3 isi puskesmas edit.doc

239
1 Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan pembangunan nasional. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat, sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya manusia di Indonesia. Menurut pasal 10 UU No. 123 tahun 1992 disebutkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat perlu dilaksanakan upaya kesehatan, pemeliharaan, promosi kesehatan, pencegahan, dan pemulihan kesehatan. Puskesmas merupakan salah satu tempat terdekat yang menjadi tujuan bagi masyarakat untuk memeriksakan diri guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga, dan masyarakat serta pusat pelayanan strata pertama. KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Upload: grace-noviyanthi-sinambela

Post on 28-Jan-2016

95 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3 Isi Puskesmas edit.doc

1

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan pembangunan

nasional. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat, sehingga terwujud derajat kesehatan yang

optimal. Pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan

daya manusia di Indonesia.

Menurut pasal 10 UU No. 123 tahun 1992 disebutkan bahwa untuk

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat perlu dilaksanakan

upaya kesehatan, pemeliharaan, promosi kesehatan, pencegahan, dan pemulihan

kesehatan.

Puskesmas merupakan salah satu tempat terdekat yang menjadi tujuan

bagi masyarakat untuk memeriksakan diri guna meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan

di wilayah kerjanya. Dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat

penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga,

dan masyarakat serta pusat pelayanan strata pertama.

Tenaga medis sebagai bagian dari petugas pelayanan puskesmas, sangat

berperan penting dalam program kesehatan ibu dan anak (KIA), pelayanan KB,

pelayanan imunisasi, pelayanan di ruang bersalin, pembinaan dukun bayi, rawat

inap, dan lain-lain.

Guna memberikan kontribusi pelayanan yang optimal kepada sasaran,

maka setiap tenaga medis harus memahami tugas pokoknya, baik sebagai

koordinator, pelayanan, maupun penyuluhan di puskesmas.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 2: 3 Isi Puskesmas edit.doc

2

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1.2. Tujuan Kegiatan

1.2.1. Tujuan Umum

Setelah praktek lapangan selama 3 minggu di Puskesmas Tuntungan,

mahasiswa diharapkan dapat mengetahui berbagai program kerja Puskesmas di

masyarakat dan mengetahui struktur organisasi puskesmas serta program-program

dari masing-masing unit yang ada. Selain itu dapat melaksanakan pelayanan

kesehatan Ibu dan Anak serta mengenal program kesehatan yang terkait dalam

meningkatkan KIA.

1.2.2. Tujuan Khusus

Mahasiswa diharapkan :

(1) Mengenal struktur organisasi tata kerja puskesmas

(2) Mengidentifikasi sarana dan prasarana Puskesmas, SDM, wilayah

kerja Puskesmas

(3) Mengidentifikasi program kegiatan yang dilakukan di Puskesmas

termasuk program inti KIA, KB, dan program yang berintegrasi

dengan program KIA dan KB, pemeliharaan kesehatan ibu (calon

ibu), pelayanan pada anak, pelayanan ibu yang reproduktif

(4) Melaksanakan pelayanan KIA atau KB di Puskesmas dan Posyandu

(5) Menyusun pencatatan dan pelaporan pelayanan terpadu di

Puskesmas

(6) Melakukan pemantauan wilayah setempat KIA atau KB

menggunakan grafik PWS/KIA

(7) Mengisi format rujukan dalam KIA

(8) Melaksanakan penyuluhan KIA/KB di Puskesmas dan Posyandu

(9) Mampu mengenal PSM (Peran Serta Masyarakat) di wilayah kerja

Puskesmas Medan Tuntungan

(10) Mampu memberikan penyuluhan sebagai promosi kesehatan

(11) Mampu mengangkat sebuah kasus yang sering terjadi di Puskesmas

Medan Tuntungan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 3: 3 Isi Puskesmas edit.doc

3

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1.3. Prosedur Kerja

Kepaniteraan klinik senior yangdilaksanakan di Puskesmas Tuntungan

meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas

Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan.

b. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan administrasi

yang dilaksanakan di Puskesmas melalui pencatatan data dan laporan

yang ada di Puskesmas Tuntungan.

c. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta dalam

pelayanan kesehatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 4: 3 Isi Puskesmas edit.doc

4

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Puskesmas

2.1.1. Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah unit organisasi fungsional yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat

disamping memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang juga membina

peran serta masyrakat dalam satu wilayah kerja dalam bentuk usaha-usaha

kegiatan pokok.

Puskesmas sebagai unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan di

suatu wilayah kerja.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD),

Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dan tugas teknis operasional

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama

serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

Dari uraian diatas, jelas bahwa puskesmas adalah suatu organisasi yang

diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk

melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah

kecamatan.

Adapun pengertian batasan puskesmas dengan kewenangan kemandirian

yang dimaksud adalah Puskesmas yang mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai dengan situasi

kondisi, kultur budaya dan potensi setempat.

b. Kewenangan mencari, memanggil dan mengelola sumber pembiayaaan

yang berasal dari pemerintah, masyarakat, swasta dan sumber lain dengan

sepengetahuan Dinas Kesehatan/Kota yang kemudian dipertanggung

jawabkan untuk pembangunan kesehatan di wilayah kerja.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 5: 3 Isi Puskesmas edit.doc

5

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

c. Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi/honorer, pemindahan

tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerja dengan

sepengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

d. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan

medis dan non medis yang dibutuhkan.

2.1.2. Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

adalah untuk tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu

meningkatkan kesehatan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat

2015.

2.1.3. Fungsi Puskesmas

1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektoral termasuk oleh masyarakat dan

dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung

pembangunan kesehatan.

2. Pemulihan Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat

keluarga, dan masyarakat, dunia usaha, memiliki kesabaran, kemauan, dan

kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan

aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber

pembiayaan, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan memantau pelaksanaan

program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini

diselenggarakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi, khususnya sosial

budaya masyarakat setempat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 6: 3 Isi Puskesmas edit.doc

6

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan

kesehatan tingkat pertama menjadi tanggung jawab puskesmas yang meliputi :

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi

(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan

kesehatan perorangan tersebut yaitu rawat jalan untuk puskesmas tertentu

ditambah dengan rawat inap tanpa mengabaikan kesehatan dan pencegahan

penyakit.

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum publik

(public goods) dengan tujuan utama untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan

pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain

adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,

perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,

kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

2.2. Visi dan Misi Puskesmas

2.2.1. Visi Puskesmas

Visi puskesmas kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah

tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2015.

Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin

dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam

lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 7: 3 Isi Puskesmas edit.doc

7

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Indikator Kecamatan Sehat yang dicapai mencakup 4 indikator utama,

yakni:

1. Indikator Lingkungan Sehat

2. Indikator Perilaku Sehat

3. Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Bermutu

4. Indikator Derajat Kesehatan Penduduk Kecamatan

2.2.2. Misi Puskesmas

Misi pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi

Puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang

diselenggarakan di wilayah kerjanya agar memperlihatkan aspek kesehatan,

yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap

kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi masyarakat dan keluarga di

wilayah kerjanya. Puskesmas selalu berupaya agar setiap keluarga dan

masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di

bidang kesehatan melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan untuk

kemandirian untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata

dan terjangkau. Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yang sesuai standard dan memuaskan masyarakat, mengupayakan

pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan

dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas selalu berupaya memelihara

dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang

berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 8: 3 Isi Puskesmas edit.doc

8

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan

yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan

Puskesmas mencakup aspek lingkungan yang bersangkutan.

2.3. Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

2.3.1. Azas Penyelenggaraan Puskesmas

Azas penyelenggaraan puskesmas dimaksud adalah :

1. Azas Pertanggung Jawaban Wilayah

a. Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya.

b. Menggerakkan pembangunan berbagai sector tingkat kecamatan

sehingga berwawasan kesehatan.

c. Memantau pembangunan berbagai upaya pembangunan terhadap

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

d. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan

oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya

e. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan

terjangkau di wilayah kerjanya.

2. Azas Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga, dan masyrakat untuk

berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas dengan kegiatan

antara lain :

a. Upaya kesehatan ibu dan anak, posyandu, polindes, Bina Keluarga

Bahagia (BKB)

b. Upaya pengobatan, posyandu, Pos Obat Desa (POD)

c. Upaya perbaikan gizi : posyandu, Pusat Pemulihan Gizi (PPG),

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 9: 3 Isi Puskesmas edit.doc

9

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

d. Upaya kesehatan sekolah dokter kecil, dokter remaja, penataran Guru

dan Orang tua/Wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan

Pesantre (Posken Trend)

e. Upaya kesehatan lingkungan : kelompok pemakaian air (POKMAIR)

desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL)

f. Upaya kesehatan lanjut usia : posyandu usila

g. Upaya kesehatan kerja : pos upaya kesehatan kerja (POS UKK)

h. Upaya kesehatan jiwa : Posyandu, tim pelaksanaan kesehatan jiwa

masyarakat (TPKJM)

i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional Taman Obat Keluarga

(TOGA)

j. Upaya pembinaan dan jaminan kesehatan (Invation) : Dana Sehat

Tabungan Ibu Bersalin (TABULIN), Mobilitas Dana Keagamaan

3. Azas Keterpaduan

Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya harus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, bermitra dengan

BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya berkoordinasi dengan lintas

sektoral dan lintas program agar terjadi perpaduan kegiatan di lapangan sehingga

lebih berhasil guna dan berdaya guna.

a. Keterpaduan Lintas Program

Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan

penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung

jawab puskesmas.

Contoh keterpaduan lintas program antara lain :

- Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : Keterpaduan KIA

dengan P2M, gizi, promosi kesehatan, pengobatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 10: 3 Isi Puskesmas edit.doc

10

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

- Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) : Keterpaduan kesehatan

lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi,

kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.

- Puskesmas keliling : Keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB,

gizi, promosi kesehatan, kesehatan gigi.

- Posyandu : Keterpaduan KIA dengan KB gizi P2M, kesehatan

jiwa, promosi kesehatan

b. Keterpaduan Lintas Sektor

Keterpaduan lintas sektoral adalah upaya memadukan

penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi)

dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan,

termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh

keterpaduan lintas sektor antara lain :

- Upaya Kesehatan Sekolah : keterpaduan sektor kesehatan dengan

camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama.

- Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan

camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian.

- Upaya Kesehatan Ibu dan Anak : keterpaduan sektor kesehatan

dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi

kemasyarakatan, PKK, PLKB.

- Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan

camat, lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama koperasi,

dunia usaha, PKK, PLKB.

- Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan : keterpaduan sektor

kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, koperasi,

dunia usaha, organisasi kemasyarakatan.

- Upaya Kesehatan Kerja : keterpaduan sektor kesehatan dengan

camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 11: 3 Isi Puskesmas edit.doc

11

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

4. Azas Rujukan

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang bila tidak

mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan, bisa melakukan rujukan baik

secara vertikal ke tingkat yang lebih tinggi atau secara horizontal ke puskesmas

lainnya.

Ada 2 macam rujukan di puskesmas, yaitu :

a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus

penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu

kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya

ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal

maupun vertikal). Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya

memerlukan rawat jalan sederhana di rujuk ke puskesmas. Rujukan

upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam :

- Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik

(biasanya operasi) dan lain-lain

- Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan

laboratorium yang lebih lengkap

- Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang

lebih kompeten untuk melakukan bimbingan kepada tenaga

puskesmas dan ataupun menyelenggarakan pelayanan medik di

puskesmas.

b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah

kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran

lingkungan, dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat

juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib dan

pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 12: 3 Isi Puskesmas edit.doc

12

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu

menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, maka puskesmas wajib

merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas 3 macam yaitu :

- Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan

fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat

audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan

bahan makanan.

- Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk

penyelidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah

hukum kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena

bencana alam.

- Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah

kesehatan masyarakat dan tanggung jawab penyelesaian masalah

kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan upaya kesehatan

masyarakat (antara lain upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan

kerja, upaya kesehatan jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan operasional

diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.

2.3.2. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

Dalam mencapai visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni

terwujudnya kecamatan sehat 2015, puskesmas bertanggung jawab

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

Upaya kesehatan tersebut digolongkan menjadi dua yaitu :

1. Upaya kesehatan wajib

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan

komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya tarik yang tinggi

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 13: 3 Isi Puskesmas edit.doc

13

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di

setiap puskesmas.

Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :

a. Upaya promosi kesehatan

b. Upaya kesehatan lingkungan

c. Upaya kesehatan Ibu dan Anak serta keluarga berencana

d. Upaya perbaikan gizi masyarakat

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

f. Upaya pengobatan

g. Upaya pencatatan dan pelaporan

2. Upaya kesehatan pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta

disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, yang dipilih dan daftar upaya

kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yaitu :

a. Upaya kesehatan sekolah

b. Upaya perawatan kesehatan masyarakat

c. Upaya kesehatan kerja

d. Upaya kesehatan gigi dan mulut

e. Upaya kesehatan jiwa

f. Upaya kesehatan mata

g. Upaya kesehatan lanjut

h. Upaya pembinaan pengobatan

i. Laboratorium sederhana

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat

serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena

ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dan setiap usaha

wajib dan upaya pengembangan puskesmas.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 14: 3 Isi Puskesmas edit.doc

14

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

2.4. Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas

2.4.1. Kedudukan Puskesmas

Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem

Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah

Daerah:

1. Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai

sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten / Kota

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah

sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan

kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.

3. Sistem Pemerintah Daerah

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai

Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan

unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di

tingkat kecamatan.

4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan

kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan

swasta seperti: praktik dokter, praktik dokter gigi, praktik bidan, poliklinik

dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagai

sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di

wilayah kerja Puskesmas terdapat pula berbagai upaya-upaya kesehatan

berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti: Posyandu, Poslindes, Pos

Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 15: 3 Isi Puskesmas edit.doc

15

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

pelayanan kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah

sebagai Pembina.

2.4.2. Organisasi Puskesmas

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-

masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di suatu

Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan

penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat

dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai berikut:

a. Kepala Puskesmas

b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas

dalam pengelolaan:

- Data dan informasi

- Perencanaan dan penilaian

- Keuangan

- Umum dan kepegawaian

c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:

- Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap

UKMB

- Upaya kesehatan perorangan

d. Jaringan Pelayanan Perorangan:

- Unit Puskesmas Pembantu

- Unit Puskesmas Keliling

- Unit Bidan di Desa/ Komunitas.

2. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas

disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit Puskesmas.

Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 16: 3 Isi Puskesmas edit.doc

16

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan

masyarakat.

3. Eselon Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di

tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran

Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat

kecamatan maka jabatan kepala puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV.

Apabila tidak ada tenaga yang menjabat, maka digantikan oleh yang

memenuhi syarat untuk menjabat jabatan IV, ditunjuk pejabat sementara yang

sesuai dengan sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di

bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat

tetap.

2.4.3. Tata kerja Puskesmas

1. Dengan Kantor Kecamatan.

Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkordinasi dengan kantor

kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat

kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, pergerakan,

pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal

pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh Puskesmas,

koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.

2. Dengan Dinas Kabupaten/Kota.

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Dengan demikian secara teknis dari administratif, Puskesmas bertanggung

jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya, Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggungjawab membina serta memberikan

bantuan administratif dan teknis kepada Puskesmas.

3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh

lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama termasuk

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 17: 3 Isi Puskesmas edit.doc

17

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan.

Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,

Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan

sesuai kebutuhan.

4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan.

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerja sama yang erat dengan

berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan,

jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana

pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit (Kabupaten/Kota)

dan berbagai balai kesehatan masyarakat (Balai Pengobatan Penyakit Paru-

Paru, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja

Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa

Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat). Sedangkan untuk upaya

kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai

sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan seperti Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium

Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut

diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh

dalam kordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.

5. Dengan lintas sektor.

Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah

menyelenggarakan tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil optimal, penyelenggaraan

pembangunan kesehatan tersebut harus dikoordinasikan dengan berbagai

lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di satu

pihak, penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut

mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain

pembangunan yang di selenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan

berdampak positif terhadap kesehatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 18: 3 Isi Puskesmas edit.doc

18

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

6. Dengan masyarakat.

Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di

wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat

sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut

diwujudkan melalui pembetukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang

menghimpun berbagai potensi masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh

agama, LSM, dan serta organisasi kemasyarakatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 19: 3 Isi Puskesmas edit.doc

19

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 3

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TUNTUNGAN

3.1. Sejarah Singkat Puskesmas

Puskesmas Tuntungan merupakan Puskesmas yang terletak di kecamatan

Medan Tuntungan yang terdiri dari 6 Kelurahan. Puskesmas Tuntungan terletak di

Jl. Bunga Melati II Kelurahan Kemenangan Tani Lingkungan II Kecamatan

Medan Tuntungan, dengan luas tanah sebesar 1.347 m2 dan luas bangunan sebesar

894 m2. Sampai saat ini Puskesmas Tuntungan masih berdiri kokoh bahkan

menjadi salah satu Puskesmas Rawat Inap di Kota Medan.

3.2. Wilayah Kerja

Puskesmas Tuntungan Memiliki Wilayah Kerja Seluas 923 Ha, terdiri atas

6 kelurahan dan 29 Lingkungan yaitu :

Kelurahan Tanjung Selamat : 9 Lingkungan;

Kelurahan Namo Gajah : 3 Lingkungan;

Kelurahan Kemenangan Tani : 5 Lingkungan;

Kelurahan Lau Chi : 3 Lingkungan;

Kelurahan Sidomulyo : 4 Lingkungan;

Kelurahan Baru Ladang Bambu : 5 Lingkungan.

1.3. Data Wilayah / Data Geografis

Puskesmas Medan Tuntungan adalah Puskesmas yang terletak di Jln

Bunga Melati II Kelurahan Kemenangan Tani Lingkungan II Kecamatan Medan

Tuntungan. Batas wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 20: 3 Isi Puskesmas edit.doc

20

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan

1.4. Data Kependudukan/Demografi

Jumlah penduduk riil Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan

Tuntungan tahun 2013 adalah 15.157 jiwa. Adapun penjabarannya adalah sebagai

berikut :

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

KETERANGAN

Luas Wilayah:

1. Tanjung Selamat : 300 Ha.

2. Kemenangan Tani : 150 Ha.

3. Namo Gajah : 101 Ha.

4. Lau Cih : 87 Ha.

5. Sido Mulio : 82.3 Ha.

6. Ladang Bambu : 135 Ha.

Jumlah Penduduk:

1. Tanjung Selamat : 10.546

2. Kemenangan Tani: 1.880

3. Namo Gajah : 5.032

4. Lau Cih : 1.749

5. Sidomulyo : 3.856

6. Ladang Bambu : 24.580

Page 21: 3 Isi Puskesmas edit.doc

21

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tabel 3.1. Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013

No. KelurahanLuas

Lingk.(Ha)

Jumlah Lingk.

Jumlah KK

Jumlah Penduduk

Jenis Kelamin

L P

1.Tanjung Selamat

300 9 2.738 13.932 7.106 6.826

2. Namo Gajah 101 3 414 6.499 5.241 1.258

3.Kemenangan Tani

150 5 956 5.761 2.818 2.943

4. Lau Chi 150 3 586 2.152 1.099 1.0535. Sidomulyo 87 4 556 2.089 1.103 986

6.Baru Ladang Bambu

135 5 939 4.159 2.068 2.091

Jumlah 923 29 6.189 34.592 19.435 15.157Keterangan Tabel 3.1

Dari analisis tabel di atas, Kelurahan yang terpadat penduduknya adalah kelurahan

Baru Ladang Bambu yaitu 6,96 jiwa/hektar, dan paling jarang adalah kelurahan

Lau Cihyaitu 3,91 jiwa/hektar.

Tabel 3.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013

No. Agama Jumlah

1. Islam 148752. Kristen 57853. Katolik 20114. Hindu 485. Budha 55

Keterangan tabel 3.2

Dari tabel di atas dapat diketahui distribusi penduduk dengan agama Islam adalah

yang terbanyak dengan jumlah 14875 orang dan penduduk agama Hindu adalah

paling sedikit dengan jumlah 48 orang.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 22: 3 Isi Puskesmas edit.doc

22

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tabel 3.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku/Etnis di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013

No Suku/Etnis Jumlah

1. Melayu 7.2642. Jawa 5.1883. Karo 10.3774. Mandailing 2.7675. Batak Toba 4.4987. Padang 2.4218. Tionghoa 1.0409. Lainnya 1.037

Keterangan tabel 3.3

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi penduduk yang terbanyak

adalah suku karo dengan jumlah 10.377 orang dan penduduk yang paling sedikit

adalah suku lainnya dengan jumlah 1.037 orang.

Tabel 3.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sasaran Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan

No Sasaran Kesehatan Jumlah

1. Bayi 5172. Balita 2.2023. Bumil 5424. Buteki/Bufas 5515. PUS 4.2416. Usila 2.0637. Murid SMA 2.5738. Murid SMP 1.3549. Murid SD 2.65610. Murid TK 198

Keterangan Tabel 3.4

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi penduduk yang terbanyak

adalah pada sasaran kesehatan PUS yaitu 4.241 dan yang paling sedikit ialah

sasaran kesehatan murid TK yaitu 198.

1.5. Data Kesehatan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 23: 3 Isi Puskesmas edit.doc

23

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

3.5.1. Sarana Fisik

Tabel 3.5 Profil Sarana Umum di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013

No Sarana Umum Jumlah1. Panti Pijat 22. Dukun Patah 23. Hotel 114. Kolam Renang 25. Restaurant 16. Rumah Ibadah 377. Pasar 18. Pertokoan 1410. Rumah makan 2311. Warung minum 14

Keterangan Tabel 3.5

Dari tabel di atas dapat diketahui semua jenis sarana umum di wilayah kerja

Puskesmas Tuntungan pada tahun 2013. Rumah Ibadah merupakan sarana umum

yang terbanyak yaitu sebanyak 37 buah.

3.5.2. Sarana Ibadah

Tabel 3.6. Profil Sarana Ibadah di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Tuntungan tahun 2013

No Sarana Ibadah Jumlah1. Mesjid 182. Gereja 93. Vihara 44. Kuil -5. Kelenteng -6. Musollah 6

Keterangan Tabel 3.6

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mesjid adalah sarana ibadah dengan

jumlah yang terbanyak yaitu sebanyak 18 buah. Wilayah kerja Puskesmas

Tuntungan tidak mempunyai kuil dan kelenteng.

