shock

    emboli massive paru : mengurangi aliran darah dari paru ke jantung,

    cardiac output menurun shock

    stenosis aorta : sebabkan aliran darah keluar dari ventrikel terhambat

    perfusi berkurang shock

    Tanda dan gejala sama dengan shock hypovolemic tapi ditambah

    dengan

    peningkatan JVP

    pulsus paradoksus karena tamponade jantung

    IV. Cardiogenic syok

    Shock tipe ini adalah shock yang terjadi karena kagagalan efektivitas

    fungsi pompa jantung. Hal ini disebabkan karena kerusakan otot jantung, paling

    sering yaitu infark pada myocard.shock cardiogenic juga bisa disebabkan

    aritmia. Syok ini jarang terjadi pada anak-anak.

    Tanda dan gejala cardiogenic shock sama dengan shock hypovelemic

    ditambah dengan :

    1. Takikardi dengan nadi yang sangat lemah

    2. Hepatomegali

    3. Gallop

    4. Murmur 5. Rasa berat di precordial

    6. Kardiomegali

    7. Hipertrofi jantung

    8. Distensi V. Jugularis, dan peningkatan JVP

    15

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    16/43

    9. ECG abnormal.

    V. Syok endokrin

    Baru-baru ini telah dikenalkan tipe kelima syok yaitu syok endokrin

    yang berdasarkan gangguan dari endokrin:

    Hipertiroid, pada pasien yang kritis, mengurangi kardiak output dan

    menyebabkan hipotensi dan insufisiensi dari pernafasan.

    Tirotoksikosis dapat menyebabkan cardiomyopathy reversible.

    Acute adrenal insufisiensi sering sebagai akibat tidak berlanjutnya

    pengobatan kortikosteroid tanpa pengurangan dosis terlebih dahulu.

    EVALUASI KLINIS

    SYOK TERKOMPENSASI DAN TIDAK TERKOMPENSASI

    Untuk mengkategorikan dan menentukan penatalaksanaan yang tepat,

    pertama-tama harus ditentukan tekanan darah sentral.

    Tujuan pengukuran tekanan darah adalah untuk mengetahui perfusi

    organ-organ penting (otak dan jantung). Kebutuhan tekanan darah minimum

    dapat ditentukan dengan mengetahui persentil kelima dari tekanan darah

    sistolik pada anak sehat dan perfusi baik. American Heart Association denganPALS (Pediatric Advance Life Support ) menentukan persentil kelima dari

    tekanan darah anak-anak adalah sebagai berikut :

    Tabel 3. Tekanan darah sistolik pada anak

    (persentil kelima)

    Umur Persentil kelima tekanan darah

    sistolikNeonatus 60 mmHgBayi (1 bulan-1 tahun) 70 mmHg

    Anak-anak (>1 tahun) 70+2x(umur dalam tahun)

    Anak dengan perfusi yang buruk dan tekanan darahnya di bawah

    parameter seperti tabel 3, dapat dikatakan menderita syok yang tidak

    terkompensasi. Keadaan ini apabila tidak cepat ditangani maka akan mengarah

    16

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    17/43

    kepada kerusakan organ dan terjadi syok ireversibel bahkan kematian. Pada

    anak-anak dengan tekanan darah sistoliknya masih adekuat, namun keadaan

    klinisnya syok, maka ini disebut sebagai syok yang terkompensasi. Sehingga,

    apabila perfusi pada organ-organ vital seperti jantung dan otak masih adekuat,

    namun organ vital lainnya mengalami hipoperfusi dan rentan akan kerusakan,

    apabila tidak segera diberikan terapi maka keadaan ini akan berlanjut menjadi

    syok yang tidak terkompensasi.

    Maka dalam menegakkan diagnosis diperlukan banyak indikator untuk

    menentukan keadaan syok, antara lain :

    DENYUT JANTUNG

    Cardiac output dapat dipengaruhi oleh stroke volume dan heart rate ,sehingga apabila terjadi penurunan stroke volume maka tubuh akan berusaha

    mempertahankan cardiac output dengan cara meningkatkan heart rate . Namun,

    ada keadaan-keadaan tertentu dimana heart rate tidak daat meningkat, yaitu

    pada blokade farmakologik dan kerusakan neurologik.

    Pasien pada tahap awal syok akan mengalami takikardi. Namun tanda

    ini tidak signifikan pada anak-anak, karena anak-anak dapat mengalami

    takikardi pada keadaan lain, seperti demam, nyeri dan agitasi. Namundemikian, diluar pengecualian keadaan-keadaan tersebut, takikardi biasa

    muncul pada tahap awal dan merupakan temuan yang penting pada syok yang

    terkompensasi maupun yang tidak terkompensasi.

    PERFUSI KULIT

    Kulit dapat dianggap sebagi bagian yang non vital. Pasien yang memiliki

    kemampuan untuk mengkompensasi penurunan DO 2 dengan menarik darah

    17

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    18/43

    dari organ yang non vital (selain otak dan jantung), menunjukkan tanda-tanda

    penurunan perfusi kulit. Hal ini dikenali dengan adanya tanda-tanda denyut nadi

    distal yang menghilang, kulit akan teraba dingin dan pengisian ulang kapiler

    memanjang (>5 detik), yang pada keadaan normal biasanya dapat terisi dalam

    2-3 detik. Cara pengukuran pengisian ulang kapiler ini yaitu dengan menekan

    ujung jari(kuku) hingga pucat (kurang lebih selama 5 detik), kemudian dilepas

    dan dihitung waktunya pada saat ujung jari(kuku) menjadi merah kembali.

