6. geometri

53
1

Upload: t-ara

Post on 14-Nov-2015

188 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

fdfdg

TRANSCRIPT

  • 1

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Dengan demikian profesionalisme guru dituntut terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat.

    Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VI pasal 28 ayat 1, menyatakan bahwa pendidik harus memenuhi kualifikasi akademik dan memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sebagai agen pembelajaran, guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut harus dikembangkan secara utuh, sehingga terintegrasi dalam kinerja guru.

    Untuk meningkatkan kualitas guru, mulai tahun 2012 Badan PSDMPK dan PMP memberlakukan kebijakan baru yaitu (1) semua guru yang akan mengikuti Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) diwajibkan mengikuti Uji Kompetensi Awal (UKA), (2) Hasil UKA sebagai gambaran kondisi kompetensi guru digunakan sebagai dasar pelaksanaan PLPG. Guru yang dinyatakan belum memenuhi standar minimal UKA diwajibkan untuk mengikuti pendidikan dan latihan yang di selengarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) atau Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

    Dalam rangka penyelenggaran diklat guru SD Pasca-UKA agar memenuhi kompetensi yang diharapkan maka dipandang perlu adanya bahan ajar atau modul. Bahan ajar atau modul yang dipersiapkan didasarkan atas hasil analisi kebutuhan para peserta uji kompetensi awal yang belum memenuhi standar minimal UKA.

    Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu menyiapkan bahan ajar ini.

    Jakarta, Juni 2012 Kepala Badan PSDMPK dan PMP Syawal Gultom NIP 19620203 198703 1 002

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

    DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ............................................................................................. 2

    B. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

    C. Sasaran Penulisan Modul ............................................................................. 2

    D. Ruang Lingkup Penulisan ............................................................................. 2

    BAB II BANGUN DATAR ............................................................................................. 3

    A. Kegiatan Belajar-1: Memahami Bangun, Unsur-unsur, dan Sifat-sifat

    Bangun Datar ............................................................................................... 3

    1. Tujuan Belajar/Kompetensi ....................................................................... 3

    2. Uraian Materi ............................................................................................ 3

    a. Mengidentifikasi Bangun Datar Segitiga ............................................... 3

    b. Mengidentifikasi Bangun Datar Segiempat ........................................... 6

    c. Mengidentifikasi Bangun Datar Lingkaran ............................................ 11

    B. Kegiatan Belajar-2: Memahami Hubungan antar Bangun Datar .................... 14

    1. Tujuan Belajar/Kompetensi ....................................................................... 14

    2. Uraian Materi ............................................................................................ 14

    a. Pencerminan ........................................................................................ 14

    b. Simetri .................................................................................................. 15

    c. Membuat Bangun Datar yang Simetri ................................................... 17

    d. Simetri Lipat ......................................................................................... 20

    e. Simetri Putar ........................................................................................ 20

    C. Evaluasi Bangun Datar ................................................................................. 22

    BAB III BANGUN RUANG ......................................................................................... .....25 1. Tujuan Belajar/Kompetensi ........................................................................... 26

    2. Uraian Materi ................................................................................................. 26

    A. Kegiatan Belajar-1: Mengenal beberapa Bangun Ruang ............................... 26

    B. Kegiatan Belajar-2: Memahami Unsur dan Sifat Bangun-bangun Ruang

    Sederhana .................................................................................................... 29

    1. Balok ........................................................................................................ 30

  • 4

    2. Kubus ....................................................................................................... 30

    C. Kegiatan Belajar-3: Memahami Sifat-sifat Bangun Ruang dan Hubungan

    antar Bangun Ruang ..................................................................................... 33

    1. Prisma Tegak Segitiga .............................................................................. 33

    2. Lima Segiempat ........................................................................................ 33

    3. Tabung ..................................................................................................... 34

    4. Kerucut ..................................................................................................... 34

    5. Bola .......................................................................................................... 35

    6. Hubungan Sisi, Rusuk, dan Titik Sudut ..................................................... 35

    7. Jaring-jaring Bangun Ruang ..................................................................... 36

    D. Evaluasi Bangun Ruang ............................................................................... 43

    BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 64

    A. Rangkuman .................................................................................................. 46

    B. Tugas ............................................................................................................ 46

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 47

  • 5

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran banyak faktor

    yang memegang peran antara lain guru dan siswa sebagai pelakunya, proses

    pembelajarannya itu sendiri, fasilitas pendukung yang tersedia, lingkungan tempat

    berlangsungnya kegiatan pembelajaran tersebut, dan lain sebagainya.

    Apabila kita menginginkan pelajaran geometri SD yang berpusat ke siswa,

    terlebih dahulu guru harus mempelajari sifat-sifat anak SD. Atas dasar sifat-sifat

    itulah kemudian baru ditetapkan isi, urutan, metode, dan sarana pelajaran yang

    akan dibahas. Demikian pula dalam pembelajaran geometri bangun datar yaitu

    bentuk geometris yang hanya terdiri dari dua dimensi (panjang dan lebar) atau

    yang hanya memiliki luas tetapi tidak memiliki volum, dimulai dengan menyelidiki

    keseluruhan atau garis besar atau bentuk bangunnya terlebih dahulu, kemudian

    baru ke unsur-unsur yang makin kecil dan sederhana. Misalnya dimulai dari

    bangun datar, dilanjutkan dengan sisi, titik sudut, titik puncak, dan akhirnya sifat-

    sifat sejajar, tegak lurus, serta ukuran.

    Dalam proses pembelajaran bangun ruang yaitu bentuk geometris yang terdiri dari

    tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi) atau yang memiliki volum, terlebih dahulu

    tunjukkanlah model-model bangun ruang dan sebutkan namanya satu per satu

    dimulai dari bangun ruang yang sering kita ketahui. Semua kejadian yang kita

    saksikan atau kita alami sendiri terjadi dalam ruang. Setiap hari kita mengenal

    benda-benda ruang, antara lain almari, TV, kotak snack, kaleng roti, rumah, tangki

    air, bak mandi, tempat tidur, kursi, mobil, sepeda. Untuk bangun-bangun

    berdimensi tiga, seperti prisma, balok, kubus, prisma segitiga, limas segiempat,

    tabung atau silinder, kerucut, dan bola akan dijelaskan pada bagian berikutnya.

  • 6

    B. Tujuan Penulisan

    Setelah mempelajari materi dari bahan ajar ini diharapkan guru SD dapat:

    1. Memperoleh tambahan wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat untuk

    meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

    2. Lebih berhasil mengajarkan materi-materi dalam pembelajaran geometri

    bangun datar

    3. Lebih berhasil mengajarkan materi-materi dalam pembelajaran geometri ruang.

    4. Meningkatkan kompetensi guru matematika SD, khususnya peserta diklat Uji

    Kompetensi Awal (UKA).

    C. Sasaran Penulisan Modul

    Sasaran pengguna modul ini adalah guru SD/MI, khususnya guru SD/MI peserta

    Pendidikan dan Pelatihan pasca Uji Kompetensi Awal tahun 2012

    D. Ruang Lingkup Penulisan:

    Hal-hal yang akan dibahas meliputi: permasalahan pembelajaran matematika SD

    pada standar kompetensi mengenai geometri bangun datar dan geometri bangun

    ruang serta contoh soal geometri dan alternatif penyelesaiannya.

  • 7

    BAB II

    BANGUN DATAR

    Pada bab ini Anda akan mempelajari tentang bangun datar sebagai dasar untuk

    menerangkan pembelajaran geometri di SD. Dalam pembelajaran geometri bangun

    datar ini memuat soal-soal ujian nasional dan pembelajarannya dengan

    memberikan contoh-contoh kongkrit agar dipahami oleh siswa SD.

    Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan mampu mengenalkan bangun datar

    sederhana, mengelompokkan, menjelaskan unsur-unsur dan sifat-sifat bangun

    datar, mengidentifikasi bangun datar yang simetris, serta menentukan hasil

    pencerminan dari suatu bangun datar.

    Untuk membantu Anda agar menguasai kemampuan tersebut, pembahasan ini

    dikemas dalam 2 (dua) kegiatan belajar (KB), yaitu :

    Kegiatan Belajar -1: Memahami Bangun, Unsur-unsur, dan Sifat-sifat Bangun Datar

    Kegiatan Belajar -2: Memahami Hubungan antar Bangun Datar

    A. Kegiatan Belajar -1: Memahami Bangun, Unsur-unsur, dan Sifat-sifat Bangun Datar

    1. Tujuan Belajar/Komptensi

    Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan belajar ini adalah:

    a. Guru mampu menjelaskan pengertian bangun datar

    b. Guru mampu menyebutkan unsur-unsur bangun datar

    c. Guru mampu menyebutkan sifat-sifat bangun datar

    2. Uraian Materi a. Mengidentifikasi bangun datar segitiga 1) Pengertian Segitiga

    Segitiga adalah bangun datar yang terjadi dari tiga ruas garis yang dua-dua

    ujungnya saling bertemu. Segitiga dapat terbentuk apabila panjang sisi terpanjang

    kurang dari jumlah panjang dua sisi yang lain. Tiap ruas garis yang membentuk

    segitiga disebut sisi. Pertemuan ujung-ujung ruas garis disebut titik sudut.

  • 8

    .

    2) Unsur suatu bangun segitiga yaitu:

    a) Sisi adalah sekat yang membatasi antara bagian dalam dengan bagian

    luar dari suatu bangun segitiga.

    b) Titiksudut adalah perpotongan antara dua sisi segitiga.

    c) Titikpuncak adalah suatu titik yang terletak dihadapan alas segitiga.

    Contoh:

    3) Macam-macam segitiga

    a) Pembagian atas dasar besar sudut-sudutnya :

    (1) Segitiga lancip adalah segitiga yang ke tiga sudutnya lancip. (2) Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku-

    siku. (3) Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya tumpul.

    sisi

    titiksudut

    sisi

    titiksudut

    sisi titiksudut

    B

    C

    A

    Segitiga ABC dengan sisi dan titik sudut dan titik puncaknya

    titik puncak

    titik puncak titik puncak

    titik puncak

    alas

    titik puncak

    alas

    alas

    titik puncak

  • 9

    Secara rinci dapat pula disajikan dengan data sebagai berikut:

    b) Pembagian atas dasar panjang sisinya : (1) Segitiga sembarang adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya

    berbeda.

    Sifat segitiga sembarang:

    Besar ketiga sudut-sudutnya berbeda

    Panjang ketiga sisinya berbeda

    (2) Segitiga samakaki adalah segitiga yang tepat dua sisinya sama

    panjang.

    Dua sisi yang sama panjang disebut kaki, dan sisi yang ketiga disebut

    alas.

    Sudut di depan alas disebut sudut puncak

    Sifat segitiga samakaki:

    Sudut-sudut pada kakinya sama besar.

    Dua sisinya sama panjang.

    (3) Segitiga samasisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. Sifat segitiga samasisi:

    Semua sudutnya sama besar, yaitu 60o.

    Semua sisinya sama panjang.

    R

    Q P

    F

    E D

    A B

    C

    Segitiga Tumpul PQR 900 RQP 1800 Segitiga Siku-siku FED = 900 Segitiga Lancip 00 CAB 900 00 ABC 900 00 BCA 900

    Segitiga Samakaki \ /

    Segitiga Samasisi

    Segitiga Sembarang

  • 10

    Macam-macam segitiga dan hubungannya satu sama lain dapat digambarkan

    dengan tabel berikut:

    Panjang ketiga sisi berlainan

    Dua sisi sama panjang

    Ketiga sisinya sama panjang

    Ketiga sudutnya Lancip

    Segitiga lancip dengan semua sisi berlainan

    Segitiga lancip dengan dua sisi sama panjang

    Segitiga lancip sama sisi

    Salah satu sudutnya siku-siku

    Segitiga siku-siku dengan sisi berlainan

    Segitiga siku-siku Samakaki

    Tidak ada

    Salah satu sudutnya tumpul

    segitiga tumpul dengan semua sisi berlainan

    segitiga tumpul dengan dua sisi sama

    Tidak ada

    b. Mengidentifikasi bangun datar segiempat 1) Segiempat sembarang

    Dari hasil pengamatan, guru membimbing siswa untuk mengambil kesimpulan

    bahwa segiempat sembarang adalah bangun bersisi empat yang tertutup dan

    Menurut Sudut- sudutnya Menurut Sisi-sisinya

  • 11

    sederhana. Tertutup artinya antara pangkal dengan ujung kurva saling berimpit.

    Sederhana artinya kurva yang tidak memotong dirinya sendiri.

  • 12

    Segiempat sembarang tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

    2) Macam-macam segiempat berdasar unsur-unsurnya:

    Ada bermacam-macam segiempat, di antaranya adalah sebagai berikut:

    a) Persegi

    Persegi adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat

    sudutnya siku-siku, atau persegi adalah belahketupat yang salah satu sudutnya

    siku-siku, atau persegi adalah persegipanjang yang dua sisi yang berdekatan

    sama panjang. Jadi persegi dapat dikatakan bahwa:

    Persegi termasuk jenis persegipanjang, juga belahketupat.

    Persegi adalah persegipanjang yang setiap sisinya sama panjang.

    Persegi adalah belahketupat yang (salah satu) sudutnya siku-siku.

    Sementara kita tahu bahwa belahketupat termasuk layang-layang.

    Persegipanjang termasuk jajargenjang. Dan jajargenjang termasuk trapesium.

    Dengan kata lain, persegi adalah bangun datar segiempat yang paling khusus,

    dengan sifat semua sudut siku-siku, semua sisi sama panjang, dua pasang sisi

    sejajar, dan kedua diagonalnya sama panjang.

    Sifat-sifat persegi ABCD:

    SDBSSCAS

    BDAC

    CA

    90 DA BCD BC DAB DA CD BC AB

    sudut

    sisi

    Daerah segiempat

    sudut

    sisi

    sisi sisi

    sudut

    sudut

    titik sudut

    titik sudut titik sudut

    titik sudut

    A B

    C D

    S

  • 13

    b) Persegipanjang

    Persegipanjang adalah segiempat yang mempunyai dua pasang sisi sejajar

    dan keempat sudutnya siku-siku. Dengan bahasa yang lebih singkat,

    persegipanjang adalah jajargenjang yang kedua pasangan sisi sejajarnya saling

    tegak lurus atau jajargenjang yang salah satu sudutnya siku-siku. Perhatikan

    bahwa jika sebuah jajargenjang memiliki satu sudut siku-siku maka ketiga sudut

    lain pasti juga siku-siku. Berikut beberapa contoh persegipanjang.

    Perhatikan bahwa persegi termasuk

    pada bentuk persegipanjang. Kita

    katakan persegi adalah persegipanjang

    khusus yaitu persegipanjang yang semua sisinya sama panjang.

    Sifat-sifat persegipanjang ABCD,

    oADCBCD

    danBCAD

    90

    //

    ABCBAD SD BS dan

    SC AS ; BD AC

    BC AD dan DC AB

    ; DC // AB

    c) Jajargenjang

    Jajargenjang adalah segiempat yang sisi-sisinya sepasang-sepasang sejajar ,

    atau segiempat yang memiliki tepat dua pasang sisi yang sejajar. Semua

    bentuk di bawah ini adalah jajargenjang.