3.5.3. Sarana Kesehatan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 24: 3 Isi Puskesmas edit.doc

24

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tabel 3.7. Profil Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013

No Sarana kesehatan Jumlah1. Rumah Sakit 22. Puskesmas induk 13. Puskesmas Pembantu 24. BPU 45. Klinik 106. Praktek dokter 9

Jumlah 28

Keterangan Tabel 3.7

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat jumlah 28 buah sarana kesehatan

di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan dan sarana yang terbanyak adalah klinik.

3.5.4. Sarana Pendukung Kesehatan

Tabel 3.8. Sarana Pendukung KesehatanNo. Sarana Pendukung Kesehatan Jumlah

1. Posyandu Balita 152. Posyandu Lansia 63. Ambulance 14. Sekretariat / Tata usaha 1

Keterangan Tabel 3.8

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Posyandu Balita mempunyai jumlah yang

terbanyak dengan jumlah 15 buah sedangkan ambulance dan sekretariat/tata usaha

paling sedikit yaitu sebanyak 1 buah.

3.5.5. Sarana Fisik Puskesmas

1. Transportasi : Mobil Ambulance 1 unit baik

: Sepeda Motor 4 unit baik

2. Sarana Komunikasi dan Informasi

Telepon : Tidak ada

Komputer : 3 buah baik

3. Sumber Energi

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 25: 3 Isi Puskesmas edit.doc

25

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

PLN

Genset : 1 buah baik

4. Prasarana

Sarana Air Bersih : Ada Baik

Sarana Pembuangan Sampah Medis : Ada Baik

Sarana Pembuangan Sampah Non Medis : Ada Baik

Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) : Ada Baik

Saran Pembuangan Tinja : Ada Baik

1.6. Tenaga Kesehatan Puskesmas

3.6.1. Tenaga Kesehatan

Sarana Tenaga Kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas:

Tabel 3.9. Profil Tenaga Kesehatan di Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2013

No. Tenaga Kesehatan Jumlah1. Dokter Umum 42. Dokter Gigi 33. Bidan / Akbid 154. Perawat / Akper 125. Asisten Apoteker 56. Promkes 77. Analisis 18. Hygine Sinitasi 29. Petugas Gizi 110. Honor 1

Jumlah 51Keterangan Tabel 3.9

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat total 51 orang tenaga kesehatan

di Puskesmas Medan Tuntungan pada tahun 2013.

1.7. Struktur Organisasi Puskesmas

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 26: 3 Isi Puskesmas edit.doc

26

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Kepala puskesmas

- Sebagai Pemimpin (manager)

- Sebagai tenaga ahli

- Mengoreksi program

Urusan Tata Usaha

- Melaksanakan administrasi

- Pengurusan supporting(kepegawaian)

- Perlengkapan

- Keuangan

Staf Puskesmas

- Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang /

program kerjanya.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

KEPALA PUSKESMASDr. Immanuel S. Sembiring

Nip. 19600525 198911 1 001

Page 27: 3 Isi Puskesmas edit.doc

27

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

URUSAN UMUMDallur Limbong

Nip. 196202628 198403 1 001

URUSAN KEUANGAN & PERLENGKAPANPurnama Abadi

Nip. 19771227 199703 1 003

URUSAN PERENCANAAN PROGRAM & PELAPORAN

Ratma Juita Br. SitepuNip. 400 066 754

WAKIL KOORDINATOR IIDrg. Adelina L. Turangan

Nip. 19570414 198510 2 001

WAKIL KOORDINATOR IDr. Malem Seh Karo-Karo

Nip. 19621215 199803 1 002

PROMKESWiwik Parlina, SST

Nip. 1919760428 200502 2 007

KESLINGDiahta N. Bangun

Nip. 1919671028 199003 2 004

KIA/KBNorma

Nip. 19641110 198903 2 005

SURVEILENSLasma Imelda S, SKM

Nip. 19740920 200003 2 001

UKS/UKGSArnipa Fitrianti

Nip. 19770927 200801 2 025

IMUNISASIMarthalena

Nip. 19622004 198203 2 002

GIZIRepia Samosir

Nip. 19680911 198911 2 001

DBDNur Asiah, SKM

Nip. 196690701 199303 2 005

DDTKAgustina Br. Purba

Nip. 19880820 201001 1 008

TB ParuDeliana S Pelawi

Nip. 19641227 198703 2 001

LANSIAOktiva Sahriani

Nip. 19791015 20000604 2 021

HIV/AIDSLydia br. Tarigan

Nip. 19630615 199403 2 002

MATARatna Wati EliastaNip. 140 194 481

DiareMerry Florence Siahaan

Nip. 19610814 198301 2 005

ISPA Hotmauli A. Sagala

Nip. 19661108 199003 2 004

PTMSenna Sinaga

Nip. 19690814 198903 2 001

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHANurlela, S. Kep

Nip. 19631212 198603 2 002

POLI UMUM IDr. Amiliya Isyana

Nip. 19840504 200804 2 001

POLI UMUM IIDr. Haryati Lubis

Nip. 19770309 200701 2 006

POLI GIGIDr g. Ferica Tri Widyastuti

Nip. 19750214 200604 2 001

APOTEKMerry F Saragih

Nip. 19762312 199603 2 002

LABORATORIUMTiurlan S

Nip. 119640601 198402 2 001

Page 28: 3 Isi Puskesmas edit.doc

28

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Gambar 3.2. Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan

1.8. Fasilitas Fisik Puskesmas

Puskesmas Tuntungan dalam menjalankan kegiatan didukung oleh

berbagai fasilitas fisik maupun non fisik dalam Kecamatan Tuntungan yang

meliputi :

3.8.1. Fasilitas Gedung Puskesmas

a. Ruang Kepala Puskesmas = 1 buah

b. Ruang Periksa Gigi dan Mulut = 1 buah

c. Ruang Periksa Pasien / Suntik = 2 buah

d. Ruang Obat Apotik = 1 buah

e. Ruang KIA/KB = 2 buah

f. Ruang Laboratorium / TB = 1 buah

g. Ruang Kartu = 1 buah

h. Ruang Tunggu Pasien = 1 buah

i. Ruang Tata Usaha = 1 buah

j. Ruang Periksa Specialis = - buah

k. Ruang Rawat Inap = 2 buah

l. Klinik Sanitasi = 1 buah

m. Ruang Rapat = 1 buah

n. Dapur = 1 buah

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

KEPALA PUSKESMAS PEMBANTU

KA. PUSTU MEDAN PERMAIDr. Twinkle

Nip. 19740801 200604 2 001

KA. PUSTU LADANG BAMBUDr. Voldance Bakara

Nip. 19791002 200903 2 005

Page 29: 3 Isi Puskesmas edit.doc

29

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

o. Gudang = 4 buah

p. Toilet = 5 buah

q. Ruang P2M = 1 buah

r. Ruang Logistik Vaksin = 1 buah

s. Ruang VK dan Neonatus = 1 buah

t. Ruang SP2TP = 1 buah

u. Ruang Administrasi = 1 buah

3.8.2. Sumber Daya Manusia Puskesmas Tabel 3.10. Daftar Nama Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Tuntungan

No Nama NIP Gol Pend.

1 Dr. Immanuel S. Sembiring 19600525 198911 1 001

IV/A S1 Kedokteran

2 Nurlela, S. Kep 19631212 198603 2 002

III/D S1 Keperawatan

3 Drg. Adelina L. Turangan 19570414 198510 2 001

IV/B S1 Kedokteran Gigi

4 Dr. Malem Seh Karo-Karo 19621215 199803 1 002

IV/B S1 Kedokteran

5 Drg. Ferica Tri Widyastuti 19750214 200604 2 001

III/D S1 Kedokteran Gigi

6 Drg. Martina Harahap 19850316 201001 2 031

III/C S1 Kedokteran Gigi

7 Dr. Amilia Isyana 19840504 200804 2 001

III/C S1 Kedokteran

8 Dr. Haryati Lubis 19770309 200701 2 006

III/C S1 Kedokteran

9 Norma 19641110 198903 2 005

IV/A AKBID/SST

10 Ernawati Ginting 19580129 197903 2 004

III/D SAA Ast. Apoteker

11 Merry F. Siahaan 19610814 198301 2 005

III/D SPRA

12 Sri Ulina 19620113 198307 2 001

III/D SPRA

13 Ratna Wati Eliasta 140 194 481 III/D SPRA14 Tina Melinda Tarigan 19591229 198003 2

003III/D Analis Kesehatan

15 Juliani Sebayang 19590724 198103 2 III/D SAA Ast. Apoteker

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 30: 3 Isi Puskesmas edit.doc

30

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

00116 Telahmin Sembiring 19641105 198803 2

006III/D Bidan

17 Lydia Br Tarigan 19630615 199403 2 002

III/D DIII Keperawatan

18 Hotmauli A. Sagala 19661108 199003 2 004

III/D DIII Keperawatan

19 Deliana S. Pelawi 19641227 198703 2 001

III/D DIII Keperawatan

20 Lasma I. Sagala, SKM 19740920 200003 2 001

III/D S2 Ilmu Kesmas

21 Riah Ukur Br Girsang 140 156 992 III/D AKPER22 Marthalena 19622904 198203 2

002III/D SPRA

23 Merlya Sidabutar 19630121 199003 2 002

III/D SPRA

24 Nur Asiah, SKM 19690701 199303 2 005

III/D S1 Ilmu Kesmas

25 Restawati 19680810 198903 2 001

III/C Bidan

26 Senna Sinaga 19690814 198903 2 001

III/C AKPER

27 Tiurlan Situmeang 19640601 198402 2 001

III/C SMAK

28 Diahta Nuraini Bangun 19671028 199003 2 004

III/C DIII Kesling

29 Kurtina Marbun 19600925 198103 2 002

III/C SPK

30 Hj. Maidar 140 172 774 III/C Bidan31 Arikena Tarigan 19660713 199303 2

001III/C SPK

32 Dallur Limbong 19620628 198403 1 001

III/B SMA

33 Minar P. Hutagalung 19591110 198309 2 003

III/B SPRA

34 Purnama Abadi 19771227 199703 1 003

III/B S1 Keperawatan

35 Ingan Malem Sembiring 19670617 199203 2 004

III/B SAA Ast. Apoteker

36 Irawati Tarigan 19670917 199203 2 002

III/B SMF

37 Wiwik Parlina, SST 19760428 200502 2 007

III/B AKPER, SST

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 31: 3 Isi Puskesmas edit.doc

31

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

38 Alimatus Sakdiah 19780805 200003 2 001

III/B DIII Gizi

39 Merri Frina Saragih 19761223 199602 2 002

III/B SAA Ast. Apoteker

40 Siti Syahrani 19660915 198903 2 004

III/A Bidan

41 Ratma Juita Br Sitepu 400 066 754 III/A DIII Keperawatan42 Oktiva Sahriani 19791015 200604 2

021III/A DIII Bidan

43 Repia Samosir 19680911 198911 2 001

II/D SPAG

44 Agustina Br Purba 19880820 201001 1 008

II/D DIII Bidan

45 Eva Rosida Sinulingga 19860919 201001 2 023

II/D DIII Keperawatan

46 Desi B. Natalia Silaen, Am. Keb

19821217 200804 2 001

II/D DIII Bidan

47 Verawati D. Gultom, AMK 19800331 201101 2 009

II/C DIII Keperawatan

48 Ferawati Perangin-angin, Am. Keb

19860510 201001 2 025

II/C DIII Bidan

49 Arnipa Fitrianti 19770927 200801 2 003

II/B Bidan

50 Bahrum 19590701 198303 1 006

II/B SMP

51 Sarinah Ginting 19641110 200701 2 002

II/B DIII Kimia Analis

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 32: 3 Isi Puskesmas edit.doc

32

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Denah Puskesmas Tuntungan

PoliKIA

Apotik Lorong Tempat Pendaftaran

Poli Umum 1

Lantai 1

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Kantor Kecamatan Medan Tuntungan

Kamar Mandi

Poli Gisi

Ruang penyimpanan obat

Poli Umum 2

Kamar Mandi Ruang penyimpanan Kantor Tata Usaha

Bangsal Ruang Kapusk Bangsal Ruang Vaksin

Page 33: 3 Isi Puskesmas edit.doc

33

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Lantai 2

ALUR PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS TUNTUNGAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Ruang Rawat Inap

Pasien Datang

Kamar Kartu Tanyakan Pernah

BerobatBelumPernah

Status Lama Status Baru

AskesKTP/KRT

Kota Medan

JPKMS/JAMKESMAS

YaTidakYaTidakYaTidak

GratisBayar

Kamar Gigi Ruang Periksa KIA/KB

Pulang

RujukanKamar Obat

Page 34: 3 Isi Puskesmas edit.doc

34

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

3.8.3. Fasilitas Administrasi

Perlengkapan yang dimiliki oleh Puskesmas Tuntungan dalam

menjalankan peranannya agar terlaksananya laporan administrasi antara lain:

meja, kursi, lemari arsip, dua unit komputer, kartu berobat pasien, buku catatan

arsip, kartu laporan, formulir kegiatan lapangan, buku laporan kegiatan, kartu

KIA/ KB, buku bendahara dan papan tulis.

3.8.4. Fasilitas Imunisasi

Fasilitas imunisasi yang dimiliki oleh Puskesmas Tuntungan antara lain:

- Lemari Es

- Alat-alat Imunisasi

- Vaksin seperti BCG, DPT, POLIO, Campak, TT, Hepatitis

- Termos

3.8.5. Fasilitas Alat – alat Kesehatan

- Poliklinik Set

- Bidan Kit

- Lansia Kit

- Alat – alat suntik dan alat – alat P3K

- Timbangan Bayi dan Dewasa

- Dental unit

- Lemari pendinginan tempat penyimpanan bahan – bahan imunisasi

- Imunisasi Kit

- Alat – alat Laboratorium sederhana

- KIE Kit (Paket Penyuluhan)

3.8.6. Fasilitas Obat-obatan

Tabel 3.11. Obat-Obatan Yang Terdapat Di Apotek Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 35: 3 Isi Puskesmas edit.doc

35

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

No Nama Obat yang Digunakan Satuan1 Air Raksa Dental Use Botol2 Aminoflina Injeksi 24 mg/ml - 10 ml Ampul3 Aminoflina Tablet 200 mg Tablet4 Amitriplina HCL tablet salut 25 mg Tablet5 Amoksisilina kapsul 250 mg Kapsul6 Amoksisilina sirup kering 125 mg/ml Botol7 Ampisilina kaplet 500 mg Kapsul8 Ampisilina sirup kering 125 mg/5ml Botol9 Antalgin (matampiron ) tablet 500 mg Tablet

10 Antasida doen tablet kombinasi Tablet11 Anti hemmoroid Suppositoria Sup12 Aqua pro Injeksi steril, bebas pirogen 20 ml Ampul13 Aquadest steril 500 ml Botol14 Asam Askorbat ( vit c ) tablet 50 mg Tablet15 As. Benzoat 3 % as. Salisilat 6 % (whitfield salep) Pot16 Asam Klorida 0,1 n Botol17 As. Salisilat 2 % + belerang endap 4 % (2-4) salep Pot18 Asam sulfosalisilat 20 % Botol19 Asetosal tablet 500 mg Tablet20 Atropina sulfat injeksi 0,25 mg/ml - 1ml Ampul21 Atropina sulfat ( atropina ) tablet 0,5 mg Tablet22 Atropina Sulfat ( atropina ) tetes mata 0,5 % Botol23 Benzatina bensil penisilina injeksi 1,2 juta iu Vial24 Besi (ii) sulfat tablet salut, kombinasi Tablet25 Catgut / Benang bedah no. 2/0 - 3/0 Sak26 Dapson tablet 100 mg Tablet27 Dexametason Injeksi 5mg/ml - 1ml Ampul28 Dexametason Tablet 0,5 mg Tablet29 Dekstran 70 - larutan infus 6 % steril Botol30 Dekstrometorfan hbr sirup 10 mg/sml Botol31 Dekstrometorfan hbr tablet 15 mg Tablet32 Devitalisasi pasta Pot33 Diazem injeksi 5mg/ml-2ml Ampul34 Diazepam Tavlet 2mg Tablet35 Dietikarbamazin sitrat 100 mg tablet Tablet36 Difenhidramin hcl injeksi 10 mg/ml-1ml Ampul37 Digoksiba tablet 0,25mg Tablet38 Efedrina hcl (efedrina tablet 25 mg Tablet39 Ekstrak belladon tablet 10 mg Tablet

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 36: 3 Isi Puskesmas edit.doc

36

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

40 Epinefrina hcl/ bitartrat (adrenalina) inj. 0,1%-1ml Ampul41 Ergotamina tartrat 1 mg + kofeina 50 mg tab. Komb Tablet42 Etakridina (rivanol) arutan 0,1% Botol43 Etambutol hcl (etambutol) tablet 250mg Tablet44 Etanol 70% 1000ml Botol45 Etil klorida semprot Botol46 Eugenol cairan Botol47 Fenobarbital Tablet injeksi 50mg/ml - 2ml Ampul48 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet49 Fenoksimetil pensilina tablet 250mg Tablet50 Fenoksimetil pensilina tablet 500mg Tablet51 Fenol Gliserol tetes telinga 10% Botol52 Fitomenadion (vit.K1) injeksi 10 mg/ml-1ml Ampul53 Fitomenadion (vit.K1) salut 10 mg Tablet54 Furosemida tablet 40 mg Botol55 Gamesan emulsi 1% Botol56 Garam oralit untuk 1000ml air Sak57 Garam oralit 200ml air Sak58 Gentian violet larutan 1% Botol59 Giblenlamida tablet 5mg Tablet60 Gliseril Guayakolat tablet 100 mg Tablet61 Gliserol Botol62 Glukosa larutan infus 10% Botol63 Glukosa larutan infus 40% Botol64 Glukosa larutan infus 5% Botol65 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet66 Gutta Percha points Stick67 Hidroklorotiazida (hct) tablet 25mg Tablet68 Hidrokortison krim 2,5% Tube69 Ibuprofen tablet 200mg Tablet70 Infusion set anak Set71 Infusion set dewasa Set72 Isoniazida (inh) tablet 100mg Tablet73 Isoniazida (inh) Tablet 300mg Tablet74 Jarum jahit (bedah) no. 9 s/d 14 Biji75 Kalium pemanganat serbuk Botol76 Kalsium Hidroksida pasta Tube77 Kalsium Laktat (kalk) tablet 500 mg Tablet78 Kapas berlemak 500mg Bungkus79 Kapas pembalut/absorben 250 gram bungkus

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 37: 3 Isi Puskesmas edit.doc

37

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

80 Kasa kompres 40/40 steril bungkus81 Kasa pembalut rol82 Kasa pembalut hidrofil 4 m x 15 cm rol83 Kasa pembalut hidrofil 4 m x 3 cm rol84 Kinina dihidroklorida (kinina) injeksi 25% - 2 mL ampul85 Kinina sulfat tablet 222 mg (7 h 20) tablet86 Klofazimin, micronize kapsul 100 mL kapsul87 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul88 Kloramfenikol salap mata 1% tube89 Kloramfenikol tetes telinga 3% botol90 Kloferamina maleat (ctm) tablet 4 mg tablet91 Klorokina fosfat (klorokina) tablet 250 mg tablet92 Klorpromazina hcl tablet salut 25 mg tablet93 Klorpromazina hcl injeksi 5 mg/ml - 2 ml ampul94 Klorpromazina hcl injeksi 5 mg/ml - 1 ml ampul95 Kodeina HCL (Kodeina) Tablet 10 mg tablet96 Komb. Pirimetamin 2 mg - Sulfaoxin 500 mg tablet97 Kotrimoksazol Suspense botol98 Kotrimoksazol Tablet Kombinasi tablet99 Kotrimoksazol Tablet Pediatrik Kombinasi tablet

100 Larutan Benedict botol101 Larutan Basin 2% botol102 Larutan Gabbet botol103 Larutan Giemsa Stain botol104 Larutan Kinyoun botol105 Larutan Turk botol106 Lidokaina Comb. Injeksi Kombinasi ampul107 Lisol mengandung Kresol Tersabun 50 % botol108 Magnesium Sulfat Serbuk 30 gram kantong109 Mebendazol Tablet 100 mg tablet110 Metakresol Sulfonat dan Matenol Kondensasi botol111 Methanol botol112 Metilergomtrina Malet Injeksi 0,200 mg/ml - 1 ml ampul113 Metilergomtrina Malet Tablet Salut 0,125 mg tablet114 Metronidazol Tablet 250 mg tablet115 Monoklorkamfer Mentol Cairan botol116 Mumfiying Pasta botol117 Natrium Bikarbonat Tablet 500 mg tablet118 Natrium Fenitoina (Fenitoina) Kapsul 100 mg kapsul119 Natrium Fenitoina (Fenitoina) Kapsul 30 mg kapsul

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 38: 3 Isi Puskesmas edit.doc

38

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

120 Natrium Klorida Larutan Infus 0,9% Steril botol121 Natrium Tiopenal Serbuk Injeksi 100 mg Amp ampul122 Natrium Tiosulfat Injeksi 25% - 10 ml ampul123 Nistatin 100.000 IU/g Tablet tablet124 Obat Batuk Hitam (OBH) Cairan botol125 Oksigen Gas dalam Tabung tabung126 Oksitetrasiklina HCL Salap Mata 1% tube127 Oksitetrasiklina HCL Salap 3% tube128 Oksitetrasiklina HCL Injeksi 50 mg/ml - 10 ml vial129 Oksitosina Injeksi 10 IU/ml - 1 ml ampul130 Paraformal Dehida Tablet 1 gram tablet131 Parasetamol Sirup 120 mg / 5 ml botol132 Parasetamol Tablet 500 mg tablet133 Pilokarpina HCL /Nitrat Tetes Mata 2% botol134 Piperazina Sirup 20% botol135 Piperazina Tablet 500 mg tablet136 Pirantel Pamoat (Pirantel) Tablet 125 mg Basa tablet137 Piridoksinal hl (vit B6) Tablet 10 mg botol138 Plester 5 yards x 2 inch rol139 Polipetida Kombinasi Doen Larutan Infus botol140 Prednison Tablet 5 mg tablet141 Primakina Tablet 15 mg tablet142 Prokaina Fenisilina Injeksi 3 juta/IU vial143 Propiltiorasil Tablet 100 mg tablet144 Propanolol HCL (Propanolol) Tablet 40 mg tablet145 Reserpina Tablet 0,10 mg tablet146 Reserpina Tablet 0,25 mg tablet147 Retinol (vit A) Tablet Lunak 20.000 IU kapsul148 Retinol (vit A) Tablet Salut 50.000 IU tablet149 Rifampisin Kaplet 600 mg kapsul150 Rifampisin Kaplet 300 mg kapsul151 Rifampisin Kapsul 450 mg kapsul152 Ringer Laktat Larutan Infus Steril tablet153 Salbutamol Tablet 2 mg tablet154 Salisil Bedak 2% kotak155 Salisil Spiritus 10% botol156 Semen Seng Fosfat Serbuk & Cairan botol157 Serum Anti Bisa ular polivalen inj.50 ml (abu ii) vial158 Serum Anti Bisa ular polivalen inj.5 ml (abu i) vial159 Serum Anti Dipteri Inj.20.000 IU/vial (a.d.s) vial

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 39: 3 Isi Puskesmas edit.doc

39

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

160 Serum Anti Titanus Inj. 1500 IU/ampul (a.t.s) Ampul161 Serum Anti Titanus Inj. 20000 IU/ampul (a.t.s) Vial162 Sianokobalamina (vit. B 12) Inj. 500meg/ml - 1 ml Ampul163 Silk (benang bedah sutera) no. 3/0 Sak164 Silver amalgam serbuk 65-75% Botol165 Spons gelatin cubicles 1x1x1 cm Tabung166 Streptomisina sulfat serbuk inj. 1000 mg/vial Vial167 Sulfa conus (kerucut) preparat Botol168 Sulfamidin tablet 500mg Tablet169 Sulfasel tamida tets mata 15% Botol170 Synthetic filling material larutan dan serbuk Set171 Temporary stopping fletcher serbuk dan cairan Set172 Tetrakaina hcl (tetrakaina) tetes mata 0,5% Botol173 Tetrasiklina hcl (tetrasiklina) kapsul 250mg Kapsul174 Tiamin HCL / mononitrat (Vit. B1) tablet 50 mg Tablet175 Tiamin HCL (Vit. B1) injeksi 100 mg/ ml-1ml Ampul176 Trikresol formalin (tkf) cairan Botol177 Vaksin rabies kering untuk manusia Set178 Vitamin B kompleks tablet Tablet179 Yodium Povindon larutan 10% 10 ml Botol180 Yodium Povindon larutan 10% 1000ml Botol

Keterangan Tabel 3.11

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 180 jenis obat-obatan yang tersedia di apotek Puskesmas Tuntungan pada Januari s.d Desember 2013.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 40: 3 Isi Puskesmas edit.doc

40

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 4

PROGRAM KERJA PUSKESMAS TUNTUNGAN

4.1. Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas

4.1.1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit

tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus

diselenggarakan di setiap puskesmas.

Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan

wajib Puskesmas ada 7 program wajib (basic seven) yaitu:

a. Upaya Promosi Kesehatan;

b. Upaya Kesehatan Lingkungan;

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular;

f. Upaya Pengobatan;

g. Upaya Pencatatan dan Pelaporan.

4.1.2. Upaya kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang

disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya

kesehatan puskesmas yang telah ada, yaitu :

a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);

b. Upaya Kesehatan Olahraga;

c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (PHN);

d. Upaya Kesehatan Kerja (UKK);

e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM);

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 41: 3 Isi Puskesmas edit.doc

41

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

f. Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ);

g. Upaya Kesehatan Mata (UKM);

h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (USILA);

i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (BATRA);

j. Laboratorium Sederhana.

4.2. Program Prioritas Puskesmas

4.2.1. Upaya Promosi Kesehatan

Tujuan :

1. Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan

melaksanakan perilaku hidup sehat.

2. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-

upaya kesehatan, serta ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan

Posyandu.

Kegiatan :

1. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di lingkungan dan

wilayah kerja Puskesmas Tuntungan di dalam maupun di luar gedung

berbentuk kegiatan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan,

gizi keluarga, KB, imunisasi, Posyandu dan sebagainya.

2. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat di dalam kegiatan antara lain

berupa gotong-royong dan olah raga.

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan

kesehatan dan KB yang terpadu pada tingkat desa.

Sasaran : bayi, ibu hamil, ibu menyusui, PUS (pasangan usia subur) dan Lanjut

Usia (Lansia)

Tujuan:

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 42: 3 Isi Puskesmas edit.doc

42

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) dan

balita.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.

3. Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia

Sejahtera).

4. Pembinaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam rangka alih

teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.

5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan

kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.

6. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam

usaha meningkatan cakupan penduduk dan geografi.

Menurut tingkatnya Posyandu dibagi menjadi 4 strata:

1. Pratama

Kegiatan Posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap

bulannya, serta jumlah kadernya terbatas.

2. Madya

Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan 8 kali dalam setahun, mempunyai

kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan

adanya dana sehat.

3. Purnama

Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan lebih dari 8 kali dalam

setahun,mempunyaijumlah kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik

dan telah memiliki dana sehat.

4. Mandiri

Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan sebanyak 12 kali dalam setahun,

mempunyai jumlah kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat

sudah tersedia untuk lebih dari 50% KK.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 43: 3 Isi Puskesmas edit.doc

43

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Pelayanan Kegiatan Posyandu:

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim

Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas,

dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu :

Meja I : Pendaftaran.

Meja II : Penimbangan.

Meja III : Pengisian KMS.

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.

1. Mengenai Balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang

diikuti pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi.

2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI ekslusif

dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui.

3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau

tablet busa.

Meja V : Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB, Imunisasi dan

pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan

Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan

petugas KB).

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :

1. Kesehatan ibu dan anak :

- Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

- Pemberian vitamin A dosis tinggi (bulan vitamin A pada bulan Februari dan

Agustus)

- PMT

- Imunisasi.

- Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita

melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program

terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 44: 3 Isi Puskesmas edit.doc

44

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

- Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.

2. Pemberian Oralit dan pengobatan.

3. Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS

balita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan

SKDN.

S : Semua balita diwilayah kerja Posyandu;

K : Semua balita yang memiliki KMS;

D : Balita yang ditimbang;

N : Balita yang naik berat badannya.

Keberhasilan Posyandu berdasarkan :

1. D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat.

2. N / D : berhasil tidaknya program Posyandu.

Tabel 4.1 Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan

Kecamatan Medan Tuntungan 2013

Tabel 4.1. Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan 2013

No Kelurahan Pratama Madya Purnama Mandiri Jlh1. Tanjung Selamat - - 4 - 42. Namo Gajah - - 2 - 43. Kemenangan Tani - - 3 - 34. Lau Cih - - 1 - 15. Sidomulyo - - 1 - 16. Baru Ladang

Bambu- - 4 - 4

Jumlah - - 15 - 15

Keterangan Tabel 4.1.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah Posyandu yang ada di Kecamatan

Medan Tuntungan sebanyak 15 Posyandu dan semua Posyandu merupakan

tingkat Purnama.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 45: 3 Isi Puskesmas edit.doc

45

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Analisis data

Berdasarkan Indikator Sehat 2010, Posyandu sebaiknya melayani 100 balita. Dari

tabel di atas dapat dilihat jumlah total Posyandu di seluruh wilayah kerja

Puskesmas Tuntungan adalah 15 buah. Jumlah seluruh balita di wilayah kerja

Puskesmas Tuntungan adalah 2.202 jiwa.

Maka sebaiknya jumlah Posyandu adalah :

Jumlah Posyandu =

=

= 22,02 ≈ 22 Posyandu

Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah

Posyandu belum mencukupi untuk seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas

Tuntungan. Jadi, kekurangannya adalah sebesar 7 posyandu.

Tabel 4.2. SKDN Puskesmas Tuntungan Tahun 2013

Bulan Umur 0-23 Bulan Umur 24-59 BulanS K D N S K D N

Januari 1276 1135 941 872 1763 1603 1426 1326Februari 1276 1135 1096 1029 1763 1603 1481 1351Maret 1157 984 934 886 1740 1622 1287 1242April 1276 1167 1084 1076 1763 1596 1359 1318Mei 1276 1164 1094 1048 1763 1596 1330 1290Juni 1276 1164 1078 1009 1763 1596 1363 1336Juli 1276 1164 1028 935 1763 1596 1463 1390Agustus 1276 1164 1067 1009 1763 1596 1465 1408September 1276 1164 1078 961 1763 1596 1332 1264Oktober 1276 1164 964 883 1763 1596 1303 1242November 1276 1164 1084 1076 1763 1596 1356 1318Desember 1276 1164 1061 1000 1763 1596 1343 1295

4.2.2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Program ini berupaya pengawasan lingkungan baik fisik, geologis, sosial

dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 46: 3 Isi Puskesmas edit.doc

46

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tujuan:

1. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai

derajat kesehatan optimal.

2. Terwujudnya kesedaran dan keikutsertaan masyarakat dan sektoral terikat

yang bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian.

3. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan

pokok masyarakat.

Sasaran:

1. Daerah yang rawan air bersih.

2. Daerah yang rawan penyakit menular.

3. Daerah percontohan dan pemukiman baru.

4. Tempat - tempat umum seperti terminal, pasar swalayan, rumah ibadah,

sekolah dan lain-lain.

5. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.

Kegiatan:

1. Penyekatan air bersih antar rumah warga.

2. Penyekatan pembuangan air limbah antar rumah warga.

3. Pengawasan sanitasi tempat – tempat umum.

4. Pengawasan sanitasi tempat – tempat pengelolaan makanan.

5. Pengawasan tempat penyimpanan pestisi Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

serta Keluarga Berencana.

Tabel 4.3. Laporan Hasil Kegiatan Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan TTU/TPM Tahun 2013

No. Jenis KegiatanTarget

Pencapaian

Keterangan

Jlh % Jlh %1. Penyehatan Air Bersih

Air Perkotaan (PDAM, SPT, SGL)

5150 100 4597 80 Belum tercapai

2. Kes. Link jamban rumah penduduk

5150 100 4583 72 Sudah tercapai

3. Sampah- TPS- TPA

30900

60100

4597-

800

Belum tercapai

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 47: 3 Isi Puskesmas edit.doc

47

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

4. Klinik SanitasiRumah Sehat(Rumah Penduduk)DPLS

13862

2

10075

100

12813

2

10072

100

Sudah tercapaiBelum tercapai

Sudah tercapai

5. Penyehatan tempat-tempat umum- Hotel (11)- Jasa Boga/rumah makan

(5)- Rumah Ibadah (37) - TTU lain/Tempat

Hiburan/Salon (14)

74

156

6570

4040

74

114

100100

7367

Sudah tercapaiSudah tercapai

Belum tercapaiBelum tercapai

6. Penyehatan Makanan minuman- Pengolahan makanan (23)- Pengolahan minuman (14)

2012

8585

1310

6583

Belum tercapaiBelum tercapai

Keterangan Tabel 4.3.

Dari tabel diatas diketahui bahwa pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan

dalam hal kesehatan lingkungan jamban rumah penduduk, klinik sanitasi, DPLS,

penyehatan tempat-tempat umum seperti hotel dan jasa boga/rumah makan sudah

tercapai sedangkan penyehatan air bersih, sampah, TPS, TPA, rumah sehat,

penyehatan tempat umum seperti rumah ibadah dan tempat hiburan, dan

pengolahan makanan serta minuman belum tercapai.

Tabel 4.4. Laporan Kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan Tahun 2013

No Kelurahan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des1 Tanjung

Selamat- 2 - - 1 - 3 - 1 1 1 -

2 Namo Gajah - - - - - - - - - - - -3 Kemenangan

Tani- - - - - - - - - - - 1

4 Lau Cih - - - - - - - - - - - 15 Sidomulyo - - - - - - - - - - - -6 Baru Ladang

Bambu- - - - - - - - 2 - - -

Keterangan Tabel 4.4.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 48: 3 Isi Puskesmas edit.doc

48

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Seluruh pasien kasus DBD sembuh. dilakukan tindakan penyuluhan, abatisasi,

fogging.

4.2.3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana

a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Pengertian :

KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan

pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah yang

menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam rangka meningkatkan kesehatan serta

kesejahteraan bangsa pada umumnya.

Sasaran :

Primer : Ibu hamil, ibu menyusui, balita.

Sekunder : Kader Kesehatan

Program yang dilakukan antara lain :

1. Memeriksa kesehatan ibu hamil yaitu : timbang berat badan, ukur tinggi

badan, ukur TFU, pemberian tablet besi dan vitamin A.

2. Memberikan penyuluhan pada ibu tentang gizi, perawatan payudara, ASI

Eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan.

3. Memberikan pelayanan KB.

4. Membina Posyandu.

5. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak – anak balita.

6. Memberi imunisasi pada ibu hamil, anak – anak sampai dengan umur 5

tahun.

Tabel 4.5. Evaluasi Hasil Kegiatan Program KIA Januari s.d. Desember 2013

No Kegiatan SasaranTarget Pencapaian

KeteranganAngka % Angka %

1K1

Bumil (542)

540 95 502 93Belum tercapai

2K4

Bumil (542)

540 95 495 92Belum tercapai

3Deteksi resiko tinggi

Bumil (542)

540 95 470 87Belum tercapai

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 49: 3 Isi Puskesmas edit.doc

49

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

4 Persalinan oleh tenaga kesehatan (PN)

Bumil (542)

516 90 480 93 Tercapai

5 Kunjungan nifas lengkap

Bufas (551)

491 90 480 98 Tercapai

Keterangan Tabel 4.5.

Dari tabel di atas diketahui bahwa Kegiatan Program KIA Januari s.d. Desember

2013 masih jauh dari target pencapaian.

b. Keluarga Berencana

Pengertian:

Keluarga berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar

menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Sasaran :

Pasangan usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui

Tujuan:

Menaikkan kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan

Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).

Kegiatan:

1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha–usaha

terpadu;

2. Memberikan pelayanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk Intra

Uteriene Device (IUD), pil, kondom, suntikan,kontrasepsi mantap (KONTAP),

dan susuk;

3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan

Posyandu di wilayah kerja puskesmas;

4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor agar menjadi motivator KB;

5. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi KONTAP;

6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan;

7. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha

terpadu.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 50: 3 Isi Puskesmas edit.doc

50

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tabel 4.6. Jumlah Akseptor KB di wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Tahun 2013

No. Bulan Peserta Jenis KBIUD Implan Pil Kondom Suntik

1 Januari Baru 4 9 20 10 31Ulang 0 6 46 1 8

2 Pebruari Baru 3 9 3 4 12Ulang 0 5 21 4 2

3 Maret Baru 0 3 0 0 16Ulang 0 0 10 10 5

4 April Baru 1 16 0 3 12Ulang 3 0 46 0 10

5 Mei Baru 0 0 4 3 14Ulang 0 6 20 2 4491

6 Juni Baru 0 34 1 0 12Ulang 0 0 10 5 6

7 Juli Baru 2 1 1 1 7Ulang 0 2 5 2 3

8 Agustus Baru 0 13 4 0 11Ulang 0 0 5 6 2

9 September Baru 9 3 12 10 13Ulang 0 5 1 4 3

10 Oktober Baru 5 6 4 1 12Ulang 0 4 38 10 10

11 Nopember Baru 6 16 12 3 17Ulang 0 8 5 3 2

12 Desember Baru 4 6 4 0 26Ulang 9 2 0 0 0

Keterangan Tabel 4.6.

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah akseptor KB terbanyak pada jenis

suntik pada akseptor baru, sedangkan pada akseptor ulang jumlah terbanyak pil.

4.2.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan

kompleks. Pada hakekatnya disebabkan keadaan ekonomi yang kurang

dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada.

Penyakit-penyakit karena kurangnya gizi di Indonesia adalah defisiensi

protein, kalori, deisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok).

Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Tuntungan yaitu :

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 51: 3 Isi Puskesmas edit.doc

51

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

a. Mendata jumlah Balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas;

b. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi

Balita;

c. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah

defisiensi Vitamin A pada Balita;

d. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati

anemia pada ibu hamil dan menyusui;

e. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah

dan terjangkau di posyandu dan puskesmas;

f. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan

perkarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan.

Tabel 4.7. Rekapitulasi Kasus Balita Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Januari s.d. Desember 2013

No Kelurahan

Kumulatif Kasus Gizi Buruk

JumlahMendapatPerawatan

Membaik/Sembuh

MeninggalYang masih

Dirawat

1Kemenangan Tani

0 0 0 0 0

2Tanjung Selamat

1 1 0 0 1

3 Namo Gajah 0 0 0 0 04 Lau Cih 0 0 0 0 05 Sidomulyo 0 0 0 0 0

6Ladang Bambu

0 0 0 0 0

 Jumlah 1 1 0 0 1

Keterangan tabel 4.7.

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah kasus gizi buruk di wilayah kerja

Puskesmas Medan Tuntungan sampai dengan bulan Desember 2013 adalah

sebanyak 1 orang dan masih mendapatkan perawatan. Kasus gizi buruk ini

ditemukan di Kelurahan Tanjung Selamat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 52: 3 Isi Puskesmas edit.doc

52

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tabel 4.8. Laporan Kasus Gizi Kurang dan Gizi Buruk Tahun 2013

Bulan Gizi Buruk

Status setelah PMT Gizi Kurang Status setelah PMT

Januari 0 - 42 42 GK

Februari 0 - 42 42 GK

Maret 0 - 42 42 GK

April 0 - 38 38 GK

Mei 0 - 40 40 GK

Juni 0 - 28 28 GK

Juli 0 - 30 30 GK

Agustus 0 - 30 30 GK

September 0 - 28 28 GK

Oktober 0 - 25 25 GK

November 1 1 GB 25 25 GK

Desember 1 1 GB 25 25 GK

Keterangan Tabel 4.8.

Dari tabel di atas diketahui bahwa kasus gizi buruk paling tinggi terjadi pada

bulan November dan Desember 2013, dan Kasus gizi kurang pada bulan Januari

dan Maret sebanyak 126 kasus. Berdasarkan tabel terjadi penuruan kasus gizi

kurang sampai akhir tahun.

Tabel 4.9. Cakupan Pendistribusian Fe dan Vit A pada Ibu Hamil dan Ibu Nifas di Puskesmas Tuntungan Januari s.d. Oktober 2013

No. Kegiatan SasaranTarget Pencapaian

KeteranganAngka % Angka %

1.Fe Bumil Bumil

(542)488 90 460 85 Belum tercapai

2.Fe Bufas Bufas

(551)496 90 480 87 Belum tercapai

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 53: 3 Isi Puskesmas edit.doc

53

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

3.Vit A Bufas Bufas

(551)441 80 480 87 Sudah tercapai

Keterangan Tabel 4.9.

Dari tabel di atas diketahui bahwa pemberian Fe pada Ibu hamil dan ibu nifas

belum tercapai, sedangkan pemberian Vit. A pada ibu nifas sudah tercapai.

4.2.5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Penular

Program Imunisasi

Dalam pencegahan penyakit menular, diberikan imunisasi dimana imunisasi

merupakan suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh terhadap penyakit

tertentu.

Sasaran Imunisasi:

Sasaran Imunisasi adalah: Bayi, Balita, dan Anak Sekolah, dan PUS (pasangan

usia subur).

Tujuan Imunisasi:

a. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematin

b. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil, dan pencegahan

penyakit.

Macam – macam imunisasi:

1. BCG

Gunanya untuk menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit

TBC terhadap anak.

Cara pemberian:

- Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.

- Lokasi pemberian lengan atas

- Dengan injeksi SC

- Dosis 0,5 cc

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 54: 3 Isi Puskesmas edit.doc

54

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

2. DPT

Gunanya : untuk mencegah defteri, pertusis dan tetanus.

Cara pemberian:

- Diberikan pada bayi umur 2 – 11 bulan, sebanyak 3 kali

- Dosis 0,5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebayak 3 kali suntikkan

- Lokasi suntikan suntikan di paha luar

- Injeksi IM

3. POLIO

Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit polio.

Cara pemberian :

- Diberikan pada bayi umur 2 – 11 bulan, sebanyak 4 kali

- Diberikan dengan meneteskan kedalam mulut

4. CAMPAK

Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.

Cara pemberian :

- Diberikan pada bayi umur 9- 11 bulan, sebanyak 1 kali

- Lokasi pemberian pada lengan kiri, injeksi subkutan

- Dosis 0,5mL

5. TETANUS TOKSOID (TT)

Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus

Toksoid

- TT1 diberikan pada murid kelas 2 SD, TT2 diberikan murid kelas 3

SD,TT3 diberikan murid kelas 6 SD

- Calon pengantin (PUS), diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu

6. HEPATITIS B

Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.

Cara pemberian :

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 55: 3 Isi Puskesmas edit.doc

55

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

- Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan,diberikan 3 kali dengan interval

minimal 4 minggu.

- Dengan injeksi IM

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 56: 3 Isi Puskesmas edit.doc

56

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tabel 4.10. Program Imunisasi di Puskesmas Tuntungan Tahun 2013

No. Program Kegiatan Target (%)

Sasaran Jan Feb Mart Apr Mei Juni July Agt Sept Okt Nov Des Pencapaian %

1. BCG 97 809 73 70 72 63 67 61 65 64 65 61 62 58 785 97,03

2. DP + HB 1 97 809 73 68 61 63 65 67 66 63 63 64 65 59 785 97,03

3. Polio 4 90 809 61 60 61 62 64 55 60 56 57 60 61 59 728 90

4. Campak 90 809 63 59 54 59 60 62 58 60 58 59 62 59 728 90

5. DPT HB 3 90 809 61 60 62 63 65 56 61 56 57 60 61 59 728 90,1

6. DT (SD Kelas 1) 100 588 580 580 98,6

7. HB 0 – 7 Hari 90 465 32 36 37 40 31 32 33 36 38 40 41 35 432 89,4

8. HB 7 Hari – 1 Tahun

80 361 29 31 30 29 28 30 31 32 30 29 31 30 361 70

Keterangan Tabel 4.10.

Dari tabel di atas diketahui bahwa program imunisasi di puskesmas Tuntungan 2013 tidak tercapai.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 57: 3 Isi Puskesmas edit.doc

57

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Program Pemberantasan Penyakit Menular

Pengertian

Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau

hewan yang sakit, dari reservoir atau pun benda – benda yang mengandung bibit

penyakit lainnya ke manusia yang sehat.

Sasaran: Seluruh lapisan masyarakat.

Tujuan:

a. Mencegah terjangkitnya penyakit

b. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.

c. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.

