susunan pengurus besar pgri kongres i sampai dengan xxi

21
DISUSUN OLEH: PRIMA DANA DERITA SEMBARA 14111100112 14-A3

Upload: brandon-cook

Post on 18-Jan-2016

804 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

KONGRES PGRI 1-21

TRANSCRIPT

Page 1: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

DISUSUN OLEH:

PRIMA DANA DERITA SEMBARA

14111100112

14-A3

Page 2: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

SUSUNAN PENGURUS BESAR PGRI KONGRES I SAMPAI DENGAN XXI

1.       KONGRES I PGRI

Kongres I PGRI di laksanakan di Surakarta ( Solo ) , jawa Tengah pada Tanggal 23-25

November 1945, dengan susunan PB sebagai berikut:

1)      Ketua I                                    : Amin Singgih

2)      Ketua II                      : Rh.Koesnan

3)      Ketua III                     : Soekitro

4)      Penulis                         : Djajeng Soegianto

5)      Bendahara                   : Siswowidjojo

Beberapa bulan kemudian Ketua I Amin Singgih di angkat sebagai Bupati Mangkunegaran,

sehingga terpaksa di adakan perombakan susunan pengurus besar dengan formasi berikut:

1)      Ketua I                          : Rh. Koesman

2)      Penulis I                       : Sastrosoemarto

3)       Penulis II                    : Kadjat Matosoebroto

4)      Bendahara                   : Soemidi Adisasmito

2.      KONGRES II PGRI

Kongres ke II PGRI di adakan di Surakarta ( solo ) Jawa Tengah pada Tanggal  21-23

Desember 1946.

Melalui kongres ini PGRI mengajukan tuntutan kepada pemerintah yaitu:

a)      Sistim pendidikan selekasnya didasarkan pada kepentingan nasional.

b)       Gaji guru supaya tidak di hentikan.

c)      Di adakan Undang-Undang Pokok Perburuhan.

Tuntutan tersebut mendapat perhatian pemertintah, terbukti dengan di tunjuknya Rh. Koesnan

menjadi anggota Panatia Gaji Penerintah yang di bentuk oleh Departemen Kuangan RI.

Dari kongres tersebut komposisi PB sebagai berikut:

1)      Ketua I                                    : Rh. Koesnan

2)      Ketua II                      ; Soejono Kromodomejo

3)      Ketua III                     : Soedjono

Page 3: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

Karena Ketua I  Rh. Koesman di tunjuk sebagai Mentri Social dan Perburuhan dalam Kabinet

Hatta, maka KB di ubah menjadi; Ketua II Sowjono Kromodimuldjo menjadi Ketua  I dan

Ketua III Soedjono menjadi Ketua II, sedangkan Jabatan Ketua III di hapus.

3.      KONGRES KE III PGRI

Kongres ke III PGRI di adakan di Madiun Jawa Timur pada Tanggal 27-29 Februari

1948, kongres yang di adakan dalam keadaan darurat ini antara lain memutuskan bahawa

untuk meningkatkan efektivitas organisasi di tenpuh dengan jalan memekarkan cabang-

cabang yang tadinya keresidanan mamiliki satu cabang menjadi cabang-cabang yang lebih

kecil, tetapi dengan jumlah anggotanya 100 orang.

Susunan Kongres ke-III PGRI adalah sebagai berikut:

1)      Ketua I                     : Soedjono kromodimoeldjo

2)      Ketua II                   : Soedjono

3)      Ketua III                  : Soedarsono

Pada akhir tahun 1948 s.d awal tahun 1949 dengan kembalinya kekuasaan pemerintah RI ke

Yogyakarta, maka kembali pula PGRI menggerakkan organisasinya dan memindahkan

kedudukan PB dari Solo ke Yogyakarta, dengan susunan pengurus sebagai berukut;

1)      Ketua Umum I                                    : Soedjono Kromodimedjo

2)      Ketua Umum II                      : Soedjono ( Wkil PB di Jakarta )

3)      Sekretaris                                : Soekirno

4)      Bendahara                               : Soewandi

Pada akhir tahun 1948 s.d awal tahun 1949 dengan kembalinya kekuasaan pemerintah RI ke

Yogyakarta, maka kembali pula PGRI menggerakkan organisasinya dan memindahkan

kedudukan PB dari Solo ke Yogyakarta, dengan susunan pengurus sebagai berukut:

