4 perencanaan trekstang
DESCRIPTION
designTRANSCRIPT
PERENCANAAN TREKSTANG
DATA TEKNIS
Jumlah gording pada tiap sisi atap = 7
Jarak antar kuda-kuda = 3 m
Jarak kuda-kuda dengan trekstang = 1.5 m
Berat gording = 6.76 kg/m
Berat genteng, usuk, dan reng = 47.87 kg/m2
PEMBEBANAN
Beban Mati:
Atap genteng, usuk, dan reng = 47.87 x 1.5 x 10.7401 = 771.20 kg
Gording = 6.76 x 1.5 x 7 = 70.98 kg
842.18 kg
Berat alat sambung = 10% x 842.18 = 84.22 kg
Total beban mati (D) = 926.40 kg
Trekstang (batang tarik)
Gording
Kuda-kuda
Beban Hidup:
Beban pekerja (La) = 100 kg x 7 = 700 kg
Beban hujan (H) = 20 kg/m2 x 1.5 m x 10.7401 m = 322.20 kg
Beban angin diasumsikan bekerja searah sumbu y, sehingga tidak bekerja pada
trekstang.
Kombinasi Pembebanan, dipilih kombinasi terbesar.
Pu = 1.2D + 1.6La + 0.8W = 1.2(842.18) + 1.6(700) + 0.8(0) = 2310.62 kg
Pu = 1.2D + 1.6H + 0.8W = 1.2(842.18) + 1.6(322.20) + 0.8(0) = 1526.14 kg
Dipilih beban terbesar yaitu Pu = 2310.62 kg
Trekstang digunakan untuk mengurangi lendutan arah sumbu-x (miring atap), sehingga
gaya yang bekerja merupakan beban arah sumbu-x. Gaya yang bekerja:
Pux = Pu sin 300 = 1065.31 kg
Gaya yang terbesar terdapat pada trekstang bagian paling atas (dekat nok/bubungan)
sebesar P = 1065.31 kg. Gaya tersebut yang akan dipakai dalam perencanaan dimensi
trekstang.
DESAIN
Digunakan trekstang dari baja mutu BJ-37
Tegangan leleh minimum, fy = 240 MPa
Tegangan putus minimum, fu = 370 MPa
Trekstang digunakan untuk menahan beban tarik, maka desain trekstang menggunakan
analisa batang tarik.
Pada kondisi leleh, tahanan nominal dari batang tarik:
Maka diameter batang tarik yang dibutuhkan:
Pada kondisi fraktur, tahanan nominal dari batang tarik:
Maka diameter batang tarik yang dibutuhkan:
Digunakan besi dengan ukuran 8 mm > d= 6.38 mm