Pemberantasan Penyakit Menular atau P₂M dilaksanakan karena :

a. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah

dengan imunisasi, misalnya: penyakit campak, TB paru.

b. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene dan

sanitasi, misalnya: diare, infeksi mata, infeksi telinga dan mastoid.

c. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara

langsung, misalnya: TB paru, ISPA, campak, cacar air.

d. Masih tingginya angka penderita menular yang penularannya melalui vektor,

misalnya: Demam Berdarah.

Kegiatan – kegiatan PKM berupa :

a. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.

b. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di puskesmas.

c. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak, Polio, DT dan TT.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengamatan :

a. Mengumpulkan dan menganalisis data tentang penyakit.

b. Melapor penyakit menular.

c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk,

menemukan kasus – kasus untuk mengetahui sumber penularannya.

d. Tindakkan permulaan untuk menahan perjalanannya.

e. Menyembuhkan penderita hingga sehat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 58: 3 Isi Puskesmas edit.doc

58

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

f. Pemberian imunisasi.

g. Pemberantasan vector nyamuk.

h. Pendidikan kesehatan

Tabel 4.11. Data Distribusi Penderita TB di Puskesmas Tuntungan Januari s.d. Desember 2013

No BulanBTA(+)

BTA (-)

1 Januari 0 22 Februari 0 53 Maret 3 34 April 1 35 Mei 0 26 Juni 1 37 Juli 0 48 Agustus 0 69 September 0 410 Oktober 1 311 November 0 212 Desember 0 2

Jumlah 6 39

Keterangan Tabel 4.11.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada pemeriksaan sputum didapatkan

jumlah BTA (+) 6 kasus dan BTA (-) 39 kasus.

Tabel 4.12. Jumlah Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan periode Januari s.d. Desember 2013No. Bulan Jumlah kasus1. Januari 1622. Februari 613. Maret 544. April 495. Mei 526. Juni 497. Juli 368. Agustus 849. September 12710. Oktober 6211. November 68

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 59: 3 Isi Puskesmas edit.doc

59

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

12. Desember 62Total 878

Keterangan Tabel 4.12.

Dari tabel di atas diketahui jumlah kasus diare di Wilayah Kerja Puskesmas

Medan Tuntungan Januari s.d. Desember 2013 sebanyak 878 kasus, dengan

jumlah kasus terbanyak pada bulan Januari yaitu 162 kasus.

Tabel 4.13. Jumlah Penyakit ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan periode Januari s.d. Desember 2013No. Bulan Jumlah kasus1. Januari 772. Februari 1213. Maret 1044. April 945. Mei 776. Juni 467. Juli 1218. Agustus 879. September 7510. Oktober 11811. November 16112. Desember 133

Total 783

Keterangan Tabel 4.13.

Dari tabel di atas diketahui jumlah kasus infeksi saluran pernafasan akut di

Kecamatan Medan Tuntungan Januari s.d. Desember 2013 sebanyak 783 kasus,

dengan jumlah kasus terbanyak pada bulan November yaitu 161 kasus.

Tabel 4.14. Jumlah Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan periode Januari s.d. Desember 2013

No. Bulan Jumlah kasus1. Januari -2. Februari 23. Maret -4. April -5. Mei 1

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 60: 3 Isi Puskesmas edit.doc

60

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

6. Juni -7. Juli 38. Agustus -9. September 310. Oktober 111. November 112. Desember 2

Total 13Keterangan Tabel 4.14.

Dari tabel di atas diketahui jumlah kasus demam berdarah dengue di Kecamatan

Medan Tuntungan Januari s.d. Oktober 2013 adalah sebanyak 13 kasus dengan

kasus terbanyak pada bulan Juli dan September yaitu 3 kasus.

4.2.6. Upaya Pengobatan

Dalam usaha pengobatan,penderita tidaklah diobati secara kuratif saja

melainkan juga memberikan pengertian preventif terhadap penyakit di puskesmas

Tuntungan dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar pada pasien

rawat jalan.

Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan masyarakat di

puskesmas, meliputi :

1. Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui

apotek yang ada di puskesmas.

2. Penyuluhan kepada pasien saat dilakukan pemeriksaan.

3. Merujuk pasien yang tidak mampu ditangani.

4. Perawatan dan pengobatan pasien puskesmas darussalam meliputi

pasien umum, ASKES, dan anggota dana sehat.

Tabel 4.15. 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Tuntungan 2013

No Penyakit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des1. ISPA 185 121 77 95 77 46 121 72 65 90 168 134

2.Penyakit Lansia

62 90 58 63 54 58 61 60 60 59 32 43

3. Hipertensi 103 44 53 45 42 42 43 45 54 55 29 384. P. Vulva 37 39 35 57 40 38 23 25 34 36 52 33

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 61: 3 Isi Puskesmas edit.doc

61

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

5. Diare 90 31 27 25 30 25 18 43 30 33 32 336. P. Sendi 31 24 32 33 35 33 32 42 24 26 30 217. Gastritis 39 59 42 7 21 14 36 18 27 19 33 368. P. Kulit 20 11 33 10 15 10 12 14 22 25 15 119. Alergi 18 24 19 21 17 19 20 20 13 15 9 5

10.Penyakit Saluran Nafas

- 10 - 25 15 27 25 26 - 20 22 14

Jumlah 585 455 395 365 274 294 375 346 282 375 417 368

Keterangan Tabel 4.15.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak pada Puskesmas

Tuntungan pada januari s.d. Desember 2013 adalah ISPA dengan jumlah 1.141

Adapun urutan sepuluh penyakit terbanyak adalah ISPA, penyakit lansia,

hipertensi, penyakit vulva, diare, penyakit sendi, gastritis, penyakit kulit, alergi

dan penyakit saluran nafas.

Tabel 4.16. Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Tuntungan Periode Januari s.d. Desember 2013

No Bulan Bayar Gratis AskesJamkesmas

/JPKMSJumlah

Kunjungan1 Januari 4 341 433 185 9632 Februari 7 284 451 156 8983 Maret 12 313 544 186 1.0554 April 8 297 533 125 9635 Mei 6 325 502 214 1.0476 Juni 16 347 694 170 1.2277 Juli 20 354 524 195 1.0938 Agustus 9 340 578 194 1.1219 September 8 278 412 181 87910 Oktober 17 322 491 232 1.06211 November 14 360 534 246 1.15412 Desember 20 328 399 186 933

Jumlah 141 3.889 6.095 2.270 12.395

Keterangan Tabel 4.16.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 62: 3 Isi Puskesmas edit.doc

62

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Dari tabel diatas diketahui bahwa kunjungan Puskesmas Tuntungan 2013

terbanyak pada pasien Askes yaitu sebanyak 6.095. Kelompok ini adalah pasien

yang berobat dengan menunjukkan Kartu Askes.

4.2.7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan

Tujuan:

1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan

2. Untuk dipergunakan sebagai bahan dalam menyusun rencana kerja

Pembagian:

1. Pencatatan

- Kegiatan Administrasi

- Registrasi Family folder

- Registrasi Kegiatan

2. Pelaporan

- Laporan kejadian luar biasa

- Laporan pencatatan jumlah penyakit dan pengunjung Puskesmas

- Laporan kasus penyakit menular

- Laporan kegiatan Puskesmas dan Posyandu

- Laporan triwulan, yaitu mencatat semua kegiatan Puskesmas

dan rencana kerja selama triwulan

- Laporan tahunan yaitu, mencatat semua laporan dalam satu

tahun yang diambil dari laporan bulanan

- Laporan khusus, berupa laporan kematian, penyakit dan obat

4.3. Program Kesehatan Pengembangan Puskesmas Tuntungan

4.3.1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Pengertian:

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 63: 3 Isi Puskesmas edit.doc

63

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Upaya Kesehatan Sekolah adalah wadah belajar untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak

usia sekolah yang berada di sekolah maupun perguruan agama.

Tujuan :

Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan penderita

peserta didik serta memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang

harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya.

Kegiatan UKS di Puskesmas Tuntungan:

1. Mendata jumlah murid sekolah;

2. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler

(dokter kecil / remaja);

3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi, kesehatan

lingkungan, P₂M,imunisasi, P₃K, dll;

4. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan, triwulan

dan tahunan.

Sebagian dari sekolah tersebut tidak mempunyai fasilitas UKS dan guru Pembina

UKS di bawah pengawasan dan pembinaan tenaga kesehatan dari Puskesmas

Tuntungan.

4.3.2. Upaya Kesehatan Olahraga

Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada

penunjang Puskesmas agar menjaga kebugaran tubuh dengan berolah raga juga

dilakukan pendataan dan pembinaan kepada klub-klub olah raga yang ada di

wilayah Puskesmas. Hasil upaya kesehatan olah raga belum ada dikarenakan

pengumpulan data belum selesai dilakukan

4.3.3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

Tujuan:

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 64: 3 Isi Puskesmas edit.doc

64

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien dan

keluarganya di rumah pasien dengan cara mengikut sertakan masyarakat dan

kelompok masyarakat di sekitarnya.

2. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan kesehatanya sendiri

dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan

mereka.

3. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit,

penungkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya.

Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan perorangan,

perkelompok dan masal. Metode yang dilakukan yaitu bimbingan dan konseling,

ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, dll. Hasil upaya perawatan kesehatan

masyarakat belum ada dikarenakan pengumpulan data belum selesai dilakukan.

4.3.4. Upaya Kesehatan Kerja

Pengertian

Kesehatan kerja adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam

bidang kesehatan kerja masyarakat baik dalam waktu sakit maupun sehat guna

menungkatkan derajat kesehatan para pekerja dan keluarganya.

Sasaran : Para pekerja dan keluarganya.

Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan tiap pekerja agar dapat menjalankan

fungsinya seoptimal mungkin di wiayah puskesmas Tuntungan. Untuk itu perlu

diadakan pendataan dan penyuluhan bagi pekerja.

4.3.5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang

menjadi beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan

serta dapat di artikan pula kesehatan berpenghasilan rendah khususnya kelompok

masyarakat awam.

Kegiatan – kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dapat dilaksanakan :

1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan

gigi.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 65: 3 Isi Puskesmas edit.doc

65

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

2. Membuat rencana kerja laporan kegiatan.

Kegiatan yang dilakukan meliputi:

a. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan

penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di puskesmas.

b. Usaha Kesehatan Gigi anak Sekolah (UKGS)

c. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)

Tabel 4.17. Kelainan Gigi dan Mulut Puskesmas Tuntungan periode Januari s.d Desember 2013

No. Kelainan Gigi dan Mulut Jumlah1 Karies gigi 432 Penyakit pulpa dan periapikal 4493 Penyakit gusi dan periodontal 3834 Abses 2085 Persistensi 1506 Kelainan dento-fasial termasuk maloklusi 07 Stomatitis, monilisisasis 08 Lain-lain 0

Jumlah 1.233

Keterangan Tabel 4.17.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jenis penyakit gigi dan mulut yang

terbanyak pada Puskesmas Tuntungan 2013 adalah penyakit pulpa dan jaringan

periapikal. Sedangkan urutan kedua penyakit terbanyak adalah penyakit gusi dan

jaringan periodontal.

Tabel 4.18. Pelayanan Medik dasar Gigi dan Mulut Puskesmas Tuntungan periode 2013

No Pelayanan Medik Dasar Gigi Total

1. Tumpatan gigi tetap 282. Tumpatan gigi sulung 63. Pencabutan gigi tetap 1784. Pencabutan gigi sulung 1525. Pengobatan pulpa termasuk tumpatan sementara 354

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 66: 3 Isi Puskesmas edit.doc

66

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

6. Scaling 307. Pengobatan periodental 1978. Perawatan lain - lain termasuk pengobatan abses 1859. Konsultasi 76

Jumlah 1.206

Keterangan Tabel 4.18.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pelayanan medik dasar gigi dan

mulut di Puskesmas Tuntungan periode 2013 yang terbanyak adalah pengobatan

pulpa termasuk tumpatan sementara.

4.3.6. Upaya Kesehatan Jiwa

Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Pengenalan dini gangguan jiwa.

2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa.

3. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.

4.3.7. Upaya Kesehatan Mata

Kegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegiatan Puskesmas yang

lain :

1. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita, penyuluhan

kesehatan di Posyandu.

2. Dengan UKS penyuluhan kesehatan mata di sekolah.

3. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulagi.

Melakukan rujukan kepada unit yang mampu, apabila pengobatan tidak mampu

ditanggulangi.

4.3.8. Upaya Kesehatan Lanjut Usia

Pengertian

Kesehatan lanjut usia adalah kesehatan golongan orang yang berusia 68 tahun atau

lebih secara jasmaniah, rohani, maupun sosial

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 67: 3 Isi Puskesmas edit.doc

67

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tujuan

Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lanjut untuk masa tua yang

bahagia dan berdaya dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan

keberadaannya.

Tabel 4.19. Data Posyandu Usila Puskesmas Tuntungan

No Nama Posyandu Jumlah Petugas1 Tanjung Selamat 3 kader2 Namo Gajah 3 kader3 Lau cih 3 kader4 Kemenangan Tani 3 kader5 Sidomulyo 3 kader6 Baru Ladang Bambu 3 kader

Keterangan Tabel 4.19.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah Posyandu Usila pada Puskesmas

Tuntungan 2013 adalah sebanyak 6 Posyandu dengan total petugas 18 orang.

Target ketersediaan posyandu lansia telah terpenuhi dimana setiap kelurahan

memiliki satu posyandu lansia.

4.3.9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Kegiatan:

1. Pembinaan kepada masyarakat pengobatan tradisional antara lain dukun

beranak, dukun patah, dukun pijat, tukang jamu, dan lain-lain.

2. Memberikan penyuluhan tentang manfaat pekarangan untuk penanaman

tanaman obat keluarga (TOGA).

Tabel 4.20. Profil Pengobatan Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013

No Pengobatan Tradisional Jumlah1. Panti Pijat 22. Dukun Patah 2

Keterangan Tabel 4.20.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 68: 3 Isi Puskesmas edit.doc

68

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Dari tabel diatas dapat diketahui sarana pengobatan tradisional panti pijat

sebanyak 2 buah dan dukun patah sebanyak 2 orang.

4.3.10. Laboratorium Sederhana

Kegiatan laboratorium di Puskesmas bertujuan untuk mempermudah

mengadakan diagnosis terhadap penyakit baik penyakit menular yang akut

epidemik dan kronik epidemik.

Tabel 4.21. Data Distribusi Pemeriksaan sputum di Puskesmas Tuntungan Januari s.d. Desember 2013No Bulan BTA (+)1 Januari 02 Februari 03 Maret 34 April 15 Mei 06 Juni 17 Juli 08 Agustus 09 September 010 Oktober 111 November 012 Desember 0

Jumlah 6Keterangan Tabel 4.21.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pemeriksaan sputum BTA (+)

sebanyak 6 kasus.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 69: 3 Isi Puskesmas edit.doc

69

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 5

LAPORAN KEGIATAN

No. Hari/Tanggal Kegiatan

1. Senin/

04 Agustus 2014

1. Melapor dan perkenalan ke Wakil Koordinator I

dr. Malem Seh Karo-Karo

2. Melapor dan perkenalan kepada Dokter dan

Dokter Gigi di Puskesmas dilanjutkan dengan

orientasi ruangan Puskesmas Tuntungan

2. Selasa/

05 Agustus 2014

1. Melapor dan perkenalan ke Kepala Puskesmas

Tuntungan dr. Immanuel S. Sembiring

dilanjutkan dengan diskusi rencana kegiatan

2. Kegiatan di poli umum I dan II, KIA

3. Pendataan kegiatan Puskesmas

4. Peninjauan lokasi sekolah untuk pembinaan

kantin sekolah di SDN 064026

3. Rabu/

06 Agustus 2014

1. Mengantar surat pengantar dari puskesmas dan

diskusi dengan Kepala Sekolah SDN 064026

tentang rencana kegiatan penyuluhan dan

pembinaan kantin sekolah

2. Penyuluhan dan pembagian leaflet tentang

Anemia pada Ibu Hamil dan Ibu menyusui di Poli

KIA Puskesmas Medan Tuntungan

3. Pendataan Kegiatan Puskesmas

4. Kamis/

07 Agustus 2014

1. Penyuluhan tentang PHBS Cuci Tangan kepada

siswa SDN 064026 Medan

2. Kegiatan Observasi Kantin dan Jajanan di SDN

064026 Medan

3. Melapor ke Kelurahan Tanjung Selamat dan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 70: 3 Isi Puskesmas edit.doc

70

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Kepala Lingkungan terkait kegiatan di desa

binaan

4. Meninjau lokasi desa binaan

5. Pemberitahuan tentang kegiatan yang akan

dilakukan ke masyarakat lingkungan 1 Tanjung

Selamat, dilanjutkan dengan pemilihan keluarga

binaan untuk masing-masing Dokter Muda

6. Jumat/

08 Agustus 2014

1. Kegiatan di Poli Umum I dan II, Ruang KIA

2. Kegiatan di Posyandu di Kelurahan Tanjung

Selamat

3. Penyuluhan Antenatal Care (ANC) di Posyandu

Kelurahan Tanjung Selamat

4. Penyuluhan ASI eksklusif di Posyandu Kelurahan

Tanjung Selamat

7. Sabtu/

09 Agustus 2014

1. Kunjungan pertama ke Keluarga Binaan.

2. Pengambilan Sampel Penelitian Pada Keluarga

di Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan

Medan Tuntungan

8. Senin/

11 Agustus 2014

1. Kunjungan kedua ke Keluarga Binaan

2. Penyuluhan Pencegahan KIA, Kesehatan

Lingkungan dan PHBS di Keluarga Binaan

3. Pengambilan Sampel Penelitian Pada Keluarga di

Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan

Tuntungan

9. Selasa/

12 Agustus 2014

1. Melapor kepada Lurah dan Kepala Lingkungan

Kelurahan Tanjung Selamat bahwa kegiatan di

desa binaan telah selesai

2. Menyerahkan Laporan Profil Keluarga Binaan

kepada Lurah

3. Penyusunan dan Penyiapan Laporan Kegiatan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 71: 3 Isi Puskesmas edit.doc

71

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Puskesmas Tuntungan kemudian diserahkan

kepada kepala Puskesmas Tuntungan untuk

diperiksa

4. Penyusunan dan Penyempurnaan Hasil Penelitian

10. Rabu/

13 Agustus 2014

1. Pengambilan kembali Laporan Kegiatan

Puskesmas Tuntungan yang telah diperiksa oleh

Kepala Puskesmas untuk diperbaiki

2. Penyusunan dan Penyempurnaan Hasil Penelitian

11 Kamis/

14 Agustus 2014

1. Pengumpulan Laporan Kegiatan Puskesmas

Tuntungan yang telah dikoreksi dan Diskusi

dengan Kepala Puskesmas dr. Immanuel S.

Sembiring

2. Penyusunan dan Penyempurnaan Hasil Penelitian

1. Senin, 04 Agustus 2014

Kegiatan pada hari senin diawali dengan pelaporan dan perkenalan ke Wakil

Koordinator I dr. Malem Seh Karo-Karo. Setelah itu, perkenalan kepada

seluruh staff puskesmas dilanjutkan dengan orientasi ruangan Puskesmas

Tuntungan.

2. Selasa, 05 Agustus 2014

Kegiatan hari ini dimulai dengan pelaporan dan perkenalan ke Kepala

Puskesmas Tuntungan dr. Immanuel S. Sembiring dilanjutkan dengan

diskusi rencana kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Poli

dimana setiap dokter muda dibagi ke Poliklinik Umum I dan II, KIA. Selain

itu peserta kepaniteraan klinik juga masih melakukan pendataan kegiatan

puskemas. Pada pukul 12.00 WIB, 3 orang peserta Kepaniteraan Klinik

berangkat untuk meninjau lokasi sekolah yang akan dilakukan pembinaan

kantin sekolahnya di SDN 064026.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 72: 3 Isi Puskesmas edit.doc

72

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

3. Rabu, 06 Agustus 2014

Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB dimana setiap dokter muda dibagi

ke Poliklinik Umum I dan II, KIA. Lalu pada pukul 10.00 WIB, 3 orang

peserta Kepaniteraan Klinik berangkat untuk mengantar surat pengantar dari

puskesmas dan diskusi dengan Kepala Sekolah SDN 064026 tentang

rencana kegiatan penyuluhan PHBS dan pembinaan kantin sekolah dan

jajanan sekolah yang akan dilakukan pada tanggal 07 Agustus 2014. Selain

itu peserta kepaniteraan klinik yang masih berada di puskesmas melakukan

penyuluhan dan pembagian leaflet tentang Anemia pada Ibu Hamil dan Ibu

menyusui di Poli KIA Puskesmas Medan Tuntungan kepada pasien yang

datang pada hari tersebut, dan juga masih melakukan pendataan kegiatan

puskemas.

4. Kamis, 07 Agustus 2014

Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB dimana semua peserta kepaniteraan

klinik berkumpul di SDN 064026 Medan. Adapun kegiatan yang dilakukan

dapat dilihat pada tabel.

Kamis, 07 Agustus 2014

Waktu Kegiatan

08.00 - 08.05 Pembukaan oleh MC

08.05 - 08.15 Pengarahan oleh guru

08.15 – 09.00 Kelas 1 – Materi PHBS, Games, mengajari cuci tangan 7 langkah

09.00 - 09.30 Kelas 2 – Materi PHBS, Games, mengajari cuci tangan 7 langkah

09.30 – 09.45 Istirahat

09.45 - 10.15 Kelas 3 – Materi PHBS, Games, mengajari cuci tangan 7 langkah

10.15 - 11.15 Observasi kantin sekolah dan jajanan sekolah

11.15 - 11.30 Penyerahan Cendramata dan Foto Bersama

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 73: 3 Isi Puskesmas edit.doc

73

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Kemudian pada jam 12.00 seluruh peserta kepaniteraan klinik berangkat ke

Kantor Kelurahan Tanjung Selamat untuk melapor kepada Bapak

H.Achyaruddin,S.Sos, selaku Bapak Lurah Tanjung Selamat dan ibu kepala

lingkungan 1 terkait dengan kegiatan kepaniteraan klinik di desa binaan

yang akan dilakukan. Pada Pukul 13.00 melakukan peninjauan Lokasi desa

Binaan. Selanjutnya seluruh peserta kepaniteraan klinik berangkat ke desa

binaan yang telah dipilih ditemani oleh ibu kepala lingkungan 1 untuk

kegiatan Kunjungan ke desa binaan kemudian melakukan pemberitahuan

tentang kegiatan yang akan dilakukan ke masyarakat, dilanjutkan dengan

pemilihan keluarga binaan untuk masing-masing Dokter Muda

5. Jum’at, 08 Agustus 2014

Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik

berkumpul di Puskesmas Tuntungan untuk menjalankan tugas di Poli

Umum I, II, dan KIA. Pukul 10.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik

berangkat untuk mengikuti kegiatan di Posyandu Kelurahan Tanjung

Selamat didampingi oleh petugas puskesmas. Selama di Posyandu Tanjung

Selamat, selain membantu kegiatan di posyandu terkait pendaftaran,

pencatatan, penimbangan dan imunisasi, peserta Kepaniteraan Klinik di

Posyandu KIA juga melakukan penyuluhan tentang ANC dan ASI eksklusif

pada warga yang hadir. Selain itu peserta kepaniteraan klinik juga masih

melakukan pendataan kegiatan puskemas.