    Gambar yang ketiga adalah jajargenjang dengan sifat khusus yaitu siku-siku

    dan disebut persegipanjang. Gambar yang keempat adalah jajargenjang

    dengan sifat khusus yaitu semua sisi sama panjang dan disebut belahketupat.

    Gambar yang kelima adalah jajargenjang dengan sifat khusus yaitu siku-siku

    dan semua sisi sama panjang dan disebut bujursangkar atau persegi.

    Gb. 1 Gb. 2 Gb. 3 Gb. 4 Gb. 5

    A B

    C D

    S

  • 14

    Sifat-sifat jajargenjang ABCD,

    DC AB ; PD BP

    ; ADC ABC ; DC // AB

    BC AD ; PC AP

    ; D BC DAB ; BC // AD

    d) Belahketupat

    Belahketupat adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang, atau

    belahketupat adalah jajargenjang yang dua sisinya yang berdekatan sama

    panjang, atau belahketupat adalah layang-layang yang keempat sisinya sama

    panjang.

    Contoh: Perhatikan, karena persegi juga keempat sisinya sama panjang maka persegi termasuk belahketupat. Jadi, persegi termasuk jenis belahketupat. Belahketupat

    juga termasuk layang-layang karena ada dua pasang sisi bergandengan yang sama panjang. Juga, belahketupat termasuk jenis jajargenjang,karena dua pasang sisinya

    sejajar, tetapi jajargenjang bukan termasuk belahketupat karena semua sisinya

    tidak sama panjang.

    Sifat-sifat belahketupat ABCD,

    BC//AD,DC//AB

    ,SCAS,SDBS

    DCA ABC BCD BAD

    DA CD BC AB

    e) Layang-layang

    Layang-layang adalah segiempat yang dua sisinya yang berdekatan sama

    panjang, sedangkan kedua sisi yang lain juga sama panjang, atau segiempat

    yang mempunyai dua pasang sisi berdekatan sama panjang.

    Contoh: Perhatikan pada masing-masing gambar di samping, dapat dipilih dua pasang sisi yang berdekatan

    A B

    C D P

    A

    B

    C

    D

    S

  • 15

    sama panjang. Jadi, belahketupat dan persegi termasuk golongan layang-layang.

    Sifat-sifat layang-layang ABCD, AB = BC ; AD = DC . Sudut-sudut yang berhadapan sama besar. ACB = CAB BAD = BCD ACD = CAD

    Kedua diagonal saling tegak lurus

    f) Trapesium

    Trapesium adalah segiempat yang mempunyai tepat sepasang sisinya sejajar.

    Sifat-sifat trapesium ABCD,

    Pada umumnya ada dua macam trapesium:

    (1) Trapesium samakaki

    Trapesium samakaki adalah trapesium yang kedua kakinya atau sisi tegaknya

    sama panjang, serta sudut-sudutnya tidak ada yang siku-siku.

    Sifat-sifat trapesium samakaki:

    BDAC

    ,CBA DAB

    BC AD

    DC // AB

    dan ADC = BCD

    (2) Trapesium Siku-siku

    Trapesium siku-siku adalah trapesium yang salah satu sudutnya siku-siku.

    Sifat-sifat trapesium siku-siku:

    90 DAB AB // DC

    A B

    C D

    A B

    C D

    A

    B

    C

    D

    A B

    C D

    trapesium. alas disebut trapesium dari )terpanjang (sisi AB

    trapesium kaki disebut BC danAD

    DC // AB

  • 16

    Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas maka macam-macam segiempat dan

    hubungannya satu sama lain dapat digambarkan dengan skema berikut:

    c. Mengidentifikasi bangun datar lingkaran 1) Lingkaran Lingkaran adalah bangun datar yang sisinya selalu berjarak sama dengan titik pusatnya, atau lingkaran

    adalah tempat kedudukan titik-titik yang terletak pada

    suatu bidang, dan berjarak sama terhadap titik tertentu.

    Titik tertentu tadi disebut pusat lingkaran.

    2) Unsur-unsur lingkaran Garis tengah (diameter) adalah garis yang membagi dua sama besar dari suatu

    lingkaran atau tali busur yang melalui titik pusat.

    Jari-jari adalah ruas garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan

    lingkaran.

    Perhatikan kembali gambar lingkaran di atas !

    GH disebut tali busur. Sisi lengkung GH disebut busur.

    Daerah yang dibatasi oleh tali busur MN dan busur MN disebut tembereng. Daerah yang dibatasi jari-jari OK dan jari-jari OL serta busur KL disebut juring.

    O K

    L M

    N

    G H

    Segiempat Trapesium

    Trapesium Samakaki Trapesium Siku-siku Layang-layang

    Persegi Persegipanjang Belahketupat Jajargenjang

  • 17

    Latihan 1:

    Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!

    1. a. PQR adalah segitiga ............

    b. PR = ........ = ..........

    c. P .....o

    d. Jika PQ = 5 cm , maka QR = ...... cm

    2. a. KLMN adalah bangun .........

    b. Dua pasang sisi yang sama panjang

    adalah ......... dengan ...........;

    dan ............ dengan ...............

    c. Besar sudut K, L, M, dan N masing-masing ......

    d. Jumlah besar sudut-sudutnya ........o

    3. a. ABCD adalah trapesium ............

    b. Sisi-sisi yang sejajar

    adalah ......... dengan ........

    c. Sisi-sisi yang sama panjang

    adalah ....... dengan .......

    d. Jumlah besar sudut-sudutnya ......... o

    4. a. ABCD adalah bangun ..............

    b. Dua pasang sisi yang sama panjang

    adalah ......... dengan ...........;

    dan ............ dengan ...............

    c. ......A dan .....B

    d. AP = ........... dan BP = ..............

    5. a. ABCD adalah bangun ..........

    b. Jika AB = 6 cm , maka AD = ......... cm

    c. AC tegak lurus terhadap ........

    d. Jika OABD 20 maka OCBD .......

    P Q

    R

    A B

    C D

    A B

    C D

    P

    A

    D

    C

    B

    S

    K L

    M N

  • 18

    6. a. Diameter lingkaran adalah ........ dan .........

    b. ,OP OS , OQ dan OR disebut ...........

    c. Jika OQ = 3 cm , maka PQ = ........ cm

    d. QR disebut .........

    7. a. MN disebut ...........

    b. Sisi lengkung MN disebut ..............

    c. Daerah MSN disebut ................

    d. Daerah OKRL disebut ..........

    8. a. ABCD adalah bangun ..........

    b. Jika AB = 10 cm , maka BC = ........ cm

    c. AC ..........

    d. AS = .......... = .......... = ...........

    e. AC = ............

    O

    P

    Q R

    S

    O K

    L

    M

    N S

    R

    A B

    C D

    S P R

  • 19

    B. Kegiatan Belajar - 2: Memahami Hubungan antar Bangun Datar

    1. Tujuan Belajar/Kompetensi

    Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan belajar ini adalah:

    a. Guru mampu menjelaskan tentang pencerminan dan simetri pada bangun datar

    b. Guru mampu menjelaskan tentang simetri lipat dan simetri putar bangun datar

    c. Guru mampu membedakan bangun datar yang simetris dan tidak simetris

    2. Uraian Materi

    Mengidentifikasi hubungan antar bangun datar

    a. Pencerminan

    Perhatikan keadaan sewaktu kita bercermin, apakah ukuran badan kita

    berubah? Apakah jarak badan kita ke cermin sama dengan jarak bayangan

    badan kita ke cermin?.

    Keadaan tersebut merupakan gambaran tentang peristiwa pencerminan atau

    refleksi. Untuk melakukan suatu refleksi diperlukan cermin atau sumbu refleksi

    atau sumbu simetri atau garis refleksi atau garis cermin atau garis sumbu.