1)      Ketua Umum I                                    : Soejono Kromodimejo

2)      Ketua Umum II                      ; Soedjono (Wk. PB di Jakarta)

3)      Ketua Umum III                     : Soedarsono

4)      Sekretaris Umum                    : Soekirno, Soebakti

5)      Bendahara                               : Soewandi

Page 4: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

4.      KONGRES KE IV PGRI

Kongres ke IV yang berlangsung di Yogyakarta 26-28 februari 1950 ini,  memutuskan

untuk mengeluarkan “Maklumat Persatuan” yang berisikan seruan kepada masyarakat,

khususnya kepada guru-guru, untuk membantu menghilangkan suasana yang membahayakan

dalam hubungan antara golongan” Non-“dan “Ko” ,dan menggalang persatuan demi

perjuangan untuk mengisi kemerdakaan. Ternyata “Maklumat Persatuan” ini mendapat

perhatian dan penghargaan dari kalangan luas termasuk Pemarintah.Adapun susunan PB

dalam Kongres Ke IV adalah :

1)      Ketua I                                                : Rh. Koesman

2)      Ketua II                                  : Soedjono

3)      Ketua III                                 : Soejono Kromodimoeljo

Rh.Koesnan dan Pengurus-Pengurus Besar lain berkedudukan di Yogyakarta,              

Mereka secara bersama memelihara hubungan Jwa tengah. Jawa Timur danDIY.Mereka juga

bertugas memelihara hubungan Jawa Barat, Sumatra, Kalimantan Indonesi Timur,dan Sunda

Kecil.                                    :

5.      KONGRES KE V PGRI

Diadakan di Bandung pada tanggal 19-24 Desember 1950 tepatnya di Hotel Savoy

Homann, dan di buka oleh ketua PB PGRI Rh.KoesmanDalam Kongres ini di bicarakan suatu

masalah yang prinsipil dan fundamental bagi kehidupan perkembangan PGRI selanjutnya

yaitu asas organisasi ini.dan Pancasila di terima sebagai asas organisasi. Selain itu di

diskusikan pula bentuk Pendidikan Guru KPKPKB ( Kursus Pengantar Kepada Persiapan

Kewjiban Belajar ), yang menurut peserta kongres tidak sesuai dengan upaya peningkatan

mutu Pendidikan Bangsa.

Kongres juga menegaskan PB-PGRI dalam waktu singkat melakukan usaha untuk

menghilangkan perbedaan gaji antara golongan “Non” dan “Ko”yang telah di tetapkan oleh

pemerintah.Adapon susunan PB nya ialah;

1)      Ketua I                                   : Soedjono

2)      Ketua II                                 : M.E.Subiadinata

Tugas PB yang di bebankan oleh Kongres seharusnya dapat di laksanakan oleh PB yang

lengkap,karena sampai 3 bulan susdah Kongres baru 9 orang yang dapat berdomisilidi

Page 5: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

Jakarta.Komisariat-komisariat Daerah di bentuk pada tahap pertama adalah untuk Daerah-

daerah:

a)      Sumatra Utara                       : T.Z.Answar

b)      Sumatra Tengah                    : A.Manan

c)      Sumatra Selatan                    : Noezoear

d)     Jawa Barat                            : Jaman Soedjono Prawiro

e)      Jawa Tengah                         : Soenarto

f)       Yogyakarta                           : Moh.Djoemali

g)      Jawa Timur                            : Soebandri

h)      Sulawesi Selatan                   : A.N. Hardjarati

i)        Jakarta Raya                          : Soemadi (Koordinaror)

            Pada tahun 1952 terbentuk Komisariat Daerah yang baru yaitu:

a)      Kalimantan                             : E.Simorangkir (digantikan Sjahran)

b)      Sulawesi Utara                       : E.A.Parengkuan

c)      Maluku                                   : O.Nanulaita

d)     Bali                                         : Made Mendra

6.       KONGRES KE VI PGRI

Kongres PGRI Ke VI berlangsung di Malang Jawa Timur 24-30 November 1952, dalam

Kongres ini menyapakati beberapa keputusan penting:

1.      Dalam Bidang Organisasi, Kongres menetapkan bahawa asas PGRI ialah keadilan social

dan dasarnya adalah “Demokrasi”, dan PGRI tetap berada di bawah GBSBI ( Gabungan

Serikat Buruh Indonesia ). Dalam bidang perburuhan diputuskan untuk memperjuangkan

kendaraan bermotor bagi penilik sekoleh, instruktur Pendidikan Jasmani dan Pendidikan

Masyarakat.

