1.modul-1-hakikat ipa dan pembelajaran ipa

Upload: dani-ramdani

Post on 03-Jun-2018

524 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    1/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 15

    UNIT 1

    HAKIKAT IPA DAN

    PEMBELAJARAN IPA SD

    Wasih Djojosoediro

    PENDAHULUAN

    Selamat berjumpa saudara mahasiswa. Pembahasan materi kuliah

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD ini akan diawali dengan pembahasankonsep dasar pembelajaran IPA. Pada Unit 1 ini anda akan diajak untuk

    mempelajari Hakikat IPA dan Hakikat Pembelajaran IPA SD.

    Kompetensi yang hendaknya dicapai setelah mempelajari unit ini, adalah

    anda dapat 1) menjelaskan karakteristik IPA, 2) menjelaskan kedudukan IPA

    sebagai produk,proses, dan sikap, 3) membedakan pengertian belajar dan

    pembelajaran IPA menurut teori behavioristik dan konstruktivistik, dan 4)

    menjelaskan dampak pengertian belajar dan pembelajaran IPA teori behavioristik

    dan konstruktivistik terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA SD.

    Materi kajian dalam Unit 1 ini terkait erat dengan materi kajian pada unit-

    unit berikutnya. Kompetensi yang kita capai dari Unit 1 ini digunakan untuk

    menelaah Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam

    Kurikulum IPA SD/MI. Misal, jika kita hendak mengidentifikasi fakta, konsep

    atau prinsip dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, maka kita

    memerlukan pengetahuan tentang karakteristik IPA sebagai proses, produk, dan

    sikap.

    Pencapaian kompetensi yang dijabarkan dalam Unit 1 ini bermanfaat bagi

    calon guru maupun guru sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas sebagai

    perancang dan pelaksana kegiatan pembelajaran IPA di kelas. Tanpa adanya

    pemahaman yang mendalam terhadap materi kajian Unit 1 ini, niscaya guru tidak

    dapat membelajarkan IPA kepada siswanya secara profesional. Oleh karena itu,

    pelajarilah baik-baik materi Unit 1 ini, karena pemahaman anda pada Hakikat IPA

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    2/46

    16 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    dan Hakikat Pembelajaran IPA akan memberikan kontribusi dalam profesi anda

    sebagi guru.

    Unit 1 ini dibagi dalam 3 sub-Unit. Sub-Unit 1 tentang karakteristik IPA,

    sub-Unit 2 tentang kedudukan IPA sebagai proses, produk, serta sikap, dan sub-

    Unit 3 tentang belajar dan pembelajaran IPA menurut teori behavioristik dan

    konstruktivistik terhadap pembelajaran IPA SD.

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    3/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 17

    SUB-UNIT 1.1

    HAKIKAT IPA

    A. PENGANTARSub-Unit 1.1 ini akan mengajak kita untuk mengkaji hakikat IPA, baik

    melalui membaca, mengamati simulasi fenomena IPA, maupun kegiatan diskusi.

    Bahan kajian ini terkait erat dengan bahan kajian berikutnya, utamanya terkait

    dengan bahan kajian model-model pembelajaran IPA SD/MI, karena model-

    model pembelajaran IPA SD/MI selalu menitik beratkan pada pengalaman

    langsung melalui penggunaan berbagai keterampilan proses IPA. Tanpa

    pemahaman yang mendalam terhadap karakteristik IPA, sulit kiranya untuk dapat

    mengembangkan model-model pembelajaran yang berfilosofi konstruktivistik.

    Bahan pendukung yang dapat anda gunakan dalam mengkaji bahan ini

    antara lain buku-buku teks Pendidikan IPA, Teori-teori Belajar, artikel-artikel

    dalam jurnal ilmiah pendidikan. yang relevan

    B. URAIAN1. Karakteri stik I PA

    Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains.

    Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti saya tahu.

    Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti

    pengetahuan. Science kemudian berkembang menjadi social scienceyang dalam

    Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan natural

    science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam

    (IPA).

    Dalam kamus Fowler (1951), natural science didefinisikan sebagai

    systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and

    based mainly on observation and induction yang diartikan bahwa ilmu

    pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang sistematis dan disusun

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    4/46

    18 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan

    didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi. Sumber lain menyatakan bahwa

    natural sciencedidefinisikan sebagai a pieces of theoritical knowledge atau seje-

    nis pengetahuan teoritis.

    IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam.

    IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena

    alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang

    dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode

    ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang

    pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan

    biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif,

    yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-

    gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu

    pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip

    dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam

    metode ilmiah.

    Dalam perkembangan selanjutnya, metode ilmiah tidak hanya berlaku bagi

    IPA tetapi juga berlaku untuk bidang ilmu lainnya. Hal yang membedakan metode

    ilmiah dalam IPA dengan ilmu lainnya adalah cakupan dan proses perolehannya.

    IPA meliputi dua cakupan yaitu IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses.

    Science is both of knowledge and a process(Trowbridge and Sund, 1973:2).

    Secara umum, kegiatan dalam IPA berhubungan dengan eksperimen.

    Namun dalam hal-hal tertentu, konsep IPA adalah hasil tanggapan pikiran

    manusia atas gejala yang terjadi di alam Seorang ahli IPA (ilmuwan) dapat

    memberikan sumbangan besar kepada IPA tanpa harus melakukan sendiri suatupercobaan, tanpa membuat suatu alat atau tanpa melakukan observasi.

    Pembuktian teori Einstein secara ekperimental tidak dilakukan oleh Einstein.

    Planet Neptunus pada awalnya tidak ditemukan berdasarkan hasil observasi tetapi

    melalui perhitungan-perhitungan. Dengan demikian, IPA juga merupakan

    pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus (Nokes, 1941).

    Metode khusus yang dimaksud merupakan langkah-langkah seorang

    ilmuwan dalam memperoleh pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    5/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 19

    berdasarkan gejala-gejala alam. Pengetahuan berupa teori yang diperoleh melalui

    hasil perhitungan atau pemikiran tidak akan bertahan kalau tidak sesuai dengan

    hasil observasi, sehingga suatu teori tidak dapat berdiri sendiri. Teori selalu

    didasari oleh hasil pengamatan. Planet Neptunus tidak akan dapat ditemukan

    secara teoritis jika sebelumnya tidak ada pengamatan yang menyaksikan suatu

    keanehan dalam lintasan planet lainya. Jika IPA merupakan suatu jenis

    pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan cara yang khusus, maka cara tersebut

    dapat berupa observasi, eksperimentasi, pengambilan kesimpulan, pembentukan

    teori, eksperimentasi, observasi dan seterusnya. Cara yang demikian ini dikenal

    dengan metode ilmiah (scientific method).

    Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu memiliki ciri-ciri

    sebagaimana disiplin ilmu lainnya. Setiap disiplin ilmu selain mempunyai ciri

    umum, juga mempunyai ciri khusus/karakteristik. Adapun ciri umum dari suatu

    ilmu pengetahuan adalah merupakan himpunan fakta serta aturan yang yang

    menyatakan hubungan antara satu dengan lainnya. Fakta-fakta tersebut disusun

    secara sistematis serta dinyatakan dengan bahasa yang tepat dan pasti sehingga

    mudah dicari kembali dan dimengerti untuk komunikasi (Prawirohartono, 1989:

    93).

    Sebagai ilmu, IPA memiliki karakteristik yang membedakannya dengan

    bidang ilmu lain. Ciri-ciri khusus tersebut dipaparkan berikut ini.

    a. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikanlagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur

    seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya. Contoh: nilai ilmiah

    perubahan kimia pada lilin yang dibakar. Artinya benda yang mengalami

    perubahan kimia, mengakibatkan benda hasil perubahan sudah tidak dapatdikembalikan ke sifat benda sebelum mengalami perubahan atau tidak dapat

    dikembalikan ke sifat semula.

    b. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis,dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

    Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan

    fakta saja, tetapi juga ditandai oleh munculnya metode ilmiah (scientific

    methods) yang terwujud melalui suatu rangkaian kerja ilmiah (working

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    6/46

    20 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    scientifically), nilai dan sikapi lmiah (scientific attitudes) (Depdiknas,

    2006).

    c. IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan carayang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,

    penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian

    seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain

    d. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan

    observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut

    (Depdiknas, 2006).

    e. IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap. Produkdapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses merupakan prosedur

    pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi

    pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau

    penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi,

    pengukuran, dan penarikan kesimpulan. Aplikasi merupakan penerapan

    metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Sikap

    merupakan rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup,

    serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat

    dipecahkan melalui prosedur yang benar.

    2. Karakteri stik Belajar IPABerdasarkan karakteristiknya, IPA berhubungan dengan cara mencari tahu

    tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

    pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

    tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pemahaman tentang karakteristik

    IPA ini berdampak pada proses belajar IPA di sekolah. Sesuai dengan

    karakteristik IPA, IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta

    didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

    pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

    Berdasarkan karakteristik IPA pula, cakupan IPA yang dipelajari di sekolah tidak

    hanya berupa kumpulan fakta tetapi juga proses perolehan fakta yang didasarkan

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    7/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 21

    pada kemampuan menggunakan pengetahuan dasar IPA untuk memprediksi atau

    menjelaskan berbagai fenomena yang berbeda.

    Cakupan dan proses belajar IPA di sekolah memiliki karakteristik

    tersendiri. Uraian karakteristik belajar IPA dapat diuraikan sebagi berikut.

    1. Proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera, seluruh prosesberpikir, dan berbagai macam gerakan otot. Contoh, untuk mempelajari

    pemuaian pada benda, kita perlu melakukan serangkaian kegiatan yang

    melibatkan indera penglihat untuk mengamati perubahan ukuran benda

    (panjang, luas, atau volume), melibatkan gerakan otot untuk melakukan

    pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dengan benda yang

    diukur dan cara pengukuran yang benar, agar diperoleh data pengukuran

    kuantitatif yang akurat. Misalnya data panjang awal benda sebelum

    dipanaskan dan data panjang akhir benda setelah dipanaskan dalam kurun

    waktu tertentu. Proses ini melibatkan alat indra untuk mencatat data dan

    mengolah data agar dihasilkan kesimpulan yang tepat.

    2. Belajar IPA dilakukan dengan menggunakan berbagai macam cara (teknik).Misalnya, observasi, eksplorasi, dan eksperimentasi. Termasuk teknik

    manakah yang Anda gunakan ketika Anda belajar fenomena gerak jatuh

    bebas? Mengapa demikian?