    Amatilah pada gambar di bawah ini dimana segitiga ABC dicerminkan terhadap

    garis k menjadi segitiga ABC.

    Pernyataan berikut, benar atau salah:

    1) ABC kongruen (bentuk dan ukurannya sama) dengan ABC?.

    2) Jarak titik A ke cermin sama dengan jarak titik A ke cermin.

    3) Jarak titik B ke cermin sama dengan jarak titik B ke cermin.

    4) Jarak titik C ke cermin sama dengan jarak titik C ke cermin

    5) Garis penghubung suatu titik dengan bayangannya (misal AA) tegak lurus

    cermin.

    Dari hasil pengamatan pada pencerminan berlaku:

    1) Jarak suatu titik ke cermin = jarak bayangan titik itu ke cermin.

    2) Garis penghubung suatu titik dan bayangannya tegak lurus cermin.

    A B

    C

    A B

    C

    k

  • 20

    3) Bangun bayangan kongruen (sama bentuk dan sama ukuran) dengan

    bangun asal.

    Sifat-sifat bayangan pada pencerminan adalah:

    1) Posisi gambar bayangan sama dengan posisi benda asal.

    2) Jarak gambar bayangan dari cermin sama jauh dengan jarak benda asal

    dengan cermin.

    3) Ukuran bayangan sama besar dengan ukuran benda asal, hanya

    gambarnya berlawanan.

    4) Letak gambar bayangan dan benda asal tegak lurus dengan cermin.

    5) Dalam melakukan proses pencerminan, ada titik-titik yang tetap (tidak

    berubah letaknya) disebut titik invarian, yaitu titik-titik yang terletak pada

    garis cermin.

    6) Garis cermin ini disebut garis simetri atau dikenal dengan sumbu simetri.

    b. Simetri

    Lipatlah sebuah persegi, kedua bagian persegi tepat berhimpit

    satu sama lain. Garis putus-putus ini disebut garis simetri

    atau sumbu simetri.

    Di alam banyak sekali benda-benda yang simetris seperti:

    serangga, laba-laba, kelelawar, bunga, daun, dan lain-lain.

    Cobalah sebutkan benda-benda yang simetris lainnya.

    Simetri tidak hanya pada binatang, bunga, daun, atau bangun datar, tetapi pada

    huruf kapital pun ada simetri. Perhatikan huruf berikut:

    sebutkanlah huruf kapital lain yang simetris.

  • 21

    Tugas:

    1) Mengelompokkan bangun datar yang simetris dan tidak simetris

    Jiplaklah gambar di atas pada kertas putih dan guntinglah, kemudian

    lipatlah masing-masing bangun datar tersebut. Apakah hasil lipatan

    bangun datar tersebut dapat saling berhimpitan?.

    2) Kemudian kelompokkan bangun-bangun yang simetris dan bangun yang

    tidak simetris.

    Contoh:

    Bangun yang simetris Bangun yang tidak simetris

    Amatilah gambar di atas, bagaimana perbedaan bentuk antara bangun

    yang simetris dengan bangun yang tidak simetris?

  • 22

    c. Membuat bangun datar yang simetris.

    Dengan melipat kertas yang telah diteteskan tinta atau cat air.

    Dengan melipat kertas dan diberi gambar kemudian mengguntingnya,

    setelah dibuka menghasilkan bangun datar yang simetris. Garis bekas

    lipatan pada bangun datar yang membagi dua bagian yang sama disebut

    garis sumbu atau sumbu simetri.

    kertas diteteskan cat air

    kertas dilipat bangun datar yang dihasilkan

  • 23

    Latihan 2:

    1. Berilah tanda bangun yang mempunyai sumbu simetri!

    2. Hitunglah berapa simetri lipatnya?

    a. b. c. d. e.

    f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p.

    q.

    r.

    s. t.

  • 24

    3. Sebutkan nama sumbu simetri pada bangun-bangun di bawah ini, jika ada!

    No Bangun Sumbu simetrinya

    a.

    .......... , ...........

    b.

    ......, ...... , ......, ......

    c.

    ...............................

    d.

    .............................

    e.

    .............. ,

    ................

    a b

    c

    d

    a b

    c

    d

    a

    b

    c

    a b

    c

    d

    a b

    c

    d

  • 25

    d. Simetri Lipat

    Definisi Simetri lipat

    Perhatikanlah model daerah persegipanjang di bawah ini.

    Suatu persegipanjang dibuat dari kertas atau dari bahan lain yang mudah

    dilipat, dan apabila kertas itu dilipat sepanjang garis s , bagian kiri tepat

    berimpit dengan bagian kanan, maka dikatakan bahwa daerah persegipanjang

    memiliki simetri lipat, garis s disebut sumbu simetri lipat atau sumbu simetri.

    Kata-kata lain untuk simetri lipat ialah simetri garis, sumbu simetri, simetri

    cermin.

    Setelah guru memberikan definisi tentang simetri lipat tersebut kemudian siswa

    diberi tugas untuk mengembangkan pengertian simetri lipat pada semua

    bangun datar, sebagai berikut :

    Selidikilah dengan melipat, apakah diagonal persegipanjang juga merupakan

    sumbu simetri?

    Berapakah banyaknya sumbu simetri pada persegipanjang ?

    Berapakah banyaknya sumbu simetri pada persegi ?

    e. Simetri putar

    Perhatikanlah model daerah persegi yang terbuat dari kertas di dalam

    bingkainya pada gambar di samping. Apabila model

    persegi itu ditusuk di P , kemudian diputar 900

    (seperempat putaran) titik a dalam sudut B. Setelah

    diputar 1800 (setengah putaran) titik a di dalam sudut

    C . Setelah diputar 2700 (tiga perempat putaran) titik

    a di dalam sudut D . Akhirnya setelah diputar 3600

    (satu putaran penuh) daerah persegi kembali ke dalam

    bingkai dengan titik a dalam sudut A. Jadi apabila diputar 3600 (satu putaran

    penuh) maka persegi memiliki 4 simetri putar atau memiliki simetri putar

    a b

    c d

    A B

    C D

    P

    s

    Jiplakan atau bingkai

  • 26

    tingkat 4, karena dalam satu putaran persegi tersebut dapat menempati

    bingkainya sebanyak empat kali.

    Adapun syarat tingkatan simetri putar adalah:

    a) dalam satu putaran dapat menempati bingkainya berapa kali, dan

    b) titik pusat putarnya tertentu.

    Oleh karena itu, jika bangun datar yang hanya dapat menempati bingkainya

    satu kali tidak dapat dikatakan memiliki simetri putar tingkat satu karena tidak

    memiliki titik pusat putar yang tertentu (tiap-tiap titik dapat dijadikan pusat

    simetri).

    Latihan 3:

    1. Berapa tingkatan simetri putar terdapat pada :

    No Bangun Tingkat simetri Putar

    NO Bangun Tingkat simetri Putar

    a. Segitiga samasisi.

    g. Trapesium sembarang

    b. Segitiga samakaki

    h.

    Trapesium siku-siku

    c. Segitiga siku-siku i. Trapesium samakaki

    d. Persegipanjang j. Belahketupat

    e. Jajargenjang k. Layang-layang

    f. Ellips l. Lingkaran

    2. Sebutlah bangun datar yang:

    a. Memiliki simetri putar dan sumbu simetri.

    b. Memiliki simetri putar dan tidak memiliki sumbu simetri.

    c. Tidak memiliki simetri putar dan memiliki sumbu simetri.

    d. Tidak memiliki simetri putar dan tidak memiliki sumbu simetri.

    e. Gambarlah semua huruf kapital sebaik-baiknya.

    f. Katakanlah untuk tiap-tiap huruf , berapakah simetri putarnya dan sumbu

    simetrinya.

