unit 4 perencanaan pembelajaran ipa - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.modul-4-perencanaan pembelajaran...

76
Pengembangan Pembelajaran IPA SD 131 UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA Lia Yuliati PENDAHULUAN Pada unit ini mahasiswa diajak berlatih mengembangkan perencanaan pembelajaran atau membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP merupakan penjabaran dari silabus dan menunjukkan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam satu pertemuan. Sebagian guru menyusun RPP dalam satu kompetensi dasar dengan beberapa pertemuan sesuai kebutuhan. Setelah mempelajari Unit 4 ini diharapkan mahasiswa dapat 1) mengidentifikasi konsep-konsep esensial IPA untuk jenjang sekolah dasar berdasarkan kompetensi dasar; 2) menyusun bahan ajar, 3) menentukan dan membuat media pembelajaran IPA; 4) menjelaskan karakteristik model-model pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model tematik dan siklus belajar; dan 6) menerapkan model pembelajaran tematik dan siklus belajar berdasarkan RPP yang telah disusunnya dalam pembelajaran. Pencapaian kompetensi tersebut dilaksanakan melalui kegiatan tatap muka dan kegiatan mandiri. Kegiatan tatap muka difokuskan pada kegiatan diskusi dan latihan terbimbing, sedangkan kegiatan mandiri difokuskan pada latihan secara individu sesuai dengan tugas terstruktur yang diberikan. Selama kegiatan tatap muka dan mandiri, mahasiswa dapat menggunakan bahan ajar cetak serta bahan rujukan yang dianjurkan dalam Unit 4. Pencapaian tujuan pembelajaran diukur melalui tes tulis dan pengumpulan tugas-tugas terstruktur. Pengembangan perencanaan pembelajaran (RPP) pada Unit 4 ini merupakan penjabaran dari kurikulum dan silabus yang dibahas pada Unit 2 dan Unit 3. Kompetensi mengembangkan RPP ini merupakan dasar untuk

Upload: dinhngoc

Post on 30-Jan-2018

300 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 131

UNIT 4

PERENCANAAN

PEMBELAJARAN IPA

Lia Yuliati

PENDAHULUAN

Pada unit ini mahasiswa diajak berlatih mengembangkan perencanaan

pembelajaran atau membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP merupakan penjabaran dari silabus

dan menunjukkan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam satu

pertemuan. Sebagian guru menyusun RPP dalam satu kompetensi dasar dengan

beberapa pertemuan sesuai kebutuhan.

Setelah mempelajari Unit 4 ini diharapkan mahasiswa dapat 1)

mengidentifikasi konsep-konsep esensial IPA untuk jenjang sekolah dasar

berdasarkan kompetensi dasar; 2) menyusun bahan ajar, 3) menentukan dan

membuat media pembelajaran IPA; 4) menjelaskan karakteristik model-model

pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

tematik dan siklus belajar; dan 6) menerapkan model pembelajaran tematik dan

siklus belajar berdasarkan RPP yang telah disusunnya dalam pembelajaran.

Pencapaian kompetensi tersebut dilaksanakan melalui kegiatan tatap muka dan

kegiatan mandiri. Kegiatan tatap muka difokuskan pada kegiatan diskusi dan

latihan terbimbing, sedangkan kegiatan mandiri difokuskan pada latihan secara

individu sesuai dengan tugas terstruktur yang diberikan. Selama kegiatan tatap

muka dan mandiri, mahasiswa dapat menggunakan bahan ajar cetak serta bahan

rujukan yang dianjurkan dalam Unit 4. Pencapaian tujuan pembelajaran diukur

melalui tes tulis dan pengumpulan tugas-tugas terstruktur.

Pengembangan perencanaan pembelajaran (RPP) pada Unit 4 ini

merupakan penjabaran dari kurikulum dan silabus yang dibahas pada Unit 2 dan

Unit 3. Kompetensi mengembangkan RPP ini merupakan dasar untuk

Page 2: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

132 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

melaksanakan pembelajaran yang akan dibahas pada unit berikutnya. Oleh karena

itu, pembahasan pada Unit 4 ini diharapkan dapat membekali mahasiswa dalam

mengembangkan kompetensinya sebagai guru kelas SD untuk membelajarkan

IPA SD dan menjadi guru yang profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Materi ajar pada Unit 4 ini terdiri dalam empat sub-unit yaitu bahan ajar

IPA dan media pembelajaran IPA SD (sub-Unit 4.1), model-model pembelajaran

IPA SD (sub-Unit 4.2), penilaian pembelajaran IPA SD (sub-Unit 4.3), dan

pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (sub-Unit 4.4). Pada sub-Unit

4.1 mahasiswa akan diajak untuk mengidentifikasi materi esensial dalam IPA SD

dan menyiapkan media pembelajaran yang sederhana. Pada sub-Unit 4.2

mahasiswa akan diajak untuk mengenal dan mendalami model pembelajaran

tematik dan model pembelajaran siklus belajar untuk mengembangkan

pembelajaran IPA aktif dan inovatif. Pada sub-Unit 4.3 mahasiswa akan diajak

untuk mengenali dan menyusun penilaian proses dalam pembelajaran IPA. Pada

sub-Unit 4.4 mahasiswa akan diajak untuk menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran IPA aktif dan inovatif yang merupakan kompilasi kegiatan sub-Unit

4.1, sub-Unit 4.2, dan sub-Unit 4.3.

Page 3: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 133

SUB-UNIT 4.1

BAHAN AJAR DAN

MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD

A. PENGANTAR

Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru adalah memilih atau

menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka

membantu siswa mencapai kompetensi. Bahan ajar merupakan merupakan salah

satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam

membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Jika guru

tidak dapat memilih dan menguasai bahan ajar dengan baik maka besar

kemungkinan kompetensi dasar yang menjadi syarat minimal penguasaan

kompetensi tidak akan tercapai. Jika hal ini terjadi maka hasil belajar siswa tidak

akan optimal, dalam jangka pendek mungkin tidak lulus dari sekolah.

Pada saat menyusun bahan ajar, hal penting lainnya yang harus

diperhatikan guru adalah menyiapkan media pembelajaran. Media pembelajaran

merupakan alat bantu pembelajaran untuk mempermudah penguasaan konsep

IPA. Tentunya tidak mudah menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan

bahan ajar yang disiapkan apalagi dengan berbagai keterbatasan. Oleh karena itu,

sebagai pelaksana proses pembelajaran guru hendaknya memahami dan mengerti

tentang pemilihan bahan ajar dan media pembelajaran. Pada sub-Unit 4.1 ini

mahasiswa akan diajak untuk mengenali cara-cara memilih bahan ajar dan media

pembelajaran yang murah tetapi memiliki kualitas yang cukup baik.

B. URAIAN

1. Pengembangan Bahan Ajar IPA SD

a. Pengertian

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis

besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa

Page 4: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

134 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Ditinjau dari

pihak guru, bahan ajar itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan

pembelajran. Ditinjau dari pihak siswa, bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam

rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai

dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator

pencapaian belajar.

Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan

(fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Pengetahuan

yang termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek, peristiwa sejarah,

lambang, nama tempat, dan nama orang. Misal, penemu benua Amerika adalah

Copernicus Columbus. Pengetahuan yang termasuk materi konsep adalah

pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu obyek. Misal, massa

adalah besaran kuantitas suatu benda. Pengetahuan yang termasuk materi prinsip

adalah dalil, rumus, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep yang

menggambarkan ―jika..maka….‖, misalnya Jika logam dipanasi maka akan

memuai, rumus menghitung massa jenis () adalah massa dibagi volume.

Pengetahuan yang termasuk materi jenis prosedur adalah materi yang berkenaan

dengan langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan

suatu tugas. Misal, langkah-langkah mengoperasikan peralatan mikroskop atau

langkah-langkah percobaan pengaruh kalor pada benda Untuk mempermudah

pemahaman klasifikasi materi pembalajaran, perhatiakn dan pelajari Tabel 4.1.

b. Penentuan Cakupan Bahan Ajar

Masalah cakupan atau ruang lingkup, kedalaman, dan urutan penyampaian

materi pembelajaran penting diperhatikan. Ketepatan dalam menentukan cakupan,

ruang lingkup, dan kedalaman materi pembelajaran akan menghindarkan guru dari

mengajarkan terlalu sedikit atau terlalu banyak, terlalu dangkal atau terlalu

mendalam. Ketepatan urutan penyajian (sequencing) akan memudahkan bagi

siswa mempelajari materi pembelajaran. Dalam menentukan cakupan atau ruang

lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah materinya berupa aspek

kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur), aspek afektif, ataukah aspek

psikomotorik, sebab nantinya jika sudah dibawa ke kelas maka masing-masing

Page 5: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 135

jenis materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-

beda.

Tabel 4.1 Klasifikasi Materi Pembelajaran Menjadi Fakta, Konsep,

Prinsip dan Prosedur

No Jenis

Materi

Pengertian dan contoh

1. Fakta Menyebutkan kapan, berapa, nama, dan di mana.

Contoh:

Penemu benua Amerika adalah Copernicus Columbus,

ayan berkembang biak dengan cara bertelur, sapi adalah

hewan menyusui berkaki empat.

2. Konsep Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus.

Contoh:

Definisi : massa adalah besaran kuantitas suatu benda.

Identifikasi: belatung berasal dari telur hewan yang

menetas pada metamorfosis;

Klasifikasi: berdasarkan jenis makanannya paruh burung

dikelompokkan menjadi paruh yang lancip- melengkung

dan kuat, paruh yang lebar-tumpul, paruh yang lancip-

panjang

Ciri khusus: alat pernapasan pada ikan adalah insang

3. Prinsip Penerapan dalil, atau hukum yang dapat dinyatakan dengan

pernyataan jika…maka....

Contoh:

Hukum Archimedes: Jika benda padat dimasukkan ke

dalam zat cair/fluida maka akan mengalami gaya ke atas

sebesar berat zat cair yang dipindahkan zat cair tersebut.

4. Prosedur Bagan arus atau bagan alur (flowchart), algoritma,

langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut.

Contoh:

Langkah-langkah percobaan pengaruh kalor pada benda

(perubahan wujud):

1. Meletakkan balok es batu ke dalam kaleng susu bekas

2. Memanaskan kaleng yang berisi balok es di atas

kompor spiritus/nyala lilin

3. Mencatat perubahan wujud yang terjadi pada es dan

mencatat waktu yang diperlukan es untuk mencair.

Selain memperhatikan jenis materi pembelajaran, kita juga harus

memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan

materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.

Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan seberapa banyak materi-materi

Page 6: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

136 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

yang dimasukkan ke dalam suatu materi ajar, sedangkan kedalaman materi

menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus

dipelajari/dikuasai oleh siswa. Sebagai contoh, materi gerak dapat diajarkan di

SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada

setiap jenjang pendidikan tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang

pendidikan akan semakin luas cakupan materi yang dipelajari dan semakin detail

pula setiap aspek yang dipelajari. Di SD materi gerak dipelajari berdasarkan

pengalaman siswa yang dikaitkan posisi awal dan posisi akhir, di SMP materi

gerak dipelajari berdasarkan jenis geraknya, di SMA materi gerak dipelajari

dengan menggunakan vektor, di perguruan tinggi materi gerak dipelajari dengan

menggunakan matematika tingkat tinggi.

Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan (adequacy). Kecukupan

(adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan dalam

pengertian. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan

sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan.

Misalnya, jika tujuan pembelajaran IPA dimaksudkan untuk membelajarkan siswa

tentang macam-macam bentuk tulang daun, maka uraian materinya mencakup: (1)

tulang daun bentuk menyirip, misal pada daun rambutan, lombok,nangka; (2)

tulang daun bentuk melengkung, misal pada daun sirih, lada, gadung; (3) tulang

daun bentuk pita/sejajar, misal pada daun jagung, padi, alang-alang, tebu; dan

tulang daun bentuk menjari misal pada daun pepaya, singkong/ketela pohon.

Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui

apakah materi yang harus dipelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu sedikit, atau

telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Misalnya pada mata pelajaran IPA kelas V, salah satu kompetensi dasar yang

diharapkan dimiliki oleh siswa adalah: ‖menyimpulkan hasil penyelidikan

tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap‖. Setelah

diidentifikasi, ternyata materi pembelajaran untuk mencapai kemampuan

menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara

maupun tetap tersebut termasuk jenis prosedur. Jika dianalisis, secara garis besar

cakupan materi yang harus dipelajari siswa agar mampu menyimpulkan hasil

penyelidikan perubahan sifat benda yang bersifat sementara maupun tetap

Page 7: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 137

meliputi: 1) perubahan sifat benda; 2) perubahan benda yang bersifat sementara;

2) perubahan benda yang bersifat tetap; 3) percobaan tentang perubahan sifat

benda, baik yang bersifat sementara maupun tetap. Setiap jenis dari keempat

materi tersebut masih dapat diperinci lebih lanjut sesuai tujuan pembelajaran yang

ditentukan.

c. Penentuan Urutan Bahan Ajar

Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk

menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat,

jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat

prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Misalnya

materi proses pencernaan makanan pada manusia. Siswa akan mengalami

kesulitan mempelajari proses pencernaan makanan pada manusia jika materi

tentang organ-organ penyusun sistem organ pencernaan belum dipelajari lebih

dulu mengenai urutan dan fungsi masing-masing organ.

Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta

kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu pendekatan

prosedural dan pendekatan hierarkis. Urutan materi pembelajaran secara

prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-

langkah melaksanakan suatu tugas. Misal, langkah-langkah menggunakan

termometer untuk mengukur suhu tubuh manusia, dan termometer untuk

mengukur suhu benda. Kedua kegiatan tersebut sama-sama menggunakan

termometer tetapi tentunya jenis termometer yang digunakan berbeda dan cara

menggunakannya juga berbeda sesuai karakteristik jenis termometernya. Jika

urutan cara mengoperasikan kedua jenis termometer tersebut tidak diikuti maka

hasil pengukurannya tidak tepat dan akan merusak fungsi termometer yang

digunakan.

Urutan materi pembelajaran secara hierarkis (berjenjang) menggambarkan

urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi

sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi

berikutnya. Uraian berikut adalah contoh urutan materi pembelajaran secara

hierarkis.

Page 8: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

138 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Uraian tentang deskripsi hubungan anatara sifat bahan dengan bahan

penyusunnya.

Agar siswa mampu mendeskripsikan hubungan sifat bahan dengan bahan

penyusunnya, siswa terlebih dulu harus melakukan percobaan. Misal,

percobaan untuk menemukan konsep sifat benang plastik (bahan tali plastik)

dan sifat tali plastik, dibandingkan dengan benang katun (bahan) yang

terbuat dari serat katun (bahan penyusun benang katun). Setelah melakukan

percobaan, diharapkan siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara sifat

bahan dengan bahan penyusunnya (jika sifat bahan penyusun semakin kuat

maka bahan tersebut juga semakin kuat). Sewlanjutnya, siswa menerapkan

konsep yang dimilikinya untuk memecahkan masalah yang terkait dengan

hubungan pemilihan bahan dengan kekuatan bahan dalam kehidupan sehari-

hari.

Misal, suatu hari Ahmadi diminta untuk mengikat kayu bakar untuk dibawa

pulang dari kebun ke rumah. Di kebun tersebut ditemukan 2 macam tali

dengan bahan yang berbeda. Ada tali plastik, dan ada tali dari serpihan

batang pisang yang sudah setengah kering. Tali manakah yang sebaiknya

dipilih Ahmadi untuk mengikat kayunya? Jelaskan, mengapa Ahmadi

memilih tali tersebut?

Contoh lain tentang urutan tentang hubungan struktur mata dengan fungsinya,

yang disajikan pada berikut.

Kompetensi dasar Urutan Materi

1.3 Mendeskripsikan

hubungan struktur panca

indera, misal mata dan

fungsi mata

1. struktur mata

2. fungsi setiap bagian mata

3. fungsi mata

4. hubungan kornea dengan fungsi mata

5. cara kerja mata

d. Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan Ajar

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan

ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi

pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.

Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya

relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Sebagai contoh, jika kompetensi yang

Page 9: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 139

diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran

yang diajarkan harus berupa fakta atau gubahan hafalan.

Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus

dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus

meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa

adalah mendeskripsikan hubungan struktur panca indera dengan fungsinya yang

meliputi struktur mata (yaitu selaput bening, iris mata, pupil, lensa mata, otot

pemegang lensa, badan bening, retina, bintik kuning, syaraf mata), fungsi setiap

bagian mata, fungsi mata sebagai indera penglihat, dan hubungan antara bagian

mata dengan fungsi mata, maka materi yang diajarkan juga harus meliput susunan

bagian-bagian mata secara berurutan dari luar ke dalam, fungsi setiap bagian

mata, fungsi mata, dan hubungan antara bagian mata dengan fungsi mata.

Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup

memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.

Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu

sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi

dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga

yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

e. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar

Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, guru terlebih dahulu perlu

memahami kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar

atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal

ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di

satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi

atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau

merujuk pada standar kompetensi.

Setelah diketahui kriteria pemilihan bahan ajar, sampailah kita pada

langkah-langkah pemilihan bahan ajar. Secara garis besar langkah-langkah

pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama mengidentifikasi aspek-aspek yang

terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau

Page 10: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

140 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

rujukan pemilihan bahan ajar. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi jenis-

jenis materi bahan ajar. Langkah ketiga memilih bahan ajar yang sesuai atau

relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah

teridentifikasi tadi. Terakhir adalah memilih sumber bahan ajar.

Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan

sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan

kompetensi dasar

Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi

aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari

atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek

standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang

berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Setiap aspek standar kompetensi

tersebut memerlukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang berbeda-beda

untuk membantu pencapaiannya.

b. Mengidentifikasi jenis-jenis materi pembelajaran

Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran

juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat

dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Materi

jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang,

lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain

sebagainya. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi. Materi

jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.

Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara

urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau

cara-cara pembuatan bel listrik. Materi pembelajaran aspek afektif meliputi:

pemberian respon, penerimaan (apresiasi), internalisasi, dan penilaian. Materi

pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.

Page 11: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 141

c. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar

Pilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi yang telah

ditentukan. Perhatikan pula jumlah atau ruang lingkup yang cukup memadai

sehingga mempermudah siswa dalam mencapai standar kompetensi.

Berpijak dari aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah memilih jenis materi yang

sesuai dengan aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan

kompetensi dasar tersebut. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi

apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan

lebih daripada satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi

yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara

mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah

berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar

kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi

jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya.

Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran

atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-beda.

Misalnya metode mengajarkan materi fakta atau hapalan adalah dengan

menggunakan ―jembatan keledai”, ―jembatan ingatan” (mnemonics),

sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah ―demonstrasi‖.

Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang

akan diajarkan adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang

kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.

Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi

yang harus kita ajarkan berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap,

atau psikomotorik. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan penuntun untuk

mengidentifikasi jenis materi pembelajaran:

1. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa mengingat

nama suatu objek, simbol atau suatu peristiwa? Kalau jawabannya ―ya‖

maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah ―fakta‖.

Page 12: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

142 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

2. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan

untuk menyatakan suatu definisi, menuliskan ciri khas sesuatu,

mengklasifikasikan atau mengelompokkan beberapa contoh objek sesuai

dengan suatu definisi? Kalau jawabannya ―ya‖ berarti materi yang harus

diajarkan adalah ―konsep‖.

3. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menjelaskan

atau melakukan langkah-langkah atau prosedur secara urut atau membuat

sesuatu? Bila ―ya‖ maka materi yang harus diajarkan adalah ―prosedur‖.

4. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menentukan

hubungan antara beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antara

berbagai macam konsep? Bila jawabannya ―ya‖, berarti materi

pembelajaran yang harus diajarkan termasuk dalam kategori ―prinsip‖.

Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa memilih

berbuat atau tidak berbuat berdasar pertimbangan baik buruk, suka tidak

suka, indah tidak indah? Jika jawabannya ―Ya‖, maka materi pembelajaran

yang harus diajarkan berupa aspek afektif, sikap, atau nilai.

5. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa melakukan

perbuatan secara fisik? Jika jawabannya ―Ya‖, maka materi pembelajaran

yang harus diajarkan adalah aspek motorik.

2. Media Pembelajaran IPA SD

Apa yang dimaksud dengan media? Istilah media berasal dari bahasa

Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara umum, media adalah

segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada

penerima informasi.

Media memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran.

Mengapa? Media merupakan alat bantu guru dalam melaksanakan pembelajaran

dan berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa.

Jika digunakan secara benar, media pembelajaran dapat memperlancar interkasi

guru dan siswa, siswa dan siswa, serta siswa dan sumber belajar.

Media yang digunakan dalam pembelajaran banyak ragamnya. Secara

umum, media pembelajaran di SD terdiri dari media audio, media visual, dan

Page 13: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 143

media audio-visual. Media audio adalah media pembelajaran yang dapat

didengar, misal radio dan alat musik. Media visual adalah media pembelajaran

yang dapat dilihat, misal gambar, grafik, model, dan slide. Media audio-visual

adalah media pembelajaran yang dapat didengar dan dapat dilihat misal video,

simulasi komputer dan film.

Berdasarkan bentuk penyajiannya, media pembelajaran dapat

dikelompokkan menjadi media pembelajaran non-projected yaitu media

pembelajaran yang langsung dapat digunakan tanpa menggunakan alat proyeksi

seperti gambar, charta, foto, dan peta, dan media pembelajaran projected yaitu

media pembelajaran yang memerlukan alat proyeksi seperti film, slide, dan power

point.

Media pembelajaran dapat bersifat alami dan buatan. Media pembelajaran

alami merupakan media pembelajaran yang sesuai dengan benda aslinya di alam

seperti hewan, tumbuhan, danau, dan gunung. Media pembelajaran buatan

merupakan media pembelajaran hasil modfikasi atau meniru benda aslinya,

seperti model alat pernafasan, model jantung manusia, dan torso. Media-media

tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan dan kemampuan guru serta sekolah.

Penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPA memiliki

relevansi yang sangat tinggi karena memiliki kesesuaian dengan hakikat IPA.

IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep

yang terorganisasi secara logis sistematis tentang alam sekitar, yang diperoleh dari

pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah seperti pengamatan, penyelidikan,

penyusunan hipotesis yang diikuti dengan pengujian gagasan-gagasan. IPA

sebagai proses lebih menekankan pada perolehan konsep IPA melalui pengalaman

belajar yang lebih nyata, yang melibatkan segala kemampuan dan potensi yang

dimilkinya.

Peranan media pembelajaran IPA sehubungan dengan pendekatan

ketrampilan proses, antara lain: 1) dapat mengaktifkan komunikasi dan interaksi

antara guru dan siswa dan antara siswa dan sesamanya dalam kegiatan belajar

mengajar; 2) dapat merangsang pikiran, perasan, perhatian dan kemauan siswa

agar dapat mendorong kegiatan pembelajaran sehingga pengalaman belajar yang

diperoleh akan lebih bermakna bagi siswa; 3) dapat membangkitkan keinginan

Page 14: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

144 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

dan minat belajar siswa, sehingga perhatian siswa dapat terpusat pada bahan

pelajaran yang diberikan guru; 4) meletakkan dasar-dasar yang penting untuk

perkembangan belajar, sehingga membuat pelajaran lebih lama diingat; dan 5)

memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan mandiri

dikalangan siswa.

Berkaitan dengan keterampilan proses, manfaat media pembelajaran IPA

bagi siswa adalah: 1) dapat meningkatkan motivasi belajar, 2) dapat menyediakan

variasi belajar, 3) dapat memberi gambaran struktur yang memudahkan belajar, 4)

dapat memberikan contoh yang selektif, 5) dapat memberi contoh yang selektif, 6)

dapat merangsang berpikir analisis, dan 7) dapat memberikan situasi belajar yang

menyenangkan tanpa beban atau tekanan. Manfaat media pembelajaran IPA bagi

guru adalah: 1) dapat memberikan pedoman dalam merumuskan tujuan

pembelajaran, 2) dapat memberikan sistematika belajar, 3) dapat memudahkan

kendali pengajaran, 4) dapat membantu kecermatan dan ketelitian dalam

penyajian, 5) dapat membangkitkan rasa percaya diri dalam mengajar, dan 6)

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Media pembelajaran dapat memiliki nilai praktis, yaitu:

1) dapat menampilkan obyek yang terlalu besar, yang tidak mungkin dibawa

kedalam kelas, seperti bulan, bumi dan matahari;

2) dapat memperlambat gerakan yang terlalu cepat seperti gerakan kecambah

yang tumbuh, gerak benda jatuh;

3) memungkinkan untuk menampilkan objek yang langka yang sulit diamati

atau yang berbahaya di lingkungan belajar.

Guru IPA hendaknya dapat mempertimbangkan kelayakan suatu alat

menjadi sebuah media pembelajaran Pertimbangan yang dapat dipakai guru IPA

untuk memilih media pembelajaran yang baik antara lain:

1) kelayakan praktis (keakraban guru dengan jenis media pembelajaran)

meliputi ketersediaan media pembelajaran di lingkungan belajar setempat,

ketersediaan waktu untuk mempersiapkan media, ketersediaan sarana dan

fasilitas pendukung dan keluwesan, artinya mudah dibawa kemana-mana,

digunakan kapan saja dan oleh siapa saja;

Page 15: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 145

2) kelayakan teknis (relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan

merangsang terjadinya proses belajar); dan

3) kelayakan biaya (biaya yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat yang

diperoleh).

Disamping itu, media pembelajaran IPA SD tidak rumit dalam penyediaan

dan penggunaannya. Alat tersebut hendaknya didesain dengan perencanaan yang

matang. Perencanaan itu mencakup beberapa hal antara lain; analisis untung

ekonomis secara ekonomis, jumlah dan jenis alat yang akan digunakan,

keterampilan yang diperlukan, gambar atau bagan yang akan dibuat, rancangan

atau konstruksi alat, dan evaluasi alat yang dibuat.

Berikut ini adalah sebuah contoh media pembelajaran IPA SD yang

sederhana berupa pemanfaatan barang bekas. Pembuatan alat praktikum secara

sederhana dapat menggunakan barang bekas. Barang bekas disini dapat berupa

kaleng susu atau kaleng biskuit. Dalam suatu rumah tangga pasti banyak memiliki

barang bekas yang tidak terpakai lagi tapi kalau dibuang dapat merusak

lingkungan. Kalau barang tersebut dapat dipergunakan untuk membuat suatu

media pembelajaran maka guru tidak perlu mengeluarkan uang banyak. Dan juga

tidak perlu mengajar hanya dengan metode ceramah saja yang membuat anak

menjadi bosan untuk belajar.

