(5) bab i pracimantoro
DESCRIPTION
DTRANSCRIPT
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari
hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dengan tujuan yang telah ditentukan
(Siagian, 1994). Oleh karena itu, konsep perencanaan adalah suatu gagasan yang sempurna dan
bermakna yang dilaksanakan dengan proses terus menerus untuk mencapai suatu tujuan. Hasil
akhir dari proses perencanaan adalah rencana yang nantinya akan menjadi acuan dalam
penyelenggaraan suatu daerah.
Dalam melakukan perencanaan yang baik, ada enam unsur pokok yang harus
diperhatikan. Yang pertama adalah apa (what) yaitu mengenai materi kegiatan apa yang akan
dilaksanakan dalam pencapaian tujuan. Yang kedua adalah mengapa (why) yaitu alasan pemilihan
dan penetapan kegiatan serta alasan pemrioritasan. Yang ketiga adalah bagaimana dan berapa
(how and how much) yaitu mengenai cara dan teknis pelaksanaan yang dibutuhkan serta
besaran dana yang diperlukan. Yang keempat adalah dimana (where) yaitu tentang pemilihan
tempat pelaksanaan. Yang kelima adalah kapan (when) yaitu waktu pelaksanaannya. Dan yang
terakhir adalah siapa (who) yaitu menentukan orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan (Syamsi, 1986).
Kegiatan proses perencanaan dapat diterapkan dalam wilayah baik kota maupun desa.
Kota mempunyai karakteristik berupa struktur mata pencaharian nonagraris, sistem penggunaan
tanah yang beraneka ragam serta ditutupi oleh gedung-gedung tinggi yang lokasinya berdekatan
(Grunfield, 1991). Sedangkan desa mempunyai karakteristik berupa perekonomian yang bersifat
agraris (Soerjono Soekanto, 1969).
Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang tidak lepas
dari permasalahan terkait dengan perencanaan wilayah dan kota. Penentuan wilayah studi
difokuskan pada Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito. Kecamatan Pracimantoro dan
Paranggupito dipilih sebagai wilayah studi karena kedua kecamatan tersebut merupakan
kecamatan yang belum berkembang. Diharapkan dengan adanya perencanaan dapat dihasilkan
solusi yang dapat membawa Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito ke arah yang lebih baik.
-
2
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik fisik dan non fisik,
peranan potensi sektor dan masalah yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro dan
Paranggupito sehingga dapat dirumuskan rekomendasi terkait dengan masalah yang ada.
1.2.2 Sasaran
Adapun sasaran-sasaran untuk mencapai tujuan yang telah dijelaskan sebelumnya
adalah:
1. Teridentifikasinya karakteristik Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito berdasarkan
kondisi geografis, penggunaan lahan, demografi, kegiatan ekonomi, infrastuktur,
kelembagaan masyarakat, pemerintahan, sosial budaya dan aktivitas perkotaan
masyarakatnya.
2. Teridentifikasinya peranan, manfaat dan dampak dari potensi di Kecamatan Pracimantoro
dan Paranggupito.
3. Terkenali, terstruktur dan terprioritasnya permasalahan yang ada di Kecamatan
Pracimantoro dan Paranggupito.
4. Teridentifikasinya kecenderungan perkembangan masalah.
5. Tersusunnya rekomendasi untuk penyelesaian permasalahan yang ada dan arahan
perkembangan Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito pada masa yang akan datang.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup terbagi menjadi ruang lingkup spasial dan ruang lingkup substansional.
1.3.1 Ruang Lingkup Spasial
Ruang lingkup spasial terbagi menjadi wilayah studi makro dan wilayah studi mikro.
Wilayah studi makro adalah Kabupaten Wonogiri. Secara geografis, Kabupaten Wonogiri berlokasi
di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten
Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo, bagian selatan berbatasan langsung dengan Pantai
Selatan, bagian barat berbatasan dengan Gunung Kidul di Provinsi Yogyakarta, bagian timur
berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Ponorogo, Magetan dan
Pacitan. Ibukota Kabupaten Wonogiri terletak di Kecamatan Wonogiri.