  • 27

    C. Evaluasi Bangun Datar

    Pilihlah jawaban yang tepat dari soal-soal berikut ini:

    1. Bangun yang memiliki sepasang sisi sejajar adalah . A. layang-layang B. segitiga

    C. trapesium D. jajargenjang

    2. Suatu bangun datar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Mempunyai dua pasang sisi yang sejajar Keempat sisinya sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang.

    Bangun tersebut adalah . A. Persegi B. Jajargenjang C. Persegipanjang D. Belahketupat

    3. Bangun datar PQRS pada bidang koordinat dibentuk oleh P(4,1), Q(1,-1), R(-2,1)

    dan S(1,3), PQRS merupakan sebuah A. Layang-layang B. Trapesium C. Persegi D. Belahketupat

    4. Suatu bangun datar segiempat mempunyai 2 pasang sisi yang sejajar, mempunyai

    2 pasang sudut berhadapan yang sama besar, tetapi tidak memiliki simetri lipat. Bangun datar tersebut adalah . A. Layang-layang B. Persegipanjang C. Trapesium D. Jajargenjang

    5. Siswa dapat menentukan hasil pencerminan dari gambar suatu bangun datar yang disajikan.Pencerminan datar yang benar ditunjukkan oleh gambar ....

    A. A B. B C. C D. D

  • 28

    6. Koordinat ( 3, -4) di bawah ini ditunjukkan oleh titik .

    2

    4

    2 4-2-4 0

    -2

    -4A B

    CD

    A. A B. B C. C D. D

    7. Perhatikan gambar bangun berikut ! Banyak sumbu simetri lipat bangun datar di bawah adalah .

    A. 6 B. 5 C. 4 D. 3

    8. Banyak simetri lipat dan putar bangun belahketupat ada . A. 0 dan 2 B. 1 dan 2

    A. B.

    D. C.

  • 29

    C. 2 dan 2 D. 2 dan 1

    9. Jika bangun pada gambar di bawah tersebut diputar searah jarum jam dengan pusat P

    sejauh 270, maka sudut A akan menempati sudut ... . A. A B. B C. C D. D

    BA

    CD

    P

    10. Perhatikan diagram Kartesius berikut !

    Koordinat titik C adalah . A. (2, -5) B. (5, -2) C. (-5, 2) D. (-2, 5)

    1 2 3 4-10

    -2-3

    -1-2

    12345

    -3-4-5

    -4-5

    Y

    C A

    B

    D

  • 30

    BAB III BANGUN RUANG

    Pada bab ini Anda akan mempelajari tentang bangun ruang sebagai dasar untuk

    menerangkan pembelajaran geometri di SD. Dalam pembelajaran geometri bangun

    ruang ini memuat soal-soal ujian nasional dan pembelajarannya dengan

    memberikan contoh-contoh kongkrit agar dipahami oleh siswa SD.

    Dengan demikian dalam setiap pembelajaran khususnya pembelajaran geometri

    ruang, pada setiap saat harus disesuaikan dengan kemampuan siswa pada saat

    itu, maka pelajaran geometri ruang untuk kelas I harus berbeda sifatnya dengan

    pelajaran geometri kelas II, dan seterusnya. Maka agar peningkatan daya tanggap

    keruangan dapat lebih mudah dipahami, kepada siswa diberi kesempatan untuk

    menyelidiki, mencoba dan menemukan serta menduga berbagai ide, namun juga

    didorong untuk mencoba memformulasikan dengan pernyataan yang tepat, logis,

    dan memeriksa kebenaran setiap kesimpulan yang diperolehnya.

    Secara umum pelajaran geometri ruang ini bersifat intuitif (berdasar kata hati),

    dengan penekanan pada pengamatan terhadap obyek dan penalaran berdasarkan

    pada benda-benda sebenarnya dan gambar-gambar yang bersesuaian. Program

    seperti ini, yang dimulai dengan eksplorasi sifat-sifat berbagai bangun geometri

    ruang, menemukan sifat-sifat itu melalui model-model, dan akhirnya menyusun

    sebuah kesimpulan umum, merupakan ciri dari pelajaran geometri di Sekolah

    Dasar.

    Untuk membantu Anda agar menguasai kemampuan tersebut, pembahasan ini

    dikemas dalam 3 (tiga) kegiatan belajar (KB) sebagai berikut:

    1. Kegiatan Belajar -1: Mengenal beberapa bangun ruang

    2. Kegiatan Belajar -2: Memahami unsur dan sifat bangun ruang sederhana

  • 31

    3. Kegiatan Belajar -3: Memahami sifat-sifat bangun ruang dan hubungan antar

    bangun

    1. Tujuan Belajar/Kompetensi

    Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan belajar ini adalah:

    a. Guru mampu menjelaskan pengertian bangun ruang

    b. Guru mampu mengenalkan beberapa bangun ruang sederhana,

    c. Guru mampu menyebutkan unsur-unsur dan sifat-sifat bangun ruang.

    d. Guru mampu menggambar jaring-jaring bangun ruang dengan memberikan

    contoh-contohnya dalam kehidupan nyata sehari-hari.

    2. Uraian Materi A. Kegiatan Belajar -1: Mengenal Beberapa Bangun Ruang

    Pada waktu mengenalkan bangun ruang kepada siswa, Anda dapat menunjukkan

    contoh-contoh benda yang dapat dipahami oleh siswa yang kemudian nama

    bangun ruang tersebut akan Anda gambarkan di papan, tetapi kadang-kadang

    gambarnya tidak sesuai ketentuan, misalnya rusuk yang tidak kelihatan digambar

    seperti kelihatan. Menurut Anda bagaimana mengenalkan bangun ruang kepada

    siswa dan apa yang dimaksud dengan bangun ruang tersebut serta cara

    menggambarkan bangun ruang?

    Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang

    terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut. Permukaan bangun itu disebut

    sisi. Untuk menunjukkan sisi bangun ruang sebaiknya guru menggunakan model

    berongga yang tidak transparan. Model untuk bola lebih baik digunakan sebuah

    bola sepak dan bukan bola bekel yang pejal, sedangkan model bagi sisi balok lebih

    baik digunakan kotak kosong dan bukan balok kayu. Sedangkan model benda

    pejal dipergunakan untuk mengenalkan siswa pada bangun ruang yang meliputi

    keruangannya secara keseluruhan. Untuk model berongga yang transparan,

    biasanya dibuat dengan mika bening atau plastik yang tebal dimaksudkan agar

    siswa memahami bahwa rusuk dihasilkan oleh perpotongan dua buah sisi dan

    titiksudut dihasilkan oleh adanya perpotongan tiga buah rusuk atau lebih. Selain itu

  • 32

    bangun ruang dengan model berongga yang transparan ini juga dapat untuk

    melatih siswa dalam menggambar bangun ruang, karena kedudukan semua unsur

    bangun ruang dapat diamati untuk dialihkan dalam gambar.

    Dalam proses pembelajaran, tunjukkanlah model-model bangun ruang dan

    sebutkan namanya satu per satu dimulai dari bangun ruang yang sering diketahui

    oleh siswa! Sebutkan benda-benda di lingkungan Anda yang bentuknya

    menyerupai bangun ruang yang dimaksud, misalnya dapat ditunjukkan oleh

    gambar berikut!

    Bentuk Bangun Ruang Bentuk Benda Bola bakso kelereng buah melon semangka Tabung

    tong sampah pipa pralon kue astor drum Kubus dadu bak mandi kotak kardus puzle warna Balok almari kotak snack kotak kapur kotak TV

    Setelah siswa mengenal nama bangun ruang, kemudian kaitkanlah benda-benda

    tersebut dengan nama bangun ruang, misalkan dengan memasangkan benda

    dengan nama bangun ruangnya yang sesuai atau dengan membandingkan

    besarnya bangun ruang yang telah dikelompokkan!

