direktorat jenderal hortikultura kementrian pertanian · 1i-2 kata pengantar puji syukur ke hadirat...
TRANSCRIPT
1I-2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala
atas izin-Nya maka buku SOP Pascapanen Melon ini
akhirnya dapat diselesaikan. Sebagai salah satu buah
nasional yang banyak digemari oleh masyarakat, menghadirkan buah melon yang bermutu dan aman
dikonsumsi merupakan tantangan bagi petani dan pelaku
usaha di tanah air. Karena faktanya, sebagian besar
penanganan pascapanen belum dilaksanakan petani
dengan baik.
Sesuai amanat Peraturan Menteri Pertanian Nomor
44 Tahun 2009 tentang Pedoman Penanganan Pascapanen
Hasil Pertanian Asal Tanaman yang Baik (Good Handling
Practices-GHP), maka penanganan pascapanen
merupakan proses yang integral di dalam usaha agribisnis
buah.
Buku ini memberikan informasi yang dapat
dijadikan panduan oleh petani, kelompok tani, gapoktan,
asosiasi maupun pelaku usaha tentang penanganan
pascapanen melon non curah, dimulai dari tahap
perencanaan panen hingga melon tersebut sampai ke
tangan konsumen. Selain itu, buku ini juga dilengkapi
dengan gambar-gambar sarana pascapanen untuk
memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahami
fungsi dari alat-alat tersebut.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan SOP
Pascapanen Melon ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran untuk perbaikan dari pihak
1I-3
yang berkepentingan sangat kami hargai. Tidak lupa kami
sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah membantu penyelesaian buku ini.
Harapan kami, semoga buku ini bermanfaat bagi kita
semua.
Jakarta, April 2012
Direktur Budidaya dan
Pascapanen Buah
Ir. Sri Kuntarsih, MM
NIP. 19590921 198403 2 001
1I-4
PENYUSUN SOP PASCAPANEN MELON
1. Ir. Iis Herlawati
2. Henni Kristina Tarigan, SP, ME
3. Efa Krisna Dewi, A.Md
4. Farida Susiyanti, SP
5. Tri Erza Apriyadi, S.TP
6. Katmo
PENYUNTING SOP PASCAPANEN MELON
1. Ir. Sulistio Sukamto, M.Sc.
2. Indra Husni, S.TP, MM
KONTRIBUTOR PENYUSUNAN SOP
PASCAPANEN MELON
1. Ir. Sri Kuntarsih, MM (Direktur Budidaya dan
Pascapanen Tanaman Buah)
2. Dr. Sobir (Pusat Kajian Hortikultura Tropika – IPB)
3. M. Iwan Subakti (Ketua LPM Grentoll Kota Serang)
4. TB. Fahmi Adam, SP (BPTPH Provinsi Banten)
5. Drs. Mayunar (BPTP Provinsi Banten)
6. Petugas dan Petani Dinas Pertanian Provinsi Banten
• Nurdin, SP, MM
• Ahmad Jaki
7. Petugas dan Petani Dinas Pertanian Kota Serang
• Abdul Hanan, S.Sos
1I-5
• Dadang Holili, SP
• Ririn
• Satibi
8. Petugas dan Petani Dinas Pertanian Kota Cilegon
• Ir. Mas Andang EP, MM
• Sutisna, SP
• Marji'i
• Mashadi
9. Petugas dan Petani Dinas Pertanian Kab. Lebak
• Anang, SP, M.Si
• Johan Marsidatama, S.TP
• Hendi Suhendi
• Jian Aptarif
10. Petugas dan Petani Dinas Pertanian Kab. Pandeglang
• Tanti Yulianti, SP, MM
• Dadan Hudaya, SP
• Hendar Rusmana
• Agus Cahyadi
11. Petani LPM Grentoll Kota Serang
1I-6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................... i
PENYUSUN SOP PASCAPANEN MELON .........iii
KONTRIBUTOR PENYUSUNAN SOP
PASCAPANEN MELON ........................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .............................................. vii
PENDAHULUAN .................................................... 1
TARGET MUTU ...................................................... 2
SOP PASCAPANEN MELON ............................. I-1
I. Perencanaan Penanganan Pascapanen.......... I-1
II. Pemanenan .................................................. II-1
III. Pengangkutan ............................................. III-1
IV. Pengumpulan ............................................. IV-1
