3 manajemen ft pfd.pptx

64
KELOMPOK MANAJEMEN FT PEMERIKSAAN FUNGSI DASAR ( PFD ) & INTERPRETASINYA

Upload: wawank-darmawan

Post on 20-Jan-2016

85 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemeriksaan fungsi gerak dasar

TRANSCRIPT

Page 1: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

KELOMPOK III

MANAJEMEN FT PEMERIKSAAN FUNGSI DASAR ( PFD ) &

INTERPRETASINYA

Page 2: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

PEMERIKSAAN FUNGSI

Pemeriksaan yang dilakukan terhadap alat gerak tubuh melalui suatu gerakan tertentu untuk menegakkan diagnostik/problematik fisioterapi pada alat gerak tubuh yang mengalami gangguan tubuh (an. De wolf 1987).

Page 3: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

PEMERIKSAAN FUNGSI

PEMERIKSAAN FUNGSI

PFGD/PFDTES

ORIENTASI

Page 4: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

PEMERIKSAAN FUNGSI DASAR

Pemeriksaan alat gerak tubuh dengan cara melakukan gerakan fungsional dasar pada regio tertentu untuk mengetahui kelainan struktural regio tersebut.

Page 5: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

ACTIVE PASSIVE RIM/TIMT

Page 6: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

PRINSIP PEMERIKSAAN

Kecuali gerakan bilateral diperlukan, sisi yang normal diperiksa terlebih dahulu.

Pemeriksaan gerak aktif dilakukan terlebih dahulu, lalu pemeriksaan gerak pasif, kemudian Tes Isometrik Melawan Tahanan ( TIMT )

Pemeriksaan gerakan yang dapat menimbulkan nyeri dilakukan paling akhir.

Jika active ROM nya tidak full ROM, pemberian tekanan lebih diaplikasikan dengan sangat teliti.

Selama pemeriksaan gerak aktif, jika full rom, pemberian tekanan lebih diaplikasikan dengan hati – hati untuk menentukan end feel sendi.

Tiap pemeriksaan dilakukan berulang kali.

TIMT dilakukan pada posisi resting

Page 7: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

GERAKAN AKTIF

Suatu gerakan pemeriksaan yang dilakukan oleh penderita sendiri berdasarkan petunjuk

pemeriksaan.

Page 8: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

GERAKAN PASIF

Suatu gerakan pemeriksaan yang dilakukan oleh fisioterapis tanpa melibatkan pasien/klien

secara aktif

Page 9: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

TIMTSuatu tes yang ditujukan pada musculo-tendinogen dan neurogen, dengan cara

penderita melawan tahanan yang diberikan oleh pemeriksa dengan catatan, tidak terjadi gerakan yang merubah posisi

(ROM) sendi pada regio yang diperiksa

Page 10: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

ON ACTIVE MOVEMENT, THE EXAMINER SHOULD NOTE

Kapan dan dimana awal munculnya nyeri saat melakukan gerakan.

Apakah gerakan yg dilakukan meningkatkan intensitas dan kualitas nyeri.

Reaksi pasien terhadap nyeri

Banyaknya restrictive yg dapat diamati dan sifatnya.

Pola gerakan

Irama dan kualitas gerakan

Page 11: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

ON PASSIVE MOVEMENT, THE EXAMINER SHOULD NOTE

Kapan dan dimana awal munculnya nyeri saat melakukan gerakan.

Apakah gerakan yg dilakukan meningkatkan intensitas dan kualitas nyeri.

Pola limitasi gerakan

End feel gerakan

ROM ( Range Of Motion )

Gerakan sendi yang berhubungan

Page 12: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

ON RESISTED ISOMETRIC MOVEMENT, THE EXAMINER SHOULD NOTE

Apakah kontraksi menyebabkan nyeri ? Jika iya, catat intensitas dan kualitasnya

Kekuatan kontraksi

Jenis/tipe kontraksi yang menimbulkan problem

Page 13: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Regio cervical

- Fleksi = 0-80°- Ekstensi = 0-50°- Rotasi ke kiri = 0-80°- Rotasi ke kanan = 0-80°- Laterofleksi ke kiri = 0-45°- Laterofleksi ke kanan = 0-45°

Page 14: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Pemeriksaan Gerak Aktif

Page 15: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx
Page 16: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Pemeriksaan gerak pasif

Page 17: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Rotasi ke kiri

Page 18: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx
Page 19: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

TIMT (tes isometris melawan tahanan)

Page 20: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Laterofleksi ke kanan

Page 21: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx
Page 22: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Interpretasi

-Jika terdapat pembatasan atau limitasi gerakan yang sesuai dengan pola kapsuler akan menunjukan adanya arthritis atau arthrosis - Rotasi dan laterofleksi ke sisi yang sama terbatas, fleksi aktif masih cukup mungkin dan ekstensi biasanya terbatas dan sakit menunjukkan adanya torticollis akut.

