5. bab i pendahuluan

53
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Filosofi dan Tujuan KKN 1.1.1 Filosofi KKN Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dan pemberdayaan masyarakat. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN PPM merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus. KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik- teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat. Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa dalam pelaksanaan KKN adalah: 1) Kompetensi Pengetahuan; yaitu memiliki pengetahuan, pemahaman dan wawasan kemasyarakatan. 2) Kompetensi Ketrampilan; kemampuan melakukan identifikasi masalah, memecahkan masalah, mengambil keputusan, menerapkan ilmu, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi. 1

Upload: gerry-valdy

Post on 14-Aug-2015

40 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

edd

TRANSCRIPT

Page 1: 5. Bab i Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Filosofi dan Tujuan KKN

1.1.1 Filosofi KKN

Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang

memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian

pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dan pemberdayaan masyarakat. Kuliah

Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan intrakurikuler

yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian

pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan

masyarakat.

KKN PPM merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi,

dilaksanakan di luar kampus. KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara

dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi

sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan

masyarakat.

Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa dalam pelaksanaan KKN adalah:

1) Kompetensi Pengetahuan; yaitu memiliki pengetahuan, pemahaman dan wawasan

kemasyarakatan.

2) Kompetensi Ketrampilan; kemampuan melakukan identifikasi masalah, memecahkan

masalah, mengambil keputusan, menerapkan ilmu, melaksanakan kegiatan dan

mengevaluasi.

3) Kompetensi Nilai; kemampuan membangun kebersamaan, kejujuran, kesetaraan, dan

kemandirian.

Sejarah KKN

a. Pertama kali KKN dilaksanakan di UNAND pada tahun 1971, dengan nama

“Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat“.

b. Universitas Andalas ( UNAND ) bersama 2 Universitas lainnya, yaitu Universitas

Gadjah Mada ( UGM ) dan Universitas Hasanuddin ( UNHAS ) mempelopori

“Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat“.

1

Page 2: 5. Bab i Pendahuluan

c. Pada tahun 1973 “Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat“ diganti namanya:

“Kuliah Kerja Nyata (KKN)“ ( Hasil Seminar Nasional Tgl 17~18 Nopember 1972 ),

berstatus Kokurikuler, dengan menempatkan mahasiswa yang berminat selama 6 bulan

di desa-desa Sumatera Barat.

d. Pada tahun 1975, KKN ditetapkan sebagai program pendidikan intrakurikuler (pilot

project).

e. Sejak tahun 1983 ditetapkan sebagai kegiatan “intrakurikule wajib“ dengan bobot 4

sks.

f. Berdasarkan Hasil Keputusan Rapat Senat Universitas Andalas, Sejak tahun 2000 s/d

2007, KKN menjadi “Mata Kuliah Wajib / Pilihan“ di beberapa fakultas.

g. Pada tanggal 01 Mei 2007, Rektor Universitas Andalas mengeluarkan Surat Keputusan

No. 553.a / III / A / Unand-2007, yang memutuskan bahwa : “Semua bentuk mata

kuliah seperti PKL, KKU, Come, Magang atau pilihan lainnya harus berpedoman

kepada model KKN berikut ini :

- KKN Kemitraan.

- KKN Tematik , Berbasis Dosen, Mahasiswa, Masyarakat dan Bencana

(Acsidentil).

h. Sejak tahun 2009, Universitas Andalas melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran

dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dan KKN Tematik Terstruktur

Prinsip dasar KKN-PPM

a. Keterpaduan Aspek Tri Dharma PT

b. Pelestarian Tiga Tujuan Dasar KKN

Pengembangan kepribadian mahasiswa (personality development)

Pemberdayaan masyarakat (community empowerment)

Pengembangan institusi (institutional development)

c. Empati-Partisipatif

d. Interdisipliner

e. Komprehensif-Komplementatif dan berdimensi luas

f. Realistis-Pragmatis

g. Environmental Development

2

Page 3: 5. Bab i Pendahuluan

Prinsip Pelaksanaan KKN PPM

1. Gagasan Bersama (Co-Creation)

2. Dana Bersama (Co-Financing)

3. Keluwesan (Flexibility)

4. Berkesinambungan (Sustainability)

5. KKN Berbasiskan Riset (Research Based Community Services)

1.1.2 Tujuan KKN-PPM

a. Agar Universitas Andalas menghasilkan sarjana yang lebih memahami dan

menghayati permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat dan

pemerintah. Mahasiswa diharapkan dapat belajar dan menanggulangi setiap

permasalahan secara pragmatis dan interdisipliner.

b. Memberi pengalaman belajar tentang kehidupan sosial masyarakat nagari dan

pengalaman dalam kerja nyata pembangunan.

c. Meningkatkan wawasan dan proses pendewasaan kepribadiaan mahasiswa.

d. Mendorong dan memacu pembangunan nagari dengan menumbuhkan motivasi

masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

e. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kemampuan mahasiswa serta sarjana

Universitas Andalas, sehingga akan lebih mendekatkan Universitas Andalas pada

masyarakat.

f. Meningkatkan empathy dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan-

permasalahan yang ada di dalam masyarakat

g. Mengembangan soft skill mahasiswa

h. Melaksanakan terapan ilmu pengetahuan dan teknologi secara team work dan

interdisipliner

i. Mendorong learning community dan learning society

j. Menanamkan jiwa dan nilai kepribadian nasionalis, kemandirian, etos kerja dan

tanggung jawab

3

Page 4: 5. Bab i Pendahuluan

1.2. Profil Lokasi KKN

1.2.1. Sejarah Nagari Lasi

Asal-usul Nagari Lasi

Di kaki Gunung Marapi terdapat suatu daerah subur, yang terletak di atas

ketinggian ±1.100 m berjarak kira-kira 13.15 Km sebelah selatan Kota Bukittinggi, dan

merupakan perkampungan yang subur, bernama nagari Lasi, dalam wilayah

administrasi Kecamatan Canduang, daerah kabupaten Agam, Propinsi Sumatra Barat.

Menurut cerita (legenda), nama nagari Lasi diambil dari beberapa versi cerita yang

beredar di tengah-tengah masayarakat, di antaranya ada yang mengatakan Lasi berasal

dari nama sejenis batang kayu, kayu Lasi dan ada yang mengatakan, beberapa

rombongan pertama yang tiba di tempat yang subur ini berusaha mencari sumber air.

Ketika masing-masing rombongan telah berhasil (lah asia), menemukan sumber mata

air (sasokan), maka rombongan pertama (tertua) yang berhasil (lah asia) menemukan

sumber air di sebelah timur (ujung), disebut lah asia nan Tuo lama-lama dialek tersebut

berubah menjadi Lasi tuo, demikian juga dengan Lasi Mudo.

Penduduk masyarakat Nagari lasi menurut cerita berasal dari dua arah, pertama

datang dari arah timur tepatnya dari Bungo Sitangkai sebagai anak kamanakan Dt.

Katumangguangan dan yang kedua datang dari arah Barat tepatnya dari Pariangan

Padang Panjang melewati Nagari Sungai Pua dan sebagian menetap di Nagari Lasi

sebagai anak kamanakan Dt. Parpatiah Nan Sabatan.

1.2.2 Kondisi Nagari Lasi

Letak dan Batas Administrasi Wilayah

Nagari Lasi secara administratif memiliki batas-batas wilayah:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Nagari Balai Gurah

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Gunung Marapi

- Sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Canduang Koto Laweh

- Sebelah Barat berbatasan dengan Nagri Bukik Batabuah

Nagari Lasi terdiri dari 3 (Tiga) Jorong dengan luas 20,34 km². Dengan uraian sebagai

beriku:

4

Page 5: 5. Bab i Pendahuluan

Tabel .1. Luas Nagari Lasi Perjorong

NO JORONG LUAS ( Km² )

1. Lasi Tuo 7,76

2. Lasi Mudo 10,39

3. Pasanehan 2,19

Jumlah 20,34

Kondisi Topografi

Nagari Lasi mempunyai Topografi yaitu kemiringan, ketinggian dan morfologi

daratan, wilayah pegunungan, dataran tinggi dan dataran rendah. Nagari Lasi terletak pada

daerah yang relatif yang bergelombang dan berbukit. Nagari Lasi terletak pada ketinggian

1100 m di atas permukaan laut.

