2. kak perencanaan teknis kanal anggi

25
KERANGKA ACUAN KERJA PERENCANAAN TEKNIS KANAL ANGGI KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN TEKNIS KANAL ANGGI KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK Tahun Anggaran 2015 Hal - 1

Upload: azis-ali-wibowo

Post on 21-Nov-2015

174 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

Kanal

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJAPERENCANAAN TEKNIS KANAL ANGGI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN TEKNIS KANAL ANGGI KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK

DINAS PEKERJAAN UMUMKABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAKTahun Anggaran 2015

I.LATAR BELAKANGAnggi adalah sebuah Distrik di kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat. Di Anggi terdapat sebuah danau yang cukup besar yang terbai menjadi 2 sisi. Sisi pertama disebut danau perempuan dan danau yang kedua disebut danau laki-laki. Kedua danau tersebut sebenarnya satu, cuma keduanya memiliki perbedaan warna. Danau yang pertama berwarna hitam sedangkan yang kedua berwarna biru. Itulah sebabnya disebut danau perempuan dan laki-laki. Danau Anggi Giji merupakan tempat yang banyak memiliki kawasan wisata dan tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah. Danau ini dipisahkan oleh gunung dengan danau Anggi Gita. Warna air danaunya masih terlihatsangat jernih dan berwarna biru. Danau Anggi terdiri atas dua danau yakni Danau Giji dan Danau Gita, yang berada sekitar 2000 meter di atas permukaan laut. Danau merupakan salah satu ekosistem perairan tergenang yang umumnya berair tawar dan memiliki ukuran yang bervariasi. Ukuran danau yang relatif kecil menyebabkan keberadaannya sangat terancam oleh tingginya laju sedimentasi. Aktifitas masyarakat di Daerah Aliran Danau (DAS) dan wilayah tangkapan air danau sangat berpengaruh pada proses pendangkalan danau. Danau antara lain berfungsi untuk menampung air, menjaga keseimbangan alam, dan menopang kehidupan masyarakat. Demikian pentingnya perairan danau bagi kehidupan sehingga dibutuhkan suatu pengelolaan yang bersifat terpadu dalam menjaga dan melestarikannya. Permasalahan sedimentasi danau yang mempunyai ini tidaklah sama dengan sedimentasi di selokan air sebuah permukiman meskipun luasnya sama. Sedimen untuk selokan air pada permukaan mungkin hanya menghasilkan limbah sekitar puluhan meter kubik. Namun untuk danau seluas itu maka sedimen yang diangkat nantinya akan berkisar hingga ribuan meter kubik. Sedimen dengan volume sangat besar tersebut akan menimbulkan beban ekologis yang justru merusak lingkungan bila penanganannya tidak tepat. Pemanfaatan sedimen danau juga dapat difungsikan sebagai pengganti material tanah uruk. Sedimentasi yang terjadi di Danau sebenarnya diakibatkan oleh menurunnya debit air danau. Penurunan debit air terjadi karena alih fungsi lahan hutan yang sebenarnya berfungsi sebagai daerah tangkapan air ini menjadi berbagai bentuk fungsi seperti pertanian, permukiman dan kepariwisataan. Jadi sebaiknya melakukan penyelamatan hutan di sekitar Danau dengan memahami konsep penataan lingkungan dan normalisasi SDA. Penataan lingkungan hanya dapat dilakukan bila sebuah kawasan berada dalam kondisi 'sehat'. Pada kondisi kawasan yang 'sakit' dan sekitarnya maka penataan lingkungan tidak bisa dilakukan. Berbagai upaya penataan lingkungan justru akan menyebabkan peningkatan beban ekologis yang akan memperparah kerusakan kawasan tersebut. Karena itulah upaya-upaya penyelamatan seperti konservasi alam sangat perlu dikedepankan daripada upaya penataan lingkungan.Indikasi keberhasilan dari normalisasi SDA dan penyelamatan alam dalam rangka penataan lingkungan tersebut tidak dapat dengan cepat diketahui. Perhitungan relatif menunjukkan bahwa indikasi keberhasilan dari normalisasi SDA dan penyelamatan alam pada kawasan akan terlihat sekitar 20 tahun ke depan. Permasalahan lingkungan yang sering terjadi adalah permasalahan makro maka tindakan penyelesaian tidak dapat dilakukan dengan metode penyelamatan secara mikro. Jika dalam beberapa tahun mendatang, pendangkalan itu tidak ditangani dengan baik dikhawatirkan akan permukaan air danau tertutup sama dengan lingkungan sekitarnya. Pendangkalan danau tersebut bisa sebagai akibat erosi lereng gunung atau tumbuhnya enceng gondok maupun faktor kesengajaan dari manusia. Untuk itu upaya normalisasi danau perlu untuk dilakukan, dan pemerintah segera merencanakan penataan sebagai upaya melestarikan kawasan danau.Dalam program pelestarian sumber air yang menyeluruh maka Danau menjadi prasarana penting dan perlu diperhatikan, dengan kegiatan penataan Danau maka kendala masalah banjir, erosi-sedimentasi di Danau dapat dikendalikan, sehingga permasalahan yang berkaitan dengan Danau tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat dan fungsi pemerintahan menjadi optimal. Oleh sebab itu, pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak melalui Dinas Pekerjaan Umum akan menyusun Perencanaan Teknis Kanal Anggi Kabupaten Pegunungan Arfak sebagai upaya untuk menyusun konsep pengembangan yang tepat sesuai dengan kondisi Danau dan daerah di Anggi untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan ekosistem secara keseluruhan dan berdaya guna bagi masyarakat di sekitar Danau Anggi.