V. Sortasi .......................................................... V-1
VI. Pembersihan .............................................. VI-1
VII. Pengkelasan .............................................. VII-1
VIII. Pelabelan ................................................. VIII-1
IX. Pengemasan ............................................... IX-1
X. Penyimpanan ............................................... X-1
XI. Transportasi ............................................... XI-1
XII. Pencatatan dan Dokumentasi ................... XII-1
CONTOH FORM ISIAN...................................... L-1
1I-8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Refraktometer ..................................... II-3
Gambar 2. Gunting Panen .................................... II-3
Gambar 3. Keranjang Panen ................................. II-4
Gambar 4. Sarung Tangan Kain ........................... II-4
Gambar 5. Pemotongan Tangkai Melon ............... II-5
Gambar 6. Tangkai Pola T .................................... II-5
Gambar 7. Kain Lap ........................................... VI-2
Gambar 8. Kulit Sintetis ..................................... VI-2
Gambar 9. Timbangan Meja .............................. VII-2
Gambar 10. Box Karton...................................... IX-3
Gambar 11. Timbangan Duduk .......................... IX-3
Gambar 12. Sekat Karton ................................... IX-4
1I-9
PENDAHULUAN
Penanganan pascapanen merupakan serangkaian
tindakan untuk menjaga mutu buah, sehingga nilai
ekonominya tetap tinggi. Dimulai sejak buah selesai
dipanen, hingga buah mencapai konsumen. Penampilan
merupakan syarat mutu utama yang harus diperhatikan
oleh petani agar produk buah yang dihasilkan tersebut
terlihat bagus dan menarik sehingga mampu
meningkatkan daya jual dari produk tersebut. Sedangkan
daya tahan, dengan penanganan pascapanen yang baik
akan mampu meningkatkan daya simpan dan daya tahan
buah pada proses pengangkutan dan waktu tunggu sampai
produk tersebut terjual. Saat ini penanganan pascapanen
baru dapat menekan kehilangan hasil antara 2 – 5%,
padahal bila petani memperhatikan dan menilai penting
penanganan pascapanen maka daya jual dapat
ditingkatkan dan tingkat kehilangan dapat ditekan secara
maksimal.
Oleh karena itu, peningkatan penanganan
pascapanen merupakan hal penting yang perlu dilakukan
oleh petani dan pemangku kepentingan lainnya, yang
didukung oleh pemerintah. Salah satu bentuk peningkatan
penanganan pascapanen adalah dengan menerapkan
Standart Operating Procedure (SOP) pada penanganan
pascapanen tersebut.
Buku ini merupakan salah satu contoh SOP dalam
penanganan pascapanen, yang dikhususkan untuk
komoditas melon.
1I-10
TARGET MUTU
Target standar buah yang akan dicapai dalam kerangka
penerapan Standard Operating Procedure (SOP)
Pascapanen Melon adalah sebagai berikut:
No Ketentuan
Minimum
Batasan Kelas
Super A B
1 Kadar gula
(net)
Minimal 10°
Brix
100 % 90 % 85 %
2 Kadar gula
(no net)
Minimal 11°
Brix
100 % 90 % 85 %
3 Aroma Sesuai
Varietas
100 % 100 % 90 %
4 Warna dan
tekstur kulit
Sesuai
Varietas
100 % 95 % 90 %
5 Kebersihan Bebas
Kotoran
100 % 100 % 100 %
6 Keseragaman Bentuk dan
Ukuran
100 % 95 % 90 %
7 Hama dan
Penyakit
Bebas 100 % 100 % 100 %
8 Kerusakan Cacat fisik 0 % 0 % 0 %
Keterangan:
- Persentase berdasarkan total volume buah melon.
- Untuk kelas super, toleransi mutu buah di luar kelas
super yang diperkenankan adalah sebesar 5%.
- Untuk kelas A toleransi mutu buah di luar kelas A
yang diperkenankan adalah sebesar 5%.
- Untuk kelas B toleransi mutu buah di luar kelas B
yang diperkenankan adalah sebesar 5%.
