bab i sampai 5

54
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler yang merupakan bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan KKN bertujuan untuk memberikan mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Kegiatan KKN berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan. Kegiatan KKN dapat menghasilkan pengalaman belajar bagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan pembangunan masyarakat secara kongkret. Kegiatan KKN yang dilakukan saat ini adalah KKN Lokasi. KKN Lokasi adalah kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus baik perkotaan maupun pedesaan. Selain itu, dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi

Upload: johanes-novalino-pawori-mingge

Post on 23-Oct-2015

70 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan kkn

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Sampai 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler yang

merupakan bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan KKN bertujuan

untuk memberikan mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan

pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan ilmu

dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme

kerja, dan persyaratan tertentu.

Kegiatan KKN berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan

berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan. Kegiatan KKN dapat

menghasilkan pengalaman belajar bagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan

pembangunan masyarakat secara kongkret.

Kegiatan KKN yang dilakukan saat ini adalah KKN Lokasi. KKN

Lokasi adalah kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada

mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus baik

perkotaan maupun pedesaan. Selain itu, dimaksudkan untuk membantu

masyarakat dalam menanggulangi masalah-masalah kesejahteraan masyarakat

secara interdisipliner dan lintas sektoral.

KKN Lokasi dilakukan dalam jangka waktu dan mekanisme tertentu,

serta program-program disusun secara berkesinambungan dari tahun ke tahun

dengan pengembangan model-model yang difokuskan pada permasalahan-

permasalahan yang menonjol di suatu daerah atau lokasi tertentu. Penekanan

salah satu bidang sasaran untuk dijadikan sebagai sasaran utama dalam

kegiatannya menjadi prioritas yang ditonjolkannya (misalnya bidang

pendidikan, kesehatan dan kebersihan lingkungan, perekonomian dan

produksi, agro bisnis, pariwisata, sosial budaya, kelestarian lingkungan,

peningkatan peranan wanita, administrasi pemerintahan, olahraga dan seni,

sarana dan prasarana, dan bidang lain yang dibutuhkan masyarakat).

Page 2: BAB I Sampai 5

2

B. Deskripsi Lokasi KKN

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Desa Kedungori

Kecamatan Dempet Kabupaten Demak didapatkan hasil deskripsi lokasi Desa

Kedungori sebagai berikut:

1. Kondisi Geografis

Desa Kedungori merupakan satu dari 16 desa di Kecamatan

Dempet Kabupaten Demak. Desa Kedungori berjarak 2,5 km dari Kantor

Kecamatan Dempet dan 12 km dari Kantor Kabupaten Demak.

Ketinggian tanah Desa Kedungori dari permukaan laut sekitar 700 meter

dpl. Batas–batas Desa Kedungori adalah:

a. Sebelah utara : Desa Surodadi

b. Sebelah selatan : Desa Sukokidul

c. Sebelah timur : Desa Baleromo, Jeruk Gulung

d. Sebelah barat : Desa Botosengon, Dempet, Kuwu

Luas wilayah Desa Kedungori adalah 346,003 ha dengan perincian

sebagai berikut:

a. Luas pemukiman : 104,003 ha

b. Luas persawahan : 200,5 ha

c. Luas kuburan : 5 ha

d. Luas pekarangan : 36 ha

e. Perkantoran : 0,5 ha

Sedangkan jumlah wilayah administrasi adalah sebagai berikut :

a. Dusun : 3 buah (Kedungori, Dungkul, Muteran)

b. RW : 4

c. RT : 23

2. Kondisi Demografi

a. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin :

Laki-laki : 1676 orang

Perempuan : 1669 orang

Jumlah : 3345 orang

Page 3: BAB I Sampai 5

3

Dari jumlah tersebut, semuanya adalah warga Negara Indonesia yang

terdiri atas 1065 Kepala Keluarga

b. Jumlah Penduduk menurut usia

Kelompok Bayi dan Balita

1) 0 - 12 bulan : 43 orang

2) 1 – 2 tahun : 183 orang

Kelompok Pendidikan

1) 3 – 6 tahun : 118 orang

2) 7 – 18 tahun : 464 orang

Kelompok Tenaga Kerja

1) 18 – 56 tahun : 1323 orang

2) > 56 tahun : 876 orang

c. Tingkat Pendidikan

1) Usia 3-6 tahun belum masuk TK : 24 orang

2) Usia 3-6 tahun sedang TK : 118 orang

3) Usia 7-18 tahun tidak pernah sekolah : -

4) Usia 7-18 tahun sedang sekolah : 464 orang

5) Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah : 397 orang

6) Usia 18-56 tahun tidak tamat SD` : 335 orang

7) Tamat SD : 135 orang

8) Usia 12-56 tahun tidak tamat SMP : -

9) Tamat SMP : 536 orang

10) Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA : -

11) Tamat SLTA : 264 orang

12) Tamat Perguruan Tinggi : 24 orang

d. Jumlah penduduk menurut pekerjaan

1) Petani : 1045 orang

2) Buruh tani : 998 orang

3) Peternak : 3 orang

4) PNS : 12 orang

5) Pedagang : 24 orang

Page 4: BAB I Sampai 5

4

6) Lain-lain : 18 orang

e. Jumlah penduduk menurut agama

1) Islam : 3341 orang

2) Kristen : 4 orang

3) Katolik : -

4) Hindu : -

5) Budha : -

3. Sarana dan Prasarana

a. Sarana Pemerintahan

1) Kantor Desa : 1 buah

2) Balai Desa : 1 buah

b. Sarana Pendidikan

1) TK/ Playgroup : 3 buah

2) SD/ sederajat : 1 buah

3) SMP/ sederajat : -

c. Prasarana Air Bersih

1) Jumlah sumur gali : 471 unit

2) Jumlah hidran umum : -

3) Jumlah bangunan pengelolaan air bersih : -

4) Jumlah MCK umum : -

5) Pemilik jamban keluarga : 996 KK

d. Prasarana Lain

1) Masjid : 2 buah

2) Lapangan bulutangkis : -

3) Lapangan voli : -

Page 5: BAB I Sampai 5

5

C. Potensi Desa Kedungori

Banyak potensi yang dimiliki Desa Kedungori, antara lain yaitu:

1. Sumber Daya Alam

Dilihat dari keadaan geografis, potensi Desa Kedungori berasal

dari sektor pertanian yaitu berupa ketela dan padi. Untuk hasil pertanian

berupa ketela diolah sendiri. Sedangkan untuk padi biasanya dijual kepasar

kaliwungu.