Iklim

Suhu rata-rata di Nagari Lasi berkisar 240 C – 260 C Sedangkan curah hujan cukup

tinggi pertahun, yaitu 2000-3000 mm / tahun tanpa bulan kering,

Jenis Tanah dan Geologi

Jenis tanah di Nagari Lasi merupakan jenis tanah yang cocok untuk pertanian,

walaupun demikian masih bisa atau mampu menampung kegiatan kegiatan lain.

Hidrologis

Tata air Nagari Lasi terdiri dari air permukaan dan air tanah, Nagari Lasi

mempunyai banyak sumber mata air seperti Karang Panjang dan Aia Dingin, aliran anak

sungai daerah serapan dan daerah tangkapan air. Nagari Lasi juga dilalui oleh beberapa

aliran anak sungai seperti Batang Sikuau, Batang Aia Tapuak dan Batang Aia bawah

Dama yang pola alirannya berasal dari Gunung Merapi.

Penggunaan Lahan

Dari kondisi topografi yang ada di Nagari Lasi akan mempengaruhi kehidupan

sosial ekonomi masyarakat dan ketersediaan lahan. Penggunaan lahan di Nagari Lasi

didominasi areal pertanian ( sawah ladang ) perumahan sarana prasarana perkebunan hutan

dan bentuk lainnya.

5

Page 6: 5. Bab i Pendahuluan

Demografi

Jumlah Penyebaran Penduduk

Jumlah penduduk Nagari Lasi berdasarkan hasil pendataan oleh Tim Pendataan

Nagari pada tahun 2011 adalah 6645 jiwa dengan 1667 Kepala Keluarga yang tersebar

tidak merata. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Jorong Lasi Mudo dari seluruh jumlah

penduduk Nagari Lasi, jumlah penduduk terendah terdapat di Jorong Pasanehan.

Table .2. Jumlah dan Penyebaran Penduduk Nagari Lasi tahun 2011

No Jorong Jumlah Penduduk %

1 Lasi Tuo 1972 34.35

2 Lasi Mudo 3276 36.19

3 Pasanehan 1435 29.46

  Jumlah 6683 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data oleh Tim Pendataan Nagari Tahun 2008

Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin

Berdasarkan jumlah penduduk Nagari Lasi menurut jenis kelamin pada tahun 2011

diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari pada jumlah penduduk

laki-laki, penduduk perempuan berjumlah 3359 jiwa (50,26 % ) dan penduduk laki-laki

berjumlah 3324 jiwa (49,74 %).

Table .3. Data Jumlah Penduduk Lasi menurut Jenis Kelamin

Tahun 2011

Su

mber : Hasil Pengolahan data olehTim Pendataan Nagari

Banyaknya jumlah penduduk perempuan dibandingkan dengan jumlah penduduk

laki-laki di Kanagarian Lasi, hal ini menunjukan bahwa penduduk laki-laki cenderung

untuk pergi merantau ke Kota/Wilayah yang ada di Indonesia, dan penduduk yang

merantau rata-rata berusi 19 – 34 tahun, sedangkan penduduk laki-laki yang bekerja di

Kanagarian Lasi bekerja di sektor perdagangan dan pertanian.

6

Page 7: 5. Bab i Pendahuluan

Jumlah Penduduk Menurut Agama

Penduduk nagari Lasi pada umunya bersifat homogen bila dilihat dari pemeluk

agama yaitu agama Islam sebanyak 100 % dari jumlah penduduk Nagari Lasi.

Jumlah Penduduk menurut Lapangan Pekerjaan

Penduduk Nagari Lasi berdasarkan mata pencaharian terdiri dari Petani, Pedagang,

Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, Industri kerajinan dan lain-lain Berdasarkan hasil

pendataan, penduduk Nagari Lasi banyak bekerja dari berbagai sector BALITA: 8,6%,

Pelajar: 21,35%, Mahasiswa: 2,84%, Petani: 47%, Pedagang: 7%,Pegawai Swasta dan

PNS: 5%, Lansia: 6,2% dan Yang belum Bekerja: 1%. Banyaknya penduduk Nagari Lasi

bekerja di sektor pertanian karena didukung dengan kondisi lahan yang subur dan iklim

yang mendukung dan selanjutnya bekerja disektor Perdagangan karena sudah menjadi

karakter dan watak penduduk Nagari Lasi.

Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dan harus mendapatkan

perhatian dari semua pihak. Keberhasilan dunia pendidikan bukan saja ditentukan oleh

Pemerintah dan guru saja, masyarakat juga mempunyai peran yang sangat menentukan

keberhasilan pendidikan, aktifitas penyelenggaraan pendidikan di Nagari Lasi ada terdiri

dari :

Pendidikan Umum

Pendidikan umum yang ada di nagari Lasi yaitu TK, SD, SMP, MTs, SMA dan Pondok

Pesantren, keberadaan sekolah tersebut sudah banyak memberikan konstribusi terhadap

peningkatan Sumberdaya Manusia penduduk Nagari Lasi untuk memberikan kehidupan

yang lebih baik di masa yang akan datang, untuk lebih jelasnya potensi yang dimiliki

dibidang pendidikan di Nagari Lasi dapat dilihat sebagai berikut:

a. Taman Kanak – Kanak

Pendidikan TK merupakan pendidikan persiapan yang dijalani oleh setiap anak

sebelum memasuki sekolah dasar, dengan berkembangnya dunia pendidikan saat ini

yang mengacu kepada KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan diiringi

peningkatan perekonomian masyarakat keberadaan TK sangat diperlukan, hal ini dapat

7

Page 8: 5. Bab i Pendahuluan

dilihat bahwa kualitas murid-murid SD yang mempunyai Basis pendidikan TK akan

berbeda tingkat kemampuanya dengan murid SD yang tidak memiliki latar belakang

pendidikan TK.

b. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar adalah merupakan dasar dari semua kegiatan proses belajar dan

mengajar mulai dari pengembangan ilmu, pembentukan karakter dan mental serta

pengenalan lingkungan dan kreatifitas anak agar bisa berkembang dan siap melanjutkan

pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, Sekolah Dasar yang ada di nagari Lasi terdapat

4 sekolah dasar yang dapat menampung anak sebanyak 1.636 orang.

Rasio perbandingan guru dan murid rata-rata sudah mencukupi sesuai dengan standar

nasional pendidikan tentang rasio guru dan murid yaitu 1 : 30 (1 orang guru 30 murid)

namun kecukupan rasio belum menjamin keberhasilan pendidikan dalam peningkatan

mutu pendidikan akan tetapi ditentukan beberapa faktor diantaranya yaitu :

1. Kelengkapan sarana dan prasarana penunjang seperti lapangan olahraga dan

ruangan Komputer.

2. Peran masyarakat dan Pemerintahan Nagari memberikan dukungan kepada pihak

sekolah

3. Perlu kesamaan pandangan antara pihak sekolah, komite sehingga dapat memotifasi

siswa untuk belajar secara baik sesuai dengan penerapan KTSP.

4. Pengelolaan dan pengorganisasian sekolah dalam bentuk manajemen yang baik,

serta menyusun rencana strategis sekolah bersama komite.

c. Sekolah Menengah Pertama

Di nagari Lasi terdapat satu sekolah SMP yaitu SMPN 03 Canduang yang terletak di jorong

Pasanehan dan. Keberadaan SMP Canduang ini menampung tamatan SD yang ada di

Nagari Lasi. Berikut ini profil SMP 03 Canduang :

SMP 03 Canduang berdiri tahun 1998 dan proses belajar mengajar dimulai pada tahun itu

juga, setelah 12 tahun berjalan telah banyak lulusan yang berhasil di berbagai profesi, hal

ini merupakan potensi yang besar untuk dapat memajukan sekolah.

