3. isi

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang yang lahir dengan normal pasti dilengkapi dengan kemampuan mendengarkan. Burhan (1971:81) menjelaskan, bahwa “Kemampuan dasar dapat mendengarkan dibawa sejak lahir dan akan berkembang melalui proses belajar. Proses belajar yang dilaluinya itu akan menjadikan yang bersangkutan memiliki kemampuan mendengarkan yang efektif.” Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kemampuan mendengarkan dapat ditingkatkan melalui pembelajaran seperti kemampuan-kemampuan berbahasa yang lainnya yaitu kemampuan berbicara, membaca, dan menulis. Beberapa penelitian menyimpulkan, Burhan (1971:83) menyatakan bahwa “Pada umumnya orang setiap hari menggunakan waktu komunikasinya 45% untuk mendengarkan, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan 9% untuk menulis.” Tompkins dan Hoskisson (1991:121) menyatakan bahwa “Seseorang menggunakan waktu komunikasinya 50% untuk mendengarkan dan 50% untuk berbicara, membaca, dan menulis.” Goleman (2001:224) mengatakan bahwa “Departemen Tenaga Kerja 1

Upload: university-of-lampung

Post on 09-Aug-2015

17 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. isi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang yang lahir dengan normal pasti dilengkapi dengan

kemampuan mendengarkan. Burhan (1971:81) menjelaskan, bahwa

“Kemampuan dasar dapat mendengarkan dibawa sejak lahir dan akan

berkembang melalui proses belajar. Proses belajar yang dilaluinya itu akan

menjadikan yang bersangkutan memiliki kemampuan mendengarkan yang

efektif.” Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kemampuan mendengarkan

dapat ditingkatkan melalui pembelajaran seperti kemampuan-kemampuan

berbahasa yang lainnya yaitu kemampuan berbicara, membaca, dan menulis.

Beberapa penelitian menyimpulkan, Burhan (1971:83) menyatakan

bahwa “Pada umumnya orang setiap hari menggunakan waktu komunikasinya

45% untuk mendengarkan, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan 9%

untuk menulis.” Tompkins dan Hoskisson (1991:121) menyatakan bahwa

“Seseorang menggunakan waktu komunikasinya 50% untuk mendengarkan

dan 50% untuk berbicara, membaca, dan menulis.” Goleman (2001:224)

mengatakan bahwa “Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menaksir dari

seluruh waktu yang disediakan untuk berkomunikasi, 22 % digunakan untuk

membaca dan menulis, 23 % untuk bicara, dan 55 % untuk mendengarkan”

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa waktu yang digunakan

untuk berkomunikasi 50% untuk mendengarkan. Waktu yang digunakan untuk

menyimak lebih banyak apabila dibandingkan dengan waktu yang digunakan

untuk berbicara, membaca, dan menulis. Selain itu, Goleman (2001:224)

menyimpulkan bahwa “Kemampuan mendengarkan yang baik diperlukan

secara mutlak demi keberhasilan suatu pekerjaan. Hasil suatu pekerjaan dapat

1

Page 2: 3. isi

jauh lebih baik jika kita menyimak dan menghargai sudut pandang lawan

bicara.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat beberapa

permasalahan diantaranya ;

1. Apakah hakikat dari mendengarkan?

2. Apakah tujuan dari mendengarkan?

3. Apakah fungsi dari mendengarkan?

4. Bagaimanakah teori dari mendengarkan?

C. Tujuan

Dengan memahami pembelajaran mendengarkan, maka mahasiswa

diharapkan mampu ;

1. Menjelaskan hakikat mendengarkan

2. Menyebutkan tujuan mendengarkan

3. Menjelaskan fungsi mendengarkan

4. Menjelaskan teori mendengarkan

2

Page 3: 3. isi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Mendengarkan

Mendengar adalah proses aktif dari menerima, memproses dan terkait

dengan perangsangan, hal-hal yang berhubungan dengan pendengaran.

Anggapan popular secara umum, mendengarkan adalah agak lebih aktif dari

proses pasif. Mendengarkan tidak terjadi begitu saja, kita harus membuatnya

terjadi. Mendengarkan memerlukan energi dan komitmen untuk terlibat pada

kebanyakan waktu yang sulit.

Mendengarkan terikat erat dengan penerimaan rangsangan dan dengan

demikian dibedakan dari mendengar sebagai sebuah proses psikologis. Kata

menerima digunakan disini untuk menyatakan bahwa rangsangan dapat

diterima oleh penerima dan yang akan dipakai untuk sejumlah waktu tanda

penerimaan tanda-tanda dan keterikatan.

Menurut Burhan (1971:81) “Mendengarkan adalah suatu proses

menangkap, memahami, dan mengingat dengan sebaik-baiknya apa yang

didengarnya atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.” Dalam

konsep tersebut terdapat tiga tahapan proses mendengarkan.