-
3
Luas Kabupaten Wonogiri adalah 182.236,023 Ha dengan populasi 1.005.000 jiwa dan
kepadatan penduduk 551,48 jiwa/km2. Kabupaten Wonogiri terdiri dari 25 kecamatan dan 297
kelurahan.
Sumber : Analisis Kelompok 4 B, 2013
Gambar 1.1
Peta Administrasi Kabupaten Wonogiri
Ruang lingkup mikro merupakan wilayah studi yang akan di bahas dalam studio proses
perencanaan, yaitu Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito. Kecamatan Pracimantoro adalah
kecamatan yang bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Eromoko dan Giritontro, bagian
selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, bagian barat berbatasan dengan Daerah Istimewa
Yogyakarta dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Giritontro dan Kabupaten Pacitan
(Jawa Timur). Kecamatan Pracimantoro mempunyai luas wilayah sebesar 14.214,30 Ha yaitu 7,79%
dari luas Kabupaten Wonogiri dengan jumlah penduduk sebesar 73.668 jiwa. Kecamatan
Pracimantoro terdiri atas 17 desa dan 1 kelurahan. Desa tersebut antara lain Desa
Sumberagung, Petirsari, Joho, Gambirmanis, Watangrejo, Suci, Jimbar, Sambiroto, Pracimantoro,
Gebangharjo, Sedayu, Banaran, Trukan, Tubokarto, Lebak, Glinggang dan Wonodadi. Sedangkan,
satu-satunya kelurahan yang ada di Kecamatan Pracimantoro adalah Kelurahan Gedong.
-
4
Kecamatan Paranggupito merupakan satu-satunya kecamatan di Kabupaten Wonogiri dan
di eks-Karesidenan Surakarta yang memiliki pesisir di Samudra Hindia. Luas wilayah Kecamatan
Paranggupito seluas 6.475,4225 Ha yaitu 3,55% dari luas Kabupaten Wonogiri. Jumlah penduduk
60.748 jiwa atau 6,04% dari jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri. Kecamatan Paranggupito
terdiri dari 8 desa. Desa tersebut antara lain Desa Gudangharjo, Paranggupito, Gunturharjo,
Gendayakan, Sambiharjo, Ketos, Songbledeg dan Johonut.
Sumber : Analisis Kelompok 4 B, 2013
Gambar 1.2
Peta Adminitstrasi Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito
1.3.2 Ruang Lingkup Substansional
Ruang lingkup substansional membahas tentang proses perencanaan yang telah
dilakukan mulai dari tahap identifikasi, pengumpulan data, identifikasi masalah hingga
penyusunan preskripsi. Dengan menggunakan siklus perencanaan diharapkan dapat menjadi acuan
dalam menghasilkan strategi untuk menyelesaikan masalah. Unit data yang digunakan dalam
analisis adalah desa. Substansi yang akan dibahas adalah:
-
5
1. Gambaran umum wilayah studi
a. Aspek fisik
Meliputi kondisi topografi, morfologi, klimatologi, litologi, penggunaan lahan,
infrastruktur dan fasilitas, sumberdaya alamiah dan lingkungan dan kondisi sarana
prasarana diKecamatan Pracimantoro dan Paranggupito. Dari aspek fisik didapatkan
gambaran umum mengenai kondisi fisik wilayah eksisting sehingga dapat diketahui
potensi dan permasalahan.
b. Aspek non fisik
1) Kependudukan
Meliputi jumlah penduduk, perubahan jumlah penduduk, dan struktur penduduk yang
dapat menjadi informasi mengenai aktivitas penduduk.
2) Ekonomi
Dari aspek ekonomi dapat diketahui kontribusi sektor-sektor ekonomi dan tingkat
pertumbuhan ekonomi.
3) Organisasi dan kelembagaan masyarakat
Meliputi sistem organisasi dan kelembagaan yang ada di masyarakat.
4) Kondisi sosial
Meliputi kondisi sosial yang ada di masyarakat.