Tabel 1. Potensi Alam Desa Kedungori Sektor Pertanian

No. Jenis TanamanLuas Tanaman

Pangan (Ha)

Hasil

(Ton/Ha)

1. Bawang Merah

2. Padi

3. Cabai

4. Casim

Tabel 2. Potensi Alam Desa Kedungori Sektor Peternakan

No. Jenis Ternak Jumlah Pemilik (orang)

1. Kambing 14

2. Kerbau 3

3. Ayam 7

2. Sumber Daya Sosial

Potensi sosial Desa Kedungori termasuk beraneka ragam. Banyak

kegiatan keorganisasian, kesenian, keagamaan, kesehatan yang dilakukan

oleh masyarakat Desa mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, hingga

lansia.

Page 6: BAB I Sampai 5

6

Tabel 3. Potensi Sosial Desa Kedungori

No Potensi Pelaksanaan Tempat Jumlah

1. PKK Setiap Tanggal

10

Gedung PKK 1

2. Posyandu Balita Setiap Tanggal

5,6

Di masing-

masing pos

3

3. Kelompok Tani Setiap bulan

sekali

Bergilir antar

anggota

1

4. Karang Taruna Tidak aktif Tidak aktif 1

5. Yasinan Ibu-Ibu Setiap minggu

malam

Bergilir antar

anggota

19

6. Yasinan Bapak-

Bapak

Setiap kamis

malam

Bergilir antar

anggota

19

3. Sumber Daya Manusia

Mayoritas warga Desa Kedungori memiliki mata pencaharian

sebagai petani, khususnya petani sayur. Hal ini dikarenakan wilayah

geografis Desa Kedungori yang berupa dataran rendah sehingga cocok

sebagai tempat tumbuh sayuran. Sebagian besar masyarakat sudah

memiliki lahan pertanian sayuran sendiri, sehingga dari segi ekonomi

masyarakat Desa Kedungori sudah tergolong cukup. Selain petani, mata

pencaharian masyarakat Desa Kedungori yang lain adalah sebagai

pedagang, pengusaha, pengrajin, buruh, PNS, pengangkutan, peternak dan

lain-lain.

Tabel 4. Potensi Sumber Daya Manusia Desa Kedungori

No Mata Pencaharian Jumlah (orang)

1. Petani 1045

2. Buruh tani 995

3. Peternak 3

4. PNS 12

5. Pedagang 24

Page 7: BAB I Sampai 5

7

6. Pengrajin 34

7. Pengusaha 4

8. Buruh 61

10. Lain-lain 18

4. Potensi Lingkungan

Dari segi lingkungan dan infrastruktur, Desa Kedungori tergolong

sudah cukup. Di bidang infrastruktur pendidikan, sudah terdapat 2 TK, 1

playgroup dan 1 SD. Di bidang infrastruktur pemerintahan, sudah terdapat

1 kantor balai desa dan ruang pertemuan desa. Di bidang infrastruktur

keagamaan, sudah terdapat 2 masjid. Dari segi jalan, untuk jalan sebagian

besar masih tanah dan sebagian lagi aspal.

Page 8: BAB I Sampai 5

8

BAB II

PERMASALAHAN, PENDEKATAN SOSIAL,

RENCANA PROGRAM KERJA

A. Identifikasi Masalah

Untuk mengetahui berbagai potensi dan permasalahan yang ada di

Desa Kedungori, Tim KKN melakukan observasi di Desa Kedungori.

Observasi yang dilakukan meliputi beberapa bidang, yaitu pendidikan,

ekonomi, kesehatan, lingkungan dan infrastruktur. Di bidang pendidikan,

observasi dilakukan di lembaga pendidikan yang ada di Desa Kedungori yaitu

PAUD , TK dan SDN 1 Kedungori. Melalui observasi ini Tim KKN

mendapatkan gambaran yang tepat mengenai kemampuan dasar yang dimiliki

pelajar dan hal apa saja yang mereka butuhkan.

Di bidang ekonomi, Tim KKN melakukan observasi melalui data

profil desa. Di profil desa yang ada di kantor balai desa, Tim KKN mencari

tahu mengenai mata pencaharian masyarakat dan tingkat perekonomian

masyarakat Desa Kedungori. Selain itu Tim KKN juga melakukan observasi

langsung dengan terjun ke masyarakat untuk melakukan cross check data di

profil desa dengan yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Hasilnya adalah

sebagian besar mata pencaharian warga Desa Kedungori adalah petani,

pedagang, dan pengrajin.

Di bidang kesehatan, observasi dilakukan dengan mendatangi

perangkat desa dan bidan desa untuk mencari informasi mengenai kesehatan

masyarakat. Sedangkan di bidang lingkungan dan infrastruktur, Tim KKN

meneliti keadaan lingkungan Desa Kedungori sehingga Tim KKN dapat

mengetahui gambaran lingkungan dan infrastruktur Desa Kedungori. Hasilnya

Tim KKN mengetahui apa yang harus dilakukan dalam pemberdayaan kepada

masyarakat.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, Desa Kedungori

merupakan desa yang kaya akan sumber daya alam, sumber daya sosial,

sumber daya manusia, dan potensi lingkungan. Namun, selain memiliki

Page 9: BAB I Sampai 5

9

berbagai potensi, Desa Kedungori juga masih memiliki banyak kekurangan

dan permasalahan di berbagai bidang. Permasalahan-permasalahan tersebut

antara lain:

1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan di

usia dini.

Mayoritas masyarakat Desa Kedungori bekerja sebagai petani,

khususnya petani padi dan sayuran dikarenakan memang sebagian wilayah

Desa Kedungori adalah lahan persawahan. Pekerjaan sebagai petani

membuat mereka tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak-anak

mereka yang masih usia dini untuk bersekolah. Mereka cenderung

menyekolahkan anaknya ketika mulai memasuki usia SD.

2. Kurangnya keterampilan untuk memperbaiki ekonomi masyarakat

Masyarakat Desa Kedungori umumnya bekerja sebagai petani.

Sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan pertanian, sebagian

besar bekerja sebagai buruh tani. Hal ini menyebabkan perekonomian

masyarakat Desa Kedungori sangat bergantung terhadap pertanian. Bila

musim panen tiba, ekonomi masyarakat akan naik. Namun bila masa

panen telah usai, ekonomi masyarakat akan menurun.

3. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa

masyarakat di Desa Kedungori kurang menjaga kesehatan. Hal ini terlihat

dari ketidakpahaman masyarakat mengenai cara hidup yang bersih dan

sehat. Selain itu, mayoritas masyarakat Desa Kedungori adalah perokok

aktif. Perilaku tersebut dapat memicu perilaku-perilaku lain yang dapat

membahayakan kesehatan.

Tim KKN menggunakan tiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi

yang terangkum dalam program-program yang memadukan aspek-aspek

pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Dalam

pelaksanaannya, Tim KKN menggunakan pendekatan interdisipliner dan

Page 10: BAB I Sampai 5

10

lintas sektoral yang efektif untuk memecahkan permasalahan-

permasalahan yang masih terjadi di Desa Kedungori.

B. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, Tim KKN menemukan beberapa

permasalahan antara lain:

1. Permasalahan apa sajakah

yang terdapat di Desa Kedungori ?

2. Potensi apa sajakah yang

kiranya dapat dikembangkan di Desa Kedungori?

3. Bagaimana upaya untuk

mengatasi permasalahan tersebut?

C. Pendekatan Sosial

Tingkat keberhasilan program KKN berhubungan dengan kemampuan

para mahasiswa (Tim KKN) dalam melakukan pendekatan sosial dengan

masyarakat setempat. Pendekatan sosial disini berupa upaya dari Tim KKN

untuk dapat mengintegrasikan diri ke dalam berbagai kegiatan masyarakat

agar dapat diterima dan berperan serta dalam berbagai kegiatan masyarakat di

tempat KKN.

Pendekatan sosial yang Tim KKN lakukan adalah dengan cara

berkunjung ke rumah-rumah warga, mengikuti perkumpulan rutin di

masyarakat seperti pengajian, posyandu balita, perkumpulan karangtaruna,

perkumpulan kelompok tani, dan perkumpulan remaja untuk silaturahmi dan

mengenal masyarakat lebih dekat serta untuk memperoleh informasi. Selain

itu Tim KKN juga melakukan perkenalan dengan lembaga pendidikan yang

ada di Desa Kedungori, yaitu PAUD, TK, SDN 1 Kedungori. Ini merupakan

hal yang penting dalam proses pelaksanaan KKN, dikarenakan Tim KKN

akan memperoleh suatu ide dan juga masukan dari warga masyarakat setempat

dan para siswa serta guru mengenai program-program apa saja yang sekiranya

tepat dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Kedungori, sehingga

Page 11: BAB I Sampai 5

11

pelaksanaan program akan memperoleh sasaran yang tepat dengan

memanfaatkan potensi-potensi yang ada.

Tanggapan masyarakat Desa Kedungori terhadap Tim KKN cukup

positif. Banyak masukan yang diberikan oleh masyarakat berkenaan dengan

program-program yang berguna untuk kesejahteraan masyarakat. Di bidang

pendidikan, para siswa baik siswa TK dan SD sangat antusias menyambut

rencana program kerja yang Tim KKN susun.

D. Program Kerja

Setelah mendapatkan informasi yang objektif dan akurat, serta

melakukan wawancara langsung dengan perangkat desa dan warga masyarakat

setempat, Tim KKN dengan seijin Kepala Desa Kedungori telah sepakat untuk

melaksanakan program-program kerja sebagai berikut:

1. Bidang Pendidikan

a. Bimbingan Belajar SD & SMP

1) Analisis situasi:

a) Masih kurangnya perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar

anak di rumah

b) Masih terdapat anak-anak yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakan PR dan Soal Ulangan

2) Sasaran : Anak-anak SD dan SMP di desa Kedungori

3) Tempat : Posko KKN Desa Kedungori

4) Hasil yang ingin dicapai :

a) Membantu anak-anak SD dan SMP untuk lebih memahami

pelajaran dari sekolah

b) Memotivasi anak-anak SD dan SMP untuk lebih rajin belajar

diluar jam sekolah

5) Penanggung Jawab: Novalino Pawori

b. Kelas Unggah-ungguh Bahasa Jawa

1) Analisis situasi:

Page 12: BAB I Sampai 5

12

Kurangnya pengetahuan anak-anak Desa Kedungori tentang

unggah-ungguh dan cara bersikap dan berbicara yang sopan

terhadap orang yang lebih tua.

2) Sasaran : Siswa SDN 1 Kedungori kelas 1-6

3) Tempat : Posko KKN Desa Kedungori

4) Hasil yang ingin dicapai :

Membantu anak lebih memahami sopan santun terhadap orang

yang lebih tua.

5) Penanggung Jawab: Yunita Asri M

c. Kelas Bahasa Inggris

1) Analisis situasi:

Kurangnya pengetahuan anak-anak Desa Kedungori mengenai

bahasa Inggris seperti conversation.

2) Sasaran : Siswa-siswi SDN 1 Kedungori

3) Tempat : Posko KKN Desa Kedungori

4) Hasil yang ingin dicapai :

Membantu anak untuk memahami bahasa Inggris.

5) Penanggung Jawab: Jihan Ali Ahmad

d. Kelas Tari

1) Analisis Situasi :

Masih kurangnya pelatihan tari untuk anak-anak khususnya anak

TK.

2) Sasaran : Lingkungan TK Kedungori dan Muteran.

3) Tempat : TK Kedungori dan Muteran

4) Hasil yang ingin dicapai : Meningkatkan kreativitas dalam bidang

tari.

5) Penanggungjawab : Danny Gratia

e. Majelis Ta’lim

1) Analisis Situasi :

Adanya agenda rutin kegiatan majelis Ta’lim di Desa Kedungori.

2) Sasaran : Seluruh warga di Desa Kedungori

Page 13: BAB I Sampai 5

13

3) Tempat : Masjid dan Mushola Desa Kedungori

4) Hasil /yang ingin dicapai :

a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan anggota KKN dan

seluruh warga Desa Kedungori

b) Berperan aktif dalam kegiatan dan menjalin silaturahmi dengan

warga Desa Kedungori

5) Penanggungjawab : Jihan Ali Ahmad

2. Bidang Kesehatan

a. Perilaku gaya Hidup Bersih dan Sehat

1) Analisis situasi:

a) Kurangnya pengetahuan anak terhadap perilaku gaya hidup

bersih dan sehat.

2) Sasaran : Siswa-siswi SDN 1 Kedungori

3) Tempat : SDN 1 Kedungori

4) Hasil yang ingin dicapai :

a) Meningkatkan kesadaran siswa-siswi terhadap perilaku gaya

hidup bersih dan sehat.

5) Penanggung Jawab: Dwi Indah P.

b. Jalan Sehat

1) Analisis situasi:

a) Tidak adanya kegiatan jalan sehat bersama

2) Sasaran : Seluruh warga Desa Kedungori

3) Tempat : Balai Desa Kedungori.