    3. Belajar IPA memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk membantupengamatan. Hal ini dilakukan karena kemampuan alat indera manusia itu

    sangat terbatas. Selain itu, ada hal-hal tertentu bila data yang kita peroleh

    hanya berdasarkan pengamatan dengan indera, akan memberikan hasil yang

    kurang obyektif, sementara itu IPA mengutamakan obyektivitas. Misal,

    pengamatan untuk mengukur suhu benda diperlukan alat bantu pengukursuhu yaitu termometer. Alat bantu ini membantu ketepatan pengukuran dan

    data pengamatannya dapat dinyatakan secara kuantitatif. Jika pengukuran

    dilakukan berulang-ulang dengan tingkat ketelitian yang sama maka data

    yang diperoleh akan sama. Jika pengukuran dilakukan dengan panca indera

    saja, maka data yang diperoleh akan berbeda-beda dan datanya bersifat

    kualitatif karena didasarkan pada hal-hal yang dirasakan orang yang

    melakukan pengukuran. Data kualitatif ini bersifat subyektif, karena sangat

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    8/46

    22 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    mungkin keadaan panas benda yang sama, dirasakan oleh dua orang atau

    lebih yang berbeda, hasilnya berbeda-beda pula sehingga data yang diperoleh

    tidak obyektif..

    4. Belajar IPA seringkali melibatkan kegiatan-kegiatan temu ilmiah (misalseminar, konferensi atau simposium), studi kepustakaan, mengunjungi suatu

    objek, penyusunan hipotesis, dan yang lainnya. Kegiatan tersebut kita

    lakukan semata-mata dalam rangka untuk memperoleh pengakuan kebenaran

    temuan yang benar-benar obyektif. Contoh, sebuah temuan ilmiah baru untuk

    memperoleh pengakuan kebenaran, maka temuan tersebut harus dibawa ke

    persidangan ilmiah lokal, regional, nasional, atau bahkan sampai tingkat

    internasional untuk dikomunikasikan dan dipertahankan dengan

    menghadirkan ahlinya.

    5. Belajar IPA merupakan proses aktif. Belajar IPA merupakan sesuatu yangharus siswa lakukan, bukan sesuatu yang dilakukan untuk siswa. Dalam

    belajar IPA, siswa mengamati obyek dan peristiwa, mengajukan pertanyaan,

    memperoleh pengetahuan, menyusun penjelasan tentang gejala alam, menguji

    penjelasan tersebut dengan cara-cara yang berbeda, dan mengkomunikasikan

    gagasannya pada pihak lain. Keaktifan dalam belajar IPA terletak pada dua

    segi, yaitu aktif bertindak secara fisik atau hands-ondan aktif berpikir atau

    minds-on (NRC, 1996:20). Keaktifan secara fisik saja tidak cukup untuk

    belajar IPA, siswa juga harus memperoleh pengalaman berpikir melalui

    kebiasaan berpikir dalam belajar IPA.

    Para ahli pendidikan dan pembelajaran IPA menyatakan bahwa

    pembelajaran IPA seyogianya melibatkan siswa dalam berbagai ranah, yaitu ranahkognitif, psikomotorik, dan afektif. Hal ini dikuatkan dalam kurikulum IPA yang

    menganjurkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah melibatkan siswa dalam

    penyelidikan yang berorientasi inkuiri, dengan interaksi antara siswa dengan guru

    dan siswa lainnya. Melalui kegiatan penyelidikan, siswa membuat hubungan

    antara pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan ilmiah yang

    ditemukannya pada berbagai sumber, siswa menerapkan materi IPA untuk

    mengajukan pertanyaan, siswa menggunakan pengetahuannya dalam pemecahan

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    9/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 23

    masalah, perencanaan, membuat keputusan, diskusi kelompok, dan siswa

    memperoleh asesmen yang konsisten dengan suatu pendekatan aktif untuk belajar.

    Dengan demikian, pembelajaran IPA di sekolah yang berpusat pada siswa dan

    menekankan pentingnya belajar aktif berarti mengubah persepsi tentang guru

    yang selalu memberikan informasi dan menjadi sumber pengetahuan bagi siswa

    (NRC, 1996:20).

    Ditinjau dari isi dan pendekatan kurikulum pendidikan sekolah tingkat

    pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang berlaku saat ini maupun

    sebelumnya, pembelajaran di sekolah dititikberatkan pada aktivitas siswa. Dengan

    cara ini diharapkan pemahaman dan pengetahuan siswa menjadi lebih baik. Ke-

    nyataan di lapangan, aktivitas siswa sering diartikan sempit. Bila siswa aktif ber-

    kegiatan, walaupun siswa sendiri tidak mengetahui (merasa pasti) untuk apa ber-

    buat sesuatu selama pembelajaran, maka dianggap pembelajaran sudah menerap-

    kan pendekatan yang aktif.

    Proses pembelajaran IPA di sekolah menekankan pada pemberian

    pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

    memahami alam sekitar secara ilmiah. Hal ini disebabkan karena IPA diperlukan

    dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui

    pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu

    dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di

    tingkat SD/MI diharapkan pembelajaran IPA ada penekanan pembelajaran

    Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada

    pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan

    konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

    C. LATIHANLakukan kegiatan berikut.

    1. Siapkan sebatang lilin, mistar plastik 30 cm, dan sebuah korek api! Ukurlahpanjang lilin, catatlah hasil pengukuran ini!

    2. Bakarlah lilin selama 15 menit, amati bagaimana keadaan lilin selamamenyala! Setelah 15 menit menyala, matikan lilin lalu ukurlah panjang lilin

    sekarang!

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    10/46

    24 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    3. Bandingkan panjang lilin sebelum dan sesudah dinyalakan. Bagaimanakeadaannya? Jelaskan!

    4. Menurut penafsiran Anda, mengapa panjang lilin berkurang sesudah dibakar?Dapatkah ukuran lilin dikembalikan seperti keadaan semula?

    5. Lakukan kegiatan 1-4 di atas samapi 3 atau 4 kali agar diperoleh hasil yangmantap!

    6. Analisislah data hasil percobaan Anda, dan buatlah kesimpulannya! Berikankomentar Anda terkait dengan kebenaran ilmiah dari fenomena proses

    pembakaran lilin di atas!.

    Rambu-rambu Jawaban Latihan

    Jika Anda memperoleh bukti bahwa keadaan panjang lilin sebelum dan sesudah

    dibakar berubah; panjang lilin sesudah dibakar tidak mungkin dapat dikembalikan

    ke panjang lilin semula (sebelum dibakar), maka mengalami perubahan apa lilin

    yang dibakar itu?. Komentar Anda tepat jika Anda mengatakan bahwa lilin yang

    dibakar mengalami perubahan kimia (perubahan zat/benda yang bersifat tetap

    artinya bahwa zat hasil perubahan tidak dapat dikembalikan ke sifat semula)

    mempunyai kebenaran ilmiah.

    D. RANGKUMANIPA memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan

    bidang ilmu lain. Karakteristik IP tersebut yaitu; 1) IPA mempunyai nilai ilmiah,

    artinya kebenaran-kebenaran IPA dapat dibuktikan kembali oleh semua orang

    dengan melakukan prosedur yang sama seperti yang dilakukan penemunya; 2)

    IPA merupakan kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis tentang

    yang berkaitan dengan gejala-gejala alam; 3) IPA merupakan pengetahuan teoritis

    yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus yaitu denga

    melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,

    eksperimen, observasi demikian seterusnya sehingga saling terkait satu sama lain;

    4) IPA meliputi 4 unsur yaitu proses, produk, aplikasi, dan sikap. Karakteristik

    belajar IPA meliputi 1) melibatkan hampir semua indera, seluruh proses berpikir,

    dan berbagai gerakan otot; 2) Belajar IPA memerlukan berbagai teknik (cara),

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    11/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 25

    seperti observasi, eksplorasi, dan eksperimentasi; 3) Belajar IPA sering

    melibatkan alat bantu pengamatan untuk memperoleh data yang obyektif, sesuai

    sifat IPA yang mengutamakan obyektivitas; 4) Belajar IPA sering melibatkan

    kegiatan temu ilmiah, mengunjungi objek, studi pustaka, dan penyusunan

    hipotesis untuk mempeloleh pengakuan kebenaran temuan yang benar-benar

    obyektif, dan 5) belajar IPA merupakan proses aktif, artinya belajar IPA

    merupakan suatu yang harus dilakukan siswa, bukan suatu yang dilakukan untuk

    siswa.

    E. TES FORMATIF

    Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan uraian secara

    runtut dan jelas!

    1. Jelaskan secara runtut mengapa IPA dikatakan mempunyai nilai ilmiah?Menurut Anda mengapa belajar IPA dituntut untuk melalui proses bekerja

    dan berbuat?

    2. Jelaskan mengapa alat ukur disebut sebagai alat bantu pengamatan?3. Apa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang agar temuannya di bidang

    IPA mempunyai nilai obyektivitas yang tinggi?.Jelaskan!

    4. Mengapa pengukuran panjang benda dengan menggunakan alat ukurjengkal tidak obyektif? Jelaskan!

    E. UMPAN BALIKCocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban sub-Unit 1.1 yang

    terdapat pada bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar.

    Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda

    terhadap materi sub-Unit 1.1.

    Rumus:

    Skor jawaban Anda yang benar

    Tingkat penguasaan = X 100%

    Skor total (25)

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    12/46

    26 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    Penentuan Skor : Setiap butir soal yang dijawab dengan benar (100%) diberi

    skor berbeda. Jika jawaban benar, setiap butir soal diberi skor

    5.

    Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :

    90100% = baik sekali

    80 - 89% = baik

    7079% = cukup

    < 70% = kurang

    Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan

    dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat

    penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi

    sub-Unit 1.1 terutama bagian yang belum Anda kuasai.

    G. LEMBAR DISKUSI MAHASISWA

    Petujuk Umum:

    Amati simulasi fenomena pemuaian dan gelombang pada website matakuliahPengembangan Pembelajaran IPA SD yang disediakan!

    Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini melalui diskusi kelompok!

    Pertanyaan

    1. Ketika anda melihat tayangan proses pemuaian atau gelombang, aktivitas-aktivitas mental dan fisik apa yang anda alami?. Sebutkan!

    2. Cobalah anda cari alternatif lain untuk dapat menunjukkan perubahan panjangbatang logam yang dipanaskan seperti pada fenomena yang ditampilkan pada

    website? Mengapa anda memilih alternatif demikian?, Jelaskan!