6. Sabtu, 09 Agustus 2014

Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik

berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian pada pukul 10.00 WIB

seluruh peserta kepaniteraan klinik ke Lingkungan 1 untuk kegiatan

kunjungan pertama ke desa binaan kemudian melakukan penyuluhan

mengenai KIA, Kesehatan Lingkungan dan PHBS di Keluarga Binaan, serta

penyuluhan mengenai hal yg berkaitan dengan keluarga binaan masing-

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 74: 3 Isi Puskesmas edit.doc

74

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

masing Dokter Muda. Setelah selesai melakukan kunjungan kekeluarga

binaan, peserta kepaniteraan klinik kembali melakukan pengambilan sampel

penelitian di Kelurahan Tanjung Selamat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 75: 3 Isi Puskesmas edit.doc

75

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN

DI KOTA MEDAN 2014

PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Syahrul hidayat nasutionHARI/TANGGAL : Sabtu/ 9 Agustus 2014

KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Mita

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : Rama DaniTanggal lahir/Umur : 26 juli 1986/27 tahunAgama : islamPendidikan : SMPSuku : JawaPekerjaan utama : SupirPekerjaan tambahan : -Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta

KARAKTERISTIK ISTRINama : Mita susiani Br.sinagaTanggal lahir/Umur : 12 agustus 1986/27 tahunSuku : Batak TobaPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 5orangDaftar anggota keluarga saat ini :

No Nama StatusJenis

KelaminTgl

lahir/umurPendidikan Pekerjaan

1 Rama dani suami Laki laki 26 juli 1986 SMP Supir2 Mita

susiani Br.sinaga

istri Perempuan 12 agustus 1986

SMA Ibu rumah tangga

3 Andika Pratama

Anak Laki laki 28 desember 2012

-

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 76: 3 Isi Puskesmas edit.doc

76

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir

Diare, Flu, Demam

2. Penderita Andika Pratama

3. Pengobatana. Tempat dan tenaga medis -

b. Jenis obat-obatan -

4. Tanaman obat keluarga -

KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas, berlantai semen, kesannya bersih.

Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1

ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah

2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, tidak tertutup penuh, pintu kamar mandi hanya ditutup kain.

Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah

3. Air bersih Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di dalam ember

4. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit di samping rumah. Terdapat septic tank di belakang rumah. Terdapat tempat pembuangan sampah

disamping rumah

STATUS PERILAKU KESEHATAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 77: 3 Isi Puskesmas edit.doc

77

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO. PROFIL KETERANGAN

1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan lauk.

Sayur selalu ada seperti kangkung, bayam, daun ubi, dll.

Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang, jeruk, dan semangka)

2. Kebiasaan merokok Kepala keluarga pak rama

3. Kebiasaan alkohol -

4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan

-

5. Kebiasaan olah raga -

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN

1. Ibu hamil -

a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan

---

2. Bayi -a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A

----

JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN

1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA

Keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan.

2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Anggota keluarga memanfaatkan klinik kesehatan sebagai fasilitas kesehatan.

PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyuluhan/pelatihan yang Tidak pernah mengikuti penyuluhan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 78: 3 Isi Puskesmas edit.doc

78

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

pernah diikuti2. Aktivitas di masyarakat

dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.

-

KESIMPULAN

1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga bapak Ramadhani, seorang kepala keluarga yang tinggal dengan seorang istri ibu Mita Susiani Br Sinaga, dan seorang anak Andhika Pratama.

2. Keluarga ini tingal di Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas, berlantai semen, kesannya bersih. Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, tidak tertutup penuh, pintu kamar mandi hanya ditutup kain. Jamban berupa jamban model jongkok. Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di dalam ember Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.Terdapat tempat pembuangan sampah di samping rumah.

3. Makanan yang sering dimakan adalah berupa nasi dengan lauk dan sayuran seperti daun ubi,bayam, kangkung. Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya.(komsumsi buah pisang, pepaya, jeruk). Kebiasaan merokok oleh kepala keluarga, olahraga minum alkohol dan jamu-jamuan tidak dijumpai dikeluarga. Selama ini.

4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN

a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet

b. Topik : Keluarga Berencana Anemia Hipertensi

c. Isi : Penjelasan tentang alat kontrasepsi Penjelasan mengenai tanda anemia

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 79: 3 Isi Puskesmas edit.doc

79

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Penjelasan mengenai hipertensi dan faktor resikonya

FOLLOW UP KEGIATAN

Kunjungan OutcomeTandaTangan

I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan

Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai.

II Pada kunjungan kedua dilakukan diskusi tentang kesehatan mengenai KB, anemia dan Hipertensi

Dilakuakn diskusi tentang menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah

III Dilakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan HB.

Melakukan Tanya jawab mengenai kesehatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 80: 3 Isi Puskesmas edit.doc

80

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN

DI KOTA MEDAN 2014

PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Wini Listi Arini RambeHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09Agustus 2014

KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : 1RESPONDEN : Syarifah Wulandari

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : Muhammad SyafiiTanggal lahir/Umur : 14-06-1989/ 25 TahunAgama : IslamPendidikan : SMASuku : JawaPekerjaan utama : WiraswastaPekerjaan tambahan : -Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta

KARAKTERISTIK ISTRINama : Syarifah WulandariTanggal lahir/Umur : 16-12-2014/ 25 TahunSuku : MelayuPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : Daftar anggota keluarga saat ini :

No Nama StatusJenis

KelaminTgl lahir/umur Pendidikan Pekerjaan

1Syafii

Suami L 14-06-1989/ 25 Tahun

SMA Wiraswasta

2Wulan

Istri P 16-12-2014/ 25 Tahun

SMA Ibu Rumah Tangga

3 M. Alfazri

Anak L 29-05-2012/ 2 Tahun

- -

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 81: 3 Isi Puskesmas edit.doc

81

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURATNO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir

Diare

2. Penderita Ibu Wulan

3. Pengobatan -c. Tempat dan tenaga medis -

d. Jenis obat-obatan -

4. Tanaman obat keluarga -

KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas, berlantai semen, kesannya bersih.

Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1

ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah

2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, tidak tertutup penuh, pintu kamar mandi hanya ditutup kain.

Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah

3. Air bersih Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di dalam ember

4. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit di samping rumah. Terdapat septic tank di belakang rumah. Terdapat tempat pembuangan sampah

disamping rumahSTATUS PERILAKU KESEHATAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 82: 3 Isi Puskesmas edit.doc

82

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO. PROFIL KETERANGAN

1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan lauk.

Sayur selalu ada seperti daun ubi, bayaam,kangkung.

Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang, pepaya, jeruk)

2. Kebiasaan merokok -

3. Kebiasaan alkohol -

4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan

-

5. Kebiasaan olah raga -

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN

1. Ibu hamil -

a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan

---

2. Bayi -

a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A

----

JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN

1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA

-

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 83: 3 Isi Puskesmas edit.doc

83

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Anggota keluarga memanfaatkan klinik dokter sebagai fasilitas kesehatan

PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti

-

2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.

-

KESIMPULAN

1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga bapak Muhammad Syafii, seorang kepala keluarga yang tinggal dengan seorang istri ibu Syarifah Wulandari, dan seorang anak Muhammad Alfazri yang mengidap penyakit bawaan berupa hernia.

2. Keluarga ini tingal di Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas, berlantai semen, kesannya bersih. Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, tidak tertutup penuh, pintu kamar mandi hanya ditutup kain. Jamban berupa jamban model jongkok. Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di dalam ember Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.Terdapat tempat pembuangan sampah di samping rumah.

3. Makanan yang sering dimakan adalah berupa nasi dengan lauk dan sayuran seperti daun ubi,bayam, kangkung. Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya.(komsumsi buah pisang, pepaya, jeruk). Kebiasaan merokok, olahraga minum alkohol dan jamu-jamuan tidak dijumpai dikeluarga. Selama ini.

4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 84: 3 Isi Puskesmas edit.doc

84

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN

a. Media : - Diskusi- Wawancara- Leaflet

b. Topik : - Kanker payudara- HIV- Papsmear- Kanker Cervix- KB- Anemia

c. Isi : - Penjelasan mengenai pemeriksaan payudara sendiri- Penjelasan mengenai tanda- tanda kelainan pada payudara- Penjelasan tentang bagaimana cara penularan HIV- Penjelasan kapan pemeriksaan papsmear sebaiknya dilakukan- Apa saja yang menjadi factor resiko terjadinya kanker cervix- Penjelasan mengenai pilihan alat kontrasepsi- Tanda-tanda anemia

FOLLOW UP KEGIATAN

Kunjungan OutcomeTandaTangan

I - Pada kunjungan pertama mahasiswa melakukan perkenalan dengan tiap-tiap keluarga binaan, selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai.

II - Dilakukan pengamatan pada rumah dan dilakukan penyuluhan tentang kesehatan.

- Dilakukan demonstrasi pemeriksaan payudara sendiri, tanja jawan mengenai Kanker payudara, HIV,papsmear, kanker cervix dan KB.

- Dilakuakn diskusi tentang menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.

III - Dilakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan HB.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 85: 3 Isi Puskesmas edit.doc

85

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

- Melakukan Tanya jawab mengenai kesehatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 86: 3 Isi Puskesmas edit.doc

86

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN

DI KOTA MEDAN 2014

PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Nina Karina GintingHARI/TANGGAL : Sabtu/9 Agustus 2014

KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Nurjannah Nasution

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : MuslimTanggal lahir/Umur : 7 Agustus 1985/ 28 TahunAgama : IslamPendidikan : SMASuku : MelayuPekerjaan utama : WiraswastaPekerjaan tambahan : (-)Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta

KARAKTERISTIK ISTRINama : Nurjannah NasutionTanggal lahir/Umur : 8 Oktober 1985/ 27 TahunSuku : Batak MandailingPendidikan : SMKPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga(termasuk KK) saat ini: Daftar anggota keluarga saat ini:

No Nama StatusJenis

KelaminTgl

lahir/umurPendidikan Pekerjaan

1 Muslim Suami L 28 Tahun SMA Wiraswasta

2 Nurjannah Nasution

Istri P 27 Tahun SMK IRT

3 Umna Fatiah Fariana

Anak P 1 Tahun 3 Bulan

- -

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 87: 3 Isi Puskesmas edit.doc

87

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir

Flu Muntah

2. Penderita Ibu dan Anak

3. Pengobatane. Tempat dan tenaga medis Klinik Dokter

f. Jenis obat-obatan Obat dari resep dokter

4. Tanaman obat keluarga -

KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding setengah batu dan tepas, berlantai semen, kesannya bersih.

Rumah memiliki 1 pintu, 1 di depan rumah. Jendela terdapat sebanyak 3 buah, 1 buah di

depan rumah dan 1 buah lagi di samping rumah dan satu buah dibelakang rumah.

Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu1 ruang tamu, 1kamar tidur,1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah.

2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, memiliki atap seng.

Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.

3. Air bersih Air bersih didapat dari sumur dengan pompa.Air ditampung di dalam ember.

4. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit di samping rumah. Terdapat septic tankdi belakang rumah.

STATUS PERILAKU KESEHATAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 88: 3 Isi Puskesmas edit.doc

88

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO. PROFIL KETERANGAN

1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan lauk.

Sayur selalu ada seperti daun ubi, bayam, kangkung

Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (konsumsi buah pisang, pepaya dan semangka)

2. Kebiasaan merokok Pak Muslim (suami)

3. Kebiasaan alkohol -

4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan

-

5. Kebiasaan olah raga -

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN

1. Ibu hamil Ibu Nurjanna sedang hamil 6 Bulan dengan keluhan sering pusing, lemas dan kurang nafsu makan.

a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan

Rutin dilakukan setiap bulan di bidan.Diberikan oleh bidan-

2. Bayi

a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 89: 3 Isi Puskesmas edit.doc

89

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN

1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA

Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa jamsostek.

2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Anggota keluarga memanfaatkan rumah klinik dokter sebagai fasilitas kesehatan.

PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti

-

2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.

-

KESIMPULAN

1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Ibu Nurjannah nasution seorang ibu rumah tangga yang tinggal bertiga dengan suami dan satu orang anak. Serta ibu nurjannah sedang hamil 6 bulan.

2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding setengah tepas dan batu, berlantai semen dan memiliki 1 pintu, 1 di depan rumah dan Jendela terdapat sebanyak 3 buah, 1 buah di depan rumah, 1 buah disamping rumah dan 1 buah dibelakang rumah. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu 1ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah. Kamar mandi rumah ini ada 1, terletak di bagianbelakang rumah, hanya berupa ruangan persegi yang berdinding semen, dan memiliki atap seng. jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank dan Septic tank berada di belakang rumah.

3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa daun ubi, bayam dan

kangkung. Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya.(komsumsi buah pisang, pepaya dan semangka). Kebiasaan merokok dijumpai pada suami ibu nurjannah,

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 90: 3 Isi Puskesmas edit.doc

90

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

olahraga minum alkohol dan jamu-jamuan tidak dijumpai dikeluarga.5. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu jamsostek dan

anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN

a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet

b. Topik : Preeklampsia Asi ekslusif KB

c. Isi : Penjelasan tentang apa itu preeklampsia Bagaimana gejala preeklampsia Bagaimana cara pencegahannya Apa saja faktor resiko preeklampsia Berapa lama asi bertahan apabila dipompa Apa saja jenis-jenis KB Apakah efek samping dari macam-macam KB KB apakah yang paling aman

FOLLOW UP KEGIATAN

Kunjungan OutcomeTandaTangan

I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan

Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang kesehatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 91: 3 Isi Puskesmas edit.doc

91

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang apa itu preeklampsia, ASI eksklusif dan KB. Serta pembagian bebagai macam Leaflet sebagai informasi kesehatan.

III Dilakukan pemeriksaan TD, HB dan Urin pada Ibu yang sedang hamil usia 6 bulan. Untuk melihat ada atau tidaknya faktor resiko dari preeklampsia dan dari pemeriksaan tidak ada tanda-tanda preeklampsia.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 92: 3 Isi Puskesmas edit.doc

92

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN

DI KOTA MEDAN 2014

PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Salwa NurhasanahHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09 Agustus 2014

KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Ahmad Saorin

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : Ahmad saorinTanggallahir/Umur : 31 Desember 1947/ 68 tahunAgama : Islam Pendidikan : SLTA/ SederajatSuku : JawaPekerjaanutama : pemukulBesiPekerjaantambahan : -Penghasilankeluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta

KARAKTERISTIK ISTRINama : RumiatunTanggallahir/Umur : 2 Maret 1958/ 56 tahunSuku : JawaPendidikan : SLTA/ sederajatPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGAJumlahanggotakeluarga(termasuk KK) saatini:3 orangDaftaranggotakeluargasaatini:

No Nama StatusJenis

KelaminTgllahir/umur Pendidikan Pekerjaan

1 Ahmad saorin

suami L 68 Tahun SMP Pemukulbesi

2 Rumiatun Istri P 56 Tahun SMP IRT

3 Khotimah anak P 20 Tahun Pelajar Penari

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 93: 3 Isi Puskesmas edit.doc

93

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT

NO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyakit/kejadiandarurat yang dideritaanggotakeluargapada 1 bulanterakhir

Sesaknafas

2. Penderita Ahmad saorin

3. Pengobatan

g. Tempat dan tenaga medis Klinik dokter

h. Jenis obat-obatan Obat dari resep dokter

4. Tanamanobatkeluarga -

KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Rumah Rumahberatapseng,berdindingtepas, berlantai semen, kesannya bersih.

Rumahmemiliki 2 pintu, 1 di depan rumah dan 1 di bagian belakang rumah.

Jendelaterdapatsebanyak 2buah, 2 buah di depan rumah.

Terdapat4ruangan di dalamrumah,yaitu1ruangtamu, 1kamartidur,1kamarmandi, 1 dapur yang terletak di belakangrumah.

2. MCK Kamarmanditerletak di bagianbelakang rumah, berbentuk persegi yang berdindingbatu, memilikiatapseng, tidakmemilikipintu.

Jambanberupajamban model duduk. Pembuanganmenujukeseptic tank. Septic tankberada di belakangrumah

3. Air bersih Air bersihdidapatdarisumur dengan pompa.Air ditampung di dalamember

4. Pembuanganlimbah Pembuanganmenujuke parit di belakang rumah. Terdapat septic tankdi belakang rumah

STATUS PERILAKU KESEHATAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 94: 3 Isi Puskesmas edit.doc

94

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO.

PROFIL KETERANGAN

1. Makanan Anggotakeluargaseringmengkonsumsinasidengan lauk.

Sayurselaluadasepertidaun ubi, kangkung Buah – buahantidak dikonsumsi setiap hari,

(komsumsibuahpisang, pepaya dan semangka)2. Kebiasaanmerokok -3. Kebiasaanalkohol -

4. Pemakaianobatdanjamu-jamuan

Obat resep dokter

5. Kebiasaanolah raga -KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYI

NO.

PROFIL KETERANGAN

1. Ibuhamil -

a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan

2. Bayi -a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A

JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN

1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA

Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa jamkesmas.

2. Pemanfaatanfasilitaskesehatan Anggotakeluargamemanfaatkanklinik dokter sebagai fasilitas kesehatan.

PERAN SERTA DI MASYARAKATNO.

PROFIL KETERANGAN

1. Penyuluhan/pelatihan yang pernahdiikuti2. Aktivitas di

masyarakatdalampencegahanpenyakitataubidangkesehata-

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 95: 3 Isi Puskesmas edit.doc

95

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

nlainnya.

KESIMPULAN

1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Ahmad Saorin, seorang pemukul besi, tinggal bersama istrinya, Ibu Rumiatun dan seorang anak perempuannya yang bernama Khotimah yang berusia 20 tahun yang bekerja sebagai penari.

2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding tepas, berlantai semen dan memiliki 2 pintu, 1 di depan dan 1 di belakang rumah. Jendela terdapat sebanyak 2 buah di ruang tamu. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah. Kamar mandi rumah ini ada 1, terletak di bagian belakang rumah bersebelahan dengan dapur, hanya berupa ruangan persegi yang berdinding tepas, dan memiliki atap seng tanpa pintu. jamban berupa jamban model duduk. Pembuangan menuju ke septic tank dan Septic tank berada di belakang rumah.

3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa daunubidankangkung. Buah –

buahan tidak dikonsumsi setiap hari, (komsumsi buah pisang, pepaya dan semangka). Kebiasaan merokok, olahraga minum alkohol dan jamu-jamuan tidak dijumpai dikeluarga.

5. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu jamkesmas dan anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN

a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet

b. Topik : PHBS Diabetes Mellitus Hipertensi

c. Isi : Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan PHBS Penjelasan tentang penyakit hipertensi & DM Apa saja yang menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi dan DM Apa saja komplikasi hipertensi dan bagaimana cara mencegah

munculnya hipertensi dan DM

FOLLOW UP KEGIATANKunjungan Outcome Tanda

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 96: 3 Isi Puskesmas edit.doc

96

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tangan

I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan

Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang kesehatan.

II Pada kunjungan kedua dilakukanpenyuluhantentang PHBS, Penyakithipertensidan DM.

Dijelaskan mengenai penyakit DM, apa saja faktor risikonya, apa komplikasinya, dan bagaimana cara mencegahnya.

III DilakukanpengukuranTekananDarah Dilakukanpemeriksaankesehatanlainnyaseperticekdarah. Pemberianbingkisandanfotobersama.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 97: 3 Isi Puskesmas edit.doc

97

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN

DI KOTA MEDAN 2014

PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Frida Adhani E.SHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09 Agustus 2014

KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Nurain Siregar

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : NasirTanggal lahir/Umur : 05 Mei 1961 / 53 tahunAgama : IslamPendidikan : SMASuku : JawaPekerjaan utama : Pekerja bengkelPekerjaan tambahan : -Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta

KARAKTERISTIK ISTRINama : Nurain SiregarTanggal lahir/Umur : 02 Juni 1981 / 33 tahunSuku : BatakPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 4 orangDaftar anggota keluarga saat ini :

No Nama StatusJenis

KelaminUmur Pendidikan Pekerjaan

1 Nasir Bapak L 53 tahun SMA Pekerja Bengkel2 Nurain Ibu P 33 tahun SMA IRT3 Fina Ramadhani Anak P 3 tahun Belum sekolah -4 Sisilia Anak P 2 bulan Belum sekolah -

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 98: 3 Isi Puskesmas edit.doc

98

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir

Melahirkan

2. Penderita Bu Nurain3. Pengobatan

i. Tempat dan tenaga medis Klinik Bina Kasih

j. Jenis obat-obatan Obat dari resep dokter4. Tanaman obat keluarga -

KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding batu dan didalam ruangan dibatasi oleh tepas dan karton, berlantai semen, kesannya bersih.

Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah. Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan

rumah. Terdapat 3 ruangan di dalam rumah, yaitu 1

ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang di belakang rumah yang dibagi 2 menjadi kamar mandi dan dapur.

2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, langsung bersebelahan dengan dapur, berbentuk persegi yang berdinding batu, memiliki atap seng.

Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.

3. Air bersih Air bersih didapat dari pompa sumur. Air ditampung di dalam ember melalui selang.

4. Pembuangan limbah Pembuangan sampah dikumpul di dalam plastik lalu dibuang ke tempat sampah didepan rumah.

Terdapat septic tank di belakang rumah.

STATUS PERILAKU KESEHATAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 99: 3 Isi Puskesmas edit.doc

99

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO. PROFIL KETERANGAN

1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan tahu tempe.