Page 23: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Regio Shoulder Joint

- Fleksi 0 - 165⁰- Ekstensi 0 - 50⁰- Abduksi 0 - 170⁰- Adduksi 0 - - Eksternal rotasi at 90⁰ abd 0 - 100⁰ - internal rotasi at 90⁰ abd 0 - 70⁰

Page 24: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Pemeriksaan gerak aktif Pemeriksaan gerak pasif

Fleksi pasif Ekstensi Pasif

Page 25: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Eksternal rotasiInternal rotasi

Page 26: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Abd Horisontal pasif

Add Horisontal

Pasif

Page 27: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Resistensi Shoulder Fleksi

Resistensi Shoulder Ekstensi

Tes Isometrik Melawan Tahanan (TIMT)

Page 28: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Resistensi Shoulder Abd

Resistensi Shoulder Add

Page 29: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Resistensi Shoulder Eksternal

rotasi

Resistensi Shoulder

Internal rotasi

Page 30: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

INTERPRETASI

1. Pembatasan gerak

POLA KAPSULAR disebabkan oleh Arthritis

Ekso >abd >Endo

Mis saat melakukan:

Terasa berat /nyeri

Terasa ringan

Ekso 80⁰ 20⁰

Abd 30⁰ 10⁰

Endo 15⁰ 5⁰

Page 31: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

2. Painful ArcTes daya tahan sakit, jg di bawah traksi yg disebabkan luka subakromial. saat :

Abd M. Supraspinatus

Endorotasi M. Subscapularis

Eksorotasi M. Infraspinatus

Page 32: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

PEMERIKSAAN GERAKAN AKTIF

PEMERIKSAAN GERAK PASIF

TIMT (TES ISOMETRIK MELAWAN TAHANAN)

REGIO ELBOW

Page 33: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

FLEXI : 0-145

EXTENSI : 0

PRONASI : 0-75

SUPINASI : 0-80

PASIEN DAPAT MELAKUKAN GERAKAN SENDIRI DENGAN BANTUAN INSTRUKSI DARI

PEMERIKSA.

Pemeriksaan Gerak Aktif

Page 34: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Elbow Flexion Elbow Extension

Pemeriksaan Gerak Pasif

Page 35: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Elbow Pronation Elbow Supination

Page 36: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Elbow Flexion Elbow Extension

TIMT (Tes Isometrik Melawan Tahanan)

Page 37: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Lanjutan....

Elbow Pronation Elbow Extension

Page 38: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

INTERPRETASI

Jika ditemukan pola kapsuler (flexi >>ekstensi) dan gerakan pronasi-supinasi tidak terbatas, namun menimbulkan rasa sakit dalam posisi akhir maka menunjukkan adanya arthrisis/arthrosis.

Pembatasan pada gerakan flexi pasif dan ekstensi pasif terjadi jika adanya fraktur lengan atas atau bawah yang penyebuhannya tidak terjadi secara sempurna.

Jika sedikit limitasi gerakan ekstensi menunjukkan adanya gangguan epicondylitis lateralis yang berat.

Jika terdapat nyeri pada flexi yang ditahan menunjukkan adanya jejas/lecet pada m.biseps brachii/m.brachialis. Bila bisep yang terkena maka supinasi yang ditahan juga akan menumbulkan nyeri.

Page 39: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Adanya nyeri yang timbul pada ekstensi yang ditahan menunjukkan adanya luka m.triseps brachii.

Adanya nyeri pada pronasi yang ditahan merupakan indikasi adanya jejas dalam m.pronator teres, akan tetapi otot ini jarang sekali terkena. Nyeri pada saat melakukan pronasi yang ditahan hampir selalu menunjukkan adanya gangguan epicondylitis medialis.

Nyeri yang timbul pada gerakan supinasi yang ditahan menujukkan gangguan pada m.supinator (sangat jarang) atau pada m.biseps brachii (ditandai adanya nyeri baik pada fleksi maupun pada supinasi yang ditahan).

Adanya nyeri di sekitar epicondylus medial dan saat pronasi yang ditahan menujukkan adanya gangguan otot-otot fleksoren wrist.

Adanya rasa nyeri yang amat sangat pada ekstensi wrist yang ditahan menujukkan adanya gangguan pada otot-otot ekstensor wrist. Rasa nyerinya ditunjukkan pada elboew bagian lateral atau epicondylitis lateral.