5) Kebijakan Pemerintah
Meliputi informasi mengenai kebijakan pemerintah yang terdapat di Kecamatan
Pracimantoro dan Paranggupito.
6) Aktivitas perkotaan
Meliputi sejarah perkembangan aktivitas perkotaan dari awal hingga kondisi saat ini.
2. Isu dan permasalahan wilayah studi
Meliputi analisis yang menggambarkan apa yang menjadi isu dan masalah baik dari segi
keruangan, sosial ekonomi dan kelembagaan.
3. Kecenderungan dan skenario perkembangan
Meliputi usulan penanganan masalah yang dibahas melalui dengan kecenderungan yang ada
pada wilayah studi melalui pembuatan skenario.
4. Usulan preskripsi
Meliputi strategi jangka pendek, menengah dan panjang untuk menyelesaikan masalah.
-
6
1.4 Kerangka Pikir
Kerangka pikir terdiri dari tiga bagian yaitu input, proses dan output. Tahapan input
merupakan tahapan identifikasi dan pengumpulan data di wilayah studi. Kemudian dilakukan
analisis dalam tahapan proses. Output berupa rekomendasi terhadap permasalahan yang ada di
wilayah studi.
Sumber : Analisis Kelompok 4 B, 2013
Gambar 1.3
Kerangka Pikir
INPUT
Justifikasi Wilayah Studi Makro
(Kabupaten Wonogiri)
Identifikasi Wilayah Studi
(Kecamatan Pracimantoro dan
Paranggupito)
Justifikasi Wilayah Studi Mikro
(Kecamatan Pracimantoro dan
Paranggupito) Data Primer :
Survei
Observasi
Wawancara
Data Sekunder (telaah dokumen) :
BPS
Bappeda
Dinas PLN
Dinas PDAM
Internet
Literatur
OUTPUT
PROSES
Rekomendasi
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Identifikasi Potensi dan Isu
Permasalahan
Analisis Potensi dan Permasalahan
Penstrukturan Permasalahan
Data
-
7
1.5 Proses Pelaksanaan Studi
Dalam pelaksanaan studi, diperlukan beberapa tahap untuk menentukan langkah kerja
agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Tahapan tersebut dimulai dengan penentuan wilayah
studi hingga penyajian data.
1. Penentuan wilayah studi
Penentuan wilayah studi digunakan untuk memberikan batasan wilayah studi agar dapat
difokuskan pada identifikasi potensi dan masalah yang ada di wilayah studi. Wilayah studi
yang ditentukan adalah Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri.
Untuk memudahkan dalam pengumpulan data, wilayah studi dibagi kedalam 5 wilayah
amatan. Wilayah amatan ini dibagi berdasarkan kesamaan karakteristik mata pencaharian
dan topografi wilayah studi.
Sumber : Dokumentasi Kelompok 4 B, 2013
Gambar 1.4
Diskusi Penentuan Wilayah Studi
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data berguna untuk memperoleh input data yang dibutuhkan dalam proses
analisis. Data yang dibutuhkan pada kegiatan ini diperoleh dengan cara sebagai berikut:
a. Survei, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan beberapa
pertanyaan dalam format tertentu. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi
dalam bentuk persepsi masyarakat di wilayah studi. Kegiatan ini berupa penyebaran
beberapa kuesioner kepada masyarakat di wilayah amatan.
-
8
Sumber : Dokumentasi Kelompok 4 B, 2013
Gambar 1.5
Pengisian Kuisioner oleh Masyarakat
b. Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung objek-
objek di beberapa wilayah amatan. Kegiatan ini dilakukan dengan mengambil foto-foto
berupa dokumentasi pada objek-objek yang dapat menjelaskan kondisi wilayah amatan.
Sumber : Dokumentasi Kelompok 4 B, 2013
Gambar 1.6
Proses Observasi
c. Telaah dokumen, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan pencatatan dokumen di
instansi pemerintahan tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa/ kelurahan. Data
yang diminta misalnya mengenai air bersih, tempat wisata yang bisa dilakukan di
beberapa dinas dan kantor di Kabupaten Wonogiri seperti Kantor PDAM, Dinas
Pariwisata dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk melengkapi data yang dibutuhkan
untuk dapat dianalisis lebih lanjut.