Kaleng bekas dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk materi

tekanan udara, sifat air, bunyi dll. Untuk sifat air, misalnya, kaleng bekas dapat

digunakan untuk membuktikan bahwa air menekan ke segala arah. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara membuat 4 lubang dengan jarak sama antar satu lubang

dengn lubang lain di sekeliling sisi kaleng. Contoh lain, untuk tekanan udara dapat

digunakan kaleng bekas yang dilubangi secara vertikal untuk mengetahui

hubungan antara laju air terhadap jarak air yang keluar dari lubang kaleng dan

juga terhadap tinggi permukaan air di dalam kaleng. Masih banyak lagi barang

bekas selain kaleng yang dapat digunakan untuk membuat alat praktikum IPA.

C. LATIHAN

Kerjakan latihan di bawah ini untuk memperdalam pemahaman anda

terhadap bahan ajar dan media pembelajaran.

Page 16: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

146 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

1. Pilihlah masing-masing satu kompetensi dasar mata pelajaran IPA SD kelas

awal (kelas 1-3) dan kelas tinggi (kelas 4-6). Tentukan salah satu materi IPA

masing-masing KD untuk alokasi waktu 2 x 35 menit.

2. Buatlah indikator dan tujuan pembelajaran untuk alokasi waktu dan materi

yang sudah ditentukan pada soal 1.

3. Susunlah bahan ajar materi tersebut sesuai dengan indikator dan tujuan

pembelajaran serta alokasi waktu yang disediakan.

4. Tentukan media pembelajaran yang akan digunakan. Media yang digunakan

hendaknya merupakan media sederhana yang bersifat konkret dan dapat

diperoleh dengan mudah, sederhana dan dapat digunakan untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

D. RANGKUMAN

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka

mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Hal yang penting dalam

menentukan bahan ajar adalah ruang lingkup, kedalaman, dan urutan

penyampaian materi pembelajaran penting diperhatikan. Selain itu juga perlu

diperhatikan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan

ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi

pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.

Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu

diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau

materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Langkah-

langkah pemilihan bahan ajar meliputi mengidentifikasi aspek-aspek yang

terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau

rujukan pemilihan bahan ajar, mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar,

memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi, dan memilih sumber bahan ajar.

Media merupakan alat bantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dan

berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa.

Secara umum media pembelajaran di SD terdiri dari media audio, media visual,

Page 17: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 147

dan media audio-visual. Berdasarkan bentuk penyajiannya, media pembelajaran

dapat dikelompokkan menjadi media pembelajaran non-projected dan media

pembelajaran projected. Media pembelajaran dapat bersifat alami dan buatan.

Penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPA memiliki

relevansi yang sangat tinggi karena memiliki kesesuaian dengan hakikat IPA

karena dapat mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dan

antara siwa dan sesamanya dalam kegiatan belajar mengajar; merangsang pikiran,

perasan, perhatian dan kemauan siswa agar dapat mendorong kegiatan relajar

mengajar, sehingga pengalaman belajar yang diperoleh akan lebih bermakna bagi

siswa; membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa, sehingga perhatian

siswa dapat terpusat pada bahan pelajaran yang diberikan guru; meletakan dasar-

dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga membuat pelajaran

lebih lama diingat; dan memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan

kegiatan mandiri dikalangan siswa.

E. TES FORMATIF

Jawablah pertanyaan di bawah ini untuk mengukur pemahaman anda pada materi

bahan ajar dan media pembelajaran.

1. Jelaskan langkah-langkah pemilihan bahan ajar yang dapat mencapai tujuan

pembelajaran?

2. Jelaskan prinsip-prinsip penentuan cakupan bahan ajar?

3. Sebutkan jenis-jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di

SD? Jelaskan!

4. Jelaskan keterkaitan penggunaan media pembelajaran dengan hakikat IPA

dan keterampilan proses IPA!

F. UMPAN BALIK

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban sub-Unit 4.1yang

terdapat pada bagian akhir Unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar.

Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda

terhadap materi sub-Unit 4.1.

Page 18: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

148 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Rumus:

Skor jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = X 100%

Skor total

Penentuan Skor : Setiap butir soal yang dijawab dengan benar (100%) diberi skor

25. Skor berikutnya ditentukan dengan persentase tingkat

kebenaran jawaban.

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :

90 – 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

melanjutkan dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila

tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali

materi sub-Unit 4.1 terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Page 19: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 149

SUB-UNIT 4.2

EVALUASI PEMBELAJARAN IPA

A. PENGANTAR

Kemampuan yang harus dimiliki seorang guru setelah memilih bahan ajar

dan media pembelajaran adalah merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran tersebut menjadi kunci keberhasilan pencapaian tujuan

pembelajaran.

Beberapa ahli menyatakan bahwa keberhasilan pelaksanaan pembelajaran

bergantung pada tahapan atau langkah-langkah pembelajaran yang bermuara pada

model pembelajaran. Ada banyak model-model pembelajaran yang dikembangkan

dan model-model pembelajaran memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa. Di antara beberapa model pembelajaran tersebut adalah model

pembelajaran tematik dan model pembelajaran Learning Cycle (siklus belajar).

Kedua model tersebut direkomendasikan ahli-ahli pembelajaran untuk digunakan

pada pembelajaran IPA di sekolah dasar.

Apa yang dimaksud dengan dengan model pembelajaran tematik dan

siklus belajar? Bagaimanakah menyusun pembelajaran dengan model-model

tersebut? Pada sub-Unit 4.2 ini anda akan diajak untuk mengenali karakteristik

model pembelajaran tematik dan siklus belajar untuk mengembangkan

kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif siswa dalam pembelajaran IPA di

sekolah dasar.

B. URAIAN

1. Model Tematik (Integrated Model)

Apa yang disebut model tematik? Mengapa di sekolah dasar, khususnya

siswa kelas awal (kelas 1, 2, dan 3) dianjurkan menggunakan model pembelajaran

tematik? Apa keunggulannya dibanding model pembelajaran lainnya?

Page 20: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

150 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Pertanyaan-pertanyaan di atas sering kita ajukan ketika membahas

pembelajaran di sekolah dasar. Pernahkah anda memikirkan dan mencoba mencari

jawabannya? Mungkin anda akan menjawab bahwa model tematik dilaksanakan

di SD karena kurikulumnya meminta demikian. Namun, apa alasan KTSP

merekomendasikan model tematik untuk pendidikan dasar? Untuk menjawab

semua permasalahan ini, pelajarilah sub-Unit 4.2 ini dengan seksama agar dapat

memecahkan permasalahan di atas.

a. Pengertian Pembelajaran Model Tematik

Pada KTSP, pembelajaran model tematik merupakan model pembelajaran

yang dianjurkan untuk pembelajaran di pendidikan dasar. Pendidikan dasar ini

mencakup sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Mengapa demikian?

Hal ini disebabkan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar,

konsep belajar dan pembelajaran bermakna pada tingkat pendidikan dasar

khususnya SD masih bersifat konkret dan holistik (menyeluruh). Siswa

pendidikan dasar lebih mudah memahami sesuai berdasarkan seluruh aspek yang

dialaminya. Aspek-aspek tersebut bermuara pada beberapa mata pelajaran di

sekolah sehingga pembahasannya memerlukan tema atau topik.

Pembelajaan tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan dua atau lebih mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan

pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983). Di sekolah

dasar, pembelajaran tematik meliputi mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia, PKn,

IPS, dan matematika.

Pemberian tema pada topik yang dibahas dari dua atau lebih mata

pelajaran diharapkan akan memberikan banyak keuntungan bagi guru dan siswa.

Keuntungan tersebut di antaranya:

1) siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.

2) siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai

kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama.

3) pemahaman siswa terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.

Page 21: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 151

4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan

matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.

5) siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi

disajikan dalam konteks tema yang jelas.

6) siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata,

untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran

sekaligus mempelajari matapelajaran lain.

7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara

tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga

pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial,

pemantapan, atau pengayaan.

Mengapa pembelajaran tematik diberikan pada siswa? Apa saja yang

melandasi pembelajaran tematik? Landasan pembelajaran tematik mencakup

landasan filosofis, landasan psikologis, dan landasan yuridis.

1) Landasan filosofis

Pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu

progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme. Aliran progresivisme

memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas,

pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan

pengalaman siswa. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa

(direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini,

pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia

mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena,

pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja

dari seorang guru kepada anak, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-

masing siswa. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu

proses yang berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang diwujudkan oleh

rasa ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Aliran

humanisme melihat siswa dari segi keunikannya, potensinya, dan motivasi yang

dimilikinya.

Page 22: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

152 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

2) Landasan Psikologis.

Pembelajaran tematik berkaitan dengan psikologi perkembangan siswa dan

psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam

menentukan isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar

tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan siswa.

Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana materi

pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula

siswa harus mempelajarinya.

3) Landasan Yuridis

Pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan

yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar. Landasan

yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang

menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan

minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa setiap siswa pada setiap satuan pendidikan berhak

mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan

kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).

Pada pembelajaran tematik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pembelajaran tematik menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar secara

aktif. Siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat

menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui

pengalaman langsung, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka

pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.

Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget,

yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada

kebutuhan dan perkembangan anak.

Selain itu, pembelajaran tematik juga menekankan pada penerapan konsep

belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Sebagai fasilitator belajar

siswa, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan

Page 23: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 153

mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang

menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran

lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan

membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan

pengetahuan. Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat

membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih

melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).

Manfaat yang diperoleh bagi guru dan siswa apabila pembelajaran

dilaksanakan dengan memanfaatkan tema adalah: 1) Dengan menggabungkan

beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi

penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan,

2) Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi

pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, 3)

Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai

proses dan materi yang tidak terpecah-pecah. 4) Dengan adanya pemaduan antar

mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat,

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik

memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai

dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa

sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai

fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk

melakukan aktivitas belajar.

2) Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa

(direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada

sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang

lebih abstrak.

Page 24: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

154 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

3) Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak

begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema

yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4) Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran

dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu

memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk

membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam

kehidupan sehari-hari.

5) Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan

bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya,

bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan

dimana sekolah dan siswa berada.

6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya

sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

7) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Hal-hal perlu diperhatikan jika kita akan melaksanakan model

pembelajaran tematik adalah bahwa tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.

Pada pembelajaran tematik dimungkinkan terjadinya penggabungan beberapa

kompetensi dasar pada lintas semester. Pembelajaran tematik tidak dilaksanakan

jika kompetensi dasar tersebut tidak dapat dipadukan, oleh karen itu jangan

dipaksakan untuk dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak dapat diintegrasikan

atau tidak tercakup pada tema tertentu dibelajarkan secara tersendiri dan tetap

diajarkan, baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri. Kegiatan

pembelajaran tematik menekankan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung

serta penanaman nilai-nilai moral. Untuk keberhasilan pembelajaran, tema-tema

yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan

daerah setempat.

Page 25: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 155

Keunggulan model tematik terletak pada ciri-ciri. Beberapa ciri khas dari

pembelajaran tematik antara lain: 1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat

relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; 2)

Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak

dari minat dan kebutuhan siswa; 3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan

berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; 4)

Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; 5) Menyajikan kegiatan

belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui

siswa dalam lingkungannya; dan 6) Mengembangkan keterampilan sosial siswa,

seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang

lain.

c. Tahap-tahap Model Pembelajaran Tematik

Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan

menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan

Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran

untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses

pembelajaran dengan baik. Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk

pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak

tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan

adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi

Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk

pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran

dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan

dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.

Page 26: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

156 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut

Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatan

akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil

pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku,

pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik.

Contoh jadwal pelaksanaan pembelajaran perhari

Contoh 1:

Kegiatan Jenis kegiatan

Kegiatan pembukaan Anak berkumpul bernyanyi sambil menari

mengikluti irama musik

Kegiatan inti Kegiatan untuk pengembangan membaca

Kegiatan untuk pengembangan menulis

Kegitan untuk pengembangan berhitung

Kegiatan penutup Mendongeng atau membaca cerita dari buku cerita

Contoh 2:

Kegiatan Jenis kegiatan

Kegiatan pembukaan Waktu berkumpul (anak m,enceritakan

pengalkaman, menyanyi, melakukan kegiatan fisik

sesuai dengan tema)

Kegiatan inti Pengembangan kemampuan menulis (kegiatan

kelompok besar)

Pengembnagan kemampuan berhitung kegiatan

kelompok kecil atau berpasangan)

Melakukan pengamatan sesuai dengan tema,

misalnya mengamati jenis kendaraan yang lewat

pada tema transporasi, menggambar hewan hasil

pengamatan

Kegiatan penutup Mendongeng

Pesan-pesan moral

Musik/menyanyi

Contoh skenario dengan model pembelajaran tematik dapat dilihat pada website

Matakuliah Pengembangan Pembelajaran IPA SD.