A. Administrasi WilayahSecara Administrasi Kabupaten Pegunungan Arfak terletak pada 1o0924 LS dan 133o5848 BT, memiliki luas wilayah 2.773,74 km dan terdiri atas 10 Distrik, dengan letak Ibukota Kabupaten berkedudukan di Ullong Distrik Anggi. Kabupaten Pegunungan Arfak merupakan salah satu Kabupaten Termuda di Provinsi Papua Barat yang resmi dimekarkan pada tanggal 25 Oktober 2012 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2012. Secara Administrasi Kabupaten Pegunungan Arfak memiliki batas wilayah sebagai berikut: Batas Sebelah Utara: Distrik Warmare, Distrik Tana Rubuh, dan Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Batas Sebelah Timur : Distrik Oransbari, Distrik Ransiki, dan Distrik Neney Kabupaten Manokwari Selatan Batas Sebelah Selatan : Distrik Moskana Utara dan Distrik Manimeri Kabupaten Teluk Bintuni, dan Distrik Dataran Isim Kabupaten Manokwari Selatan Batas Sebelah Barat: Distrik Sidey Kabupaten Manokwari, dan Distrik Kebar Kabupaten Tambrauw

Tabel : Pembagian Wilayah Kabupaten Pegunungan ArfakNoDistrikLuas WilayahPersentase

1Anggi256,809,26%

2Anggi Gida199,417,19%

3Didohu176,046,35%

4Miyambaouw335,0712,08%

5Sururey407,4414,69%

6Taige112,134,04%

7Testega497,8417,95%

8Catubouw373,7213,47%

9Hingk365,0813,16%

10Membey49,581,79%

Jumlah2773,74100%

Sumber: RTRW Kabupaten Pegunungan Arfak, 2014

B. TopografiKabupaten Pegunungan Arfak memiliki topografi dari wilayah datar hingga bergelombang (bergunung). Hampir 1.446 km (3,8%) wilayahnya memiliki kemiringan 0 25% (datar), selebihnya (80%) wilayahnya memiliki kemiringan lebih dari 25% (bergelombang). Daerah datar umumnya tersebar di beberapa kawasan, yaitu Distrik Anggi Gida. C. Geologi Secara umum struktur tanah di Kabupaten Pegunungan Arfak terdiri dari jenis alluvial (18,70%), mediterania (2,44%), podsolid merah kuning (10,41%), podsolid coklat keabuan (7,57%), tanah utama / complex of soil(49,21%), latosol (4,49%) dan organosol (7,17%). Sedangkan jenis tanah yang ada secara umum terdiri dari tanah kapur kemerahaan, tanah endapan alluvial dan tanah alluvial muda. Kedalaman efektif tanah secara umum di Kabupaten Pegunungan Arfak rata-rata di atas 25 cm. Kedalaman ini hampir merata di seluruh wilayah Distrik kecuali di wilayah pegunungan kapur.D. KlimatologiKabupaten Pegunungan Arfak mempunyai iklim tropis basah dengan suhu udara minimum 21,5C dan suhu maksimum 33,1C. Suhu maksimum terjadi pada bulan Januari dan Maret, sedangkan suhu minimum terjadi pada bulan Agustus dan November. Curah hujan cukup tinggi, yaitu 2.283 mm/tahun.