Hasil yang dicapai tiga tahun terakhir SMP 03 Canduang telah meraih berbagai prestasi

diantaranya penghargaan lomba Olimpiade Fisika tingkat Nasional, Juara I Lomba

8

Page 9: 5. Bab i Pendahuluan

olimpiade Fisika Sumatera Barat dan prestasi lainnya Lulusan SMP 03 Canduang 90 %

dapat diterima dan melanjutkan Sekolah di SMA Negeri. Untuk meningkatkan dan

mempertahankan prestasi yang dimiliki perlu peningkatan sarana dan prasarana serta

partisipasi masyarakat.

d. Sekolah Menengah Atas (SMA)

Di Nagari Lasi terdapat satu buah SMA Negeri 01 Canduang yang berlokasi di Jorong Lasi

Mudo dan merupakan satu-satunya sekolah SMA yang ada di Nagari Lasi, bahkan

Kecamatan Canduang yang berdiri sejak tahun 2002 secara filial. SMA Negeri 01

Canduang saat ini telah berdiri sendiri. Tercatat jumlah kelas sebanyak 10 lokal yang dapat

menampung murid sebanyak 321 orang dengan jumlah guru 45 orang dan pegawai tata

usaha 4 orang.

Luas sekolah SMA 01 Canduang 19.800 M2 dan yang dipakai untuk bangunan sekolah

1.986 m2 dan masih tersisa17.814 m2 dari sisa luas tersebut dapat dimanfaatkan untuk

kegiatan penataan lingkungan dan perkebunan serta sarana olah raga.

Melihat dari kondisi diatas serta sarana dan prasarana, luas lahan dan tata letak yang

kondusif, SMAN 01 Canduang ini dapat dikembangkan yang tidak terlepas dari kualitas

guru serta partisipasi orang tua menuju sebuah sekolah unggulan.

Pendidikan Agama

Nagari Lasi yang berpenduduk 100 % memeluk Agama Islam sesuai dengan Perda No.05

tahun 2005 setiap anak yang melanjutkan sekolah kejenjang lebih tinggi harus bisa

membaca Al-Qur’an apalagi dengan perkembangan zaman dengan mudahnya masuk

pengaruh dari luar yang dapat bisa merusak sendi-sendi nilai agama, maka untuk

menyikapi dan mengantisipasi di Nagari Lasi berkembang sekolah agama mulai dari

MDA/TPQ, MTS dan MAK.

a. Pendidikan MDA/TPQ

Sekolah MDA/TPQ merupakan pendidikan agama yang diberikan kepada setiap anak di

Nagari Lasi rata-rata yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) untuk memberikan bekal

Agama Islam kepada anak sejak dini dalam rangka mengenal dan memahami kaidah-

kaidah agama untuk mewujudkan siswa/i yang bisa tulis baca Al-Qur’an yang benar dalam

melaksanakan ibadah dan berakhlak mulia.

9

Page 10: 5. Bab i Pendahuluan

b. Pendidikan MTS

Di nagari Lasi terdapat MTsN filial Lasi yang berada di Jorong Lasi Mudo dengan jumlah

murid 51 orang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah guru 16 orang dengan seorang tenaga

Tata Usaha dan seorang penjaga sekolah, keberadaan MTsN filial Lasi ini memberikan

konstribusi untuk menampung anak-anak tamatan SD di Nagari Lasi untuk melanjutkan ke

sekolah menengah dengan kurikulum berbasis Agama dari Kementrian Agama.

c. Pendidikan Pesantren

Pondok Pesantren yang terdapat di Nagari Lasi, yaitu pondok Pesantren Ashhabul Yamin,

didirikan semenjak tahun 1992. Sampai saat ini, jumlah santri mencapai 205 orang dengan

32 orang tenaga pengajar dan satu orang tenaga tata usaha. Alumni yang sudah

menamatkan pendidikannya di Pondok ini telah mencapai sebelas angkatan, dengan jumlah

alumni 187 orang.

Kesehatan dan Lingkungan Sehat

Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta menciptakan lingkungan bersih

dan sehat merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam proses pembangunan

kesehatan masyarakat, hal ini didukung oleh program Nasional yang ditindak lanjuti

program Pemerintah Kabupaten Agam Menuju Sehat tahun 2010.

Untuk mewujudkan program kabupaten tersebut diperlukan keterlibatan semua

pihak yang terkait dimulai dari aparatur pemerintah daerah, pemerintah nagari terutama

sekali dukungan dan peran aktif dari masyarakat, peran serta masyarakat dalam

mendukung program kesehatan ini akan membawa pengaruh positif kualitas hidup

masyarakat secara menyeluruh.

Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Nagari Lasi belum memadai, karena sarana dan

prasarana yang ada masih terbatas, apalagi Posyandu yang ada kondisinya sangat

memprihatinkan, dari jumlah 11 Posyandu , 80 % menumpang di teras rumah penduduk

dan belum ada satupun Posyandu yang representatif, sebagaimana yang dapat dilihat

dari kegiatan kesehatan sebagai berikut:

a. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu

Puskesmas yang ada di Nagari Lasi adalah Puskesmas tingkat kecamatan karena

terletak di Nagari Lasi sangat memudahkan mayarakat membutuhkan pelayanan

10

Page 11: 5. Bab i Pendahuluan

kesehatan, dengan jumlah penduduk 5533 Jiwa yang membutuhkan pelayanan kesehatan

sarana dan prasarana yang ada cukup memadai, akan tetapi kualitas pelayanan belum

semaksimal yang diharapkan, disamping Puskesmas di Nagari Lasi ada Puskesmas

Pembantu yang terletak di Balai-balai, Jorong Pasanehan.

b. Polindes

Di Nagari Lasi terdapat Polindes yang pertama terletak di Jorong Lasi Tuo dan

kedua terletak di Jorong Lasi Mudo, kedua polindes tersebut cukup aktif untuk

memberikan pelayanan kesehatan namun kondisi sarana dan prasarana sagat terbatas.

c. Posyandu

Selain sarana kesehatan yang ada seperti Puskesmas, postu, praktek bidan Nagari

Lasi juga memliki Posyandu sebanyak 11 yang tersebar di lima jorong, posyandu yang

ada memiliki kader yang aktif sebanyak 22 orang. Pelaksanaan Posyandu yang ada saat

ini menggunakan kantor jorong, Poskamling dan teras rumah penduduk. Dan belum

mempunyai posyandu yang layak dan mandiri, tingkat partisipasi masyarakat terhadap

program kesehatan melalaui posyandu masih rendah.

d. Kesehatan Lingkungan

Menjaga lingkungan yang bersih dan sehat merupkan salah satu upaya pencegahan

dari berbagai gangguan kesehatan atau penyakit khususnya penyakit berbasis

masyarakat atau terkait dengan lingkungan yang bersih dan sehat seperti Diare ,

keracunan, TBC, Infeksi saluran Pernapasan (ISPA) terutama pada balita, demam

berdarah (DBD), malaria, rabies dan lain-lain.

Tingkat Kesadaran Penduduk akan pentingnya kesehatan lingkungan di Nagari

Lasi belum memenuhi harapan hal ini terlihat dalam hal pengelolaan sampah, masih

banyak kebiasaan masyarakat membuang sampah di sembarang tempat atau ke alur

banda, begitu juga disekolah-sekolah, belum adanya sarana umum seperti bak sampah,

serta belum meratanya fasilitas MCK di rumah masing-masing penduduk.