1I-11
SOP PASCAPANEN MELON
Standard Operating
Procedure
Perencanaan
Penanganan
Pascapanen
Nomor
SOP.PP.MELON.I
Tanggal
April 2012
Halaman
1/3
Revisi
….
I. Perencanaan Penanganan Pascapanen
A. Definisi
Perencanaan penanganan pascapanen adalah
merencanakan kegiatan penentuan waktu panen, luas
area yang dipanen, termasuk mempersiapkan alat dan
bahan serta yang perlu digunakan saat proses panen,
serta menghitung kebutuhan tenaga kerja.
B. Tujuan
Tujuan dari perencanaan panen adalah menentukan
tahapan pekerjaan panen agar berjalan baik sehingga
didapatkan buah melon dengan mutu yang optimum.
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
1I-12
Standard Operating
Procedure
Perencanaan
Penanganan
Pascapanen
Nomor
SOP.PP.MELON.I
Tanggal
April 2012
Halaman
2/3
Revisi
….
D. Alat dan Bahan
a. Jadwal atau agenda kerja
b. Kalender panen
E. Fungsi
a. Jadwal atau agenda kerja berfungsi untuk
perencanaan dan dokumentasi pekerjaan.
b. Kalender panen digunakan untuk menentukan
umur dan waktu panen buah melon.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Penentuan waktu panen dilakukan sesuai dengan
varietas, lokasi tanam, dan tujuan pasar.
b. Bila diperlukan, dapat dilakukan pengambilan
sampel untuk uji kadar gula.
c. Panen dapat ditentukan saat buah 90% masak
(sekitar 3 hari sebelum masak penuh) untuk
memberi waktu sortasi dan transportasi.
d. Penentuan waktu panen untuk melon berjala
dapat memperhatikan ciri-ciri berikut ini:
i. Adanya retakan pada sekitar tangkai buah;
ii. Jala terbentuk penuh dan berlilin;
1I-13
Standard Operating
Procedure
Perencanaan
Penanganan
Pascapanen
Nomor
SOP.PP.MELON.I
Tanggal
April 2012
Halaman
3/3
Revisi
….
iii. Perubahan warna permukaan di antara jala;
dan
iv. Mengeringnya daun dekat tangkai buah.
e. Penentuan waktu panen untuk melon tidak
berjala dapat memperhatikan cirri-ciri berikut ini:
i. Perubahan warna permukaan buah (kulit
kuning menjadi kuning tua, atau kulit putih
menjadi krem kekuningan); dan
ii. Mengeringnya daun dekat tangkai buah.
f. Memperhatikan ketersediaan tenaga kerja,
sarana, alat dan transportasi, dan biaya.
1I-14
Standard Operating
Procedure
Pemanenan
Nomor
SOP.PP.MELON.II
Tanggal
April 2012
Halaman
1/5
Revisi
….
II. Pemanenan
A. Definisi
Pemanenan adalah proses pemetikan buah dari
pohonnya.
B. Tujuan
Panen merupakan upaya untuk mendapatkan mutu
buah terbaik yang sesuai dengan standard an tujuan
pasar. Mutu buah terbaik hasil produksi yang baik
harus dipetik melalui pemanenan yang baik dan
benar.
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
D. Alat dan Bahan
a. Refraktometer atau kriteria panen
b. Gunting panen atau pisau panen
c. Keranjang panen
d. Sarung tangan kain/kulit
1I-15
Standard Operating
Procedure
Pemanenan
Nomor
SOP.PP.MELON.II
Tanggal
April 2012
Halaman
2/5
Revisi
….
E. Fungsi
a. Refraktometer, berfungsi untuk menentukan
kadar gula melon sebagai penanda tingkat
kematangan melon. Penentuan tingkat
kematangan dapat pula ditentukan dengan
menggunakan kriteria panen.
b. Gunting panen atau pisau panen digunakan untuk
memisahkan buah dari pohonnya.
c. Keranjang panen digunakan sebagai wadah buah
yang telah dipanen.
d. Sarung tangan kain/kulit digunakan untuk
mencegah kerusakan pada buah. Selain itu,
sarung tangan juga berfungsi melindungi tangan
pekerja.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Dilakukan pagi hari pukul 08.00 – 10.00 atau sore
hari pukul 16.00 – 17.00, dalam cuaca tidak
hujan.
b. Semua buah dipanen apabila telah memenuhi
kriteria panen yang telah ditetapkan.
c. Cabang tempat tangkai dipotong membentuk
pola huruf T dengan panjang maksimal 5 cm, dan
diletakkan miring, agar getah tidak kena buah.