    Pada pasien dengan fase awal syok distributif (anafilaksis, sepsis) akan

    terjadi vasodilatasi, sehingga kulit akan teraba hangat, denyut nadi akan teraba

    kuat dan terdapat pengisian ulang kapiler yang cepat (1-2 detik). Pada keadaan

    ini, perfusi kulit tidak dapat dipercaya untuk menegakkan diagnosis, sehingga

    harus dicari gangguan metabolik lain seperti lactoacidosis, hal ini dapatmendukung bahwa telah terjadi gangguan DO 2.

    FUNGSI SISTEM ORGAN LAIN

    Pada ginjal dengan perfusi normal, dapat mengeluarkan 1-2 ml

    urin/kgBB/jam atau lebih. Kerusakan ginjal dapat disebabkan karena kerusakan

    awal pada keadaan iskemik-hipoksik, sehingga terjadi acute tubular necrosis

    (ATN). Sehingga dapat dikatakan bahwa output urin tidak spesifik untukmenentukan kelayakan perfusi dan volume intravaskuler.

    STATUS ASAM BASA

    Adanya asidosis metabolik atau penurunan serum bikarbonat dapat

    membatu untuk mendiagnosa syok.

    Asidosis metabolik dapat timbul karena hilangnya serum bikarbonat seperti

    pada diare, yang dapat terjadi bersamaan dengan syok dan dehidrasi.

    Dengan dilakukannya pengukuran level serum laktat, maka dapat diketahui

    kehilangan bikarbonat akibat asidosis laktat karena syok

    18

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    19/43

    MONITORING PADA SYOK

    Monitoring yang dilakukan pada syok meliputi monitoring hemodinamik

    respirasi dan metabolic.

    Yang harus di ketahui pada syok:

    1. PaO 2 -> diperlukan monitoring terutama pada PaO 2 karena oksigenasi

    jaringan

    2. Asam Laktat -> asam laktat meniggi pada sepsis hiperdinamik dan

    kelainan enzim piruvat dehidrogenase. Asam laktat ini meninggi 12jam

    setelah terjadinya syok dan juga indikasi terjadinya MOSF

    3. Indeks transport O 2 -> dapat di catat dengan mengetahui kardiakindeks DO 2 dan VO 2 yang harus di pertahankan di atas 2,1 l/mnt/m

    tubuh

    4. Tekanan Vena sentral ( CVP ) -> penting untuk mengevakuasi syok

    sedini mungkin.peninggian CVP dapat terjadi karena peninggian

    volume intravaskuler, peninggian vasomotor, peninggian tekanan

    torakis dan peninggian compliance dari ventrikel kanan

    5. Tekanan darah -> evaluasi tekanan darah lebih bermakna dari padahanya sekali mengukur tekanan darah

    6. Produksi urin ->produksi urin normal pada org dewasa 0,5 cc/kg/jam ,

    pada anak 1-2 cc/kg/jam

    7. Pulse oksimeter ->Oksigenasi jaringan di tentukan oleh perfusi , kadar

    Hb dan saturasi oksigen yang dapat di monitor dengan pulse oksimeter,

    digunakan secara rutin untuk menilai syok.

    Monitoring yang di lakukan :

    1. Non Invasif : yakni memonitor tanda tanda vital, tekanan darah, nadi ,

    PaO 2 , jumlah urin, ECG, intake serta output.

    2. Invasif : monitoring meliputi kateterisasi arteri,CVP, dan kateter

    pulmonalis.

    3. Metabolik : asam laktat

    19

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    20/43

    Tata laksana syok 3,8,10,11,12,13

    Pengenalan awal akan syok membutuhkan pemahaman

    tentang kebiasaan anak yang normal dan keadaan anak yang memang

    menderita shock. Pucat ringan, ekstremintas dingin, mengantuk ringan atau

    acuh terhadap sekitar, takikardia yang taksesuai dan factor lain seperti cemas,

    demam dan hal lain yang penting sering terabaikan. Oliguria adalah tanda yang

    penting, anak dengan trauma berat atau sepsis membutuhkan pemasangan

    kateter untuk menghitung secara cermat cairan yang keluar dan kebutuhan

    cairan secara akurat. Nilai normal nadi dan tekanan darah berbeda untuk tiap

    umur, terkadang nilai normal sering tak sesuai dengan panduan ketika anakmengalami distress.

    Pada tahap awal, shock memerlukan penanganan yang

    segera untuk mempertahankan hidup, bagaimanapun penanganan shock

    tergantung seberapa cepat untuk bisa mendapat pertolongan di rumah sakit.

    Pertolongan awal shock segera beri pertolongan, jika pasien masih sadar

    tempatkan dengan nyaman

    jika pasien sendiri, cari pertolongan, atau meminta

    seseorang mencari pertolongan dan seseorang menjaga

    pasien

    pastikan jalan nafas dan pernafasan baik.

    Lindungi pasien dengan jaket tapi jangan terlalu rapat agar

    tidak terjadi vasodilatasi

    Jangan beri minum

    Siapkan untuk cardiopulmonary resuscitation

    Berikan banyak informasi ketika ambulan datang

    20

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    21/43

    Tatalaksana shock dimulai dengan tindakan umum untuk memulihkan

    perfusi jaringan dan oksigenasi sel. Tindakan ini tidak tergantung pada

    penyebab syok. Diagnosa harus segera dibuat sehingga dapat diberikan

    pertolongan sesuai dengan kausa.

    Tujuan utama adalah mengembalikan perfusi dan oksigenasi terutama di

    otak, jantung dan ginjal. Tanpa memandang etiologi syok, oksigenasi dan

    perfusi jaringan dapat diperbaiki dengan memperhatikan 4 variabel ini:

    1. Ventilasi dan oksigenasi ( Airway dan Breathing )

    Memperbaiki jalan napas, ventilasi buatan dan oksigen

    100%

    Akses vena dan pemberian cairan diberikan bersamaan

    dengan oksigen 100%.

