4. identitas nasional kwn 2015 tuk

16
MODUL PERKULIAHAN Kewarganega raan Identitas Nasional Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MatakuliahCiriUni versitas (MKCU) MKCU 04 Tukina, S. Pd. M. Si Abstract Kompetensi Identitas NasionalSangat Penting Bagi Negara Indonesia. Mahasiswa diharapkan disamping memahami perkuliahan juga dapat Mahasiswa dapat mengetahui, mengerti, memahami serta arti Penting Identitas Nasional dengan benar dan mampu menerapkannya 1

Upload: nggih

Post on 13-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

identitas nasional

TRANSCRIPT

Page 1: 4. Identitas Nasional Kwn 2015 Tuk

MODUL PERKULIAHAN

KewarganegaraanIdentitas Nasional

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MatakuliahCiriUniversitas (MKCU)

MKCU 04 Tukina, S. Pd. M. Si

Abstract KompetensiIdentitas NasionalSangat Penting Bagi Negara Indonesia. Mahasiswa diharapkan disamping memahami perkuliahan juga dapat menerapkan ilmu yang didapatnya

Mahasiswa dapat mengetahui, mengerti, memahami serta arti Penting Identitas Nasional dengan benar dan mampu menerapkannya

1

Page 2: 4. Identitas Nasional Kwn 2015 Tuk

Bagian Isi

Identitas Nasional

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

1. Mahasiswa mampu mengartikan Identitas Nasional

2. Mahasiswa mampu menjelaskan arti penting Identitas Nasional Bangsa Indonesia

3. Mahasiswa mengerti dan memahami pentingnya Identitas Nasional

4. Mahasiswa dapat menerapkan Identitas Nasional dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara

------------------------------------------------------------------

Indonesia adalah negara yang besar dengan 32 Provingsi dan kaya akan berbagai potensi

alamnya. Kekayaan Indonesia tersebut belum dimanfaat secara optimal. Namun dalam

prakteknya kadang diwarnai dengan penyimpangan seperti illegal loging, illegal fishing, buruh

migrant gelap, perdagangan gelap dan berbagai bentuk tindakan illegal lainnya, termasuk

perdagangan manusia, perdagangan gelap, Peredaran narkoba yang marak dan sederetan masalah

lainnya.

Semenjak tahun 1998 situasi dan kondisi masyarakat Indonesia mengalami krisis

ekonomi yang berat. Sebelum krisis ekonomi ditengah-tengah masyarakat mulai terasa dekadensi

moral dihampir semua bidang kehidupan masyarakat Indonesia. Krisis dan kerusakan moral

lama- kelamaan mengkikis sendi-sendi dasar kehidupan bangsa Indonesia secara akut, rasa malu,

suap-menyuap, upeti dan berbagai penyimpangan menjadi biasa dan dapat dengan mudah

ditemukan ditengah-tengah masyarakat.

Bangsa Indonesia setelah tahun 1998 menghadapi berbagai permasalahan yang tidak

mudah bahkan bisa dibilang menghadapi masa-masa sulit, dolar yang tadinya Rp. 2.500 menjadi

hampir Rp. 10.000 bahkan dipuncak krisis menyampai hampir Rp. 16.000. Akibat demikian

2

Page 3: 4. Identitas Nasional Kwn 2015 Tuk

harga melonjak dratis lebih dari 5 sampai 10 kali lipat. Disisi lain yang menyesakan gaji standar

umum yang berlaku dimasyarakat terutama Kaum buruh tidak meningkat bahkan yang lebih

menyedihkan justru terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dimana-mana sehingga sangat

menyesakan sebagian besar warga masyarakat terutama menengah kebawah dan itu menjalar

samapai ke pedesaan, sampai yang jauh dari Jakarta. Dipedesaan awalnya tidak merasakan

begitu berat karena sumber pertanian dan kehidupan tidak semuanya harus beli beda dengan di

perkotaan dan menengah atas. Himpitan kesulitan untuk bertahan hidup yang sangat sulit

menjadikan krisis semakin parah, hal tersebut terlihat jelas dengan banyaknya kriminalitas,

pembunuhan, penjarahan, pemerkosaan dan masih banyak lainnya yang meletup menjadi

kekerasan dan konflik yang kemudian meluas dihampir seluruh rakyat dan wilayah Indonesia.