Pemerintah Nagari

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten agam nomor 31 tahun 2001 tentang

Pemerintahan nagari yang dimulai tahun 2002, maka Pemerintah Nagari Lasi telah

menyelenggarakan urusan rumah tangga nagari berdasarkan otonomi yang dimiliki

11

Page 12: 5. Bab i Pendahuluan

dengan mengembangkan peran serta seluruh masyarakat secara demokratis dengan

memanfaatkan nilai-nilai budaya menghimbau serta peranan lembaga adat nagari / KAN

dan lembaga lainnya sebagai mitra dalam rangka pemberdayaan masyarakat nagari,

maka tugas pemerintahan nagari adalah menyelenggarakan urusan pemerintah,

pembangunan dan kemasyarakatan.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut tentu saja harus didukungan dengan sarana dan

prasarana serta sumberdaya aparatur dan kelembagaan yang cukup dalam memberikan

pelayanan maksimal kepada masyarakat .

Perekonomian

Yang mendukung perekonomian Nagari Lasi secara umum dikelompokkan

menjadi 3 yaitu :

1. Faktor Alam (Sumberdaya Alam)

2. Faktor Manusia (Sumberdaya manusia)

3. Faktor Lingkungan sosial masyarakat

Dari ketiga faktor tersebut memberikan berbagai kemungkinan atau peluang yang

memiliki potensi untuk diolah atau dikelola dan dikembangkan sehingga memberikan

keuntungan dari segi ekonomi, peluang akan semakin terbuka apabila faktor kualitas

sumberdaya manusia sudah dapat diandalkan, namun pemanfaatan sumberdaya alam

harus sesuai dengan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Berikut berbagai

potensi ekonomi –Nagari Lasi.

Sektor Pertanian dan Perkebunan

Luas nagari Lasi 1213.9 m2 dari kondisi topografi yang ada berpengaruh terhadap

kehidupan sosial ekonomi masyarakat, dan ketersediaan lahan, penggunaan lahan di

Nagari Lasi didominasi oleh areal pertanian (sawah, lading).

Lahan pertanian merupakan sektor andalan Nagari Lasi sampai saat ini, hal ini didukung

dengan kondisi alam seperti topografi, iklim, curah hujan dan tanah yang sangat

mempengaruhi aktifitas pertanian terutama komoditi padi dan sayur-sayuran.

Di Nagari Lasi terdapat areal pertanian (lahan basah) 626 Ha lahan kering 109.40

Ha, lahan pertanian terdapat di kelima jorong, jorong tangah koto merupakan jorong

12

Page 13: 5. Bab i Pendahuluan

yang paling luas lahan pertaniannya yaitu 167.20 ha semetara jorong galuang yang

paling sedikit yaitu 82.80. Berbagai jenis sayuran yang dibudidayakan di Nagari Lasi

diantaranya cabe, sayur, terung dan lain-lain.

Tanaman holtikultura (bunga-bungaan) termasuk dalam komuditas holtikultura

yang memiliki potensi pengembangan sangat baik, permintaan pasar akan komuditi

tanaman hltikultura cenderung meningkat berkaitan dengan pertumbuhan jumlah

penduduk, industri pariwisata yang makin berkembang, faktor pendukung yang sangat

strategis bagi pengembangan agribisnis holtikultura Nagari Lasi adalah tersedianya

sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang memadai serta faktor letak yang dekat

dengan kota bukittinggi.

Disamping pertanian tanaman pangan perkebunan di Nagari Lasi merupakan

potensi yang dapat dikembangkan bagi perekonomian masyarakat, luas lahan

perkebunan di kanagarian Lasi 700.54 Ha yang dominasi dengan perkebunan tebu 47 Ha

melihat tata letak perkebunan terdapat di jorong Pasanehan. Perkebunan ini bisa

dikembangkan menjadi agrobisnis karena didukung dengan pemandangan yang indah,

iklim yang sejuk dan tanah yang subur.

IndustriIndustri yang berkembang dikanagarian Lasi pada umumnya industri kecil,

industri rumah tangga, dan konveksi, dilihat dari perkembangan masing-masing industri

yang ada maka konstribusi yang diberikan di kanagarian Lasi cukup mendukung jika

dikembangkan yaitu industri pengolahan rumah tangga dan konveksi.Hasil kerajinan

industri rumah tangga, konveksi dan kegiatan lainnya dipasarkan di pasar Aur Kuning

Bukittinggi, dan khusus untuk industri konveksi pemasarannya telah sampai ke seluruh

wilayah Sumatera seperti Aceh, Medan, Riau, Jambi dan Palembang.PerdaganganDi

Nagari Lasi pada masa dahulu terdapat sebuah pasar yaitu Pasar Lasi. Pertumbuhan

ekonomi masyarakat dan perkembangan Nagari Lasi juga didukung dengan letak yang

startegis yaitu sebagi lintasan transportasi (jalan alternative) dari padang menuju

payakumbuh dan pekan baru, hal ini merupakan potensi berkembangnya pedagang-

pedagang kecil dan sedang berkembang dan juga industri konveksi.PariwisataSektor

pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat memberikan konstribusi terhadap

pertumbuhan ekonomi di Nagari Lasi terdapat berbagai objek wisata yang sangat potensial

13

Page 14: 5. Bab i Pendahuluan

untuk dikembangkan karena didukung oleh keindahan alam dan udara yang sejuk berbagai

objek wisata yang dapat dikembangkan yaitu :Ekowisata Galanggang Awa

1. Ekowisata Pesanggrahan

2. Ekowisata Gaduang Lareh

3. Ekowisata Karang Panjang

Adat dan Budaya

Dalam pelaksanaannya secara umum adat minang kabau mengajak kepada

masyarakatnya untuk senantiasa bertingkah laku baik dan bermoral mulia, tata

kehidupan masyarakat minangkabau didasarkan pada falsafah hidup adat minang kabau

yaitu adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah yang mempunyai makna syara’

mangato adat mamakai.

Dalam tata kehidupan masyarakat Nagari Lasi selalu memgang teguh ajaran

agama dan adat istiadat yang berlaku di nagari. Penyelenggaraan pemerintahan dalam

pelaksanaan pembangunan selalu menggunakan jalan musyawarah mufakat setiap

pengambilan keputusan dengan melibatkan semua unsur masyarakat yang ada seperti

niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama, bundo kanduang dan pemuda yang

terakomodir dalm wadah lembaga Badan Permusyawaratan Nagari.

Di era globalisasi sekarang, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

juga memberikan dampak negatif pada pelunturan nilai-nilai agama dan adat istiadat,

disinilah peran penting tokoh agama dan adat untuk mengantisipasi dampak negatif

masuknya pengaruh dari luar yang dapat merusak nlai-nilai agama dan adat istiadat

tersebut dengan mendorong agar masyarakat dapat menghayati dan mengamalkan

filosofis ABS-SBK dalam kehidupan sehari-hari.

Agama

Seiring dengan kebijakan pemerintah propinsi sumatera barat “babaliak Kanagari”

di era otonomi daerah, belum mampu diterjemahkan secara konkrit ditengah-tengah

kehidupan masyarakat, sehingga muncul kekhawatiran makin luntur dan rendahnya

pemahaman agama bagi generasi muda.

Untuk mengantisipasi hal ini, telah dilakukan berbagai langkah dan upaya bagi

tokoh masyarakat di Nagari Lasi untuk membangun mesjid, mushalla dan melakukan

14

Page 15: 5. Bab i Pendahuluan

kegiatan-kegaiatan keagamaan dengan penyediaan sarana dan prasarana ibadah serta

pengembangan kegiatan kegamaan.

Perantau

Salah satu ciri masyarakat Nagari Lasi dan telah menjadi kebiasaan sebagaimana

budaya masyarakat minangkabau yaitu merantau. Masyarakat nagari Lasi yang

merantau lebih didominasi oleh penduduk laki-laki yang berumur 18 tahun s/d 45 tahun

dengan kota tujuan yang beragam dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dan

bahkan ada yang merantau sampai ke luar negeri yaitu Singapura, Kuala Lumpur dan

serta di negara Amerika. Masyarakat anak Nagari Lasi yang merantau tersebut

tergabung dan dihimpun dalam wadah organisasi Ikatan Keluarga Lasi (IKLAS).