Sayur selalu ada seperti kentang, wortel, daun paret.

Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang)

2. Kebiasaan merokok Dijumpai pada bapak selama >30 tahun (>1 bungkus/hari), dan ibu selama 16 tahun (4 batang/hari)

3. Kebiasaan alkohol -

4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan

Jamu temulawak dan sirik tiap pagi hari

5. Kebiasaan olah raga -

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN

1. Ibu hamil -

a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan

2. Bayi Ada, usia 2 bulana. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusif

d. Vitamin A

Hb, BCG, PolioKesan : normalTidak diberikan, ibu memberikan ASI + susu formula + bubur nasi + air tajin-

JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN

1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA

Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS.

2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Anggota keluarga memanfaatkan klinik kesehatan dan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan.

PERAN SERTA DI MASYARAKAT

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 100: 3 Isi Puskesmas edit.doc

100

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti

-

2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.

-

KESIMPULAN

1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Pak Nasir, seorang pekerja bengkel yang tinggal bersama istri (Bu Nurain) dan kedua anak perempuannya, Fina yang berusia 3 tahun dan Sisilia yang berusia 2 bulan.

2. Keluarga tinggal di rumah beratap seng, berdinding batu dan didalam ruangan dibatasi oleh tepas dan karton, berlantai semen, kesannya bersih. Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah. Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan rumah. Terdapat 3 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang di belakang rumah yang dibagi 2 menjadi kamar mandi dan dapur. Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, langsung bersebelahan dengan dapur, berbentuk persegi yang berdinding batu, memiliki atap seng. Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumahPembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.

3. Makanan yang sering dimakan adalah berupa nasi dengan tahu tempe. Sayur selalu ada seperti kentang, wortel, daun paret. Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya (komsumsi buah pisang).Kebiasaan merokok dijumpai pada bapak selama >30 tahun (>1 bungkus/hari), dan ibu selama 16 tahun (4 batang/hari). Olahraga, dan minum alkohol tidak dijumpai.Konsumsi jamu-jamuan dijumpai di keluarga yaitu oleh Bu Nurain berupa jamu temulawak dan sirih, rutin tiap pagi hari.

4. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu BPJS dan anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik kesehatan dan puskesmas dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN

a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet

b. Topik : ANC Gizi pada Ibu menyusui

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 101: 3 Isi Puskesmas edit.doc

101

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Cara menyusui yang baik dan benarc. Isi :

Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan ANC Apa saja hal - hal yang harus dilakukan selama ANC Penjelasan tentang gizi pada ibu menyusui Penjelasan tentang cara menyusui yang baik dan benar Penjelasan tentang ASI eksklusif

FOLLOW UP KEGIATAN

Kunjungan OutcomeTandaTangan

I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan

Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang kesehatan.

II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang ANC, gizi pada ibu menyusui, cara menyusui yang baik dan benar, dan ASI eksklusif.

III Pemeriksaan terhadap makanan yang dibuat oleh ibu, apakah sesuai dengan gizi ibu menyusui.

Pemeriksaan terhadap cara ibu menyusui bayinya, apakah sudah sesuai.

Pemeriksaan Tekanan Darah. Pemberian bingkisan dan foto bersama.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 102: 3 Isi Puskesmas edit.doc

102

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN

DI KOTA MEDAN 2014

PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Disti HardiyantiHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09 Agustus 2014

KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : M. Ginting

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : M. GintingTanggal lahir/Umur : 28-8-1950 / 68 tahunAgama : IslamPendidikan : D2Suku : Batak KaroPekerjaan utama : Pensiunan PNSPekerjaan tambahan : Pemberi pengobatan tradisionalPenghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta

KARAKTERISTIK ISTRINama : NurhayatiTanggal lahir/Umur : 15-5-1961/ 53 tahunSuku : MelayuPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 2 (dua)Daftar anggota keluarga saat ini :

No Nama StatusJenis

KelaminTgl lahir/umur Pendidikan Pekerjaan

1 M. Ginting Suami Laki-laki 28-8-1950 / 68 tahun

D2 Pemberi pengobatan tradisional

2 Nurhayati Istri Perempuan 15-5-1961 / 53 tahun

SMA Ibu Rumah Tangga

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 103: 3 Isi Puskesmas edit.doc

103

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir

Sakit Pinggang

2. Penderita Istri (Nurhayati)3. Pengobatan

k. Tempat dan tenaga medis Diobati suami sendiri

l. Jenis obat-obatan Obat tradisional

4. Tanaman obat keluarga Obat kampung yang diambil dari tanah karo

KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding setengah batu setengah tepas, berlantai semen, kesannya bersih.

Rumah memiliki 1 pintu di bagian depan rumah.

Jendela terdapat sebanyak 3 buah, 1 buah di dapur di belakang rumah, dan 2 buah di depan rumah.

Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi.

2. Halaman Rumah Terdapat 1 halaman rumah yaitu 1 buah terdapat di samping kanan rumah.

Pada halaman samping terdapat 2 buah kandang ayam, 1 buah tungku masak, 1 sumur dan tanah halaman yang ditanami tanamanan seperti sere, dan tanaman lainnya.

3. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi panjang yang berdinding setengah batu dan setengah tepas, memiliki atap seng dan lantai semen dan tidak berpintu.

Jamban berupa jamban model jongkok, pembuangan menuju ke septic tank berada

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 104: 3 Isi Puskesmas edit.doc

104

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

di halaman samping kanan rumah. 4. Air bersih Air bersih didapat dari sumur depan yang

ditimba dan di tampung didalam ember.

5. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit belakang rumah.

Terdapat septic tank di halaman samping rumah.

STATUS PERILAKU KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Makanan Anggota keluarga sering

mengkonsumsi nasi, lauk dan sayur. Lauk yang sering dikonsumsi adalah

tahu, tempe , telur, dan ikan sungai Sayur selalu ada seperti sayur

kankung, sayur pakis, dan sayur daun ubi.

Buah – buahan tidak dikonsumsi dikarenakan keadaan ekonomi.

2. Kebiasaan merokok Suami dan istri merupakan perokok berat. Suami merokok sebanyak 6 bungkus tiap hari sejak usia 12 tahun

Istri merokok sebanyak 3 bungkus seriap hari sejak usia 20 tahun.

3. Kebiasaan alkohol Tidak ada keluarga yang minum alkohol.

4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan

Obat tradisional dan obat kampong dari tanah karo

5. Kebiasaan olah raga Tidak ada kebiasaan olahraga didalam keluarga ini dikarenakan tidak ada waktu.

JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 105: 3 Isi Puskesmas edit.doc

105

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1. ASKES/ JAMSOSTEK/ LAINNYA

Tidak pernah ada

2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Tidak ada

PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti

Tidak pernah ada

2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.

Tidak ada

KESIMPULAN

1. Keluarga binaaan adalah sebuah keluarga bapak M. Ginting, 68 tahun, seorang pensiunan PNS yang sekarang bekerja sebagai pengobatan tradisional. Tinggal berdua dengan istrinya yaitu bernama Nurhayi suku melayu berusia 53 tahun yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.

2. Keluarga ini tinggal di rumah beratap seng, berdinding setengah batu dan setengah tepas, berlantai semen, memiliki 1 pintu yang terdapat didepan rumah, jendela 3 buah yaitu 1 terdapat dibelakang rumah, 2 terdapat didepan rumah. Terdapat 4 ruangan yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Terdapat halaman rumah yang terletak di samping kanan rumah yang terdapat 2 kandang ayam, 1 tungku masak, tanaman seperti sere, dan 1 buah sumur. Terdapat 1 kamar mandi yang terletak di belakang rumah, berbentuk persegi panjang yang beratap seng dan berlantai semen. dan tidak berpintu. Jamban berbentuk jongkok, pembuangan ke septic tank yang berada di samping rumah.

3. Makanan yang sering dikonsumsi setiap hari beruba lauk, sayur namun jarang makan buah-buahan. Kebiasaan merokok pada suami dan istri dijumpai. Namun tidak minum alcohol. Selama ini keluarga mengkonsumsi obat kampung yang diambil dari tanah Karo.

4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan tidak pernah mengikuti penyuluhan dan aktifitas kesehatan dirumah sakit.

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 106: 3 Isi Puskesmas edit.doc

106

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet

b. Topik : PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) Hipertensi Diabetes Mellitus

c. Isi : Penjelasan tentang apa itu PHBS dirumah tangga Bagaimana cara menerapkan PHBS dirumah tangga

Penjelasan tentang Hipertensi, faktor resiko dan komplikasi Hipertensi Penjelasan tentang DM, faktor resiko dan komplikasi DM.

FOLLOW UP KEGIATAN

Kunjungan OutcomeTandaTangan

I Kunjungan pertama, mahasiswa melakukan

perkenalan dengan tiap-tiap anggota keluarga binaan. Selain itu menanyai keluarga apakah bersedia

diwawancarai, dan dilakukan pengamatan keadaan rumah.

II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang

apa itu PHBS dan bagaimana penerapan PHBS di rumah tangga.

Mewawancarai penyakit yang sering diderita oleh seluruh anggota keluarga.

III Pada kunjungan ketiga dilakukan penyuluhan tentang DM dan Hipertensi, faktor resiko dan komplikasinya.

Dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti tekanan darah, tes glukosa, tes asam urat dan kolesterol.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 107: 3 Isi Puskesmas edit.doc

107

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN

DI KOTA MEDAN 2014

PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Echo J. SibaraniHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09 Agustus 2014

KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Rina Telaumbanua

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : TeguhTanggal lahir/Umur : 10-05-1975 / 39 tahunAgama : IslamPendidikan : SMASuku : JawaPekerjaan utama : SatpamPekerjaan tambahan : -Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta

KARAKTERISTIK ISTRINama : Rina TelaumbanuaTanggal lahir/Umur : 15-5-1980/ 34 tahunSuku : Batak NiasPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 6 (dua)Daftar anggota keluarga saat ini :

No Nama StatusJenis

KelaminTgl lahir/umur Pendidikan Pekerjaan

1 Teguh Suami Laki-laki 10-05-1975 / 39 tahun

SMA Satpam

2 Rina Telaumbanua

Istri Perempuan 15-05-1980 / 34 tahun

SMA Ibu Rumah Tangga

3 Aria Aditia Anak Laki-laki 16-09-2000 / 14 tahun

SMP Pelajar

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 108: 3 Isi Puskesmas edit.doc

108

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

4 Giska Anak Perempuan 23-05-2002 / 12 tahun

SMP Pelajar

5 Rara Anak Perempuan 23-02-2008 / 6 tahun

SD Pelajar

6 Felicia Arum Anak Perempuan 14-06-2014 / 2 bulan

- -

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURATNO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir

-

2. Penderita -3. Pengobatan

m. Tempat dan tenaga medis -

n. Jenis obat-obatan -

4. Tanaman obat keluarga -

KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding setengah batu setengah tepas, berlantai semen, kesannya bersih.

Rumah memiliki 1 pintu di bagian depan rumah dan 1 pintu di bagian belakang

Jendela terdapat sebanyak 2 buah, 1 buah di depan rumah, dan 1 buah di kamar.

Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi.

2. Halaman Rumah Terdapat 2 halaman rumah yaitu 1 terdapat di depan rumah dan 1 terdapat di belakang rumah.

Pada halaman belakang terdapat 1 buah kandang ayam, dan tanah halaman yang berbatu.

3. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 109: 3 Isi Puskesmas edit.doc

109

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

rumah, berbentuk persegi panjang yang berdinding setengah batu dan setengah tepas, memiliki atap seng dan lantai semen dan tidak berpintu bertutup kain.

Jamban berupa jamban model jongkok, pembuangan menuju ke septic tank berada di halaman belakang rumah.

4. Air bersih Air bersih didapat dari sumur depan yang ditimba dan di tampung didalam ember.

5. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit samping rumah.

Terdapat septic tank di halaman belakang rumah.

STATUS PERILAKU KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Makanan Anggota keluarga sehari-hari

mengkonsumsi nasi, lauk dan sayur. Lauk yang sering dikonsumsi adalah

tahu, tempe , telur, dan ikan. Sayur selalu ada seperti sayur

kankung, sayur bayam, dan sayur daun ubi.

Buah – buahan dikonsumsi sekali seminggu seperti pisang dan jeruk.

2. Kebiasaan merokok Suami merupakan perokok. Suami merokok sebanyak 1 bungkus tiap hari.

3. Kebiasaan alkohol Tidak ada keluarga yang minum alkohol.

4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan

Obat tradisional dan jamu gendong

5. Kebiasaan olah raga Kebiasaan berolahraga senam yoga oleh istri sekali seminggu

JAMINAN KESEHATAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 110: 3 Isi Puskesmas edit.doc

110

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO.

PROFIL KETERANGAN

1. ASKES/ JAMSOSTEK/ LAINNYA

Tidak pernah ada

2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Tidak ada

PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti

Tidak pernah ada

2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.

Tidak ada

KESIMPULAN

1. Keluarga binaaan adalah sebuah keluarga bapak Teguh, 39 tahun, seorang Satpam suku jawa. Tinggal berenam dengan istri dan anaknya yaitu bernama Rina dan keempat anaknya secara berurut yaitu Aria, Giska, Rara, Felicia. Istri bersuku Batak Nias berusia 34 tahun yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.

2. Keluarga ini tinggal di rumah beratap seng, berdinding setengah batu dan setengah tepas, berlantai semen, memiliki 2 pintu yang terdapat didepan rumah dan di belakang rumah, jendela 2 buah yaitu 1 terdapat didepan rumah, 1 terdapat dikamar tidur. Terdapat 4 ruangan yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Terdapat halaman rumah yang terletak di depan rumah dan belakang rumah yang terdapat 1 kandang ayam, dan tanah yang berbatu. Terdapat 1 kamar mandi yang terletak di belakang rumah, berbentuk persegi panjang yang beratap seng dan berlantai semen. dan tidak berpintu. Jamban berbentuk jongkok, pembuangan ke septic tank yang berada di belakang rumah.

3. Makanan yang sering dikonsumsi setiap hari beruba lauk, sayur dan sesekali makan buah-buahan. Kebiasaan merokok pada suami dijumpai. Namun tidak minum alkohol. Selama ini keluarga mengkonsumsi jamu-jamuan.

4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan tidak pernah mengikuti penyuluhan dan aktifitas kesehatan dirumah sakit.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 111: 3 Isi Puskesmas edit.doc

111

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN

a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet

b. Topik : PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) Asi Eksklusif Gizi pada ibu menyusui

c. Isi : Penjelasan tentang apa itu PHBS dirumah tangga Bagaimana cara menerapkan PHBS dirumah tangga

Penjelasan tentang Asi Eksklusif Penjelasan Gizi pada Ibu menyusui

Kunjungan OutcomeTandaTangan

I Kunjungan pertama, mahasiswa melakukan

perkenalan dengan tiap-tiap anggota keluarga binaan. Selain itu menanyai keluarga apakah bersedia

diwawancarai, dan dilakukan pengamatan keadaan rumah.

II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang

apa itu PHBS dan bagaimana penerapan PHBS di rumah tangga.

Mewawancarai penyakit yang sering diderita oleh seluruh anggota keluarga.

III Pada kunjungan ketiga dilakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif, dan manfaatnya dan Gizi pada ibu menyusui.

Dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti tekanan darah, tes glukosa, tes asam urat dan kolesterol.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 112: 3 Isi Puskesmas edit.doc

112

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN

DI KOTA MEDAN 2014

PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Effinia Kamila Hanum SiregarHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09 Agustus 2014

KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Herianto Siregar

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : Herianto SiregarTanggal lahir/Umur : 11 Juni 1973Agama : IslamPendidikan : Tamat SD/ SederajatSuku : MandailingPekerjaan utama : Tukang babat rumputPekerjaan tambahan : Tidak adaPenghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta

KARAKTERISTIK ISTRINama : SuwartiTanggal lahir/Umur : 6 April 1978Suku : JawaPendidikan : SLTP/ SederajatPekerjaan : Pedagang pecel keliling

KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : Daftar anggota keluarga saat ini :

No Nama StatusJenis

KelaminTgl lahir/umur Pendidikan Pekerjaan

1 Herianto Siregar

Kepala keluarga

Laki-laki 11 Juni 1973 Tamat SD/ Sederajat

Tukang babat rumput

2 Suwarti Istri Perempuan 6 April 1978 SLTP/ Sederajat

Pedagang pecel keliling

3 Ade Anak Perempuan 30 September SMP/ Pelajar

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 113: 3 Isi Puskesmas edit.doc

113

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Nadilla 1998 Sederajat4 Ade Nadia Anak Perempuan 27 Maret 2000 SMP/

SederajatPelajar

5 Angga Siregar

Anak Laki-laki 22 Februari 2002 SD/ Sederajat Pelajar

6 Tri Dara Daria

Anak Perempuan 19 November 2004

SD/ Sederajat Pelajar

7 Fajarta Siregar

Anak Laki-laki 14 Desember 2006

SD/ Sederajat Pelajar

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURATNO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir

-

2. Penderita -

3. Pengobatano. Tempat dan tenaga medis -

p. Jenis obat-obatan -

4. Tanaman obat keluarga -

KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding tepas dan batu, berlantai semen, kesannya agak kotor.

Rumah memiliki 1 pintu yakni di depan rumah Jendela hanya terdapat sebanyak 1 buah di depan

rumah dan terdapat ventilasi kecil di bagian dapur. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang

tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur yang terletak di belakang rumah

2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, memiliki atap seng.

Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 114: 3 Isi Puskesmas edit.doc

114

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

adalah gabungan dari beberapa rumah dan berada di sebelah rumah

3. Air bersih Air bersih didapat dari sumur yang terletak di depan rumah untuk memasak dan mandi

Air ditampung di dalam ember

4. Pembuangan limbah Terdapat septic tank di sebelah rumah.

STATUS PERILAKU KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan lauk dan sayuran.

Lauk yang biasa dikonsumsi berupa tahu, tempe, telur, ikan

Sayur selalu ada seperti kangkung, daun ubi, kacang panjang.

Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang, pepaya dan jeruk)

2. Kebiasaan merokok Bapak Herianto merokok1 bungkus / hari sejak 20 tahun yang lalu

3. Kebiasaan alkohol Bapak Herianto memiliki riwayat konsumsi alkohol 20 tahun yang lalu, namun sekarang sudah berhenti

4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan

Anggota keluarga mengkonsumsi jamu-jamuan namun tidak sering. Jamu yang dikonsumsi adalah jamu kunyit, jamu beras kencur

5. Kebiasaan olah raga Kelima anak Bapak Herianto selalu melakukan olahraga seminggu sekali di sekolah, yakni senam dan sepak bola

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 115: 3 Isi Puskesmas edit.doc

115

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1. Ibu hamil -

a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan

---

2. Bayi -

a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A

----

JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN

1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA

Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa jamkesmas.

2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Anggota keluarga memanfaatkan puskesmas dan rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan.

PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti

Tidak ada

2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.

Tidak ada

KESIMPULAN

1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Herianto Siregar, memiliki

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 116: 3 Isi Puskesmas edit.doc

116

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

seorang istri dan 5 orang anak.2. Keluarga tinggal di rumah beratap seng, berdinding tepas dan batu, berlantai

semen, dan memiliki 1 pintu yang terletak di depan rumah. Jendela terdapat sebanyak 2 buah, 1 buah di ruang tamu, 1 buah di dapur. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur yang terletak di belakang rumah.. Kamar mandi rumah ini ada 1, terletak di bagian belakang rumah, di sebelah dapur, hanya berupa ruangan persegi yang berdinding tepas dan batu semen, beratap seng, berlantai semen. Jamban berupa jamban model jongkok..

3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di sebelah rumah.4. Lauk yang biasa dikonsumsi berupa tahu, tempe, telur, ikan. Sayur selalu ada

seperti kangkung, daun ubi, kacang panjang. Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang, pepaya dan jeruk)

5. Kebiasaan merokok dijumpai pada kepala keluarga, olahraga dilakukan seminggu sekali oleh anggota keluarga di sekolah, minum alkohol tidak dijumpai. Konsumsi jamu-jamuan di keluarga dijumpai namun tidak sering. Selama ini keluarga sering mengkonsumsi jamu kunyit dan beras kencur.

6. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu jamkesmas dan anggota keluarga memanfaatkan puskesmas dan rumah sakit dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN

a. Media : diskusi, wawancara, leaflet

b. Topik : Hipertensi, kecacingan, PHBS, gizi seimbang

c. Isi : Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan hipertensi Apa saja hal - hal yang bisa menjadi faktor risiko hipertensi Penjelasan tentang akibat dari hipertensi Penjelasan tentang kecacingan dan penerapan PHBS di keluarga Penjelasan mengenai menyusun menu gizi seimbang dan manfaat gizi

seimbang

Kunjungan Outcome Tanda

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 117: 3 Isi Puskesmas edit.doc

117

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tangan

I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang kesehatan

II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang PHBS dan kecacingan, menjelaskan cara-cara penerapan PHBS di rumah tangga dan di sekolah, apa saja tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kecacingan

Dilakukan pemeriksaan kuku pada anggota keluarga dan dianjurkan untuk memotong kuku secara rutin

Dilakukan pengamatan keadaan rumah

III Pada kunjungan ketiga, dilakukan pengukuran tekanan darah serta pemeriksaan kadar gula darah. Dijelaskan mengenai penyakit hipertensi, apa saja faktor risikonya, apa komplikasinya, dan bagaimana cara mencegahnya.

Dilakukan tanya jawab Menmberikan penyuluhan tentang gizi seimbang dan

cara menyusun menu gizi seimbang

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 118: 3 Isi Puskesmas edit.doc

118

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN

DI KOTA MEDAN 2014

PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Muhammad SyakurHARI/TANGGAL : Sabtu/ 9 Agustus 2014

KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Siti Aminah

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : -Tanggal lahir/Umur : -Agama : -Pendidikan : -Suku : -Pekerjaan utama : -Pekerjaan tambahan : -Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta

KARAKTERISTIK ISTRINama : Siti AminahTanggal lahir/Umur : 12 Desember 1957/ 57 TahunSuku : AcehPendidikan : SDPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 5orangDaftar anggota keluarga saat ini :

No Nama StatusJenis

KelaminTgl

lahir/umurPendidikan Pekerjaan

1 Siti Aminah

Janda Perempuan 12 Desember 1957

SD Ibu rumah tangga

2 Yusrita Sari

janda Perempuan 14 September 1977

SD Ibu rumah tangga

3 Shakella binti

kawin Perempuan 11 Agustus 1982

SMA Ibu rumah tangga

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 119: 3 Isi Puskesmas edit.doc

119

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Sallem4 Erwin Belum

kawinLaki-Laki 06 Maret 1964 SD Karyawan

Swasta5 M. Akril

SyakbanBelum kawin

Laki-Laki 14 November 2002

Belum Tamat SD

Pelajar

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURATNO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir

-

2. Penderita -

3. Pengobatanq. Tempat dan tenaga medis -

r. Jenis obat-obatan -

4. Tanaman obat keluarga -

KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN

1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding kayu, berlantai semen, kesannya bersih.