Ketiga tahapan proses mendengarkan itu adalah sebagai berikut:

a) Tahap menangkap dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau

sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.

b) Tahap memahami dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau

sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.

c) Tahap mengingat dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu

yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.

Tahap menangkap dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya

merupakan tahapan awal. Tahap ini sangat penting untuk menentukan

keberhasilan mendengarkan. Pada tahap ini dibutuhkan konsentrasi yang

3

Page 4: 3. isi

sangat tinggi, agar hasil dengaran sesuai dengan apa yang disampaikan oleh

orang lain kepadanya. Selanjutnya, hasil dengaran tersebut harus dipahami, lalu

diterjemahkan dengan kata-kata sendiri dengan tujuan agar mudah diingat.

Oleh karena itu, tahapan berikutnya adalah mengingat dengan sebaik-baiknya

apa yang didengarnya atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.

Dalam pentingnya mendengarkan maka akan ada keraguan kecil

ketika kita mendengarkan banyak hal. Tanpa sadar kita mendengar radio. Di

jalan menuju sekolah kita mendengar teman-teman, orang di sekitar kita, dan

mungkin deru mobil-mobil atau derasnya hujan yang turun. Di sekolah, dan

kita duduk di kelas kemudian mendengarkan guru, berbicara kepada murid-

murid yang lain. Kita mendengarkan teman-teman waktu makan siang atau saat

mereka kembali ke kelas untuk mendengarkan guru-guru yang lain. Kita

sampai di rumah dan lagi-lagi kita mendengarkan keluluarga kita dan teman-

teman. Mungkin kita lalu mendengar kaset, radio, atau televise. Secara umum

kita mendengarkan sebagai bagian yang baik dari kesekuruhan hari kita.

Semakin kita mendengarkan banyak hal, semakin tidak bias ditolak.

Apakah kita mendengarkan secara efektif dan efisien, sebenarnya itu masalah

lain. Pada pelaksanaaa yang sesungguhnya, banyak dari kita adalah pendengar

yang relative buruk, dan perilaku pendengaran kita dapat dibuat lebih efektif.

Memberikan lebih banyak waktu yang berhubungan dengan mendengarkan,

perbaikan kemampuan mendengarkan akan memberikan nilai tambah yang

baik. Hal ini tentu saja memerlukan usaha.

Karena mendengarkan sering hanya secara samar-samar dan kadang-

kadang tidak dimengerti secara benar, kita perlu menguji secara cepat sifat

dasar dari mendengarkan secara spesifik, definisi dari mendengarkan dan jenis-

jenis utama kegunaan dari mendengarkan.

B. Tujuan Mendengarkan

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berkomunikasi lisan dengan

orang lain untuk berbagai tujuan. Dalam komunikasi tersebut kita akan

menyampaikan dan menerima informasi. Proses menyampaikan informasi

secara lisan disebut berbicara. Sedangkan proses menerima informasi disebut

mendengarkan.

4

Page 5: 3. isi

Tujuan orang melakukan mendengarkan bermacam-macam. Menurut

Hunt dalam HG Tarigan (1981: 14), tujuan mendengarkan ada empat yaitu:

a) Memperoleh informasi yang ada hubungannya dengan profesi,

b) Meningkatkan keefektifan berkomunikasi,

c) Mengumpulkan data untuk membuat keputusan,

d) Memberikan respon yang tepat.

Selain itu, Menurut Logan dalam HG Tarigan (1972: 42) tujuan orang

dalam mendengarkan ada beberapa hal yaitu:

a) Untuk memperoleh pengetahuan atau mendengarkan untuk belajar.

Hal ini didapatkan dari nara sumber langsung atau melalui audio visual.

b) Menikmati keindahan audio

Ini didapatkan dari apa yang diperdengarkan atau dipagelarkan.

c) Mengevaluasi

Dalam mengevaluasi, para penyimak ingin mengevaluasi apa yang

disimak itu benar, tidak benar, jelek, logis, dan tidak logis.

d) Mengapresiasi bahan simakan

Dalam mendengarkan ada orang mendengarkan dengan maksud dan tujuan

agar dapat menikmati serta menghargai apa yang disimak.

e) Mengkomunikasikan ide-ide sendiri

Ada orang yang mendengarkan dengan maksud agar dia dapat

mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, maupun perasaannya

kepada orang lain dengan lancar dan tepat.

f) Membedakan bunyi-bunyi

Dalam membedakan bunyi ini, biasanya ketika orang belajar bahasa asing.

g) Memecahkan masalah

Biasanya penyimak mempunyai masalah yang sedang dihadapi.