Tujuan anak Nagari Lasi merantau adalah untuk merubah kehidupan yang lebih

baik dengan berdagang, menjadi pegawai (instansi swasta/Negeri) dan sebagainya. Bagi

anak Nagari Lasi yang berhasil di perantauan mereka memberikan konstribusi terhadap

pembangunan kampung halaman baik berupa bantuan moril maupun materil.

1.3. Identifikasi masalah

Dalam rangka pelaksanaan KKN-PPM Unand maka mahasiswa KKN melaksanakan

program kegiatan yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian dan

peternakan. Program kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu penyuluhan kesehatan, survey

kesehatan dan kegiatan posyandu.

Kesehatan merupakan hal yang sangat kompleks. Permasalahan kesehatan ini berawal dari

upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Permasalahan kesehatan itu diukur dari

angka kejadian penyakit di wilayah tersebut. Salah satu cara untuk menurunkan angka

kejadian penyakitnya itu adalah dengan memberikan informasi mengenai kesehatan

melalui penyuluhan kesehatan di Jorong Pasanehan,Nagari lasi. Adapun tema penyuluhan

yang akan diberikan disesuaikan dengan kondisi di Jorong Pasanehan, Nagari lasi.

Untuk memantau kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka dilaksanakan survei

kesehatan. Yaitu survei mengenai pengetahuan masyarakat tentang penyakit serta survei

penyakit terbanyak dan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas lasi.

15

Page 16: 5. Bab i Pendahuluan

Selain itu dilakukan juga penyuluhan kesehatan terkait penyakit-penyakit yang ada di

nagari Lasi. Hal ini bertujuan untuk melakukan tindakan preventif dan penanggulangan

penyakit.

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Kegiatan utama (A)

16

Page 17: 5. Bab i Pendahuluan

Yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa KKN-PPM yang

sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang bersangkutan bertindak sebagai ketua

panitia pelaksana atas kegiatan tersebut sehingga bertanggungjawab penuh secara

operasional.

2.1.1. Pemetaan Kesehatan

Bentuk kegiatan :

- Survei 10 (sepuluh) penyakit terbanyak

- Survei pengetahuan masyarakat tentang penyakit

- Survei pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

a. Tujuan

Meningkatkan sistem informasi kesehatan yang lebih baik dalam bentuk

pemetaan kesehatan

Mendata sepuluh penyakit terbanyak yang tersebar di wilayah kerja

Puskemas Lasi, untuk menilai distribusi dan frekuensi penyakit yang banyak

ditemui di wilayah kerja Puskesmas lasi

Mendata pasien untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Lasi

terhadap berbagai jenis penyakit.

b. Waktu dan tempat

Waktu : 11-15 Juni 2012

Tempat : Wilayah kerja Puskesmas Lasi

c. Peserta

Masyarakat Nagari Lasi

d. Metode pelaksanaan

Meminta arsip/data Puskemas tentang jumlah pengunjung, penyakit

terbanyak

Membagikan kuisioner mengenai tingkat pengetahuan masyarakat terhadap

penyakit di wilayah kerja Puskesmas Lasi. (terlampir)

e. Hasil dan pembahasan

Terlampir

f. Kesimpulan dan saran

17

Page 18: 5. Bab i Pendahuluan

Kesimpulan

Dari hasil survei yang telah dilakukan, tingkat pengetahuan masyarakat jorong

Pasanehan terhadap penyakit cukup baik. Selain itu dibuat pemetaan kesehatan di

Puskesmas Lasi untuk meningkatkan sistem informasi kesehatan sehingga

masyarakat mengetahui perkembangan kesehatan di daerahnya. Terdapat beberapa

kendala yang masyarakat alami dalam mengetahui cara pencegahan dan

penanggulangan penyakit secara dini. Kendala tersebut antara lain yaitu karena

jarak fasilitas kesehatan yang cukup jauh dari tempat tinggal, masih rendahnya

tingkat pendidikan, masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat, selain itu

masih kurangnya sistematika dalam penyusunan data dan rekam medis di

puskesmas sehingga kurang baiknya sistem informasi Puskesmas lasi, dll.

Saran

Peningkatan fungsi puskesmas pembantu Pasanehan dan peningkatan sistem

informasi kesehatan sehingga data/rekam medis tidak hilang dan tersusun dengan

baik. Dengan adanya puskesmas pembantu, posyandu, posyandu lansia, dll

diharapkan masyarakat dapat menjangkau pelayanan kesehatan dengan mudah dan

diharapkan fasilitas tersebut berjalan berkesinambungan.

2.1.2. Penyuluhan Kesehatan

Bentuk kegiatan : Penyuluhan “TBC”

a. Tujuan

- Memberikan informasi kepada masyarkat akan pentingnya kesehatan untuk

tubuh kita

- Menyamakan persepsi yang ada dalam masyarakat selama ini mengenai apa

penyakit TBC itu sebenarnya .

- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di nagari Lasi dengan jalan

memberikan informasi agar masyarakat tahu dan sadar akan kesehatan.

b. Waktu dan tempat

Hari/tanggal : Selasa/12 Juni 2012

18

Page 19: 5. Bab i Pendahuluan

Pukul : 08.30

Tempat : Studio mini Puskesmas Lasi

c. Peserta

Masyarakat Lasi yang datang ke Puskesmas

d. Metode pelaksanaan

Memberikan penyuluhan dengan menampilkan slide tentang “TBC”.

Membuka sesi tanya jawab seputar topik penyuluhan .

e. Hasil dan pembahasan

Diberikan materi tentang TBC yang dikemas secara menarik sehingga masyarakat

paham dan mau mendengarkannya. Hasil yang diperoleh adanya pertanyaan-

pertanyaan dari masyarakat seputar TBC dan hal ini menunjukkan masyarakat

butuh informasi tentang kesehatan. Selain itu dengan badanya penyuluhan

tyersebut masyarakat semakin paham akan pentingnya menjaga kesehatan.

f. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

Penyuluhan kesehatan tentang TBC sangat penting bagi masyarakat Lasi karena

dilihat dari data Puskesmas Lasi bahwasanya wilayah Lasi masih memiliki

masalah kesehatan dengan penyakit TBC. Ini karena masih terdapat kasus yang

berkaitan dengan masalah TBC.

Saran

Diharapkan petugas kesehatan lebih menekankan pada promosi kesehatan untuk

menambah pengetahuan masyarakat dan lebih mengoptimalkan program

pencegahan dan penanggulangan penyakit.

Bentuk Kegiatan : Penyuluhan PHBS

a. Tujuan

Tujuan program ini adalah memberikan informasi pada siswa SD jorong Pasanehan

mengenai pentingnya berprilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat dipahami

19

Page 20: 5. Bab i Pendahuluan

dan diapisikan dalam kehidupan sehari hari dalam meningkatkan derajad kesehatan

masyarakat.

b. Waktu dan Tempat

Waktu : Selasa/19 Juni 2012

Tempat : SDN 03 Pasanehan

c. Peserta

Peserta dari penyuluhan ini adalah Siswa SDN 03 Pasanehan

d. Metode Pelaksanaan

Materi penyuluhan diberikan dalam bentuk ceramah yaitu nara sumber menjelaskan

materi penyuluhan pada peserta.

e. Hasil dan Pembahasan

Pada saat pelaksanaan kegiatan ini, siswa-siswa menunjukkan minat yang cukup

tinggi tentang materi-materi yang diberikan. Hal ini dapat di lihat dari banyaknya

pertanyaan yang diajukan oleh siswa dan keinginannya untuk berprilaku bersih dan

sehat.

Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini adalah karena hanya

menggunakan metode ceramah sehingga terkesan monoton. . Selain itu, diperlukan

diperlukan media yang baik seperti flipchart, OHP, dan infocus agar peserta tertarik

mendengarkan penyuluhan yang diberikan.

Bentuk kegiatan : Penyuluhan “ISPA”

a. Tujuan

- Memberikan informasi kepada masyarkat akan pentingnya kesehatan untuk tubuh

kita

- Menyamakan persepsi yang ada dalam masyarakat selama ini mengenai apa

penyakit ISPA itu sebenarnya .

- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di nagari Lasi dengan jalan

memberikan informasi agar masyarakat tahu dan sadar akan kesehatan.

20

Page 21: 5. Bab i Pendahuluan

b. Waktu dan tempat

Hari/tanggal : Kamis/21 Juni 2012

Pukul : 10.00

Tempat : Rumah Ibu-ibu PKK

c. Peserta

Semua Ibu- ibu PKK

d. Metode pelaksanaan

Memberikan penyuluhan dengan menampilkan slide tentang “ISPA”. Membuka

sesi tanya jawab seputar topik penyuluhan .

e. Hasil dan pembahasan

Diberikan materi tentang ISPA yang dikemas secara menarik sehingga

masyarakat paham dan mau mendengarkannya. Hasil yang diperoleh adanya

pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat seputar ISPA dan hal ini menunjukkan

masyarakat butuh informasi tentang kesehatan. Selain itu dengan badanya

penyuluhan tersebut masyarakat semakin paham akan pentingnya menjaga

kesehatan.

f. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

ISPA adalah penyakit menular yang dapat ditularkan melalui batuk, bersin,dll.

Dan ISPA adalah penyakit yang berbahaya dan bisa mematikan. Dlihat dari data

Puskesmas Lasi Frekuensi penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Lasi masih

menunjukkan 264 kasus perbulannya. Dan setiap Bulannya kasus bertambah.

Saran

21

Page 22: 5. Bab i Pendahuluan

Diharapkan kepada Petugas Kesehatan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan

sehingga masyarakat bias mencegah penyakit tersebut dan sebagi intervensi

petugas kesehatan rutin melaksanakan promosi kesehatan.

Bentuk kegiatan : Penyuluhan “Kesehatan Reproduksi Remaja”

g. Tujuan

- Memberikan informasi kepada masyarkat akan pentingnya kesehatan

reproduksi remaja

- Memberikan pemahaman dan pendidikan tentang Sex Educatiaon .

- Meningkatkan derajat kesehatan reproduksi remaja nagari Lasi agar

senantiasa menjaga alat reproduksi dan senantiasa bergaul secara sehat.

h. Waktu dan tempat

Hari/tanggal : Senin/9 Juli 2012

Pukul : 10.00

Tempat : SMA.n. 1 Canduang

i. Peserta

Siswa- siswi SMA.n. 1 Canduang.

j. Metode pelaksanaan

Memberikan penyuluhan dengan menampilkan slide tentang “Kesehatan

Reproduksi Remaja”. Membuka sesi tanya jawab seputar topik penyuluhan .

k. Hasil dan pembahasan

Diberikan materi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja yang dikemas secara

menarik sehingga masyarakat paham dan mau mendengarkannya. Hasil yang

diperoleh adanya pertanyaan-pertanyaan dari siswa-siswi seputar kesehatan

reproduksi remaja dan hal ini menunjukkan pelajar butuh informasi tentang

22

Page 23: 5. Bab i Pendahuluan

kesehatan. Selain itu dengan badanya penyuluhan tersebut remaja semakin paham

akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.

l. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu ilmu yang sangat penting bagi remaja

agar remaja dapat menjaga dan mengetahui kesehatan reproduksi secara baik.

Masih banyaknya masalah kesehatan reproduksi remaja yang dihadapi maka

diperlukan pengetahuan yang cukup bagi remaja agar remaja tidak salah persepsi

tentang kesehatn reproduksi itu sendiri.

Saran

Pendidikan kesehatan reproduksi diharapkan terus berlanjut bagi remaj-remaja

sehingga bias terbentuk kader kesehatn remaja yang mengeri seputar kesehatan

reproduksi remaja.

2.2. Kegiatan Penunjang (B)

Bentuk Kegiatan : Pelatihan MC untuk acara resmi nagari

Yaitu kegiatan yang berasal dari ilmu dan keterampilan diluar bidang keilmuwan yang

berkaitan dengan tata cara sebagai MC, melatih cara berbicara, irama dan intonasai dalam

membawakan suatu acara resmi.

a. Tujuan

Pemuda Lasi dapat membawakan suatu acara di nagarinya dengan baik dan dengan

suara yang enak didengar. Sehingga bila ada acara nagai para pemuda Lasi tidak

perlu mencari dan mengeluarkan dana untuk mendatangkan MC ke daerahnya.

b. Waktu dan Tempat

Jadwal : Jumat/ 6 juli 2012

Tempat : Balai Pemuda

c. Peserta

23

Page 24: 5. Bab i Pendahuluan

Khalayak umum,khususnya para pemuda.

d. Metode Pelaksanaan

Pelatihan pemuda dengan cara mengarahkan cara-cara menjadi MC yang baik.

e. Hasil dan pembahasan

MC merupakan suatu kegiatan yang bisa membuat para pemuda dapat berkreatifitas

dan berani tampil di depan masyarakat luas sehingga dapat tercipta mental yang baik

untuk berbicara di depan masyarakat kelaknya. Terdapat banyak bakat terpendam

yang ada pada diri pemuda Lasi dalam menjadi MC.

f. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Banyak pemuda yang memiliki bakat dan minat untuk menjadi MC dalam berbagai

acara. Namun masih kurangnya percaya diri dan mental yang masih goyah untuk

tampil kedepan berbicara.

Saran

Diharapkan adanya pelatihan MC secara berkesinambungan sehingga dapat lahir MC

terbaik di nagari sendiri.

2.3. Kegiatan tambahan (C)

2.2.1. GAPO ( Gelanggang Alam Petani Organik )

Yaitu kegiatan yang berasal dari mitra KKN seperti Pemerintah Provinsi, Kota dan

Kabupaten, CSR dan lain sebagainya serta kegiatan terstruktur dari DPL atau dosen lain

yang berkaitan dengan penelitian dan atau penggabdian kepada masyarakat, yang

dikerjakan oleh mahasiswa KKN-PPM.

a. Tujuan

Mahasiswa diharapkan dapat membantu dalam hal persiapan GAPO (Gelanggang Alam

Petani Organik).

24

Page 25: 5. Bab i Pendahuluan

b. Waktu dan Tempat

Jadwal : 25 - 28 Juni 2012

Tempat : Nagasri Lasi

c. Peserta

Khalayak umum,khususnya para petani.

d. Metode Pelaksanaan

Workshop

e. Hasil dan pembahasan

Petani pada umumnya terbiasa menggunakan bahan – bahan kimia untuk membasmi

serangga dan hal yang merugikan lainnya. Workshop ini menjelaskan bagaimana agar

petani tidak lagi menggunakan bahan kimia dalam membasmi hama yang akan

merusak tanaman. Lebih ditekankan agar mengganti bahan kimia tersebut dengan

bahan – bahan organik agar tanaman yang dihasilkan lebih baik dan sehat.

f. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Pada acara ini para petani diharapkan agar dapat mengolah bahan dan pupuk organik,

dari pada bahan kimia.

Saran

Diharapkan hasil dari workshop ini dapat dijalankan dan dimanfaatkan dengan baik,

dan lebih banyak lagi info – info seputar pertanian yang diberikan sehingga petani

dapat memperoleh wawasan lebih.