    3. Berdasarkan pemahaman anda terhadap karakteristik IPA, apakah materitayangan tersebut menunjukkan karakteristik IPA? Jika ya, apa alasan anda?

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    13/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 27

    SUB-UNIT 1.2

    KEDUDUKAN IPA SEBAGAI

    PROSES, PRODUK DAN SIKAP ILMIAH

    A. PENGANTARSudah siapkah Anda? Marilah kita mulai untuk mengikuti pembelajaran

    dalam sub-unit 2 ini. Materi dalam sub-Unit 2 ini akan mengajak Anda untuk

    mengkaji kedudukan IPA sebagai proses, produk, dan sikap ilmiah. Setelah Andamenyelesaikan belajar materi kajian dalam sub-Unit 2 ini, ada sejumlah

    kompetensi yang hendaknya akan Anda capai, yaitu Anda dapat 1) menjelaskan

    kedudukan IPA sebagai proses; 2) menunjukkan 9 macam keterampilan proses

    dasar dalam IPA; 3) memberi contoh keterampilan proses dasar; 4)

    menunjukkan 10 macam keterampilan proses terintegrasi; 5) memberi contoh

    keterampilan proses terintegrasi; 6) menjelaskan kedudukan IPA sebagai produk;

    memberi contoh produk-produk IPA; 7) mengidentifikasi fakta-fakta pada konsep

    yang dicontohkan; 8) mengidentifikasi konsep-konsep pada prinsip atau teori

    yang dicontohkan; 9) menjelaskan sikap ilmiah; 10) memberi contoh sikap-sikap

    ilmiah; dan 11) menghubungkan sikap ilmiah dengan sikap mengagungkan

    kebesaran Tuhan YME.

    B. URAIAN1. I PA sebagai Proses

    Mari kita telusuri materi kajian IPA sebagai proses dari sajian berikut ini.

    IPA sebagai proses mengandung pengertian cara berpikir dan bertindak untuk

    menghadapi atau merespons masalah-masalah yang ada di lingkungan. Jadi, IPA

    sebagai proses menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil

    (produk) inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui proses-

    proses ilmiah akan didapatkan temuan-temuan ilmiah. Perwujudan proses-proses

    ilmiah ini berupa kegiatan ilmiah yang disebut sebagai inkuiri/penyelidikan

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    14/46

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    15/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 29

    2) Menggolongkan/MengklasifikasiMenggolongkan adalah memilah berbagai obyek dan/atau peristiwa

    berdasarkan persamaan sifat khususnya, sehingga diperoleh kelompok sejenis dari

    obyek atau peristiwa yang dimaksud. Dua hal penting yang perlu dicermati dalam

    mengembangkan keterampilan mengklasifikasi adalah (1) kegiatan menghimpun

    hasil pengamatan dan menyajikan dalam bentuk tabel hasil pengamatan, dan (2)

    kegiatan memilah hasil pengamatan sesuai sifat khusus yang dimiliki oleh obyek

    dan/atau peristiwa serta menyajikannya dalam tabel klasifikasi atau penggolongan

    atau pengelompokan.

    Untuk mengetahui pemahaman Anda terkait dengan pengembangan

    keterampilan proses mengklasifikasi ini, cobalah Anda berlatih mengembangkan

    keterampilan ini melalui kegiatan mengumpulkan daun dari berbagai jenis

    tumbuhan dengan berbagai bentuk tulang daun yang dimiliki. Amati bentuk

    tulang daun dari berbagai jenis tumbuhan amatan, masukkan hasil pengamatan

    Anda ke dalam tabel hasil pengamatan bentuk-bentuk tulang daun. Kelompokkan

    daun-daun tersebut berdasarkan bentuk tulang daunnya! Gunakan tabel-tabel

    untuk mempermudah pencatatan data yang anda peroleh

    3) MengukurMengukur adalah kegiatan membandingkan benda yang diukur dengan

    satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk kegiatan

    mengukur diperlukan bantuan alat-alat ukur yang sesuai dengan benda yang

    diukur. Contoh kegiatan mengukur adalah mengukur panjang, lebar, tinggi almari

    dengan menggunakan alat ukur panjang yang sesuai yaitu meteran gulung (roll

    meter), bukan menggunakan penggaris plastik. Hal penting yang perludiperhatikan ketika akan menggunakan alat ukur adalah cara menggunakan alat

    ukur, kapasitas maksimal alat ukur, dan nilai skala alat ukur. Kesalahan dalam

    cara menggunakan alat ukur tertentu dapat menimbulkan kecelakaan kerja.

    4) MengkomunikasikanMengkomunikasikan adalah kegiatan menyampaikan perolehan fakta,

    konsep dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk audio, visual, dan/atau audio

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    16/46

    30 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    visual. Cara-cara komunikasi yang sering digunakan dalam ilmu pengetahuan

    selain dengan bahasa tulis maupun lisan adalah melalui sajian bentuk grafik, tabel,

    gambar, bagan, simbol/lambang, persamaan matematika. Contoh kegiatan

    mengkomunikasikan: mempresentasikan hasil pengamatan, membuat laporan

    penyelidikan, membacakan peta dan yang lainnya.

    5) Menginterpretasi DataMenginterpretasi adalah memberi makna pada data yang diperoleh dari

    pengamatan karena data tidak berarti apa-apa sebelum diartikan. Menginterpretasi

    berarti memberi arti/makna, misal: mengartikan tabel data, mengartikan grafik

    data. Menginterpretasi juga diartikan menduga dengan pasti sesuatu yang

    tersembunyi dibalik fakta yang teramati. Contoh: Berikut ini tabel data

    pengukuran suhu pada pemanasan 500 cc (500 ml) air selama 15 menit, dengan

    frekuensi pengukuran setiap 3 menit.

    Tabel Hasil Pengukuran Suhu pada Pemanasan Air

    No Frekuensi pengukuran Suhu

    1 0 menit 28 C

    2 3 menit ke 1 42,5 C

    3 3 menit ke-2 570C

    4 3 menit ke-3 730C

    5 3 menit ke-4 85,5 C

    6 3 menit ke-5 97,5 C mendidih

    Tabel di atas dapat diinterpretasi dari sudut pandang tertentu, misal

    interpretasi terhadap terjadinya kenaikan suhu selama menit-menit pemanasan.

    Dari data tersebut dapat diketahui sampai pada menit ke-6 pemanasan kenaikan

    suhu setiap 3 menit masih konstan, yaitu sebesar 14,50C. Kenaikan suhu sesudah

    6 menit pemanasan menjadi tidak teratur lagi. Oleh karena banyaknya kalor dalam

    suatu zat menentukan suhu zat itu, maka kemungkinan penyebab kenaikan suhu

    air menjadi tidak konstan adalah faktor pemanasan yang tidak konstan juga,

    sehingga mengakibatkan kalor yang diserap air pada pemanasan tersebut juga

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    17/46

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    18/46

    32 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    lainnya . Dari fakta tersebut menunjukkan tanaman yang diberi air terus tumbuh,

    sementara yang tidak diberi air mati. Jadi dapat disimpulkan tanaman memerlukan

    air untuk pertumbuhannya.

    b. Jenis-jenis Keterampilan Proses IPA Ter in tegrasi dan Pengertiannya1) Merumuskan Masalah

    Merumuskan masalah merupakan salah satu tahapan dari suatu kegiatan

    penyelidikan ilmiah, setelah masalah yang akan diteliti ditetapkan. Suatu masalah

    perlu dirumuskan agar jelas variabel-variabelnya dan jenis data yang perlu

    dikumpulkan. Masalah tersebut harus dapat dirumuskan sedemikian rupa sehingga

    hanya dapat dijawab dengan pengamatan dan percobaan di dunia ini. Rumusan

    tersebut yang kemudian disebut sebagai rumusan masalah (Arif, 1982: 28). Untuk

    itu dalam rumusan masalah harus secara tegas menunjukkan jenis variabelnya.

    Contoh: Bagaimanakah hubungan antara penerapan pendekatan siklus belajar

    dengan kemampuan siswa mengaplikasi konsep dalam pembelajaran IPA di kelas

    V, SD Kartika Kota Malang?.

    2) Mengidentifikasi VariabelMengidentifikasi variabel merupakan suatu kegiatan menentukan jenis

    variabel dalam suatu penelitian. Arikunto, (1993: 91) mengartikan variabel adalah

    obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

    3) Mendeskripsikan Hubungan Antar VariabelMendeskripsikan hubungan antar variabel perlu dilakukan karena

    deskripsi tersebut dapat memperjelas tentang bagaimana penelitian dilaksanakan,dan data apa yang harus dikumpulkan. Perhatikan rumusan masalah berikut.

    Bagaimanakah hubungan antara penerapan pendekatan siklus belajar dengan

    kemampuan siswa mengaplikasi konsep dalam pembelajaran IPA di kelas V SD

    Kartika Kota Malang?Hubungan antar variabelnya dapat dideskripsikan sebagai

    variabel bebas yaitu penerapan pendekatan siklus belajar ini mempengaruhi

    kemampuan mengaplikasi konsep. Jadi pendekatan siklus belajar merupakan

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    19/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 33

    tindakan penyelesaian masalah, sedangkan kemampuan mengaplikasi konsep

    merupakan akibat dari penerapan pendekatan siklus belajar.

    4) Mengendalikan VariabelMengendalikan variabel merupakan kegiatan menentukan atau mengatur

    variasi/macam-macam suatu variabel bebas penelitian. Contoh dari suatu rumusan

    masalah penelitian yang menyatakan: bagaimanakah peranan jumlah tetes

    yodium terhadap perubahan warna pada uji amilum tepung terigu? Dari rumusan

    masalah tersebut, dapat diinformasikan bahwa dalam penelitian ini variabel

    bebasnya adalah jumlah tetes yodium yang diberikan pada tepung terigu Cakra.