Page 27: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 157

2. Model Siklus Belajar (Learning Cycle Model)

Apa yang disebut model siklus belajar? Mengapa model siklus belajar

perlu dikembangkan guru termasuk guru SD? Pertanyaan ini mungkin muncul

dalam benak anda. Untuk menjawab semua pertanyaan ini, pelajarilah sub-Unit

4.2 ini dengan seksama agar dapat memecahkan permasalahan di atas.

a. Pengertian Model Siklus Belajar

Paradigma pembelajaran di sekolah mengalami pergeseran dari paradigma

teacher-oriented ke student-oriented. Pendekatan pembelajaran yang digunakan

dalam pembelajaran IPA di SD/MI berorientasi pada siswa. Peran guru bergeser

dari menentukan ‖apa yang akan dipelajari‖ ke ‖bagaimana menyediakan dan

memperkaya pengalaman belajar siswa”. Pengalaman belajar diperoleh melalui

serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif

dengan teman, lingkungan dan nara sumber lain (Depdiknas, 2003). Pembelajaran

IPA yang berpusat pada siswa dan menekankan pentingnya belajar aktif berarti

mengubah persepsi tentang guru yang selalu memberikan informasi dan menjadi

sumber pengetahuan bagi siswa (NRC, 1996:20).

Pembelajaran IPA seyogianya melibatkan siswa dalam penyelidikan yang

berorientasi inkuiri, dengan interaksi antara siswa dengan guru dan siswa

lainnya. Siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

pengetahuan ilmiah yang ditemukannya pada berbagai sumber, siswa menerapkan

materi IPA untuk mengajukan pertanyaan, siswa menggunakan pengetahuannya

dalam pemecahan masalah, perencanaan, membuat keputusan, diskusi kelompok,

dan siswa memperoleh asesmen yang konsisten dengan suatu pendekatan yang

aktif untuk belajar.

Pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir dan bekerja ilmiah

berlandaskan inkuiri dapat dilakukan dengan pengenalan pemahaman secara

konseptual. Pemahaman secara konseptual ini dikembangkan dengan siklus

belajar yang dilakukan secara rutin oleh guru. Siklus belajar tersebut merupakan

model pembelajaran yang fleksibel, dalam arti bahwa metode belajar yang

digunakan dalam pembelajaran dapat bervariasi (Lawson, 1994:137).

Page 28: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

158 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Siklus belajar pertama kali digunakan sebagai model pembelajaran dalam

program the Science Curriculum Improvement Study (SCIS). Siklus belajar ini

merupakan pendekatan yang ampuh untuk perancangan pembelajaran IPA yang

aktif dan efektif karena siklus belajar memberikan suatu cara berpikir dan

berperilaku yang konsisten dengan cara siswa belajar.

b. Tahap-tahap Model Siklus Belajar

Inti dari modul siklus belajar terdiri dari tiga fase yaitu fase eksplorasi,

fase eksplanasi dan fase aplikasi (Lawson, 1994:136). Siklus belajar ini kemudian

berkembang berdasarkan kebutuhan lapangan menjadi lima fase dan dikenal

dengan the 5 E Learning Cycle Model (Bybee, et al.,1989). Model siklus belajar

ini terdiri dari lima tahap kegiatan yaitu Engagement (pendahuluan), Exploration

(eksplorasi), Explanation (eksplanasi), Elaboration (elaborasi), dan Evaluation

(evaluasi). Secara struktural, model siklus belajar 5 tahap ini lebih sesuai dengan

struktur pembelajaran IPA yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan penutup.

Kesesuaian tahapan siklus belajar dan pembelajaran IPA dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Aktivitas dalam model siklus belajar bersifat fleksibel tetapi urutan fase

belajarnya bersifat tetap. Format belajar dalam siklus belajar dapat berubah tetapi

urutan setiap fase tersebut tidak dapat diubah atau dihapus, karena jika urutannya

diubah atau fasenya dihapus maka model yang dimaksud tidak berupa siklus

belajar. Kegiatan setiap tahap pada siklus belajar dapat dilihat pada tabel berikut.

Struktur Pembelajaran IPA The 5 E Learning Cycle

Kegiatan Awal Engagement

Kegiatan Inti Exploration

Explanation

Elaboration

Kegiatan Penutup Evaluation

Page 29: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 159

The 5 E Learning Cycle Model

Fase Aktivitas

Pendahuluan Guru menunjukkan obyek, peristiwa atau mengajukan

pertanyaan untuk memotivasi siswa

Guru menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan

pengetahuan/kegiatan yang akan dilakukan siswa

Eksplorasi Siswa mengeksplorasi obyek dan fenomena yang ditunjukkan

secara konkrit

Siswa melakukan aktivitas hands-on (praktikum) dengan

bimbingan guru

Eksplanasi Siswa menjelaskan pemahamannya tentang konsep dan proses

yang terjadi pada aktivitas hands-on

Guru memperkenalkan konsep dan keterampilan baru atau

meluruskan konsep/keterampilan siswa yang keliru

Elaborasi Siswa mengaplikasikan konsep baru dalam konteks lain untuk

mengembangkan pemahaman dan keterampilannya

Evaluasi Guru menilai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

siswa. Kegiatan guru memberikan kemungkinan untuk

mengevaluasi kemampuan siswa dan efektivitas pembelajaran

Diadaptasi dari Bybee, et al. (1989).

Pada fase pendahuluan, guru dapat menggali pengetahuan awal siswa

dengan menfokuskan perhatian dan minat siswa terhadap topik yang dibahas,

memunculkan pertanyaan dan memperoleh respons dari siswa. Fase ini juga

berguna untuk mengidentifikasi miskonsepsi atau salah konsep dalam pemahaman

siswa. Pada saat menggali pengetahuan awal, guru dapat mengajukan masalah

yang bertentangan. Misal, dengan demonstrasi benda A dan benda B yang

memiliki massa berbeda dijatuhkan dari ketinggian yang sama. Pertanyaan yang

dapat diajukan : ―benda manakah yang jatuh lebih dahulu ke lantai”?

Berdasarkan demonstrasi tersebut siswa diharapkan memiliki jawaban yang

berbeda dengan siswa lain sehingga menimbulkan konflik kognitif pada siswa.

Dari respons siswa, guru dapat mengetahui pemahaman awal siswa tentang

konsep yang dibahas sebelum pembelajaran.

Pada fase eksplorasi, siswa belajar melalui aksi dan reaksi mereka sendiri

dalam situasi baru. Siswa mengeksplorasi materi dan gagasan baru dengan

bimbingan minimal dari guru. Pengalaman baru memunculkan pertanyaan dan

Page 30: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

160 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan gagasan-gagasan siswa yang sudah

ada. Fase eksplorasi memberikan kesempatan pada siswa untuk menyuarakan

gagasan-gagasan yang bertentangan, yang dapat menimbulkan perdebatan dan

analisis dari alasan munculnya gagasan mereka. Analisis tersebut dapat

mengarahkan cara diskusi untuk menguji gagasan lainnya melalui prediksi.

Eksplorasi juga dapat membawa siswa pada identifikasi suatu pola keteraturan

dalam fenomena yang diteliti. Selama fase eksplorasi, siswa diberi kesempatan

untuk bekerjasama dengan siswalainnya tanpa instruksi dari guru melalui kegiatan

diskusi.

Pada fase eksplanasi, kegiatan diawali dengan pengenalan konsep baru

yang digunakan pada pola-pola yang diperoleh pada fase eksplorasi. Konsep baru

tersebut dapat diperkenalkan oleh guru, melalui buku bacaan, film atau media

lainnya. Selama fase eksplanasi guru memotivasi siswa untuk menjelaskan konsep

yang dibahas dengan kata-kata sendiri, mengajukan fakta dan klarifikasi terhadap

penjelasannya, dan mendengarkan secara kritis penjelasan siswa. Fase eksplanasi

selalu mengikuti fase eksplorasi dan berkaitan langsung dengan pola yang

ditemukan selama kegiatan eksplorasi.

Fase berikutnya adalah elaborasi atau dapat disebut juga aplikasi konsep.

Pada fase ini siswa menerapkan konsep atau keterampilan pada situasi baru.. Fase

ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggunakan konsep-konsep yang

telah diperkenalkan untuk menyelidiki konsep-konsep tersebut lebih lanjut.

Penerapan konsep diarahkan pada kehidupan sehari-hari.

Fase terakhir adalah evaluasi yang dilakukan pada seluruh pengalaman

belajar siswa. Aspek yang dievaluasi pada fase ini adalah pengetahuan atau

keterampilan, aplikasi konsep, dan perubahan proses berpikir siswa. Fase evaluasi

juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai cara belajarnya,

mengevaluasi kemajuan belajar dan proses pembelajaran. Evaluasi dapat

dilakukan secara tertulis pada akhir pembelajaran atau secara lisan berupa

pertanyaan selama pembelajaran berlangsung.

Contoh skenario dengan model pembelajaran siklus belajar dapat dilihat

pada website Matakuliah Pengembangan Pembelajaran IPA SD.

Page 31: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 161

C. LATIHAN

1. Cermati kembali tugas-tugas latihan pada sub-Unit 4.1 dan contoh skenario

pembelajaran untuk model pembelajaran tematik dan siklus belajar pada

website

2. Susunlah skenario pembelajaran dengan model tematik dan siklus belajar

sesuai materi dan alokasi waktu bahan ajar pada penyelesaiaan Latihan sub-

unit 4.1.

D. RANGKUMAN

Pembelajaan tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan dua atau lebih mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada siswa. Landasan pembelajaran tematik mencakup

landasan filosofis, landasan psikologis, dan landasan yuridis.

Pembelajaran tematik menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar

secara aktif. Selain itu, pembelajaran tematik juga menekankan pada penerapan

konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Manfaat yang

diperoleh bagi guru dan siswa apabila pembelajaran dilaksanakan dengan

memanfaatkan tema adalah menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan

indikator serta isi mata pelajaran; siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang

bermakna sebab isi/materi; pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan

mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

Siklus belajar merupakan pendekatan yang ampuh untuk perancangan

pembelajaran IPA yang aktif dan efektif karena siklus belajar memberikan suatu

cara berpikir dan berperilaku yang konsisten dengan cara siswa belajar. Model

siklus belajar terdiri dari lima tahap kegiatan yaitu Engagement (pendahuluan),

Exploration (eksplorasi), Explanation (eksplanasi), Elaboration (elaborasi), dan

Evaluation (evaluasi). Secara structural, model siklus belajar 5 tahap ini lebih

sesuai dengan struktur pembelajaran IPA yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan

penutup.

Pada fase pendahuluan, guru dapat menggali pengetahuan awal siswa

dengan menfokuskan perhatian dan minat siswa terhadap topik yang dibahas,

memunculkan pertanyaan dan memperoleh respons dari siswa. Pada fase

Page 32: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

162 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

eksplorasi, siswa belajar melalui aksi dan reaksi mereka sendiri dalam situasi

baru. Pada fase eksplanasi, kegiatan diawali dengan pengenalan konsep baru yang

digunakan pada pola-pola yang diperoleh pada fase eksplorasi. Pada fase elaborasi

atau dapat disebut juga aplikasi konsep, siswa menerapkan konsep atau

keterampilan pada situasi baru. Pada fase evaluasi memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menilai cara belajarnya, mengevaluasi kemajuan belajar dan

proses pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan secara tertulis pada akhir

pembelajaran atau secara lisan berupa pertanyaan selama pembelajaran

berlangsung.

E. TES FORMATIF

Jawablah pertanyaan dibawah ini untuk mengukur pemahaman anda pada materi

model-model pembelajaran IPA.

1. Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik yang membedakan model

tersebut dengan model yang lain. Sebutkan karakteristik model pembelajaran

tematik?

2. Model pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang dianjurkan

digunakan pada pembelajaran di kelas awal. Mengapa?

3. Setiap model pembelajaran memiliki prosedur pembelajaran. Jelaskan

langkah-langkah model pembelajaran siklus belajar!

4. Jelaskan dasar pemikiran model pembelajaran siklus belajar!

F. UMPAN BALIK

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban sub-Unit 4.2 yang

terdapat pada bagian akhir Unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar.

Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda

terhadap materi sub-Unit 4.2.

Rumus:

Skor jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = X 100%

Skor total

Page 33: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 163

Penentuan Skor : Setiap butir soal yang dijawab dengan benar (100%) diberi skor

25. Skor berikutnya ditentukan dengan persentase tingkat

kebenaran jawaban.

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :

90 – 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan

dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat

penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi

sub-Unit 4.2 terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Page 34: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

164 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

SUB-UNIT 4.3

PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA

A. PENGANTAR

Kemampuan lain yang harus dimiliki guru adalah kemampuan

melaksanakan penilaian. Penilaian adalah proses pemberian keputusan terhadap

siswa berdasarkan kemampuan siswa.

Seiring perkembangan pengetahuan, aspek penilaian pembelajaran

mengalami perubahan. Pada kurikulum terbaru, yaitu KTSP, penilaian tidak hanya

difokuskan pada aspek kognitif saja tetapi juga aspek psikomotorik dan afektif.

Penilaian ini kemudian dikenal dengan penilaian berbasis kompetensi. Perubahan

ini membuat sebagian besar guru IPA bingung karena guru-guru tersebut banyak

yang belum paham dengan penilaian yang dikehendaki kurikulum.