-
9
Sumber : Dokumentasi Kelompok 4 B, 2013
Gambar 1.7
Proses Telaah Dokumen ke Instansi Kecamatan Paranggupito
d. Wawancara, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan percakapan
dengan beberapa narasumber baik itu pihak kecamatan, desa, kepala RT atau
masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai wilayah amatan
berupa penjelasan terkait kondisi yang ada di wilayah tersebut.
Sumber : Dokumentasi Kelompok 4 B, 2013
Gambar 1.8
Wawancara dengan Ketua RT Ngulu Tengah, Desa Pracimantoro
3. Pengolahan data
Tahapan pengolahan data merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan studi kegiatan
ini. Setelah data yang dibutuhkan dapat terkumpul, data tersebut diolah untuk
mendapatkan informasi terkait wilayah studi. Pengolahan data tersebut memerlukan
tahapan-tahapan tertentu seperti mengklasifikasi data sesuai dengan jenis data yang
didapatkan. Hal ini bertujuan untuk membuat data menjadi lebih sederhana dan mudah
dipahami. Setelah data diklasifikasi sesuai jenis data, tahap selanjutnya memilah data
-
10
tersebut sesuai dengan prioritas yang dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
urutan data yang akan diolah sesuai dengan tingkat kepentingannya pada saat melakukan
analisis.
4. Analisis data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Dilakukan dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari serta
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
5. Penyajian hasil analisis
Tahapan terakhir dari kegiatan proses perencanaan ini adalah penyajian hasil analisis
menjadi sebuah informasi. Informasi tersebut berisikan rekomendasi mengenai penanganan
masalah yang ada di wilayah studi. Disamping itu, potensi yang ada di wilayah studi dapat
dikembangkan sehingga menjadikan wilayah tersebut semakin maju dari kondisi saat ini.
1.6 Sistematika Laporan
Laporan akhir ini disajikan dalam lima bab, berikut adalah sistematika penulisannya:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang memilih Kecamatan Pracimantoro dan
Paranggupito sebagai wilayah studi, menentukan tujuan dan sasaran, ruang
lingkup yang meliputi ruang lingkup spasial dan ruang lingkup substansional,
proses pelaksanaan studi yang berupa kerangka pikir serta sistematika
laporan.
BAB II PROFIL WILAYAH KECAMATAN PRACIMANTORO DAN PARANGGUPITO
Bab ini meliputi :
Konteks/konstelasi wilayah studi, meliputi perbandingan lokasi dan fisik
alamiah, kependudukan, ekonomi, infrastruktur, kebijakan pembangunan
wilayah studi terhadap wilayah yang lebih luas.
Kondisi wilayah, meliputi profil fisik alamiah dan tata guna lahan,
kependudukan, ekonomi, infrastruktur dan fasilitas serta sosial dan
kelembagaan wilayah studi.
Kondisi pusat permukiman/perkotaan, meliputi penjelasan mengenai tata
guna lahan, fasilitas serta jaringan infrastruktur wilayah studi.
-
11
BAB III ISU DAN PERMASALAHAN KECAMATAN PRACIMANTORO DAN PARANGGUPITO
Bab ini menggambarkan isu dan masalah wilayah dari segi keruangan, sosial
ekonomi dan kelembagaan. Untuk mendapatkan masalah utama dibuat juga
matriks hubungan isu/masalah.
BAB IV KECENDERUNGAN DAN SKENARIO PERKEMBANGAN
Bab ini meliputi permasalahan yang dibahas melalui analisis kecenderungan di
wilayah studi serta mengembangkan potensi yang ada di Kecamatan
Pracimantoro dan Paranggupito melalui pembuatan skenario.
BAB V USULAN PRESKRIPSI
Bab ini berisikan tindakan perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang
untuk menyelesaikan masalah keruangan, sosial-ekonomi dan kelembagaan.