Hal yang semakin parah akibat krisis, pemerintah pusat sibuk dengan pusat Jakarta saja

dan kurang memperhatikan daerah yang jauh dari Jakarta. Akibatnya daerah yang semakin jauh

dari Jakarta merasa tidak diperhatikan ditengah kesulitan, sehingga memicu luapan-luapan emosi

yang berakhir pada pemberontakan demi Pemberontakan. Bahasa awal munculnya krisis

terluapkan semua menjadi gerakan bersenjata, untuk memisahkan diri dari Republik Indonesia

maka Gerakan Aceh Merdeka, Gerakan Papua Merdeka menemukan moment untuk bangkit

kembali. Gejola rakyat yang jauh dari Jakarta itu juga terjadi di Pusat Jakarta, tiap hari terjadi

demonstrasi, unjuk rasa yang pada intinya sebagai ungkapan rasa kesulitan hidup yang dirasakan

sebagian rakyat Indonesia.

Krisis berkepanjangan menyebabkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara

menjadi terkoyak, terprovokasi dan retak. Hal tersebut menjadikan Bangsa Indonesia mengalami

krisis diberbagai bidang kehidupan semakin akut yang ujung-ujungnya Indonesia berada pada

puncak perpecahan dan diambang kehancuran. Banyak pengamat asing mengatakan dan

menggambarkan bahwa situasi sejak 1998 menjadikan negara Indonesia tertatih-tatih berat dan

diambang kehancuran, kalau salah mengelola saja maka Indonesia bukan tidak mungkin

Indonesia dapat hancur dan tinggal nama.

Situasi dan krisis yang dialami bangsa Indonesia mengakibatkan krisis pula diberbagai

bidang. Dari krisis moral (etika), krisis perilaku, krisis kepribadian, menjadi tanpa orientasi dan

rela berbuat apa saja dan akhirnya menghalalkan segala cara. Maka tidak heran bila dimasa krisis

terjadi teroris ‘pembangkang’ yang meningkat, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

mengemuka dan merebak serta menjadikan semakin rumit situasi di Indonesia. Situasi demikian

3

Page 4: 4. Identitas Nasional Kwn 2015 Tuk

mengakibatkan banyaknya orang berperilaku yang tidak baik. Ada sebagian orang mengartikan

demokrasi yang berarti kebebasan tanpa batas padahal orang tersebut lupa atau melupakan

bahwa sebenarnya disamping kebebasan sebagai dasar dari demokrasi adalah penegakan hukum

(rule of law). Banyak orang hanya ingin bebas tanpa batas dan kurang menyadari bahwa

disamping kebebasan ada kebebasan orang lain, disamping kebebasan adalah penegakan hukum

dan diantara keduanya tidak bisa dilepaskan. Ironisnya banyak orang melupakan hal tersebut.

Disamping itu tentunya kebebasan perlu dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan dijiwai

dengan nilai-nilai Ketuhanan.

Krisis moneter yang kemudian disusul dengan krisis ekonomi dan politik serta krisis

moral menjalar keberbagai bidang termasuk krisis budaya. Berbagai krisis tersebut

mengakibatkan masyarakat mengalami kehilangan orientasi (disorientasi), hancur, dan kasar,

beringas, brutal, kering dalam kemiskinan budaya dan juga spiritual. Pergolakan fisik, terorisme,

pembakaran, penjarahan, pemerkosaan dan pembunuhan terjadi dihampir seluruh Indonesia

terutama di Poso, Ambon dan bunuh diri juga terjadi meningkat diberbagai tempat. Peristiwa-

peristiwa seperti itu terjadi merebak dihampir seluruh Indonesia dan disiarkan secara luas oleh

mas media. Semenjak pergolakan tersebut, Indonesia di forum Internasional dan tentunya di

Indonesia sendiri terasa sebagai bangsa yang kehilangan peradaban terjadi kekacauan yang

meluas.