  • 33

  • 34

    bola

    Latihan 1

    Pasangkanlah benda dengan nama bangun ruang yang sesuai berikut ini!

    Gambar benda Gambar bangun

    Buah jeruk

    kubus

    Kotak tisu

    Tabung

    Lampu neon

    Balok

    Bak mandi

  • 35

    B. Kegiatan Belajar - 2: Memahami unsur dan sifat bangun ruang sederhana

    Untuk mempelajari dan menjelaskan unsur dan sifat bangun ruang sederhana

    seperti balok dan kubus, di hadapan siswa telah disediakan model balok dan kubus

    yang tidak transparan, transparan dan kerangka, sehingga para siswa tidak hanya

    menghafal dari apa yang didengarnya, tetapi dia dapat menghayati melalui

    pengamatan. Bagaimanakah Anda menjelaskan kepada siswa mengenai unsur-

    unsur bangun ruang dan sifat-sifatnya.

    Ruas garis yang menghubungkan suatu titik sudut dengan titik sudut lain yang tidak

    berada pada sisi yang sama pada suatu bangun ruang dikenal dengan istilah

    diagonal ruang, sebagai contoh, perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah

    ini, AG, DF merupakan diagonal ruang

    Diagonal pada sisi suatu bangun ruang disebut diagonal sisi, misalnya:

    Diagonal sisi pada balok PQRS.TUVW antara lain: QV dan UW.

    Diagonal sisi pada kubus ABCD.EFGH antara lain: AC dan BE.

    Pada balok atau kubus, karena terdapat 6 buah sisi dan setiap sisi mempunyai 2

    buah diagonal sisi maka banyaknya diagonal sisi ada 6 2 = 12 buah.

    Ruas garis yang menghubungkan suatu titik sudut dengan titik sudut lain yang tidak

    berada pada sisi yang sama pada suatu bangun ruang disebut diagonal ruang,

    misalnya:

    Pada balok PQRS.TUVW di atas, PV dan QW adalah contoh diagonal ruang balok

    tersebut. Sebutkan diagonal ruang yang lain.

    Q

    R P

    S T U

    V W

    A B

    C D

    E F

    G H

    Q

    R P

    S T U

    V W

    A B

    C D

    E F

    G H

  • 36

    Pada kubus ABCD.EFGH di atas, CE dan DF adalah contoh diagonal ruang kubus

    tersebut. Sebutkan diagonal ruang yang lain.

    Pada kubus atau balok, terdapat 4 buah diagonal ruang.

    Bidang datar yang terbentuk melalui dua rusuk yang berhadapan dan tidak terletak

    pada satu sisi disebut bidang diagonal. Contoh bidang diagonal ABGH, coba

    sebutkan bidang diagonal yang lain dalam kubus ABCD.EFGH.

    Berikut ini untuk menjelaskan unsur-unsur dan sifat bangun ruang sederhana

    kepada siswa seperti:

    1. Balok

    Untuk mengenalkan balok kepada siswa berikanlah perintah dan pertanyaan

    berikut. Amati benda-benda di sekitarmu yang bentuknya menyerupai balok.

    Amati pula model balok yang ada di kelasmu. Apa yang dapat kamu katakan

    dari pengamatanmu itu? Berbentuk bangun datar apakah sisi-sisi balok?

    Berapa banyaknya sisi? Berapa banyak rusuknya?

    Dengan mengamati sisi beberapa

    model balok maka siswa diharapkan

    dapat memahami bahwa balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam

    buah bidang sisi yang masing-masing

    berbentuk persegipanjang yang setiap sepasang-sepasang sejajar dan

    kongruen. Suruhlah siswa untuk menyebutkan beberapa model balok yang

    terdapat di sekitar sekolahnya, misalnya: almari, salon, radio, tape recorder,

    buku, karet penghapus, dan lain sebagainya.

    2. Kubus

    Untuk mengenalkan kubus kepada siswa

    berikanlah perintah dan pertanyaan berikut.

    Amatilah benda-benda di sekitarmu yang

    bentuknya menyerupai kubus. Amati pula

    model kubus yang ada di kelasmu. Apa yang

    dapat kamu katakan dari pengamatanmu itu?

    Berbentuk bangun datar apakah sisi-sisi kubus? Berapa banyaknya? Berapa

    banyak rusuknya? Berapa banyak titiksudutnya? Mari kita perhatikan unsur-

    unsur kubus!engan mengamati sisi beberapa model kubus maka siswa

    Balok

    titiksudut sisi rusuk

    titiksudut sisi rusuk Kubus

  • 37

    diharapkan dapat memahami bahwa kubus adalah bangun ruang yang dibatasi

    oleh enam buah bidang sisi berbentuk persegi yang kongruen dan setiap

    sepasang-sepasang sejajar Suruhlah siswa untuk menyebutkan beberapa

    model kubus yang terdapat di sekitar sekolahnya, misalnya: kotak kapur, dadu,

    dus, dan lain sebagainya.

    Bahan untuk diskusi!

    1. Jawablah dengan singkat dan tepat!

    a. Tuliskan sifat-sifat tabung!

    b. Tuliskan sifat-sifat prisma tegak segitiga!

    c. Tuliskan sifat-sifat limas segiempat!

    d. Tuliskan sifat-sifat prisma tegak segilima!

    e. Tuliskan sifat-sifat kerucut!

    2. Tunjukkan batasan-batasan atau ciri-ciri dari setiap bangun ruang yang Anda

    kenal!

    3. Buatlah definisi dari masing-masing bangun ruang beserta pengertian dari

    unsur-unsurnya!

    4. Buatlah gambar dari bangun ruang berdasar dari pengamatan terhadap model

    bangun ruang yang transparan!

    5. Sambil memegang model bangun ruang yang transparan siswa diminta untuk

    mengamati dan menyebutkan unsur-unsur yang ada dari masing-masing

    bangun ruang.

  • 38

    Latihan 2

    1. Isilah titik-titik dengan jawaban yang tepat!

    a. Sisi-sisi balok berbentuk bangun ... atau ... . b. Banyak sisi balok ada ... buah. c. Balok memiliki ... pasang sisi yang saling berhadapan. d. Balok memiliki ... titiksudut. e. Balok mempunyai ... rusuk. f. Kubus mempunyai ... permukaan. g. Kubus memiliki ... rusuk. h. Kubus mempunyai ... titiksudut.

    i. Gambar bangun di samping adalah ... . j. Sisi ADHE berhadapan dengan sisi ...

    .

    k. Sisi ABFE sama luas dengan sisi ... . l. Rusuk-rusuk pada balok yang sama

    panjang dengan EF adalah ..., ..., dan ... .

    A B

    C D E F G H

  • 39

    C. Kegiatan Belajar 3: Memahami sifat-sifat bangun ruang dan hubungan

    antar bangun

    Dengan mengamati beberapa model bangun ruang berikut maka dapat ditemukan

    sifat-sifat dari beberapa bangun ruang sebagai berikut:

    1. Prisma tegak segitiga

    Prisma Tegak Segitiga adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah daerah segitiga

    yang sejajar serta tiga daerah persegipanjang

    yang saling berpotongan menurut garis-garis

    yang sejajar.

    Memberi nama prisma berdasarkan alasnya, bila

    alasnya segitiga diberi nama prisma segitiga.

    Alas prisma adalah salah satu sisi sejajarnya.