Pada sub-Unit 4.3 ini mahasiswa akan diajak untuk mengenali berbagai

teknik penilaian berbasis kompetensi. Hal sangat penting bagi mahasiswa yang

sudah bertugas menjadi guru. Dengan demikian, mahasiswa akan berkembang

menjadi guru yang memiliki kompetensi guru yang profesional.

B. URAIAN

Pengumpulan informasi tentang kemajuan belajar siswa dapat dilakukan

beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar.

Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian

kemajuan belajar siswa terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi

dasar. Penilaian adalah kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran sehingga

diketahui apakah suatu program telah berhasil. Penilaian suatu kompetensi dasar

dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa

domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada beberapa teknik yang dapat

digunakan dalam penilaian, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian tertulis,

penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Page 35: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 165

1. Penilaian Unjuk Kerja

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan

mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok

digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa

melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek

olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/

deklamasi dan sebagainya

Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.

a. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan siswa untuk

menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.

b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

c. kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

d. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga

semua dapat diamati.

e. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.

Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk

menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misal, untuk menilai

kemampuan mengukur suhu zat cair, guru perlu melakukan pengamatan terhadap

cara siswa dalam menggunakan termometer, cara siswa memegang termometer,

atau cara siswa membaca termometer. Dengan demikian, kemampuan siswa dapat

dideskripsikan lebih jelas, utuh, dan konkret.

Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek

(ya-tidak). Penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, siswa mendapat

nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika

tidak dapat diamati, siswa tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah

penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat

diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun

daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar.

Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan

penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena

pemberian nilai secara kontinuum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua.

Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya:

Page 36: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

166 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat

kompeten.

2. Penilaian Tertulis

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis

merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam

bentuk tulisan. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu merespon dalam bentuk

menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda,

mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.

Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu 1) soal dengan memilih jawaban

(pilihan ganda,dua pilihan (benar-salah, ya-tidak), dan menjodohkan); 2) Soal

dengan mensuplai-jawaban (isian singkat atau melengkapi,uraian terbatas, uraian

obyektif/non-obyektif, dan uraian terstruktur/non-terstruktur) .

Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah,

isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan

berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda

dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan

ganda mempunyai kelemahan, yaitu siswa tidak mengembangkan sendiri

jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika siswa

tidak mengetahui jawaban yang benar, maka siswa akan menerka. Hal ini

menimbulkan kecenderungan siswa tidak belajar untuk memahami pelajaran

tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang mampu

memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna

mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman belajar.

Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut siswa untuk

mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang

sudah dipelajari. Siswa mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut

dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini

dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat,

berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi

yang ditanyakan terbatas.

Page 37: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 167

Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-

hal berikut.

a. Materi, misalnya kesesuian soal dengan kompetensi dasar dan indikator

pencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan;

b. Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.

c. Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang

menimbulkan penafsiran ganda.

d. Kaidah penulisan , harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku

dari berbagai bentuk soal penilaian.

Contoh soal tertulis;

Soal Tertulis Bentuk Piliahan Ganda

Berilah tanda silang pada huruf di depan jawaban yang paling tepat!

1. Yang termasuk satuan tidak baku yaitu ….

a. meter b.centimeter c.jengkal

2. Yang termasuk satuan baku ialah ….

a.meter b. depa c.langkah kaki

Skor : Setiap jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0 (nol)

Soal Tertulis Bentuk Isian

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan tepat !

1. Satuan panjang Centimeter dan Meter adalah contoh satuan ...

2. Satuan panjang langkah kaki , depa dan jengkal termasuk satuan …

3. Hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur baku .... dibanding hasil

pengukuran dengan alat ukur tidak baku.

Skor :Setiap jawaban 100% benar diberi skor 2, jawaban benar 50% diberi skor 1,

jawaban yang salah diberi skor 0 (nol)

100soaljumlah

benar yangjawaban jumlah xNilai

Page 38: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

168 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

3. Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang

harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu

investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,

pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk

mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan

dan kemampuan menginformasikan siswa pada mata pelajaran tertentu secara

jelas.

Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu

dipertimbangkan yaitu:

a. Kemampuan pengelolaan

Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola

waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

b. Relevansi

Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap

pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

c. Keaslian

Proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya, dengan

mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap

proyek siswa.

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan,

sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan

yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data,

dan penyiapan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat

disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan

alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

Contoh Penilaian Proyek:

Siswa ditugasi melakukan penyelidikan daur hidup kupu-kupu dan daur hidup

ayam. Penyelesaian tugas siswa dipandu dengan LKS. Untuk melakukan penilaian

guru membuar rancangan penilaian sebagai berikut.

Page 39: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 169

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : IV / 1

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Aspek Tehnik

penilaian

1 Memahami

daur hidup

beragam

jenis

makhluk

hidup

Mendeskripsi

kan daur

hidup

beberapa

hewan

dilingkungan

sekitar,

misalnya

kecoa,

nyamuk,

kupu-kupu,

kucing.

Mendeskripsikan

urutan daur hidup

hewan, misalnya

kupu-kupu,

nyamuk dan kecoa

secara sederhana.

Menyimpulkan

berdasarkan

pengamatan

bahwa tidak

semua hewan

berubah bentuk

dengan cara yang

sama.

Menyimpulkan

bahwa berubahnya

bentuk pada

hewan

menunjukkan

adanya

pertumbuhan.

Menyimpulkan

hasil pengamatan

daur hidup hewan

yang dipeliharanya

*)

Makhluk

Hidup dan

Proses

Kehidupan

Jenis:

ulangan

Bentuk:

tes

tertulis,

penugas

an.

4. Penilaian Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas

suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan siswa membuat

produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni

(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan

logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu

diadakan penilaian yaitu:

Page 40: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

170 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

a. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan siswa dan merencanakan,

menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

b. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan siswa

dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

c. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang

dihasilkan siswa sesuai kriteria yang ditetapkan.

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.

a. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya

dilakukan pada tahap appraisal.

b. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan

terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses

pengembangan.

5. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan

pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa

dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya siswa dari

proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswa. Penilaian portofolio pada

dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu

mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai

oleg guru dan siswa. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan

siswa sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan siswa dan terus

melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan

perkembangan kemajuan belajar siswa melalui karyanya, antara lain: karangan,

puisi, surat, komposisi, musik, laporan hasil pengamatan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam

penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain:

a. Karya siswa adalah benar-benar karya siswa itu sendiri.

Guru melakukan penelitian atas hasil karya siswa yang dijadikan bahan

penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat

oleh siswa itu sendiri.

Page 41: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 171

b. Saling percaya antara guru dan siswa

Dalam proses penilaian guru dan siswa harus memiliki rasa saling percaya,

saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan

berlangsung dengan baik.

c. Kerahasiaan bersama antara guru dan siswa

Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan siswa perlu dijaga

dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak

berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan

d. Milik bersama (join ownership) antara siswa dan guru

Guru dan siswa perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga

siswa akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan

berupaya terus meningkatkan kemampuannya.

e. Kepuasan

Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang

memberikan dorongan siswa untuk lebih meningkatkan diri.

f. Kesesuaian

Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan

kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.

g. Penilaian proses dan hasil

Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang

dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya siswa.

h. Penilaian dan pembelajaran

Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses

pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat

berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan siswa.

Teknik penilaian portofolio di dalam kelas dapat dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut.

a. Jelaskan kepada siswa bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan

kumpulan hasil kerja siswa yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi

digunakan juga oleh siswa sendiri. Dengan melihat portofolionya siswa dapat

mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan

Page 42: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

172 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi siswa untuk belajar

meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

b. Tentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.

Portofolio antara siswa yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.

c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap siswa dalam satu map atau folder

di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.

d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan siswa

sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

e. Tentukan kriteria penilaian portofolio dan bobotnya dengan para siswa.

Diskusikan cara penilaian kualitas karya para siswa. Contoh, kriteria

penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa,

pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan.

Dengan demikian, siswa mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha

mencapai standar tersebut.

f. Minta siswa menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat

membimbing siswa, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan

tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara

memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.

g. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka siswa diberi

kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara siswa dan guru perlu dibuat

―kontrak‖ atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2

minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.

h. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu,

undang orang tua siswa dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan

portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

6. Penilaian Diri (self-assessment)

Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana siswa diminta untuk

menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian

kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk

mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi

kognitif di kelas, misalnya: siswa diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan

Page 43: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 173

dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran

tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah

disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, siswa dapat diminta untuk

membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu.

Selanjutnya, siswa diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau

acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik,

siswa dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah

dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap

perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di

kelas antara lain:

a. dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa, karena mereka diberi

kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;

b. siswa menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka

melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya;

c. dapat mendorong, membiasakan, dan melatih siswa untuk berbuat jujur,

karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh

karena itu, penilaian diri oleh siswa di kelas perlu dilakukan melalui langkah-

langkah sebagai berikut. 1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan

yang akan dinilai. 2) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. 3)

Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penyekoran, daftar tanda

cek, atau skala penilaian. 4) Meminta siswa untuk melakukan penilaian diri. 5)

Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong siswa

supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. 6)

Menyampaikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil kajian terhadap

sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.

C. LATIHAN

Perhatikan contoh instrumen pada bacaan sub-Unit 4.3. Diskusikan dengan

mahasiswa lain dalam kelompok belajar cara membuat instrumen tersebut.

Page 44: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

174 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

kemudian buatlah instrumen penilaian unjuk kerja, penilaian tertulis, penilaian

proyek, penilaian produk dan portofolio dengan materi IPA di SD. Anda bebas

menentukan materi IPA tetapi tetap selalu mengacu pada kompetensi dasar dan

silabus IPA yang sudah ada.

D. RANGKUMAN

Penilaian suatu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-

indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun

psikomotor. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penilaian, yaitu

penilaian unjuk kerja, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk,

penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan

mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok

digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa

melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium.

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis

merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam

bentuk tulisan. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu 1) soal dengan memilih

jawaban (pilihan ganda,dua pilihan (benar-salah, ya-tidak), dan menjodohkan); 2)

Soal dengan mensuplai-jawaban (isian singkat atau melengkapi,uraian terbatas,

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang

harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu

investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,

pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk

mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan

dan kemampuan menginformasikan siswa pada mata pelajaran tertentu secara

jelas.

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas

suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan siswa membuat

produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni

(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan

logam.

Page 45: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 175

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan

pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa

dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya siswa dari

proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswa. Penilaian portofolio pada

dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu

mata pelajaran. Portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar

siswa melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.

Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana siswa diminta untuk

menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian

kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk

mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi

kognitif di kelas,

E. TES FORMATIF

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban

yang menurut anda paling benar.

1. Kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran sehingga diketahui apakah suatu

program telah berhasil adalah pengertian dari ……

A. pengukuran

B. pengayaan

C. penilaian

D. evaluasi

2. Dari pernyataan berikut ini,

(1) Prestasi belajar siswa dibandingkan dengan prestasi kelompok

(2) Pengumpulan informasi dilakukan dengan berbagai cara

(3) Penilaian dapat dilakukan ketika PBM sedang berlangsung atau setelah

PBM.

Yang merupakan keunggulan penilaian kelas adalah …….

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (1), (2), dan (3)

Page 46: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

176 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

3. Penilaian kinerja seorang siswa akan menghasilkan informasi yang paling

akurat jika dilaksanakan melalui ….

A. Angket

B. Tes

C. Pengamatan

D. Wawancara

4. Untuk menilai indikator: ―mengelompokkan daun berdasarkan bentuk tulang

daun‖ lebih cocok digunakan penilaian bentuk …

A. tes tulis

B. produk

C. lisan

D. portofolio

5. Untuk menilai indikator: ―membuat teleskop sederhana‖ lebih cocok

digunakan penilaian bentuk …

A. tes tulis

B. portofolio

C. lesan

D. portofolio

F. UMPAN BALIK

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban sub-Unit 4.3 yang terdapat

pada bagian akhir Unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah

rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi

sub-Unit 4.3.

Rumus:

Skor jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = X 100%

5

Penentuan Skor : Setiap butir soal yang dijawab dengan benar diberi skor 1 dan

jawaban salah diberi. Skor berikutnya ditentukan dengan skor 0.

Page 47: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 177

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :

90 – 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan

dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat

penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi

sub-Unit 4.3 terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Page 48: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

178 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

SUB-UNIT 4.4

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN IPA SD

A. PENGANTAR

Salah satu tugas guru yang sangat penting adalah mengembangkan

perencanaan pembelajaran. Perencanaan tersebut diwujudkan dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP ini merupakan penjabaran dari silabus

yang harus dikembangkan guru. Selama ini, sebagian besar guru menganggap

bahwa pengembangan RPP dilakukan untuk memenuhi kebutuhan administratif

dan bukan bagian dari perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas.

Oleh karena itu, kemampuan mengembangkan RPP merupakan bagian penting

dalam pengembangan profesionalisme dan harus dilatihkan baik pada calon guru

maupun guru yang menduduki jabatannya selama ini.

Pada sub-Unit 4.4 ini anda akan diajak untuk berlatih mengembangkan

RPP secara mandiri berdasarkan model-model pembelajaran IPA yang dianjurkan

dalam KTSP yaitu pembelajaran yang konstruktivistik dan kontekstual.