4) Hasil yang ingin dicapai : Meningkatkan derajat kesehatan para

warga di Desa Kedungori

5) Penanggung Jawab: Dwi Indah P

c. Sosialisasi Bahaya Rokok dan Miras

1) Analisis situasi:

a) Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya

merokok dan mengonsumsi miras.

Page 14: BAB I Sampai 5

14

b) Tingginya tingkat konsumtif rokok.

2) Sasaran : Pemuda-pemudi desa Kedungori

3) Tempat : Balai Desa Kedungori

4) Hasil yang ingin dicapai :

a) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya merokok

dan miras.

b) Mengurangi tingkat konsumtif rokok.

5) Penanggung Jawab: Novalino Pawori

d. Senam Aerobik

1)Analisis situasi:

a) Desa Kedungori belum pernah malakukan kegiatan senam

aerobik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

2) Sasaran : Ibu-ibu desa Kedungori

3) Tempat : Balai Desa Kedungori

4) Hasil yang ingin dicapai :

a) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

berolah raga

5)Penanggung Jawab: Danny Gratia C.

3. Bidang Lingkungan & Infrastruktur

a. Pengadaan Plang Nama Posdaya, PAUD, TPQ, MADRASAH,

Larangan buang sampah sembarangan.

1) Analisis Situasi :

Belum adanya plang nama Posdaya, PAUD, TPQ, MADRASAH,

Larangan buang sampah sembarangan.

2) Sasaran : Balai Desa, PAUD, TPQ, MADRASAH, Lingkungan

sekitar.

3) Tempat : Balai Desa, PAUD, TPQ, MADRASAH, Lingkungan

sekitar.

4) Hasil yang ingin dicapai :

Page 15: BAB I Sampai 5

15

5) Terpasangnya plang nama Posdaya, PAUD, TPQ, MADRASAH,

Larangan buang sampah.

Penanggung Jawab : Nailil Muna

b. Jumat Bersih

1) Analisis Situasi :

Untuk memupuk kesadaran kebersihan lingkungan dan mempererat

tali persaudaraan

2) Sasaran : warga desa Kedungori

3) Tempat : Lingkungan Desa Kedungori

4) Hasil yang ingin dicapai :

Lingkungan semakin bersih dan mempererat tali persaudaraan

5) Penanggung Jawab : Nurul Hidayah

c. Penanaman Pohon

1) Analisis Situasi :

a) Mendukung program konservasi dari Universitas Negeri

Semarang

b) Di lingkungan Desa Kedungori sudah terdapat banyak tanaman

produktif seperti jambu, pepaya, mangga, pisang.

2) Sasaran : Lingkungan Desa Kedungori

3) Tempat : Lingkungan Desa Kedungori

4) Hasil yang ingin dicapai :

a) Terciptanya lingkungan yang hijau, asri, dan meningkatkan

cadangan air tanah

b) Terlaksanya program dari UNNES Konservasi yaitu

penanaman pohon di Desa Lokasi KKN

5) Penanggungjawab : Novalino Pawori

d. Penanaman Toga(Tanaman Obat Keluarga)

6) Analisis Situasi :

a) Mendukung program konservasi dari Kecamatan

b) Di lingkungan Desa Kedungori belum banyak terdapat tanaman

Toga.

Page 16: BAB I Sampai 5

16

c) Sasaran : Lingkungan Desa Kedungori

d) Tempat : Lingkungan Desa Kedungori

e) Hasil yang ingin dicapai :

c) Terciptanya sentra tanaman obat keluarga sebagai alternatif

persediaan obat tradisional.

f) Penanggungjawab : Nurul Hidayah

4. Bidang Ekonomi

a. Membuat kerupuk pepaya

1) Analisis Situasi :

a) Banyaknya hasil bumi berupa pepaya

b) Belum adanya pengolahan lain dari pepaya di makan utuh.

2) Sasaran : Warga Desa Kedungori

3) Tempat : Balai Desa Kedungori

4) Hasil yang ingin dicapai :

Pemanfaatn hasil bumi dalam kemasan lain, warga bisa lebih

kreatif dalam memanfaatkan hasil bumi

5) Penanggung jawab : Nurul Hidayah

Page 17: BAB I Sampai 5

17

BAB 111

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Tim KKN Unnes 2013 Desa Kedungori telah mengadakan pertemuan dan

musyawarah bersama masyarakat Kedungori mengenai program kerja KKN pada

hari Jumat, 1 November 2013 di Balai Desa kedungori. Pertemuan tersebut

dihadiri oleh tim KKN Unnes dan perangkat desa serta perwakilan tiap-tiap RT.

Pada pertemuan tersebut telah disepakati pembentukan Posdaya yang terdiri atas

empat bidang, yaitu pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Berikut ini

hasil keputusan pembentukan Posdaya Desa Kedungori:

A. Bidang Pendidikan

Tabel 5. Program Kerja Bidang Pendidikan

No. Program Kerja Pelaksanaan

1. Kelas Pintar Waktu : Minggu s.d. Jumat

Tempat : Rumah Kepala Desa (Posko KKN

Unnes )

Sasaran : Siswa kelas 1 SD s.d. 3 SMP

Relevansi kegiatan : Anak-anak Desa

Kedungori memiliki semangat belajar yang

tinggi sehingga mereka butuh fasilitas

pendidikan di luar jam pelajaran sekolah.

Akseptabilitas: Anak-anak Desa Kedungori

menyambut positif program kelas pintar.

Terlihat dari banyaknya anak SD & SMP di

Desa Kedungori yang mengikuti program

tersebut secara rutin bahkan diluar hari yang

telah dijadwalkan.

Partisipasi Masyarakat: Masyarakat sangat

berpartisipasi dalam program ini. Para orang

tua siswa yang mengikuti program ini sangat

Page 18: BAB I Sampai 5

18

mendukung anak-anaknya mengikuti kelas

pintar.

Kegunaan: Dapat meningkatkan kualitas

pendidikan di Desa Kedungori dan

meningkatkan kesadaran para orang tua untuk

menyekolahkan anak-anak mereka hingga

jenjang yang tinggi. Serta memberikan

pendidikan tambahan yang dibutuhkan oleh

anak-anak mereka.

Dampak Jangka Panjang: Warga masyarakat

dapat menyadari akan pentingnya pendidikan

demi masa depan yang lebih baik.