    Jumlah tetes jodium tersebut dikendalikan dengan cara mengatur pemberian

    jumlah tetes jodium yang berbeda-beda pada tepung untuk diketahui apakah

    perubahan warnanya juga berbeda?. Untuk menguatkan kebenaran pengaruh

    perubahan warna yang berbeda-beda pada tepung diakibatkan oleh variasi jumlah

    tetesan yodium yang diberikan, diperlukan pengontrol. Kontrol yang digunakan

    adalah pemberian tetes yodium sama banyak pada tepung terigu yang sama

    5) Mendefinisikan Variabel Secara OperasionalDefinisi secara operasional variabel adalah memberikan penjelasan secara

    operasional terhadap variabel penyelidikan agar jelas bagaimana kedudukan dan

    penggunaan variabel dalam penyelidikan. Contoh judul penyelidikan Peranan

    Ketinggian Benda Terhadap Waktu Jatuh Benda di Permukaan Tanah (materi

    diambil dari KD IPA SD/MI kelas V semester II tentang gerak karena gaya

    gravitasi). Definisi operasional variabel dari penyelidikan ini adalah sebagai

    berikut ini.Variabel bebas ketinggian benda (h) dari permukaan tanah yang berbeda-

    beda. Penyelidikan dilakukan dengan menjatuhkan benda yang

    massanya sama secara bergantian dan tegak lurus dari bermacam-

    macam ketinggian, misal: 1m, 2m, 3m dari permukaan tanah, untuk

    mengetahui apakah waktu jatuh dari ketinggian yang berbeda sama

    atau berbeda?

    Variabel kontrol: ketinggian benda (h) yang sama.

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    20/46

    34 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    Penyelidikan dilakukan dengan menjatuhkan benda yang massanya sama

    dari ketinggian yang sama pula, untuk mengetahui apakah waktu jatuh

    kedua benda tersebut juga sama?

    Variabel terikat: waktu jatuh benda (dicatat pada tabel pencatat data). Yang

    dicatat semua hasil/data penyelidikan baik dari variabel bebas maupun

    variabel kontrol.

    6) Memperoleh dan Menyajikan DataData yang diperoleh dari percobaan/penyelidikan dicatat, kemudian

    disusun secara sistematis. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk tabel,

    grafik, dan atau/ gambar disesuaikan dengan jenis datanya. Contoh tabel data

    untuk percobaan yang dicontohkan di atas adalah disajikan di bawah ini.

    Tabel 2.5 Data Peranan Ketinggian Benda Terhadap Waktu Jatuh Benda

    No Tinggi tempat (h) dalam meter Waktu jatuh (t) dalam detik

    1 1 .

    2 2 .

    3 3 .

    4 1 (kontrol) .

    7) Menganalisis DataData percobaan yang telah dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk

    sajian data yang sesuai dengan jenisnya, selanjutnya perlu dianalisis dulu

    sebelum ditarik kesimpulannya. Kegiatan menganalisis data diartikan sebagai

    menginterpretasi data, selanjutnya hasil interpretasi data dibandingkan dandiintegrasikan dengan teori yang relevan dengan masalah penyelidikan, dan/atau

    dibandingkan dan diintegrasikan dengan temuan penelitian lain yang relevan

    8) Merumuskan HipotesisHipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari peneliti

    terhadap permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis dirumuskan

    berdasarkan hasil kajian teori yang relevan. Contoh:, jika masalahnya dirumuskan

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    21/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 35

    sebagai Apakah ketinggian benda menentukan waktu jatuh benda?. Maka

    hipotesis dari rumusan masalah tersebut adalah Waktu jatuh benda diduga atau

    kemungkinan ditentukan oleh ketinggian kedudukan benda yang jatuh. Jawaban

    tersebut masih perlu diuji kebenarannya melalui percobaan/penyelidikan.

    9) Merancang PenelitianMerancang penelitian merupakan keterampilan proses yang terdri dari

    urutan berbagai keterampilan proses. Keterampilan proses merancang penelitian

    dapat dikembangkan di SD/MI diawali di kelas tinggi (IV, V, dan VI). Secara

    berurutan kegiatan merancang penelitian minimal terdiri atas proses-proses IPA:

    (1) membuat pertanyaan-pertanyaan (merumuskan masalah) dari sebuah topik

    pembelajaran yang sesuai untuk didekati melalui penyelidikan, (2) merumuskan

    hipotesis, (3) memilih alat dan bahan dan merancang cara kerja percobaaan untuk

    menguji hipotesis yang difasilitasi oleh guru, (4) memperkirakan hasil yang

    diharapkan dari masalah yang akan dipecahkan, dan (5) membuat format pencatat

    data untuk mengumpulkan data.

    10)Melakukan Penyelidikan/PercobaanKeterampilan proses melakukan percobaan yang dapat dikembangkan di

    SD/MI dalam mata pelajaran IPA adalah percobaan-percobaan sederhana yang

    dilakukan di SD/MI adalah untuk membangun konsep-konsep, dan/atau prinsip-

    prinsip dasar IPA, bukan membangun teori baru, atau menerapkan teori. Contoh:

    melakukan percobaan berdasarkan rancangan penyelidikan yang telah dibuat atau

    melakukan percobaan atau penyelidikan berdasarkan rancangan cara kerja

    percobaan yang telah dirancang guru, untuk membangun konsep dasar IPA yangdipelajari.

    2. I PA sebagai ProdukProduk IPA adalah sekumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan

    analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Pudyo (1991: 2)

    menyebutkan bentuk-bentuk produk IPA meliputi istilah, fakta, konsep, prinsip,

    dan prosedur.

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    22/46

    36 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    Produk IPA yang disebut istilah adalah sebutan, simbol atau nama dari

    benda-benda dan gejala-gejala alam, orang, tempat. Contoh: malaria (sebutan),

    lamda (simbol untuk panjang gelombang), matahari (nama benda), angin puting

    beliung (gejala alam), Newton (nama orang), Galapagos (nama tempat).

    Iskandar (1997: 3) menyatakan bahwa fakta adalah pernyataan-pernyataan

    tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang benar-

    benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Sementara itu Susanto

    (1991: 3) mengartikan fakta sebagai ungkapan tentang sifat-sifat suatu benda,

    tempat, atau waktu adanya atau terjadinya suatu benda atau kejadian. Sifat yang

    dimaksud dapat berupa wujud, bentuk, bangun, ukuran, warna, bau, rasa dan yang

    lainnya. Contoh;

    1) fakta mengenai sifat: air jeruk rasanya asam.2) fakta mengenai waktu: Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal

    17 Agustus 1945.

    3) fakta mengenai tempat: Ujung Kulon (tempat suaka badak bercula satu)4) fakta mengenai orang: Mukibat (adalah orang Indonesia penemu teknik

    menyambung singkong).

    Konsep dapat diartikan dari beberapa tinjauan. Susanto (1990/1991: 3)

    mengartikan konsep dari berbagai sudut pandang, (1) konsep dapat merupakan

    istilah yang sudah diberi makna khusus, (2) konsep dapat merupakan penjelasan

    tentang ciri-ciri khusus dari sekelompok benda, gejala, atau kejadian, atau

    penjelasan tentang ciri-ciri utama untuk mengklasifikasikan atau mengkategorikan

    sekelompok benda atau kejadian. Sedangkan Iskandar (1997: 3) mengartikan

    konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA. Jadi konsepmerupakan hubungan antara fakta-fakta yang memang berhubungan. Contoh:

    1) Konsep merupakan istilah yang diberi makna khusus: gerhana adalah istilah,tetapi jika gerhana tersebut diberi makna khusus menjadi sebuah konsep

    tentang gerhana. Makna khusus yang dimaksud adalah Gerhana adalah

    peristiwa alam terhalangnya cahaya sampai ke bumi.

    2) Konsep yang merupakan penjelasan ciri-ciri khusus dari sekelompok benda:Konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol,

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    23/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 37

    bensin, spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah

    sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu

    tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih

    rendah, tidak dapat dimampatkan.

    3) Konsep yang merupakan hubungan antara fakta-fakta, yaitu konsep bunyi .Fakta-fakta yang berhubungan misalnya (i) gong dipukul bergetar

    menghasilkan bunyi, (ii) dawai gitar dipetik bergetar menghasilkan bunyi,

    (iii) kaleng dipukul bergetar menghasilkan bunyi, terompet ditiup

    membrannya bergetar menghasilkan bunyi dan fakta yang lainnya. Fakta-

    fakta tersebut berhubungan dalam hal benda yang bergetar-menghasilkan

    bunyi. Dari fakta-fakta yang berhubungan ini dibuatlah konsepbunyi

    sebagai bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari getaran suatu benda.

    Prinsip diartikan sebagai generalisasi tentang hubungan antara konsep-

    konsep (Iskandar, 1997: 3). Contoh prinsip dalam IPA: Semua benda dipanaskan

    mengalami kenaikan suhu. Prinsip tersebut menghubungkan konsep-konsep

    benda, pemanasan, suhu. Prinsip ini dibangun melalui berpikir analitik, sebab

    merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa fakta. bersifat tentatif

    karena prinsip sewaktu-waktu dapat berubah jika observasi baru dilakukan

    menghasilkan hal baru. Para ilmuwan mengatakan bahwa prinsip merupakan

    deskripsi yang paling tepat tentang obyek atau kejadian/fenomena. Dalam IPA

    prinsip dapat berupa hipotesis, teori atau hukum. Contoh: hukum Mendel, hukum

    Newton.

    Pertanyaan un tuk didiskusikan:Coba sebutkan pernyataan Hukum III Newton!. Mengapa Hukum Newton tersebut

    disebut prinsip IPA?

    Produk dalam IPA dapat berupa prosedur. Prosedur diartikan sebagai

    langkah-langkah dari suatu rangkaian kejadian, suatu proses, atau suatu kerja

    (Susanto,1991: 4).

    Contoh prosedur:

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    24/46

    38 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    Prosedur kerja generator pembangkit listrik Prosedur fotositesis Proses terjadinya angin Proses fermentasi alkohol

    3. I PA sebagai Sikap I lmiahSikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh

    ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan (Iskandar, 1996/1997: 11). Sikap-

    sikap ilmiah meliputi:

    a. Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak

    dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang. Contoh: Seorang peneliti

    menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus

    mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.

    b. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang

    mendukung kesimpulan itu. Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan

    hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip,

    maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan

    lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.

    c. Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain,

    walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri.

    Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung

    gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya

    sendiri.

    d. Tidak mencampur-adukkan fakta dengan pendapat. Contoh: tinggi batang

    kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima

    hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot

    A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat

    bukan fakta.

    f. Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk

    cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh,

    selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya

    sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    25/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 39

    dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-

    benar akurat.

    g. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi

    seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu

    merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki. Contoh: Orang

    menganggap hal yang biasa ketika melihat benda-benda jatuh, tetapi tidak

    biasa bagi seorang Issac Newton pada waktu itu. Beliau berpikir keras

    mengapa buah apel jatuh ketika dia sedang duduk istirahat di bawah pohon

    tersebut. Pemikiran ini ditindaklanjuti dengan menyelidiki selama bertahun-

    tahun sehingga akhirnya ditemukannya hukum Gravitasi.