Lanjutan...

Page 40: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

PERGERAKAN GERAK AKTIF

Regio Hip

Page 41: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Pemeriksaan

Mengintruksikan pada pasien untuk melakukan gerakan-gerakan yaitu,

Fleksi-ekstensi Hip: 0-120˚ / 5-20 ˚Abd-Add Hip: 0-40 ˚/ 0-25 ˚

Page 42: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

PERGERAKAN GERAK PASIF

Regio Hip

Page 43: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Dalam Posisi Terlentang1. Fleksi pasif 0-120˚

2. Endorotasi 3. Eksorotasi4. Abduksi5. Adduksi

Page 44: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Dalam Posisi Terlengkup

6. Ekstensi pasif 5-20˚

7. Endorotasi pasif pada kedua belah kaki secara bersamaan

Page 45: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

PEMERIKSAAN TIMT

Regio Hip

Page 46: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

8. Fleksi ditahan9. Abduksi yang ditahan10. Adduksi yang ditahan

Page 47: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

11. Ekstensi yang ditahan12. Endorotasi serta eksorotasi yang ditahan13. Fleksi lutut yang ditahan14. Ekstensi lutut yang ditahan

Page 48: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

• E N D O R O T A S I P A S I F : P A D A G A N G G U A N A R T I K U L E R ( A R T R O S I S , A R T H R I T I S ) , E N D O R O T A S I N YA YA N G P E R T A M A -T A M A M E N J A D I T E R B A T A S . R O T A S I - R O T A S I D I L A K U K A N D A L A M P O S I S I T E R L E N T A N G D E N G A N P A N G K A L P A H A D A N L U T U T D A L A M K E A D A A N 9 0 D E R A J A T F L E K S I D A N K A K I B AWA H D I P A K A I S E B A G A I P E N G U N G K I T

• E K S T E N S I L U T U T YA N G D I T A H A N : R A S A S A K I T YA N G M E N U N J U K A N A D A N YA L U K A D I D A L A M M . R E C T U S F E M O R I S

• F L E K S I P A S I F : P E M B A T A S A N G E R A K

Interpretasi

Page 49: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Regio Knee

Pemeriksaan Gerak Aktif

1. Fleksi = 0-135 0

2. Ekstensi = 0 0

Pasien dapat melakukan gerakan sendiri dengan bantuan intruksi dari pemeriksa.

Page 50: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Pemeriksaaan gerak pasif1. Fleksi Pasif (0-135 0)

Page 51: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Ekstensi Pasif (ROM 0 0)

Page 52: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Eksorotasi pasif

Page 53: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Endorotasi pasif

Page 54: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

TIMT (tes isometris melawan tahanan)

1. Fleksi

Page 55: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Ekstensi

Page 56: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

INTERPRETASI1. Pembatasan gerak : pola kapsuler

a. Arthritisb. arthrosis

2. Pembatasan gerak : pola tidak kapsulerc. Pembatasan ekstensi : meniscus corpus liberum d. Pembatasan fleksi : adhesi intra artikuler M.

stieda-pallegrini3. Gerakan pasif sakit : luka pada ligamen

e. Eksorotasi pasif : Lig. Meniscotibiale medialf. Endorotasi pasif : Lig. Meniscotibiale lateral

4. Tes daya tahan menimbulkan rasa sakit : luka pada ototg. Ekstensi yang ditahan : m. quadriceps femorish. Endorotasi yang ditahan : m. semitendinosus, m.

semimembranosis, m.sartoriusi. Eksorotasi yang ditahan : m. biceps femoris

Page 57: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Regio Ankle

Fleksi plantar = 0-55° Fleksi dorsal = 0-15°

Page 58: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Pemeriksaa fungsi pada ankle : 1. Pemeriksaaan gerak aktif Fleksi dorsal Fleksi plantar

Page 59: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Pemeriksaan Gerak Pasif : Fleksi Dorsal Fleksi Plantar

Page 60: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

TIMT / RIM

Fleksi dorsal yang di tahan

Fleksi plantar yang ditahan

Pronasi yang ditahan

Supinasi yang di tahan

Page 61: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx
Page 62: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx
Page 63: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

Interpretasi pemeriksaan fungsi

1. Jika terdapat pembatasan atau limitasi

gerakan yang sesuai dengan pola kapsuler akan

menunjukan adanya arthritis

2. Jika pemeriksaan gerakan pasif terasa jauh

lebih sakit di bandingkan dengan TIMT

menunjukan adanya tendopati insertio.

Page 64: 3 MANAJEMEN FT  PFD.pptx

TERIMA KASIH