2.      Dalam Bidang Pendidikan,di setujui agar (a) sisitim pengajaran di selaraskan dengan

kebutuhan Negara pada masa pembangunan,(b) KPKB(Kursuss Persamaan Kewajiban

Belajar) di ubah menjadi SR 6 tahun (c) KPKPKB di hapus pada ahir tahun 1952/1953 (d)

Kursus B-I/B-II untuk pengadaan guru SLTP dan SLTA di atur sebaik-baiknya dan (e) di

adakan Hari Pendidikan Nasional.

3.      Dalam Bidang Uumum, di sepakati supaya anggaran belanja Kementrian PP & K di

tingkatkan menjadi 25%  dari seluruh anggaran belanja Negara dan agar Jawatan PP & K di

pusatkan sampai tingkat propinsi saja.Dalam Kongres ini di syahkan pula “Mars PGRI”

ciptaan Basoeki Endropranoto.

Page 6: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

Pada Kongres ke VI untuk pertama kalinya PV PGRI berusaha mengajukan konsep tentang

isi dan pengertian “Pendidikan Nasional”.Adapun susunan pengurusnya adalah:

1)      Ketua I                                                : Soedjono

2)      Ketua II                                  : M.E.Subiadinata

3)      Panitera Umum                       : Moehammad Hidajat

4)      Tata Usaha                              : Soebandri

5)      Panitera Pendidikan                ::Ktut Nara

6)      Redaksi Majalah  Suara Guru ; Soeprdo, Soedjono Soebandri

Dalam Kongres ke VI ini NV harapan Mersra PGRI, mulai memberikan

pertanggungjawabanya dan karena itu menjadi acara pembahasan pula.

7.      KONGRES KE VII PGRI

Kongres ini di laksanakan di Semarang tepatnya di SMA-B Candi Semarang pada tanggal

24 November s,d 1 Desembar 1954 dan di hadiri 639 0rang utusan dari 351 cabang yang

menbawakan 1,414 suara dari 1.581 seluruh suara dalam organisasi ( 89%). Untuk pertama

kalinya Kongres ini di hadiri oleh tamu-tamu dari luar nagri yaitu Maria Marchant, wakil

FISE yang berkedudukan di Paris , Marcelini Bausta dari PPTA Filipina mewakili WCTOP,

Fan Ming, Chang Chao dan Shen Pei Yung dari Serikat Buruh Pendidikan RRC. Hasil

Kongres ini antara lain;

1.      Bidang Umum, Pernyataan mengenei Irian Barat, Pernyataan mengenei korupsi, resolusi

mengenei desentralisasi sekolah, mengenei pemakaian keuangan oleh kementrian PP & K,

dan mengenei penyempurnaan cara kerja Kementrian PP & K ,

2.      Bidang Pendidikan, resolusi mengenei anggaran belanja PP & K yang harus mencapai 25%

dari seluruh anggaran belanja Negara, mengenei UU Sekolah Rakyat, dan UU Kewajiban

Belajar,mengenei Film, iektur, gambar, serta radio dan pembentukan Dewan Bahasa

Nasional.

Empat orang formatur terdiri atas Soedjono (944 suara), M.E.Subiadinata( 9 784 suara),

Hermanoe Adi (264 suara), dan Moehammad Hidajat (258 suara) di pilih oleh Kongres untuk

mekengkapi susunan PB berikut:

1)      Ketua I                                                : Soedjono

2)      Ketua II                                  : M.E.Subiadinata

3)      Ketua III                                 : Hermanoe Adi

           Terjadi pergantian Komisaris Daerah dan penambahan Komisaris Daerah sbb:

a)      Sumatra Utara                         : Idris M, Hutapea

Page 7: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

b)      Sumatra Tengah                      : Achmad Chatib

c)      Sumatra Selatan                      : Madian

d)     Jakarta Raya                            : Baheransjah Sutan Indera

e)      Jawa Barat                              : M. Hosein

f)       Jawa Tengah                           : Soenarto

g)      Yogyakarta                             ; Muh,Djumali

h)      Jawa Timur                              : Hermanoe Adi

i)        Kalimantan Barat                    ; R.Sujo

j)        Kalimantan Selatan                 : Sjahran

k)      Sulawesi Utara                        ; E,A Parengkuan

l)        Sulawesi Selatan                     : J.E.Tatengken

m)    Bali                                          ; Madae Mendra

n)      Maluku                                    : M.Ruhupatty

8.      KONGRES KE VIII PGRI

Dilaksanakan di Bandung pada Oktober 1956, hampir di hadiri seluruh cabang

PGRI.Tetapi saat pemilihan ketua umum PB PGRI keadaan menjadi tegang , karena pihak