    C. LATIHAN1. Kumpulkan daun sebanyak-banyaknya, amati dan catat datanya ke dalam tabel

    di bawah ini!

    Tabel Hasil Pengamatan Bentuk-bentuk Tulang Daun

    No Nama

    tumbuhan

    Bentuk tulang daun

    menyirip sejajar Menjari Melengkung

    1 Lombok - - -

    2 Dst

    3

    Dst

    Tabel Hasil Klasifikasi/Penggolongan Daun Berdasarkan Bentuk Tulang Daunnya

    No

    Kelompok tumbuhan berdasarkan bentuk-bentuk tulang daun

    menyirip Sejajar Menjari Melengkung

    1 Lombok ? ? ?

    2

    Dst

    Mangga

    Dst

    ? ? ?

    2. Amati Tabel data di bawah ini, prediksikan apa yang mungkin akan terjadiselanjutnya pada tanaman kacang tanah pada pot nomor V pada hari ke-8?

    jelaskan mengapa terjadi seperti itu?

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    26/46

    40 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    Tabel Hasil Percobaan Peranan Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang

    Tanah

    No Pengukuran

    tinggi batang

    hari ke...

    Pot I

    cm

    Pot II

    cm

    Pot III

    cm

    Pot IV

    cm

    Pot V

    cm(tanpa

    air)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    -

    0,5

    1,2

    2,0

    2,8

    3,7

    4,5

    5,3

    -

    0,5

    1,1

    1,9

    2,8

    3,6

    4,5

    5,4

    -

    0,6

    1,2

    2,0

    2,8

    3,6

    4,4

    5.3

    -

    0,5

    1,2

    2,0

    2,85

    3,6

    4,5

    5,4

    -

    -

    0,4

    0,45

    0,5

    0,5

    0,5

    ....?

    3. Apakah sifat hidung mancung itu disebut fakta?. Jika setuju atau tidaksetuju, kemukakan dengan alasan yang logis!

    Rambu-rambu Jawaban Latihan

    1. Dalam mengembangkan/menggunakan KP IPA mengklasifikasi yang perludiingat adalah adanya dua (2) langkah kegiatan utama, yaitu (1) kegiatan

    mengamati ciri obyek yang dijadikan dasar klasifikasi dan menghimpun data

    pengamatan dalam sebuah tabel hasil pengamatan, dan ke (2) kegiatan

    memilah obyek yang diklasifikasi untuk diklasifikasikan ke dalam kelompok

    yang sesuai dengan ciri khususnya, kemudian memasukkannya ke dalam

    tabel klasifikasi.

    2. Diprediksikan tanaman kacang tanah pada pot V (tanaman coba tanpa diberiair), pada hari ke 8 akan mati, karena tanaman tersebut sejak awal sampai hari

    ke 7 tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang normal seperti

    keempat tanaman coba lainnya. Sementara keempat tanaman lainnya makin

    lama makin bertambah tinggi, sedangkan tanaman pada pot V tetap 0,5 cm

    atau jawaban lain yang semakna.

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    27/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 41

    3. Sifat hidung mancung bukan fakta tetapi persepsi atau hasil interpretasi,karena hidung mancung bukan ukuran hasil pengamatan, selain itu sifat

    mancung itu relatif. Si Fulan mengatakan mancung, belum tentu bagi si

    Anang. Sementara fakta itu adalah berupa sifat (tetapi sama untuk semua

    orang), waktu, tempat, dan orang. Jadi hidung mancung bukan fakta.

    D. RANGKUMANKedudukan IPA pada dimensi proses ditunjukkan oleh sejumlah

    keterampilan proses IPA dasar dan terintegrasi. Keterampilan proses IPA

    diartikan sebagai keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan. Dalam proses

    IPA terkandung cara kerja dan cara berpikir untuk kemajuan IPA itu sendiri.

    Proses-proses IPA yang termasuk ke dalam keterampilan proses IPA dasar adalah

    mengamati, mengukur, mengklasifikasi, menginterpretasi, memprediksi,

    mengkomunikasikan hasil, menggunakan alat, menarik kesimpulan. Proses-proses

    IPA yang termasuk ke dalam keterampilan proses IPA terintegrasi adalah

    merumuskan masalah penelitian/percobaan, mengidentifikasi dan

    mendeskripsikan variabel, mendeskripsikan hubungaan antar variabel,

    mengendalikan dan kemungkinan mengontrol variabel, mendefinisikan variabel

    secara operasional, memperoleh dan menyajikan data, mengolah data, menyusun

    hipotesis, merancang penelitian/penyelidikan, melakukan penelitian/penyelidikan.

    Pada tataran penerapan, keterampilan proses dasar lebih sederhana

    dibanding dengan penerapan keterampilan proses terintegrasi yang lebih

    kompleks. Penerapan keterampilan proses terintegrasi lebih rumit karena

    memerlukan penggunaan keterampilan proses yang lain. Keterampilan proses

    dasar merupakan modal dasar untuk dapat mengembangkan keterampilan proses

    terintegrasi.

    Kedudukan IPA pada dimensi produk mengkaji produk-produk IPA yang

    diperoleh dari kegiatan serangkaian proses-proses IPA. Produk-produk IPA

    meliputi istilah, fakta, konsep, prinsip, dan prosedur (urutan proses dari suatu

    kejadian/fenomena alam).

    Kedudukan IPA pada dimensi sikap: dipahami sebagai sikap-sikap yang

    diperlukan oleh para ilmuwan dalam melakukan proses-proses ilmiah. Sikap-sikap

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    28/46

    42 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    ilmiah meliputi: obyektif terhadap fakta, tidak cepat mengambil kesimpulan jika

    data yang mendukung belum kuat/lengkap, berhati terbuka, berhati-hati, tidak

    mencampur adukkan fakta dengan pendapat, ingin menyelidiki

    D. TES FORMATIFBacalah dengan seksama pertanyaan-pertanyaan yang akan Anda kerjakan!,

    pahami maksudnya! Jawablah pertanyaan dengan memberikan uraian secara jelas

    dan runtut!

    1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan proses dasar?2. Sebutkan pula jenis-jenis keterampilan proses dasar tersebut! Apa yang

    dimaksud dengan keterampilan proses terintegrasi?

    3. Sebutkan jenis-jenis keterampilan proses terintegrasi!5. Identifikasikan keterampilan proses IPA terintegrasi dari sebuah judul

    percobaan sederhana berbunyi Pertumbuhan Tanaman Jagung Ditinjau Dari

    Jenis Tekstur Tanah. Berdasarkan judul tersebut jawablah pertanyaan-

    pertanyaan berikut ini!

    a. Buatlah tiga rumusan masalahnya!b. Identifikasikan jenis variabel bebas, variabel terikat, dan variabel

    kontrolnya!, dan deskripsikan masing-masing variabel dengan jelas!

    c. Definisikan secara operasional masing-masing variabel hasil identifikasiAnda!

    6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan IPA sebagai produk!

    7. Sebutkan 5 macam produk IPA!

    8. Identifikasikan fakta-fakta dari sebuah konsep: pemuaian pada benda padat!

    9. Identifikasikan konsep-konsep pada prinsip yang berbunyi: besarnya gaya

    mempengaruhi kecepatan gerakan suatu benda!

    10. Jelaskan apa sikap ilmiah itu?

    11. Identifikasikan contoh sikap ilmiah apa saja yang terkembangkan pada

    pembelajaran IPA kelas IV Semester II tentang KD 7.1: Menyimpulkan

    hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak

    suatu benda.

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    29/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 43

    12. Jelaskan bagaimana kita menghubungkan sikap ilmiah dengan sikap

    mengagungkan kebesaran Tuhan YME?

    E. UMPAN BALIK

    Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban sub-Unit 1.2 yang

    terdapat pada bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar.

    Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda

    terhadap materi sub-Unit 1.2.

    Rumus:

    Skor jawaban Anda yang benar

    Tingkat penguasaan = X 100%

    Skor total (75)

    Penentuan Skor : Setiap butir soal yang dijawab dengan benar (100%) diberi

    skor berbeda. Jika jawaban benar, setiap butir nomor diberi

    skor 5, kecuali butir soal nomor 5 diberi skor 20 jika

    jawabannya benar.

    Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :

    90100% = baik sekali

    80 - 89% = baik

    7079% = cukup

    < 70% = kurang

    Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan

    dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat

    penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi

    sub-Unit 1.2 terutama bagian yang belum Anda kuasai.

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    30/46

    44 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    31/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 45

    SUB-UNIT 1.3

    HAKIKAT PEMBELAJARAN IPA

    A. PENGANTAR

    Sub-Unit 1.3 ini akan mengajak Anda untuk mengkaji secara cermat dan

    seksama hal-hal yang berkenaan dengan hakikat pembelajaran IPA SD/MI. Untuk

    itu marilah kita baca secara seksama paparan bahan ajar pada bagian ini. Setelah

    pengkajian secara mendalam tentang materi sub-Unit 3 ini diharapkan Anda dapat

    1) menjelaskan pengertian belajar dan pembelajaran IPA menurut teori belajar

    behavioristik; 2) menjelaskan pengertian belajar dan pembelajaran IPA menurut

    teori konstruktivistik; 3) menjelaskan dampak pengertian belajar dan

    pembelajaran IPA menurut teori behavioristik terhadap pembelajaran IPA SD/MI;

    dan 4) menjelaskan dampak pengertian belajar dan pembelajaran IPA menurut

    teori konstruktivistik terhadap pembelajaran IPA SD/MI

    B. URAIAN

    Sudah kenalkah Anda dengan teori-teori belajar? Bagi anda yang sudah

    mengenal marilah disegarkan kembali memori terhadap teori-teori tersebut,

    sedangkan bagi anda yang belum kenal marilah mengkaji teori-teori belajar

    tersebut agar memahami apa sebenarnya belajar itu.

    1. Teori Belajar dan Pembelajaran Behaviori stikTeori belajar perilaku (behavioristik) merupakan teori belajar yang

    dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu: (i) Ivan Pavlov dengan teori classical

    conditioning, (ii) Skinner dengan teori operant conditioning, dan (iii) Bandura

    dengan teori observasional atau teori belajar sosial. Secara umum teori belajar

    perilaku menyatakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan perilaku yang

    dapat diamati, yang terjadi melalui terkaitnya stimulus-stimulus dan respon-

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    32/46

    46 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    respon menurut prinsip-prinsip mekanistik (Dahar, 1989: 19). Dari pengertian

    tersebut dapat dikatakan belajar melibatkan terbentuknya hubungan-hubungan

    tertentu antara satu seri stimulus (serangkaian stimulus) dengan respon-respon.