1I-16
Standard Operating
Procedure
Pemanenan
Nomor
SOP.PP.MELON.II
Tanggal
April 2012
Halaman
3/5
Revisi
….
d. Buah yang sudah dipanen dimasukkan dalam
keranjang panen (kontainer plastik) dan
diletakkan pada tempat yang terlindung dari sinar
matahari langsung. Gunakan alas agar tidak
terjadi kontak dengan tanah.
Gambar 1. Refraktometer
Gambar 2. Gunting Panen
1I-17
Standard Operating
Procedure
Pemanenan
Nomor
SOP.PP.MELON.II
Tanggal
April 2012
Halaman
4/5
Revisi
….
Gambar 3. Keranjang Panen
Gambar 4. Sarung Tangan Kain
1I-18
Standard Operating
Procedure
Pemanenan
Nomor
SOP.PP.MELON.II
Tanggal
April 2012
Halaman
5/5
Revisi
….
Gambar 5. Pemotongan Tangkai Melon
Gambar 6. Tangkai Pola T
1I-19
Standard Operating
Procedure
Pengangkutan
Nomor
SOP.PP.MELON.III
Tanggal
April 2012
Halaman
1/2
Revisi
….
III. Pengangkutan
A. Definisi
Pengangkutan adalah proses memindahkan hasil
panen dari lahan ke tempat pengumpulan.
B. Tujuan
Pengangkutan bertujuan untuk memindahkan buah
hasil panen pada tempat pengumpulan sehingga dapat
ditangi dengan baik,
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
D. Alat dan Bahan
a. Keranjang panen
E. Fungsi
a. Keranjang panen digunakan sebagai wadah untuk
mengangkut/memindahkan buah.
1I-20
Standard Operating
Procedure
Pengangkutan
Nomor
SOP.PP.MELON.III
Tanggal
April 2012
Halaman
2/2
Revisi
….
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Buah hasil panen dalam keranjang panen
(kontainer) diangkut atau dipikul ke tempat
pengumpulan.
b. Buah hasil panen tidak boleh dimalamkan/
diinapkan di lahan.
1I-21
Standard Operating
Procedure
Pengumpulan
Nomor
SOP.PP.MELON.IV
Tanggal
April 2012
Halaman
1/2
Revisi
….
IV. Pengumpulan
A. Definisi
Pengumpulan adalah kegiatan melokalisasi buah hasil
panen pada suatu tempat khusus atau yang telah
ditentukan.
B. Tujuan
Tujuan pengumpulan adalah untuk mempermudah
penanganan pascapanen buah pada satu tempat
khusus yang tidak terpencar-pencar.
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
D. Alat dan Bahan
a. Tempat pengumpulan beratap/tenda
b. Terpal/alas
1I-22
Standard Operating
Procedure
Pengumpulan
Nomor
SOP.PP.MELON.IV
Tanggal
April 2012
Halaman
2/2
Revisi
….
E. Fungsi
a. Tempat pengumpulan beratap atau tenda
berfungsi untuk melindungi buah dari sengatan
matahari langsung dan siraman air hujan.
b. Terpal/alas berfungsi sebagai alas agar buah tidak
terkontaminasi dengan tanah dan lainnya.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Tempat pengumpulan harus terlindung dari hujan
serta diberi alas terpal untuk menghindari
kontaminasi.
b. Proses pengumpulan dilakukan di lahan
produksi.
c. Buah yang dikumpulkan selanjutnya dikeluarkan
dari keranjang dengan hati-hati.
d. Penumpukan buah dilakukan maksimum 4 lapis.
1I-23
Standard Operating
Procedure
Sortasi
Nomor
SOP.PP.MELON.V
Tanggal
April 2012
Halaman
1/3
Revisi
….
V. Sortasi
A. Definisi
Penyortiran adalah kegiatan menyeleksi dan
memisahkan melon yang baik dan kurang baik, cacat,
atau busuk.
B. Tujuan
Untuk mendapatkan melon yang baik untuk
dipasarkan.