Tindak Lanjut: Program ini merupakan

program yang diadakan dengan swadaya tim

KKN Unnes. Totor yang mengajar adalah tim

KKN Unnes. Program tersebut akan dapat

berlanjut apabila anak-anak yang telah mahir

dalam pelajaran mau menjadi tutor sebaya

bagi teman-teman mereka.

2. Pelatihan Bahasa

Inggris

Waktu : 2 Minggu sekali pada hari Sabtu

Tempat : Posko KKN

Sasaran : Siswa usia SD

Relevansi kegiatan : Anak-anak usia SD

belum memiliki pengetahuan bahasa Inggris

yang cukup dan belum begitu mahir

menggunakan bahasa Inggris secara

komunikatif sehingga mereka butuh

bimbingan dan binaan dalam menggunakan

bahasa Inggris agar mereka tidak tertinggal.

Akseptabilitas : Anak-anak sangat senang

mengikuti pelatihan bahasa Inggris karena

Page 19: BAB I Sampai 5

19

pelatihan ini dilakukan sambil bernyanyi dan

bermain.

Partisipasi Masyarakat : Masyarakat sangat

antusias terhadap program ini. Orang tua juga

sangat mendukung program ini.

Kegunaan : Menambah pengetahuan anak-

anak serta keterampilan mereka

menggunakan bahasa Inggris.

Dampak Jangka Panjang : Anak-anak akan

memiliki keterampilan berbahasa Inggris

sejak dini.

3. Pelatihan Unggah-

ungguh Bahasa

Jawa

Waktu : Setiap 2 Minggu sekali pada hari

Sabtu

Tempat : posko KKN

Sasaran : Anak-anak usia SD

Relevansi kegiatan : Kegiatan ini berlatar

belakang unggah-ungguh anak-anak sekarang

yang tidak sesuai dengan kebudayaan Jawa.

Banyak anak-anak yang bersikap tidak sopan

dengan orang yang lebih tua serta

menggunakan bahasa yang kurang sopan.

Bahasa sehari-hari masyarakat Kedungori

adalah bahasa Jawa, namun anak-anak tidak

menggunakan bahasa Jawa yang sesuai jika

berkomunikasi dengan orang-orang yang

lebih tua. Mereka seharusnya menggunakan

bahasa kromo tetapi mereka menggunakan

bahasa ngoko.

Akseptabilitas : Pada awalnya peserta kurang

tertarik mengikuti pelatihan tersebut, akan

Page 20: BAB I Sampai 5

20

tetapi karena usaha tim KKN Unnes untuk

menumbuhkan semangat belajar mereka

terhadap unggah-ungguh dan tata karma,

akhirnya peserta mau mengikuti kegiaan

tersebut dan bersedia mempraktikkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Partisipasi Masyarakat : Para orang tua sangat

mendukung kegiatan tersebut, apalagi

kegiatan tersebut melatih anak-anak agar

bersikap lebih sopan terhadap orang tua serta

menggunakan bahasa kromo sesuai dengan

unggah-ungguh Jawa.

Kegunaan : Keguanaan program ini adalah

melatih dan membiasakan anak untuk

menggunakan bahasa Jawa yang baik.

Dampak Jangka Panjang : Anak-anak yang

sudah terampil berbahasa Jawa kromo serta

mengetahui unggah-ungguh bahasa Jawa

akan tumbuh menjadi anak yang sopan dan

menerapkan tata karma dengan baik.

4. Pelatihan Tari Waktu : tiap Hari Jumat dan Senin

Tempat : Posko KKN

Sasaran : Siswa TK dan PAUD

Relevansi kegiatan : Anak-anak usia TK dan

PAUD membutuhkan keterampilan menari

agar mereka lebih terasah kemampuannya di

bidang kesenian

Akseptabilitas : Anak-anak sangat senang

mengikuti pelatihan tersebut. Mereka sangat

antusias berlatih menari.

Partisipasi Masyarakat : Masyarakat sangat

Page 21: BAB I Sampai 5

21

antusias terhadap program ini. Orang tua juga

sangat mendukung program ini.

Kegunaan : Menambah pengetahuan anak-

anak serta keterampilan menari mereka

B. Bidang Kesehatan

No. Program Kerja Pelaksanaan

1. Posyandu Waktu : Setiap tanggal 5 dan 6

Tempat : di pos-pos tiap dukukh

Sasaran : Balita

Relevansi kegiatan : Balita sangat butuh

perhatian dari orang tua. Salah satu bentuk

perhatian yang diberikan oleh orang tua

adalah membawa balitanya ke psyandu

dengan rutin untuk ditimbang berat

badannya, imunisasi, serta mendapatkan

pengarahan dari tenaga kesehatan yang ada

mengenai perkembangan balita.

Akseptabilitas : Tanggapan masyarakat

dengan adanya posyandu balita sangat positif.

Mereka menyambut baik program tersebut.

Partisipasi Masyarakat : Masyarakat aktif

dalam kegiatan tersbut. Para ibu yang

memiliki balita secara sadar membawa

balitanya ke posyandu, sedangkan

masyarakat lainnya yang bertugas sebagai

kader posyandu juga bersedia membantu

pelaksanaan posyandu dengan baik.

Kegunaan : Kegunaan program ini adalah

mengajak masyarakat untuk memantau

Page 22: BAB I Sampai 5

22

perkembangan balitanya serta memberikan

pengarahan tentang pentingnya

memperhatikan perkembangan dan

pertumbuhan anak.

Dampak Jangka Panjang :Dengan adanya

program posyandu masyarakat akan lebih

mamantau perkembangan anak dan

mengatahui hal-hal yang harus dilakuan

orang tua semasa anaknya masih balita.

Tindak Lanjut : Pelaksanaan posyandu akan

tetap berjalan setiap bulannya di dukuh

masing-masing dengan dibantu oleh kader

posyandu.

Yang Melanjutkan : Kader posyandu dari

PKK Desa Kedungori.

2. Penyuluhan Bahaya

Merokok dan

Minuman Keras.

Waktu : 27 November 2013

Tempat : Balai Desa Kedungori

Sasaran : Karang taruna

Relevansi kegiatan : Masyarakat desa

kedungori mayoritas adalah perokok, baik

remaja, dewasa, maupun orang tua.

Kebiasaan merokok yang mereka lakukan

sangat sulit untuk dihilangkan, sehingga perlu

diadakan penyuluhan mengenai bahaya

merokok dan minuman keras. Meskipun

sangat jarang ditemukan masyarakat yang

mengkonsumsi minuman keras.