Soebandri dkk menambah kartu pemilihan (kartu palsu),sehingga pemilihan tersebut harus di

ulangi. Otak pemalsuan ini  Hermanoe Adi, tokoh PKI Jawa Timur yang saat itu menjabat

Ketua II PB PGRI. Ahirnya yang terpilih menjadi Ketua Umum PB PGRI ialah

M.E.Subiadinata, menggantikan Sudjono.Hermanoe Adi tidak legi di pilih menjadi ketua PB

PGRI jabatanya di gantikan oleh M.Husen yang sebelumnya menjabat Ketua PGRI

Komisariat Daerah Jawa Barat.Susunan PB-PGRI hasil Kongres ini sbb:

1)      Ketua Umum                         : M.E.Subiadinata

2)      Ketua I                                   : Soedjono

3)      Ketua II                                 : M.Hosein

9.      KONGRES KE IX PGRI

Berlangsung di Surabaya, pada Tanggal 31 Oktober-4 November 1959. Susunan PB PGRI

sbb :

1)      Ketua Umum                          : M.E Subiadinata

2)      Ketua I                                                : M. Hoesein

3)      Ketua II                                  : Soebandri

Page 8: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

10.  KONGRES KE X PGRI

Bertempat di Gelora Bung Karno Jakarta, Oktober 1962, periode tahun 1962-1965. PGRI

mengalami masa sulit karena terjadinya perpecahan di dalam tubuh PGRI.Susunan PB PGRI

masa perserikatan ke X Sbb:

1)      Ketua Umum                          : M.E.Subiadinata

2)      Ketua I                                    : M.Hosein

3)      Ketua II                                  : Soebandri *)

Pada bulan Juni1964 Soebandri di pecat kerana terlibat dalam penghianatan /sparatis dengan

mendirikan PGRI Non Vak sentral/PKI.pada bulan-bulan pertama kongres X mengalami

kesulitan-kasulitan terutama keuangan, Setelah mengalami beberapa reshuffle , maka susunan

PB PGRI berubah sbb:

1)      Ketua Umum                          : M.E,Subiadinata

2)      Ketua I                                   : M.Hosein

3)      Ketua II                                  : -

Untuk  menyelamatkan pendidikan dari ancaman dan perpecahan di kalangan guru Presidan

Soekarno membentuk Majelis Pendidikan Nasional yang menerbitkan PenPres No.19 tahun

1965 tentang  Pokok - pokok Sistim Pendidikan Nasional Pancasila sebagai hasil kerja dari

Panetia Negara untuk penyempurnaan Sestem Pendidikan Pancawardhana.

11.  KONGRES KE XI PGRI

Dilaksanakan di Bandung 15-20 Mart 1967, dengan susunan PB PGRI( 1967-1970)  sbb:

1)      Ketua Umum                          :M.E,Subiadinata

2)      Ketua I                                    : Dra.Mien S. Warnaen

3)      Ketua II                                  : Maderman B.A.

Adapun hasil Kongres Ke XI antara lain:

Di bidang umum dan politik diantaranya sebagai berikut ;

         Memenangkan perjuangan untuk menagakkan dan mengembangkan orde baru demi

suksesnya Dwi Dharma dan Catur Karya Kabinet Ampera.

         Mendukung sepenuhnya keputusan dan ketetapan Sidang Umum Istimewa MPR.

         Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD

45.

         Menjujung tinggi hak asasi manusia.

Page 9: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

         Mengikis habis sisa-sisa Gestapu/PKI.

         PGRI Non Vaksentral, SSP, PGTI di nyatakan sebagai ormas terlarang karena merupakan

ormas anthek PKI.

         Diaktifkanya kembali 27 pejabat kementrian P & K yang di pecat oleh, Prof.Prijono.

         Di setujuinya PGRI untuk bergabung dalam Sekber Golkar.