    Sifat-sifat prisma tegak segitiga:

    a) Memiliki 2 sisi berbentuk segitiga dan 3 sisi berbentuk persegipanjang

    b) Memiliki 9 rusuk

    c) Memiliki 6 titiksudut

    2. Limas Segiempat

    Limas segiempat adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah daerah segiempat dan empat daerah segitiga yang

    mempunyai satu titiksudut persekutuan.

    Sifat-sifat limas segiempat:

    a) Memiliki 1 sisi berbentuk segiempat dan 4 sisi berbentuk segitiga.

    b) Memiliki 8 rusuk.

    c) Memiliki 5 titiksudut dan salah satu titiksudutnya disebut pula titik puncak.

    d) Sisi alasnya berbentuk segiempat dan sisi lainnya berbentuk segitiga.

    Prisma Segitiga

    sisi atas sisi tegak sisi alas

    Limas

  • 40

    3. Tabung

    Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua daerah lingkaran yang sejajar dan

    sama ukurannya serta sebuah bidang lengkung yang

    berjarak sama ke porosnya.

    Suruhlah siswa untuk menyebutkan model bangun tabung yang terdapat di

    sekitar sekolahnya, misalnya: tong sampah, tangki bahan bakar, tangki minyak,

    pipa ledeng, pipa pralon, kaleng susu, kaleng oli, kaleng cat, tangkai sapu,

    tiang listrik, dan lain sebagainya.

    Sifat-sifat tabung:

    a) Memiliki 2 sisi berbentuk lingkaran dan 1 sisi berbentuk bidang lengkung

    (selimut tabung)

    b) Memiliki 2 rusuk lengkung

    c) Tidak memiliki titiksudut

    4. Kerucut

    Kerucut adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah daerah lingkaran dan sebuah bidang

    lengkung.

    Sifat-sifat kerucut:

    a) Memiliki 1 sisi alas berbentuk daerah lingkaran dan 1 sisi berbentuk bidang

    lengkung (selimut kerucut).

    b) Memiliki 1 rusuk lengkung.

    c) Tidak memiliki titiksudut.

    Tabung

    Kerucut

    garis pelukis titik puncak

  • 41

    d) Memiliki 1 titik puncak.

    5. Bola

    Bola adalah suatu bangun ruang yang semua titik pada sisinya berjarak sama ke titik pusat.

    Suruhlah siswa untuk menyebutkan model bola yang

    terdapat di sekitar sekolahnya, misalnya: bola volley, bola

    sepak, bola tenis, bola pingpong, kelereng, buah apel,

    semangka, jeruk, globe bumi.

    Sifat-sifat bola:

    a) Memiliki 1 sisi berbentuk bidang lengkung (selimut bola)

    b) Tidak memiliki rusuk

    c) Tidak memiliki titiksudut

    6. Hubungan sisi, rusuk dan titiksudut

    NO NAMA

    BANGUN RUANG

    BANYAKNYA JUMLAH

    SISI + TITIK SUDUT

    HUBUNGAN JUMLAH SISI,

    TITIKSUDUT & BANYAK RUSUK

    SISI TITIK

    SUDUT RUSUK

    1. KUBUS 6 8 12 6 + 8 = 14 14 = 12 + 2

    2. BALOK 6 8 12 6 + 8 = 14 14 = 12 + 2

    3. PRISMA SEGITIGA

    5 6 9 5 + 6 = 11 11 = 9 + 2

    4. PRISMA SEGILIMA

    7 10 15 7 + 10 = 17 17 = 15 + 2

    5. LIMAS SEGIEMPAT

    5 5 8 5 + 5 = 10 10 = 8 + 2

    6. LIMAS SEGIENAM

    7 7 12 7 + 7 = 14 14 = 12 + 2

    7. KERUCUT 2 0 1 2 + 0 = 2 2 1 + 2

    8. TABUNG 3 0 2 3 + 0 = 3 3 2 + 2

    Bola

  • 42

    9. BOLA 1 0 0 1 + 0 = 1 1 0 + 2

    Dari tabel di atas terdapat hubungan yang tetap antara: banyaknya sisi (S),

    titiksudut (T), dan rusuk (R) dari setiap bangun ruang yang konveks (sisi datar),

    dan tidak berlaku untuk bangun ruang yang mempunyai sisi lengkung, seperti

    kerucut, tabung, maupun bola. Hubungan tersebut adalah:

    Hubungan di atas dapat ditulis secara ringkas dengan rumus:

    Hubungan ini dikenal sebagai Kaidah Euler.

    7. Jaring-jaring Bangun Ruang

    Apabila kita membuat kubus dari karton maka terlebih dahulu kita buat jaring-

    jaring kubus yaitu rangkaian enam daerah persegi yang dapat dibentuk menjadi

    sebuah kubus. Contoh rangkaian 6 persegi adalah seperti gambar ini.

    Untuk mengetahui apakah suatu rangkaian persegi (seperti gambar di atas)

    merupakan suatu jaring-jaring kubus atau bukan adalah dengan menentukan

    salah satu sisinya sebagai bidang alas (AL). Setelah itu dapat ditentukan

    bidang-bidang: atas (AT), kanan (KA), kiri (KI), depan (D), dan belakang (B).

    Jika tidak ada bidang-bidang sisi yang berimpit maka rangkaian tersebut

    merupakan suatu jaring-jaring kubus. contoh jaring-jaring kubus dan bukan

    merupakan jaring-jaring karena sisi atas akan berimpit.

    AL AL

    AL KA AT

    B KI

    AT

    AL KA AT

    B KID

    Banyaknya sisi (S) ditambah banyaknya titiksudut ( T ) sama dengan banyaknya rusuk (R) ditambah 2 (dua).

    S + T = R + 2

  • 43

    Karena jaring-jaring kubus terdiri atas 6 rangkaian persegi, maka pertanyaan

    yang harus dijawab adalah, ada berapa macam rangkaian 6 persegi yang

    berbeda? . Untuk itu kepada siswa ditugaskan mencoba rangkaian enam

    persegi yang berbeda.

    Dari rangkaian tersebut hanya didapat 11 jaring-jaring kubus yaitu:

    Sebuah bentuk jaring-jaring kubus dapat menjadi model bagi 6 (enam) buah

    jaring-jaring balok. Dengan demikian karena jumlah jaring-jaring kubus ada 11

    (sebelas) macam, maka dari 11 model jaring-jaring kubus tersebut dapat

    menghasilkan 116= 66 jaring-jaring balok. Tetapi pada jaring-jaring kubus

    tertentu didapat 3 pasang jaring-jaring balok yang kongruen, yaitu pada model

    jaring-jaring kubus sebagai berikut:

    sehingga jaring-jaring balok yang dihasilkan berbeda satu dengan lainnya ada

    sebanyak 54 buah jaring-jaring balok (66 12 = 54)

    ( 10 ) (11) (1) (3) (2) (6 ) (4) ( 5 ) (7) (8) ( 9 )

  • 44

    Sebagai contoh jaring-jaring balok ABCD.EFGH, potonglah pada rusuk-rusuk

    EF, EA, FB, FG, GC, EH, dan HD maka dapat dibentuk jaring-jaring balok

    s

    e

    b

    a

    g

    a

    i

    b

    e

    r

    i

    k

    u

    t

    :

    B

    G H

    C A

    D

    E F

    A

    A

    F

    E

    B

    H D E

    F

    B

    G

    F

    C B

    C A

    G

    G

    C

    D B

    G F

    B F

    F E H

  • 45

    C

    C D H

    F

    A E

    G

    F

    B

    B

    B

    G

    F

    B

    A A

    B

    B

    F C

    H

    D

    C

    D E

    G C

    H H G

    G

    E

    D

    B

    F

    A E

    C

    E

    F

    F

    H

    D

    G

    C A

    E

    E F

    F

    F

    A B

    E

    B

  • 46

    Pembahasan jaring-jaring bangun ruang pada tulisan ini tidak semuanya

    disampaikan dan hal ini lebih dimaksudkan untuk membantu guru dalam

    membuat alat peraga misalnya penentuan volum bangun ruang.