Akseptabilitas : Masyarakat sangat setuju

dengan program ini. Penyuluhan bahaya

minuman keras merupakan usulan dari

masyarakat sendiri, sedangkan usul

Page 23: BAB I Sampai 5

23

tentangpenyuluhan bahaya merokok dari tim

KKN.

Partisipasi Masyarakat : Yang berpasrtisipasi

dalam kegiatan ini hanya beberapa pemuda

saja. Sebagian dari mereka tidak hadir dalam

penyuluhan tersebut

Kegunaan : Para pemuda menjadi mengerti

bahaya mengkonsumsi rokok dan minuman

keras.

Dampak Jangka Panjang : Diharapkan setelah

program penyuluhan tersebut, para pemuda

yang tidak merokok maupun minum

minuman keras tidak akan berani

mencobanya. Sedangkan mereka yang sudah

pernah mengkonsumsi rokok maupun

minuman keras akan berhenti untuk

mengkonsumsinya.

3. Senam Aerobik Waktu : Setiap hari Kamis

Tempat : Balai Desa Kedungori

Sasaran : Ibu-ibu Desa Kedungori

Relevansi kegiatan : Masyarakat desa

kedungori mayoritas tidak mementingkan

kegiatan berolah raga. Mereka tidak pernah

melakukan olah raga secara rutin.

Akseptabilitas : Masyarakat sangat setuju

dengan program ini. Mereka menginginkan

kegiatan in dapat berlangsung.

Partisipasi Masyarakat : Yang berpasrtisipasi

dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK

danibu-ibu lainnya.

Page 24: BAB I Sampai 5

24

Kegunaan : Kegiatan senam aerobik secara

rutin berguna untuk menjaga kebugaran

tubuh serta melatih masyarakat berolah raga

secara rutin.

Dampak Jangka Panjang : Diharapkan setelah

program penyuluhan tersebut, ibu-ibu dapat

berolah raga secara rutin demi menjaga

kebugaran dan kesehatan badan.

C. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur

No. Program Kerja Pelaksanaan

1. Penanaman Toga Waktu : 10 November 2013 dan 17

November 2013

Tempat : Balai Desa

Sasaran : Ibu-ibu PKK dan masyarakat Desa

Kedungori

Relevansi kegiatan : Tanaman obat keluarga

merupakan tanaman penting yang seharunya

dimiliki oleh setiap keluarga untuk

mengantisipasi jika anggta keluarga ada yang

sakit dan membutuhkan tanaman tersebut.

Masyarakat Desa Kedungori belum

sepenuhnya mengeri manfaat Toga dan

banyak yang tidak memiliki Toga di

lingkungan rumah mereka.

Akseptabilitas : Masyarakat sangat menerima

baik adanya program tersebut

Partisipasi Masyarakat : Meskipun program

tersebut didukung oleh masyarakat, namun

partisipasi mereka sangat kurang sehingga

Page 25: BAB I Sampai 5

25

tidak semua rumah mau menanam Toga.

Kegunaan : Program tersebut memberikan

pengetahuan kepada masyarakat tentang

pentingnya Toga serta mengajak masyarakat

untuk mau menanam dan merawat Toga.

Dampak Jangka Panjang : Masyarakat akan

dapat memanfaat Toga dan mudah untuk

mendapatkannya di sekitar rumah mereka

sendiri.

2. Jumat Bersih Waktu : Setiap hari Jumat

Tempat : Lingkungan Desa Kedungori

Sasaran : Warga Desa Kedungori

Relevansi kegiatan : Desa Kedungori

merupakan desa pertanian yang mayoritas

masyarakatnya muali beraktifitas sejak pagi,

sehingga mereka kurang memperhatikan

kebersihan lingkungan mereka. Selain itu,

masyarakat juga masih memiliki kebiasaan

membuang sampah di sembarang tempat

yang mengakibatkan sampah berserakan di

mana-mana.

Akseptabilitas : Masyarakat menerima

program ini dengan baik, namun tidak

diimbangi dengan kesadaran dan

keikutsertaan dalam program tersebut.

Partisipasi Masyarakat : Partisipasi

masyarakat dalam kegiatan ini sanat kurang.

Kegunaan : Memberikan pengarahan kepada

masyarakat akan pentingnya kebersihan

lingkungan.

3. Penanaman Pohon Waktu : Kamis, 4 Desember 2013

Page 26: BAB I Sampai 5

26

Tempat : Area jalan sekitar sawah Desa

Kedungori

Relevansi kegiatan : Tanaman

Akseptabilitas : Masyarakat sangat menerima

baik adanya program tersebut

Partisipasi Masyarakat : Meskipun program

tersebut didukung oleh masyarakat, namun

partisipasi mereka sangat kurang sehingga

tidak banyak masyarakat membantu kegiatan

penanamana tersebut.

Kegunaan : Program tersebut memberikan

pengetahuan kepada masyarakat tentang

pentingnya penghijauan.

Dampak Jangka Panjang : Masyarakat akan

dapat memanfaat pohon tersbut.

4. Pengadaan Papan

Nama PAUD, TPQ,

Madrasah, Posdaya,

dan Larangan

Membuang sampah.

Waktu : 11 Desember 2013

Tempat : PAUD, TPQ, Madrasah, Depan

rumah kepala desa dan di dekat sungai

Relevansi kegiatan : Desa Kedungori

memiliki beberapa instansi yang belum

memiliki papan nama, sehingga dibutuhkan

papan nama pada instansi tersebut.

Akseptabilitas : Masyarakat menerima

program ini dengan baik, namun tidak

diimbangi dengan kesadaran dan

keikutsertaan dalam program tersebut.

Partisipasi Masyarakat : Partisipasi

masyarakat dalam kegiatan ini sanat kurang.

Kegunaan : memberikan keterangan nama

instansi

D. Bidang Ekonomi : Pelatihan Pembuatan Nuget dan Kerupuk Pepaya

Page 27: BAB I Sampai 5

27

No. Program Kerja Pelaksanaan

1. Pelatihan

Pembuatan Nugget

Waktu : 29 November 2013

Tempat : Balai Desa Kedungori

Sasaran : Ibu-ibu PKK dan lainnya

Relevansi kegiatan : Ibu-ibu PKK dan ibu-ibu

lainnya membutuhkan keterampilan sebagai

bekal untuk memulai suatu usaha. Melalui

pelatihan pembuatan nugget ini ibu-ibu di

Desa Kedungori akan memiliki keterampilan

baru sebagai bekal untuk memulai usaha

pembuatan nugget

Akseptabilitas : Ibu-ibu Desa Kedungori

sangat menyambut baik dengan diadakannya

pelatihan ini. Mereka sangat antusias

mengikuti pelatihan tersebut.