Pembahasan dan latihan pada sub-Unit 4.4. ini merupakan kompilasi dari latihan-

latihan sub-unit sebelumnya sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mengikuti

alur pengembangan RPP secara mandiri.

B. URAIAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan penjabaran silabus

yang bertujuan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya

pencapaian kompetensi dasar. Keberadaan RPP bersifat wajib bagi guru. Setiap

guru harus menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pelaksanaan

pembelajaran di kelas berlangsung secara aktif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan.

Page 49: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 179

Pengembangan RPP dilakukan untuk setiap kompetensi dasar yang dapat

dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Pengembangan RPP untuk

satu kompetensi dasar dapat disusun untuk beberapa pertemuan, namun pada

setiap pertemuan terdapat rincian tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan

kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Penggalan RPP untuk setiap

pertemuan dapat dirancang dan disesuaikan dengan penjadwalan pada masing-

masing sekolah.

Secara umum, setiap guru diberi peluang untuk berkreativitas dalam

penyusunan RPP, terutama pada bagian kegiatan pembelajaran. Namun secara

umum, pada setiap RPP hendaknya tercantum komponen-komponen RPP seperti

tercantum dalam Peraturan Mendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar

Proses. Komponen-komponen RPP tersebut adalah;

1. Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran meliputi satuan pendidikan, kelas, semester, mata

pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan dan alokasi waktu.

2. Standar kompetensi (SK)

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minima; siswa yang

menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata

pelajaran. Pernyataan SK dapat dikutip dari Standar Isi KTSP.

3. Kompetensi dasar (KD)

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai siswa

dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator

kompetensi suatu pelajaran. Pernyataan KD dapat dikutip dari Standar Isi

KTSP.

4. Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi

untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi

acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan

dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur

dan mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pernyataan indikator

Page 50: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

180 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

merupakan penjabaran dari KD dan memiliki komponen kata kerja dan

pengetahuan yang akan dicapai.

5. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang

diharapkan dicapai siswa sesuai dengan KD. Pada tujuan pembelajaran

tercermin kegiatan pembelajaran yang dialami siswa untuk mencapai

indikator.

6. Materi/Bahan ajar

Materi ajar merupakan uraian singkat yang memuat fakta, konsep, prinsip,

dan prosedur yang relevan dan ditulis sesuai dengan rumusan indikator

pencapaian kompetensi.

7. Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan

beban belajar. Alokasi waktu tercermin rinci pada langkah-langkah kegiatan

pembelajaran.

8. Model dan metode pembelajaran

Model pembelajaran merupakan gambaran secara utuh yang mengorganisasi

pembelajaran dalam kelas dan menunjukkan cara penggunaan materi

pembelajaran. Contoh model pembelajaran yang dianjurkan dalam kurikulum

adalam model siklus belajar dan inkuiri. Metode pembelajaran merupakan

cara khusus yang digunakan dalam mengkomunikasikan materi pelajaran.

Contoh metode pembelajaran dalam IPA adalah metode demonstrasi,

eksperimen, diskusi dan tanya jawab.

9. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran mencerminkan langkah-langkah pembelajaran

(sintaks) dari model pembelajaran yang digunakan. Secara umum, langkah-

langkah pembelajaran yang biasa digunakan adalah kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan merupakan

kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan

motivasi dan memfokuskan perhatian siswa untuk berpartisipasi dalam

pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan, guru hendaknya menyusun secara

rinci pertanyaan dan kegiatan yang dilakukan guru yang menunjukkan

Page 51: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 181

pembelajaran IPA aktif. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai KD. Pada kegiatan inti, guru hendaknya menyusun kegiatan

pembelajaran secara rinci yang menunjukkan proses pembelajaran spesifik

yang memberi ruang yang cukup bagi siswa untuk berkreasi dan berinovasi

dalam pembelajaran. Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan

untuk mengakhiri pembelajaran. Aktivitas yang dapat dilakukan pada

kegiatan penutup adalah menyusun rangkuman atau kesimpulan

pembelajaran, penilaian, refleksi, umpan balik dan tindak lanjut. Pada

kegiatan penutup, guru hendaknya menuliskan pertanyaan atau tugas serta

tindak lanjut yang diberikan pada siswa.

10. Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan

indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian.

11. Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD serta materi ajar,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Pada sumber

belajar dicantumkan sumber pustaka, alat dan bahan yang digunakan secara

rinci.

Berikut contoh RPP model tematik untuk kelas awal dan RPP model siklus belajar

untuk kelas tinggi. Contoh RPP ini juga dapat diunduh pada website Matakuliah

Pengembangan Pembelajaran IPA SD yang disediakan.

Page 52: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

182 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Contoh RPP Model Tematik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Mekar Harum Sari

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : V/2

Tema : Pesona Alam Sekitar

Waktu : 2 x 35 MENIT

I. STANDAR KOMPETENSI

1. Ilmu Pengetahuan Alam

Bumi dan Alam Semesta: 5. Mengenal berbagai benda langit dan peristiwa

alam (cuaca, dan musim) serta pengaruhnya

terhadap kegiatan manusia.

2. Bahasa Indonesia

Aspek mendengarkan : 5. Memahami wacana lisan tentang deskripsi

benda-benda di sekitar dan dongeng

Aspek berbicara : 6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi secara lisan dengan gambar,

percakapan sederhana, dan dongeng

II. KOMPETENSI DASAR

1. Ilmu Pengetahuan Alam : 5.1 Mengenal berbagai benda langit melalui

pengamatan

2. Bahasa Indonesia :

Aspek mendengarkan : 5.1 Mengulang deskripsi benda-benda di sekitar

Aspek berbicara : 6.3 Menyampaikan rasa suka atau tidak suka

tentang suatu hal atau kegiatan dengan

alasan sederhana

III. INDIKATOR

Ilmu Pengetahuan Alam :

Mengungkapkan hasil pengamatan benda-benda langit

Bahasa Indonesia :

Mendengarkan: mengulang pernyataan teman terhadap benda langit yang

diamati

Mengemukakan rasa suka dan tidak suka terhadap jenis benda langit yang telah

dipelajari dengan alasan yang sederhana

Page 53: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 183

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menyebutkan nama-nama benda langit pada waktu siang bersasarkan hasil

pengamatan

2. Menyebutkan nama-nama benda langit pada waktu malam bersasarkan hasil

pengamatan

3. Membedakan bentuk benda-benda langit yang tampak pada siang hari dengan

yang tampak pada malam hari

4. Menyebutkan warna-warna benda langit

5. Menjelaskan bentuk-bentuk bulan dari waktu ke waktu

6. Menjelaskan dengan alasan sederhana rasa suka atau tidak suka terhadap jenis

benda langit

V. MATERI PEMBELAJARAN

BENDA-BENDA LANGIT

Benda langit terdiri dari: bulan, bintang, matahari, bintang jatuh (meteor).

Waktu kenampakan benda-benda langit:

Benda-benda langit yang tampak pada waktu siang hari: matahari

Benda-benda langit yang tampak pada waktu malam hari: bulan, bintang,

bintang jatuh (meteor)

Warna benda-benda langit: bulan berwarna putih sampai kuning keemasan,

matahari berwarna kuning, bintang berwarna putih, merah, biru berkedip-kedip di

langit

Bentuk benda-benda langit:

bulan dan matahari berbentuk bulat

bintang berbentuk segi lima

VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : tematik

Metode Pembelajaran : ceramah, pemberian tugas, diskusi, kerja kelompok

VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Waktu Organisasi

siswa

Kegiatan Awal Pembelajara 10’

1. Memotivasi Siswa (cerita singkat tentang

‖permainan di malam purnama‖ (permainan peta

umpet) atau mengajak siswa bernyanyi lagu :

matahari terbenam.

2. Menggali pengetahuan awal dengan mengajukan

pertanyaan:

Anak-anak siapa di antara kalian yang bisa

5’

Klasikal

Individu

Page 54: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

184 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Kegiatan Waktu Organisasi

siswa

bercerita tentang pengalaman di malam

purnama?,

ya coba kamu maju ke depan, ceritakan kepada

teman-temanmu!

3. Menggali pengetahuan prasyarat dengan

mengajukan pertanyaan:

Siapa di antara kalian yang dapat menyebutkan

apa yang menyebabkan pada waktu siang

terang, tetapi waktu malam tampak gelap?

Acungkan tangan!

Hayo siapa pula yang tahu kapan dan di

sebalah mana matahari terbenam? Acungkan

tangan!

4. Mengajukan masalah pokok

Anak-anak pada kegiatan belajar hari ini, kalian

akan ibu/bapak bantu untuk membahas tugas

pengamatan benda-benda langit yang telah kalian

lakukan seminggu yang lalu. (1 bulan yang lalu)

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran: Anak –anak

setelah kalian mempelajari benda-benda langit,

diharapkan kalian dapat:

Menyebutkan nama-nama benda langit hasil

pengamatan yang telah kalian lakukan di rumah

pada waktu siang dan malam hari!

Dapat menggambarkan bentuk-bentuk benda

langit yang teramati

Dapat menunjukkan bentuk-bentuk bulan dari

waktu ke waktu

Dapat mengulangi pernyataan temannya tentang benda

langit, dan dapat mengemukakan rasa suka atau tidak

suka terhadap benda-benda langit yang dipelajari

dengan alasan sederhana

5’

Klasikal

Kegiatan Inti Pembelajaran 20’

1. Melakukan tanya jawab tentang tugas mengamati

benda-benda langit dengan mengajukan

pertanyaan ;

Coba anak-anak, apakah hasil pengamatan benda-

benda langit sudah dicatat di kertas berwarna?

Jika sudah, coba kamu .... maju ke depan

10’

Klasikal

Page 55: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 185

Kegiatan Waktu Organisasi

siswa

mewakili kelompokmu, untuk melaporkan hasil

pengamatan!

2. Meminta salah seorang siswa untuk membacakan

hasil pengamatan, kelompok lain mendengarkan

dan memberikan tanggapan, guru meluruskan bila

konsep yang diperoleh siswa masih salah.

3. Siswa yang sudah membacakan hasil karyanya

memajangnya di tempat pemajangan yang

tersedia.

4. Secara individu siswa ditugasi menggambarkan

bentuk-bentuk benda langit yang teramati pada

kertas berwarna.

5. Secara berpasangan siswa bergiliran ke depan,

salah seorang diminta untuk menceritakan benda

langit yang disukai disertai alasan sedehana.

Setelah selesai, siswa pasangannya diminta

mengulangi cerita temannya tadi. (penilaian

dengan menggunakan Lamp.4)

6. Guru memberikan pemantapan, diakhiri dengan

menyanyikan lagu bintang kecil secara bersama-

sama..

5’

5’

Individual

Berpasangan

Klasikal

Kegiatan Akhir Pembelajaran. 15’

1. Guru mengajukan pertanyaan untuk mengukur

kemampuan siswa pada hal-hal yang sudah

dipelajari, yang membuat siswa suka terhadap

benda-benda langit dan pembelajaran hari itu.

2. Siswa mengerjakan tes akhir secara tertulis

3. Siswa bersama guru membahas hasil tes akhir

4. Siswa menerima tugas tindak lanjut untuk

mengerjakan tugas rumah tentang menulis cerita

singkat dari salah satu benda langit yang paling

disukai.

5.Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

penutup

2’

8’

5’

Klasikal

Individu

Klasikal

VII. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

A. Media

Gambar Fenomena siang dan malam hari (Lampiran 1)

LK Tugas Pengamatan (Lampiran 2)

Page 56: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

186 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Gambar bentuk bulan dari waktu ke waktu (bulan sabit, bulan separuh, bulan

purnama) (Lampiran 3)

B. Sumber Belajar

Depdiknas Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2007. BNSP

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta: Direktorat

Pembinaan TKdan SD.

Hidayat, Bambang, dkk. 1976. Bumi dan Antariksa SMP Kelas II. Jakarta:

Depdikbud (hal. 50)

TIM BINA IPA. 2008. IPA Kelas I SD. Bogor: Yudhistira (hal 105—111)

VIII. PENILAIAN

A. Prosedur:

1. Penilaian proses: Proses berbicara (menyampaikan rasa suka atau tidak suka

benda yang diamati)

2. Penilaian hasil/produk: Tes Akhir (Tes kognitif)

3. Penilaian sikap: kerjasama dan keberanian

B. Bentuk:

1. Pengamatan proses berbicara

2. Tes tertulis

3. Pengamatan sikap kerjasama dan keberanian

C. Instrumen:

1. Lembar Pengamatan Proses Berbicara (Lampiran 4)

2. Lembar Tes dan Kunci Jawaban (Lampiran 5)

3. Lembar Pengamatan SikapKerjasama dan Keberanian (Lampiran 6)

Mengetahui

Kepala SD/MI Guru Kelas

.

................................... .....................................

Page 57: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 187

Lampiran 1.

Gambar Fenomena Siang dan Malam Hari

SIANG MALAM

Page 58: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

188 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Lampiran 2

Lembar Kegiatan Siswa

Judul Kegiatan: Tugas Pengamatan Kenampakan Benda-benda Langit

Tujuan Kegiatan: 1. Siswa dapat menemukan jenis-jenis benda langit

2. Siswa dapat menemukan bentuk-bentuk benda langit

3. Siswa dapat menunjukkan arah matahari terbit dan

terbenam

4. Siswa dapat menyebutkan warna-warna benda langit

Petunjuk:

1. Amatilah langit waktu pagi, siang, dan sore hari! Benda langit apa yang terlihat

olehmu? Sebutkan! dan apa warnanya?