Dalam situasi krisis kehalusan budi, sopan santun dalam sikap perbuatan dan kata-kata,

kerukunan, toleransi, solidaritas sosial, idealisme dan sebagainya nampak semakin menghilang

sehingga yang ditemui adalah masyarakat yang lupa dan tidak tahu tentang dirinya sendiri,

menjadi masyarakat yang kasar, bengis, kejam, temperamental, tanpa perikemanusiaan, saling

merendahkan dan yang lebih parah lagi krisis nasionalisme seperti tega menjual negaranya

sendiri, tidak peduli dan tanggungjawab pada negara, merongrong nama baik negara dan masa

bodoh. Akibat berikutnya negara Indonesia semakin ke titik nadir kehancuran yang merata

sampai-sampai pengamat asing mengatakan Indonesia akan collapse. Dalam situasi krisis yang

demikian timbulah berbagai krisis persatuan Negara Indonesia, muncul berbagai pemberontakan

di daerah dari Aceh, Ambon dan Papua, termasuk berbagai masalah lainnya di daerah lain yang

seringkali semakin membuat sulit dan sesak bangsa Indonesia. Hal itu semua mengakibatkan

permasalahan perpecahan (disintegrasi bangsa) menjadi semakin kentara dan mengemuka dan

merupakan ujian terberat bagi bangsa Indonesia.

4

Page 5: 4. Identitas Nasional Kwn 2015 Tuk

Krisis yang melanda Indonesia berlangsung beberapa tahun dari sejak 1998. Masa

perbaikan dari bangsa yang sakit ‘tidak sehat’ menjadi sehat terus diupayakan dan sudah mulai

nampak, bangsa Indonesia yang tadinya sakit krisis dan sebagian ‘hilang kesadarannya’ bahkan

maaf mungkin mengalami ‘kegilaan’ sudah mulai dapat diperbaiki, ekonomi sudah tumbuh,

pengangguran berkurang, kesadaran berbangsa dan bernegara mulai kembali pulih dan berbagai

daerah juga mulai sadar sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia

dan itu sebagai harga mati. Semua itu menunjukan runtutan perjalan bangsa Indonesia yang

panjang dan berliku dan menunjukan bahwa identitas nasional menjadi sangat penting karena

meruapakan lem perekat bagi suatu bangsa termasuk Bangsa Indonesia yang tercinta ini. Hampir

semua negara akan kuat atau lemah ditentukan dan sangat tergantung pada pembentukan

identitas nasional. Identitas nasional adalah pembentukan jatidiri sebagai bangsa Indonesia.

Identitas nasional berkaitan dengan pembentukan karakter sebagai suatu bangsa yaitu Indonesia.

Bila ini gagal maka Indonesia juga akan terkoyak dan mengalami disintegrasi yang parah.

Pengertian dan Makna Identitas Nasional

Identitas berasal dari kata dalam bahasa Ingris identity yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda,

jati diri yang melekat pada orang atau sesuatu yang membedakan dengan yang lainnya. Identitas

menyangkut sifat khas yang menjelaskan sesuai dengan kesadaran diri pribadi, golongan,

kelompok, komunitas, entitas dan atau negara Indonesia sendiri. Nasionalisme merupakan

identitas yang melekat pada kelompok-kelompokyang lebih besar yang diikat oleh berbagai

kesamaan, fisik, budaya, agama, bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan.

Identitas kelompok melahirkan tindakan kelompok yang dberi atribut nasional. Identitas nasional

merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna dan arti yang baru agar tetap relevan dan

fungsional sesuai dengan kondisi aktual yang berkembang dimasyakat. Disini mengandung arti

istilah identitas nasional bukan hal yang mati dan kaku, istilah tersebut mengikuti perkembangan

masyarakat dengan tetap secara konsisten. Menurut Koento Wibisono mengartikan identitas

nasional sebagai manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek

kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain

(Wibisono Koento, 2005).