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
D. Alat dan Bahan
a. Keranjang
b. Sarung tangan kain
c. Standar sortasi
1I-24
Standard Operating
Procedure
Sortasi
Nomor
SOP.PP.MELON.V
Tanggal
April 2012
Halaman
2/3
Revisi
….
E. Fungsi
a. Keranjang, sebagai wadah buah melon.
b. Sarung tangan kain digunakan untuk mencegah
kerusakan pada buah. Selain itu, sarung tangan
juga berfungsi melindungi tangan pekerja.
c. Standar sortasi berfungsi sebagai acuan atau
pedoman dalam melakukan sortasi.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Pekerja memakai sarung tangan kain.
b. Pilih melon yang baik dengan menggunakan
standar sortasi. Standar mutu minimum buah
melon adalah sebagai berikut:
i. Utuh;
ii. Pejal (tidak memar);
iii. Layak konsumsi;
iv. Bersih, bebas dari benda-benda asing yang
tampak;
v. Bebas dari kerusakan karena faktor mekanis
dan fisiologis;
vi. Bebas dari hama dan penyakit, yang
berpengaruh pada penampilan umum
produk;
vii. Bebas dari aroma dan rasa asing;
1I-25
Standard Operating
Procedure
Sortasi
Nomor
SOP.PP.MELON.V
Tanggal
April 2012
Halaman
3/3
Revisi
….
viii. Penampilan segar, sesuai dengan bentuk,
warna, dan rasa yang menjadi penciri
varietas; dan
ix. Apabila terdapat tangkai buah tidak boleh
lebih dari 5 cm.
c. Buah melon yang tidak terpilih dan kotoran dari
kebun segera dikeluarkan dari tempat sortasi.
1I-26
Standard Operating
Procedure
Pembersihan
Nomor
SOP.PP.MELON.VI
Tanggal
April 2012
Halaman
1/2
Revisi
….
VI. Pembersihan
A. Definisi
− Pembersihan adalah kegiatan untuk
menghilangkan berbagai macam kotoran dan
benda asing.
− Membuat penampilan agar lebih baik.
B. Tujuan
Untuk memperoleh produk melon yang bersih dan
memenuhi standar yang dibutuhkan pelanggan.
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
D. Alat dan Bahan
a. Kain lap/kulit sintetis
b. Gunting pangkas
c. Ember dan air bersih
1I-27
Standard Operating
Procedure
Pembersihan
Nomor
SOP.PP.MELON.VI
Tanggal
April 2012
Halaman
2/2
Revisi
….
E. Fungsi
a. Kain lap/kulit sintetis digunakan untuk
membersihkan permukaan buah melon.
b. Gunting pangkas digunakan untuk merapikan
potongan tangkai melon.
c. Ember dan air bersih digunakan bila buah terlalu
kotor.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Bersihkan permukaan buah melon dari segala
macam kotoran, seperti tanah, debu, getah,
kotoran serangga, dan lainnya.
b. Pisahkan melon yang sudah bersih untuk proses
selanjutnya.
c. Kotoran segera dikeluarkan dari tempat
pembersihan.
xxix
Standard Operating
Procedure
Pengkelasan
Nomor
SOP.PP.MELON.VII
Tanggal
April 2012
Halaman
1/2
Revisi
….
VII. Pengkelasan
A. Definisi
Pengkelasan adalah kegiatan mengelompokkan buah
melon berdasarkan kriteria mutu yang ditentukan.
B. Tujuan
Untuk memperoleh kelas-kelas produk melon sesuai
kriteria pasar yang akan dituju.
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
D. Alat dan Bahan
a. Timbangan meja
b. Refraktometer
E. Fungsi
a. Timbangan meja, untuk mengukur berat buah
melon.
xxx
Standard Operating
Procedure
Pengkelasan
Nomor
SOP.PP.MELON.VII
Tanggal
April 2012
Halaman
2/2
Revisi
….
b. Refraktometer berfungsi untuk mengukur kadar
gula buah melon.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Timbang melon untuk menentukkan beratnya.
b. Uji sampel untuk mengetahui kadar gula dengan
menggunakan refraktometer.
c. Kelompokkan melon berdasarkan grade/standar
kelas yang digunakan.
d. Buah dikelompokkan sesuai dengan standar kelas
yang digunakan.