E. Kemiringan LahanKemiringan lahan di Kabupaten Manokwari bervariasi mulai dari lahan datar (0-2%), landai (2-40%) dan terjal (lebih dari 40%). Lahan datar yang ada di Kabupaten Manokwari adalah 40% dari luas lahan yang ada, lahan dengan kategori landai seluas 50% dari luas wilayah Kabupaten Manokwari dan sisanya adalah lahan terjal.II. MAKSUD DAN TUJUANMaksud pekerjaan ini adalah untuk menyusun Perencanaan Teknis Kanal Anggi yang lebih komprehensip dan terintegrasi dalam satuan wilayah drainase, untuk mengatasi daerah-daerah yang sering rawan banjir dan juga genangan baik.Tujuan dari pekerjaan ini yaitu : Menyusun suatu Perencanaan Teknis Kanal Anggi yang komprehensif serta selaras dan kompetibel terhadap Rencana Pengembangan Kota dan Wilayah. Melakukan kajian sistem drainase yang ada saat ini, termasuk alternatif tata letak jaringan drainase dengan mempertimbangkan sistem drainase yang ada, yaitu aliran sungai dan aliran dari Danau Anggi. Inventarisasi jaringan drainase yang sudah ada (eksisting), yang dilanjutkan dengan mengevaluasi, menganalisa dan mengolah data serta informasi yang telah dikumpulkan secara sistematik dari berbagai alternatif pemecahan persoalan banjir dan genangan pada daerah yang diidentifikasi.

III. SASARANSasaran Paket Perencanaan Teknis Kanal Anggi di Kabupaten Pegunungan Arfak adalah: Mendapat hasil Perencanaan yang akurat dan terukur sesuai standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terlaksananya proses Perencanaan Teknis Kanal Anggi yang berwawasan lingkungan serta sesuai dengan perkembangan pembangunan wilayah Kabupaten Manokwari, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan drainase dapat tepat mutu/kualitas, tepat kuantitas/volume, tepat administrasi dan tepat biaya. Penentuan alternatif penanganan terhadap saluran yang bermasalah. Penentuan alternatif penanganan ditekankan terhadap lokasi genangan dan saluran yang mempunyai debit dibawah kapasitas maksimum. Perencanaan Sistem Drainase. Perencanaan system saluran merupakan perencanaan terhadap rute dan tata letak saluran sesuai dengan kondisi topografi/kontur daerah setempat.

IV. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA Nama Kegiatan :Perencanaan Teknis Kanal Anggi Kabupaten Pegunungan Arfak Organisasi Pengguna Jasa :Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pegunungan Arfak

V. SUMBER PENDANAANSumber pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan ini berasal dari APBD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun Anggaran 2015, dengan Pagu Anggaran sebesar :.

VI. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN DAN ALIH PENGETAHUANa. Lingkup KegiatanLingkup kegiatan Jasa Konsultan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut1). Pekerjaan Persiapan :Melakukan pengumpulan data dan dikompilasikan, dikaitkan dengan hasil studi terdahulu, yang mencakup keseluruhan data teknis, data sosial dan perekonomian di wilayah studi, antara lain : Pengadaan peta topografi (Bakosurtanal) Pengumpulan data-data hidrologi, geologi, tata guna lahan, sosial ekonomi, laporan dan informasi aktual dari dinas/ instansi yang berwenang. Informasi awal daerah disekitar Danau Anggi, daerah erosi dan sedimentasi Danau Identifikasi kondisi dan permasalahan Danau yang ada disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak. Menyiapkan form dan desain survey, fakta analisa dan permasalahan dengan formula penanganannya, termasuk formula/rumus desain bangunan Danau dan kelengkapannya. Membuat dan menyusun rencana penanganan permasalahan Danau dengan diagram bagan alir dan tabel-tabel pola pikir yang diperlukan, termasuk rencana lokasi material (borrow area)2). Pekerjaan Pengukuran / Survey Topografi :Keseluruhan pekerjaan pengukuran meliputi :Referensi KoordinatReferensi minimal dibuat 2 (dua) titik koordinat yang diambilkan dari data referensi pada Geographic Positioning System ( GPS )Referensi KetinggianTitik referensi ketinggian diikatkan minimal pada 1 (satu) patok Bench Mark (BM) terdekat yang telah diketahui (bila ada), dan digambar di peta dengan notasi yang jelas.Pemasangan Patok1.Pemasangan patok tidak tersembunyi/ mudah dicari kembali, ditempatkan pada lokasi yang aman, dan tidak mudah hilang, untuk ikatan sementara dibuat dari patok kayu dan untuk Patok Control Point (CP) terbuat dari beton.2. Patok Control Point (CP) dicat warna biru dipasang pada struktur tanah yang stabil/keras, dipasang pada kanan atau kiri Danau di setiap interval maksimum 100 m, yang berfungsi sebagai titik kontrol ketinggian .Pengukuran Poligon1. Pengukuran poligon sebagai kerangka dasar horisontal pemetaan harus diikatkan terhadap 2 (dua) Control Point (CP) yang telah diketahui koordinat dan elevasinya. 2.Pengukuran sudut poligon dilakukan secara 2 (dua) seri ganda (B,LB,B,LB) selisih sudut hasil pengamatan tidak melebihi 10" dengan menggunakan alat ukur jenis Orde I (T2 atau yang setara), toleransi penutup sudut tidak boleh lebih dari 10V N (N = jumlah titik poligon). 3. Pengukuran jarak poligon dilakukan pergi pulang dengan menggunakan alat ukur jarak EDM selisih hasil pengukuran jarak pergi - pulang tidak boleh lebih dari 5 mm. Pengukuran Situasi (Sounding)1. Pengukuran situasi dimulai dan diakhiri dengan patok poligon yang sama (poligon tertutup), digambar dengan interval kontur pada setiap 1 (satu) meter.2. Pengukuran detail harus mencakup semua tampakan, yang alamiah maupun buatan manusia sehingga dapat digambar sesuai keadaan lapangan, dan dilengkapi notasi yang jelasPengukuran Water Pass1. Pengukuran waterpas pada titik-titik poligon dan crossection dilakukan pergi-pulang, tidak boleh dengan cara double stand /diikatkan pada minimal 2 (dua) CP yang telah diketahui elevasinya dan merupakan jalur tertutup.2. Pembacaan rambu harus dilakukan dengan pembacaan tiga benang (benang atas, benang tengah dan benang bawah) sebagai kontrol 2 bt - ba + bb3. Dalam pemindahan rambu pada setiap slag rambu dijadikan rambu belakang dengan memutar arah rambu, rambu berdiri diatas landasan yang terbuat dari besi plat.4. Hasil Pengukuran pergi - pulang setiap seksi dan kesalahan penutup tinggi tidak boleh lebih dari 8 mm / D, dimana D = jumlah jarak 1 (satu) seksi dalam satuan km.5. Selisih beda tinggi antar patok hasil pengukuran pulang - pergi tidak boleh lebih besar 3 mm.Pengukuran PenampangPengukuran penampang mengikuti hasil ukur pengukuran di LapanganHasil Pekerjaan Pengukuran dan Perhitungan ( Hasil Ukur)1. Hitungan sementara harus diselesaikan di lapangan sehingga kalau ada kesalahan dapat segera diulang.2.Pekerjaan hitungan dibukukan dan digandakan secukupnya dan disertakan sketsa situasi yang jelas3. Keseluruhan Patok yang terpasang harus diberi nomor patok yang jelas.4. Hasil ukur harus dapat digambarkan di Kertas Gambar dan sesuai dengan notasi yang ada di gambar Situasi / Site PlanBerdasarkan hasil ukur dibuat Gambar, dilengkapi legenda dan kop gambar, jika ada potongan/ lanjutan gambar, maka setiap lembar dilengkapi ( key plan ), yang terdiri :1. Peta Situasi dengan 2. Gambar tampang melintang 3. Gambar tampang panjang dengan skala horisontal 4. Buku laporan diskripsi pengukuran mencantumkan X, Y, Z lengkap dengan notasi lokasi BM dan foto letak BM .

3). Pekerjaan Penyelidikan Geologi dan Mekanika Tanah :Pekerjaan ini dilakukan di Lapangan dan di Laboratorium, dibukukan dalam bentuk sistematika pelaporan yang rapi, digambar dipeta dan dilengkapi foto dokumen, jenis penyelidikan sebagai berikut ;Pekerjaan Penyelidikan di Lapangan1. Tes pit Tes pit dilakukan dengan menggali lubang ukuran 1 x 1 m kedalaman maksimal 3 m dengan tujuan untuk mengetahui jenis lapisan tanah dan ketebalan/kedalaman tiap lapisan secara langsung di lapangan. Tes pit dilakukan minimal 2 (dua) titik.2. BoringLubang bor dikerjakan dengan tenaga manusia (hand auger),dilakukan pada rencana penempatan bangunan pengaman Danau selanjutnya dilakukan pengambilan sampel tanah (Undisturbed Sample) dan termasuk pengambilan di daerah rencana borrow area (jika material tanah yang direncanakan untuk konstruksi berasal dari daerah lain).Penyelidikan di LaboratoriumPengujian contoh benda uji/tanah harus dilakukan di laboratorium dengan alat-alat uji yang sudah dikalibrasi oleh instansi yang berwenang dan berpedoman sesuai Standar Nasional (SNI).Adapun jenis uji yang diperlukan meliputi :- Water Contents - Unit Weight - Natural Density- Batas-batas Atterberg - Grain Size Analysis- Consolidation Test- Permeability Test 4). Pekerjaan Perencanaan :Konsultan wajib meninjau kembali/ mempelajari, menganalisa data yang didapat, untuk formulasi penataan Kanal Danau Anggi dikaitkan dengan studi terdahulu, agar rencana sesuai dengan kriteria desain konstruksi.Evaluasi dan kesimpulan berdasarkan dari data Lapangan dan data Laboratorium serta ditampilkan dengan diagram, bagan alir, dan dengan sistematika penanganan masalah Danau, yang berisi ; Data dan Perhitungan Hidrologi antara lain : Analisa curah hujan rerata daerah, curah hujan rancangan. Analisa dan penentuan batas DAS dan Sub DAS. Analisa debit banjir rencana dengan kala ulang 2, 5, 10, 25 dan 50 th. Data dan Perhitungan Hidrolika antara lain : Analisa kondisi aliran dengan debit kala ulang 2, 5, 10, 25 tahun.Perencanaan Penanganan antara lain : Menganalisa dan menjelaskan tentang sebab-sebab terjadinya erosi-sedimentasi dan banjir, lokasi erosi-sedimentasi, akibat-akibat yang ditimbulkan serta cara-cara/ formulasi untuk menanggulanginya. Mengajukan beberapa alternatif pola normalisasi dan pengaturan Danau berdasarkan suatu pola yang sesuai dengan rencana pengembangan daerah. Dari alternatif pola rencana yang dipilih kemudian dibuat rencana detail bangunan normalisasi (Kanal) Danau lengkap dengan nota perhitungan, disertai metode-metode perhitungan yang dipergunakan dalam membuat perencanaan tersebut. Perencanaan normalisasi direncanakan dengan kala ulang yang sesuai. Penentuan semua dimensi bangunan dan posisinya aman, kokoh dan ekonomis, menghindari pembebasan tanah5). Pembuatan Gambar Detail Desain KonstruksiDari hasil perencanaan tersebut dilajutkan pembuatan Gambar Detail Desain dengan mengikuti hasil Gambar Ukur sesuai kriteria desain konstruksi termasuk dengan notasi, elevasi permukaan dasar Danau rencana, muka air rencana dan puncak tanggul atau revetment rencana, dan digambar dengan ukuran A1, sebagai berikut ; Gambar Situasi ( Location Map ) harus disajikan lengkap sampai dengan gambar anak-anak Danau/sungai (jika ada), lokasi penempatan dan penamaan rencana bangunan Danau berserta dengan nilai koordinat, elevasi, dimensi, legenda, kop gambar dan notasi yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan / normalisasi Danau yang diusulkan Gambar Penampang dibuat dengan skala horisontal dan vertikal, disajikan mengikuti gambar situasi yang ada Gambar Denah Bangunan Danau, harus disajikan lengkap mengikuti gambar ( Location Map ) sesuai penamaan rencana bangunan Danau berserta dengan dimensi, legenda, kop gambar dan notasi yang diperlukan Gambar Detail tampang panjang bangunan disajikan mengikuti Gambar Denah Bangunan yang ada Gambar Detail tampang melintang bangunan disajikan mengikuti Gambar Denah Bangunan yang ada dan mengikuti gambar tampang panjang bangunan yang ada Gambar - gambar detail konstruksi yang lain harus dibuat sedemikian rupa yang berfungsi sebagai penjelas gambar detail diatas, jika penampakan dimensi/ potongan harus lebih didetailkan termasuk keseluruhan material yang diperlukan6). Analisa Prakiraan BiayaKonsultan wajib menyesuaikan satuan harga dasar tahun terbaru yang tercantum pada Daftar Harga Satuan Upah dan Bahan dari Instansi yang berwenang sesuai peruntukan dengan wilayah studiAnalisa Prakiraan Biaya dibuat keseluruhan sesuai dengan kuantitas dan kualitas kriteria desain yang diperlukan yang kesemuanya sesuai dengan yang telah tergambar dalam Desain Konstruksi, terdiri :1. Perhitungan volume pekerjaan dibuat secara rinci, ditabelkan dengan item pekerjaan dan sesuai pada penamaan bangunan, termasuk perhitungan untuk ganti rugi tanah dan tanaman2. Analisa harga satuan pekerjaan dibuat dengan standar SNI, termasuk dengan formula alat berat beserta koefisiennya3. Rencana anggaran biaya pekerjaan beserta rekapitulasinya4. Metode pelaksanaan, jadwal pelaksanaan serta detail spsesifikasi teknik untuk pelaksanaan konstruksi dibuat secara rinci.

b. Lokasi KegiatanLokasi Kegiatan berada disekitar Danau Anggi Kabupaten Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat.

VII. PENDEKATAN DAN METODOLOGIPada pelaksanaan pekerjaan ini, konsultan wajib menggunakan pendekatan dan metodologi yang sesuai peruntukannya .a. Standar TeknisAcuan Standar Teknis dalam pekerjaan ini, Konsultan diwajibkan menggunakan standar-standar teknis yang berlaku dan atau referensi lain yang sesuai dan setara, antara lain ;Standar Perencanan Bangunan Irigasi dan penggambaran (KP), Departemen Pekerjaan Umum, tahun 1986Standar Nasional Indonesia (SNI), untuk penyelidikan di laboratorium dilakukan menurut prosedur yang berlaku dan memenuhi syarat atau modifikasi dari aturan yang telah disesuaikan dengan standarisasi (ASTM, AASHO)b. Peraturan dan Perundang-undanganPeraturan dan perundang-undangan untuk pekerjaan ini menyesuaikan dengan peraturan dan Perudangan yang masih berlaku, antara lain ; - Undang-undang Dasar Tahun 1945 Pasal 33 Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, Undang-undang No. 22 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi. - Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. - Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi. -Peraturan Perundang-undangan dibidang Lingkungan Hidup.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAANJangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan selama 6 (enam) bulan terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

IX. TENAGA AHLI (Profesional Staff)Konsultan wajib menyiapkan tenaga ahli dan tenaga pendukung yang perlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini yang terdiri dari sebagai berikut ;1. Ketua Tim (Team Leader)/Ahli Teknik PengairanMempunyai sertifikat keahlian (SKA) dibidang Sumber Daya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi dan terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Ketua Tim disyaratkan Sarjana Teknik Strata-1 (S1) Jurusan Teknik Sipil/Pengairan, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang perencanaan Danau dan prasarana keairan sekurang-kurang 6 (enam) tahun atau S2 dengan pengalaman sekurang-kurang 3 (tiga) tahun. Ketua Tim/Team Leader bertugas memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja selama kegiatan sampai pekerjaan dinyatakan selesai, wajib memimpin dan memandu jalannya pekerjaan bersama dengan seluruh teamnya, agar kuantitas dan kualitas pekerjaan tepat guna, tepat waktu dan tepat mutu.2. Tenaga Ahli HidrologiMempunyai sertifikat keahlian (SKA) dibidang Sumber Daya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi dan terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Tenaga Ahli Hidrologi disyaratkan Sarjana Teknik Strata-1 (51) Jurusan Teknik Sipil/Pengairan, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan analisa hidrologi atau prasarana keairan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan mempunyai referensi kerja dari Pengguna Jasa.Tenaga Ahli Hidrologi bertugas membantu team leader dalam menentukan potensi sumber-sumber air, menetapkan hujan dan banjir rencana, ketersediaan air, dan penyusunan laporan Hasil keluaran berupa perhitungan ratting curve, hujan rencana, banjir rencana, ketersediaan air, neraca air dengan penyusunan laporannya termasuk grafik dan diagram beserta kelengkapannya sampai mendapat persetujuan oleh Pengguna Jasa Konsultansi.3. Tenaga Ahli GeodesiMempunyai sertifikat keahlian (SKA) dibidang Sumber Daya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi dan terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Tenaga Ahli Geodesi disyaratkan Sarjana Teknik Strata-1 (S1) Jurusan Teknik Geodesi, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan dibidang pengukuran/pemetaan dan topografi Danau atau prasarana keairan dan berpengalaman dalam bidang Geographik Information System sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan mempunyai referensi kerja dari Pengguna Jasa. Tenaga Ahli Geodesi bertugas melaksanakan survei pengukuran di semua lokasi rencana struktur bangunan Danau beserta tata letak yang diperlukan agar posisi dan koordinatnya sesuai, serta membantu team leader dalam penyusunan laporan survey. 4. Tenaga Ahli SipilMempunyai sertifikat keahlian (SKA) dibidangnya yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi dan terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Tenaga Ahli Sipil disyaratkan Sarjana Teknik Strata-1 (S1) Jurusan Teknik Sipil, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan dibidang geoteknik dan mekanika tanah atau prasarana keairan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan mempunyai referensi kerja dari Pengguna Jasa. Tenaga Ahli Sipil bertugas melakukan penyelidikan di lokasi rencana pondasi beserta kelengkapannya, melakukan penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratirum yang sesuai dengan dimensi yang dibuat ahli perencanaan struktur, membantu team leader dalam penyusunan laporan geologi dan mekanika tanah. Hasil keluaran berupa gambaran mengenai kondisi fisiografi daerah Danau seperti kondisi geomorfologi dan gambar struktur geologi di lokasi rencana desain dan kelengkapannya dan laporan penyelidikan mekanika tanah beserta kelengkapannya, sampai dengan mendapat persetujuan oleh Pengguna Jasa Konsultansi.5. Tenaga Ahli Cost EstimatorMempunyai sertifikat keahlian (SKA) di bidang Sumber Daya Air yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi dan terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Tenaga Ahli Cost Estimator disyaratkan Sarjana Teknik Strata-1 (S1) Jurusan Teknik Sipil/Pengairan, berpengalaman dalam perhitungan BOQ dan RAB di bidang Danau / prasarana keairan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan mempunyai referensi kerja dari Pengguna Jasa. Tenaga Ahli Cost Estimator bertugas membuat keseluruhan rencana anggaran biaya untuk semua struktur bangunan Danau beserta kelengkapannya sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang telah dibuat oleh Tenaga Ahli perencanaan struktur serta perhitungan biaya didasarkan dengan Harga Dasar Kabupaten wilayah studi pada tahun terakhir, membantu team leader dalam penyusunan laporan. Hasil keluaran berupa perhitungan rencana anggaran biaya pelaksanaan konsultansi beserta kelengkapannya sampai dengan mendapat persetujuan Pengguna Jasa Konsultansi.6. Tenaga Ahli LingkunganMempunyai sertifikat keahlian (SKA) dibidangnya yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi dan terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Tenaga Ahli Lingkungan disyaratkan Sarjana Teknik Strata-1 (S1) Jurusan Teknik Lingkungan, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan dibidang lingkungan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan mempunyai referensi kerja dari Pengguna Jasa. Tenaga Ahli Lingkungan bertugas mengkaji kondisi aspek lingkungan disekitar Danau serta, membantu team leader dalam penyusunan laporan.