Untuk meyakinkan Seseorang mendengarkan dengan tekun karena

untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama

ini diragukan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

mendengarkan dari seseorang tidaklah sama dan ini sesuai dengan apa yang

dibutuhkan mulai dari memperoleh informasi sampai pada pemecahan

masalah.

5

Page 6: 3. isi

Tujuan mendengar aktif terpusat pada siapa yang Anda dengarkan,

meskipun di dalam kelompok atau perorangan, dengan tujuan untuk mengerti

apa yang ia katakan. Sebagai pendengar, Anda kemudian harus mungkin

mengulang kembali dengan kata-kata Anda sendiri apa yang mereka katakan

tentang kepuasan mereka. Ini tidak berarti Anda setuju, tetapi cenderung pada,

mengerti apa yang mereka katakan.

C. Fungsi Mendengarkan

Mendengarkan mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Terdapat tiga

jenis umum dari mendengarkan yaitu

a) Mendengarkan untuk kesenangan merupakan bagian yang paling

menyenangkan dari keseluruhan waktu yang kita gunakan untuk

mendengarkan. Misalnya, mendengarkan komedi di televisi atau drama, kita

mencoba menahan kemampuan kritis kita sehingga kita menikmati apa yang

kita dengarkan dengan rileks dan santai.

b) Mendengarkan untuk mendapat informasi berarti memperoleh beberapa

kemampuan baru atau segala sesuatu yang berhubungan dengan beberapa

perilaku yang lebih efektif seperti bagaimana menggunakan computer,

membuat kurva, atau mempersiapkan jamuan makan. Pada kesempatan lain

kita mendengarkan untuk informasi yang kita gunakan dalam memberikan

beberapa macam evaluasi, keputusan, dan kritikan.

c) Mendengarkan untuk menolong yang dalam hal ini berfungsi membantu

orang lain dalam mengatasi masalah. Misalnya saja kita mendengarkan

orang mengadu, mendengarkan persoalan pribadi, atau berusaha untuk

membuat keputusan. Mungkin saja kita hanya sekedar mendengarkan atau

menjadi pendengar dan hanya bersifat pendukung saja, namun demikian

proses ini sudah menjadi upaya untuk menolong orang lain. Kemampuan

semacam ini sering disebut dengan istilah katarsis.

6

Page 7: 3. isi

D. Teori Mendengarkan

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering pula harus mendengarkan berita,

cerita, pengumuman, laporan, dan sebagainya. Namun, tidak semua orang

mampu mendengarkan dengan baik, padahal kemajuan masyarakat sangat

tergantung pada kemampuan mendengarkan atau menyimak berbagai informasi

anggota masyarakatnya. Jika seseorang banyak mendapatkan informasi berarti

orang itu meningkatkan pengetahuan dan banyak pengetahuan berarti

meningkatkan daya pikir.

Berbicara tentang keterampilan mendengarkan tidak dapat dipisahkan dari

keterampilan bahasa yang lain, yaitu keterampilan berbicara, membaca, dan

menulis. Keberhasilan seseorang dalam mendengarkan dapat diketahuai

bagaimana pendengar memahami dan menyampaikan informasi secara lisan

maupun tertulis. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan pendengar cukup

kompleks jika pendengar ingin menangkap makna yang sesungguhnya dari

mendengar yang mungkin tidak seutuhnya tersirat, sehingga pendengar harus

berusaha mengungkapkan hal-hal yang tersirat itu.

Menurut Mr. Yaslis Ilyas dalam bukunya “Kiat Sukses Manajemen Tim

Kerja” Salah satu komponen penting dalam berkomunikasi adalah menjadi

active listener. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam komunikasi aktif tidaklah

cukup duduk atau berdiri dan membuka telinga lebar-lebar, tetapi harus

mencerminkan bahwa Anda mendengarkan dan lebih menyimak lawan bicara

dengan sungguh-sungguh.

Cara Meningkatkan Kemampuan Mendengar Pembicaraan Orang Lain ada

tiga hal yang harus Anda lakukan jika Anda ingin menjadi seorang active

listener, yaitu :

1) Targetkan dapat melakukan paraphrasing (mengulang pesan dengan kata-

kata sendiri)

2) Mengecek kembali (perseption check), ini penting dilakukan agar persepsi

kita pas dengan yang dimaui pengirim

3) Behaviour discription (gambaran perilaku sender), maksudnya adalah agar

kita bisa menilai apakah sang pembicara saat itu sedang marah atau hanya

7

Page 8: 3. isi

bercanda saat mengeluarkan suatu statemen sehingga kita dapat

menyesuaikan tanggapan yang kita berikan dengan kondisi si pengirim.