    Yang dimaksud dengan stimulus adalah penyebab belajar (yaitu lingkungan,

    sesuatu yang bertindak terhadap organisme yang menyebabkan organisme

    tersebut memberikan respon-respon (tanggapan). Para penganut teori perilaku

    (behaviourist)berpendapat, bahwa sudah cukup bagi siswa untuk megasosiasikan

    stimulus-stimulus dan respon-respon, dan diberi penguatan bila mereka

    memberikan respon yang benar. Para penganut teori ini tidak mempersoalkan apa

    yang terjadi dalam pikiran siswa sebelum dan sesudah respon dibuat.

    Ahli lain menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang

    relatif permanen sebagai hasil dari tindakan penguatan (reinforcement)

    (Hergenhahn, 1982 dalam Sutrisno & Kresnadi, 2007: 2-2). Tingkah laku sebagai

    padanan behaviour merupakan media yang dapat digunakan untuk menunjukkan

    suatu struktur telah dipelajari atau tingkah laku merupakan fungsi dari stimulus,

    pujian atau hukuman (Blackman, 1984 dalam Sutrisno, dkk. 2007: 2). Dalam

    pembelajaran, stimuli, pujian atau hukuman merupakan kejadian yang dibuat

    secara sengaja oleh guru. Respons siswa terhadap stimuli diaktualisasikan dalam

    bentuk tingkah laku. Jadi, tingkah laku dipandang sebagai hasil dari kegiatan

    pembelajaran.

    b. Pembelajaran Behavior istik

    Apa dan bagaimanakah pembelajaran behavioristik itu? Pembelajaran

    behavioristik merupakan bentuk pembelajaran yang menggunakan teori

    behaviourisme. Artinya bahwa dalam pembelajaran tersebut menekankan padapemberian stimuli, pujian atau hukuman untuk memperoleh respons siswa sebagai

    bentuk hasil belajarnya, dan menggunakan lingkungan belajar sebagai bagian

    penting dari pembelajaran. Sutrisno & Kresnadi, (2007: 2-3) menyatakan bahwa

    ciptakan lingkungan yang sesuai, maka anda akan dapat membangun suatu

    habitat yang anda kehendaki. Dengan demikian ada dua hal penting dalam

    pembelajaran behavioristik yaitu (i) materi bahan ajar disusun secara hirarkis

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    33/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 47

    (berurutan), dan (ii) lingkungan belajar siswa dimanipulasi sedemikian rupa

    sehingga mendorong siswa belajar.

    Salah satu bentuk realisasi pembelajaran behavioristik adalah seperti yang

    dikemukakan oleh Gagne yang dikenal dengan sebutan teori Hierarki Belajar

    Gagne. Prosedur yang ditempuh adalah yang dimulai dari (i) menetapkan secara

    verbal deskripsi operasional sejumlah variabel kemampuan yang diharapkan

    (sekarang disebut tujuan pembelajaran/sasaran belajar), (ii) membuat hipotesis

    hubungan hirarki antar variabel, (iii) menetapkan model hirarki belajar untuk

    mewujudkan hubungan antar variabel yang dihipotesiskan, serta (iv) menetapkan

    sejumlah tata cara untuk memvalidasi hirarki.

    Contoh Penerapan Pembelajaran Behaviouristik

    Mata Pelajaran : IPA SD

    Kelas : 4

    Langkah-langkah :

    1) Menetapkan tujuan mata pelajaran IPA SD Kelas, ada 7 butir tujuan. Tujuanmata pelajaran ini sama untuk semua tingkatan kelas, sedangkan yang

    membedakan antar tingkatan kelas adalah adalah tujuan yang dirumuskan

    dalam SK dan KD (tujuan-tujuan ini tujuan yang dihipotesiskan untuk dicapai

    siswa). Terdapat dua kemungkinan bagi para siswa dalam pembelajaran dan

    penguatan mata pelajaran yaitu (1) menguasai , atau (2) tidak menguasai.

    2) Menyusun materi bahan ajar yang diduga dapat mewujudkan kompetensi-kompetensi. Materi bahan ajar tersebut yang tersurat dalam rumusan KD mata

    pelajaran di semua semester (ganjil dan genap). Contoh: di semester ganjil

    materi ajar kelas 4 tersusun secara terurut mulai KD 1.1 s.d KD 6.3, disemester genap KD 7.1 s.d KD 11.3.

    3) Menyusun urutan belajar. Dalam tahap ini guru membelajarkan siswamengikuti hirarki KD-KD dalam kurikulum. Jika misalnya KD 1.1 sudah

    berhasil diselesaikan dan dikuasai berdasarkan standar yang telah ditetapkan,

    maka pembelajaran baru boleh dilanjutkan ke KD 1.2, dan seterusnya.

    Penguatan-penguatan yang diberikan berupa latihan atau tugas. Jika siswa-

    siswa dapat berhasil menyelesaikan latihan/tugas dengan baik sesuai standar,

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    34/46

    48 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    siswa merasa senang dan mendapat pujian, tetapi manakala belum berhasil

    siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki (ini merupakan hukuman).

    4) Menetapkan cara untuk memvalidasi hirarki belajar. Misal, dengan cara:mengukur hasil belajar dari materi ajar yang disusun secara hirarkis dari yang

    sederhana ke yang kompleks, dari yang mudah ke yang sulit, dari yang

    konkrit ke yang abstrak, dari yang dekat ke yang jauh, melalui teknik tes dan

    non tes yang meliputi domain/ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    Domain kognitif merujuk apa yang dipikirkan seseorang; domain afektif

    (sikap) merujuk kepada apa yang dirasakan seseorang, dan domain

    psikomotorik (keterampilan) merujuk kepada yang dilakukan seseorang.

    Hasil belajar dari tiga domain ini terbentuk dan tercermin secara simultan.

    2. F il osofi Teori Belajar KonstruktivistikTeori belajar konstruktivistik dikembangkan dari teori Developmental

    Piaget. Dalam teori developmental, Piaget mengemukakan empat periode

    perkembangan intelektual manusia sejak dilahirkan sampai dengan puncak

    perkembangannya. Empat periode perkembangan inletektual manusia yang

    dimaksud yaitu: (a) periode sensori-motor, (b) pra-operasional, (c) konkrit

    operasional, dan (d) operasional formal (berpikir abstrak) atau hipotetiko-deduktif

    (Dahar, 1989: 152). Masing-masing tahap perkembangan intelektual tersebut akan

    dipaparkan berikut ini.

    a. Per iode Sensor i M otor (0-2 tahun )Periode sensori motor menempati dua tahun pertama dalam masa

    kehidupannya. Selama periode ini anak mengatur alamnya didominasi oleh

    indera-inderanya (sensori) dan tindakan-tindakannya (motor). Selama periode ini

    bayi tidak mempunyai konsepsi object permanence. Contohnya bila suatu benda

    disembunyikan, ia gagal untuk menemukannya. Pengalaman terus bertambah

    selama periode ini sampai mendekati akhir periode sensori motor, bayi mulai

    menyadari bahwa benda yang disembunyikan itu masih ada, dan ia mulai

    mencarinya sesudah dilihatnya benda itu disembunyikan. Konsep-konsep yang

    tidak ada pada waktu lahir, antara lain konsep-konsep ruang, waktu, kausalitas,

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    35/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 49

    berkembang dan terinkorporasi (terjadi, tergabung) ke dalam pola-pola perilaku

    anak.

    b. Per iode Pra-operasional (2-7 tahun )Rentang umur anak 2 sampai 7 tahun inilah yang disebut oleh Piaget

    sebagai periode pra-operasional. Dinamakan pra-operasional karena pada rentang

    umur ini anak belum mampu melaksanakan operasi-operasi mental, seperti yang

    telah dikemukakan terdahulu, seperti menambah, mengurangi dan yang lain-lain.

    Ciri-ciri yang dapat dikenali dari periode pra-operasional ini adalah 1)

    kemampuan menalar transduktif; 2) berpikir irreversibel (tidak dapat balik); 3)

    sifat egosentris, dan 4) lebih berpikir statis tentang suatu peristiwa daripada

    transformasi suatu keadaan ke keadaan lain.

    1) Kemampuan menalar transduktif

    Kemampuan menalar transduktif dimiliki oleh anak pada rentang usia 2-4

    tahun yang disebut sebagai sub-periode pra-logis. Sub-periode kedua dari periode

    pra-operasional adalah berada pada rentang usia 4-7 tahun, yang disebut sub-

    periode intuitif. Kemampuan menalar transduktif menurut Piaget (Dahar, 1989:

    153) mengatakan penalaran anak bukan deduksi dan bukan pula induksi.

    Pemikiran ini bergerak dari khusus ke khusus, tanpa menyentuh yang umum.

    Anak melihat suatu hubungan hal-hal tertentu yang sebenarnya hubungan tersebut

    tidak ada. Contoh berpikir transduktif tersebut misalnya saya belum tidur jadi

    belum sore.Dari pernyataan anak tersebut sebenarnya tidak ada hubungan antara

    belum tidur dengan sore hari, tetapi anak tersebut menghubungkannya

    berdasarkan pola pikirnya sendiri, bukan hubungan antar dua hal yang khususdengan umum atau antara umum dengan khusus.

    2) Berpikir irreversibel

    Berpikir irreversibel artinya anak tidak mampu memecahkan masalah

    yang memerlukan berpikir reversibel.Contohnya sebagai berikut; Apakah kamu

    mempunyai saudara? Ya Siapa namanya? Hasan Apakah Hasan

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    36/46

    50 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    mempunyai saudara? Tidak Jadi dari contoh tersebut secara jelas dapat

    dipahami bahwa anak belum dapat berpikir balik.

    3) Sifat egosentris

    Anak bersifat egosentris. Fenomena berpikir egosentris ditunjukkan oleh

    anak kesulitan untuk menerima pendapat orang lain. Sifat egosentris yang

    dimaksud memasuki kawasan bahasa dan komunikasi, bukan personalitas

    (individu) anak. Contoh: pada waktu anak pra-operasional bermain bersama-sama.

    Pembicaraan egosentris mereka adalah bahwa anak-anak itu saling berbicara

    tetapi sebetulnya tanpa mengharapkan saling berbicara atau saling menjawab.