2. Amatilah langit pada waktu malam hari, benda langit apa yang terlihat olehmu?

Sebutkan! dan apa saja warnanya?

3. Sebutkan 3 macam benda langit hasil pengamatanmu!

4. Sebutkan apa bentuk matahari, bulan, dan bintang!

5. Tunjukkan di sebelah mana matahari terbit, dan di sebelah mana matahari

terbenam!

6. Bagaimanakah rasa di kulitmu cahaya matahari pada waktu pagi?

7. Bagaimanakah rasa di kulitmu cahaya matahari pada waktu siang hari?

8. Bagaimanakah rasa di kulitmu cahaya matahari pada waktu sore hari?

Bacalah dengan seksama wacana di bawah ini, pahami maksudnya!

Jawablah pertanyaan yang ada di bawahnya!

APAKAH BENDA LANGIT ITU?

Benda langit adalah benda alam yang selalu berada di langit

Matahari, bulan, dan bintang termasuk benda langit

Benda langit tidak barasal dari bumi

Burung bukan benda langit

Pesawat terbang bukan benda langit

Burung dan pesawar terbang berasal dari bumi

Awan juga bukan benda langit

Awan adalah kumpulan titik-titik air di angkasa

Titik-titik air berasal dari uap air

Uap air berasal dari bumi

Pertanyaan

9. Apa yang disebut ben benda langit itu?

10. Mengapa burung, pesawat terbang, dan awan bukan benda langit?

Page 59: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 189

KUNCI JAWABAN LKS

1. Benda langit yang terlihat pada waktu pagi, siang, dan sore hari adalah

matahari. Matahari berwarna kuning, tapi di waktu senja berwarna

kemerahan.

2. Benda langit yang terlihat pada waktu malam hari adalah bulan dan bintang.

Bulan berwarna putih, atau kuning keemasan. Bintang berwarna putih, biru,

merah.

3. Tiga macam benda langit hasil pengamatan yaitu matahari, bulan , dan

bintang.

4. Bentuk matahari bulat : Bentuk bulan bulat dan Bentuk bintang segilima

5. Matahari terbit di sebelah timur, Matahari terbenam di sebelah barat

6. Cahaya matahari waktu pagi hari di kulit terasa hangat

7. Cahaya matahari waktu siang hari di kulit terasa panas

8. Cahaya matahari waktu sore hari di kulit terasa hangat

9. Jadi benda langit adalah benda-benda alam yang selalu berada di langit dan

berasal dari langit

10. Burung, pesawat terbang, dan awan bukan benda langit sebab burung,

pesawat terbang, dan awan berasal dari bumi bukan dari langit.

Page 60: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

190 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Lampiran 3

Gambar Bentuk- bentuk Bulan

(Bulan Sabit) (Bulan Separuh) (Bulan Lebih Separuh) (Bulan Sempurna)

Page 61: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 191

Lampiran 4

Lembar Pengamatan Proses Berbicara

Rubrik Penyekoran Kecakapan Berbicara

No Indikator Skor Kriteria Deskriptor

1. Kelancaran

bercerita

3 Sangat

lancar

Jika cerita tidak tersenda-sendat, pilihan

kata tepat

2 Lancar

Jika cerita tidak tersendat-sendat, pilihan

kata kurang tepat

1 Cukup

lancar

Jika cerita tersendat-sendat, pilihan kata

tepa

0 Tidak lancar Jika cerita tersendat-sendat, pilihan kata

tidak tepat

2 Keruntutan

Cerita

3 Sangat

runtut

Jika yang diceritakan mengandung unsur

apa yang diamati, yang disukai, atau yang

tidak disukai, dengan alasan sederhana

dan logis

2 Runtut Jika yang diceritakan mengandung unsur

yang diamati, yang disukai atau tidak

disukai, dengan alasan kurang logis

1 Cukup

runtut

Jika yang diceritakan mengandung unsur

yang diamati, yang disukai atau tidak

disukai, dengan alasan tidak logis

0 Tidak

runtut

Jika yang diceritakan hanya mengandung

unsur yang diamati atau yang disukai atau

yang tidak disukai tanpa alasan

3 Lafal dan

intonasi

3 Sangat tepat Jika tidak ada kesalahan pelafalan,

intonasi wajar

2 Tepat

Jika ada sedikit kesalahan pelafalan,

intonasi wajar

1 Cukup tepat Jika ada sedikit kesalahan pelafalan,

intonasi kurang wajar

0 Tidak tepat Jika banyak kesalahan pelafalan, intonasi

tidak wajar

Keterangan:

Skor total tertinggi = 3 x3 =9

Skor total terendah = 1 x3 =3

Nilai Akhir Proses Berbicara = skor perolehan/skor tertinggi x 100

Kriteria: Jika 85 - 100 = sangat baik

Jika 70 - 84 = baik

Jika 55 - 69 = cukup baik

Jika 45 - 54 = kurang baik

Jika 0 - 44 = sangat kurang baik

Page 62: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

192 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Lampiran 5

Lembar Tes Akhir

Petunjuk:

Berilah tanda silang pada huruf di depan pilihan jawaban!

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Benda langit yang tampak di malam hari adalah ...

a. bulan dan kelelawar

b. bulan dan bintang

c. bintang dan pesawat terbang

d. bulan dan burung hantu

2. Benda langit yang tampak di siang hari adalah ...

a. bintang dan matahari

b. matahari

c. bulan dan bintang

d. pesawat terbang dan matahari

3. Matahari terbit dan terbenam sesuai tempatnya. Di sebelah manakah matahari

terbenam?

a. Di sebelah barat

b. Di sebelah timur

c. Di sebelah utara

d. Di sebalah selatan

4. Berikut ini yang menunjukkan bentuk dan warna bulan adalah ...

a. bulat, merah

b. bulat kuning

c. bulat, putih

d. bulat, jingga

5. Bintang berkedip-kedip di langit dengan aneka warna. Warna bintang yang

benar adalah ...

a. merah, biru, putih

b. merah ,biru, kuning

c. kuning, merah, hijau

d. putih, kuning, hijau

6. Pada waktu sesudah purnama bulan berbentuk ...

a. bulat separuh

b. bulat penuh

c. sabit

d. lonjong

7. Tuliskan benda langit apa yang kamu tidak suka! Sebutkan!

Tuliskan alasanmu mengapa kamu tidak suka!

Page 63: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 193

Kunci Jawaban Tes Akhir dan Pedoman Penyekoran

1. B

2. B

3. A

4. C

5. A

6. A

7. Jawaban menyesuaikan dengan jawaban siswa

Pedoman Penyekoran

Soal nomor 1 s.d 5 masing-masing diberi skor 2

Soal nomor 6 diberi skor 3

Soal nomor 7 diberi skor dengan rincian sebagai berikut

Jawaban benda langit yang tidak disukai diberi skor 2

Jawaban alasan jika ditulis runtut dan logis diberi skor 5, jika alasan ditulis

runtut tapi kurang logis diberi skor 3, dan jika tidak menulis alasan diberi

skor 0

Skor total = (2 x 5) + 3 + 7 = 20

Nilai yang diperoleh siswa (NA) = Skor perolehan/skor total x 100

Page 64: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

194 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Lampiran 6

Lembar Pengamatan Sikap

Indikator sikap yang akan dinilai adalah Kerjasama dan Keberanian

Rubrik Penyekoran Penilaian Sikap

No Indiktor Skor Kriteria Deskriptor

1.

Kerjasama

3

Sangat baik

Jika mau kerjasama dengan semua teman tanpa disuruh/diminta guru

2 Baik

Jika mau kerjasama dengan semua teman atas suruhan/permintaan guru

1 Cukup bai Jika mau kerjasama dengan teman tertentu atas permintaan atau tanpa permintaan guru

0 Kurang baik

Jika tidak bekerjasama

2 Keberanian

3 Sangat baik

Jika mau mengerjakan semua tugas tanpa disuruh guru/dengan inisiatif sendiri

2 Baik

Jika mau mengerjakan semua tugas atas permintaan gur

1 Cukup baik

Jika mau mengerjakan sebagian tugas saja baik atas permintaan/tanpa permintaan guru

0 Kurang baik

Jika siswa tidak mau mengerjakan tugas walau atas permintaan guru

Keterangan

Skor total tertinggi = 2 x 3 = 6

Skor total terendah = 1 x2 = 2

Nilai Akhir yang dicapai siswa = Skor perolehan/skor total tertinggi x 100

Kriteria: 85 – 100 = Sangat baik

70 – 84 = Baik

55 – 69 = Cukup baik

45 – 54 = Kurang baik

0 – 44 = Sangat kurang

Page 65: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 195

Contoh RPP Model Pembelajaran Siklus Belajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Mekar Harum Sari

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : V/2

Waktu : 2 X 35 MENIT

A. Standar Kompetensi:

2. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu

karya/model

B. Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

C. Indikator

Menjelaskan sifat cahaya yang menembus benda bening

Membedakan benda bening (benda transparan) dengan benda tidak

transparan

Menyebutkan 3 contoh masing-masing benda-benda yang bening dan

benda tidak transparan

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan percobaan siswa dapat menjelaskan sifat cahaya yang

menembus benda bening

Setelah melakukan percobaan siswa dapat membedakan benda bening

(benda transparan) dengan benda tidak transparan

Setelah melakukan diskusi kelompok dan diskusi kelas siswa dapat

menyebutkan 3 contoh masing-masing benda-benda yang bening dan

benda tidak transparan

E. Materi Pokok

Sifat Cahaya: Cahaya menembus benda bening

Cahaya memiliki sifat menembus benda yang bening. Sifat cahaya dapat

menembus benda bening karena cahaya yang diteruskan oleh benda bening

tersebut sehingga cahayanya masih teramati di belakang benda bening.

Benda yang dapat ditembus cahaya disebut benda bening atau benda

transparan atau benda tembus pandang. Misal, gelas kaca dan plastic.benda

tersebut disebut benda bening karena cahaya dapat menembus atau diteruskan

benda tersebut. Benda yang tidak dapat ditembus cahaya disebut benda non

Page 66: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

196 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

transparan atau benda tidak transparan atau benda tidak tembus pandang.

Misal, kertas karton dan tutup gelas. Benda tersebut disebut benda benda non

transparan karena cahaya diserap atau dipantulkan benda tersebut. Benda-

benda tersebut dapat berwujud benda padat atau benda cair.

F. Langkah-langkah Kegiatan

Tahap

Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

KEGIATAN AWAL

Pendahuluan Melakukan apersepsi

dengan mengajak siswa

bernyanyi lagu matahari

terbenam (lirik ada dibagian

akhir RPP)

Memfokuskan perhatian

siswa dengan demonstrasi

yang melibatkan siswa

sambil mengajukan

pertanyaan

Menunjukkan gelas berisi

air putih kemudian

dimasukkan uang logam.

Apakah uang logam masih

terlihat? Bagaimana jika

airnya diganti air teh atau

air kopi? Mengapa?

Menghimpun jawaban siswa

Mengajak siswa mencari

kebenaran jawaban

pertanyaan dan

menyebutkan tujuan

pembelajaran.

Siswa bernyanyi

menjawab

pertanyaan guru

2-3 siswa

mengamati uang

logam pada gelas

yang berisi air putih,

ait teh dan air kopi

serta menjawab

pertanyaan guru

Mengemukakan

jawaban sementara

5’

5’

5’

KEGIATAN INTI

Eksplorasi Membagi siswa dalam

kelompok dengan anggota

3-5 orang tiap kelompok

dan membagikan LKS

Membimbing dan memberi

kesempatan pada siswa

melakukan percobaan sifat

cahaya yang menembus

benda bening dalam

kelompok dan mengisi LKS

Melakukan tanya jawab

tentang kegiatan percobaan

pada kelompok siswa

Membentuk

kelompok dan

mempelajari LKS

Melakukan

percobaan

berdasarkan LKS

melakukan tanya

jawab dengan guru

terutama jika siswa

mengalami kesulitan

10’

20’

Eksplanasi Meminta siswa kembali Kembali ke tempat 5’

Page 67: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 197

pada tempat duduknya

masing-masing

Meminta perwakilan siswa

(3 orang) untuk

mempresentasikan hasil

percobaannya

Menjelaskan/meluruskan

konsep sifat cahaya yang

menembus benda bening

berdasarkan data percobaan

siswa

duduk dan

menghadap guru

Mengemukakan

pendapat dan

tanggapan terhadap

hasil percobaan

yang dikemukakan

perwakilan siswa

Elaborasi/

Aplikasi Mengarahkan hasil

percobaan siswa untuk

menjawab permasalahan

pada kegiatan pendahuluan.

Menunjukkan kembali uang

logam pada air putih, teh

dan kopi serta menambah

permasalahan, bagaimana

jika logam pada air susu dan

sirop berwarna (atau kedua

air tesebut diberi cahaya

senter)

Menunjukkan aplikasi

konsep sifat cahaya

menembus benda bening:

- kacamata

- kaca pada jendela

Berdiskusi dengan

teman terdekat untuk

menjawab

permasalahan guru

Mengemukakan

pendapat sebagai

jawaban

permasalahan

5’

KEGIATAN PENUTUP/AKHIR DAN TINDAK LANJUT

Evaluasi Mengajukan pertanyaan

sebagai penilaian pada akhir

pembelajaran;

Mengapa cahaya dapat

menembus gelas?

