236879793 case-radiologi-new

9

Click here to load reader

Upload: homeworkping3

Post on 20-Feb-2017

108 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 236879793 case-radiologi-new

Get Homework/Assignment Done

Homeworkping.com

Homework Help

https://www.homeworkping.com/

Research Paper help

https://www.homeworkping.com/

Online Tutoring

https://www.homeworkping.com/

click here for freelancing tutoring sites

Ureterolithiasis

Ureterolithiasis adalah kalkulus atau batu di dalam ureter . Batu ureter pada umumnya

berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter. Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke

vesica urinaria dan kemudian keluar bersama bak. Batu ureter juga bisa sampai ke vesica

urinaria. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi

kronik dengan hidroureter yang mungkin asimtomatik.(1,2)

Patogenesis dan patofisiologi

Pembentukan batu meliputi idiopatik, gangguan aliran kemih, gangguan metabolisme,

infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (Proteus mirabilis),

dehidrasi, benda asing, jaringan mati (nekrosis papil) dan multifaktor.

Page 2: 236879793 case-radiologi-new

1. Gangguan aliran urin

a. Fimosis

b. Hipertrofi prostate

c. Refluks vesiko-uretral

d. Striktur meatus

e. Ureterokele

f. Konstriksi hubungan ureteropelvik

2. Gangguan metabolisme

Menyebabkan ekskresi kelebihan

a. Hiperkalsiuria

b. Hiperuresemia

c. Hiperparatiroidisme

3. Infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease

4. Dehidrasi

a. Kurang minum, suhu lingkungan tinggi

5. Benda asing

a. Fragmen kateter, telur sistosoma

6. Jaringan mati (nekrosis papil)

7. Multifaktor

a. Anak di negara berkembang

b. Penderita multitrauma

8. Batu idiopatik

Faktor yang mempermudahkan terjadinya batu saluran kemih:

1. Geografi pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih

yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt,

sedangkan daerah Bantu di Afrika selatan hampir tidak dijumpai penyakit batu

saluran kemih.

2. Iklim dan temperatur

3. Asupan air kurangnya asupan air dan tinggi kadar mineral kalsium pada air yang

dikosumsi, dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih

4. Diet diet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran

kemih

Page 3: 236879793 case-radiologi-new

5. Pekerjaan penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak

duduk atau kurang aktivitas atau sedentary life. Immobilisasi lama pada penderita

cedera dengan fraktur multipel atau paraplegia yang menyebabkan dekalsfikasi tulang

dengan peningkatan ekskresi kalsium dan stasis sehingga presipitasi batu mudah

terjadi. :

6. Umur penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun

7. Jenis kelamin jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan pasien

perempuan

8. Herediter penyakit ini diduga diturunkan dari orang tua.(3)

Batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada tempat-tempat yang sering

mengalami hambatan aliran urin (stasis urin)., yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli.

Adanya kelainan bawaan pada pelvikalises (stenosis uretero-pelvis), divertikel, obstruksi

infravesika kronis seperti pada hiperplasia prostat benigna, striktura dan buli-buli neurogenik

merupakan keadaan-keadaan yang mempermudahkan terjadinya pembentukan batu.(3)

Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium

Pemeriksaan urinalisis makroskopik didapatkan gross hematuria.Pemeriksaan

sedimen urin menunjukkan adanya leukosituria, hematuria, dan dijumpai kristal-kristal

pembentuk batu. 85 % pasien dengan batu ginjal didapatkan hematuria maksoskopik

dan mikroskopik. Namun, tidak ditemukannya hematuria tidak berarti menghilangkan

kemungkinan menderita batu ginjal. Pemeriksaan kultur urin mungkin menunjukkan

adanya pertumbuhan kuman pemecah urea.

Pemeriksaan kimiawi ditemukan pH urin lebih dari 7,6 menunjukkan adanya

pertumbuhan kuman pemecah urea dan kemungkinan terbentuk batu fosfat. Bisa juga

pH urin lebih asam dan kemungkinan terbentuk batu asam urat.

Pemeriksaan faal ginjal bertujuan untuk mencari kemungkinan terjadinya

penurunan fungsi ginjal dan untuk mempersiapkan pasien menjalani pemeriksaan foto

PIV. Proteinuria juga disebut albuminuria adalah kondisi abnormal dimana urin berisi

sejumlah protein. Kebanyakan protein terlalu besar untuk melewati filter ginjal ke

dalam urin. Namun, protein dari darah dapat bocor ke dalam urin ketika glomeruli

rusak. Proteinuria merupakan tanda penyakit ginjal kronis (CKD), yang dapat

disebabkan oleh diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit yang menyebabkan

Page 4: 236879793 case-radiologi-new

peradangan pada ginjal. Sebagai akibat fungsi ginjal menurun, jumlah albumin dalam

urin akan meningkat. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai faktor

penyebab timbulnya batu saluran kemih, antara lain kalsium, oksalat, fosfat, maupun

urat.

Pemeriksaan darah lengkap, dapat menentukan kadar hemoglobin yang menurun

akibat terjadinya hematuria. Bisa juga didapatkan jumlah lekosit yang meningkat akibat

proses peradangan di ureter.

b. Radiologis

Foto polos abdomen bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya batu

radioopak di saluran kemih. Batu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat

radioopak, sedangkan batu asam urat bersifat radio lusen.

Foto Polos Abdomen

Foto BNO-IVP untuk melihat lokasi batu, besarnya batu, apakah terjadi

bendungan atau tidak. Pada gangguan fungsi ginjal maka IVP tidak dapat dilakukan,

pada keadaan ini dapat dilakukan retrograde pielografi atau dilanjutkan. Dengan

Page 5: 236879793 case-radiologi-new

anterograd pielografi, bila hasil retrograd pielografi tidak memberikan informasi yang

memadai. Pada foto BNO batu yang dapat dilihat disebut sebagai batu radioopak,

sedangkan batu yang tidak tampak disebut sebagai batu radiolusen. Berikut ini adalah

urutan batu menurut densitasnya, dari yang paling opak hingga yang paling bersifat

radiolusen, kalsium fosfat(opak), kalsium oxalat(opak), Magnesium (semi opak),

amonium fosfat (semi opak), sistin(non opak), asam urat (non opak).

BNO (Buik Nier Overzicht)

Pielografi Intravena (IVP)

Pemeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anatomi dan, fungsi ginjal. Juga untuk

mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non-opak yang, tidak terlihat oleh foto

polos abdomen.

Ullrasonografi

USG dikerjakan bila tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP yaitu pada

keadaan seperti allergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun dan pada

wanita yang sedang hamil. Terlihat pada gambar echoic shadow jika terdapat batu.(4)

CT-Urography

Page 6: 236879793 case-radiologi-new

Teknik CT-scan adalah tehnik pemeriksaan yang paling baik untuk melihat

gambaran semua jenis batu dan juga dapat terlihat lokasi dimana terjadinya obstruksi.(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sja'bani M. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. II J, editor. Jakarta Pusat: Interna Publishing; 2009.

2. A.Tanagho E, W.McAninch J. Smith'sgy General Urolo. San Fransisco: Lange; 2003.

3. Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Malang: CV. Infomedika; 2007.

4. Henry K.Pancoast M, Sidney Lange M. Diagnosis and Management of Acute Ureterolithiasis. American Roentgen Ray Society Journal. 2000.

5. Ahuja AT. Case Studies in Medical Imaging. Cambridge: University Press.

6. Paula Ed. Case Report : Acute onset of Renal Colic from Bilateral Ureterolithiasis Cases Journal. 2009.