    4)Berpikir Statis.Bila kepada anak yang berkemampuan berpikir statis tersebut ditunjukkan

    dua bola dari plastisin yang sama besarnya. Selanjutnya salah satu bola tersebut

    diubah bentuknya seperti sosis. Kemudian kepada anak tersebut ditanyakan

    masih sama banyakkah zat pada kedua lilin ini?, anak akan menjawab yang

    berbentuk sosis lebih besar.

    c. Per iode Operasional Konkret (7-11 tahun)Periode ini merupakan awal dari berpikir rasional, artinya anak memiliki

    operasi-operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah konkret.

    Operasi anak pada periode ini terikat pada pengalaman perorangan. Operasi-

    operasi itu konkret bukan operasi-operasi formal. Anak belum dapat berurusan

    dengan materi abstrak seperti hipotesis dan proposisi-proposisi verbal. Berpikir

    operasional konkret lebih stabil dibanding dengan berpikir statis yang terdapat

    pada anak pra-operasional.

    Ciri-ciri umum yang ditunjukkan oleh anak pada periode operasional

    konkret yaitu: (1) mampu menyusun urutan seri objek, (2) mengalami

    kemampuan berbahasa, (3) sifat egosentris berkurang, bergeser ke sosiosentris

    dalam berkomunikasi, dan (4) sudah dapat menerima pendapat orang lain.

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    37/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 51

    d. Per iode Operasional F ormal (11 tahun ke atas)Periode ini ditandai oleh kemampuan anak dalam operasi-operasi konkret

    untuk membentuk operasi-operasi yang lebih kompleks. Periode ini disebut juga

    tahap adolesen. Anak mulai dapat memecahkan masalah verbal yang serupa.

    Misal: Abas lebih putih dari Hasan. Abas lebih hitam dari Budi. Siapakah yang

    terhitam dari ketiga anak ini?

    Ciri-ciri umum anak pada periode operasional formal yaitu:

    1) berpikir hipotetis-deduktif (dapat merumuskan banyak alternatif hipotesisdalam menanggapi masalah, dan memeriksa data terhadap hipotesis untuk

    membuat kputusan yang layak; tetapi belum dapat menerima atau menolak

    hipotesis)

    2) berpikir proposisional (dapat menangani pernyataan/proposisi proposisiyang memerikan data konkret, dan dapat menangani proposisi yang

    berlawanan dengan fakta)

    3) berpikir kombinatorial (berpikir meliputi semua kombinasi benda-benda,gagasan-gagasan atau proposisi-proposisi yang mungkin)

    4) berpikir refleksif (dapat berpikir tentang berpikirnya)Jadi berdasarkan teori ini, penerapannya dalam mengajar adalah bahwa

    mengajar perlu memperhatikan tahap perkembangan intelektualnya. Setiap

    individu dalam perkembangan intelektualnya selalu melalui tahapan-tahapan

    tersebut tetapi yang dapat berbeda dalah kecepatan perkembangannya.

    3. Belajar Konstruk tivistikBelajar kontruktivistik mengedepankan dan mengakui bahwa anak

    memiliki pengetahuan sebelum mengikuti pembelajaran. Pengetahuan yang

    dimiliki anak sebelum mengikuti pembelajaran inilah yang disebut sebagai

    pengetahuan awal. Pengetahuan awal anak dapat diperoleh dari sumber-sumber

    belajar yang tersedia di luar sekolah atau dari pembelajaran sebelumnya. Hal ini

    berlawanan dengan belajar absolutime yang menganggap anak sebagai botol

    kosong yang dapat diisi pengetahuan dari guru.

    Pengetahuan awal siswa mengarahkan perhatiannya pada satu atau dua hal

    tertentu dari seluruh materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian pengetahuan

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    38/46

    52 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    awal ini sebagai penyaring terhadap pengetahuan baru yang dipelajari.

    Pengetahuan awal ini juga menentukan bangunan pengetahuan yang baru

    dikonstruksi (dibangun). Contoh: ketika guru menjelaskan tentang kalor/panas

    dapat berpindah secara merambat, maka dalam pikiran anak telah ada

    pengetahuan awal tentang panas (dalam diri anak terpikir tentang api, matahari,

    air mendidih); dan berpindah (dimaknai berjalan/bergerak berpindah tempat), dan

    merambat (dimaknai anak sebagai menjalar, berjalan dengan cara berpegangan

    sesuatu agar tidak terpeleset/terjatuh). Pemikiran anak seperi itu belum sesuai

    dengan keinginan gurunya kan? Nah pemikiran awal seperti inilah yang perlu

    diperbaiki oleh guru dalam proses pembelajaran untuk diarahkan kepada

    pemikiran para ilmuwan (diarahkan kepada konsep ilmiah). Dalam proses belajar

    seperti ini anak mencari makna sendiri, untuk pembenarannya dibantu guru.

    Makna pembelajaran dalam paradigma konstruktivistik tentunya tidak

    akan lepas dari makna belajar dalam paradigma konstruktivistik. Dengan

    demikian pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran yang menekankan

    kepada minimal tiga hal penting yaitu bahwa pertama belajar itu adalah proses

    aktif mengkonstruksi pengetahuan; kedua aktif membentuk keterkaitan (link)

    antara pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan pengetahuan yang sedang

    dipelajari; ketigamelakukan interaksi dengan siswa yang lain. Contoh: Anak yang

    belajar menulis awal. Awalnya anak dibantu gurunya bagaimana cara memegang

    pensil yang benar. Selanjutnya bagaimana menggerakkan pensil yang benar untuk

    menulis, yaitu dengan cara tangan anak dipegang oleh guru lalu digerakkan sesuai

    bentuk tulisan. Lama- kelamaan anak dilepas sendiri untuk menulis. Nah pada

    saat ini anak terus mengingat kembali apa yang pernah dilakukan bersama

    gurunya, selama kurun waktu ini anak terus-menerus memperbaiki pengetahuansebelumnya.

    Menurut paham konstruktivis, belajar merupakan suatu konstruksi (bentukan)

    dari kegiatan atau tindakan seseorang. Pengetahuan ilmiah itu berevolusi, berubah

    dari waktu ke waktu. Pemikiran ilmiah yang dimiliki siswa bersifat sementara,

    tidak statis dan merupakan proses konstruksi dan reorganisasi yang berlangsung

    terus menerus dan setiap pengetahuan mengandalkan suatu interaksi dengan

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    39/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 53

    pengalaman. Berdasarkan hal tersebut, konstruktivis menyatakan bahwa belajar

    adalah ;

    a. proses aktif dan konstruktif yang terjadi di lingkungan luar kelasb. mengubah informasi menjadi proses mentalc. membangun pengetahuan dan pengertian dari pengalaman pribadid. mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman lama (asimilasi)e. membangun pengetahuan baru dari fenomena lama (akomodasi)f. proses kognitif untuk memecahkan masalah dunia nyata, menggunakan alat

    yang tersedia dalam situasi pemecahan masalah.

    g. bersifat situasional, interaktifh. bekerja dengan teman dalam konstruksi sosial yang berarti bagi dirinyai. proses pribadi terus-menerus untuk memonitor kemajuan belajar

    Berikut ini disajikan gambaran perbandingan antara paradigma behavioris

    dengan konstruktivis

    Tabel Perbandingan Paradigma Behavioristik dengan Konstruktivis pada Dimensi

    Kurikulum

    Dimensi Paradigma Behavioris Paradigma KonstruktivisSilabus Daftar materi obyek belajar;

    pasti; kebenaran yang tak perlu

    dibantah; ditetapkan dari atas

    Nilai dari inkuari dan

    diskoveri; tergantung proses

    siswa; penjelasan yang terbaik

    saat itu; ditetapkan atas

    kesepakatan antara siswa dan

    guru

    Pedagogi Belajar sebagai perubahan

    tingkah laku; sedangkan

    pengajaran sebagai alihpengetahuan.

    Belajar sebagai konstruksi

    pengetahuan melalui interaksi

    berbagai aspek belajar.Pengajaran sebagai investigasi

    (pencarian) pengetahuan

    Evaluasi Reproduksi pengetahuan sebagai

    bukti bagi perolehannya

    Menunjukkan pengetahuan

    yang telah dikonstruksi.

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    40/46

    54 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    C. LATIHANDiskusikan dan jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!.

    1. Apa saja ciri-ciri dari belajar dan pembelajaran behaviouristik?2. Tunjukkan dampak apa yang ditimbulkan dari pengertian belajar dan

    pembelajaran behaviouristik yang Anda miliki terhadap pembelajaran IPA di

    SD/MI?

    3. Temukan 4 ciri utama belajar dalam paradigma kontruktivistik!4. Jelaskan dampak belajar dan pembelajaran paradigma konstruktivistik

    terhadap pembelajaran IPA SD/MI!

    Rambu-rambu jawaban

    1. Jawaban Anda benar jika belajar dan pembelajaran behavioristik dicirikan oleh4 hal yaitu: (a) lingkungan belajar sebagai bagian penting dari pembelajaran,

    (umumnya berupa penguatan/reinforsemen); (b) pemberian stimuli dalam

    belajar dan pembelajaran; (c) terbentuk respon sebagai manifestasi hasil

    belajar; dan (d) materi ajar disusun secara berurutan (hirarkis).

    2. Dampak pengertian belajar dan pembelajaran behavioristik terhadappembelajaran IPA SD/MI. Kata kuncinya adalah: pembelajaran IPA yang

    mengikuti ciri-ciri pembelajaran behavioristik (a-d).

    3. Empat (4) ciri utama belajar dan pembeljaran konstruktiivistik adalah: (a)pengetahuan awal siswa menjadi bagian penting dalam pembelajaran; (b) siswa

    aktif belajar dan menghubungkan pengetahuan awal yang dimiliki dengan

    pengetahuan yang sedang dipelajari; (c) siswa membangun pengetahuan sendiri

    sehingga pengetahuan tersebut bermakna bagi dirinya; dan (d) selalu

    beriteraksi multi arah (gurusiswa, siswasiswa)

    4. Dampak pengertian belajar dan pembelajaran konstruktivistik terhadappembelajaran IPA SD/MI adalah seperti bagan alur pembelajaran berikut ini.

    Menggali pengetahuan awal siswa yang terkait dengan materi baru yang akan

    dipelajari Melakukan investigasi/penyelidikan Memberi

    kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengumpulkan bukti-

    bukti/fakta-fakta sebagai bahan untuk mengkonstruksi pengetahuannya atas

    bantuan guru (atau melalui kerja sama dengan teman). Terjadi interaksi yang

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    41/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 55

    efektif dan bermakna sehingga siswa memperoleh pengetahuan baru (konsep,

    prinsip) yang bermakna.