5

Page 6: 4. Identitas Nasional Kwn 2015 Tuk

Nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat Indonesia bukanlah tetap dan kaku,

melainkan merupakan sesuatu yang terus menerus berkembang mengikuti hasrat kemajuan yang

ada dalam masyarakat. Hal itu mengadung arti dan makna bahwa identitas nasional merupakan

sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baruagar tetap relevan dalam kondisi yang aktual

mengikuti perkembangan masyarakat yang terus menerus berubah dan berkembang.

Arti dan makna berkaitan dengan pertanyaan yang fundamental. Hal tersebut berkaitan

dengan landasan nilai dari identitas nasional atau berkaitan dengan ikatan nilai yang

menyatukan sehingga menjadi identitas nasional. Pertanyaan berikutnya berkaitan apakah bahasa

dan nilai-nilai etnis merupakan sesuatu yang penting?, nilai-nilai apa yang mengikat menjadi

identitas bersama seperti kebangsaan atau nasionalisme. Beberapa hal tersebut menimbulkan

beberapa pertanyaan yang intinya berkaitan dengan makna dari identitas nasional.

Keanggotaan dalam suatu negara merupakan hal mendasar dan universal dalam negara

modern. Hal seperti diatas bila tidak dapat diselesaikan dengan baik akan memunculkan

kekerasan dan kekacauan (chaos). Kekerasan, konflik dan separatisme merupakan bukti tidak

terjawabnya pertanyaan mendasar dari apa atau makna apa dari identitas nasional bangsa

Indonesia.

Identitas berkaitan dengan keterikatan warganegara dengan tanah air (ibu pertiwi), yang

wujudnya berupa identitas atau jatidiri sebagai bangsa Indonesia dengan kharakteristik tertentu

yang berbeda-beda dan sekaligus membedakan dengan bangsa-bangsa lain yang sangat berkaitan

dengan kebangsaan (nasionalisme). Rakyat yang menjadi warganegara adalah terikat bukan

hanya pada status sosial tertentu tetapi juga mencakup keterikatan pada strukur sosial tertentu.

Dalam identitas nasional yang erat semua berpikir dan merasakan bahwa mereka terikat menjadi

satu kesatuan yang utuh. Untuk berbicara bangsa (nasionalisme) ikatan kita juga bukan hanya

masa sekarang, tetapi juga masa depan dan tentunya juga masa yang telah lampau. Hal demikian

dapat dipahami dan dimengerti karena bangsa tidak serta merta lahir dan hadir, bangsa sendiri

ada dan kebedaannya merupakan proses yang terjadi dimasa lampau, berlanjut dimasa sekarang

dan tentunya juga berkaitan dengan masa depan.

Bangsa dan kemudian menjadi negara Indonesia, sejak awal berdirinya sudah diikat

dengan semboyan yang bagus, kita berbeda-beda tetapi tetap satu (unity in diversity) dan sudah

sejak negara Indonesia berdiri sudah berslogan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap

satu. Istilah tersebut menandakan bahwa bangsa Indonesia sejak awal pembentukannya

6

Page 7: 4. Identitas Nasional Kwn 2015 Tuk

mementingkan solidaritas dan kebersamaan seabagai suatu bangsa walau didalamnya dipenuhi

perbedaan. Hal tersbut juga menunjukan adanya kesantunan dalam masyarakat Indonesia.

Perbedaan yang ada dalam masyarakat indonesia adalah merupakan mosaid yang indah,

perbedaan adalah rahma, perbedaan perlu disadari dan dimengerti serta dihormati. Unsur

Perbedaan dalam Bhineka Tunggal Ika mensyiratkan sebagai hal yang menyatukan bangsa

Indonesia dan bukannya sebagai pemecah belah bangsa Indonesia, hal seperti itu perlu disadari

dan dimengerti oleh warga bangsa yang bernama Indonesia.

Menurut Geertz kesantunan meliputi pembawaan yang ramah, sikap hormat dan santun.