Di bidang organisasi antara lain:

         Konsolidasi pengembangan organisasi ke dalam dan ke luar untuk menciptakan kekompakan

pada seluruh potensi kependidikan.

         Perubahab dan penyampurnaan AD/ART/PGRI yang sesuai dengan perkembangan politik

Orde Baru’

         Perluasan keanggotaan PGRI dari guru TK sampai dengan dosen PT.

         Penentuan criteria/persyaratan pengurus PGRI mulai tingkat PB, PD, PC hingga Ranting.

         Intensivikasi penerangan tentang kegiata organisasi melalui pers, radio, TV, dan majalah

Suara Guru.

         Pendidikan kader organisasi secara teratur dan berencana.

         PGRI menjadi anggota WCOTP ( World Confederation of Organisation of Teaching

Prifession )

         Mwnyatakan PGRI siap menjadi tuan rumah pelaksanaan Asian Regional Confrence ( ARC

WCOTP .

Pada tanggal 19 Desember 1969, ketua Umum PB PGRI M.E.Subiadinata wafat, di

makamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata,dengan inspektur upacara jendral TNI Abdil

Haris nasution,sehingga Ketua Umum di gantikan oleh ketua I yang baru Slamet (1967-

1970).

12.  KONGRES KE XII PGRI

Kongres ke-XII PGRI kebali di gelar di Bandung 29 Juni-4 Juli 1970,dengan susunan PB

PGRI (1970-1973)  sbb;

1)      Ketua Umum                          : Basyuni Suriamiharja

2)      Ketua I                                    : Slamet I*

3)      Ketua II                                  : maderman B.A*

4)      Sekretaris Jendaral                  : AMD jusuf

Konpus II Tahun 1972 memutuskan bahwa susunan PB PGRI harus di sempurnakan di

sebabkan oleh:

         Ketua I Slamet pindah ke nagri Belanda, di gantikan oleh Ketua II Maderman.

Page 10: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

         Ketua II di isi oleh Drs.WDF Rindhorindo

         SekJen AMD Jusuf wafat di gantikan oleh M Hatta ( sebelumnya menjabat Sekretaris

Perburuhan ).

Adapun keputusan-keputusan penting dari Kongres Ke XII PGRI sbb:

         Perubahan struktur dan basis-basis organisasi PGRI, yaitu tngkat Cabang meliputi wilayah

kabupaten/kotamadya, sedangkan wilayah Anak cabang adalah kecamatan.

         Administrasi Organisasi di sederhanakan dan di seragankan untuk seluruh wilayah

Indonesia.

         Lambang PGRI dan Mars PGRI di lampirkan dalam buku AD/ART PGRI.

13.  KONGRES KE XIII PGRI

Diselenggarakan di Jakarta 21-25 novenber 1973, Dengan susunan PB PGRI sbb:

1)      Ketua Umum                          : Basyuni Suriamiharja

2)      Ketua I                                    : Prof. Dr.Wnarno Surakmad

3)      Ketua II                                  : DRS. Madorman.

4)      Sekretaris Jendral                    : Drs. WDF Rindorindo

Dalam menjalankan tugasnya PB PGRI untuk pertama kalinya mendapat bimbingan dari

Dewan Pembina Pusat yakni Mentri Pendidikan Dan kebudayaan, Mentri Dalam Negri,

Mentri Agama, Dr.midian Sirait, Prof.Sadajoen Siswomartojo, Prof.IP simanjuntak, M.A.AE

Manihuruk.

Dalam Kongres ini di tetapkan perubahan-perubahan yang mendasar dalam bidang prganisasi

yaitu;berubahnya sifat PGRI dari organisasi serikat pekerja menjadi organisasi Profesi, di

tetapkanya Kode Etik Guru Indonesia, Perubahan lambing panji Organisasi PGRI yang sesuai

dengan organisasi profesi guru, dan adanya Dewan Pembinaan PGRI.