Partisipasi Masyarakat : Ibu-ibu yang ikut

dalam pelatihan cukup banyak. Bahkan

sebagian dari mereka ada yang bukan kader

PKK namun sangat berantusias mengikuti

kegiatan tersebut.

Kegunaan : Keguanaan program ini adalah

memberikan pengetahuan kepada Ibu-ibu

tentang pengolahan makanan yang bernilai

jual tinggi serta memberikan pembinaan cara

mengelolanya menjadi sebuah usaha

rumahan.

Dampak Jangka Panjang : Ibu-ibu akan

memiliki keterampilan membuat nugget

dipadu dengan semangat berwira usaha yang

tinggi sehingga nantinya akan dapat

membentuk sebuah usaha rumahan yang

Page 28: BAB I Sampai 5

28

dikelola oleh ibu-ibu PKK maupun ibu-ibu

lainnya.

Tindak Lanjut : Setelah pelatihan ini, ibu-ibu

PKK akan membentuk suatu kelompok kerja

untuk mengembangkan keterampilan tersebut

menjadi sebuah usaha rumahan yang dapat

menambah penghasilan keluarga.

Yang Melanjutkan : Setelah tim KKN Unnes

tidak bertugas, maka program ini akan

dilanjutkan oleh kader PKK Desa Kedungori

dengan dibantu oleh ibu-ibu lainnya.

2. Pelatihan

Pembuatan Kerupuk

Pepaya

Waktu : 22 November

Tempat : Balai Desa Kedungori

Sasaran : Ibu-ibu PKK dan ibu-ibu lainnya.

Relevansi kegiatan : Ibu-ibu PKK dan ibu-ibu

lainnya membutuhkan keterampilan sebagai

bekal untuk memulai suatu usaha. Di sisi

lain, Desa Kedungori banyak ditemukan

pohon papaya yang buahnya tidak

dimanfaatkan dengan baik. Melalui pelatihan

pembuatan kerupuk pepaya ini ibu-ibu di

Desa Kedungori akan memiliki keterampilan

baru sebagai bekal untuk memulai usaha

pembuatan kerupuk papaya.

Akseptabilitas : Ibu-ibu Desa Kedungori

sangat menyambut baik dengan diadakannya

pelatihan ini. Mereka sangat antusias

mengikuti pelatihan tersebut.

Partisipasi Masyarakat : Ibu-ibu yang ikut

dalam pelatihan cukup banyak. Bahkan

sebagian dari mereka ada yang bukan kader

Page 29: BAB I Sampai 5

29

PKK namun sangat berantusias mengikuti

kegiatan tersebut.

Kegunaan : Keguanaan program ini adalah

memberikan pengetahuan kepada Ibu-ibu

tentang pengolahan pepaya yang bernilai jual

tinggi serta memberikan pembinaan cara

mengelolanya menjadi sebuah usaha

rumahan.

Dampak Jangka Panjang : Ibu-ibu akan

memiliki keterampilan membuat nugget

dipadu dengan semangat berwira usaha yang

tinggi sehingga nantinya akan dapat

membentuk sebuah usaha rumahan yang

dikelola oleh ibu-ibu PKK maupun ibu-ibu

lainnya.

Tindak Lanjut : Setelah pelatihan ini, ibu-ibu

PKK akan membentuk suatu kelompok kerja

untuk mengembangkan keterampilan tersebut

menjadi sebuah usaha rumahan yang dapat

menambah penghasilan keluarga.

Yang Melanjutkan : Setelah tim KKN Unnes

tidak bertugas, maka program ini akan

dilanjutkan oleh kader PKK Desa Kedungori

dengan dibantu oleh ibu-ibu lainnya.

BAB IV

Page 30: BAB I Sampai 5

30

PEMBAHASAN

A. PEMBENTUKAN POSDAYA

1. POSDAYA

Posdaya adalah forum komunikasi, silaturahmi, advokasi, penerangan dan

pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguat fungsi keluarga secara terpadu.

Apabila memungkinkan Posdaya dapat dikembangkan sebagai wadah pelayanan

keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha,

dan pengembangan lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara

mandiri.

Upaya pemberdayaan yang ditawarkan dalam Posdaya diarahkan untuk

mendukung penyegaran fungsi keluarga, yaitu keagamaan, budaya, cinta kasih,

perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan ingkungan.

Mengingat potensi dan permasalahan di masyarakat sangat kompleks dan

berubah sangat cepat, maka perlu dilakukan KKN yang berbasis mmbantu

masyarakat dengan arahan fungsi keluarga atau sasaran human development untuk

menghasilkan indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human Development

Index (HDI) yang tinggi agar masyarakat bisa melanjutkan kegiatan pembangunan

yang terarah.

Tujuan pelaksanaan KKN Posdaya adalah :

1. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari

dan mengatasi permasalahan keluarga dan penduduk melalui

bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan

program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan

teknologi.

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa melaksanakan kegiatan

pengembangan masyarakat sesuai arahan pembangunan manusia,

mencapai target dan sasaran millennium goals, kompetensi,

potensi, sumber daya dan kemampuan lingkungan dalam wadah

Page 31: BAB I Sampai 5

31

kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga lainnya.

3. Menggalang komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai

stakeholders dalam upaya pengentasan kemiskinan, kelaparan,

mengatasi permasalahan dan ketidakberdayaan penduduk dan

keluarga lainnya.

4. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki

kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang

diberikan oleh mitra kerja pembangunan dalam perencanaan dan

pengelolaan program yang bersifat partisipatif.

5. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa sesuai

dengan bidang studi yang ditekuni.

Di Desa Kedungori sudah pernah membentuk posdaya, namun tidak

berlanjut, bahkan data-data mengenai posdaya tersebut tidak ditemukan.

Oleh karena itu Tim KKN berupaya untuk membentuk Posdaya kembali

dengan merintisnya dari awal. Posdaya yang dibentuk mencakup empat

bidang, diantaranya : bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang

ekononomi, dan bidang lingkungan.