Hal tersebut akan selaras dengan demokrasi yang dilandasi tertib hukum, kepedulian terhadap

sesama, kesejahteraan umum dan keseimbangan antara hak pribadi, golongan dan kepentingan

umum.Bila itu tercapai maka identitas nasional akan lengkap dan menyeluruh demokrasipun

tidak bertentangan dengan identitas nasional karena demokrasi juga berkaitan dengan tertib

hukum tentunya patuh juga terhadap hukum. Sehingga tidak benar bila demokrasi berarti

kebebasan tanpa batas. Demokrasi adalah kebebabasan yang berdasarkan kepatuhan pada hukum

sehingga tertib sosial dapat tercapai dan identitas nasional semakin kuat. Jadi bukanlah

sebaliknya dengan demokrasi mengakiatkan identitas nasional terkoyak dan tercabik-cabik.

Parameter Identitas Nasional

Parameter menyangkut ukuran atau patokan yang dapat digunakan sebagai patokan yang

membedakan dengan yang lainnya dan merupakan ciri khas. Unsur unsur yang menjadi tolak

ukur atau parameter identitas nasional dapat dilihat dari; pola perilaku, lambang-lambang, alat

perlengkapan dan tujuan yangdapat dicapai. Identitas nasional menggambarkan pola perilaku

yang terwujud melalui aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Identitas seperti ini

nampak dari tata kelakuan, kebiasaan, ramah tamah, hormat dan santun pada orang yang sudah

tua, gotong royong serta masih banyak lainnya. Hal demikian merupakan identitas nasional yang

bersumber pada adat istiadat dan tata kelakuan.

Lambang-lambang merupakan ciri dari bangsa dan secara simbolik menunjukan tujuan

dan fungsi dari negara. Lambang-lambang negara ini biasanya diatur dalam Undang-undang

seperti Garuda Pancasila, Bendera, Bahasa, dan lagu kebangsaan. Lambang-lambang negar

7

Page 8: 4. Identitas Nasional Kwn 2015 Tuk

tersebut membedakan negara satu dengan negara yang lainnya dan setiap atau masing-masing

negara tidak sama karena memilik arti dan makna sendiri-sndiri.

Adat-istiadat dan perlengkapan yang diperggunakan untuk mencapai tujuan, seperti

bangunan, teknologi, dan peralatan manusia. Identitas berupa bangunan dapat dilihat misalnya

Candi Borobudur, candi prambanan, pura dan masih banyak lainnya, yang berupa peralatan

manusia seperti pakaian adat, cara bercocok tanam, tradisi dan lain sebagainya dan yang berupa

teknologi seperti pesawat terbang, kapal tempur, mobil, alat berat dan masih banyak lainnya.

Identitas nasional berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa. Tujuan yang

ingin dicapai suatu bangsa merupakan ciri khas bangsa itu sendiri yang membedakan dengan

bangsa lainnya.Identitas nasional yang berasal dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap

seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu seperti bulu tangkis, senam, renang dan

lain sebagainya. Untuk bulu tangkis biasanya Indonesia dan untuk senam misalnya Rusia. Dari

gambaran seperti itu maka setiap negara bangsa memiliki hal tertentu yang membedakan dengan

yang lainnya dan itu berlaku dihampir semua negara memiliki keunggulan sendiri-sendiri.

Negara Indonesia identitas nasionalnya bukan hanya menyangkut adat istiadat dan tata

kelakuan tetapi lebih dari itu karena Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk (plural).

Kemajemukan masyarakat Indonesia tersebut merupakan unsur-unsur pembentuk dari Identitas

nasional Indonesia dan itu melekat dalam masyarakat Indonesia. Kemajemukan membawa

konsekuensi perbedaan tetapi juga diikat oleh berbagai persamaan yang mengikat dan menjadi

Indonesia yang unik. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional bisa berupa:

1. Suku Bangsa adalah golongan sosial yang secara khusus dan bersifat askriptif yang sama

coraknya dengan dolongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali

suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa. Ada suku

bangsa Jawa, Batak, Minang, dan lain sebaginya. Suku bangsa yang banyak tersebut ada

yang dominan dan mayoritas da nada pula mereduk dan mulai ditinggalkan. Hal

demikian terjadi karena derasnya pengaruh asing yang terkadang menjadi orang, suku

bangsa lebih tertarik pada hal-hal yang berada diluar. Melihat keluar terkadang dianggab

sebagai lebih baik daripada apa yang dimiliki, apalagi dijaman social media dewasa ini.