Pada dasarnya ada 6 unsur mendengarkan secara aktif, yakni hearing,

understanding, remembering, intrepreting, evaluating, responding. Urut-

urutan keenam unsur proses mendengarkan aktif tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Hearing

Langkah pertama dari mendengarkan secara aktif adalah dengan cara

mendengarkan dengan sungguh-sungguh pesan yang disampaikan oleh

seorang komunikator. Noice atau gangguan komunikasi yang sering

muncul adalah suara bising dari lingkungan sekitar oleh karena itu, hindari

membicarakan sesuatu yang penting atau dengan seseorang yang penting

di tempat-tempat ramai yang dapat mengganggu konsentrasi Anda dalam

menerima informasi.

2. Understanding

Disini anda perlu melakukan paraphrasing atau melakukan pengulangan isi

pesan dengan kata-kata sendiri guna menghindari kesalahan dalam

menerima isi pesan. Disamping itu untuk meningkatkan daya konsentrasi,

Anda perlu bersikap emphaty selama mendengarkan dalam arti

berusahalah mendengarkan dengan hati dan kepala Anda cobalah

merasakan perasaan lawan bicara Anda.

3. Remembering

Kalau perlu saat melakukan pembicaraan penting, Anda siapkan kertas

catatan kecil guna mencatat poin-poin penting dari isi informasi yang

diberikan oleh komunikator sehingga tidak ada alasan keluar dari mulut

Anda bahwa Anda lupa dengan informasi yang disampaikan itu. Di dunia

kerja, pernyataan lupa terhadap sesuatu adalah pernyataan terbodoh

seorang staf yang tidak pernah ingin didengar oleh seorang pemimpin.

8

Page 9: 3. isi

4. Intrepreting

Langkah selanjutnya adalah berusaha mengintrepretasikan maksud sang

pembicara Menurut pengamatan saya, seorang pemimpin di organisasi

pemerintahan biasanya berbicara serba sedikit saat memberikan petunjuk

kerja pada bawahan entah karena merasa Anda sudah tahu dengan

maksudnya atau sekedar mencari sebuah respon yang bagus dari Anda

sekaligus menguji kapabilitas Anda atau dia sendiri malah kurang begitu

mengerti dengan informasi tersebut yang mungkin juga berasal dari

atasannya dan semua sebab itu akan menghadirkan respon yang sama.

marah saat Anda bertanya terlalu banyak Oleh karena itu, kemampuan

Anda dalam mengintrepretasikan maksud ’si bos’ menjadi demikian

penting. Disini Anda juga perlu mengenali watak sang ‘bos’ tersebut guna

menemukan metode yang tepat guna mengetahui secara persis maksud

sang ‘bos’

5. Evaluating

Tetapi memang hal terpenting dari sebuah proses mendengarkan secara

aktif adalah mengevaluasi apakah persepsi kita sudah pas dengan yang

dimaui sang ‘bos’ sehingga sebuah pertanyaan kecil yang menanyakan

kembali kebenaran pesan yang disampaikan (perception chek) perlu

disampaikan. Biasanya proses yang satu ini seringkali dilupakan oleh

seorang staf apalagi jika sang ‘bos’ adalah seorang yang galak.

6. Responding

Akhirnya muara dari sebuah proses mendengarkan secara aktif adalah

respon dari pendengarnya yaitu kita. Disini kita perlu melakukan respon

dengan secepat mungkin, mengingat seorang ‘bos’ akan lebih senang jika

anak buahnya cekatan dalam bekerja. Tetapi Anda harus ingat bahwa

kecepatan memang baik tetapi ketepatan adalah segala-galanya

Akhirnya ada sedikit tips agar Anda dapat dianggap sebagai seorang

pendengar yang baik, yakni : cobalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

9

Page 10: 3. isi

Tatap mata lawan bicara Anda dengan secukupnya, perlihatkan perhatian dengan

ekspresi wajah, kalau perlu dengan tersenyum serta lengkapi dengan bahasa tubuh

semisal anggukan serta hindari menginterupsi saat komunikator sedang berbicara.

10

Page 11: 3. isi

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Mendengar adalah proses aktif dari menerima, memproses dan terkait

dengan perangsangan, hal-hal yang berhubungan dengan pendengaran. Dalam

berkomunikasi kita akan menyampaikan dan menerima informasi. Proses

menyampaikan informasi secara lisan disebut berbicara, Sedangkan proses

menerima informasi disebut mendengarkan.

B. Saran

Cobalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Tatap mata lawan

bicara Anda dengan secukupnya, perlihatkan perhatian dengan ekspresi wajah,

kalau perlu dengan tersenyum serta lengkapi dengan bahasa tubuh semisal

anggukan serta hindari menginterupsi saat komunikator sedang berbicara agar

kita dapat memahaminya dengan baik.

11