Rumah memiliki 1 pintu di bagian depan. Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan

rumah. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1

ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur yang terletak di belakang rumah.

2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu dan dibatasi papan

Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah

3. Air bersih Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di dalam ember

4. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit di samping rumah. Terdapat septic tank di belakang rumah.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 120: 3 Isi Puskesmas edit.doc

120

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

STATUS PERILAKU KESEHATAN

NO. PROFIL KETERANGAN

1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan lauk.

Sayur selalu ada seperti kangkung, bayam, daun ubi, dll.

Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang, jeruk, dan semangka)

2. Kebiasaan merokok -

3. Kebiasaan alkohol -

4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan

Jamu temulawak

5. Kebiasaan olah raga Berjalan kaki selama satu jam setidaknya setiap hari.

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN

1. Ibu hamil -

a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan

---

2. Bayi -a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A

----

JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN

1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA

Keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan.

2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Anggota keluarga memanfaatkan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 121: 3 Isi Puskesmas edit.doc

121

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN

1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti

Tidak pernah mengikuti penyuluhan

2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.

-

KESIMPULAN

1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Nenek Siti Aminah, seorang ibu rumah tangga yang tinggal berdua dengan cucunya. Anak pertama menikah dan tinggal di Aceh, anak kedua menikah dan dibawa suaminya ke Malaysia, anak ketiga tinggal bertetanggan dengan beliau, sedangkan anak terakhir menikah dan tinggal di daerah Johor. Cucu yang tinggal di rumah beliau merupakan anak dari anak ketiga

2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding kayu, berlantai semen dan memiliki 1 pintu di depan. Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan rumah. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu, 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur yang terletak di belakang rumah. Kamar mandi rumah ini ada 1, terletak di bagian belakang rumah, hanya berupa ruangan persegi yang berdinding batu dibatasi papan, dan memiliki atap seng. jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank dan Septic tank berada di belakang rumah.

3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa bayam, kangkung dan daun ubi.

Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya (komsumsi buah pisang, jeruk dan semangka). Kebiasaan merokok dan minum alkohol tidak dijumpai dikeluarga. Kebiasaan berolahraga dengan berjalan kaki dilakukan oleh nenek setiap harinya kurang lebih selama satu jam. Konsumsi jamu-jamuan seperti jamu temulawak dijumpai.

5. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan anggota keluarga memanfaatkan jasa dari puskesmas dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN

a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet

b. Topik : Gizi pada lansia

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 122: 3 Isi Puskesmas edit.doc

122

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Diabetes Mellitus Hipertensi

c. Isi : Penjelasan tentang nutrisi pada lansia Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada

lansia Penjelasan masalah gizi pada lansia Penjelasan tentang penyakit hipertensi & DM Apa saja yang menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi dan DM Apa saja komplikasi hipertensi dan bagaimana cara mencegah

munculnya hipertensi dan DMFOLLOW UP KEGIATAN

Kunjungan OutcomeTandaTangan

I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan

Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang kesehatan.

II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang nutrisi pada lansia, memberikan saran bahan makanan dan pola makan yang baik pada lansia

Dilakukan juga pengukuran tekanan darah, cek KGD, dan cek Hb

III Dijelaskan mengenai penyakit DM, apa saja faktor risikonya, apa komplikasinya, dan bagaimana cara mencegahnya.

Dijelaskan mengenai penyakit hipertensi, apa saja faktor risikonya, apa komplikasinya, dan bagaimana cara mencegahnya.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 123: 3 Isi Puskesmas edit.doc

123

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

7. Senin, 11 Agustus 2014

Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik

berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian pada pukul 09.00 WIB

seluruh peserta kepaniteraan klinik ke Lingkungan 1 untuk kegiatan

kunjungan kedua ke desa binaan kemudian melakukan pemeriksaan

kesehatan yang sesuai dengan keluarga binaan masing-masing Dokter

Muda, dilanjutkan dengan diskusi bersama. Lalu Dokter Muda memberikan

bingkisan kepada masing-masing keluarga binaan dan foto bersama. Setelah

selesai melakukan kunjungan ke keluarga binaan, peserta kepaniteraan

klinik kembali melakukan pengambilan sampel penelitian di Kelurahan

Tanjung Selamat.

8. Selasa, 12 Agustus 2014

Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik

berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian pada pukul 09.00 WIB

seluruh peserta kepaniteraan klinik melapor kepada Lurah dan Kepala

Lingkungan Kelurahan Tanjung Selamat bahwa kegiatan di desa binaan

telah selesai kemudian menyerahkan Laporan Profil Keluarga Binaan

kepada Kepala Lurah. Lalu seluruh peserta kepaniteraan klinik kembali ke

Puskesmas Tuntungan untuk penyusunan dan penyiapan Laporan Kegiatan

Puskesmas Tuntungan kemudian diserahkan kepada kepala Puskesmas

Tuntungan untuk diperiksa. Selajutnya masing-masing peserta kepaniteraan

klinik melakukan penyusunan dan penyempurnaan Hasil Penelitian.

9. Rabu, 13 Agustus 2014

Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik

berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian mengambil kembali

Laporan Kegiatan Puskesmas Tuntungan yang telah diperiksa oleh Kepala

Puskesmas untuk diperbaiki. Selajutnya masing-masing peserta

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 124: 3 Isi Puskesmas edit.doc

124

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

kepaniteraan klinik melakukan penyusunan dan penyempurnaan Hasil

Penelitian.

10. Kamis, 14 Agustus 2014

Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik

berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian mengumpulkan Laporan

Kegiatan Puskesmas Tuntungan yang telah dikoreksi dan Diskusi dengan

Kepala Puskesmas dr. Immanuel S. Sembiring. Selajutnya masing-masing

peserta kepaniteraan klinik melakukan penyusunan dan penyempurnaan

Hasil Penelitian.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 125: 3 Isi Puskesmas edit.doc

125

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 6

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

6.1. Permasalahan

Adapun beberapa permasalahan yang terdapat di Puskesmas Medan Tuntungan

adalah sebagai berikut:

1. Pencapaian program KIA masih belum tercapai secara maksimal, seperti

kegiatan K1 belum tercapai yaitu 93% yang harusnya 95%; kegiatan K4

92% yang seharusnya 95%, deteksi resiko tinggi 87% yang seharusnya

95%; persalinan oleh tenaga kesehatan 93% tercapai dari target 90%,

kunjungan nifas lengkap 98% tercapai dari target 90%. Selain itu, juga

dijumpai target pendistribusian Fe bagi ibu hamil yang belum tercapai,

yaitu 85% dari target 90%, serta pendistribusian Fe bagi ibu nifas yang

belum tercapai yaitu 87% dari target 90%.

2. Hasil pencapaian kesehatan lingkungan masih belum tercapai secara

maksimal seperti penyehatan air bersih belum tercapai yaitu 80% yang

seharusnya 100%, TPS sudah tercapai yaitu 60% dari target 80%, klinik

sanitasi sudah tercapai yaitu 100% dari target 100%, rumah sehat belum

tercapai yaitu 72% yang seharusnya 75%, rumah penduduk sudah tercapai

yaitu 100% dari target 100%, rumah makan sudah tercapai yaitu 100% dari

target 70% dan pengolahan makanan yang belum tercapai yaitu 65% yang

seharusnya 85%.

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan Puskesmas Tuntungan

menunjuukan hasil pengamatan di lingkungan keluarga binaaan rata-rata

keluarga sudah baik dalam persalinan yang di tolong oleh tenaga

kesehatan, tetapi pada pemberian ASI eksklusif masih banyak yang tidak

memberikan ASI secara eksklusif oleh karena masih kurangnya

pengetahuan bagaimana sebenarnya pemberian ASI eksklusif. Penyediaan

air bersih di keluarga sudah cukup baik, dengan adanya mesin pompa pada

sumur. Tetapi untuk pemberian sayur dan buah tiap hari dan aktivitas fisik

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 126: 3 Isi Puskesmas edit.doc

126

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

masih sangat kurang, hal ini di pengaruhi oleh status ekonomi keluarga

yang kebanyakan masih menengah ke bawah. Kebiasaan merokok masih

sangat tinggi di keluarga, oleh karena kurangnya pengetahuan dan

pengaruh lingkungan di sekitar keluarga itu sendiri.

6.2. Pemecahan Masalah

1. Meningkatkan penyuluhan tentang program KIA yang dilakukan oleh pihak

puskesmas, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan

terhadap KIA. diharapkan melalui penyuluhan dapat terjadi peningkatan

kesadaran ibu hamil untuk melakukan Ante Natal Care (ANC) sesuai

program, yaitu minimal 4x kunjungan (1x pada trimester I, 1x pada trimester

II dan 2x pada trimester III) unruk memenuhi target kegiatan K1, K4, deteksi

resiko tinggi, serta peningkatan distribusi Fe bagi ibu hamil dan ibu nifas agar

mencapai target program.

2. Meningkatkan penyediaan dan penyaluran air bersih untuk lingkungan

pemukiman, menyediakan tempat sampah dan tempat pengumpulan sampah

yang lebih banyak untuk pembuangan sampah, meningkatkan jumlah klinik

sanitasi, rumah sanitasi, rumah penduduk, rumah makan serta meningkatkan

tingkat pengolah makanan.

3. Meningkatan penyuluhan tentang PHBS yang dilakukan oleh pihak puskesmas

bekerjasama dengan petugas lingkungan terkait sehingga dapat meningkatkan

pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap PHBS. Peningkatan kondisi

ekonomi masyarakat sangat berpengaruh terhadap PHBS sehingga penerapan

PHBS dapat lebih maksimal terutama dalam penyediaan sabun, air bersih, dan

perbaikan gizi masyarakat. Selain itu, diperlukan upaya pemerintah dalam

memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat sehingga akan

memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat. Perlunya penambahan fasilitas

kesehatan terutama untuk pemeriksaan balita, pemeriksaan kehamilan,

menolong persalinan di tiap puskesmas sehingga persalinan yang ditolong

oleh tenaga kesehatan dapat lebih terjangkau dimana saja.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 127: 3 Isi Puskesmas edit.doc

127

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

1. Defenisi

Program kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,

bayi dan anak balita serta anak prasekolah. 1

Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya

mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan

persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk

dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau

komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah,

pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula

pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah

keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak1,2.

2. Epidemiologi

Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka

Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

beberapa indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI dan AKB di

Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut

data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per

100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000

kelahiran hidup, AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup. Penduduk Indonesia pada

tahun 2007 adalah 225.642.000 jiwa dengan CBR 19,1 maka terdapat 4.287.198

bayi lahir hidup. Dengan AKI 228/100.000 KH berarti ada 9.774 ibu meninggal

per tahun atau 1 ibu meninggal tiap jam oleh sebab yang berkaitan dengan

kehamilan, persalinan dan nifas. Besaran kematian Neonatal, Bayi dan Balita jauh

lebih tinggi, dengan AKN 19/1.000 KH, AKB 34/1.000 KH dan AKABA

44/1.000 KH berarti ada 9 Neonatal, 17 bayi dan 22 Balita meninggal tiap jam.3

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 128: 3 Isi Puskesmas edit.doc

128

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs,

2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-

perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi dan

Angka Kematian Balita menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-

2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan

Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 KH, Angka Kematian Bayi dari 68

menjadi 23/1.000 KH,dan Angka Kematian Balita 97 menjadi 32/1.000 KH pada

tahun 2015. Penyebab langsung kematian Ibu sebesar 90% terjadi pada saat

persalinan dan segera setelah persalinan (SKRT 2001). Penyebab langsung

kematian Ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%).

Penyebab tidak langsung kematian Ibu antara lain Kurang Energi Kronis/KEK

pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). Kejadian anemia pada

ibu hamil ini akan meningkatkan risiko terjadinya kematian ibu dibandingkan

dengan ibu yang tidak anemia. Sedangkan berdasarkan laporan rutin PWS tahun

2007, penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (39%), eklampsia

(20%), infeksi (7%) dan lain-lain (33%). 3

Menurut RISKESDAS 2007, penyebab kematian neonatal 0-6 hari adalah

gangguan pernafasan (37%), prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%),

kelainan darah/ikterus (6%), postmatur (3%) dan kelainan kongenital (1%).

Penyebab kematian neonatal 7 28 hari adalah sepsis (20,5%), kelainan kongenital

(19%), pneumonia (17%), Respiratory Distress Syndrome/RDS (14%),

prematuritas (14%), ikterus (3%), cedera lahir (3%), tetanus (3%), defisiensi

nutrisi (3%) dan Suddenly Infant Death Syndrome/SIDS (3%). Penyebab kematian

bayi (29 hari 1 tahun) adalah diare (42%), pneumonia (24%),

meningitis/ensefalitis (9%), kelainan saluran cerna (7%), kelainan jantung

kongenital dan hidrosefalus (6%), sepsis (4%), tetanus (3%) dan lainlain (5%).

Penyebab kematian balita (1 4 tahun) adalah diare (25,2%),pneumonia (15,5%),

Necrotizing Enterocolitis E.Coli/NEC (10,7%), meningitis/ensefalitis (8,8%),

DBD (6,8%), campak (5,8%), tenggelam (4,9%) dan lain-lain (9,7%).3

3. Tujuan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 129: 3 Isi Puskesmas edit.doc

129

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya

kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi

ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

(NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses

tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas

manusia seutuhnya.2

Sedangkan tujuan khusus program KIA adalah :1,2,4

1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku),

dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan

teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan

keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya.

2.Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah

secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga,

Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau

TK.

3.Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu

hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki.

4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas,

ibu meneteki, bayi dan anak balita.

5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan

seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak

prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.

4. Prinsip Pengelolaan

Prinsip pengelolaan Program Kesehatan Ibu dan Aanak adalah

memantapkan dan peningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara

efektif dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok:5,6

a. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan

mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 130: 3 Isi Puskesmas edit.doc

130

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

b. Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada

peningkatan pertolongan oleh tenaga professional secara berangsur.

c. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga

kesehatan maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta

penanganan dan pengamatannya secara terus menerus.

d. Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1bulan)

dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya.

5. Strategi Pelaksanaan

Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi upaya

untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui

Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun

2000. Sejak tahun 1985 pemerintah merancang Child Survival (CS) untuk

penurunan AKB.2

Rencana Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) terdiri dari 3 pesan

kunci dan 4 strategi. Pesan kunci MPS adalah setiap persalinan ditolong oleh

tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obsetri dan neonatal mendapat

pelayanan yang adekuat, dan setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap

upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi

keguguran.2

Empat strategi MPS adalah2:

1. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi dan

Balita di tingkat dasar dan rujukan.

2. Membangun kemitraan yang efektif.

3. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat.

4. Meningkatkan Sistem Surveilans, Pembiayaan, Monitoring dan

informasi KIA.

Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan

jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan

pelayanan KIA dewasa ini diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut2:

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 131: 3 Isi Puskesmas edit.doc

131

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil

di semua fasilitas kesehatan.

2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten

diarahkan ke fasilitas kesehatan.

3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua

fasilitas kesehatan.

4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua

fasilitas kesehatan.

5. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan

neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.

6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara

adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.

7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di

semua fasilitas kesehatan.

8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai

standar di semua fasilitas kesehatan.

9. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar

5. Sasaran Program KIA

Peran seorang ibu sangat besar dalam pertumbuhan bayi dan

perkembangan manak. Ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan bisa

berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa

pertumbuhan bayi dan anaknya. Beberapa pelayanan kesehatan yang brkaitan

dengan program KIA adalah antara lain :

a. Pelayanan Antenatal Care ( K4)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

profesional (dokter spesialis obgyn, dokter umum, bidan dan perawat) seperti

pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri,

imunisasi tetanus toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil

selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 132: 3 Isi Puskesmas edit.doc

132

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan

antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.

Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan

kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan

pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran

besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan

stándar serta paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali

pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan

ketiga umur kehamilan. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas

pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi

Kebidanan

Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menunjukkan

kecendrungan peningkatan, yaitu dari 77,95% pada tahun 2003 meningkat

menjadi 88,78% pada tahun 2012, angka ini juga belum mampu mencapai

target SPM bidang kesehatan yaitu 90% pada tahun 2015.

c. Pelayanan kesehatan ibu nifas

Pada tahun 2012, rata-rata cakupan pelayanan ibu nifas di provinsi Sumatera

Utara sudah mencapai 87,39%, angka ini hanya mengalami peningkatan

sebesar 0,19% dibandingkan tahun 2011 yaitu 87,10%. Dengan besar

peningkatkan tidak sampai 1% setiap tahun, sangat dikhawatirkan Sumatera

Utara tidak mampu mencapai target SPM bidang kesehatan yaitu 90% pada

tahun 2015. Pencapaian cakupan per kabupaten/kota sangat bervariasi

mempunyai disparitas yg cukup tinggi, cakupan tertinggi yaitu di Kabupaten

Nias (109%), dan yang terendah yaitu Kabupaten Nias Barat (10,19%).

d. Rujukan Kasus Resiko Tinggi (risti) dan Penanganan Komplikasi

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan

puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (risti) dan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 133: 3 Isi Puskesmas edit.doc

133

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalam

memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke

unit pelayanan kesehatan yang memadai. Risti/komplikasi kebidanan meliputi;

Hb<8 g %, tekanan darah tinggi (sistole>140 mmHg, diastole>90 mmHg),

oedema nyata, eklamsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak

lintang pada usia kehamilan>32 minggu, letak sungsang pada primigravida,

infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. Ibu hamil risti yang dirujuk dan

ditangani tahun 2012 yaitu 25.275.

e. Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN3)

Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki

resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan dilakukan untuk

mengurangi resiko tersebut, antara lain dengan melakukan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-

28 hari) minimal tiga kali, satu kali pada usia 0-7 hari (KN1) dan dua kali lagi

pada usia 8-28 hari (KN3).

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan program

Kesehatan Ibu dan Anak antara lain :

Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui dan

Keluarga Berencana

Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit.

Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.

Imunisasi dasar dan revaksinasi.

Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita

diare dengan pemberian cairan per oral.

Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.

Bimbingan kesehatan jiwa anak.

Menjalankan kunjungan rumah.

Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 134: 3 Isi Puskesmas edit.doc

134

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Pelayanan Keluarga Berencana

6. Pelayanan KIA

a. Pelayanan antenatal :

Adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa

kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.

Standar minimal “5 T “ untuk pelayanan antenatal terdiri dari :3

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2. Ukur Tekanan darah

3. Pemberian Imunisasi TT lengkap

4. Ukur Tinggi fundus uteri

5. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.

Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama

kehamilan dengan ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama,

minimal 1 kali pada triwulan kedua, dan minimal 2 kali pada triwulan

ketiga.

b. Pertolongan Persalinan

Jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada

masyarakat:4,6

1. Tenaga profesional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum,

bidan, pembantu bidan dan perawat.

2. Dukun bayi :

Terlatih : ialah dukun bayi yang telah mendapatkan latihan tenaga

kesehatan yang dinyatakan lulus. Tidak terlatih : ialah dukun bayi

yang belum pernah dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi

yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus

3. Deteksi dini ibu hamil berisiko :

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 135: 3 Isi Puskesmas edit.doc

135

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Faktor risiko pada ibu hamil diantaranya adalah :

1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun .

2. Anak lebih dari 4

3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang 2 tahun

atau lebih dari 10 tahun

4. Tinggi badan kurang dari 145 cm

5. Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari

23,5 cm

6. Riwayat keluarga mendeita kencing manis, hipertensi dan riwayat

cacat kengenital.

7. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau

panggul.

Risiko tinggi kehamilan merupakan keadaan penyimpangan dan

normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian

ibu maupun bayi .

Risiko tinggi pada kehamilan meliputi :3,8,9

1. Hb kurang dari 8 gram %

2. Tekanan darah tinggi yaitu sistole lebih dari 140 mmHg dan

diastole lebih dari 90 mmHg

3. Oedema yang nyata

4. Eklampsia

5. Perdarahan pervaginam

6. Ketuban pecah dini

7. Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu.

8. Letak sungsang pada primigravida

9. Infeksi berat atau sepsis

10. Persalinan prematur

11. Kehamilan ganda

12. Janin yang besar

13. Penyakit kronis pada ibu antara lain Jantung,paru, ginjal.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 136: 3 Isi Puskesmas edit.doc

136

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

14. Riwayat obstetri buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi

kehamilan.

Risiko tinggi pada neonatal meliputi :

1. BBLR atau berat lahir kurang dari 2500 gram

2. Bayi dengan tetanus neonatorum

3. Bayi baru lahir dengan asfiksia

4. Bayi dengan ikterus neonatorum yaitu ikterus lebih dari 10 hari

setelah lahir

5. Bayi baru lahir dengan sepsis

6. Bayi lahir dengan berat lebih dari 4000 gram`

7. Bayi preterm dan post term

8. Bayi lahir dengan cacat bawaan sedang ,

9. Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 137: 3 Isi Puskesmas edit.doc

137

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

DAFTAR PUSTAKA

1. Direktur Jendral Bina Gizi dan KIA. 2013. Rencana Aksi Percepatan

Penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia. Jakarta: Departemen

Kesehatan.

2. Depkes RI. 2001. RencanaStrategisNasional Making Pregnancy Safer

[MPS] di Indonesia 2001-2010

3. Kementrian Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat

Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan. Available from:

http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2013/08/

Pedoman-PWS-KIA.pdf

4. Kuntari, T.,dr,MPH. ManajemenKesehatanIbudanAnak, 2011

5. Notoatmodjo,Soekidjo.Prof.Dr,IlmuKesehatan Masyarakat.PT

RinekaCipta, jakarta.1997.