Gambar 9. Timbangan Meja
xxxi
Standard
Operating
Procedure
Pelabelan
Nomor
SOP.PP.MELON.VIII
Tanggal
April 2012
Halaman
1/1
Revisi
….
VIII. Pelabelan
A. Definisi
Pelabelan adalah pemberian label pada buah melon.
B. Tujuan
Tujuan pelabelan adalah untuk memberi identitas
pada buah melon yang akan dilepas ke pasar.
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
D. Alat dan Bahan
a. Label/stiker
E. Fungsi
a. Label/stiker berfungsi sebagai identitas buah
melon.
F. Prosedur Pelaksanaan
xxxii
a. Menempelkan label/stiker pada buah melon.
Standard Operating
Procedure
Pengemasan
Nomor
SOP.PP.MELON.IX
Tanggal
April 2012
Halaman
1/4
Revisi
….
IX. Pengemasan
A. Definisi
Pengemasan adalah kegiatan penyusunan produk
dalam suatu kemasan sesuai dengan permintaan
pelanggan.
B. Tujuan
Untuk mempertahankan mutu, mempermudah
transportasi, dan meningkatkan nilai estetika
komoditas melon.
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
D. Alat dan Bahan
a. Karton atau kotak kemasan
b. Keranjang kemas
c. Timbangan duduk
xxxiii
d. Sekat karton
Standard Operating
Procedure
Pengemasan
Nomor
SOP.PP.MELON.IX
Tanggal
April 2012
Halaman
2/4
Revisi
….
E. Fungsi
a. Karton atau kotak kemasan serta keranjang
kemas berfungsi sebagai bahan pengemas melon.
b. Timbangan berfungsi untuk mengukur berat buah
terkemas.
c. Sekat karton, berfungsi membantu menahan
benturan dalam kemasan.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Siapkan karton/kotak/keranjang kemas yang
bersih dan berventilasi.
b. Bersihkan kemasan dari benda-benda asing.
c. Masukkan buah melon ke dalam
karton/kotak/keranjang kemas sesuai dengan
kelas/grade yang telah ditentukan.
d. Tambahkan sekat karton untuk melindungi buah
melon dari benturan atau kerusakan mekanis.
e. Timbang tiap karton/kotak/keranjang kemas
yang sudah diisi sesuai berat yang ditentukan.
f. Tutup karton atau kotak kemas.
g. Pada kemasan dapat dicantumkan keterangan
(nama varietas, ukuran, berat total, mutu, asal,
xxxiv
produsen, dan pemasar) untuk mempermudah
identifikasi.
Standard Operating
Procedure
Pengemasan
Nomor
SOP.PP.MELON.IX
Tanggal
April 2012
Halaman
3/4
Revisi
….
h. Kemasan melon yang telah terisi disusun dengan
rapi (untuk karton maksimal 7 tumpukan).
Gambar 10. Box Karton
xxxv
Gambar 11. Timbangan Duduk
Standard Operating
Procedure
Pengemasan
Nomor
SOP.PP.MELON.IX
Tanggal
April 2012
Halaman
4/4
Revisi
….
xxxvii
Standard Operating
Procedure
Penyimpanan
Nomor
SOP.PP.MELON.X
Tanggal
April 2012
Halaman
1/2
Revisi
….
X. Penyimpanan
A. Definisi
Penyimpanan adalah proses penundaan pemasaran
buah, sementara waktu dilokaliasi pada suatu tempat
yang dapat melindungi buah dari berbagai macam
kerusakan.
B. Tujuan
Tujuan penyimpanan adalah untuk menjaga pasokan
buah ke pasar sehingga dapat menjaga kestabilan
harga.
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
D. Alat dan Bahan
a. Tempat/sarana penyimpanan
b. Alat angkut
xxxviii
Standard Operating
Procedure
Penyimpanan
Nomor
SOP.PP.MELON.X
Tanggal
April 2012
Halaman
2/2
Revisi
….