14.  KONGRES KE XIV PGRI

Diselenggarakan di Jakarta tanggal 26 – 30 Juni 1979,adapun susunan PB-PGRI (1979-

1984)  adalah sbb:

1)      Ketua Umum                          : Basyuni Suriamiharja

2)      Ketua                                      : Prof.Dn Amran Halim

3)      Wakil Ketua                            : Dra,Ny.M. Wahyudi

4)      Wakil Ketua                            : Drs.Sudarmaji

5)      Wakil Ketua                            : Drs.Aidil Fitrisyah

6)      Sekretaris Jendral                    ; Drs. WDF Rindorindo

Page 11: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

7)      Wakil SekJen                          : Mohammad Hatta

 Kongres ini menghasilkan salah satu keputusan penting yaitu menganei pendirian Wisma

Guru yang di rencanakan berdirinya di Jl.Tanah Abang III No.24 Jakarta Pusat ini sekaligus

akan menjadi kantor PB PGRI.Kongres PGRI ke XIV ini juga  memutuskan dan menegaskan

bahwa pembinaan lembaga pendidikan PGRI perlu di lakukan secara konsepsional, nasional,

dan terkendali secara organisator.Untuk melaksanakan keputusan Kongres, PB PGRI

membentuk YPLP – PGRI DENGAN Akta Notaris Moh.Ali No.21 tanggal 31 Mart 1980

yang berlaku surat sejak 1 Januari 1980.Dengan SK PB PGRI No.951/SK/PB/XIV?1980

tanggal 10 Oktober 1980 diangkat Pengurus Pusat YPLP-PGRI yang pertama sbb:

1)      Ketua                                      : Slamet I

2)      Wakil Ketua                            : Drs. Soepojo Padmodipuro

3)      Sekretaris                                : Surdilani

15.  KONGRES KE XV PGRI

Kongres berlangsung di Jakarta tanggal 16-21 Juli 1984,Kongres ini menggariskan pokok-

pokok PGRI untuk kurun waktu lima tahun mendatang ( 1984-1989) yang meliputi: ruang

lingup pembinaan dan pengembangan organisasi PGRI, tanggunb jawab dan peran PGRI

dalam menyukseskan SU MPR 1983, Repelita IV dan Pancakrida Kabinet Pembangunan V.

Adapun susunan PB PGRI XV( 1984-1989) adalah sbb:

1)      Ketua Umum                          : Basyuni Suriamiharja

2)      Ketua                                      ; Dr.Anwar Jasin, M.Ed

3)      Ketua                                      ; Prof. Dr. Amran Halim

4)      Ketua                                      : Ny. M Wahyudi

5)      Ketua                                      : Drs. Is Riwidikdo

6)      Ketua                                      : Drs. I Gusti Agung Gde Oka

7)      Ketua                                      : Drs. Adil Fitrisyah

Susunan Dewan pembinaan pusat PGRI Masa Bhakti  XIV ( 1984-1989) sbb:

1)      Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,sebagai Ketua

2)      Menteri Dalam Negeri , menteri Agama,Menteri Penerangan, Menteri Sosial, ketua Umum

DPP Golkar, AE.Mamehuruk, Dr. midian Sirait, dan, Prof. Dr.D.A ,  sebagai Anggota.

3)      Sekreyaris Jendral PB-PGRI, sebagai Sekretaris.

Salah satu larya besar PGRI masa bhakti ke- XV adalah pembangunan Gedung Guru

Indonesia ( GGI ) di Jl.Tanah Abang III No.24 Jakarta, pelaksanaan pembangunan di mulai

Page 12: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

20 Maret 1986 dan di serahkan kepada PGRI pada 21 Mart 1987, kemudian di resmikan oleh

Presiden Soeharto 21 April 1987.

16.  KONGRES KE XVI PGRI.

Kongres PGRI Ke-XVI di adakan di Jakarta tanggal 3-8 Juli 1989, dengan susunan PB

PGRI Masa Bhakti (1989-19941) sbb:

Pengurus Harian:

1)      Ketua Umum                          : Basyuni Suriamiharja

2)      Ketua                                      : Drs. I Gusti Agung Gde Oka

3)      Ketua                                      : Dr. Anwar Jasin, M.Ed

4)      Ketu                                        : Dra. Mien S.Warnaen

5)      Ketua                                      : H.R taman sastrodikromo

6)      Ketua                                      : Taruna S.H.

7)      Ketua                                      : Drs. Sutrisno

17.  KONGRES KE XVII PGRI

Kongres ke XVIII PGRI di selenggarakan di Jakarta tanggal 3-8 Juli 1994, dengan susunan

PB PGRI ( 1994-1998) adalah sbb:

1)      Ketua Umum                          : Basyumi Suriamiharja

2)      Ketua                                      : Drs. I Gusti Agung Gde Oka

3)      Ketua                                      : Dr. Anwar Jasin, M.Ed

4)      Ketua                                      : Dra. Mien S. Warnaen

5)      Ketua                                      : H.R. Taman Sastridokromo

6)      Ketua                                      : Taruna, S.H

7)      Ketua                                      : Prof. dr. Marsetio Danusaputro

Pertama kalinya Kongres PGRI ke XVII menetapkan dewan Pembina menjadi Dewan

Penasehat dan tidak lagi ada Menteri yang menjadi anggota Dewan Penasehat.