Apa perbedaan benda

transparan dan benda tidak

transparan

Sebutkan3 contoh masing-

masing benda transparan

dan benda tidak transparan

Tindak lanjut:

Memberikan tugas/PR

dengan pertanyaan : Jika

benda tidak tembus pandang

diberi cahaya, mengapa

timbul bayang-bayang?

Mengajak siswa bernyanyi

lagu anak sehat

Siswa menjawab

pertanyaan guru

Sifat cahaya dapat

menembus benda

bening karena

cahaya yang

diteruskan oleh

benda bening

tersebut sehingga

cahayanya masih

teramati di

belakang benda

bening.

Daya tembus

cahaya

gelas kaca,plastic,

kacamata

kertas karton, tutup

gelas, buku

10’

Page 68: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

198 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

G. SUMBER, BAHAN / ALAT

Buku : Yohanes Surya, 2008. IPA Asyik, Mudah dan Menyenangkan untuk

SD Jilid 5B.Penerbit:Grasindo

Alat/bahan : 5 set alat percobaan (gelas bening, mika, karton, kertas HVS,

tutup gelas, botol plastik, cermin, senter)

H. PENILAIAN

Teknik : Tes tulis dan tes kinerja

Bentuk Instrumen : Soal Uraian, unjuk kerja (performance)

Instrumen :

Soal Uraian

1. Jelaskan sifat cahaya yang menembus benda bening

2. Apa yang dimaksud dengan benda bening (benda transparan)?

3. Apa yang dimaksud dengan benda tak transparan?

4. Sebutkan masing-masing 3 contoh benda bening (benda transparan) dan

benda tak transparan

Kunci jawaban:

1. Sifat cahaya dapat menembus benda bening adalah cahaya yang diteruskan

oleh benda bening sehingga cahayanya masih teramati di belakang benda

bening.

2. Benda yang dapat ditembus cahaya

3. Benda yang tidak dapat ditembus cahaya

4. Contoh benda bening : gelas kaca, plastik, mika

Contoh benda tak transparan : kertaa HVS, tutup gelas, cermin

Page 69: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 199

Rubrik Penilaian

Kemampuan Kerja Ilmiah Skor pada Siswa

A B C D E F

Kemampuan mengoperasikan alat ukur

Ketepatan memasukkan data ke dalam

tabel

Kemampuan membuat kesimpulan

Kemampuan berkomunikasi

Kerjasama dengan teman kelompok

Berpartisipasi dalam membuat

kesimpulan

Menghargai pendapat teman

Keterangan pengisian skor masing-masing siswa :

4 = Dapat melakukan dengan tepat dan benar

3 = Dapat melakukan dengan benar

2 = Dapat melakukan tetapi salah

1 = Tidak melakukan sama sekali

Lirik lagu matahari terbenam:

Matahari terbenam semuanya gelap

Esok harinya terbit semuanya terang

u-hu 2x

semua terlihat

u-hu 2x

koq menjadi gelap

Page 70: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

200 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

I. LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

Alat dan Bahan : gelas bening, mika, karton, kertas HVS, tutup gelas, botol

plastik, cermin, senter

Langkah-langkah kegiatan :

Letakkan gelas bening di depan buku yang berwarna gelap. Sinari sebuah

gelas bening dengan senter dan amati cahaya senter pada gelas dan buku.

Apa yang terjadi dengan cahaya senter?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Ganti gelas bening dengan mika, karton, kertas HVS, tutup gelas, botol

plastik, cermin, bagaimanakah keadaan cahaya senternya sekarang?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Catat hasil pengamatanmu pada Tabel di bawah ini. Berilah tanda (√) pada

kolom yang tepat.

No Nama Benda Cahaya senter

menembus benda

Cahaya senter tidak

menembus benda

1 Gelas bening

2 mika

3 karton

4 kertas HVS

5 tutup gelas

6 botol plastik

7 cermin

Buat kesimpulan tentang cahaya senter

P E MB E LA J A R A N IP A A K T IF D E N G A N MO D E L

S I K L U S B E L A J A R

Page 71: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 201

C. LATIHAN

Cermati tugas-tugas latihan pada sub-Unit 4.1, sub-Unit 4.2, dan sub-Unit

4.3. Kemudian susunlah RPP mata pelajaran IPA untuk kelas awal dengan

menggunakan model tematik dan RPP mata pelajaran IPA untuk kelas tinggi

dengan menggunakan model siklus belajar. Susunlah RPP tersebut untuk satu

pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

D. RANGKUMAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan penjabaran silabus

yang bertujuan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya

pencapaian kompetensi dasar. Komponen-komponen RPP terdiri dari Identitas

mata pelajaran, Standar kompetensi (SK), Kompetensi dasar (KD), Indikator

pencapaian kompetensi, Tujuan pembelajaran, Materi/Bahan ajar, Alokasi waktu,

Model dan metode pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Penilaian hasil belajar,

dan Sumber belajar.

E. TES FORMATIF

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban

yang menurut anda paling benar.

1. Kegunaan rencana pelaksanaan pembelajaran bagi guru adalah....

A. Bahan persiapan melaksanakan pembelajaran selama satu semester

B. Sumber belajar pada saat hendak melaksanakan pembelajaran

C. Tolok ukur pencapaian pelaksanaan pembelajaran

D. Acuan kegiatan pembelajaran setiap melaksanakan proses pembelajaran

2. Pada RPP indikator yang dikembangkan guru merupakan .....

A. Penjabaran standar kompetensi

B. Acuan penyusunan materi ajar

C. Acuan kegiatan pembelajaran

D. Penjabaran kegiatan pembelajaran

3. Kegiatan yang dapat dipilih dalam kegiatan inti pembelajaran adalah...

A. Demonstrasi yang dilakukan guru

B. Review pelajaran terdahulu yang belum lengkap

C. Mengamati penerapan teknis dalam lingkungan

Page 72: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

202 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

D. Simulasi atau bermain peran

4. Hasil belajar yang diharapkan dalam suatu pembelajaran adalah

mengidentifikasi penerapan listrik dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan

pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mencapai kompetensi tersebut

adalah....

A. Guru menjelaskan contoh penerapan listrik dalam kehidupan sehari-hari

B. Siswa berdiskusi tentang contoh penerapan listrik dalam kehidupan

sehari-hari

C. Guru menunjukkan contoh penerapan listrik dalam kehidupan sehari-hari

D. Siswa mengamati contoh penerapan listrik dalam kehidupan sehari-hari

5. Materi ajar pada RPP sebaiknya…

A. diuraikan secara singkat sesuai indikator dan tujuan pembelajaran

B. dituliskan dalam bentuk rangkuman materi

C. diuraikan rinci sesuai referensi

D. dituliskan dalam bentuk sub judul

F. UMPAN BALIK

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban sub-Unit 4.4 yang terdapat

pada bagian akhir Unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah

rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi

sub-Unit 4.4.

Rumus:

Skor jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = X 100%

5

Penentuan Skor : Setiap butir soal yang dijawab dengan benar diberi skor 1 dan

jawaban salah diberi. Skor berikutnya ditentukan dengan skor 0.

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :

90 – 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

Page 73: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 203

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan

dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat

penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi

sub-Unit 4.4 terutama bagian yang belum Anda kuasai.

G. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Kunci Jawaban sub-Unit 4.1

1. Langkah-langkah pemilihan bahan ajar terdiri dari 1) Mengidentifikasi aspek-

Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Langkah-langkah pemilihan bahan ajar

meliputi mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan

bahan ajar, mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar, memilih bahan

ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar yang telah teridentifikasi tadi, dan memilih sumber bahan ajar.

2. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip

relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Prinsip relevansi artinya keterkaitan.

Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada

hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus

dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga

harus meliputi empat macam. Prinsip kecukupan artinya materi yang

diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai

kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak

boleh terlalu banyak.

3. Media pembelajaran IPA di SD terdiri dari media audio, media visual, dan

media audio visual. Media audio adalah media pembelajaran yang dapat

didengar, misal radio dan alat musik. Media visual adalah media

pembelajaran yang dapat dilihat, misal gambar, grafik, model, dan slide.

Media audio visual adalah media pembelajaran yang dapat didengar dan

Page 74: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

204 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

dapat dilihat misal video, simulasi computer, dan film. . Media pembelajaran

dapat bersifat alami dan buatan. Media pembelajaran alami merupakan media

pembelajaran yang sesuai dengan benda aslinya di alam seperti hewan,

tumbuhan, danau, dan gunung. Media pembelajaran buatan merupakan

media pembelajaran hasil modfikasi atau meniru benda aslinya, seperti model

alat pernafasan, model jantung manusia, dan torso.

4. Penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPA memiliki

relevansi yang sangat tinggi karena memiliki kesesuaian dengan hakikat IPA.

Peranan media pembelajaran IPA sehubungan dengan pendekatan

ketrampilan proses, antara lain: 1) dapat mengaktifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan siswa dan antara ssiwa dan sesamanya dalam

kegiatan belajar mengajar; 2) dapat merangsang pikiran, perasan, perhatian

dan kemauan siswa agar dapat mendorong kegiatan relajar mengajar,

sehingga pengalaman belajar yang diperoleh akan lebih bermakna bagi siswa;

3) dapat membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa, sehingga

perhatian siswa dapat terpusat pada bahan pelajaran yang diberikan guru; 4)

meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga

membuat pelajaran lebih lama diingat; dan 5) memberikan pengalaman nyata

yang dapat menumbuhkan kegiatan mandiri dikalangan siswa.

Kunci Jawaban sub-Unit 4.2

1. Karakteristik model pembelajaran tematik adalah a) Berpusat pada siswa yang

menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan guru berperan sebagai

fasilitator; b) Memberikan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada

sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang

lebih abstrak; c) Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas, fokus

pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat

berkaitan dengan kehidupan siswa; d) Menyajikan konsep dari berbagai

matapelajaran sehingga siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut

secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari; e) Bersifat

Page 75: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

Pengembangan Pembelajaran IPA SD 205

fleksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran

dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan

kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada; f)

Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa; dan g)

Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

2. Tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar

dan pembelajaran bermakna pada tingkat pendidikan dasar khususnya SD

masih bersifat konkret dan holistik (menyeluruh). Siswa pendidikan dasar

lebih mudah memahami sesuai berdasarkan seluruh aspek yang dialaminya.

Aspek-aspek tersebut bermuara pada beberapa mata pelajaran di sekolah

sehingga pembahasannya memerlukan tema atau topik. Pembelajaan tematik

adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan dua

atau lebih mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna

kepada siswa.

3. Model siklus belajar terdiri dari lima tahap kegiatan yaitu Engagement

(pendahuluan), Exploration (eksplorasi), Explanation (eksplanasi),

Elaboration (elaborasi), dan Evaluation (evaluasi). Pada fase pendahuluan,

guru dapat menggali pengetahuan awal siswa dengan menfokuskan perhatian

dan minat siswa terhadap topik yang dibahas, memunculkan pertanyaan dan

memperoleh respons dari siswa. Pada fase eksplorasi, siswa belajar melalui

aksi dan reaksi mereka sendiri dalam situasi baru. Pada fase eksplanasi,

kegiatan diawali dengan pengenalan konsep baru yang digunakan pada pola-

pola yang diperoleh pada fase eksplorasi. Pada fase elaborasi atau dapat

disebut juga aplikasi konsep i siswa menerapkan konsep atau keterampilan

pada situasi baru. Pada fase evaluasi memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menilai cara belajarnya, mengevaluasi kemajuan belajar dan proses

pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan secara tertulis pada akhir

pembelajaran atau secara lisan berupa pertanyaan selama pembelajaran

berlangsung.

4. Dasar pemikiran model pembelajaran siklus belajar adalah pergeseran

paradigma teacher-oriented ke student-oriented. Pendekatan pembelajaran

yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD/MI berorientasi pada siswa.

Page 76: UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA - …pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/4.Modul-4-Perencanaan Pembelajaran IPA.pdf · pembelajaran IPA; 5) menyusun skenario pembelajaran IPA dengan model

206 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Pembelajaran IPA seyogianya melibatkan siswa dalam penyelidikan yang

berorientasi inkuiri, dengan interaksi antara siswa dengan guru dan siswa

lainnya. Siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan pengetahuan ilmiah yang ditemukannya pada berbagai sumber, siswa

menerapkan materi IPA untuk mengajukan pertanyaan, siswa menggunakan

pengetahuannya dalam pemecahan masalah, perencanaan, membuat

keputusan, diskusi kelompok, dan siswa memperoleh asesmen yang konsisten

dengan suatu pendekatan yang aktif untuk belajar.

Kunci Jawaban sub-Unit 4.3

1. C (penilaian)

2. C (2) dan (3)

3. D (wawancara)

4. D (portofolio)

5. B (portofolio)

Kunci Jawaban sub-Unit 4.4

1. D (Acuan kegiatan pembelajaran setiap melaksanakan proses pembelajaran)

2. B (Penjabaran kegiatan pembelajaran)

3. D (Simulasi atau bermain peran)

4. D (Siswa mengamati contoh penerapan listrik dalam kehidupan sehari-hari)

5. A (diuraikan secara singkat sesuai indikator dan tujuan pembelajaran)