    2. Curah jantung dan volume darah di sirkulasi ( Cirkulasi ). Resusitasi

    cairan dan pemberian obat vasoaktif merupakan metode utama untuk

    meningkatankan curah jantung dan mengembalikan. Perfusi organ vital.

    a. Resusitasi cairan:

    Pada syok hipovolemik apapun penyebabnya, resusitasi

    cairan dimulai dengan cairan kristaloid (Rl atau garam

    fisiologis) sebanyak 20 ml/kg secepatnya. Bila tidakterlihat perbaikan (frekuensi jantung masih tinggi, perfusi

    perifer jelek, kesadaran belum membaik) dan dicurigai

    masih terjadi hipovolemia diberikan lagi cairan yang sama

    sebanyak 20 ml/kg dan pasien dievaluasi kembali. Syok

    kardiogenik dan obstruksi harus dipertimbangkan apabila

    tidak ada perbaikan setelah resusitasi cairan. Sebagian

    besar pasien dengan syok hipovolemik akan

    menunjukkan perbaikan terhadap pemberian cairan 40

    ml/kg.

    Pada syok septik, resusitasi cairan berguna untuk

    mengembalikan volume intravaskular. Jenis cairan masih

    konroversial, cairan kristaloid dapat menyebabkan edema

    21

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    22/43

    paru akibat penurunan tekanan onkotik intravaskular dan

    memperberat kebocoran kapiler. Sedangkan cairan

    koloid, walaupun dapat mempertahankan tekanan onkotik

    pada akhirnya dapat merembes ke ruang interstisial

    akibat hilangnya integritas vaskular. Resusitasi pada syok

    septik memerlukan kombinasi cairan kristaloid dan koloid

    untuk mengembalikan perfusi yang adekuat.

    Pada syok distributif, pemberian cairan kristaloid yang

    cepat telah terbukti menyelamatkan jiwa pasien.

    Pada syok endokrin gangguan yang terjadi diperbaiki.

    Hipotiroid membutuhkan levothyroxine, pada hiperthyroid

    produksi hormon thyroid dihambat oleh sitostatika sepertimethimazole (tapazole) atau PTU (propylthiouracil).

    Insufisiensi adrenal diobati dengan suplemen

    kortikosteroid.

    b. Obat vasoaktif

    Ada beberapa obat yang dapat digunakan sebagai

    penunjang dalam penanganan syok bila resusitasi cairan belum

    cukup untuk menstabilkan system kardiovaskular. Obat inotropikmeningkatan kontraktilitas miokard dan obat kronotropik

    meningkatkan frekuensi jantung. Obat vasoaktif yang paling

    banyak digunakan adalah golongan amin simpatomimetik yaitu

    golongan katekolamin, epinefrin, norepinefrin, dopamine endogen,

    dobutamin, dan isoproternol sintetis. Obat ini bekerja merangsang

    adenilsiklase yang menyebabkan terjadinya sintetis AMP siklik,

    aktifasi kinase protein, fosforilasi protein intrasel, dan peningkatan

    kalsium intrasel. Obat tersebut bekerja memperbaiki tekanan

    darah dengan konsekuensi peningkatan resistensi vaskuler dan

    penurunan aliran darah. Obat vasoaktif ini diberikan bila

    pemberian cairan danoksigenasi alveolar telah maksimal.

    22

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    23/43

    Beberapa obat vasoaktif yang dapat diberikan berikut dosisnya

    dapat dilihat dalam table dibawah ini.

    Dosis dan efek klinis beberapa obat vasoaktif

    Obat Dosis Efek klinisDobutamin 2-20 g/kg/menit Memperbaiki konraktilitas miokard

    Berguna pada gagal jantung dengan syokDopamine 2-20 g/kg/menit Dosis rendah (4-5 g/kg/menit): memperbaiki

    aliran darah ginjal

    Dosis tinggi: efek

    Memperbaiki kontraktilitas miokard bila dosis

    ditingkatkanEfinefrin 0,05-1

    g/kg/menit

    Dosis rendah: efek

    Dosis tinggi: efek

    Berguna bila dikombinasi dengan dopamine

    dosis rendahNorefinefrin 0,05-1

    g/kg/menit

    Efek sangat kuat

    Hipotensi refrakter Amrinon 0,75-4 mg/kg/kali

    5-20 g/kg/menit

    Kombinasi dengan katekolamin

    Memperbaiki fungsi miokardMilrinon 50-75 g/kg/kali

    0,5-1 g/kg/kali

    Kombinasi dengan katekolamin

    Memperbaiki fungsi miokard

    Kapasitas angkut oksigen

    Sebagian besar anak dengan syok tidak memerlukan

    transfusi darah, tetapi kapasitas angkut oksigen diruang

    intravaskular harus cukup untuk memenuhi kebutuhan

    oksigen jaringan.

    Transfusi darah dipertimbangkan apabila tidak ada

    perbaikan setelah pemberian cairan isotonik sebanyak

    60mL/kg

    23

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    24/43

    Transfusi darah harus diberikan berdasarkan penilaian

    klinis dan tidak berdasarkan kadar hemoglobin

    Pada anak dengan anemia kronis (anemia defisiensi)

    darah harus diberikan dengan hati-hati. Pemberian tidak

    boleh melebihi 5-10mL/kg dalam 4 jam untuk mencegah

    gagal jantung kongestif, kecuali bila proses kehilangan

    darah masih berlangsung.