    D. RANGKUMANBelajar dan pembelajaran menurut paradigma behavioristik adalah

    merupakan perubahan tingkah laku yang sifatnya permanen. Pembelajaran

    behavioristik ditekankan pada penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar

    (biasanya berupa pemberian penguatan), adanya stimuli, respons siswa merupakan

    bentuk hasil belajar, materi ajar disusun secara hirarkis.

    Belajar dan pembelajaran menurut paradigma kontruktivistik adalah

    merupakan proses membangun pengetahuan yang bermakna melalui pencarian

    hubungan antara pengetahuan awal siswa dengan pengetahuan yang sedang

    dipelajari, siswa berinteraksi multi arah dengan memanipulasi alat dan bahan di

    lingkungan sekitar sebagai wahana proses belajarnya yang dalam pelaksanaannya

    difasilitasi oleh guru.

    E. TES FORMATIF

    1. Temukan perbedaan yang mendasar antara pengertian belajar danpembelajaran behavioristik dengan pengertian belajar dan pembelajaran

    konstruktivistik!

    2. Jelaskan dampak pengertian belajar dan pembelajaran behavioristik terhadappembelajaran IPA SD/MI.

    3. Jelaskan secara runtut pengertian Anda terhadap kemampuan anak berpikirkonkret.

    4. Jelaskan dampak pengertian belajar dan pembelajaran konstruktivistikterhadap pembelajaran IPA SD/MI!

    5. Temukan perbedaan penting antara assesment pada pembelajaranbehavioristik dengan assesment pada pembelajaran konstruktivistik! .

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    42/46

    56 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    E. UMPAN BALIK

    Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban sub-Unit 1.3 yang

    terdapat pada bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar.

    Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda

    terhadap materi sub-Unit 1.3.

    Rumus:

    Skor jawaban Anda yang benar

    Tingkat penguasaan = X 100%

    Skor total (25)

    Penentuan Skor : Setiap butir soal yang dijawab dengan benar (100%) diberi

    skor skor 5

    Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :

    90100% = baik sekali

    80 - 89% = baik

    7079% = cukup

    < 70% = kurang

    Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan

    dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat

    penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi

    sub-Unit 1.23 terutama bagian yang belum Anda kuasai.

    F. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

    Kunci Jawaban sub-Unit 1.1.

    1. Jawaban Anda benar jika mengandung kata kunci: nilai ilmiah = kebenaran

    dapat dibuktikan semua orang (skor=2); jika contoh konsep diikuti langkah-

    langkah eksperimen pembuktiannya.(skor = 3)

    2. Benar jawaban Anda jika jawaban mengemukakan bahwa IPA disusun dai

    hasil bekerja dan berbuat ilmuwan (skor = 2,5); dan Belajar IPA dituntut

    melalui proses bekerja dan berbuat agar dapat pemahaman yang mendalam

    (skor = 2,5).

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    43/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 57

    3. Jawaban Anda harus memuat penjelasan Alat ukur digunakan untuk dapat

    memperoleh data yang kita inginkan yang lebih akurat (skor = 2); dan alasan

    yang mengemukakan bahwa penyebab keterbatasan kemampuan alat indera

    kita dalam memberikan hasil pengukuran yang akurat sehingga dibutuhkan alat

    ukur dalam pengamatan. Misal kita tidak dapat mengetahui suhu benda dengan

    tepat tanpa bantuan thermometer.(skor = 3).

    4. Yang harus dilakukan seseorang agar temuannya di bidang IPA mempunyai

    nilai objektivitas yang tinggi adalah dengan cara membawa temuan ke sidang

    ilmiah regional, nasional, atau internasional (skor = 5)

    5. Anda benar jika pemahaman Anda terhadap ukuran jengkal tidak objektif

    (skor = 2); sebab ukuran jengkal tidak konstan, sehingga data pengukuran

    dengan jengkal menjadi sangat bervariasi (skor = 1,5). Contoh: Benda yang

    sama bila diukur dengan jengkal orang yang berbeda hasilnya tidak sama, jadi

    tidak objektif (skor = 1,5).

    Kunci Jawaban sub-Unit 1.2

    1. Jawaban cukup jelas (lihat di uraian tentang keterampilan proses dasar2. Jawaban cukup jelas (lihat 9jenis keterampilan proses IPA dasar)3. Jawaban cukup jelas (lihat di uraian tentang keterampilan proses IPA

    terintegrasi)

    4. Jawaban cukup jelas (lihat 10 jenis keterampilan proses IPA terintegrasi)5. a. Tekstur tanah ada 3 macam yaitu pasir, lempung, dan liat maka rumusan

    masalahnya:

    Bagaimanakah pertumbuhan tanaman jagung pada tanah tekstur pasir?(skor = 3)

    Bagaimanakah pertumbuhan tanaman jagung pada tanah teksturlempung? (skor = 3)

    Bagiamanakah pertumbuhan tanaman jagung pada tanah tekstur liat? (skor= 3)

    b. Identifikasi dan deskripsi jenis variabel:

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    44/46

    58 Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    Variabel bebas: jenis tekstur tanah. Jenis tekstur tanah ini dijadikanvariabel bebas karena jenis tekstur tanah yang mempengaruhi

    pertumbuhan tanaman jagung.

    Variabel terikat: pertumbuhan tanaman jagung. Pertumbuhan tanamanjagung merupakan variabel terikat karena terjadinya pertumbuhan

    diakibatkan oleh jenis tekstur tanah.

    Variabel control: jenis tekstur tanah yang sama. Tekstur yang samamemberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan, sehingga hasil

    ini memperkuat hasil bahwa pertumbuhan yang berbeda hanya

    disebabkan oleh perbedaan jenis tekstur tanah yang berbeda pula.

    c. Definisi operasional masing-masing variabel

    Variabel bebas: jenis tekstur tanah yang digunakan adalah tekstur pasir,liat, dan lempung dengan jumlah tanah yang sama banyak dan kondisi

    awal (tingkat kekeringan) yang sama pula.

    Variabel terikat: pertumbuhan tanaman.Yang dijadikan indikatorpertumbuhan adalah panjang batang, jumlah daun, warna daun, lebar

    daun.

    Variabel kontrol: pertumbuhan tanaman jagung pada variabel kontroldiamati dengan cara sama seperti halnya pada variabel bebas.

    6. Penjelasan IPA sebagai produk cukup jelas (bacalah uraian tentang IPA padadimensi produk)

    7. Lima macam produk IPA cukup jelas8. Jawaban Anda benar, jika fakta-fakta dari konsep pemuaian pada benda

    padat adalah seperti tabel hasil percobaan di bawah ini.

    No Nama benda

    Ukuran panjang benda

    Sebelum

    dipanaskan (cm)

    Sesudah dipanaskan

    (cm)

    1 Potongan jeruji sepeda ........ ........

    2 Potongan seng ........ ........

    3 Potongan aluminium ........ .........

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    45/46

    Pengembangan Pembelajaran IPA SD 59

    9. Konsepkonsep pada prinsip gaya mempengaruhi kecepatan gerak bendayang Anda identifikasikan benar, jika yang Anda maksudkan adalah konsep

    gaya, konsep gerak,dan konsep kecepatan.

    10. Pengertian sikap ilmiah dalam uraian di atas cukup jelas11. Hasil identifikasi contoh sikap ilmiah yang dapat terkembangkan melalui

    pembelajaran IPA SD/MI dari KD Menyimpulkan hasil percobaan gaya

    dapat mempengaruhi gerak benda adalah: sikap ingin menyelidiki

    (curiocity), sikap tidak cepat menarik kesimpulan, sikap terbuka, objektif

    terhadap fakta dan yang lainnya.

    12. Hubungan sikap ilmiah dengan sikap mengagungkan kebesaran Tuhan YangMaha Esa; penjelasan Anda benar jika Anda dapat menghubungkan antara

    sikap ilmiah terbentuk melalui serangkaian proses ilmiah dalam mempelajari

    fenomena alam, dan fenomena alam diciptakan dan diatur atas kehendak

    Tuhan YME.

    Kunci Jawaban sub-Unit 1.3

    1. Cukup jelas periksa pada Tabel 3.12. Jawaban Anda benar jika mengandung pernyataan-pernyataan:Dampak

    pengertian belajar dan pembelajaran behavioristik terhadap pembelajaran IPA

    SD/MI adalah dijelaskan sebagai pembelajaran IPA SD/MI yang behavioris

    adalah (a) bahan kajian IPA disusun secara hirarkis, (b) pemberian stimuli

    (rangsangan) yang berupa benda-benda di lingkungan sekitar yang sesuai

    dengan bahan kajian, (c) dengan adanya rangsangan siswa memberikan

    respons sebagai bentuk hasil belajarnya berupa perubahan tingkah laku, (d)

    siswa yang berhasil diberi pujian.3. Anda benar, jika jawaban Anda mengarah pada informasi tentang (a)

    kemampuan anak berpikir konkret adalah bahwa anak hanya dapat melakukan

    operasi-operasi mental dalam proses belajarnya dengan memanipulasi benda-

    benda konkret, (b) karena anak tersebut belum mampu berpikir hal-hal yang

    abstrak,. (c) Contoh anak belajar tentang benda padat. Agar anak mampu

    membangun konsep benda padat, maka kepada mereka diberikan berbagai

    benda padat di lingkungan sekitar untuk dipegang, diraba, dibau, diukur,

  • 8/12/2019 1.Modul-1-Hakikat IPA Dan Pembelajaran IPA

    46/46

    diremas dan sebagainya sehingga anak mengenal untuk dipahami tentang

    konsep benda padat dari ciri-cirinya.

    4. Anda benar manakala jawaban Anda mengarah pada informasi bahwapembelajaran IPA SD/MI adalah

    a) pembelajaran yang selalu diawali dengan menghubungkan pengetahuanawal yang telah ada pada diri siswa dengan bahan yang akan dipelajari

    b) pembelajaran ditekankan pada proses mencari tahu atau melakukankegiatan manipulatif melalui pengembangan proses-proses IPA untuk

    mengumpulkan bukti-bukti

    c) bukti-bukti/fakta-fakta yang terkumpul dijadikan sarana untukmembangun pengetahuan IPA

    d) Pengetahuan yang dibangun belum tentu cocok dengan pengetahuan paraahli, karena itu selanjutnya pengetahuan yang belum mapan ini perlu

    diluruskan dengan bantuan guru Pengetahuan yang telah menjadi milik

    siswa ini selanjutnya diterapkan untuk memecahkan masalah terkait, yang

    terjadi di lingkungan sekitar.

    5. Cukup jelas (periksa kembali Tabel 3.1).