Keadaan seperti itu perlu disadari dan diupayakan agar tidak hilang demi masa depan

bangsa Indonesia sendiri, yang kaya akan suku bangsa, beragam, unik dan menarik

seperti mozaik yang sangat indah.

8

Page 9: 4. Identitas Nasional Kwn 2015 Tuk

2. Agama; bangsa Indonesia adalah percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Indonesia

bukan negara komunis. Di Indonesia tumbuh dan berkembang ajaran agama: Islam,

Kristen, Katolit, Hindu, Budha dan khon Huchu. Untuk yang terakhir itu baru diakui

semenjak Presiden Abdurrahman Wahid. Pada Jaman Soeharto ada Agama dan ada

kepercayaan Pada Tuhan Yang Mahaesa. Kita tidak bisa menutup kemungkinkan bahwa

pada kenyataannya ada agama dari langit da nada agama dari Bumi (ardhi dan samawi).

Bila kita perhatikan tanah Indonesia yang luas, dipelosok-pelosok Indonesia masih

banyak agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat daerah setempat. Hal demikian

merupakan fakta social, yang menunjukan bahwa masyarakat Indonesia disamping ada

Agama yang dianut secara umum namun juga berkembang ditengah-tengah masyarakat

kepercayaan dan keyakinan lain. Hal demikian perlu disikapi secara arif dan bijaksana

tidak boleh emosional. Agama terkait erat dengan pribadi seseorang, dalam memandang

kehidupan ini.

3. Kebudayaan; kebudayaan di Indonesia sangat beragam. Keberagaman kebudyaan

Indonesia adalah menunjukan ke-Iindonesia-an Indonesia dan itu yang membedakan

dengan yang lain. Kebudayaan juga tercermin dalam pola pikir, pola tindak dan peralatan

serta seni. Semua itu menunjukan kebudayaan Indonesia. Kekayaan budaya Indonesia

merupakan bukti nyata bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya tenatang

kebudayaan. Manusia adalah makluk yang berbudaya, manusia melahirkan budaya dan

budaya tercipta karena ada manusia. Oleh karena itu, selama masih ada manusia maka

budaya akan terus ada. Semua kehidupab manusia dilingkupi oleh budaya. Manusia

hidup berbudaya dan dengan budaya yang tinggi maka sampai pada peradaban. Jadi

manusia dengan budaya akan berupaya memiliki budaya yang tinggi karena itu bearti

kebudayaan. Kebudayaan sendiri melingkupi semua aspek kehidupan manusia dimuka

bumi.

4. Bahasa; merpakan pendukung identitas nasional. Bahasa merupakan hal yang penting

sebagai dasar utama berhubungannya antara orang satu dengan yang lain. Bahasa

merupakan dasar utama dan awal ketika seseorang berhubungan dengan orang lain.

Disitulah arti bahasa yang sangat menentukan dalam Identitas nasional. Bahasa juga

sebagai awal dari berkomunikasi. Dengan berbahasa yang baik dan benar maka orang

dapat berkomunikasi dengan baik dan sebaliknya. Dengan demikian kekayaan bahasa

9

Page 10: 4. Identitas Nasional Kwn 2015 Tuk

telah menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang arif bukan hanya dalam

berbudaya tetapi juga dalam tutur dan perbuatannya. Bahasa menjadi orang yang

mendekati sempurna dan menjadi halus budi bahasanya dan pada akhirnya sikap dan

perilakunya.

-----------------------

Refernsi:

1. Srijanti, dkk, Etk Kewarganegaraan, UMB 2007

2. Martini dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, MKU FIS UNJ 2010

10