    Bagian berikut adalah contoh jaring-jaring bangun ruang lainnya seperti berikut ini:

    B BT

    P

  • 47

    Bahan diskusi:

    1. Tunjukkanlah sisi alas, sisi tegak, sisi atas, bidang selimut, ataupun titik

    puncak!

    2. Hitunglah banyaknya unsur-unsur yang ada yaitu banyaknya sisi/bidang, rusuk,

    ataupun titiksudut dari setiap bangun ruang!

    3. Definisikan dan jelaskanlah apakah yang dimaksud dengan sisi, rusuk, dan

    sudut pada bangun ruang!

    4. Dimanakah perbedaan antara gambar bangun ruang dengan gambar kerangka

    bangun ruang?

    5. Bangun ruang apa sajakah yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk

    kerangka bangun ruang?

    6. Buatlah jaring-jaring:

    a. Tabung dengan tinggi 5 cm dan jari-jari lingkaran alas 3,5 cm.

    b. Limas segi-4 beraturan dengan tinggi 4 cm dan panjang rusuk alas 6 cm.

    c. Kerucut dengan apotema 7 cm dan jari-jari lingkaran alas 5,25 cm.

    d. Kerucut dengan diameter lingkaran alas 6 cm dan tinggi 4 cm.

    e. Limas segiempat beraturan yang diketahui panjang rusuk alasnya adalah

    10 cm, dan tinggi limasnya adalah 5 cm

  • 48

    Latihan 3

    1. Gambar berikut adalah prisma tegak dengan alas segienam beraturan. Isilah

    titik-titik pada soal berikut!

    a. Banyaknya rusuk ada ... .

    b. Banyaknya titiksudut ada ... .

    c. Banyaknya bidang sisi ada ... .

    d. Banyaknya diagonal bidang ada ... .

    e. Banyaknya bidang diagonal ada ... .

    f. Banyaknya diagonal ruang ada ... .

    2. Perhatikan gambar limas dan lengkapilah dengan huruf yang tertera pada

    gambar!

    a. Sisi alas: ... .

    b. Sisi tegak: ... .

    c. Rusuk tegak: ... .

    d. Tinggi limas: ... .

    e. Tinggi sisi tegak: ... .

    f. Bidang diagonal: ... .

    3. Dari gambar prisma ABC.DEF berikut, sebutkan :

    a. Rusuk-rusuknya

    b. Sisi-sisinya

    c. Bidang-bidangnya

    d. Titik-titik sudutnya

    A

    B C D

    E F

    G

    H I J

    J K

    C

    B

    M

    M1

    D

    T A

    A

    B

    C

    D F

  • 49

    D. Evaluasi Bangun Ruang Pilihlah jawaban yang tepat dari soal-soal berikut ini:

    1. Banyak rusuk pada bangun di bawah adalah .

    A. 12 B. 10 C. 9 D. 8

    2. Bangun ruang yang memiliki 4 sudut, 4 sisi, dan 6 rusuk adalah ... .

    A. prisma segitiga B. limas segitiga C. prisma segiempat D. limas segiempat

    3. Banyak rusuk dan sisi bangun pada gambar tersebut adalah ... .

    A. 16 dan 11 B. 16 dan 10 C. 16 dan 9 D. 11 dan 8

    4. Perhatikan gambar di bawah ini. Banyak rusuk prisma tegak segienam di

    bawah adalah

    A. 6 B. 8 C. 12 D. 18

    5. Pada gambar jaring-jaring di samping, sisi berbayang-bayang berhadapan

    dengan sisi .

    A

    B C D

    E F

    G

    H I J

    J K

  • 50

    A. A B. B C. C D. D

    6. Sisi BLIC berhadapan dengan sisi ....

    A. ADEF B. LKIJ C. ABCD D. DCHG

    7. Pada gambar di samping jika dibentuk kubus, garis CD berimpit dengan garis

    ....

    A. IJ B. HD C. KN D. AF

    8. Perhatikan gambar di berikut!

    Jaring-jaring kubus ditunjukkan oleh gambar nomor .... A. I B. II C. III D. IV

    9. Yang merupakan jaring-jaring kubus adalah .

    A B C D

    E

    A B C

    D H I

    J K N M

    L

    E F G

    I II III IV

    G H

    I J

    K L

    N M

    B A

    C D

    F

    E

  • 51

    A.

    B.

    C.

    D.

    A. A B. B C. C D. D

    10. Rangkaian bangun datar yang merupakan jaring-jaring limas segi empat adalah

    ....

    A. A B. B C. C D. D

    A B C D

  • 52

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Rangkuman

    Naskah ini hanyalah membahas sebagian permasalahan yang dihadapi siswa dan

    guru. Guru haruslah menangani apa yang menjadi permasalahan tersebut.

    Beberapa contoh yang merupakan kerikil-kerikil tajam telah disajikan dalam naskah

    ini. Selama proses pembelajaran, guru diharapkan lebih menekankan kegiatan

    dengan menggunakan alat peraga karena siswa sekolah dasar masih dalam taraf

    kongkrit.

    Di samping itu naskah ini hanya memuat sebagian kerikil-kerikil tajam yang dapat

    disajikan, sehingga guru diharapkan juga dapat menemukan permasalahan-

    permasalahan lain dalam pembelajaran, khususnya pada standar kompetensi

    yang berkait dengan geometri datar maupun geometri ruang.

    B. Tugas

    Untuk mengetahui seberapa jauh pemahamam Anda dalam memahami paket ini, di

    sarankan Anda untuk mengerjakan tugas-tugas dan evaluasi, sehingga Anda

    dinyatakan berhasil dalam memahami modul ini bila kebenaran jawaban Anda

    mencapai minimal 75 %, tetapi bila kebenaran jawaban Anda belum mencapai 75

    %, berdiskusilah dengan teman sejawat, atau dengan fasilitator.

  • 53

    Daftar Pustaka

    Anonim; 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

    Anonim; 2006. Permen No 22 dan 23 tahun 2006 dan lampirannya. Jakarta:

    Depdikbud.

    Agus Suharjana. 2002. Peraga Matematika untuk Penanaman Konsep dalam Pengajaran Luas Daerah Bidang Datar. Yogyakarta: PPPG Matematika.

    De Baan, M.A. dan Bos. J.C. diterjemahkan oleh B. Sjarif. 1956. Ilmu Ukur untuk

    Sekolah Menengah. Jakarta: Gebra Kleijne & Co. N.V. Bandung. Djoko Iswadji. 2000. Kesebangunan dan Kongruensi. Yogyakarta: PPPG Matematika.

    Marks John L., Hiatt Arthur A., Neufeld Evelyn M. 1988. Metode Pengajaran Matematika untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

    Nasution. 2000. Didaktik Azas-azas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

    Paul Suparno. 2001. Konstruktivisme dalam Pendidikan Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika.

    Setiawan. 2000. Lingkaran. Yogyakarta: PPPG Matematika.

    Siti M. Amin; Zaini M. Sani. 2005. Matematika SD. 1B, 2B, 3B, 4A, 4B, 5A, 5B Jakarta: Erlangga.

    Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

    Rineka Cipta. Wirasto, Hirdjan. 1984, Pengajaran Geometri. Yogyakarta: PPPG Matematika.

    Yohanes Surya. 2006, Matematika Itu Asyik. 1A, 1B, 2A, 3B, 4B, 5A, 5B. Jakarta: PT. Armandelta Selaras.