3. antropometr-1i

39
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI dr. N.L.KD Dewi Sangawati, Sp.A SMF Anak RSUD Mataram

Upload: bluboy212

Post on 20-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

antropomtri

TRANSCRIPT

  • PEMERIKSAAN ANTROPOMETRIdr. N.L.KD Dewi Sangawati, Sp.ASMF Anak RSUD Mataram

  • TujuanUntuk penilaian status nutrisi terutama bila terdapat ketidakseimbangan secara kronis antara pemasukan dan penggunaan protein dan energi.

    Ketidakseimbangan tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan secara fisik dan proporsi jaringan-jaringan tubuh seperti lemak, otot dan total cairan tubuh.

  • Pengukuran antropometri ada 2 tipePertumbuhanPengukuran komposisi tubuh :1. Pengukuran lemak tubuh2. Pengukuran lemak bebas

  • Penting untuk penilaian status nutrisi, sebab :Prosedur sederhana, tidak invasif, aman, dapat dipakai dimana saja, bisa untuk sampel yang banyak.

    Alat yang dipakai tidak mahal, dapat dibawa (portable), mudah dibuat secara lokal.

    Dapat dilakukan oleh orang yang secara relatif tidak terampil.

  • Metode akuratDapat membantu mengidentifikasi malnutrisi.

  • KeterbatasanRelatif tidak sensitif karena tidak dapat mendeteksi gangguan status nutrisi pada periode yang pendek.

    Tidak dapat membedakan antara defisiensi nutrien.

    Beberapa faktor yang tidak berkaitan dg nutrisi spt penyakit, genetik, penurunan energi dpt menurunkan spesifisitas dan sensitivitas pengukuran

  • Penyebab utama error1. Error pengukuran.Berasal dari pemeriksa maupun instrumen itu sendiri.

    2. Perubahan pada komposisi dan kemampuan secara fisik dari jaringan-jaringan tertentu yang mempengaruhi validitas pengukuran.Orang dewasa BB dipengaruhi variasi hidrasi jaringan sehubungan dengan menstruasi, tebal kulit (skinfolds) dipengaruhi umur dan tempat pengukuran.

  • 3. Asumsi invalid dari komposisi tubuh.Terutama pada protein energi malnutrisi, penyakit tertentu dan kegemukan.Skinfolds yang diukur untuk estimasi total bodyfat mengasumsikan :- ketebalan jaringan lemak subkutan merefleksikan suatu proporsi yang tetap dari seluruh lemak tubuh - tempat pengukuran menggambarkan rata- rata ketebalan jaringan lemak subkutan seluruh tubuh

  • Berat Terhadap Tinggi ( Weight-For-Height )Merupakan indeks sensitif karena :

    BB dan TB dapat diukur dengan tepat. Karena itu merupakan standar baku penilaian status gizi anak.

    BB sensitif terhadap perubahan cepat yang disebabkan pemberian makanan, TB relatif tetap (konstan).

  • Pada anak di bawah 5 tahun, hubungan antara berat dan tinggi mendekati nilai tetap tanpa memandang seks dan suku bangsa.Berat terhadap tinggi secara relatif tidak tergantung umur.Diterima global di seluruh dunia.

    Pada anak di bawah 2 tahun diukur panjangnya, sedangkan anak di atas 2 tahun diukur tingginya.

  • Secara individu berat seorang anak dibandingkan dengan seorang anak lain yang memiliki tinggi yang sama dapat diukur dengan menggunakan tabel referensi dari WHO atau NCHS.

    Pengukuran dilakukan dengan cara menghitung Z-scores.(BB - median BB/TB) x 1 SD SD dari BB/TB

  • Intepretasi Hasil Z scores : < - 3 SD : malnutrisi berat (- 2 SD) - ( - 3 SD) : malnutrisi sedang > - 2 SD : malnutrisi ringan

  • Body Mass Index (BMI) :Berat Badan (Kg)Tinggi Badan (M)2

    Klasifikasi Laki2 PerempuanVery Obese > 40 > 40Obese 30-40 30-40Overweight 25-30 24-30Healthy 20-25 19-24Underweight < 20 < 19

  • Berat Terhadap Umur( Weight-For-Age )Menggambarkan keadaan akut.Kelemahan :- tidak dapat membedakan anak yang pendek status nutrisi cukup dengan anak yang tinggi dan kurus.- tak dapat dipakai pada anak yang tidak diketahui dengan pasti umurnya.Untuk memonitor pertumbuhan anak bila secara teratur dinilai selama waktu tertentu.

  • Tinggi Terhadap Umur( Height-For-Age )Sangat baik menentukan stunting. Stunting artinya pertumbuhan yang lambat dari tubuh (skeletal).

    Cukup baik menentukan status nutrisi jika dikombinasi dengan berat terhadap tinggi.

    Dapat memonitor status nutrisi dalam waktu lama.