6. Kosim, M.S [ed]

BukuPanduanManajemenMasalahBayiBaruLahiruntukDokter,

BidandanPerawatRumahSakit, Depkes RI

7. DEPKES RI, PusatPendidikanTenaga Kesehatan,DEPKES,Jakarta.1995.

8. SatgasImunisasi IDAI. BukuImunisasi di Indonesia

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 138: 3 Isi Puskesmas edit.doc

138

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)

Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah

suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar

dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.1

Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)

kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang

keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk

mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.1

Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu :1

1. Penyediaan air minum

2. Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran

3. Pembuangan sampah padat

4. Pengendalian vector

5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskretra manusia

6. Hygiene makanan, termasuk hygiene susu

7. Pengendalian pencemaran udara

8. Pengendalian radiasi

9. Kesehatan kerja

10. Pengendalian kebisingan

11. Perumahan dan pemukiman

12. Aspek kesling dan transportasi udara

13. Perencanaan daerah dan perkotaan

14. Pencegahan kecelakaan

15. Rekreasi umum dan pariwisata

16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan

epidemic/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk

17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 139: 3 Isi Puskesmas edit.doc

139

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam pasal

22 ayat (3) UU No 36 tahun 2009 ruang lingkup kesehatan lingkungan ada 8,

yaitu :1

1. Penyehatan air dan udara

2. Pengamanan limbah padat/sampah

3. Pengamanan limbah cair

4. Pengamanan limbah gas

5. Pengamanan radiasi

6. Pengamanan kebisingan

7. Pengamanan vector penyakit

8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan pasca bencana

Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk

mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia

permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain :1

1. Air bersih

2. Pembuangan kotoran/tinja

3. Kesehatan pemukiman

4. Pembuangan sampah

5. Serangga dan binatang pengganggu

6. Makanan dan minuman

Program upaya kesehatan lingkungan adaah berupaya melakukan

pengawasan lingkungan baik fisik, geologis, sosial dan ekonomi yang

mempengaruhi kesehatan manusia. Tujuannya antara lain :1

- Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai

derajat kesehatan optimal

- Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dan sektoral terikat

yang bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 140: 3 Isi Puskesmas edit.doc

140

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

- Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan

pokok masyarakat.

SASARAN KESEHATAN LINGKUNGAN

—-Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan

lingkungan adalah sebagai berikut :2

1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang

sejenis

2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis

3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis

4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk

umum

5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan

yang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara

besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus.

Kegiatan :1

- Penyehatan air bersih

- Penyehatan pembuangan air limbah

- Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum

- Pengawasan sanitasi tempat-tempat pengelolaan makanan

- Pengawasan tempat penyimpanan pestisi

- Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 141: 3 Isi Puskesmas edit.doc

141

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

MASALAH-MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk

mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia

permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain :3

1.    Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat

langsung diminum.

—-Syarat-syarat kualitas air bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna

Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l,

Kesadahan (maks 500 mg/l)

Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml

air)

2.    Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat

sebagai berikut :4

Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi

Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki

mata air atau sumur

Tidak boleh terkontaminasi air permukaan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 142: 3 Isi Puskesmas edit.doc

142

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain

Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar; atau, bila memang benar-benar

diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin

Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang

Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

3.    Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai

berikut :5

Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu: pencahayaan, penghawaan dan

ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu

Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu: privasi yang cukup, komunikasi

yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah

Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni

rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah

tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak

berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan

minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang

cukup

Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang

timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan

garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah

terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4.    Pembuangan Sampah

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 143: 3 Isi Puskesmas edit.doc

143

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-

faktor /unsur, berikut:5

Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah

adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola

kehidupan/tingkat sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan

kemajuan teknologi

Penyimpanan sampah

Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali

Pengangkutan

Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui

hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat

memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.

5.    Serangga dan Binatang Pengganggu

—-Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian

disebut sebagai vektor misalnya: pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk

Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah

Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk penyakit kaki gajah/Filariasis.

Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan

merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus),

Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk

Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat

penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang

angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan

usaha-usaha sanitasi.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 144: 3 Isi Puskesmas edit.doc

144

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing

dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi

perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare.

Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang

telah terinfeksi bakteri penyebab.

6.      Makanan dan Minuman

Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah

makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat

penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum

selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).

—-Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan

makanan meliputi :5

Persyaratan lokasi dan bangunan

Persyaratan fasilitas sanitasi

Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan

Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi

Persyaratan pengolahan makanan

Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi

Persyaratan peralatan yang digunakan

Pencemaran Lingkungan

Tabel Laporan Hasil Kegiatan Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan TTU/TPM Tahun 20121

TARGET PENCAPAIAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 145: 3 Isi Puskesmas edit.doc

145

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO JENIS KEGIATAN KETERANGANJLH % JLH %

1 Penyehatan Air

Bersih

Air Perkotaan

(PDAM, SPT, SGL)

5150 100 4597 80 Belum Tercapai

2 Kes.Ling Jamban

rumah penduduk

5150 100 4583 72 Belum Tercapai

3 Sampah,

TPS

TPA

3090

0

60

100

4597

-

80

0

Sudah Tercapai

4 Klinik Sanitasi

Rumah Sehat (Rumah

Penduduk)

DPLS

1

3862

2

100

75

100

1

2813

2

100

72

100

Sudah Tercapai

Belum Tercapai

Sudah Tercapai

5 Penyehatan tempat-

tempat umum

Hotel

Jasa Boga/rumah

makan

Rumah Ibadah

Terminal/Tempat

Hiburan

7

4

15

6

65

70

40

40

7

4

11

4

100

100

73

67

Sudah Tercapai

Sudah Tercapai

Sudah Tercapai

Sudah Tercapai

6 Pengolahan Makanan

Pengolahan minuman

20

12

85

85

13

10

65

83

Belum Tercapai

Belum Tercapai

Keterangan Tabel

Dari tabel diatas diketahui bahwa pencapaian upaya kesehatan lingkungan

dalam hal kesehatan lingkungan jamban rumah penduduk, DPLS, penyehatan

tempat-tempat umum seperti hotel, rumah ibadah, terminal, tempat hiburan dan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 146: 3 Isi Puskesmas edit.doc

146

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

penyehatan minuman sudah tercapai sedangkan penyehatan air bersih, sampah,

TPS, TPA, klinik sanitasi, rumah sehat, rumah penduduk, penyehatan tempat

rumah makan, dan pengolahan makanan belum tercapai.1

DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Field Lab FK UNS. 2013. Modul Field Lab Semester V : Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret. Available From :

fk.uns.ac.id/static/filebagian/MODUL_ PHBS .pdf [Accessed on 8th

Januari 2014]

2. Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23

tahun 1992 tentang Kesehatan.

3. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990

tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

4. Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair :

Suatu Pengantar. Jakarta : EGC.

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1098/MENKES/SK/VII/2003

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 147: 3 Isi Puskesmas edit.doc

147

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 148: 3 Isi Puskesmas edit.doc

148

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Untuk mewujudkan sebuah wilayah yang lebih sehat, masyarakat diajak

berkomitmen untuk melakukan hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan

sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok, dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan

informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan

perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support)

dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat mengenali

dan mengatasi masalahnya sendiri, dan masyarakat dapat menerapka cara-cara

hidup sehat dan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Merubah perilaku adalah sesuatu hal yang tidak mudah karena

memerlukan waktu yang tidak sebentar. Perubahan perilaku sebaiknya dilakukan

sedini mungkin sehingga bisa terwujud rumah tangga yang sehat. Dengan adanya

kegiatan penyuluhan ini sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk

memasyarakatkan perilaku hidup sehat karena untuk membuat sesuatu yang besar

memang harus dimulai dari hal-hal kecil.

Definisi1

1. Perilaku Sehat

Adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan

mencegah resiko terjadinya penyakit, melinfungi diri dari ancaman

penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan.

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran

sehinga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri

dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan

di masyarakat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 149: 3 Isi Puskesmas edit.doc

149

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.

Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di

rumah tangga yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2. Memberi bayi ASI eksklusif

3. Menimbang bayi dan balita

4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik di rumah

8. Makan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok di dalam rumah

Manfaat rumah tangga sehat :

a. Bagi rumah tangga

1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit

2. Anak tumbuh sehat dan cerdas

3. Anggota keluarga giat bekerja

4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi

keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan

keluarga

b. Bagi masyarakat

1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat

2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah

kesehatan

3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan

jamban, ambulans desa dan lain-lain.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 150: 3 Isi Puskesmas edit.doc

150

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

10 PHBS Rumah Tangga :1

A. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter dan tenaga

paramedic lainnya)

1. Tenaga kesehatan merupakn orang yang sudah ahli dalam membantu

persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.

2. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau

dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.

3. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan

peralatan yang aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya

infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

Tanda-tanda persalinan : 1

a. Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan kuat

b. Rahim terasa kencang bila diraba, terutama pada saat mulas

c. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir

d. Keluar cairan ketuban berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir

e. Merasa seperti mau buang air besar

Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan

adalah : 1

a. Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)

b. Tetap tenang dan tidak bingung

c. Ketika merasa mulas bernapas panjang mengambil napas melalui

hidung dan mengeluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit

Tanda-tanda bahaya persalinan: 1

a. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas

b. Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan

c. Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 151: 3 Isi Puskesmas edit.doc

151

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

d. Tidak kuat mengejan

e. Mengalami kejang-kejang

f. Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas

g. Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar

h. Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat

i. Keluar darah banyak setelah bayi lahir

j. Bila ada tanda bahaya, ibu harus segera dibawa ke bidan/ dokter

B. Memberi Bayi ASI Eksklusif 1

Bayi yang diberi ASI eksklusif adalah bayi berusia 0-6 bulan yang hanya

diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain.

ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang

cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan

berkembang dengan baik. ASI opertama berupa cairan bening berwarna

kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat

kekebalan terhadap penyakit.

Manfaat ASI :

a. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan

perkembangan fisik serta kecerdasan

b. Mengandung zat kekebalan

c. Melindungi bayi dari alergi

d. Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada

bayi dalam keadaan segar

e. Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat

diberikan kapan saja dan di mana saja

f. Membantu memperbaiki reflex mengisap, menelan, dan pernapasan

bayi.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 152: 3 Isi Puskesmas edit.doc

152

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Waktu dan prosedur pemberian ASI :2

a. Sebelum menyusi ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan

mendapat dukungan dari keluarga

b. Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit

setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan

menghentikan perdarahan

c. Teteki/susi bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu

berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak

perlu dibatasi, dan berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian

d. Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi

berusia 6 bulan, selain ASI berikan pula Makanan Pendamping ASI

(MP-ASI) dalam bentuk mekanan lumat dan jumlah yang sesuai

dengan perkembangan umur bayi.

e. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun

Cara menyusui yang benar :

a. Sebelum menyusui bayi, terlebihdahulu ibu mencuci kedua tangannya

dengan menggunakan air bersih dan sabun sampai bersih.

b. Bersihkan kedua putting susu dengan kapas yang telah direndam

terlebih dahulu dengan air hangat

c. Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan

santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang

d. Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala

e. Upayakan badan bayi menghadap ke badan ibu, rapatkan dada bayi

dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu

f. Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu

g. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat

bayi dengan lengan ibu bagian dalam

h. Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah

kanan sampai bayi merasa kenyang

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 153: 3 Isi Puskesmas edit.doc

153

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

i. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan

dengan kapas yang telah direndam air hangat.

j. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dahulu supaya udara

yang terisap bisa keluar dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada

ibu dan perlahan-lahan diusap belakangnya sampai sendawa. Udara

akan keluar sendirinya.

Manfaat pemberian ASI : 2

a. Bagi ibu :

1. Menjalin hubungan kasih saying antara ibu dan bayi

2. Mengurangi pendarahan setelah persalinan

3. Mempercepat pemulihan kesehatan ibu

4. Menundan kehamilan berikutnya

5. Mengurangi risiko terkena kanker payudara

6. Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat

bayi membutuhkan

b. Bagi bayi

1. Bayi lebih sehat, lincah, dan tidak cengeng

2. Bayi tidak sering sakit

c. Bagi keluarga

1. Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu

formula dan perlengkapannya.

2. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula

Cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI : 2

a. Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan sayur dan

buah

b. Makan lebih banyak dari biasanya

c. Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 154: 3 Isi Puskesmas edit.doc

154

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

d. Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1-2 jam dan

menjaga ketenangan pikiran

e. Susui bayi sesering mungkin dari kedua payudara kiri dan kanan

secara bergantian sehingga bayi tenang dan puas

C. Menimbang Bayi dan Balita2

Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau

pertumbuhannya setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan

setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di posyandu. Setelah bayi

dan balita ditimbang, catat hasil penimbangan di buku KIA (Kesehatan Ibu

dan Anak) atau KMS (Kartu Menuju Sehat) maka akan terlihat berat

badannya naik atau tidak naik

Manfaat penimbangan balita setiap bulan :

a. Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat

b. Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita

c. Untuk mengetahui balita yang sakit (demam, batuk, pilek), berat badan

dua bulan berturut-turut tidak baik, balita yang berat badannya BGM

(Bawah Garis Merah) dan dicurigai gizi buruk sehingga dapat segera

dirujuk ke puskesmas

d. Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi

e. Untuk mendapatkan penyuluhan gizi

f. Menggunakan air bersih

D. Menggunakan Air Bersih 3

Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum,

memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat

dapur, mencuci pakaian dan sebagainya agar tidak terkena penyakit atau

terhindar dari sakit. Sumber air bersih adalah mata air, air sumur, atau air

sumur pompa, air ledeng/ perusahaan air minum, air hujan, air dalam

kemasan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 155: 3 Isi Puskesmas edit.doc

155

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara lain

(dapat dilihat, dirasa, dicium, diraba) :

a. Air tidak berwarna (bening/jernih)

b. Air tidak keruh (bebas pasir, debu, lumpur, sampah, busa, dan kotoran

lainnya)

c. Air tidak berasa

d. Air tidak berbau (bau amis, anyir, busuk, belerang)

Manfaat air bersih : 3

a. Terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipus,

kecacingan, penyakit mata, kulit, atau keracunan.

b. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya

Cara menjaga kebersihan sumber air bersih : 3

a. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah

paling sedikit 10 meter

b. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran

c. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga

bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak,

bibir sumur harus diplester dan sebaiknya diberi penutup

d. Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di sekitar

sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak berlumut pada

lantai/dinding sumur. Ember/gayung pengambil air harus tetap bersih

dan tidak diletakkan dilantai (ember/ gayung digantung di tiang sumur)

E. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun3

Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab

penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,

dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 156: 3 Isi Puskesmas edit.doc

156

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman karena tanpa

sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

Cuci tangan dengan sabun dilakukan pada :

a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, binatang,

berkebun, dll)

b. Setelah buang air besar

c. Setelah menceboki bayi/anak

d. Sebelum makan dan menyuapi anak

e. Sebelum memegang makanan

f. Sebelum menyusui bayi

Manfaat mencuci tangan pakai sabun :

a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan

b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipus,

kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),

flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman

F. Menggunakan Jamban Sehat3

Syarat jamban sehat adalah tidak mencemari sumber air minum, jarak

antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter,

tidak berbau, kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak

mencemari tanah disekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan,

dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi cukup,

lantai kedap air dan luas ruangan memadai, tersedia air, sabun, dan alat

pembersih.

Manfaat menggunakan jamban sehat :

a. Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau

b. Tidak mencemari sumber sir yang ada disekitarnya

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 157: 3 Isi Puskesmas edit.doc

157

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi

penular penyakit diare, kolera, disentri, tipus, kecacingan, penyakit

saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.

G. Memberantas Jentik di Rumah4

Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan

pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.

Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) adalah pemeriksaan tempat-tempat

perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada di

dalam rumah seperti bak mandi/ WC, vas bunga. Tatakan kulkas, dll dan

diluar rumah seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang

pohon, pagar bamboo, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu.

Hal yang perlu dilakukan agar rumah bebas jentik : 4

Lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M plus

(menguras, ,menutup, mengubur, plus menghindari gigitan nyamuk).

a. PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong

nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue

(DBD), cikungunya, malaria, filariasis, di tempat-tempat

perkembangbiakannya

b. 3M plus, yaitu :

1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti

bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air

minum burung

2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang

pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan

3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat

menampung air bersih seperti ban bekas, kaleng bekas, plastic-

plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas, plastic

kresek, dll).

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 158: 3 Isi Puskesmas edit.doc

158

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

H. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari4

Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2

porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap

hari sangat penting karena mengandung vitamin dan mineral yang

mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, serta mengandung serat

yang tinggi.

Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah :

a. Vitamin A untuk memelihara kesehatan mata

b. Vitamin D untuk kesehatan tulang

c. Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda

d. Vitamin K untuk pembekuan darah

e. Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi

f. Vitamin B mencegah penyakit beri-beri

g. Bitamin B 12 meningkatkan nafsu makan

Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sangat

berfungsi untuk memelihara usus. Serat tidak dapat dicerna oleh

pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan dibuang melalui

tinja. Serat tidak untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda

pengosongan lambung sehinga orang menjadi tidak cepat lapar.

Manfaat makanan berserat, yaitu : 4

a. Mencegah diabetes

b. Melancarkan buang air besar

c. Menurunkan berat badan

d. Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)

e. Mencegah kanker

f. Memperindah kulit, rambut dan kuku

g. Membantu mengatasi anemia

h. Membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 159: 3 Isi Puskesmas edit.doc

159

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

I. Melakukan Aktiviatas Fisik Setiap Hari5

Setiap anggota keluarga harus melakukan aktivitas fisik 3 menit setiap

hari. Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang

menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan

kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan hidup agar tetap sehat dan

bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit

30 menit dalam sehari sehingga dapat menyehatkan jantung, paru-paru,

serta alat tubuh yang lain.

Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan :

a. Bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu berjalan kaki, berkebun, kerja

di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik

turun tangga, membawa belanjaan.

b. Bisa berupa olahraga, yaitu push-up, lari pagi, bermain bola, berenang,

senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban.

Manfaat melakukan aktivitas fisik secara teratur, yaitu :5

a. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan

darah tinggi, kencing manis, dll

b. Berat badan terkendali

c. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat

d. Bentuk tubuh menjadi bagus

e. Lebih percaya diri

f. Lebih bertenaga dan bugar\

g. Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik

J. Tidak Merokok di Dalam Rumah5

Rokok ibarat pabrik kimia, dalam 1 batang rokok yang diisap akan

dikeluarkan sekitar 4000 bahan kimia berbahaya diantaranya, yang paling

berbahaya adalah nikotin, tar dan karbonmonoksida (CO).

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 160: 3 Isi Puskesmas edit.doc

160

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin

dengan sekecil apapun walau hanya 1 batang dalam sehari, atau orang

yang mengisap rokok walau

tidak rutin sekalipun atau hanya sekedan coba-coba.

Perokok pasif adalah orang yang bukan prokok tapi menghirup asap rokok

orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan

orang yang sedang merokok.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 161: 3 Isi Puskesmas edit.doc

161

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

DAFTAR PUSTAKA

1. Amalia, I. (2009). Hubungan Antara Pendidikan, Pendapatan Dan Perilakuhidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada Pedagang Hidangan Istimewa Kampung (Hik) Di Pasar Kliwon Dan Jebres Kota Surakarta. Laporan Penelitian. UMS. Surakarta. Diambil dari : http://etd.eprints.ums.ac.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2014

2. Dinkes Propinsi Sumatera Utara. (2002). Buku Pedoman Pembinaan Program Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Tatanan Rumah Tangga. Sumatera Utara : Dinkes Propsu

3. Kusumawati, Y. (2004). Hubungan Antara Pendidikan dan Pengetahuan Kepala Keluarga Tentang Kesehatan Lingkungan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Kelurahan Joyotakan Surakarta. Laporan Penelitian. UMS. Surakarta. Diambil dari : http://www.google.co.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2014

4. Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI. (2009). Panduan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat da Rumah Tangga. Jakarta Selatan : Depkes RI

5. Trusilowati, S.Y, Hanifah, N.U. (2007). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Terhadap Pencegahan Penyakit Flu Burung Pada Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Salam Kabupaten Magelang Pada Bulan Maret Tahun 2007. Universitas Sumatera Utara Laporan Penelitian. Yogyakarta : STIKES Surya Global. Diambil dari : http://www.google.co.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2014

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 162: 3 Isi Puskesmas edit.doc

162

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

1. Salah satu program dan tugas pokok puskesmas adalah program KIA.

Berdasarkan pengamatan di puskesmas Medan Tuntungan permasalahan yang

terjadi adalah angka kegiatan ANC yang belum mencapi target yang

diharapkan seperti angka kunjungan pertama (K1) masih 93% dengan target

95%. Angka kunjungan ANC yang belum mencapai sejalan juga dengan

angka pendistribusian tablet Fe bagi ibu hamil yang masih mencapai 85%

sementara nilai yang diharapkan 90%. Namun demikian pihak puskesmas

tetap melakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan

menyusui guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan yang nantinya

akan berdampak pada peningkatan angka pencapaian sesuai dengan yang

diharapkan.

2. kesehatan lingkungan pada puskesmas tuntungan masih memiliki beberapa

masalah yang masih belum dapat tercapai secara maksimal untuk mencapai

target seperti masih kurangnya penyediaan air bersih yang masih 80% dari

target yang ditetapkan yaitu 90%, diikuti dengan belum tercapainya rumah

sehat yang hanya 72% dengan target 75% serta masalah pengolahan makanan

yang belum tercapai yaitu hanya 65% yang seharusnya 85%. Dengan adanya

masalah tersebut pihak Puskesmas Tuntungan tetap melakukan peningkatan

penyediaan dan penyaluran air bersih di masyarakat, menyediakan tempat

sampah, meningkatkan jumlah rumah sanitasi, klinik sanitasi serta tingkat

pengolahan makanan.

3. Usaha Kesehatan Wajib dan Pengembangan pada Puskesmas Tuntungan

sudah memadai dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun

diperlukan upaya lagi pada Usaha Kesehatan Pengembangan untuk lebih dapat

memaksimalkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 163: 3 Isi Puskesmas edit.doc

163

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

7.2. Saran

1. Program peningkatan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan anak

sebaiknya lebih ditingkatkan melalui usaha promosi kesehatan seperti

Posyandu.

2. Menyediakan air bersih, tempat pembuangan sampah dan klinik sanitasi

untuk lingkungan pemukiman .

3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan

sehat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara