2 responsi intake baru
DESCRIPTION
...TRANSCRIPT
DESAIN TEKNIK LINGKUNGAN IINTAKE DAN PRE-KLORINASI
By: Diana Mezi
Intake Terdiri dari :
1. Bar screen
2. Saluran Intake
3. Pintu Air
4. Bak Pengumpul
5. Sistem Transmisi
BAR SCREEN
INTAKE
BAR SCREEN
Data Perencanaan :
1. Debit rencana (Q) : 0,41557 m3/s
2. Jarak antar batang, b : 2’’
3. Tebal batang, w : 1”
4. Kecepatan aliran melalui batang, v = 0,5 m/s
5. Kemiringan batang, θ = 60o
6. Batang berbentuk bulat dengan faktor Kichmer, β = 1,79
7. Perbandingan lebar dan kedalaman saluran, L : h = 2:1
BAR SCREEN
Perhitungan :
1. Kapasitas intake (q : m3/s)
2. Luas Penampang Saluran (A : m2)
3. Dimensi saluran :
h = ? m ; L = ? m
Panjang saluran untuk kisi, p = 1 m
Freeboard (f : m) = p x tan θ – h
4. Jumlah batang (n)
5. Jumlah bukaan (s)
s = n+1
BAR SCREEN
Perhitungan :
6. Lebar bukaan koreksi (bkoreksi : m)
7. Luas bukaan (Ab : m2)
8. Kecepatan melalui batang (Vb : m/s)
9. Head kecepatan melalui batang (hv : m)
10. Kehilangan tekan melalui batang (HL : m)
11. Tunggi muka air setelah batang (Y’ : m)
Y’ = h-HL
* Yavg= 0,35 m (hasil pengukuran dilapangan)
BAR SCREEN
Kriteria Desain :
1. Kecepatan dalam saluran = 0,6-1,5 m/s (untuk mencegah sedimentasi pada saluran intake)
2. Kecepatan aliran pada kedalaman minimum harus lebih besar dari 0,6 m/s
3. Kecepatan aliran pada kedalaman maksimum harus lebih kecil dari 1,5 m/s
SALURAN INTAKE
Data Perencanaan :
1. Qperencanaan (kapasitas intake) (q); q = 207,78 l/s = 0,208 m3/s
2. Saluran dari beton, n = 0,013
3. Panjang saluran intake, P = 5 m
Panjang antara mulut saluran dengan barscreen, P1, = 1 m
Panjang antara bar screen dengan pintu air, P2, = 2 m
Panjang antara pintu air dengan bak pengumpul, P3, = 2m
4. Tinggi muka air dalam berbagai kondisi (hasil pengukuran dilapangan) :
Y min = 0,2 m
Y max = 0,7 m
Y avg = 0,35 m
SALURAN INTAKE
Perhitungan :
1. Jari-jari hidrolis :
R pada saat Ymin, (Rmin : m)
R pada saat Yavg, (Rmax)
R pada saat Ymax, (Ravg)
2. Kemiringan saluran (S)
3. Kontrol Aliran :
V saat Ymin, Vmin : 0,8 m3/s
V saat Ymax, (Vmax)
V saat Yavg, (Vavg)
SALURAN INTAKE
Perhitungan :
4. Kehilangan tekan antara mulut saluran dan barscreen (HL1 : m ubah ke cm)
HL1 = S x P1
5. Kehilangan tekan antara barscreen dan pintu air (HL2 : m ubah ke cm)
HL2 = S x P2
6. Kehilangan tekan pada saluran setelah pintu air (HL3 : m ubah ke cm)
HL3 = S x P3
SALURAN INTAKE
Kriteria Desain :
1. Lebar pintu air, Lp < 3 m
2. Kecepatan Aliran, Vp < 1 m/s
Data Perencanaan :
1. Qperencanaan, q : 0,208 m3/s
2. Lebar pintu air, Lp : 1 m
3. Kecepatan aliran, Vp : 0,6 m/s
PINTU AIR
Perhitungan :
1. Tinggi bukaan pintu air (hf : m)
2. Kehilangan tekan (HL : m)
PINTU AIR
Kriteria Desain :
1. Jumlah bak minimum : 2 buah
2. Td maksimum : 20 menit
3. Dasar bak pengumpul minimum 1 m dibawah dasar sungai atau 1,52 m dibawah tinggi muka air minimum
4. Dinding dibuat kedap air dan konstruksinya terbuat dari beton
BANGUNAN PENGUMPUL
Data perencanaan:
1. Jumlah bak = 2 buah
2. Qperencanaan, Q = 415,57 l/s = 0,416 m3/s
3. Td = 30 detik
4. Elevasi muka sungai pada berbagai kondisi (hasil pengamatan) :
H max (HWL) = +731,24 m
Havg = + 730,74 m
Hmin (LWL) = +729,24 m
5. Dasar bak ditetapkan 1,5 dibawah tinggi muka air minimum
6. Perbanding p dan l = 3:1
BANGUNAN PENGUMPUL
Perhitungan:
1. Debit tiap bak (qb : m3/s), qbak = Q/2
2. Volume tiap bak (Vb: m3), Vbak = qbak x Td
3. Elevasi dasar bak (Edb: m), Edb = LWL – Dasar bak
4. Kedalaman efektif (h : m), h = HWL - Edb
5. Luas permukaan bak, (Ab : m2), Ab = Vb/h
6. Dimensi Bak :
Panjang = ? m
Lebar = ? m
Freeboard 1 m
BANGUNAN PENGUMPUL
SISTEM TRANSMISI
Kriteria Desain:
1. Kecepatan dalam pipa hisap 1-1,5 m/s
2. Beda ketinggian antara tinggi air minimum dan pusat pompa tidak lebih dari 3,7 m
3. Jika pompa diletakan lebih tinggi dari tinggi air minimum, jarak penyedotan harus lebih kecil dari 4 m
4. Lebih diutamakan peletakan pompa di bawah timggi air minimum, apabila memang lebih ekonomis
SISTEM TRANSMISI
Data Perencanaan :
Pipa dan Pompa Transmisi
1. Debit perencanaan, qharian maks = 645,68 l/s = 0,646 m3/s
2. Pompa yang digunakan adalah sebanyak 6 buah (4 beroperasi, 2 cadangan). Pemasangan dilakukan paralel yang terdiri dari 2 bagian, yaitu pipa hisap dan pipa tekan.
3. Kecepatan alir melalui pipa, valir = 2 m/s
4. Koefisien Chezy (C) : 130
5. Panjang pipa transmisi (Lt) : 100 m
6. Aksesoris yang digunakan:
Gate valve 1 buah, k : 0,12
Flexible joint 10 buah, k : 0,026
Elbow 2 buah, k : 0,3
SISTEM TRANSMISI
Data Perencanaan :
Pipa Hisap
1. f = 0,0224
2. Panjang pipa hisap (Lh) : 6 m
3. g : 9,8 m2/s
4. Kecepatan alir melalui pipa hisap, valir = 1,3 m/s
5. Aksesoris yang digunakan:
Inlet Pompa 1 buah, k : 0,25 , Ø : 6 inch
Strainer 1 buah, k : 2,5 , Ø : 10 inch
Elbow 90O 1 buah, k : 0,3 , Ø : 10 inch
SISTEM TRANSMISI
Data Perencanaan :
Pipa Tekan
1. f = 0,0224
2. Panjang pipa tekan (Ltk) : 6 m
3. Aksesoris yang digunakan:
Outlet Pompa 1 buah, k : 0,25 , Ø : 6 inch
Increaser 1 buah, k : 0,42 , Ø : 6 inch
Flexible joint 1 buah, k : 0,026 , Ø : 10 inch
Gate valve 1 buah, k : 0,2 , 10 inch
Check valve 1 buah, k : 2,3 , 10 inch
Elbow 4 buah, k : 0,3 , 10 inch
Tee 2 buah, k : 1,5 , 10 inch
SISTEM TRANSMISI
Perhitungan :
Pipa Transmisi
1. Qperencanaan (m3/s), q = qharian maks/2
2. Luas penampang pipa transmisi (At : m2), At = q/valir transmisi
3. Diameter pipa transmisi (Dt : m), (kemudian ubah ke inch)
4. Cari pipa pasaran yang diameternya mendekati pipa perhitungan (biasanya dalam inch), kemudian ubah satuannya ke dalam m
5. Kecepatan melalui pipa transmisi atau kecepatan koreksi (vkoreksi : m/s), vkoreksi = q/(0,25 x π x Dpasaran
2)
6. Headloss mayor (ΔHmayor : m),
dimana S = Δh/L
SISTEM TRANSMISI
Perhitungan :
Pipa Transmisi
7. Headloss minor (ΔHminor : m),
8. Headloss total, ΔHtotal = ΔHmayor + ΔHminor
9. Kemiringan pipa, S = Δhtotal/L
SISTEM TRANSMISI
Perhitungan :
Pompa Transmisi dan Pipa Hisap
1. Kapasitas pompa (qpompa), qpompa = qharian maks/jumlah pompa beroperasi
2. Luas penampang pipa hisap dan tekan (A : m2), A = qpompa/valir hisap
3. Diameter pipa hisap dan tekan (D : m), D (kemudian ubah ke inch)
4. Cari pipa pasaran yang diameternya mendekati pipa perhitungan biasanya dalam inch), kemudian ubah satuannya ke dalam m
5. Kecepatan koreksi (vkoreksi : m/s), vkoreksi = q/(0,25 x π x Dpasaran
2)
Perhitungan :
Pompa Transmisi dan Pipa Hisap
6. Headloss mayor (ΔHmayor : m),
7. Headloss minor (ΔHminor : m),
8. Headloss melalui pipa hisap, ΔHh = Δhmayor + Δhminor
SISTEM TRANSMISI
Perhitungan :
Pipa Tekan
1. Headloss mayor (ΔHmayor : m),
2. Headloss minor (ΔHminor : m),
3. Headloss melalui pipa tekan, ΔHtek= ΔHmayor + ΔHminor
SISTEM TRANSMISI
Perhitungan :
Kebutuhan Pompa Transmisi
1. Head Statis (Hs :m), Hs = Elevasi dasar Instalasi (779,24) – Edb
2. Kehilangan tekan selama pemompaan (∆Hs : m),
∆Hs : ∆Htransmisi + ∆Hhisap + ∆Htekan
3. Head pompa yang dibutuhkan (Hp : m), Hp = Hs + ∆Hs
4. Daya pompa (P : kw), dimana η = 85%
SISTEM TRANSMISI
BAK PENENANG
Kriteria Desain :
1. Dapat berbentuk bulat atau persegi panjang
2. Adanya pipa overflow, harus dapat mengalirkan minimum 1/5 x debit inflow
3. Freeboard sekurang-kurangnya 60 cm
4. Td : > 1,5 menit
5. Kedalaman 3-5 m
6. Dilengkapi dengan V-notch
BAK PENENANG
Data Perencanaan :
1. Jumlah bak : 2 buah
2. Qperencanaan : 0,41557 m3/s
3. Bak berbentuk persegi panjang, Rasio p:l = 3:1
4. qof = ¼ qperencanaan
5. Kecepatan aliran pada pipa overflow = kecepatan aliran yang masuk ke dalam inflow , Vof = Vkoreksi (pd perhitungan pipa transmisi)
6. Freeboard = 0,6 m
7. Td = 120 s
8. Kedalaman, h = 3
9. Pada akhir bak penenang dilengkapi dengan V-notch 90o
BAK PENENANGPerhitungan :
1. Debit melalui bak penenang (q : m3/s), q = Q/jumlah bak
2. Volume bak (V : m3), V = q x td
3. Luas permukaan (As : m2), As = V/h
4. Dimensi bak penenang :
Panjang = ? m
Lebar = ? m
5. Ukuran pipa overflow :
Debit overflow (qof : m3/s), qof = ¼ x q
Luas permukaan pipa overflow (Aof : m2), Aof = qof/vof
Diameter pipa overflow, Dof
6. Tinggi muka air di atas V-notch (H : ft), kemudian ubah ke m
7. Freeboard = 0,6 m
8. Lebar bukaan V-notch (b : m)
PRE-KLORINASIKriteria Desain :
1. Gradien kecepatan, Gtd = 104-105 (Reynold, 1982)
2. Waktu Detensi, td = 20 detik – 60 detik (Reynold, 1982)
PRE-KLORINASI
Kriteria Desain :
3. Headloss, hL ≥ 0,6 m (Kawamura, 1991)
4. Ketinggian pencampuran, Hp ≥ 0,3 m (Schulz dan Okun, 1984)
5. Bilangan Froud, Fr ≥ 2 (Schulz dan Okun, 1984)
6. Rasio kedalaman, Y2/Y1 > 2,83 (Schulz dan Okun, 1984)
PRE-KLORINASI
Data perencanaan :
1. Jumlah bak, n = 2
2. Tinggi terjunan, H = 1 m
3. Lebar terjunan, b = 2 m
4. Lebar bak, w = 2 m
5. Gradien kecepatan, G = 600/detik
6. Waktu detensi, Td = 30 detik
7. Qperencanaan : 0,41557 m3/s
PRE-KLORINASIPerhitungan :
1. Debit perencanaan (q : m3/s), q = Q/jumlah bak
2. Headloss (HL : m)
3. Bilangan Terjunan (D : m)
4. Panjang terjunan (Ld : m)
5. Kedalaman air dibeberapa titik :
Kedalaman di titik 1, Y1
Kedalaman titik 2, Y2
6. Kontrol aliran :
Y2/Y1 = ? cek kriteria desain
Bilangan Froud, F = ? cek kriteria desain
PRE-KLORINASI
Perhitungan :
7. Panjang loncatan (L : m)
8. Panjang bak setelah loncatan (Lb : m)
Asumsi waktu loncatan hidraulis, t2 = 2 detik
Waktu terjunan, t1 = 2 detik
9. Panjang bak untuk penyisihan besi (Lmin : m), Lmin = Ld + L + Lb
10. Freeboard = 0,2 cm
11. Kedalaman bak = 0,6 m
PRE-KLORINASI
Saluran menuju bangunan penyisihan besi
Data perencanaan :
1. Saluran dari beton, n = 0,013
2. Lebar saluran, L = 30 cm
3. Panjang saluran (psal) = 3 m
4. Freeboard (f) = 0,2 m
PRE-KLORINASI
Saluran menuju bangunan penyisihan besi
Perhitungan:
1. Tinggi muka air di atas saluran (hsal : m)
2. Kedalaman saluran (Hsal : m), Hsal = hsal +f
3. Kecepatan pada saluran (vsal : m/s)
4. Jari-jari hidrolis (R : m)
5. Kemiringan saluran (S)
6. Headloss pada saluran (HL : m), HL = S x p
PRE-KLORINASI
Bak pembubuh kaporit
Data perencanaan :
1. q = 0,41557 m3/s
2. Oksidator yang gunakan adalah kaporit
3. Pembubuhan ke dalam bak pembubuh dilakukan 24 jam sekali
4. Jumlah bak adalah 1 dengan bentuk silinder
5. Dosis kaporit 4 mg/l
6. Berat jenis kaporit ρ = 0,86 kg/liter
7. Konsentrasi kaporit, C = 10%
PRE-KLORINASI
Bak pembubuh kaporit
Perhitungan :
1. Kebutuhan kaporit (mkpr : kg/hari)
2. Debit kaporit (qkpr : l/hari)
3. Volume kaporit tiap pembubuhan (Vkpr : m3)
4. Volume pelarut (Vair : m3)
5. Volume larutan (Vlar : m3), Vlar = Vkpr + Vair
PRE-KLORINASI
Bak pembubuh kaporit
Perhitungan :
6. Dimensi bak pembubuh :
Diameter bak pembubuh, d = 2m
Luas bak pembubuh, A = ¼ x π x D2
Ketinggian bak pembubuh, h = V/A
Freeboard = 20 cm
PRE-KLORINASI
Pompa pembubuh
Data perencanaan:
1. Jumlah pompa adalah 2 (1 operasional, 1 cadangan)
2. Efisiensi pompa, η = 85%
3. Head pompa disediakan, H = 10 m
4. qkpr= ? (dari hasil perhitungan sebelumnya)
PRE-KLORINASI
Pompa pembubuh
Perhitungan:
1. Masa jenis larutan (ρl : kg/m3)
2. Daya pompa (P : watt)
REFERENCES
1. Fair, Geyer, Okun, “Water & Wastewater Engineering-Volume II : Water Purification and Wastewater Treatment and Disposal “, John Wiley & Sons Inc, Toronto, 1968.
2. Kawamura, Susumu, “ Integrated Design of Water Treatment Facilities”, John Willey & Sons, Inc. New York, 1991.
3. Al Layla, M.Anis, Shamim Ahmad and E.Joe Middebrooks. 1980. Water Supply Engineering Design-Arbor Science, Michigan.
4. Al Layla, M.Anis, Shamim Ahmad and E.Joe Middebrooks, “Water Supply Engineering Design”, Ann-Arbor Science, Michigan, 1978.