2. Struktur Organisasi Posdaya Desa Kedungori Kecamatan Dempet

Kabupaten Demak

Nama Posdaya : Posdaya Melati

Alamat Posdaya : Desa Kedungori, RT 03/ RW 03

Pelindung :

Penasehat :

Penanggung Jawab (Ketua) : H. Sular

Sekretaris : 1. Nur Kholis

3. Sudirjo

Page 32: BAB I Sampai 5

32

Bendahara : 1. Sumarmi

2.Runi

Koordinator Bidang

1. Bidang Pendidikan : Mukarnah

2. Bidang Kesehatan : Zuly

3. Bidang Ekonomi : Hj. Salamah

4. Bidang Lingkungan/Infrastruktur : Sugito

Seksi Humas : 1. H. Abdul Ghofur

2.Suharto

Pembantu Umum : Musri

Program Unggulan :

B. PROGRAM POSDAYA 4 BIDANG

1. Bidang Pendidikan

Program Posdaya bidang pendidikan di Desa Kedungri meliputi

kelas pintar, pelatihan bahasa Inggris, Pelatihan unggah-ungguh bahasa

Jawa, dan taman baca. Kelas Pintar diadakan setiap hari pukul 19.00 s.d

20.30 di posko KKN, kecuali pada hari Sabtu. Pelatihan bahasa Inggris

dan Unggah-ungguh bahasa Jawa dilaksanakan dua minggu sekali secara

bergantian pada hari Sabtu pukul 19.00 s.d. 20.30 di posko KKN. Taman

baca merupakan perpustakaan desa yang dikelola kembali dengan

menambah koleksi buku, membuat katalog, inventarisasi, penataan di

ruangan secara rapi, serta pengelolaan semua administrasi seperti

peminjaman, pendaftaran anggota dan lain-lain.

Page 33: BAB I Sampai 5

33

2. Bidang Kesehatan

Program Posdaya bidang kesehatan di Desa Kedungori Posyandu

balita dan penyuluhan mengenai bahaya rokok dan minuman keras.

Posyandu balita diadakan dalam sebulan sekali yaitu pada tanggal 5 di

dukuh Kedungori dan Dungkul, tanggal 6 di dukuh Munteran. Sedangkan

penyuluhan mengenai bahaya merokok dan minuman keras pada pemuda

Kedungori dilaksanakan pada tanggal 27 November 2013 di Balai Desa

Kedungori dengan pembicara Bapak Nyoman, Wakapolsek Dempet.

3. Bidang Ekonomi/Kewirausahaan

Program Posdaya bidang ekonomi di Desa Kedungori yaitu

pelatihan pembuatan kerupuk papaya dan nugget yang dilaksanakan pada

22 dan 29 November di Balai Desa Kedungori. Pelatihan tersebut

ditujukan kepada ibu-ibu PKK dan ibu-ibu lainnya supaya mereka

memiliki keterampilan dalam mengolah makanan sehingga menjadi

produk yang bernilai jual dan dapat menambah penghasilan.

4. Bidang Lingkungan Hidup dan

infrastruktur

Program Posdaya bidang lingkungan hidup di Desa Kedungori

yaitu kerja bakti atau Jumat bersih, dan penanaman Toga baik di Balai

Desa maupun di lingkungan rumah warga yang terpusat di RT masing-

masing, serta plangisasi. Kegiatan jumat bersih bertujuan memupuk kerja

sama masyarakat dalam membersihkan lingkungan Desa Kdungori.

Penanaman Toga dilakuakan secara pertahap di setiap dukuh yang ada di

desa Kedungori. Plangisasi dilakukan untuk memperjelas keberadaan

instansi-instansi yang terdapat di Desa Kedungori.

Page 34: BAB I Sampai 5

34

C. PROGRAM KONSERVASI

Tim KKN Unnes di Desa Kedungori membawa visi penting dalam

pelaksanaan program KKN. Visi penting tersebut selain mendirikan posdaya

juga menumbuhkan sikap konservasi kepada diri masyarakat dengan

mengajak masyarakat menanam pohon di lingkungan Desa Kedungori.

Selain mendukung program konservasi dari Universitas Negeri Semarang,

program penanaman pohon bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang

hijau, asri, dan berperan penting untuk meningkatkan cadangan air tanah.

Penanaman pohon dilakukan di sepanjang jalan yang berada di areal

persawahan Desa Kedungori. Bibit pohon yang ditanam diantaranya adalah

pohon mahoni, jati, dan nangka. Pohon-pohon tersebut diharapkan memberi

manfaat bagi masyarakat Desa Kedungori. Selain sebagai tempat berteduh

juga dapat diambil manfaat lainnya seperti buah yang dihasilkan oleh pohon

nangka.

Upaya penanaman nilain konservasi juga di alkukan di sekolah

dengan mengadakan penanam pohon di lingkungan SD Negeri 1 Kedungori.

Diharapkan dengan upaya tersebut, siswa-siswi SD Negeri Kedungori akan

memiliki rasa cinta terhadap lingkungan serta memiliki sifat konservatif.

Page 35: BAB I Sampai 5

35

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pelaksanaan KKN di Desa Kedungori secara keseluruhan berjalan

dengan lancar dan baik meskipun ada beberapa program yang tidak dapat

dilaksanakan serta pelaksanaan beberapa program tidak sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan. Partisipasi dan dukungan masyarakat cukup tinggi,

dimana masyarakat turut aktif dalam pelaksanaan program sehingga

masyarakat dapat mengambil manfaatnya dengan lebih maksimal.

Di lain sisi kami masih melihat banyak kekurangan di dalam program

yang kami laksanakan karena kurangnya tenaga, dana dan waktu yang ada,

sehingga program yang dilaksanakan belum maksimal dan belum sepenuhnya

dapat diterima dan diaplikasikan didalam kehidupan masyarakat. Namun tim

KKN berusaha untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada dengan

koordinasi yang baik dan berkat adanya bantuan dari para perangkat desa serta

masyarakat.

B. Saran

1. Bagi mahasiswa peserta KKN

a. Mempergunakan waktu observasi seminggu untuk mengidentifikasi

masalah-masalah yang timbul di masyarakat, dan mendekatkan diri

dengan masyarakat agar partisipasi masyarakat dalam tiap kegiatan

cukup tinggi.

b. Dalam penyusunan program hendaknya disesuaikan dengan situasi dan

kondisi desa, pertimbangan dana, tenaga dan waktu yang tersedia.

c. Lebih meningkatkan disiplin diri dalam kegiatan KKN.

d. Menjalin kerjasama yang baik antar mahasiswa KKN.

2. Bagi Masyarakat

Masyarakat hendaknya mengerti bahwa kegiatan KKN bukan hanya untuk

kepentingan mahasiswa saja tetapi kepentingan masyarakat desa setempat,

mahasiswa hanya sebagai motivator yang membantu memecahkan

masalah.