    Kelainan yang mendasari

    Pasien dengan syok septik memerlukan antibiotik segera

    Pasien dengan syok hipovolemik dievaluasi terhadap

    kehilangan cairan melalui saluran cerna atau perdarahan.

    Syok kardiogenik mungkin memerlukan terapi farmakologis

    untuk menurunkan afterload atau intervensi bedah untuk

    mengatasi obstruksi

    Syok anafilaktik memerlukan epinefrin, eliminasi penyebab

    dan antihistamin.

    TERAPI CAIRAN 10,13

    Dalam tubuh , faal sel tergantung pada keseimbangan cairan dan

    elektrolit. Jumlah air dalam tubuh harus di pertahankan dalam batas batas

    tertentu untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dengan baik.

    Tubuh manusia terdiri atas :

    1. Lean body mass ( tubuh tanpa jaringan lemak ), yaitu air ( 73% ), tulang,

    jaringan bukan lemak.

    2. Jaringan lemak

    Cairan tubuh ( 60 % ) terdiri atas:

    24

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    25/43

    1.cairan intraseluler 40%

    2. cairan ekstra seluler 20% :

    - cairan interstisial 15%

    - plasma darah 5%

    Air masuk ke dalam tubuh terutama melalui penyerapan dari saluran

    pencernaan. air meninggalkan tubuh terutama sebagai air kemih yang

    dikeluarkan dari ginjal. ginjal bisa mengeluarkan sampai beberapa liter air

    kemih dalam sehari atau dapat menahannya dengan membuang kurang dari

    0,5 l air kemih dalam sehari.

    Sekitar 1 liter air juga dibuang setiap harinya melalui penguapan darikulit dan paru-paru. keringat yang berlebihan (misalnya karena latihan berat

    atau cuaca panas), bisa meningkatkan jumlah air yang hilang melalui

    penguapan.

    Dalam keadaan normal, sedikit air dibuang melalui saluran pencernaan.

    pada muntah yang berkepanjangan atau diare yang berat, sebanyak 3,84 l air

    bisa hilang melalui saluran pencernaan.

    Bila asupan cairan sesuai dengan cairan yang hilang, cairan tubuh akan

    tetap seimbang. Untuk menjaga keseimbangan cairan, orang sehat dengan

    fungsi ginjal yang normal dan tidak berkeringat berlebihan, harus minum

    sedikitnya 1 l cairan/hari. Untuk mencegah dehidrasi dan pembentukan batu

    ginjal, dianjurkan untuk minum cairan sebanyak 1,5-2 l/hari.

    Bila otak dan ginjal berfungsi dengan baik, tubuh dapat mengatasi

    perubahan yang ekstrim dalam asupan cairan. Seseorang biasanya dapat

    minum cairan yang cukup untuk menggantikan kehilangan air yang berlebihan

    dan mempertahankan volume darah dan konsentrasi dari garam-garam mineral

    yang terlarut (elektrolit) dalam darah. Jika seseorang tidak dapat minum air

    25

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    26/43

    yang cukup untuk menggantikan kehilangan air yang berlebihan (seperti yang

    terjadi pada muntah berkelanjutan atau diare hebat), maka bisa mengalami

    dehidrasi.

    Jumlah air dalam tubuh berkaitan erat dengan jumlah elektrolit tubuh.

    konsentrasi natrium darah merupakan indikator yang baik dari jumlah cairan

    dalam tubuh. Tubuh berusaha untuk mempertahankan jumlah total cairan tubuh

    sehingga kadar natrium darah tetap stabil. Jika kadar natrium terlalu tinggi,

    tubuh akan menahan air untuk melarutkan kelebihan natrium, sehingga akan

    timbul rasa haus dan lebih sedikit mengeluarkan air kemih. Sedangkan jika

    kadar natrium terlalu rendah, ginjal mengeluarkan lebih banyak air untukmengembalikan kadar natrium kembali ke normal.

    PEMBERIAN CAIRAN 10

    26

    TERAPI CAIRAN

    RESUSITASI RUMATAN

    KRISTALOID; Asering

    Ringer LaktatNormal Saline

    Salinehipertonik

    KOLOIDDextran-40Dextran-70 Albumin

    Kanji hidroksietilGelatin

    ELEKTROLITKA-EN 3BKA-EN 3AKA-EN 1BKA-EN 4AKA-EN 4B

    NUTRISI AMIPAREN

    AMINOVEL-600PAN-AMIN GKA-EN MG3MARTOS 10TRIPAREN

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    27/43

    Cairan Kristaloid

    Cairan kristaloid yang di gunakan biasanya NaCl 0,9% dan ringer laktat.

    Cairan kristaloid akan menyebar cepat ke ekstraseluler. Menurut Dillon

    kehilangan 1cc darah harus di gantikan 3cc kristaloid. Akan tetapi menaiknya

    permeabilitas kapiler pada syok juga dapat menyebabkan cairan kristaloid

    keluar dari pembuluh darah. Pemberian cairan kristaloid dalam jumlah besar inimempunyai maksud :

    1. larutan kristaloid dapat mengurangi gagal ginjal

    2. larutan kristaloid dapat mengurangi menurunnya fungsi paru secara

    progresif

    secara cepat dari intravaskuler dan interstitial volume dari kristaloid 2-4

    kali lebih tinggi dari koloid yang di butuhkan untuk mempertahankan

    hemodinamik , namun CVP ( central venous pressure ) menjadi berkurang dancairan berkumpuldi interstitial sehinggamenghambat oksigenasi jaringan,

    memperlambat penyembuhan luka, mengurangi gerakan gastrointestinal dan

    daya obstruksi.

    Pada syok hipovolemik cairan berkumpul, intra vascular, dan pemberian

    cairan kristaloid dapat mengatasi deficit cairan, karena itu lebih banyak di

    gunakan kristaloid daripada koloid karena di perlukan cairan terus menerus.

    Tabel 1. Jenis-jenis Cairan Kristaloid untuk Resusitasi

    Cairan Na+(mEq/L)

    K+(mEq/L)

    Cl-(mEq/L)

    Ca++(mEq/L)

    HCO3(mEq/L)

    TekananOsmotikmOsm/L

    Ringer Laktat

    130 4 109 3 28* 273

    Ringer Asetat

    130 4 109 3 28: 273

    NaCl0.9%

    154 - 154 - - 308

    27

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    28/43

    * sebagai laktat: sebagai asetat

    Cairan koloid

    Cairan koloid yang dapat di gunakan pada syok adalah hemasel,

    gelofusin, dekstran 70, hespan, albumin 4,5% dan albumin 20%. Penggunaan

    cairan koloid yang lebih besar di butuhkan untuk mempertahankan volume

    plasma untuk meningkatkan fungsi kardiovaskuler dan oksigen konsumsi,

    begitu pula dengan cairan koloid dapat di kurangi pengumpulan cairan

    interstitial dan cairan intravascular.

    Apabila permeabilitas cairan bertambah zat ini keluar dari intravascular

    dan menyebabkan meningginya tekanan onkotik interstitialdan menyebabkan

    terjadinya udem. Di samping itu koloid juga menghambat diuresis oleh karena

    itu masih menjadi pertanyaan penggunaan cairan koloid karena bahayanya

    terutama bila permeabilitas kapiler bertambah.

    Dalam keadaan kritis cairan koloid harus di berikan sebanyak kristaloid ,yang dapat merupakan cairan :

    1. Albumin

    2. Dekstran

    3. Hemasel

    4. HAS ( Human Albumin Solution )

    Ad. 1 Albumin

    Albumin terdapat sebagai donor plasma. Albumin sama dengan osmotic koloid

    plasma dengan masa tengah 10 15 hari. Dapat terjadi reaksi anafilaktoid

    walaupun jarang dan tidak rutin di gunakan. Keadaan hipoalbuminemi dapat

    bersamaan dengan hipovolemi, edema, dan ascites di berikan albumin 20%.

    28

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    29/43

    Ad.2 Dekstran

    Dekstran merupakan polimer polisakarida dalam dekstrosea 5% atau NaCl

    0,9% dengan berat molekul 40.000. dekstran dengan cepat di keluarkan oleh

    ginjaldan dapat membentuk kompleks dengan fibrinogen sehingga

    menyebabkan koagulopati. Dua bentuk dekstran : dekstran 40 dan dekstran 70.

    dekstran 40 lebih sering di gunakan dan terdapat kemungkinan alergi.

    Ad.3 Hemasel

    Hemasel mengandung kalsium 10kali lebih banyak 6,3 mmol/l, dan kalium

    5,1mmol/l. pemberian dalam jumlah banyak tidak di anjurkan karena

    menyebabkan defek koagulasi dan tidak mempengaruhi fungsi ginjal.

    Pemberian dalam jumlah besar dalam bentuk gelatin kompleks dapatmenyebabkan kebocoran pada kapiler dan menyebabkan edema paru.

    Ad.4 HAS ( Human Albumin Solution )

    HAS di bebaskan melalui ginjal melalui hidrolisis dengan amylase.HAS juga

    tersimpan dalam RES.

    Kontroversi Kristaloid versus Koloid

    Pertanyaan apakah kristaloid atau koloid yang terbaik untuk resusitasi

    terus merupakan bahan diskusi dan penelitian.

    Banyak cairan telah di kaji untuk resusitasi cairan ,antara lain : NaCl

    0,9%, larutan Ringer laktat, NaCl hipertonik , albumin, fraksi protein murni,

    plasma beku segar, hetastarch, pentastarch dan dekstran 70.

    a. Penganut resusitasi koloid berkilah bahwa tekanan onkotik yang

    meningkat karena penggunaan zat zat ini adalah mengurangi

    edema paru. Namun , vaskulatur paru memungkinkan aliran zat

    dalam jumlah besar, termasuk protein ,di antara ruang

    iintravaskular dan interstitial.Di pertahankannya tekanan

    29

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    30/43

    hidrostatik paru pada

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    31/43

    bandingkan dengan NaCl isotonic atau Ringer laktat. Jadi,

    sekalipun banyak tersedia cairan resusitasi, rekomendasi

    mutakhir masih menganjurkan penggunaan NaCl 0.9% atau

    Ringer laktat.

    Kristaloid KoloidKeunggulan 1. lebih mudah 1. ekspansi volumeplasma

    tersedia dan murah tanpa ekspansi interstitial2. komposisi serupa 2. ekspansi volume lebih besar dengan plasma 3. durasi lebih lama( Ringer asetat / 4. oksigenasi jaringanRinger laktat ) lebih baik3. bisa disimpan 5.gradien oksigendi suhu kamar leveolar - arterial4. bebas dari reaksi lebih sedikit

    anafilaktik

    6. insiden edema paru dan

    /atau5. komplikasi minimal edema sistemik lebih rendah

    Kekurangan 1. edema bisa mengurangi 1. anafilaksis

    ekspansibilitas dinding

    dada 2. koagulopati2. oksigenasi jaringan 3. albumin bisa memperberatterganggu karena depresi miokard pada pasienbertambahnya jarak kapiler syok ( mungkin dengan

    dan sel mengikat kalsium, mengurangi

    3. memerlukan volume

    4kali kadar ion kalsium )lebih banyak

    31

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    32/43

    TERAPI FARMAKOLOGI

    Obat-obatan inotropik dapat meningkatkan kontraktilitas miokard dan

    memiliki berbagai macam efek pada resisten vaskular perifer.