X. TENAGA ASISTEN (Sub Profesional Staff)Tenaga Asisten yang dibutuhkan terdiri dari :a. Asisten Tenaga Ahli HidrologiSeorang sarjana teknik hidrologi yang telah berpengataman dibidang perencanaan Danau sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun. Asisten tenaga ahli hidrolika bertugas membantu tenaga ahli hidrolika dalam lingkup pekerjaannya.b. Asisten Tenaga SipilSeorang sarjana teknik sipil yang telah berpengalaman dibidangnya sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun Asisten tenaga ahli bertugas membantu dalam lingkup pekerjaannya. XI.TENAGA PENDUKUNG (Suporting Staff)Tenaga pendukung lainnya yang diperlukan sebagai berikut :1. SurveyorLulusan STM atau yang sederajat yang mampu mengopersikan alat ukur topografi (Teodholit, WP, GPS, Sounding dll) serta menguasai aplikasi komputer untuk pengolahan data dan penggambaran peta hasil survey.2. Juru gambarLulusan STM atau yang sederajat yang mampu mengoperasikan komputer aplikasi penggambaran pada Program Autocad, Correl Draw, dan lainnya bertugas menggambar hasil penngukuran topografi dan gambar-gambar perencanaan.3. Sekretaris/AdministrasiLulusan SMA atau yang sederajat yang mampu mengopersikan komputer serta ahli dalam tata persuratan dan administrasi perkantoran yang dapat menunjang pelaksanaan pekerjaan 4. Operator KomputerLulusan SMA atau yang sederajat yang mampu mengoperaikan program-program komputer aplikasi seperti MS Word, MS Exel, Power Point, HEC Ras, dan program-program lainnya yang dapat menunjang pelaksanaan pekerjaan. Operator komputer bertugas mengerjakan dan menyusun laporan.5. Penjaga Kantor/Office BoyLulusan SMA atau yang sederajat yang berpengalaman dalam penglolaan dan pengiriman surat menyurat.

XII. PELAPORANLaporanlaporan yang diserahkan antara lain sebagai berikut :1. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 5 Set (eksemplar) dan diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah dikeluarkan SPMK. 2. Laporan Interim Laporan interim dibuat pada pertengahan waktu kontrak pekerjaan atau paling lambat terhitung 4 bulan setelah SPMK. Laporan interim tersebut diserahkan sebanyak 5 Set (eksemplar). 3. Draft Laporan Akhir (Draft Final Report).Draft Laporan Akhir diserahkan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum kontrak berakhir. Konsep laporan ini memuat hasil perencanaan dan desain pekerjaan yang dilengkapi dengan peta / gambar. Laporan ini diserahkan pada Direksi sebanyak 5 Set(eksemplar).4. Laporan Akhir (Final Report)Laporan akhir ini merupakan penyempurnaan dari draft laporan akhir.Laporan dibuat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan profesional yang tinggi serta memenuhi aturan yang ditetapkan. Laporan akhir tersebut diperbanyak 5 Set (eksemplar).5. LAPORAN RINGKAS (Executive Summary)Laporan ini merupakan intisari dari laporan akhir, disusun dengan bahasa yang lugas, singkat, tepat dan memuat semua informasi teknis yang diperlukan secara ringkas.Laporan dibuat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan menjunjung profesionalitas yang tinggi serta memenuhi aturan yang ditetapkan, laporan tersebut diperbanyak 5 Set(eksemplar).6. File laporan dan Gambar dalam Compact Disk (CD) sebanyak 3 keping.Hal-hal yang belum diatur dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan ditentukan kemudian dalam pelaksanaan.

Hal - 18