Page 13: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

18.  KONGRES KE XVIII PGRI

Di selenggarakan di Lembang, Bandung tanggal 25-28 November 1998, dengan susunan

PB PGRI masa bhakti ( 1998-2003), sbb:

1)      Ketua Uumum                                    : Prof.Dr. H Mohammad Surya

2)      Ketua                                      : Drs. H.Alwi Nurdin, MM

3)      Ketua                                      : Drs. WDF Rindorindo

4)      Ketua                                      : Drs. Soekarno

5)      Ketua                                      : Prof.Dr. Amran Halim

6)      Ketua                                      : Koesrin Wardojo, SIP, SH

7)      Ketua                                      : Dr.M. Ali, SH.Dipl.Ed,M.Sc  

19. KONGRES PGRI KE XIX

Kongres PGRI ke XIX diselenggarakan pada tanggal 8-12 juli 2003 di Hotel Patra Jasa

Semarang.

Ø Hasil kongres XIX memilih 20-an orang untuk duduk dalam PB PGRI periode 2003-2008

adalah sebagai berikut:

Ketua Umum : Prof.Dr.H.Mohmmad Surya

Ketua :

1. W.D.F. Rindo Rindo

2. Rusli Yunus

3. Ana Suhaina

4. Alwi Nurdin

Sekretaris Jenderal : Drs H Soemardi Thaher

Sekretaris Jenderal : Kusrin Wardoyo

Kongres XIX PGRI diikuti sekitar 1.400 peserta dari seluruh provinsi di Indonesia. Berbeda

dengan kongres PGRI sebelumnya, kongres kali ini dirasakan lebih dinamis. Sidang

pengesahan tata tertib persidangan pada tanggal 9 Juli 2003 misalnya, berlangsung lebih lama

daripada yang dijadwalkan, karena banyaknya interupsi maupun usulan dari peserta.

Page 14: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI

20. KONGRES PGRI KE XX

Kongres PGRI ke XX ini diselenggarakan tanggal 30 Juni-4 Juli 2008 do Novotel Hotel,

Palembang Sumut.

Ø Adapun susunan PB PGRI periode 2008-2013 adalah sebagai berikut:

Ketua Umum : Dr. Sulistiyo, M.Pd.

Ketua :

1. Prof.Dr.Anah Suhaenah Soeparno

2.Prof.Dr.H.AgustitinSetyobudi,MM

3. Dr.Unifah Rosyidi, M.Pd

4. Drs. Sugito, M.Sc

5. Hambasi Abdullah

6. Drs.H.Dahri,MM

Sekretaris Jenderal : H. Sahiri Hermawan, SH, MH

Wakil Sekretaris Jenderal : 1. Dra. Harfini Suhardi

21.KONGRES PGRI KE XXI

Pelaksanaan Kongres PGRI ke-21 di Istora Senayan akhirnya resmi ditutup pada tanggal 5

Juli 2013. Kongres yang berlangsung sejak tanggal 1 hingga 5 Juli 2013 ini.

Adapun Susunan dan Personalia Pengurus Personalia PGRI Masa Bakti XXI Tahun

2013 – 2018 adalah sebagai berikut :

Ketua Umum: Dr. Sulistiyo, M.Pd.

Ketua-ketua:

1.Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd.

2.Dr. H. Sugito, M.Si

3.H. Sahiri Hermawan, S.H., MH

4.Drs. H. Muh. Asmin, M.Pd

5.Dr. Didi Suprijadi, M.M.

Sekretaris Jenderal: M. Qudrat Nugraha, Ph.D.

Wakil-wakil Sekretaris Jenderal:

1.Dra. Dian Mahsunah, M.Pd.

2.Dra. Hj. Farida Yusuf, M.Pd.

Bendahara: Prof. Dr. Dede Rosyada

Wakil Bendahara: Dr. Fathiaty Murtadho, M.Pd.

Page 15: Susunan Pengurus Besar Pgri Kongres i Sampai Dengan XXI