  • Lingkar Lengan Atas( Arm Circumference)Pengukuran alternatif pada anak yang berumur 6 bulan - 5 tahun.Cukup berguna bila pengukuran berat dan tinggi tak dapat dikerjakan.Merupakan salah satu penilaian antropometri terhadap terdapatnya lemak bebas (fat free mass).Kelemahannya secara teknis sukar distandardisasi dan menghasilkan rentang nilai yang lebar.

  • LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN1. Pemeriksaan Tinggi Badan (Standing Height)

    Lakukan kalibrasi terlebih dahulu stadiometer yang akan dipakai untuk pemeriksaanPemeriksa memberikan informasi terlebih dahulu tentang pemeriksaan yang akan dilakukanLepaskan semua ornamen-ornamen yang melekat pada kepala seperti bando, sanggulPasien berdiri tegak pada dinding atau pada stadiometer dengan tumit merapat dan membentuk sudut 600Lakukan pengukuran tinggi badan pada pasien tersebutCatat hasil yang didapatkan pada status

  • 2. Pemeriksaan Berat Badan (Weight)

    Pemeriksaan berat badan bayiPemeriksaan memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan kepada orang tua pasienLepaskan semua baju dan celana hanya meninggalkan popok sajaLetakkan bayi pada timbangan bayi atau jika tidak ada timbangan bayi, bayi digendong oleh orang tuanya kemudian dikurangi dengan berat badan orang tuanya sendiriBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

    Pemeriksaan berat badan pada orang dewasaPemeriksaan memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPasien diminta naik ke timbangan berat badan yang sudah dikalibrasi dengan baikBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 3. Pemeriksaan Lingkar Kepala (Head Circumference)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanLepaskan semua ornamen-ornamen yang melekat pada kepala seperti bando, sanggul, kepang rambutLingkarkan meteran dengan lembut menyilang tulang frontal diatas alis dan diatas telinga di masing-masing sisi kepala dan diatas protuberatia occipitalis disisi belakang kepala menekan rambut dan jaringan lunak dibawahnyaBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 4. Pengukuran Panjang Paha Atas (Upper Leg Length)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan yakni mengenai posisi sewaktu diperiksaPemeriksaan terlebih dahulu menentukan titik distal femur atau tentukan patella (proximal border of patella) dan proximal femur pada Spina Iliaca Anterior Superior (SIAS)Antropometer diposisikan nol, ukur mulai dari nol yakni pada SIAS sampai pada distal femur atau patella Bacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 5. Pengukuran Panjang Tungkai Bawah (Lower Leg Length)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan yakni mengenai posisi sewaktu diperiksaPemeriksaan berada didepan pasienPemeriksa mengukur panjang tungkai bawah mulai Epicondilus Lateralis dari femur sampai titik bawah Maleolus LateralisBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 6. Pengukuran Panjang Lengah Atas (Upper Arm Length)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan yakni mengenai posisi sewaktu diperiksaPemeriksa terlebih dahulu menentukan titik awal dan titik akhir pengukuranTitik awal atau nol pengukuran terletak pada processus Acromion dari Scapula dan titik akhir pada procesus OlekranonPosisikan nilai nol antropometer pada processus acromion dari scapula dan kemudian geser sampai olekranonBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 7. Pengukuran Panjang Lengan Bawah (Lower Arm Length)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan yakni mengenai posisi sewaktu diperiksaPemeriksa kemudian melakukan pengukuran panjang lengah bawah mulai dari sendi siku sampai sendi pergelangan tanganBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 8. Pengukuran Panjang Pergelangan Tangan (Wrist Length)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan yakni mengenai posisi sewaktu diperiksaPemeriksa kemudian melakukan pemeriksaan panjang pergelangan tangan dengan antropometer mulai dari sendi pergelangan tangan sampai ujung jari ketigaBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 9. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (Arm Circumference)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPosisi pasien berdiri dengan bahu kanan relaksasi, hindarkan otot lengan dari kontraksi dan singsingkan baju dari lengan atasTentukan lebih dahulu nilai nol kemudian lingkarkan meteran atau tape tersebut pada lengan atas kanan sampai ketemu dengan nilai nol yang telah kita tentukan tadiBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 10. Pengukuran Lingkar Lengan Bawah (Lower Arm Infracubital Circumference)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPemeriksa dengan memakai tape atau meteran mengukur lingkar lengan bawah tepat dibawah cubiti (infracubiti)Bacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 11. Pengukuran Lingkar Betis maksimal (Maximal Calf Circumference)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPemriksaan ini sebaiknya dilakukan pada betis kananTempatkan meteran melingkari betis dan cari lingkar betis maksimal dengan cara menggerakkan meteran yang telah kita lingkarkan ke betis ke atas dan kebawahBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 12. Pengukuran Lingkar Panggul (Hip Circumference)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan Pemeriksa kemudian menentukan terlebih dahulu titik-titik pemeriksaanTentukan os ilium bagian lateral kanan dan kiri, ilium kanan sebagai titik nolGambarlah garis horizontal pada ilium kanan dan ketemukan garis tersebut dengan garis yang kita buat pada midaxillary lineMeteran kita lingkarkan pada perut melewati ilium kiri sampai ketemu dengan titik nol pada ilium kananBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 13. Pengukuran Lingkar Perut (Waist/Abdominal Circumference)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanLakukan pemeriksaan abdominal circumference dengan melingkarkan meteran tepat setinggi pusarLakukan pemeriksaan Waist circumference dengan melingkarkan meteran antara crista iliaca dan bagian bawah dari costaeBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 14. Pengukuran Lingkar Dada (Chest Circumference)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPasien berdiri tegak dengan lengan diangkat sesaatMeteran dilingkarkan ke dada dan kemudian lengan pasien diminta diturunkan lagiLetakkan tape atau meteran tepat pada garis orizontal dibawah payudaraLingkar dada diukur pada pertengahan incisura jugularis dan procesus xypoideus pada saat pernafasan normal, maksimal insirasi dan maksimal ekspirasiPada wanita post-pubertal lingkar dada diukur dibawah dan diatas payudaraBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 15. Pengukuran Lingkar Paha (Thigh Circumference)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPemeriksa kemudian mendemonstrasikan posisi pemeriksaan yang akan dilakukan di depan pasienPosisi pemeriksaan adalah kaki kanan menyilang pada kaki kiri, lutut sedikit fleksi dan alas kedua telapak kaki mendatar pada lantaiLetakkan meteran melingkar pada paha kanan dengan posisi meteran tegak lurus dengan axis pahaBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 1. Kekebalan lipatan Kulit Triceps (Triceps Skinfold)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPosisi pasien berdiri dengan membelakangi pemeriksa dan lengan kanannya relaksasi serta telapak tangan bebas menggantung disebelah pahaPemeriksa kemudian melakukan palpasi puncak dari processus acromion dan olekrann selanjutnya membuat titik tengah sebagai market di kulitLipatan kulit dicubit sampai pada permukaan posterior dari muskulus triceps 1 cm diatas marker tadi, melewati garis vertikal antara acromion dan olekranonUjung calipers kemudian dicubitkan pada marker tersebutBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medisPengukuran Ketebalan Lipatan Kulit

  • 2. Kekebalan Lipatan Kulit Biceps (Biceps Skinfold)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPasien menghadap ke pemeriksa dengan lengan relaksasi menghadap kedepanLipatan kulit diangkat diatas biceps 1 cm diatas garis marker dari lingkar lengan atas dan marker lipatan kulit triseps pada garis vertikal gabungan antara pusat dari fossa antecubital dari humerusUjung caliper dicubitkan pada marker tersebutBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 3. Ketebalan Lipatan Kulit Intraskapula (Intrascapular Skinfold)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPasien berdiri membelakangi pemeriksa dengan bahu dan lengan relaksasiTentukan titik marker pemeriksaan dengan melakukan palpasi bagian medial dari scapulaGerakan tangan kiri pemeriksa ke bawah sampai menemukan titik inferior dari scapulaCubitkan jari tangan kiri pada titik inferior scapula tersebut dengan cubitan tepat pada garis vertikal, menurun dan kearah lateralBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 4. Ketebalan Lipatan Kulit Suprailiaca (Suprailiaca Skinfold)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPosisi pasien miring dan posisi pemeriksa berada di samping pasien dengan lengan pasien terlipat ke depanCubitlah ke atas sekitar 1-2 cm medial sampai anterior dari spina suprailiacaCaliper dicubitkan dibawah cubitan kulit pemeriksaBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 5. Ketebalan Lipatan Kulit Abdominal (Abdominal Skinfold)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPosisi pasien berdiri menghadap ke pemeriksaPemeriksa kemudian mencubit kulit dibawah umbilicusKedua ujung dari caliper dicubitkan dibawah lipatan kulit tersebut Bacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 6. Ketebalan Kulit Paha (Thigh Skinfold)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPosisi pasien berdiri menghadap ke pemeriksaPemeriksa kemudian mencubit kulit paha tepat pada tengah paha kanan antara trochanter dan tibiaKedua ujung calipers dicubitkan tepat dibawah cubitan kulit tersebutBacalahhasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 7. Ketebalan Kulit Betis (Calf Skinfold)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPosisi pasien berdiri atau duduk dengan tungkai bawah sedikit fleksiCubit bagian posterior kulit pada lingkar betis maksimal yang telah kita ukur Cubitkan kedua ujung calipers dibawah cubitan kulit tersebutBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis

  • 8. Lebar Jengkal Tangan (Span)

    Pemeriksa memberikan informasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukanPosisi pasien membelakangi pemeriksaKedua tangan melebar maksimal secara horizontal dengan telapak tangan menghadap ke depanPemeriksa kemudian mengukur panjang jengkal tangan dari ujung jari tangan kanan ke ujung jari tangan kiriBacalah hasil pemeriksaan dan catat hasil yang didapat pada rekam medis