2.2.2. Rumah Pangan Mandiri

25

Page 26: 5. Bab i Pendahuluan

Yaitu kegiatan KKN yang bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan Sumbar berupa

penanaman bibit tumbuhan yang diberikan oleh lembaga terkait tersebut.

a. Tujuan

Mahasiswa diharapkan membantu program pertanian dari Badan Ketahanan

Pangan Sumbar dengan cara membagikan bibit-bibit yang telah diberikan kepada

petani di lokasi KKN yaitu Nagari Lasi.

b. Waktu dan tempat

Hari/tanggal : Sabtu-Senin/ 16-18 Juni 2012

Tempat : Ladang Teleng

c. Peserta

Seluruh mahasiswa KKN-PPM Lasi

d. Metode pelaksanaan

- Survei tempat penanaman bibit

- Penanaman bibit di lahan salah satu petani di Ladang Teleng,Nagari Lasi.

e. Hasil dan pembahasan

Setelah dua minggu dilakukan penanaman bibit tumbuhan (mentimun,kacang

panjang,buncis dan kangkung), bibit dapat tumbuh dengan baik, karena didukung

oleh cuaca yang bagus untuk tumbuhnya tumbuhan tersebut.

f. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penanaman yang baik,maka bisa disimpulkan bahwa Lasi

merupakan daerah yang cocok untuk tanaman jenis sayuran. Hal itu bisa

dimanfaatkan oleh mansyarakat setempat sebagai mata pencaharian untuk

membantu perekonomian masyarkat sekitar.

Saran

26

Page 27: 5. Bab i Pendahuluan

Diharapkan petani di Nagari lasi bisa tetap mengembangkan tanaman budidayanya.

Dan mengupayakan agar pertanian di Nagari Lasi dapat berkembang menjadi yang

lebih baik.

2.3. Kegiatan Khusus (D)

Isra’ Mi’raj

a. Tujuan

- Meningkatkan iman dan taqwa mahasiswa KKN-PPM Lasi

- Mengenal adat budaya setempat ( Makan Bajamba)

b. Waktu dan tempat

Hari/tanggal : 11,12,15,17 Juni 2012

Tempat : Lasi Mudo, Lasi Tuo,Pasanehan

c. Metode pelaksanaan

Mendengarkan ceramah agama di mesjid-mesjid dan surau terdekat

d. Hasil dan pembahasan

Selama mengikuti Isra Mi’raj di beberapa surau dan mesjid di Nagari Lasi, sebagai

mahasiswa dapat mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan rasa

kekeluargaan diantara mahasiswa dan masyarakat Nagari Lasi. Sambil menimba

ilmu,mahasiswa juga dapat mengenal adat budaya di Nagari Lasi yaitu Makan

Bajamba.

e. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

Dengan terjalinnya tali silaturahmi antara mahasiswa KKN dengan masyarakat

Nagari Lasi, ikut membantu dalam kelancaran pelaksanaan semua program-

program kerja yang telah direncanakan oleh mahasiswa KKN.

27

Page 28: 5. Bab i Pendahuluan

Saran

Acara seperti ini hendaknya dilakukan secara periodic guna lebih mempererat

silaturahmi sekaligus ajang pelestarian Adat dan Budaya setempat.

Tabliq Akbar

a. Tujuan

Untuk meningkatkan iman dan taqwa mahasiswa KKN

Untuk menambah ilmu keagamaan melalui ceramah

Dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan

b. Waktu dan tempat

Hari/tanggal : Selasa/26 juni 2012

Tempat: Surau Lurah, Dusun Pauh

c. Metode pelaksanaan

Mendengarkan ceramah agama tentang Bulan Suci Ramadhan

d. Hasil dan pembahsan

Dengan seriingnya ikut pengajian di Surau,mahsiswa dapat lebih meningkatkan

keimanannya menjelang bulan Suci Ramadhan datang.

e. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

Bulan Suci Ramadhan hampir tiba, sebagai umat muslim yang baik kita diharapkan

untuk mempersiapkan diri dalam penyambutan Bulan Suci Ramadhan. Salah

satunya dengan melakukan Tabliq Akbar.

Saran

Acara seperti ini diharapkan tetap berlanjut.

28

Page 29: 5. Bab i Pendahuluan

Khatam Qur’an

a. Tujuan

Meningkatkan keinginan anak-anak untuk belajar Al-Qur’an

b. Waktu dan tempat

Hari/tanggal : Minggu/8 Juli 2012

Tempat : MDA NURUL IMAN

c. Metode pelaksanaan

Mengadakan Pawai/ karnaval

Melakukan perlombaa

d. Hasil dan pembahasan

Acara Khatam Qur’an ini akhirnya dapat berjalan dengan lancar dengan berbagai

kegiatan di dalamnya. Kekurangan yang terjadi sangat minim terlihat karena

meriahnya acara ini. Semua tampak riang gembira menyambut acara karnaval yang

berjalan sesuai perencanaan.

e. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

Semoga acara ini dapat berlangsung selamanya, sebagai nilai dari adat budaya yang

telah turun-temurun terlaksana.

Saran

Kedepannya agar kreativitas dalam acara ini dapat meningkat dan lebih berkesan.

MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran)

a. Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan antusiasme pelajar dalam menyambut bulan

suci Ramadhan dengan ikut serta dalam kegiatan keagamaan.

b. Waktu dan Tempat

Jadwal : 12 Juli 2012

29

Page 30: 5. Bab i Pendahuluan

Tempat : Balai dan mesjid – mesjid kecamatan Canduang

c. Peserta

Qori dan Qori’ah se-kabupaten Agam

d. Metode Pelaksanaan

Lomba MTQ ini diadakan pada minggu pertama bulan Juli. Di awali dengan persiapan dan

rapat panitia. Acara ini diadakan empat hari berturut – turut di tiga mesjid berbeda di

Nagari Lasi dan berpusat di Balai Nagari Lasi.

e. Hasil dan Pembahasan

Acara MTQ ini dapat terlaksana dengan lancer dan dimeriahkan dengan berbagai seni

anak nagari. Acara MTQ ini dapat terlaksana dengan lancer dan dimeriahkan dengan

berbagai seni anak nagari. Acara ini mempunyai tdelapan cabang perlombaan di

antaranya : tilawah, tartil, hafiz, MSQ, MFQ, kaligrafi, khutbah jumat, kitab kuning.

f. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Acara ini sangat baik untuk diselenggarakan, dan memiliki nilai positif bagi

masyarakat setempat, Dengan adanya MTQ ini semakin menumbuhkan semangat

untuk membaca dan memhami Al – Qur’an lebih dalam lagi.

Saran

Dari segi kepanitiaan, koordinasi antar panitia penting untuk diperhatikan mengingat

acara ini adalah acara bersama dan tidak akan berjalan dengan lancar jika komunikasi

tidak berjalan dengan baik. Untuk masa selanjutnya, persiapan dari panitia lebih

dioptimalkan lagi agar kendala yang ditemukan dapat diminimalisir. Acara ini

merupakan kegiatan positif dan dapat terlaksana dengan rutin.

Perpustakaan Mini

30

Page 31: 5. Bab i Pendahuluan

Perpustakaan adalah insitutsi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan

terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan

intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu

pengetahuan, hiburan, rekreasi dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki

manusia.

Berdasarkan pengertian perpustakaan dan sehubungan dengan tingginya

minat baca masyarakat Nagari Lasi, Dusun Pauh khususnya dan minimnya sarana

yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam membaca, maka dirasa

perlu untuk mendirikan perpustakaan mini sebagai sarana penyalur minat baca

masyarakat yang berhubungan dengan pengetahuan.

a. Tujuan

Tujuan didirikannya perpustakaan mini ini adalah untuk membantu

masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan

dorongan melalui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka :

Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesinambungan

Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan,

kehidupan sosial dan politik

Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota

keluarga dan masyarakat yang lebih baik

Dapat mengembangkan kebutuhan berpikir kreatif, membina rohani dan dapat

menggunakan kemampuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya

manusia

Dapat meningkatkan taraf kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya

Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif

dalam pembangunan nasional dan dalam membina rasa saling pengertian antar

bangsa

Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi

kehidupan pribadi dan sosial.

b. Waktu dan Tempat

31

Page 32: 5. Bab i Pendahuluan

Jadwal : Sabtu, 14 Juli 2012

Tempat : Posko KKN UNAND

c. Peserta

Seluruh mahasiswa KKN-PPM Lasi

d. Metode Pelaksanaan

Adapun bentuk kegiatan yang menjadi rencana dalam pelaksanaan KKN

PPM ini adalah :

1. Mendirikan perpustakaan

2. Mengisi buku-buku bacaan

3. Menyusun buku-buku bacaan

4. Mendata daftar buku-buku yang tersedia

e. Hasil dan Pembahasan

Buku – buku diperoleh dari kerjasama berbagai pihak, dan kemudian

disumbangankan sebagai sarana dan prasarana minat baca masyarakat setempat.

f. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan masyarakat semakin meningkat, untuk

itu dibutuhkan pengetahuan akan cara pengelolaan perekonomian masyarakat untuk

mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Maka dari itu dibutuhkan buku-buku

tentang perekonomian dan kewirausahaan.

Tingginya semangat belajar anak-anak dalam usia pendidikan, sangat perlu untuk

menyediakan berbagai macam buku tentang pendidikan, baik itu untuk tingkat SD,

SMP, dan SMA dengan tujuan untuk memfasilitasi anak-anak tersebut dalam

menunjang kebutuhan belajarnya.

Saran

Diharapkan perpustakaan ini dapat dikelola dengan baik, dijaga serta dirawat guna

kelangsungan minat baca seterusnya.

32

Page 33: 5. Bab i Pendahuluan

2.4. Kegiatan Membantu Anggota (E)

Kegiatan ini disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan rekan-rekan mahasiswa/i

yang lain, dimana di sini bertindak sebagai anggota panitia pelaksana dari setiap kegiatan

baik kegiatan utama (A), kegiatan penunjang (B) dengan fungsi/tugas yang disepakati

masing-masing.

a. Tujuan

Membantu rekan-rekan dalam melaksanakan program kerja masing-masing dan membantu

mengatasi permasalahan yang ada selama menjalankan program kerja.

b. Waktu dan Tempat

Waktu dan Tempat pada kegiatan ini sesuai dengan jadwal rekan-rekan mahasiswa KKN.

c. Peserta

Kondisional.

d. Metode Pelaksanaan

List kegiatannya adalah :

1. Penyuluhan Obat (Juni 2012)

Ketua : Lahvem Alginda (Fakultas Farmasi)

2. Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah (Juni 2012)

Ketua : Indah Prafitri Yussa, Husnul Fikri, Nurul Fitri Z ( Fakultas MIPA dan

Teknik)

3. Cara Pembuatan Dendeng Pucuk Ubi (21 Juni 2012)

Ketua : Winda Meidya Sri Taufik (Fakultas Teknik Pertanian)

4. Pelatihan blog dan internet sehat

Ketua : Prima Coveria

5. Penyuluhan Gemar Menabung

Ketua : Audhea Risti

33

Page 34: 5. Bab i Pendahuluan

e. Hasil dan pembahasan

Dalam pelaksanaannya, rekan-rekan KKN dibantu dalam hal teknis persiapan dan

pelaksanaan program kerja mereka dimana saya sebagai anggota dalam kepanitiaan

program kerja rekan-rekan mahasiswa tersebut.

Kendala yang dihadapi selama pelaksanaannya adalah kurangnya koordinasi dalam

kepanitiaan sehingga ada beberapa masalah yang tidak bisa dihandle dan menyebabkan

prosesnya dilapangan sedikit terhambat. Dan juga disebabkan oleh waktu KKN yang

sedikit sehingga mahasiswa harus bekerja keras dan harus bisa mengalokasikan waktu

yang tersedia dengan program kerja yang harus dikerjakan.

f. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Program kerja D ini dapat terlaksana dengan baik. Mahasiswa sebagai anggota panitia

dapat menjalankan tanggung jawab dengan baik walaupun terdapat kendala dalam

pelaksanaannya.

Saran

Pada program kerja ini,aspek koordinasi dan komunikasi lebih diperhatikan

lagi,mengingat suksesnya sebuah program kerja dalam kepanitiaan bergantung pada

koordinasi satu sama lain.

BAB III

PENUTUP

34

Page 35: 5. Bab i Pendahuluan

3.1 KESIMPULAN

Program KKN-PPM pada dasarnya merupakan salah satu fungsi dari tri

Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian bagi masyarakat dalam upaya

meningkatkan peran dan fungsi Perguruan Tinggi sebagai lembaga yang berkompeten

disamping pemerintah.

Hasil penelitian dan langkah-langkah yang mungkin dapat dijalankan dan

dilaksanakan oleh pihak Perguruan Tinggi untuk mengupayakan kesejahteraan

masyarakat dapat terlaksana melalui program Kuliah Kerja Nyata yang ditempatkan di

berbagai lokasi di wilayah Sumatera Barat.

Pelaksanaan KKN-PPM di kenagarian Lasi Alhamdulillah berjalan dengan

lancar dan dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi para mahasiswa,

semoga apa yang telah dilaksanakan memberikan keberkatan untuk kita semua dan

dapat menjadi proses pembelajaran yang paling bermakna untuk kami. Kepada seluruh

warga Nagari Lasi kami ucapkan terima kasih, semoga dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di lokasi. Kepada bapak Wali Nagari, Bapak MKH Bandaro

beserta jajaran saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kepada Bapak

Yunasri Rajo Angek selaku Wali Jorong, dan juga keluarga saya juga mengucapkan

terima kasih atas kebaikan telah memberi berbagai fasilitas kepada kami selama

pelaksanaan kegiatan. Serta kepada seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu saya ucapkan banyak terima kasih atas bantuannya, baik moril maupun materil.

3.2 SARAN

Dalam pelaksanaan KKN-PPM perlu koordinasi dan pemberdayaan yang lebih

baik sehingga proses pelaksanaan KKN berjalan dengan lancar. Untuk masa yang akan

datang disarankan :

1. Dalam melaksanakan kegiatan perlu dilakukan koordinasi kepada pihak yang

terlibat sehingga hasilnya semakin baik.

2. Dalam membuat suatu program kerja, perlu adanya suatu perencanaan yang matang,

serta kerja sama yang baik dari berbagai pihak, terutama masyarakat dan

35

Page 36: 5. Bab i Pendahuluan

mahasiswa KKN-PPM sendiri, sehingga memberikan makna bagi mahasiswa

dan masyarakat.

3. Pemerintah seharusnya mengupayakan sebuah langkah dan mau bekerja sama yang

proaktif dengan pihak nagari agar tingkat pendidikan SDM, kesehatan, pemanfaatan

potensi alam dapat berkembang dan infrastruktur yang memadai. Serta pemerintah

sebaiknya mengupayakan potensi yang ada di desa yang aksesnya belum terjangkau

dengan baik, dapat menjadi prioritas utama.

4. Bagi masyarakat kami mengharapkan agar tetap semangat dalam menjalani hidup

dan lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Kepada dinas

terkait di bidang pendidikan agar dapat lebih sering melakukan penyuluhan kepada

masyarakat dalam usaha untuk meningkatkan produksi mutu pendidikan generasi

muda di masa depan.

5. Kepada BP KKN UNAND diharapkan agar pada tahun berikutnya dapat

mengirimkan lagi mahasiswa KKN pada jorong ini agar apa yang telah kami

lakukan dapat menjadi program berkelanjutan, khususnya dalam bidang pendidikan

dan kesehatan.

6. Kepada mahasiswa diharapkan agar siap dengan kondisi yang terjadi di lapangan

sehingga KKN dapat berjalan dengan lancar.

7. Kepada pelaksana agar memaknai KKN sebagai wadah mengembangkan diri

bukan sebuah proses untuk lulus.

36