E. Fungsi
a. Tempat/sarana penyimpanan adalah lokasi dan
fasilitas yang digunakan untuk penyimpanan
buah.
b. Alat angkut digunakan untuk memindahkan buah
dari satu lokasi ke lokasi lainnya dalam tempat
penyimpanan.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Siapkan gudang penyimpanan yang kering, bebas
hama gudang, dan berventilasi baik.
b. Susun kemasan buah dengan baik dan rapi.
c. Melon dapat disimpan pada suhu ruang maksimal
2 hari.
xxxix
Standard Operating
Procedure
Transportasi
Nomor
SOP.PP.MELON.XI
Tanggal
April 2012
Halaman
1/2
Revisi
….
XI. Transportasi
A. Definisi
Transportasi adalah kegiatan memindahkan produk
dalam kemasan dari tempat penanganan ke pelanggan
dengan menggunakan alat pengangkutan.
B. Tujuan
Untuk mendistribusikan produk sesuai permintaan
pelanggan dan menjaga kesegaran produk serta sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan pelanggan.
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
D. Alat dan Bahan
a. Alat angkut
b. Kendaraan pengangkut
c. Dokumen pengiriman
xl
Standard Operating
Procedure
Transportasi
Nomor
SOP.PP.MELON.XI
Tanggal
April 2012
Halaman
2/2
Revisi
….
E. Fungsi
a. Alat angkut, berfungsi untuk memindahkan
kemasan-kemasan melon dari satu tempat ke
tempat lainnya atau ke dalam kendaraan angkut.
b. Kendaraan pengangkut, untuk memindahkan
melon dalam jarak jauh.
c. Dokumen pengiriman, berfungsi sebagai
pengantar komoditas buah yang didistribusikan.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Pindahkan kemasan melon yang telah tersedia ke
dalam kendaraan pengangkut.
b. Susun kemasan dengan baik dalam kendaraan
pengangkut.
c. Siapkan dokumen pengiriman untuk dibawa
bersama barang yang akan didistribusikan.
xli
Standard Operating
Procedure
Pencatatan dan
Dokumentasi
Nomor
SOP.PP.MELON.XII
Tanggal
April 2012
Halaman
1/2
Revisi
….
XII. Pencatatan dan Dokumentasi
A. Definisi
Pencatatan dan dokumentasi adalah kegiatan
mencatat setiap aktivitas yang terjadi selama proses
penanganan pascapanen melon, serta
mendokumentasikan catatan tersebut dengan baik.
B. Tujuan
Untuk mempermudah proses identifikasi dan telusur
balik terhadap komoditas buah melon.
C. Validasi
Pengalaman petani, petugas, dan pelaku agribisnis.
D. Alat dan Bahan
a. Alat tulis kantor
xlii
Standard Operating
Procedure
Pencatatan dan
Dokumentasi
Nomor
SOP.PP.MELON.XII
Tanggal
April 2012
Halaman
2/2
Revisi
….
E. Fungsi
a. ATK berfungsi sebagai media pencatatan dan
dokumentasi.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Semua tahapan kegiatan yang dilaksanakan harus
dilakukan pencatatan dan didokumentasikan
dengan baik.
xliii
LAMPIRAN
CONTOH FORM ISIAN
Form isian dimaksudkan untuk memudahkan pencatatan,
dokumentasi, pelacakan dan konfirmasi setiap kegiatan.
Berikut ini contoh form isian sebagai check list yang dapat
digunakan dan dimungkinkan untuk dimodifikasi sesuai
kebutuhan lapangan.
xliv
I. Panen dan Pengumpulan
Nama Pemasok : ………
Catatan Kegiatan Panen dan Pengumpulan
Tanggal Blok Luas
(Ha)
Cara
Panen
*)
Jumlah
Hasil
Panen
(kg/
buah)
Kadar
Gula
(°Brix)
**)
Nama
Petugas
Keterangan:
*) Gunakan pisau yang bersih dan tajam.
**) Persentase sampling sebesar 5% terhadap jumlah
buah yang dipanen.
xlv
II. Sortasi
Nama Pemasok : ………
Catatan Kegiatan Sortasi
Tanggal
Jumlah
Hasil
Panen
(kg/buah)
Jenis
Kotoran/
Keruskan
Jumlah
yang
direject
(kg/buah)
Nama
Petugas
xlvi
III. Pengkelasan
Nama Pemasok : ………
Catatan Kegiatan Pengkelasan
Tanggal
Jumlah
Hasil
Sortasi
(kg/buah)
Kelas (kg/buah) Nama
Petugas
Super A B