    Obat-obatan inotropik antara lain adalah vasokonstriktor (misalnya, epinefrin,

    norepinefrin), vasodilator (misalnya, dobutamine, milrinon). Indikasi

    penggunaan obat-obatan ini adalah apabila pasien memerlukan perbaikanfungsi kontraksi atau pada pasien dengan syok yang tidak terkompensasi yang

    tidak respon hanya dengan terapi cairan.

    Dopamin

    Dopamin sering digunakan pada pasien dengan syok septik, baik hanya

    dopamin saja maupun dikombinasi dengan obat inotropik lainnya. Dopamin

    berguna dalam fungsi vasodilatornya untuk perfusi end-organ seperti pembuluh

    darah di ginjal maupun di intestinal dengan dosis rendahnya (2-5 mcg/kg/min

    IV). Pada dosis intermediet (5-10 mcg/kg/min IV) obat ini dapat meningkatkan

    kontraktilitas miokard bersama dengan efek obat agonis-beta1. Pada dosis

    tinggi (10-20 mcg/kg/min IV), obat ini dapat meningkatkan vasokonstriksi perifer

    dan meningkatkan tekanan darah sentral.

    32

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    33/43

    Epinefrin

    Epinefrin menstimulasi kedua reseptor alfa dan beta, sehingga dapat

    meningkatkan kontraktilitas miokard dan meningkatkan vasokonstriksi perifer.

    Dosis pemberian biasanya diawali dengan 0.1 mcg/kg/min IV. Pada kasus

    berat, pasien dapat menerima 2-3 mcg/kg/min IV atau lebih.

    Dobutamin

    Dobutamin merupakan agen inotropik murni, dengan efek beta-1 agonis yang

    dapat meningkatkan kontraktilitas jantung. Obat ini juga dapat memberikan efek

    beta-2 ringan, yaitu vasodilatasi perifer yang akan mengurangi tahananvaskuler sistemik dan afteload, juga dapat meningkatkan perfusi jaringan.

    Karena itu, dobutamin merupakan obat yang cukup baik bagi pasien dengan

    syok kardiogenik dengan tujuan untuk meningkatkan kontraktilitas otot jantung.

    Dobutamin jarang menyebabkan disritmia ventrikular dibandingkan dengan

    epinefrin. Dosis pemberian awal adalah 5 mcg/kg/menit IV dan dapat

    ditingkatkan perlahan-lahan hingga 20 mcg/kg.menit IV.

    Norepinefrin

    Norepinefrin merupakan agonis alfa yang dapat memberikan efek

    vasokonstriksi perifer dan meningkatkan tahanan vaskular perifer. Efek

    utamanya adalah sebagai pressor agent untuk meningkatkan tekanan darah di

    sekitar muka pada keadaan syok setelah diberikan terapi cairan.

    Beberapa ahli menyarankan untuk mengkombinasi norepinefrin dengan

    dobutamin untuk mendapatkan efek vasokonstriksi melalui reseptor alfa dan

    mendapatkan efek peningkatan kontraktilitas otot jantung.

    Penggunaan norepinefrin diawali dengan dosis 0.1 mcg/kg/menit IV.

    33

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    34/43

    Table 4. Vasoactive Drugs in Sepsis and Usual Hemodynamic Responses

    Drug DoseCardiac

    Output

    Blood

    Pressure

    Systemic Vascular

    Resistance

    Dopamine*2.5-20

    mcg/kg/min + + +Norepinephr

    ine 0.05-2

    mcg/kg/min+ ++ ++

    Epinephrine0.05-2

    mcg/kg/min++ ++ +

    Phenylephri

    ne

    2-10

    mcg/kg/min- ++ ++

    Dobutamine

    2.5-10

    mcg/kg/min

    + +/- -

    (www.emedicine.com/distributive shock, article by Scott P. Neeley,MD)

    Glukosa

    Bayi dan anak-anak memiliki simpanan glikogen yang terbatas yang dapat

    cepat berkurang pada keadaan syok sehingga terjadi hipoglikemia.

    Karena glukosa merupakan substrat yang penting, maka harus segera

    dilakukan pemeriksaan kadar glukosa pada pasien syok. Apabila didapatkan

    kadar gula yang rendah maka berikan dextrosa IV. Dosis pemberian dextrosaadalah 0.5-1 gr/kg IV. Dextrosa sangat baik diberikan secara IV.

    Sodium Bikarbonat

    Penggunaan sodium bikarbonat dalam penatalaksanaan syok masih

    kontroversial. Dalam keadaan syok, terjadi asidosis yang akan mengganggu

    kontraktilitas miokardium dan fungsi optimal dari katekolamin. Namun,

    pemberian bikarbonat akan memperburuk keadaan asidosis intraselular karenasodum bikarbonat hanya mengkoreksi asidosis serum. Hal ini disebabkan

    karena ion bikarbonat tidak dapat melewati membran sel semipermiabel.

    Sehingga, asidosis dalam serum ditambah dengan bikarbonat akan

    menyebabkan produksi karbondioksida dan air, seperti yang terdapat pada

    persamaan Henderson-Hasselbach. Apabila karbondioksida yang meningkat

    34

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    35/43

    tidak dikeluarkan melalui ventilasi, maka karbondioksida ini akan masuk ke

    dalam sel dan terjadi reaksi Henderson-Hasselbach namun dalam arah yang

    sebaliknya dan meningkatkan asidosis intraselular. Asidosis intraselular ini

    akan menyebabkan penurunan kontraktilitas otot jantung (Cingolan, 1985;

    Pannier,1968). Selain itu, pemberian bikarbonat akan menyebabkan

    hipernatremia dan hiperosmolalitas.

    Oleh karena itu, asidosis yang terjadi pada keadaan syok dapt dikoreksi

    dengan meningkatkan perfusi dengan pemberian cairan tambahan dan

    penggunaan obat-obatan kardiotropik dibarengi dengan ventilasi yang optimal.

    Pada pasien dengan syok persisten dengan kehilangan bicarbonat yang terus

    menerus (misalnya pada diare), pemberian bikarbonat secara hati-hati dapat

    diindikasikan.Pemberian bikarbonat dapat dihitung sebagai berikut :

    HCO3 - (mEq) = Defisit basa x berat badan pasien (kg) x 0,3

    Jumlah pemberian awal merupakan setengah dari hasil hitungan di atas dan

    dapat diulangi sambil memantau perkembangan pasien.

    Atau, bikarbonat dapat juga diberikan 0.5-1 mEq/kg/dosis IV selama 1-2 menit.

    Penelitian pada pasien dengan cardiovascular arrest , gagal untuk menunjukkan

    perbaikan setelah diberikan terapi bikarbonat.

    Kalsium

    Kalsium merupakan mediator coupling reaksi eksitasi-kontraksi dalam sel,

    termasuk sel jantung. Syok dapat menyebabkan perubahan dalam kadar ion

    kalsium serum. Pemberian produk darah (yang mengandung sitrat) dapat

    mengikat kalsium bebas, sehingga dapat menyebabkan penurunan kadar

    kalsium. Karena itu, pemberian kalsium berguna pada pasien syok dengan

    hipkalsemia. Pemberian kalsium juga diindikasikan untuk pasien syok yang

    disebabkan oleh aritmia akibat hiperkalemia, hipermagnesemia, atau toksisitas

    calcium channel bloker.

    Kalsium dapat diberikan dalam bentuk kalsium glukonat atau kalsium klorida.

    Kalsium klorida merupakan obat terpilih pada kasus syok, karena kalsium

    35

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    36/43

    klorida memiliki efek yang dapat lebih meninggikan dan mempertahankan kadar

    kalsium dalam darah. Dosis yang direkomendasikan adalah 10-20mg/kg (0,1-

    0,2 ml/kg kalsium klorida 10%) IV, dimasukan bersama cairan ifus dengan

    kecepatan tetesan tidak lebih dari 100mg/menit IV.

    KESIMPULAN 20

    Tipe-tipe syok patofisiologi Gejala dan tanda PenatalaksanaanHypovolemic CO, SVR

    intravascular

    interstitial volumeloss

    HR, pulses,

    delayed CR,

    hyperpnea, dry skin,sunken eyes, oliguria

    BP normal until late

    Repeat boluses of 20

    mL/kg crystalloid as

    indicated Blood productsas indicated for acute

    blood lossSeptic CO, SVR

    (classic adult,

    20% pediatric)

    HR, BP, pulses,

    delayed CR,

    hyperpnea, MS

    Repeat boluses of 20

    mL/kg crystalloid; may

    need >60 mL/kg in first

    36

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    37/43

    changes, third-

    spacing, edema

    hour Consider colloid if

    poor response to

    crystalloidPharmacologic support of

    BP with dopamine or

    norepinephrineCO, SVR (60%

    pediatric)

    HR, normal to BP,

    pulses, delayed CR,

    hyperpnea, MS

    changes, third-

    spacing, edema

    Repeat boluses of 20

    mL/kg crystalloid; may

    need >60 mL/kg in first

    hour Consider colloid if

    poor response to

    crystalloidPharmacologic support of

    CO with dopamine or

    epinephrineCO, SVR (20%

    pediatric)

    HR, BP, pulses,

    delayed CR,

    hyperpnea, MS

    changes, third-

    spacing, edema

    Repeat boluses of 20

    mL/kg crystalloid; may

    need >60 mL/kg in first

    hour Consider colloid if

    poor response to

    crystalloidPharmacologic support of

    CO and BP with dopamine

    or epinephrineDistributive Anaphylaxis: CO,

    SVR

    Angioedema, rapid

    third-spacing of

    fluids, BP,

    respiratory distress

    Repeat boluses of 20

    mL/kg crystalloid as

    indicated Pharmacologic

    support of SVR with

    norepinephrine or

    phenylephrineSpinal Cord

    Injury: normal

    CO, SVR

    BP with normal HR,

    paralysis with loss of

    vascular tone

    Pharmacologic support of

    SVR with norepinephrine

    or phenylephrineFluid resuscitation as

    37

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    38/43

    indicated by clinical status

    and associated injuriesCardiogenic CO, normal to

    SVR

    Normal to HR,

    pulses, delayed CR,

    oliguria, JVD,

    hepatomegaly BP

    normal until late in

    course

    Pharmacologic support of

    CO with dobutamine,

    milrinone, dopamine

    Judicious fluid

    replacement as indicated

    clinically

    CO=cardiac output, SVR=systemic vascular resistance, HR=heart rate,

    BP=blood pressure, CR=capillary refill, MS=mental status, JVD=jugular venous

    distension

    Table 2. Empiric Antimicrobial Therapy in Septic Shock Based on Suspected

    Site of Infection

    Suspected SourceRecommended

    Antibiotic TherapyAlternative Therapy

    No source evident in

    healthy host

    Third-generationcephalosporin, eg,

    ceftriaxone 2 g IV q12h,

    ceftizoxime, ceftazidime

    Nafcillin andaminoglycoside*,

    imipenem,

    piperacillin/tazobactamNo source evident in host

    who is

    immunocompromised

    Ceftazidime 2 g IV q8h

    aminoglycoside*

    imipenem or

    piperacillin/tazobactam

    aminoglycoside*

    No source evident in a

    user of IV drugs

    Nafcillin 2 g IV q4h plus

    aminoglycoside*

    Vancomycin plus

    aminoglycoside*,

    ceftazidime, imipenem, or

    piperacillin/tazobactam

    Bacterial pneumonia,

    community acquired

    Ceftriaxone 2 g IV q12-

    24h plus macrolide

    Levofloxacin 500 mg IV

    q24h, cotrimoxazole or

    imipenem plus macrolide

    Bacterial pneumonia, Ceftazidime 2 g IV q8h Imipenem or

    38

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    39/43

    hospital acquiredplus aminoglycoside*,

    macrolide

    piperacillin/tazobactam

    plus aminoglycoside*,

    macrolide

    Urinary tract infection Ampicillin 2 g IV q4h plus

    aminoglycoside*

    Fluoroquinolone or third-

    generation cephalosporin aminoglycoside*

    Mixed aerobic/anaerobic

    abdominal sepsis,

    aspiration pneumonia,

    pelvic infection,

    necrotizing cellulitis

    Third-generation

    cephalosporin or

    ampicillin 2 g IV q4h plus

    aminoglycoside* plus

    clindamycin 600 mg IV

    q8h or metronidazole 500

    mg IV q6h

    Fluoroquinolone plus

    clindamycin, imipenem,

    piperacillin/tazobactam

    Meningitis Ceftriaxone 2 g IV q12h

    plus vancomycin

    Meropenem plus

    vancomycin ,

    chloramphenicol plus

    cotrimoxazole plus

    vancomycin

    Cellulitis/erysipelas Nafcillin 2 g IV q4hCefazolin, vancomycin,

    clindamycin

    TSS or streptococcal

    necrotizing fasciitis

    Clindamycin 600 mg IV

    q8h

    Cephalosporin,

    vancomycin, nafcillin

    (www.emedicine.com/distributive shock,article by Scott P.Neeley,MD)

    39

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    40/43

    Daftar Pustaka

    1. Behrman RE , Nelson Textbook Of Pediatrics 17 th Edition , W.B.

    Saunders Company , Philadeplhia : 2000

    2. Mansjoer Arif. 2000. KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN. Media

    Aesculapius FK UI. Jakarta

    3. Tambunan L Karmel, 1990. Penatalaksanaan Gawat Darurat. Fakultas

    Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta4. Rudolph M Abraham. Fundamentals of pediatrics. Third edition. 2002

    5. Gellis & Kagans. Current Pediatric Therapi. 1996. Philadelphia

    London Toronto Montreal Sydney Tokyo

    6. Mc Millan MD. OskiS Pediatrics principle and practice. 1999

    7. Hay W William. Current pediatric diagnosis and treatment. 13 th edition.

    1999

    8. Graber . Prof Mark A , Terapi Cairan , Elektrolit dan Metabolik , Edisipertama , Farmedia , Jakarta : Januari 2002 , hal : 1 14

    9. Hall . Jesse B. M.D , Schmidt ,Gregory A. M.D , Wood, Lawrence D.H

    M.D Ph.D , Principles of Critical Care , second Edition , McGraw Hill ,

    Illinois : 1999 , hal : 263 311

    10.Pedoman Cairan Infus, Edisi Revisi VIII, PT Otsuka Indonesia : 2003

    11.Staf Pengajar Bagian Anestesiologi dan Terapi intensif FKUI ,

    Anestesiologi , CV. Infomedika , Jakarta : 1989 . hal : 186 195

    12.Staf Pengajar Bagian Anestesiologi dan Terapi intensif FKUI ,

    Anestesiologi , CV. Infomedika , Jakarta : 1989 . hal : 186 195

    13.Pendidikan Ilmu Kesehatan Anak Berkelanjutan , Penatalaksanaan

    syok pada anak , SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran

    Universitas Padjajaran RSUP Dr. Hasan Sadikin , Bandung : Mei 2000

    40

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    41/43

    14. http://www.mediscene.com/medpub/fluid.htm

    15. http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?

    idktg=10&iddtl=283

    16. http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?

    idktg=10&iddtl=283

    17. www.mayoclinic.com

    18. http://sinoemedicalassociation.org/surgery/shock.htm

    19. http://www.healthatoz.com/healthatoz/Atoz/ency/shock.jsp

    20. www.wikipedia.com

    41

    http://www.mediscene.com/medpub/fluid.htmhttp://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=10&iddtl=283http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=10&iddtl=283http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=10&iddtl=283http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=10&iddtl=283http://www.mayoclinic.com/http://sinoemedicalassociation.org/surgery/shock.htmhttp://www.healthatoz.com/healthatoz/Atoz/ency/shock.jsphttp://www.wikipedia.com/http://www.mediscene.com/medpub/fluid.htmhttp://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=10&iddtl=283http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=10&iddtl=283http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=10&iddtl=283http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=10&iddtl=283http://www.mayoclinic.com/http://sinoemedicalassociation.org/surgery/shock.htmhttp://www.healthatoz.com/healthatoz/Atoz/ency/shock.jsphttp://www.wikipedia.com/
  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    42/43

    REFERATSyok Pada Anak

    OLEH:Budi Arifianto

    030.01.040

    PEMBIMBING:Dr. RIZA MANSYOER, Sp.A (K)

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

    KEPANITERAAN KLINIK PERIODE

    42

  • 7/30/2019 76877437 Shock in Pediatric

    43/43

    7 AGUSTUS 14 OKTOBER 2006RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA